Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PEMBERIAN GAJI, INSENTIF DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN KEDIRI 2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen
OLEH :
LINDA PURWANINGSIH 12.1.02.02.0107
FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PEMBERIAN GAJI, INSENTIF DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN KEDIRI 2016
LINDA PURWANINGSIH 121.02.02.0107 Ekonomi – Manajemen
[email protected] Dr. H. Samari, S.E. M.M Basthoumi Muslih, S.Pd., M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Sumber daya manusia merupakan faktor penting pada perusahaan. Sumber daya manusia merupakan faktor yang menentukan. Dan kinerja merupakan proses yang cukup penting, karena akan menjadi landasan dalam menentukan kebijakan kompensasi keseluruhan dalam proses manajemen. Kemudian aspek yang menunjang keberhasilan pegawai dalam mencapai kesuksesan organisasi/instansi adalah melalui gaji, insentif dan tunjangan yang baik. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui gaji berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan BPSKabupaten Kediri 2016. (2) untuk mengetahui insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan BPS Kabupaten Kediri 2016. (3) untuk mengetahui tunjangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan BPS Kabupaten Kediri 2016. (4) untuk mengetahui gaji, insentif dan tunjangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan BPS Kabupaten Kediri 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode asosiatif - kausal dan alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah angketSampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh meliputi 25 karyawan dan dianalisis menggunakanregresi linier berganda dengan software SPSS for windows versi 20. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah Gaji, insentif dan tunjangan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di kantor BPS Kabupaten Kediri. Gaji, insentif dan tunjangan yang diberikan kepada pegawai BPS Kabupaten Kediri sudah sesuai beban kerja yang ditugaskan maka sepatutnya untuk dipertahankan dan ditingkatkan menjadi lebih baik. Dan diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam tentang pengaruh pemberian gaji, insentif dan tunjangan terhadap kinerja pegawai kantor BPS Kabupaten Kediri. Kata Kunci : Pemberian Gaji, Insentif , Tunjangan dan Kinerja Karyawan
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tambahan insentif ketika karyawan
I.PENDAHULUAN
memberikan prestasi melebihi stadart
A. Latar Belakang Sumber daya manusia adalah
yang ditentukan perusahaan. Menurut
salah satu faktor yang sangat penting
pangabean (2002:77), Insentif adalah
dalam mewujudkan suatu
merupakan imbalan langsung
tujuan
yang
organisasi perusahaan. Tenaga kerja
dibayarkan kepada karyawan karena
memberikan sumbangan berupa tenaga,
prestasi
pikiran, dan keahlian. Hal ini berarti
ditentukan.Ketika
dalam suatu perusahaan faktor tenaga
bekerja mendapatkan prestasi yang
kerja
yang
ditentukan maka mendapatkan suatu
komplek, sehingga dibutuhkan usaha
gaji dan imbalan. Bagi karyawan gaji
untuk
dan
merupakan
masalah
memelihara
dan
melebihi
insentif
standart suatu
belum
yang
karyawan
cukup
untuk
mengembangkannya agar dapat bekerja
meningkatkan kinerja pegawai, maka
sesuai
perlu adanya tunjangan bagi karyawan
dengan
yang
diharapkan
organisasi.
secara layak dan adil atas jasa yang
Suatu
perusahaan
perlu
mereka
capai.
Sedangkan
didukung oleh pegawai yang berkualitas
menurutPanggabean
(2004:
132),
dan profesional. Agar pegawai dapat
Tunjangan
semua
jenis
mempunyai
baik,
penghargaan yang berupa uang atau
perusahaan sangat perlu memperhatikan
bukan uang yang diberikan kepada
kompensasi yang diberikan kepada
pegawai secara layak dan adil atas jasa
pegawai.
mereka
kinerja
Menurut
yang
Sedarmayanti
adalah
dalam
mencapai
tujuan
(2011:239), Kompensasi adalah segala
perusahaan. Saat gaji, insentif dan
sesuatu yang diterima oleh karyawan
tunjangan
sebagai
mereka.
pegawai akan seperti yang diharapkan
Kompensasi antara lain gaji, insentif
perusahaan. Menurut Rivai (2005:15-
dan
Mulyadi
17), Performance atau kinerja adalah
(2011:107), Gaji adalah sebuah bentuk
hasil kerja yang dapat dicapai oleh
pembayaran atau sebuah hak yang
seseorang
diberikan oleh sebuah perusahaan atau
sesuai dengan wewenang dan tanggung
instansi
pegawai.Bahwa
jawab masing-masing dalam upaya
seseorang yang bekerja di dalam suatu
pencapaian tujuan perusahaan secara
perusahaan mempunyai hasil dalam
legal, tidak melanggar hukum dan tidak
setiap bulannya dan akan memperoleh
bertentangan dengan moral.
balas
jasa
tunjangan.
