PENGARUH PERILAKU PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh: DESI DAMAYANTI NIM. 1313466008
AKADEMIK PEREKAM MEDIK DAN INFORMASIKESEHATAN (APIKES) IMELDA MEDAN T.A 2015/2016
PENGARUH PERILAKU PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
HASIL PENELITIAN
DiajukanSebagai Salah SatuSyaratUntuk MemperolehGelarAhliMadya
Oleh: DESI DAMAYANTI NIM. 1313466008
AKADEMIK PEREKAM MEDIK DAN INFORMASIKESEHATAN (APIKES) IMELDA MEDAN T.A 2015/2016
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGARUH PERILAKU PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
OLEH: DesiDamayanti NIM : 1313466008
Penelitian Ini Telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing sebagai Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya di Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Imelda Medan
Disetujui : Dosen Pembimbing
(Fitriyani Lubis, SST, MIK)
Disahkan : Direktur Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan (Apikes) Imelda Medan
(dr. Suheri P. Gultom, M.Kes)
i
LEMBAR PERNYATAAN
PENGARUH PERILAKU PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali ada beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan,
Agustus 2016
DESI DAMAYANTI NIM : 1313466008
ii
LEMBAR PENGUJIAN Penelitian dengan Judul :
PENGARUH PERILAKU PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2016
OLEH DESI DAMAYANNTI NIM : 1313466008
Telah Diuji dan Di pertahankan Di hadapan Tim Penguji Pada Tanggal Bulan Tahun
Penguji I
:Christina Magdalena T.Bolon, S.Kep,Ns,M.Kes (
)
Penguji II
:Esraida Simanjuntak, SKM
(
)
Penguji III
:Fitriyani Lubis, SST,MIK
(
)
Disahkan : Direktur Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Imelda
(dr. Suheri P. Gultom, M.Kes)
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
II.
III
IDENTITAS DIRI Nama
: Desi Damayanti
Tempat/Tanggal Lahir
: Sei Rotan, 17 Desember 1994
Agama
: Islam
Anak Ke
:2
Alamat
: Jl. Pusaka Pasar XIII, Gg.Amal
Identitas Orangtua Nama Ayah
: Julianto
Pekerjaaan
: Wiraswasta
Nama Ibu
: Sartik
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jl. Pusaka Pasar XIII, Gg.Amal
Riwayat Pendidikan 2001-2007
: SD PAB 20 Bandar Khalifah
2007-2010
: SMP Prayatna Medan
2010-2013
: SMK N1 Percut
2013-2016
: Apikes Imelda Medan
iv
AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA MEDAN Nama NIM Judul
: Desi Damayanti : 1313466008 : Pengaruh Perilaku Petugas Rekam Penyimpanan Rekam Medis Tahun 2016
Medis
Terhadap
ABSTRAK Perilaku merupakan semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan serta faktor apa saja yang mempengaruhi penyimpanan rekam medis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kuantitatif dengan penyajian fakta secara sistematis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis yang berjumlah 11 orang dengan sampel 11 orang(total sampling). Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa Perilaku petugas rekam medis mayoritas perilaku cukup 7 responden (63,6%) sedangkan penyimpanan mayoritas cukup 5 responden (54,5%) sehingga terdapat pengaruh perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis dengan menggunakan teknik analisa data yaitu uji chi square menggunakan SPSS versi 17 dengan tingkat kemaknaan (𝑿𝑿𝟐𝟐 ) 95% (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengaruh perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis. Semakin tinggi tingkat prilaku petugas rekam medis maka kualitas yang diberikan akan semakin baik .
Kata Kunci : Perilaku, Petugas Rekam Medis dan Penyimpanan
v
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “pengaruh perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Tahun 2016” .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia. Terwujudnya penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. dr. H. R. I. Ritonga, MSc, selakuketuaYayasan Imelda Medan. 2. dr. Imelda L. Ritonga, S.Kep, M.Pd, MN selaku Koordinator Pendidikan Yayasan Imelda Medan. 3. dr. Suheri P. Gultom, M.Kes selaku Direktur Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan (APIKES) Imelda Medan. 4. Esraida Simanjuntak, SKM selakuwadir I APIKES Imelda Medan dan selaku penguji II. 5. Ali Sabela Hasibuan, S.Kep Ns., selaku wadir II APIKES Imelda Medan. 6. Rani Robetty M.kom, selaku wadir III APIKES Imelda Medan. 7. Fitriyani Lubis, SST,MIK selaku dosen pembimbing dan penguji III, yang selalu memberikan arahan kepada penulis mulai dari awal sampai terselesainya penelitian ini dan telah bersedia menjadi penguji. 8. Christina Magdalena T.Bolon, S.KepNs.,M.Kes selaku penguji I yang telah bersedia menjadi penguji saya.
vi
9. SitiPermata Sari Lubis, M.Kes selaku wali kelas yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada kami. 10. Bapakdr.HadyTan,M.Kes selaku direktur Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan yang sudah memberikan izin penelitian di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. 11. Bapak Aldi Hsb, Amd. Selaku kepala rekam medis yang banyak memberikan arahan dan masukan selama penelitian. 12. Seluruh staff rekam medis yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian penelitian di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. 13. Ayahanda dan Ibunda, kakak dan adik-adik dan seluruh keluarga yang memberikan dukungan serta doa selama perkuliahan sampai dengan terselesainya penelitian ini. 14. Teman-teman satu kelas stambuk 2016 dan sahabat-sahabat Nia, Suri, dan Aisyah. 15. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dan memberikan dukungan dan masukan yang namanya tidak mungkin disebutkan satu persatu.Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan dapat meningkatkan mutu Profesi Perekam Informasi Kesehatan. Medan, Agustus 2016 Peneliti
(Desi Damayanti)
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................... LEMBAR PENGUJIAN .......................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ ABSTRAK ................................................................................................ KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
i ii iii iv v vi viii x xi xii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1 Latar Belakang..................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................
1 1 4 4 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 2.1 Pengertian Rumah Sakit ...................................................... 2.2 Tujuan Dan Kegunaan Rekam Medis .................................. 2.2.1 Tujuan Rekam Medis............................................... 2.2.2 Kegunaan Rekam Medis .......................................... 2.3 Petugas Rekam Medis ......................................................... 2.4 Perilaku .............................................................................. 2.4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku ........... 2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan ............................................................. 2.5 Kerangka Konsep ................................................................ 2.6 Hipotesis ..............................................................................
6 6 6 7 7 10 10 11
METODOLOGI PENELITIAN................................................ 3.1 Jenis Penelitian .................................................................... 3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian............................................. 3.2.1 Waktu Penelitian...................................................... 3.2.2 Tempat Penelitian .................................................... 3.3 Populasi Dan Sampel ........................................................... 3.3.1 Populasi ................................................................... 3.3.2Sampel ......................................................................... 3.4 Definisi Operasional Penelitian Dan Skala Pengukuran ..... 3.4.1Perilaku ........................................................................ 3.4.2Penyimpanan ............................................................... 3.5 Instrumen Dan Cara Penyimpanan Data ............................. 3.5.1 Instrumen Penelitian ................................................ 3.5.2 Cara Pengumpulan Data ..........................................
16 16 16 16 16 16 16 17 17 17 18 19 19 19
BAB III
viii
13 14 15
3.6
Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ................................ 3.6.1 Teknik Pengolahan .................................................. 3.6.2 Analisis Data............................................................
20 20 20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ..................................... 4.2 Hasil Penelitian ....................................................... 4.3 Pembahasan .............................................................
22 22 24 28
BAB V
PENUTUP .................................................................................... 5.1 Kesimpulan .............................................................. 5.2 Saran ........................................................................
29 29 29
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Tabel Umur ......................................................................................................... 24 Tabel 4.2 Tabel Distribusi Jenis Kelamin Petugas.............................................................. 25 Tabel 4.3 Tabel Distribusi Pendidikan Petugas .................................................................. 25 Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan prilaku ................................................. 25 Tabel 4.5 Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan....................................... 26 Tabel 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan penyimpanan ..................................... 26 Tabel 4.6 Tabel Pengaruh Perilaku Petugas Rekam Medis Terhadap Penyimpanan ..................................................................................................... 27
vi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1
Kerangka Konsep………………………………..………..24
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Surat Izin Penelitian dari Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Imelda Medan
Lampiran II
: Surat Balasan Izin Penelitian di RSU. IPI. Medan
Lampiran III : SK dosen Pembimbing KTI Lampiran IV : Kuesioner Lampiran V
: Master Tabel
Lampiran V
: Lembar Konsul
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatau organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(konprehensip), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia tentang rumah sakit persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit. Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Sedangkan pengertian rumah sakit menurut peraturan menteri kesehatan republik indonesia adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (MENKES, 2010). Rumah sakit merupakan suatu institusi yang komplek, pada pakar, dan pada modal. Kompleksitan dalam pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penilitian serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin, agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi Yang professional.
1
2
baik dibidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjalankan tugas tersebut perlu di dukung adanya unit-unit pembantu yang mempunyai tugas spesifik, diantaranya adalah unit rekam medis (Budi, 2011). Menurut PERMENKES 2008, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anammesis, penentuan fisik laboratorium, diagnosa, segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan tentang pengobatan, baik rawat inap, rawat jalan maupun pengobatan melalui pelayanan rawat darurat (Rustiyanto, 2010). Proses penyelenggaraan Rekam Medis dirumah sakit dimulai pada saat penerimaan pasien dibagian pendaftaran, baik pasien rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Selain itu juga terdapat proses pengelolaan rekam medis diantaranya yaitu: proses perakitan(assembling), pengkodingan, indexing, pelaporan, analisa mutu rekam
medis, system penyimpanan, dan proses
pengelolaan retensi rekam medis. Pada umumnya penyimpanan rekam medis dilakukan di rumah sakit untuk pasien rawat inap wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Dimana tujuan penyimpanan ini dilakukan untukmenjaga kerahasiaan rekam medis dan mempermudah pengambilan kembali dokumen rekam medis (retrieve). Selain itu
3
rekam medis mempunyai arti penting sehubungan riwayat penyakit seseorang guna menjaga kesinambungan. Walaupun demikian masi ada rumah sakit yang tidak memahami akan pentingnya penyimpanan rekam medis. Dimana saling berkaitan satu sama lain, sehingga proses pengambilan rekam medis dan pendistribusian pada pasien yang akan melakukan/mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit menjadi terkendala. Dimana salah satu penyebab factor utamanya
adalah dari segi
sumber daya manusia(SDM) yang kurang memahami akan pentingnya penyimpanan rekam medis. Seperti setelah penulis amati dan pelajari selama melaksanakan observasi/penelitian di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan, penulis menemukan beberapa masalah yang timbul khususnya pada proses penyimpanan rekam medis. Rekam medis sudah dibuat/ada standart operasional (SOP) tetapi dalam pelaksanaannya masih belum optimal. Meskipun di penyimpanan(disetiap pengolahan rekam medis) sudah mempunyai SOP, tetapi masi ada masalah-masalah yang timbul adalah: 1. Petugas masih ada yang keliru dalam menyimpan berkas Rekam Medis 2. Pasien/keluarga pasien sering mengeluh/marah karena terlalu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan 3. Masih adanya Rekam Medis yang tidak di temukan pada saat pasien datang berobat kembali, sehingga petugas pendaftaran membuat rekam medis baru tetapi dengan nomor rekam medis yang sama
4
catatan-catatan seorang pasien dirawat. System ini dimana ada kebaikannya juga ada kekurangannya. Berdasarkan uraian di atas maka penulisan tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Perilaku Petugas Rekam Medis Terhadap Penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan.” 1.2
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan didapatkan oleh penulis yaitu
bagaimana hubungan perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 1.3
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana perilaku petugas penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia. 2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia 3. Untuk mengetahui upaya pemecahan masalah-masalah yang timbul dalam perilaku petugas penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi rumah sakit
5
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
bagi
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan penyimpanan rekam medis. 2. Bagi institusi pendidikan 1. Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Rekam Medis dan Informatika Kesehatan dan masyarakat. umumnya juga sebagai bahan referensi. 2. Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia akademik dalam memperkarya teori-teori khususnya mengenai prilaku petugas Rekam Medis terhadap penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. 3. Bagi penelitian Menambah wawasan tentang perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis. 4.
Bagi Pihak Responden Sebagai bahan masukan atau motivasi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dalam hal untuk meningkatkan perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Rumah Sakit Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatau organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(konprehensip), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik, Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang di maksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan
rawat
inap,
rawat
jalan,
dan
gawat
darurat.
2.2 Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis 2.2.1 Pengertian Rekam Medis Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/2008 Pasal 1 “Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah di berikan kepada pasien”.
6
7
2.2.2 Tujuan Rekam Medis Menurut Dirjen Yanmed(2006:13) tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu system pengelola rekam medis yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu factor yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan dirumah sakit. 2.2.3 Kegunaan Rekam Medis Menurut Dirjen Yanmed(2006:13) kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain: 1. Aspek Administrasi Dalam berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedic dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang teknologi dan informasi yang sudah memasuki bidang kesehatan, maka penggunaannya didalam rekam medis saat ini sangat diperlikan karena kita melihat proses pengobatan dan tindakanyang diberikan atas diri seseorang pasien dapat diakses secara langsung oleh bagian yang berwenang atas pemeriksaan tersebut. Kemudian pengelolaan data-data medis secara komputerisasi juga akan memudahkan semua pihak yang berwenang dalam hal ini petugas administrasi
8
disuatu instansi pelayanan kesehatan dapat sangat diharapkan sekali untuk diterapkan pada setiap instansi pelayanan kesehatan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang teknologi dan informasi yang sudah memasuki bidang kesehatan, maka penggunaannya didalam rekam medis saat ini sangat diperlikan karena kita melihat proses pengobatan dan tindakanyang diberikan atas diri seseorang pasien dapat diakses secara langsung oleh bagian yang berwenang atas pemeriksaan tersebut. Kemudian pengelolaan data-data medis secara komputerisasi juga akan memudahkan semua pihak yang berwenang dalam hal ini petugas administrasi disuatu instansi pelayanan kesehatan dapat sangat diharapkan sekali untuk diterapkan pada setiap instansi pelayanan kesehatan. 2. Aspek Penelitian Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya menyangkut data dan informasi yang dapat di pergunakan sebagai aspek pendukung penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan. 3. Aspek Pendidikan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya menyangkut data informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien.informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai pengajaran di bidang profesi pendidikan kesehatan.
9
4.
Aspek Dokumentasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan di pakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi diaplikasikan penerapannya di dalam penyelenggaraan dan pengolahan rekam medis yang cukup efektif dan efisien. Pendokumentasian data medis seorang pasien dapat dilaksanakan dengan mudah dan efektif sesuai aturan serta prosedur yang ditetapkan. Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut diatas, rekam medis mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan pemberi pelayanan kesehatan saja. Kegunaan rekam medis secara umum adalah: 1) Sebagai komunikasi antara dokter dan antara tenaga ahli lainnya yang ikut ambil bagian di dalam proses pemberi pelayanan, pengobatan, dan perawatan kepada pasien. 2) Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien. 3) Sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan pelayanan, pengobatan dan pengembangan penyakit selama pasien berkunjung/dirawat di rumah sakit. 4) Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang telah di berikan kepada pasien.
10
5)
Melindungi kepentingan hokum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
6)
Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna keperluan penelitian dan pendidikan.
7)
Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medis yang diterima oleh pasien.
8)
Menjadi sumber ingatan yang harus didokumtasikan serta sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan.
2.3 Petugas Rekam Medis Petugas Rekam Medis, membantu dokter yang merawar dalam mempelajari kembali rekam medis. Analisa Dari kelengkapan isi diatas dimaksudkan untuk mencari hal-hal yang kurang dan masih diragukan, serta menjammin rekam medis telah dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan dan peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan Rumah sakitt, Staf medic dan berbagai organisasi, misalnya persatuan profesi yang resmi, penganalisaan ini harus dilaksanakan pada keesokan harinya setelah pasien dipulangkan atau meninggal. Sehingga data yang kurang atau pun diragukan bisa dibetulkan sebelum data pasien bisa terlupakan. Dalam rangka membantu dokter dalam penganalisaan kembali dari rekam medis, personil rekam medis harus melakukan analisa kualitatif dan analisa kuantitatif 2.4 Perilaku Perilaku adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa
11
disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2012). 2.4.1 Faktor-faktor yang memprngaruhi prilaku 1. Pengetahuan Pengetahuan(knowledge) adalah hasil tau dari manusia, yang sekedar menjawab “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Sedangkan ilmu “science” adalah sekedar menjawab pertanyaan “what” melainkan akan menjawab pertanyaan “why” dan “how”, misalnya mengapa air mendidih bila dipanaskan, mengapa bumi berputar, mengapa manusia bernafas, dan sebagainya. Pengetahuan hanya dapat menjawab pertanyaan apa sesuatu itu (Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan sebagai dorongan psikis dalam menimbulkan rasa percaya diri, maupun dorongan sikap dan prilaku setiap hari sehingga dapat di katakan bahwa pengetahuan merupakan stimulus terhadap tindakan seseorang. Pengetahuan petugas rekam medis adalah hasil atau dari proses belajar yang dilakukan mtelalui penginderaan dalam prosedur kerja dalam unit rekam medis. Proses belajar yang dimaksud adalah pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan, dari pengalaman kerja dan pelatihan-pelatihan yang pernah di dapat oleh petugas rekam medis.
12
2 . Tingkat pengetahuan Tingkat pengetahuan dimana subjek berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan yang termasuk kedalam domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkatan yaitu: 1.
Tahu (know) Mengingat suatu materi yang di pelajari sebelumnya termasuk
mengingat kembali suatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan. 2.
Memahami Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui dan dapat menginterprestasikannya secara luas. 3.
Aplikasi Kemampuan untuk menggunakan suatu materi yang telah dipelajari
pada siituasi atau kondisi real (sebenarnya), kemampuan untuk menggunakan rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam suatu situasi. 4.
Analisis Kemampuan untuk menjalankan materi atau suatu objek didalam suatu
organisasi dan masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya. 5.
Sintesis Kemampuan untuk meletakkan atau menghubungan bagian-bagian
kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
13
6.
Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden, pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat diatas. Petugas rekam medis di rumah sakit harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang system informasi di rumah sakit. Pengetahuan yang di maksud adalah mengetahui system informasi rekam medis yang ada di rmah sakit. 2.4.2 1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan Pendidikan Pendidikan adalah suatu proses perubahan prilaku yang dinamis dimana
perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur, tetapi perubahan tersebut terjadi Karena adanya kesadaran dari individu, kelompok, atau masyarakat (wahid iqbal mubarak, 2009). 2.
Pengalaman Kerja Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatau cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi dimasa lalu.
14
3.
Umur Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan
suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati, semisal umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahirhingga waktu umur itu dihitung. 2.
Sikap Sikap adalah merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk
bertindak, sikap itu masi merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tungkah laku yang terbuka dan sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek. Seperti halnya pengetahuan sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni: menerima, merespon, menghargai, dan bertanggunng jawab. 3.
Tindakan Tindakan yaitu suatu tindakan yang memiliki makna yaitu ketika individu
yang berinteraksi dengan individu lain dan hasilnya individu tersebut dapat mempengaruhi perilaku individu lainnya karena pada realitanya menurut weber pemikiran manusia atau individu masing-masing memilki bentuk dan metode yang berbeda-beda, sehingga memunculkan tindakan-tindakan yang berbeda dan saling mempengaruhi. 2.5
Kerangka Konsep Dari uraian diatas mengenai pengaruh perilaku petugas penyimpanan rekam
medis maka kerangka konsep yang di gunakan dalam penelitian ini bahwa pengetahuan petugas rekam medis sangat berpengaruh terhadap proses ketepatan.
15
pengambilan berkas rekam medis pasien. Keterkaitan kedua variable tersebut di gambarkan sebagai berikut Variabel Independen
Variabel Dependen
Pengaruh perilaku
Penyimpanan Rekam Medis
Rekam Medis : 1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Tindakan
Gambar 2.1 kerangka konsep 2.6
Hipotesis Berdasarkan tinjauan diatas,maka peneliti dapat merumuskan hipotis
sebagai berikut: Ho:
Perilaku petugas rekam medis memiliki pengaruh signifikan terhadap penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan.
Ha:
Perilaku petugas rekam medis tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penyimpanan rekam Indonesia Medan
medis di Rumah
Sakit Umum Imelda Pekerja
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Menurut Notoatmodjo (2012), metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Jenis ini digunakan untuk mengetahui Perilaku Petugas Rekam Medis Terhadap Penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. 3.2
Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1
Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2016.
3.2.2
Tempat Penelitian Tempat yang dipilih penelitian adalah Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsini Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan yang berjumlah 11 orang.
16
17
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsini Arikunto, 2010). Pengambilan sampel menggunakan cara total populasi yaitu seluruh petugas rekam medis dengan jumlah 11 orang. 3.4
Defenisi Operasional Penelitian dan Skala Pengukuran Agar variabel penelitian dapat diukur maka perlu dibuat definisi
operasional berdasarkan kerangka konsep yaitu: Variabel Perilaku
Devinisi Operasional
Indikator
Kategori 1. Baik
Bobot Nilai 10-15
1. Pengetahuan
2. Cukup
6-10
2. Sikap
3. Kurang
0-5
1. Baik
51-60
2. Cukup
41-50
3. Kurang
31-40
Perilaku meliputi:
15 Soal
Skala Ukur
Ordinal
3. Tindakan Penyimpanan
3.4.1
15 Soal
Ordinal
Perilaku
Peneliti mengumpulkan data tentang perilaku dengan menggunakan angket dengan jumlah pertanyaan sebanyak 15 item. Angket yang digunakan adalah angket terbuka yaitu angket yang sudah dilengkapi dengan jawaban. Pilihan yang setiap item terdiri dari dua pilihan jawaban menurut skala Likert. Untuk jawaban ya diberi kode 1 dan jawaban tidak adalah 0.
18
Skor tertinggi adalah 15 (15 x 1) sedangkan skor terendah adalah 0 (15 x 0), sehingga rentang skor perilaku petugas rekam medis adalah 0–15. Kategori tingkat perilaku petugas rekam medis dengan menggunakan rumus: Interval=nilai tertinggi–nilai terendah Kelas I= I=
15−0 3 15 3
I=5
Sehingga penyimpanan di kategorikan: 1. Baik, jika skor mendapatkan 10-15 2. Cukup. Jika mendapatkan skor 6-10 3. Kuranng, jika mendapatkan skor 0-5 3.4.2
Penyimpanan Peneliti
mengumpulkan
data
tentang
penyimpanan
dengan
menggunakan angket dengan jumlah pertanyaan sebanyak 15 item. Angket yang digunakan adalah angket tertutup
yaitu angket yang sudah
dilengkapi dengan jawaban. Pilihan yang setiap item terdiri dari empat pilihan jawaban menurut skala Likert. 1. Jawaban sangat sering
skor 4
2. Jawaban sering
skor 3
3. Jawaban jarang
skor 2
4. Jawaban tidak pernah
skor 1
Skor tertinggi adalah 60 (15 x 4) sedangkan skor terendah adalah 15 (15 x 1), sehingga
rentang
skor
penyimpanan
petugas
rekam
medis
adalah
19
15–60.
Kategori
penyimpanan
petugas
rekam
medis
dengan
menggunakan rumus: Interval=nilai tertinggi–nilai terendah Kelas
I=
I=
60−15 3 45 3
I=15
Sehingga penyimpanan di kategorikan: 1. Baik, jika skor mendapatkan 51-60 2. Cukup. Jika mendapatkan skor 41-50 3. Kuranng, jika mendapatkan skor 31-40 3.5
Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
3.5.1
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian berupa koesioner yaitu sejumlah pertanyaan
tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responnden
tentang perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis. 3.5.2
Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode angket.
Angket adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak). Angket dilakukan dengan membagikan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).
20
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 3.6.1
Teknik Pengolahan Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data, data diolah secara: 1. Editing yaitu dengan melakukan pengecekan isian formulir (angket dan kuesioner) apakah jawaban sudah jelas dan konsisten. 2. Coding yaitu dengan merubah data yang sudah terbentuk huruf menjadi data berbentuk angka. 3. Entry (processing) yaitu memasukkan jawaban-jawaban dari responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) kedalam program atau software computer. Program yang digunakan adalah SPSS Statistik. 4. Tabulasi Data merupakan peroses pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukkan data kedalam tabel atau penyajian data dalam bentuk tabel dan daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan evaluasi. 5. Cleaning yaitu melakukan pembersihan data dengan cara memeriksa data-data yang telah dimasukkan apakah sesuai dengan kategori yang telah ditentukan sebelumnya.
3.6.2
Analisis Data Data akan dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif yakni
teknik analisa data yang menggambarkan situasi objek penelitian apa adanya sesuai dengan data yangterkumpul. Analisa pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan computer menggunakan program SPSS.
21
1. Analisis Univeriat Dalam analisis univeriat ini data dihitung untuk masing-masing variabel disajikan dalam tabel distribusi frekuansi. 2. Analisis Bivariat Untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien, peneliti menggunakan teknik analisis data yaitu uji Chi-Square (𝑋𝑋 2 ) menggunakan SPSS versi 16 dengan tingkat kemaknaan 95%
(α=0,05), penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Ho di tolak dan Ha diterima jika nilai 𝑋𝑋 2 hitung > 𝑋𝑋 2 tabel atau nilai p<0,05 berarti terdapat pengaruh antara perilaku dengan
penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 2. Ha di terima dan Ho ditolak jika nilai 𝑋𝑋 2 hitung > 𝑋𝑋 2 tabel atau
nilai p<0,05 berarti terdapat pengaruh yang signifikan perilaku dengan penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Imelda Medan Pekerja Indonesia Medan berdiri pada
awalnya sebagai Klinik Bersalin pada tahun 1979. Oleh karena keinginan yang tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan klinik tersebut di luar kasus kebidanan, maka Klinik Bersalin itu di tingkatkan menjadi rumah sakit umum dengan nama Rumah Sakit Umum Imelda pada tahun 1984. Sesuai dengan tuntutan pelayanan dan standart yang di atur oleh pemerintah, maka Rumah Sakit Umum Imelda terus berkembang dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai instansi. Pada tahun 2004 Rumah Sakit Umum Imelda mendapat hibah dari Departemen Tenaga Kerja untuk menjadi rumah sakit rujukan pekerja dan diganti namanya menjadi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia (RSU IPI). Selanjutnya untuk meningkatkan mutu pelayanan dan sesuai dengan peraturan dari Departemen Kesehatan tentang akreditasi rumah sakit, maka pada tahun 2008 Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia mengikuti akreditasi 5 (lima) Pelayanan Dasar sesuai standart KARS tahun 2007. Dan standart 12 (Dua Belas) pelayanan pada tahun 2009. Setelah terakreditasi, maka Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia mengajukan penetapan kelas ke Departemen Kesehatan dan pada bulan September 2009 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum kelas B Non Pendidikan. Pada tahun 2008 izin tetap Rumah Sakit Umum.
22
23
Imelda Pekerja Indonesia saat ini adalah dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia No.07.06/III/522/08. 4.1.2
Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia 1. Visi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia sebagai pusat pelayanan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat pekerja, pengusaha dan umum, serta menjadi Rumah Sakit rujukan regional dan nasional. 2. Misi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja, pengusaha dan umum demi tercapainya produktivitas kerja yang tinggi melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. 2. Mengembangkan sarana pendidikan kesehatan termasuk bidang kesehatan kerja 3. Berperan aktif mengkampanyekan kesehatan kerja kepada para pekerja dan pengusaha 4. Meningkatkan kinerja manajemen Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia sesuai dengan standart peraturan pemerintah, kebijakan manajemen dan kebutuhan pasien 5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan
24
6. Meningkatkan penngenalan dan informasi kepada masyarakat luas bahwa Rumah Sakit
Umum Imelda Pekerja Indonesia siap
menerima dan memberikan pelayanan yang prima 4.1.3 Falsafah dan Moto Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia 1. Falsafah Mengutamakan kepuasan pelanggan 2. Motto Memberikan pelayanan prima 4.2
Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian tentang pengaruh perilaku petugas rekam
medis terhadap penyimpanan rekam medis di Rumah Sakitr Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan dengan jumlah responden sebanyak 15 orang. Maka hasil di peroleh adalah sebagai berikut: 4.2.1 Univariat Tabel 4.1.
No 1 2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur di Rumah Sakitr Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 Umur 17-24 25-32 Total
Frekuensi 4 7 11
Persentase (%) 36,4% 63,6% 100%
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa sebanyak 4 orang (36,4) di jumpai umur 17-24 tahun, sebanyak 7 orang (63,6) di jumpai umur 25-32 tahun.
25
Tabel 4.2 . Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah Sakitr Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 No 1 2
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Laki-laki 5 45,5% Perempuan 6 54,5% Total 11 100% Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa jenis kelamin laki-laki sebanyak 5
orang (45,5%) dan di jumpai jenis kelamin perempuan sebanyak 6 orang (54,5%). Tabel 4.3.
No 1 2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan pendidikan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016
Pendidikan D3 SI Total Dari tabel diatas dapat di lihat
Frekuensi Persentase (%) 7 63,6% 4 36,4% 11 100% bahwa responden yang berpendidikan D3
dijumpai sebanyak 7 orang (63,6), responden yang berpendidikan SI dijumpai sebanyak 4 orang (36,4) Tabel 4.4
No 1 2 3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan perilakudi Rumah Sakitr Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016
Prilaku Frekuensi Persentase (%) Baik 4 36,4% Cukup 7 63,6% Kurang 0 0 Total 11 100% Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perilaku petugas rekam medis
dari 11 responden yang telah diteliti, mayoritas kualitasnya cukup sebanyak 7 responden (63,6%) dan Baik sebanyak 4 responden (36,4%) Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 No 1 2
Pengetahuan Baik Cukup Total
Frekuensi 4 7 11
Persentase (%) 36,4% 63,6% 100%
26
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi pengetahuan petugas rekam medis dari 11 responden yang telah diteliti, mayoritas kualitasnya cukup sebanyak 7 responden (63,6%) dan Baik sebanyak 4 responden (36,4%) Tabel 4.6 . Distribusi Frekuensi Berdasarkan penyimpanan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 No 1 2 3
Penyimpanan Frekuensi Persentase (%) Baik 3 27,3% Cukup 6 54,5% Kurang 2 18,2% Total 11 100% Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penyimpanan petugas rekam
medis dari 11 responden yang telah diteliti, mayoritas kualitasnya cukup sebanyak 6 responden (54,5%), Baik sebanyak 3 responden (27,3%) dan miyoritas kurang sebanyak 2 responden (18,2%) 4.1.2 Bivariat Tabel 4.6 Pengaruh Perilaku Petugas Rekam Medis Terhadap Penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Imelda Medan Tahun 2016
No
Perilaku
1 2 3
Baik Cukup Kurang Total
F 3 0 0 3
Baik % 27,7% 0% 0% 27,7%
Penyimpanan Cukup F % 1 9.o% 5 45,4% 0 0% 6 115,4%
Jumlah Kurang F % 0 0% 2 18,18% 0 0% 2 18,18%
F 4 7 0% 11
% 100 100 0%
Tabel diatas menunjukkan bahwa pengaruh perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis dari 11 responden yang telah di teliti, mayoritas pengetahuan cukup sebanyak 7 responden (63,7%), Baik sebanyak 4 responden (36,3%) dan miyoritas kurang 0 responden, mayoritas sikap yang baik
27
sebanyak 5 responden (45,5%), cukup sebanyak 4 responden (36,3%), dan miyoritas kurang sebanyak 2 responden (18,20%), Tindakan mayoritas yang baik sebanyak 3 responden(27,7%), cukup sebanyak 6 responden 53,3%) dan miyoritas kurang sebanyak 2 responden (18,11%) Tabel 4.7
Pengaruh Perilaku Petugas Rekam Medis Terhadap Penyimpanan Rekam Medis Menggunakan Uji Chi-Square di Rumah Sakit Umum Imelda Medan Tahun 2016
Uji Chi Square (𝑿𝑿𝟐𝟐 )
𝑋𝑋 2 hitung 𝑋𝑋 2 tabel
Nilai 7,399 9,488
Derajat kebebasan (dk/df) DF=(3-1) x (3-1) =4
Tarif Signifikan 0,25 0,05
Hasil ujian statistic dengan menggunakan korelasi Chi-Square diperoleh rhitung (7,399) > rtabel (9,488) pada derajat kebebasan (dk)=(jumlah baris-1) x (jumlah kolom-1)= (3-1) x (3x1) = 2x2 = 4, dan nilai signifikan p=0,25>0,05. Berdasarkan hasil uji statistic Chi-square tersebut dapat dinyatakan penerimaan hipotesis penelitian yaiti HO ditolak dan Ha diterima jika nilai 𝑋𝑋 2 hitung > 𝑋𝑋 2
tabel berarti terdapat pengaruh perilaku petugas rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016. Dengan demikian hipotesis penelitian ini telah teruji kebenarannya 4.3
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tentang perilakupetugas rekam medis di Rumah
Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia mayoritas kualitasnya cukup sebanyak 6 responden (54,5%) dan Baik sebanyak 5 responden (49,5%).
28
Perilaku adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo) . perilaku terbagi menjadi tiga yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan. Penyimpanan rekam medis bertujuan untuk melindunginya dari kerusakan fisik dan isinya itu sendiri, rekam medis harus dilindungi dan dirawat karena merupakan benda yang sangat berharga bagi rumah sakit.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan penelitian yang berjudul”Pengaruh Petugas Rekam Medis Terhadap Penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Tahun 2016”, yang telah di sajikan pada bab IV dapat di simpulkan bahwa mayoritas pengetahuan cukup sebanyak 7 responden (63,7%), Baik sebanyak 4 responden (36,3%), Mayoritas sikap yang baik sebanyak 5 responden (45,5%), cukup sebanyak 4 responden (36,3%), dan miyoritas kurang sebanyak 2 responden (18,20%), Tindakan mayoritas yang baik sebanyak 3 responden(27,7%), cukup sebanyak 6 responden 53,3%) dan miyoritas kurang sebanyak 2 responden (18,11%).
5.2 Saran Berdasarkan dari hasil penelitian selama pekerjaan karya tulis ilmiah ini saran yang perlu di perhatikan untuk pengembangan dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut: 1. Kepada Petugas Rekam Medis diharapkan agar dapat meningkatkan perilaku yang lebih baik terhadap penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Medan 2. Melaksanakan penyimpanan rekam medis sesuai dengan standart operasional yang telah ditetapkan di penyimpanan.
29
30
3. Peneliti Selanjutnya Diharapkan melakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh perilaku rekam medis terhadap penyimpanan rekam medis
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta Budi, S.C. 2010. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta. Quantum Sinergis Medis Depkes RI Dirjen Yanmed. Pedoman Pengelolahan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta. Depkes 2016 Notoatmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta Notoatmojo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta Permenkes RI No. 290/Menkes/Per/III/2008. Rekam Medis. Dan UU No.29 Tahun 2004 Pasal 45. Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan. Informed Consent Permenkes RI No. 147/Menkes/Per/I/2010. Perizinan Rumah Sakit Dari http://depkes.go.id Rustiyanto. E. 2010. Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta. Graha Ilmu 2010 UU RI No.44 Tahun 2009. Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
LEMBAR KUESIONER
PENGARUH PERILAKU PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN
1. Petunjuk Pengisian 1. Responden di harapkan bersedia member jawaban dengan memberikan tanda ceklist (√) pada tempat yang di sediakan. 2. Isi identitas responden dengan lengkap. 3. Semua pertanyaan untuk tingkat pendidikan di isi dengan satu jawaban “YA”, atau “TIDAK”. 4. Semua pertanyaan untuk kualitas pelayanan diisi dengan satu jawaban “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Tidak Setuju”, atau “Sangat Tidak Setuju”. 5. Semua pertanyaan harus di jawab. 6. Bila ada pertanyaan-pertanyaan yang kurang di mengerti dapat di tanyakan pada peneliti. 2.
Data Demografi Nama Responden
:
Tanggal Pengambilan Data : Jenis Kelamin
:
Laki-Laki
Perempuan
Pendidikan Terakhir
:
SMP
SMA
>S-1 (Sarjana)
D-III (Diploma)
Umur
:
17-24 Tahun
25-32 Tahun
>33Tahun Masa Kerja
:
Pendidikan
:
Tahun SMP/Sederajat
D-III/Diploma
SMA/Sederajat
S-1/Sarjana
C. Perilaku A.
Pengetahuan
1.
Apakah tingkat pengetahuan rekam medis dapat
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
mempengaruhi dalam penyimpanan rekam medis? 2.
Apakah factor social budaya mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengetahuan petugas rekam medis?
3.
Apakah petugas rekam medis mengetahui manfaat dari system penjajaran rekam medis di penyimpanan?
4.
Apakah pengetahuan petugas rekam medis tentang system penyimpanan rekam medis diterapkan dalam dunia kerja?
5.
Apakah petugas penyimpanan tidak memperhatikan penjajaran rekam medis?
B.
Sikap
1.
Jika ada rekam medis yang tidak di temukan, Apakah petugas rekam medis membuat rekam medis baru?
2.
Apakah petugas rekam medis langsung memperbaiki jika ada menemukan rekam medis yang salah masuk(tidak sesuai dengan penjajaran)?
3.
Apakah petugas rekam medis memperbaiki jika ada sampul rekam medis yang rusak?
4.
Apakah petugas rekam medis memiliki kerja sama dengan tim mengenai hal penyimpanan rekam medis?
5.
Apakah petugas rekam medis membiarkan jika ada rekam medis yang berserakan di lantai tempat penyimpanan?
C.
Tindakan
1.
Jika ada sampul status yang rusak, Apakah petugas rekam medis langsung memperbaikinya?
2.
Apakah petugas menyimpan saja, atau memperbaiki jika
menemukan rekam medis dengan nama yang sama tetapi dengan Nomor rekam medis yang berbeda? 3.
Apakah petugas rekam medis langsung merapikan dan menyimpan jika rekam medis yang ingin disimpan sudah menumpuk?
4.
Apakah petugas rekam medis selalu melakukan pengecekan terhadap rekam medis yang sudah dipindahkan oleh petugas pengolahan data?
5.
Apakah petugas rekam medis langsung menyimpan rekam medis yang sudah dikembalikan kepenyimpanan?
D. Penyimpanan A.
Pertanyaan-Pertanyaan
1.
Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan menggunakan system desentralisasi
2.
Penyimpanan berkas rekam medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan sudah menggunakan treser
3.
Diruang penyimpanan berkas rekam medis sudah memiliki pentilasi udara yang cukup
4.
Ruang penyimpanan rekam medis sudah tampak bersih, rapi, dan teratur
5.
Dalam pencarian berkas rekam medis, petugas selalu cepat dalam menemukannya
6.
Setiap petugas rekam medis di rumah sakit umum Imelda pekerja Indonesia mengetahui system penjajaran rekam medis di ruang penyimpanan
7.
Petugas yang kurang, menyebabkan
SS
S
TS
STS
penyelenggaraan pelayanan tidak maksimal, petugas rekam medis akan mengalami kwalahan 8.
Dalam Assembling data, petugas rekam medis selalu cermat dalam penyusunan berkas rekam medis
9.
Rak penyimpanan rekam medis harus jauh dari air, dan api
10.
Dalam penyimpanan rekam medis pasien masi dilakukan secara manual
11.
Petugas rekam medis wajib mengetahui system penyimpanan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan
12.
Diruang penyimpanan berkas rekam medis sudah memenuhi pencahayaan yang baik
13.
Benarkah system penyimpanan itu berpengaruh terhadap mutu pelayanan di rumah sakit
14.
Dalam system penyimpanan petugas harus mengerti prosedur penyimpanan
15.
Dalam system penyimpanan, petugas rekam medis wajib memelihara kerahasiaan informasi pasien
Output SPSS
BUKTI REVISI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:Desi Damayanti
Nim
:1313466008
Tingkat
:III-A Apikes
Benar telah melakukan revisi penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Perilaku Petugas Rekam Medis Terhadap Penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016” Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.
Diketahui oleh: Penguji I
(Christina Magdalena T.Bolon, S.Kep,Ns,M.Kes)
BUKTI REVISI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:Desi Damayanti
Nim
:1313466008
Tingkat
:III A
Benar telah melakukan revisi penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Perilaku Petugas Rekam Medis Terhadap Penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016” Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.
Diketahui oleh: Penguji II
(Esraida Simanjuntak, SKM)
BUKTI REVISI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Desi Damayanti
Nim
: 1313466008
Tingkat
: III A
Benar telah melakukan revisi penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Perilaku Petugas Rekam Medis Terhadap Penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016” Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.
Diketahui oleh: Penguji III
(Fitriyani Lubis. SST,MIK)
LEMBAR KONSUL NAMA
: Desi Damayanti
NIM
: 1313466008
DOSEN PEMBIMBING
: Fitriyani Lubis, SST. MIK
JUDUL
: “Pengaruh Perilaku Petugas Rekam Medis Terhadap Penyimpanan Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016”. Materi yang dikonsulkan
No
Hari/tanggal
Hasil Konsultasi
1
Jumat, 27/05/2016
Konsul judul
Revisi
2
Selasa, 31/05/2016
Konsul judul
ACC
3
Kamis, 02/06/2016
Konsul BAB I & BAB II
Revisi
4
Senin, 06/06/2016
Konsul BAB I & BAB II
ACC
5
Kamis, 09/06/2016
Konsul BAB III
ACC Penelitian
6
Jumat, 17/06/2016
Konsul BAB IV
Revisi
7
Selasa, 21/06/2016
Konsul BAB IV
Revisi
8
Jumat, 01/07/2016
Konsul BAB IV
Revisi
9
Senin, 04/07/2016
Konsul BAB IV
ACC
10
Kamis, 14/07/2016
Konsul BAB V
Revisi
11
Kamis, 21/07/2016
Konsul BAB V & Abstrak
Revisi
12
Senin, 25/07/2016
Konsul BAB V & Abstrak
ACC
Paraf Dosen Pembimbing
Pembimbing
(Fitriyani Lubis, SST, MIK)