perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH POPULATION, EMPLOYMENT, SIZE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA
SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : HABIB CANDRA DARMANTO F0308048
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH POPULATION, EMPLOYMENT, SIZE, DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA
ABSTRAKSI HABIB CANDRA DARMANTO F0308048
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah penduduk (population), jumlah tenaga kerja (employment), ukuran (size) pemerintah daerah, dan leverage mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia yang dinyatakan dengan current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), assets turnover (AT), operating revenue to total revenue (ORTR), dan operating revenue to operating expense (OROE). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 704 laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia tahun 2008-2010. Sampel ini dipilih berdasarkan purposive sampling method. Penelitian ini menggunakan alat analisis data regresi berganda dengan bantuan software komputer untuk statistik SPSS versi 16.0 Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel jumlah penduduk (population) dan leverage berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di indonesia, sedangkan variabel jumlah tenaga kerja (employment) dan ukuran (size) pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.
Kata kunci : population, employment, size, leverage, current ratio, debt to equity ratio, assets turnover, operating revenue to total revenues, operating revenue to operating expenses, kinerja keuangan pemerintah daerah.
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
THE EFFECT OF POPULATION, EMPLOYMENT, SIZE, AND LEVERAGE TO FINANCIAL PEFORMANCE OF LOCAL GOVERNMENT IN INDONESIA
ABSTRAC HABIB CANDRA DARMANTO F0308048
This study aims to analyze the influence of population, employment, size, and leverage affect financial performance of local government in Indonesia which is indicated by current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), assets turnover (AT), operating revenue to total revenue (ORTR), and operating revenue to operating expense (OROE). This research used 704 financial report of local government in Indonesia at 2008-2010 as the samples. This samples was selected using proportional purposive sampling method. This research used a multiple regression analysis of data with the help of computer software for stastitical 16.0 version of SPSS The result of this study showed that the variables population and leverage affect the financial performance of local government in Indonesia. But, the variables employment and size gives no affect on the financial performance of local government in Indonesia.
Keywords : population, employment, size, leverage, current ratio, debt to equity ratio, assets turnover, operating revenue to total revenues, operating revenues to operating expenses, financial performance of local government.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
…Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya… (QS. Al-Baqarah : 286)
…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat… (QS. Al-Mujadaadilah : 11)
Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari dijalan itu sesuatu ilmu niscaya Allah akan memudahkan kepada orang itu jalan menuju surga (Hadits Rasulullah Muhammad SAW riwayat Muslim)
Ngelmu iku kalakone kanthi laku (filosofi jawa)
…sak bejo-bejone wong, isih bejo wong eling kalawan waspada… (Ronggowarsito)
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Penelitian ini kupersembahkan kepada…. Bapak, ibuk, dan keluarga tercinta.Do’a kalian luar biasa. Bapak dan ibu guru/dosen almamaterku SDN Sidodadi 1 Sragen, SMP Al – Islam 1 Surakarta, SMAN 6 Surakarta, dan FE UNS Surakarta. Terima Kasih atas ilmu yang diberikan.
Untuk semuanya.…terima kasih. commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH POPULATION, EMPLOYMENT, SIZE, DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA”, sebagai tugas akhir guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT Azza wa Jalla atas segalanya. 2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret 4. Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku pembimbing yang sangat membantu penulis untuk mencapai hasil yang terbaik. 5. Bapak Drs. Eko Arief S, M.Si,Ak. Selaku pembimbing akademik yang memberikan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan di FE UNS. 6. Ibu, Bapak yang selalu menyertai doa, motivasi, dan nasehat untuk keberhasilan kami. Semoga Allah membalas segala jasa kalian dengan memberikan istana di surga-Nya kelak. commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Adikku yang tercinta, Fauzia Kartika Darmanto yang menjadi teman bercanda di rumah. Semoga kuliahnya di jurusan akuntansi bisa lebih baik dari kakaknya. Amin 8. Keluarga besar organisasi tempat dimana saya belajar selain di kampus. BEM FE UNS kabinet Merdeka (Mas Bardjos, Mbak Finik, Mas Hera,Mas Firhat, Mbak Finik dll) dan Pergerakan (Mas Fitrah, Mbak Rini, Ida, Suryati, Reza gundul, Suryo, Zulfikar, Suroto dll) BEM UNS kabinet inspiratif, dan BPPI FE UNS. Makasih atas pengalaman yang diberikan. 9. Sahabat sehidup sematic Roofi’udien Arroozy, sekolah SMP, SMA, dan Universitas yang sama, motor sama, HP sama, teman menggila, teman touring menembus jalanan aspal mencari kepuasan berkeliling ke pelosok daerah. Kita memang sehati. Kita sama-sama akuntansi, bedanya kamu jadi pak guru, jangan ajari muridmu hal-hal yang nyleneh. 10. Teman-teman Akuntansi angkatan 2008 FE UNS yang luar biasa. 11. Geng Murni (Vendi, Andre, Wis2, Dio, Isnan) teman kumpul dikala jam kosong kuliah, Nata dan Adhib yang kosnya bisa dijadikan tempat singgah, club badminton PB Inflasi (Ardhan, Wahyu, Ari, Roni, Faris, Dwi, Argo, David, Adhib dll) dengan stadion kebanggan bulukantil yang menjadi tempat olahraga dan penghilang penat kuliah. 12. Keluarga besar Beswan Djarum, khususnya Beswan angkatan 26 Solo (bro Deni item, cak deni putih, cak Adhib, jon Suryo, jer Hawari, pak Heri, dokter Wildan, jer Ucup, jer Fajar, jer Ardhi, jer Hafidz, Dian, Sarah, Nita, Raras, Indah, Tanti, Ririn, Rida, Shinta) teman menggila dan makasih atas pengalaman yang luar biasa. commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13. Jack Queen King team (Nanda, Fauzi, Condro) teman seperjuangan berkeluh kesah skripsi, biar mumet tapi bisa ngakak-ngakak. 14. Para penghuni kantor (alias perpustakaan) baik yang ngerjain skripsi maupun yang sekedar download. Terima kasih telah meramaikan kantor dan memberi motivasi teman-teman seperjuangan. 15. Sahabat-sahabat, saudara-saudari, mbak-mbak, mas-mas, adek-adek, dan teman-teman seperjuanganku yang telah memberikan warna-warni pada kehidupanku. Maaf tidak bisa menyebutkan kalian satu persatu. Kalau mau disebut bisa request insya’allah jika diberi kesempatan membuat karya yang lain. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang memiliki ketertarikan dengan penelitian ini sangat penulis harapkan demi perbaikan yang berkelanjutan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih. Alhamdulillahirobbil’alamin.
Surakarta,
Juli 2012
Habib Candra Darmanto
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI ..................................................................................................... ii ABSTRACT ....................................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ v HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1 B. Perumusan Masalah ...................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8 A. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ........................................ 8 B. Komponen Laporan Keuangan Daerah ......................................... 9 1. Laporan Realisasi Anggaran (RLA) ......................................... 9 commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Neraca ....................................................................................... 9 3. Laporan Arus Kas .................................................................... 10 4. Catatan Atas Laporan Keuangan.............................................. 10 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan ..................................................................................... 11 D. kinerja Keuangan Pemerintah Daerah ........................................... 12 E. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 13 F. Hipotesis ........................................................................................ 13 1. Population ................................................................................ 13 2. Employment .............................................................................. 14 3. Size ........................................................................................... 15 4. Leverage ................................................................................... 16 BAB III. METODE PENELITIAN................................................................... 17 A. Desain Penelitian.......................................................................... 17 B. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel .......................................................................................... 17 C. Sumber Data .................................................................................. 18 D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................ 18 1. Variabel Dependen ................................................................... 19 a. Current Ratio ....................................................................... 19 b. Debt to Equity Ratio ............................................................ 20 c. Assets turnover ..................................................................... 20 d. Operating Revenues to Total Revenues ............................... 21 e. Operanting Revenues to Total Expenses ............................. 21 commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Variabel Independen ................................................................ 21 a. Population ............................................................................ 22 b. Employment ......................................................................... 22 c. Size ....................................................................................... 22 d. Leverage .............................................................................. 22 E. Metode Analisis Data ................................................................... 23 1. Statistik Deskriptif ................................................................... 23 2. Analisi Regresi Berganda......................................................... 23 3. Uji Asumsi klasik ..................................................................... 24 a. Uji Normalitas...................................................................... 24 b. Uji Autokorelasi .................................................................. 25 c. Uji Multikolinieritas ............................................................ 25 d. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 26 4. Pengujian Hipotesis.................................................................. 26 a. Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................ 26 b. Uji Regresi Simultan (Uji F) ............................................... 27 c. Uji Regresi Parsial (Uji t) .................................................... 27 BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 28 A. Deskripsi Data .............................................................................. 28 B. Hasil dan Analisis Data ................................................................ 29 1. Analisis deskriptif statistik atas data ........................................ 30 2. Uji asumsi klasik ...................................................................... 31 a. Uji normalitas data ............................................................... 31 b. Uji autokorelasi.................................................................... 33 commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Uji multikolonieritas ............................................................ 34 d. Uji heterokedastisitas ........................................................... 34 3. Pengujian hipotesis .................................................................. 35 a. Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................ 36 b. Uji Regresi Simultan (Uji F) ............................................... 37 c. Uji Regresi Parsial (Uji t) .................................................... 38 C. Pembahasan .................................................................................. 39 BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 42 A. Kesimpulan .................................................................................. 42 B. Keterbatasan ................................................................................. 43 C. Saran............................................................................................. 44 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
Tabel 1
Sampel Penelitian......................................................................... 28
Tabel 2
Deskripsi Statistik Data Penelitian............................................... 30
Tabel 3
Normalitas Data ........................................................................... 31
Tabel 4
Normalitas setelah Transformasi dan Seleksi Data Outlier .................................................................................. 32
Tabel 5
Uji Autokorelasi ........................................................................... 33
Tabel 6
Uji Multikolonieritas .................................................................... 34
Tabel 7
Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 35
Tabel 8
Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 36
Tabel 9
Uji Signifikansi-F ......................................................................... 37
Tabel 10
Uji Signifikansi-t .......................................................................... 38
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar 1
Halaman Kerangka Pemikiran ................................................................ 13
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar sampel tahun 2008
Lampiran 2
Daftar sampel tahun 2009
Lampiran 3
Daftar sampel tahun 2010
Lampiran 4
Hasil pengolahan data dengan program SPSS
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dan kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang pemerintahan daerah dan UndangUndang No 25 Tahun 1999 dan kemudian diperbaharui dengan Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah merupakan titik awal dimulainya otonomi daerah. Sebagai konsekuensi dari otonomi daerah yang diterapkan di Indonesia, pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat secara demokratis, adil, merata, serta berkesinambungan. Kewajiban itu bisa dipenuhi apabila pemerintah daerah mampu mengelola potensi daerahnya yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, dan potensi sumber daya keuangan secara optimal. Dampak lain dari adanya otonomi daerah adalah semakin kuatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Erawati, 2009). Namun setelah lebih dari sepuluh tahun otonomi berjalan, kinerja pemerintah daerah untuk mewujudkan pemerintahan
yang baik belum
menunjukkan perbaikan yang signifikan, termasuk dalam kinerja keuangan, jika kita melihat dari Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menunjukkan pada tahun 2010, dari 516 daerah yang diaudit, 7% mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP), 66% mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP), 5% mendapatkan opini tidak wajar (TW) dan 22% mendapatkan opini tidak memberikan pendapat (TMP). Sedangkan pada tahun commit to user 2009 dari 504 daerah yang diaudit, 3% mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP), 65% mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP),
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10% mendapatkan opini tidak wajar (TW), dan 22% mendapatkan opini tidak memberikan pendapat (TMP). Dari data diatas menunjukkan bahwa
masih
banyak daerah yang mendapatkan opini tidak wajar (TW) dan tidak memberikan pendapat (TMP) menunjukkan bahwa masih buruknya kinerja permerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah sehingga berdampak buruk terhadap penilaian pemerintah daerah oleh BPK yang berarti juga penyelenggaraan pemerintahan yang baik belum bisa terwujud. Salah satu cara bagi pemerintah daerah untuk mencapai pemerintahan yang baik menurut Halacmi (2005) adalah dengan melakukan pengukuran kinerja. Selain untuk meciptakan pemerintahan yang baik, pengukuran kinerja menurut Mardiasmo (2007) adalah dalam rangka menciptakan pertanggungjawaban publik berkaitan dengan pengelolaan pemerintahan di daerah, termasuk didalamnya adalah pengelolaan keuangan daerah. Menurut Erawati (2009) salah satu alat yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya adalah melakukan analisis kinerja keuangan terhadap APBD yang telah diterapkan dan dilaksanakan. Analisis kinerja keuangan tersebut biasanya dinyatakan dengan rasio keuangan yang diidentifikasi dari laporan keuangan pemerintah daerah (Suyono, 2010). Kinerja keuangan pemerintah daerah tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, menurut Groves et all (2001) faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan terdiri dari tiga kategori yaitu faktor lingkungan, faktor organisasional dan faktor finansial. Beberapa penelitian yang meneliti tentang hubungan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan commit to user pemerintah daerah di dalam dan luar negeri. Faktor-faktor tersebut antara lain
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
adalah jumlah penduduk (population), tenaga kerja (employment) ukuran daerah (size), dan leverage. Population dan Employment merupakan bagian dari faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah. Jumlah penduduk (population) sebuah daerah akan berpengaruh tehadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah, menurut Cohen (2006) semakin besar jumlah penduduk suatu daerah, maka akan
menuntut pemerintah daerah untuk
meningkatkan pelayanan publik lebih baik, dengan adanya tuntuntan tersebut maka pemerintah akan terdorong untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan jumlah tenaga kerja (employment) yang dimiliki suatu daerah akan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah (Steven dan McGowen, 1983). Dengan demikian dapat dipahami semakin besar jumlah tenaga kerja yang dimiliki daerah, maka pertumbuhan ekonomi daerah tersebut akan semakin baik. Sedangkan size dan leverage merupakan bagian dari faktor-faktor finansial yang mempengaruhi kinerja keuangan. Ukuran daerah (size) menunjukkan seberapa besar pemerintah daerah yang salah satunya dapat diukur dari jumlah aset yang dimiliki daerah seperti penelitian yang dilakukan Black, Jang, dan Kim (2003). Semakin besar suatu entitas maka akan memiliki kinerja yang lebih baik dibanding entitas yang lebih kecil (Schmalensee,1989). Sedangkan besar kecilnya leverage pemerintah daerah akan mempengaruhi tingkat kemampuan pemerintah daerah membiayai kegiatan operasionalnya (Sumarjo, 2010). Semakin besar leverage yang dimiliki oleh suatu entitas maka entitas tersebut memiliki kinerja commit to user yang buruk (Perwitasari, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian yang dilakukan Cohen (2006) terhadap pemerintah daerah di Yunani dengan mengidentifikasikan faktor-faktor yang dapat menjadi moderator kinerja keuangan pemerintah daerah menggunakan variabel gross domestic product, population, real estate, tourist, dan capital. Sementara untuk mengukur kinerja keuangan, Cohen menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari return on equity, return on assets, profit margin, current ratio, debt to equity, long term liabilities to total assets, assets turnover, operating revenues to total revenues, dan operating revenues to operating expenses. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kelima variabel berpengaruh terhadap variabel kinerja keuangan. Jumlah penduduk dan capital adalah dua variabel yang berpengaruh lebih tinggi, sementara rasio ROA, ROE dan profit margin tidak dipengaruhi oleh variabel independen karena profitabilitas sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Suyono (2010) melakukan penelitian analisis laporan keuangan daerah di Indonesia dengan menggunakan variabel independen revenue, expenditure, real estate, capital, taxes, dan grant. Sementara variabel dependen yaitu kinerja laporan keuangan daerah diproksikan dengan rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, debt to equity, assets turnover, operating revenues to total revenues, dan operating revenues to total expenses. Hasil dari penelitian menunjukkan hanya variabel revenue yang berpengaruh terhadap kinerja laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Sumarjo (2010) melakukan penelitian pengaruh karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Karateristik pemerintah daerah dijelaskan dengan ukuran (size), kemakmuran (wealth), ukuran legislatif, leverage, dan intergovermental revenue. Sementara untuk kinerja commit to user keuangan pemerintah daerah dijelaskan dengan rasio efisiensi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ukuran (size), leverage, dan intergovermental
