AGREGAT: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No. 1, Maret 2017 http://journal.uhamka.ac.id/index.php/agregat p-ISSN: 2549-5658 e-ISSN: 2549-7243 Hal 40-58
KINERJA BUMN DI INDONESIA: KOMPENSASI EKSEKUTIF, LEVERAGE, SIZE, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL Hesty Erviani Zulaecha Mukhmainna Syamsuddin Universitas Muhammadiyah Tangerang Email:
[email protected] Diterima: 4 Januari 2017; Direvisi: 8 Februari 2017; Disetujui: 26 Februari 2017 Abstract The purpose of this study to determine the influence of executive compensation, leverage, company size and managerial ownership on the performance of state-owned companies in Indonesia. Executive compensation is seen from the amount of compensation granted to directors, leverage is measured by the ratio of DER, the size of the firm views of total assets, managerial ownership seen from the percentage of managerial ownership. The company's performance using ratios Return On Equity. This study used a sample of state-owned enterprises listed on the Stock Exchange during the years 2012-2015 by using purposive sampling method. The data used were obtained from the annual financial statements listed in the Indonesia Stock Exchange. There are 19 companies that meet the criteria. The analytical method used in this study is a multivariate regression. The results showed that the executive compensation and leverage have significant influence while the size of the company and managerial ownership has a weak influence on the performance of state-owned companies in Indonesia. Keywords: executive compensation, leverage, company size, and Managerial Ownership. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompensasi eksekutif, leverage, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan BUMN di Indonesia. Kompensasi eksekutif dilihat dari jumlah nilai kompensasi yang diberikan terhadap direksi, leverage diukur dengan rasio DER, ukuran perusahaan dilihat dari total aset, kepemilikan manajerial dilihat dari persentase kepemilikan saham manajerial. Kinerja perusahaan menggunakan rasio Return On Equity. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI selama tahun 2012-2015 dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan diperoleh dari laporan tahunan dan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Terdapat 19 perusahaan yang memenuhi kriteria. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah multivariate regression.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi eksekutif dan leverage mempunyai pengaruh signifikan sedangkan ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang lemah terhadap kinerja perusahaan BUMN di Indonesia. Kata Kunci: Kompensasi eksekutif, Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Manajerial.
Hesty Erviani Zulaecha 41
PENDAHULUAN Penelitian ini perusahaan
difokuskan terhadap
BUMN
Kinerja perusahaan yang dapat dilihat
dikarenakan
dari laporan keuangan merupakan hasil
berdasarkan Forbes Global 2000 List,
pertanggungjawaban dan prestasi dari
yang dirilis oleh majalah Forbes, mencatat
pihak manajemen yang merupakan pihak
10 perusahaan Indonesia ke dalam list
yang
perusahaan paling sukses di dunia pada
mengelola perusahaan dengan sumber
tahun 2011 (Prihatiningtyas, 2012: 2).
daya yang terbatas dari pihak pemegang
Dari 10 perusahaan tersebut, enam diantaranya
merupakan
diberikan
kepercayaan
untuk
saham. Di dalam teori keagenan (Jensen
perusahaan
dan Meckling, 1976) dijelaskan bahwa
BUMN. Tujuan penelitian ini adalah
pada sebuah perusahaan terdapat dua
menguji
kompensasi
pihak yang saling berinteraksi, yaitu
eksekutif, leverage, ukuran oerusahaan
pemilik perusahaan (pemegang saham)
dan
terhadap
sebagai pihak principal dan manajer
kinerja Perusahaan BUMN di Indonesia.
perusahaan sebagai pihak agen. Pemegang
Kinerja keuangan perusahaan merupakan
saham
prestasi kerja yang telah dicapai oleh
sedangkan manajer, orang yang diberi
perusahaan dalam suatu periode tertentu
kewenangan oleh pemegang saham untuk
dan tertuang dalam laporan keuangan
menjalankan perusahaan, disebut agen.
pengaruh
kepemilikan
perusahaan (Anggitasari
dari
manajerial
yang dan
bersangkutan
Mutmainah,
2012;
disebut
sebagai
prinsipal,
Teori keagenan menjelaskan bahwa hubungan
agen-prinsipal
Horne, 2012). Kinerja keuangan juga akan
tergantung
memberikan
tentang kinerja agen. Pihak manajer yang
gambaran
efisiensi
atas
pada
sangat
penilaian
pengunaan dana mengenai hasil akan
memang
memperoleh keuntungan dapat dilihat
dipercayakan
setelah
pendapatan
kekayaan kepada pihak principal, pada
bersih setelah pajak. Kinerja keuangan
teori agen ini dinyatakan bahwa tujuan
merupakan kegiatan perusahaan yang
pihak manajemen mengelola perusahaan
ditujukan
dan
tidak bertujuan memberikan keuntungan
menggunakan modal dengan cara yang
kepada pihak principal, namun dengan
efektif dan efisien (Irham, 2011:12).
tujuan memberikan keuntungan bagi diri
membandingkan
untuk
mendapatkan
merupakan untuk
pihak
prinsipal
yang
memberikan
42 AGREGAT: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No 1 Maret 2017 http://journal.uhamka.ac.id/index.php/agregat DOI: 10.22236/agregat_vol1/is1pp40-58
mereka sendiri.
Jika pihak manajemen
menerima
penghargaan
kompensasi
yang
memadai
berani mengambil risiko dan pembiayaan
ataupun
kebijakan. Blockholders ownership adalah
maka
pemegang saham dalam porsi besar
diharapkan dapat memberikan keuntungan
(Lorett,N.
Baryah,2014).
Sementara
bagi pihak principal.
menurut Agrawal dan Knoeber (1996)
Namun disisi lain, pihak principal akan
kepemilikan saham dalam jumlah besar
membatasi penggunaaan dana yang ada
terdiri atas: kepemilikan saham oleh
dalam perusahaan dengan cara dana
manajerial,
perusahaaan berasal dari pinjaman dan ini
institusional dan kepemilikan saham oleh
merupakan
individu
salah
satu
bentuk
biaya
kepemilikan
saham
(blockholders
oleh
ownership).
monitoring yang dilakukan oleh pihak
Menurut Kim dan Lee (2003) dalam
principal terhadap pihak agen.
Maghdalena
Menurut (2014),
Otoritas
upaya
Jasa
Keuangan
pengawasan
terhadap
2014),
blokcholders
ownership adalah kepemilikan saham oleh individu
dan
perusahaan,
dimana
perusahaan pada sektor keuangan ini
kepemilikannya paling sedikit 5% dari
dapat
jumlah saham yang beredar. Blockholders
diwujudkan
implementasi perusahaan
dengan
adanya
tata
kelola
praktik atau
Good
Corporate
ownership
memiliki
peranan
penting
dalam pengelolaan perusahaan karena
Governance (GCG). Dengan pengawasan
blockholders
terhadap GCG yang diterapkan pada
mengintervensi manajemen perusahaan
perusahaan diharapkan penerapan GCG
dengan suara yang dimilikinya dalam
tersebut diperbaiki dan ditingkatkan agar
rangka menentukan kebijakan yang akan
dapat meningkatkan kinerja perusahaan
dilakukan
baik secara finansial maupun operasional
meningkatkan kinerja perusahaan.
(Otoritas Jasa Keuangan, 2014).
ownership
dapat
perusahaan
untuk
Peningkatan kepemilikan manajerial
Erkens et. al. (2012), menunjukkan
membantu
untuk
menghubungkan
bahwa corporate governance perusahaan
kepentingan pihak internal dan pemegang
memiliki dampak penting terhadap kinerja
saham, dan mengarah ke pengambilan
perusahaan
keputusan
selama
krisis
melalui
keputusan manajemen perusahaan yang
yang
lebih
baik
dan
meningkatnya nilai perusahaan. Dengan
Hesty Erviani Zulaecha 43
demikian,
aktivitas
perusahaan
dapat
diawasi melalui kepemilikan manajerial yang besar (Endraswati, 2012). Untuk
(Singapurwoko, 2011). Perusahaan
besar
memanfaatkan
meningkatkan
kinerja
dimilikinya
lebih
sumber
cenderung
daya
daripada
yang
menggunakan
perusahaan dalam sisi modal perusahaan
pembiayaan yang berasal dari hutang.
menggunakan
Menurut
Perusahaan besar akan menjadi sorotan
Harahap (1997: 306) dalam Endah (2014)
pemerintah, sehingga akan menimbulkan
Rasio leverage merupakan rasio yang
kecenderungan
menghubungkan antara hutang perusahaan
perusahaan untuk berlaku agresif atau
terhadap modal maupun asset. Rasio ini
patuh (Maria dan Kurniasih, 2013).
dapat melihat seberapa jauh perusahaan
Penggunaan financial leverage tersebut
dibiayai oleh hutang atau pihak luar
pada kenyataannya memberikan pengaruh
dengan kemampuan perusahaan yang
terhadap profitabilitas perusahaan, salah
digambarkan oleh modal.Perusahaan yang
satunya ditunjukkan
relatif
akan
pengembalian atau return yang akan
menggunakan dana eksternal yang besar
diterima oleh pemilik perusahaan melalui
pula
Return On Equity (ROE) perusahaan
rasio
besar
karena
semakin
hutang,
cenderung
dana
meningkat
yang
dibutuhkan
seiring
dengan
pertumbuhan perusahaan (Ba-Abbad dan Zaluki, 2012).
bagi
para
manajer
dengan besarnya
(Ritonga,Kertahadi, dan Rahayu: 2014). Beberapa
penelitian
serupa
menjelaskan bahwa menurut penelitian di
Perusahaan
dengan
pertumbuhan
tahun 2012 Nurfitriana meneliti pengaruh
yang tinggi tentunya memerlukan dana
ukuran perusahaan, aktivitas dan leverage
yang tidak sedikit untuk membiayai
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian
aktivitas
menunjukkan
operasional
perusahaannya.
bahwa
variabel
Kebutuhan dana tersebut dapat dipenuhi
mempunya
salah satunya dari sumber dana eksternal
positif terhadap profitabilitas.Penelitian
perusahaan,
hutang.
Agus Wibowo dan Sri Wartini (2012),
Leverage adalah salah satu faktor penting
yang berjudul Efisiensi Modal Kerja,
yang memengaruhi profitabilitas karena
Likuiditas
leverage bisa digunakan perusahaan untuk
Profitabilitas
meningkatkan modal perusahaan dalam
Manufaktur Di BEI, menyatakan bahwa
rangka
efisiensi
yaitu
dengan
meningkatkan
keuntungan
pengaruh
ketiga
dan
modal
yang signifikan
Leverage Pada
kerja
Terhadap Perusahaan
berpengaruh
44 AGREGAT: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No 1 Maret 2017 http://journal.uhamka.ac.id/index.php/agregat DOI: 10.22236/agregat_vol1/is1pp40-58
signifikan
terhadap
profitabilitas
ketidak
konsisten
penelitian
tersebut
sedangkan likuiditas dan leverage tidak
menjadikan penelitian meneliti kembali
berpengaruh.Rosyadah
atas judul yang akan diambil penelitian
dkk.,
(2013)
Mahmoudi (2014) dan Khan dan Khokhar
selanjutnya.
(2015) juga menemukan bahwaleverage
(2010), Ulfah (2011) dan Rachmad (2012)
berpengaruh
menyimpulkan kepemilikan manajerial
negatif
dan
signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan.
tidak
Penelitian
berpengaruh
pada
Penelitian Agus Wibowo dan Sri
perusahaan.
Penelitian
Wartini (2012), yang berjudul Efisiensi
menemukan
bahwa
Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage
manajerial
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
kinerja perusahaan.
