Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang Utari Permata Sari1), Wince Hendri2) dan Azrita2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta
[email protected]
ABSTRAK The aim of this research is to see the effect of problem solving approach by giving homework of resuming with the conventional approach toward the biology study result of students in the first grade of SMP 3 Padang. This research is an experimental research using randomize control group only design. The population in this research was all students in the first grade of SPMN 3 Padang registered in academic year of 2013/2014. The samples were taken by using total sampling technique so that VII.5 was the experiment class and VII.3 was the control class. After the analysis of the data, the average score of the experiment class was 81,25 and the average score of the control class was 76,87. Based on the average score and the percentage of the completeness of mastery learning, the experiment class had a higher score and percentage; 81,2%. Meanwhile, the percentage in the control class was 62,5%. For the hypothesis test using t-examiner, it was gotten that t count was 2,34 and t table ( = 0,05) was 1,67. So, it means that t count > t table which then means that h1 was accepted and h0 was rejected. So, using problem solving approach by giving homework of resuming can improve the students’ study result. Keywords: problem solving approach, resuming and study result PENDAHULUAN
mempelajari dirinya sendiri dan alam di
Biologi merupakan salah satu pelajaran Ilmu
sekitarnya, yang di dalamnya terdapat
Pengetahuan Alam yang berkaitan dengan
berbagai pokok bahasan yang memiliki
cara mencari tahu dan memahami alam
kekhususan karakter masing-masing serta
semesta secara sistematis, sehingga biologi
konsep-konsep yang harus dipahami.
bukan
hanya
merupakan
penguasaan
Pembelajaran
merupakan
hal
yang
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
artinya mengacu ke segala daya upaya
fakta, konsep-konsep, prinsip- prinsip saja
bagaimana
tetapi
bagaimana
juga
merupakan
suatu
proses
membuat
seseorang
menghasilkan
belajar,
terjadinya
menemukan. Pendidikan biologi diharapkan
peristiwa belajar di dalam diri orang
dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
tersebut. Lufri, (2010:1) menyatakan bahwa 1
proses pembelajaran akan bermakna apabila
perkembangan intelektual, psikologis dan
terjadi kagiatan belajar peserta didik. Oleh
biologis peserta didik.
karena itu, guru sangat penting memahami
Observasi dan hasil wawancara yang
teori belajar dan pembelajaran, agar dapat
peneliti lakukan pada tanggal 7 Januari
memberikan bimbingan kepada peserta didik
2014, dengan salah seorang guru biologi
sebaik-baiknya lebih. Lebih lanjut Lufri
SMPN 3 Padang. Terungkap bahwa proses
(2010:1) menyatakan bahwa proses belajar
pembelajaran sebagian besar masih berpusat
mengajar
kegiatan
pada guru. Proses pembelajaran cenderung
interaktif yang bernilai edukatif. Interaktif
hanya berlangsung satu arah dari guru
edukatif ini terjadi antara guru dengan
menuju siswa. Masih banyak siswa yang
peserta didik dan antara sesama peserta
kurang aktif dan tidak termotivasi dalam
didik, serta antara peserta didik dengan
mata pelajaran biologi.
merupakan
suatu
lingkungannya. Untuk terjadinya interaktif
Hasil
belajar
biologi
siswa
masih
edukatif yang baik dalam pembelajaran
tergolong rendah.Masih banyak nilai yang
perlu diketahui bebagai persyaratan yang
belum
diperlukan seperti; pendekatan, metode,
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu
kondisi, sarana dan prasarana dan mengenali
76. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
mencapai
Kriteria
Ketuntasan
Table 1. Nilai Rata-Rata Mid Semester kelas VII SMP 3 Padang No
Kelas
Nilai UMS
1
VII.1
55
2
VII.2
55
3
VII.3
49
4
VII.4
46
5
VII.5
51
Rata-rata
51,54
sumber : Wakil Kurikulum SMPN 3 Padang, Januari 2014. Rendahnya hasil belajar siswa salah satunya
kebanyakan siswa pasif, kepastian dalam
disebabkan oleh kurangnya motivasi dan
belajar dapat dilihat dari tidak adanya
keaktifan siswa terhadap pelajaran biologi.
