Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang Ardi*), Ramadhan Sumarmin*), Friska Ellen**) *)
**)
Jurusan Biologi FMIPA UNP Alumni Jurusan Biologi FMIPA UNP
[email protected]
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajar-an ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar bi-ologi siswa kelas VII SMPN 1 Padang. Penelitian eksperimen ini menggunakan rancangan randomized control-group posttest only design, dengan populasi selu-ruh siswa kelas VII SMPN 1 Padang. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, dan didapatkan kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIC sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar untuk ranah kognitif, dan lembar observasi serta angket untuk ranah afektif. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil menunjukkan nilai ratarata pada kelas eksperimen (80,11) lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol (74,45). Pada ranah afektif didapatkan nilai kelas eksperimen (83,94%) lebih tinggi daripada kelas kontrol (78,6%). Setelah data dianalisis didapatkan thitung (2,35) > ttabel (2,02), yang berarti hipotesis diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL berpengaruh positif yang berarti terhadap hasil belajar biologi siswa. Dengan kata lain, penerapan model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 1 Padang. Kata Kunci : Model pembelajaran, ARIAS, CTL, hasil belajar
PENDAHULUAN Penataan pendidikan yang berkualitas, dapat diupayakan melalui sistem pembelajaran yang baik. Hal ini terkait dengan strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Strategi bisa diartikan sebagai cara atau pola umum kegiatan gurusiswa dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan atau digariskan. Ketepatan strategi pembelajaran dapat menciptakan suasana yang nyaman dan membangkitkan motivasi dan minat siswa terhadap materi yang diberikan. Apabila strategi yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka siswa akan mudah memahami materi yang diberikan guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Biologi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam. Mata pelajaran biologi pada umumnya banyak berisi fakta, konsep dan teori atau dalil. Agar mudah memahami pelajaran biologi, maka dalam pembelajaran perlu digunakan strategi pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu mengembangkan kreativitas, ide dan gagasan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam belajar biologi. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada bulan April 2012 pada guru biologi kelas VII di SMPN 1 Padang, terungkap bahwa umumnya strategi pembelajaran yang diterapkan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hal ini diduga terkait erat dengan hasil belajar biologi siswa yang belum mencapai nilai Semirata 2013 FMIPA Unila |63
Ardi dkk: Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan guru yaitu 80. Rata-rata nilai ulangan harian 1 semester I siswa kelas VII SMPN 1 Padang, tahun ajaran 2011/2012 adalah 70,1. Strategi yang digunakan guru biologi haruslah dapat meningkatkan motivasi sehingga siswa lebih aktif dalam belajar, karena aktifitas tidak terlepas dari hakikat pembelajaran biologi. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterap-kan untuk meningkatkan motivasi siswa adalah model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction). Dewi (2007) melaporkan bahwa pengintegrasian ARIAS pada pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar biologi siswa di SMPN 1 Panceng Gresik. Selanjutnya Sari (2008), juga melaporkan bahwa pengintegrasian ARIAS pada pembelajaran kooperatif kepala bernomor struktur terhadap pembelajaran matematika, dan juga menunjukkan pengaruh positif. Kedua penelitian terdahulu, mengungkapkan pengaruh penerapan ARIAS terhadap aspek kognitif siswa. Memahami komponen yang terdapat dalam pembelajaran ARIAS, maka pendekatan pembelajaran yang diharapkan dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa adalah contextual teaching and learning (CTL). Hal ini didasari kenyataan bahwa adanya kebutuhan mendasar yang lahir dari ARIAS cocok dengan CTL, dan komponen-komponen yang terkait di dalamnya saling menguatkan. Ketika pembelajaran berlangsung guru memberikan motivasi yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa (Assurance). Kemudian selama proses pembelajaran, guru mengarahkan siswa untuk membangun sendiri pengetahuan melalui pengalaman nyata siswa (constructivism). Siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan setelah siswa melakukan observasi, bertanya,
64|Semirata 2013 FMIPA Unila
mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, dan penyimpulan (inquiry). Dari pengetahuan yang diperoleh, siswa dapat mengambil manfaat pelajaran dan hubungannya dalam kehidupan (Relevance). Kemudian siswa dapat menanyakan hal-hal yang belum mereka mengerti (questioning). Melalui proses menemukan dan bertanya dapat dibentuk dalam kelompok diskusi dan menciptakan situasi masyarakat belajar, karena masyarakat belajar bisa terbentuk bila komunikasi dalam pembelajaran terjadi dalam bentuk dua dan banyak arah (learning community). Selama kegiatan diskusi, guru menilai sikap dan aktifitas siswa, baik berupa tes maupun nontes. Penilaian yang dilakukan berbentuk lembaran angket dan observasi. Dalam pembelajaran, guru tetap memelihara minat dan perhatian siswa (Interest). Bila ditemukan permasalahan dalam pembelajaran baik guru, siswa bahkan orang lain dapat berperan untuk menjelaskan atau memperagakan cara atau mekanisme sesuatu berupa karya atau benda sehingga dapat ditiru pebelajar (modeling). Pengetahuan diperoleh siswa melalui proses pembelajaran yang dialaminya, siswa dapat berpikir tentang apa yang baru dipelajari dan dapat menemukan hubungan materi ke kehidupan siswa (reflection saling menguatkan dengan relevance). Untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa, guru melakukan evaluasi (Assesment) berupa tes dan memberikan penilaian autentik berupa tugas (authentic assesment). Di akhir pembelajaran guru memberikan penguatan yang dapat menimbulkan rasa bangga/puas pada siswa (Satisfaction). Berdasarkan logika berpikir di atas, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengungkapkan pengaruh model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 1 Padang. Materi
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
pembelajaran biologi dibatasi pada materi pokok ekosistem. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen menggunakan randomized control group posttest only design. Pada penelitian ini, siswa dibedakan menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL dan kelas control yang hanya hanya diberikan pembelajaran konvensional dengan pendekatan CTL. Pada akhir proses pembelajaran dilakukan evaluasi berupa tes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester I SMPN 1 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2011/2012. Sedangkan sampelnya ada 2 kelas, yang diambil dengan teknik random sampling. Menurut Subana, dkk (2005), teknik random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel secara objektif karena setiap unit yang menjadi anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Langkah-langkah pengambilan sampel meliputi; pengumpulan nilai ratarata UH 1 semester I Biologi kelas VII SMPN 1 Padang tahun pelajaran 2011/2012, pengujian normalitas data populasi dengan menggunakan uji Anderson-Darling, pengujian homogenitas variansi dengan menggunakan uji Bartlett. Karena populasi berdistribusi normal dan homogen, maka penarikan sampel dilakukan secara random, dan didapat kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIC sebagai kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas berupa penerapan model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL dan variabel terikat berupa hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi, dilengkapi dengan data aktifitas dan sikap siswa dalam pembelajaran biologi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil belajar, aktifitas dan sikap siswa dalam pembelajaran biologi. Ketiga data ini diperoleh menggunakan instrumen berupa tes hasil belajar, lembar observasi dan angket. Selanjutnya data hasil belajar diolah secara kuantitatif dan data dari lembar observasi dan angket diolah secara kualitatif. Tes hasil belajar, sebelum digunakan dilakukan uji validasi berupa validitas logis, reliabilitas, daya beda dan indeks kesukaran soal. Uji validitas logis dilakukan oleh Fitri Arsih, S.Si., M.Pd., dan Suindra, Sp.d., M.M. Sedangkan untuk lembar observasi dan angket digunakan validasi konstruksi, yang dilakukan oleh Prof. Dr. Mudjiran, M.Kons HASIL DAN PEMBAHASAN Dari penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh data tentang hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan afektif. Hasil analisis data nilai hasil belajar siswa pada kegiatan tes akhir diperoleh data sebagaimana dikemukakan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari hasil belajar siswa kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional dengan pendekatan CTL. Tabel 1. Nilai Rata-rata Tes, Simpangan Baku, dan Varians Kedua Kelas Sampel Kelas
N
Kontrol
23
Eksperimen
22
S
S2
74,45
8,82
77,79
80,11
7,09
50,26
Keterangan: n = jumlah anggota sampel. = nilai rata-rata. S = simpangan baku. S2 = varians.
Semirata 2013 FMIPA Unila |65
Ardi dkk: Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang
Berdasarkan uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh harga Lo dan Lt pada taraf nyata 0,05 untuk n = 22 dan 23, maka diketahui bahwa kedua kelas sampel, kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki Lo < Lt, yang berarti data kedua kelas sampel terdistribusi normal. Selanjutnya berdasarkan analisis homogenitas sampel diketahui bahwa Fhitung kelas sampel kecil dari Ftabel (Fhitung < Ftabel), berarti data kedua kelas sampel bervarians homogen. Oleh karena data kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, dan untuk pengujian hipotesisnya
digunakan uji-t. Hasil uji-t menunjukkan bahwa harga thitung 2,35 dan pada taraf nyata 0,05 di dapat harga ttabel 2,02 dengan derajat kebebasan 43. Dengan demikian thitung > ttabel dapat diartikan bahwa thitung berada di luar penerimaan H0, maka hipotesis kerja diterima, yang berarti bahwa model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL berpengaruh positif yang berarti terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 1 Padang. Hasil observasi dan angket yang diberikan kepada siswa dapat dikemukakan pada Tabel 2.
Tabel 2. Perilaku Berkarakter Kelas Sampel No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12.
Perilaku Berkarakter Bekerja sama Teliti Berani Mendengarkan pendapat orang lain Menghargai orang lain Peduli Bertanggung jawab Berbagi ide/pendapat Menjadi pendengar yang baik Bertanya Berkomunikasi Membuat hubungan yang baik Rata-rata
% Rata-rata kelas Kontrol Eksperimen 80,15 90,05 76,08 84,65 75,81 81,81 87,76 90,90 81,79 86,64 74,72 83,23 79,61 83,80 78,52 81,81 77,51 84,65 79,07 81,25 76,35 77,51 77,51 84,94 77,79 82,03
Tabel 3. Sikap Siswa Kelas Sampel Sub variabel Kesediaan merespon Kepuasan dalam merespon Penerimaan sebuah nilai Pemilihan nilai
Tanggung jawab
Indikator Melakukan aktivitas dalam pembelajaran biologi untuk memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan biologi. Respon emosional siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi. Mempelajari dan mengikuti pembelajaran biologi secara teratur dan kontinu untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan. Kecendrungan siswa lebih menyenangi pembelajaran biologi dari pembelajaran lainnya dan lebih menyenangi aktifitas yang berhubungan dengan biologi. Menyusun rencana kegiatan dan loyal melakukan aktifitas yang menjadi tuntutan/kewajibannya dalam mempelajari biologi.
66|Semirata 2013 FMIPA Unila
Kelas kontrol (%) 75,77
Kelas eksperimen (%) 80,58
68,25
74,56
78,25
85,05
58,69
76,80
70,10
80,97
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Dari Tabel 2 dan 3 dapat diketahui bahwa kelas eksperimen memiliki persentase nilai afektif yang lebih tinggi daripada kelas kontrol. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data tes akhir, diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dari kedua kelas sampel. Nilai ratarata kelas eksperimen (80,11) lebih tinggi daripada kelas kontrol (74,45). Perbedaan ini merupakan pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Perbedaan perlakuan antara kedua kelas sampel adalah penerapan model pembelajaran ARIAS pada kelas eksperimen. Penerapan model pembelajaran ARIAS menyebabkan hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini disebabkan oleh telah ditanamkannya rasa percaya diri siswa (assurance) untuk belajar dan berkreativitas melalui motivasi dari guru, yang merupakan tahap awal dari model pembelajaran ARIAS. Dalam proses pembela-jaran, motivasi merupakan seluruh daya penggerak yang dapat membuat siswa mau untuk belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat dicapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang punya peranan penting dalam menumbuhkan gairah, perasaan senang dan semangat untuk belajar. Pada kegiatan pembelajaran ada relevansinya (relevance) dengan kehidupan siswa. Siswa dapat mengambil manfaat dari materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan kehidupan siswa. Kemudian selama pembelajaran berlangsung yang dilakukan dengan kegiatan diskusi kelompok, guru berusaha menarik dan memelihara minat/perhatian (interest) siswa. Saat diskusi kelompok, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan dan memberi pendapat terhadap
masalah yang perlu dipecahkan. Selain itu, mengadakan variasi dalam gaya mengajar juga dapat menarik minat/perhatian siswa, seperti dari serius ke humor, dari cepat ke lambat, dari suara yang keras ke suara yang sedang. Pada kegiatan diskusi tersebut, terlihat bahwa terjadi interaksi yang baik antar sesama siswa, aktifitas dan sikap/respon siswa lebih tinggi. Siswa aktif dalam bertanya dan bertukar pendapat, mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, mempresentasikan hasil diskusi dengan berani dan bertanggung jawab, serta memiliki rasa peduli terhadap satu sama lain. Hal ini karena telah ditanamkannya rasa percaya diri dari motivasi yang diberikan guru sebelumnya serta terpeliharanya minat/perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan dengan pendapat Prayitno yang menyatakan bahwa siswa yang memiliki sikap percaya diri memiliki nilai positif tentang dirinya cenderung menampilkan prestasi yang baik. Dengan sikap yakin, penuh percaya diri dan merasa mampu dapat melakukan sesuatu dengan berhasil, siswa terdorong untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Membangkitkan dan memelihara minat/perhatian merupakan usaha menumbuhkan keingintahuan siswa yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mendorong siswa untuk aktif mengerjakan tugas yang diberikan. Tahap selanjutnya adalah memberi evaluasi (assesment) terhadap siswa. Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui apakah yang telah diajarkan sudah dipahami oleh siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran, sekaligus untuk memonitor kemajuan siswa sebagai individu maupun kelompok. Maka selama kegiatan diskusi, guru menilai aktifitas dan sikap siswa menggunakan lembaran angket dan observasi. Hal ini memerlukan waktu yang
Semirata 2013 FMIPA Unila |67
Ardi dkk: Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang
cukup banyak untuk menilai aktifitasnya. Kemudian, untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan siswa yang telah diperoleh, guru memberikan tes di akhir pembelajaran. Pada tahap yang terakhir, guru memberikan penguatan kepada siswa yang telah berhasil mengerjakan/mencapai sesuatu sehingga memberikan rasa bangga dan puas (satisfaction) atas keberhasilan tersebut. Penguatan yang dapat memberikan rasa bangga dan puas pada siswa adalah penting dalam kegiatan pembelajaran, karena kebanggan tersebut menjadi penguat bagi siswa untuk mencapai keberhasilan berikutnya. Kondisi yang berbeda ditemui pada kelas kontrol. Siswa cenderung hanya mau mencatat saja dan hanya sebagian siswa yang berdiskusi, serta jarang yang mau bertanya meskipun kesempatan bertanya cukup banyak diberikan. Hal ini dikarenakan kurangnya pemberian motivasi dari guru saat sebelum dan selama pembelajaran serta kurang terpeliharanya minat dan perhatian siswa dalam belajar sehingga menyebabkan siswa malas berpikir dan kurang menyukai metode tanya jawab. Di samping hal itu, siswa juga merasa takut apabila jawaban dari pertanyaan yang diberikan tidak benar, sehingga siswa tersebut dipojokkan oleh temannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Lufri mengemukakan bahwa salah satu kekurangan dari metode tanya jawab adalah kurang menarik bagi siswa yang kurang aktif berpikir dan dapat memojokkan kekurangan siswa bila mereka tidak bisa menjawab. Meskipun kedua kelas sampel diberikan perlakuan pendekatan yang sama, namun peranan model pembelajaran yang digunakan guru sangatlah penting. Terlihat bahwa persentase afektif siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS di kelas eksperimen (83,94%) lebih tinggi dibandingkan yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas kontrol
68|Semirata 2013 FMIPA Unila
(78,6%). Berdasarkan pembahasan hasil tersebut diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL lebih baik daripada pembelajaran konvensional dengan pendekatan CTL. Hal ini terbukti dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa, di mana hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL nilai rata-ratanya 80,11 lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan pendekatan CTL yang nilai rata-rata hasil belajarnya 74,45. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL berpengaruh positif yang berarti terhadap hasil belajar biologi siswa. Dengan kata lain, penerapan model pembelajaran ARIAS dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 1 Padang. DAFTAR PUSTAKA Lufri. 2007a. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: Universitas Negeri Padang. Dewi, Lyna Vinia Kumala. 2007. Penerapan Pembelajaran Model ARIAS Terintegrasi Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dalam Kegiatan Praktikum Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 1 Panceng Gresik. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Malang. Sari, Tuty Widya. 2008. Penerapan Model ARIAS Pada Pembelajaran Kooperatif Kepala Bernomor Struktur Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Matematika. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Malang. Subana, M., M Rahardi dan Sudrajat. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sopah, Jamaah. 2007. Model Pembelajaran ARIAS. Online http://wijayalabs.wordpress.com/2008/0 4/22/model-model-pembelajaran/ Prayitno, Elida. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: PPPLPTK.
Semirata 2013 FMIPA Unila |69
70|Semirata 2013 FMIPA Unila