Munufaktur Di BEI, menyatakan bahwa efisiensi
modal
Puteri
kinerja (2012)
kepemilikan
berpengaruh
negatif
pada
Penelitian ini memberikan beberapa
berpengaruh
kontribusi literature. Pertama, penelitian
profitabilitas
ini memberikan bukti empiris peranan
sedangkan likuiditas dan leverage tidak
kompensasi yang diberikan pada pihak
berpengaruh. Persamaan penelitian yang
eksekutif, leverage, size serta kepemilikan
dilakukan Wright et a. (2009) menemukan
manajerial terhadap
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
BUMN.
positif terhadap kinerja. Penelitian yang
tambahan
dilakukan oleh Gill dan Obradovich
hanya membahas mengenai kompensasi
(2012) yang menyatakan bahwa ukuran
manajerial yang dikaitkan dengan kinerja
perusahaan
perusahaan BUMN di Indonesia. Kedua,
signifikan
kerja
Permanasari
terhadap
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun penelitian Talebria et al. (2010)
kinerja perusahaan
Penelitian literatur
ini
memberikan
sebelumnya
yang
penelitian ini memberikan bukti bahwa leverage
berperan
penting
dalam
dan Fachrudin (2011) menemukan bahwa
menigkatkan kinerja perusahaan. Hal ini
tidak
sejalan
terdapat
pengaruh
ukuran
dengan
teori
agensi
yang
perusahaan terhadap kinerja perusahaan
menyatakan bahwa salah satu cara untuk
karena ukuran perusahaan tidak menjamin
mengurangi biaya agensi adalah dengan
bahwa perusahaan yang lebih besar akan
melakukan pendanaan dari pihak ketiga.
menjamin kinerja yang baik. Terdapat
Selain kontribusi literature, penelitian ini
Hesty Erviani Zulaecha 45
memberikan
kontribusi
praktis,
yaitu
pihak-pihak
eksekutif
akan
menuntut
besar kecilnya kompensasi yang diberikan
imbalan yang sesuai dengan kerja keras
kepada pihak manajerial memberikan
yang sudah dilaksanakan seiring dengan
rangsangan untuk melakukan yang terbaik
baiknya perkembangan kinerja perusahaan
bagi perusahaan sehingga hal ini harus
semakin besar tingkat penghargaan yang
menjadi perhatian bagi para investor.
harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Pengaruh
Kompensasi
Eksekutif
Pendapat dan teori diatas sesuai dengan kajian teoritis yang termuat dalam media
terhadap Kinerja Perusahaan. Kompensasi merupakan segala sesuatu
cetak Infobank menyimpulkan bahwa
yang diberikan oleh perusahaan sebagai
kompensasi yang diberikan oleh pemilik
balas jasa atau imbalan atas kinerja yang
perusahaan telahsebanding dengan kinerja
dihasilkan
yang dilakukan oleh para eksekutifnya
untuk
kepentingan
suatu
perusahaan khususnya terhadap eksekutif (Dessler,
1997)
dalam
(Sari dan Harto, 2014).
Mayangsari
(2015). Menurut Arifah (2012) Agency
H1: Kompensasi berpengaruh signifikan
Theory
terhadap kinerja perusahaan.
dalam
kompensasi
eksekutif
terdapat adanya benturan kepentingan,
Pengaruh
masing-masing
Terhadap Kinerja Perusahaan
pihak
ingin
memaksimalkan kepentingannya.
Kepemilikan
Benturan kepentingan yang sangat terlihat
terjadi
antara
perusahaan
(prinsipal)
manajemen
(agen).
pihak pemilik
Manajerial
manajerial
adalah
kepemilikan saham perusahaan oleh pihak manajemen atas presentasi saham yang
pihak
dimiliki oleh eksekutif dan kreditur. Besar
Prinsipal
kecilnya jumlah kepemilikan manajerial
mengharapkan pengelolaan perusahaan
dalam perusahaan dapat mengindikasi
sebaik mungkin untuk menghasilkan laba
kesamaan kepentingan antara manajemen
dan agen menginginkan adanya reward
dan pemegang sahamMenurut Putra dan
atas prestasinya.
Paulinda (2013). Kepemilikan manajerial
Dari
hasil
teori
dan
Kepemilikan
tersebut
terdapat
hubungan antara kompensasi eksekutif terhadap kinerja perusahaan, semakin baik
adalah
salah
satu
dari
coprorate
governance. Mekanisme
corporate
governance
target dan hasil yang diperoleh perusahaan
menjadi pertimbangan dalam pemisahan
(kinerja perusahaan) yang dihasilkan oleh
konflik yang terdapat didalam perusahaan
46 AGREGAT: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No 1 Maret 2017 http://journal.uhamka.ac.id/index.php/agregat DOI: 10.22236/agregat_vol1/is1pp40-58
antara pihak prinsipal dan pihak agen
bahwa
sebagaimana
disebutkan
berpengaruh
Jensen
Meckling
dan
dalam (1976)
teori dalam
kepemilikan positif
manajerial
terhadap
kinerja
keuangan perusahaan.
Armini dan Wirama (2015) menyatakan
H2
semakin tinggi kepemilikansaham oleh
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajemen
perusahaan.
maka
semakin
kuat
kecenderungan
manajemen
untuk
mengoptimalkan
penggunaan
sumber
daya sehingga meningkatkan
kinerja
perusahaan.
=
Kepemilikan
manajerial
Pengaruh Leverage Terhadap Kinerja Perusahaan Leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana (sources of funds) oleh
Kepemilikan
manajerial
terhadap
perusahaan yang memiliki biaya tetap
kinerja perusahaan menjadi pemisahaan
(beban
konflik yang terdapat didalam perusahan
meningkatkan
dengan kepemilikan manajerial mampu
pemegang saham (Sartono, 2010:123).
menjadi
mekanisme
Menurut penelitian
governance
yang
ketidakselarasan manajemen pemegang
corporate
dapat
mengurangi
kepentingan
dengan
pemilik dengan
atau
dengan
maksud
keuntungan
agar
potensial
terdapat hubungan
antara teori dengan penelitian Foster (1986:65)
dalam
mengungkapkan
Agustia bahwa
(2013) terdapat
adanya
hubungan antara rasio leverage dengan
pemisahan ini antara manajer dan pemilik
return perusahaan. Artinya hutang dapat
perusahaan dapat diselaraskan terkait
digunakan untuk memprediksi keuntungan
tujuan perusahaan yang ingin dicapai,
yang kemungkinan bisa diperoleh bagi
dengan
manajerial
investor jika berinvestasi pada suatu
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Jensen and Meckling (1976)
perusahaan.
dalam Agustia (2013) berargumen tentang
Pendapat
saham
antara
tetap)
kepemilikan
diatas
didukung
dengan
moral hazard untuk menjelaskan agency
penelitian Hermalin dan Weisbach (1991)
cost of debt, bahwa level hutang tinggi
dalam wiranata dan nugrahanti (2013)
akan menyebabkan perusahaan untuk
meneliti
memilih pada proyek-proyek investasi
pengaruh
kepemilikan
manajerial. Hasil penelitian menunjukkan
berisiko secara berlebihan.
