PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT BANK MEGA, TBK CABANG GORONTALO) ABSTRAK Erwin Bahtiar 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap kualitas laporan keuangan).Skripsi. Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Bapak Zulkifli Bokiu, SE, Ak, M.Si dan Pembimbing II, Bapak Sahmin Noholo, SE, MM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pada PT. Bank Mega Cabang Gorontalo. Responden dalam penelitian ini adalah staf/pegawai yang ada PT Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada PT Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo. Koefisien determinasi menunjukan besarnya pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo sebesar 56.1%.
Kata Kunci: Sistem Pengendalian Intern, Kualitas Laporan Keuangan.
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu perusahaan atau badan usaha sangat bergantung pada profesionalitas manajemen dalam rangka untuk memajukan dan meningkatkan produktivitas kegiatan usahanya. Peran manajemen dalam hal pengambilan keputusan berdasarkan laporan-laporan perusahaan khususnya laporan keuangan adalah hal yang sangat penting. Laporan keuangan yang digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan harus akurat dan tepat waktu agar keputusan yang akan dihasilkan juga lebih tepat sasaran. Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang, sehingga disinilah laporan keuangan tersebut sangat diperlukan. Sistem pengendalian internal merupakan salah satu sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaannya. Dalam mewujudkan sistem perusahaan yang baik dan tepat, dibutuhkannya suatu analisa dan evaluasi. Dimana hal tersebut diharapkan mampu mencegah penyelewengan yang dapat terjadi di dalam suatu perusahan. Alvin A.Arens, Radal J.Elder, Mark S.Beasly dalam buku berjudul Auditing dan Pelayanan Verifikasi (2004: 396) bahwa suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen jaminan yang wajar bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini sering disebut pengendalian, dan secara kolektif mereka meringkas pengendalian internal entitas itu. Penerapan sistem pengendalian intern yang kurang baik akan sangat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan suatu perusahaan sehingganya sistem pengendalian intern menjadi sangat penting dalam suatu perusahaan untuk menjaga kekayaan perusahaan tersebut. Berkaitan dengan permasalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan (Studi kasus PT Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo).
Populasi Dan Sampel Penelitian Sesuai dengan kebutuhan penelitian maka seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Sudjana (1984: 5) apabila jumlah kurang dari 100, maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi tersebut atau disebut sampel total. Sedangkan jumlah populasi lebih dari 100, maka yang menjadi sampelnya adalah 10%-15% atau 20%-5%. Dengan demikian peneliti mengambil keseluruhan karyawan yang terlibat dalam pengelolaan laporan keuangan menjadi sampel (sampel total) karena seluruh populasi diambil menjadi sampel, maka penelitian ini adalah penelitian sensus. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dari responden yang akan diteliti, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket. Angket adalah serangkaian pertanyaan indikator-indikator yang ada dalam fokus penelitian, pertanyaanpertanyaan tersebut mewakili semua bentuk aktivitas atau kegiatan dalam fokus penelitian. Teknik ini akan disediakan ssejumlah pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden yang telah ditentukan. Uji Validitas Instrumen Berkaitan dengan pengujian validitas instrument menurut Riduan dan Akon (2005: 109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan suatu alat ukur . Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, lebih dahulu dicari hargaharga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus pearson product moment adalah: rxy =
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
Where: rxy = Koefisien korelasi produk moment ∑X = Skor untuk setiap item ∑Y = Skor total untuk keseluruhan item N = Jumlah responden Distribusi (tabel t) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – k) kaidah keputusan: jika t hitung > ttabel berarti valid, sebaliknya thitung < ttabel berarti tidak valid. Jika instrument itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Tabel 3 Indeks Kioefisien Korelasi Nilai r
Tingkat Korelasi
0,000 – 0,199
Korelasi sangat rendah
0,200 – 0,399
Korelasi rendah
0,400 – 0,599
Korelasi sedang
0,600 – 0,799
Korelasi kuat
0,800 – 1,000
Korelasi sangat kuat
Uji Reliabilitas Instrument Pengujian realibilitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana kestabilan dan konsistensi instrument dalam mengukur konsep. Selain itu pengujian realibilitas dilakukan untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukur. Untuk menguji realibilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien realibilitas Alpha cronbach (Arikunto, 2006: 196) yaitu:
r11
2 k b = 1 t2 k 1
Dimana : r11
= Reliabilitas tes
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b
t 2
= Jumlah varians butir = Varians total
Nilai r hitung akan dikonsumsikan pada nilai-nilai r tabel dengan alpha 5% (0,05). Apabila r
lebih besar dari rtabel, maka kousioner yang digunakan dalam
hitung
penelitian ini memiliki keadaan sebagai alat ukur. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana. Penggunaan teknik ini karena dalam penelitian ini hanya digunakan satu variable terikat (kualitas laporan keuangan) dan satu variable independen (Sistem pengendalian Intern). Model yang akan dibentuk sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono, 2009: 261) adalah: Y = a + bX
(Sugiyono, 2009: 261)
Y
: Variabel dependen (kualitas laporan keuangan)
X
: Variabel independen (Sistem pengendalian Intern)
b
: Angka arah atau koefisien regresi
a
: Intercept atau konstata
Untuk kemudahan dalam perhitungan digunakan jasa computer berupa software dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for windows version 16 dan Microsoft exel 2007. Koefisien Determinasi Untuk mengukur besarnya proporsi atau presentasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen maka dibuat pengujian koefisien determinan. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu. Hal ini berarti R = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen, bila R semakin besar mendekati 1, menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis Statistik Ha: ρ ≠:
Terdapat pengaruh antara variabel X (sistem pengendalian intern) dengan variabel Y (kualitas laporan keuangan) Pada PT.Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo.
HO : ρ = 0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel X (sistem pengendalian intern) dengan variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan) Pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Uji Kualitas Instrumen Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan pengujian validitas dan reliabilitas. Oleh karena itu sebelu dibagikan kepada responden, terlebih dahulu kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap 5 orang mahasiswa akuntansi semester akhir. untuk melihat apakah data yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliabel yang hasilnya dapat dilihat pada sub bagian berikut ini: Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan atau mengukur sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas digunakan coefisien correlation pearson product moment (sugiono, 2009) yaitu dengan menghitung korelasi antara score masing-masing butir pertanyaan dengan total score. Adapun kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel yaitu 0.3
Jika, rhitung > rTabel (0,3) berarti Valid, sebaliknya rhiutng
Variabel Sistem pengendalian intern (X) Variabel Sistem pengendalian intern terdiri atas 16 item pertanyaan, dengan
menggunakan program SPSS 16 hasil uji validitas variabel sistem pengendalian intern dapat dilihat pada tabel 5 berikut: Tabel 5: Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Sistem Pengendalian Intern) Indikator
Item
RHitung
Rtabel
Status
P1
0.735
0.3
Valid
P2
0.690
0.3
Valid
P3
0.510
0.3
Valid
P4
0.597
0.3
Valid
P5
0.474
0.3
Valid
P6
0.573
0.3
Valid
P7
0.582
0.3
Valid
P8
0.412
0.3
Valid
P9
0.493
0.3
Valid
P10
0.672
0.3
Valid
P11
0.537
0.3
Valid
P12
0.710
0.3
Valid
Informasi Dan
P13
0.686
0.3
Valid
Kominikasi
P14
0.764
0.3
Valid
P15
0.521
0.3
Valid
P16
0.524
0.3
Valid
Lingkungan Pengendalian
Penilaian Resiko
Kegiatan Pengendalian
Pemantauan
Pertanyaan
Sumber: Olah Data 2013 Berdasarkan status pada tabel 5 dapat dikatakan bahwa semua item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel sistem pengendalian intern valid, hal ini sebagaimana terlihat dari nilai rhitung dari semua item pertanyaan lebih besar dari nilai rtabel yang telah ditentukan yaitu 0.3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur variabel sistem pengendalian intern. 2.
Variabel Kualitas Laporan Keuangan (Y) Variabel kualitas laporan keuangan dalam penelitian ini terdiri atas 8 item
pertanyaan, dengan menggunakan program SPSS 16 hasil uji validitas variabel kualitas laporan keuangan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6: Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kualitas Laporan keuanga)
Indikator
Item Pertanyaan
RHitung
RTabel
Status
Dapat dipahami
P1
0.791
0.3
Valid
Relevan
P2
0.532
0.3
Valid
Keandalan/ Tepat
P3
0.611
0.3
Valid
P4
0.713
0.3
Valid
Dapat Dibandingkan Sumber: Olah Data 2013
Berdasarkan status pada tabel 6 di atas dapat dikatakan bahwa semua item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel kualitas laporan keuangan valid, hal ini sebagaimana terlihat dari nilai rhitung dari semua item pertanyaan lebih besar dari nilai rtabel yang telah ditentukan yaitu 0.3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan tersebut telah
menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur variabel kualitas laporan keuangan. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum data di analisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi linier sederhana, data tersebut harus memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki dalam analisis regresi yaitu sebagai berikut: Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normal tidaknya
distribusi variabel dalam
penelitian ini
dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S test). Jika nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada taraf di atas 5% (0,05), maka data mengikuti distribusi normal, dan sebaliknya jika nilai Kolmogorov-Smirnov signifakan pada taraf 5% atau dibawahnya berarti data mengikuti distribusi tidak normal. Hasil uji One Sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8: Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sistem Pengendalian Intern N a
Normal Parameters
30
30
120.6342
51.6475
8.63468
3.67352
Absolute
.231
.138
Positive
.112
.095
Negative
-.154
-.138
.1.134
.867
.653
.617
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kualitas laporan keuangan
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data Olahan, 2013
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnovmemiliki tingkat signifikan berada di atas 5% (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel ini mengikuti distribusi normal. Namun demikian dengan hanya melihat nilai Kolmogorov-Smirnov hal ini bisa menyesatkan khususnya untuk jumlah sample yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2001). Hasil Normal Probability Plotuntuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
Gambar 2: Grafik Hasil Pengujian Normal Probability Plot
Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan mengikuti dasar pengambilan keputusan di atas, maka disimpulkan bahwa data dalam model regresi ini memenuhi asumsi normalitas data. 4.1.5.2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas adalah dengan metode chart (diagram scatterplot), dengan dasar pemikiran bahwa: a.
Jika ada pola tertentu yang beraturan pada titik-titik yang menyebar (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka terjadi heterokedastisitas.
b.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-tttik menyebar ke atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 3: Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar 3 tersebut terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang ada menyebar ke atas dan di bawah 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. 4.1.6 Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan syarat-syarat untuk memenuhi analisis regresi telah terpenuhi, maka tahap berikut adalah melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi. Model regresi dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel sistem Pengendalian intern (X), terhadap variabel dependen kualitas laporan keuangan (Y). Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16. Kriteria pengambilan keputusan dalam melakukan penerimaan dan penolakan setiap hipotesis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel untuk masing-masing koefisien regresi. Apabila thitung lebih kecil dari t
tabel,
maka hipotesis nol (H0) atau ditolak,
dan apabila thitung lebih besar dari nilai ttabel, maka H1 atau diterima.
2. Cara yang kedua Selain kriteria perbandingan thitung dengan ttabel, yaitu dengan menggunakan kriteria nilai p value (kekuatan koefisien regresi dalam menolak H0). Jika p value< 0,05 maka Ho ditolak dan apabila p value> 0,05 maka H0 diterima. Adapun hasil Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 9 beikut: Tabel 9: Model Persamaan Regresi Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant) Sistem Pengendalian Intern
Std. Error .413
2.929
.468
.094
Beta
t
.687
Sig. .141
.889
4.999
.000
a. Dependent Variable:Kualitas Laporan Keuangan
Sumber: Olah data 2013
Berdasarkan tabel 9 maka diperoleh persamaan regresi untuk melihat pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan sebagai berikut: Y = 0.413 + 0.468X Persamaan regresi dan pengujian hipoteisi yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Nilai konstanta pada persamaan ini sebesar 0.413 menjelaskan nilai rata-rata kualitas laporan keuangan pada saat sistem pengendalian intern konstan (tidak berubah) atau sama dengan nol adalah sebesar 0.413 2. Koefisien regresi untuk variabel sistem pengendalian intern (bx) bertanda positif sebesar 0.468 menunjukkan perubahan Kualitas laporan keuangan (Y), jika sistem pengendalian intern (X) meningkat sebesar satu satuan. Jadi jika skor sistem
pengendalian intern meningkat sebesar 1 (satu) satuan maka akan terjadi peningkatan kualitas laporan keuangan sebesar 0.468, Semakin tinggi sistem pengendalian intern maka Kualitas laporan keuangan semakin baik. 3. Hasil analisis di atas juga dapat diketahui nilai t-hitung untuk variabel sistem pengendalian intern adalah sebesar 4.999 Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas n-k-1=30-1-1= 28 sebesar 1.701 Jika kedua nilai t ini dibandingkan maka nilai t-hitung masih lebih besar dibandingkan dengan nilai t-tabel sehingga Ho yang berbunyi Tidak terdapat pengaruh antara variabel X (sistem pengendalian intern) dengan variabel Y (kualitas laporan keuangan) Pada PT. Bank Mega. ditolak. Selain itu apabila kita membandingkan nilai signifikan (Pvalue), maka dapat dilihat bahwa nilai Pvaluedari pengujian ini lebih kecil dari 0.05. Dengan kata lain pada tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo.
Lingkungan Pengendalian merupakan salah satu unsur pengendalian intern yaitu menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personel organisasi tentang pengendalian. Penaksiran risiko manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan adalah penaksiran risiko yang terkandung dalam asersi tertentu dalam laporan keuangan dan desain dan implementasi aktivitas pengendalian yang ditujukan untuk mengurangi risiko pada tingkat minimum, dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat. Informasi dan komunikasi juga sangat penting dalam hal pengendalian intern. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan dapat digolongkan ke dalam berbagai kelompok. Salah satu unsur pengendalian intern lainnya adalah pemantauan, yaitu proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semetinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalian, pada waktu yang tepat, untuk menentukan apakah pengendalian beroperasi sebagaimana yang diharapkan, dan
untuk menentukan apakah pengendalian intern tersebut telah memerlukan perubahan karena terjadinya perubahan keadaan. Berdasarkan hasil analisis statistik jawaban responden menunjukkan bahwa variabel pengendalian intern berada pada level yang tinggi dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 4,65. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai dan karyawan di lingkungan PT. Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo telah menerapkan pengendalian intern dengan baik. Kualitas laporan keuangan ditentukan oleh beberapa faktor sebagaimana indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan serta dapat dipahami oleh pengguna laporan keuangan dalam hal pengambilan suatu keputusan. Berdasarkan hasil analisis statistik variabel kualitas laporan keuangan menunjukkan bahwa tingkat kualitas laporan keuangan pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo berada pada level 4,45%. Hal ini menunjukkan bahwa laporan keuangan sudah disajikan dengan baik sehingga menghasilkan informasi yang berkualitas. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo.
DAFTAR PUSTAKA Costello, Anna M. and Regina Wittenberg-Moerman. 2010. The Impact of Financial Reporting Quality on Debt Contracting: Evidence from Internal Control Weakness Reports. U.S.A: http//ebscohost.com. Diakses 8 Januari 2013 Fahmi, Irham SE, M.Si. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Alfabeta, CV. Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Hartadi, Bambang. 1999. Sistem Pengendalian Intern. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Horngren., Harisson., Bamber. 2006. Akuntansi. Jakarta: Gramedia Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Kinney William R, JR. Marcy L. Shepardson. 2011. Do Control Effectiveness Disclosures Require SOX 404(b) Internal Control Audits?
A Natural
Experiment with Small U.S. Public. University of Chicago on behalf of the Accounting Research Center: http//ebscohost.com. Diakses 8 Januari 2013 Nugroho, M. Adi. 2012. Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (Spip) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Dinas Dan Lembaga Teknis Daerah. . unpad. ac. id/ index. detail/4275/pengaruh-
penerapan-
sistem-
pengendalian-
php/skripsi/ internal-
pemerintah- spip- terhadap- kualitas- laporan- keuangan-dinas-danlembaga-teknis-daerah. Diakses 21 Januari 2013
Rahmawati, Suci. 2010. Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada PT. Hasjrat Abadi Kota Gorontalo. Skripsi: Universitas Negeri Gorontalo Riduwan & Sunarto. 2009. Pengatar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Sukmaningrum, Tantriani. Puji Harto, SE., M.Si, Akt. 2011. Analisis Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal. http//eprints.undip.ac.id/35305/1/jurnal.pdf Diakses 21 Januari 2013 Mohamad, Astin. 2012. Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Skripsi: Universitas Negeri Gorontalo Mohamad, Hamdan. 2011. Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Efektivitas Pengendalian. Skripsi: Universitas Negeri Gorontalo Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat Umar, Husain. 2003.Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Gramedia Yusuf, Al Haryono. 2001. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Asare, Stephen K. Arnold M. Wright. 2009. The Effect of Change in the Reporting Analysts’
Threshold
and
Type
Evaluation of the
of Control Reliability
Deficiency on Equity
of Future
Financial
Statements. U.S.A: http//ebscohost.com. Diakses 8 Januari 2013 Budiman, Iman. 2012. Pengaruh Implementasi Pengendalian Internal Dan Kompetensi PPK-SKPD Terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD Di Lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Skripsi. http:// pustaka. fe. unpad. ac. id/ index. php/ tesis/ detail/ 23/ pengaruh- implementasipengendalian- internal- dan- kompetensi- ppk- skpd- terhadap- kualitas-
laporan- keuangan- skpd- di- lingkungan- pemerintah- kota-tasikmalaya. Diakses 21 januari 2013 Akmal, Drs. Ak, MM. 2007. Pemeriksaan Intern (Internal Audit). Jakarta: PT. Indeks Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing Jilid 1. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia