PENGARUH ENTREPRENEUR KNOWLEDGE, MOTIVASI DAN PRAKTEK BISNIS NABI MUHAMMAD SAW TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (STUDI KASUS MAHASISWA MUSLIM DI SALATIGA)
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E)
DISUSUN OLEH: TRI WAHYONO NIM : 213 11 036
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
PERNYATAAN KEASLIAN Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Tri Wahyono
NIM
: 213 11 036
Jurusan
: S-1 Perbankan Syariah
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi
:PENGARUH
MOTIVASI,
ENTREPRENEUR
DAN PRAKTEK BISNIS
NABI
KNOWLEDGE,
MUHAMMAD
SAW
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Muslim di Salatiga) Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salatiga, 02 Mei 2016 Yang Menyatakan
Tri Wahyono NIM.21311036
iv
iii ii
iv
MOTTO HIDUP
Hidup bagai pohon pisang yang tak kan mati sebelum memberikan manfaat
Menjadi insan yang akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafas islam untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT
v
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku yang selalu mendoakan setiap langkahku serta memberikan banyak ilmu tentang arti kehidupan yang sedemikian rupa komplek Untuk Bp. Sujadmiko Dwi Admaja yang selalu memberikan dukungan dan motivasi yang berupa ilmu pengetahuan dan materi selama ini saya ucapkan terimakasih dan tulisan ini adalah bukti janjiku terhadap keseriusanku dalam menggapai masa depanku Untuk semua orang yang banyak terlibat dalam perkembanganku sampai sejauh ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu saya ucapkan banyak terimakasih Terkhusus untuk Fakultas tercintaku yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam serta dosen-dosennya yang keren-keren saya ucapkan terimakasih atas kesabarannya dalam meghadapi tingkah laku saya yang kurang sopan dan selenyehan Saya berjanji akan membuat kalian bangga kepadaku
vi
KATA PENGANTAR Alhamdulilahi Rabbil’alamin,segala puji bagi penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inaya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Enterpreneur Knowledge, Motivasi dan Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Muslim di Salatiga)”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita jadikan teladan dalam segala aspek kehidupan. Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu perbankan syariah. Dalam penulisan ini banyak pihak yang telah terlibat untuk membantu dalam penyelesaian skripsi ini, maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Dr. Rahmad Haryadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2.
Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3.
Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, masukan dan menyempurnakan skripsi ini.
4.
Bp. Farkhani, SH, S.HI, M.H. selaku dosen pembimbing akademik.
vii
5.
Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
6.
Bang Devi Ardian yang telah mengenalkanku dalam dunia bisnis serta orang yang telah mengenalkanku kepada salatiga
7.
Bp. Sujadmika Dwi Admaja yang telah menggodok serta memberikan wawasan tentang dunia sosial politik sehingga saya termotivasi untuk kembali ke Purwodadi untuk melakukan perbaikan dan pengabdian.
8.
Kedua orang tuakau yang telah bersusah payah menghadapi sikapku serta mendidik menjadi orang yang mengerti.
9.
Teman-teman seperjuangan di kelas Perbankan Syariah, HMI, KSEI, IMADISA dan ITTAQO.
10. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang turut membatu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT memeberikan pahala yang besar. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya. Amin Salatiga, 02 Mei 2016
Penulis
viii
ABSTRAK
Wahyono, Tri. 2016. Pengaruh Entrepreneur Knowledge, Motivasi, dan Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW Terhadap Minat Berwirausaha ( Studi Kasus Mahasiswa Muslim di Salatiga). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syari’ah IAIN Salatiga. Pembimbing. Fetria Eka Yudiana, M.Si. Kata Kunci: Entrepreneur Knowledge, Motivasi, dan Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW Terhadap Minat Berwirausaha. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi pengusaha/ wirausaha Indonesia yang tergolong masih sedikit dibandingkan dengan Negara-Negara lain seperti Malaysia, China, dan Amerika, sehingga Indonesia perlu untuk meningkatkan jumlah wirausahanya agar dapat mengurangi masalah ekonomi yang ada, seperti pengangguran dan kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah entrepreneur knowledge, motivasi dan praktek bisnis Nabi Muhammad SAW berpengaruh terhadap minat berwirausaha nahasiswa muslim di Salatiga. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa muslim di Salatiga, dengan kreteria beraga Islam dan pernah mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden mahasiswa dengan menggunakan tehnik purposive random sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 20 dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda, pengujian hipotesis melalui uji Ttest dan Ftest serta koefisien determinan (R2). Hasil uji Ttest menunjukkan bahwa entrepreneur knoeledge, motivasi dan praktek bisnis Nabi Muhammad SAW secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa muslim di Salatiga. Uji Ftest menunjukkan bahwa entrepreneur knoeledge, motivasi dan praktek bisnis Nabi Muhammad SAW secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa muslim di Salatiga dengan pengaruh sebesar 55,2%, sedangkan sisanya yaitu 44,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini.
ix ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................
i
Halaman Pengesahan .................................................................................. ii Halaman Persetujuan Pembimbing .............................................................. iii Halaman Pernyataan Keaslian .....................................................................
iv
Halaman Motto ............................................................................................
v
Halaman Persembahan ...............................................................................
vi
Kata Pengantar ............................................................................................
vii
Abstrak .......................................................................................................
ix
Daftar Isi ......................................................................................................
x
Daftar Tabel ................................................................................................. xii Daftar Gambar .............................................................................................
xiii
Daftar Lampiran ..........................................................................................
xiv
Bab I – Pendahuluan ................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
7
D. Kegunaan Penelitian .......................................................................
7
E. Sistematika Penulisan ......................................................................
8
Bab II – Landasan Teori .............................................................................
10
A. Telaah Pustaka ................................................................................
10
x
B. Kerangka Teori ...............................................................................
13
C. Kerangka Penelitian ........................................................................
36
D. Hipotesis .........................................................................................
37
Bab III – Metode Penelitian ........................................................................ 39 A. Jenis Penelitian ................................................................................
39
B. Objek, Lokasi, dan Waktu Penelitian ..............................................
39
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 39 D. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
40
E. Skala Pengukuran ............................................................................
41
F. Definisi Konsep dan Operasional ....................................................
42
G. Instrumen Penelitian ........................................................................
45
H. Teknik Analisis Data .......................................................................
47
I. Alat Analisis ....................................................................................
55
Bab IV – Analisis Data ................................................................................ 56 A. Deskripsi Objek Penelitian ..............................................................
56
B. Analisis Data ................................................................................... 60 C. Pembahasan .....................................................................................
73
Bab V – Penutup .......................................................................................... 78 A. Kesimpulan ...................................................................................... 78 B. Saran ................................................................................................ Daftar Pustaka
xi
79
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Research Gap .................................................................
13
Tabel 2.2
Teory X dan Teory Y Mc. Gregor .................................
25
Tabel 2.3
Hipotesis Penelitian .......................................................
39
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ......................................
46
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden .............................................
59
Tabel 4.2
Perguruan Tinggi ...........................................................
60
Tabel 4.3
Usia Responden .............................................................
61
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas .....................................................
62
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas .........................................................
62
2
2
Tabel 4.6
Penbandingan r dan R ................................................
64
Tabel 4.7
Uji Heteroskedastisitas ..................................................
65
Tabel 4.8
Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov .............................
68
Tabel 4.9
Uji Linearitas .................................................................
69
Tabel 4.10
Uji Regresi Linear Berganda .........................................
70
Tabel 4.11
Uji Ttest Bawah (Uji Parsial) ..........................................
72
Tabel 4.12
Uji Ftest ..........................................................................
73
Tabel 4.13
Uji Koefesien Determinan (R2) .....................................
74
Tabel 4.14
Hasil Uji Hipotesis ........................................................
79
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian .................................... 37
Gambar 4.1
Grafik Histogram ..................................................
67
Gambar 4.2
Grafik Normal Probability Plot .............................
67
xiiixiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Kuesioner
Lampiran II
Data Karakteristik Responden
Lampiran III
Data Jawaban Responden
Lampiran IV
Uji Frequensi Karakteristik Responden
Lampiran V
Uji Reliabilitas dan Validitas
Lampiran VI
Uji Regresi Linear Berganda
Lampiran VII
Uji Statistika
Lampiran VIII
Uji Asumsi Klasik
Lampiran IX
Surat Izin Penelitian
Lampiran X
Daftar Riwayat Hidup
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia menurut data terbitan dari Badan Pusat Statistik (BPS) sampai pada tahun 2015 tercatat sebanyak 252.370.792, dari total keseluruhan penduduk terdapat 1,65%/ 4.164.118 orang adalah pengusaha (BPS, 2015). Jumlah ini tergolong masih sedikit dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura sebesar 7%, Malaysia 5%, Thailand 4% dan Amerika sebesar 12%. Untuk menjadi negara dengan perekonomian yang stabil maka sekurang-kurangnya dalam sebuah negara minimal terdapat 2% pengusaha dari jumlah penduduknya itu berarti Indonesia masih terdapat kekurangan jumlah pengusaha minimal 0,35% dari jumlah penduduknya atau 883.297 orang, hal ini menunjukkan bahwa peluang menjadi pengusaha masih terbuka luas dengan daya dukung jumlah penduduk terbesar di dunia nomer empat setelah Amerika, China dan India (BPS, 2015). Menurut data yang diterbitkan oleh BPS jumlah tenaga kerja Indonesia sebesar 121.870.000, dari jumlah tersebut yang terserap menjadi tenaga kerja sebesar 114.630.000 itu artinya terdapat jumlah tenaga kerja yang menganggur sebesar 7.240.000 maka dari itu dalam hal ini dibutuhkan para pengusaha agar dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur (BPS, 2015). Upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk mendorong masyarakat untuk berwirausaha salah satunya adalah Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN)
1
xv
Dalam upaya ini diharapkan jumlah pengusaha Indonesia bisa bertambah minimal 0,35% dari jumlah penduduk yang ada. Upaya lain yang sangat penting untuk dapat memenuhi kebutuhan akan jumlah pengusaha diperlukannya peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia. Dalam hal tersebut tentunya berkaitan erat dengan peningkatan mutu pendidikan. Penelitian yang dilakukan oleh Hermina, Novieana dan Zain (2011: 134) menunjukkan bahwa Entrepreneur Knowledge berpengaruh terhadap minat seseorang untuk berwirausaha. Dalam pembelajaran tersebut terdapat nilai-nilai, semangat, jiwa, sikap dan perilaku seseorang untuk melakukan kegiatan wirausaha. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Sumarsono (2013: 86) menunjukkan hasil yang berbeda bahwa faktor Entrepreneur Knowledge tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha. Para pengusaha akan lebih kuat dalam menghadapi goncangan-goncangan ekonomi yang mungkin terjadi utamanya para pelaku usaha kecil menengah, seperti kasus tahun 1998 terjadi krisis ekonomi global yang berdampak besar bagi perekonomian dunia, termasuk negara-negara asia tenggara seperti Indonesia dimana perusahaan-perusahaan besar banyak yang mengalami kebangkrutan karena ketidaksanggupannya dalam menghadapi krisis ekonomi global ini. Disisi lain, justru para pengusaha kecil menengah mampu bertahan menghadapi krisis ini karena permodalan mereka tidak begitu bergantung pada pihak luar. Mereka lebih kuat dari perusahaan-perusahaan besar yang mengandalkan modal pinjaman dan gabungan.
2
Selain itu faktor motivasi juga sangat penting, karena motivasi adalah dorongan seseorang untuk mau melakukan kegiatan wirausaha. Dorongan tersebut merupakan hal mendasar agar seseorang melakukan kegiatan tertentu, karena hal yang mendasari seseorang untuk melakukan kegiatan adalah salah satunya motivasi. Dengan dorongan yang kuat mata seseorang akan melakukan kegiatan wirausaha dengan sungguh-sungguh sampai orang tersebut berhasil dengan berwirausaha. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumastuti (2013:94) menyatakan bahwa faktor motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Tuskeroh (2013) menunjukkan hasil yang berbeda bahwa faktor motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha. Kewirausahaan merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan ini (Rachbini, 2002). Peter Drucker (1993) menyatakan bahwa seluruh proses perubahan ekonomi pada akhirnya tergantung dari orang yang menyebabkan timbulnya perubahan tersebut yakni pengusaha. Kebanyakan perusahaan yang sedang tumbuh dan yang bersifat inovatif menunjukan suatu jiwa (spirit) entrepreneur. Korporasi-korporasi berupaya untuk mendorong para manajer mereka menjadi orang-orang yang berjiwa entrepreneur, universitas-universitas
sedang
mengembangkan
program-program
entrepreneurship dan para entrepreneur individual menimbulkan perubahan-
3
perubahan dramatik dalam masyarakat. Jepang adalah negara yang berhasil dari aspek pembangunannya, hal ini dipengaruhi jumlah pengusaha yang ada sebesar
22%
dari
jumlah
penduduknya.
Inilah
kunci
keberhasilan
pembangunan Negara Jepang (Heidjrachman Ranu, 1982). Kewirausahaan
telah
lama
menjadi
perhatian
penting
dalam
mengembangkan pertumbuhan sosio ekonomi suatu negara (Zahra dalam Peterson & Lee, 2000). Dalam hal ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kewirausahaan dapat membantu menyediakan begitu banyak kesempatan kerja, berbagai
kebutuhan
konsumen,
jasa
pelayanan
serta
menumbuhkan
kesejahteraan dan tingkat kompetisi suatu negara. Selain itu, seiring dengan berkembangnya arus globalisasi, kewirausahaan juga semakin menjadi perhatian penting dalam menghadapi tantangan globalisasi yaitu kompetisi ekonomi global dalam hal kreativitas dan inovasi (Peterson & Lee, 2000). Hal ini disebabkan karena organisasi-organisasi yang terampil dalam berinovasi dan sukses menghasilkan ide-ide baru akan mendapatkan keunggulan bersaing dan tidak akan tertinggal di pasar dunia yang terus berubah dengan cepat (West, 1997). Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses sumber daya dengan caracara baru dan berbeda (Suryana, 2006). Seorang wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai dari menawarkan ide hingga komoditas baik berupa produk atau jasa. Dengan kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan. Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan
4
harus mengetahui dengan baik manajemen penjualan, gaya dan fungsi manajemen. Untuk berhasil, ia harus mampu berkomunikasi dan menguasai beberapa elemen kecakapan manajerial, serta mengetahui teknik menjual yang strategis mulai dari pengetahuan tentang produk, ciri khas produk dan daya saing produk terhadap produk sejenis. Membuka usaha bukanlah perkara yang mudah, ada orang yang membuka usaha karena tidak ada pilihan lain selain membuka usaha sendiri, ada juga orang yang terpaksa membuka usaha sendiri karena terkena PHK dari perusahaannya. Selain itu ada juga orang yang membuka usaha sendiri karena lebih senang memilih berwirausaha daripada bekerja pada orang lain. Ada beberapa alternatif pilihan usaha yaitu waralaba (franchise), membeli usaha yang sudah berjalan atau membuka usaha mulai dari nol. Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan yang patut untuk dijadikan panutan bagi setiap umatnya. Dalam kegiatan muamalah Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh bahwa seorang muslim hendaknya melakukan kegiatan dagang atau bisnis dengan baik. Nabi Muhammad SAW telah melakukan kegiatan bisnis sejak usia dini yaitu 12 tahun, beliau mendapatkan pengalaman bisnis dari pamannya yang sering mengajaknya berdagang ke berbagai daerah. Penelitian yang dilakukan oleh Triyono (2010: 11) menunjukkan bahwa faktor religiusitas berpengaruh secara positif terhadap kewirausahaan. Sedangkang dalam penelitian yang di lakukan oleh Fauziah dan Agustina (2013) menunjukkan hal bahwa faktor religiusitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Islam
5
sendiri adalah agama yang didalamnya banyak ajaran-ajaran untuk menuntun umatnya menjadi seorang wirausaha seperti apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, beliau merupakan seorang pengusaha sukses dan dapat mensejahterakan banyak kaumnya, mulai dari umur 12 tahun belaiu sudah mulai berdagang ke Negeri Syam dan beliau dikenal sebagai pengusaha yang dapat dipercaya hingga pada usia 20 tahun Rasulullah sudah menguasai perdagangan global pada zamannya diantaranya di Irak, Yordania, Bahrain, Suriah dan Yaman. Muslim yang baik sudah seharusnya menjadi solusi bagi perekonomian bangsa dengan salah satunya menjadi pengusaha yang dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di negera ini, sehingga untuk menjadikan Indonesia mempunyai perekonomian yang baik maka perlunya dukungan dari para pengusaha. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka sangat penting untuk dilakukan
penelitian
KNOWLEDGE,
“PENGARUH
terhadap
MOTIVASI
DAN
PRAKTIK
ENTREPRENEUR BISNIS
NABI
MUHAMMAD SAW TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Muslim di Salatiga)”.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana
pengaruh
Entrepreneur
Knowledge
terhadap
berwirausaha? 2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha?