Hesty Erviani Zulaecha 47
Rasio
Leverage
dalam
perusahaan
menyatakan bahwa perusahaan besar pada
dibutuhkan dikarenakan dengan dengan
dasarnya memiliki kekuatan finansial
leverage
yang
merupakan
dapat
lebih
besar
dalam
menunjang
menghubungkan antara hutang perusahaan
kinerja, tetapi disisi lain, perusahaan
terhadap modal. Pemakaian modal atas
dihadapkan pada masalah keagenan yang
pinjaman hutang yang dapat dimanfaatkan
lebih besar. Dengan penelitian diatas
dengan
untuk
dapat
dapat
perusahaan
semaksimal
kegiatan
mungkin
operasional
ini
disimpulkan
bahwa
berpengaruh
ukuran terhadap
meningkatkan perolehan laba perusahaan
perusahaan. Perusahaan yang besar degan
dengan
aset besar biasanya akan mendapatkan
ini
dapat
tercipta
kinerja
perusahaan yang baik. Pendapat penelitian
perhatian lebih dari pihak luar dengan itu
diatas
didukung
(Ritonga,
dengan
Kertahadi,
dan
Rahayu: 2014) yang menyatakan bahwa
perusahaan
lebih
berhati-hati
untuk
melakukan pelaporan keuangan, ini demi tercerminya stabilitas kinerja perusahaan.
penggunaan financial leverage tersebut
Daya tarik perusahaan terhadap pihak
pada kenyataannya memberikan pengaruh
luar/ investor selain dengan laporan
terhadap profitabilitas perusahaan, salah
keuangan salah satu indikatornya adalah
satunya ditunjukkan
dapat dilihat dari seberapa besar ukuran
pengembalian
akan
perusahaan, semakin besar perusahaan
diterima oleh pemilik perusahaan melalui
dilihat dari jumlah asset yang dimilikinya
Return On Equity (ROE) perusahaan.
ini dikatakan dapat berpengaruh terhadap
H3 = Leverage berpengaruh signifikan
tujuan perusahaan, dikarenakan semakin
terhadap kinerja perusahaan.
besarnya asset yang dimiliki perusahaan
Pengaruh
atau
dengan besarnya returnyang
Ukuran
Perusahaan
tinggi
Terhadap Kinerja Keuangan Ukuran perusahaan merupakan suatu pengklasifikasian
sebuah
pemanfaatan atas asset tersebut semakin dan
dapat
pengembaliann
yang
menghasilkan tinggi
atas
perusahaan
penggunaan asset tersebut, dengan itu
berdasarkan jumlah aset yang dimilikinya.
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
Aset dinilai memiliki tingkat kestabilan
kinerja perusahaan.
yang cukup berkesinambungan (Maria dan Kurniasih, dalam
2013).
Maria
dan
Darmawati Kurniasih,
(2004) 2013)
Pendapat tersebut diperkuat dengan Hesti
(2011)
menemukan
dan bukti
Uyun
(2011)
bahwa
ukuran
48 AGREGAT: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No 1 Maret 2017 http://journal.uhamka.ac.id/index.php/agregat DOI: 10.22236/agregat_vol1/is1pp40-58
perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. H4 = Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
. . mencari besarnya korelasi antara skor
METODE PENELITIAN Reponden penelitian ini meliputi
butir-butir pertanyaan dalam kuesioner
seluruh karyawan karyawan tetap, kecuali
dengan total skor variabel.
direktur dan wakil direktur. Dengan
nilai korelasi ini dibandingkan dengan
demikian
nilai korelasi menurut tabel (dengan
penelitian
ini
mengambil
responden seluruh populasi karyawan
α=5%).
perusahaan,
perhitungan melebihi nilai korelasi tabel,
dilakukan
dan
sehinggga
sampling.
Hal
tidak tersebut
Apabila
maka
butir-butir
korelasi
hasil
pertanyaan
tersebut
Pengujian
validitas
dikarenakan jumlah karyawan perusahan
dikatakan
tersebut tidak terlalu besar. Karyawan
dilakukan dengan menggunakan korelasi
tetap perusahaan berjumlah 35 orang.
product
Suatu
alat
ukur
atau
istrumen
valid.
nilai
Selanjutnya
moment
berdasar
berikut.
pengumpul data harus memenuhi syarat
rxy : koefisien korelasi
validitas dan reliabilitas, sehingga data
n : jumlah observasi
yang diperoleh dari pengukuran jika
Sementara
diolah tidak memberikan hasil yang
menunjukkan
menyesatkan. Validitas merupakan tingkat
instrumen
kemampuan
pengukuran
suatu
instrumen
untuk
rumusan
itu,
realibilitas
sejauh
dapat
mana
suatu
memberikan
yang
konsisten,
hasil apabila
mengungkapakan suatu yang menjadi
pengukuran dilakukan berulang- ulang.
sasaran pokok pengukuran yang dilakukan
Pengujian reliabilitas ini hanya dilakukan
dengan
terhadap butir-butir yang valid, yang
instrumen
tersebut.
Suatu
instrumen dikatakan valid jika istrumen
diperoleh
ini mampu mengukur apa saja yang
Selanjutnya Nunnaly, 1978 dalam Ghozali
hendak
(2001) menyatakan bahwa uji reliabilitas
diukurnya,
mampu
mengungkapkan apa yang di inginkan.
dilakukan
Pengukuran validitas dilakukan dengan
Cronbach
melalui
dengan Alpha
uji
cara dari
validitas.
menghitung
masing-masing
Hesty Erviani Zulaecha 49
instrumen yang dipakai dan dikatakan
c. Skor 3 = setuju
reliabel jika memiliki Cronbach Alpha
d. Skor 4 = sangat setuju.
lebih dari 0,6.
Perhitungan Cronbach
Di samping itu, penelitian ini juga
Alpha dilakukan berdasar rumusan berikut
menggunakan data sekunder yang berupa
2 k b rtt 1 12 k 1
laporan-laporan
dan
dimaksudkan
: Koefisien cronbach alpha
k
: jumlah pecahan
dari
Perusahaan. Penggunaan data sekunder
Keterangan: rtt
publikasi
untuk
menjelaskan
informasi tentang perusahaan yang tidak dapat dicakup melalui data primer. Penelitian ini akan menggunakan alat
b2 : total dari varian masing-masing
analisis regresi berganda. Analisis regresi
pecahan
akan mengkaji ada tidaknya pengaruh
variabel bebas (independent variable)
2 1
: varian dari total skor Secara
umum
data
penelitian
terhadap variabel tidak bebas (dependent
merupakan data primer yang mencakup
variable)
data , komitmen, kompensasi, dan prestasi
tersebut. Dalam penelitian ini variabel
kerja.
tidak
Data primer tersebut diperoleh
serta
bebas
besarnya
adalah
pengaruh
prestasi
melaui wawancara dengan mengajukan
sedangkan
pertanyaan
kepada
meliputi, komitmen, dan kompensasi.
karyawan PT. Somit Karsa Trinergi baik
Selanjutnya model regresi dituangkan
karyawan penyebaran kuesioner (daftar
dalam persamaan berikut.
pertanyaan)
secara
langsung
kepada
para
karyawan
variabel-variabel
kerja,
Keterangan :
Y adalah prestasi kerja
tersebut. Kuesioner dirancang berdasar
X1 adalah
Skala
butir-butir
X2 adalah komitmen
komitmen,
X3 adalah kompensasi
Likert,
dengan
pernyataan
tentang,
kompensasi,
dan
prestasi
kerja.
bebas
e adalah residual
Penentuan skor tiap-tiap butir pertanyaan
Selanjutnya persamaan di atas akan
didasarkan pada skala interval 1 sampai
diestimasi dengan ordinary least square
dengan 4, dengan kriteria berikut.
(OLS). Keandalan parameter–parameter
a. Skor 1 = sangat tidak setuju
yang diestimasi dapat dilihat melalui 2
b. Skor 2 = tidak setuju
(dua) kriteria yaitu pengujian signifikasi
50 AGREGAT: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No 1 Maret 2017 http://journal.uhamka.ac.id/index.php/agregat DOI: 10.22236/agregat_vol1/is1pp40-58
parameter secara individual (uji t) dan uji
nilai R2 relatif tinggi (Goodness of Fit).
signifikasi parameter secara bersama–
Di samping itu model regresi terbebas dari
sama
pelanggaran asumsi klasik yang meliputi
adalah
(uji F). Model regresi yang baik model
regresi
yang
ditandai
dengan relatif besarnya variasi variabel
heteroskedastisitas,
autokorelasi
dan
multikolinieritas.
dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi
variabel-varabel
independen.
.
Dengan kata lain model yang memiliki f. Panel Assembly.
HASIL DAN PEMBAHASAN PT Somit Karsa Trinergi adalah
g. Field Instrument Supply.
perusahaan otomatisasi yang didirikan
h. Calibration.
pada
i. Training.
tahun
1996.
perusahaan
beralamat di Jakarta timur
ini
yang adalah
sebuah perusahaan yang menyediakan proses
kontrol
instrumentasi,
j. Maintennance Services. Perusahaan ini mempunyai beberapa
sistem
divisi yang mempunyai tanggung jawab
integrasi dan melayani kebutuhan industri
masing-masing. Divisi yang terdapat di
secara umum.
perusahaan
1. Bidang industri yang menjadi konsumen perusahaan ini adalah:
ini
adalah,
Marketing,
Admisitrasi, HRD dan Proyek. Setiap divisi
mempunyai
a. Oil & Gas Industry.
manager
b. Cement Industry.
terhadap prestasi kerja divisi tersebut dan
c. Electricity & Thermal Energy.
mempertanggung
d. Water & Waste Water Treatment.
direksi.
2. Lingkup pelayanan dari perusahaan ini adalah:
yang
masing-masing
bertanggung
jawabkan
jawab
kepada
Sebagian besar responden menjawabi setuju
dan
sangat
setuju
terhadap
a. Engineering.
pernyataan tentang komitmen, kompensasi
b. Procurement.
dan prestasi kerja seperti tertuang dalam
c. Instrument & Control Construction.
kuesioner. Hanya beberapa responden
d. System Design.
yang menjawab tidak setuju. Penilaian
e. System Integration.
responden yang menyatakan setuju atau
Hesty Erviani Zulaecha 51
sangat
setuju
menunjukkan
bahwa
tercipta dan terbentuk melalui proses dari
responden bersikap , memiliki komitmen,
serangkaian perilaku yang menunjukkan
dan menilai adil terhadap semua yang
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
diberikan oleh perusahaan serta memiliki
ketenteraman, keteraturan, dan ketertiban.
prestasi
Adanya
kerja
yang
relatif
tinggi.
kerja
menjamin terpenuhinya
Responden memilik rasa turut memiliki
kebutuhan
terhadap
hadap perusahaan. Responden memiliki
berinisiatif
untuk
loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan
tindakan yang diperlukan seandainya tidak
dan berupaya untuk bekerja lebih baik .
ada perintah.
Koefisien sebesar
regresi
0,158
dan
menunjukkan
variabel
suatu
Hal tersebut sesuai dengan Sutrisno
positif
(2010: 88) yang menyatakan bahwa kerja
kenaikan
dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar
menyebabkan kenaikan prestasi kerja.
manfaatnya,
baik
Semakin
organisasi,
yaitu
seorang
melakukan
dan
(X1)
bertanda
bahwa
perintah
karyawan,
maka
untuk
kepentingan
dapat
menjamin
prestasi kerjanya juga akan semakin
terpeliharanya tata tertib dan kelancaran
tinggi. Kenaikan
pelaksanaan
sebesar 1 satuan
tugas,
sehingga
akan
menyebabkan kenaikan prestasi kerja
diperoleh hasil yang optimal. Sedang
karyawan sebesar 0,158 (cetiris paribus).
untuk karyawan akan diperoleh suasana
Penelitian ini mendukung hasil penelitian
kerja yang menyenangkan sehingga akan
Nurhaida
menambah
(2010)
tentang
lingkungan kerja dan prestasi Perguruan
kerja
kerja terhadap
pegawai
Tinggi
pengaruh
Swasta
Koordinator (Kopertis)
semangat
kerja
dalam
melaksanakan pekerjaaannya. Ini akan didapat jika di Perusahaan karyawannya,
maka
bila para
setiap
individu
Wilayah I. Faktor kerja secara parsial
karyawan akan ikut, tetapi jika lingkungan
berpengaruh signifikan terhadap prestasi
kerjanya tidak, maka karyawan lain ikut
kerja.
tidak .
Maka lingkungan kerja yang
sangat
mudah
Sifat ketaatan terhadap suatu aturan atau
ketentuan
yang
berlaku
dalam
untuk
menerapkan
lingkungan kerja yang baik. Disebutkan
organisasi atas dasar adanya kesadaran
bahwa
yang baik
adalah
dapat
dan keinsyafan bukan adanya unsur
mencerminkan besarnya tanggung jawab
paksaan. merupakan suatu kondisi yang
karyawan Perusahaan ini terhadap tugas-
52 AGREGAT: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No 1 Maret 2017 http://journal.uhamka.ac.id/index.php/agregat DOI: 10.22236/agregat_vol1/is1pp40-58
tugas yang diberikan dari perusahaan.
akan
semakin
tinggi.
Penelitian
Apabila ada
maka akan memunculkan
mendukung
hasil
adanya gairah kerja, semangat kerja, dan
(2008) dan
Khan et.al (2010).
dapat terwujudnya tujuan perusahaan.
penelitian Pitorino (2008) menunjukkan
penelitian
ini
Pittorino Hasil
Merupakan kesadaran, kemauan dan
komitmen organisasi yang berhubungan
kesediaan kerja orang lain untuk taat dan
denngan prestasi kerja karyawan adalah
tunduk terhadap semua peraturan dan
komitmen afektif bersama-sama dengan
norma yang berlaku baik yang tertulis
komitmen normatif. Sementara itu, hasil
maupun yang tidak tertulis sehingga
penelitian Khan et.al (2010) menunjukkan
tercipta kondisi yang tentram, teratur, dan
adanya hubungan positif antara komitmen
tertib. Penerapan akan mengubah sikap
organisasi dan prestasi kerja karyawan.
dan
ujud
Dalam analisis komparatif tiga dimensi
kemauan menuju pada kerjasama dan
komitmen organisasi, komitmen normatif
prestasi yang lebih baik. Selanjutnya,
berpengaruh positif dan signifikan pada
karyawan
prestasi kerja karyawan.
perilaku
karyawan
dengan
dalam
sadar
mengikuti
peraturan berlaku pada perusahaan. yang tinggi
akan
tujuan
tindakan, dedikasi, dan kesetiaan pada
organisasi dapat tercapai secara efektif
janji yang telah dinyatakannya untuk
dan efisien.
memenuhi
Sementara
memungkinkan
Komitmen menunjukkan adanya suatu
itu,
koefisien
variabel komitmen positif. komitmen
regresi
(X2) juga bertanda
Koefisien sebesar
tujuan
Melaksanakan
organisasi.
komitmen
artinya
menjalankan kewajiban, tanggung jawab,
regresi
variabel
dan janji yang membatasi kebebasan
0,607.
Dengan
seseorang
untuk
melakukan
sesuatu.
demikian kenaikan komitmen karyawan
Komitmen menunjukkan adanya ketaatan
sebesar 1 satuan
seseorang untuk bertindak sejalan dengan
akan diikuti dengan
kenaikan prestasi kerja karyawan sebesar
janji-janjinya. Semakin
0,607 (cetiris paribus). Hal ini berarti
komitmen karyawan semakin tinggi pula
kenaikan akan diikuti dengan kenaikan
prestasi kerja yang dicapainya. komitmen
prestasi kerja. Semakin tinggi komitmen
pekerja
seorang karyawan, maka prestasi kerjanya
menunjukkan
tinggi
bahwa
derajat
pekerja
Hesty Erviani Zulaecha 53
merasa ikut memilki (sense of belonging)
pula
terhadap perusahaan.
mendukung
Adanya
komitmen
prestasi kerjanya. Penelitian ini hasil
penelitian
menjadikan
Soepono
seorang karyawan harus mendahulukan
motivasi
apa
lingkungan kerja terhadap prestasi kerja
yang
sudah
organisasinya lainnya.
dijanjikan
daripada
buat
kepentingan
(2007) kerja,
karyawan
tentang
Trisilo pengaruh
kepuasan
kerja
PT.Reasuransi
dan
Nasional
Adanya komitmen karyawan
Indonesia. Dalam penelitian tersebut,
yang tinggi, menyebabakn perusahaan
Trisilo Soepono menyimpulkan bahwa
mendapatkan
rendahnya
dampak
meningkatkan
positif
tingkat
motivasi
kerja
kualitas,
karyawan biasanya dapat menjadi salah
kerja, kepuasan kerja, serta menurunnya
satu alasan terjadinya ketidakpuasan kerja
keterlambatan,
turnover.
karyawan rendahan. Kompensasi yang
memberikan
rendah akan menyebabkan kehilangan
Komitmen
produktivitas,
seperti
absensi karyawan
dan
kontribusi yang besar terhadap organisasi
motivasi
karena mereka melakukan dan berperilaku
meningkatkan kepuasan kerja karyawan,
untuk mencapai tujuan organisasi. Pekerja
bahkan tidak jarang muncul hal-hal yang
yang
tidak
memiliki
komitmen
terhadap
para
karyawan
ekonomis
perusahaan, akan mereka senang menjadi
motivasi kerjanya.
karyawan pada perusahaan tersebut dan
Kompensasi seseorang
akan
dalam
menurunkan
merupakan
dorongan
menjadi
karyawan.
berniat untuk melakukan apa yang baik
utama
bagi organisasi.
Apabila suatu perusahaan tidak mampu
Koefisien regresi variabel kompensasi
mengembangkan dan menerapkan suatu
(X3) bertanda positif. Koefisien regresi
sistem kompensasi yang memuaskan,
variabel kompensasi sebesar 0,360. Hal
maka
ini berarti kenaikan kompensasi sebesar 1
kehilangan tenaga-tenaga terampil dan
satuan
berkemampuan
menyebabkan kenaikan prestasi
kerja karyawan paribus).
sebesar 0,360
Kenaikan
perusahaan bukan hanya akan
tinggi.
Besarnya
(cetiris
kompensasi sangat berpengaruh terhadap
kompensasi
semangat dan kegairahan kerja karyawan.
menyebabkan kenaikan prestasi kerja
Pemberian
kompensasi
dapat
karyawan. Semakin tinggi kompensasi
meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan
yang diterima karyawan, semakin tinggi
kerja karyawan. Sistem kompensasi itu
54 AGREGAT: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No 1 Maret 2017 http://journal.uhamka.ac.id/index.php/agregat DOI: 10.22236/agregat_vol1/is1pp40-58
merupakan instrumen yang ampuh untuk
perusahaan akan semakin makmur
berbagai kepentingan. Menurut Al Fajar,
sejahtera karyawan perusahaan tersebut.
Siti dan Tri Heru (2010, 155) dalam
Kompensasi
menghadapi
meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan
tantangan
dalam
rangka
berperan
Ini
sesuai
dalam
persaingan di era global, kompensasi bagi
kerja
karyawan
adalah sebagai kunci dalam
pendapat Al Fajar, Siti dan Tri Heru
mengelola sumber daya manusia yang
(2010, 154) bahwa dengan pemberian
efektif, dimana perusahaan mengakui
kebijakan kompensasi bagi karyawan
bahwa dengan kompensasi
maka akan terjadi peningkatan daya tarik
perusahaan
karyawan.
penting
dan
dengan
tidak hanya menarik pelamar kerja yang
pelamar kerja yang potensial
potensial,
dan
perusahaan, timbulnya motivasi dan rasa
mempertahankan karyawan, tetapi juga
senang bekerja di perusahaan, dapat lebih
dapat
meningkatkan
memotivasi
mempertinggi
daya
saing,
daya
saing
bagi
dan
kelangsungan hidup, dan profitabilitas
memperpanjang kelangsungan hidup di
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan.
kompensasi merupakan salah satu faktor
Dengan demikian, setiap perusahaan
penting yang dapat mendorong untuk
harus dapat menetapkan kompensasi yang
memberikan
terhadap
paling tepat sehingga dapat menopang
perusahaan tempat karyawan tersebut
mencapai tujuan perusahaan secara lebih
bekerja.
efektif dan efisien. Perusahaan
balas
jasa
tidak
Adanya kompensasi yang memadai
dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri
dapat membuat karyawan termotivasi
sendiri, tetapi harus dilihat sebagai satu
untuk bekerja dengan baik, mencapai
kesatuan
prestasi seperti yang diharapkan dan dapat
merupakan sumber kekuatan yang ada ,
meningkatkan tingkat kepuasan karyawan.
dan
Kompensasi
karyawan
berperan penting karena
yang tangguh dan harus
terdiri
dari yang
dapat mempengaruhi kesejahteraan dan
didayagunakan
kemakmuran masyarakat luas, semakin
perusahaan.
tinggi
tingkat
SIMPULAN
kompensasi
suatu
kekuatan ada, dalam
yang
seluruh dapat
memajukan
Hesty Erviani Zulaecha 55
Berdasar
hasil
analisis
dan
karyawan mendahulukan kesediaan yang
pembahasan diatas dapat diambil beberapa
sudah
simpulan berikut: Komitmen berpengaruh
daripada kepentingan lainnya. Komitmen
positif dan signifikan terhadap prestasi
karyawan
kerja karyawan pada
peningkatan
PT. Somit Karsa
dijanjikan
yang
buat
tinggi,
kepuasan
organisasinya
menyebabkan kerja,
serta
Trinergi; Kompensasi berpengaruh positif
menurunnya keterlambatan, absensi dan
dan signifikan terhadap prestasi kerja
turnover sehingga prestasi kerja karyawan
karyawan pada PT. Somit Karsa Trinergi;
meningkat; Kompensasi yang memadai
Komitmen
secara
dapat membuat karyawan termotivasi
bersama-sama berpengaruh positif dan
untuk bekerja dengan baik, mencapai
signifikan
kerja
prestasi seperti yang diharapkan dan dapat
karyawan PT. Somit Karsa Trinergi: Nilai
meningkatkan tingkat kepuasan karyawan.
R2
Kompensasi
dan
kompensasi
terhadap
prestasi
sebesar 0,843 menunjukkan bahwa
berperan
penting
dalam
proporsi variasi pada variabel prestasi
meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan
kerja dapat dijelaskan oleh variasi variabel
kerja karyawan. Pemberian kompensasi
,
dapat meningkatkan prestasi kerja dan
komitmen
dan
kompensasi
adalah
sebesar 84,3 persen. Sedangkan sisanya
kepuasan
sebesar
kompensasi itu merupakan instrumen
15,7
persen
dijelaskan
oleh
variabel-variabel di luar model.
Kenaikan
kenaikan
prestasi
karyawan.
Sistem
yang ampuh untuk berbagai kepentingan;
Implikasi dari penelitian ini sebagai berikut:
kerja
Prestasi kerja di perusahaan di pengaruhi
menyebabkan
oleh faktor , komitmen, dan kompensasi.
karyawan.