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
revenue berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, sementara kemakmuran (wealth) dan ukuran legislatif tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Winarna (2010) melakukan penelitian terhadap pemerintah daerah di Jawa Tengah tentang pengaruh revenue, expenditure, real estate, taxes, grant, population tourist, gross domestic product, dan employment terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah yang diproksikan dengan tiga rasio keuangan yang terdiri dari rasio kemandirian, rasio efisiensi, dan rasio efektivitas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel revenue dan expenditure yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, sementara untuk variabel , real estate, taxes, grant, population tourist, gross domestic product, dan employment tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Terdapat dua perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pertama, variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel independen berupa population, employment, leverage, dan size. Dalam penelitian yang dilakukan Cohen (2006) dan Suyono (2010) tidak menggunakan keempat variabel independen tersebut, sementara penelitian Sumarjo (2010) tidak menggunakan variable independen population dan employment dan penelitian yang dilakukan Winarna (2010) tidak menggunakan variabel independen size dan leverage. Sementara untuk variabel dependen, penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Suyono (2010) dengan perbedaan yaitu variabel independen. Kedua, periode dalam penelitian ini menggunakan periode dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, sedangkan periode penelitian yang dilakukan Suyono (2010) adalah dari tahun 2002 sampai dengan 2007, Sumarjo (2010) commit to user menggunakan periode penelitian tahun 2008, dan Winarna (2010) menggunakan periode penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah yang diproksikan dengan lima rasio yakni : current ratio, debt to equity, assets turnover, operating revenues to total revenues, dan operating revenues to operating expenses dengan mengambil sampel laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia dan menggunakan empat variabel independen: population, employment, size, dan leverage yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah. Maka, judul penelitian ini adalah “PENGARUH POPULATION, EMPLOYMENT, SIZE, DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA”
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah berdasarkan uraian diatas adalah sebagai berikut : 1. Apakah population mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia? 2. Apakah employment mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia? 3. Apakah size mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia? 4. Apakah leverage mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah penduduk commit to user (population), jumlah tenaga kerja (employment), ukuran (size) pemerintah daerah, dan leverage terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi terhadap evaluasi atas kinerja pemerintah daerah, sehingga dapat memberikan masukan kepada pemerintah dalam membuat peraturan yang berkaitan dengan kinerja pemerintah daerah terutama dalam hal pengelolaan anggaran. 2. Bagi akademisi Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang sektor publik dan menjadi referensi atas penelitian selanjutnya dalam hal sektor publik 3. Bagi masyarakat Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi masyarakat sebagai untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah sehingga dapat dipergunakan sebagai alat pengawasan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. 4. Bagi pemberi donasi, investasi, dan pinjaman Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan memberikan donasi, investasi, dan pinjaman kepada pemerintah daerah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (SPAP) Nomor 1 PP No 24 Tahun 2005 menyatakan Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan
atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya dengan kriteria
sebagai berikut: 1. menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah. 2. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah. 3. menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi 4. menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya. 5. menyediakan informasi mengenai
cara entitas pelaporan mendanai
to user aktivitasnya dan memenuhi commit kebutuhan kasnya. 6. menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. 7. menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
B. Komponen Laporan Keuangan Daerah Laporan keuangan daerah dibuat oleh entitas yang bersangkutan yaitu pemerintah daerah. Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SPAP) No. 1, dalam rangka untuk memenuhi tujuan umum atas laporan keuangan daerah, maka dalam penyajian laporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan sebagai berikut: 1. laporan realisasi anggaran (LRA) Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. Dalam penyajian laporan realisasi anggaran setidaknya harus memuat unsur pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran. Laporan realisasi anggaran juga menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan. 2. neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
pada tanggal tertentu. Neraca menyajikan
secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos kas dan setara kas, user dan bukan pajak, persediaan, investasi jangka pendek, commit piutangtopajak investasi jangka panjang, aset tetap, kewajiban jangka pendek, kewajiban
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jangka panjang, dan ekuitas. 3. laporan arus kas Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. 4. catatan atas laporan keuangan Agar laporan keuangan dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, catatan atas laporan keuangan sekurang-kurangnya disajikan dengan susunan sebagai berikut: a) informasi tentang Catatan atas Laporan Keuangan kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undang-Undang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. b) ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan. c) informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya. d) pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan. e) pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang commit to user timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f) formasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan. g) daftar dan skedul. Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis. setiap pos dalam laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam catatan atas laporan keuangan.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada umumnya, sektor privat menggunakan analisis rasio keuangan sebagai alat ukur untuk membandingkan terhadap penilaian perusahaan. Sektor privat juga menggunakan analisis rasio untuk mengevaluasi tren akuntansi dari waktu ke waktu pada perusahaan yang sama. Namun, tidak seperti pada evaluasi kinerja keuangan perusahaan sektor privat yang didasarkan pada analisis profitabilitas dan rasio keuangan yang mudah dimengerti, evaluasi kondisi keuangan pada sektor publik meliputi keputusan tentang faktor lingkungan, faktor organisasional dan faktor keuangan yang saling mempengaruhi. (Ningsih, 2010). Penelitian yang dilakukan Ningsih (2010) menyatakan bahwa adanya dorongan dari faktor lingkungan yang menjadi faktor eksternal pemerintahan daerah mendorong faktor organisasional untuk merespon keinginan dari faktor lingkungan. Dengan adanya respon dari faktor organisasional sebagai pengelola pemerintahan (eksekutif) maka akan dapat mengubah faktor lingkungan sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. Dalam kaitannya dengan faktor keuangan, faktor keuangan menggambarkan secara finansial atas respon yang dilakukan oleh commit to user faktor organisasional karena adanya dorongan dari faktor lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Menurut Indra Bastian (2001), kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan
suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan
dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi terutang dalam perumusan skema strategis suatu organisasi. Sedangkan kinerja keuangan menurut Sucipto (2003) adalah adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian kinerja keuangan tersebut biasanya dinyatakan dalam rasio keuangan seperti yang dinyatakan oleh Suyono (2010). Menurut Cohen (2006) rasio keuangan tersebut dapat digunakan sebagai media untuk menginformasikan kinerja keuangan. Penggunaan rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada sektor swasta dapat juga dipakai untuk menilai kinerja keuangan pada sektor publik, akan tetapi karena perbedaan profitabilitas antara sektor swasta dan sektor publik, maka ada beberapa rasio yang tidak bisa digunakan dalam sektor publik seperti penelitian yang dilakukan Cohen (2006) yang menyatakan bahwa rasio seperti ROA, ROE, dan profit margin tidak dipengaruhi oleh GDP, population, real estate, tourist, dan capital. Halachmi
(2005)
menyatakan
bahwa
penilaian
kinerja
dapat
meningkatakan efisiensi, keefektifan, penghematan, dan produktifitas pada organisasi sektor publik. Sementara Sumarjo (2010) menyatakan dengan berfokus pada hasil penilaian dan pelaporan kinerja dapat membantu mengkomunikasikan kepada publik tentang tingkat penyelesaian unit kerja organisasi lain yang serupa. Mahmudi dalam Sumarjo (2010) menyatakan salah satu cara untuk mewujudkan commit to user akuntabilitas adalah pelaporan kinerja melalui laporan keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Kerangka Pemikiran Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh population, employment, leverage, dan size terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia yang dinyatakan dengan rasio current ratio (CR), debt to equity (DER), assets turnover (AT), operating revenues to total revenues (ORTR), dan operating revenues to operating expenses (OROE). Sedangakan kerangka pemikiran yang menggambarkan model penelitian dan hubungan antar variabel dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Variabel Dependen
Variabel Independen
Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Y)
·
Population (X1)
·
Employment (X2)
·
Size (X3)
·
Leverage (X4)
Gambar 1 F. Hipotesis Pengujian Hipotesis dilakukan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu menguji apakah population, employment, leverage, dan size berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Berikut ini pengembangan hipotesisnya. 1. Pengaruh Population Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam penelitian ini, population yang dimaksud adalah jumlah keseluruhan penduduk yang berada pada kota / kabupaten. Salah satu indikaktor yang mencerminkan penyelenggarakan pemerintahan daerah yang baik adalah pemerintah daerah bisa memberikan pelayanan yang baik kepada publik. Jumlah commit to user populasi penduduk yang menempati daerah juga berpengaruh tehadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah, semakin besar jumlah penduduk suatu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
daerah, maka akan menuntut pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan publik lebih baik dari sebelumnya. Athanasopoulos dan Triantis (1998) dalam Cohen (2006) mengindikasikan bahwa kepadatan penduduk terkait dengan kinerja pemerintah daerah. Peningkatan jumlah penduduk pada suatu daerah menyebabkan daerah yang bersangkutan mendapatkan tuntutan untuk memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya kepada publik. Penelitian yang dilakukan oleh Cohen (2006) menyatakan bahwa jumlah penduduk berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Atas dasar teori diatas, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Terdapat pengaruh population terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.
2. Pengaruh Employment Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Employment
berdasarkan
statistik
ketenagakerjaan
Indonesia
diterjemahkan sebagai kesempatan kerja, yang berarti jumlah orang yang bekerja tanpa memperhitungkan berapa banyak pekerjaan yang dimiliki tiap orang, pendapatan, dan jumlah jam kerja mereka. Tenaga kerja merupakan sumber daya potensial sebagai penggerak, penggagas, dan pelaksana di daerah, sehingga dapat memajukan daerah tersebut (Winarna, 2010). Ketiga faktor tersebut diharapkan mampu menjadi fakor pendorong pertumbuhan dan perkembangan perekonomian daerah yang tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Steven dan McGowen (1983) menyatakan to user bahwa employment berpengaruh commit terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Semakin besar tingkat employment yang dimiliki oleh suatu daearah, maka akan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi daerah. Atas dasar teori diatas, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H2 : Terdapat pengaruh employment terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia
3. Pengaruh Size Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Cooke (1992) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki ukuran lebih besar akan memiliki tekanan yang lebih besar untuk melaporkan pengungkapan wajibnya. Dengan demikian, ukuran yang dimiliki pemerintah daerah akan berdampak adanya tekanan dari publik agar pemerintah daerah memenuhi pengungkapan wajib dalam setiap laporan keuangan, sehingga berdampak pula terhadap kinerja pemerintah daerah. Sumarjo (2010) menyatakan bahwa pemerintah
daerah
akan
cenderung
memberikan
good
news,
dalam
mengungkapkan laporan keuangannya. Kecenderungan pemerintah daerah untuk memberikan good news antara lain adalah untuk memberikan kepercayaan kepada publik atas kinerja pemerintah daerah. Penelitian yang dilakukan Ramasamy et al. (2005) menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara size dan pengukuran kinerja. Semakin besar size pemerintah daerah, maka akan semakin besar pula tuntuntan kepada pemerintah daerah tersebut untuk memiliki kinerja yang lebih baik. Atas dasar teori diatas, maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: commit to userdaerah terhadap kinerja keuangan H3 : Terdapat pengaruh size pemerintah pemerintah daerah di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Pengaruh Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Leverage adalah hutang sumber dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai asetnya diluar sumber dana modal atau ekuitas (Sam’ani, 2008). Hutang merupakan perjanjian antara pihak debitor dengan pihak kreditor, dalam kaitannya dengan pemerintah daerah sebagai debitor, timbulnya keinginan dari pihak debitor untuk mendapatkan penilaian positif dari pihak kreditor akan memicu pemerintah daerah untuk meningkatkan discretionary accrualnya dengan memperlihatkan kinerja yang positif dari pihak kreditor, sehingga pemerintah daerah memperoleh suntikan dana atau untuk memperoleh penjadwalan kembali pembayaran hutang. Sumarjo (2010) menyatakan semakin besarnya tingkat leverage yang dimiliki oleh pemerintah daerah menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak mampu membiayai operasionalnya sendiri sehingga memerlukan dana dari pihak eksternal. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan keuangan oleh pemerintah daerah belum maksimal. Penelitian yang dilakukan Perwitasari (2010) pada sektor publik menunjukkan bahwa semakin besar leverage yang dimiliki oleh suatu entitas maka entitas tersebut memiliki kinerja yang buruk. Penelitian yang berkaitan dengan leverage yang dilakukan oleh Weill (2003) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara leverage dengan pengukuran kinerja suatu entitas. Maka dari uraian diatas, maka hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H4 : Terdapat pengaruh leverage terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi empiris yang bertujuan untuk memperoleh bukti tentang ada tidaknya pengaruh population, employment, size, dan leverage terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Data dalam penelitian ini diperoleh hanya sekali pada batasan waktu antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 sehingga penelitian ini merupakan penelitian cross section.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah jumlah dari keseluruhan kelompok individu, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten dan kota yang berada di Indonesia tahun 2008 sampai dengan 2010 yang diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan data statistik pemerintah
daerah
kabupaten
dan
kota
yang
diperoleh
dari
website
www.bps.go.id Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya diselidiki dan dianggap dapat mewakili populasi (sekaran 2006). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling. Yaitu pengambilan sampel menggunakan kriteria tertentu bedasarkan kebijakan dari peneliti. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini mengacu pada kriteria yang digunakan oleh Suyono (2010). Kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut: commit to user 1. Laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota seluruh Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 yang diperoleh dari BPK RI.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota seluruh Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dengan opini audit wajar tanpa pengecualian (WTP), wajar tanpa pengecualian dengan bahasa atau paragraf penjelas maupun wajar dengan pengecualian (WDP). Adapun laporan keuangan dengan opini tidak wajar (TW) dan tidak memberi pendapat (TMP) tidak digunakan dalam sampel penelitian dengan pertimbangan bahwa informasi yang tersaji dalam laporan keuangan dengan opini tersebut tidak wajar dan tidak dapat digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai laporan keuangan. 3. Laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota seluruh Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 yang mencantumkan seluruh data dan informasi yang dibutuhkan dalam pengukuran variabel dan analisis data untuk pengujian hipotesis dalam penelitian.
C. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada (Sekaran, 2006). Sumber data dari penelitian ini adalah laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia yang diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) . Sedangkan sumber data lain diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) melalui website resminya yaitu www.bps.go.id dan website resmi masing-masing pemerintah daerah.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel commit to user Sekaran (2006) menyatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai yang dapat berbeda/berubah. Nilai ini dapat berbeda dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
waktu yang lain untuk objek/orang yang sama atau dapat juga dapat berbeda pada waktu yang sama untuk objek/orang yang berbeda (Sumarjo, 2010) Penelitian ini menggunakan lima buah variabel penelitian. Satu variabel yaitu kinerja keuangan menjadi variabel dependen, sedangkan empat
buah
variabel yang lain menjadi variabel dependen yaitu population, employment, size dan leverge. Adapun definisi dan pengukuran masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diproksikan ke dalam lima rasio keuangan pemerintah daerah. Agar tidak terjadi bias dalam pengambilan kesimpulan, maka kelima rasio keuangan tersebut difaktorkan menjadi satu menggunakan progran SPSS dengan memasukkan lima rasio keuangan tersebut ke dalam variabel dependen dan kemudian diolah dengan factor analyze untuk menentukan component principal yang kemudian diperoleh satu faktor yang merupakan proksi kinerja keuangan pemerintah daerah untuk selanjutnya digunakan sebagai data untuk variabel dependen penelitian (Singgih Santoso, 2002). Rasio yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Suyono (2010). Rasio keuangan yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Current Ratio (CR) Current Ratio merupakan perbandingan antara harta lancar dan kewajiban lancar. Rasio ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah untuk memenuhi kewajiban lancarnya dengan harta lancar yang dimiliki. Data yang dipergunakan dalam perhitungan ini adalah data commit to user yang berasal dari laporan neraca pemerintah daerah. Rumus untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menentukan angka rasio ini adalah seperti yang digunakan Cohen (2006) adalah sebagai berikut: CR =
CurrentAssets CurrentLiabilities
b. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara jumlah total utang pemerintah
daerah
dengan
total
ekuitas
dana.
Rasio
ini
menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam memberi jaminan pemenuhan seluruh jumlah utang dengan jumlah ekuitas dana yang dimilki oleh pemerintah pada tanggal tertentu. Kedua angka rasio ini ditentukan dengan menggunakan angka dalam neraca pemerintah. . Rumus untuk menentukan angka rasio ini adalah seperti yang digunakan Cohen (2006) adalah sebagai berikut: DER =
Debt Equity
c. Assets Turnover (AT) Assets turnover merupakan perbandingan jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah total asset yang dimiliki oleh Pemda. Angka rasio ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperoleh pendapatan asli daerah dengan menggunakan total asset yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang bersangkutan, semakin tinggi angka rasio ini menandakan bahwa semakin baik kemampuan pemerintah dalam mengusahakan
asset
yang dimiliki utuk
menghasilkan pendapatan bagi daerah. Rumus untuk menentukan angka rasio ini adalahcommit sepertitoyang user digunakan Cohen (2006) adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
AT =
digilib.uns.ac.id
TotalOperating Re venues TotalAssets
d. Operating Revenues to Total Revenues (ORTR) Operating revenues to total revenues adalah perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Kedua angka yang digunakan dalam penghitungan rasio ini diambil dari neraca pemerintah. Rumus untuk menentukan angka rasio ini adalah seperti yang digunakan Cohen (2006) adalah sebagai berikut: ORTR =
TotalOperating Re venues Total Re venues
e. Operating Revenues to Operanting Expenses (OROE) Operating revenues to operating expenses merupakan perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah belanja operasi daerah dalam suatu periode tertentu. Untuk menentukan jumlah angka rasio ini angka yang digunakan adalah angka dalam laporan realisasi anggaran. Angka rasio ini menunjukkan kemampuan pemerintah dalam memperoleh pendapatan asli daerah dengan belanja operasi yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Rumus untuk menentukan angka rasio ini adalah seperti yang digunakan Cohen (2006) adalah sebagai berikut: OROE =
TotalOperating Re venues TotalOperatingExpenses
2. Variabel Independen Variabel Independen dalam penelitian ini sebagaimana yang digunakan commit to user dalam penelitian Sumarjo (2010) dan Winarna (2010) yang terdiri dari variabel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Population (POP) Variabel ini merupakan jumlah penduduk yang mendiami wilayah kabupaten atau kota di Indonesia. Data dari variabel diperoleh dari website Biro Pusat Statistik b. Employment (EMP) Variabel
ini
merupakan
jumlah
orang
yang
bekerja
tanpa
memperhitungkan berapa banyak pekerjaan yang dimiliki tiap orang, pendapatan, dan jumlah jam kerja mereka. Data dari variabel ini diperoleh dari website Biro Pusat Statistik dan website masing-masing pemerintah daerah. c. Size (SZ) Size dapat diukur dengan jumlah karyawan, total aset, total pendapatan, dan tingkat produktifitas (Damanpour, 1991). Penelitian lain yang dilakukan oleh Baber (2010) menggunakan populasi penduduk sebagai proksi dari size. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Black, Jang, dan Kim (2003), penelitian ini menggunakan total aktiva sebagai proksi dari size. Pertimbangan dipilihnya total aktiva untuk mengukur size adalah nilai aktiva lebih stabil daripada nilai penjualan bersih dan kapitalisasi pasar (Wuryaningsih, 2002). Data untuk variabel ini diperoleh dari laporan keuangan pemerintah daerah yang didapat dari BPK. d. Leverage (LEV) Leverage merupakan proporsi yang menggambarkan besarnya utang yang berasal dari pihak ekternal dibandingkan dengan modal sendiri commit to user (Weill, 2003). Hal ini mengindikasikan bahwa jika jumlah utang lebih besar daripada modal sendiri maka hal tersebut menggambarkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahwa sumber utama pendanaan entitas tersebut berasal dari pihak ekternal. Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh cohen (2006), penelitian ini menggunakan Debt to Equity untuk mengukur leverage. DER =
Debt Equity
Data untuk variabel ini diperoleh dari laporan keuangan pemerintah daerah yang didapat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
E. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Menurut Ghozali (2006) Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel dengan menghitung ratarata (mean), median, standar deviasi, minimum, dan maksimum dari masingmasing data sampel. 2. Analisis Regresi Berganda Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda (multiple regression model) untuk menguji pengaruh POP, EMP, Sz, dan LEV terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah yang dinyatakan dalam rasio CR, DER, AT, ORTR, OROE.
Digunakannya model regresi
berganda karena terdiri dari satu variabel dependen dan beberapa variabel independen (Sekaran, 2006) adapun model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: KK =
a + β1 POP + β2 EMP + β3 Sz + β4 LEV + e
Keterangan : KK
commit to user : Kinerja Keuangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a
: Konstanta
β1 – β4
: Koefisien regresi
POP
: Population
EMP
: Employment
Sz
: Size
LEV
: Leverage
e
: Error
3. Uji Asumsi Klasik Sebelum model analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis, maka harus dilakukan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid, dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien (Ghozali, 2006). Terdapat empat macam uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini, keempat macam uji asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi dalam model regresi pada variabel penggganggu atau variabel residual (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006).Alat uji yang digunakan untuk uji normalitas yaitu dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal apabila signifikansi variabel dependen memiliki nilai signifikansi lebih dari 5%. b. Uji Autokorelasi
commit to user
Uji autokorelasi bertujuan menguji
suatu model regresi linear, untuk
melihat keberadaan korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan periode t-1 (Ghozali, 2006). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam model regresi terdapat autokorelasi atau tidak, pada penelitian ini menggunakan alat uji Breusch-Godfrey test (BG test). Dari pengujian ini dapat dilihat terjadi atau tidaknya autokorelasi dengan melihat nilai signifikansi dari lag residual. Apabila nilai signifikansi lag residual < 5%, maka dapat dikatakan terjadi autokorelasi, namu jika nilai signifikansi lag residual > 5% maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi yang digunakan. c. Uji Multikolinearitas Multikolineritas merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan yang sempurna antara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
bebas
(independen). Jika variabel independen salin berkorelasi, maka variabelvariabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasinya antara sesama variabel independen adalah nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2006). Untuk melihat adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama artinya dengan nilai VIF yang tinggi (Ghozali, 2006). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi commit to user multikoliniearitas.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance
dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance tetap, maka disebut homokedastis dan jika berbeda disebut heteroskedastis. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Salah satu metode dalam menguji heteroskedastisitas dalam model regresi adalah dengan uji Glejser. Metode uji Glejser meregresikan nilai absolute residual
dengan variabel bebas (Ghozali, 2006), Apabila koefisien
parameter beta > 5%, maka tidak terjadi heteroskedastisitas 4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen berupa population, employment, size dan leverage terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah dengan tingkat singnifikansi yang masih bisa ditoleransi ditetapkan 0,05 ( a = 5%). Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka akan dilakukan uji koefisien determinasi, uji statistik t, dan uji statistik f. a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Tapi, karena R2 mengandung kelemahan mendasar di mana adanya
bias terhadap jumlah variabel
independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada penelitian ini yang digunakan adjusted R2 berkisar antar nol dan satu. Jika nilai adjusted R2 makin mendekati satu maka makin baik kemampuan commit to user model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Uji Regresi Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai signifikansi F. Jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak atau dengan α = 5% variabel independen secara statistis mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama. c. Uji Regresi Parsial (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh (p-value) lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat ditolak atau dengan α = 5% variabel independen tersebut berhubungan secara statistis terhadap variabel dependennya. Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah jika probabilitas < 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel population, employment, size dan leverage berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Dan sebaliknya jika probabilitas > 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel population, employment, size dan leverage
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
pemerintah daerah di Indonesia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) periode tahun 2008-2010. Data tersebut diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan data statistik daerah yang diperoleh dari website Badan Pusat Statistik (BPS) www.bps.go.id. Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) periode tahun 2008-2010. berdasarkan populasi tersebut, kemudian ditentukan sampel penelitian dengan metode purposive sampling. Dengan menggunakan metode tersebut dan beberapa kriteria yang telah dijelaskan pada bab III, maka diperoleh jumlah sampel penelitian yang dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini. Tabel 1 Sampel Penelitian Kriteria Sampel Laporan Keuangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dan provinsi seluruh Indonesia tahun 2008 s.d 2010 yang diperoleh dari BPK RI. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dan provinsi seluruh Indonesia tahun 2008 s.d 2010 yang Tidak Wajar (TW) dan Tidak Memberikan Pendapat (TMP). Laporan Keuangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dan provinsi seluruh Indonesia tahun 2008 s.d 2010 yang tidak menyajikan secara lengkap data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dan provinsi seluruh Indonesia tahun 2008 s.d 2010 yang menjadi sampel. Sumber : BPK RI commit to user
Jumlah 1.252
331
217
704
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa jumlah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang diperoleh dari BPK RI adalah sebanyak 1.252
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
buah. Atas jumlah laporan keuangan tersebut, sebanyak 331 laporan keuangan tidak dapat dijadikan sampel penelitian karena mendapatkan opini Tidak Wajar (TW) dan opini Tidak Memberika Pendapat (TMP), hal ini dikarenakan bahwa laporan keuangan dengan opini tidak wajar dan tidak memberikan pendapat tersebut tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) sehingga tidak dapat digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakain laporan keuangan. Selain kriteria opini audit BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), penelitian ini juga menggunakan informasi lain dalam pengukuran variabel independen. Untuk sampel sebelumnya yang memenuhi kriteria opini dari BPK tetapi tidak mencantumkan informasi untuk pengukuran variabel independen, maka laporan keuangan tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 217 laporan keuangan. Setelah dilakukan identifikasi dengan menggunakan kriteria pengambilan sampel, maka diperoleh sampel sebanyak 704 laporan keuangan yang terdiri dari 263 laporan keuangan pemerintah daerah pada tahun 2008, 198 laporan keuangan pemerintah daerah pada tahun 2009, 243 laporan keuangan pemerintah daerah pada tahun 2010.
B. Hasil dan Analisis Data Penelitian ini menguji pengaruh jumlah population (POP), employment (EMP), size (SZ),dan leverage (LEV) terhadap kinerja keuangan pemerintah daearah yang diukur dengan rasio current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), assets turnover (AT), operating revenues to total revenues (ORTR), dan operating revenues to operating expenses (OROE) Penelitian ini menggunkan alat uji multiple regression model dengan menggunakan bantuan software komputer commit to user untuk statistik berupa SPPS for windows 16.0. Selanjutnya diuraikan hasil analisis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
data penelitian dari deskripsi statistik, uji normalitas, uji normalitas data, uji asumsi klasik sampai dengan uji hipotesis. 1. Analisis deskriptif statistik atas data Statistik deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk mencari nilai mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi dari variabel-variabel penelitian. Berikut ini disajikan deskripsi data penelitian. Tabel 2 Deskripsi Statistik Data Penelitian Variable
N
POP EMP SZ LEV CR DER AT ORTR OROE Valid N (listwise)
704 704 704 704 704 704 704 704 704 704
Minimum 37.493 8.571
Maximum 43.021.826 19.305.056
Mean 1.335.095,06 633.421,86
Std. deviation 4.117.503,87 1.935.702,33
49.331.376.641,00
407.096.408.253.177,00
4.104.645.834.783,50
25.860.451.043.002,01
0,0000 0,0887 0,0000 0,0023 0,0050 0,0006
1.5113 1.011.305,78 1,5113 4,6305 8,5934 7,6581
0,011587 3.235,26 0,011587 0,051080 0,155752 0,149802
0,0590708 53.953.79 0,0590708 0,1825744 0,3789512 0,3708442
Sumber : hasil pengolahan data Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel (N) adalah 704 buah, dari 704 sampel tersebut variabel LEV dan DER mempunyai nilai rata-rata terendah yang sama,hal ini dikarenakan rasio untuk menghitung variabel LEV dan DER adalah sama yaitu
debt . Nilai minimum LEV dan DER adalah sebesar 0,0000 equity
dan nilai maksimumnya adalah sebesar 1,5113 serta nilai mean dan standar deviasi adalah sebesar 0,011587 dan 0,0590708. hasil deskriptif data ini menjelaskan bahwa penyebaran data berkisar antara 0,011587 ditambah dengan 0,0590708 sampai dengan 0,011587 dikurangi 0,0590708. Sementara itu, untuk variabel SZ merupakan variabel dengan rata rata tertinggi. Nilai minimum untuk variabel SZ adalah 49.331.376.641 dan nilai maksimumnya adalah sebesar commit to user 407.096.408.253.177,00. Nilai rata-rata dan standar deviasi
untuk SZ adalah
sebesar 4.104.645.834.783,50 dan 25.860.451.043.002,01 yang mengindikasikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahwa penyebaran data variabel SZ berkisar antara 4.104.645.834.783,50 ditambah dengan 25.860.451.043.002,01sampai dengan 4.104.645.834.783,50 dikurangi 25.860.451.043.002,01. 2. Uji asumsi klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dilakukan uji asumsi klasik sebagai syarat untuk dapat menggunakan model regresi. Uji asumsi klasik ini terdiri dari normalitas, multikolonieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. a. Uji normalitas data Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan alat uji Kolmogorov-Smirnov terhadap data residual regresi dan dilakukan dengan program SPSS 16.0. Hasil pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3 Normalitas Data N Normal Parametersa Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber : hasil pengolahan data
Unstandardized Residual 704 0,0000000 0,95443532 0,374 0,341 -0,374 9,935 0,000
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai asymp.sig dalam uji kolmogorovsmirnov atas seluruh nilai residu data yang digunakan dalam penelitian ini di bawah tingkat signifikasi penelitian 5%. Hasil ini mengindikasikan bahwa seluruh to user data yang digunakan mempunyaicommit distribusi yang tidak normal. Normalitas data merupakan prasyarat untuk dapat melakukan pengujian dengan model regresi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Oleh karena itu, untuk memperoleh data yang terdistribusi normal, menurut Ghozali (2006) data yang tidak normal dapat ditransformasikan agar menjadi normal. Maka dalam penelitian ini, variabel dependen yang sebelumnya difaktorkan menjadi satu menggunakan progran SPSS dengan memasukkan lima rasio keuangan tersebut ke dalam variabel dependen dan kemudian diolah dengan factor analyze untuk menentukan component principal yang kemudian diperoleh satu faktor yang merupakan proksi kinerja keuangan pemerintah daerah ditransformasikan menjadi bentuk logaritma (LOG) dan menghilangkan data outlier. Setelah dilakukan proses transformasi dan penghilangan data outlier diperoleh jumlah data observasi sejumlah 154 data observasi. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah data yang ekstrem dan dikeluarkan dari sampel adalah sebanyak 550 buah. Selanjutnya setelah dilakukan transformasi dan menghilangkan data outlier maka dilakukan kembali uji normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4 Normalitas setelah Transformasi dan Seleksi Data Outlier N Normal Parametersa Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber : hasil pengolahan data
Unstandardized Residual 154 0,0000000 0,64457442 0,085 0,046 -0,085 1,054 0,216
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa setelah dilakukan transformasi variabel dependen dan menghilangkan data outlier nilai asymp.sig yang lebih besar dari commit to user tingkat signifikasi penelitian 5% yaitu 0,216 atau 21,6%.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Uji autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui kesalahan penggangu pada periode t dengan periode t-1 (Ghozali, 2006). Autokorelasi menunjuk pada hubungan yang terjadi antara anggota-anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam bentuk waktu (time series) atau hubungan antara tempat yang berdekatan (cross sectional). Pada penelitian ini menggunakan uji Breusch-Godfrey (BG test). Penggunaan uji Breusch-Godfrey lebih tepat digunakan dalam penelitian ini karena menurut Ghozali (2006) untuk sampel besar diatas 100 observasi penggunaan BG test lebih tepat dibandingkan dengan uji Durbin-Watson. Dari pengujian ini dapat dilihat terjadi atau tidaknya autokorelasi dengan melihat nilai signifikansi dari lag residual. Apabila nilai signifikansi lag residual < 5%, maka dapat dikatakan terjadi autokorelasi, namu jika nilai signifikansi lag residual > 5% maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini disajikan hasil uji Breusch-Godfrey test
untuk mengindikasikan asumsi
autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 5 Uji Autokorelasi Model 1
(Constant) POP EMP SZ LEV RES_3
Sig. 0,000 0,500 0,342 0,765 0,092 0,502
Sumber: hasil pengolahan data
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa nilai RES_3 yang merupakan lag residual mempunya nilai 0,502 atau 50,2% yang berarti nilainya jauh diatah 5%. Hasil ini mengindikasikan bahwacommit variabel dalam model regresi yang digunakan to user dalam penelitian ini tidak terjadi gejala autokorelasi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Uji multikolonieritas Uji multikolonieritas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linier di antara variabel-variabel independen dengan model regresi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan variance inflation factor (VIF) dengan kriteria jika tolerance value <0,01 atau VIF > 10 maka terjadi multikolonieritas dan jika tolerance value >0,01 atau VIF <10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 6 Uji Multikolonieritas Variable POP EMP SZ LEV Sumber : hasil pengolahan data
Tolerance 0,271 0,273 0,865 0,960
VIF 3,687 3,668 1,157 1,042
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk semua variabel dalam model regresi lebih besar dari 0,1 dan nilai variance inflating factor untuk semua variabel dalam tiap-tiap model regresi lebih kecil dari 10. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinieritas atau seluruh variabel dalam model-model penelitian ini homokedastisitas. d. Uji heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan keadaan seluruh faktor gangguan terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini, uji yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah metode Glejser, yaitu dengan meregresikan commit to usernilai absolute residual dengan variabel bebas. Kriteria yang digunakan adalah: jika probability value > 5% maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan jika probability value < 5% maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 7 Uji Heteroskedastisitas Variable POP EMP SZ LEV Sumber: hasil pengolahan data
Sig 0,970 0,062 0,577 0,856
Tabel 7 menunjukkan bahwa probabilitas dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,05 atau 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam semua model regresi penelitian ini. 3. Pengujian Hipotesis Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris pengaruh population (POP), employment (EMP), size (SZ),dan leverage (LEV) terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah yang diukur dengan rasio current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), assets turnover (AT), operating revenues to total revenues (ORTR), dan operating revenues to operating expenses (OROE). Untuk tujuan penelitian tersebut, maka dalam melakukan analisis data penelitian dengan menggunakan model regresi berganda. Oleh karena penelitian ini menggunakan proksi kinerja keuangan pemerintah daerah dengan lima rasio keuangan, maka untuk kepentingan pengujian model regresi berganda harus diperoleh satu data atas variabel dependen. Untuk tujuan itu, penelitian ini menggunakan analisis faktor untuk membuat factor scores dengan menggunakan metode principal components sebagaimana dinyatakan Santosa commit to user(2002). Setelah diperoleh factor scores, faktor tersebut kemudian digunakan sebagai data kinerja keuangan dalam pengujian model regresi berganda. Berikut disajikan hasil pengujian data dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
model regresi berganda untuk mengambil kesimpulan terkait hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. a. Uji koefisien determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai dari koefisien determinasi (R2) adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menandakan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, sebaliknya, jika nilai R2 yang mendekati satu menandakan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Untuk model regresi dengan satu variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R square (R2) dan untuk model regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square (adj R2). Hasil dari pengujian koefisien determinasi disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 8 Uji Koefisien Determinasi Model
R
R Square
1
0,559a
0,313
Adjusted R Square 0,294
Std. Error of the Estimate 0,65317
Sumber: hasil pengolahan data Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa nilai adj R square adalah 0,294 (29,4%) mengindikasikan bahwa variabel kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel independen berupa POP, EMP, SZ, dan LEV sebesar 29,4% dan sisanya sebesar 70,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian commit toini. user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Uji signifikansi-F Uji signifikansi-F dilakukan guna menentukan good of fittest atau uji kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis hipotesis dalam penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah probability value (sig), apabila probability value dalam hasil pengujian < 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam penelitian dan sebaliknya jika probability value > 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model tidak layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian.berikut ini disajikan hasil dari uji signifikansi-F. Tabel 9 Uji Signifikansi-F Model
Sum of Squares 1 Regression 28,917 Residual 63,568 Total 92,485 Sumber: hasil pengolahan data
Df 4 149 153
Mean Square 7,229 0,427
F
Sig.
16,945
0,000a
Tabel 9 menunjukkan bahwa probability value atas model regresi yang digunakan dalam penelitian lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 0,05 atau 5%. Hasil ini mengindikasikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian
ini layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi pengujian
hipotesis.
c. Uji signifikansi-t Uji signifikansi-t dimaksudkan untuk pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian sebagaimana dinyatakan commit to menguji user dalam hipotesis penelitian ini. Selain untuk pengaruh tersebut, uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien regresi masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
variabel independen sehingga dapat ditentukan arah pengaruh masing-masing variabel
independen
terhadap
variabel
dependen.
Kriteria
pengambilan
kesimpulan atas hasil pengujian adalah probability value (sig)-t, apabila (sig)-t lebih kecil dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau didukung oleh data penelitian, sebaliknya jika (sig)-t lebih besar dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh pada variabel dependen dan hipotesis yang diajukan tidak diterima atau tidak didukung oleh data penelitian. Berikut ini disajikan hasil uji signifikansi-t dalam penelitian ini. Tabel 10 Uji Signifikansi-t Variable (Constant) POP EMP SZ LEV
Coefficients -0,812 9,665E-8 1,171E-7 -7,104E-16 11,272
t -10,529 2,494 1,526 -0,567 3,009
Sig. 0,000 0,014 0,129 0,571 0,003
Sumber : hasil pengolahan data Tabel 10 menunjukkan hasil pengujian regresi berganda untuk model yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil pengujian data di atas mengindikasikan bahwa variabel POP dan LEV berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Hasil ini diindikasikan oleh nilai probabilitas untuk variabel POP dan LEV masing-masing sebesar 0,014 dan 0,003 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian yaitu 0,05 atau 5%. Sementara itu, untuk variabel yang lain, hasil pengujian mengindikasikan bahwa variabel EMP dan SZ tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Hasil ini commit to user dibuktikan dengan nilai probabilitas variabel POP dan SZ masing-masing sebesar 0,129 dan 0,571 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian yaitu 0,05
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau 5%. Hasil pengujian signifikansi-t di atas juga mendasari penyusunan model penelitian yang dapat dirumuskan seperti berikut ini. LOG_KK = – 0,812 + 9,665E–8 (POP) + 1,171E–7 (EMP) –7,104E-16 (SZ) + 11,272 (LEV) + e C. Pembahasan Hasil dari penelitian yang dilakukan mengindikasikan bahwa jumlah penduduk (population) dan leverage berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia, sedangkan jumlah tenaga kerja (employment) dan ukuran daerah (size) tidak perpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Hasil penelitian yang menyatakan adanya pengaruh population dan leverage terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah konsiten dengan penelitian Cohen (2006), Sumarjo (2010), Steven dan McGowen (1983), dan Groves et all (2001), namun kontradiktif dengan penelitian yang dilakukan Winarna (2010). Sedangkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa employment dan size tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah konsisten dengan penelitian Winarna (2010), namun kontradiktif dengan penelitian Steven dan McGowen (1983), Groves et all (2001) dan Sumarjo (2010). Perbedaan ini mungkin disebabkan penggunaan rasio yang berbeda dalam pengukuran variabel independen Berdasarkan hasil penelitian, jumlah penduduk (population) berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah disebabkan karena jumlah penduduk sebuah daerah akan berpengaruh terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah, menurut Cohen (2006) semakin besar jumlah penduduk commit to user suatu daerah, maka akan menuntut pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan publik lebih baik, dengan adanya tuntuntan tersebut maka pemerintah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akan terdorong untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan menurut Steven dan McGowen (1983) dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat, jika permintaan pelayanan masyarakat meningkat tanpa disertai dengan peningkatan keuangan pemerintah daerah, maka akan menurunkan kualitas jasa yang diberikan. Sedangkan untuk leverage mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah karena besar kecilnya leverage pemerintah daerah akan mempengaruhi tingkat kemampuan pemerintah daerah membiayai kegiatan operasionalnya (Sumarjo, 2010). Semakin besar leverage yang dimiliki oleh suatu entitas maka entitas tersebut memiliki kinerja yang buruk (Perwitasari, 2010). Selain itu, semakin tinggi tingkat leverage yang dimiliki suatu entitas, maka pengawasan dari kreditor juga akan menjadi lebih ketat untuk menjamin pengembalian dana yang dipinjamkan, pengawasan yang lebih ketat tersebut akan mendorong entitas untuk memperbaiki kinerja keuangan mereka (Sumarjo, 2010). Tidak berpengaruhnya employment terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah dapat disebabkan masih belum berimbangnya antara lapangan pekerjaan yang tersedia dibandingkan dengan pertumbuhan angkatan kerja di Indonesia. Data BPS RI menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka pada Agustus tahun 2008 sebesar 8,39%, Agustus tahun 2009 sebesar 7,87%, dan pada Agustus 2010 sebesar 7,14%. Pemerintah yang semestinya sebagai pihak yang berkewajiban
menyediakan
lapangan
pekerjaan
bagi
masyarakat
pada
kenyataannya belum mampu sepenuhnya menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup.Selain itu, tingkat kesejahteraan tenaga kerja yang masih rendah dapat juga commit to user menyebabkan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat rendah, sehingga belum mampu
menopang
pertumbuhan
ekonomi
daerah.
Sedangkan
tidak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berpengaruhnya size dapat disebabkan karena proksi untuk mengukur size adalah jumlah aktiva yang dimiliki daerah, berdasarkan data yang diperoleh dari BPK RI sebagian besar laporan keuangan pemerintah daerah yang mendapatkan opini wajar dengan pengecualian, mendapatkan pengecualian pada nilai aktiva, sehingga dapat dinyatakan bahwa aktiva yang disajikan tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil dari pengujian pengaruh faktor-faktor yang terdiri dari jumlah penduduk (populatian), jumlah tenaga kerja (employment), ukuran (size) pemerintah daerah, dan leverage terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia yang diproksikan dengan lima rasio keuangan yaitu current assets (CR), debt to equity (DER), assets turnover (AT), operating revenues to total revenues (ORTR), dan operating revenues to operating expenses (OROE) yang dilakukan dengan menggunakan model regresi berganda menunjukkan hasil bahwa jumlah penduduk (population) dan leverage berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Population yang merupakan faktor lingkungan mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah mengindikasikan bahwa semakin besar jumlah penduduk suatu daerah, maka akan menuntut pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih baik, dengan adanya tuntuntan tersebut maka pemerintah akan terdorong untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan untuk leverage yang merupakan faktor finansial mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat leverage yang dimiliki oleh pemerintah daerah, maka pengawasan dari kreditor juga akan menjadi lebih ketat untuk menjamin pengembalian dana yang dipinjamkan, pengawasan yang lebih ketat tersebut akan mendorong pemerintah daerah untuk memperbaiki kinerja keuangan mereka. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sementara untuk faktor jumlah pekerja (employment) tidak mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah mengindikasikan bahwa masih tingginya tingkat pengangguran menandakan belum mampunya pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Selain itu tingkat kesejahteraan tenaga kerja yang masih rendah dapat juga menyebabkan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat rendah, sehingga belum mampu menopang pertumbuhan ekonomi daerah. Sedangkan untuk faktor ukuran (size) pemerintah daerah yang dinilai dengan jumlah aktiva yang dimiliki daerah juga tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah dapat disebabkan karena sebagian besar laporan keuangan pemerintah daerah yang mendapatkan opini wajar dengan pengecualian, mendapatkan pengecualian pada nilai aktiva, sehingga dapat dinyatakan bahwa aktiva yang disajikan tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah. B. Keterbatasan Dalam penelitian yang dilakukan ini, terdapat beberapa keterbatasan penelitian yang dapat mempengaruhi hasil dari penelitian. Adapan keterbatasanketerbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. penelitian ini menguji data tanpa memisahkan status daerah (kabupaten, kota, dan provinsi) dan ukuran daerah. Sehingga analisis penelitian ini dilakukan tanpa memisahkan status dan ukuran daerah. 2. variabel independen dalam penelitian ini hanya menggunakan empat buah variabel yang dikategorikan dalam dua faktor, yaitu lingkungan commit to user (populatian dan employment) dan finansial (size dan leverage). Sementara menurut Groves et all (2001) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kinerja keuangan pemerintah darerah yaitu lingkungan, finansial, dan organisasional. 3. proksi yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan hanya terbatas pada lima rasio keuangan yaitu current assets (CR), debt to equity (DER), assets turnover (AT), operating revenues to total revenues (ORTR), dan operating revenues to operating expenses (OROE). C. Saran Dari beberapa keterbatasan yang dikemukakan diatas, maka saran yang bisa diajukan untuk penelitian yang selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. memisahkan sampel penelitian berdasarkan kriteria tertentu, seperti status daerah yang terdiri dari kabupaten, kota, dan provinsi. 2. menambahkan variabel yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah, seperti memasukkan faktor organisasional 3. menambahkan variabel lain yang dapat menjadi proksi dari kinerja keuangan pemerintah daerah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Adi, Priyo Hari. 2006, Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Belanja Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah. Proceddding Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang. Ahdiyana, Malita. 2009. Memperkuat Manajemen Strategis Dengan Pengukuran Kinerja Dalam Organisasi Sektor Publik. Jurnal Ekonomi UNY Almilia, Luciana Spica dan Retrinasari, Ikka. 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Proceeding Seminar Nasional Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis FE Universitas Trisakti Jakarta, 9 Juni 2007. Azhar, MHD Karya S. Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota Sebelum dan Setelah Otonom Daerahi. Tesis USU Baber, William R, Gore, Angela K, Rich, Kevin T, and Zhang, Jean X. 2010. An Empirical Investigation of Accounting Restatements and Governance in the Municipal Context. Working Paper Series. SSRN August. Bhinadi, Ardhito. 2003. Disparitas Pertumbuhan Ekonomi Jawa dengan Luar Pulau Jawa. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 8 No. 1: 39-48 Bradbury, Michael E. 1999. Government Ownership and Financial Performance in A Competitive Environment : Evidence From the Corporatization of the New Zealand Government Computing Service. Asia Pacific Journal Of Management Vol. 16: 157-172 Carton, Robert B; Hofer, Charles W. 2010. Organizational Financial Performance: Identifying and Testing Multiple Dimensions. Academy of Entrepreneurship Journal, Volume 16, Number 1 Cohen, Sandra. 2006. Identifying the Moderator Factor of Financial Performance in Greek Municipal. Annuall Conference. 5th. HFAA. Thessaonica. Cooke, T.E. (1992). The impact of size, stock market listing and industry type on disclosure in the annual reports of Japanese listed companies. Accounting and Business Research, Vol. 19: 113-124. commit to user Damanpour, F. 1991. Organizational innovation: A meta-analysis of effects of determinants and moderators. Academy of Management Journal, Vol. 34: 555-590
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Erawati, Ni Made A. 2009. Analisis Kinerja Kawasan Metropolitan Sarbagita. eJournal Universitas Udayana Vol 2009. Fitriyanti, Ismi Rizky dan Pratolo, Suryo. 2009. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Pembangunan Terhadap Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi. Penelitian keuangan akuntansi sektor publik II Badan Litbang Departemen dalam Negeri, Bidakara, 2-3 Juni 2009. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisi Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Greiling, Dorothea. 2005. Performance measurement in the public sector: the German experience. Emerald Research, Vol. 54: 551-567. Groves, Sanford M, S. Godsey, dan Shulman. 2001. Financial Indicator for Local Government. Public Finance International City Management Association. 9: 243-255. Gujarati. 2003. Dasar-dasar ekonometrika. Jogyakarta: BPFE Halachmi, Arie. 2005. Performance measurement is only one way of managing performance. International Journal of Productivity and Performance Management. Vol. 54: 502-516. Halim, Abdul dan Damayanti. 2008. Manajemen Keuangan Daerah: Seri Bunga Rampai. Yogyakarta: BPFE Hamzah, Ardi 2007, Pengaruh Belanja dan Pendapatan terhadap pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan dan Pengangguran, Konferensi Penelitian, Jatim Husna, Luthfia H. 2011. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2005-2009 (Studi pada Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kota Blitar). Skripsi IAIN Maulana Malik Ibrahim Jenkins, Glenn P. 1979. Principles of Performance Evaluation for Public Sector Enterprises. Institute Associate, Harvard Institute for International Development, Harvard University. Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah Reformasi, to user Perencanaan, Strategi dancommit Peluang. Jakarta. Erlangga. Mardiasmo. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Jogyakarta: Penerbit Andi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mihaiu, Diana M; Opreana, Alin; Cristescu, Marian P. 2010. Efficiency, Effectiveness And Performance Of The Public Sector. Romanian Journal of Economic Forecasting. Naim, A., dan F. Rakhman. 2000. Analisis Hubungan antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.15: 70-82. Ningsih, Ayu T. 2010. Analisis Faktor Keuangan Dan Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Skripsi. UNS
Patriati, Ratri. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah di Jawa Tengah. Skripsi UNS Patrick, P. A. 2007. The Determinant of Organizational Inovativeness: The Adoption of GASB 34 in Pennsylvania Local Government. Unpublished Ph.D Dissertation. Pennsylvania: The Pennsylvania State University. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sstandar Akuntansi Pemerintahan, Departemen Dalam Negeri RI, Jakarta. Perwitasari, Citra. 2010. The Influence of Financial Performance to the Level of Accountability Disclosure of Indonesia’s Local Government. Tesis Universitas Sevbelas Maret Surakarta. Ramasamy, Bala, Ong, Darryl, and Yeung, Matthew C H. 2005. Firm Size, Ownership and Performance in The Malaysian Palm Oil Industry. Asian Academy of Management Journal of Accounting and Finance, Vol. 1: 81-104. Sam’ani. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2004 – 2007. Skripsi UNDIP Sekaran, Uma. 2006. Research Methodhs for Business - Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: salemba Empat. Steven, J. Dan R. McGowen. 1983. Financial Indicators and Trends for Local Government: A State-Based Policy Perspective. Policy Study Rivew. 2(3): 33-51. Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. USU digital library commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sudarmadji, Ardi Murdoko and Lana Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan.Proceeding Psychology, Economy, Art, Architect and Civil. Gunadarma University. Suhardjanto, D, Hartoko, Sri, Retnoningsih, Hilda, Rusmin, Mandasari, Putriesti and Brown, Alistair. 2010. Influence of Parliament Characteristics toward Mandatory Accounting Disclosure Compliance in Indonesia. Hibah Penelitian Publikasi Internasional LP2M UNS. Sumarjo, Hendro. 2010. Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten/kota di Indonesia. Skripsi. UNS.
Suprapto, Tri. 2006. Analisis Kinerja Keuangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Dalam Masa Otonomi Daerah Tahun 2000-2004. Skripsi. UII. Suyono. 2010. Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia. Tesis. UNS. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan telah direvisi melalui Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Departemen Dalam Negeri RI, Jakarta. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 dan telah direvisi melalui Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, Departemen Dalam Negeri RI, Jakarta. Weill, Laurent. 2003. Leverage and Corporate Performance: A Frontier Efficiency Analysis on European Countries. Working Paper. Working Paper Series. SSRN May. Winarna, J and Murni, S. 2007. Pengaruh Personal Background, Political Background, dan Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Peran DPRD Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Kasus Di Karesidenan Surakarta Dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2006). Simposium Nasional Akuntansi X. www.bpk.go.id commit to user www.bps.go.id