6
minat
3. Bagaimana pengaruh praktik bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap minat berwirausaha?
C. Tujuan Penulisan 1. Menganalisis
pengaruh
Entrepreneur
Knowledge
terhadap
minat
berwirausaha. 2. Menganalisis pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha. 3. Menganalisis pengaruh praktik bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap minat berwirausaha.
D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Praktisi Sebagai salah satu sumber informasi tentang faktor-faktor yang mendorong orang untuk berwirausaha serta pentingnya wirausaha itu sendiri. 2. Bagi Akademisi Sebagai tambahan referensi atau rujukan penulisan tentang pengaruh Entrepreneur Knowledge, motivasi dan praktik bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap minat berwirausaha. a. Bagi Institusi Pendidikan Para dosen dapat mengetahui pentingnya membentuk lingkungan dan budaya kewirausahaan dalam lingkungan kampus.
7
b. Bagi penulis Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu yang diperoleh dari kampus dan penerapannya dalam praktek lapangan. 3. Bagi Pemerintah Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan kajian serta kesimpulan terhadap kebijakan strategis yang akan diambil dalam rangka perbaikan sistim ekonomi.
E. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini secara teknis dibagi dalam tiga bagian utama yaitu, bagian awal skripsi memuat beberapa halaman awal yang bukan termasuk bab, bagian inti terdiri dari lima bab dengan format penulisan disesuaikan pada karakteristik pendekatan penelitian kuantitatif, dan bagian akhir meliputi daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis. Sistimatika penulisan dan pembahasan skripsi sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menguraiakan tentang telaah pustaka, kerangka teori, kerangka penelitian yang berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan hipotesis penelitian yang menjadi pedoman dalam analisis data.
8
BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian jenis penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan data, skala pengukuran, definisi konseptual dan definisi operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian dan alat analisis. BAB IV : ANALISIS DATA Bab ini berisi deskripsi obyek penelitian, analisa data, pengujian hipotesis dan pembahasan BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dan berisi saran-saran bagi pihak yang terlibat dalam penelitian ini
9
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Hermina, Novieana dan Zain (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Entrepreneur Knowledge Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Entrepreneur Knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Suhartini (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Berwiraswasta (Studi pada
Mahasiswa
Universitas
PGRI
Yogyakarta)”.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa faktor Entrepreneur Knowledge berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa dalam berwiraswasta. Sumarsono (2013) melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Wirausaha Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo”. Hasil penelitiannya menjunjukkan bahwa faktor Entrepreneur Knowledge tidak berpengaruh terhadap Minat wirausaha mahasiswa. Yulianti
(2013)
melakukan
penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Enterpreneur Knowledge dan Motivasi Siswa Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI di SMK Muhammadiyah Salaman Kabupaten Magelang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel Enterpreneur Knowledge dan
10 10
motivasi siswa berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Kumalasari (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Entrepreneur Knowledge Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII di SMK Negeri 4 Purworejo”. Hasil penelitiannya menunjukka bahwa motivasi dan Entrepreneur Knowledge berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa dan variabel yang paling dominan berpengaruh adalah Entrepreneur Knowledge. Kuswariningsih (2014) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi IKIP Madiun”.Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh
secara
positif
dan
signifikan
terhadap
minat
berwirausaha mahasiswa. Tuskeroh (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor motivasi tidak berpengaruh secara positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Pramita (2015) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh PrinsipPrinsip Ajaran Bisnis Nabi Muhammad SAW Terhadap Minat Menjadi Wirausahawan Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa praktik bisnis yang
11
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Fauziah & Agustarini (2013) melakukan penelitian dengan judul “pengaruh pengetahuan praktik bisnis nabi Muhammad SAW terhadap minat menjadi wirausaha pada mahasiswa FEBI Universitas Airlangga”. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengetahuan praktik bisnis nabi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Tabel 2.1 Research Gap No. Peneliti 1. Hermina, Novieana dan Zain (2011)
Variabel Penelitian Variabel Independen: Entrepreneur Knowledge Variabel Dependen: Minat mahasiswa menjadi wirausaha Variabel Independen: Entrepreneur Knowledge Variabel Dependen: Minat berwirausaha
2.
Suhartini (2011)
3.
Sumarsono (2013)
Variabel Independen: Entrepreneur Knowledge Variabel Dependen: Minat berwirausaha
4.
Yulianti (2013)
Variabel Independen: Entrepreneur Knowledge dan motivasi Variabel Dependen: Minat berwirausaha
12
Hasil Penelitian Entrepreneur Knowledge berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Faktor Entrepreneur Knowledge berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa dalam berwiraswasta Faktor Entrepreneur Knowledge tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha Variabel Entrepreneur Knowledge dan motivasi siswa berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha Dilanjutkan ....
Lanjutan Tabel 2.1... 5.
6.
7.
Kumalasari (2013)
Variabel Independen: Entrepreneur Knowledge dan motivasi Variabel Dependen: Minat berwirausaha Kuswariningsih Variabel Independen: (2014) Motivasi Variabel Dependen: Minat berwirausaha Tuskeroh (2013) Variabel Independen: Motivasi Variabel Dependen: Mental berwirausaha
8.
Pramita (2015)
9.
Fauziah & Agustarini (2013)
Variabel Independen: Prinsip-prinsip ajaran bisnis Nabi Muhammad SAW Variabel Dependen: Minat menjadi wirausahawan Variabel Independen: Pengetahuan praktik bisnis Nabi Muhammad SAW Variabel Dependen Minat berwirausaha
Motivasi dan Entrepreneur Knowledge berpengaruh secara signigikan terhadap minat berwirausaha Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Faktor motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Praktik bisnis yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Pengetahuan praktik bisnis Nabi Muhammad SAW tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa.
Sumber: Data sekunder yang dioleh, 2016 B. Kerangka Teori 1. Minat Berwirausaha a. Pengertian Minat Berwirausaha Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh yang pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di
13
luar diri dimana semakin kuat hubungan tersebut maka semakin kuat pula minatnya (Djaali, 2007: 121). Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya (Slameto, 2003: 180). Wirausaha berasal dari bahasa Perancis “entrepreneur”, yang pada awalnya berarti pemimpin musik atau pertunjukan lainnya, dalam ilmu ekonomi wirausaha dapat didefinisikan sebagai orang yang melakukan kegiatan, mrngorganisasi faktor-faktor produksi dan memberikan hasil yang produktif (Malinda, 2002: 106). Menurut Robert D (dalam Malinda, 2002: 107) pengertian wirausaha adalah seseorang yang membawa sumber daya, tenaga kerja, material dan harta lain kedalam suatu kombinasi yang membuat nilainya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga seseorang yang memperkenalkan perubahan, inovasi dan usaha baru. Seseorang yang mempunyai minat terhadap wirausaha berarti bahwa dalam mengejar tugasnya dia mengalami efek positif yang signifikan seperti kesenangan dan kegembiraan dengan harapan mereka akan memperoleh keuntungan dan dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya (Kuswariningsih, 2014: 49). Menurut Munawar, dkk (2015: 25) minat berwirausaha diartikan sebagai minat mahasiswa untuk melakukan usaha, pemahaman anggaran dan pemahaman tambahan yang dihasilkan dari proses usaha yang digunakan sebagai dasar didalam membuat keputusan. Sedangkan
14
Menurut Wulandari (2012: 6-7) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dan menciptakan usaha baru tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi serta senantiasa belajar dari kegagalan dalam hal berwirausaha. b. Menurut Fathonah (2013: 45) dimensi untuk mengukur minat berwirausaha seseorang dapat dilakukan dengan cara: 1). Ketertarikan terhadap kewirausahaan. 2). Kesediaan untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan. 3). Melihat peluang untuk berwirausaha. 4). Memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk berwirausaha. 5). Keberanian dalam menghadapi risiko. 6). Keberanian dalam menghadapi tantangan. 7). Perasaan senang terhadap kegiatan kewirausahaan. 8). Keinginan untuk mewujudkan cita-cita dalam kewirausahaan. 2. Entrepreneur Knowledge Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
15
sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana:2010:2). Menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah: a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada. b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. c. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Sedangkan
keterampilan
yang
konseptual
dalam
harus
dimiliki
wirausaha
diantaranya: a. Keterampilan
mengatur
strategi
dan
memperhitungkan resiko. b. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah. c. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola. d. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi. e. Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan. Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tentu saja harus memiliki kompetensi dalam menghadapi resiko dan tantangan. Oleh sebab itu, ia harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Seperti yang 16
dikemukakan
oleh
Michael
Harris
(dalam
Suryana:2010:5),
“…wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah
laku
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan
pekerjaan
kewirausahaan. Kewirausahaan atau dulu juga disebut kewiraswastaan merupakan suatu profesi yang timbul, karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek. Oleh karena itu, seorang wirausaha, melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi sehingga menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan profit yang merupakan balas jasa atas kesediaannya mengambil resiko. Menurut Anoraga (2009:27) kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian menggambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
17
Dengan kata lain kewirausahaan merupakan suatu proses penciptaan nilai dengan menggunakan berbagai sumber daya tertentu untuk mengeksploitasi peluang. Proses ini dibagi dalam beberapa tahapan khusus yaitu: a. Identifikasi peluang b. Pengembangan (konsep) bisnis baru c. Evaluasi dan pengumpulan sumber daya yang diperlukan d. Implementasi konsep e. Pemanfaatan serta penuaian hasil dari bisnis yang dijalankan Wirausaha (entrepreneur) merupakan seseorang yang mengambil resiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan/balas jasa berupa profit finansial maupun non finansial. Untuk melaksanakan cita-cita (ide) menjadi suatu kenyataan tentu memerlukan usaha dan manajemen terhadap sumber daya yang ada. Demikian pula dengan resiko yang sebelumnya sudah diperkirakan dan diperhitungkan, pada akhirnya tetap menjadi tanggung jawab si wirausaha itu sendiri. Disinilah letak keberanian seorang wirausaha untuk mengambil keputusan bisnis dan menanggung semua resiko dari bisnis yang dilakukannya. Ada 4 tipe wirausaha yaitu:
18
a. Kelompok wirausaha yang tidak memiliki bayangan dan cita-cita untuk menjadi besar. Bagi kelompok ini, sudah merasa cukup bila hasil bisnisnya dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. b. Kelompok wirausaha yang gagal dalam bisnisnya. Kelompok ini bisnisnya berkembang sangat pesat, namun sampai tahap tertentu bisnisnya tidak terkendali. c. Kelompok wirausaha yang sukses sesama pemilik modal/bisnis masih hidup. Kelompok ini melalaikan siapa yang menggantikannya atau meneruskan bisnisnya. d. Kelompok wirausaha yang menyadari bahwa usahanya tidak dapat berkembang lebih jauh lagi, kalau tidak mengembangkan sumber daya manusianya. Berikut merupakan dimensi dari entrepreneur knowledge menurut Adnyana (2016, 1170-1171): a. Self efficacy Self efficacy dalam penelitian ini didefinisikan persepsi mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana mengenai kepercayaan diri terhadap kemampuan untuk membentuk suatu perilaku berwirausaha. Dalam penelitian Andika dan Madjid (2012), untuk mengukur variabel self efficacy berdasarkan indikator berikut ini:
19
1) Mampu memimpinan sumber daya manusia adalah Setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan mahasiswa merasa yakin mampu dalam memimpin sumber daya manusia. 2) Memiliki Kematangan mental dalam memulai usaha adalah setelah mendapatkan
pendidikan
kewirausahaan
mahasiswa
merasa
memiliki kematangan mental dalam memulai usaha. b. Locus of control Locus of control diukur dari besarnya keyakinan mahasiswa pada kemampuan dirinya dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan dalam kegiatan apapun. Variabel locus of control diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dan direvisi dari studi Rotter (1996) dalam (Wiriani et al., 2013), Adapun indikator locus of control sbagai berikut: 1) Kepemimpinan sangat bergantung pada kemampuan adalah setelah mendapatkan
pendidikan
kewirausahaan
mahasiswa
merasa
menjadi pimipinan sangat tergantung kemampuan sendiri. 2) Keberhasilan yang terjadi karena hasil dari kerja keras sendiri adalah setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan mahasiswa merasa keberhasilan yang dicapai sangat mungkin merupakan hasil dari kerja kerasnya sendiri. 4) Sesuatu yang selama ini dicapai bukan keberuntungan adalah Setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan mahasiswa merasa mampu mengelola usaha sendiri, yang bukan karena faktor keberuntungan.
20
3. Motivasi a. Pengertian Motivasi Motivasi didevinisikan sebagai keadaan dalam diri individu yang menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Motivasi menerangkan mengapa orangorang
berperilaku
seperti
yang
mereka
lakukan,
semakin
wiraswastawan mengerti perilaku anggota organisasi, semakin mampu mereka mempengaruhi perilaku tersebut dan membuatnya lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional (Wiratmo, 1996: 204). Menurut Sudirman (2012: 73) motivasi diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Sukmadinata dalam Kusumastuti (2011: 14) motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu tersebut. Kekuatan tersebut menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang menggerakkannya untuk melakukan sebuah kegiatan yang bermuara pada pencapaian tujuan. Pendapat lain dikemukakan oleh Hasibuan dalam (Kusumastuti, 2011: 14) yang mengartikan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan, jadi semakin besar daya gerak seseorang maka semakin besar pula orang itu berminat untuk berwirausaha.
