PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP KENAKALAN REMAJA DI MTs WALISONGO SIDOWANGI KAJORAN KABUPATEN MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : SITI ROHISOH NIM. 1140.90.70
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP KENAKALAN REMAJA DI MTs WALISONGO SIDOWANGI KAJORAN KABUPATEN MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : SITI ROHISOH NIM. 1140.90.70
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diokreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Siti Rohisoh
NIM
: 1140.90.70
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENGARUH
PERHATIAN ORANG TUA
TERHADAP KENAKALAN REMAJA DI MTs WALISONGO SIDOWANGI KAJORAN KABUPATEN MAGELANG Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, Agustus 2011 Pembimbing
Dra. Farikhah, M.Pd
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama
: Siti Rohisoh
NIM
: 1140.90.70
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 8 Agustus 2011 Yang Menyatakan,
Siti Rohisoh
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
tPöqu‹ø9$#ur ©! $# (#qã_ ötƒ tb %x. ` yJ Ïj9 ×puZ|¡ ym îouqó™ é& «! $# ÉA qß™ u‘ ’ÎûöN ä3 s9 tb %x. ô‰ s)©9 #ZŽÏVx. ©! $# tx.sŒur tÅz Fy $# “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” ( Q.S.Al Akhsab : 21 )
PERSEMBAHAN Untuk Suamiku, Anak-anakku, orang tuaku, Para dosenku, Saudara-saudaraku, Sahabat-sahabat seperjuanganku.
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa mengharapkan syafaatnya di akhirat nanti. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari pembimbing, para dosen dan semua pihak yang menjadi motivator dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku pembantu bidang akademik STAIN Salatiga. 3. Drs. Djoko Sutopo, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga 4. Beni Riwan, M.Hum selaku Pembimbing dalam skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Ahmad Maskur suami tercinta serta anak-anak tersayang yang senantiasa memberikan doa, motivasi dan pengorbanan yang tidak terhingga dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Sahabat-sahabatku yang secara langsung maupun tidak langsung membantu menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya berdo’a semoga yang telah diberikan menjadi amal shaleh dilipat gandakan oleh Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Salatiga,
Agustus 2011
Penulis
Siti Rohisoh
ABSTRAK
Rohisoh, Siti 2011. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Benny Ridwan, M.Hum Kata Kunci : Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi. Penelitian ini dilaksanakan pada MTs Walisongo Sidowangi dengan jumlah populasi 152 siswa, sedang sampel penelitian adalah 60 siswa yang terdiri dari kelas III A dan VIII B Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif analisis korelasional yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai bentuk-bentuk perhatian orang tua kemudian menganalisis bentukbentuk perhatian orang tua tersebut untuk dicari pengaruhnya terhadap kenakalan remaja. Hasil penelitian deskriftif mengungkapkan bahwa perhatian orang tua di MTs Walisongo Sidowangi berada pada kategori tinggi sebanyak 54 anak atau 90% dalam kategori sedang sebanyak 3anak atau 5% dan dalam kategori rendah sebanyak 3 anak atau 3%, sedangkan kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi dalam kategori tinggi sebanyak 2 anak atau 3.33%, sedang dalam kategori sedang 12 anak atau 20% dan pada ketegori rendah ada 46 anak atau 76%, hasil analisis korelasi produk moment signifikan bahawa adanya korelasi yang besar dari “Y” tabel. Pada taraf rxy 0,728 lebih 0,250 pada taraf 1% adalah 0,325. Kemudian dihubungkan dengan pedoman interprestasi koefisien korelasi diketahui pengaruh perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja dalam kategori kuat.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HAMALAN BERLOGO ..............................................................................
ii
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
iii
NOTA PEMBIMBING .................................................................................
iv
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................................
vi
MOTO DAN PESEMBAHAN......................................................................
vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
viii
ABSTRAK ...................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xv
BAB
I PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………….
1
B. Perumusan Masalah………………………………………………
2
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………...
3
D. Hipotesis …………………………………………………………
3
E. Manfaat Penelitian……………………………………………….
4
F. Definisi Operasional …………………………………………….
4
G. Metode Penelitian ………………………………………………
6
H. Sistematika Penulisan Skripsi……………………………………
11
BAB
II KAJIAN TEORI…………………………………………………
13
A. Perhatian orang tua ..………………………………………………
13
1. Pengertian perhatian orang tua………………………………… 13 2. Jenis-Jenis perhatian orang tua…..…………………………….
13
3. Peran Perhatian Orang Tua …………………………………… 14 4. Tugas dan tanggung jawab orang tua………………………….
15
B. Masalah kenakalan remaja……………………………………….. 19 1. Pengertian remaja ..................................................................
17
2. Jenis-jenis Kenakalan Remaja ...............................................
21
3. Factor-faktor kenakalan remaja ..............................................
22
4. Usaha pencegahan kenakalan remaja .....................................
24
C. Pengaruh perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja………..
26
BAB III HASIL PENELITIAN……………………………………………
28
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian
BAB
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................
28
2. Subyek Penelitian ..................................................................
28
B. Karakteristik Variabel Penelitian …………………….………..
33
1. Perhatian orang tua sebagai variabel X………………………..
34
2. Kenakalan Remaja sebagai Y………………………………….
34
IV ANALISIS DATA ……………..………………………………..
35
A. Analisis Deskripsif ………………………………………………..
35
B. Hasil Penelitian……………………………………………………. 35 1. Hasil data perhatian orang tua…………………………………. 35
2. Hasil data kenakalan remaja …………………………………..
40
C. Analisis Pendahuluan ………………………………………….. …. 57 1. Analisis data perhatian orang tua dengan kenakalan remaja ……. 65 2. Analisa uji hipotesis ……………………………………………... 69 3. Interpretasi Hasil Penelitian ……………………………………. 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………. 85 A. Kesimpulan………………………………………………………… 85 B. Saran-saran…………………………………………………………. 86 C. Penutup……………………………………………………………… 87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Subyek Penelitian Tabel 3.2 Orang tua akrab dengan anggota keluarga Tabel 4.1 Motivasi terhadap anak Tabel 4.2 Menghargai pendapat anak Tabel 4.3 Memperhatikan kebutuhan anak Tabel 4.5 Memberi jalan keluar bila anak mengalami kesulitan Tabel 4.6 Menegur bila anak melakukan kesalahan Tabel 4.7 Memberi pujian terhadap prestasi anak Tabel 4.8 Membagi tugas atas dasar kesepakatan bersama Tabel 4.9 Peduli terhadap kegiatan pada anak Tabel 4.10 Menanamkan kedisiplinan pada anak Tabel 4.1.1 Sering terlambat datang ke sekolah Tabel 4.1.2 Merasa malas dalam belajar Tabel 4.1.3 Memakai seragam tidak teratur Tabel 4.1.4 Tidak pernah mengerjakan PR Tabel 4.1.5 Suka mengganggu kelas lain Tabel 4.1.6 Tidak pernah mengikuti kegaiatan Tabel 4.1.7 Tidak pernah konsentrasi dalam belajar Tabel 4.1.8 Sering mebolos Tabel 4.1.9 Sering merokok di dalam kelas Tabel 4.2.0 Menyalah gunakan uang SPP Tabel 4.2.1 Rekapitulasi item perhatian orang tua
Tabel 4.2.2 Rekapitulasi item kenakalan remaja Tabel 4.2.3 Nilai angket perhatian orang tua Tabel 4.2.4 Nilai angket kenakalan remaja pada MTS Damar Jati Kliangkrik Tabel 4.2.5 Rekapitulasi tingkat perhatian orang tua Tabel 4.2.6 Data tentang perhatian orang tua Tabel 4.2.7 Rekapitulasi tingkat kenakalan remaja Tabel 4.2.8 Data tentang kenakalan remaja Tabel 4.2.9 Koefesien korelasi antara perhatian orang tua ( X) dengan kenakalan remaja (Y) Tabel 4.3.0 Kerja koefesien korelasi antara perhatian orang tua dengan kenakalan remaja Tabel 4.3.1 Taraf signifikan Tabel 4.3.2 Pedoman interpretasi keofesien korelasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiaran 1 Angket Penelitian Lampiaran 2 Izin Penelitian Lampiaran 3 Nota Pembimbing Lampiaran 4 Keterangan Penelitian Lampiaran 5 Lembar Konsultasi Lampiaran 6 Daftar Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa akan beralihnya ketergantungan hidup kepada orang lain. Dia mulai menentukan jalan hidupnya. Selama menjalani pembentukan kematangan dalam sikap, berbagai perubahan kejiwaan terjadi, bahkan mungkin kegoncangan. Kondisi semacam ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana dia tinggal. Lingkungan yang pertama dan utama bagi tumbuh dan berkembangnya anak adalah pada keluarga. Pada sisi lain remaja seringkali tidak mempunyai tempat mengadu untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga sebagai pelarian remaja seringkali terjerumus ke dalam hal-hal yang melanggar norma-norma. Lingkungan sangat berpengaruh besar dalam pembentukan jiwa remaja. Bagi remaja yang ternyata salah memilih tempat atau kawan dalam bergaulnya. Maka yang akan terjadi kemudian adalah berdampak negatif terhadap perkembangan pribadinya. Tapi, bila dia memasuki lingkungan pergaulan yang sehat, seperti memasuki organisasi pemuda yang resmi diakui oleh pemerintah, sudah tentu berdampak positif bagi perkembangan kepribadiannya. Kenakalan remaja akhir-akhir ini yang sangat mengkhawatirkan adalah akibat pengaruh dari lingkungan sosial. Gejala-gejala kejahatan yang muncul merupakan akibat dari proses perkembangan pribadi remaja yang sedang
berupaya mencari identitas diri. Oleh karena itu orang tua harus mengawasi dan memperhatikan anak dalam aktifitas kesehariaanya, baik di lingkungan rumah maupun di lungkungan luar rumah. Sebagai orang tua yang bijaksana dituntut untuk dapat berkomunikasi dan memahami tingkah laku anaknya. Anak tidak cukup diberikan materi yang berlebih akan tetapi kasih sayang. “sebenarnya yang dibutuhkan anak bukanlah benda-benda atau hal yang lahir itu, tetapi jauh lebih penting itu adalah merasa mendapat tempat yang wajar di dalam hati ibu bapaknya.” ( Zakiyah Daradjat, 1982 : 469 ). Dari paparan di atas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP KENAKALAN REMAJA DI MTs WALISONGO SIDOWANGI KAJORAN MAGELANG “
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat perhatian orang tua terhadap anak pada siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang pada tahun 2011? 2. Bagaimana tingkat kenakalan remaja pada siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang tahun 2011?. 3. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja pada siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang tahun 2011?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap anak pada siswa MTs Walisongo Sidowangi kajoran Magelang tahun 2011.
2.
Untuk mengetahui tingkat kenakalan remaja pada siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang tahun 2011.
3.
Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja pada siswa MTs Walisongo Sidowangi kajoran Magelang tahun 2011.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis berasal dari gabungan dua kata yaitu, “hipo“ yang artinya “dibawah“ dan “thesa“ yang berarti kebenaran. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan bersifat baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dalam penelitian ini terdapat dua macam hipotesis yaitu : a. Hipotesis Alternatif (Ha). Hipotesis Alternatif (Ha) menyatakan bahwa: “Ada Pengaruh antara perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang”.
b. Hipotesis nihil/ nol (Ho) Hipotesis nihil/nol (Ho) menyatakan bahwa : “tidak ada Pengaruh antara perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja di MTs Walisongo Kajoran Magelang”. Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis mengajukan hipotesis Alternatif (Ha) bahwa: “Ada Pengaruh antara perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang”.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya pengaruh antara perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja. Dari informasi tersebut dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun teoritis yaitu : 1. Secara
teoritis,
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
bagi
perkembangan dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya dapat memperkaya khasanah pendidikan Islam. 2. Secara praktis, apabila ada pengaruh maka orang tua dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya perhatian orang tua terhadap anaknya.
F. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian
ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian. 1. Perhatian Orang Tua Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik yang di dalam maupun yang ada di luar (Dakir,1993:114). Menurut Wasty Soemanto (1990:32) perhatian diartikan menjadi dua macam: 1. Perhatian yaitu pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek-objek 2. Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk mengerti sesuatu aktivitas. Orang tua adalah orang yang pertama dikenalkan dalam keluarga untuk memperkembangkan kehidupannya.“ (HM Arifin, 1975:31) Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua adalah suatu perbuatan yang sifatnya membimbing,mengarahkan dan mendidik kearah kebaikan yang diberikan orang tua terhadap anaknya. 2.
Kenakalan Remaja Kenakalan adalah suatu perbuatan nakal, perbuatan tidak baik dan bersifat mengganggu orang lain, tingkah laku yang melanggar norma kehidupan masyarakat. (Sujanto Farlin, 2008:297) Remaja adalah suatu tingkat umur, dimana anak bukan anak kecil lagi, akan tetapi belum dipandang dewasa. Jadi remaja adalah peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.
Jadi kenakalan remaja adalah perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma social yang dilakukan oleh remaja.
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian a. Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif analisis korelasional yaitu mengumpulkan data sebanyakbanyaknya mengenai bentuk-bentuk perhatian orang tua kemudian menganalisis bentuk-bentuk perhatian orang tua tersebut untuk dicari pengaruhnya terhadap kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang. b. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian. a. Tempat Penelitian Tempat penelitian di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang dan waktu penelitian b. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 45 hari yang dilaksanakan dari tanggal 16 April 2011 sampai tanggal 23 Mei 2011.
3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono.2008:117) Populasi penelitian ini adalah siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang Tahun 2011 sebanyak 152 siswa. b. Sampel Yang dimaksud sampel adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi obyek penelitian
(Anas Sudiyono.2007:29).
Sampel
merupakan sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. (Suharsimi Arikunto.2006:118). Mengenai besar kecilnya sampel tidak ada ketentuan, tetapi perlu diperhatikan bahwa semakin besar sampel yang diambil maka kesimpulan yang diambil semakin baik. Sebagai pedoman, apabila subyekya kurang dari seratus maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika subyeknya lebih besar dari 100 maka dapat diambil antara 10 -15 % atau lebih. Dari keterangan di atas, maka penelitian ini mengambil penelitian sampel. Yang menjadi sampel penelitian ini adalah siswa
kelas VIIIA sejumlah 30 siswa dan VIIIB 30 siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang. 4. Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Perhatian orang tua sebagai variabel pertama ( X ) 2. Kenakalan Remaja sebagai variabel ke dua ( Y ) Perhatian orang tua sebagai variabel pertama (X), merupakan variabel
yang mempengaruhi (independen). Sedangkan Kenakalan
remaja sebagai variabel kedua (Y) merupakan variabel terpengaruh (dipenden) 5. Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang relevan dengan tujuan dan permasalahan penelitian. Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan antara lain : a. Metode Angket Angket (Questionnaires) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya, atau hal- hal yang ia ketahui. (Suharsimi Arikunto.2006:151). Responden adalah orang yang diberi hak untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan
dalam
angket.
Angket
dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang perhatian orang tua siswa MTs Walisongo Sidowangi Magelang.
b.
Metode Observasi ( Observation ) Metode observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan
yang
sedang
berlangsung.
(Nana
Syaodih.2005:220) Metode ini dipergunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kenakalan remaja di MTs Walisongo Magelang. c. Metode Wawancara Wawancara adalah Tanya jawab antara wartawan dengan orang terkemuka (W.J.S Poerwadarminta, 1982:1150). Menurut Prof. Dr Suharsimi Arikunto adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara ( 1998:145). 6. Analisis Data Dalam pengolahan data, penulis menggunakan teknik analisis data sebagai berikut : a. Teknik Analisis Statistik Diskriptif Langkah awal dalam teknik analisis ini adalah dengan menentukan nilai rata-rata (mean) perhatian orang tua dengan nilai rata-rata kenakalan remaja di kelas VIII A dan VIII B MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang, dengan menggunakan rumus : M =
åC N
Keterangan : M
= Mean (rata-rata)
SX = Jumlah nilai N
= Jumlah individu
b. Teknik Analisis Korelasi. Analisis dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara perhatian orang tua
(Variabel X) dengan kenakalan remaja (Variabel Y)
dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Anas Sudjono.2007:206) sebagai berikut: Rumus : rxy =
NSXY - (SX )(SY ) 2
[ NSX - (SX ) 2 ][ NSY 2 - ( SY ) 2 ]
Keterangan :
rxy
= Angka indek korelasi antara variabel x dan variabel y
N
= Jumlah siswa
S XY = Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y SX2
= Jumlah seluruh skor X
SY 2 = Jumlah seluruh skor Y
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Hipotesis Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Definisi Operasional F. Metode Penelitian 1. Pendekatan Dan Rancangan Penelitian 2. Lokasi Dan Waktu Penelitian 3. Populasi Dan Sampel 4. Metode Pengumpulan Data 5. Instrumen Penelitian 6. Analisis Data G. Sistematika Penulisan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Perhatian Orang Tua B. Kenakalan Remaja
BAB III
HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Dan Subyek Penelitian B. Penyajian Data
BAB IV
ANALISIS DATA A. Analisis Diskriptif B. Pengujian Hipotesis C. Pembahasan
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. Penutup
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Perhatian orang Tua 1. Pengertian Perhatian Orang Tua Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik yang di dalam maupun yang ada di luar (Dakir,1993:114). Menurut Wasty Soemanto (1990:32) perhatian diartikan menjadi dua macam: 3. Perhatian yaitu pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek-objek 4. Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk mengerti sesuatu aktivitas. Orang tua adalah orang yang pertama dikenalkan dalam keluarga untuk memperkembangkan kehidupannya.“ (HM Arifin, 1975:31) Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua adalah suatu perbuatan yang sifatnya membimbing,mengarahkan dan mendidik kearah kebaikan yang diberikan orang tua terhadap anaknya. 2. Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua a. Berdasarkan intensitasnya, perhatian dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Perhatian intensif 2) Perhatian tidak intensif
Makin banyak kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas atau pengalaman batin berarti makin intensiflah perhatiannya. Makin intensif perhatian yang menyertai sesuatu aktifitas akan makin sukseslah aktifitas tersebut. (Surya Brata, 1993:14) b. Berdasarkan atas timbulny,a perhatian dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Perhatian spontan (perhatian tak sekendak, perhatian tak disengaja) 2) Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian reflektif) c. Berdasar atas luasnya obyek yang dikenai perhatian,perhatian dibedakan menjadi : 1) Perhatian terpencar (distributive) Perhatian terpencar pada suatu saat dapat tertuju
kepada
bermacam-macam obyek. 2) Perhatian terpusat (konsentratif) Perhatian yang terpusat pada suatu saat hanya dapat tertuju kepada obyek yang sangat terbatas. 3. Peran Perhatian orang Tua Perhatian orang tua memiliki peran yang sangat penting terhadap pendidikan dalam membentuk kepribadian dan perilaku anak. Karena orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga. Orang tua dituntut untuk menjadi pendidik yang memberikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang memadai, suri tauladan, bertanggung jawab baik yang bersifat jasmani maupun rohani kepada anak-anaknya. Sesuai sabda Rasulullah Saw.
Artinya: “Ishak telah berkata kepadaku, Abdur Razak telah memberitahukan kepadamu, Muamar telah memberitahukan kepadamu, dari Hamam, dari Abi Hurairah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW : Tidaklah seorang anak yang dilahirkan itu kecuali membawa fitah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Muslim) Al-Mundziri, 1994: 209 Pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak, hendaknya mencakup : 1) Dasar pendidikan budi pekerti dengan memberi norma pandangan hidup walau masih dalam bentuk yang sederhana. 2) Intelektual dengan mengajarkan pokok kaidah percakapan, bertutur bahasa yang baik. 3) Pembentukan kebiasaan dengan pembentukan kepribadian yang baik dan wajar yaitu membiasakan untuk hidup bersih, tertib, disiplin, rajin. 4) Pendidikan agama, melatih dan membiasakan beribadah kepada Allah SWT. 5) Sosial dengan melatih anak tentang tata cara bergaul yang baik terhadap lingkungannya. 4. Tugas dan Tanggungjawab Orang Tua a. Orang Tua Sebagai Pelindung Sebagai pelindung orang tua mestinya dapat menjaga serta memelihara keselamatan dan kelangsungan hidup keluarga, baik dari segi jasmani
maupun segi rohani. Dari segi keselamatan jasmani harus mencukupi harus memenuhi kebutuhan fisik misalnya makan,minum, pakaian tempat tinggal dan sebagainya. Dari segi kebutuhan rohani seperti pemberian rasa kasih sayang, rasa aman, harga diri, dan sebagainya (Zakiah Darajat 1982 :469) Allah berfirman dalam surat At-Tahrim, yang memerintahkan kepada orang tua untuk menjaga keluarganya.
… #Y‘$tR ö/ä3 ‹Î=÷d r&ur ö/ä3 |¡ àÿ Rr&(#þqè% (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$#$pkš‰r'¯»tƒ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.“ (QS. At-Tahrim : 6) b. Orang Tua Sebagai Pemimpin Tugas orang Tua sebagai pemimpin harus memberikan dasar pembentukan watak, tingkah laku dan moral kepada yang dipimpinnya khususnya utamanya keluarga, artinya baik buruknya keluarga tergantung pada orang yang memimpinnya (keluarga). Kepemimpinan seseorang
akan
dimintai
pertanggungjawaban
atas
apa
yang
dipimpinnya. Sesuai sabda Rasulullah Saw.
( ﻛﻠﻜﻢ راع وﻛﻠﻜﻢ ﻣﺴﺆل ﻋﻦ راﻋﯿﺘﮫ ) ر واه اﻟﺒﺨﺎ رى Artinya: “Setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya.” (H.R. Bukhari) (Az-Zabidi, 2002: 210)
c. Orang Tua sebagai Pendidik Anak memiliki kecenderungan untuk meniru perilaku orang tuanya, Orang tua sebagai figur bagi anak-anaknya harus dapat memberikan contoh yang baik yang dapat dicontoh oleh anak-anaknya. Keluarga adalah lembaga yang pertama dan utama dalam pendidikan generasi muda. Pembinaan kepribadian sebenarnya dimulai sejak dalam kendungan, kemudian pengalaman dan pendidikan baik yang disengaja. Karena semua pengalaman yang dilalui anak baik yang di
dengar,
dilihat
dan
dirasakannya
akan
menjadi
bagian
kepribadiannya. Diantara cara-cara yang dapat digunakan oleh keluarga untuk mendidik anaknya dari segi psikologis adalah : bahwa ia member peluang untuk menyatakan diri keinginan, fikiran, dan pendapat mereka dengan sopan dan hormat disamping menolong mereka berhasil dalam pelajaran dan menunaikan tugas yang dipikulnya kepadanya. Diantara cara-cara mendidik anak : 1) Dari Segi Agama a)
Kondisi kehidupan rumah tangga kita menjadi kehidupan muslim dalam segala hal. Contohnya ialah kehidupan yang sederhana, tidak iri kepada orang lain, dan jujur, lakukan perintah Allah yang wajib dan sunnah, yakni shalat, puasa, dzikir, doa makan, sesudah makan, akan tidur, berpakaian dan sebagainya.
b) Sejak kecil anak sering dibawa ke masjid, ikut shalat, mengaji, sekalipun ia belum shalat sungguhan dan belum belajar mengaji sungguhan. Suasana itu akan mempengaruhi jiwanya, masuk ke dalam jiwanya tanpa melalui proses berfikir. c)
Adakan pepujian di rumah, di musholla, atau masjid. Seperti shalawat, doa, dan ayat-ayat Al-Qur’an.
d) Pada saat libur sekolah, sebaiknya anak dimasukkan ke pesantren kilat, pesantren yang terbaik adalah pesantren kilat yang diselenggarakan di pesantren model pendidikan asli pesantren. e)
Libatkan anak dalam setiap kegiatan keagamaan di kampong, seperti panitia ramadhan, panitia zakat fitrah, panitia idul fitri, panitia kurban (Ahmad Tafsir, 1991:188-189)
2) Dari segi Psikologis. Adalah bahwa ia memberi peluang untuk menyatakan diri keinginan, fikiran, dan pendapat mereka dengan sopan dan hormat, disamping menolong mereka berhasil dalam pelajaran dan melaksanakan tugas yang dipikulkan kepadanya. 3) Dari segi fisik. Keluarga dalam hal ini orang tua memegang peran penting dalam pendidikan akhlak anaknya. Sebagai institusi yang mula-mula sesekali berinteraksi dengannya. Oleh sebab itu mereka mendapat
pengaruh dari padanya atas tingkah lakunya, oleh sebab itu haruslah keluarga mengambil peran tentang pendidikan ini, mengajar mereka akhlak mulia yang diajarkan Islam seperti kebenaran, kejujuran, keikhlasan, kesabaran, kasih sayang, kebaikan, pemurah, berani dan sebagainya. (Hasan Langgulung, 1987:374)
B. Kenakalan Remaja 1. Pengertian Kenakalan Remaja Kenakalan adalah suatu perbuatan nakal, perbuatan tidak baik dan bersifat mengganggu orang lain, tingkah laku yang melanggar norma kehidupan masyarakat (Sujanto Farlin, 2008:297) Remaja adalah suatu tingkat umur, dimana anak bukan anak kecil lagi, akan tetapi belum dipandang dewasa. Jadi remaja adalah peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Usia remaja berkisar antara tiga belas sampai dua puluh tahun. Dalam usia tersebut terdapat dua fase perkembangan yang unik yaitu masa pra pubertas dan masa pubertas. Selanjutnya Sofyan S. Willis menyatakan bahwa kenakalan remaja adalah “kelalaian tingkah laku, perbuatan atau tindakan anti sosial yang melanggar norma sosial, agama, serta ketentuan hokum yang berlaku di masyarakat (Sofyan S. Willis, 1981 : 59)
Setelah itu kita tahu batasan pengertian remaja, berikut ini akan diterangkan ciri-ciri pokok kenakalan remaja yaitu : a. Kenakalan tersebut mempunyai tujuan anti sosial. b. Kenakalan itu dilakukan oleh mereka yang berumur 13-17 tahun dan belum menikah. c. Kenakalan dapat dilakukan bersama-sama (Y. Sinngih D. Gunarso : 1991:19) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja adalah kenakalan itu dilakukan oleh remaja sekitar tiga belas sampai dua puluh tahun yang merupakan pelanggaran norma sosial agama serta ketentuan hukum yang berlaku di masyarakat tapi belum memenuhi kriteria kriminal. Masa pra pubertas dinamakan juga masa negatife karena kebanyakan ciri tingkah lakunya kea rah negatife. Adapun ciri-ciri masa pubertas adalah sebagai berikut ; a.
Berkurangnya kapasitas kerja di sekolah maupun di rumah.
b.
Dasar perasaanya adalah rasa kurang senang.
c.
Mudah terpengaruh pada lingkungan yang kurang baik.
d.
Mudah terjadi pelanggaran moral.
e.
Kadang-kadang bersifat sombong dan bersifat lemah.
Masa remaja merupakan masa transisi yang cukup membingungkan apalagi dalam era globalisasi seperti ini, remaja dihadapkan dalam berbagai tantangan dan ujian. Di sisi lain remaja tidak bisa terlepas dari
pengaruh dalam peranan orang tua. Pepatah mengatakan bahwa guru kencing berdiri murid kencing berlari, yang artinya bahwa orang tua menjadi contoh dan panutan bagi anak-anaknya. Hal ini merupakan salah satu sebab timbulnya kenakalan remaja. 2. Jenis-jenis Kenakalan Remaja Menurut Sarlito Sarwono membagi masalah kenakalan remaja menjadi empat jenis yaitu : a.
Kenakalan
yang
menimbulkan
korban
materi:
perusakan,
pencurian, pencopetan, pemerasan, dll. b.
Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain : perkelahian, perkosaan, pembunuhan, dll.
c.
Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain : pelacuran, penyalahgunaan obat, seks sebelum menikah.
d. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status dalam keluarga missal dengan cara minggat dari rumah atau membantah perintah mereka dan sebagainya. Pada usia mereka, perilakuperilaku seperti ini memang belum melanggar hokum dalam arti yang sesungguhnya, karena dilanggar adalah status dalam lingkaran primer (keluarga) dan sekunder (sekolah) yang memang tidak diatur oleh hokum (Sarlito Wirawan Sarwono 1995:207)
3. Faktor-faktor Kenakalan Remaja Untuk mengetahui kenakalan remaja adalah sulit, karena begitu kompleknya masalah yang dihadapi remaja, namun para ahli berusaha menentukan factor pendukung kenakalan remaja. Dalam bukunya Sarlito Wirawan Sarwono, Phillip Graham lebih mendasarkan faktor-faktor penyebab kenakalan remaja menjadi dua golongan yaitu : a.
Faktor lingkungan 1) Malnutrisi (kekurangan gizi) 2) Kemiskinan di kota-kota besar 3) Gangguan lingkungan (polusi, kecelakaan, bencana alam) 4) Migrasi 5) Faktor sekolah (kesalahan mendidik, factor kurikulum dll ) 6) Keluarga yang tercerai berai (perceraian dan perpisahan yang terlalu lama) 7) Gangguan dalam pengasuhan dalam keluarga pengasuhan oleh keluarga : §
Kematian orang tua
§
Orang tua sakit berat / cacat
§
Hubungan antar anggota tidak harmonis
§ Orang tua sakit jiwa § Kesulitan dalam pengasuhan karena pengangguran, kesulitan keuangan, tempat tinggal tidak memenuhi syarat-syarat dll)
b. Faktor pribadi 1) Faktor
bakat
yang mempengaruhi temperamen (menjadi
pemarah, hiper aktif, dan lain-lain) 2) Cacat tubuh 3) Ketidak mampuan menyesuaikan diri (Sarlito Wirawan Sarwono 1991 : 199-200). Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan tentang faktor-faktor penyebab kenakalan remaja adalah : 1) Faktor dalam diri anak sendiri yaitu berupa : a) Kekurangan dalam pembentukan hati nurani b) Ketidak mampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan. c) Ketidak mampuan pengendalian emosional. d) Kegagalan dalam sekolah dan pergaulan. e) Gangguan kejiwaan atau cacat tubuh. 2) Faktor keluarga Keluarga merupakan sumber utama penyebab kenakalan remaja. Hal ini disebabkan karena anak itu hidup dan berkembang permulaan sekali dari pergaulan keluarga, yaitu hubungan orang tua dengan anak, ayah dan ibu dan hubungan antara anak dengan keluarga yang lain tinggal bersama-sama. Situasi keluarga yang baik akan sangat membantu tumbuhnya hubungan antara anak dengan orang tua. Situasi yang tidak baik
akan mengakibatkan gangguan dalam hubungan anak dengan orang tua, sehingga menimbulkan kenakalan remaja. 4. Usaha Pencegahan Kenakalan Remaja. Kenakalan remaja banyak macamnya serta banyak jenisnya. Dalam hal ini usaha penanggulangannya kenakalan remaja tidak hanya dilaksanakan oleh tenaga ahli seperti pendidik dan psikolog, melainkan perlu adanya kerjasama dari semua pihak antara lain guru, orang tua, masyarakat, pemerintah dan remaja itu sendiri. Kerjasama itupun perlu didukung dengan dana dan sarana yang memadai, karena persoalan kenakalan remaja tidak dapat diselesaikan hanya melalui ceramah, pidato saja, akan tetapi lebih baik dengan perbuatan yang nyata. Adapun usaha pencegahan kenakalan remaja yaitu : a. Usaha Preventif Usaha Preventif terhadap kenakalan remaja adalah sangat penting dan dapat dilaksanakan oleh orang tua, guru, masyarakat, pemerintah. Untuk menciptakan ketentraman jiwa dan ketenangan batin. Usaha preventif yang dilakukan antara lain : 1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga. 2) Memperbaiki lingkungan yaitu kampong-kampung miskin dan daerah kumuh. b. Tindakan Kuratif Tindakan Kuratif merupakan suatu usaha penyembuhan anak nakal (delinkuen) , antara lain berupa :
1) Menghilangkan semua sebab musabab timbulnya kejahatan remaja, baik yang berupa pribadi, familial, sosial ekonomi dan cultural. 2) Melakukan perubahan lingkungan dengan jalan mencarikan orang tua asuh / angkat dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi perkembangan jasmani dan rohani yang sehat bagi anak-anak remaja. 3) Memindahkan anak-anak nakal ke sekolah yang lebih baik, atau ke tengah lingkungan sosial yang lebih baik. 4) Mendirikan klinik psikologi untuk meringankan dan memecahkan masalah emosional dan gangguan kejiwaan lainnya. Memberikan pengobatan medis dan terapi psikolanalisis bagi mereka yang menderita gangguan kejiwaan (Kartini Kartono, 1980:96-98) c. Usaha pembinaan Usaha ini dimaksudkan terhadap remaja yang melakukan kenakalan maupun remaja
yang tidak melakukan kenakalan.
Pembinaan ini dapat diarahkan dalam beberapa aspek, seperti : 1. Pembinaan mental dan kepribadian beragama 2. Pembinaan mental ideology Negara yakni Pancasila. 3. Pembinaan kepribadian yang baik. 4. Pembinaan Ilmu Pengetahuan 5. Pembinaan ketrampilan khusus dan lain-lain.
C. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan dasar seperti membuat rumah, bila dasar pondasinya kuat maka bangunan itu akan kuat tidak mudah goyah begitu juga sebaliknya. Demikian juga dalam membangun kepribadian anaka atau mendidik anak. Keluarga yang baik adalah memenuhi syarat-syarat jasmaniah dan rohaniah, maksudnya bahwa pendidikan sebenarnya bukan pekerjaan yang sulit, asalkan keluarga yang merupakan tempat dibesarkannya anak-anak adalah keluarga yang harmonis dan memenuhi syarat-syarat psikologis dan fisik. Melihat realita di masyarakat banyak dari orang tua tidak mengerti bagaimana cara mendidik anak. Mereka menyangka apabila telah member makan, pakaian, dan perawatan kesehatan maka telah selesai tugas mereka. Sesungguhnya yang terpenting adalah dimana anak merasa disayangi, diperhatikan, dilindungi dan dipelihara dalam keluarga. Di samping itu anak merasa diperlukan adil diantara saudara-saudaranya sehingga merasa tenteram tanpa
merasa
ketakutan,
diolok-olok,
disbanding-bandingkan
dengan
saudaranya yang lain. Adanya kebebasan dalam batas-batas kewajaran, tidak terlalu terikat, dan tidak terlalu tertekan oleh peraturan-peraturan atau nasihat orang tua. Dengan demikian tampak jelas bahwa orang tua sangat berperan dalam pembentukan pribadi anak dan tentunya orang tua akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah SWT karena anak merupakan amanat yang harus dijaganya.
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang. a. Letak Geografis MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang terletak
di
pinggir
jalan
yang
menghubungkan
kecamatan
Kaliangkrik dengan kecamatan Kajoran tepatnya di Desa Ngabehan Sidowangi Kajoran Magelang, dengan batas-batas sebelah utara Desa Ngawonggo, sebelah selatan Desa Sangen, sebelah sebelah Timur Desa Sidorejo, sebelah barat Desa Sukomulyo b. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang, yang menjadi sample penelitian ini adalah siswaa kela IX C MTs Walisongo Sidowangi Kajoran yang peneliti paparkan dalam tabel berikut:
Tabel.3.1 siswa kelas IX C MTs Walisongo Kajoran Magelang No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.
Nama Responden M. Najib Khabibatul F Mustofa Teguh W Ani Khumaidah Andri Arifa Mustakim Syaikur Rozak Sari Santika Nadhiroh Khusni Khoirul Ida Zaenab B Didik Faiz M Nasikin M. Yusuf Solahudin Ahmad S Ali Eka P Rochan Nur Aini Saidatun Prihatin Siti kofsoh Sofiah Urip P Maesaroh Zaenal A Abdul Ghofur Eka M Asraf Ahmad Tasfiyatul Veri G Siti Muawanah Dita S Defina Hidayah
Tempat tgl lhr Magelang, 24 Mei 1996 Magelang, 16 Juni 1996 Magelang, 26 Nov 1997 Magelang, 14 Agt 1996 Magelang, 9 Mei 1997 Magelang, 20 Mar 1997 Magelang, 6 Feb 1996 Magelang, 28 April 1996 Magelang, 13 Agt 1996 Magelang, 19 Feb 1997 Magelang, 15 Mei 1996 Magelang, 15 Mar 1997 Magelang, 16 Feb 1996 Magelang, 25 Sept 1996 Magelang, 19 Sept 1996 Magelang, 6 April 1997 Magelang, 12 Juni 1996 Magelang,16 Juli 1996 Magelang, 22 Mei 1997 Magelang, 1 April 1996 Magelang, 2 Mei 1996 Magelang, 17 Mei 1997 Magelang, 3 Maret 1997 Magelang, 18 April 1997 Magelang, 30 Feb 1997 Magelang, 6 Juli 1996 Magelang, 3 Juli 1997 Magelang, 24 April 1996 Magelang, 21 Mei 1996 Magelang, 23 Okt 1997 Magelang, 25 Mar 1997 Magelang, 1 Jan 1996 Magelang, 21 Jan 1996 Magelang, 4 Jan 1998 Magelang, 6 Mei 1997 Magelang, 13 Mar 1997 Magelang, 25 Jun 1996 Magelang, 17 Agst 1996 Magelang, 12 Feb 1998 Magelang, 6 Nov 1997 Magelang, 18 Aprl 1996 Magelang, 20 Jan 1997
Nama Orang Tua Mukhoiri Arwanto Khozen Abdul Muin Musholi Muhsinun Muhlisin Solikhin Khamid Isro’i Asrori Surohim Pujiono Muhaimin Aspari Muhrodin Mustakim Suryadi Isfahroni Muhkosim Hasim Sutanto Slamet Imyani Efendi Mugiono Isrohman Sumarsono Jamhari Samsul Koderi Sarimin Jarwadi Budiman Kodim Abdullah Purwanto Nur Kholis Karno Ilham M Slamet Prihatin Nurul Huda Fahrudin
43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
Gunawan Rahmad Ika Muslihatun Agus Karya Choirul F Islahul Santi Siti Aisyah Siti Aminah Munazalah Umi Ratna Wisatun Dila Karim Karsim Mukin Soleh
Magelang, 19 Mei 1997 Magelang, 13 Feb 1996 Magelang, 14 Mei 1996 Magelang, 26 Mei 1996 Magelang, 9 Feb 1996 Magelang, 22 Jan 1997 Magelang, 16 Feb 1997 Magelang, 16 Feb 1997 Magelang, 3 Nov 1991 Magelang, 5 Sept 1996 Magelang, 23 Mei 1997 Magelang, 10 April 1997 Magelang, 20 Jun 1996 Magelang, 29 Jul 1997 Magelang, 21 Agst 1997 Magelang, 28 Jan 1997 Magelang, 17 Mei 1997 Magelang, 23 Agst 1996
M Nasir Haryono Dul Ghofar Nanang B Eko Murdiyanto Rohmad Syafii Khairodin Winarto Ismanto Miftaro Munif Irwanto Matori Mustofa Muhyidin Herman S Sarwanto Haryanto
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru MTs Waliongo Sidowangi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama M. Mahfudzi, S.Sos Chotimul Akhsom Cholid Najmudin Ahmad Mubarok, S.Sos.I Nur Sangidah, S. S Aminatus Sa’idah Ulfah Dwiyanti Emi Sri Wahyuni, S.P Eko Ari Setyowati,S.Pd. Rohmad Afif Eka Lestari, S.Si Fatkhurrohman, S.Pd Nur Laela Dwi Arini, S.Pd Akhmad Mundzir Arbaniyatun, S.Ag Khobiroturrohmah Ahmad Jihan M Fityatun Naimah Wiwin
Jabatan Kepala Sekolah Guru Guru Guru Guru Guru
Pengampu PKN Fiqih, B. Jawa Qur’an hadits,SKI B.Arab, PKN B. Indonesia A. Inggris Aqidah Akhlak IPA B.Inggris Penjaskes, SKI, IPS IPA BP/BK, Penjas Matematika TIK, Penjas, SBK Fiqih, IPS Ke-NU-an PKN, TIK B.Arab Matematika
B. Karakteristik Variabel Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 3. Perhatian orang tua sebagai variabel pertama (X) Perhatian orang tua sebagai variabel pertama (X), merupakan variabel yang mempengaruhi (independen). dengan indikator sebagai berikut : a. Orang tua akrab dengan anggota keluarga b. Memberi dorongan dan motivasi. c. Menghargai pendapat anak. d. Kebutuhan diperhatikan e. Memberi jalan keluar bila ada kesulitan f. Menegur tingkah laku anak yang salah g. Memberi pujian terhadap prestasi anak h. Membagi tugas atas dasar kesepakatan i. Peduli terhadap kegiatan anak j. Menanamkan kedisiplinan 4. Kenakalan remaja sebagai variabel ke dua (Y) Variabel independen atau variabel terpengaruh (Y). Dalam penelitian ini variabel independen atau variabel terpengaruhnya adalah kenakalan remaja, dengan indikator sebagai berikut: 1. Sering datang terlambat ke sekolah 2. Malas dalam belajar 3. Memakai seragam yang tidak teratur
4. Sering tidak mengerjakan PR 5. Mengganggu kelas lain 6. Tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler 7. Tidak pernah konsentrasi 8. Membolos 9. Sering merokok di sekolah 10. Menyalahgunakan uang SPP Untuk memperoleh data tentang perhatian orang tua dan kenakalan remaja siswa kelas IX C MTs Walisongo Sidowangi Kajoran, peneliti memberikan angket untuk diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisian. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan tipe pilihan, terdiri dari 10 item pertanyaan yang masing-masing terdiri dari 3 alternatif jawaban yaitu a,b dan c. Ketiga jawaban tersebut masing-masing diberi skor atau nilai sebagai berikut: 1. Jawaban a diberi skor 3 2. Jawaban b diberi skor 2 3. Jawaban c diberi skor 1
BAB IV ANALISIS DATA
Analisis data penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja siswa kelas VIIA dan VIIIB MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang 2011.
A. Analisis Diskriptif 1. Data mengenai perhatian orang tua Data perhatian orang tua di MTs Walisongo Kajoran hasil angket sejumlah 10 item, dapat di utarakan sebagai berikut : Tabel 4.1 Orang Tua Akrab dengan Anggota Keluarga No. angket
Jawaban
F
%
1.
Selalu
49
81.7 %
Kadang-kadang
9
15 %
Tidak pernah
2
3.3 %
60
100 %
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 81.7 % orang tua selalu akrab dengan anggota keluarga, 15 % menyatakan kadangkadang dan 3.3 % menyatakan tidak pernah akrab dengan anggota keluarga. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis yang menemukan bahwa rata-rata orang tua selalu akrab dengan anggota keluarga.
TABEL 4.2 Motivasi Terhadap Anak No. angket
Jawaban
F
%
2.
Selalu
53
88.3 %
Kadang-kadang
6
10 %
Tidak pernah
1
1.7 %
60
100 %
Tabel diatas menunjukkan bahwa 88.3 % orang tua memberi motivasi terhadap anak, 10 % kadang-kadang dan 1.7 % menyatakan tidak pernah memberi motivasi terhadap anak, hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa orang tua memberi motivasi terhadap anak. Table 4.3 Menghargai Pendapat Anak No. angket
Jawaban
F
%
3
Selalu
49
81.7 %
Kadang-kadang
9
15 %
Tidak pernah
2
3.3 %
60
100 %
Dari tabel diatas terlehat bahwa 81.7 % orang tua selalu menghargai pendapat anak, 15 % kadang-kadang dan 3.3 % orang tua tidak pernah menghargai pendapat anak. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis yang mendapatkan bahwa rata-rata orang tua adalah menghargai pendapat anak.
Tabel 4.4 Memperhatikan Kebutuhan Anak No. angket
Jawaban
F
%
4.
Selalu
48
80 %
Kadang-kadang
11
18.3 %
Tidak pernah
1
1.7 %
60
100 %
Dari table di atas terlihat bahwa 80 % orang tua selalu memperhatikan kebutuhan anak, 18.3 % kadang-kadang dan 1.7 % orang tua tidak pernah memperhatikan kebutuhan anak. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis yang mendapatkan bahwa rata-rata orang tua adalah memperhatikan kebutuhan anak. Table 4.5 Memberi Jalan Keluar Bila Anak Mengalami Kesulitan No. angket
Jawaban
F
%
5.
Selalu
49
81.7 %
Kadang-kadang
8
13.3 %
Tidak pernah
3
5%
60
100 %
Dari table di atas terlihat bahwa 81.7% orang tua selalu memberi jalan keluar bila anak mengalami kesulitan, 13.3% kadang-kadang dan 5% orang tua tidak pernah memberi jalan keluar bila anak mengalami kesulitan. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis yang menapatkan bahwa rata-rata orang tua adalah memberi jalan keluar bila anak mengalami kesulitan.
Table 4.6 Menegur Bila Anak Melakukan Kesalahan No. angket
Jawaban
F
%
6.
Selalu
46
76.7 %
Kadang-kadang
13
21.6 %
Tidak pernah
1
1.7 %
60
100 %
Dari table diatas terlihat bahwa 76.7% orang tua selalu menegur bila anak melakukan kesalahan, 21.6% kadang-kadang dan 1.7% orang tua tidak pernah menegur bila anak melakukan kesalahan. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis yang mendapatkan bahwa rata-rata orang tua adalah menegur bila anak melakukan kesalahan. Table 4.7 Memberi Pujian Terhadap Prestasi Anak No. angket
Jawaban
F
%
7.
Selalu
49
81.7 %
Kadang-kadang
8
13.3 %
Tidak pernah
3
5%
60
100 %
Menurut tabel di atas menunjukkan bahwa 81.7 % orang tua selalu memberi pujian terhadap prestasi anak, 13.3 % kadang-kadang dan 5% orang tua tidak pernah memberi pujian terhadap prestasi anak. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis yang mendapatkan bahwa rata-rata orang tua adalah memberi pujian terhadap prestasi anak.
Tabel 4.8 Membagi Tugas Atas Dasar Keepakatan Bersama No. angket
Jawaban
F
%
8.
Selalu
49
81.7 %
Kadang-kadang
9
15 %
Tidak pernah
2
3.3 %
60
100 %
Berdasarkan tabel di atas maka sebanyak 81.7 % orang tua selalu membagi tugas atas dasar kesepakatan bersama, 15 % kadang-kadang dan 3.3 % orang tua tidak pernah membagi tugas atas dasar kesepaktan bersama. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa orang tua rata-rata membagi tugas atas dasar kesepakatan bersama. Table 4.9 Peduli Terhadap Kegiatan Anak No. angket
Jawaban
F
%
9.
Selalu
51
85 %
Kadang-kadang
6
10 %
Tidak pernah
3
5%
60
100 %
Dari tabel di atas maka sebanyak 85 % orang tua selalu peduli terhadap kegiatan anak, 10 % kadang-kadang dan 5 % orang tua tidak pernah peduli terhadap kegiatan anak. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa orang tua rata-rata peduli terhadap kegiatan anak.
Tabel 4.10 Menanamkan Kedisiplinan Pada Anak No. angket
Jawaban
F
%
10.
Selalu
48
80 %
Kadang-kadang
10
16.7 %
Tidak pernah
2
3.3 %
60
100 %
Berdasarkan tabel di atas maka sebanyak 80% orang tua selalu menanamkan kedisiplinan pada anak, 16.7 % kadang-kadang dan 3.3 % orang tua tidak pernah menanamkan kedisiplinan pada anak. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa orang tua rata-rata menanamkan kedisiplinan pada anak. 2. Hasil data kenakalan remaja Data kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran hasil angket sejumlah 10 item, dapat di utarakan sebagai berikut : Tabel 4.1.1 Sering Terlambat Datang Ke Sekolah No. angket
Jawaban
F
%
1.
Selalu
1
1.7 %
Kadang-
11
18.3 %
kadang
48
80 %
60
100 %
Tidak pernah
Dari table di atas maka sebanyak 1.7 % anak sering terlambat datang ke sekolah, 18.3 % kadang-kadang dan 80 % tidak pernah
terlambat datang kesekolah. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa rata-rata siswa tidak pernah datang terlambat kesekolah. Tabel 4.1.2 Merasa Malas Dalam Belajar. No. angket
Jawaban
F
%
2.
Selalu
1
1.7 %
Kadang-kadang
11
18.3 %
Tidak pernah
48
80%
60
100 %
Dari tabel di atas maka sebanyak 1.7 % siswa sering merasa malas dalam belajar, 18.3 % kadang-kadang dan 80 % siswa tidak pernah merasa malas dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa rata-rata siswa tidak pernah merasa malas dalam belajar. Tabel 4.1.3 Memakai Seragam Tidak Teratur No. angket
Jawaban
F
%
3.
Selalu
1
1.7 %
Kadang-kadang
15
25 %
Tidak pernah
44
73.3 %
60
100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 1.7 % siswa selalu memakai seragam tidak teratur, 25 % kadang-kadang dan 73.3 % siswa tidak pernah memakai seragam tidak teratur. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa rata-rata tidak pernah memakai seragam tidak teratur.
Table 4.1.4 Tidak Pernah Mengerjakan PR No. angket
Jawaban
F
%
4.
Selalu
1
1.7 %
Kadang-kadang
14
23.3 %
Tidak pernah
45
75 %
60
100 %
Dari table di atas menunjukkan bahwa 1.7 % siswa selalu tidak pernah mengerjakan PR, 23.3 % kadang-kadang dan 75 % selalu mengerjakan PR. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa ratarata siswa mengerjakana PR. Tabel 4.1.5 Suka Mengganggu Kelas Lain No. angket
Jawaban
F
%
5.
Selalu
1
1.7 %
Kadang-kadang
17
28.3 %
Tidak pernah
42
70 %
60
100 %
Berdasarkan table di atas menunjukkan 1.7 % siswa selalu suka mengganggu kelas lain, 28.3 % kadang-kadang dan 70 % siswa tidak pernah suka mengganggu kelas lain. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa rata-rata siswa tidak pernah suka mengganggu kelas lain.
Table 4.1.6 Tidak Pernah Mengikuti Kegiatan Ekstra No. angket
Jawaban
F
%
6.
Selalu
1
1.7 %
Kadang-kadang
12
20 %
Tidak pernah
47
78.3 %
60
100 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 1.7% siswa selalu tidak pernah mengikuti kegiatan ekstra, 20% kadang-kadang dan 78.3% selalu mengikuti kegiatan ekstra. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa rata-rata siswa mengikuti kegiatan ekstra. Table 4.1.7 Tidak Pernah Konsentrasi dalam Belajar. No. angket
Jawaban
F
%
7.
Selalu
1
1.7 %
Kadang-kadang
11
18,3 %
Tidak pernah
48
80 %
60
100 %
Berdasarkan table di atas bahwa 1.7% siswa selalu tidak pernah konsentrasi dalam belajar, 18.3% kadang-kadang dan 80% selalu konsentrasi dalam belajar. Hal ini sesuai dengan observasi penulis bahwa rata-rata siswa konsentrasi dalam belajar.
Table 4.1.8 Sering Membolos No. angket
Jawaban
F
%
8.
Selalu
1
1.7 %
Kadang-kadang
13
21.7 %
Tidak pernah
46
76.6 %
60
100 %
Dari data di atas diketahui bahwa 1.7 % siswa selalu sering membolos, 21.7 % kadang-kadang dan 76.6 % tidak pernah membolos. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa rata-rata siswa tidak pernah membolos. Table 4.1.9 Sering Merokok di dalam Kelas No. angket
Jawaban
F
%
9.
Selalu
1
1.7 %
Kadang-kadang
10
16.7 %
Tidak pernah
49
81.6 %
60
100 %
Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahw 1.7 % siswa sering merokok di dalam kelas 16.7 % kadang-kadang dan 81.6 % tidak pernah merokok di dalam kelas. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa rata-rata siswa tidak pernah merokok di dalam kelas. Tabel 4.2 Menyalahgunakan Uang SPP No. angket
Jawaban
F
%
3.
Selalu
2
3.3 %
Kadang-kadang
13
21.7 %
Tidak pernah
45
75 %
60
100 %
Dari data di atas di ketahui bahwa 3.3 % selalu menylahgunakan uang SPP 21.7% kadang-kadang dan 75% tidak pernah menyalahgunakan uang SPP. Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa rata-rata siswa tidak pernah menyalahgunakan uang SPP. Rekapitulasi dari item angket tersebut di atas apabila jawaban selalu dinilai baik (B), kadang-kadang (C) dan tidak pernah (K) untuk item perhatian orang tua dan kenakalan remaja adalah sebagai berikut : Table 4.2.1 Rekapitulasi Item Perhatian Orang Tua No. item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
B 49 53 49 48 49 46 49 49 51 48 491
Frekuensi C 9 6 9 11 8 13 8 9 6 10 89
K 2 1 2 1 3 1 3 2 3 2 20
B 81,7 88,3 81,7 80 81,7 76,7 81,7 81,7 85 80 818,5
Presentase C 15 10 15 18,3 13,3 21,6 13,3 15 10 16,7 148,2
K 3,3 1,7 3,3 1,7 5 1,7 5 3,3 5 3,3 33,3
Tabel 4.2.2 Rekapitulasi Item Kenakalan Remaja No. item 1 2 3 4 5 6 7 8
B 1 1 1 1 1 1 1 1
Frekuensi C 11 11 15 14 17 12 11 13
K 48 48 44 45 42 47 48 46
B 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
Presentase C 18.3 18.3 25 23.3 28.3 20 28.3 21.7
K 80 80 73,3 75 70 78.3 80 76.6
9 10 Jumlah
1 2 11
10 13 127
49 45 462
1.7 3.3 18.6
16.7 21.7 211.6
81.6 75 769.8
Perbandingan rata-rata frekuensi dan rata-rata prosentase antara item perhatian orang tua dan kenaklan remaja adalah sebagai berikut : Frekuensi rata-rata item perhatian orang tua : B = 491 : 10 = 49.1 C = 89 : 10 = 8.9 K = 20 : 10 = 2 Frekuensi rata-rata item kenakalan remaja : B = 11 : 10 = 1.1 C = 127 : 10 = 12.7 K = 462 : 10 = 46.2 Prosentase rata-rata item perhatian orang tua : B = 818.5 : 10 = 81.85 C = 148.2 : 10 = 14.82 K = 33.3 : 10 = 3.33 Prosentase rata-rata item kenakalan remaja : B = 28.6 : 10 = 1.86 C = 211.6 : 10 = 21.16 K = 769.8 : 10 = 76. 98 Dari hasil perhitungan di atas, terdapat selisih frekuensi antara item perhatian orang tua dan kenakalan remaja dalam kelompok B yaitu,
B = 49.1 – 1.1 = 48, dalam kelompok C = 12.7 – 8.9 = 3.8 dan dalam kelompok K = 46.2 – 2 = 44,2 dan selisih rata-rata prosentase untuk kelompok B = 81.85 – 1.86 = 79,99 dalam kelompok C = 21.16 – 14.82 = 6.34, dalam kelompok K = 76.98 – 3.33 = 73.65 Total skor angket item kenakalan remaja = 1671 1671 1671 = = 2.785 Rata-rata = 60 x10 600
Total skor angket item kenakalan remaja = 1650 Rata-rata =
1650 1650 = = 2.75 60 x10 600
Klasifikasi : Baik = selalu = 3 Cukup = kadang-kadang = 2 Kurang = tidak pernah = 1 Rata-rata skor item perhatian orang tua = 2.875 masuk ke dalam kelompok baik, sedangkan rata-rata skor item kenakalan remaja = 2.75 tergolong baik. Berdasarkan pada pokok masalah yang penulis rumuskan, berikut ini penulis sajikan data hasil angket tentang perhatian orang tua di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran dalam table berikut ini:
Tabel 4.2.3 Nilai Angket Perhatian Otang Tua di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Nama Responden M. Najib Khabibatul F Mustofa Teguh W Ani Khumaidah Andri Arifa Mustakim Syaikur R Sari Santika Nadhiroh Khusni Khoirul Ida Zaenab B Didik Faiz M Nasikin M. Yusuf Solahudin Ahmad S Ali Eka P Rochan Nur Aini Saidatun Prihatin Siti kofsoh Sofiah Urip P Maesaroh Zaenal A Abdul G Eka M Asraf Ahmad Tasfiyatul Veri G Siti M Dita S
Hasil Jawaban a b c 9 1 0 6 4 0 7 3 0 6 3 1 2 4 4 5 5 0 8 2 0 8 2 0 7 3 0 6 4 0 7 3 0 7 3 0 10 0 0 10 0 0 10 0 0 10 0 0 10 0 0 10 0 0 9 1 0 9 1 0 8 1 1 10 0 0 9 1 0 10 0 0 8 2 0 8 2 0 8 1 1 9 1 0 6 4 0 10 0 0 8 2 0 8 2 0 4 3 3 10 0 0 6 4 0 4 5 1 6 3 1 5 2 3 4 3 3 10 0 0
3 27 18 21 18 6 15 24 24 21 18 21 21 30 30 30 30 30 30 27 27 24 30 27 30 24 24 24 27 18 30 24 24 12 30 18 12 18 15 12 30
Nilai 2 2 8 6 6 8 10 4 4 6 8 6 6 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 2 0 4 4 2 2 8 0 4 4 6 0 8 10 6 4 6 0
1 0 0 0 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 0 0 1 1 3 3 0
Scor Nominasi 29 26 27 25 18 25 28 28 27 26 27 27 30 30 30 30 30 30 29 29 27 30 29 30 28 28 27 29 26 30 28 28 21 30 26 23 26 22 21 30
A A A B C B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A C A A B A B C A
41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
Defina Hidayah Gunawan Rahmad Ika M Agus K Choirul F Islahul Santi Siti Aisyah Siti Aminah Munazalah Umi Ratna Wisatun Dila Karim Karsim Mukin Soleh Jumlah
10 10 9 8 8 10 6 10 10 8 10 10 9 8 10 8 8 10 10 10 497
0 0 1 1 1 0 4 0 0 2 0 0 1 2 0 1 1 0 0 0 88
0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 21
30 30 27 24 24 30 18 30 30 24 30 30 27 24 30 24 24 30 30 30 1473
0 0 2 2 2 0 8 0 0 4 0 0 2 4 0 2 2 0 0 0 176
0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 21
30 30 29 27 27 30 26 30 30 28 30 30 29 28 30 27 27 30 30 30 1671
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
Nominasi di atas berdasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing angket, kemudian skor itu di klasifikasikan sakaligus dikelompokkan pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut : i=
( Ntt - nr ) + 1 K1
=
(30 - 18) + 1 3
=
13 3
= 4,333 dibulatkan menjadi 4 Setelah diketahui lebar interval 4 maka ditetapkan klasifikasi dalam kategori sebagai berikut :
a. Nominasi A adalah nilai 26-30 = perhatian orang tua tinggi b. Nominasi B adalah nilai 22-25 = perhatian orang tua sedang c. Nominasi C adalah nilai 18-21 = perhatian orang tua rendah Dari data tersebut tingkat perhatian orang tua siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu : a. Tingkat perhatian orang tua tinggi 54 orang. Hasil dari angket item perhatian orang tua menunjukkan 54 anak telah memiliki skor 26-30, yang dikategorikan nominasi A. berarti tingkat perhatian orang tua tinggi sebanyak 54 orang. b. Tingkat perhatian orang tua sedang 3 orang. Hasil dari angket item perhatian orang tua menunjukkan 3 anak telah memiliki skor 22-25, yang dikategorikan nominasi B. berarti tingkat perhatian orang tua sedang sebanyak 3 orang. c. Tingkat perhatian orang tua rendah 3 orang. Hasil dari angket item perhatian orang tua menunjukkan 3 anak telah memiliki skor 18-21, yang dikategorikan nominasi C. berarti tingkat perhatian orang tua rendah sebanyak 3 orang.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tabel 4.2.4 Nilai Angket Kenakalan Remaja Pada Mts Walisongo Sidowangi Kajoran Nama Hasil Jawaban Nilai Scor Nominasi Responden a b c 1 2 3 M. Najib 0 2 8 0 4 24 28 A Khabibatul F 0 5 5 0 10 15 25 B Mustofa 0 4 6 0 8 18 26 B Teguh W 1 2 7 1 4 21 26 B Ani Khumaidah 3 7 0 3 14 0 17 C Andri 1 4 5 1 8 15 24 B Arifa 0 3 7 0 6 21 27 A
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
Mustakim Syaikur Rozak Sari Santika Nadhiroh Khusni Khoirul Ida Zaenab B Didik Faiz M Nasikin M. Yusuf Solahudin Ahmad S Ali Eka P Rochan Nur Aini Saidatun Prihatin Siti kofsoh Sofiah Urip P Maesaroh Zaenal A Abdul Ghofur Eka M Asraf Ahmad Tasfiyatul Veri G Siti Muawanah Dita S Defina Hidayah Gunawan Rahmad Ika Muslihatun Agus Karya Choirul F Islahul Santi Siti Aisyah Siti Aminah
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 3 5 2 1 2 1 1 2 1 0 1 2 3 1 1 2 1 4 3 3 5 0 2 1 5 2 3 1 1 4 3 0 1 2 0 2 2 3 4 0 1 1 3
6 6 5 8 9 8 9 9 8 9 10 9 8 7 9 9 8 9 6 7 7 5 10 8 9 5 8 7 9 9 5 3 10 9 8 10 8 8 7 6 10 9 9 7
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 6 10 4 2 4 2 2 4 2 0 2 4 6 2 2 4 2 8 6 6 10 0 4 2 10 4 6 2 2 8 6 0 2 4 0 4 4 6 8 0 2 2 6
18 18 15 24 27 24 27 27 24 27 30 27 24 21 27 27 24 27 18 21 21 15 30 24 27 15 24 21 27 27 15 9 30 27 24 30 24 24 21 18 30 27 27 21
26 25 25 28 29 28 29 29 28 29 30 29 28 27 29 29 28 29 26 27 27 25 30 28 29 25 28 27 29 29 24 19 30 29 28 30 28 28 27 26 30 29 29 27
B B B A A A A A A A A A A A A A A A B A A B A A A B A A A A B C A A A A A A A B A A A A
52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
Rahmad Ika Muslihatun Agus Karya Choirul F Islahul Santi Siti Aisyah Siti Aminah Rahmad
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 2 0 2 3 2 0
10 9 9 8 10 8 7 8 10
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 2 2 4 0 4 6 4 0
30 27 27 24 30 24 21 24 30
30 29 29 28 30 28 27 28 30
A A A A A A A A A
Nominasi didasarkan kepada jumlah nilai yang didapat dari masingmasing angket kemudian score itu diklasifikasikan sekaligus dikelompokkan pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus sebagai berikut: i=
( Ntt - nr ) + 1 K1
=
(30 - 17) + 1 3
=
14 3
= 4,667 dibulatkan menjadi 5 (lima) Setelah diketahui lebar interval 5 maka ditetapkan klasifikasinya dalam kategori sebagai berikut : a. Nominasi A adalah nilai 26 - 30 = kenakalan remaja tinggi b. Nominasi B adalah nilai 22 - 25 = kenakalan remaja sedang c. Nominasi C adalah nilai 18 - 21 = kenakalan remaja rendah Dari data tersebut tingkat kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Tingkat kenakalan remaja tinggi 2 orang. Hasil dari angket item kenakalan remaja menunjukkan 2 anak telah memiliki skor 17 - 21, yang dikategorikan nominasi C. berarti tingkat kenakalan remaja tinggi sebanyak 2 orang. b. Tingkat kenakalan remaja sedang 12 orang. Hasil dari angket item kenakalan remaja menunjukkan 12 anak telah memiliki skor 22-26, yang dikategorikan nominasi B. berarti tingkat kenakalan remaja sedang sebanyak 12 orang. c. Tingkat kenakalan remaja rendah 46 orang. Hasil dari angket item perhatian orang tua menunjukkan 46 anak telah memiliki skor 27-30, yang dikategorikan nominasi A. berarti tingkat kenakalan remaja rendah sebanyak 46 orang.
B. Analisis Lanjutan Setelah
data
terkumpul
dengan
lengkap
selanjutnya
adalah
menganalisis data tersebut. Analisis ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran atas pokok-pokok permasalahan yang di ajukan atau dengan kata lain analisis ini diajukan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu: 1) Untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran. 2) Untuk mengetahui kenakalan remaja pada siswa MTs Walisongo SidowangiKaliangkrk.
3) Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua dengan kenakalan remaja pada siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran. Adapun untuk memperoleh jawaban dari ketiga pokok bahasan / permasalahan tersebut penulis menggunakan analisis sebagai berikut : 1. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua dengan kenakalan remaja, dengan menggunakan rumus prosentase : P=
F x100% N
P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah responden a. Tingkat Perhatian orang tua Berdasarkan pada hasil penelitian pada bagian awal, tentang perhatian orang tua di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran, dapat diketahui rekapitulasi perhatian orang tua sebagai berikut : Tabel 4.2.5 Rekapitulasi Tingkat Perhatian Orang Tua di Mts Walisongo Sidowangi Kajoran No.
Kategori
Interval
Frekuensi
Prosentase
1.
Tinggi
26-30
54
90 %
2.
Sedang
22-25
3
5%
3.
Rendah
18-21
3
5%
60
100 %
Jumlah
Selanjutnya penulis sajikan prosentase dari masing-masing soal dalam bentuk tabel. Tabel 4.2.6 Data Tentang Perhatian Orang Tua Di Mts Walisongo Sidowangi Kajoran Kategori
No
1.
2.
3.
Frekuensi
Apakah orang tua akrab
Prosentase
49
9
2
81.7 %
15%
3.3%
53
6
1
88.3 %
10%
1.7%
49
9
2
81.7 %
15%
3.3%
48
11
1
80 %
49
8
3
81.7 %
49
9
2
81.7 %
49
8
3
81.7 %
melakukan
46
13
1
76.7 %
216% 1.7%
Apakah orang tua memberi
49
8
3
81.7 %
13.3
dengan anggota keluarga ? Apakah orang tua memberi motivasi terhadap anaknya ? Apakah
orang
tua
menghargai pendapat anak ? Apakah orang tua selalu
4.
memperhatikan
kebutuhan
anak ? Apakah orang tua memberi 5.
jalan keluar bila anak-anak mengalami kesulitan ?
6.
Apakah orang tua akrab dengan anggota keluarga ? Apakah orang tua memberi
7.
jalan keluar bila anak-anak mengalami kesulitan ?
18.3 %
13.3 %
15%
13.3 %
1.7%
5%
3.3%
5%
Apakah orang tua menegur 8.
bila
anak
kesalahan ? 9.
pujian
terhadap
prestasi
5%
%
anak ? 10. Apakah orang tua dalam membagi tugas atas dasar
49
9
2
81.7 %
15 %
3.3%
kesepakatan bersama ? Berdasarkan variabel yang pertama tentang perhatian orang tua akan penulis sajikan penjelasanya tiap-tiap item, sebagai berikut : 1) Orang tua akrab dengan anggota keluarga dari 60 informan yang memberikan jawaban berkode (a) sangat akrab ada 49 siswa atau 81.7 %, jawaban berkode (b) kadang-kadang, ada 9 siswa atau 15 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah, ada 2 siswa atau 3.3 %. 2) Orang tua memberi motivasi terhadap anaknya dari 60 siswa sebagai informan yang memberikan jawaban berkode (a) selalu memberi dorongan ada 53 siswa atau 88.3 %, jawaban berkode (b) kadangkadang, ada 6 siswa atau 10 %, dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 1 siswa atau 1.7 %. 3) Orang tua menghargai pendapat anak dari 60 siswa yang memberikan jawabann berkode (a) selalu menghargai, ada 49 siswa atau 81.7% , jawaban berkode (b) kadang-kadang, ada 9 siswa atau 15 %, dan jawaban berkode (c) tidak pernah, ada 2 Siswa atau 3.3 %. 4) Orang tua selalu memperhatikan kebutuhan anak, dari 60 siswa sebagai informan yang memberikan jawaban berkode (a) selalu memperhatikan, ada 48 siswa
atau 80 %, jawaban berkode (b)
kadang-kadang, ada 11 siswa atau 18.3 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 1 siswa atau 1.7%. 5) Orang tua memberi jalan keluar bila anak-anak mengalami kesulitan,dari 60 siswa sebagai informan yang memberikan jawaban
berkode (a) selalu memberi jalan keluar ada 49 siswa atau 81.7%, jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 8 siswa atau 13.3 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 3 siswa atau 5%. 6) Orang tua menegur bila anak melakukan kesalahan, dari 60 siswa sebagai informan yang memberikan jawaban berkode (a) selalu menegur, ada 46 siswa atau 76.7 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah , ada 1 siswa atau 1.7 %. 7) Orang tua memberi pujian terhadap prestasi anak, dari 60 siswa sebagi informan yang memberikan jawaban berkode (a) selalu memberi pujian ada 49 siswa atau 81.7 %, jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 8 siswa atau 13.3 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah, ada 3 siswa atau 5 %. 8) Orang tua dalam bertugas membagi tugas atas dasar kesepakatan bersma, dari 60 siswa sebagai informan yangn memberikan jawaban berkode (a) selalu, ada 49 siswa atau 81.7 %, jawaban berkode (b) kadang-kadang, ada 9 siswa atau 15 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah , ada 2 siswa atau 3.3 %. 9) Orang tua peduli terhadap kegiatan anak dari 60 siswa sebagai informan yang memberikan jawaban berkode (a) selalu ada 51 siswa atau 85 %, jawaban berkode (b) kadang-kadang, ada 6 siswa atau 10 % dan jawaban berkode(c) tidak pernah, ada 3 siswa atau 5 %. 10) Orang tua menanamkan kedisiplinan pada anak dari 60 siswa sebagai informan yangn memberikan jawaban berkode (a) selalu, 48 siswa
atau 80 %, jawaban berkode (b) kadang-kadang, ada 10 siswa atau 16.7 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 2 atau 3.3 %. b. Tingkat Kenakalan Remaja Berdasarkan pada hasil penelitian di bagian awal, tentang tingkat kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangidapat diketahui rekapitulasinya berikut ini : Tabel 4.2.7 Rekapitulasi Tingkat Kenakalan Remaja Di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran No. 1. 2. 3.
Kategori Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Interval 17 - 21 22 - 26 27 - 30
Frekuensi 2 12 46 60
Prosentase 3.33 % 20 % 76 % 100 %
Berdasarkan data rekapitulasi diatas, maka dapat dijelaskan sebagian besar tingkat kenakalan remaja pada taraf tinggi dengan nilai 17-21 ada 3.33% sebanyak 2 anak dari 60 anak,sedangkan yang memiliki tingkat kenakalan remaja pada taraf sedang ada 20% sebanyak 12 anak dari 60 anak . dan yang memiliki tingkat kenakalan remaja pada taraf rendah dengan nilai 27-30 ada 76% sebanyak 46 anak dari 60 anak. Selanjutnya penulis sajikan masing-masing item soal dalam bentuk tabel. Tabel 4.2.8 Data Tentang Kenakalan Remaja di MTs Walisongo SidowangiKajoran No
1.
Kategori
Apakah saudara sering terlambat datang ke
Frekuensi
Prosentase
A
B
C
A
B
C
1
11
48
1.7%
18.3%
80 %
sekolah ? 2.
Apakah
saudara
1
11
48
1.7%
18.3%
80 %
1
15
44
1.7%
25%
73.3%
1
14
45
1.7%
23.3%
75%
1
17
42
1.7%
28.3%
70 %
1
12
47
1.7%
20%
78.3%
1
11
48
1.7%
18.3%
80 %
1
13
46
1.7%
21.7%
76.6
merasa malas belajar ? 3.
Apakah saudara suka memakai
seragam
tidak teratur ? 4.
Apakah saudara tidak pernah
mengerjakan
PR ? 5.
Apakah saudara juga suka
mengganggu
kelas lain ? 6.
Apakah saudara tidak pernah
mengikuti
kegiatan ekstra ? 7.
Apakah dalam belajar saudara tidak pernah konsentrasi ?
8.
Apakah saudara sering membolos ?
9.
%
Apakah saudara sering merokok
di
1
10
49
1.7%
16.7% 81.6 %
2
13
45
3.3%
21.7%
dalam
kelas ? 10. Apakah saudara sering
75 %
menyalahgunakan uang SPP ?
Berdasarkan tabel tentang kenakalan remaja akan penulis sajikan penjelasan tiap-tiap item, sebagai berikut :
1) Sering terlambat datang ke sekolah, dari 60 informan yang memberikan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1.7% , jawaban berekode (b) kadangn-kadang ada 11 siswa atau 18.3 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 48 siswa atau 80%. 2) Merasa malas belajar, dari 60 informan yangn memberikan jawaban berkode (a) selalu malas ada 1 siswa atau 1.7%, jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 11 siswa atau 18.3% dan jawaban berkode(c)tidak pernah ada 48 siswa atau 80 %. 3) Memakai seragam tidak teratur, dari 60 informa siswa yang memberikan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1.7%, jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 15 siswa atau 25 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 44 siswa atau 73.3%. 4) Tidak pernah mengerjakan PR, dari 60 informan yanng memberikan jawaban berkode (a) selalu ada 1 tau 1.7 %, jawaban berkode (b) kadangn-kadang ada 14 siswa atau 23.3 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 45 siswa atau 75 %. 5) Mengganggu kelas lain, dari 60 informan yang memberikan jawaban berkode (a) selalu, ada 1 siswa atau 1.7%, jawaban berkode (b) kadangn-kadang ada 17 siswa atau 28.3 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 42 siswa atau 10%. 6) Tidak pernah mengikuti kegiatan ekstra, dari 60 informan yangn memberikan jawaban berkode (a) selalu,ada 1 siswa 1.7%, jawaban
yang berkode (b) kadang-kadangn, ada 12 siswa ada 20% dan jawaban yang berkode (c) tidak pernah ada 47 siswa atau78.3%. 7) Tidak pernah konsentrasi, dari 60 informan yang memberikan jawaban berkode (a) selalu, ada 1 siswa atau 1.7%, jawaban yang berkode (b) kadang-kadang , ada 11siswa atau 18.3 % dan jawaban yang berkode (c) tidak pernah, ada 48 siswa atau 80 %. 8) Sering membolos, dari 60 informan yang memberi jawaban berkode (a) selalu, ada 1 siswa atau 1.7%, jawaban yang berkode (b) kadangkadang, ada13 siswa atau 21.7 % dan yang jawaban yang bekode (c) tidak pernah, ada 46 siswa atau 76.6%. 9) Seringn merokok, dari 60 informan yang memberikan jawaban berkode (a) selalu, ada1 siswa atau 1.7 %, jawaban yang berkode (b) kadang-kadang, ada 10 siswa atau 16.7% dan jawaban yangn berkode (c) tidak pernah, ada 49 siswa atau 81.6 %. 10) Menyalahgunakan uang SPP, dari 60 informan yang memberi jawaban berkode (a) selalu ada 2 siswa atau 3.3%, jawaban berkode (b) kadangkadangn ada 13 siswa atau 21.7 % dan jawaban berkode (c) tidak pernah, ada 45 siswa atau 45 siswa atau 75 %. 2. Analisis data perhatian orang tua dengan kenakalan remaja Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian orang tua dengan kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran, maka akan di analisis dengan rumus korelasi Product Moment pada tahapan ini
akan disajikan data dimana perhatian orang tua sebagai variabeL X adapun datanya dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.2.9 Koefisien Korelasi Antara Perhatian Orang Tua (X) dengan Kenakalan Remaja (Y) No. Resp. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
X 29 26 27 25 18 25 28 28 27 26 27 27 30 30 30 30 30 30 29 29 27 30 29 30 28 28 27 29 26 30
Y 28 25 26 26 17 24 27 26 25 25 28 29 28 29 29 28 29 30 29 28 27 29 29 28 28 26 27 27 25 30
No. Resp. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
X 28 28 21 30 26 23 26 22 21 30 30 30 29 27 30 30 26 30 30 28 30 30 29 28 30 30 27 30 30 30
Y 28 29 25 28 27 29 29 24 19 30 29 28 30 28 28 27 25 30 29 29 27 30 29 29 28 30 28 28 28 30
Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian orang tua dengan kenakalan remaja pada siswa MTs Walisongo Sidowangi Kajoran, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Mengkuadratkan tiap-tiap dari variable perhatian orang tua (variable X) sehingga diperoleh nilai X2. 2) Mengkuadratkan tiap-tiap dari variable kenakalan remaja (variable Y) sehingga diperoleh nilai Y2. 3) Mengalikan tiap-tiap nilai dari masing-masing variable X dan variable Y sehingga diperoleh XY. Tabel 4.3 Tabel Kerja Koefisien Korelasi Antara Perhatian Orang Tua Dengan Kenakalan Remaja Di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran No. Resp. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
X 29 26 27 25 18 25 28 28 27 26 27 27 30 30 30 30 30 30 29 29 27 30 29 30 28 28 27 29
Y 28 25 26 26 17 24 27 26 25 25 28 29 28 29 29 28 29 30 29 28 27 29 29 29 28 26 27 27
X2 841 676 729 625 324 625 784 784 729 676 729 729 900 900 900 900 900 900 841 841 729 900 841 900 784 784 729 841
Y2 784 625 676 676 289 576 729 676 625 625 784 841 784 841 841 784 841 900 841 784 729 841 841 841 784 676 729 729
XY 812 650 702 650 306 600 756 728 675 650 756 783 840 870 870 840 870 900 841 812 729 870 841 840 784 728 729 783
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. JUMLAH
26 30 28 28 21 30 26 23 26 22 21 30 30 30 29 27 30 30 26 30 30 28 30 30 29 28 30 30 27 30 30 30 1671
25 30 29 29 25 28 27 29 29 24 19 30 29 28 30 28 28 27 26 30 29 29 27 30 29 29 28 30 28 28 28 30 1650
676 900 784 784 441 900 676 529 676 484 441 900 900 900 841 729 900 900 676 900 900 784 900 900 841 784 900 900 729 900 900 900 46945
625 900 841 841 625 784 729 841 841 576 361 900 841 784 900 784 784 729 676 900 841 841 729 900 841 841 784 900 784 784 784 900 45771
650 900 784 784 525 840 702 667 754 528 399 900 870 840 870 756 756 810 676 900 870 812 810 900 841 812 840 900 756 810 840 900 46245
Setelah diketahui dari variable-variabel tersebut maka akan terlihat korelasi antara pengaruh perhatian orang tua dengan kenakalan remaja. Untuk menganalisis korelasi tersebut penulis menggunakan teknik korelasi product moment sebagai upaya dalam menguji hipotesis penelitian.
3. Analisis uji hipotesis Pada tahapan ini akan diuji signifikansi korelasi antara perhatian orang tua dengan kenakalan remaja pada siswa MTs Walisongo Sidowangi dengan rumus “Korelasi Product Moment”. Adapun rumusnya sebagai berikut : NSXY - (SX )(SY )
RXY =
Ket :
{NSX
2
- ( SX ) 2
}{( NSY 2 ) - (SY ) 2 }
RXY : koefisien korelasi antara x dan y
S XY : jumlah perkalian anatar x dan y S X : jumlah variable perhatian orang tua S Y : jumlah variable kenakalan remaja S : sigma n : banyaknya subyek diketahui : N : 60 X : 1671 Y : 1650 X2 : 46945 Y2 : 45771 XY : 46245 Langkah selanjutnya adalah memasukkan angka-angka yang diperoleh dalam rumus “korelasi product moment” sebagai berikut : RXY =
NSXY - (SX )(SY )
{NSX
2
- (SX ) 2
}{( NSY 2 ) - (SY ) 2 }
=
=
=
60.46245 - (1671)(1650)
{60.46945 - (1671) }{(60.45771 ) - (1650) } 2
2
2774700 - 2757150
{2816700 - (2792241 }{2746260 - 2722500 } 17550 (24459)(23760)
=
17550 (156,39373)(154,14279)
=
17550 24106,965
= 0,7280053
dibulatkan
= 0,728 Setelah dilakukan analisis uji hipotesis melalui rumus statistic product moment maka dapat diketahui hasil RXY yaitu 0,728 dan bertanda positif. Untuk langkah selanjutnya hasil ini kita bandingkan RX (r table) baik untuk taraf signifikasi 1% maupun taraf signifikasi 5% apabila ro lebih besar atau sama maka hipotesis dapat diterima atau sebaliknya jika ro lebih kecil maka hipotesis ditolak. Setelah r (koefisien korelasi) dari variable x dan y diketahui, selanjutnya akan dikonfirmasikan dengan r product moment (nilai r dalam table) untuk mengetahui signifikan atau tidak. Bila r yang diperoleh sama atau lebih besar dari r table, maka r yang diperoleh itu signifikan. Agar lebih jelasnya dapat dilihat dalam table dibawah ini :
TABEL 31 N 60
Taraf Signifikan 5% 0,254
1% 0,330
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan dikonsultasikan dengan r pada table, ternyata nilai r lebih tinggi baik pada taraf signifikan 5 % maupun 1 %, maka korelasi anatara perhatian orang tua dengan kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangimenunjukkan adanya korelasi yang positif (signifikan positif). Langkah selanjutnya menggunakan koefisien korelasi tersebut dengan cara memandingkan harga rxy dengn nilai “r” product moment. Jika taraf signifikan 5% N= 60, harga “r” tabel (rt) = 0,254 maka harga rxy lebih besar dari “r” tabel. Begitu pula taraf signifikan 1% tabel = 0,263, ini menunjukan bahwa rxy lebih besar dari “r” tabel. Dengan demikian maka hipotesis nihil (Ho) di tolak, dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini yang berbunnyi ada korelasi positif antara perhatian orang tua terhadap kenakalan remajadi MTs Walisongo SidowangiKajoran Magelang, dapat diterima dan terbukti kebenaranya secara ilmiah. 2. Interpretasi Hasil Penelitian. Dari pernyataan data dan analisa data yang telah dilakukan , maka kiranya dapat diinterpretasika n sebagai berikut :
a. Nilai perhatian orang tua sebagai mana dalam tabel prosentase perhatian orang tua diketahui hasilnya tinggi 90 %. b. Nilai kenakalan remaja sebagai mana dalam tabel, prosentase kenakalan remaja di peroleh hasil rendah 76 % . c. Nilai rxy (melalui analisa product moment) diperoleh hasil angka tersebut melampaui nilai “r” tabel, baik dengan taraf signifikan 5% maupun 1%. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel independent (perhatian orangn tua) dengan variasi dependent (Kenakalan Remaja) maka hasil penelitian dengan menggunakan tabel interpretasi koefisien korelasi berikut ini : TABEL 4.3.2 Pedoman interpretasi koefisien korelasi Interfal koefisien 0,000 – 0,200 0,210 – 0,400 0,410 – 0,600 0,610 – 0,800 0,810 – 1,000
Tingnkat hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat ( Sugiono, 1999 : 16 )
Kemudian setelah dicocokan dengan pedoman interpretasi hasil dari koefisien korelasi diatas dapat diketahui bahwa tingkat hubungan antara perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang dalam kategori kuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan teori yang telah dikemukakan sebelumnya dan didasarkan pada penelitian juga hasil analisis data sebagai mana telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa pengaruh perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Perhatian orangn tua di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang dalang kategori tinggi, yaitu dalam hal motifasi, menghargai , perhatian dan penanaman kedisiplinan dengan hasil prosentase sebesar 90%,dalam kategori sedang sebanyak 5% dan dalam kategori rendah sebanyak 5%. Berdasarkan hasil penelitian diatas penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa mayoritas siswa MTs Walisongo merasakan perhatian orang tua itu ada dan tinggi dirasakan . 2. Berdasarkan analisis kenakalan remaja pada siswa MTs Walisongo , diperoleh hasil 3.33 % dalam kategori tinggi, 20% dalam kategori sedang dan 76.66 % berada kategori rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa mayorits siswa MTs Walisongo tingkat kenakalanya rendah.
3. Setelah dilakukan analisis diperoleh rxy = 0.728 lebih dari nilai “r” Product moment pada taraf signifikan 5 % adalah 0.250 pada taraf 1 % adalah 0.325 ini menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang.
B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian dengan kesimpulan bahwa ada pengaruh perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja, maka berkaitan dengan masalah ini, penulis dapat mengemukakan beberapa saran dengan harapan dapat bermanfaat. 1.
Kepada Orang tua a. Lingkungan keluarga merupakan arena pendidikanyang pertama dan utama bagi anak, oleh karena itu orang tua hendaklah dapat dijadikan sentral figure yang baik bagi anak dan mampu memberikan perhatian, pertimbangan, nasehat dan control bagi anakanaknya. b. Untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi realita kehidupan dimasa akan dating yang cukup komplek, sebaiknya terutama ibu dapat menciptakan suasana harmonis, penuh rasa keakraban, sehingga masing-masing anggota keluarga akan tumbuh rasa tanggung jawab yang nantinya lebih menunjukkan sikap kedewasaan
karena penanaman rasa tanggung jawab yang telah dibiasakan /ditanamkan sejak kecil. c. Dalam masalah pendidikan anak orang tua bukan hanya menonton dan mengikuti perkembangan kejiwaan anak, tetapi orang tua sebagai pembimbing dan pengayom bagi anak-anaknya, hal ini untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja yang disebabkan perhatian dan control orang tua yang kurang. 2.Lembaga Pendidikan a. Sekolah merupakan lanjutan dari proses pendidikan anak dari lingkungan keluarga yang mempunyai latar belakang kehidupan yang berbeda-beda. Untuk itu para pelaku pendidikan khususnya guru harus lebih arif dalam memberikan layanan pendidikan. b. Hubungan anatar guru dan murid hendaknya disertai rasa kasih sayang dan saling terbuka. Sikap demikian dapat mengharapkan dapat mengurangi kenakalan remaja terutama di sekolah.
C. PENUTUP Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat,
taufik,
hidayah
serta
inayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Tidak terlupakan penulis ucapkan terima kasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini dari awal hingga selesai, semoga Allah Swt. memberikan balasan yang setimpal, disertai doa
semoga skripsi bermanfaat bagi penulis pada khususya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan koreksi, kritik dan saran dari pembaca yang budiman yang bersifat membangun. Akhirnya
penulis
berdoa
semoga
Allah
SWT.
senantiasa
menganugrahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mundziri, 1994. Hadits Shahih Muslim. Jakarta : Pustaka Imani Arifin, 1975. Hubungan Timbal balik Agama di lingkungan Sekolah dan Keluarga. Jakarta : Bulan Bintang Arikunto, Suharsimi, 1987. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Az-Zabidi, 2002. Shahih Bukrori. Jakarta Amani Daradjat, Zakiah, 1972. Perawatan jiwa Untuk Anak-anak. Jakarta : Bulan Bintang Elizabeth B Harlock,1980. Developmental Psikologiy Alih bahasa oleh Isti Widayanti. Psikoogi Perkembangan. Surabaya : Erlangga Kartini Kartono, 1986. Patologi Sosiologi II Kenakalan Rajawali Pers.
Remaja. Jakarta:
Poerwodimanto WJS, 1986. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Sarlito Wirawan Sarwono, 1981. Psikologi Remaja Jakarta : Raja Gradindo Slameto, 1982. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Salatiga : Rineka Cipta Soenaryo, 1993. Al-Qur’an dan Terjemahan. Semarang: Departemen Agama RI. Al-Waah Sudiyono, Anas, 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Sukmadinata, Nana Syaodih, 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Sumadi, Surya Persada
Brata, ,1993. Psikologi pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo
Tafsir, Ahmad, 1991. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif. Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya
ANGKET UNTUK SISWA
Petunjuk Pengisian 1. Angket pertanyaan ini diisi oleh siswa 2. Kepada siswa domohon untuk menjawab pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda (X) pada salah satu alternative jawaban yang tersedia yaitu a,b atau c yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya 3. Agket ini tidak berpengaruh terhadap prestasi dan hasil studi yang akan diperoleh oleh siswa 4. Mngisi identitas sebagai berikut : a. Nama
: ………………………………………….
b. kelas
: ………………………………………….
I. DAFTAR PERTANYAAN 1. Bagaimana hubungan saudara dengan orang tua ? a. Sangat akrab
c. kurang akrab
b. akrab 2. Apakah orang tua memberi dorongan dan motivasi terhadap cit-cita saudaramu ? a. Selalu meberi dorongan dan motivasi b. kadang-kadang memberi dorongan dan motivasi c. kurang memberi dorongan dan motivasi
3. Bila saudara punya pendapat, apakah orang tua juga menghargai ? a. Sangat menghargai
b. menghargai
c. kurang menghargai
4. Sebagai seorang anak tentunya mempunyai kebutuhan, apakah orang tua juga mmeperhatikan kebutuhan saudara ? a. sangat memperhatikan b. kadang memperhatikan
c. kurang memperhatikan
5. Bila saudara mengalami kesulitan apakah orang tua membantu memberi jalan keluar ? a. selalu memberi jalan keluar b. kadang-kadang
c. tidak pernah
6. Apakah orang tua juga menegur apabila saudara melakukan kesalahan? a. selalu menegur b. kadang kadang
c. tidak menegur
7. Sebagai orang anak tentunya pernah mendapatkan prestasi apakah orang tua saudara memberi pujian ? a. selalu memberi pujian b. kadang-kadang
c. tidak pernah
8. Dalam memberi tugas, apakah berdasarkan kesepakatan ? a. Selalu
c. tidak pernah
b. kadang-kadang 9. Apakah orang tua peduli terhadap kegiatan saudara ? a. Selalu b. Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
10. Apakah orang tua juga menanamkan disiplin terhadap sauara ? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
II. DAFTAR PERTANYAAN 1. Apakah saudara sering datang terlambat ke sekolah ? a. Selalu
c. tidak pernah
b. kadang-kadang 2. Apakah saudara melas dalam belajar ? a. selalu malas
c. tidak pernah
b. kadang-kadang 3. Sebagai seorang siswa harus teratur dalam mengenakan seragam sekolah , apakah saudara tidak teratur dalam mengenakan seragam sekolah ? a. selau teratur
c. tidak pernah
b. kadang-kadang 4. Apabila ada PR, apakah saudara selalu tidak mengerajakan ? a. Selalu
c. tidak pernah
b. kadang-kadang 5. Apakah saudara selalu mengganggu kelas lain ? a. Selalu b. kadang-kadang
c. tidak pernah
6. Di sekolah tentunya ada kegiatan ekstra kulikuler, apakah saudara selalu tidak mengikutinya ? a. selalu
c. tidak pernah
b. kadang-kadang 7. Dalam belajar di sekolah apakah saudara tidak konsisten dalam mengikuti pelajaran ? a. Selalu
c. tidak pernah
b. kadang-kadang 8. Apakah saudara sering membolos ? a. Selalu
c. tidak pernah
b. kadang-kadang 9. Apakah saudara merokok di kelas ? a. selalu
c. tidak pernah
b. kadang-kadang 10. Apakah saudara juga pernah menggelapkan uang SPP ? a. Selalu b. kadang-kadang
c. tidak pernah
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Siti Rohisoh
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 18 Juli 1968 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Ngabehan Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang
Pekerjaan
: Guru
Pendidikan
:
1. MI Islamiyah Girirejo
Lulus tahun 1981
2. MTs Islamiyah Girirejo
Lulus tahun 1984
3. PGAN Magelang
Lulus tahun 1987
4. D II IAIN Walisongo
Lulus tahun 2000
5. STAIN Salatiga
Tahun 2011
Nama Ayah
:
Surun
Nama Ibu
:
Dawiyah
Nama Suami
:
Ahmad Masjkur
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar apat digunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 15 Agustus 2011 Peneliti,
Siti Rohisoh
DAFTAR NAMA GURU MTs WALISONGO SIDOWANGI No
Nama Guru
1.
M. Machfuzi,S.Sos
2.
Chotimul Ashom
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jenis Kelamin
Jabatan PKN
Pendidikan terakhir
DAFTAR NAMA GURU MI ISLAMIYTAH GIRIREJO No 1.
Nama Guru Fadlilah, S.Pd.I
Jenis Kelamin P
Tempat tanggal lahir
Jabatan
Magelang,22 Sept 1969
Kepala Madrasah
2.
Siti Bariroh,A.Ma
P
Magelang, 14 Jan 1966
3.
M.Amin, S.Ag
L
Magelang, 28 Mei 1969
4.
M.Etik Fajriyah
P
Magelang, 7 Agst 1978
5.
Muadlim
L
Magelang, 12 Des 1980
6.
Slamet Nuryanto
L
Magelang,24 Sept 1986
7.
Anna Fatiha, S.Pd
P
Magelang,12 Agst 1978
8.
Siti Ma’rifatun
P
Magelang,27 Okt 1973
9.
Faizah Sada
P
Magelang,20 Jun 1985
10.
Siti Fatmawati,S.Pd
P
Magelang,4 Okt 1983