PENGARUH PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA ORGANISASI PT. CG POWER SYSTEM INDONESIA, CILEUNGSI, BOGOR
Oleh NIKEN WAHYU BUDHAYANI H24097082
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
RINGKASAN NIKEN WAHYU BUDHAYANI. H24097082. Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Kinerja Organisasi PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi, Bogor. Di bawah bimbingan H. MUSA HUBEIS. PT. CG Power System Indonesia adalah industri pembuat trafo besar yang 80% produksinya diekspor, atau 20% produksinya dibeli oleh perusahaan dalam negeri. Trafo besar yang diproduksi perusahaan trafo ini adalah trafo sampai dengan kapasitas 550 MVA dan 500 KV (100 MVA dapat untuk menerangi 100.000 rumah). Sebagai jaminan konsistensi mutunya, PT. CG Power System Indonesia menerapkan sertifikasi internasional ISO 9000 standar, dan telah mencapai sertifikasi ISO 9001:2008 untuk hasil produksinya. Perusahaan ini dituntut untuk membangun komunikasi efektif antara pelanggan dan perusahaan Group. PT. CG Power System Indonesia memiliki strategi yang didasarkan untuk menciptakan solusi bagi para pelanggan, dengan cara menggabungkan teknologi desain dan manufaktur berdasarkan pesanan pelanggan dengan standar kontrak internasional dan layanan purna jual, memastikan bahwa setiap kebutuhan proyek terpenuhi. Tujuan penelitian ini (1) Mengidentifikasi karakteristik karyawan di PT. CG Power System Indonesia, (2) Mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi di PT. CG Power System Indonesia, (3) Mengetahui dan menganalisis perbedaan kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner kepada 30 responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data perusahaan dan data lain yang relevan. Peubah yang digunakan (1) peubah terikat, yaitu kinerja organisasi terdiri dari kinerja manajerial, kerjasama tim, sistem operasi kerja, pendidikan dan pelatihan karyawan, prestasi kerja; (2) peubah bebas, yaitu SMM ISO 9001:2008 terdiri dari fokus pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan personil, pendekatan proses, pendekatan sistem ke manajemen, perbaikan berkelanjutan, pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan, hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan. Untuk mengetahui pengaruh peubah bebas dan peubah terikat, digunakan metode regresi linear sederhana dengan bantuan Microsoft SPSS versi 16.0 for windows. Karakteristik responden yang dominan menurut persentase jenis kelamin adalah laki-laki (69%), berusia 20-30 tahun (58%), berlatar belakang pendidikan persentase dominan S1 49% dan lama bekerja > 5 tahun memperoleh persentase dominan (53%). Hasil pengolahan data menunjukkan perbedaan positif dan nyata antara kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008, yang dijelaskan nilai R Square 40,5% dan kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 sebesar 61,3%. Dari hal tersebut terlihat terjadi peningkatan kinerja organisasi setelah adanya penerapan ISO 9001:2008 sebesar 19,8%.
PENGARUH PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA ORGANISASI PT. CG POWER SYSTEM INDONESIA, CILEUNGSI, BOGOR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh : NIKEN WAHYU BUDHAYANI H24097082
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan SMM ISO 9001:2008 Terhadap Kinerja Organisasi PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi, Bogor Nama : Niken Wahyu Budhayani NIM
: H24097082
Menyetujui Pembimbing,
(Prof. Dr. Ir H. Musa Hubeis, MS.Dipl.Ing.DEA) NIP : 195506261980031002
Mengetahui : Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP : 196101231986011002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 30 Mei 1988. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Drs. Vincentius Suwardiyono, SE dan Emiliana Tutik S.H. Saat ini penulis bertempat tinggal di Perumahan Taman Duta Jl. Kenanga XI Blok C2 No.3 Radar Auri, Cimanggis, Depok. Penulis mengikuti pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 2000 di SDK Ignatius Slamet Riyadi, Cijantung, Jakarta Timur. Pendidikan lanjutan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2003 di SLPT. Ignatius Slamet Riyadi, Cijantung, Jakarta Timur. Pada tahun 2006 penulis lulus dari SMU Mardi Yuana Depok dan melanjutkan pendidikan pada Program Diploma III Planning and Monitoring Development di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta berhasil menyelesaikan pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikannya pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, Jawa Barat. Penulis aktif dalam organisasi selama menuntut ilmu di IPB, yaitu sebagai Staf Departemen Kewirausahaan Extension C l u b Of Management (EXOM) periode 2009-2010 serta sebagai Ketua pada pelatihan simulasi bisnis
J.A
Titan
yang
diselenggarakan
oleh Extension Club Of
Management (EXOM) pada tahun 2010. Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari IPB, Penulis menulis skripsi dengan judul Pengaruh Penerapan SMM ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi, Bogor dan dibimbing oleh Prof. Dr. Ir H. Musa Hubeis, MS,Dipl.Ing,DEA.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat TUHAN YANG MAHA ESA, yang telah melimpahkan rahmat, kuasa kasih dan pertolongan-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi berjudul Pengaruh Penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap Kinerja Organisasi PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi Bogor, sebagai syarat penyelesaian tugas akhir di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
saran
bagi
pengembangan ISO pada PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi, Bogor dan disadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka diharapkan kritik dan saran membangun, serta semoga skripsi ini bermanfaat bagi berbagai pihak. Amin.
Bogor, Agustus 2011
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Terimakasih kepada pihak yang telah memberikan warna, semangat pada pola pikir dan pandangan penulis, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih, terutama kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing., DEA sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan dengan penuh kesabaran. Selanjutnya penulis mengucapakan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku Ketua Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. 2. Ibu Ir. Mimin Aminah, MM., selaku Ketua Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, IPB. 3. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Bapak Nurhadi Wijaya, STP, MM., atas kesediaannya menguji, memberikan saran, serta masukan kepada penulis. 4. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku Tim QC atas kesediaanya dalam memberikan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi. 5. Kepada Bapak Kukuh, Ibu Ana dan Pak Adi selaku divisi Quality assurance PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk diwawancara dan bertemu dengan penulis serta menjawab dan memberikan data yang diperlukan penulis dalam kemajuan skripsi penulis. 6. Ibu Zakiah, Ibu Vitri, Ibu Lily dan segenap Tim kesekretariatan atas kesediaanya dalam membantu penulis dalam memberikan saran-saran demi kemajuan penulis dalam menyelesaikan skripsi. 7. Papah, Mamah, Adik Bayu, Adik Setyadi, Mas Purwoko dan segenap keluarga besar tercinta atas Do`a, motivasi, semangat serta selalu memberikan pertanyaan kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dan pandangan yang diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.
vi
8. Big Appriciate untuk Ignatius Dwi Sulestiowidagdo yang dengan segenap hati dan kasih mendampingi, memberikan motivasi, mendengarkan curahan hati penulis selama proses penulisan skripsi hingga selesai. 9. Tri Astuti, Ni`mah Wati, Miftahul Jannah, Yuni Nuryati, Nita Ayu Saraswati, Mella Tanjung dan Hestika terimakasih banyak sahabat atas dorongan semangat yang udah kalian berikan, do`a, big motivation dan untuk bantuan kalian sehingga penulis dengan semangat dapat menyelesaikan skripsi. 10. Kakak-kakak satu bimbingan Siti Nuraini, Iwan Daryanto, Mulyana Abdillah, Rizqi Ramadhani, Muhamad Yusuf dan Ridha terimakasih banyak kak atas saran, masukan, cerita pengalamannya, semangat dan persaingan yang ada sehingga dapat memacu semangat penulis dalam meyelesaikan skripsi. 11. Kak Rina Hartanti dan Kak Pera atas bantuan dan kesediaan untuk meluangkan waktunya dalam mengajari penulis dalam menganalisa data skripsi. 12. Kak Irma yuniar atas nasehat, saran, strategi dan kritik yang menunjang kemajuan skripsi penulis.
vii
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iv KATA PENGANTAR ...................................................................................... v UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 1.2 1.3 1.4
Latar Belakang .................................................................................. 1 Perumusan Masalah ........................................................................... 5 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5 Ruang Lingkup .................................................................................. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7 2.1 Pengertian Mutu ................................................................................. 7 2.1.1 MMT ......................................................................................... 8 2.1.2 ISO 9000 Sebagai Standar SMM .............................................. 10 2.2 SMM ISO 9001:2008 ......................................................................... 12 2.2.1 Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2008 ................................ 17 2.2.2 Langkah-Langkah Penerapan SMM ISO 9001:2008 ................ 18 2.2.3 Persyaratan Standar Dari SMM ISO 9001:2008 ....................... 19 2.2.4 Audit Mutu Dan Dokumentasi Mutu ........................................ 21 2.3 Kinerja Organisasi.............................................................................. 22 2.3.1 Unsur-Unsur Yang Dinilai ........................................................ 22 2.3.2 Manfaat Penilaian Kinerja ........................................................ 24 2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................... 24 III. METODE PENELITIAN .................................................................... 26 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ......................................................... 26 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 28 3.3 Pengumpulan Data .............................................................................. 28 3.4 Pengolahan dan Analisis Data............................................................ 30 3.4.1 Uji Validitas .............................................................................. 30 3.4.2 Uji Reliabilitas .......................................................................... 31 3.4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ........................................... 32 3.4.4 Uji F .......................................................................................... 33 3.4.5 Uji t ........................................................................................... 33
viii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 35 4.1 Gambaran Umum PT. CG Power System Indonesia ........................ 35 4.1.1 Sejarah Singkat PT CG Power System Indonesia ................... 35 a. Visi PT CG Power System Indonesia ..................................... 36 b. Misi PT CG Power System Indonesia..................................... 36 c. Struktur Organisasi PT CG Power System Indonesia ............. 36 4.1.2 Indikator Kinerja Utama di PT CG Power System Indonesia . 37 a. Definisi IKU ........................................................................... 37 b. Penerapan IKU di PT CG Power System Indonesia................ 37 4.1.3 Penerapan SMM ISO 9001:2008 di PT CG Power System Indonesia dan Fokus Kinerja ...................................... 38 4.2 Deskripsi dan Analisis Data ............................................................. 40 4.2.1 Uji Validitas ............................................................................ 40 4.2.2 Uji Reliabilitas ........................................................................ 41 4.3 Karakteristik Responden .................................................................. 41 4.4 Analisis Regresi Linear Sederhana .................................................. 44 4.4.1 Menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia ............................................ 44 4.4.2 Menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia ............................................ 46 4.4.3 Menganalisis perbedaan kinerja organisasi sebelumdan sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia ................ 48 4.5 Implikasi Manajerial ....................................................................... 48 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 49 1. Kesimpulan ................................................................................................ 49 2. Saran........................................................................................................... 50 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 51 LAMPIRAN .................................................................................................. 53
ix
DAFTAR TABEL No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Halaman Daftar perusahaan yang tergabung dalam Avantha Group Company .......... Jenis-jenis ISO ............................................................................................. Fokus kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 .................. Hasil uji ANOVA SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia .......................... Hasil uji nilai R SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia .......................... Hasil uji koefisien regresi SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia ......... Hasil uji ANOVA SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia.......................... Hasil uji nilai R SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia.......................... Hasil uji koefisien regresi SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia ......... Hasil uji nilai R kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008...
x
3 11 40 44 45 45 46 47 47 48
DAFTAR GAMBAR No. 1. 2. 3. 4. 5.
Halaman Saluran distribusi listrik dari trafo ke gardu induk.................................... 2 Kerangka pemikiran penelitian ................................................................ 27 Proporsi responden berdasarkan usia ........................................................ 42 Proporsi responden berdasarkan pendidikan............................................. 43 Proporsi responden berdasarkan lama bekerja .......................................... 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN No.
Halaman
1. Kuesioner penelitian ................................................................................. 2. Struktur organisasi PT. CG Power System Indonesia ............................... 3. Sertifikat ISO 9001:2008 yang diperoleh oleh PT. CG Power System Indonesia ....................................................................................... 4. Proses produksi yang dilaksanakan di PT. CG Power System Indonesia ....................................................................................... 5. Penerapan klausul yang dilakukan oleh setiap divisi di PT. CG Power System Indonesia ....................................................................................... 6. Indeks Kepuasan Konsumen Sebelum ISO 9001:2008 (2006-2008) dan Sesudah ISO 9001:2008 ............................................................................. 7. Data responden penerapan SMM ISO 9001:2008 .................................... 8. Validitas dan reliabilitas............................................................................ 9. Hasil pengolahan data ...............................................................................
xii
54 61 62 64 66 69 70 73 83
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin banyak perusahaan industri yang dituntut untuk lebih berkembang dengan menggunakan teknologi secara maksimal, serta mendorong perusahaan untuk meningkatkan mutu. Mutu dapat diartikan sebagai keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan
kebutuhan,
baik
yang
dinyatakan
secara
tegas
maupun
tersamarkan. Pentingnya mutu dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut manajemen operasional dan pemasaran. Dilihat dari manajemen operasional, mutu produk merupakan salah satu kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing produk. Produk dengan mutu bagus mampu bersaing di pasaran. Dilihat dari sudut manajemen pemasaran, mutu produk dapat menjadi salah satu unsur penting untuk meningkatkan volume penjualan dan memperluas pangsa pasar perusahaan (Nasution, 2005). Hal ini yang menyebabkan perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghasilkan produk yang memiliki mutu lebih baik. Seiring dengan laju pertumbuhan sarana dan prasarana harus mendukung adanya ketersediaan tenaga listrik. Saat ini tenaga listrik merupakan kebutuhan yang utama, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk kebutuhan industri penyedia tenaga listrik yang stabil dan berkelanjutan. Hal itu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh perusahaan industri dalam memenuhi kebutuhan
tenaga
listrik.
Pemakaian
tenaga
listrik
oleh
pelanggan
tersebar diberbagai tempat, sehingga penyampaian tenaga listrik dari tempat dibangkitkan sampai ketempat pelanggan memerlukan berbagai penanganan teknis. Tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh transformator
2
penaik tegangan (step-up transformer ) yang ada di Pusat Listrik. Saluran transmisi tegangan tinggi mempunyai tegangan 66 KV, 150 KV dan 500 KV. Khusus untuk tegangan 500 KV saat ini disebut sebagai tegangan paling tinggi (http://webcache.google usercontent.com/kelistrikan, 2009). Tenaga listrik disalurkan melalui saluran transmisi sampai ke Gardu Induk (GI) untuk diturunkan tegangannya melalui transformator penurun tegangan melalui (step-down transfomer ) Terdapat produk trafo seperti Gambar 1.
Gambar 1. Produk trafo Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, diperlukan sebuah sistem distribusi yang mampu menyalurkan listrik dari sumber pembangkit menuju ke sasaran dengan mudah, cepat dan efisien. Salah satu instrumen yang digunakan dalam sistem distribusi tersebut adalah transformator. Transformator atau yang biasanya disebut trafo sangat dibutuhkan dalam dunia kelistrikan, karena alat tersebut merupakan alat utama yang dipakai untuk mentransfer suatu tegangan listrik tertentu terhadap tegangan listrik yang dibutuhkan oleh konsumen. Terdapat dua (2) perusahaan yang bergerak dalam transformator daya di Indonesia, yaitu (1) PT. CG Power System Indonesia dan (2) PT. AREVA Unindo. PT. CG Power System Indonesia memproduksi trafo daya dengan tegangan 70 - 500 KV dan merupakan
satu-satunya pabrik yang mampu
3
memproduksi sampai tegangan tertinggi 500 KV di negara ASEAN (Tabloid media transyogi, 2009) yang beroperasi di bawah Crompton Greaves Limited bernaung di bawah Avantha Group Company. Avantha Grup merupakan salah satu prospek bisnis terkemuka di India. Avantha Grup memiliki kepentingan bisnis di berbagai industri seperti bidang kertas, transmisi dan jaringan distribusi dan jasa, pengolahan makanan, kehutanan pertanian, bahan kimia, energi, infrastruktur, teknologi informasi (TI) dan IT-enabled jasa. Dengan jejak global mengesankan, Avantha Grup beroperasi di lebih dari 10 negara dengan 20.000 karyawan dari 20 kebangsaan. Perusahaan Avantha Grup termasuk Crompton Greaves Limited merupakan salah satu kekuatan terbesar India yang bergerak dalam bidang energi listrik berupa transformator daya. Sebagai bagian dari program ekspansi global, Avantha Grup telah memperoleh sejumlah perusahaan dari seluruh dunia. (Tabel 1). Tabel 1. Daftar perusahaan yang tergabung dalam Avantha Group Company No. 1.