tanggapan atau umpan balik dari siswa
Pembelajaran hanya berlangsung satu arah,
mengenai 2
materi
yang
diberikan.Siswa
hanya menerima pernyataan dari guru saja,
Padang,
ketika guru bertanya kepada siswa tentang
psikomor, dan ranah kognitif.
materi yang diajarkan siswa cenderung
a. Pendekatan
diam, sehingga guru kurang mengetahui sejauh
mana
tingkat
pemahaman
guru dan siswa yang di dalam proses pembelajaran
Lufri
Problem Solving (pemecahan masalah)
siswa
permasalahan
nilai positif memancing siswa untuk berfikir
masalah tersebut
(berbagi)
dan dan
menjawab merangsang
deduktif sehingga siswa mampu mengambil
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dengan
keputusan secara cermat dan tepat serta
judul
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pembelajaran
Pada pembelajaran berbasis masalah
Problem Solving Dengan Permberian Tugas
siswa dituntut untuk melakukan pemecahan
Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar
masalah-masalah yang disajikan dengan cara
Biologi Siswa kelas VII SMP 3 Padang”.
menggali informasi sebanyak-banyaknya,
TUJUAN PENELITIAN
kemudian dianalisis dan dicari solusi dari
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk problem
problem
siswa untuk berfikir analisis, induktif,
kritis, cepat dan logis.
pembelajaran
sharing
untuk
pengungkapan
dan ilmu yang akan dipelajari,yang memiliki
pengaruh
Pembelajaran
pembelajaran yang melibatkan guru dan
mampu
memecahkan masalah dalam bidang studi
mengetahui
(2007:63)
solving dapat diartikan juga sebagai suatu
merupakan pendekatan yang mengarahkan
Pendekatan
dan
kesimpulan yang tepat dan cermat. Menurut
pendekatan pembelajaran problem solving .
“Pengaruh
masalah
data dan informasi sehingga dapat diambil
biologi siswa, yaitu dengan menerapkan
penelitian
terdapat
memecahkan masalah berdasarkan fakta,
guru untuk meningkatkan hasil belajar
melakukan
Problem
suatu pembelajaran yang dilakukan oleh
optimal. Salah satu upaya yang dilakukan
untuk
pembelajaran
ranah
Pembelajaran problem solving adalah
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
siswa
kognitif,
sisa
yang demikian menyebabkan guru sulit
melatih
ranah
Solving
terhadap materi yang diajarkan, keadaan
atau
pada
pendekatan solving
dengan
permasalahan
yang
ada.
permasalahan
tersebut
Solusi tidak
dari
mutlak
mempunyai satu jawaban yang benar artinya
pemberian tugas rumah meringkas terhadap
siswa dituntut pula untuk belajar secara
hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP 3 3
kritis. Siswa diharapkan menjadi individu
mempelajari sesuatu terintegrasi. Dengan
yang berwawasan luas serta mampu melihat
pengertian lain tugas rumah ini jauh lebih
hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek
luas dari pekerjaan rumah karena metode
yang ada di lingkungannya yang dipandu
pemberian tugas rumah diberikan dari guru
dengan lembaran kerja problem solving
siswa untuk diselesaikan dan dipertanggung
(Lufri,
pendekatan
jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di
pembelajaran problem solving adalah suatu
sekolah atau dirumah atau tempat lain yang
penyajian
dapat menunjang penyelesaiaan tugas, baik
2007:67).
Maka
materi
pelajaran
yang
menghadapkan siswa pada persoalan yang
secara
harus dipecahkan atau diselesaikan untuk
Tujuannya untuk melatih atau menunjang
mencapai tujuan pembelajaran.
terhadap materi yang diberikan dalam
b. Metode Tugas Rumah
kengiatan intrakurikuler, juga melatih siswa
METODE PENELITIAN
dalam proses belajar dan mengajar, yang
1. Waktu dan Tempat penelitian
biasa disebut dengan metode pemberian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester
tugas rumah. Biasanya guru memberian
genap tahun ajaran 2013/2014 pada bulan
tugas sebagai pekerjaan rumah. Menurut
Mei-Juni di SMPN 3 Padang khususnya di
Nasution (1992:203) dalam Sari (2012:8)
kelas VII.
dijelaskan fungsi pekerjaan rumah yang
2. Jenis Penelitian
penting adalah mendorong anak belajar rumah
Jenis penelitian ini adalah penelitian
juga
eksperimen. Rancangan penelitian yang
memungkinkan orang tua mendapatkan
digunakan dalam penelitian ini adalah
gambaran mengenai tuntutan yang dihadapi
Randomized Control-Group Posttest Only
siswa dalam belajar di sekolah.
Design.
Menurut Roestiyah (2008:123) teknik
3. Populasi dan Sampel
pemberian tugas rumah memiliki tujuan agar
Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih
seluruh siswa kelas VII SMPN 3 Padang
mantap, karena siswa melasanakan latihan-
yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014.
latihan selam melakukan tugas rumah, sehingga
pengalaman
siswa
kelompok.
diberikan.
suatu metode mengajar yang diterapakan
Pekerjaan
maupun
untuk tanggung jawab terhadap tugas yang
Metode tugas rumah adalah merupakan
sendiri.
individu
dalam 4
Teknik pengambilan sampel pada penelitian
yang di isi oleh satu orang observer yaitu
ini adalah purposive sampling.
guru biologi kelas VII IPA SMP 3 Padang.
4. Variabel dan Data
Lembar observasi meliputi ranah afektif dan
a. Variabel
ranah psikomotorik yang diberikan kepada
Variabel dalam penelitian ini adalah :
kedua kelas sampel sesuai dengan materi
1. Variabel bebas (X), adalah variabel yang
pelajaran mengenai Sistem Pernafasan. Agar
mempengaruhi variabel terikat. Variable
didapat tes yang benar-benar valid, reliabel
tersebut adalah pembelajaran dalam
serta memperhatikan tingkat kesukaran dan
pembelajaran problem solving diawali
daya beda soal , maka terlebih dahulu
pemberian tugas rumah.
dilakukan uji coba tes.
2. Variabel terikat (T) adalah variabel yang
1. validitas tes.
yaitu
Validitas adalah tingkat ketepatan tes.
hasil belajar biolgi siswa setelah diberi
Sedangkan suatu tes dikatakan valid apabila
perlakuan.
tes tersebut dapat mengukur kemampuan
dipengaruhi oleh variabel bebas
siswa
b. Jenis Data
sesuai
dengan
keadaan
yang
Jenis data dalam penelitian ini adalah
sebenarnya. Pada penelitian ini validitas
data primer yang diperoleh secara langsung
yang diukur adalah validitas isi. Arikunto
dari siswa berupa hasil belajar biologi siswa
(2013: 73) mengatakan bahwa “sebuah tes
yang diperoleh dari tes akhir
disebut valid apabila tes tersebut dapat
dari kelas
sampel.
mengukur apa yang hendak diukur”.
c. Prosedur penelitian
2. Tingkat kesukaran soal (P)
1.
Tahap persiapan
Indeks
2.
Tahap pelaksanaan
melihat apakah soal tersebut soal yang
3.
Tahap penyelesaian
murah, sedang, atau sukar Arikunto (2013:
yang
digunakan
untuk
223-225).
d. Instumen Penelitian Instrument
kesukaran
digunakan
untuk
3. Daya Pembeda Daya
mengumpulkan data dalam penelitian ini
pembeda
butir
soal
adalah
adalah tes hasil belajar siswa pada ranah
kemampuan suatu soal untuk membedakan
kognitif. Untuk mengetahui hasil belajar
antara siswa yang pandai (berkemampuan
siswa
tinggi) dengan siswa yang kurang pandai
selama
proses
pembelajaran
berlangsung digunakan lembaran observasi 5
(berkemampuan rendah) Arikunto (2013:
2. Hasil Analisa Data
228 -232).
a. Data uji coba soal
e. Teknik Analisa Data Ranah kognitif menggunakan metoda
Setelah
dilaksanakannya
perhitungan
statistika untuk melihat keberhasilan siswa
validitas, reliabilitas,
dalam belajar, yang menentukan analisis
dan indeks kesukaran soal, maka dari 40
datanya dilakukan dengan uji normalitas, uji
butir soal yang diujikan, penulis mengambil
homogenitas dan uji hipotesis.
25 butir soal yang memiliki kriteria cukup,
HASIL DAN PEMBAHASAN
baik dan sangat baik yang akan digunakan
1. Deskripsi Data
sebagai instrumen dalam tes hasil belajar. a. Analisis Data Hasil penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Padang dengan jumlah siswa
daya pembeda soal
1. Uji Normalitas
pada kelas
eksperimen (VII.5) adalah 32 orang siswa
Pada Uji Normalitas ini digunakan Uji
yang terdiri dari 17 orang siswa laki - laki
Liliefors seperti yang dikemukakan pada
dan 15 orang siswa perempuan, sedangkan
teknik analisis data. Hasil uji normalitas tes
pada kelas kontrol (VII.3) adalah 32 orang
akhir kelas sampel diperoleh Lhitung dan Ltabel
siswa yang terdiri dari 17 orang siswa laki –
untuk taraf nyata α 0,05
laki dan 15 orang siswa perempuan. Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Pada Kelas Sampel L0 Kelas N
Lt
Keterangan
Eksperimen
32
0,05
0,1196
0,1566
Normal
Kontrol
32
0,05
0,1154
0,1566
Normal
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa
sebagaimana tercantum pada tabel 3 di
data hasil belajar kedua kelas sampel
bawah ini.
memiliki L0 < Ltabel, maka data yang diuji dinyatakan berdistribusi normal 2. Uji Homogenitas Berdasarkan hasil pengolahan data uji homogenitas, diperoleh Fhitung dan Ftabel
6
Tabel 16. Hasil Uji Homogenitas Pada Kelas Sampel Kelas
Fhit
Ftab
Kesimpulan
1,24
1,84
Homogen
Eksperimen 0,05
Kontrol
Berdasarkan tabel diatas untuk Ftabel pada
3. Uji Hipotesis
taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang =
Setelah dilakukan uji normalitas dan
28 dan dk penyebut = 29 adalah 1,85.
homogenitas,
Berarti Fhitung < Ftabel dimana 0,4 < 1,85.
sampel berdistribusi normal dan memiliki
Dengan demikian kedua kelas sampel
varians yang homogen. Jadi uji hipotesis
memiliki varians yang homogen
yang digunakan adalah uji-t.
Tabel 17. Hasil Uji Hipotesis Pada Kelas Sampel Kelas thitung Eksperimen
2,34
Kontrol
dapat
disimpulkan
ttabel
Kesimpulan
1,67
thitung > ttabel
kedua
Dari analisis data diperoleh thitung = 2,34 dan
Penilaian afektif dan psikomotor siswa
ttabel = 1,67 dimana thitung > ttabel. Dengan
diperoleh dari lembaran penilaian afektif
demikian, H0 ditolak dan H1 diterima.
dan
Pada saat proses pembelajaran berlangsung,
penelitian. Dari analisis yang dilakukan
peneliti juga menilai sikap dan keterampilan
didapat hasil sebagaimana tercantum pada
siswa yang dinilai oleh guru biologi siswa
tabel di bawah ini.
psikomotor
selama
pelaksanaan
kelas VII yang berperan sebagai observer. Tabel 18. Hasil Penilaian Afektif Kedua Kelas Sampel Kelas
N
Pertemuan I
Pertemuan II
X
Eksperimen
32
81,59
84,40
82,99
Kontrol
32
76,05
79,12
77,58
Dari Tabel 18 hasil penilaian afektif kedua
eksperimen adalah 82,99 sedangkan nilai
kelas sampel, terlihat rata-rata nilai afektif
rata-rata kelas kontrol adalah 77,58.
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol.
Nilai
rata-rata
kelas
7
Tabel 19. Hasil Penilaian Psikomotorik Kedua Kelas Sampel Kelas
N
Pertemuan I
Pertemuan II
X
Eksperimen
32
80.25
82,12
81,68
Kontrol
32
75,75
78,21
77,23
Dari Tabel 19 nilai
diatas menunjukan bahwa
rata-rata
kelas
pada materi pencemaran dan kerusakan
eksperimen adalah 81,68 sedangkan nilai
lingkungan. Penilaian dari aspek afektif,
rata-rata kelas kontrol adalah 77,23.
nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 82,99
3. Pembahasan
sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol
Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
adalah 77,58 Pada penilaian Psikomotorik,
yang diberi perlakuan dengan menerapkan
nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 81,68
Pendekatan Pembelajaran Problem Solving
sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol
memiliki nilai rata-rata sebesar 81,25 yang
adalah 77,23. Hal ini selajalan dengan
lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa
penelitian Rafelza (2013) mengemukakan
pada kelas kontrol sebesar 76,87. Dari uji
bahwa aktivitas dan hasil belajar biologi
normalitas
kelas
siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pariaman
eksperimen dan kelas kontrol didapatkan
setelah menggunakan metode pembelajaran
bahwa data kedua kelas sampel terdistribusi
Problem Solving meningkat. Dapat dilihat
normal dan memiliki varians yang homogen.
pada nilai rata-rata 73.95 dengan persentase
Untuk pengujian hipotesis dapat digunakan
ketuntasan 75,67% pada kelas eksperimen,
uji t.
sedangkan nilai rata kelas control 58,95
Setelah dilakukan uji t didapat t hitung = 2,34
dengan persentse ketuntasan hasil belajar
sedangkan t
= 1,67 pada α = 0,05 dan
siswa 47,36%. Selanjutnya Liezza (2011)
derajat kebebasan 62 adalah 1,67. Dengan
menyatakan bahwa pada hasil belajar IPA
demikian harga thitung > ttabel. Hal ini berarti
Fisika siswa kelas VII SMPN 03 Brebes
Hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu
terdapat peningkatan setelah diterapakan
H0 diterima H1 ditolak. Setelah dilakukan uji
pendekatan metode Problem Solving. Dapat
hipotesis
terdapat
dilihat pada hasil rata-rata nilai kelas
perbedaan hasil belajar siswa yang diberi
eksperimen 70,23 sedangkan nilai rata kelas
perlakuan dengan menggunakan pendekatan
kontrol 63,31.
dan
tabel
psikomotorik
pembelajaran Problem Solving biologi siswa
uji
didapatkan
homogenitas
bahwa
8
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2 Jakarta: Bumi Aksara. 344 hal
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama melakukan penelitian di SMP 3 Padang, maka penulis dapat mengambil
Hamalik, O. 2013.Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi aksara. 157 hal
kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil
belajar
Biologi
menggunakan
siswa
pendekatan
dengan
Lufri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang: Universitas Negeri Padang. 221 hal
Problem
Solving lebih tinggi dibandingkan dengan
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi Teori, Praktek dan Penelitian. Padang: Universitas Negeri Padang. 237 hal
pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata
81,25
dengan
persentase
ketuntasan hasil belajar siswa 81,2% untuk kelas eksperimen, sedangkan nilai rata-rata
____. 2007. Kiat Memahami Metodologi dan
kelas kontrol 76,87 dengan persentase
Melakukan Penelitian. Padang: UNP
ketuntasan hasil belajar siswa 62,5%.
Press. 221 hal
2. Penilaian aspek afektif dan psikomotorik Liezza.
kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Penilaian dari aspek afektif, nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 82,99 sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah 77,58 Pada penilaian Psikomotorik,
nilai
rata-rata
kelas
Rafelza. 2013. Efektifitas Pembelajaran Dalam Bentuk Problem Solving Diawali Dengan Tugas Meringkas Terhadap Hasil Belajar Kelas XI SMA Negeri 2 Pariaman. Skripsi:Univ Bung Hatta. 156 Hal
eksperimen adalah 81,68 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 77,23. 3. Terdapat perbedaan hasil belajar biologi yang sangat berarti dengan menggunakan
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 195 hal
pendekatan pembelajaran Problem Solving dengan pemberian tugas rumah meringkas terhadap hasil belajar biologi dan metode pembelajaran
konvensional
2011. Penerapan Pendekatan Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika Pada Siswa Kelas VII SMPN 03 Breses. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Skripsi. 149 hal
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung :
dalam
Tarsito. 508 hal
pembelajaran Biologi di kelas VII SMP 3 Padang. 9