Kemauan, kesadaran kerja, dan perilaku
kerja
Adanya menunjukkan bahwa karyawan
karyawan
dengan sadar mengikuti peraturan berlaku
diterima dalam ujud kompensasi sangat
pada
menentukan
perusahaan
sehingga
memungkinkan bagi tercapainya tujuan organisasi termasuk tujuan peningkatan peningkatan Adanya
prestasi komitmen
kerja
karyawan;
menyebabkan
serta
bagi
penghargaan
tinggi
prestasi kerja karyawan.
yang
rendahnya
56 AGREGAT: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No 1 Maret 2017 http://journal.uhamka.ac.id/index.php/agregat DOI: 10.22236/agregat_vol1/is1pp40-58
Leadership. Jakarta: Penerbit PT
REFERENSI Al
Fajar,
S.
dan
Management
Tri,
H.
Daya
Elex Media Komputindo, 1 st ed. 2001.
Aplikasi
Analisis
manusia Sebagai dasar Meraih
Mutivariate
dengan
SPSS.
Keunggulan
Semarang:
Yogyakarta:
Sumber
2010.
Bersaing. Penerbit:
Unit
Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.
Ghozali,
I.
Disilpin Kerja, Kepuasan kerja dan Motivasi kerja terhadap Peningkatan
Prestasi
kerja
Handari, N. 2008. Manajemen Sumber Manusia
Jones J.J, dan Walters, D.L. 2008. Manajemen Sumber Daya dalam
Utama
Media.
Jakarta. Jakarta: Tesis.
Bisnis
mada University Press.
Pendidikan.
Pengadaian
Untuk
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah
Karyawan pada Kantor Wilayah Perum
Penerbit
Universitas Diponegoro.
Daya
Alfian, Y. 2007. Analisis Pengaruh
Badan
Yogyakarta:
Q
Khan, M.R. Ziauddin, F.A.J dan M. I.
Armstrong, M. 2006. A Handbook of
Ramay. 2010. The Impacts of
Human Resource Management
Organizational Commitment on
Practice (10th ed.). London:
Employee
Job
Kogan Page.
European
Journal
Cooper
dan
Robertson.
Psychology
2006.
of
The
Personel
Selection, A quality Approach London.
London:
SAGE
Publications, Inc. George,
JM
&
Jones.G.
Performance, of
Sciences, 15 (3). Diunduh dari www.eurojournals.com Mangkunegara, A. P. 2009. Manajemen Sumber
daya
Perusahaan. Bandung: 2006.
Organizational Behaviour, 5th
Social
Manusia PT
Remaja Rosdakarya. Muniarti, D. 2006. Analisis Hubungan
Edition. New Jersey: Prentice
Kompensasi,
Hall International Inc.
Karier, Motivasi dengan Prestasi
Getol, G. 2010. Management Miracle Series Good Leadership VS Bad
Pengembangan
kerja (Kasus Pada Karyawan
Hesty Erviani Zulaecha 57
UPN
“Veteran”
Jakarta).
Pitorino. 2008. Hubungan Antara Budaya
Jakarta: Tesis UPN.
Organisasi,
Nurhaida. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja dan
Kerja
Koordinasi
Perguruan
Darussalam
Tesis,
suatu
Universitas
Unud
Fakultas
Bali,
Http//
ati/pdf.. Sihotang. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Tuntutan
PT Pradnya
Pramita.
Terhadap
Simamora, H. 2006. Manajemen Sumber
Komitmen Organisasi Dengan
Daya Manusia, ed 2. Yogyakarta:
Variabel
Penerbit STIE YPKN.
Moderasi
Motivasi
Perawat Rumah Sakit Swasta Surabaya.
Surabaya:
Siagian, S. 2008. Managemen Sumber
Jurnal
Daya Manusia.
Manajemen dan kewirausahaan Vol 9. No. 1 Maret: 30-40. Robbins
teori.
ejournal.unud.ac.id/abstract/sariy
Koesmono, H. Teman. 2007. Pengaruh
Tugas
kajian
Ekonomi
Diunduh dari
dan
Afrika
Sariyathi. 2007. Prestasi Kerja Karyawan,
http://repository.usu.ac.id/bitstrea
Kepemimpinan
Eskom
University, Thesis.
Utara.
m/123456789/204945.pdf
di
Selatan, Afrika Selatan: Rhodes
Tinggi
Sumatera
Sumatera Utara.
Karyawan
Pegawai
Swasta Wilayah I Nanggroe Aceh
Medan:
Organisasi dan Prestasi kerja
Kerja Terhadap
Prestasi
Komitmen
&
Judge.
2007.
Bumi
Aksara, 16 st.
Soepono, T. 2007. Analisis Pengaruh
Perilaku
Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja
Organisasi, Edition 12. Jakarta:
dan
Salemba Empat.
Terhadapa
Rudiyanto, M. 2010. Analisis Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan
Jakarta: PT
Karyawan
Gaya dan Kondisi
Lingkungan
Kerja
Prestasi PT.
kerja
Reasuransi
Nasional Indonesia. Tesis. Suyanto
dan
Yulistyawan.
2007.
Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Otomatisasi Sistem Pengendali
Pegawai
Berbasis
negeri
Sipil
Pada
PLC
Padd
Mesin
Direktorat Penilaian Kekayaan
Vacuum Metalizer Untuk Proses
Negara. Jakarta: Tesis.
Coating
(Studi
Kauss
Astra otoparts, TBK). Gematek,
58 AGREGAT: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No 1 Maret 2017 http://journal.uhamka.ac.id/index.php/agregat DOI: 10.22236/agregat_vol1/is1pp40-58
Jurnal Teknik Komputer, Vol. 9 No.2. Sutrisno, E. 2010.
Manajemen Sumber
Daya Manusia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2 ed. Tabassi, A.A. dan A.H. Abu Bakar. 2009. Training,
motivation,
and
performance: The case of human resource
management
in
projects
in
construction Mashhad,
Iran,
International
Journal of Project Management, 27:
471–480.
Diunduh
dari:
http://www.sciencedirect.com/sci ence/article/pii/S0263786308001 130 Triton. 2010. Managemen Sumber Daya manusia Perpektif Partnership dan
Kolektivitas.
Penerbit Oryza.
Yogyakarta: