PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT LAPORAN KEUANGAN, DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Hayyuning Tyas Rosdiani NIM: 207082000796
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Adik Febria Nuryani
NIM
: 206082003964
Jurusan
: Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan penelitian, pengolahan, dan analisis saya bukan merupakan saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat maka skripsi dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelar dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang akan timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, Juni 2011
(Adik Febria Nuryani)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Hayyuning Tyas Rosdiani
2. Tempat & Tanggal lahir
: Tangerang, 16 Juni 1989
3. Agama
: Islam
4. Alamat
: Jl. Dr. Cipto mangun kusumo Ciledug
5. Telepon
: 085693522722
6. Email
:
[email protected]
II. PENDIDIKAN 1. SD
(1996-2001)
: SDN Kreo 04 Tangerang
2. SMP
(2001-2004)
: SMPN 219 Jakarta Barat
3. SMA (2004-2007)
: SMAN 63 Jakarta Selatan
4. S1
: Universitas Islam Negeri Syarif
(2007-2011)
Hidayatullah Jakarta IV. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: ( Alm) Drs. H. Abd. Rosyid Fanani
2. Ibu
: Endang Hariyanti
3. Alamat
: Jl. Dr. Cipto Mangun Kusumo Rt 001/011 Paninggilan Utara, Ciledug-Tangerang
4. Telepon
: 081288652022
5. Anak Ke dari
: 3 dari 4 bersaudara
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT. Teriring shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Dengan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Audit Laporan Keuangan, dan Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan dalam rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukan sematamata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan, bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1.
Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Teristimewa untuk kedua orangtuaku, Untuk Alm. Ayahku tercinta yang sudah tenang disana, terima kasih banyak atas semua pengorbanan, kasih sayang, doa, motivasi, dan bantuannya. Dan untuk Ibuku tercinta yang selalu memberikan masukan, motivasi, sandaran dari setiap permasalahan yang timbul, doa, ridhonya serta kasih sayangnya sehingga penulis mendapatkan semangat lebih untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas segala bimbingan, asuhan, kasih sayangnya serta pengorbanannya dalam hidup penulis selama ini, semoga ilmu yang didapat penulis selama ini dapat
viii
memberikan kontribusi yang besar nantinya untuk menjaga, membanggakan, mencukupi dan membuat bangga. amin. 3.
Kedua Kakak dan Adikku Mas Irfan, Mas Afghan, dan Dik Ilham yang telah membantu, memberiku dukungan dan semangat. Terima kasih atas semua doa dan bantuannya yang telah diberikan kepadaku.
4.
Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA, selaku dosen pembimbing I (satu) yang telah berkenan meluangkan waktunya serta memberikan bimbingan, masukan, arahan, dan tambahan ilmu kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5.
Kak Wilda Farah, SE, Ak, M.Si, selaku dosen pembimbing II (dua) yang telah memberikan masukan, arahan dan bimbingan dari setiap permasalahan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi.
6.
Bapak Prof. Dr. Abdul hamid, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7.
Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodhoni, MM. selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
8.
Ibu Rahmawati, SE., MM selaku Kepala Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas semua dorongan, masukan, dan arahannya.
9.
Ibu Yulianti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas bantuan, dorongan, masukan, dan arahan dalam menyelesaikan skripsi
10. Bapak Suhendra S.Ag., MM selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 11. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama masa perkuliahan. 12. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Mbak Ani, Mas Ajis, Mas Heri, Mpok). 13. Keluarga Besar di Ngawi, budeh As, bulek Umi, Mbah care, mbak ani, mbak lili, dll. yang telah memberikan bantuan, support dan doa agar aku bisa cepat menyelesaikan skripsiku ini. ix
14. Sahabatku tercinta, ( Lia, Arini, Echa, Widya, Ulan) yang selalu ada bukan hanya saat penulis senang tapi juga saat penulis menghadapi masalah. Semoga persahabatan yang telah terbangun selama 3,5 tahun ini tak akan putus. 15. Teman dekatku, Sarah (terima kasih banyak atas dorongan, semangat, bantuan dan doa untuk menyelesaikan skripsi ini). 16. Yudhit, Terima kasih banyak karena selalu menemani, membantu, memberikan semangat, dukungan, dan doa dalam tiap kesulitan. 17. Ka Marina, Ka Adik, Kak Qory, Ka Nana, Ka Omeh, Ka Nurul, Kak Dyfa (terima kasih banyak telah membantu dalam setiap kesulitanku). 18. Saudara-saudaraku ( Hanny, Lili, Dek itah, Dek Nurul, Dek Ana) yang selalu memberikan motivasi, dorongan dan doa. 19. Semua orang-orang terdekatku ( Happy, Budeh, Pak Poh, Mbak Dian, Mbak wid, Mas Pomo, Mas Imam ) Terima kasih banyak karena telah memberikan bantuan, doa dan supportnya. 20. Teman-teman seperjuangan di Akuntansi-Audit dan Pajak yang membantu dan memberikanku semangat. 21. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Akuntansi Angkatan 2007 yang telah memberi saran-saran yang berguna dalam penyusunan skripsi ini. 22. Untuk Uah dan Kak Dian, Terima kasih atas semua bantuannya. 23. Seluruh Staf dan Internal auditor SPI (Satuan Pemeriksa Intern) UIN Syarif Hidayatullah 24. Seluruh Staf dan Internal Auditor PT. Surveyor Indonesia ( Pak Rasikun, Pak Roni, Pak Rudi, Pak Dwi, Pak Andre, Pak Ketut, Pak Ida Bagus, Mbak Permata, Mbak Nina) 25. Seluruh Staf PT Bank Mandiri, PT Jakarta land, LPAI, dan UIN syarif Hidayatullah 26. Para responden (auditor internal) yang telah bersedia meluangkan waktunya membantu peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan. 27. Pihak-pihak lain, yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu oleh penulis. x
Akhirnya, penulis menyadari bahwa apa yang terdapat dalam penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, April 2011
(Hayyuning Tyas Rosdiani)
xi
THE EFFECT OF INTERNAL SYSTEM CONTROL, FINANCIAL AUDIT, AND GOOD COORPORATE GOVERNANCE APPLICATION OF THE QUALITY OF FINANCIAL REPORT By : Hayyuning Tyas Rosdiani
ABSTRACT This research is aimed to analyse the effect of internal system control, financial audit, and the application of good corporate governance of financial quality reports. This research used premier data form of distributed questioners trough internal audit respondents of the companies of Jakarta. Multiple regression method is used as an analysis method on this research. The result shows that partially and simultaneously internal system control, financial audit, and the application of good corporate governance influence the financial report indeed. This research finds out that the most dominant variable is the internal system control. The result has coefficient of 0.873, it demonstrates the capacity of independent variable to explain the dependent variable of 87.3%, whereas the rest is influenced by another variable and it is not part of this regression analysis.
Key words: internal system control, financial audit, and the application of good corporate governance, quality of financial report
vi
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT LAPORAN KEUANGAN, DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN Oleh : Hayyuning Tyas Rosdiani
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan. Pada penelitian ini digunakan data primer dalam bentuk penyebaran kuesioner dengan responden internal audit pada perusahaan di Jakarta. Metode analisis data yang dilakukan dengan metode regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan secara simultan sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good corporate governance berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Pada penelitian ini ditemukan hasil analisa variabel yang paling dominan adalah sistem pengendalian internal. Hasil koefisien determinasi sebesar 0,873, hal ini berarti kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen sebesar 87,3 %, sedangkan sisanya 12,7 % dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk ke dalam analisis regresi ini.
Kata kunci : sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance, kualitas laporan keuangan
vii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ...................................................................... i Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................ ii Lembar Pengesahan Uji Komprehensif .................................................... iii Surat Pernyataan ........................................................................................ iv Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... v Abstract ...................................................................................................... vi Abstrak ....................................................................................................... vii Kata Pengantar ........................................................................................... viii Daftar Isi .................................................................................................... xi Daftar Tabel ............................................................................................... xv Daftar Gambar ........................................................................................... xvi Daftar Lampiran ........................................................................................ xvii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ..................................................... 1 B. Perumusan Masalah .............................................................. 11 C. Tujuan Penelitian .................................................................. 11 D. Manfaat Penelitian ................................................................ 13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem pengendalian Internal .................................................. 14
xi
1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ........................... 14 2. Tujuan Sistem pengendalian Internal ................................ 16 3. Pentingnya Sistem Pengendalian Internal........................... 20 4. Diterapkannya Sistem Pengendalian Internal ..................... 21 5. Membangun Elemen Sistem Pengendalian Internal ........... 22 B. Audit Laporan Keuangan ....................................................... 24 1. Pengertian Auditing ........................................................... 24 2. Audit Laporan Keuangan ................................................... 25 3. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit ...................................... 26 4. Perlunya Audit Laporan Keuangan .................................... 26 5. Standar Auditing ................................................................ 29 C. Penerapan Good Corporate Governance ................................ 31 1. Pengertian Good Corporate Governance .......................... 31 2. Asas Good Corporate Governance ................................... 33 3. Manfaat Good Corporate Governance ............................ 35 D. Kualitas Laporan Keuangan ................................................... 38 1. Pengertian Laporan Keuangan .......................................... 38 2. Tujuan Laporan Keuangan ................................................ 38 3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ....................... 39 E. Keterkaitan Antar Variabel .................................................... 42 F. Penelitian Terdahulu .............................................................. 46 G. Kerangka Pemikiran ............................................................... 49 H. Perumusan Hipotesis ............................................................. 50
xii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 51 B. Metode Penentuan Sampel .................................................... 51 C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 51 D. Metode Analisis Data ............................................................. 52 1. Statistik Deskriptif.............................................................. 52 2. Uji Kualitas Data ................................................................ 53 a. Uji Validitas .................................................................. 53 b. Uji Reliabilitas .............................................................. 54 3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 55 a. Uji Multikolonieritas ..................................................... 55 b. Uji Normalitas ............................................................. 55 c. Uji Heterokedastisitas ................................................... 56 4. Uji Hipotesis ..................................................................... 58 a. Koefisien Determinasi .................................................. 58 b. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F) ............................. 58 c. Uji Regresi Secara Parsial (Uji t) .................................. 59 E. Operasional Variabel Penelitian ............................................ 61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 65 1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 65 2. Karakteristik Responden ........................................... 66 3. Statistik Deskriptif .................................................... 69
xiii
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ......................................... 70 1. Uji validitas ................................................................ 70 2. Uji Reliabilitas ............................................................ 72 C. Hasil dan Pembahasan .................................................... 73 1. Pengujian Asumsi Klasik ............................................ 73 a. Uji Multikolinearitas ............................................... 73 b. Uji Normalitas ........................................................ 74 c. Uji Heterokedastisitas ............................................. 75 2. Analisis Regresi Linier Berganda ............................... 76 a. Uji Koefisien Determinasi ....................................... 76 b. Uji Secara Simultan(F) ............................................ 77 c. Uji Secara Parsial (t) ............................................... 78 d. Uji Regresi Linier Berganda .................................... 80 BAB V.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan .................................................................... 83 B. Implikasi ........................................................................ 84 C. Saran .............................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 86 LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 90
xiv
DAFTAR TABEL
No
Keterangan
Hal
2.1
Penelitian Terdahulu ........................................................................ 46
3.1
Metode Skala dan Pengukuran.......................................................... 54
3.2
Operasional Variabel ........................................................................ 61
4.1
Data Distribusi Sample Penelitian .................................................... 65
4.2
Distribusi Kuesioner ......................................................................... 66
4.3
Data Statistik Responden .................................................................. 69
4.4
Statistik Deskriptif .......................................................................... 71
4.5
Uji Validitas Instrumen Sistem Pengendalian Internal ...................... 71
4.6
Uji Validitas Instrumen Audit Laporan Keuangan ............................ 71
4.7
Uji Validitas Instrumen Penerapan Good Corporate Governance ..... 72
4.8
Uji Validitas Instrumen Kualitas Laporan Keuangan ........................ 72
4.9
Uji Reabilitas Sistem Pengendalian Internal ..................................... 72
4.10 Uji Reabilitas Audit Laporan Keuangan ........................................... 72 4.11 Uji Reabilitas Penerapan Good Corporate Governance .................... 73 4.12 Uji Reabilitas Kualitas Laporan Keuangan ....................................... 73 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 74 4.14 Uji Determinasi ................................................................................ 76 4.15 Hasil Uji Statistik F .......................................................................... 78 4.16 Hasil Uji t ......................................................................................... 78
xv
DAFTAR GAMBAR
No
Keterangan
Hal
2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................ 49
4.1
Grafik Jenis Kelamin ........................................................................ 67
4.2
Grafik Pendidikan Terakhir .............................................................. 67
4.3
Grafik Posisi .................................................................................... 68
4.4
Grafik Lama Bekerja ........................................................................ 69
4.5
Normal P-Plot .................................................................................. 75
4.6
Scatter Plot ....................................................................................... 76
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No
Keterangan
Hal
1.
Kuesioner Penelitian ........................................................................ 90
2.
Daftar Jawaban Responden............................................................... 91
3.
Perhitungan Data .............................................................................. 92
4.
Hasil SPSS ....................................................................................... 93
5.
Surat Keterangan Perusahaan ........................................................... 94
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan adalah Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. (SAK, 2009). Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia 2009, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi. Salah satu perangkat yang dapat menghasilkan informasi laporan keuangan adalah sistem akuntansi yang memadai. Adanya sistem akuntansi yang
memadai,
menjadikan akuntan perusahaan dapat
menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi,
1
organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipenuhinya kebijakan manajemen, hal ini disebut sistem pengendalian internal (Mulyadi, 2001 dalam Dewi, 2007), atau dengan kata lain bahwa pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan berlaku. Menurut COSO ( Sawyer, 2005:61) struktur pengendalian intern satuan usaha terdiri atas lima komponen, yaitu: (1) lingkungan pengendalian, (2) penaksiran risiko, (3) informasi dan komunikasi, (4) aktivitas pengendalian, serta (5) pemantauan. Agar struktur pengendalian intern berfungsi dengan baik, diperlukan penerapan kelima komponen pengendalian intern sehingga akan mendorong terlaksananya struktur pengendalian intern yang memadai. Sebagaimana telah diketahui bahwa mutu struktur pengendalian ini sangat berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen. Struktur pengendalian intern yang memadai mengurangi kekeliruan sehingga kualitas informasi laporan keuangan yang dihasilkan dapat lebih diandalkan ( Yadnyana, 2009) Kualitas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur. Kualitas laporan keuangan berguna sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi
2
bagi pihak yang berkepentingan. Kualitas laporan keuangan dengan berbagai pengukurannya, umumnya digunakan dalam keputusan investasi, perjanjan kompensasi dan persyaratan hutang. Keputusan kontrak yang berdasar kualitas laporan keuangan yang rendah akan mempengaruhi transfer kesejahteraan yang tidak diinginkan. Dari perspektif investasi kualitas laporan keuangan yang rendah akan menyebabkan tidak effektifnya alokasi sumber daya. Kualitas laporan keuangan yang rendah menyebabkan ineffisiensi karena mengurangi pertumbuhan ekonomi yang disebabkan alokasi modal yang tidak tepat ( Sumarwoto, 2006). Dalam mempertanggungjawabkan wewenang yang dilimpahkan kepadanya, pihak manajemen harus menyusun laporan keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan bagi manajemen sendiri (intern), dan bagi pihak pihak yang berkepentingan di luar perusahaan (ekstern). Sehubungan dengan itu informasi atau laporan keuangan harus disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum dan diterapkan secara konsisten (Yadnyana, 2009). Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen tersebut perlu diaudit oleh auditor independen (akuntan publik), sebagai penilai yang bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan. Untuk menghasilkan informasi atau laporan keuangan yang dapat dipercaya dan menghindari kesalahan pernyataan. Dalam kaitannya dengan laporan keuangan, audit memegang peranan penting dalam pencapaian hasil laporan keuangan, yaitu menuju
3
meningkatnya keberhasilan tujuan perusahaan sistem. Fungsi audit juga memegang peranan penting suatu keberhasilan sistem ekonomi. Fungsi ini menyediakan informasi keuangan yang dapat diandalkan sebagai dasar penilaian kinerja ekonomi. Informasi keuangan ini menjadi kepercayaan bagi berbagai pihak dalam pengambilan keputusan. Pemakai informasi harus yakin dalam mempercayakan pada pekerjaan yang dilaksanakan oleh akuntan, dan rasa keyakinan tergantung pada persepsi bahwa auditor seorang profesional, independen tidak memiliki kepentingan atau konflik kepentingan dengan klien dan pihak yang melaksanakan judgment secara obyektif dan tidak memihak dalam seluruh masalah yang menjadi tanggung jawabnya ( Sumarwoto, 2006) Menurut Abdul Halim (2001:48) ada empat alasan mengapa audit laporan keuangan diperlukan, yaitu (1) perbedaan kepentingan, (2) konsekuensi, (3) kompleksitas, dan (4) keterbatasan akses (remoteness). Akuntan pemeriksa harus memahami struktur pengendalian intern yang diterapkan oleh perusahaan dalam melaksanakan tugasnya. Apabila dalam mengevaluasi struktur pengendalian intern perusahaan, ternyata ditemukan suatu kelemahan yang prinsipil, maka auditor harus mengkomunikasikan kelemahan pengendalian intern tersebut kepada pihak manajemen (pemberi tugas) untuk melakukan pembenahan terhadap struktur pengendalian intern yang semestinya diterapkan. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian internal
4
yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan ( Yadnyana, 2009) Sebagai sebuah sistem, hasil audit laporan keuangan memberikan acuan kepada perusahaan dalam mengambil dan memutuskan sebuah kebijakan. Hal ini dapat dilihat dari independensi, kompetensi, program audit, pelaksanaan audit, laporan hasil audit dan tindak lanjut audit yang dilaksanakan sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga audit dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan melalui pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas keefektifan manajemen resiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik. Dari hasil tersebut sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Tidak kalah penting dari pelaksanaan audit oleh auditor independen, perusahaan harus menerapkan Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan untuk dapat meningkatkan nilai tambah bagi stakeholders, yaitu suatu kaidah, norma ataupun praktik bisnis yang sehat dan beretika (Tunggal, 2010). Dalam penerapannya, tata kelola perusahaan yang baik memerlukan praktik pengawasan yang mengacu pada prinsip GCG. Perhatian terhadap corporate governance terutama juga dipicu oleh skandal spektakuler seperti, Enron, Worldcom, Tyco, London & Commonwealth, Poly Peck, Maxwell, dan lain-lain (S. Kaihatu, 2006). Keruntuhan perusahaan-perusahaan publik tersebut dikarenakan oleh
5
kegagalan strategi maupun praktek curang dari manajemen puncak yang berlangsung tanpa terdeteksi dalam waktu yang cukup lama karena lemahnya pengawasan yang independen oleh corporate boards. Ada empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good corporate governance, (Kaen, 2003; Shaw, 2003) dalam S. Kaihatu (2006) yaitu fairness, transparency, accountability, independency, dan responsibility. Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip Good Corporate Governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas rekayasa
kinerja
yang
mengakibatkan
laporan
keuangan
tidak
menggambarkan nilai fundamental perusahaan. Terjadinya berbagai skandal keuangan yang melibatkan sejumlah perusahaan, membuat berbagai pihak menjadi ragu pada kualitas laporan keuangan. Berbagai pertanyaan diajukan terhadap kualitas hasil kerja auditor dan kualitas undang-undang yang mengatur pekerjaan auditor. Kualitas laporan keuangan yang tinggi tergantung pada kompetensi dan obyektifitas auditor. Kompetensi diperoleh dari pelatihan professional, pengalaman dan pemahaman terhadap klien dan industri tertentu. Persyaratan pendidikan telah diatur dan standar teknis telah dikembangkan oleh profesi sejak awal ( Sumarwoto, 2006) Skandal keuangan pun juga membuat berbagai pihak ragu, khususnya menyebabkan merosotnya kepercayaan masyarakat, yang salah satunya ditandai dengan turunnya harga saham secara drastis dari
6
perusahaan yang terkena kasus. Hal tersebut
menunjukkan bahwa
pentingnya kualitas laporan keuangan dan fungsi audit serta pemahaman tentang apa yang mungkin menyebabkan terjadinya skandal akuntansi. Skandal akuntansi pada perusahaan besar (misalnya Enron, WorldCom, Global Crossing) telah merusak tatanan efektivitas corporate governance, kualitas laporan keuangan, dan kredibilitas dari fungsi audit. Tingginya fraud pada laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan besar mendorong perusahaan publik untuk mengambil peran proaktif untuk mencegah penipuan ini. Strategi ini harus dikembangkan untuk mendorong kehandalan laporan keuangan yang berkualitas, integritas, serta efektivitas dan fungsi dari audit. Pada dasarnya dalam penyusunan laporan keuangan banyak dipengaruhi oleh berbagai indikator penting. Hal tersebut memiliki peranan masing-masing yang saling berkaitan untuk mencapai kualitas laporan keuangan yang reliable. Dari berbagai indikator, terdapat 3 (tiga) indikator penting yang sangat berperan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan, yaitu sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good corporate governance. Ketiganya memiliki fungsi dan tujuan yang dapat memberi dampak bagi hasil penyusunan laporan keuangan. Sistem
pengendalian
internal
meliputi
organisasi
yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalah data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
7
dipenuhinya kebijakan manajemen, sehingga dengan diterapkannya sistem pengendalian
internal,
manajemen
akan
menekankan
pentingnya
pengendalian dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya. Tujuan ini juga memastikan bahwa kegiatan usaha perusahaan patuh kepada hukum dan peraturan, kebijakan dan prosedur perusahaan, sehingga dapat menghasilkan informasi mengenai keuangan dan informasi untuk manajemen, termasuk penyiapan laporan keuangan yang berkualitas serta mencegah penggelapan informasi kepada publik. Audit laporan keuangan
merupakan
proses
sistematis
untuk
memperoleh
serta
mengevaluasi bukti yang dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Temuan-temuan yang dihasilkan dalam audit laporan keuangan cenderung sangat bermanfaat. Temuan tersebut dapat menghasilkan perbaikan struktur dan proses organisasi berdasarkan rekomendasirekomendasi yang diberikan oleh auditor, sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan. Good corporate governance merupakan suatu prinsip dasar pengelolaan perusahaan secara transparan, akuntabel dan adil sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku umum. Good corporate governance memiliki 5 (lima) komponen untuk mencapai kesinambungan usaha perusahaan, (accountability),
yaitu transparansi (transparency), akuntabilitas responsibilitas
(responsibility),
independensi
(independency), dan kewajaran (fairness). Kelima komponen tersebut penting karena penerapan prinsip good corporate governance memiliki
8
tujuan untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, mencapai sasaran yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan usaha dilakukan secara transparan, sehingga perusahaan akan menyediakan informasi yang material, relevan, dan tidak ada yang disembunyikan dengan menyajikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu. Dari ketiga indikator tersebut dapat terlihat besar kecilnya pengaruh dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan. Dalam penelitian Parno (2005) yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian Intern terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Kota Semarang”. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa efektivitas sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha koperasi pegawai republik indonesia. Penelitian lain yang dilakukan oleh I Ketut Yadyana (2009) yang berjudul “Pengaruh Frekuensi Audit Atas Laporan Keuangan Historis terhadap Keandalan Struktur Pengendalian Intern”. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa frekuensi audit atas laporan keuangan historis berpengaruh secara signifikan terhadap keandalan struktur pengendalian intern. Penelitian yang dilakukan oleh Sumarwoto (2006) yang berjudul “Pengaruh
Kebijakan
Rotasi
KAP
terhadap
Kualitas
Laporan
Keuangan”. Hasil penelitian ini menyebutkan tidak terdapat pengaruh signifikan kebijakan rotasi yang bersifat mandatory pada kualitas laporan
9
keuangan tetapi bersifat voluntary berpengaruh signifikan pada kualitas laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Adhi Legowo (2010) yang berjudul “Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Kualitas Audit dan Mekanisme
Corporate
Governance
terhadap
Integritas
Laporan
Keuangan”. Hasil Penelitian ini menyebutkan bahwa secara parsial hanya kondisi keuangan, kualitas audit, kepemilikan saham konstitusi dan jumlah financial literacy dalam anggota komite audit yang berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan kepemilikan saham manajemen, proporsi dewan komisaris independen dan keberadaan komite audit tidak pengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Eko Adhi Legowo (2010), Analisis Pengaruh Kondisi keuangan, Kualitas Audit, dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel Sistem pengendalian Internal, Audit Laporan Keuangan, dan Penerapan Good Corporate Governance sebagai variabel bebas serta Kualitas Laporan Keuangan sebagai variabel terikat. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini akan menggunakan data primer dengan penyebaran kuesioner dan populasi penelitian ini ialah internal auditor pada perusahaan yang telah menerapkan good corporate governance di Jakarta.
10
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “ Pengaruh Sistem pengendalian Internal, Audit Laporan Keuangan, dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan? 2. Apakah audit laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan? 3. Apakah penerapan Good Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan? 4. Apakah sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan Penerapan
Good
Corporate
Governance
secara
simultan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan?
11
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk
menganalisis
apakah
sistem
pengendalian
internal
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. 2. Untuk menganalisis apakah audit laporan keuangan berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. 3. Untuk menganalisis apakah penerapan good corporate governance
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. 4. Untuk menganalisis apakah sistem pengendalian internal, audit
laporan keuangan, dan penerapan Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Perusahaan Sebagai masukan dan bahan evaluasi tentang pentingnya keseriusan penerapan sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan. 2. Investor Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran tentang penerapan sistem pengendalian internal yang baik dan pentingnya
12
audit laporan keuangan serta penerapan Good Corporate Governance sebagai suatu alat yang membantu perusahaan dalam mengendalikan dan mengawasi risiko yang terjadi diperusahaan. 3. Penulisan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk mempelajari dan menambah wawasan yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan Good Corporate Governance. 4. Pihak Lain Menambah wawasan dan referensi bagi yang tertarik dengan tema ini dan untuk memungkinkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai tema ini.
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Pengendalian Internal 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Menurut Tuanakotta (1982:94), Sistem pengendalian internal meliputi rencana organisasi dan semua metode serta kebijakan yang ter-koordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan kekayaan, menguji ketepatan dan sampai berapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, menggalakan efisiensi usaha serta mendorong ditaati-nya kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan”. American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) dalam Sawyer (2005:58), memberikan pengertian bahwa, ” Kontrol Internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, atau pegawai lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar mengenai pencapaian tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku” Menurut Mulyadi (1997:165) dalam Parno (2005) Sistem pengendalian internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipenuhinya kebijakan manajemen.
14
Definisi pengendalian internal yang dikembangkan oleh COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission) tahun 1992 dalam Bambang (2009), secara luas sebagai as a process, effected by an entity s board of directors, management
and
other
personnel designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objective in the following categories: Effectiveness and efficiency of operations Reliability of financial reporting, and Compliance with applicable lows and regulations Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan tujuan utama proses pengendalian internal adalah: a. Operations/performance objectives, yaitu adanya aktivitas yang efisien dan efektif dalam hubungannya dengan misi dasar dan kegiatan usaha organisasi, termasuk standar kinerja dan pengamanan sumber daya. b. Information/financial reporting objectives, yaitu adanya informasi mengenai keuangan dan informasi untuk manajemen yag bebas dan dapat dipercaya, lengkap dan tepat waktu, termasuk penyiapan laporan keuangan yang handal serta mencegah penggelapan informasi kepada publik. c. Compliance objectives, yaitu adanya kepatuhan kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Tujuan ini memastikan bahwa kegiatan usaha perusahaan patuh kepada hukum, peraturan, rekomendasi dari regulator, kebijakan dan prosedur perusahaan.
15
2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal Adapun tujuan sistem pengendalian internal adalah : menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah digariskan (Gondodiyoto, 2007:258) Manajemen bertanggungjawab untuk merancang dan menerapkan lima unsur pengendalian internal (elements of internal control) untu mencapai tiga tujuan pengendalian internal. Unsur-unsur tersebut menurut COSO (Sawyer, 2005:62) adalah sebagai berikut : a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah manajemen
dan
siklus
pentingnya
pengendalian
operasi. dan
Manajemen
mendorong
harus
menekankan
dipatuhinya
kebijakan
pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif. b. Penilaian Resiko Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko meliputi perubahan-perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga, dan pelanggaran karyawan atas kebijakan dan prosedur perusahaan. Manajemen harus memperhitungakn resiko ini dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya sehingga tujuan
16
dari pengendalian internal dapat dicapai. Setelah resiko diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersebut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan untuk menentukan tindakan-tindakan yang akan meminimumkannya. c. Prosedur pengendalian Prosedur
pengendalian
ditetapkan
untuk
memberikan
jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan penggelapan, kita akan membahas secara singkat prosedur pengendalian yang dapat dipadukan dengan sistem akuntansi. Prosedurprosedur tersebut adalah: 1) Pegawai yang kompeten, perputaran tugas dan cuti wajib Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk memastikan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang diembannya. Karena itu, para karyawan bagian akuntansi harus mendapat pelatihan yang memadai dan diawasi dalam melaksanakan tugasnya. Ada baiknya juga bila dilakukan perputaran atau rotasi tugas di antara karyawan klerikal dan mengharuskan para karyawan nonklerikal untuk mengambil cuti. Kebijakan ini mendorong para karyawan untuk menaati prosedur yang digariskan. Disamping itu, kesalahan atau penggelapan dapat dideteksi. 2) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya ketidakefisienan, kesalahan dan penggelapan, maka tanggung jawab untuk operasi yang
17
berkaitan harus dibagi kepada dua orang atau lebih. Misalnya, tanggung jawab untuk pembelian, penerimaan dan pembayaran atas perlengkapan komputer harus dibagi kepada tiga orang atau departemen. Jika orang yang sama melakukan pemesanan, memeriksa penerimaan atas barang yang dipesan dan melakukan pembayaran kepada pemasok, maka penyelewengan bisa terjadi. Upaya-upaya pengecekan yang akan timbul akibat dibaginya tanggung
jawab
kepada
berbagai
departemen
tidak
perlu
menyebabkan tumpang tindih tugas. Dokumen perusahaan yang disiapkan oleh suatu departemen dirancang agar terkoordinasi dan saling mendukung dengan dokumen yang disiapkan oleh departemen lain. 3) Pemisahan operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi Kebijakan pengendalian harus menetapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas berbagai aktifitas usaha. Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya kesalahan dan penggelapan, maka tanggung jawab atas operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi harus dipisahkan. Selanjutnya, catatan akuntansi akan digunakan sebagai alat
pengecekan independen terhadap mereka yang bertugas
mengamankan aktiva dan mereka yang berkecimpung dalam operasi usaha.
18
4) Prosedur pembuktian dan pengamanan Prosedur pembuktian dan pengamanan harus digunakan untuk melindungi aktiva dan memastikan bahwa data akuntansi dapat dipercaya. Hal ini dapat diterapkan pada banyak hal seperti prosedur otorisasi, persetujuan dan rekonsiliasi. d. Pemantauan atau monitoring Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan mengidentifikasi di mana letak kelemahannya dan memperbaiki efektifitas pengendalian tersebut. Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin bisa dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda-tanda peringatan dari sistem akuntansi tersebut. e. Informasi dan komunikasi Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutantuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku. Manajemen juga dapat menggunakan informasi eksternal utuk menilai peristiwa dan keadaan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. Misalnya manajemen menggunakan informasi dari Financial Accounting Standarts Board (FASB) atau dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) serta Bapepam untuk menilai dampak dari perubahan standar pelaporan yang mungkin akan terjadi.
19
3. Pentingnya Sistem pengendalian Intern
Pengendalian internal bagi suatu perusahaan (terutama yang sudah go public) adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan kewajiban audit laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan tentang kecukupan sistem pengendalian perusahaan yang dikelolanya serta model/framework mana yang diadopsi (atau sepenuhnya di desain sendiri), dan wajib diaudit oleh auditor ekstern. Menurut Gondodiyoto (2007:249) Faktor-faktor yang menyebabkan makin pentingnya sistem pengendalian intern, antara lain adalah
a. Perkembangan kegiatan dan skalanya menyebabkan kompleksitas struktur, sistem dan prosedur suatu organisasi makin rumit. Untuk dapat mengawasi operasi organisasi, manajemen hanya mengandalkan kepercayaan atas berbagai laporan dan analisa. b. Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi, mencegah dan menemukan kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan terletak pada management, sehingga management harus mengatur sistem pengendalian intern yang sesuai untuk memenuhi tanggung jawab tersebut. c. Pengawasan oleh dari satu orang (saling cek) merupakan cara yang tepat untuk menutup kekurangan-kekurangan yang bisa terjadi pada manusia. Saling cek ini merupakan salah satu karakteristik sistem pengendalian intern yang baik.
20
d. Pengawasan yang ”built-in” langsung pada sistem berupa pengendalian intern yang baik dianggap lebih tapat daripada pemeriksaan secara langsung dan detail oleh pemeriksa (khususnya yang berasal dari luar organisasi)
Suatu sistem kontrol atau pengawasan internal, pada hakekatnya adalah suatu mekanisme yang didesain untuk menjaga (preventif), mendeteksi (detektif), dan memberikan terjadinya kekeliruan, kelalaian, error) maupun penyalah-gunaan (kecurangan, fraud). Mekanisme kontrol tersebut melekat (built-in) pada sistem, dan tercermin di dalam prosedur, formulir,
organisasi
(pembagian
tugas).
Mengingat
bahwa
pada
lingkungan sistem berbasis komputer risiko yang dihadapi makin rumit, maka struktur pengendalian intern pada sistem akuntansi tradisional sudah tidak mencukupi lagi untuk memenuhi kebutuhan kontrol internal terhadap risiko.
4. Diterapkannya Sistem Pengendalian internal Alasan diterapkannya sistem pengendalian intern adalah : a. Luas dan ukuran kesatuan usaha yang menjadi bagian komplek dan meluas sehingga manajemen harus mempercayai berbagai macam laporan dan analisis-analisisnya yang banyak jumlahnya. b. Pengawasan dan penelitian yang melihat pada sistem pengendalian intern yang baik mampu melindungi terhadap kelemahan manusia dan
21
mengurangi terhadap kelemahan manusia serta mengurangi kemungkinan kesalahan atau ketidakberesan yang akan terjadi. c. Tidak praktis apabila akuntan untuk memeriksa secara keseluruhan dengan keterlibatan uang tanpa mempercayai sistem pengendalian intern (Artadi 1990:2 dalam Parno, 2005). 5. Membangun Elemen Sistem Pengendalian Internal Menurut Mulyadi (2010) unsur pokok sistem pengendalian intern adalah : a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Pembagian tanggung
jawab
fungsional dalam organisasi
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Pemisahan fungsi-fungsi koperasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi 2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. b. Sistem
wewenang
dan
prosedur
pencatatan
yang
memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Dan prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu organisasi.
22
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah : 1) Penggunaan formulir bernomor urut yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. 2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). 3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi. 4) Perputaran jabatan (job rotation). 5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. 6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya. 7) Pembentukan unit organisasi (staf pemeriksa intern) yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut : 1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. 2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
23
B. Audit laporan Keuangan 1. Pengertian Auditing Auditing menurut Arens dan Loebbecke (2008) didefinisikan sebagai “Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria yang telah ditetapkan”. Menurut Sukrisno Agoes (2004:3) Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan terseb Sedangkan menurut pendapat Mulyadi (2002:9) dalam Nugroho (2005), auditing adalah Suatu proses sistemetis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kretiria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasilnya kepada yang pemakai yang berkepentingan.
24
Konrath (2002:5) dalam Sukrino Agoes (2004) mendefinisikan auditing sebagai: “ Suatu proses yang sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadiankejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kritaeria yang telah ditetapkan dan mengkomunikas ikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Audit Laporan Keuangan Audit laporan keuangan adalah suatu proses pemeriksaan oleh orang-orang yang mampu (kompeten) dan independen, dengan menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dan keterangan yang terukur suatu kesatuan ekonomi, dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan terukur yang diperoleh dari pemeriksaannya tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan (Gondodiyoto, 2007:35) Menurut Guy (2002:9) yang dikutip oleh Nugroho (2005), audit laporan keuangan menitik beratkan pada apakah laporan keuangan sesuai dengan kriteria yang spesifik. Auditor menyatakan suatu pendapat apakah laporan tersebut disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu (Arens, 2010:18).. Auditing harus dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Perusahaan
25
umumnya
memilih
menggunakan
jasa
auditor
independen
untuk
meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan tersebut, namun apabila perusahaan memutuskan untuk tidak menggunakan auditor independen, maka laporan keuangan tersebut akan memiliki kredibilitas yang sangat kecil. 2. Tujuan dan Ruang LingkupAudit Audit laporan keuangan bertujuan untuk mendapakan pendapat yang obyektif, profesional, dan independen mengenai kesesuaian laporan keuangan objek pemeriksaan dengan standar akuntansi yang berlaku yang telah ditetapkan secara konsisten dibandingkan dengan laporan keuangan pada tahun-tahun sebelumnya. Seorang auditor dalam menjalankan tugasnya yaitu melakukan pemeriksaan keuangan harus berdasar pada prinsip akuntansi berlaku umum (Nugroho, 2005:10) 3. Perlunya Audit Atas laporan Keuangan Menurut Abdul Halim (2001:48) Empat alasan mengapa audit laporan keuangan diperlukan. Keempat alasan tersebut adalah : a. Perbedaan Kepentingan Ada perbedaan kepentingan yang dapat menimbulkan konflik antara manajemen sebagai pembuat dan penyaji laporan keuangan dengan para pemakai laporan keuangan. Manajemen mempunyai kepentingan untuk mempertahankan jabatannya. Untuk itu manajemen akan berusaha agar laporan keuangan perusahaan yang dipimpinnya memperlihatkan kinerja yang baik, misalnya dengan mengubah metode perlakuan akuntansi
26
sehingga laba menjadi lebih besar. Di pihak lain, antar pemakai laporan keuangan sendiri pun mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda terhadap pelaporan keuangan perusahaan. Pemegang saham lebih senang bila tidak ada deviden. Para pemakai mengharapkan kepastian dari auditor independen bahwa laporan keuangan bebas dari pengaruh konflik kepentingan terutama kepentingan manajemen. Laporan keuangan perlu diaudit untuk menentukan kewajaran dan kenetralan laporan keuangan. Auditor independen juga diharapkan mempertimbangkan setiap kebutuhan dari berbagai kelompok pemakai laporan keuangan. Dengan demikian, audit laporan keuangan diperlukan untuk meningkatkan keyakinan pemakai laporan keungan bahwa laporan keuangan bersifat netral sehingga reabilitasnya dapat ditingkatkan. b. Konsekuensi Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi pemakai. Investor, kreditor, dan para pembuat keputusan ekonomi lainnya sangat mengandalkan laporan keuangan yang dipublikasikan. Mereka menginginkan agar laporan keuangan berisi sebanyak mungkin informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan. Mereka menginginkan adanya pengungkapan (disclosure) yang memadai. Para pemakai laporan keuangan mengandalkan auditor independen untuk memastikan bahwa laporan keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan berisi pengungkapan yang diperlukan bagi para pemakai yang berpengetahuan dan mengerti tentang laporan keuangan.
27
c. Kompleksitas Dunia bisnis yang selalu berkembang pesat mengakibatkan permasalahan akuntansi dan proses penyajian laporan keuangan semakin kompleks. Peningkatan kompleksitas ini mengakibatkan semakin tingginya resiko kesalahan interpretasi dan penyajian laporan keuangan. Hal ini menyulitkan para pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan. Oleh karena itu, mereka mengandalkan laporan auditor atas laporan laporan keuangan yang bersangkutan. d. Keterbatasan Akses (Remoteness) Pemakai
laporan
keuangan
pada
umumnya
mempunyai
keterbatasan akses terhadap data akuntansi. Ada jarak antara pemakai dengan aktivitas perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan. Jika para pemakai ingin mengakses data secara langsung, maka mereka menghadapi kendala waktu, biaya, ketelitian, dan tenaga. Oleh karena itu, mereka mempercayakan pemeriksaan kepada pihak ketiga yaitu auditor independen. Sebagian kecil pemakai mempunyai akses langsung terhadap catatan akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Hal ini memungkinkan mereka untuk manipulasi catatan akuntansi dan laporan keuangan untuk kepentingan mereka. Oleh karena itu, para pemakai lainnya akan mengandalkan audit yang dilakukan auditor independen untuk memastikan bahwa laporan keuangan cukup berkualitas dan bebas dari manipulasi.
28
4. Standar Auditing Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan standar-standar audit untuk profesi yaitu Standar Auditing Berlaku Umum. Standar ini adalah standar auditing yang paling dikenal. Di Indonesia, standar ini terdiri dari Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan. Standar ini diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) No. 01 (2001 par.27) sebagai berikut : a. Standar Umum Standar umum berhubungan dengan kualifikasi atau seorang auditor dan kualitas pekerjaan seorang auditor, yaitu : 1) Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor. 2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. b. Standar Pekerjaan Lapangan Standar pekerjaan lapangan berhubungan dengan pelaksaan pekerjaan audit di lapangan, yaitu : 1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten, harus disupervisi dengan semestinya.
29
2) Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan, 3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. c. Standar Pelaporan Standar ini berhubungan dengan masalah pengkomunikasian hasil-hasil audit, yaitu : 1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2) Laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor 4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
30
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor. C. Penerapan Good Corporate Governance 1. Pengertian Good Corporate Governance Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan Struktur yang oleh stakeholder, pemegang saham, komisaris dan manajer menyusun tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut dan mengawasi kinerja (OECD, 2003). Adapun definisi Good Corporate Governance dari Cadbury Committee dalam Arifin (2005) yang berdasar pada teori stakeholder adalah sebagai berikut : “A set of rules that define the relationship between shareholders, managers, creditors, the government, employees and internal and external stakeholders in respect to their rights and responsibilities”. (Seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara para pemegang saham, manajer, kreditur, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka). Beberapa institusi Indonesia mengajukan definisi CG, antara lain oleh FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia) tahun 2000 yang mendefinisikan CG sama seperti Cadbury Committee, sedangkan The
31
Indonesian Institute for Corporate Governance atau IICG (2000) mendefinisikan CG sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain (Arifin, 2005) Pengertian
lain
CG
menurut
Surat
Keputusan
Menteri
Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No. 23/M PM/BUMN/2000 tentang Pengembangan Praktik GCG dalam Perusahaan Perseroan (PERSERO), Good Corporate Governance adalah prinsip korporasi yang sehat yang perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perusahaan (Arifin, 2005) Good Corporate Governance (GCG) menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang dikutip oleh Arifin (2005) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. Corporate governance berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Oleh karena itu diterapkannya GCG oleh perusahaan perusahaan di Indonesia sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitasekonomi yang berkesinambungan. Penerapan GCG juga diharapkan dapat
menunjang
upaya pemerintah dalam menegakkan good corporate governance pada umumnya di Indonesia. Saat
ini Pemerintah sedang berupaya untuk
32
menerapkan good corporate governance dalam birokrasinya dalam rangka menciptakan Pemerintah yang bersih dan berwibawa.
Corporate
governance
Darmawati
didefinisikan oleh Monks dan Minow dalam
(2005) adalah sebagai hubungan partisipan dalam menentukan arah dan kinerja. Corporate governance didefinisikan oleh IICG (Indonesian institute of Corporate Governance) sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang kepentingan
saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan stakeholders yang lain. Corporate governance juga
mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja (Arifin, 2005) 2. Asas Good Corporate Governance Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas good corporate governance diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Asas ini diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders).Asas
good
corporate
governance
yaitu
transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan (Zarkasyi, 2008). a. Transparansi (Transparency) Prinsip dasar dari transparansi yaitu untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis. Perusahaan harus menyediakan informasi
33
yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya (Zarkasyi, 2008). b. Akuntabilitas (Accountability) Prinsip
dasar
akuntabilitas
yaituperusahaan
harus
dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan
kepentingan
perusahaan
dengan
tetap
memperhitungkan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan (Zarkasyi, 2008). c. Responsibilitas (Responsibility) Prinsip dasar responsibilitas yaitu perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen (Zarkasyi, 2008). d. Independensi (Independency) Prinsip dasar independensi yaitu untuk melancarkan pelaksanaan asas good corporate governance, perusahaan harus dikelola secara
34
independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain (Zarkasyi, 2008). e. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness) Prinsip dasar dari kewajaran dan kesetaraan bahwa dalam melaksanakan
kegiatannya,
perusahaan
harus
senantiasa
memperhatikankepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan (Zarkasyi, 2008). 3. Manfaat Good Corporate Governance Manfaat Good Corporate Governance menurut Tunggal (2010:39) adalah : a. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung pemegang saham sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen. Biaya-biaya ini dapat berupa kerugian yang diderita perusahaan sebagai akibat penyalahgunaan wewenang (wrong-doing), ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah terjadinya hal tersebut. b. Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu sebagai dampak dari pengelolaan perusahaan yang baik tadi menyebabkan tingkat bunga atas dana atau sumber daya yang dipinjam oleh perusahaan semakin kecil seiring dengan turunnya tingkat resiko perusahaan. c. Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan tersebut kepada publik luas dalam jangka panjang.
35
d. Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang berkepentingan) dalam lingkungan perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan, karena umumnya mereka mendapat jaminan bahwa mereka juga mendapat manfaat maksimal dari segala tindakan dan operasi perusahaan dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan. Manfaat GCG ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga dalam jangka panjang dapat menjadi pilar utama pendukung tumbuh kembangnya perusahaan sekaligus pilar pemenang era persaingan global. Akan tetapi, keberhasilan penerapan GCG juga memiliki prasyarat tersendiri. Di sini, ada dua faktor yang memegang peranan, faktor eksternal dan internal. a. Faktor Eksternal Yang dimakud faktor eksternal adalah beberapa faktor yang berasal dari luar perusahaan yang sangat mempengaruhi keberhasilan penerapan GCG. Di antaranya : 1) Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin berlakunya supremasi hukum yang konsisten dan efektif. 2) Dukungan
pelaksanaan
GCG
dari
sektor
publik/
lembaga
pemerintahaan yang diharapkan dapat pula melaksanakan Good Governance dan Clean Government menuju Good Government Governance yang sebenarnya.
36
3) Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat (best practices) yang dapat menjadi standard pelaksanaan GCG yang efektif dan profesional. Dengan kata lain, semacam benchmark (acuan). 4) Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung penerapan GCG di masyarakat. Ini penting karena lewat sistem ini diharapkan timbul partisipasi aktif berbagai kalangan masyarakat
untuk
mendukung aplikasi serta sosialisasi GCG secara sukarela. 5) Hal lain yang tidak kalah pentingnya sebagai prasyarat keberhasilan implementasi GCG terutama di Indonesia adalah adanya semangat anti korupsi yang berkembang di lingkungan publik di mana perusahaan beroperasi disertai perbaikan masalah kualitas pendidikan dan perluasan peluang kerja.
Bahkan dapat dikatakan bahwa
perbaikan lingkungan publik sangat mempengaruhi kualitas dan skor perusahaan dalam implementasi GCG. b. Faktor Internal Maksud faktor internal adalah pendorong keberhasilan pelaksanaan praktek GCG yang berasal dari dalam perusahaan. Beberapa faktor dimaksud antara lain: 1) Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture) yang mendukung penerapan GCG dalam mekanisme serta sistem kerja manajemen di perusahaan. 2) Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG.
37
3) Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada kaidah-kaidah standar GCG. 4) Terdapatnya
sistem audit
(pemeriksaan)
yang
efektif
dalam
perusahaan untuk menghindari setiap penyimpangan yang mungkin akan terjadi. 5) Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami setiap gerak dan langkah manajemen dalam perusahaan sehingga kalangan publik dapat memahami dan mengikuti setiap derap langkah perkembangan dan dinamika perusahaan dari waktu ke waktu. D. Kualitas Laporan keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. (SAK, 2009). 2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Standar oleh Ikatan
Akuntan
Akuntansi
Keuangan
Indonesia tujuan
laporan
yang
dikeluarkan
keuangan
adalah
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan
38
pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen (SAK, 2004). 3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai terdapat sepuluh karakteristik kualitatif pokok (SAK) yaitu : a. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. b. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi mempunyai kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa
39
masa lalu, masa kini / masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. c. Materialitas Informasi
dipandang
materiil
kalau
kelalaian
untuk
mencantumkan kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. d. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable).Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur. e. Penyajian jujur Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan secara wajar. f. Substansi mengunguli bentuk Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realiatas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.
40
g. Netralitas Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. h. Pertimbangan sehat Penyusunan
laporan
keuangan
ada
kalanya
menghadapi
ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat perusahaan serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. i. Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. j. Dapat dibandingkan Pemakai
harus
dapat
membandingkan
laporan
keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja perusahaan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif
41
E. Keterkaitan Antar Variabel 1. Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian intern bagi suatu perusahaan (terutama yang sudah go public) adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan kewajiban audit laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan tentang kecukupan sistem pengendalian perusahaan yang dikelolanya serta model/framework mana yang diadopsi (atau sepenuhnya di desain sendiri), dan wajib diaudit oleh auditor ekstern. Sistem pengendalian intern sangat penting karena sistem mempunyai beberapa
unsur
dan
sifat-sifat
tertentu
yang
dapat
meningkatkan
42
kemungkinan dapat dipercayainya data-data akuntansi serta tindakan pengamanan terhadap aktiva dan catatan perusahaan. Adapun tujuan sistem pengendalian internal menurut Gondodiyoto (2007:258) adalah : menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Sehingga dengan adanya tujuan sistem pengendalian internal bahwa dapat menjaga keandalan data akuntansi, dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian internal dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan karena sistem pengendalian intern dapat memperkecil kesalahan-kesalahan dalam penyajian data akuntansi, sehingga akan menghasilkan laporan yang benar, melindungi atau membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan pengelapan-penggelapan, kegiatan organisasi dapat dilaksanakan dengan efisien. 2. Audit Laporan Keuangan terhadap Kualitas laporan Keuangan Audit laporan keuangan adalah suatu proses pemeriksaan oleh orangorang yang mampu (kompeten) dan independen, dengan menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dan keterangan yang terukur suatu kesatuan ekonomi, dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan terukur yang diperoleh dari pemeriksaannya tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan (Gondodiyoto, 2007:35) Karena audit laporan keuangan merupakan pemeriksaan data keuangan oleh para ahli yang kompeten dan independen, maka audit dapat
43
meningkatkan kredibilitas informasi yang disajikan dalam laporan keunagan tersebut. Oleh karena itu pengambilan keputusan oleh pihak internal perusahaan (managers)maupun pihak di luar organisasi dapat menggunakan informasi keuangan yang telah diaudit dengan keyakinan bahwa pada laporan keuangan tersebut tidak ada salah saji materialitas. Jadi audit mengurangi resiko informasi, yaitu resiko bahwa informasi yang digunakan oleh investor, kreditor, dan pihak lain untuk menilai resiko usaha tidak akurat. Audit keuangan akan memberikan keyakinan kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan (dapat mengurangi resiko informasi), dan karena itu resiko secara keseluruhan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat berbagai tipe keputusan ekonomi (decision) dengan data atau laporan keuangan yang telah diaudit tersebut dapat diantisipasi dengan lebih baik. Auditor mengidentifikasi kondisi-kondisi yang membutuhkan tindakan perbaikan dan penyimpangan-penyimpangan dari norma-norma/kriteria yang dapat diterima yang disebut temuan audit. Temuan-temuan yang dihasilkan dari penelaahan “awal-akhir” cenderung sangat bermanfaat. Temuan audit yang wajar dapat menghasilkan perbaikan/meningkatkan jasa/memperbaiki struktur dan proses organisasi. Temuan menuntun auditor untuk
menyimpulkan
bahwa
prosedur-prosedur
harus
diperbaiki.
Berdasarkan temuan-temuan audit, auditor memberikan rekomendasi yang menggambarkan yang salah dan untuk memperkuat kelemahan dalam sistem kontrol. Berdasarkan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh auditor, sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.
44
3. Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas laporan keuangan Perhatian terhadap corporate governance terutama juga dipicu oleh skandal spektakuler seperti, Enron, Worldcom, Tyco, London & Commonwealth,
Poly
Peck,
Maxwell,
dan
lain-lain.
Keruntuhan
perusahaan-perusahaan publik tersebut dikarenakan oleh kegagalan strategi maupun praktek curang dari manajemen puncak yang berlangsung tanpa terdeteksi dalam waktu yang cukup lama karena lemahnya pengawasan yang independen oleh corporate boards. Ada empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good corporate governance, (Kaen, 2003; Shaw, 2003) yaitu fairness, transparency, accountability, dan responsibility. Keempat
komponen
tersebut
penting
karena
penerapan
prinsip
goodcorporate governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas rekayasa
kinerja
yang
mengakibatkan
laporan
keuangan
tidak
menggambarkan nilai fundamental perusahaan.
45
F.
Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No
Peneliti
Judul
Variabel
Metodologi
Penemuan
Penelitian 1.
Parno (2009)
Pengaruh
Variabel
Analisis
Variabel
Efektivitas
Independen (X) :
Regresi
efektivitas sistem
Sistem
a. Efektivitas
Pengendalian
Sistem
Linier
intern mempunyai
Intern Terhadap Pengendalian Keberhasilan
pengendalian
hubungan yang
Intern
signifikan terhadap
Usaha Koperasi Variabel Pegawai
dependen (Y) :
keberhasilan
Republik
a. Keberhasilan
usaha KPRI di
Indonesia di
Usaha Koperasi
Kota Semarang
kota Semarang
Pegawai di Kota Semarang
2.
Eko Adhi
Analisis
Variabel
Analisis
. kondisi
Legowo (2010)
pengaruh
Independen (X) :
Regresi
keuangan,
kondisi
a. kondisi
kualitas audit dan
keuangan,
keuangan,
mekanisme
kualitas audit
kualitas audit
corporate
dan mekanisme
dan mekanisme
governance
corporate
corporate
secara simultan
governance
governance
berpengaruh
terhadap
Variabel
signifikan
integritas
dependen (Y) :
terhadap
laporan
b. integritas
integritas laporan
keuangan
laporan
keuangan
keuangan
46
3.
Ristyo Pramono
Pengaruh
Variabel
Analisis
Profesionalisme
(2007)
Dimensi
Independen (X) :
Regresi
Auditor mempunyai yang
Profesionalisme a. Dimensi Profesionalisme
signifikan
Terhadap
Auditor
terhadap
Pertimbangan
Variabel
pertimbangan
Tingkat
Dependen (Y) :
tingkat
Materialitas
b. Pertimbangan
materialitas
Auditor
Dalam Proses Pengauditan
Tingkat Materialitas
Laporan
Dalam Proses
Keuangan
Pengauditan Laporan Keuangan
4.
Thomas S.
Good corporate
Variabel
Analisis
Penelitian ini
Kaihatu (2006)
governance dan
Independen (X) :
Data
menunjukan
penerapan
Good Corporate
rendahnya
nya di
Governance
pemahaman
Indonesia
Variabel
terhadap arti
Dependen (Y) :
penting dan
Penerapan di
strategisnya
Indonesia
penerapan prinsip GCG oleh pelaku bisnis di Indonesia. Selain itu, budaya organisasi turut mempengaruhi penerapan GCG di Indonesia
47
5.
Sumarwoto(2006)
Pengaruh
Variabel
Analisis
tidak terdapat
Kebijakan
Independen (X) :
Regresi
pengaruh
Rotasi KAP
Kebijakan
terhadap
Rotasi KAP
Kualitas
Variabel
Laporan
Dependen (Y) :
mandatory pada
Keuangan
Kualitas
kualitas laporan
Laporan
keuangan
signifikan kebijakan rotasi yang bersifat
Keuangan
48
G. Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Sistem pengendalian Internal (Parno. 2009. Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian Intern terhadap keberhasilan usaha Koperasi pegawai Republik Indonesia di kota Semarang)
Audit Laporan keuangan (Nugroho Heribertus Adhi S. 2005. Prosedur Pelaksanaan Audit Laporan keuangan BUMN di Kantor
Perwakilan
Badan
Pengawasan
keuangan
dan
Kualitas Laporan Keuangan
pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah)
Good Corporate Governance( Thomas S. Kaihatu.2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia.)
49
H. Perumusan Hipotesis Dari kerangka pemikiran di atas maka disusun hipotesis sebagai berikut : (Ha1) Sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. (Ha2) Audit laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. (Ha3) Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan keuangan. (Ha4) Sistem pengendalian intern, Audit laporan keuangan dan Penerapan Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup penelitian Dalam penelitian ini, yang akan menjadi objek studi penelitian adalah Perusahaan di Wilayah DKI Jakarta dengan internal auditor yang bekerja di Perusahaan dijadikan sebagai responden. Dimana sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance sebagai variabel independen. Sedangkan kualitas laporan keuangan sebagai variabel dependen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan. B. Metode Penentuan Sampel Responden dalam penelitian ini adalah para profesional yang bekerja di Perusahaan baik sebagai auditor senior, auditor junior, maupun manajer. Teknik penentuan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan sampel berdasarkan kemudahan (convenience sampling) teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (indriantoro & supomo, 2002:120) C. Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
51
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada manajer, karyawan dan internal auditor yang bekerja di perusahaan yang menerapkan good corporate governance. Manajer dan auditor internal yang menjadi sampel, akan dikirimi kuesioner
yang
berisi
kumpulan
pertanyaan
tentang
sistem
pengendalian internal, audit laporan keuangan, good corporate governance, dan kualitas laporan keuangan. Jangka waktu pengiriman kuesioner adalah 1 (satu) bulan setelah
tanggal
pengiriman
kuesioner.
Sebelum
pengambilan
kuesioner, peneliti menghubungi pihak perusahaan via telephone untuk memastikan apakah kuesioner yang dibagikan kepada responden telah diisi sesuai dengan kriteria responden dan sudah bisa diambil untuk selanjutnya data tersebut diolah oleh peneliti. 2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidak
melalui
media perantara)
(Indriantoro, 2002). Data primer secara langsung dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer berupa opini subjek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data primer dengan metode
52
survei untuk meminta langsung tanggapan dan opini responden secara langsung dengan media kuesioner. D. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi deskripsi mengenai karakteristik variabel penelitian dan demografi responden. Statistik deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap variabel yang diukur dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, minimum maksimum, kurtosis, dan swekness. Disamping itu juga untuk mengetahui demografi responden yang terdiri dari kategori jenis kelamin, pendidikan, umur, posisi, dan lama bekerja responden (Ghozali,2006). 2. Uji Kualitas Data Metode analisis data yang digunakan di penelitian ini adalah metode analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Analisis ini bertujuan untuk menentukan pengaruh antara variabel sistem pengendalian internal (X1), variabel
audit laporan keuangan (X2) dan penerapan good
corporate governance (X3) terhadap variabel kualitas laporan keuangan (Y). a. Uji Validitas Validitas adalah untuk melihat kecermatan alat ukur yaitu mengukur apa yang akan diukur. Dalam penelitian ini, suatu kuesioner
53
dinyatakan valid, jika pertanyaan maupun pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Person Correlation yang terdapat dalam program SPSS 16.0. suatu pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikasinya dibawah 0,05 (Ghozali:2006) Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, atau skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, kondisi dan persepsi tentang fenomena sosial. Metode yang sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Dalam penelitian ini pengukurannya akan digolongkan ke dalam lima kategori, yaitu: Tabel 3.1 Metode Skala dan Pengukurannya Sangat
Setuju
Netral
Tidak
Sangat Tidak
Setuju
(S)
(N)
Setuju
Setuju
(TS)
(STS)
(2)
(1)
(SS) (5)
(4)
(3)
Sumber: Indriantoro dan Supomo, 2002 b. Uji Reliabilitas Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan suatu indikator. Informasi yang ada pada indikator ini tidak berubah-ubah, atau biasa disebut dengan konsisten. Uji reabilitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari responden konsisten atau stabil. Suatu angket dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
54
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,06 (Ghozali, 2006). 3. Uji Asumsi Klasik Adapun pengujian yang dilakukan sebagai berikut: a. Uji Multikoliniearitas Multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi maka terdapat problem multikolinieritas (multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi diantara variabel independen. Deteksi adanya multikolinieritas dengan perhitungan besaran Variance Inflation faktor (VIF) dan Tolerance (Tol). Dimana model regersi yang bebas multiko adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai angka Tolerance
mendekati 1. Persamaan regresi yang
bebas multiko juga ditujukan dengan koefisien korelasi antara variabel independen haruslah lemah atau dibawah 0,5 (Santoso, 2002:2003). b. Uji Normalitas Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam sebuah model regresi, variebel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik. Dasar pengambilan keputusan: jika data menyebar
55
disekitar garis diagonal dan mengikuti atau garis diagonal, maka regresi mengikuti asumsi normalitas, sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2002) . c. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi tidak random, tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika varian dari residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya tetap maka homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi
yang
baik
heterokedastisitas.
yang Untuk
homokedastisitas mengetahui
ada
dan
tidak atau
terjadi tidaknya
heterokedastisitas ada beberapa cara yaitu: 1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SPRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SPRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). 2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
56
menyempit) maka, mengindikasikan telah terjadi heterokesdastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Santoso,2002). 4. Uji Hipotesis Pada penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode regresi berganda (multiple regression), yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yang digunakan untuk menguji Ha1, Ha2, dengan pendekatan interaksi yang bertujuan untuk memenuhi ekspektasi peneliti mengenai pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Keterangan: Y
: kualitas laporan keuangan
a
: konstanta
b1 b2
: koefisien regresi
X1
: sistem pengendalian internal
57
X2
: audit laporan keuangan
X3
: penerapan
good corporate governance
Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan oleh model Regresi Berganda, uji statistik ini meliputi: a. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2005:45). b. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Untuk mengetahui variabel-variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan pvalue pada kolom Sig. Dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho
58
ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima (Nugroho, 2005:53). c. Uji Regresi Secara Parsial ( Uji t) Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masingmasing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficientsa. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masingmasing variabel independen dengan tingkat signifikansi yang digunakan 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima (Nugroho, 2005:55). E. Operasional Variabel Penelitian Operasional variabel adalah pendefinisian dari serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan (Hamid, 2007). Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel independen, variabel dependen variabelvariabel tersebut yaitu : 1. Variabel Bebas ( Independen Variable) Variabel independen adalah variabel stimulus, prediktor atau dalam bahasa indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel ini merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Dalam
59
penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan dan penerapan good corporate governance. a. Sistem Pengendalian Internal (SPI) Sistem pengendalian internal merupakan organisasi semua metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang di anut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mengecek kecermatan dan kehandalan data akuntansi, meningkatnya efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan b. Audit laporan keuangan Audit laporan keuangan merupakan audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dalam audit laporan keuangan ini, auditor independen menilai kewajaran laporan keuangan atas dasar kesesuaian dengan prinsip akuntansi berterima umum c. Penerapan Good corporate governance (GCG) Good corporate governance merupakan sistem dan prosedur didalam organisasi untuk melindungi kepentingan dari berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan. Komponen GCG (Good Corporate Governance)
adalah
transparansi,
akuntabilitas,
responsibilitas,
independensi, kewajaran dan kesetaraan.
60
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel dependen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kualitas laporan keuangan. Kualitas laporan keuangan merupakan ciri khas informasi laporan keuangan yang berguna bagi para pemakai yang memenuhi karakteristik kualitatif.
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel
Indikator
Skala
Instrumen
Pengukuran Sistem Pengendalian Internal (X1)
Likert
1) Lingkungan pengendalian
Kuesioner
a. Merealisasikan penyatuan semua komponen dalam perusahaan b. Memberikan pengarahan terhadap semua karyawan c. Pelaksanaan kebijakan perusahaan sudah dilaksanakan sesuai prosedur 2) Penentuan risiko a. Sistem pengawasan dapat berjalan efektif b. Penerapan
pengendalian
memberikan
dampak positif bagi seluruh komponen dalam perusahaan 3) Aktivitas pengendalian a. Melakukan
analisis
pekerjaan
dalam
61
pencapaian tujuan perusahaan b. Peraturan perusahaan dijalankan dengan tegas 4) Informasi dan Komunikasi a. Setiap kebijakan disampaikan dengan detail dan jelas terhadap karyawan b. Karyawan diikutsertakan dalam pengambilan kebijakan
menyangkut
aktivitas
kerja
karyawan 5) Pemantauan a. fungsi
controlling
dalam
perusahaan
diterapkan dengan baik b. perusahaan
melakukan
audit
personalia
(evaluasi kualitas, kuantitas, dan kegiatan personalia dalam perusahaan) Audit Laporan Keuangan (X2)
Likert
Unsur-unsur :
Kuesioner
a. Audit laporan keuangan dianggap penting bagi perusahaan b. Perusahaan
melakukan
audit
laporan
keuangan secara rutin c. Perusahaan
berusaha
memperbaiki
atas
rekomendasi yang di berikan auditor. d. Pengaruh yang signifikan terhadap keuangan perusahaan setelah adanya pelaksanaan audit laporan keuangan. e. Audit laporan keuangan dilaksanakan sesuai standar auditing. f. Pemakai hasil laporan audit dapat mengakses langsung dengan mudah hasil audit.
62
Penerapan
Likert
Good Unsur-unsur :
Corporate Governance (X3)
Kuesioner
1.) Transparansi a. Menyediakan informasi yang material dan relevan kepada seluruh pemilik kepentingan (stakeholder maupun stockholder) b. Para pemilik kepentingan dapat mengakses dengan
mudah setiap
informasi
yang
dibutuhkan 2.) Akuntabilitas a. Menetapkan tugas dan tanggung jawab masing-masing
bagian
dan
kepada
karyawan secara rinci dan jelas b. seluruh elemen dalam perusahaan selaras dengan visi, misi, sasaran, dan strategi perusahaan 3.) Responsibilitas a. memberikan perhatian kepada masyarakat maupun lingkungan sekitar b. Menerapkan sistem AMDAL c. Mengadakan
Corporate
Social
Responsibility (CSR) 4.) Independensi a. Setiap kebijakan dan keputusan perusahaan di dominasi oleh segelintir orang b. Pengambilan keputusan dilakukan secara objektif 5.) Kesetaraan dan kewajaran a. Menyampaikan
pendapat
terhadap
kepentingan perusahaan. b. Memperlakukan semua bagian perusahaan sesuai dengan porsinya masing masing.
63
Kualitas
Laporan Unsur-unsur :
Keuangan (Y)
Likert
Kuesioner
a. Membuat laporan hasil keuangan tiap periode b. Mengetahui
tujuan
pembuatan
laporan
keuangan bagi perusahaan tempat saya bekerja c. Pembuatan laporan keuangan di perusahaan tempat saya bekerja disusun sesuai dengan yang diterima secara umum d. Pembuatan laporan keuangan di perusahaan tempat saya bekerja disusun sesuai dengan standar internasional e. Tiap informasi menyangkut laporan keuangan disampaikan dalam laporan laporan keuangan f. Laporan keuangan yang dibuat dapat dengan sederhana dimengerti oleh para pemakainya g. Laporan keungan perusahaan menjadi acuan yang penting dalam pengambilan keputusan ekonomi perusahaan maupun pemakai lainnya h. Dalam pembuatan laporan keuangan hanya dimaksudkan untuk orang-orang tertentu i. Laporan keuangan juga dibuat dalam periode kuartalan j. Laporan keuangan yang dibuat menyediakan hal-hal lain
yang lebih inovatif mengikuti
kebutuhan pemakainya
64
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Surveyor Indonesia, PT. Bank Mandiri (persero), Tbk, PT. Jakarta Land, Lembaga Pengembangan Auditor Internal (LPAI), dan (SPI) Satuan Pemeriksa Intern UIN Syarif Hidayatullah. Pengiriman kuesioner dilakukan pada bulan Januari 2011, sedangkan proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai bulan Maret 2011. Dari 80 buah kuesioner yang dikirim, 52 buah kuesioner dikembalikan dengan tingkat pengembalian (65 %). Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian No Nama Wilayah Kuesioner Kuesioner Tingkat Perusahaan Dikirim Kembali pengembalian 1. PT. Surveyor Jakarta 20 10 50 % Indonesia Pusat 2. PT. Bank Jakarta 20 15 75 % Mandiri, Tbk Pusat 3 PT. Jakarta Jakarta 20 10 50 % land Pusat 4 (LPAI) Jakarta 13 10 77 % Pusat 5 (SPI) UIN Jakarta 7 7 100 % Syarif Selatan Hidayatullah Sumber : Data diolah
65
Tabel 4.2 Distribusi Kuesioner Kuesioner
Jumlah
Kuesioner yang dikirim Kuesioner yang dikembalikan Kuesioner yang tidak dikembalikan Total kuesioner yang dapat diuji Sumber: Data yang diuji
80 52 28 52
Persentase (%) 100% 65% 35% 65%
2. Karakteristik Responden Karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase usia, jenis kelamin, pendidikan akhir, jabatan saat ini. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja di PT. Surveyor Indonesia, Bank Mandiri (persero) Tbk, PT Jakarta land, Lembaga Pengembangan Auditor Internal (LPAI), dan (SPI) Satuan Pemeriksa Intern UIN
Syarif
Hidayatullah.
Data
mengenai
karakteristik
responden
ditampilkan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Data Statistik Responden
Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir
Posisi
Deskripsi Jumlah Responden Pria Wanita D3 S1 S2 S3 Auditor Manager Karyawan Partner
Jumlah 52 43 9 36 14 2 42 5 4 1
Persentase (%) 100% 83% 17% 69% 27% 4% 81% 9% 8% 2%
66
Lama Bekerja
< 1 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun Sumber: Data diolah
5 18 29
9% 35% 56%
Gambar 4.1 Jenis Kelamin
Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa sekitar 43 orang atau 83% responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 9 orang atau 17% responden berjenis kelamin wanita. Gambar 4.2 Pendidikan Terakhir
67
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 36 responden atau sebesar 69%. Responden yang berpendidikan terakhir Strata dua (S2) berjumlah 14 orang atau sebesar 27%, Responden yang sedang berpendidikan terakhir Strata tiga (S3) sebanyak 2 orang atau 4%.
Gambar 4.3 Posisi
Berdasarkan gambar 4.3 di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 42 orang atau sebesar 81% menduduki posisi sebagai Auditor. 5 orang atau sebesar 9% sebagai manajer. Responden yang menduduki jabatan sebagai karyawan sebanyak 4 orang atau 8%. Dan Responden yang menduduki jabatan sebagai partner sebanyak 1 orang atau 2%
68
Gambar 4.4 Lama Bekerja
Berdasarkan gambar 4.4 di atas diperoleh informasi bahwa responden yang bekerja > 3 tahun sebanyak 29 orang atau sebesar 56%. responden yang bekerja 1 – 3 tahun sebanyak 18 orang atau sebesar 35%, dan responden < 1 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 9 %. 3. Statistik Deskriptif Pengukuran
statistik
deskriptif
variabel
dilakukan
untuk
memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu audit berbasis risiko dan kinerja perusahaan disajikan sebagai berikut: Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N SPI ALK GCG KLK Valid N (listwise)
Minimum 52 52 52 52
Maximum 30 14 37 28
Mean 54 30 62 47
43.29 23.42 53.77 40.15
Std. Deviation 4.535 3.432 5.020 4.080
52
Sumber: Data diolah
69
Berdasarkan tabel di atas dapat didekripsikan bahwa jumlah responden (N) ada 52. Dari 52 responden ini variabel sistem pengendalian internal memiliki nilai minimum 30, nilai maksimum 54, nilai mean 43.29, dengan standar deviasi 4.535, pada variabel audit laporan keuangan memiliki nilai minimum 14, nilai maksimum 30, nilai mean 23.42, dengan standar deviasi 3.432, pada variabel penerapan good corporate governance memiliki nilai minimum 37, nilai maksimum 62, nilai mean 53,77, dengan standar deviasi 5,020 Sedangkan pada variabel dependen (kualitas laporan keuangan) nilai minimum 28, nilai maksimum 47, nilai mean 40.15 dengan standar deviasi 4.080. B. Hasil Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Pengujian validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan menghitung angka korelasional atau r hitung dari nilai jawaban tiap responden untuk tiap butir pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan r tabel. Nilai r tabel 0.233, didapat dari jumlah kasus – 2, atau 52 – 2 = 50, tingkat signifikansi 5%, maka didapat r tabel 0.233. setiap butir pertanyaan dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan r tabel. (Imam Ghozali, 2005:45).
70
Tabel 4.5 Uji Validitas Instrumen Sistem Pengendalian Internal Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria SPI1 0.594 0.233 Valid SPI2 0.546 0.233 Valid SPI3 0.549 0.233 Valid SPI4 0.644 0.233 Valid SPI5 0.594 0.233 Valid SPI6 0.513 0.233 Valid SPI7 0.657 0.233 Valid SPI8 0.439 0.233 Valid SPI9 0.530 0.233 Valid SPI10 0.558 0.233 Valid SPI11 0.543 0.233 Valid Sumber: Data diolah Tabel 4.6 Uji Validitas Instrumen Audit Laporan Keuangan Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria ALK1 0.796 0.233 Valid ALK2 0.491 0.233 Valid ALK3 0.797 0.233 Valid ALK4 0.612 0.233 Valid ALK5 0.527 0.233 Valid ALK6 0.808 0.233 Valid Sumber: Data diolah Tabel 4.7 Uji Validitas Instrumen Penerapan Good Corporate Governance Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria GCG1 0.695 0.233 Valid GCG2 0.854 0.233 Valid GCG3 0.466 0.233 Valid GCG4 0.467 0.233 Valid GCG5 0.549 0.233 Valid GCG6 0.568 0.233 Valid GCG7 0.408 0.233 Valid GCG8 0.854 0.233 Valid GCG9 0.595 0.233 Valid GCG10 0.640 0.233 Valid GCG11 0.560 0.233 Valid GCG12 0.327 0.233 Valid GCG13 0.595 0.233 Valid Sumber: Data diolah
71
Tabel 4.8 Uji Validitas Instrumen Kualitas Laporan Keuangan Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Kriteria KLK1 0.343 0.233 Valid KLK2 0.744 0.233 Valid KLK3 0.525 0.233 Valid KLK4 0.543 0.233 Valid KLK5 0.541 0.233 Valid KLK6 0.497 0.233 Valid KLK7 0.394 0.233 Valid KLK8 0.764 0.233 Valid KLK9 0.481 0.233 Valid KLK10 0.410 0.233 Valid Sumber: Data diolah 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukan tingkat reliabilitas konsistensi internal teknik yang digunakan adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’ Alpha dengan bantuan program SPSS 16. Nilai alpha bervariasi dari 0 – 1, suatu pertanyaan dapat dikategorikan reliable jika nilai alpha lebih besar dari 0.60. Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Sistem Pengendalian Internal Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.864
11
Sumber: Data diolah Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Audit Laporan Keuangan Reliability Statistics Cronbach's Alpha .871
N of Items 6
Sumber: Data diolah 72
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Penerapan Good Corporate Governance Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.897
13
Sumber: Data diolah Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Kualitas Laporan Keuangan Reliability Statistics Cronbach's Alpha .835
N of Items 10
Sumber: Data diolah Berdasarkan data pada tabel 4.8 sampai dengan tabel 4.11 yang meliputi sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance dan kualitas laporan keuangan masing-masing memiliki nilai cronbach alpha 0.864, 0.871, 0.897 dan 0.917. Semua instrumen dinyatakan reliabel karena memiliki nilai cronbach alpha lebih dari 0.60. (Imam Ghozali 2005:42). Karena semua butir pertanyaan sudah reliabel, kesimpulanya instrumen penelitian ini bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama pula (konsisten). C. Hasil dan Pembahasan 1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
73
Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) SPI
.249
4.013
ALK
.243
4.110
GCG
.700
1.429
a. Dependent Variable: KLK
Sumber: Data diolah Pada tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Sistem pengendalian internal mempunyai nilai tolerance 0,249, audit laporan keuangan mempunyai nilai tolerance 0,243 dan penerapan good corporate governance mempunyai nilai tolerance 0,700 sedangkan sistem pengendalian internal mempunyai nilai VIF 4,013, audit laporan keuangan mempunyai nilai VIF 4,110 dan penerapan good corporate governance sebesar 1,429. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat problem multikolineritas. b. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel independen dan variabel dependen yaitu sistem pengendalian internal, audit laporan
74
keuangan, penerapan good corporate governance dan kualitas laporan keuangan seluruhnya memiliki distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.5 Normal p-plot
Sumber: Data diolah Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas. (Imam Ghozali 2005:112). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain.
75
Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot Sumber : Data diolah Dari grafik Scatterplot yang ada pada gambar 4.10 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. (Imam Ghozali 2005:107). 2. Analisis Regresi Linier Berganda a. Uji Determinasi Tabel 4.14 Uji Determinasi Model Summaryb Model 1
R
R Square .938
a
.880
Adjusted R Square .873
Std. Error of the Estimate 1.456
Durbin-Watson 1.823
a. Predictors: (Constant), GCG, SPI, ALK b. Dependent Variable: KLK
Sumber: Data diolah
76
Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi berganda (R), koefisien determinasi (R Square), dan koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square). Berdasarkan tabel model summaryb diatas diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0.938. Ini menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan sangat kuat. Hasil pada tabel di atas juga menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.880 dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah 0.873. Hal ini berarti 87,3% variasi dari kualitas laporan keuangan bisa dijelaskan oleh variasi variabel independen (sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance). Sedangkan sisanya (100% - 87,3% = 12,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini, seperti kualitas auditor, Independensi, Opini Audit. b. Uji F (Simultan) Hasil uji statistik F dapat dilihat pada table di bawah ini, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
77
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Mean Square
Df
F
Regression
747.037
3
249.012
Residual
101.732
48
2.119
Total
848.769
51
Sig.
117.491
.000a
a. Predictors: (Constant), GCG, SPI, ALK b. Dependent Variable: KLK
Sumber: Data diolah Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas nilai F diperoleh sebesar 117,491 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance Terhadap kualitas laporan keuangan berpengaruh secara simultan. c. Uji t (Parsial) Tabel 4.16 Hasil Uji t Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
1.419
2.543
SPI
.361
.090
ALK
.441
GCG .237 a. Dependent Variable: KLK
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
.558
.579
.402
4.012
.000
.249
4.013
.120
.371
3.665
.001
.243
4.110
.049
.292
4.887
.000
.700
1.429
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate
78
governance terhadap kualitas laporan keuangan menunjukkan pengaruh yang signifikan, dengan probabilitas signifikansi 0.000 (sistem pengendalian internal), 0.001 (audit laporan keuangan) dan 0.000 (penerapan good corporate governance) yang lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis (Ha) diterima dan (Ho) ditolak, yang artinya bahwa variabel sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance berpengaruh signifikan terhadap terhadap kualitas laporan keuangan. Sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan tehadap laporan keuangan, karena dengan diterapkannya sistem pengendalian internal, manajemen akan menekankan pentingnya pengendalian dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya, tujuan ini juga memastikan bahwa kegiatan usaha perusahaan patuh kepada hukum dan peraturan, kebijakan dan prosedur perusahaan, sehingga dapat memperkecil kesalahan-kesalahan dalam penyajian data akuntansi dan akan menghasilkan laporan yang benar, melindungi dan membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan penggelapan-penggelapan, sehingga dapat menghasilkan informasi mengenai keuangan yaitu penyiapan laporan keuangan yang berkualitas dan benar. Audit laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, karena audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor mengidentifikasi kondisi-
79
kondisi yang membutuhkan tindakan perbaikan dan penyimpangan dari norma-norma yang disebut dengan temuan audit. Temuan-temuan yang dihasilkan dalam audit laporan keuangan sangat bermanfaat. Temuan tersebut dapat menghasilkan perbaikan struktur dan proses organisasi berdasarkan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh auditor, sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan/ meningkatkan kredibilitas
informasi
yang
Sedangkan
penerapan
good
disajikan corporate
dalam
laporan
governance
keuangan. berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, karena good corporate governance merupakan prinsip dasar pengelolaan perusahaan secara transparan, akuntabel, dan adil sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku umum. Prinsip good corporate governance memiliki tujuan untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, mencapai sasaran yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan usaha dilakukan secara transparan, sehingga perusahaan akan menyediakan informasi yang material, relevan dan tidak ada yang disembunyikan dengan menyajikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu. Berdasarkan hal tersebut dapat terlihat bahwa dengan penerapan good corporate governance sangat berperan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan. d. Uji Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut: Y= 1.419 + 0.361 X1 + 0.441 X2 + 0.237 X3
80
Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar 1,419. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance dianggap konstan, maka kualitas laporan keuangan. akan konstan sebesar 1,419 satuan. Koefisien regresi pada variabel sistem pengendalian internal sebesar 0.361, hal ini berarti jika variabel sistem pengendalian internal bertambah satu satuan maka variabel kualitas laporan keuangan bertambah sebesar 0.361 satuan. Koefisien regresi pada variabel audit laporan keuangan sebesar 0.441, hal ini berarti jika variabel audit laporan keuangan bertambah satu satuan maka variabel kualitas laporan keuangan bertambah sebesar 0.441 satuan. Koefisien regresi pada variabel penerapan good corporate governance sebesar 0.237, hal ini berarti jika variabel penerapan good corporate governance bertambah satu satuan maka variabel kualitas laporan keuangan bertambah sebesar 0.237 satuan. Temuan ini konsisten dengan teori menurut Gondodiyoto (2010) bahwa tujuan pengendalian internal dapat mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Sehingga dengan adanya tujuan sistem pengendalian internal bahwa dapat menjaga keandalan data akuntansi, dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian internal dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan karena sistem pengendalian intern dapat
81
memperkecil kesalahan-kesalahan dalam penyajian data akuntansi, sehingga akan menghasilkan laporan yang benar, melindungi atau membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan pengelapanpenggelapan, kegiatan organisasi dapat dilaksanakan dengan efisien. Diperkuat menurut Boynton ( 2003) bahwa tujuan utama audit laporan keuangan bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen. Sesuai dengan Teori lain yang menyatakan bahwa salah satu prinsip utama Good Corporate Governance yaitu Prinsip dasar transparansi berhubungan dengan kualitas informasi yang disajikan oleh perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung dengan kualitas informasi yang disampaikan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang jelas, akurat, tepat waktu dan dapat dibandingkan dengan indikator-indikator yang sarna. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan mengembangkan sistem akuntansi yang berbasiskan standar akuntansi yang menjamin adanya laporan keuangan dan pengungkapan yang berkualitas.
82
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris yang menunjukkan adanya pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan data
yang
dikumpulkan,
maka
dapat
ditarik
kesimpulan mengenai pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. 2. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa audit laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. 3. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan good corporate governance
berpengaruh
signifikan
terhadap
kualitas
laporan
keuangan. 4. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
83
B. Implikasi Berdasarkan penelitian bahwa variabel sistem pengendalian internal, audit
laporan
keuangan,
penerapan
good
corporate
governance
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh teori menurut Gondodiyoto (2010) bahwa tujuan pengendalian internal dapat mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Diperkuat menurut Boynton ( 2003) bahwa tujuan utama audit laporan keuangan bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen. Sesuai dengan Teori lain yang menyatakan bahwa salah satu prinsip utama Good Corporate Governance yaitu Prinsip dasar transparansi berhubungan dengan kualitas informasi yang disajikan oleh perusahaan. Penelitian ini di harapkan dapat memberikan suatu gambaran kepada perusahaan bahwa sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan Good Corporate Governance merupakan hal yang penting dan memiliki peranan masing-masing dalam mencapai kualitas laporan keuangan. Ketiganya memiliki fungsi dan tujuan yang dapat memberi dampak bagi hasil penyusunan laporan keuangan dalam perusahaan.
Dengan
diterapkannya
sistem
pengendalian
internal,
manajemen akan menekankan pentingnya pengendalian dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya. Audit laporan keuangan untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan sesuai prinsip-prinsip
84
berlaku umum. Temuan-temuan yang dihasilkan sangat bermanfaat, sehingga dapat menghasilkan perbaikan struktur dan proses organisasi berdasarkan rekomendasi yang diberikan auditor. Good corporate governance
memiliki
tujuan
untuk
menjaga
objektivitas
dalam
menjalankan bisnis, kegiatan-kegiatan usaha dilakukan secara transparan, sehingga perusahaan akan menyediakan informasi yang material, relevan, dan tidak ada yang disembunyikan dengan menyajikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, dapat diungkapkan beberapa saran yang diberikan peneliti, yaitu sebagai berikut: 1. Perlu dikaji lebih mendalam variabel-variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian yang terkait dengan sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan. 2. Sebaiknya demi meningkatkan kualitas laporan keuangan, seluruh pihak
dan
unit
didalam
perusahaan
menerapkan
sistem
pengendalian internal, audit laporan keuangan, dan penerapan good corporate governance dengan baik. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan menggambarkan secara deskriptif dan lebih mendalam sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan, penerapan good corporate governance
85
terhadap kualitas laporan keuangan atau menambah variabel lain, memperbanyak serta memperluas objek penelitian.
86
DAFTAR PUSTAKA
Adhi Legowo, Eko. “Analisis pengaruh Kondisi keuangan, Kualitas Audit, dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan keuangan”. Skripsi Universitas Tri Sakti, 2010. Agoes, Sukrisno.” Auditing”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.
Arens. Alvin.”Auditing dan Jasa Assurance”. Erlangga, Jakarta, 2008
Arifin. “Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip GCG Pada Perusahaan di Indonesia” Sidang Senat Guru Besar Universitas Diponegoro, Semarang, 2005. Boynton. “Modern Auditing”. Erlangga, Jakarta, 2003.
Divianti, Lisa. “Pengaruh Kualitas auditor, Independensi, dan opini Auditor Terhadap Kualitas Laporan keuangan”. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.
Effendi, Muhamad. “ The Power of Good Corporate Governance” . Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Fitriani,
Nurul. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Corporate Governance Perusahaan”. Proposal Skripsi Universitas Islam Negeri, 2010.
Fridati, Winda. “Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan keuangan” Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2005.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Universitas Diponogoro, Semarang, 2006. 87
Gondodiyoto, Sanyoto. ”Audit Sistem Informasi”. Mitra Wacana Media, Jakarta, 2007.
Halim, Abdul.” Auditing”. UPP AMPYKPN Bulaksumur, 2001.
Hamid, Abdul. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”, UIN Jakarta, 2007.
Herawaty, Arleen dan Susiana. “Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, dan mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan keuangan”. Jurnal Simposium Nasianal Akuntansi X, Makasar, 2007.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis”. BPFE Yogyakarta, 2002.
Laela, Dewi. “Sistem pengendalian Internal Penerimaan Kas Pada Koperasi Karyawan PT Jarum Kudus”. Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2007.
Mayang Sari, Sekar. “Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. Juranal Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, 2003.
Meliawati, Maya. “Analisis Hubungan Antara Profesional Auditor Dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas Pada Audit Laporan Keuangan”, 2010. Mulyadi. ”Auditing” Salemba 4, Jakarta, 2010.
Novrialdi, Nanda. “Pengaruh Good Governance dan Independensi Auditor Terhadap Kinerja Auditor dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating”. Skripsi UIN Jakarta, 2009. Nugroho Adhi.S Heribertus, “Prosedur Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan Badan Usaha ilik Negara (BUMN) di Kantor Perwakilan Badan 88
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah”. Tugas Akhir Universitas Negeri Semarang, 2005.
Parno, ”Pengaruh Efektivitas Sistem Pengendalian Intern terhadap keberhasilan usaha Koperasi pegawai Republik Indonesia di kota Semarang”. Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2009.
Pramono, Ristyo. “Pengaruh Dimensi Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan”. Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2007.
Sawyer, Lawrence.B, ”Sawyers internal Auditing”. Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Sumarwoto, “Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP terhadap Kualitas Laporan Keuangan”. Thesis Universitas Diponegoro, 2006.
Harahap, Sofyan Syafri.“Teori Akuntansi” Rajawali Pers, 2010.
Tunggal, Amin. “Dasar-dasar Audit Internal Pedoman Untuk Auditor Baru”. Harvindo, Jakarta, 2010. Tunggal, Widjaya Amin.”Principles of internal Auditing”. Harvarindo, Jakarta, 2010.
Widodo, Bambang. “Peran SPI Dalam Mendukung Penerapan Good Corporate Governance di PT Indofarma, Tbk”. Makalah Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA), 2009. Yadnyana, I Ketut. “Pengaruh Frekuensi Audit atas Laporan Keuangan Historis terhadap Keandalan Struktur Sistem Pengendalian Intern pada Perusahaan di Kota Denpasar”. Jurnal, 2009.
Zarkasyi, Muhamad. “ Good Corporate Governance” . Alfabeta, Bandung, 2008. 89
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
90
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT LAPORAN KEUANGAN, DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
Oleh : Hayyuning Tyas Rosdiani 207082000796
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
Jakarta, Februari 2011 Kepada Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i Responden Di Tempat
Dengan Hormat Saya adalah Mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem pengendalian Internal. Audit Laporan keuangan, dan penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan keuangan”, Sebagai slah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Nama
: Hayyuning Tyas Rosdiani
NIM
: 207082000796
Fak/Jur/Smstr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama surat ini. Bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i sangat berarti demi terselesaikannya penelitian ini, dan sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu waktu bekerja. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal, audit laporan keuangan dan penerapan good corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan. Data yang diperoleh hanya akan digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja, sehingga saya akan menjaga kerahasiaan data-data tersebut sesuai dengan etika penelitian. Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku Tidak ada jawaban salah atau benar dalam pilihan Anda, yang penting adalah mengisi jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan bapak/Ibu/Sdr/i yang sudah meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner ini. Mengetahui Dosen Pembimbing I
(Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA.)
Hormat Saya Dosen Pembimbing II
(Wilda Farah, SE.Ak.M.Si.)
Peneliti
(Hayyuning Tyas R.)
IDENTITAS RESPONDEN Isilah dengan singkat dan jelas berdasarkan diri Bapak/Ibu/Sdr/i dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang telah disediakan.
Nama
: .............................. (boleh tidak diisi)
Nama Perusahaan
: ...............................
Usia
: ...................(tahun)
Jenis Kelamin Anda : □ Pria □ Wanita Pendidikan terakhir Anda : □ D3 □ S1 □ S2 □ S3 Posisi Anda saat ini : □ Auditor □ Manajer □ Karyawan □ Partner
Lama Anda bekerja sebagai auditor : □ < 1 tahun □ 1-3 tahun □ > 3 tahun
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (SPI) Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (√) secara objektif. 1 = Tidak sama sekali (TSK)
3 = Cukup (C)
2 = Tidak (T)
4 = Baik (B)
NO
PERTANYAAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN
1.
2. 3.
Apakah tempat anda bekerja sudah merealisasikan pengintegrasian (penyatuan) terhadap semua komponen dalam perusahaaan? Apakah manajemen puncak di tempat anda bekerja selalu memberikan pengarahan terhadap karyawan? Apakah pelaksanaan kebijakan perusahaan sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur? PENILAIAN RESIKO
1. 2.
Apakah sistem pengawasan di tempat anda bekerja dapat berjalan efektif? Apakah penerapan pengendalian memberikan dampak positif bagi seluruh komponen dalam perusahaan? AKTIVITAS PENGENDALIAN
1.
2.
Apakah tempat anda bekerja sudah melakukan analisis pekerjaan (job analysis) dalam pencapaian tujuan perusahaan? Apakah peraturan perusahaan di jalankan dengan tegas terhadap karyawan? INFORMASI DAN KOMUNIKASI
1. 2.
Apakah setiap kebijakan disampaikan dengan detail dan jelas terhadap karyawan? Apakah karyawan diikutsertakan dalam pengambilan kebijakan menyangkut aktivitas kerja karyawan? PEMANTAUAN
1. 2.
Apakah fungsi controlling dalam perusahaan diterapkan dengan baik? Apakah perusahaan melakukan audit personalia (evaluasi kualitas, kuantitas, dan kegiatan personalia dalam perusahaan)?
5 = Sangat baik (SB)
TSK
T
C
B
SB
AUDIT LAPORAN KEUANGAN Petunjuk : Tanggapilah pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda (√) secara objektif. 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
3 = Netral (N)
2 = Tidak Setuju (TS)
4 = Setuju (S)
No 1. 2. 3. 4.
5. 6.
PERNYATAAN Audit laporan keuangan dianggap penting bagi perusahaan. Perusahaan melakukan audit laporan keuangan secara rutin. Perusahaan berusaha memperbaiki atas rekomendasi yang di berikan auditor. Adanya pengaruh yang signifikan terhadap keuangan perusahaan setelah adanya pelaksanaan audit laporan keuangan. Audit laporan keuangan perusahaan sudah dilaksanakan sesuai standar auditing. Pemakai hasil laporan audit dapat mengakses langsung dengan mudah hasil audit.
5 = Sangat Setuju (SS)
STS TS
N
S
SS
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (√) secara objektif. 1 = Tidak sama sekali (TSK)
3 = Cukup (C)
2 = Tidak (T)
4 = Baik (B)
NO 1. 2.
PERTANYAAN Apakah anda mengetahui mengenai Good Corporate Governance (GCG)? Menurut anda, apakah perusahaan tempat anda bekerja sudah menjalankan Good Corporate Governance (GCG)? TRANSPARANSI
1.
2.
Apakah perusahaan menyediakan informasi yang material dan relevan kepada seluruh pemilik kepentingan (stakeholder maupun stockholder)? Apakah para pemilik kepentingan dapat mengakses dengan mudah setiap informasi yang dibutuhkan (dalam batasan Undang-undang)? AKUNTABILITAS
1.
2.
Apakah perusahaan sudah menetapkan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dan kepada karyawan secara rinci dan jelas? Apakah seluruh elemen dalam perusahaan sudah selaras dengan visi, misi, sasaran, dan strategi perusahaan? RESPONSIBILITAS
1. 2. 3.
Apakah perusahaan selalu memberikan perhatiaan kepada masyarakat maupun lingkungan sekitar? Apakah perusahaan menerapkan sistem AMDAL? Apakah perusahaan sering mengadakan Corporate Social Responsibility (CSR)? INDEPENDENSI
1. 2
Apakah setiap kebijakan dan keputusan perusahaan di dominasi oleh segelintir orang? Apakah pengambilan keputusan dilakukan secara objektif? KESETARAAN DAN KEWAJARAN
1.
2.
Apakah setiap bagian dari perusahaan dapat menyampaikan pendapat terhadap kepentingan perusahaan? Apakah perusahaan memperlakukan semua bagian dari perusahaan secara wajar sesuai dengan porsinya masing masing?
5 = Sangat baik (SB)
TSK
T
C
B
SB
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN Petunjuk : Tanggapilah pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda (√) secara obyektif. 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
3 = Netral (N)
2 = Tidak Setuju (TS)
4 = Setuju (S)
No 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
8. 9. 10
5 = Sangat Setuju (SS)
PERNYATAAN Perusahaan tempat saya bekerja membuat laporan hasil keuangan tiap periode. Saya mengetahui tujuan pembuatan laporan keuangan bagi perusahaan tempat saya bekerja. Pembuatan laporan keuangan di perusahaan tempat saya bekerja disusun sesuai dengan yang diterima secara umum di Indonesia? Pembuatan laporan keuangan di perusahaan tempat saya bekerja disusun sesuai dengan standar internasional. Tiap informasi menyangkut laporan keuangan disampaikan dalam laporan laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibuat dapat dengan sederhana dimengerti oleh para pemakainya. Laporan keungan perusahaan menjadi acuan yang penting dalam pengambilan keputusan ekonomi perusahaan maupun pemakai lainnya. Dalam pembuatan laporan keuangan hanya dimaksudkan untuk orang-orang tertentu. Laporan keuangan juga dibuat dalam periode kuartalan. Laporan keuangan yang dibuat menyediakan hal-hal lain yang lebih inovatif mengikuti kebutuhan pemakainya.
STS TS
N
S
SS
LAMPIRAN 2 DAFTAR JAWABAN
91
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
NOMOR KUESIONER
1 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5
2 5 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 3 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4
3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 5 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 2 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5
5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 2 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5
6 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4
7 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 3 5 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4
Total
8 4 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4
9 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
10 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 5
42 45 43 46 37 46 41 40 34 41 38 38 47 38 44 35 38 36 40 39 40 28 41 41 41 43 34 45 42 40 41 36 40 37 37 39 39 43 37 45 30 43 42 45 43 46 37 38 38 47 38 44
AUDIT LAPORAN KEUANGAN Re sp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
NOMOR KUESIONER
1 5 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 3 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4
2 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5
3 4 5 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 5 3 5 4 5 3 5 3 4 4 5 4 4
4 5 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 2 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5
5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 2 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
6 4 3 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 5 2 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4
Tota l
26 25 22 29 20 29 22 23 21 22 24 23 27 23 26 19 23 18 23 21 24 14 24 25 26 24 17 28 28 23 24 20 25 21 20 23 25 23 23 30 14 26 26 25 22 29 20 24 23 27 23 26
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
NOMOR KUESIONER
1 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
2 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 2 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5
3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3
4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4
5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5
6 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 3 3 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4
8 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 2 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5
9 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4
10 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 2 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
12 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 2 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4
13 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4
Total
54 57 56 61 49 55 56 53 51 57 49 53 59 53 56 49 51 59 62 56 51 39 54 51 47 51 53 59 54 59 59 56 51 51 51 48 54 61 53 52 37 62 54 57 56 61 49 49 53 59 53 56
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN Re sp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
NOMOR KUESIONER
1 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5
2 5 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 3 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4
3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 5 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 2 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5
5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 2 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5
6 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4
7 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 3 5 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4
Tota l
8 4 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4
9 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
10 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 5
42 45 43 46 37 46 41 40 34 41 38 38 47 38 44 35 38 36 40 39 40 28 41 41 41 43 34 45 42 40 41 36 40 37 37 39 39 43 37 45 30 43 42 45 43 46 37 38 38 47 38 44
LAMPIRAN 3 PERHITUNGAN DATA
92
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Sistem Pengendalian Internal Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 52
52.0
48
48.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.864
11
Item Statistics Mean SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI10 SPI11
Std. Deviation
3.96 3.83 3.92 3.94 3.96 4.06 3.88 3.90 4.04 3.77 4.02
N
.593 .585 .621 .777 .593 .574 .704 .634 .625 .581 .641
52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI10 SPI11
39.33 39.46 39.37 39.35 39.33 39.23 39.40 39.38 39.25 39.52 39.27
17.283 17.548 17.334 15.956 17.283 17.750 16.324 17.810 17.407 17.509 17.259
Corrected ItemTotal Correlation .594 .546 .549 .644 .594 .513 .657 .439 .530 .558 .543
Cronbach's Alpha if Item Deleted .851 .854 .854 .847 .851 .856 .845 .861 .855 .853 .854
Scale Statistics Mean
Variance
43.29
Std. Deviation
20.562
N of Items
4.535
11
Audit Laporan Keuangan Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded
% 52
52.0
48
48.0
Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.871
6
Item Statistics Mean ALK1 ALK2 ALK3 ALK4 ALK5 ALK6
Std. Deviation
3.96 4.04 3.90 3.94 3.77 3.81
N
.816 .625 .799 .698 .645 .793
52 52 52 52 52 52
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted ALK1 ALK2 ALK3 ALK4 ALK5 ALK6
19.46 19.38 19.52 19.48 19.65 19.62
7.548 9.496 7.627 8.764 9.290 7.614
Corrected ItemTotal Correlation .796 .491 .797 .612 .527 .808
Cronbach's Alpha if Item Deleted .826 .877 .826 .859 .872 .824
Scale Statistics Mean 23.42
Variance
Std. Deviation
11.778
N of Items
3.432
6
Penerapan Good Corporate Governance Case Processing Summary N Cases
%
Valid
52
52.0
Excludeda
48
48.0
100
100.0
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.889
13
Item Statistics Mean GCG1 GCG2 GCG3 GCG4 GCG5 GCG6 GCG7 GCG8 GCG9 GCG10 GCG11 GCG12 GCG13
4.17 4.29 4.00 4.04 4.40 3.81 3.98 4.29 3.96 4.42 4.08 4.37 3.96
Std. Deviation .513 .637 .560 .593 .534 .525 .542 .637 .625 .637 .555 .658 .625
N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted GCG1 GCG2 GCG3 GCG4 GCG5 GCG6 GCG7 GCG8 GCG9 GCG10 GCG11 GCG12 GCG13
49.60 49.48 49.77 49.73 49.37 49.96 49.79 49.48 49.81 49.35 49.69 49.40 49.81
Corrected ItemTotal Correlation
21.618 19.941 22.416 22.240 22.158 22.116 22.798 19.941 21.374 21.054 21.982 22.716 21.374
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.695 .854 .466 .467 .549 .568 .408 .854 .595 .640 .560 .327 .595
.876 .866 .886 .886 .882 .882 .889 .866 .880 .878 .882 .895 .880
Scale Statistics Mean
Variance
53.77
Std. Deviation
25.201
N of Items
5.020
13
Kualitas Laporan Keuangan Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 52
52.0
48
48.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .835
N of Items 10
Item Statistics Mean KLK1 KLK2 KLK3 KLK4 KLK5 KLK6 KLK7 KLK8 KLK9 KLK10
Std. Deviation
3.96 3.96 3.81 3.94 4.29 3.96 4.02 3.94 4.21 4.06
N
.522 .816 .561 .698 .637 .593 .671 .777 .498 .574
52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted KLK1 KLK2 KLK3 KLK4 KLK5 KLK6 KLK7 KLK8 KLK9 KLK10
36.19 36.19 36.35 36.21 35.87 36.19 36.13 36.21 35.94 36.10
Corrected ItemTotal Correlation
14.982 11.805 14.113 13.386 13.687 14.080 14.197 11.935 14.565 14.520
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.343 .744 .525 .543 .541 .497 .394 .764 .481 .410
.835 .795 .821 .819 .819 .823 .833 .793 .825 .831
Scale Statistics Mean 40.15
Variance 16.643
Std. Deviation 4.080
N of Items 10
LAMPIRAN 4 HASIL SPSS
93
Hasil Uji Regresi Linier Berganda SPSS 16.0 Descriptive Statistics N
Minimum
SPI ALK GCG KLK Valid N (listwise)
52 52 52 52
Maximum
30 14 37 28
Mean
54 30 62 47
Std. Deviation
43.29 23.42 53.77 40.15
4.535 3.432 5.020 4.080
52
Correlations KLK Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
SPI
ALK
KLK
1.000
.874
SPI
.874
ALK
.875
GCG
GCG .875
.700
1.000
.864
.520
.864
1.000
.536
.700
.520
.536
1.000
KLK
.
.000
.000
.000
SPI
.000
.
.000
.000
ALK
.000
.000
.
.000
GCG
.000
.000
.000
.
KLK
52
52
52
52
SPI
52
52
52
52
ALK
52
52
52
52
GCG
52
52
52
52
Model Summaryb Model
R
R Square a
1
.938
Adjusted R Square
.880
.873
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1.456
1.823
a. Predictors: (Constant), GCG, SPI, ALK b. Dependent Variable: KLK ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
747.037
3
249.012
Residual
101.732
48
2.119
Total
848.769
51
F 117.491
Sig. .000a
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
747.037
3
249.012
Residual
101.732
48
2.119
Total
848.769
51
F
Sig. .000a
117.491
a. Predictors: (Constant), GCG, SPI, ALK b. Dependent Variable: KLK
a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
1.419
2.543
SPI
.361
.090
ALK
.441
GCG
.237
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Beta
t
Sig.
VIF
.558
.579
.402
4.012
.000
.249
4.013
.120
.371
3.665
.001
.243
4.110
.049
.292
4.887
.000
.700
1.429
a. Dependent Variable: KLK a
Coefficients
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
Tolerance
VIF
(Constant) SPI
.249
4.013
ALK
.243
4.110
GCG .700 a. Dependent Variable: KLK
1.429
Charts
LAMPIRAN 5 SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN
94