21
Sedangkan menurut Maslow dalam (Baihaqi, 2014: 30) motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan dan keselamatan, kebutuhan sosial dan kebutuhan akan prestasi, jadi semakin besat tingkat kebutuhan seseorang maka semakin besar pula motivasi seseorang untuk berwirausaha. Sedangkan menurut Pramita (2015: 83-84) teori motivasi dalam perspektif islam mengungkapkan bahwa tingkat keimanan seseorang akan berdampak pada pencapaian dalam hal ini adalah motivasi untuk menjadi seorang wirausaha. Dalam islam wirausaha bukanlah hal baru karena menjadi seorang wirausaha merupakan bagian dari tugas umat muslim sebagai khalifah dimuka bumi sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut Robbin dan Judge (dalam Baihaqi 2014: 29) motivasi diartikan sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Intensitas berkaitan dengan seberapa giat seseorang berusaha, namun intensitas yang tinggi tidak akan menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Kualitas dan intensitas harus dipertimbangkan secara bersama diarahkan serta secara konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi. Selain itu, motivasi juga memiliki dimensi ketekunan, berkaitan dengan berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
22
b. Teori-Teori Motivasi. 1) Teori hirarki kebutuhan Menurut Maslow (1954: 80-95) tentang teori motivasi yang dikembangkannya berintikan pendapatnya yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia di klasifikasikan menjadi lima hirarkhi kebutuhan, yaitu: a) Kebutuhan Fisiologis, yaitu perwujudan paling nyata dari kebutuhan ini ialah kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan dan perumahan. Kebutuhan ini dipandang sebagai kebutuhan yang paling mendasar, bukan karena setiap orang membutuhkannya terus menerus sejak lahir hingga ajalnya, akan tetapi juga karena tanpa pemuasan berbagai kebutuhan tersebut seseorang
tidak
dapat
dikatakan
hidup
secara
normal.
Kebutuhan ini berkaitan dengan status manusia sebagai insan ekonomi. b) Kebutuhan akan keamanan, yaitu kebutuhan yang harus dipandang secara luas, tidak hanya dalam keamanan secara fisik, meskipun aspek ini hal yang sangat penting, akan tetapi juga keamanan yang bersifat psikologis, termasuk perlakuan adil dalam pekerjaan seseorang. c) Kebutuhan sosial, yaitu dalam kehidupan organisasional manusia sebagai insan sosial mempunyai berbagai kebutuhan yang berkisar pada pengakuan akan keberadaan seseorang dan
23
penghargaan atas harkat dan martabatnya. Biasanya kebutuhan tersebut tercermin dalam empat bentuk yaitu: perasaan diterima orang lain, tidak suka diremehkan, perasaan harus maju dan perasaan ingin diikutsertakan dalam kehidupan organisasional. d) Kebutuhan “esteem”, yaitu kepemilikan atas harga diri, karena itu setiap orang memerlukan pengakuan atas keberadaan dan statusnya
oleh
orang
lain.
Dalam
hal
ini
seseorang
membutuhkan lambang dalam kehidupan organisasionalnya yaitu misalnya dengan berbagai fasilitas yang diterimanya. e) Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu setiap orang pasti memiliki potensinya masing-masing, setiap orang menginginkan potensi yang dimilikinya dapat dikembangkan secara sistematik, sehingga menjadi kemampuan efektif. Dengan demikian seseorang dapat memberika sumbangan yang maksimal bagi kepentingan organisasi dan dengan demikian meraih kemajuan profesional yang pada gilirannya orang yang bersangkutan memuaskan berbagai jenis kebutuhannya. 2) Teori X dan Teori Y McGregor. Douglas McGregor mengidentifikasi dua perangkat asumsi dan merancang seperangkat Teori X dan Y (Wiratmo, 1996: 211). Teori X melibatkan asumsi hubungan wiraswastawan dengan orang-orang, sementara teori Y mewakili asumsi kerja keras seorang manajemen.
24
Tabel 2.2 Asumsi Teori X Rata-rata pembawaan manusia untuk tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya bila mungkin Karena karakteristik tidak menyukai kerja orang tersebut sebagian besar harus dipaksa, diawasi, diarahkan dan diancam dengan hukuman agar mereka melakukan usaha yang memadai untuk mencapai tujuan organisasi Rata-rata orang lebih menyukai diarahkan, ingin menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi relatif kecil dan menginginkan jaminan keamanan diatas segalanya
Asumsi Teori Y Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia sebagaimana bermain dan istirahat Orang-orang akan melakukan mengendalikan diri dan pengarahan diri untuk mencapai tujuan yang telah disetujui Komitmen pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berkaitan dengan prestasi mereka Rata-rata orang dalam kondisi layak, belajar tidak hanya untuk mencapai tanggung jawab, tetapi juga menerima tanggung jawab kepastian untuk melakukan imajinasi, kecerdikan dan kreatifitas dalam penyelesaian masalah-masalah organisasional yang secara luas menyebar pada seluruh karyawan.
3) Teori harapan Pada teori ini mempunyai inti bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil dan daya tarik dari hasil itu bagi orang yang bersangkutan (Siagian, 2004). Dalam teori ini mengandung tiga variabel, yaitu daya tarik, hubungan antara prestasi kerja dengan imbalan hubungan antara usaha, dan prestasi kerja. Yang dimaksud daya tarik adalah sampai sejauh mana seseorang merasa pentingnya hasil yang diperolehnya dalam penyelesaian tugas. Artinya, sampai sejauh mana hasil yang
25
telah diperoleh dalam bentuk imbalan mamainkan peranan dalam pemuasan kebutuhan-kebutuhan yang belum terpuaskan. Yang dimaksud dengan kaitan antara prestasi dan prestasi kerja ialah persepsi seseorang tentang kemungkinan bahwa usaha tertentu akan menjurus kepada prestasi kerja. Dalam teori ini menekankan pada empat hal berikut: a) Teori ini menekankan imbalan. Artinya, menurut teori ini terdapat keyakinan bahwa imbalan yang diberikan oleh organisasi sejajar dengan apa yang diinginkan oleh pekerja. b) Para manajer harus memperhitungkan daya tarik imbalan yang memerlukan pemahaman dan pengetahuan tentang nilai apa yang diberikan oleh pekerja pada imbalan yang diterimanya. c) Teori harapan menekankan perilaku yang diharapkan dari para pekerja. Artinya, teori ini menekankan pentingnya keyakinan dalam diri pekerja tentang apa yang diharapkan oleh organisasi daripadanya dan bahwa prestasi kerjanya dinilai dengan menggunakan kreteria yang rasional dan objektif. d) Teori ini menyangkut harapan. Artinya, teori ini tidak menekankan apa yang realistik dan rasional, yang ditekan kan ialah bahwa harapan pekerja mengenai prestasi kerja, imbalan dan hasil pemuasan tujuan individual akan menentukan tingkat usahanya, bukan hasil itu sendiri.
26
c. Faktor-Faktor yang Menpengaruhi Motivasi Saydan dan Sayuti dalam Gustisyah (2009: 26), menyebutkan bahwa motivasi kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tesebut, yaitu: 1) Kematangan pribadi Dalam hal ini, pendidikan dan kebiasaan sejak kecil sangat berpengaruh. Orang yang kekanak-kanakan biasanya kurang peka terhadap motivasi yang diberikan dan orang yang berfikir dewasa akan lebih mudah menerima motivasi yang diberikan. 2) Tingkat pendidikan Seseorang dengan tingkat pendidikan yang tinggi memiliki wawasan yang lebih laus , hal tersebut membuat dirinya lebih termotivasi sedangkan seseorang yang memiliki pendidikan yang rendah
cenderung kurang termotivasi untuk melakukan hal
tertentu. 3) Keinginan dan harapan pribadi Bila seseorang memiliki keinginan yang hendak diwujudkan maka akan memunculkan kemauan untuk bekerja lebih keras. 4) Kebutuhan Semakin besar kebutuhan seseorang maka semakin besar pula motivasi seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan.
27
5) Kelelahan dan kebosanan Kelelahan dan kebosanan akan berpengaruh pada semangat kerja, yang akhirnya akan mempengaruhi motivasi orang yang berkaitan. 6) Kepuasan kerja Kepuasan kerja memiliki pengaruh yang kuat terhadap motivasi seseorang dalam menyelesaiakan suatu pekerjaan. Dengan kata lain pekerja yang merasakan kepuasan tinggi akan memiliki motivasi yang tinggi pula. d. Dimensi motivasi Menurut Zimemerer (dalam Mishbah, dkk, 2015: 226-227) indikator yang dapat digunakan dalam mengukur atau menilai minat sesorang dalam berwirausaha adalah sebagai berikut: 1) Percaya diri Diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang otomatis dan yakin bahwa kegiatan yang dilakukannya akan tercapai dengan hasil yang baik. 2) Inovatif dan kreatif Diartikan sebagai sifat dan tingkah laku seseorang yang dianggap memiliki sesuatu yang baru dalam suatu bidang dan pemikiran dan kemampuan seseorang dalam menciptakan sebuah ide usaha.
28
3) Berjiwa pemimpin Kepemimpinan diartikan sebagai
jiwa seorang pemimpin
yang dapat bergaul dan tanggap terhadap saran dan kritik dan membangun suatu ide atau usaha yang kompetitif, merencanakan, mengatur, mengarahkan, atau memotivasi dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan usahanya. 4) Efektif dan efesien Diartikan sebagai kemampuan untuk mengelola keuangan secara efektif dan efesien, mencari sumber dana dan menggunakan secara tepat dan mengendalikannya secara akurat. Mengatur waktu seefesien mungkin, menghitung dan menepati waktu sesuai kebutuhan. 5) Orientasi pada masa depan Memiliki pandangan kedepan, positif bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil dengan mengetahui strategi atau cara bersaing sehingga wirausaha yang dibangun dapat menguntungkan dimasa yang akan datang. 6) Kemandirian Usaha yang dibangun atas kemauan pribadi dan tidak bergantung pada orang lain, seorang wirausahawan harus mampu dalam mengelola bisnis, merancang usaha, mengorganisasi dan mengendalikan usaha.
29
4. Praktik bisnis Nabi Muhammad SAW a. Pengertian Berdasarkan peran dan tugas Nabi Muhammad SAW, masa kehidupan beliau dapat diklasifikasikan menjadi dua periode, yaitu masa sebeelum kenabian dan masa kenabian. Masa pra kenabian terjadi sejak Nabi Muhammad dilahirkan pada 571 M hingga 611 M. Kehidupan Nabi Muhammad sebelum kenabian merupakan sesuatu yang natural. Selama itu Nabi Muhammad telah mampu belajar dari lingkungannya hingga beliau menjadi orang yang besar. Pengalaman bisnisnya beliau dapat dari realitas sosial, ketika beliau mengunjungi beberapa pasar dan festival perdagangan, serta kunjungan ke negara Syam, sebuah negara yang menjadi sentral perdagangan dunia pada saat itu (Syaifullah, 2011: 132-133). Faktor-faktor yang mempengaruhi Nabi Muhammad SAW menjadi seorang pebisnis (Syaifullah, 2011: 134-144), yaitu: 1) Faktor geografis Arab Di negara Arab pada masa itu perekonomian yang sudah berjalan telah memiliki tiga bidang aktivitas diantaranya perdagangan, pertanian dan industri. Aktivitas perdagangan biasanya dilakukan didaerah perkotaan terutama di Makkah karena daerahnya tandus, aktifitas pertanian biasanya dilakukan didaerah yang subur seperti Yaman, Thaif dan daerrah utara Hijaz, dan kegiatan industri hanya dilakukan oleh sebagian kecil bangsa Arab. Orang tua
30
Rasullah dan pamannya adalah seorang pedagang dan beliau dibesarkan dalam wilayah perdagangan, dan hal itulah yang mendorong
Nabi
Muhammad
untuk
menjadi
seorang
wirausahawan. 2) Faktor ekonomi Ayah Nabi Muhammad meninggal pada usia muda yaitu tiga bulan setelah hari pernikahannya dengan Aminah. Beliau meninggalkan warisan berupa lima ekor unta, beberapa ekor kambing dan seorang budak perempuan, namun semua warisan itu habis untuk biaya persalinan Nabi Muhammad dan untuk biaya perawatannya. Saat usia 6 tahun ibunya meninggal, setelah itu beliau diasuh oleh kakeknya , pada saat itu Nabi Muhammad menjadi seorang penggembala kambing, setelah kakeknya sakit Nabi Muhammad di titipkan kepada pamannya yang hidup serba kekurangan, hal itulah yang membuat Nabi Muhammad menjadi mandiri serta harus membantu pamannya berdagang. Dari pengalamannya berdagang dengan pamannya beliau telah mendapatkan banyak pengalaman yang menjadikan beliau menjadi seorang wirausaha yang berhasil dan suksess. 3) Faktor keluarga Ayah dan paman Nabi Muhammad adalah seorang pedagang, beliau merupakan keturunan dari pedagang. Hal tersebut merupakan latar belakang yang membuat diri Rasullah
31
menjadi seorang wirausaha. Rasullah dibesarkan oleh paannya yang bernama Abu Thalib yang merupakan seorang pedagang, dan Abu Thalib sering melibatkan Rasullah dalam urusan perdagangan. Nabi Muhammad sering diajak oleh Abu Thalib ke pekan-pekan perdagangan, seperti pasar Ukaz, Madinnah, dan Dzul Majaz. Abu Thalib merupakan salah satu keluarga yang mendorong Nabi Muhammad untuk menjadi pebisnis, dari sanalah Nabi Muhammad terdorong dan termotivasi untuk menjadi seorang pebisnis. 4) Faktor beristri Khadijah Pada usia 25 tahun Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah, istri Nabi Muhammad adalah seorang pedagang yang kaya raya, setelah menikah bisnis Khodijah banyak dijalankan oleh Nabi Muhammad, setelah bisnis dikelola oleh Nabi Muhammad maaka usaha Khadijah berkembang dengan pesat. Dalam Qur’an Surat Ar-Ra’du ayat 11, Allah berfirman:
َات ِّمن بَ ْي ِن يَ َديْ ِه َوِم ْن َخل ِْف ِه يَ ْح َفظُونَهُ ِم ْن أ َْم ِر اللّ ِه إِ َّن اللّهَ ال ٌ َلَهُ ُم َع ِّقب ٍ اد اللّهُ بَِق ْوٍم ُسوءاً فَالَ َم َر َّد َ يُغَيِّ ُر َما بَِق ْوم َحتَّى يُغَيِّ ُرواْ َما بِأَنْ ُف ِس ِه ْم َوإِذَا أ ََر -١١- لَهُ َوَما لَ ُهم ِّمن ُدونِِه ِمن َو ٍال
Yang artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
32
Dalam dalil lain yaitu hadits nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari menyebutkan bahwa “Allah mengasihi orang yang bermurah hati waktu menjual, waktu membeli dan waktu menagih piutang”. Dalam Hadits lain yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasullah bersabda:
التاجر الصدوق األمين مع النبيين والصديقين والشهداء Artinya: Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid. (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti no. 1130)
Sehingga dari dalil-dalil di atas kita dapat ambil kesimpulan bahwa agama menganjurkan untuk berwirausaha dengan baik sehingga hasil yang diperoleh juga maksimal. b. Dimensi untuk mengukur mengukur pengaruh praktik bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap minat berwirausaha. Glock dan Stark dalam (Baihaqi, 2014: 34-37) menerangkan tentang lima macam dimensi, yaitu: 1) Dimensi keyakinan atau akidah islam Dimensi ini berisi tentang pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpengaruh teguh pada pandangan teologis tertentu danmengakui
kebenaran
doktrin-doktrin
tersebut
atau
bisa
dikatakan dimensi ini membahas tentang keimanan penganut suatu
33
aliran agama. Dalam islam, keyakinan sejajar dengan akidah yang menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan seorang muslim dalam melaksanakan kegiatan ritual sesuai yang dianjurkan oleh agama. Dalam keberislaman, dimensi keimanan menyangkut tentang keyakinan pada Allah SWT, Malaikat, Nabi dan Rasul, Kitab-Kitab Allah, surga dan neraka, serta qadha dan qadar. Hal tersebut tergambar pada keyakinan dengan adanya Allah, mengakui kebesaran Allah, pasrah pada Allah,melakukan sesuatu dengan ikhlas, selalu ingat pada Allah, percaya akan takdir Allah, terkesan atas ciptaan Allah dan mengagungkan nama Allah dengan keimanan dalam diri, akan mempengaruhi keseluruhan tingkah laku dan perbuatan seseorang sehingga dapat berfikir dengan positif dalam menyelesaikan setiap permasalahan. 2) Dimensi peribadatan atau syariah Dimensi ini berisi tentang seberapa jauh tingkat ketaatan untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianut. Syariah dalam islam mengarah pada tingkat kepatuhan muslim dalam mengerjakan kegiatan ritual sebagaimana dianjurkan dalam agama. Dalam keberislaman dimensi ini mencakup tentang pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al-qur’an, do’a, dzikir, ibadah qurban, iktikaf dan lain sebagainya.
34
3) Dimensi penghayatan atau pengalaman Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi, dan sensasi-sensasi yang dialamai seseorang dalam menjalankan agama yang dianut. Pengalaman spriritual akan menguatkan diri seseorang ketika terbentur pada suatu masalah kehidupan. Dimensi ini tergambar dalam sikap sabar dalam menghadapi cobaan, takut ketika melanggara aturan, dan lain sebagainya. 4) Dimensi pengetahuan agama Dimensi ini mengacu pada pengetahuan seseorang terhadap agamanya. Dalam praktik kehidupan seseorang yang melaksanakan perintah dan menjauhi larangan agama akan memperoleh kesejahteraan lahir dan batin. Hal tersebut membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang ajaran agama dengan membaca kitab sucinya, membaca buku-buku agama, timbul getaran perasaan ketika mendengar bacaan kitab suci dan memperhatikan kehalalan makanan ataupun pendapat. 5) Dimensi pengamalan atau akhlak Dimensi ini membahas seberapa tingkatan seorang muslim dalam berperilaku sehingga dimotivasi oleh ajaran-ajaran agama yang mencakup hubungan antar sesama manusia atau relasi individu dengan dunianya serta seberapa jauh seseorang dapat menerapkan ajaran agama dalam perilaku sehari-hari. Hal tersebut
35
tergambar dari tolong menolong, lapang dada, saling menyayangi dan mengasihi, selalu optimis dalam menghadapi persoalan, tidak mudah putus asa, fleksibel dalam menghadapi berbagai masalah, bertanggung jawab dan dapat menjaga kebersihan lingkungan.
C. Kerangka Penelitian Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat dirumuskan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut: X1
H1
X2
H2
Y
H3 X3 Gambar 2.1 Kerangka Penelitian Keterangan: X1 = Entrepreneur Knowledge X2 = Motivasi X3 = Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW Y = Minat Berwirausaha H1 = Pengaruh Entrepreneur Knowledge terhadap Minat Berwirausaha H2 = Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha H3 = Pengaruh Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap Minat Berwirausaha
36
D. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan dugaan, suatu proposisi tentative (sementara) mengenai hubungan atau relasi antara dua atau lebih fenomen atau variabel (Sutama dalam Baihaqi, 2014: 46). Berdasarkan uraian pemikiran tersebut, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut: 1. Pengaruh Entrepreneur Knowledge Terhadap Minat Berwirausaha. Penelitian yang dilakukan oleh Hermina, Novieana dan Zain (2011) yang mengemukakan bahwa variabel Entrepreneur Knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa, didukung oleh penelitian yang dilakukan Suhartini (2011) yang menyatakan bahwa Entrepreneur Knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Berdasarkan penelitian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H1. Entrepreneur Knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pengusaha muslim di Salatiga. 2. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Penelitian yang dilakukan Kumalasari (2013) menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha
siswa,
begitu
pula
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Kuswariningsih (2014) yang menunjukkan hasil bahwa variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa.
37
Berdasarkan penelitian diatas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H2. Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pengusaha muslim di Salatiga. 3. Pengaruh Praktik Bisnis Nabi Muhammad SAW Terhadap Minat Berwirausaha Penelitian yang dilakukan oleh Pramita (2015) menunjukkan bahwa prinsip-prinsip ajaran bisnis Nabi Muhammad SAW berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Berdasarkan penelitian diatas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H3. Praktik bisnis Nabi Muhammad SAW berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat
berwirausa pengusaha muslim di
Salatiga. Tabel 2.3 Hipotesis Penelitian H1
Entrepreneur Knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pengusaha muslim di Salatiga H2 Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pengusaha muslim di Salatiga H3 Praktik bisnis Nabi Muhammad SAW berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pengusaha muslim di Salatiga Sumber: Uraian hipotesis penelitian, 2016
38
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal, yaitu penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab-akibat antar beberapa konsep atau beberapa variabel atau beberapa strategi yang dikembangkan dalam manajemen (Ferdinand, 2006: 5). Penelitian ini diarahkan untuk menggambarkan adanya hubungan sebab akibat antara entrepreneur knowledge, motivasi dan praktek bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap minat berwirausaha mahasiswa
muslim yang ada di
Salatiga. Metode penelitian yang akan digunakan adalah analisis kuantitatif, dikarenakan data penelitian berupa angka-angka yang diolah menggunakan analisis statistik (Sugiyana, 2008: 7). B. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian Objek penelitian ini adalah mahasiswa muslim yang ada di Salatiga. Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kampus UKSW, STIE AMA dan IAIN Salatiga. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian ini selama empat bulan yaitu bulan Januari-April tahun 2016. C. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena keduanya memiliki hubungan yang sangat erat karena yang satu merupakan bagian dari yang lain. Populasi adalah keseluruhan wilayah 39
39
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti (Bawono, 2006: 28). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa muslim yang ada di Salatiga yang pernah mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Sedangkan sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi (Bawono, 2006: 28). Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling.
Metode purposive sampling
adalah
pengambilan sampel berdasarkan kreteria tertentu. Kreteria yang ditetapkan dalam pengambilan sampel ini adalah mahasiswa muslim yang pernah mendapatkan mata pelajaran kewirausahaan dan diharapkan dapat menjawab kuesioner atau pertanyaan degan baik (Bloemer et.al., 1998 dalam Krismanto, 2009). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden/mahasiswa. Hair et al, dalam Putro (2009: 43) menyatakan bahwa jumlah sampel minimum yang digunakan dalam analisis faktor adalah 50 responden, tetapi jumlah sampel sebaiknya lebih besar dari 50 responden. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Teknik untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh
40
peneliti dari lapangan (Bawono, 2006: 29). Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada mahasiswa muslim yang ada di Salatiga. Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006: 29). Angket atau kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup karena alternatif jawaban telah disediakan. Angket digunakan untuk mengetahui jawaban
responden tentang
pengaruh entrepreneur knowledge, motivasi dan praktek bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap minat berwirausaha. E. Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan suatu proses dimana suatu angka atau simbol diletakkan
pada karakteristik atau properti suatu stimuli
sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghazali, 2001: 2). Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala numerikal (numerical scale) dimana skala ini mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya, hal ini juga merupakan skala interval (Sekaran, 2006: 33). Dalam penelitian ini menggunakan skala 0-10 dengan tujuan untuk memudahkan responden dalam memberikan penilaian dalam kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Responden yang akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan penilaian numerikal angka 0
41
sebagai kategori sangat tidak setuju (rendah)dan 10 sebagai kategori sangat setuju (paling tinggi). Skala penilaian sampai dengan 10 lazim digunakan oleh responden dalam baik atau buruknya sesuatu. Berikut adalah rentang penilaian dalam skala numerikal: 0
1
2
3
4
5
6
7
Sangat tidak setuju
8
9
10
Sangat setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen,
baik
pengaruhnya
yang
positif
maupun
yang
mempengaruhinya negatif (Ferdinand, 2006: 26). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah entrEpreneur knowledge, motivasi dan praktek bisnis Nabi Muhammad SAW. Adapun definisi konsep dan operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: a. EntrEpreneur Knowledge (X1) Menurut Anoraga (2009: 27) EntrEpreneur Knowledge dapat diartikan sebagai semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/konsumen, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan
42
menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian mengambil risiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen. Berdasarkan pada definisi konsep entrEpreneur knowledge tersebut penelitian ini akan mengidentifikasi persepsi mahasiswa
mengenai
pengaruh
entrepreneur
knowledge
(pendidikan kewirausahaan) yang pernah diperolehnya terhadap minatnya
dalam
dunia
usaha.
Adapun
untuk
mengukur
entrepreneur knowledge digunakan dimensi yang dikembangkan oleh Adnyana (2016, 1170-1171) yaitu self efficacy dan locus of control. b. Motivasi (X2) Menurut Wiratmo (1996: 204) motivasi didefinisikan sebagai keadaan dalam diri individu yang menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Berdasarkan definisi konsep motivasi tersebut, penelitian ini akan meneliti persepsi mahasiswa mengenai pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha. Motivasi dapat diukur dengan dimensi yang dikembangkan oleh Zimemerer dalam Misbah, dkk (2015) yaitu percaya diri, inovatif dan kreatif, berjiwa pemimpin, efektif dan efesien, orientasi pada masa depan, dan kemandirian. c. Praktik bisnis Nabi Muhammad SAW (X3) Menurut Syaifullah (2011: 127) prinsip yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berbisnis adalah jujur, amanah,
43
timbangan yang tepat, menghindari gharar, tidak menimbun barang, tidak melakukan al-ghalb dan tadlis diantara penjual dan pembeli. Berdasarkan definisi konsep praktik bisnis Nabi Muhammad SAW tersebut maka dalam penelitian ini akan meneliti persepsi mahasiswa tentang pengaruh praktik bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap minat berwirausaha. Praktik bisnis Nabi Muhammad SAW dapat diukur dengan dimensi yang dikembangkan oleh Glock dan Stark dalam Baihaqi (2014) yaitu keyakinan penghayatan
atau atau
akidah
islam,
pengalaman,
peribadatan pengetahuan
atau
syariah,
agama,
dan
pengalaman atau akhlak 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (Ferdinand, 2006: 26). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat berwirausaha. Menurut Kuswariningsih (2014: 49) seseorang yang mempunyai minat terhadap wirausaha berarti dalam mengejar tugasnya dia mengalami efek positif yang signifikan seperti kesenangan dan kegembiraan dengan harapan mereka akan memperoleh keuntungan dan dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Berdasarkan konsep minat berwirausaha tersebut, penelitian ini akan mengidentifikasi minat berwirausaha yang diukur dengan beberapa indikator yang telah dikembangkan oleh Fathonah (2013) yaitu ketertarikan terhadap
44
kewirausahaan,
kesediaan
untuk
terlibat
dalam
kegiatan
kewirausahaan, melihat peluang untuk berwirausaha, memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk berwirausaha, keberanian dalam menghadapi risiko, keberanian dalam menghadapi tantangan, perasaan senang terhadap kegiatan kewirausahaan, dan keinginan untuk mewujudkan cita-cita dalam kewirausahaan. G. Instrumen Penelitian Pada prinsipnya penelitian adalah pengukuran, maka diperlukan alat ukur yang baik untuk mengukur variabel penelitian. Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner atau angket yang memuat daftar pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Adapun instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Enterpreneur a. Self efficacy a. Mampu memimpin NumeKnowledge b. Locus of control sumber daya manusia (X1) (Adnyana, 2016) b. Memiliki kematangan rikal mental dalam memulai usaha c. Kepemimpinan sangat bergantung pada kemampuan d. Keberhasilan yang terjadi karena hasil kerja keras Dilanjutkan ......
45
Lanjutan Tabel 3.2... Motivasi
a. Percaya diri b. inovatif dan kreatif c. berjiwa pemimpin d. efektif dan efesien e. orientasi pada masa depan f. kemandirian (Zimemerer dalam Mishbah, 2015)
a. menciptakan lapangan pekerjaan lebih baik (X2) daripada mencari pekerjaan b. meyakini kalau yang dilakukan adalah yang benar c. selalu mencari ide/gagasan yang baru d. tidak banyak meniru yang dilakukan orang lain e. memiliki impian yang jelas f. selalu berusaha mewujudkan impian/citacita g. memiliki perencanaan yang matang h. dapat memecahkan masalah i. memiliki pertimbangan sebelum bertindak j. berani mengambil risiko Praktik bisnis a. keyakinan a. meyakini bahwa Allah Nabi atau akidah menjamin rizki semua Muhammad islam makhluknya SAW (X3) b. peribadatan b. Meyakini bahwa dengan atau syariah berbisnis hidup menjadi c. penghayatan berkah dan berkecukupan atau c. Meyakini bahwa pengalaman berbisnis merupakan d. pengetahuan bagian dari ibadah agama d. Membayar zakat tepat e. pengalaman pada waktunya atau akhlak e. Selalu bersikap jujur (Glock dan dalam dunia bisnis Stark dalam f. Selalu bersabar dalam Baihaqi, menghadapi cobaan 2014) g. Memiliki sikap peduli kepada sesama h. Selalu menghindari jual beli yang dilarang dalam
46
Numerikal
Numerikal
Dilanjutkan.....
Lanjutan Tabel 3.2... agama. contoh gharar dan maisir Minat a. ketertarikan terhadap kewirausahaan Berwirausaha b. kesediaan untuk terlibat dalam kegiatan (Y) kewirausahaan c. melihat peluang untuk berwirausaha d. memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk berwirausaha e. keberanian dalam menghadapi risiko f. keberanian dalam menghadapi tantangan g. perasaan senang terhadap kegiatan kewirausahaan h. keinginan untuk mewujudkan cita-cita dalam kewirausahaan Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016.
Numerikal
H. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, yang dilakukan dengan beberapa langkah antara lain: 1. Uji Instrumen Sebelum instrumen di atas digunakan dalam penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan pengujian instrumen dengan harapan akan mendapatkan data atau informasi yang akurat. Pengujian instrumen dilakukan dengan menggunakan uji reliabilitas dan validitas. a. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau 47
tidak berbeda jika diukur ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuesioner) (Hadi dalam Bawono, 2006: 63-64). Program SPSS menyediakan vasilitas untuk mengukur reliabilitas
suatu
kuesioner
melalui
uji
statistik,
dimana
pengambilan keputusan reliabilitas didasarkan pada nilai cronbach alpha (ɑ). Menurut Nunnally dalam Bawono (2006) suatu variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Untuk menentukan nomer-nomer item yang valid dan yang gugur, maka digunakan metode korelasi antara skor butir pertanyaan dengan skornya. Butir pertanyaan dikatakan
signifikan
jika
kolom
total
butir
pertanyaan
menghasilkan tanda bintang dengan dua kemungkinan (Bawono, 2006: 76): 1) Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0.05) untuk dua sisi.
48
2) Kalau berbintang dua itu berati korelasi signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analisa regresi berganda sering juga disebut analisa multivariate , karena variabel yang mempengaruhi naik turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu variabel independen (X) (Bawono, 2006: 8485). Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah: Y= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + 𝜀 Dimana: Y
= Estimasi variabel dependen
β0
= Konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3
= Koefision dari variabel independen X1,2,3
X1,2,3
= Variabel independen X1,2,3
ε
= Residual atau prediction error
3. Uji Statistik Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang kita analisa. Nilai ketepatan atau keakuratan ini dapat diukur dari goodness of fit nya (Bawono, 2006: 88-93). Uji statistik dapat dilihat dari nilai:
49
a. Uji ttest (Uji secara individu) Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dapat dilihat dari nilai signifikansi < 0.05 maka variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen secara signifikan, namun jika sebaliknya nilai signifikansi > 0.05 maka variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen. b. Uji Ftest (Uji secara serempak) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel X1,2,3,..... (independen) secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y (dependen). Untuk mengetahu hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel anova dari persamaan regresi. Jika nilai signifikansi < 0.05 maka variabel independen secara simultan mempengaruhi
variabel
dependen
secara
signifikan,
namum
sebaliknya jika nilai signifikansi > 0.05 maka variabel independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
50
c. Uji R2 (Koefisien determinan) Koefisien determinan (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X1,2,3...),
atau
sejauh
mana
kontribusi
variabel
independen
mempengaruhi variabel dependen. Untuk mengetahui hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel model Summary dari persamaan regresi. Ciriciri nilai R2 adalah : 1) Besarnya nilai koefesien determinasi terletak antar 0 sampai dengan 1 atau dapat ditulis 0 ≤ R2 ≤ 1. 2) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. 3) Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen. 4. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir. Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak bermanfaat dan kurang valid. Disamping itu uji asumsi klasik berguna
51
untuk melengkapi uji statistik yang telah dilakukan (Bawono, 2006: 115). Uji asumsi klasik terdiri dari:
a. Uji Multicollinearitas Multicollinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi variabelvariabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi morelasi diantara variabel bebas (Bawono, 2006: 115-116). Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya Multicollinearitas di dalam model regresi adalah metode auxilary,
yaitu meregresikan antara variabel independen untuk
mendapatkan r2, kemudian membandingkan dengan R2 dari hasil regresi persamaan utama. Jika R2 ≥ r2, maka dapat dikatakan tidak ada gejala Multicollinearitas dan sebaliknya jika R2 ≤ r2, maka dapat dikatakan ada gejala Multicollinearitas. b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah nilai varian residual dengan varian setiap variabel independen tidak sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala penyakit heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan metode park, yang mengemukakan bahwa 𝜎2 merupakan fungsi dari variabel independen yang dinyatakan sebagai berikut: 𝜎2i = 𝛼Xiβ
52
Persamaan diatas dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga menjadi: Ln 𝜎2i = 𝛼 + 𝛽 Ln Xi + Vi. Karena 𝜎2i umumnya tidak diketahui, maka hal ini dapat ditaksir dengan menggunakan Ut sebagai proksi sehingga: LnU2i = 𝛽 Ln Xi + Vi. Apabila koefisien parameter 𝛽 dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas dan sebaliknya jika 𝛽 tidak signifikan secara statistik maka asumsi homokedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006: 136-137). c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Ghazali, 2001: 74). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: 1) Analisis grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data sesungguhnya
53
dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah
normal,
maka
garis
yang
menggambarkan
data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghazali, 2001: 74). 2) Analisis statistik Disamping menggunakan uji analisis grafik, dalam penelitian ini juga menggunakan uji analisis statistik nonparametrik kolmogrov-smirnov test (K-S), dimana jika nilai signifikansi diatas 0.05 yang berati nilai residual terdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas (Ghazali, 2013: 202). d. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model dalam bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik (Bawono, 2006: 179). Untuk melihat spesifikasi model yang tepat dalam penelitian ini menggunakan metode lagrange multiplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan X2 dengan cara mengalikan sejumlah data observasi dengan R2 atau n* R2. Kreteria analisis metode lagrange multipliern(Bawono, 2006: 186): 1) Jika X2 hitung > X2 tabel : spesifikasi model persamaan regresi linier tidak benar.
54
2) Jika X2 hitung < X2 tabel: spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar. I. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS for windows version 20. SPSS (Statistical Product and Service Solution) merupakan sebuah program komouter statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output
yang dikehendaki oleh para
pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu dan mengintrpetasikan hasil dari analisis tertentu.
55
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan dari data-data yang diperoleh melalui penelitian yang dilakukan, yaitu data responden
dan
data
penelitian
mengenai
Pengaruh
Entrepreneur
Knowledge, Motivasi dan Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Muslim di Salatiga). Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan secara bertahap, yakni dari perencanaan dan perancangan penelitian, menentukan fokus penelitian, waktu penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Dalam persiapan penelitian ini ada beberapa tahap yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: a. Penentuan Variabel dan Subyek Penelitian langkah awal dalam penelitian ini adalah menentukan variabel penelitian. Dari hal tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang akan dikaji dan menemukan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini. Kemudian menentukan subyek dalam penelitian ini dan peneliti memutuskan untuk mengambil subyek atau populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di Kota Salatiga yang mencakup UKSW, STIE AMA Salatiga, dan IAIN Salatiga yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan serta beragama islam.
56 56
b. Penyusunan alat ukur dimulai dengan menentukan aspek-aspek yang akan digunakan untuk membuat skala berdasarkan konsep yang telah ditemukan dalam teori terlebih dahulu. Setelah aspek-aspek tersebut ditentukan, peneliti membuat rancangan kuesioner yang berisi Jumlah item variasi pernyataan dan nilai jawaban. Dimana pernyataan dari setiap item dibuat dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipamahi serta dimengerti oleh calon responden. c. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Kota Salatiga. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Mei 2016, diawali dengan pembuatan proposal penelitian, penggalian data awal pada tempat penelitian serta mencari berbagai referensi untuk penelitian dari berbagai sumber terkait, selanjutnya peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditetapkan, setelah mendapatkan data dari kuesioner yang disebarkan peneliti melakukan skoring, pengolahan data, analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS, setelah itu dilanjutkan dengan menyusun hasil laporan penelitian. 2. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Adapun karakteristik reponden yang menjadi sampel dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan kampus (jurusan dan fakultas), jenis kelamin dan usia. Berikut ini akan dibahas
57
mengenai kondisi dari masing-masing klasifikasi karakteristik responden tersebut: a. Jenis Kelamin Data mengenai jenis kelamin mahasiswa yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frequency
Percent
Laki-laki 48 48,0 Perempuan 52 52,0 Total 100 100,0 Sumber: Data primer yang dioleh, 2016 Valid
Valid Percent 48,0 52,0 100,0
Cumulative Percent 48,0 100,0
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin mahasiswa yang diambil sebagai responden didominasi oleh responden perempuan yaitu sebanyak 52 orang atau 52%. Sedangkan sisanya adalah responden laki-laki sebanyak 48 orang atau 48%. Kondisi seperti ini disebabkan mahasiswi di ketiga kampus lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mahasiswa. b. Perguruan tinggi Data mengenai jumlah responden di masing-masing perguruan tinggi yaitu:
58
Tabel 4.2 Perguruan Tinggi Frequency
Percent
IAIN 54 54,0 UKSW 16 16,0 STIE 30 30,0 AMA Total Sumber: Data primer yang dioleh, 2016 Valid
Valid Percent 54,0 16,0 30,0 100,0
Cumulative Percent 54,0 70,0 100,0
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa responden yang diambil oleh peneliti paling banyak adalah mahasiswa IAIN Salatiga sebanyak 54 orang atau 54%. Sedangkang mahasiswa UKSW Salatiga sebanyak 16 orang atau 16% dan mahasiswa dari STIE AMA Salatiga sebanyak 30 orang atau 30%. Hal Tersebut dikarenakan kreterian responden yang ditetapkan oleh peneliti paling banyak terdapat di IAIN Salatiga. c. Usia Responden Data mengenai usisa mahasiswa yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Usia Responden
Di bawah 20 Tahun
Frequency
Percent
3
3,0
94 94,0 20 Tahun 1 bulan – 3 3,0 25 tahun 25 Tahun 1 bulan – 30 tahun Total Sumber: Data primer yang dioleh, 2016
Valid Percent 3,0
Valid
59
Cumulative Percent 3,0 97,0
94,0
3,0 100,0
100,0
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa mahasiswa yang dijadikan sebagai responden mayoritas berusia antara 20 tahun 1 bulan – 25 tahun yaitu sebanyak 94 orang , sedangkan yang dibawah 20 tahun sebanyak 3 orang dan yang berusia antara 25 Tahun 1 bulan – 30 tahun sebanyak 3 orang.
B. Analisis Data 1. Uji Instrumen a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan uji statistik adalah dengan melihat nilai cronbach alpha (𝛼), suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha (𝛼) > 0,60 (Bawono, 2006: 68). Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha (𝜶) Enterpreneur Knowledge 0.656 (X1) Motivasi (X2) 0.877 Praktek Bisnis Nabi 0.885 Muhammad SAW (X3) Minat Berwirausaha (Y) 0.924 Sumber: Data yang diolah (terlampir), 2016
Keterangan Reliable Reliable Reliable Reliable
Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel mempunyai cronbach alpha lebih dari 0.60 (𝛼 > 0.60),
60
sehingga data tersebut dapat dikatakan reliable untuk pengukuran dan penelitian berikutnya. b. Uji Validitas Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji validitasn(Bawono, 2006: 68). Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Berikut ini hasil uji validitas pada setiap pertanyaan masing-masing variabel: Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel
Item Pertanyaan Enterpreneur Pertanyaan1 Knowledge Pertanyaan 2 (X1) Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Motivasi (X2) Pertanyaan 5 Pertanyaan 6 Pertanyaan 7 Pertanyaan 8 Pertanyaan 9 Pertanyaan 10 Pertanyaan 11 Pertanyaan 12 Pertanyaan 13 Pertanyaan 14 Pertanyaan 15 Pertanyaan 16 Praktek Pertanyaan 17 Bisnis Nabi Pertanyaan 18 Muhammad Pertanyaan 19 SAW (X3) Pertanyaan 20 Pertanyaan 21 Pertanyaan 22 Pertanyaan 23 Pertanyaan 24
Pearson Correlation 0.763 0.734 0.715 0.589 0.695 0.750 0.532 0.671 0.682 0.810 0.709 0.663 0.688 0.665 0.613 0.589 0.600 0.644 0.798 0.881 0.750 0.785 0.721 0.750
61
Signifikan 2 Tailed 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Dilanjutkan …
Lanjutan Tabel 4.5 … Minat Berwirausaha (Y)
Pertanyaan 25 0.859 Pertanyaan 26 0.808 Pertanyaan 27 0.699 Pertanyaan 28 0.832 Pertanyaan 29 0.789 Pertanyaan 30 0.832 Pertanyaan 31 0.867 Pertanyaan 32 0.815 Sumber: Data yang diolah (terlampir), 2016
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa korelasi butir pertanyaan 1 (satu) sampai 4 (empat) terhadap total skor butir pertanyaan enterpreneur knowledge (X1) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0.01). Korelasi butir pertanyaan 5 (lima) sampai 16 (enam belas) terhadap total skor butir pertanyaan motivasi (X2) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0.01). Korelasi butir pertanyaan 17 (tujuh belas) sampai 24 (dua puluh empat) terhadap total skor butir pertanyaan praktek bisnis Nabi Muhammmad SAW (X3) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0.01). Korelasi butir pertanyaan 25 (dua puluh lima) sampai 32 (tiga puluh dua) terhadap total skor butir pertanyaan minat berwirausaha (Y) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0.01). Semua butir pertanyaan dinyatakan valid dan layak untuk penelitian berikutnya. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi antar variabel independen. Dalam penelitian ini, teknik uji multikolinearitas
62
yang digunakan adalah metode auxilary yaitu meregresikan antar variabel
independen
untuk
mendapatkan
r 2,
kemudian
membandingkannya dengan R2 dari hasil regresi persamaan utama. Jika R2 hasil regresi utama lebih besar daripada r2 hasil regresi antar variabel independen maka dapat dikatakan tidak ada gejala multikolineariras. Adapun hasil uji multikolineariras penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Perbandingan r2 dan R2 Variabel Dependen
r2
X1 = f(X2 , X3)
0.251
X2 = f(X1 , X3)
0.354
X3 = f(X1 , X2)
0.283
R2 = 0.543 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui nilai R2 dari regresi utama lebih besar dari nilai r2 hasil regresi parsial antar variabel independen, sehingga dapat dinyatakan tidak ada gejala multikolinearitas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan variabel setiap variabel independen. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk Uji Heteroskedastisitas adalah metode park. Ada tidaknya gejala penyakit heteroskedastisitas dapat dilihat dari besarnya nilai signifikansi,
63
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan tidak ada gejala penyakit heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Coefficients
Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas
a
Model
Standardized Unstandardized Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
1(Constant)
-1.774
1.410
logX1
-2.377
1.416
logX2
.176
logX3
.487
T
Sig.
-1.259
.211
-.201
-1.679
.096
1.699
.013
.103
.918
1.543
.039
.316
.753
a. Dependent Variable: lnu2i
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Dari tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 yang artinya tidak signifikansi secara statistik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tersebut tidak terdapat gejala penyakit heteroskedastisitas. c. Uji Normalitas Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji analisis grafik dan uji analisis statistik. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyeberan data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan analisis grafik (Ghazali, 2012: 163):
64
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Berikut gambar grafik histogram dan normal probability plot serta hasil uji kolmogrov-smirnov dalam penelitian ini :
Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber: Data primer yang diolah, 2016
65
Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun Normal probability plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal. Sedangkan pada grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mendekati dan mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
66
Tabel 4.8 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
100
Normal Parameters
a,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
.04916090
Most Extreme Differences Absolute
.090
Positive
.062
Negative
-.090
Kolmogorov-Smirnov Z
.899
Asymp. Sig. (2-tailed)
.394
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Tabel 4.8 di atas diketahui bahwa nilai kolmogrov-smirnov (K-S) sebesar 0.899 dan asymp. Sig (2 –tailed) sebesar 0.394 > 0.05, yang berarti nilai residual berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas. d. Uji Linearitas Uji Linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono, 2006: 179). Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan uji lagrange multiplier
untuk mendapatkan nilai X2
hitung, kemudian membandingkannya dengan nilai X2 tabel. Berikut merupakan tabel hasil perkalian jumlah data dengan R2 : 67
Tabel 4.9 Uji Linearitas Model Summary Model
Std. R
dimension0
1
.077
a
Error
R Square
Adjusted R Square
Estimate
.006
-.025
.04977332
of
the
a. Predictors: (Constant), x3_3, x1_2, x2_2
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Sedangkan X2 hitung diketahui dengan cara mengalikan n dengan R2 yaitu 100 X 0.006 = 0.6. Dengan tingkat signifikan 5% dan df = 97 maka diperoleh X2 tabel = 120,99. Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model persamaan regresi linear adalah benar. 3. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu. Dalam penelitian ini model persamaan regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh enterpreneur knowledge, motivasi dan praktik bisnis Nabi Muhammad SAW (studi kasus mahasiswa muslim di Salatiga) adalah sebagai berikut: Y= 𝛽 0 + 𝛽 1 X1 + 𝛽 2 X2 + 𝛽 3 X3 + 𝜀 Dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
68
Tabel 4.10 Uji Regresi Linear Berganda Model
Standardized Unstandardized Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
.067
.765
rata_rata_X1
.265
.085
rata_rata_X2
.608
rata_rata_X3
.110
1 (Constant)
T
Sig.
.087
.931
.242
3.107
.002
.093
.546
6.518
.000
.087
.100
1.263
.210
a. Dependent Variable: rata_rata_y
Sumber: Data yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat model persamaan regresi linera berganda sebagai berikut: Y= 0.067 + 0.265X1 + 0.608X2 + 0.110X3 + 0.765 Dimana: Y = Minat Berwirausaha X1 = Entrepreneur Knowledge X2 = Motivasi X3 = Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW Arti dari model persamaan regresi linear berganda di atas adalah: a. Nilai konstan (β0) = 0.067 diartikan bahwa ketika variabel X1,X2,dan X3 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0.067, dengan asumsi cateris paribus. b. Nilai koefisien regresi variabel X1 = 0.265, atinya jika variabel X1 mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X2 dan X3 konstan atau tidak
69
ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0.265, dengan asumsi cateris paribus. c. Nilai koefisien variabel X2 = 0.608, atinya jika variabel X2 mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1 dan X3 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0.608, dengan asumsi cateris paribus. d. Nilai koefisien variabel X3 = 0.110, atinya jika variabel X3 mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X1 dan X2 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0.110, dengan asumsi cateris paribus. Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui nilai koefisien regresi masing-masing variabel independen bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berbanding lurus atau searah dengan variabel dependen, jika di antara variabel independen mengalami perubahan baik naik ataupun turun maka variabel dependen akan berubah kearah yang sama (naik atau turun). 4. Uji Statistika a. Uji Ttest (Uji Parsial) Uji Ttest
digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial atau individu (Bawono, 2006: 89). Hasil Uji Ttest dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
70
Coefisients
Tabel 4.11 Uji Ttest
a
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
.067
.765
rata_rata_X1
.265
.085
rata_rata_X2
.608
rata_rata_X3
.110
1 (Constant)
a.
Beta
t
Sig.
.087
.931
.242
3.107
.002
.093
.546
6.518
.000
.087
.100
1.263
.210
Dependent Variable: rata_rata_y
Sumber: Data yang diolah, 2016 Berdasarkan pada tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa: 1. Nilai signifikansi variabel entrepreneur knowledge (X1) adalah sebesar 0.002 lebih kecil dari 0.05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara enterpreneur knowledge (X1) terhadap minat berwirausaha (Y). 2. Nilai signifikansi variabel motivasi (X2) adalah sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara motivasi (X2) terhadap minat berwirausaha (Y). 3. Nilai signifikansi variabel praktek bisnis Nabi Muhammad SAW (X3) adalah sebesar 0.210 lebih besar dari 0.05, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara praktek bisnis Nabi Muhammad SAW (X3) terhadap minat berwirausaha (Y). b. Uji Ftest (Uji Simultan) Uji Ftest independen
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
secara
bersama-sama
dapat
mempengaruhi
variabel
dependen (Bawono, 2006: 91). Hasil Uji Ftest penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
71
Tabel 4.12 Uji Ftest
b
ANOVA Model
Sum of Squares
1 Regression
96.612
Residual Total
Df
Mean Square
F
Sig.
3
32.204
41.679
.000
74.177
96
.773
170.789
99
a
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1, rata_rata_X2 b. Dependent Variable: rata_rata_y
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 artinyavariabel independen secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. c. Uji Koefisien Determinan (R2) Koefisien Determinan (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variavel independen (Bawono, 2006: 92). Hasil uji Koefisien Determinan (R2) penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinan (R2) Model Summary Model
Std. R
1
.752
a
Error
R Square
Adjusted R Square
Estimate
.566
.552
.87902
dimension0
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1, rata_rata_X2
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
72
of
the
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, dapat diketahui bahwa: 1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0.752, artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1) 2. Koefisien determinan (R2) sebesar 0.566, artinya bahwa kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 56,6%, sedangkan sisanya sebesar 43,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. C. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini diketahui bahwa entrepreneur knowledge dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha, sedangkan praktek bisnis Nabi Muhammad SAW berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap minat berwirausaha. Penjelasan mengenai pengujian hasil hipotesis akan diuraikan sebagai berikut: 1. Pengaruh entrepreneur knowledge (X1) terhadap minat berwirausaha (Y) Hasil uji linear berganda menunjukkan besaran koefisien regresi variabel entrepreneur knowledge bertanda positif artinya
entrepreneur
knowledge berbanding lurus atau searah terhadap minat berwirausaha dan hasil uji statistik ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi entrepreneur knowledge sebesar 0.002 lebih kecil dari 0.05 artinya entrepreneur
knowledge
berpengaruh
73
signifikan
terhadap
minat
berwirausaha mahasiswa muslim di Salatiga. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik kualitas entrepreneur knowledge yang diperoleh mahasiswa muslim, maka akan semakin tinggi minat wirausaha mahasiswa. Sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan entrepreneur knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa muslim di Salatiga di terima. Entrepreneur knowledge merupakan modal yang penting seseorang untuk dapat menjadi wirausaha. Menurut Lestari dan Wijaya (2012: 113) entrepreneur knowledge dapat membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku pada mahasiswa menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) sejati sehingga mengarahkan mereka untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karir. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hermina, Novieana, dan Zain (2011) yang menyatakan bahwa entrepreneur knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. 2. Pengaruh motivasi (X2) terhadap minat berwirausaha (Y) Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan besaran koefisien regresi variabel motivasi bertanda positif artinya motivasi berbanding lurus atau searah terhadap minat berwirausaha dan hasil uji statistik ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi motivasi sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 artinya motivasi berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar
74
motivasi seseorang maka semakin besar pula minatnya untuk menjadi seorang wirausaha. Sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa di Salatiga di terima. Motivasi di devinisikan sebagai keadaan dalam diri individu yang menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Motivasi menerangkan mengapa orang-orang berperilaku seperti yang mereka lakukan, semakin wiraswastawan mengerti perilaku anggota organisasi, semakin mampu mereka mempengaruhi perilaku tersebut dan membuatnya lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional (Wiratmo, 1996: 204). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kumalasari (2013) yang menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. 3. Pengaruh praktek bisnis Nabi Muhammad SAW (X3) terhadap minat berwirausaha (Y). Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan besaran koefisien regresi variabel pengaruh praktek bisnis Nabi Muhammad SAW bertanda positif artinya praktek bisnis Nabi Muhammad SAW berbanding lurus atau searah terhadap minat berwirausaha dan hasil uji statistik ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi praktek bisnis Nabi Muhammad SAW sebesar 0.210 lebih besar dari 0.05 artinya praktek bisnis Nabi Muhammad
75
SAW tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal ini mengindikasikan bahwa praktek bisnis yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan atau praktek bisnis Nabi Muhammad SAW belum tentu mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Pramita (2015) yang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip ajaran bisnis Nabi Muhammad SAW berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Hasil uji ftest (uji simultan) menunjukkan nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 artinya entrepreneur knowledge, motivasi, dan praktek bisnis Nabi Muhammad SAW secara simultan berpengaruh secara positif terhadap minat
berwirausaha
mahasiswa.
Hal
ini
mengindikasikn
apabila
entrepreneur knowledge, motivasi, dan praktek bisnis Nabi Muhammad SAW meningkat maka akan meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Entrepreneur Muhammad
SAW
knowledge, motivasi, memiliki
hubungan
dan praktek bisnis yang
kuat
dengan
Nabi minat
berwirausaha, hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien korelasi (R) yang mendekati angka satu yakni sebesar 0.752. Sedangkan nilai koefisien determinan (R2) diketahui sebesar 0.566 artinya bahwa pengaruh atau kontribusi variabel entrepreneur knowledge, motivasi, dan praktek bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap minat berwirausaha adalah sebesar 56,6%.
76
Sedangkan sisanya sebesar 43,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini. Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis
H1
H2
H3
Hipotesis Entrepreneur Knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pengusaha muslim di Salatiga Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pengusaha muslim di Salatiga Praktik bisnis Nabi Muhammad SAW berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pengusaha muslim di Salatiga
77
Kesimpulan Diterima
Diterima
Ditolak
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Entrepreneuar knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa dengan signifikansi 0,002 < 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik kualitas Entrepreneuar knowledge yang dimiliki oleh mahasiswa, maka akan semakin meningkat minatnya untuk berwirausaha. 2. Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa dengan signifikansi 0.000 < 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi motivasi seseorang maka semakin besar minatnya untuk berwirausaha. 3. Praktek bisnis Nabi Muhammad SAW berpengaruh secara postif dan tidak signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa dengan signifikansi 0.210 > 0.05. Hal ini menyatakan bahwa praktek bisnsis Nabi Muhammad SAW memiliki pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan.
78 78
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka untuk meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa dimasa yang akan datang diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Saran untuk perguruan tinggi Perguruan tinggi yang ada di Salatiga perlu meningkatkan kualitas pendidikan kewiusahaan dan memotivasi mahasiswanya untuk menjadi wirausaha dengan cara: a. Perguruan tinggi yang ada di Salatiga memperbaiki sistem pendidikan yang berbasis pada peningkatan mutu dan kualitas mahasiswa untuk menjadi bekal berwirausaha. b. Perguruan tinggi mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi para mahasisawa
untuk
meningkatkan
pengalaman
dan
pengetahuan
berwirausaha. c. Perguruan tinggi yang ada di Salatiga memberikan bantuan modal kepada masiswa untuk membuka atau mengembangkan usaha yang direncakan atau dikembangkannya. d. Perguruan tinggi yang ada di Salatiga memberikan bimbingan dan pendampingan secara intensif kepada mahasiswa yang mempunyai keinginan untuk berwirausaha. 2. Saran untuk penelitian mendatang
79
Hasil-hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber ide dan masukan bagi pengembangan penelitian ini dimasa yang akan datang, maka perluasan penelitian yang disarankan antara lain adalah: a. Menambah variabel independen yang diduga dapat mempengaruhi minat berwirausaha seperti keluarga dan lingkungan sosial, sehingga penelitian mengenai minat berwirausaha akan berkembang. b. Penelitian selanjutnya hendaknya dilakukan dalam perguruan tinggi yang lebih banyak agar hasilnya dapat dibandingkan. c. Penelitian selanjutnya hendaknya mencari ruang lingkup populasi yang berbeda dan lebih luas dari populasi dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan hendaknya juga lebih banyak daripada sampel dalam penelitian ini, dengan demikian dapat semakin memberikan gambaran yang lebih spesifik mengenai minat berwirausaha.
80
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, I Gusti Lanang Agung. 2016. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Self Efficacy dan Locus Of Control pada Niat Berwirausaha. E-Jurnal Manajemen UNUD. Vol.5, No.02. Baihaqi, Ahmad. 2014. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Religiusitas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Unza Vitalis Salatiga. Skripsi. IAIN Salatiga. Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Buchari, Alma. 2009. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Data Terbitan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 Tentang Kependudukan dan Jumlah Wirausaha Indonesia (www.bps.go.id). Dirjen Dikti. 1983/1984: 19. Drucker, Peter. 1993. Post Capitalis Cociety. New York: Harpe Bussines Series. Ekowati, Wiwik Hidayah dan Satiti, Rani. 2013. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keinginan Mahasiswa untuk Berwirausaha. Universitas Brawijaya, Malang. Fathonah, Nur Ayani. 2013. Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausahaan Siswa Kelas XI pada Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Universitas Pendidikan Indonesia. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghazali, Imam. 2001. Aplikasi Analysis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. H. Maslow, Abraham. 1954. Motivation and Personality. New York. Harper and Brothers. Hermina, Utin Nina dkk. 2011. Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak. Junal Eksos, Vol.7 No.2. Jalil, Abdul. 2013. Spiritual Entrepreneurship. Yogyakarta: LKIS. Koeswara, E. 1989. Motivasi: Teori dan Penelitiannya. Bandung: Angkasa.
81
Kumalasari. 2013. Pengaruh Motivasi dan Hasil Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII SMK Negeri 4 Purworejo. Vol.2. No.2 Kusumastuti Rita, Rita. 2013. Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan UndangUndang No.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta). S1 thesis, Fakultas Ekonomi. Kuswariningsih, M.Th. 2014. Analisis Pengaruh Motivasi dan Minat Terhadap Sikap Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi IKIP PGRI Madiun. Jurnal Equilibrium, Vol.2, No.1. Malinda,
Maya. 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berwirausaha. Jurnal Manajemen Maranatha. Vol. 1.
Seseorang
Mahesa, Aditya Dion. 2012. Analisis Faktor-Faktor Motivasi yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. Mishbah. M dkk. 2015. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Sumber Daya Manusia Terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember). Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia. Vol 1, No.2. Munawar, dkk. 2015. Sikap, Motivasi, dan Minat Berwirausaha. Politeknik Negeri Kupang. JMK. Vol.17. No. 1. Pramita, Widiyanti Ira. 2015. 2015. Pengaruh Prinsip-Prinsip Ajaran Bisnis Nabi Muhammad SAW Terhadap Motivasi menjadi Wirausaha pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Skrisi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Saifullah, Muhammad. 2011. Etika Bisnis Islam dalam Praktek Bisnis Rasullah. Jurnal Walisongo, Vol.19. No. 1. Siagian, Sondang. P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Silvia. 2013. Pengaruh Entrepreneurial Neurial Traits dan Entrepreneurial Skill terhadap Intensi Berwirausaha. Jurnal Angora, Vol.1. No.1. Suhartini, Yati. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Berwirausaha. Jurnal Akmenika UPY, Vol.7. Sukaran, Uma. 2006. Research Metods For Business. Jakarta: Salemba Empat. Sumarsono, Hadi. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Wirausaha Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Vol.11, No.2.
82
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Edisi Tiga, Jakarta: Salemba Empat. Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif, PTK, R&D, Fairus Media, Surakarta. Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz. Tika, Moh Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Sinar Grafida Offset. Triyono, Juli Agus. 2010. Hubungan Antara Religiusitas dengan Kewirausahaan pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Rachbini, D.J. (2002), Pengembangan Ekonomi & Sumber Daya Manusia, Penerbit Grasindo , Jakarta. Tuskeroh. 2003. Pengaruh Motivasi dan Mental Berwirausaha pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Skripsi. Wijaya,
Tony. 2007. Hubungan Adversity Intelegence dengan Intensi Berwirausaha (Studi Empiris pada Siswa SMKN 7 Yogyakarta). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9. No. 2.
Wiratmo, Masykur. 1996. Pengantar Kewirausahaan. Yogyakarta: BPFE. Wulandari, Fera Tri. 2013. Pengaruh Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK PGRI Ploso Tahun 2012/2013. Skripsi. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Jombang. Yulianti, Ida. 2013. Pengaruh Mata Pelajaran Kewirausahaan dan Motivasi Siswa terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI di SMK Muhammadiyah Salaman Kabupaten Magelang. Jurnal Oikonomia, Vol.2. No. 2.
83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Perihal : Permohonan Pengisian Angket
Kepada Yth. Sdr/i di Tempat Assalamu’alaikum. Wr. Wb Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan S1- Perbankan Syariah di IAIN Salatiga yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyusun karya ilmiah (skripsi) dengan judul “Pengaruh Enterpreneur Knowledge, Motivasi Dan Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Muslim di Salatiga)”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon dengan hormat Sdr/i bersedia untuk mengisi angket (kuesioner) penelitian ini secara terbuka dan jujur. Semua data tersebut hanya untuk penyusunan skripsi, bukan untuk dipublikasikan atau digunakan untuk kepentingan lainnya dan kerahasiaan identitas akan tetap terjaga. Peran Sdr/i sangat bermanfaat untuk skripsi saya. Atas bantuan dan kerjasama Sdr/i dalam menjawab pertanyaan/pernyataan pada kuesioner ini, saya sampaikan terimakasih. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Hormat saya,
Tri Wahyono
4
KUESIONER PENGARUH ENTERPRENEUR KNOWLEDGE, MOTIVASI DAN PRAKTEK BISNIS NABI MUHAMMAD SAW TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (STUDI KASUS MAHASISWA MUSLIM DI SALATIGA) I.
Identitas Responden Nama Lengkap
:
.................................................................................................. No Hp
:
.................................................................................................. Alamat
:
.................................................................................................. Jurusan/Fakultas : ...................................................................................................
.................................................................................................... II.
III.
Karakteristik Responden Petunjuk Pengisian Istilah karakteristik responden dibawah ini dan berikan tanda checklist (√) pada pilihan yang paling tepat bagi anda terkait dengan pernyataan tersebut. Identitas Sdr/i akan dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti. 1. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 2. Usia: Di bawah 20 tahun 20 tahun 1 bulan – 25 tahun 25 tahun 1 bulan – 30 tahun Tanggapan responden tentang Enterpreneur Knowlwdge, Motivasi, dan Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Pengusaha Muslim di Salatiga) Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang Sdr/i pilih sesuai keadaan yang sebenarnya, dengan alternatif jawaban sebagai berikut: 1. Semakin mendekati angka 0, artinya semakin tidak setuju. 5
2. Semakin mendekati angka 10, artinya semakin setuju. 0 10
Semakin tidak setuju
Semakin setuju
Mengenai jawaban yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya.
Variabel Independen Enterpreneur Knowledge (X1) No Pertanyaan/ pernyataan Alternatif Jawaban 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Mampu memimpin sumber daya manusia 2 Memiliki kematangan mental dalam memulai usaha 3 Kepemimpinan sangat bergantung pada kemampuan 4 Keberhasilan yang terjadi karena hasil dari kerja keras Variabel Independen Motivasi (X2) No Pertanyaan/ pernyataan Alternatif Jawaban 0 1 2 3 4 5 6 7 8 5 Saya ingin menciptakan lapangan pekerjaan 6 Saya ingin menjadi kaya dari hasil wirausaha 7 Saya tidak ingin meniru usaha orang lain 8 Saya ingin menciptakan sesuatu yang unik dan berbeda dalam usaha 9 Saya ingin menjadi bos 10
11
Saya ingin menjadi seorang wirausaha yang berhasil/sukses Saya ingin menggunakan 6
9
10
9
10
12
13
14
modal yang ada dengan maksimal Saya ingin memanfaatkan jaringan yang ada dengan maksimal Pada masa tua saya ingin memiliki uang yang banyak Saya ingin anak cucu saya menjadi seorang wirausaha
15
Saya ingin memenuhi kebutuhan keluarga saya
16
Saya tidak ingin bergantung pada orang lain
Variabel Independen Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW (X3) No Pertanyaan/ pernyataan Alternatif Jawaban 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 17 Saya meyakini bahwa Allah menjamin rizki semua makhluknya 18 Meyakini bahwa dengan berbisnis hidup menjadi berkah dan berkecukupan 19 Meyakini bahwa berbisnis merupakan bagian dari ibadah 20 Membayar zakat tepat pada waktunya 21 Selalu bersikap jujur dalam dunia bisnis 22
Selalu bersabar dalam menghadapi cobaan
23
Memiliki sikap peduli kepada sesama
24
Selalu menghindari jual beli yang dilarang dalam agama. contoh gharar dan maisir Variabel Dependen (Y)
7
10
No
Pertanyaan/pernyataan 0
25 26 27 28
29 30
31 32
1
2
Alternatif Jawaban 3 4 5 6 7 8
Saya tertarik terhadap dunia bisnis Saya ingin terlibat dalam kegiatan kewirausahaan Saya melihat ada peluang bisnis di Salatiga Saya memanfaatkan potensi yang ada untuk berwirausaha Saya memiliki keberanian dalam menghadapi risiko Saya mempunyai keberanian dalam menghadapi tantangan Saya merasa senang dalam kegiatan kewirausahaan Saya ingin mewujudkan cita-cita untuk menjadi seorang wirausaha
Mohon periksa kembali untuk memastikan bahwa Anda tidak melewatkan satupun pertanyaan secara tidak sengaja. Dengan tulus saya mengucapkan terimakasih atas waktu dan kerja sama Anda untuk mengisi kuesioner ini.
Salatiga, ............................2016
Responden
(
8
)
9
10
Lampiran II Data Karakteristik Responden Karakteristik Responden No Nama Jurusan/Fakultas Jenis Kelamin 1 Laksana C. K D-3, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 2 Tutuk Purwanti D-3, Perbankan Perempuan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 3 Mutoharoh D-3, Perbankan Perempuan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 4 Ayuk Wiryan U D-3, Perbankan Perempuan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 5 Afsi Astina E D-3, Perbankan Perempuan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 6 Juwarni D-3, Perbankan Perempuan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 7 Risang Ardy L D-3, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 8 Lukmanul Hakim D-3, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 9 Ahmad Sofyan W D-3, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 10 Nur Kholis M D-3, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 11 Ilham Indra D-3, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 12 Nizar Abdul M S-1, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 13 Hanna Hidayah W S-1, Perbankan Perempuan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga
9
Usia Di bawah 20 Tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun
14
Anggun Tri I
S-1, Perbankan Perempuan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga
20 Tahun 1 bulan – 25 tahun
15
Aisyah S
16
Ika Khoiru B
17
Trispa Juwita
18
Muhammad Hajir
19
Fitri Yaningsih
20
Beny Novatama
21
Nurul Musyafidah
22
Anis Oktaviana
S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga Manajemen, FEB, UKSW
23
Christine
Akuntansi, UKSW
24
Maimunah Sulastri
Manajemen, FEB, Perempuan UKSW
25
Bagus Mas Aji
FEB, UKSW
26
R. Rizky A. P.
27
Dedek Heriyana
Manajemen, FEB, Laki-laki UKSW Manajemen, FEB, Laki-laki UKSW
28
Erena
20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun Dibawah 20 tahun Dibawah 20 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
FEB, Perempuan
Laki-laki
Manajemen, FEB, Perempuan UKSW
10
29
Ira Rahmadani
Manajemen, FEB, Perempuan UKSW
30
Chairil A. C
Manajemen, FEB, Laki-laki UKSW
31
Raffi Lutfi H
Agroekoteknologi, Laki-laki FPB, UKSW
32
Rejo Wagiman
Agroekoteknologi, Laki-laki FPB, UKSW
33
Helmi Prayoga
Agroekoteknologi, Laki-laki FPB, UKSW
34
Nur Azizah
Manajemen, FEB, Perempuan UKSW
35
Naela L. A
Manajemen, FEB, Perempuan UKSW
36
Ahmad Basori
Manajemen, FEB, Laki-laki UKSW
37
Nur Wahyuni
Manajemen, FEB, Perempuan UKSW
38
Ikhsan Ridwan
HES, Syariah, Laki-laki IAIN Salatiga
39
Dwi Mayawati
HES, Syariah, Perempuan IAIN Salatiga
40
Avi Nela V.
HES, Syariah, Perempuan IAIN Salatiga
41
Ratna D
HES, Syariah, Perempuan IAIN Salatiga
42
Anida Kumalasari
HES, Syariah, Perempuan IAIN Salatiga
43
Maulina Handayani
HES, Syariah, Perempuan IAIN Salatiga
11
20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun
44
-
HES, Syariah, Laki-laki IAIN Salatiga
45
Imam Safuri Z
HES, Syariah, Laki-laki IAIN Salatiga
46
Khurotul Aini
HES, Syariah, Perempuan IAIN Salatiga
47
Zainab
HES, Syariah, Perempuan IAIN Salatiga
48
Wahyu Najib F.
PAI, FTIK, IAIN Laki-laki Salatiga
49
M. Shokhi L
PAI, FTIK, IAIN Laki-laki Salatiga
50
Rinaldi R. I
PAI, FTIK, IAIN Laki-laki Salatiga
51
Heriyanto
PAI, FTIK, IAIN Laki-laki Salatiga
52
M. Sukhan
PAI, FTIK, IAIN Laki-laki Salatiga
53
Endro Adi W.
PAI, FTIK, IAIN Laki-laki Salatiga
54
Ridwan Khaerudin
PAI, FTIK, IAIN Laki-laki Salatiga
55
Halimin
PAI, FTIK, IAIN Laki-laki Salatiga
56
Taufiqurrahman
PAI, FTIK, IAIN Laki-laki Salatiga
57
Miftah Fajar
58
Khaerul Mustofa
S-1, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga 12
20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun Di bawah 20 tahun
59
Aris Purwanto
60
Rahmad A.
61
M. Aminudin
62
Khanif Rahmanto
63
Rini S. T.
64
Andi Pramudianto
65
Rifki R. F.
66
Khaeru Nisa A. U.
67
Miftah I. I
68
Nur Hanida
69
Dewi Novitasari
70
Dewi O. N
71
Ayu Sulistyawati
72
Dian Aviany
73
Widya Saraswati
S-1, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Laki-laki Syariah (FEBI) IAIN Salatiga
20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun
S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga AS. Syariah, IAIN Salatiga
Laki-laki
S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S-1, Perbankan Syariah (FEBI) IAIN Salatiga S1, Akuntansi, STIE AMA Salatiga S1, Akuntansi, STIE AMA Salatiga S1, Akuntansi, STIE AMA Salatiga
Perempuan
20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun
13
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
74
Yuliani Kurniawati
75
Rahmatul Anisa
76
Ayutria S.
77
Ayu Kristanti
78
Muhammad Rajab
79
Andika Fajar
80
Suti R.
81
Nita U.
82
Solimin
83
Dewi Ratnasari
84
Tina O. C
85
Wempy Hananda
86
Muhammad K.
87
Rujuk Sudarmono
88
-
S1, Akuntansi, STIE AMA Salatiga S1, Akuntansi, STIE AMA Salatiga S1, Akuntansi, STIE AMA Salatiga S1, Akuntansi, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga
14
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 25 Tahun 1 bulan – 30 tahun 25 Tahun 1 bulan – 30 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun
89
-
90
-
91
Indah D. L
92
Dhiana N. P.
93
Eko Setyawan
94
Intan Purnamasari
95
Ikhwanul Khakim
96
Maisaro
97
Iksan Setiawan
98
Rina Ernawati
99
Budi Sulistyono
100 Retno Arianti
S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga S1, Manajemen, STIE AMA Salatiga
15
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 25 Tahun 1 bulan – 30 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun
16
17
18
19
Lampiran IV Uji Frequensi Karakteristik Responden
Statistics Jenis Kelamin Valid N Missing
100 0
Jenis Kelamin
Valid
Percent
48 52 100
48,0 52,0 100,0
Laki-laki Perempuan Total
Statistics Perguruan Tinggi Valid N Missing
Valid
Frequency
IAIN UKSW STIE AMA Total
Perguruan Tinggi Frequency Percent Valid Percent 54 54,0 54,0 16 16,0 16,0 30 30,0 30,0 100,0
Usia Valid Missing
Cumulative Percent 48,0 100,0
100 0
Statistics N
Valid Percent 48,0 52,0 100,0
100 0
20
Cumulative Percent 54,0 70,0 100,0
Di bawah 20 Tahun Valid 20 Tahun 1 bulan – 25 tahun 25 Tahun 1 bulan – 30 tahun Total
Frequency
usia Percent
3
3,0
94
94,0
3
3,0
Valid Percent 3,0
97,0 94,0
3,0 100,0
21
Cumulative Percent 3,0
100,0
Lampiran V Uji Reliabilitas dan Validitas 1. Enterpreneur Knowledge (X1) RELIABILITY /VARIABLES=butir1 butir2 butir3 butir4 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .656
4
CORRELATIONS /VARIABLES=butir1 butir2 butir3 butir4 jumlah_X1 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations Correlations butir1
butir2 ** .685 .000
butir3 ** .287 .004
butir4 .139 .169
jumlah_X1 ** .763 .000
100 ** .685 .000
100 1
100 * .201 .045
100 .118 .242
100 ** .734 .000
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
100 ** .287 .004
100 * .201 .045
100 1
100 ** .502 .000
100 ** .715 .000
butir4
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
100 .139 .169
100 .118 .242
100 ** .502 .000
100 1
100 ** .589 .000
jumlah_X1
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
100 ** .763 .000
100 ** .734 .000
100 ** .715 .000
100 ** .589 .000
100 1
100
100
100
100
butir1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
butir2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
butir3
N 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Motivasi (X2) RELIABILITY /VARIABLES=butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15 butir16 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA.
22
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .877
12
CORRELATIONS /VARIABLES=butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15 butir16 jumlah_X2 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations Correlations but but but but but butir butir butir butir butir butir butir jumlah ir5 butir5
Pearso
ir6
ir7
ir8
ir9
10
11
12
13
14
15
16
1 .58 .30 .39 .38 .592 .512 .417 .227 .414 .448 .381
n
2
**
0
**
7
**
8
**
**
**
**
*
**
**
_X2 .695
**
**
Correla tion Sig. (2-
.00 .00 .00 .00 .000 .000 .000 .023 .000 .000 .000
tailed) N
butir6
Pearso n
0
2
0
0
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
.58 2
100
100
100
100
100
100
100
1 .21 .44 .58 .765 .540 .420 .515 .342 .397 .329
**
8
*
9
**
2
**
**
**
**
**
**
**
.000
100
.750
**
**
Correla tion Sig. (2tailed) N
butir7
Pearso n
.00
.02 .00 .00 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001
0
9
0
0
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
.30 .21 0
**
8
100
100
100
100
100
100
100
1 .43 .10 .238 .194 .214 .364 .312 .406 .342
*
0
**
*
4
*
**
**
**
.000
100
.532
**
**
Correla tion Sig. (2tailed) N
.00 .02 2
9
10
10
0
0
.00 .30 .017 .053 .032 .000 .002 .000 .000 0
1
10
10
10
0
0
0
100
23
100
100
100
100
100
100
.000
100
butir8
Pearso n
.39 .44 .43 7
**
9
**
0
1 .38 .483 .425 .447 .438 .374 .479 .232
**
7
**
**
**
**
**
**
**
.671
**
*
Correla tion Sig. (2tailed) N
butir9
Pearso n
.00 .00 .00
.00 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .020
0
0
0
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
0
.38 .58 .10 .38 8
**
2
**
4
.000
7
100
100
100
100
100
100
100
1 .659 .558 .488 .458 .377 .199 .248
**
**
**
**
**
**
*
100
.682
**
*
Correla tion Sig. (2tailed) N
butir10 Pearso n
.00 .00 .30 .00 0
0
1
0
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
.59 .76 .23 .48 .65 2
**
5
**
8
*
3
**
9
.000 .000 .000 .000 .000 .047 .013
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
1 .707 .514 .449 .427 .442 .416
**
**
**
**
**
**
.810
**
**
Correla tion Sig. (2tailed) N
butir11 Pearso n
.00 .00 .01 .00 .00 0
0
7
0
0
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
100
.51 .54 .19 .42 .55 .707 2
**
0
**
4
5
**
8
**
.000 .000 .000 .000 .000 .000
.000
100
100
100
100
100
100
100
1 .565 .344 .332 .345 .415
**
**
**
**
**
.709
**
**
Correla tion Sig. (2tailed) N
butir12 Pearso n
.00 .00 .05 .00 .00 .000 0
0
3
0
0
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
100
100
.41 .42 .21 .44 .48 .514 .565 7
**
0
**
4
*
7
**
8
**
**
**
.000 .000 .001 .000 .000
.000
100
100
100
100
100
100
1 .488 .294 .351 .333 **
**
**
.663
**
**
Correla tion Sig. (2tailed)
.00 .00 .03 .00 .00 .000 .000 0
0
2
0
0
24
.000 .003 .000 .001
.000
N
butir13 Pearso n
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
100
100
100
.22 .51 .36 .43 .45 .449 .344 .488 7
*
5
**
4
**
8
**
8
**
**
**
100
100
100
100
1 .484 .348 .316
**
**
**
100
.688
**
**
Correla tion Sig. (2tailed) N
butir14 Pearso n
.02 .00 .00 .00 .00 .000 .000 .000 3
0
0
0
0
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
100
100
100
100
.41 .34 .31 .37 .37 .427 .332 .294 .484 4
**
2
**
2
**
4
**
7
**
**
**
**
.000 .000 .001
.000
100
100
100
100
1 .483 .326
**
**
.665
**
**
Correla tion Sig. (2tailed) N
butir15 Pearso n
.00 .00 .00 .00 .00 .000 .001 .003 .000 0
0
2
0
0
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
100
100
100
100
100
.44 .39 .40 .47 .19 .442 .345 .351 .348 .483 **
**
**
**
.613
**
.000
100
100
100
.38 .32 .34 .23 .24 .416 .415 .333 .316 .326 .267
1
9
*
1 .267
.007
9
**
100
100
.00 .00 .00 .00 .04 .000 .000 .000 .000 .000
6
**
100
**
7
**
.000
**
8
**
.000 .001
Correla tion Sig. (2tailed) N
butir16 Pearso n
0
0
0
0
7
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
1
**
9
**
2
**
2
*
8
*
100
**
100
**
100
**
100
**
100
**
.589
**
**
Correla tion Sig. (2tailed) N
jumlah Pearso _X2
n
.00 .00 .00 .02 .01 .000 .000 .001 .001 .001 .007 0
1
0
0
3
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
100
100
.69 .75 .53 .67 .68 .810 .709 .663 .688 .665 .613 .589
1
5
**
0
**
2
**
1
**
2
**
100
**
Correla tion
25
100
**
100
**
100
**
100
**
100
.000
**
**
Sig. (2-
.00 .00 .00 .00 .00 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed) N
0
0
0
0
0
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
100
100
100
100
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Praktek Bisnis Nabi Muhammad SAW (X3) RELIABILITY /VARIABLES=butir17 butir18 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .885
8
CORRELATIONS /VARIABLES=butir17 butir18 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 jumlah_X3 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations Correlations butir17 butir18 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 jumlah_X3 butir17
Pearson
1
.668
**
.373
**
.521
**
.212
*
.296
**
.295
**
.397
**
.600
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.034
.003
.003
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
1
**
**
**
**
**
**
tailed) N butir18
Pearson
100 .668
**
.521
.543
.328
.273
.261
.389
.644
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.001
.006
.009
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
1
**
**
**
**
**
tailed) N butir19
Pearson
100
100
**
**
.373
.521
.706
.604
.548
.433
.509
.798
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
tailed)
26
.000
.000
.000
.000
.000
N butir20
Pearson
100
100
100
**
**
**
.521
.543
.706
100
100
100
100
100
1
**
**
**
**
.707
.610
.524
.577
100 .881
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
100
100
100
100
*
**
**
**
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
1
**
**
**
tailed) N butir21
Pearson
.212
.328
.604
.707
.678
.447
.347
.750
**
Correlation Sig. (2-
.034
.001
.000
.000
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
1
**
**
tailed) N butir22
Pearson
.296
.273
.548
.610
.678
.586
.550
.785
**
Correlation Sig. (2-
.003
.006
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
**
.000
.000
.000
100
100
100
1
**
tailed) N butir23
Pearson
.295
.261
.433
.524
.447
.586
.722
.721
**
Correlation Sig. (2-
.003
.009
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
**
.000
.000
100
100
100
**
1
tailed) N butir24
Pearson
.397
.389
.509
.577
.347
.550
.722
.750
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
**
**
**
1
tailed) N jumlah_X3 Pearson
.600
.644
.798
.881
.750
.785
.721
.750
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
27
100
4. Minat Berwirausaha (Y) RELIABILITY /VARIABLES=butir25 butir26 butir27 butir28 butir29 butir30 butir31 butir32 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .924
8
CORRELATIONS /VARIABLES=butir25 butir26 butir27 butir28 butir29 butir30 butir31 butir32 jumlah_y /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations Correlations butir25 butir26 butir27 butir28 butir29 butir30 butir31 butir32 jumlah_y butir25
Pearson
1
.748
**
.563
**
.769
**
.545
**
.600
**
.729
**
.655
**
.859
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
1
**
**
**
**
**
**
tailed) N butir26
Pearson
100 .748
**
.499
.649
.454
.628
.725
.626
.808
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
1
**
**
**
**
**
tailed) N butir27
Pearson
100
100
**
**
.563
.499
.556
.470
.438
.507
.451
.699
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
100
100
100
**
**
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
1
**
**
**
**
tailed) N butir28
Pearson
.769
.649
.556
.610
.622
.677
.537
.832
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
tailed)
28
.000
.000
.000
.000
.000
N butir29
Pearson
100
100
100
100
**
**
**
**
.545
.454
.470
.610
100
100
100
100
1
**
**
**
.753
.590
.648
100 .789
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
1
**
**
tailed) N butir30
Pearson
.600
.628
.438
.622
.753
.721
.664
.832
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
**
.000
.000
.000
100
100
100
1
**
tailed) N butir31
Pearson
.729
.725
.507
.677
.590
.721
.716
.867
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
**
.000
.000
100
100
100
**
1
tailed) N butir32
Pearson
.655
.626
.451
.537
.648
.664
.716
.815
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
**
**
**
1
tailed) N jumlah_y Pearson
.859
.808
.699
.832
.789
.832
.867
.815
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
29
100
Lampiran VII Uji Regresi Linear Berganda REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT rata_rata_y /METHOD=ENTER rata_rata_X1 rata_rata_X2 rata_rata_X3.
Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed 1 rata_rata_X3, rata_rata_X1, a rata_rata_X2 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: rata_rata_y dimension0
Method . Enter
Model Summary Model R
R Square Adjusted R Square a 1 .752 .566 .552 a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1, rata_rata_X2 dimension0
Std. Error of the Estimate .87902
b
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 96.612 74.177
ANOVA df
Mean Square 32.204 .773
3 96
170.789
F 41.679
Sig. a .000
99
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1, rata_rata_X2 b. Dependent Variable: rata_rata_y Coefficients
a
Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error .067 .765
rata_rata_X1 .265 rata_rata_X2 .608 rata_rata_X3 .110 a. Dependent Variable: rata_rata_y
.085 .093 .087
30
Standardized Coefficients Beta .242 .546 .100
t .087
Sig. .931
3.107 6.518 1.263
.002 .000 .210
Lampiran VIII Uji Statistika REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT rata_rata_y /METHOD=ENTER rata_rata_X1 rata_rata_X2 rata_rata_X3.
Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed Method 1 rata_rata_X3, . Enter rata_rata_X1, a rata_rata_X2 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: rata_rata_y d i m e n s i o n 0
Model d i m e n s i o n 0
R a .752
1
Model Summary Adjusted R Std. Error of the R Square Square Estimate .566 .552 .87902
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1, rata_rata_X2
b
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 96.612 74.177
ANOVA df
3 96
170.789
Mean Square 32.204 .773
F 41.679
Sig. a .000
99
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1, rata_rata_X2 b. Dependent Variable: rata_rata_y
Coefficients
a
Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error .067 .765
rata_rata_X1 .265 rata_rata_X2 .608 rata_rata_X3 .110 a. Dependent Variable: rata_rata_y
.085 .093 .087
31
Standardized Coefficients Beta .242 .546 .100
t .087
Sig. .931
3.107 6.518 1.263
.002 .000 .210
Lampiran VI Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas a. X1 = f(X2,X3) REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT rata_rata_X1 /METHOD=ENTER rata_rata_X2 rata_rata_X3.
Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed a 1 rata_rata_X3, rata_rata_X2 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: rata_rata_X1 dimension0
Method . Enter
Model Summary Model R
R Square Adjusted R Square a 1 .501 .251 .236 a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X2 dimension0
Std. Error of the Estimate 1.04487
b
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 35.538 105.899
ANOVA df
Mean Square 17.769 1.092
2 97
141.437
F 16.276
Sig. a .000
t 3.048
Sig. .003
3.764 1.769
.000 .080
99
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X2 b. Dependent Variable: rata_rata_X1 Coefficients
a
Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.649 .869
rata_rata_X2 .390 rata_rata_X3 .180 a. Dependent Variable: rata_rata_X1
.104 .102
32
Standardized Coefficients Beta .384 .181
b. X2 = f(X1,X3) REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT rata_rata_X2 /METHOD=ENTER rata_rata_X1 rata_rata_X3.
Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed a 1 rata_rata_X3, rata_rata_X1 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: rata_rata_X2 dimension0
Method . Enter
Model Summary Model R
R Square Adjusted R Square a 1 .595 .354 .341 a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1 dimension0
Std. Error of the Estimate .95676
b
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 48.703 88.793
ANOVA df
Mean Square 24.352 .915
2 97
137.496
F 26.602
Sig. a .000
t 3.516
Sig. .001
3.764 4.370
.000 .000
99
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1 b. Dependent Variable: rata_rata_X2 Coefficients
a
Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.758 .785
rata_rata_X1 .327 rata_rata_X3 .378 a. Dependent Variable: rata_rata_X2
.087 .086
33
Standardized Coefficients Beta .332 .385
c. X3 = f(X1,X2) REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT rata_rata_X3 /METHOD=ENTER rata_rata_X1 rata_rata_X2.
Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed Method 1 rata_rata_X2, . Enter a rata_rata_X1 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: rata_rata_X3 d i m e n s i o n 0
Model d i m e n s i o n 0
R a .532
1
Model Summary Adjusted R Std. Error of the R Square Square Estimate .283 .268 1.02770
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X2, rata_rata_X1
b
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 40.438 102.449
ANOVA df
2 97
142.887
Mean Square 20.219 1.056
F 19.144
Sig. a .000
99
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X2, rata_rata_X1 b. Dependent Variable: rata_rata_X3
Coefficients
a
Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.583 .818
rata_rata_X1 .174 rata_rata_X2 .436 a. Dependent Variable: rata_rata_X3
.098 .100
34
Standardized Coefficients Beta .173 .427
t 4.382
Sig. .000
1.769 4.370
.080 .000
2. Uji Heteroskesdastisitas COMPUTE u2i=RES_1 * RES_1. EXECUTE. COMPUTE lnu2i=LG10(u2i). EXECUTE. REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT lnu2i /METHOD=ENTER rata_rata_X1 rata_rata_X2 rata_rata_X3.
Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed Method 1 rata_rata_X3, . Enter rata_rata_X1, a rata_rata_X2 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: lnu2i d i m e n s i o n 0
Model Summary Adjusted R Std. Error of the R R Square Square Estimate a 1 .077 .006 -.025 1.15710 a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1, rata_rata_X2 Model d i m e n s i o n 0
b
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .765 128.533
ANOVA df
3 96
129.298
Mean Square .255 1.339
F .191
99
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1, rata_rata_X2 b. Dependent Variable: lnu2i
3. Uji Normalitas REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT rata_rata_y /METHOD=ENTER rata_rata_X1 rata_rata_X2 rata_rata_X3 /RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).
35
Sig. a .903
Charts
36
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N a,b Normal Parameters Most Extreme Differences
Unstandardized Residual 100 .0000000 .04916090 .090 .062 -.090 .899 .394
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
4. Uji Linearitas REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT rata_rata_y /METHOD=ENTER rata_rata_X1 rata_rata_X2 rata_rata_X3.
Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed Method 1 rata_rata_X3, . Enter rata_rata_X1, a rata_rata_X2 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: rata_rata_y d i m e n s i o n 0
Model d i m e n s i o n 0
R a .752
1
Model Summary Adjusted R Std. Error of the R Square Square Estimate .566 .552 .87902
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1, rata_rata_X2 b
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 96.612 74.177
ANOVA df
3 96
170.789
Mean Square 32.204 .773
99
a. Predictors: (Constant), rata_rata_X3, rata_rata_X1, rata_rata_X2 b. Dependent Variable: rata_rata_y
37
F 41.679
Sig. a .000
Coefficients
a
Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error .067 .765
rata_rata_X1 .265 rata_rata_X2 .608 rata_rata_X3 .110 a. Dependent Variable: rata_rata_y
.085 .093 .087
38
Standardized Coefficients Beta .242 .546 .100
t .087
Sig. .931
3.107 6.518 1.263
.002 .000 .210
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Tri Wahyono
Tempat, Tgl Lahir
: Grobogan, 27 Februari 1992
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Alamat
: Karanglangu Rt 08/03, Kedungjati, Grobogan
e-mail
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan
Tahun
Sekolah / Instansi
Jurusan
1999-2005
SDN 2 Kedungjati
2005-2008
SMP MUH.13 Wonosegoro
2008-2011
SMK AL-ISLAM Sragen
Otomotif
2011-2016
IAIN Salatiga
S1-Perbankan Syariah
Pengalaman Organisasi Tahun 2011 2012 2012-2014 2012 2013 2014 2015
Jabatan Sekretaris HMI Cabang Salatiga Kom. Karnoto Zarkasyi Ketua Umum HMI Cabang Salatiga Kom. Karnoto Zarkasyi Ketua bidang Kaderisasi Kelompok Studi Ekonomi Islam IAIN Salatiga Anggota ITTAQO IAIN Salatiga Ketua Ikatan Mahasiswa Purwodadi IAIN Salatiga Sekretaris Bidang Pembinaan Anggota HMI Cabang Salatiga Direktur Program di LPU Salatiga
39