2.
3.
4.
Avantha Group Company Ballarpur Industries Limited (Bilt) Crompton Greaves Limited
Asal Negara India
Cabang Perusahaan
Asal Negara
Bilt
Malaysia
India
Belgia, Hungaria, Irlandia, Perancis, USA dan Inggris
Global Green Company
India
Pauwels, Ganz, Microsol, Sonomatra MSE Power Systems dan Power Technology Solutions Dunakiliti, Balmazujvaros, Aalst dan Floragarden -
Solaris ChemTech India Industries Limited (SCIL) 5. Avantha Power & India Infrastructure Limited 6. Biltech Building India Elements Limited Sumber : http://avanthagroup.com, 2011
Hungaria, Belgia dan Turki -
-
-
4
PT. CG Power System Indonesia sebagai salah satu perusahaan penghasil trafo dengan standar produk trafo Eropa menjadikan perusahaan ini memiliki ISO 9001:2008 yang diakreditasi oleh NV KEMA dari Belanda dan diperbarui oleh SGS (Société Generálé de Survailance). Agar dapat terus berjalan dan berkembang dalam persaingan, perusahaan menerapkan sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001:2008 kedalam kinerja organisasi untuk menghasilkan produk dan lebih bervariatif, memiliki mutu produk yang semakin unggul dan mampu mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Penerapan SMM ISO 9001:2008 ditetapkan dalam 8 (delapan) prinsip guna menunjang peningkatan kinerja organisasi, seperti : 1. Fokus Pelanggan. Organisasi harus memahami kebutuhan/keinginan pelanggan pada saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi harapan pelanggan, serta secara proaktif mampu menetapkan level kepuasan pelanggan. 2. Kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan karyawan untuk tetap terlibat dalam continual improvement SMM, sehingga karyawan tetap memiliki motivasi untuk menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, sehingga tujuan perusahaan akan penerapan SMM ISO 9001:2008 sesuai prosedur dapat tercapai. 3. Keterlibatan Personil. Peranserta keterlibatan personil (karyawan) harus mampu untuk berpartisipasi aktif dalam rangka perbaikan berkesinambungan yang ada di dalam perusahaan dan diharapkan selalu mengembangkan kreatifitas. 4. Pendekatan proses dan (5) Pendekatan sistem ke manajemen. Pendekatan secara proses dan pendekatan sistem ke manajamen diperlukan saat menyusun dan menerapkan sistem mutu. Pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan/organisasi dengan efektif dan efisien.
5
6. Perbaikan Berkelanjutan. Perbaikan berkelanjutan harus dijadikan sebagai sasaran dan tujuan tetap organisasi, sehingga sasaran tetap organisasi dapat diketahui dan ditetapkan. 7. Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang efektif harus didasarkan pada analisa data dan fakta yang terjadi. 8. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan. Hubungan yang terjadi dengan pemasok merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam menciptakan nilai. Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia (SDM) yang ada dalam organisasi. Penilaian komitmen organisasi sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana komitmen organisasi sebenarnya dalam perusahaan (Wibisono, 2006). Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka dilakukan penelitian penerapan pengaruh SMM ISO 9001:2008 yang terkait dengan kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. 1.2. Perumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik karyawan di PT. Power System Indonesia, Cileungsi ? 2. Apakah terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi di PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi ? 3. Bagaimana perbedaan kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi ?
6
1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi karakteristik karyawan di PT. CG Power System Indonesia. 2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi di PT. CG Power System Indonesia. 3. Mengetahui dan menganalisis perbedaan kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia. 1.4. Ruang Lingkup Penelitian ini menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia, demi tercapainya pemenuhan kebutuhan pelanggan. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Industri Menara Permai Kav.10 jl. Narogong Km 23 Cileungsi, Bogor .
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mutu Pencapaian mutu yang akan dicapai memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota perusahaan. Dalam hal ini mutu memiliki pengertian berbeda mulai dari yang konvensional sampai yang strategik. Definisi mutu konvensional biasanya menjelaskan salah satu pengertian mutu, seperti memakai suatu komoditas dengan lebih baik, memiliki konstruksi bangunan dengan mutu yang baik dan tahan lama. Sedangkan definisi mutu secara strategik merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh para manajer dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, dengan cara memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Hal ini dapat diwujudkan dengan memberikan mutu terbaik pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Garvin and Darvis dalam Nasution (2005), mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen. Selera atau harapan konsumen pada suatu produk selalu berubah, sehingga mutu produk juga harus berubah atau disesuaikan. Dengan perubahan mutu produk tersebut, maka diperlukan perubahan atau peningkatan ketrampilan tenaga kerja, perubahan proses produksi dan tugas, serta perubahan lingkungan perusahaan agar produk dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Meskipun tidak ada definisi mengenai mutu yang diterima secara universal, namun pada intinya terdapat beberapa persamaan dalam unsur-unsur berikut : a. Mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan b. Mutu mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungannya c. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya, apa yang dianggap
8
merupakan mutu saat ini mungkin dianggap kurang bermutu pada masa mendatang). Menurut Crosby dalam Nasution (2005), mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai yang di isyaratkan atau di standarkan. Suatu produk memiliki mutu, apabila sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan. Standar mutu meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi. Menurut Crosby, kurang sedikit dari persyaratan-persyaratan yang ditentukan, maka suatu barang atau jasa dikatakan tidak bermutu. Persyaratan itu sendiri dapat berubah sesuai keinginan pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok sumber, pemerintah, teknologi dan pasar atau persaingan. Sedangkan menurut Deming dalam Nasution (2005),
mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar, yaitu
perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkannya. 2.1.1 Manajemen Mutu Terpadu Proses pengembangan secara terus menerus dalam manajemen mutu terpadu (MMT) akan berhasil, jika terdapat proses yang komprehensif untuk melakukan pengujian, pencermatan, analisis, dan pelaporan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan proses dalam upaya untuk merelisasikan produk (http.uin-malang.ac.id,
2009).
mengatakan
bahwa
ISO
9000
dapat
diintegrasikan dengan MMT untuk pengembangan menyeluruh sistem mutu dimana pengembangan mutu dapat dicapai dengan mendasarkan pengujian proses organisasi berkaitan dengan definisi proses, pengembangan dan desain proses. MMT atau lebih sering disebut Total Quality Management (TQM), merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan SMM dunia. Untuk itu diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Menurut Hensler and Brunell dalam Nasution (2005), ada 4 (empat) prinsip utama dalam TQM, yaitu :
9
1. Kepuasan pelanggan. Konsep mengenai mutu dan pelanggan diperluas dalam TQM. Mutu tidak hanya kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi mutu tersebut ditentukan oleh pelanggan. 2. Penghargaan terhadap setiap orang. Perusahaan yang mutunya tergolong dalam kelas dunia pada setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas khas. Dalam hal ini, karyawan merupakan sumber daya organisasi paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambilan keputusan. 3. Manajemen berdasarkan fakta. Perusahaan bertaraf kelas dunia berorientasi pada fakta, yaitu setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan. Konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini adalah : a. Prioritas (Prioritization), yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Maka dengan menggunakan data, manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. b. Variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. 4. Perbaikan berkesinambungan. Perusahaan agar dapat sukses, perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan. Konsep yang digunakan adalah siklus plan-do-check-action-analyze (PDCAA), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaaan dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
10
2.1.2 ISO 9000 Sebagai Standar SMM ISO 9000 merupakan kumpulan standar SMM yang dikeluarkan oleh ISO/TC 176 (TC=Technical Committee) kemudian diselenggarakan oleh badan akreditasi dan sertifikasi. Selanjutnya suatu organisasi atau perusahaan yang telah mendapat sertifikasi ISO 9000 ini akan diperbolehkan menyatakan dirinya kepada publik sebagai “ISO 9001:2000 certified” atau “ISO 9001:2000”. Seri ISO 9000 memberikan beberapa petunjuk atau pedoman bagi organisasi tentang bagaimana mengelola mutu, serta dengan sertifikasi yang diperoleh organisasi dapat menjual produk atau jasa yang lebih baik kepada konsumen. Terdapat 3 (tiga) unsur fundamental dalam menerapkan ISO 9000, adalah (1) penerapan falsafah ISO 9000 sebagai standar perusahaan; (2) penilaian oleh pihak lain yang masih berhubungan dengan organisasi/perusahaan, misalnya pelanggan, pemasok dan sebagainya dimana hasil penilaian diakui sebagai standar bagi kedua belah pihak; (3) mendapatkan persetujuan pihak ketiga atau sertifikasi yang memungkinkan suatu perusahaan mendemonstrasikan status ISO 9000 kepada pembeli dan calon pembeli (Ariani, 2002). Menurut http://bsn.go.id (2011), terdapat 4 (empat) unsur penting harus dipenuhi dalam rangka melaksanakan penerapan SMM ISO 9001: 2008, yaitu : sistem manajemen mutu, tanggungjawab manajemen, pengelolaan sumber daya, realisasi
produk,
serta
pengukuran,
analisis
dan
perbaikan.
Dalam
pelaksanaannya setiap perusahaan harus memiliki dokumen SMM, karena dokumen SMM merupakan instrumen/acuan untuk melaksanakan seluruh kegiatan agar terkendali, dapat dimonitor, dievaluasi dalam upaya untuk melakukan perbaikan/peningkatan mutu secara berkelanjutan. Selain itu juga didukung oleh adanya kebijakan mutu, sasaran mutu, audit internal, dan tinjauan manajemen. Dengan semakin luasnya berbagai hal yang berkaitan dengan wilayah yang harus di standarisasi, maka semakin banyak pula jenis-jenis standar baru yang ada dan di implementasikan pada berbagai negara. Standar-standar ISO yang berkaitan dengan berbagai bidang pada Tabel 2.
11
Tabel 2. Jenis-jenis ISO No.
Jenis Standar ISO
Nama Standar
1.
ISO 9001
Quality Management System
2.
ISO 14000
Environmental Management System
3.
ISO 22000
Food Safety Management System
4.
ISO 27001
Information Security Management System
5.
OHSAS 18001
Occupational Health & Safety Management System
6.
SA8000
Social Accountability Management System
7.
ISO/TS 16949
Quality Management System – particular to Automotive Industry
Sumber : http:// websisni.bsn.go.id, 2011 Seri Standar ISO 9000 mempunyai 5 (lima) bagian menurut Gasperz dalam Nasution (2005), yaitu : 1. ISO 9000:2005 : SMM, konsep dan kosakata. Standar ISO 9000 berisi pedoman yang digunakan untuk bersamaan dengan keempat standar lainnya. 2. ISO 9001:2008 : Model ini digunakan bila kesesuaian dengan SMM dan persyaratan tertentu dijamin oleh pemasok untuk seluruh alur proses produksi mulai dari desain, produksi, instalasi dan pelayan jasa. Model ini mencakup organisasi seperti, perusahaan rekayasa dan konstruksi dan perusahaan-perusahaan yang mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasang/menginstalasi produk dan memberikan pelayanan jasanya. Dengan demikian, fokus ISO 9001:2000 terletak pada desain. 3. ISO 9003 : Model ini dugunakan untuk situasi dimana kemampuan pemasok hanya dijamin pada penilikan dan uji akhir. Model ini cocok untuk bengkelbengkel kecil, bagian di dalam suatu perusahaan, laboratorium, atau
12
distributor peralatan yang memeriksa dan menguji produk-produk yang dipasoknya. Dengan demikian, fokus ISO 9003 terletak pada service. 4. ISO 9004:2000 : Unsur-unsur manajemen mutu dan sistem mutupemandu/pedoman. Model ini memberikan pengertian atau wawasan mengenai berbagai unsur yang termasuk dalam SMM dan struktur yang diharapkan dalam sistem tersebut. ISO 9004 berisi pemandu dalam hal-hal yang berkaitan dengan faktor teknis, administratif dan SDM yang dapat mempengaruhi mutu produk dan jasa. Selain itu, berguna untuk pemandu dalam pengembangan dan implementasi suatu sitem mutu. 5. ISO 19011:2005 : Model ini digunakan untuk kesesuaian SMM dan sebagai panduan untuk audit SMM dan/atau Lingkungan. 2.2. SMM ISO 9001:2008 Dalam ISO 9001:2008 perusahaan harus memiliki beberapa tahapan proses untuk mensukseskan proses implementasi ISO 9001:2008 ini, maka ditetapkan 8 (delapan) prinsip manajemen mutu menurut Djatmiko, (2011) Bertujuan sebagai pedoman dalam memimpin organisasi ke arah perbaikan komitmen organisasi dan untuk mengimprovisasi komitmen organisasi sistem agar proses yang berlangsung sesuai dengan fokus utama, yaitu effectivity continual improvement. Delapan (8) prinsip manajemen yang dimaksud adalah : a. Fokus Pelanggan. Suatu perusahaan/organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan karena pelanggan adalah kunci dalam meraih kesuksesan dalam mencapai tujuan akhir perusahaan (meraih keuntungan). Oleh karena itu, organisasi harus memahami kebutuhan/keinginan pelanggan pada saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi harapan pelanggan, serta secara proaktif mampu menetapkan level kepuasan pelanggan. Semua aktifitas perencanaan dan implementasi sistem digunakan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Manfaat menerapkan fokus pelanggan, yaitu : 1) Meningkatkan penerimaan dan pangsa pasar
13
2) Meningkatkan efektivitas 3) Meningkatkan loyalitas pelanggan melalui pengulangan transaksi b. Kepemimpinan. Setiap
Pimpinan
harus
menunjukkan
kepemimpinannya
atau
ketauladanannya dengan komitmen yang konsisten bagi penerapan SMM dalam organisasi. Pimpinan harus dapat menciptakan suatu lingkungan yang kondusif dan serasi dengan melibatkan semua karyawan dalam mencapai sasaran mutu organisasi. Ketauladanan untuk konsisten menerapan SMM akan meningkatkan kinerja organisasi, sehingga semua karyawannya termotivasi untukselalu bekerja efektif dan efisien dengan SMM. Manfaat menerapkan kepemimpinan, yaitu top management berfungsi sebagai leader dalam mengawal implementasi sistem bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan komitmen yang sama dan gerak dari sinergi pada setiap unsur. Penerapan prinsip kepemimpinan dalam hal ini lebih mengarah pada : 1) Menetapkan kebijakan mutu, struktur organisasi, mengidentifikasi dan menyediakan sumber daya. 2) Menciptakan lingkungan kerja dimana semua personel ambil bagian dalam pencapaian target atau sasaran organisasi. 3) Tetap berkomitmen “continual improvement” SMM. 4) Seluruh anggota akan memahami dan termotivasi menuju sasaran dan tujuan organisasi. 5) Aktivitas akan dievaluasi, disesuaikan dan diterapkan dalam satu kesatuan cara. 6) Meminimumkan kesalahan komunikasi diantara tingkat-tingkat dalam organisasi. c. Keterlibatan Personil. SMM tidak dapat dilaksanakan secara sendiri tanpa peran personil personil yang terlibat dalam organisasi. Karyawan yang melaksanakan kegiatan proses produksi pada semua tingkatan harus dilibatkan dalam SMM
14
agar penerapannya efektif. Karyawan akan merasa terlibat dan termotivasi melaksanakan SMM sebagai keputusan strategik dalam mencapai kinerja prima dan mampu memuaskan pelanggannya. Karyawan merupakan esensi dari organisasi dalam rangka kebutuhan bagi penerapan SMM yang harus ditingkatkan kesejahteraannya. Seluruh personil dalam semua level adalah inti organisasi secara penuh yang harus ikut serta dalam kelangsungan bisnis organisasi, sehingga diharapkan mampu : 1) Mengidentifikasi tanggungjawab dan wewenang. 2) Mengidentifikasi kompetensi, kebutuhan, penyediaan dan mengevaluasi pelatihan, serta memelihara catatan pelatihan. 3) Mengidentifikasi dan mengendalikan faktor manusia dan area kerja untuk mencapai kesesuaian produk. 4) Menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas dalam mencapai tujuantujuan organisasi. 5) Personil (karyawan) giat untuk berpartisipasi dalam perbaikan berkesinambungan. d. Pendekatan Proses. Penerapan SMM diawali dengan mengidentifikasi dan menetapkan proses kerja yang harus dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Rencana dan kendali proses harus ditetapkan secara efektif untuk mencegah penyimpangan dan ketidaksesuaian yang bakal terjadi. Proses merupakan urutan beberapa kegiatan atau suatu kegiatan yang memerlukan sumber daya untuk mengubah masukan menjadi bentuk keluaran yang sesuai dengan yang diinginkan
atau
direncanakan.
Tujuan
pendekatan
proses
adalah
memudahkan pengukuran dan pengendalian mutu, serta penyediaan sumber daya cukup sesuai menurut spesifikasi yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Hal ini menuntut setiap bagian/fungsi untuk memilih visi terhadap kepuasan pelanggan melalui : orientasi hasil efektif, sumber daya dan aktivitas
dikendalikan
sebagai
proses,
secara
sistematis
dapat
15
mengidentifikasi dan mengendalikan proses yang digunakan untuk memastikan kesesuaian produk. Aktifitas implementasi sistem selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam organisasi. Manfaat dari penerapan pendekatan proses, yaitu : 1) Efektifitas penggunaan sumber daya. 2) Waktu siklus produksi lebih pendek. 3) Hasil-hasil menjadi meningkat, konsisten dan dapat diperkirakan. 4) Kesempatan perbaikan menjadi prioritas dan terfokus. e. Pendekatan sistem ke manajemen. Setiap pimpinan harus merencanakan dan mengembangkan sistem yang sesuai untuk memenuhi persyaratan. Setiap aktivitas dalam organisasi harus dilandasi dengan sistem yang harus dikomunikasikan kepada semua karyawan pada organisasi. Pendekatan sistem pada manajemen didefinisikan sebagai identifikasi pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling
terkait
untuk
pencapaian
dan
peningkatan
sasaran
perusahaan/organisasi dengan efektif dan efisien. Mengidentifikasikan, memahami dan mengendalikan sistem dan interaksi antar proses untuk memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi organisasi, sehingga suatu organisasi mampu menetapkan sasaran mutu tiap proses, menetapkan interaksi dan rangkaian proses, memantau dan mengukur efektifitas tiap proses. f. Perbaikan Berkelanjutan. Perbaikan berkelanjutan merupakan bagian dari peningkatan kinerja organisasi untuk mencapai sasaran mutu. Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap organisasi, sehingga sasaran tetap organisasi dapat diketahui dan ditetapkan. Kemudian organisasi memantau kinerja melalui sasaran mutu yang terukur setiap fungsi terkait dari tingkatan dengan cara : audit internal, tinjauan manajemen, corrective and preventive.
16
Manfaat penerapan perbaikan berkelanjutan, adalah (1) Meningkatkan keunggulan kinerja melalui perbaikan kemampuan organisasi, (2) Kesesuaian dari aktivitas-aktivitas perbaikan pada semua tingkat terhadap tujuan strategik organisasi, (3) Fleksibilitas bereaksi secara cepat terhadap kesempatan yang ada. g. Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan. Keputusan efektif harus didasarkan pada analisis data pengukuran dan informasi obyektif sesuai fakta yang valid, jelas dan tidak bias. Analisis data dari berbagai sumber yang jelas dan terdokumentasi untuk menentukan kinerja organisasi sesuai rencana, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, disamping menetapkan keputusan dan tindaklanjut yang diperlukan. Data dan informasi tersebut harus dapat diolah dengan metode statistik yang sesuai. Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. Oleh karena itu pengambilan keputusan harus didasarkan pada tahap logika, analisa data, informasi yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Manfaat dari penerapan pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan, yaitu : 1)
Keputusan-keputusan berdasarkan informasi akurat.
2)
Meningkatkan
kemampuan
untuk
menunjukkan
efektivitas
dari
keputusan melalui referensi terhadap catatan-catatan faktual. 3)
Meningkatkan kemampuan untuk meninjau ulang, mengubah opini dan keputusan.
h. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan. Pemasok atau Penyedia Jasa merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan suatu organisasi. Pemasok merupakan bagian dari SMM
organisasi yang
harus
dikendalikan
untuk
mencapai
suatu
nilai hubungan yang saling bermanfaat dan saling menguntungkan dalam menghasilkan produk/jasa bermutu. Komunikasi yang jelas dengan Penyedia Jasa agar selalu konsisten menerapkan SMM. Kerjasama strategik antara Pengguna dan Penyedia Jasa akan menjamin kehandalan proses kerja dengan
17
hasil produk/jasa secara tepat waktu, biaya yang murah dan memenuhi standar spesifikasi yang ditetapkan. Organisasi
dan
pemasoknya
saling
ketergantungan
dan
sudah
selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam menciptakan nilai. Hubungan yang saling menguntungkan itu didasarkan pada tahap menetapkan dan mendokumentasikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemasok, meningkatkan kemampuan kedua organisasi untuk lebih baik, seleksi, meninjau dan mengevaluasi kinerja pemasok untuk mengendalikan produk yang dipasok. Manfaat penerapan hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan adalah : 1) Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai bagi kedua pihak. 2) Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama untuk menanggapi perubahan pasar atau kebutuhan dan harapan pelanggan. 3) Mengoptimumkan biaya dan pengunaan sumber-sumber daya. 2.2.1 Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2008 SMM ISO 9001:2008 dipandang sangat penting dalam dunia bisnis, termasuk pelatihan, karena SMM ISO 9001:2008 memberikan pedoman bagi organisasi tentang bagaimana mengelola mutu, sehingga dengan sertifikat yang diperoleh kemudahan untuk memberikan hasil kinerja lebih baik kepada perusahaan. Manfaat dari penerapan ISO 9001:2008 telah diperoleh banyak perusahaan menurut Djatmiko (2011) adalah : a. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan. b. Jaminan mutu Produk dan Proses . c. Meningkatkan Produktivitas perusahaan dan market gain. d. Meningkatkan motivasi, moral dan kinerja karyawan . e. Sebagai alat analisa pesaing perusahaan. f. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok. g. Meningkatkan cost efficiency dan keamanan produk.
18
h. Meningkatkan komunikasi internal. i. Meningkatkan citra positif perusahaan. j. Sistem terdokumentasi. k. Media untuk Pelatihan dan Pendidikan. Adanya penerapan SMM ISO 9001:2008 tentunya memberikan manfaat besar bagi suatu organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya penerapan SMM ISO 9001:2008 dalam suatu organisasi, terutama dalam dunia bisnis. Implementasi dari pelaksanaan ISO 9001:2008 dapat menjadi salah satu cara untuk bertahan dan berkembang dalam situasi sulit, karena dengan menerapkan ISO 9001:2008 berarti SMM yang digunakan dalam suatu organisasi sama dengan pesaing di negara–negara maju. 2.2.2 Langkah-langkah Penerapan SMM ISO 9001:2008 Menurut Gasperz (2005), langkah-langkah penerapan SMM hanya sebagai panduan yang dapat diterapkan secara bersamaan atau tidak berurut, tergantung kultur dan kematangan mutu organisasi, yaitu : a. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak, karena tanpa komitmennya kegiatan registrasi adalah sangat tidak mungkin. b. Membentuk komite pengarah arus koordinator ISO. Komite ini akan memantau proses agar sesuai dengan standar unsur-unsur dasar dalam SMM ISO 9001:2008. c. Mempelajari persyaratan-persyaratan standar dari SMM ISO 9001:2008. d. Melakukan pelatihan (trainning) terhadap semua anggota organisasi. e. Memulai peninjauan ulang manajemen (management review). f. Identifikasi mutu, prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang dibutuhkan yang dituangkan dalam dokumen-dokumen tertulis. g. Implementasi SMM ISO 9001:2008. h. Memulai audit SMM perusahaan. i. Memilih registran j. Registrasi
19
2.2.3 Persyaratan Standar dari SMM ISO 9001:2008 SMM ISO 9001:2008 merupakan SMM yang berfokus pada proses dan pelanggan, maka pemahaman terhadap persyaratan-persyaratan standar ISO 9001:2008 akan membantu organisasi dalam menetapkan dan mengembangkan SMM secara sistematik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan peningkatan terus menerus. Klausul–klausul yang perlu diperhatikan oleh manajemen organisasi Gasperz (2005) adalah : a. Klausul 1. Ruang Lingkup Ruang lingkup ISO 9001:2008 telah dikembangkan atau diperluas. Dalam hal ini, persyaratan standar ISO 9001:2008 bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem efektif, termasuk proses perbaikan sistem secara berkesinambungan dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan, regulasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Klausul 2. Acuan normatif Klausul ini hanya memuat referensi-referensi dari ISO 9001:2008. Dokumen yang diacu tidak dapat diabaikan untuk pemakaian dokumen ini. Untuk acuan bertanggal, hanya edisi yang dikutip yang dipakai. c. Klausul 3. Istilah dan definisi. Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi yang diberikan dalam ISO
9001:2008
(Quality
Management
System-Fundamental
and
Vocabulary). d. Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu. Klausul ini lebih menekankan pada kebutuhan untuk peningkatan berkelanjutan (continual improvement). Manajemen organisasi harus menetapkan langkah-langkah untuk implementasi SMM ISO 9001:2008. e. Klausul 5. Tanggungjawab Manajemen. Klausul ini menekankan pada komitmen dari manajemen puncak menuju perkembangan dan peningkatan SMM ISO 9001:2008. Klausul ini juga
20
melibatkan manajemen puncak dengan orientasi pada fokus pada pelanggan, menetapkan kebijakan mutu, menetapkan tujuan mutu, menetapkan perencanaan dalam SMM, menetapkan tanggungjawab dan wewenang organisasi, mengangkat secara formal seseorang yang dapat mewakili manajemen yang berasal dari organisasi, sudah memiliki pengalaman bekerja lama dan menjamin proses komunikasi internal yang tepat, serta harus melakukan peninjauan ulang terhadap penerapan SMM. f. Klausul 6. Manajemen Sumber Daya Manusia. Klausul ini menyatakan bahwa suatu organisasi harus menetapkan dan memberikan sumber daya yang diperlukan secara tepat, personil yang bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas harus didefinisikan dalam SMM ISO 9001:2008, serta memiliki kompetensi berkaitan dengan pendidikan yang relevan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman. g. Klausul 7. Realisasi Produk Klausul ini menyatakan bahwa organisasi harus merencanakan dan mengembangkan
proses
yang
diperlukan
untuk
realisasi
produk.
Perencanaan realisasi produk harus konsisten dengan persyaratan prosesproses lain dari SMM. h. Klausul 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan. Menurut
klausul
ini,
organisasi
harus
merencanakan
dan
mengimplementasikan proses pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan yang diperlukan untuk memperagakan kesesuaian terhadap persyaratan produk, memastikan kesesuaian SMM dan terus-menerus memperbaiki keefektifan SMM. 2.2.4 Audit Mutu dan Dokumentasi Mutu Menurut Ariani (2002), audit mutu adalah evaluasi secara sistematik dan independen yang dilaksanakan untuk menentukan hal berikut : a. Apakah kegiatan mutu yang berhubungan dengan hasil produksi telah sesuai dengan dokumentasi sistem mutu ?
21
b. Apakah prosedur dalam dokumentasi sistem mutu diterapkan secara efektif dan tepat untuk mencapai sasaran yang diinginkan ? Menurut Mangkunegara (2005), faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Penjabaran dari kedua faktor tersebut adalah : a. Faktor kemampuan (ability) Karyawan yang memiliki pengetahuan memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. b. Faktor motivasi (motivation) Motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi terarah untuk mencapai tujuan kerja, atau organisasi. Dalam ISO 9001:2008 disebutkan tentang persyaratan dokumentasi. Secara umum dokumentasi sistem mutu harus mencakup beberapa hal, yakni : a. Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan sasaran mutu. b. Quality management. c. Prosedur terdokumentasi yang diminta oleh SMM. d. Dokumen yang diperlukan oleh organisasi untuk menjamin efektivitas perencanaan pengoperasian dan pengendalian proses. e. Catatan mutu yang diminta oleh Standar Internasional. 2.3 Kinerja Organisasi Pencapaian kinerja optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki seorang karyawan, merupakan hal yang selalu menjadi perhatian para pemimpin organisasi. Menurut Sedarmayanti (2004) pengertian Kinerja (Performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masingmasing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara illegal yang tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
22
Menurut Ruky (2001), kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. 2.3.1 Unsur-unsur yang Dinilai Pada umumnya unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian kinerja menurut Wibisono (2006) adalah : a. Kinerja Manajerial. Seseorang
yang
memegang
posisi
manajerial
diharapkan
mampu
menghasilkan suatu kinerja manajerial. Kinerja manajerial bersifat abstrak dan kompleks. Manajer menghasilkan kinerja dengan mengerahkan bakat dan kemampuan, serta usaha beberapa orang lain yang berada didalam daerah wewenangnya. Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi. b. Kerjasama Tim Kerjasama adalah kemampuan tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna sebesarbesarnya. Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi tergantung pada orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Untuk itu penting adanya kerjasama yang baik diantara semua pihak dalam organisasi, baik dengan teman sejawat, atasan maupun bawahannya dalam organisasi, sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan baik dan tujuan organisasi dapat dicapai. Kriteria adanya kerjasama dalam organisasi adalah : 1) Kesadaran karyawan untuk bekerja dengan teman sejawat, atasan maupun bawahan. 2) Adanya kemauan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas.
23
3) Adanya kemauan untuk memberi dan menerima kritik dan saran. 4) Bagaimana tindakan seseorang apabila mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya. c. Pendidikan dan pelatihan (diklat) karyawan SDM atau karyawan yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam organisasi, belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tersebut. Hal ini terjadi karena sering seseorang menduduki jabatan tertentu bukan karena kemampuannya, melainkan karena ketersediaan formasi. Oleh sebab itu, karyawan atau staf baru ini perlu penambahan kemampuan yang diperlukan, seperti diklat pada program-program tertentu yang menunjang adanya peningkatan kinerja. d. Tanggungjawab. Tanggungjawab
adalah
kesanggupan
seorang
tenaga
kerja
dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya, serta tepat waktu untuk berani membuat risiko atas keputusan yang diambilnya. Dalam hal ini, tanggungjawab dapat merupakan keharusan pada seorang karyawan untuk melakukan secara layak apa yang telah diwajibkan padanya. Untuk mengukur adanya tanggungjawab dapat dilihat dari : 1) Kesanggupan dalam melaksanakan perintah dan kesanggupan kerja. 2) Kemampuan menyelesaikan tugas dengan tepat dan benar. 3) Melaksanakan tugas dan perintah yang diberikan sebaik-baiknya. e. Prestasi Kerja. Prestasi kerja dipengaruhi oleh dua (2) hal utama, yaitu faktor organisasional (perusahaan) dan faktor personal. Faktor organisasional meliputi sistem imbal jasa, mutu pengawasan beban kerja, nilai dan minat, serta kondisi fisik dari lingkungan kerja. Diantara berbagai faktor organisasional tersebut, faktor yang paling penting adalah faktor sistem imbal jasa, dimana faktor tersebut akan diberikan dalam bentuk gaji, bonus, ataupun promosi. Selain itu, faktor organisasional kedua yang juga penting
24
adalah mutu pengawasan (supervision quality), dimana seorang bawahan dapat memperoleh kepuasan kerja, jika atasannya lebih kompeten dibandingkan dirinya. Sementara faktor personal meliputi ciri sifat kepribadian (personality trait), senioritas, masa kerja, kemampuan ataupun keterampilan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan dan kepuasan hidup. Untuk faktor personal, faktor yang juga penting dalam mempengaruhi prestasi kerja adalah faktor status dan masa kerja. Pada umumnya, orang yang telah memiliki status pekerjaan yang lebih tinggi biasanya telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Status pekerjaan tersebut dapat memberikannya kesempatan untuk memperoleh masa kerja yang lebih baik, sehingga kesempatannya untuk semakin menunjukkan prestasi kerja semakin besar. 2.3.2. Manfaat Penilaian Kinerja Manfaat penialaian kinerja yang dikemukakan oleh Dessler (2007) adalah : a. Mengelola operasional organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimal. b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian. c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan, serta menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan menilai kinerjanya. e. Menyediakan dasar bagi pendistribusian penghargaan. 2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan Retna Wulandari (2009) meneliti tentang kajian penerapan SMM ISO 9001:2000 pada PT. Unitex Tbk, Bogor, menyimpulkan bahwa berdasarkan hirarki penyusunnya aktor yang paling memegang peranan dalam penerapan ISO 9001:2000 adalah top management; tujuan dari penerapan ISO 9001:2000 adalah perbaikan administrasi dan dokumentasi, perbaikan infrastruktur dan perbaikan pasrtisipasi karyawan; alternatif tindakan berupa
25
perbaikan sistem informasi (prioritas 1), sosialisasi, pendidikan dan pelatihan (prioritas 2), perbaikan mesin dan bangunan (prioritas 3) dan team building (prioritas 4). Irma Yuniar (2011) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja pegawai dengan adanya penerapan SMM ISO 9001:2000 di SAMSAT Kabupaten Tangerang (DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong), mendapatkan hasil bahwa kinerja karyawan sudah berjalan sesuai dengan prosedur penerapan ISO 9001:2000, sehingga opini masyarakat mengenai keterlambatan petugas dalam melayani masyarakat tidak terbukti. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui dan menganalisis pengaruh perubah karakteristik SDM (keahlian, pendidikan dan pengalaman kerja) dari penerapan SMM ISO 9001:2000 terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang, (2) Mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik organisasi (sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi) dari penerapan SMM ISO 9001:2000 terhadap peningkatan kinerja pegawai DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang, (3) Mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik SDM dan organisasi secara bersama-sama terhadap peningkatan kinerja pegawai PKAD Provinsi Banten UPTD Serpong di SAMSAT Kabupaten Tangerang.
III. METODE PENELITIAN
3.1
Kerangka Pemikiran Penelitian PT. CG Power System Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi standar ISO 9001:2008, maka penelitian ini diawali dengan mengetahui bagaimana penerapan ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia melalui wawancara langsung, pengamatan dan beberapa dokumen perusahaan. Tahap selanjutnya dilakukan identifikasi faktorfaktor untuk mengetahui hubungan SMM ISO 9001:2008 dengan kinerja organisasi. SMM ISO 9001:2008 dipengaruhi oleh komitmen manajemen, pelatihan karyawan, fasilitas kerja, standar operasi kerja, komunikasi dan koordinasi, partisipasi karyawan, tim pelaksana ISO 9001:2008, kebijakan mutu perusahaan dan sistem pengendalian konsumen. Sedangkan faktor-faktor kinerja organisasi terdiri dari pengaruh penerapan ISO 9001:2008 bagi perusahaan dan mutu produk. Seluruh faktor yang mempengaruhi SMM ISO 9001:2008 dan faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi perusahaan merupakan peubah indikator. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan Analisis Regresi Linear Sederhana untuk mengidentifikasi pengaruh peubah indikator terhadap peubah bebas (SMM ISO 9001:2008) terhadap peubah terikat (kinerja organisasi). Berdasarkan hasil tersebut dapat dirumuskan kesimpulan dan mengajukan saran perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan sesuai dengan penerapan ISO 9001:2008. Dari uraian tersebut, maka kerangka pemikiran penelitian dapat disajikan pada Gambar 3.
27
PT. CG POWER SYSTEM INDONESIA Visi, Misi dan Tujuan
Divisi Quality Assurance
Penerapan ISO 9001:2008
Penerapan 8 (delapan) prinsip SMM ISO 9001:2008
Penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap Kinerja Organisasi
Penerapan Kinerja Organisasi Sebelum dan Sesudah ISO 9001:2008
Analisis Regresi linear Sederhana
Pengaruh Penerapan SMM ISO 9001:2008 Terhadap Kinerja Organisasi PT. CG Power System Indonesia Alur Penelitian
Umpan Balik
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
28
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi yang beralamat di Kawasan Industri Menara Permai Kav.10 jl. Narogong Km 23 Cileungsi, Bogor dan atas pertimbangan bahwa PT. CG Power System Indonesia telah memperoleh SMM ISO 9001:2008, serta kesediaan dari perusahaan sebagai tempat penelitian untuk memberikan data yang diperlukan dalam mendukung penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April – Juli 2011. 3.3. Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengambilan contoh adalah metode purposive sampling, yaitu suatu metode teknik penarikan contoh yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan contoh atau penentuan contoh untuk tujuan tertentu (Riduwan, 2008). Alasan penggunaan metode purposive sampling adalah : 1. Jumlah responden relatif kecil (45 responden) 2. Mudah dalam memperoleh obyek penelitian 3. Tempat pengambilan obyek terdapat pada satu tempat, sehingga memudahkan peneliti dalam pengambilan contoh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Pertanyaan dalam kuesioner pada penelitian ini menggunakan Skala Likert. Menurut Rangkuti (2002), skala likert digunakan dalam kuesioner dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai pertanyaan yang diajukan. Bobot dalam skala likert dibuat ke dalam 5 (lima) penilaian, yaitu : a. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 b. Jawaban setuju diberi bobot 4 c. Jawaban ragu-ragu diberi bobot 3 d. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2
29
e. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1 Setiap jawaban responden dikalikan dengan bobotnya. Jawaban tersebut kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui dimana letak rataan penilaian responden terhadap setiap unsur. Rentang skala tersebut adalah : 1,00 – 1,80 = sangat tidak berpengaruh 1,80 – 2,60 = tidak berpengaruh 2,60 – 3,40 = cukup berpengaruh 3,40 – 4,20 = berpengaruh 4,20 – 5,00 = sangat berpengaruh Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada divisi QA di PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi-Bogor sejumlah 45 responden. Adapun penggunaan jenis data yang diguankan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan atau diperoleh dari sumber pertama. Data primer dalam hal ini diperoleh berdasarkan : 1. Kuesioner yang ditanya kepada responden (pegawai Divisi QA) terdiri dari dua (2) bagian. Bagian pertama adalah pertanyaan terbuka tentang identitas responden dan bagian kedua pertanyaan tertutup yang mewakili faktor-faktor yang diamati. 2. Wawancara yang dilakukan terhadap pimpinan (Kepala Divisi QA) dan beberapa staff pelaksana. Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh melalui sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis. Data sekunder diperoleh melalui : 1. Dokumen dan data instansi, seperti data pegawai, data gambaran umum instansi, struktur organisasi dan data lain yang relevan dengan analisis dalam penelitian ini. 2. Buku teks mengenai SMM ISO 9001:2008 dan kinerja organisasi yang datanya masih relevan untuk digunakan sebagai bahan literatur.
30
3. Hasil penelitian terdahulu dan peningkatan kinerja organisasi oleh peneliti sebelumnya yang
masih
relevan
untuk
digunakan
sebagai
bahan
pertimbangan dan perbandingan. 3.4 Pengolahan dan Analisis Data 3.4.1 Uji Validitas Pengujian kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauhmana pertanyaan dalam kuesioner dapat dimengerti oleh responden. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir di dalam suatu pertanyaan dalam mendefinisikan suatu peubah. Setelah kuesioner akhir terbentuk, langkah awal yang dilakukan adalah menguji validitas kuesioner. Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana suatu alat pengukur (instrumen) mengukur apa yang ingin diukur (Aunuddin, 2005) Metode statistika yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment Pearson dan analisa regresi linear sederhana. Hipotesis statistik ini sebagai berikut: H0: Tidak terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. H1: Terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. Uji pendahuluan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian kuesioner. Uji validitas digunakan untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total. Kuesioner diuji validitasnya untuk mengetahui bagaimana alat ukur (instrument) mampu mengukur
apa
yang
ingin
diukur.
Uji
validitas
dilakukan
dengan
menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment Pearsons berikut :
........................... (2)
31
Keterangan : r = Koefisien reliabilitas yang dicari N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total Berdasarkan hasil perhitungan, jika r-hitung lebih besar daripada rtabel, maka kuesioner dinyatakan valid. 3.4.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah uji keterandalan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas ini dilakukan pada saat sebelum penelitian untuk mengetahui, apakah instrumen pengumpulan data tersebut sebuah reliabel (dapat diandalkan) atau belum. Apabila ternyata hasilnya tidak reliabel, maka hal yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kuesioner. Jika hasilnya reliabel, maka penelitian akan dilanjutkan dengan menyebarkan kuesioner. Uji reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan rumus berikut : 2 k ⎡ ∑δ ⎤ r= ⎢1 − 2 ⎥ ………………………...........…………........ (3) k − 1 ⎣⎢ δ ⎦⎥
Jika :
δi 2 =
∑ Xi
2
−
(∑ Xi) 2 N
N
Keterangan : r k
……....…………………………….. (4)
= koefisien reabilitas yang dicari = jumlah butir pertanyaan
δi 2 = ragam butir-butir pertanyaan δi
∑ Xi
= ragam skor tes = jumlah skor jawaban subyek untuk butir pertanyaan ke n
N
= jumlah populasi
32
Uji reliabilitas dilakukan pada 45 responden, dimana nilai korelasi yang dihitung dinyatakan sahih apabila nilai r lebih dari 0,361 dan semakin sahih jika semakin mendekati 1,00.Pengujian reliabilitas diolah dengan menggunakan software SPPS (Statistical Package for Social Sciences) versi 16.0 for Windows. 3.4.3
Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang dianggap berpengaruh pada suatu obyek yang akan diteliti. Analisis regresi dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu analisis regresi linear sederhana dan berganda. Menurut (Aunuddin, 2005), Regresi linear sederhana adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara peubah terikat (dependen; respon; Y) dengan satu atau lebih peubah bebas (independen; respon; X) dan untuk menganalisis faktor-faktor yang dianggap berpengaruh pada suatu obyek yang akan diteliti. Apabila banyaknya peubah bebas hanya ada satu, disebut sebagai regresi linear sederhana. Analisis regresi memiliki 3 (tiga) kegunaan, yaitu untuk tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk tujuan control dan untuk tujuan prediksi. Regresi dapat digunakan untuk melakukan pengendalian (kontrol) terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang diamati melalui penggunaan model regresi yang diperoleh. Selain itu, model regresi juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan prediksi untuk peubah terikat. sedangkan analisis regresi linear berganda merupakan pengembangan dari analisis linear sederhana, dimana terdapat lebih dari satu peubah bebas (xi). Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear sederhana karena peubah independennya ada satu yaitu peubah pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia, sehingga persamaan regresi linear sederhana di rumuskan sebagai berikut:
33
Y = a + b X+ e..........................................................................(6)
Keterangan: Y = subyek variabel terikat (variabel kinerja organisasi) a = konstanta peubah (harga Y bila X = 0) b = konstanta koefisien regresi X = subyek peubah bebas (SMM ISO 9001:2008)
3.4.4 Uji F
Uji Fisher (Uji-F) digunakan untuk menguji secara serentak apakah masing-masing peubah independen berpengaruh terhadap peubah independen. Rumus yang digunakan dalam analisis adalah (Sudarmanto, 2005) : F=
R2 / k ..........................................................(7) (1 − R 2 ) /(n − k − 1)
Keterangan: R = koefisien korelasi k = jumlah peubah independen n = jumlah anggota contoh Taraf nyata yang digunakan 5 % (lima persen) Hipotesis, yang disusun adalah : H0: Tidak terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. H1: Terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. Keputusan diambil dengan ketentuan berikut : Tolak H0 : Jika F hitung > F tabel Tolak H1 : Jika F hitung < F tabel
3.4.5 Uji-t Menurut (Sudarmanto, 2005), uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh peubah yang diteliti nyata atau tidak terhadap peubah terikat secara parsial, dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel dan dengan ketentuan
34
jika thitung < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Secara parsial, regresi diuji dengan uji t pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), dengan hipotesis berikut : H0: Tidak terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. H1: Terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. Tolak H0 : Jika t hitung > t tabel Tolak H1 : Jika t hitung < t tabel
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum PT CG Power System Indonesia
4.1.1 Sejarah Singkat PT CG Power System Indonesia Pada awal perjalanannya, PT. CG Power System Indonesia didirikan pada tahun 1990 sebagai perusahaan industri berbentuk joint venture antara Pauwels International NV dan PT. Arya Sada Perkasa yang beroperasi dibawah nama PT. PASTI (Pauwels Arya Sada Trafo Indonesia). Pengaturan kemitraan ini diubah pada tahun 1996 menjadi PT. Pauwels Trafo Asia yang kemudian pada tahun 2005 masuk kedalam jajaran Group Crompton Greaves (CG). Pada tahun 2010 terjadi perubahan nama perusahaan yang baru, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT. CG Power System Indonesia sampai saat ini. CG dikenal sebagai salah satu perusahaan terbesar didunia (Tabloid media transyogi, 2009) atau perusahaan transnasional dengan omset melebihi US$ 2 miliard dan berada pada 9 (sembilan) negara, yaitu India, Belgia, Amerika Serikat, Canada, Irlandia, Inggris, Hungaria, Indonesia dan Perancis. CG merupakan pemimpin pasar disebagian area bisnis dalam geografi masing-masing dan memiliki lebih dari 8.000 karyawan di seluruh dunia, melintasi bangsa dan budaya. CG masuk kedalam Avantha Group, sebuah group industri ternama yang bergerak di bidang rekayasa teknik, kertas, makanan, kimia, informasi teknologi, proses bisnis dengan pihak ketiga dan area bisnis lainnya. Group avantha adalah sebuah perusahaan internasional yang berada di 10 negara dengan memiliki kurang lebih 20.000 karyawan. PT. CG Power System Indonesia adalah industri pembuat trafo besar yang 80% produksinya diekspor, atau 20% produksinya dibeli oleh perusahaan dalam negri dan perusahaan ini memproduksi trafo daya dengan tegangan 70 - 500 KV dan merupakan satu-satunya pabrik yang mampu
memproduksi sampai tegangan tertinggi 500 KV di negara
ASEAN (Tabloid media transyogi, 2009).
36
Trafo besar yang diproduksi perusahaan trafo ini adalah trafo sampai dengan kapasitas 550 MVA dan 500 KV (100 MVA dapat untuk menerangi 100.000 rumah). Sebagai jaminan konsistensi mutu, PT. CG Power System Indonesia menerapkan sertifikasi internasional ISO 9000 standar, dan telah mencapai sertifikasi ISO 9001:2008 untuk hasil produksinya. Untuk itu perusahaan ini dituntut untuk membangun komunikasi efektif antara pelanggan dan perusahaan Group. PT. CG Power System Indonesia memiliki strategi untuk menciptakan solusi bagi para pelanggan, yaitu menggabungkan teknologi desain dan manufaktur berdasarkan pesanan pelanggan dengan standar kontrak internasional dan layanan purna jual, sehingga memastikan bahwa setiap kebutuhan proyek terpenuhi. Keberhasilan PT. CG Power System Indonesia didasarkan pada aplikasi energi dan konsistensi prosedur rangkaian lengkap jasa manajemen proyek profesional. Perusahaan ini bekerja dengan organisasiorganisasi layanan grup di Mechelen (Belgia), Perancis, Amerika Serikat, Arab Saudi, Indonesia dan Curacao, untuk membentuk jaringan di seluruh dunia. a. Visi PT. CG Power System Indonesia Visi PT. CG Power System Indonesia, menjadi perusahaan kelas dunia di bidangnya dengan core values and purpose dalam ideologi perusahaan diimbangi dengan envisioned future. b. Misi Perusahaan Menjadi solusi kelas dunia dalam pengadaan domain transmisi dan distribusi energi listrik kepada pelanggan secara global, serta menawarkan desain produk dan jasa yang dapat diandalkan. c. Struktur Organisasi PT. CG Power System Indonesia Menurut (Wibisono, 2006), organisasi merupakan wadah yang dibentuk oleh sekelompok orang (lebih dari satu) untuk mencapai tujuan perusahaan dengan beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi, serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi karyawan terhadap perusahaan.
37
Struktur organisasi akan memudahkan perusahaan dalam pengelolaan SDM untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas dari tiap karyawan, serta unit kerja melalui program kerja dan kegiatan operasional yang terperinci serta jelas agar dapat sukses dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Struktur organisasi PT. CG Power System Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 2. 4.1.2 a.
Indikator Kinerja Utama (IKU) di PT. CG Power System Indonesia Definisi IKU Setiap pemimpin organisasi seperti perusahaan pada setiap tahun atau semester atau bahkan tiap bulan, cenderung selalu ingin mengetahui tingkat kemajuan perusahaannya. Kemajuan itu dilihat dari berbagai segi yang disebut Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key Performance Indicators (KPI). Pengelolaan kinerja pegawai secara efektif merupakan salah satu faktor kunci untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Dalam hal ini, pengelolaan kinerja efektif mencakup proses pengukuran hasil kerja pegawai secara obyektif melalui serangkaian indikator kinerja yang tepat. IKU atau KPI dapat diartikan sebagai ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauhmana telah berhasil mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan. Dalam menyusun KPI sebaiknya ditetapkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan terukur (measurable). KPI juga harus dinyatakan secara eksplisit dan rinci, sehingga menjadi jelas apa yang diukur. Pada sisi lain, biaya untuk mengidentifikasi dan memonitor KPI sebaiknya tidak melebihi nilai yang akan diketahui dari pengukuran tersebut. Untuk itu, hindari pengukuran berlebihan yang tidak banyak memberi nilai tambah (http :// strategimanajemen.net, 2011).
b. Penerapan IKU di PT. CG Power System Indonesia Dalam manual mutu PT. CG Power System Indonesia, terdapat 3 (tiga) sasaran mutu, yaitu : 1) Jaminan mutu produk dan proses i. Deviasi standar tetap produk secara teknis dilakukan pada divisi test bay dimana, secara teknik divisi ini melakukan pengujian terhadap mutu produk secara keseluruhan sebelum diserah terimakan kepada konsumen, serta pengukuran terhadap uji dan
38
waktu
yang
dibutuhkan
untuk
pengerjaan
ulang
yang
membutuhkan anggaran lebih efisien. ii. Pengurangan jumlah keluhan pelanggan dan memungkinkan untuk tindakan perbaikan cepat. iii. Meningkatkan kehandalan dalam pengiriman produk. 2) Peningkatan EBIT (Earnings Before Interest and Tax) Hal ini sebagai dasar untuk menjaga margin keuntungan di atas 10% EBIT di tahun mendatang. 3) Peningkatan modal kerja Untuk menjaga modal kerja di bawah kontrol mencapai angka anggaran dari berbagai posisi modal kerja, seperti uang muka, persediaan, pelanggan dan pembayaran pemasok. Seperti di lihat di atas terdapat 3 (tiga) sasaran mutu menurut indikator kinerja utama pada PT. CG Power System Indonesia, menunjukkan bagaimana manajer berusaha memajukan perusahaan dengan memonitor dan melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan setiap 3 bulan sekali dimulai dari bulan April. 4.1.3
Penerapan SMM ISO 9001:2008 dan Fokus Kinerja PT. CG Power System Indonesia telah menerapkan ISO 9000:9004 mulai tahun 1995 yang berorientasi pada standar-standar pembuatan trafo bermutu yang disesuaikan dengan standar PLN di Indonesia. Sejak tahun 2003, ISO 9000:9004 berubah menjadi ISO 9001:2000 yang berorientasi pada pendekatan proses dalam divisi logistic, marketing, administration, production dan sebagainya. Kepemilikan ISO terbaru oleh PT. CG Power System Indonesia tidak berhenti pada ISO 9001:2000, pada tahun 2009 ISO 9001:2000 berubah menjadi ISO 9001:2008 yang lebih berkembang daripada ISO 9001:2000. Keunggulan pendekatan proses merupakan kendali yang diberikan secara terus-menerus dalam hubungan antar proses kinerja yang dilakukan oleh setiap individu dalam perusahaan guna menunjang peningkatan kemajuan perusahaan. PT. CG Power System Indonesia memiliki 4 (empat) bagian divisi yang menerapkan SMM ISO 9001:2008, yaitu Quality Assurance Manager, Chief Qa Inspection, Qa Engineer dan Customer Satisfication
39
Controller. Kebijakan mutu yang dimiliki oleh PT. CG Power System Indonesia meliputi : 1. Manajemen PT. CG Power System Indonesia memiliki kebijakan mutu yang berfokus
pada
mutu integral
dan
pengembangan
budaya kearah perbaikan berkelanjutan. 2. Seluruh organisasi terlibat untuk melakukan perbaikan berkelanjutan pada produk dan jasa, sehingga mampu menghasilkan produk dan jasa bermutu sesuai dengan persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku bagi konsumen, baik didalam maupun luar negeri. 3. Manajemen membuat kebijakan mutu yang fokus pada prioritas strategi yang ditetapkan dalam rencana strategi di PT. CG Power System Indonesia 4. Memiliki kerangka kerja, di mana jaminan terhadap mutu produk sesuai dengan SMM ISO 9001:2008. Dengan ini diinstruksikan bahan setiap manajemen yang berkaitan dengan departement merumuskan tujuan hubungannya dengan kewajiban dan tugas pokok karyawan dalam perusahaan, sehingga mampu
menerapkan SMM ISO
9001:2008 kedalam kinerja dan mampu untuk memverifikasi hasil yang diperoleh dengan tujuan melalui sistem pelaporan yang relevan. 5. Manajemen puncak menginstruksikan perwakilan mutu manajemen yang ditunjuk dari anggota manajemen organisasi untuk memastikan bahwa persyaratan yang dijelaskan dalam
standar SMM ISO
9001:2008 diimplementasikan dan terus ditingkat dengan cara audit dan pelaporan. Wakil manajemen mutu juga mengumpulkan yang diperlukan untuk terus meningkatkan relevansi dan efektivitas sistem. PT. CG Power System Indonesia bila dilihat dari fokus terhadap kinerja organisasi yang terdiri dari penjualan, keuangan, pelanggan, proses internal, pembelajaran dan pertumbuhan dapat menjadi gambaran perusahaan terhadap kondisi sebelum dan sesudah SMM ISO 9001:2008 (Tabel 3).
40
Tabel 3. Fokus kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 No. Sebelum SMM ISO 9001:2008 1. Penjualan : -Sulit ekspor -penjualan masih sedikit
Sesudah SMM ISO 9001:2008 Penjualan : Ekspor lebih mudah dan semakin berkembang
2.
Keuangan : -Rugi
Keuangan : -Semakin membaik
3.
Pelanggan : -PLN -Kontraktor lokal
Pelanggan: -PLN -Kontraktor lokal -Kontraktor asing
4.
Proses internal : -Continuous improvement sudah dilakukan, tetapi belum terdokumentasi dengan baik dan terstruktur Pembelajaran dan Pertumbuhan : -Pelatihan karyawan 1 tahun sebanyak 3 kali
Proses internal : -Continuous improvement sudah terdokumentasi dengan baik dan terstruktur
5.
Pembelajaran dan Pertumbuhan : -Pelatihan karyawan 1 tahun sebanyak 1-2 kali -Berbagi pengetahuan (di bidang mutu agar dapat diterima didunia), seperti OWQ atau One World Quality, Unipower Design dan CGPSI atau Cromphton Greeaves Production System Indonesia.
Sumber : PT. CG Power System Indonesia, 2011 4.2
Deskripsi dan Analisis Data
4.2.1
Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana uji dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang valid. Uji validitas dilaksanakan terhadap masing-masing pertanyaan pada kuesioner untuk mengetahui apakah pertanyaan tersebut mempunyai hubungan terhadap nilai satu skor total. Pengujian validitas dari peubah terikat yaitu kinerja organisasi dengan peubah bebas bebas, yaitu SMM ISO 9001:2008 dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment Pearson yang diolah
41
dengan Microsoft SPSS versi 16.0 for Windows. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.2.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran itu akurat, stabil dan konsisten, apabila dilakukan pengukuran kembali dengan subyek yang sama. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik αcronbach. Seperti halnya pada uji validitas, pengujian reliabilitas juga dilakukan pada 45 responden dengan bantuan SPSS versi 16.0 for Windows untuk mengetahui nilai
αcronbach. Cara pengambilan
keputusan, adalah : a. Jika rα positif dan lebih besar dari batas minimal (0,700), maka dikatakan reliabel. b. Jika rα negatif dan lebih kecil dari batas minimal (0,700), maka dikatakan tidak reliabel. Pada akhir analisis rα bernilai 0,751 dan batas minimal 0,700, maka rα > batas minimal (0,700), sehingga kuesioner tersebut bersifat reliabel. Oleh karena telah dinyatakan valid dan reliabel, maka kuesioner tersebut layak digunakan dalam penelitian. 4.3
Karakteristik Responden Responden penelitian ini adalah divisi QA-Manager PT. CG Power System Indonesia yang telah bekerja selama minimal 5 (lima) tahun, sebanyak 45 responden. Dalam penelitian ini digunakan responden dari divisi QA, karena kegiatan yang berkaitan dengan ISO 9001:2008 (pengumpulan dokumen, pengauditan, pengemasan syarat ISO 9001:2008 untuk diimplementasikan kepada seluruh karyawan PT. CG Power System Indonesia, Bogor berpusat pada divisi QA). Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan menjadi 5 (lima), yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikann dan lama bekerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh data responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 69% dan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 31%.
42
Berdasarkan usia, responden dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu < 20 tahun, 20-30 tahun, 31-40 tahun. Hasil survei menunjukkan responden berdasarkan usia < 20 tahun
menghasilkan
persentase 18%, usia 20-30 tahun 58% dan persentase paling besar diperoleh responden dengan usia 31-40 tahun (24%). Rincian hasil persentase responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Proporsi responden berdasarkan usia Jumlah responden yang memiliki latar belakang pendidikan Diploma dan S1 lebih dominan dibandingkan dengan responden yang memiliki latar belakang pendidikan lain. Pengelompokkan responden dibagi menjadi 5 (lima), yaitu S2 2%, STM 4%, SMA 7% dan responden yang terpilih untuk mewakili populasi pada penelitian ini adalah yang memiliki tingkat pendidikan terakhir Diploma 38% dan S1 49%. Rincian hasil persentase responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 4.
43
Gambar 4. Proporsi responden berdasarkan pendidikan terakhir Pengelompokkan responden terakhir adalah berdasarkan lama bekerja. Pada kelompok ini, responden dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu telah bekerja selama lebih dari 5 tahun, 5-15 tahun, 16-25 tahun. Hasil survei menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia lama bekerja selama lebih dari 5 tahun memiliki persentase terbesar (53%), kemudian yang telah bekerja selama 5-15 tahun (42%), dan terkecil yang telah bekerja selama 16-25 tahun (5%). Rincian hasil persentase responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Proporsi responden berdasarkan lama bekerja
44
4.4
Analisis Regresi Linear Sederhana
4.4.1 Menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia Pengukuran pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dapat dilihat pada (Lampiran 7). Dari hasil pengukuran analisis regresi sederhana terhadap penerapan SMM ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia disusun hipotesis berikut : H0: Tidak terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. H1: Terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. Pengujian pengaruh tingkat nyata SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia dilakukan uji koefisiens regresi (Uji t). Hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung 6,350 (Tabel 4) dan nilai t-tabel 2,052. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan terdapat pengaruh nyata antara SMM ISO 9001:2008 dengan kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia karena nilai t-hitung > t-tabel (6,350 > 2,052), maka hipotesis H1 diterima. Tabel 4. Hasil uji ANOVA SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia ttabel Fhitung Ftabel Pvalue α(alpha) thitung 6,350
2,052
68,173
4,196
0,000
0,05
Uji Anova pada Tabel 5 dilakukan untuk melihat nilai dari F hitung dan F tabel yang didapatkan, yaitu nilai F hitung 68,173, maka F hitung (68,173) > F tabel (4,196), atau F hitung < 5%. Hasil tersebut diartikan bahwa model regresi sederhana ini nyata, sehingga peubah SMM ISO 9001:2008 memiliki pengaruh nyata terhadap kinerja organisasi.
45
Besarnya kontribusi peubah bebas yang berpengaruh terhadap peubah terikat diketahui melalui nilai R dan R-square (koefisien determinasi) yang dapat dilihat pada Tabel 5. Uji nilai R ini berfungsi untuk mengetahui persentase SMM ISO 9001:2008 yang dipengaruhi oleh tanggapan responden atas pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 yang telah diidentifikasi melalui R-square 61,3% dan sisanya (38,7%) dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Tabel 5. Hasil uji nilai R SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia Nilai R R Square 0,783
0,613
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien regresi 1,824 dan konstanta regresi 0,572 (Tabel 6). Dari nilai tersebut, dapat digambarkan secara linear bentuk pengaruh SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 adalah : Ŷsesudah ISO = 1,824 + 0,572 X Keterangan : Y
sesudah ISO
= Kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008
1,824
= Konstanta
0,572
= Koefisien Regresi
X
= Penerapan SMM ISO 9001:2008
Tabel 6. Hasil uji koefisien regresi SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia α (alpha) Koefisien Regresi Konstanta Regresi Pvalue 0,572
1,824
0,000
0,05
Dari rumusan tersebut dapat dijelaskan bahwa terjadi pengaruh positif dan nyata kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 (Y1) terhadap SMM ISO 9001:2008 (X).
46
4.4.2 Menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia Pengukuran terhadap pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana (Lampiran 5). Hipotesis yang digunakan untuk pengukuran pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 dalam penelitian ini adalah : H0: Tidak terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. H1: Terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. Hasil perhitungan pada nilai t-hitung 3,428 (Tabel 7) dan nilai ttabel 2,052. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh nyata antara SMM ISO 9001:2008 dengan kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia karena nilai t-hitung > t-tabel (3,428 > 2,052), maka hipotesis H1 diterima. Tabel 7. Hasil uji ANOVA SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia thitung 3,047
ttabel
Fhitung
Ftabel
Pvalue
α(alpha)
2,052
29,321
4,196
0,000
0,05
Hasil uji Anova pada Tabel 8, dilakukan untuk melihat nilai dari F hitung dan F tabel yang didapatkan. Hasilnya diperoleh nilai F hitung 29,321, sehingga F hitung (29,321) > F tabel (4,196), atau F hitung < 5%, maka model regresi ini nyata. Selain itu, peubah SMM ISO 9001:2008 memiliki p-value (sig.) 0,000 < 0,05 (α), yang artinya berpengaruh terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008. Pengujian pengaruh SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 memiliki besarnya kontribusi peubah bebas yang berpengaruh terhadap peubah terikat yang dapat dilihat pada Tabel 9. SMM ISO 9001:2008 yang dipengaruhi oleh tanggapan
47
responden atas pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 yang telah diidentifikasi melalui R Square 40,5% dan sisanya (50,5%) dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Tabel 8. Hasil uji nilai R SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia Nilai R
R Square
0,637
0,405
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien regresi 1,279 dan konstanta regresi 0,548 (Tabel 10). Dari nilai tersebut, dapat digambarkan secara linear bentuk pengaruh SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi adalah : Ŷsebelum ISO = 1,279 + 0,548 X Keterangan : Y sebelum ISO = Kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 1,279
= Konstanta
0,548
= Koefisien
X
= Penerapan SMM ISO 9001:2008
Tabel 9. Hasil uji koefisien regresi SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia Koefisien Regresi
Konstanta Regresi
P value
α(alpha)
0,548
1,279
0,000
0,05
Dari rumusan tersebut dapat dijelaskan bahwa terjadi pengaruh positif dan nyata kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 (Ysebelum ISO) terhadap SMM ISO 9001:2008 (X), yang artinya bila semakin positif dan nyata respon dari responden, maka kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 yang ditimbulkan baik.
48
4.4.3 Menganalisis perbedaan kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia Perbedaan kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia mengalami perbedaan, karena kinerja organisasi sebelum penerapan ISO 9001:2008 telah menerapkan pola standarisasi kinerja yang sama dengan CG di India, sehingga dinilai sudah cukup baik. Tetapi sesudah diadakan penerapan ISO 9001:2008, kinerja organisasi di PT. CG Power System Indonesia menjadi semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 10 dan 11. Tabel 10. Hasil uji nilai R kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 Nilai R
Nilai R2
Uji t
Sebelum ISO 9001:2008
0,637
0,405
3,047
Sesudah ISO 9001:2008
0,783
0,613
6,350
Kinerja Organisasi
Dilihat dari kedua model di atas, terjadi peningkatan pengaruh X terhadap Y, jika dibandingkan pengaruh terhadap Y yang sebelumnya hanya 40,5% dan pengaruh X terhadap Y sesudahnya 61,3%. Dalam hal ini dapat dikatakan ada perubahan dari kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 dan sesudah ISO 9001:2008 sebesar 19,8%, sehingga kinerja organisasi di PT. CG Power System Indonesia sesudah diterapkan SMM ISO 9001:2008 menjadi semakin meningkat persentasenya dan kinerja organisasinya semakin baik. 4.5
Implikasi Manajerial Dari penelitian ini, terdapat beberapa implikasi manajerial yang diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. CG Power System Indonesia, yaitu : 1. PT. CG Power System Indonesia dapat mengembangkan penerapan ISO tidak hanya dalam segi mutu produksi dan dokumentasi, tetapi lebih difokuskan kepada penerapan ISO pada divisi yang sesuai di PT.
49
CG Power System Indonesia, sehingga diharapkan pangsa pasar penjualan semakin berkembang dan go internasional. 2. Dalam jangka panjang penerapan sertifikasi ISO merupakan suatu kebutuhan perusahaan, sehingga setiap karyawan sadar bahwa kebutuhan penerapan sertifikasi ISO terkait dengan kemajuan perusahaan. 3. Penerapan implementasi ISO 9001:2008 harus dibuat menjadi lebih menarik, terutama dengan diberlakukannya reward and punishment bagi seluruh karyawan, sehingga setiap karyawan menjadi lebih terbuka terhadap ISO 9001:2008.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan a. Karakteristik responden dominan jenis kelamin adalah laki-laki (69%), berusia 20-30 tahun (58%), berlatar belakang pendidikan persentase dominan S1 masing-masing 49% dan lama bekerja (> 5 tahun) dominan (53%). b. Penerapan SMM ISO 9001:2008 berpengaruh nyata positif terhadap peningkatan kinerja organisasi pada PT. CG Power System Indonesia, sehingga dapat diakui bahwa kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan perusahaan telah sesuai dengan SMM ISO 9001:2008 dan hal ini dapat memberi pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi. c. Terdapat perbedaan positif dan nyata antara kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 yang dijelaskan oleh nilai R Square sebesar (40,5%) dan kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 (61,3%). Dari hal tersebut dapat diartikan peningkatan kinerja organisasi setelah adanya penerapan ISO 9001:2008 sebesar 19,8%.
2. Saran a. PT. CG Power System Indonesia perlu mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008 yang telah diperoleh dan lebih mengembangkan penerapan ISO 26000 untuk program CSR (Corporate Social Responsibility), serta penerapan ISO 17025 untuk laboratorium listrik tegangan tinggi. b. Perlu dibentuk adanya quality cultural circle atau QCC (gugus kendali mutu) sebagai salah satu sarana transfer of knowledge dari pengalaman menjadi sistematika terdokumentasi untuk menuju one world quality. c. Adanya sharing pengalaman dalam dua arah (kegiatan praktek di lapangan dan dari sisi teoritis manajamen) perlu dipadukan dalam bentuk QCC sistematis.
51
d. Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti masalah terkait, disarankan meneliti penerapan ISO yang ada kaitannya dengan bidang laboratorium (ISO 17025), makanan (ISO 22000 atau HACCP), bidang lingkungan (ISO 14000), dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, D W. 2002. Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Aunuddin, 2005. Rancangan dan Analisis Data, IPB Press, Bogor Dessler, G. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Bahasa Indonesia), PT. Prehallindo, Jakarta. Djatmiko, B dan Jumaedi, H. 2011. Manajemen Mutu ISO 9001. Stembi Business School. Bandung. Gasperz, V. 2005. Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Mangkunegara, A. A. dan Prabu, A. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. PT. Refika Aditama, Bandung. Nasution, M. 2005. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Ghalia Indonesia, Jakarta. PT. CG Power System Indonesia. 2011. Cileungsi. Rangkuti, F. 2002. Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Riduwan dan Kuncoro, A, E. 2008. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Alfabeta, Bandung. Ruky, A. S. 2001. Sistem Manajemen Kinerja : Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sedarmayanti, 2004. Pengembangan Kepribadian Pegawai, Penerbit Mandar Maju, Bandung. Sudarmanto, R. G. 2005. Analisis Regresi Ganda Linear dengan SPSS. Graha Ilmu, Yogyakarta Wawan, S. 2009. “PT. Pauwels Berganti Nama menjadi PT. CG Power System Indonesia”. Tabloid, Media Transyogi. Cileungsi. Wibisono, D. 2006. Manajemen Kinerja (Konsep, Desain dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan). Erlangga. Jakarta.
53
Wulandari, R. 2009. Kajian Penerapan SMM ISO 9001:2000 Pada PT. Unitex Tbk, Bogor. Skripsi Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Yuniar, I. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Pegawai Dengan Adanya Penerapan SMM ISO 9001:2000 Di SAMSAT Kabupaten Tangerang (DPKAD Provinsi Banten UPTD Serpong). Skripsi Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. http : // avanthagroup.com, diakses tanggal 15 April 2011 http : // strategimanajemen.net, diakses tanggal 25 Juni 2001 http : // uin-malang.ac.id, diakses tanggal 15 April 2009
http : // websisni.bsn.go.id, diakses tanggal 16 April 2011
http : // webcache.googleusercontent.com/kelistrikan, diakses tanggal 16 April 2009
55
Lampiran 1. Kuesioner penelitian Tanggal
:
PENGARUH PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA ORGANISASI PT. CG POWER SYSTEM INDONESIA Yth, Bapak/Ibu Pegawai Di PT. CG Power System Indonesia Kuesioner ini diberikan dalam rangka penyusunan tugas akhir Niken Wahyu Budhayani pada Departemen Alih Jenis Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Untuk membantu proses pengambilan data penelitian yang sedang dilakukan, maka saya memohon kerjasama dari Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini disusun untuk mengetahui pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi-Bogor. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini dengan informasi yang jujur, benar dan akurat. Kuesioner ini hanya bertujuan untuk penelitian. Oleh karena itu, pendapat yang Bapak/Ibu berikan sangat besar manfaatnya bagi pengembangan ilmu, yang pada akhirnya dapat menjadi masukan berharga bagi PT. CG Power System Indonesia. Kuesioner ini dapat diselesaikan dalam waktu 10-15 menit. Besar harapan saya kuesioner ini dapat diisi dengan baik. Jika ada yang tidak jelas, anda dapat bertanya. Terima Kasih atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini. A. SCREENING Petunjuk : Berilah tanda silang (X) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini 1. Apakah Anda mengetahui tentang ISO 9001:2008 ? a. Ya (Lanjutkan) b. Tidak (Stop) 2. Unit kerja anda ……………………………………………………….. B. IDENTITAS RESPONDEN Jenis Kelamin
: a. Laki-laki
b. Perempuan
Usia
: a. <20 Tahun
b. 20-30 Tahun
c. 31-40 Tahun
d. Lainnya, sebutkan......... Pendidikan Terakhir : a. ≤ SMP Lama Bekerja
b. SMA
c. Diploma
d. S1
e. S2
f. Lainnya, sebutkan…..
: a. < 5 Tahun
b. 5-15 Tahun
d. 26-35 tahun
c. 16-25 Tahun
e. >35 tahun, sebutkan…………..
56
Lanjutan Lampiran 1. Petunjuk Pengisian : Pertanyaan dalam kuesioner ini mempunyai Lima (5) alternatif jawaban, yaitu : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
KS
: Kurang Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Berilah tanda silang (X) pada jawaban Bapak/Ibu di lembar kuesioner ini.
C. Penilaian responden terhadap penerapan 8 (delapan) prinsip SMM ISO 9001:2008. NO
PERNYATAAN
Alternatif Jawaban SS
Fokus Pelanggan (X1) 1. 2. 3. 4.
Kebutuhan pelanggan lebih diutamakan dari pada kebutuhan internal perusahaan Pelanggan diberi informasi yang membantu untuk mengembangkan harapan realistis terhadap mutu produk. Perusahaan mempunyai sistem untuk memantau, menganalisis dan menyelesaikan masalah pelanggan. Pelanggan dapat mengajukan keluhan dengan mudah
5.
Masukan-masukan dari pelanggan digunakan untuk proses pengembangan produk. Kepemimpinan (X2) 1. 2. 3. 4.
Saya mampu menjalankan kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia untuk menunjang penerapan SMM ISO 9001:2008. Saya mampu menunjukkan keteladanan saya sebagai pemimpin dengan komitmen yang konsisten bagi penerapan SMM dalam organisasi. Mampu mengarahkan anggota untuk memahami dan memotivasi menuju sasaran dan tujuan organisasi. Mampu meminimumkan kesalahan komunikasi diantara tingkat-tingkat dalam organisasi.
S
KS TS
STS
57
Lanjutan Lampiran 1. NO
PERNYATAAN
Alternatif Jawaban SS
Keterlibatan Personil (X3) 1.
Saya berusaha aktif dalam menyampaikan pendapat untuk kelancaran kegiatan kerja.
2.
Saya merasa terlibat penuh dalam pencapaian keberhasilan perusahaan.
3.
Saya mengikuti pertemuan yang dilaksanakan perusahaan, baik secara menyeluruh maupun per divisi.
4.
Bagi saya penerapan ISO 9001:2008 sangat berpengaruh bagi kemajuan kinerja PT. CG Power Indonesia.
5.
Penerapan ISO 9001:2008 berarti bagi kemajuan sistem PT. CG Power System Indonesia.
Pendekatan Proses (X4) 1.
Saya melakukan pendekatan proses saat menyusun dan menerapkan SMM ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia.
2.
Dalam melakukan penerapan SMM ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia, saya berusaha mengefektifkan penggunaan sumber daya.
3.
Adanya penggunaan waktu siklus produksi, telah membuat proses menjadi lebih singkat.
4.
Adanya kesempatan dalam perbaikan menjadi segala sesuatu memiliki prioritas dan terfokus.
Pendekatan Sistem ke Manajemen (X5) 1.
Dengan adanya penerapan SMM ISO 9001:2008, PT. CG Power System Indonesia mampu mencapai dan meningkatkan sasaran organisasi dengan efektif dan efisien.
2.
Mampu menetapkan sasaran mutu pada setiap proses.
3.
Mampu memahami dan mengendalikan SMM ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia, agar efektif dan efisien.
S
KS TS
STS
58
Lanjutan Lampiran 1. NO
PERNYATAAN
Alternatif Jawaban SS
Perbaikan Berkelanjutan (X6) 1. Perbaikan pelanggan pengembangan produk.
dianalisis
dalam
proses
2.
Umpan balik dari pelanggan digunakan untuk perbaikan produk
3.
Manajemen puncak memperbaiki mutu.
4.
Saya selalu ingin memperbaiki kinerja, supaya tujuan perusahaan dapat tercapai.
menilai
pesaingnya
untuk
Pendekatan Fakta Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan (X7) 1. Saya berusaha aktif dalam menyampaikan pendapat untuk kelancaran kegiatan kerja. 2.
Saya memiliki catatan-catatan faktual guna meningkatkan kemampuan efektivitas dari keputusan.
3.
Kemampuan saya selalu meninjau ulang setiap kinerja per minggu, agar sesuai dengan SMM ISO 9001:2008. Hubungan Dengan Pemasok yang Saling Menguntungkan (X8) 1. Setiap keluhan pelanggan akan saya utamakan terlebih dahulu daripada kepentingan perusahaan. 2.
PT. CG Power System Indonesia selalu membangun hubungan baik dengan pelanggan secara efektif.
3.
Perusahaan selalu mengevaluasi dan menganalisis informasi produk dan kondisi hubungan dengan pelanggan. Perusahaan mampu untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan mengenai pelayanan produk dan penyediaan produk, sehingga lebih bervariatif.
4.
S
KS TS
STS
59
Lanjutan Lampiran 1.
D. Penilaian responden terhadap kinerja organisasi. NO
PERNYATAAN
Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban
Sebelum ISO 9001:2008
Setelah ISO 9001:2008
SS Kinerja Manajerial (Y1) 1. Pegawai bertanggungjawab atas pengembangan diri dan mengevaluasi diri secara terus menerus. 2. Saya mau mengambil risiko dan berpikir keras untuk selalu bekerja dengan baik. 3. Saya selalu membuat perencanaan dalam menentukan tujuan, sasaran, kebijakan dan tindakan guna meningkatkan kinerja organisasi. Kerjasama Tim (Y2) 1.
2.
3. 4.
Pertemuan kelompok (rapat harian) dilaksanakan secara teratur dan setiap orang wajib hadir. Anggota kelompok bicara tentang berbagai konflik dan ketidaksetujuan sampai semua selesai. Setiap anggota mencari cara untuk memberikan kontribusi bagi produk akhir. Terjadi kerjasama yang baik antara berbagai tim dan departemen dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
S
KS TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
60
Lanjutan Lampiran 1. NO
PERNYATAAN
Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban
Sebelum ISO 9001:2008
Setelah ISO 9001:2008
SS Sistem Operasi Kerja (Y3) 1. Perusahaan memiliki Standar Operasi Kerja (SOP) dari setiap pekerjaan yang ada. 2. SOP tersebut sangat membantu penyelesaian suatu pekerjaan. 3. Perusahaan selalu merevisi SOP secara berkala sesuai keperluan. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan (Y4) 1. Para manajer pada dasarnya setuju bahwa kemampuan bisnis unit kami untuk belajar adalah kunci dari keunggulan bersaing kami. 2. Pelatihan penerapan SMM dilakukan secara kontinu dan berkala. 3.
Perusahaan melaksanakan program pelatihan tuntuk mendukung penerapan SMM dengan melibatkan karyawan secara menyeluruh.
4.
Adanya pendidikan dan pelatihan menjadikan saya termotivasi untuk mengembangkan ide-ide baru. Program pelatihan yang dilaksanakan selalu dievaluasi.
5. 6.
Program pelatihan yang dilaksanakan selalu didokumentasikan.
7.
Perusahaan memberikan pelatihan secara khusus tentang kebijakan mutu kepada pihak yang bekerjasama dengan perusahaan.
8.
Frekuensi pelatihan yang dilakukan telah mencukupi untuk mendukung penerapan kebijakan mutu.
S
KS TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
61
Lanjutan Lampiran 1. NO
PERNYATAAN
Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban
Sebelum ISO 9001:2008
Setelah ISO 9001:2008
SS Prestasi Kerja (Y5) 1. Saya lebih termotivasi untuk menjadikan PT. CG Power System Indonesia menjadi perusahaan yang unggul dalam pencapaian tujuan perusahaan. 2. Kinerja organisasi di PT. CG PT. CG Power System Indonesia menjadi lebih baik . 3. Saya akan berusaha untuk meningkatkan kinerja organisasi perusahaan setiap saat. 4. Bagi saya peningkatan kinerja organisasi perusahaan berpengaruh pada penerapan SMM ISO 9001:2008
S
KS TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
Lampiran 2. Struktur organisasi PT. CG Power System Indonesia
62
Lampiran 3. Sertifikat ISO 9001:2008, Sertifikat 14001:2004 dan Sertifikat OHSAS 18001:2007 yang diperoleh oleh PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi 1.
Sertifikat ISO 9001:2008
2. Sertifikat ISO 14001:2004
63
Lanjutan Lampiran 3. 3. Sertifikat ISO OHSAS 18001:2007
64
Lampiran 4. Proses produksi yang dilaksanakan di PT. CG Power System Indonesia 1. Proses Persiapan
65
Lanjutan Lampiran 4. 2. Proses Akhir Persiapan Produk
3. Salah Satu Fasilitas Test Produk Sebelum di Serah Terimakan Kepada Konsumen
66
Lampiran 6. Indeks Kepuasan Konsumen Sebelum ISO 9001:2008 (2006-2008) dan Sesudah ISO 9001:2008 (2009-2010)
28 27 26 25 24 23 22 21 20
No. of non-conformances
Product complaints PT CG Power Systems Indonesia Major Performance Indicator MPI0103-C
19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Wrong mat'l/execution
1999
2000
Malfunctioning comp.
2001
Missing items
2002
2003
Oil leak welding
2004
2005
Oil leak component
2006
Damaged component Classification
2007
2008
Electrical Fault
2009
Gas Level
2010
Fitting
2011 ( per May 23' 2011 )
Rusty
Targets
Lampiran 7. Data responden penerapan SMM ISO 9001:2008 no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4
fokus pelanggan kepemimpinan 3 4 5 jumlah rataan 1 2 3 4 jumlah rataan 4 4 4 20 4 4 4 4 4 16 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 16 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 16 4 4 4 5 21 4.2 4 4 4 4 16 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 16 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 16 4 4 4 5 21 4.2 4 4 4 4 16 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 16 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 16 4 4 4 5 21 4.2 4 4 4 4 16 4 4 4 5 22 4.4 4 5 4 4 17 4.25 3 4 3 17 3.4 4 4 3 3 14 3.5 2 3 4 16 3.2 4 3 4 3 14 3.5 4 4 4 20 4 4 4 4 4 16 4 5 5 5 25 5 4 4 5 5 18 4.5 5 5 5 25 5 4 3 3 4 14 3.5 4 4 4 20 4 4 5 5 4 18 4.5 4 4 5 22 4.4 4 5 4 4 17 4.25 4 3 5 21 4.2 3 3 4 4 14 3.5 4 4 4 20 4 3 4 5 4 16 4 4 3 3 15 3 2 2 3 2 9 2.25 2 3 4 15 3 3 4 2 3 12 3 3 4 4 16 3.2 2 2 3 3 10 2.5 3 3 2 15 3 2 3 4 3 12 3 4 3 4 19 3.8 4 4 3 3 14 3.5 4 4 4 20 4 4 3 3 4 14 3.5 4 4 4 20 4 4 3 3 4 14 3.5 3 3 4 17 3.4 4 3 4 4 15 3.75 4 4 4 21 4.2 4 4 5 4 17 4.25 4 4 5 21 4.2 5 5 4 5 19 4.75 4 4 4 21 4.2 4 5 5 4 18 4.5 5 5 5 23 4.6 5 4 5 4 18 4.5 5 5 5 24 4.8 4 4 5 5 18 4.5 4 4 4 22 4.4 4 4 4 4 16 4 5 5 4 23 4.6 5 5 5 5 20 5 5 5 5 24 4.8 5 4 5 5 19 4.75 5 5 5 23 4.6 5 5 5 5 20 5 5 5 4 22 4.4 4 5 4 5 18 4.5 5 5 5 25 5 4 5 4 5 18 4.5 4 4 5 23 4.6 5 5 5 5 20 5 4 4 5 23 4.6 5 5 4 4 18 4.5 4 4 5 22 4.4 4 5 4 5 18 4.5 4 5 4 22 4.4 4 4 5 5 18 4.5 4 5 5 23 4.6 5 5 4 4 18 4.5 5 5 5 23 4.6 5 5 5 5 20 5
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5
keterlibatan personil 3 4 5 jumlah rataan 4 4 4 20 4 4 4 4 20 4 4 4 5 21 4.2 4 4 5 21 4.2 4 4 4 20 4 4 4 4 20 4 4 4 5 21 4.2 4 4 4 20 4 4 4 4 20 4 4 4 5 21 4.2 5 4 4 22 4.4 3 4 2 14 2.8 3 4 2 14 2.8 4 4 4 20 4 5 5 5 25 5 5 4 4 22 4.4 4 4 4 20 4 5 4 4 21 4.2 4 4 5 22 4.4 5 4 5 22 4.4 2 3 3 15 3 3 2 3 13 2.6 4 3 4 17 3.4 2 3 3 15 3 4 4 4 19 3.8 4 4 4 19 3.8 4 4 4 19 3.8 4 4 4 18 3.6 5 2 2 15 3 5 4 4 22 4.4 4 4 5 23 4.6 5 5 4 23 4.6 5 4 5 24 4.8 4 5 5 22 4.4 5 5 5 25 5 5 5 5 25 5 5 5 5 23 4.6 4 5 5 24 4.8 5 4 5 23 4.6 5 5 5 25 5 5 5 5 23 4.6 5 4 4 23 4.6 4 4 5 22 4.4 4 4 5 22 4.4 5 5 5 25 5
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5
pendekatan proses 2 3 4 jumlah rataan 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14 3.5 2 4 3 13 3.25 4 4 4 16 4 4 5 5 18 4.5 4 4 4 16 4 4 5 5 19 4.75 5 4 4 17 4.25 4 3 4 15 3.75 3 4 5 15 3.75 2 3 2 10 2.5 2 3 3 11 2.75 3 4 3 13 3.25 3 3 4 12 3 4 3 3 14 3.5 3 3 4 14 3.5 4 3 3 14 3.5 4 3 4 15 3.75 4 4 4 16 4 5 4 5 19 4.75 5 4 4 18 4.5 4 5 5 18 4.5 5 4 5 19 4.75 5 5 5 20 5 4 5 2 16 4 4 4 4 16 4 5 4 4 18 4.5 4 4 5 17 4.25 4 5 5 18 4.5 5 5 5 20 5 4 5 5 19 4.75 5 5 5 20 5 4 5 5 18 4.5 5 5 5 19 4.75 5 5 5 20 5
pendekatan sistem ke manajemen 1 2 3 jumlah rataan 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 5 4 13 4.333333333 3 4 3 10 3.333333333 4 3 4 11 3.666666667 4 4 4 12 4 5 4 5 14 4.666666667 4 5 4 13 4.333333333 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 3 3 10 3.333333333 3 4 5 12 4 3 2 3 8 2.666666667 3 3 3 9 3 4 3 2 9 3 4 3 2 9 3 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 5 4 13 4.333333333 4 5 4 13 4.333333333 5 5 5 15 5 5 4 4 13 4.333333333 4 4 5 13 4.333333333 5 5 5 15 5 5 5 5 15 5 5 4 5 14 4.666666667 4 4 4 12 4 4 5 5 14 4.666666667 4 4 4 12 4 5 5 5 15 5 5 5 5 15 5 5 4 5 14 4.666666667 5 5 5 15 5 4 5 5 14 4.666666667 5 5 5 15 5 5 5 5 15 5
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 5 2 3 2 3 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4
perbaikan berkelanjutan 2 3 4 jumlah rataan 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 4 5 18 4.5 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 5 17 4.25 4 3 2 12 3 2 2 3 10 2.5 4 4 4 16 4 5 5 5 20 5 4 5 5 19 4.75 4 4 4 16 4 5 4 4 17 4.25 4 4 5 18 4.5 3 4 2 11 2.75 2 3 2 10 2.5 3 3 3 11 2.75 3 3 3 12 3 3 2 3 11 2.75 4 3 4 15 3.75 4 3 3 14 3.5 4 3 3 14 3.5 5 4 4 18 4.5 3 3 3 13 3.25 5 4 4 18 4.5 5 4 4 18 4.5 5 5 5 19 4.75 5 5 5 19 4.75 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 4 5 5 18 4.5 5 4 4 18 4.5 5 4 4 17 4.25 5 5 5 20 5 4 5 5 19 4.75 5 4 4 18 4.5 5 5 5 20 5 4 5 5 18 4.5 4 5 5 18 4.5 4 5 5 18 4.5
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
pendekatan fakta hubungan dgn pemasok yang saling menguntungkan 2 3 jumlah rataan 1 2 3 4 jumlah rataan 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 5 4 13 4.3333 4 5 4 4 17 4.25 4 3 10 3.3333 4 3 3 3 13 3.25 2 3 8 2.6667 4 3 2 2 11 2.75 4 4 12 4 4 4 4 4 16 4 5 4 13 4.3333 4 5 5 5 19 4.75 4 4 12 4 5 5 5 5 20 5 5 4 13 4.3333 5 5 4 5 19 4.75 4 4 12 4 4 4 5 4 17 4.25 4 4 12 4 3 4 4 3 14 3.5 3 4 11 3.6667 4 5 4 2 15 3.75 2 3 8 2.6667 3 2 3 2 10 2.5 3 3 9 3 2 3 4 4 13 3.25 4 3 10 3.3333 3 3 4 3 13 3.25 3 3 9 3 2 3 3 2 10 2.5 4 4 11 3.6667 3 4 4 4 15 3.75 3 4 11 3.6667 4 4 3 3 14 3.5 3 3 10 3.3333 3 3 3 4 13 3.25 5 4 13 4.3333 5 4 5 5 19 4.75 4 4 12 4 4 4 5 4 17 4.25 4 5 13 4.3333 4 4 5 4 17 4.25 5 5 14 4.6667 5 5 5 5 20 5 5 5 15 5 5 4 5 5 19 4.75 4 5 14 4.6667 5 5 5 4 19 4.75 4 5 13 4.3333 5 5 4 5 19 4.75 5 4 14 4.6667 5 5 5 4 19 4.75 5 4 14 4.6667 4 5 4 5 18 4.5 5 5 15 5 5 4 4 5 18 4.5 4 4 13 4.3333 5 5 5 5 20 5 5 5 15 5 5 5 5 5 20 5 4 4 13 4.3333 4 4 4 4 16 4 5 5 15 5 4 4 5 4 17 4.25 5 5 15 5 4 4 5 5 18 4.5 4 4 12 4 5 5 5 5 20 5 5 5 14 4.6667 5 5 5 5 20 5 4 5 13 4.3333 5 5 4 4 18 4.5
Lanjutan lampiran 7. Data responden kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 2 3 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 5 2 3 2 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4
kinerja manajerial 3 jumlah rataan 4 12 4.00 4 12 4.00 4 12 4.00 4 12 4.00 4 12 4.00 4 12 4.00 4 12 4.00 4 12 4.00 3 9 3.00 4 12 4.00 4 12 4.00 2 9 3.00 3 11 3.67 4 12 4.00 5 14 4.67 5 13 4.33 5 15 5.00 5 15 5.00 5 13 4.33 5 14 4.67 3 8 2.67 2 7 2.33 3 8 2.67 3 10 3.33 4 12 4.00 4 12 4.00 4 13 4.33 4 13 4.33 4 12 4.00 5 13 4.33 4 12 4.00 5 14 4.67 5 14 4.67 4 12 4.00 5 14 4.67 5 14 4.67 4 13 4.33 4 12 4.00 4 14 4.67 5 14 4.67 4 14 4.67 4 14 4.67 5 14 4.67 5 14 4.67 5 14 4.67
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 3 2 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 4 5 5 4 5 4 3 2 4 3 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4
kerjasama tim 4 jumlah 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 3 14 4 16 5 18 4 15 3 15 4 18 4 16 4 18 4 19 4 17 4 18 5 19 3 13 3 13 3 13 3 14 4 16 4 18 5 19 4 16 4 16 4 18 4 16 5 20 4 18 4 18 4 16 5 20 5 18 4 16 5 19 4 18 5 20 5 19 4 18 5 18 4 18
rataan 4 4 4 4 4 4 4 4 3.5 4 4.5 3.75 3.75 4.5 4 4.5 4.75 4.25 4.5 4.75 3.25 3.25 3.25 3.5 4 4.5 4.75 4 4 4.5 4 5 4.5 4.5 4 5 4.5 4 4.75 4.5 5 4.75 4.5 4.5 4.5
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
sistem operasi kerja 3 jumlah rataan 4 12 4 4 12 4 4 12 4 4 12 4 4 12 4 4 12 4 4 12 4 4 12 4 3 9 3 4 12 4 5 15 5 4 11 3.66667 4 12 4 4 13 4.33333 4 12 4 4 12 4 4 12 4 4 12 4 5 14 4.66667 5 13 4.33333 3 10 3.33333 3 10 3.33333 3 10 3.33333 3 8 2.66667 4 12 4 4 12 4 4 13 4.33333 4 12 4 4 12 4 4 12 4 5 15 5 4 12 4 4 12 4 5 15 5 4 12 4 4 13 4.33333 4 14 4.66667 4 12 4 5 14 4.66667 4 12 4 4 12 4 4 12 4 5 15 5 4 12 4 5 14 4.66667
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
pendidikan dan pelatihan karyawan 3 4 5 6 7 8 jumlah 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 5 33 4 4 4 4 4 5 33 4 4 4 4 4 5 33 4 4 4 4 4 5 33 4 4 4 4 4 5 33 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 32 3 5 3 3 3 3 26 4 4 4 4 4 4 32 5 5 5 4 5 4 37 3 4 4 3 3 4 27 4 4 4 4 4 5 32 4 4 5 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 33 4 4 5 5 5 4 36 4 4 4 5 5 5 35 5 4 5 4 4 4 35 5 5 5 5 5 5 39 4 4 5 5 4 5 36 5 4 4 4 4 5 33 3 5 3 2 3 5 26 3 4 3 4 3 4 26 3 4 3 4 3 4 28 4 4 4 4 4 5 33 4 5 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 5 33 3 5 5 5 5 5 36 5 4 5 5 5 4 36 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 5 5 34 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 35 4 4 4 4 4 4 32 5 4 5 5 5 5 38 5 5 5 5 5 5 40 4 5 4 5 5 5 37 5 4 5 5 5 5 39 4 4 5 4 5 4 36 5 5 5 4 4 4 37 5 4 5 4 5 4 36 5 5 5 5 5 5 40 5 4 4 4 5 4 36 4 5 4 5 5 5 37 5 5 5 4 5 5 39
rataan 4 4.125 4.125 4.125 4.125 4.125 4 4 3.25 4 4.625 3.375 4 4.125 4.125 4.5 4.375 4.375 4.875 4.5 4.125 3.25 3.25 3.5 4.125 4.125 4.125 4.5 4.5 4.125 4.25 5 4.375 4 4.75 5 4.625 4.875 4.5 4.625 4.5 5 4.5 4.625 4.875
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4
prestasi kerja 4 jumlah 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 5 14 4 16 5 20 4 16 4 16 4 16 4 16 5 18 4 16 4 16 5 18 5 19 5 15 4 15 5 15 4 13 5 17 4 16 4 16 5 20 4 16 4 16 4 18 5 18 5 18 4 17 5 19 5 20 4 17 5 18 4 17 5 18 5 19 4 17 5 18 4 16 4 18
rataan 4 4 4 4 4 4 4 4 3.5 4 5 4 4 4 4 4.5 4 4 4.5 4.75 3.75 3.75 3.75 3.25 4.25 4 4 5 4 4 4.5 4.5 4.5 4.25 4.75 5 4.25 4.5 4.25 4.5 4.75 4.25 4.5 4 4.5
Lanjutan lampiran 7. Data responden kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 3 3 3 5 4 3 3
2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3
kinerja manajerial 3 jumlah rataan 4 12 4 4 12 4 4 12 4 4 12 4 4 12 4 3 9 3 4 12 4 4 12 4 3 9 3 4 12 4 3 9 3 4 12 4 2 7 2.3333333 3 10 3.3333333 3 7 2.3333333 3 9 3 4 12 4 3 9 3 2 7 2.3333333 2 7 2.3333333 3 8 2.6666667 2 7 2.3333333 3 8 2.6666667 2 7 2.3333333 4 11 3.6666667 3 10 3.3333333 2 8 2.6666667 2 7 2.3333333 3 10 3.3333333 3 10 3.3333333 4 10 3.3333333 3 9 3 3 9 3 4 12 4 3 11 3.6666667 4 12 4 4 13 4.3333333 4 12 4 4 11 3.6666667 3 9 3 3 9 3 3 11 3.6666667 4 12 4 3 9 3 3 9 3
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3
2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 4 3 2 3 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3
3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 3 4 3 4
kerjasama tim 4 jumlah 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 3 12 4 16 4 16 3 12 4 16 3 12 2 10 3 9 4 13 3 11 4 14 4 15 3 13 3 12 3 11 3 13 3 10 2 10 2 10 3 13 2 9 4 12 4 14 4 14 4 13 4 13 4 16 4 14 4 18 4 16 4 17 5 18 4 16 4 14 4 14 4 17 3 12 4 16 3 12 4 14
rataan 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2.5 2.25 3.25 2.75 3.5 3.75 3.25 3 2.75 3.25 2.5 2.5 2.5 3.25 2.25 3 3.5 3.5 3.25 3.25 4 3.5 4.5 4 4.25 4.5 4 3.5 3.5 4.25 3 4 3 3.5
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 3 5 4 3 4 4 3 4
2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4 3 4
sistem operasi kerja 3 jumlah rataan 4 12 4 4 12 4 4 12 4 4 12 4 4 12 4 3 9 3 4 12 4 4 12 4 3 9 3 4 12 4 3 9 3 3 9 3 4 9 3 3 9 3 3 10 3.3333333 4 12 4 4 12 4 4 11 3.6666667 4 9 3 4 10 3.3333333 3 10 3.3333333 3 9 3 3 10 3.3333333 3 8 2.6666667 4 12 4 4 12 4 4 11 3.6666667 4 12 4 4 12 4 4 10 3.3333333 4 10 3.3333333 3 9 3 4 12 4 4 12 4 4 13 4.3333333 4 13 4.3333333 4 14 4.6666667 3 9 3 4 13 4.3333333 4 12 4 3 9 3 4 12 4 4 12 4 4 10 3.3333333 3 11 3.6666667
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 5 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4 3 4
2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 5 4 3 4 3 3 5 5 4 3 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 5 3 2 2 4 4 2 4 3 3 4 4 5 4 3 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4
pendidikan dan pelatihan karyawan 4 5 6 7 8 jumlah 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 3 24 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 3 24 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 3 24 4 4 3 3 3 25 1 3 2 3 3 19 4 3 4 4 4 29 3 3 4 4 3 27 4 5 5 5 4 36 4 4 5 5 4 34 3 2 4 4 4 27 2 3 4 3 4 25 3 4 3 3 4 28 4 4 4 4 4 32 2 3 2 3 2 20 3 3 2 3 3 21 3 2 3 2 3 20 4 4 3 3 3 27 4 3 3 3 4 28 4 2 2 2 3 21 4 3 2 3 4 25 4 2 3 3 4 25 3 4 3 4 4 27 4 4 5 5 5 35 4 4 4 5 4 33 5 5 5 4 4 37 4 4 4 4 4 32 4 5 3 4 4 29 4 3 4 5 4 33 3 4 4 4 3 28 4 4 4 4 4 29 4 5 4 5 4 36 3 3 4 4 4 33 4 5 4 5 4 34 4 4 3 4 4 29 4 4 4 4 4 32 4 4 4 5 5 33 4 5 5 5 5 36
rataan 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3.125 2.375 3.625 3.375 4.5 4.25 3.375 3.125 3.5 4 2.5 2.625 2.5 3.375 3.5 2.625 3.125 3.125 3.375 4.375 4.125 4.625 4 3.625 4.125 3.5 3.625 4.5 4.125 4.25 3.625 4 4.125 4.5
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 4 2 4 4 3 2 5 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5
2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 5
3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 5 5 3 5 5 5 4 4 4 3 4
prestasi kerja 4 jumlah 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 3 12 4 16 4 16 3 12 4 16 3 12 2 8 3 10 4 15 4 16 4 11 4 16 4 16 3 14 3 12 3 15 2 10 3 12 3 9 3 13 3 13 4 14 4 13 4 16 4 14 4 15 5 18 4 14 4 16 5 18 5 19 4 13 5 18 4 17 5 18 5 17 4 15 4 15 3 13 4 18
rataan 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 2.5 3.75 4 2.75 4 4 3.5 3 3.75 2.5 3 2.25 3.25 3.25 3.5 3.25 4 3.5 3.75 4.5 3.5 4 4.5 4.75 3.25 4.5 4.25 4.5 4.25 3.75 3.75 3.25 4.5
73
Lampiran 8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Reliabilitas SMM ISO 9001:2008 (X) dan Kinerja Organisasi (Y) Kriteria : 1) Valid Jika Cronbach`s Alpha if Item Deleted < Cronbach`s Alpha, atau > 0,6 2) Tidak valid, jika Cronbach`s Alpha if Item Deleted > Cronbach`s Alpha, atau < 0,6 Notes Output Created
08-Aug-2011 15:43:52
Comments Input
Active Dataset
DataSet0
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data
45
File Matrix Input Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Syntax
RELIABILITY /VARIABLES=y1seb y2seb y3seb y4seb y5seb /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR /SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE COV CORR.
Resources
Processor Time
00:00:00.062
Elapsed Time
00:00:00.031
74
Lanjutan Lampiran 8. Scale: ALL VARIABLES Peubah 8 (delapan) SMM ISO 9001:2008 (X) Case Processing Summary N Cases
%
Valid
45
100.0
0
.0
45
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.970
N of Items .972
8
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X1
4.1467
.52466
45
X2
4.0611
.62194
45
X3
4.1333
.63246
45
X4
4.0722
.59022
45
X5
4.1630
.59298
45
X6
4.0778
.71076
45
X7
4.0815
.58670
45
X8
4.1278
.66491
45
75
Lanjutan Lampiran 8. Inter-Item Correlation Matrix X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X1
1.000
.787
.879
.787
.798
.837
.817
.798
X2
.787
1.000
.788
.858
.835
.738
.832
.760
X3
.879
.788
1.000
.777
.733
.849
.811
.737
X4
.787
.858
.777
1.000
.891
.816
.841
.794
X5
.798
.835
.733
.891
1.000
.796
.796
.782
X6
.837
.738
.849
.816
.796
1.000
.875
.838
X7
.817
.832
.811
.841
.796
.875
1.000
.851
X8
.798
.760
.737
.794
.782
.838
.851
1.000
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items
4.108
4.061
4.163
.102
1.025
.002
8
Item Variances
.382
.275
.505
.230
1.835
.005
8
Inter-Item Covariances
.307
.244
.396
.152
1.625
.001
8
Inter-Item Correlations
.811
.733
.891
.158
1.216
.002
8
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
X1
28.7167
16.188
.892
.841
.966
X2
28.8022
15.574
.869
.829
.967
X3
28.7300
15.511
.867
.846
.967
X4
28.7911
15.669
.901
.860
.965
X5
28.7004
15.750
.877
.842
.967
X6
28.7856
14.807
.899
.868
.966
X7
28.7819
15.642
.914
.860
.965
X8
28.7356
15.285
.866
.789
.967
Scale Statistics Mean 32.8633
Variance 20.229
Std. Deviation 4.49764
N of Items 8
76
Lanjutan Lampiran 8. Scale: ALL VARIABLES Realibilitas Kinerja Organisasi (Y) Sebelum ISO 9001:2008 Case Processing Summary N Cases
%
Valid
45
100.0
0
.0
45
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
N of Items
.869
.870
5
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
y1seb
3.3111
.62523
45
y2seb
3.4278
.60917
45
y3seb
3.6370
.50162
45
y4seb
3.6472
.59787
45
y5seb
3.6389
.64525
45
Inter-Item Correlation Matrix y1seb
y2seb
y3seb
y4seb
y5seb
y1seb
1.000
.692
.602
.490
.426
y2seb
.692
1.000
.575
.646
.709
y3seb
.602
.575
1.000
.492
.452
y4seb
.490
.646
.492
1.000
.640
y5seb
.426
.709
.452
.640
1.000
77
Lanjutan Lampiran 8. Scale: ALL VARIABLES Realibilitas Kinerja Organisasi (Y) Sesudah ISO 9001:2008 Case Processing Summary N Cases
%
Valid
45
100.0
0
.0
45
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.902
N of Items .908
5
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
y1set
4.1185
.61610
45
y2set
4.2167
.46036
45
y3set
4.0741
.48142
45
y4set
4.2639
.45323
45
y5set
4.2000
.38287
45
78
Lanjutan Lampiran 8. Inter-Item Correlation Matrix y1set
y2set
y3set
y4set
y5set
y1set
1.000
.829
.557
.784
.572
y2set
.829
1.000
.618
.731
.603
y3set
.557
.618
1.000
.577
.637
y4set
.784
.731
.577
1.000
.741
y5set
.572
.603
.637
.741
1.000
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance N of Items
4.175
4.074
4.264
.190
1.047
.006
5
Item Variances
.235
.147
.380
.233
2.589
.008
5
Inter-Item Covariances
.152
.106
.235
.129
2.213
.002
5
Inter-Item Correlations
.665
.557
.829
.272
1.488
.009
5
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
y1set
16.7546
2.331
.802
.760
.878
y2set
16.6565
2.745
.827
.731
.865
y3set
16.7991
2.896
.666
.493
.899
y4set
16.6093
2.762
.831
.744
.865
y5set
16.6731
3.098
.723
.622
.891
Scale Statistics Mean 20.8731
Variance 4.219
Std. Deviation 2.05394
N of Items 5
79
Lanjutan Lampiran 8. b.Validity SMM ISO 9001:2008 (X) dan Kinerja Organisasi (Y)
Correlations Peubah 8 (delapan) SMM ISO 9001:2008 (X) Correlations xtot xtot
Pearson Correlation
X1 1
Sig. (2-tailed) N X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
qX3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2 **
.915
X3 **
.901
X4 **
.900
X5 **
.925
X6 **
.906
X7 **
.927
.000
.000
.000
.000
.000
.000
45
45
45
45
45
45
45
**
1
.915
.000 45 **
.901
**
.837
.000
.000
45
45
45
45
45
45
**
1
.787
45 **
.879
**
.835
**
.738
.000
.000
45
45
45
45
45
**
1
.788
.000
45
45
45
**
**
.858
.000
.000
.787
**
.788
.000
.000
**
**
.798
.000
45
.925
**
.787
.000
.000
**
**
.879
.000
.000
.900
**
.787
**
.858
**
.777
**
.733
**
.849
.000
.000
.000
45
45
45
45
**
1
.777
.000
.000
.000
.000
45
45
45
45
45
**
.891
**
.816
.000
.000
45
45
X8 **
**
.934 .901
.000 .000 45
45
**
**
.817 .798
.000 .000 45
45
**
**
.832 .760
.000 .000 45
45
**
**
.811 .737
.000 .000 45
45
**
**
.841 .794
.000 .000 45
45
80
X5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**
.906
**
.798
**
.835
**
.733
**
.891
.000
.000
.000
.000
.000
45
45
45
45
45
**
.927
**
.837
**
.738
**
.849
**
.816
1
.000 45
45
**
1
.796
.000
.000
.000
.000
.000
.000
45
45
45
45
45
45
**
.934
**
.817
**
.832
**
.811
**
.841
**
.796
**
.796
45 **
.875
.000
.000
.000
.000
.000
.000
45
45
45
45
45
45
45
**
**
.798
**
.760
**
.737
**
.794
**
.782
.000 .000 45
45
**
**
.875 .838
**
.838
45
45 **
1 .851
.000 45
45
**
1
.851
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
45
45
45
45
45
45
45
45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.000 .000
.000
.901
**
.796 .782
45
81
Correlations Kinerja Organisasi (Y) Sebelum ISO 9001:2008 [DataSet0] Correlations ytotseb ytotseb Pearson Correlation
y1seb 1
Sig. (2-tailed) N y1seb
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y2seb
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y3seb
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y4seb
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y5seb
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y2seb
**
.791
y3seb **
.898
**
.749
y4seb
y5seb **
.808
**
.806
.000
.000
.000
.000
.000
45
45
45
45
45
45
**
1
.791
.000 45 **
.898
.004
45
45
45
45
45
**
1
.692
45 **
.602
45
45
45
45
**
1
.575
45
45
45
**
**
**
.646
45
45
45
**
1
.492
.000
.001
45
45
45
45
**
.709
**
.452
**
.640
.000 45
45
**
1
.640
.000
.004
.000
.002
.000
45
45
45
45
45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.452
.002
.001
**
**
.492
.001
.000
.426
**
.709
.000
.000
**
**
.646
.000
.000
.490
**
.575
.000
.000
.806
**
.426
.001
45
.808
**
.490
.000
.000
**
**
.602
.000
.000
.749
**
.692
45
82
Lanjutan Lampiran 8. Scale: ALL VARIABLES Correlations Kinerja Organisasi (Y) Sesudah ISO 9001:2008 [DataSet0] Correlations ytotset ytotset
Pearson Correlation
y1set 1
Sig. (2-tailed) N y1set
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y2set
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y3set
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y4set
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y5set
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y2set **
.896
y3set **
.891
y4set **
.786
y5set **
.893
**
.806
.000
.000
.000
.000
.000
45
45
45
45
45
45
**
1
.896
.000 45
45
**
**
.891
.829
.000
.000
45
45
**
.786
**
.557
**
.829
.000
.000
45
45
45
45
1
**
**
45
45
45
45
**
1
.618
45 **
.731
45
45
45
**
1
.577
.000
.000
45
45
45
45
**
**
.603
**
.637
**
.741
.000 45
45
**
1
.741
.000
.000
.000
.000
.000
45
45
45
45
45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.637
.000
.000
.572
**
.577
.000
.000
**
**
.603
.000
45
.806
.731
.000
45
**
.618
.000
.000
.784
**
.572
.000
.000
**
**
.784
.000
.000
.893
**
.557
45
83
Lampiran 9. Hasil pengolahan data sesudah dan sebelum ISO 9001:2008
Correlations Correlations xrata2 xrata2
Pearson Correlation
yrata2seb .637**
.783**
.000
.000
45
45
45
.637**
1
.503**
1
Sig. (2-tailed) N yrata2seb
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
yrata2set
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
yrata2set
.000
.000
45
45
45
.783**
.503**
1
.000
.000
45
45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
45
84
Lanjutan Lampiran 9. Regression Kinerja Sebelum ISO 9001 :2008 Variables Entered/Removedb Variables Model
Variables Entered
1
xrata2a
Removed
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: yrata2seb Model Summary Std. Error of the Model
R
R Square .637a
1
Adjusted R Square
.405
Estimate
.392
.37772
a. Predictors: (Constant), xrata2 ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
4.183
1
4.183
Residual
6.135
43
.143
10.318
44
Total
F
Sig.
29.321
.000a
a. Predictors: (Constant), xrata2 b. Dependent Variable: yrata2seb Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) xrata2
a. Dependent Variable: yrata2seb
H0 : Model tidak nyata H1 : Model nyata
Std. Error 1.279
.420
.548
.101
Coefficients Beta
t
.637
Sig. 3.047
.004
5.415
.000
85
Lanjutan Lampiran 9. Regression Kinerja Sesudah ISO 9001:2008 Variables Entered/Removedb Variables Model
Variables Entered
1
xrata2a
Removed
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: yrata2set Model Summary Std. Error of the Model
R
R Square .783a
1
Adjusted R Square
.613
Estimate
.604
.25843
a. Predictors: (Constant), xrata2 ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
4.553
1
4.553
Residual
2.872
43
.067
Total
7.425
44
F
Sig.
68.173
.000a
a. Predictors: (Constant), xrata2 b. Dependent Variable: yrata2set Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) xrata2
a. Dependent Variable: yrata2set
H0 : Model tidak nyata H1 : Model nyata
Std. Error 1.824
.287
.572
.069
Coefficients Beta
t
.783
Sig. 6.350
.000
8.257
.000
86
Lanjutan Lampiran 9. Hipotesis: H0: Tidak terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. H1: Terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia.