PENGARUH PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DI RUMAH SAKIT ISLAM GORONTALO. FANDY NUGROHO HARDIKNASIONO MUSA 1, Rio Monoarfa 2,Valentina
Monoarfa3
[email protected] PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015 ABSTRAK Fandy Nugroho Hardiknasiono Musa NIM. 921 409 077. Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan di Rumah Sakit Islam Gorontalo.
Skripsi. Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Rio Monoarfa, SE,ak, M.si dan Pembimbing II Ibu Valentina Monoarfa, SE, MM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas informasi laporan keuangan di Rumah Sakit Islam Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di Rumah Sakit Islam Gorontalo. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuisioner. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana.
Kata Kunci: Pengendalian Intern, Laporan Keuangan 1
FANDY NUGROHO HARDIKNASIONO MUSA Mahasiswa pada Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo, 2 Rio Monoarfa, SE,ak, M.si, Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo, 3 Valentina Monoarfa, SE, MM.,Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo.
PENDAHULUAN Sistem perekonomian di Indonesia telah menunjukan adanya peningkatan yang cukup berarti, hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya dunia industri baik indusri kecil, industri menengah maupun industri besar. Dalam perkembangannya saat ini nampak jelas bahwa sektor industri merupakan bagian dari usaha jangka panjang yang diharapkan dapat memperluas lapangan kerja dan meratakan
kesempatan
berusaha
untuk
menunjang
tercapainya
sasaran
pembangunan. Pertumbuhan sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional. Seiring dengan kebijakan pemerintah diharapkan mampu berperan sebagai motor penggerak roda ekonomi, sehubungan dengan itu sektor swasta (perusahaan) dituntut untuk memperoleh laba yang cukup, tumbuh berkembang dan tetap surfive dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, pemasok, dan pemerintah. Salah satu tugas manajemen adalah mampu menyempurnakan dan meningkatkan pengelolaan usahanya, sejalan dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, terutama dalam menghadapi perubahan-perubahan yang semakin
kompleks.
Manajemen
memerlukan
berbagai
kebijakan
dan
pengendalian. Antara lain berupa struktur pengendalian intern perusahaan. Pengendalian intern menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007: 319.2) adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manjemen dan personil lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efinsiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
yang terdiri dari (5) lima komponen yaitu: lingkungan pengendalian, penafsiran resiko, sistem informasi dan komunikasi akuntansi, aktivitas pengendalian dan pemantuan. Rumah Sakit Islam Gorontalo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kesehatan, dimana organisasi ini memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu serta turut menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Sistem Kesehatan daerah dalam mendukung masyarakat yang sehat. Oleh karena itu, Rumah Sakit Islam Gorontalo dalam memberikan pelayanan sangat membutuhkan tata kelola organisasi/perusahaan yang baik(good corporate governance). Agar good corporade governance dapat berjalan dengan baik, maka salah satu hal yang diterapkan di Rumah Sakit Islam Gorontalo adalah pengendalian intern. Laporan keuangan yang diterbitkan terkadang mengalami beberapa hambatan. Di antaranya:Kurang tepat dalam penyajian laporan keuangannya. Dari segi ketepatan waktu laporan keuangan terlambat dibuat dan disampaikan serta nilai-nilai dalam laporan keuangan kurang didukung oleh bukti-bukti yang sah dan valid. Berdasarkan fakta di atas, peneliti ingin lebih jauh mengkaji tentang laporan keuangan yang dipengaruhi oleh struktur pengendalian intern. Sebagaimana didasarkan pada penjelasan Darise (2009: 302) yang mengungkapkan bahwa sebuah laporan keuangan akan menjadi berkualitas jika sistem pengendalian intern di terapkan dengan baik. KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Pengendalian Intern
Menurut Warren Reeve Fess yang diterjemahkan oleh Aria Faramita, Amanugrahari dan Taufik Hendrawan (2005: 235) pengertian pengendalian intern adalah “pengendalian Internal (Internal Control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan pengunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan menyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti”. Ikatan Akuntansi Indonesia (2007: 319) mendefinisikan bahwa Pengendalian Intern adalah sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lainnya yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan, yaitu: keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap program dan peraturan yang berlaku, dan efektifitas dan efensiensi operasi. Beng Wee Goh Dan Li dalam Suci (2010: 25), menjelaskan bahwa pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan handal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Menurut Mahmudi (2010: 20) pengertian sistem pengendalian intern adalah proses yang integral dari tindakan dan kegiatan yang dilakukan oleh manajemen (eksekutif) dan jajarannya untuk memberikan jaminan atau keyakinan memadai dan tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan assetNegara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan Menurut Sofyan Harahap (2008: 105), menyatakan bahwa laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Munawir (2002: 31) “ Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasilnya yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan”. Darsono (2005: 13) Laporan Keuangan adalah “informasi yang memuat informasi tentang posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan”. Informasi ini diperlukan untuk melihat kinerja manajemen dalam melaksanakan kewenangan yang diberikan oleh pemilik. Jumingan (2008: 4) menyatakan bahwa “laporan keuangan yang disusun guna memberikan informasi kepada berbagai pihak terdiri atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Bagian Laba Ditahan, Atau laporan Modal sendiri, dan Laporan perubahan posisi keuangan atau Laporan Sumber dan Pengunaan Dana”. Penelitian Yang Relevan Adapun penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. blongkod (2012) dengan judul “Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada PT.Gorontalo Fitra Mandiri” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan yang ada. Dengan hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh yang positif dari pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan di PT.Gorontalo Fitra
Mandiri. Semakin baik pengendalian intern yang diterapkan maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan akan semakin meningkat. 2. Mohammad (2012) dengan judul
Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan pada kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Provinsi Gorontalo yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan yang ada. Hasil penelitiannya bahwa pengendalian intern berpengaruh positif dan signitif terhadap kualitas laporan keuangan pada kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Provinsi Gorontalo. Semakin efektif penerapan pengendalian intern di instansi tersebut makan keandalan dan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih baik. Ishak (2010) dengan judul “ Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada PT. Hasjrat Abadi Kota Gorontalo “ yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan yang ada. Hasil penelitiannya bahwa a). Pihak perusahaan harus melaksanakan unsur-unsur pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, b). dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian intern seharusnya pihak perusahaan biasa melakukan pemisahan wewenang untuk dapat meningkatkan ketelitian penyusunan laporan keuangan, c). Pihak perusahaan harus melakukan auditing pada waktu tertentu Hipotesis Menurut Arikunto (1996: 94) hipotesis adalah jawaban yang besifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sehubungan dengan ini maka hipotesis yang dikemukakan dalam
penelitian tersebut sebagai berikut: Diduga pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada Rumah Sakit Islam Gorontalo METODE Metode
penelitian
merupakan
suatu
teknik/cara
untuk
mencari,
memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data, baik itu berupa data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun suatu penelitian dan kemudian menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan pokok pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat menurut Husein Umar (2005: 303) “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”. penjelasan ini mengambarkan perlu suatu perencanaan awal tentang sesuatu yang berkaitan penelitian. Tujuannya adalah mempermudaah pemetaan langkah-langkah yang akan ditempuh sebelum penelitian atau sedang dalam proses penelitian PEMBAHASAN Populasi Dan Sampel Menurut Arukunto (2006) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap dan yayasan Rumah Sakit Islam Gorontalo sedangkan sampel diarahkan pada purposive sumpling yang sebagian diarahkan pada karyawan tetap
memahami dan terlibat dalam penerapan pengendalian intern dan penerbitan laporan keuangan.
No
NAMA
JUMLAH PEGAWAI
1
DOKTER SPESIALIS
12
2
DOKTER UMUM
8
3
PERAWAT
31
4
BIDAN
10
5
FARMASI
5
6
ADMINISTRASI DAN UMUM
32
JUMLAH TOTAL
98
KET
Sejarah Rumah Sakit Isam Gorontalo. Gagasan Rumah Sakit Islam Gorontalo pada awalnya berasal dari Brigjen Piola Isa, SH yang didukung oleh tokoh tokoh masyarakat Gorontalo baik yang berada di Gorontalo maupun yang berada di perantauan (Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Makasar, Palu dan Manado). Melalui berbagai usaha dan pendekatan serta pertemuan antara para tokoh masyarakan, konsultasi dengan pemerintah daerah, maka dibentuklah yayasan Kesejahteraan Umat “Hasana” Gorontalo yang dilakukan dengan akte Notaris Jotje Nento, SH, Nomor: 36 tanggal 15 oktober 1988. Pelaksanaan operasional rumah sakit islam Gorontalo dimulai dengan pembukaan “Poliklinik Sederhana” digendung pertama yang dibangun pada tahun 1991. Pada tahun 1995 “Poliklinik Sederhana” ini dikembangkan menjadi rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Islam Gorontalo berkat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak baik masyarakat, pemerintah, tokoh agama, para pendidik,
para dokter, para pengusaha, cendekiawan muslim, para dermawan di Gorontalo dan di luar Gorontalo. Sampai saat ini Rumha sakit Islam Gorontalotetap eksis melayani kebutuhan masyarakan dibidang kesehatan. Gambaran Umum Responden Diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 orang. Adapun profil dari ke 15 responden yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3: Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No 1
Keterangan Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan tidak menginformasikan 2 Usia < 30 tahun 30 – 40 tahun 40 – 50 tahun > 50 tahun tidak menginformasikan 3 Lama Kerja 1-2 tahun 3-6 tahun 7-10 Tahun > 10 tahun tidak menginformasikan Sumber: Data olahan, 2014
Jmlah Responden 2 9 4 5 2 1 0 7 9 2 1 0 3
Persentase % 13,33% 60,00% 26,67% 100,00% 33,33% 13,33% 6,67% 0,00% 46,67% 100,00% 60,00% 13,33% 6,67% 0,00% 20,00%
Pengendalian Internal adalah suatu sistem usaha atau sistem sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode dan ukuranukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem Pengendalian Internal yang handal dan efektif dapat memberikan informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi yang bagus untuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan perusahaan yang lebih efektif pula. Sistem Pengendalian Internal berfungsi sebagai pengatur sumberdaya yang telah ada untuk dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh pengembalian (gains) yang maksimal pula dengan pendekatan perancangan yang menggunakan asas Cost-Benefit, (Indah, 2012). Tujuan penerapan SPI dalam perusahaan adalah untuk menghindari adanya penyimpangan dari prosedur, laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya dan kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan terutama manajemen berusaha untuk menghindari risiko dari adanya penerapan suatu system.
Dari
uraian
tersebut menunjukan bahwa pengendalian intern yang digunakan dalam perusahaan merupakan salah satu faktor yang mentukan kualitas laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan sebagai bentuk komunikasi akan keadaan perusaahan terkait dengan keadaan keuangan perusahaan terkait menjadi sebuah pemeran penting dalam
keberlangsungan
sebuah
perusahaan.
Dalam
terapannya,
perusahaan-perusahaan tentu diwajibkan dalam pembuatan laporan keuangan
setiap periodenya. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka pada perusahaan tersebut Sehingga itu dengan adanya pengendalian intern yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan yang berkualitas dimana laporan keuangan tersebut nantina dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Pengendalian intern sebagai suatu sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan
laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku. Berdasarkan pemaparan antara pengendalian internal dan bagaimana laporan keuangan itu sendiri dapat ditarik kesimpulan untuk mencapai pelaporan keuangan yang berkualitas serta memenuhi keseluruhan karakteristik kualitatifnya maka pengendalian internal perusahaan perlu disesuaikan dengan standar kerangka kerja pengendalian internal yang baik. pengendalian internal yang baik ada pengendalian internal yang mampu mengurangi resiko-resiko yang mungkin terjadi serta merupakan system yang dikembangkan secara berkelanjutan dan direalisasikan dalam perusahaan dengan baik. Selain itu, pengendalian internal adalah bagaimana mengoptimalkan sumber daya yang ada pada perusahaan serta mampu menutupi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh perusahan tersebut. Berdasarkan
penjelasan
tersebut
dapat
diketahui
bahwa
sistem
pengendalian intern dilakukan perusahaan untuk menjamin kelancaran operasional persusahaan, sehingga itu dapat disumpulkan bahwa sistem pengendalian inter dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan perusahaan, hal ini juga terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada Rumah Sakit Islam Gorontalo, hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada Rumah Sakit Islam Gorontalo, hal ini sesuai hasil
penelitian yang diperoleh dengan menggunakan analisis regresi sederhana dengan uji t, dari hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa nilai t-hitung untuk variabel pengendalian intern diperoleh sebesar 9.305masih lebih besar jika dibandingkan dengan nilai t-tabelsebesar 1.703, sehingga H0 ditolak dan H1yang menyatakan terdapat pengaruh pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan diterima, artinya signifikan. Selain itu berdasarkan koefisien regresi variabel pengendalian intern diperoleh dengan arah postif yang artinya bahwa semakin baik pengendalian Intern yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Islam Gorontalo akan memberi dampak yang semakin baik terhadap kualitas laporan keuangan Rumah Sakit Islam tersebut tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Agoes (2004) yang menyatakan bahwa pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga Golongan tujuan yang salah satunya adalah keandalan laporan keuangan. Hal ini menunjukan bahwa pengendalian intern merupakan salah satu faktor penentu kualitas laporan keuangan. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pakaya (2011). Hasil penelitian membuktikan bahwa baik secara simultan dan parsial dimensi sistem pengendalian intern yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Astin (2012). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa pengendalian intern berpenngaruh positif dan signitifkan terhadap kualitas laporan keuangan pada
kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Provinsi Gorontalo. Semakin efektif penerapan pengendalian intern di instansi tersebut maka keandalan dan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan menjadi semakin baik. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti lakukan mengenai pengaruh pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pada Rumah Sakit Islam Gorontalo maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada Rumah sakit Islam Gorontalo, nilai koefisien regresi dengan arah positifyang menunjukan bahwa pengaruh pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pada Rumah sakit Islam Gorontalo menunjukan arah positif, sehingga apabila pelaksanaan pengendalian intern yang semakin baik akan meningkatkan kualitas laporan keuangan. Nilai koefisien determinasi menunjukan
kontribusi atau
pengaruh pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 86.9%. Saran Setelah peneliti memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang pengaruh pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pada Rumah Sakit Islam Gorontalo, maka peneliti mengajukan saran yaitu bagi Rumah Sakit Islam Gorontalo, walaupun pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan sudah optimal maka diharapkan kepada manajemen Rumah Sakit Islam Gorontalo harus menjaga terus kinerja yang telah baik tersebut dengan meningkatkan pengendalian intern yang telah dilakukan oleh satuan pengawas intern Rumah Sakit sehingga
kualitas laporan keuangan akan semakin baik sehingga memberikan nilai informasi baik pada pemangku kepentingan (stakeholder). Selain itu pelaksanaan pengendailan intern ini diharapkan dapat meningkatkan nilai kepercayaan masyarakat dan stakeholder.
DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik Edisi Ketiga. Fakultas Ekonomi Indonesia.Jakarta. Arikunto,Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta. Darise, Nurlan, 2009. Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta. PT Indeks. Husein.umar, 2005. Metode Penelitian. Jakarta Ikatan Akuntansi Indonesia,2004. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004, Penerbit Salemba Empat,Jakarta Ishak, Rahmawati Suci, 2010. Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada PT.Hasjrat Abadi Kota Gorontaalo. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo Mahmudi,2010. Analisa laporan keuangan pemerintah daerah edisi kedua.UPP STIM YPKN. Yogyakarta Mohammad, Astin, 2012. Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Provinsi Gorontalo. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Murtanto, 2005. Sistem Pengendalian Internal Untuk Bisnis”, Hecca Punsiling. Jakarta. Mursyidi.2009. Akuntansi Pemerintah Di Indonesia. Refika Aditama, Bandung. Mardiasmo,2004.Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi. Yogyakarta Mulyadi,2002. Auditing Edisi 6. Salemba empat. Jakarta. Mohammad, Astin, 2012. Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Provinsi Gorontalo. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Niswonger, Warren Reeve Fess.1999. Edisi 19. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Erlangga. Jakarta. Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.Bandung Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.Bandung Setyautama S, 2004. Memahami Laporan Keuangan, edisi 6. PT Indeks. Jakarta.