kepada
kerja
Menurut
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
terpenuhi
dalam
maka
suatu
kinerja
perusahaan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Maka dalam hal inigaji, insentif dan
tunjangan
pengaruhnya
sangat
besar
terhadap
kegiatan statistik nasional dan regional, Penetapan
dan
penyelenggaraan
kinerja
statistik dasar. Dimana di dalamnya
karyawan. Hal tersebut ditunjukan pada
terdiri dari beberapa kepala bagian dan
penelitian
oleh
masing-masing bagian memiliki jumlah
Batubara, Pujangkoro, Buchari (2013)
pegawai dan staf pegawai yang cukup
yang mengatakan bahwa gaji dan
banyak sehingga perlu
tunjangan
kompensasi, seperti gaji dan tunjangan
yang
dilakukan
mempunyai
pengaruh
memberikan
terhadap kinerja karyawan. Penelitian
yang baik,
pekerjaan
yang dilakukan olehLifana, Pramono,
suasana
kerja
Sutrisno (2013) menyatakan bahwa
penghargaan terhadap pekerjaan yang
insentif mempunyai pengaruh kinerja
dilakukan,pimpinan
karyawan karena dapat mempengaruhi
bijaksana, pengarahan dan perintahyang
sifat tingkah laku tenaga kerja dalam
wajar, organisasi atau tempat kerja
melaksanakan beban
yang dihargaimasyarakat atau dengan
yang menjadi
yang aman, yangkondusif,
yang
adil
dan
tanggung jawab. Masalah ini tidak saja
mengupayakan
menyangkut berapa jumlah uang yang
yangbesarannya proporsional dan juga
diterima, melainkan menyangkut beban
bersifat progresif yang artinya sesuai
pekerjaan mampu berkaitan dengan
dengan jenjang karir, karena insentif
moral dan tanggung jawab perusahaan
sangat
terhadap kehidupan para karyawan dan
kinerja para karyawan agar selalu
keluarganya. Karena itu, tidak menutupi
berada pada tingkat tertinggi (optimal)
kemungkinan bila perusahaan tidak
sesuai
memenuhinya, maka para karyawan
Gaji, insentif dan tunjangan yang terjadi
tersebut sanggup melakukan kegiatan
di Badan Pusat Statistik Kabupaten
yang merugikan perusahaan.
Kediri
Peneliti
tertarik
mengambil
insentif
diperlukan
untuk
kemampuan
sering
kali
waktu/keterlambatan
memacu
masing-masing.
tidak
tepat
pemberian
Badan Pusat Statistik Kabupaten kediri
tersebut sehingga berpengaruh terhadap
sebagai objek penelitian Badan Pusat
kinerja karyawan yang rendah.
Statistik intitusi
Kabupaten
Kediri
pemerintah
sebagai yang
Berdasarkan permasalahan pada
pengkajian,
latar belakang tersebut maka peneliti
penyusunan dan perumusan kebijakan
melakukan penelitian dengan judul “
dibidang
PENGARUH PEMBERIAN GAJI,
berfungsi sebagai
statistik, Pengkoordinasian
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
INSENTIF
DAN
TUNJANGAN
TERHADAP
KINERJA
4. Untuk menganalisisGaji, Insentif dan
Tunjangan
berpengaruh
KARYAWAN DI BADAN PUSAT
terhadap kinerja karyawan BPS
STATISTIK
Kabupaten Kediri.
(BPS)
KABUPATEN
KEDIRI 2016”. B. Rumusan Masalah.
II. METODE
1. Adakah pengaruh Gaji terhadap Kinerja
karyawan
BPS
A. Pendekatan Dan Teknik Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Kabupaten Kediri? 2. Adakah
Menurut Sugiyono (2008),
pengaruh
Insentif
metode kuantitatif adalah pendekatan
terhadap Kinerja karyawan BPS
ilmiah
Kabupaten Kediri?
realitas
3. Adakah
pengaruh
Tunjangan
yang
memandang itu
suatu dapat
diklasifikasikankonkrit,teramati dan
terhadap Kinerja karyawan BPS
terukur,hubungan
Kabupaten Kediri?
bersifat sebab akibat dimana data
4. Adakah
pengaruh
pemberian
variabelnya
penelitiannya berupa angka-angka
Gaji, Insentif dan Tunjangan
dan
terhadap Kinerja karyawan BPS
statistik..
Kabupaten Kediri ?
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian
tersebut dalam
rumusan diatas,
tujuan
penelitian
ini
adalah: 1. Untuk
menggunakan
Metode
penelitian
penelitian
yang
datanya
diperoleh berupa keterangan secara tertulisyang organisasi
dilaksanakan antara
lain
oleh
mengenai
sistem Gaji, Insentif dan Tunjangan menganalisis
berpengaruh
terhadap
Gaji kinerja
karyawan 2. Teknik penelitian
karyawan BPSKabupaten Kediri. 2. Untuk
analisisnya
menganalisis
berpengaruh
terhadap
Insentif
statistik
kinerja
kedua
karyawan BPS Kabupaten Kediri. 3. Untuk menganalisis Tunjangan berpengaruh
terhadap
Dengan melakukan pengujian dapat data
diketahui
tersebut
apakah
mempunyai
hubungan yang positif atau negatif. Penelitian ini menggunakan metode
kinerja
asosiatif – kausal. Menurut Sugiyono
karyawan BPS Kabupaten Kediri.
(2005:11), asosiatif – kausal adalah penelitian yang mencari hubungan
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
antara dua variabel Tujuan
dari
atau lebih.
penelitian
teknik penentuan sampel bila semua
asosiatif
anggota populasi digunakan sebagai
hubungan
sampel yaitu 25 orang, hal ini sering
antara satu variabel dengan variabel
dilakukan bila jumlah populasi relativ
lain. Dan tujuan dari penelitian
kecil, kurang dari 30 orang, atau
kausal adalah untuk mengidentifikasi
penelitian
hubungan
antara
genelaisasi dengan kesalahan yang
variabel – variabel yang berfungsi
sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh
sebagai penyebab dan variabel mana
adalah
berfungsi sebagai variabel akibat.
anggota populasi dijadikan sampel.
adalah untuk mencari
sebab
B.Populasidan
Sampel
akibat
Subjek
Dan
yang
ingin
sensus,
membuat
dimana
semua
Dalam hal ini sampel yang diambil
Objek Penelitian
yaitu seluruh populasi Badan Pusat
1. Populasi Penelitian
Statistik Kabupaten Kediri.
Menurut Sugiyono (2008:115),
Sesuai
dengan
tujuan
Populasi adalah wilayah generalisasi
penelitian penulis
terdiri
yang
seberapa besar pengaruh pemberian
mempunyai kualitas dan karakteristik
gaji, insentif dan tunjangan terhadap
tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk
kinerja pegawai, maka sampel yang
dipelajari
ditarik
ada digunakan untuk di uji dan di teliti
kesimpulan. Dalam penelitian ini yang
adalah mengenai pegawai yang ada di
menjadi populasi penelitian adalah
Badan
seluruh karyawan BPS Kabupaten
Kediri.
atas
obyek/subyek
dan
kemudian
Kediri, yang berjumlah 25 karyawan. 2. Sampel Penelitian
Pusat
ingin mengetahui
Statistik
Kabupaten
C. Sumber Data dan Langkah-Langkah Pengumpulan Data
Sampel merupakan bagian dari
1. Sumber data
populasi yang ingin di teliti oleh
Menurut Sutopo (2006:56-
peneliti. Menurut Sugiyono (2011:81),
57), Sumber data adalah tempat data
sampel adalah bagian dari jumlah dan
diperoleh
karakteristik
metode
yang
dimiliki
populasi tersebut. Teknik
oleh
sampling
manusia,
dengan tertentu artefak,
menggunakan baik
berupa ataupun
yang digunakan dalam penelitian ini
dokumen-dokumen.
adalah teknik sampling jenuh, teknik
penelitian ini peneliti menggunakan
sampling jenuh menurut Sugiyono
sumber data primer. Menurut Umar
(2012:126), Sampling jenuh adalah
(2003:56), “data primer merupakan
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
Dalam
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
data yang diperoleh langsung di
berlandaskan
lapangan oleh peneliti sebagai obyek
penelitian
penulisan”.
kepada
tujuan
3) Kepustakaan adalah Pengumpulan
2. Langkah-langkah PengumpulanData Menurut
teori yang berhubungan dengan
Arikunto
pembahasan penulisan ini dengan
(2010:265), instrumen pengumpulan
mempelajari dan mengutip teori
data adalah alat bantu yang dipilih
dari berbagai buku dan literature
dan digunakan oleh peneliti dalam
yang
kegiatanya pengumpulkan data agar
maupun penelitian terdahulu yang
kegiatan tersebut menjadi sistematis
berkaitan dengan penulisan ini.
dan dipermudah olehnya
terdapat
diperpustakaan
D. Teknik Analisis Data
Adapun
metode
1. Uji Asumsi Klasik
pengumpulan data yang digunakan
Uji asumsi klasik terdiri dari
dalampenulisan ini adalah sebagai
uji
berikut :
heteroskedostisitas, uji normalitas.
1) Kuisioner adalah suatu daftar
Berikut ini adalah beberapa cara
yang
berisi
pertanyaanyang
pertanyaanharus
dijawab
multikolinearitas,
uji
pengujiannnya. a. Uji Normalitas
atau dikerjakan oleh responden
Uji normalitas bertujuan
atau orang tua/ anak yang ingin
untuk mengetahui apakah dalam
diselidiki. Angket ini digunakan
model regresi, variabel terikat
untuk
dan variabel bebas memiliki
mengetahui
tanggapan
responden terhadap pertanyaan
distribusi
yang diajukan. Dengan angket ini
tidak.Model regresi yang baik
responden
adalah memiliki distribusi data
mudah
memberikan
normal
jawaban karena alternatif jawaban
normal
sudah
dan
normal.Pengujian normalitas ini
singkat
dapat dilakukan melalui analisis
disediakan
membutuhkan
waktu
dalam menjawabnya. 2) Wawancara
adalah
atau
atau
mendekati
grafik dan analisis statistik. merupakan
1) Analisis Grafik
metode pengumpulan data dengan
Menurut
Ghozali
jalan tanya jawab sepihak yang
(2011:160),salah satu cara
dilakukan secara sistematis dan
termudah
untuk
melihat
normalitas residual adalah LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan
melihat
grafik
disimpulkan bahwa tidak
yang
ada multikolinearitas antar
membandingkan antara data
variabel independen dalam
observasi dengan distribusi
model regresi.
histogram
yang mendekati distribusi normal. Menurut Ghozali (2011:161),metode yang
dapat
c. Uji Autokorelasi Uji
lain
autokerelasi
digunakan
dilakukan untuk mengetahui
melihat
apakah dalam model regresi
adalah
dengan
normal
probability
plot
linier ada korelasi antara
yang
membandingkan
kesalahan penggangu pada
distribusi
kumulatif
periode
dari
t
dan
dengan
distribusi normal.
kesalahan pengganggu pada
(a) .
periode t-1 (sebelumnya). d. Uji Heteroskedastisitas
b. Multikolinearitas
Uji
ini
bertujuan
Menurut
Ghozali
(2011:105),“uji
ini
untuk melihat apakah dalam
untuk
menguji
model regresi terjadi ketidak
model
regresi
samaan variable dari residual
bertujuan apakah
ditemukan adanya korelasi
satu
antar
pengamatan
variabel
bebas
pengamatan
ke
yang
lain.
(independen). Model regresi
Menurut Ghozali (2011:139),
yang baik seharusnya tidak
Jika variance dari residual
terjadi
satu
korelasi
diantara
pengamatan
ke
variabel independen. Untuk
pengamatan lain tetap, maka
mendeteksi
disebut
ada
tidaknya
multikoliniearitas
dalam
dan
homoskedastisitas,
jika
berbeda
disebut
model regresidapat dilihat
heterokedastisitas.Model
dari tolerance value atau
regresi yang baik adalah tidak
variance
terjadi heterokedastisitas.
dasar
inflation acuannya
factor dapat
disimpulkan:Jika
nilai
2. Analisis Regresi Linier Berganda Menurut
Arikunto
tolerance > 0,1 dan nilai
(2006:296),
VIF < 10, maka dapat
seberapa jauh pengaruh pemberian
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
untuk
mengukur
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Gaji, Insetif dan Tunjangan terhadap
tersebut dapat diuraikan sebagai
Kinerja karyawan Yaitu analisis
berikut :
yang
a. Kinerja karyawan
menggambarkan
estimasi
pengaruh antara variable dependen
Kinerja
(Y) terhadap dua atau lebih variabel
kuantitas atau kualitas hasil
independen (X). Dalam penelitian ini
kerja pegawai Pusat Statistik
dipakai tiga variabel independen
Kabupaten
yaitu Gaji (X1), Insentif (X2), dan
melaksanakan tugas pokok dan
Tunjangan (X3).
fungsi yang berpedoman pada
3. Analisis
Koefisien
Determinasi
(R2)
karyawan
norma,
adalah
Kediri
standar
dalam
operasional
prosedur kriteria dan ukuran Koefisien determinasi (R2)
yang telah ditetapkan atau yang
pada intinya mengukur seberapa
berlaku dalam Pusat Statistik
jauh
Kabupaten Kediri.
kemampuan
menerangkan
model
variasi
dependen.
dalam variabel
Nilai
b. Gaji (X1)
koefisien
Gaji
erat
dikaitkan
determinasi adalah antara nol dan
dengan dua kriteria. Pertama
satu. Nilai R2yang kecil berarti
adalah merupakan imbal jasa
kemampuan
yang telah diberikan individu
independen variasi
dalam
variabel
terbatas. satu
variabel-variabel
Nilai berarti
independen
menjelaskan
dependen yang
amat
mendekati
variabel-variabel
memberikan
kepada suatu entitas atau Negara yang kedua jumlahnya tetap dan dibayarkan secara periodik. c. Insentif (X2)
hampir
Insentif adalah sebuah
semua informasi yang dibutuhkan
program yang diberikan oleh
untuk memprediksi variasi variabel
perusahaan untuk memotivasi
dependen
karyawan
(Imam
Ghozali, 2011:
97).
agar
karyawan
tersebut jauh lebih giat lagi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam
bekerja
dan
dapat
meningkatkan prestasi kerjanya
A. HASIL
di dalam perusahaan. Adapun
1. Deskripsi Jawaban Responden Untuk mengetahui jawaban dari responden, maka data-data LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
indikator
menurut
Siagian
(2002:268), d. Tunjangan (X3) simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tunjangan pembayaran
adalah
keuangan
plot
dan
dengan
dasar
pengambilan
bukan keuangan tidak langsung
keputusan,Menurut
yang diterima oleh karyawan
Ghozali (2011:163), pada
untuk
pekerjaan
grafik histogram jika data
perusahaan.
memiliki puncak tepat di
kelanjutan
mereka
dengan
Adapun
indikator
menurut
tengah-tengah
Simamora (2004),
titik
nol
membagi 2 sama besar dan tidak
memenceng
ke
kanan maupun ke kiri, maka
2. Analisis Data Alat
analisis
yang
model
memenuhi
regresi asumsi
digunakan adalah analisis regresi
normalitas dan pada grafik
linier berganda dan data penelitian
normal
probability plot
yang digunakan adalah data primer,
jikadata
menyebar
maka untuk memenuhi syarat yang
disekitar
ditentukan
dan mengikuti arah garis
dalam
penggunaan
garis
model regresi linier berganda perlu
diagonal
dilakukan pengujian atas beberapa
pola
asumsi klasik yang digunakan yaitu
maka
: uji normalitas, multikolinearitas,
memenuhi
autokorelasi,
normalitas.
dan
diagonal
menunjukkan
distribusi
normal,
model
regresi asumsi
heteroskedastisitas 3. Hasil Analisis Data a. Pengujian Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik.
Berikut hasil uji histogram
Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram Sumber:Output SPSS dari data primer yang telah diolah
a. Analisis Grafik
grafik
Gambar 4.2
dan
Berdasarkan gambar 4.2 dilihat
bahwa
data
dapat telah
grafik normal probability LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berdistribusinormal. maka model regresi
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test
memenuhi asumsi normalitas.
One-Sample Test
Unstandar dized Residual N 25 Normal Mean .2534449 Parametersa,b Std. .7413288 Deviation 4 Most Extreme Absolute .159 Differences Positive .159 Negative -.115 Test Statistic .159 Asymp. Sig. (2-tailed) .101c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
Gambar 4.3 Uji Normalitas Grafik normal probability plot Sumber:Output SPSS dari data primer yang telah diolah
Sumber:Output SPSS dari data primer yang telah diolah
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa data telah berdistribusi normal.
Hal
tersebut
ini
ditunjukkan
gambar
sudah
memenuhi
dasar
pengambilan
keputusan,
bahwa
data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah
garis
diagonal
menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi
Kolmogorov-Smirnov
memenuhi
Untuk analisis statistik dapat dilihat dari
tabel
nilai
signifikan
Unstandardized Residual sebesar 0,101, nilai tersebut lebih besar dari taraf signifikan yang ditetapkan, yaitu sebesar 0,05 atau 5%. Sehingga menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. 2) Multikolinearitas
asumsi
normalitas.
4.14,
Menurut Ghozali (2011:139), uji multikolonieritas bertujuan untuk
b. Analisis Statistik
menguji apakah dalam model regresi
Berikut hasil uji analisis statistik Kolmogorov‐Smirnov test
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
(K‐S) dengan menggunakan taraf
baik seharusnya tidak terjadi korelasi
signifikan
diantara variabel bebas. Menurut
sebesar
0,05
atau
5%.Jika nilai Asymp signifikan (2-
Ghozali
(2011:139),
tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan
mendeteksi
ada
Ha
data
multikolinieritas di dalam model
distribusi normal ditunjukkan pada
regresi, pengujian ini menggunakan
Tabel 4.8 dibawah ini.
nilai
ditolak
yang
bararti
Tabel 4.14
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
tolerance
atau
dan
untuk tidaknya
lawannya
variance inflation factor (VIF). Jika simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
nilai tolerance rendah sama dengan
berarti antar variabel independen tidak
nilai VIF tinggi (karena VIF =
terjadi korelasi.
1/tolerance). Nilai cut off yang
3) Uji Autokorelasi
umum dipakai untuk menunjukkan
Menurut Ghozali (2011:110),
adanya multikolinieritas adalah nilai
uji autokorelasi bertujuan menguji
tolerance > 0.10 atau sama dengan
apakah dalam model regresi linier ada
nilai VIF <10. Berikut hasil uji
korelasi antara kasalahan penganggu
multikolinieritas dari analisis matrik
pada periode t dengan kesalahan
korelasi antar variabel independen
pengganggu
dan perhitungan nilai Tolerance dan
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi
VIF, ditunjukkan pada tabel 4.11
model tersebut mengalami masalah
dibawah ini.
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah
Tabel 4.15 Coefficientsa
Berikut Collinearity Statistics Toleran ce VIF
Durbin‐Watson
bebas
dari
ini
hasil
uji
(DW
test)
yang
ditunjukkan pada Tabel 4.16 dibawah ini. Tabel 4.16
yang telah diolah Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak tidak
yang
menggunakan nilai signifikansi 5%,
Sumber:Output SPSS dari data primer
atau
t-1
nilainya akan dibandingkan dengan
Model 1 (Consta nt) Gaji .150 6.682 Insentif .157 6.349 Tunjang .672 1.487 an a. Dependent Variable: Kinerja
korelasi
model
periode
autokorelasi.
Hasil Uji Multikolinearitas
terjadi
pada
terjadi
multikolinieritas. Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa variabel gaji, insentif, dan tunjangan memiliki nilai Tolerance sebesar 0,150 ; 0,157 ; 0,672yang lebih besar dari 0,10 dan VIF sebesar 6,682; 6,349 ; 1,487yang lebihkecil dari 10, dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah multikolinieritas, hal ini LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
Hasil Uji Autokorelasi Std. Error of the Model Estimate Durbin-Watson 1 1.14367 1.961 a. Predictors: (Constant), Tunjangan, Insentif, Gaji b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber:Output SPSS dari data primer yang telah diolah Menurut
Ghozali
(2011:111)
dengan melihat Durbin Watson dengan ketentuan du < dw < 4-du jika nilai DW terletak antara du dan 4 - du berarti bebas dari autokorelasi. Berdasarkan tabel di atas nilai DW hitung lebih besar dari (du) =
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1,654 dan kurang dari 4 – 1,654 (4-du) = 2,346 atau dapat dilihat pada Tabel 4.16 yang menunjukkan du < d < 4 – du atau 1,654<1,961<
2,346,
sehingga
model
regresi tersebut sudah bebas dari masalah autokorelasi. Hal ini berarti ada korelasi Gambar 4.4
antara kasalahan penganggu pada periode t dengan
kesalahan
pengganggu
pada
Grafik Scaterplots Sumber:Output SPSS dari data primer
periode t-1 (sebelumnya).
yang telah diolah Berdasarkan
4.4 yang ditunjukkan oleh
3) Uji Heterokedatisitas Menurut
Ghozali
(2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model
regresi
terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah
yang
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola
yang
jelas
serta
titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan model regresi
grafik
scatterplot
bahwa
titik-titik
Hasil
uji
tunjukan pada Gambar 4.4 dibawah ini:
menyebar
di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dan ini menunjukkan
bahwa
model
regresi
tidak
terjadi
ini
heteroskedastisitas.
Hal
ini
berarti dalam model regresi tidak
terjadi
ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan
ke
pengamatan
yang lain. Regresi
Linier
Berganda Analisis
dengan
menggunakan grafik scatterplot di
terlihat
secara acak serta tersebar baik
b. Analisis
layak digunakan.
heteroskedastisitas
gambar
statistik
yang
digunakan adalah analisis regresi linear
berganda.
Analisis
ini
digunakan
untuk
memperoleh
gambaran
yang
menyeluruh
mengenai pengaruh gaji (X1), insentif (X2), dan Tunjangan (X3)
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
terhadap kinerja karyawan (Y).
uji analisis yaitu Y = 4,557+ 0,885X1
Berdasarkan
perhitungan
+0,326X2+0,265X3 + persamaan regresi
komputer program statistik SPSS
tersebut mempunyai makna sebagai berikut
(Statistical Product and Service
:1. Konstanta = 4,557
Solution)for Windows versi 21
Jika
variabel
gaji(X1),
diperoleh hasil analisis seperti
insentif(X2), dan Tunjangan(X3)= 0,
terangkum pada tabel 4.17 di
maka
bawah ini:
menjadi 4,557
karyawan(Y)
akan
2. Koefisien X1 = 0,885
Tabel 4.17
Setiap penambahan 1 satuan
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Stan dardi Unstandar zed dized Coef Coefficient ficie s nts Std. Erro Model B r Beta t 1 (Co 3. nsta 4.55 1.42 2 nt) 7 1 0 7 Gaji 6. 6 .885 .133 .696 5 8 Inse 2. ntif 2 .326 .143 .232 7 3 Tun 2. jang 3 .265 .115 .114 an 0 7 a. Dependent Variable: Kinerja
kinerja
variabel
gaji
(X1)
dengan
asumsi
insentif (X2), dan tunjangan (X3) tetap dan
tidak
berubah,
meningkatkan Si g.
kinerja
maka
akan
karyawan(Y)
sebesar 0,885. Sebaliknya, jika gaji (X1) turun 1 satuan dengan asumsi insentif
.0 0 4
(X2), dan tunjangan (X3) tetap dan tidak
.0 0 0
kinerja karyawan (Y) sebesar 0,885.
.0 3 4
berubah,
maka
akan
menurunkan
3. Koefisien X2 = 0,326 Setiap penambahan 1 satuan variabel insentif (X2) dengan asumsi gaji (X1), dan tunjangan (X3) tetap dan
.0 3 1
tidak berubah, maka akan meningkatkan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,326.
Sumber:Output SPSS dari data primer
Sebaliknya, jika insentif (X2) turun 1
yang telah diolah
satuan dengan asumsi gaji (X1), dan
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas,
tunjangan (X3) tetap dan tidak berubah,
maka didapat persamaan regresi linier
maka
akan
menurunkan
berganda sebagai berikut : Y = 4,557+ 0,885X1 +0,326X2+0,265X3 + Berdasarkan tabel 4.17
karyawan (Y) sebesar 0,326.
kinerja
4. Koefisien X3 = 0,265 Setiap penambahan 1 satuan
menunjukkan bahwa persamaan regresi
variabel tunjangan (X3) dengan asumsi
linear berganda yang diperoleh dari hasil
gaji (X1), dan insentif (X2) tetap dan
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tidak berubah, maka akan meningkatkan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,265.
a. Pengujian hipotesis 1 H0 : β1 = Gaji secara parsial tidak
Sebaliknya, jika tunjangan (X3) turun 1
berpengaruh
satuan dengan asumsi gaji (X1), dan
terhadap kinerja karyawan.
insentif (X2) tetap dan tidak berubah, maka
akan
menurunkan
kinerja
karyawan(Y) sebesar 0,265.
Ha : β1 =
Gaji
parsialberpengaruh
signifikan
secara signifikan
terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan
A. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
pada SPSS for windows versi 21 dalam tabel 4.18 diperoleh nilai signifikan
(Uji t) Pengujian
secara
parsial
variabel gaji adalah 0,000. Hal ini
menggunakan
uji
t
(pengujian
menunjukkan bahwa nilai signifikan uji
signifikansi
secara
parsial)
t variabel gaji< 0,05 yang berarti H0
mengetahui
ditolak dan Ha diterima. Gaji secara
seberapa jauh gaji (X1), insentif (X2),
parsial berpengaruh terhadap kinerja
dan tunjangan (X3) secara individual
karyawan.
dimaksudkan
untuk
terhadap kinerja karyawan(Y). Berikut hasil pengujian secara parsial menggunakan uji t yang
b. Pengujian hipotesis 2 H0 : β2 = Insentif secara parsial tidak
nilainya akan dibandingkan dengan
berpengaruh
signifikansi 0,05 atau 5%.
terhadap kinerja karyawan. Ha : β2 = Insentif secara parsialber
Tabel 4.18
pengaruh
Hasil Uji t (parsial) Coefficientsa
signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Unstandardized Coefficients Std. B Error
Model 1 (Cons 4.557 tant) Gaji .885
signifikan
Standar dized Coeffici ents Beta
1.421 .133
.696
Insent .326 .143 .232 if Tunja .265 .115 .114 ngan a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan hasil perhitungan pada SPSS for windows versi 21 dalam t 3.2 07 6.6 58 2.2 73 2.3 07
Sig. .00 4 .00 0 .03 4 .03 1
Sumber:Output SPSS dari data primer yang telah diolah LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
tabel 4.18 diperoleh nilai signifikan variabel insentif adalah 0,034. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan uji t variabel insentif< 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil dari pengujian parsial ini adalah insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan. c. Pengujian hipotesis 3 simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
H0 : β3 = Tunjangan secara parsial tidak berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja karyawan. Ha :β3 = Tunjangan secara parsial berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan pada SPSS for windows versi 21 dalam
adalah 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan uji F variabel gaji, insentif, dan tunjangan< 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil dari pengujian simultan ini adalah gaji, insentif, dan tunjangan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 3. Koefisien Determinasi
tabel 4.18 diperoleh nilai signifikan
Menurut
Ghozali
(2011:97)
variabel tunjangan adalah 0,031. Hal ini
“koefisien determinasi pada intinya
menunjukkan bahwa nilai signifikan uji
mengukur seberapa jauh kemampuan
t variabel tunjangan<0,05 yang berarti
model
H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil dari
variabel dependen”. Nilai Koefisien
pengujian parsial ini adalah tunjangan
Determinan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
kemampuan
2. Pengujian
independen dalam menjelaskan variabel
Hipotesis
Secara
Simultan (uji F)
dalam
dependen
menerangkan
yang
variasi
kecil
berarti
variabel-variabel
amat
terbatas.
Untuk
Berikut hasil pengujian secara
mengetahui besar persentase variasi
simultan menggunakan uji F yang
variabel terikat yang dapat dijelaskan
nilainya akan dibandingkan dengan
oleh variasi variabel bebas, maka dicari
signifikansi 0,05 atau 5%.
nilai Adjusted R2. Berikut
Tabel 4.19 Hasil Uji F (Simultan) ANOVAa Sum of Mean Squares Df Square
Model F Sig. 1 Regress 196.8 .000 772.372 3 257.457 b ion 35 Residua 27.468 21 1.308 l Total 799.840 24 a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: (Constant), Tunjangan, Insentif, Gaji
Sumber:Output SPSS dari data primer yang telah diolah Berdasarkan hasil perhitungan pada SPSS for windows versi 21 dalam
hasil
koefisien
determinasi dari ketiga variabel bebas, yaitu
adalah
gaji,
insentif
dan
tunjangan. Tabel 4.20 Koefisien Determinasi Model Summaryb Mode Adjusted R l R R Square Square 1 .983a .966 .961 a. Predictors: (Constant), Tunjangan, Insentif, Gaji b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber:Output SPSS dari data primer yang telah diolah
tabel 4.19 diperoleh nilai signifikan
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 18||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan hasil analisis pada
merasa diberikan gaji yang adil oleh
2
tabel 4.20 diperoleh nilai Adjusted R
atasannya maka akan memberikan
sebesar
demikian
semangat tersendiri bagi karyawan
menunjukkan bahwa adalah gaji, insentif,
itu sendiri. Selain itu pihak pemberi
dan tunjangan dapat menjelaskan kinerja
gaji juga harus mempertimbangkan
karyawan sebesar 96,1% dan sisanya yaitu
kepuasan karyawan atas gaji yang
3,9% dijelaskan variabel lain yang tidak
diberikan agar mampu memberikan
dikaji dalam penelitian ini.
semangat dan gairah kerja bagi
0,961.
dengan
karyawan
yang
meningkatnya
B. Pembahasan 1. Pengaruh Gaji terhadap Kinerja
berakibat
kinerja
karyawan
tersebut. Menurut
Karyawan. Gaji
secara
pada
Mulyadi
parsial
(2001:337), Gaji sebagai proses
terhadap
pembayaran upah kepada seseorang
kinerja karyawan pada Badan Pusat
atau individu untuk pengganti hasil
Statistik Kabupaten Kediri. Hal ini
kerja
terlihat
dilakukan.
Sehingga
perhitungan uji t, dimana nilai
diberikan
secara
signifikan
menghasilkan
berpengaruh
signifikan
berdasarkan
variabel
gaji
hasil
adalah
0,000< 0,05, atau bisa dilihat dari t hitung
6,658
demikian
Ha
>1,721, diterima
dengan dan
Ho
ditolak. Dari hasil rata-rata jawaban
atau
jasa
yang
telah
gaji
yang
tepat
kinerja
akan
karyawan
yang baik. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khairun, dkk (2014) dengan judul Pengaruh
Gaji,
responden sebesar 3,45 pada variabel
Tunjangan
Karyawan
Gaji menunjukkan responden setuju
Kinerja
bahwa kelayakan gaji, keadilan gaji,
bahwa gaji berpengaruh signifikan
dan kesesuaian gaji dengan beban
terhadap kinerja karyawan. Hal ini
pekerjaan memiliki peran terhadap
berarti gaji dapat digunakan untuk
Kinerja karyawan di Badan Pusat
memprediksi keputusan pembelian.
Statistik Kabupaten Kediri. Sehingga
2. Pengaruh Insentif terhadap kinerja
sangat penting bagi karyawan untuk
Karyawan
Upah,
dan
terhadap
menemukan
karyawan.
mendapatkan keadilan atas gaji yang
Dari hasil uji t didapat hasil
diberikan. Ketika seorang karyawan
secara parsial insentif berpengaruh
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 19||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
terhadap kinerja karyawan di Badan
penelitian terdahulu yang dilakukan
Pusat Statistik Kabupaten Kediri
oleh Meis, dkk (2013) dengan judul
dengan nilai sig 0,000< 0,05, atau
Pengaruh Insentif dan Tunjangan
bisa
hitung
terhadap Kinerja Karyawan. Dari
2,273>1,721, dengan demikian Ha
penelitian Meis (2013) menyebutkan
diterima dan Ho ditolak.
bahwa variabel insentif berpengaruh
dilihat
dari
t
Dari hasil rata-rata jawaban
terhadap kinerja karyawan. Hal ini
responden sebesar 3,36 pada variabel
berarti
insentif
untuk
menunjukkan
setuju bahwa bonus,
responden komisi dan
Piece work memiliki peran terhadap kinerja karyawan di Badan Pusat
tingkat
kinerja
dapat
digunakan
memprediksi
kinerja
Tunjangan
terhadap
karyawan. 3.
Pengaruh
kinerja karyawan
Statistik Kabupaten Kediri. Dalam meningkatan
insentif
Dari hasil uji t didapat hasil secara
parsial
tunjangan
karyawan perlu dilakukan beberapa
berpengaruh
trik-trik khusus, diantaranya yaitu
karyawan
salah satunya dengan pemberian
Statistik Kabupaten Kediri dengan
insentif finansial berdasarkan jumlah
nilai sig 0,000< 0,05, atau bisa
hasil
karyawan
dilihat dari t hitung 2,307>1,721,
berdasarkan unit pekerjaan yang
dengan demikian Ha diterima dan
mereka hasilkan. Sehingga karyawan
Ho ditolak.
pekerjaan
akan
lebih
melaksanakan
semangat
dalam
pekerjaan
yang
terhadap pada
kinerja
Badan
Pusat
Dari hasil rata-rata jawaban responden
sebesar
3,41pada
ditanggung jawabkan dan secara
variabel tunjangan menunjukkan
tidak langsung akan berimbas pada
responden setuju bahwa tunjangan
peningkatan
wajib dan tunjangan tidak wajib
kinerja
karyawan
tersebut. Menurut Panggabean (2004:
memiliki peran terhadap kinerja karyawan. Pada dasarnya tujuan
89) menyatakan insentif merupakan
pemberian
tunjangan
kepada
penghargaan dalam bentuk uang
karyawan
adalah
untuk
yang diberikan kepada mereka yang
mensejahterakan
dapat bekerja melampaui standrat
mengikatkan
yang telah ditentukan. Dari hasil
karyawan serta kesetiaan karyawan
penelitian ini sesuai dengan hasil
terhadap instansi tersebut. Dengan
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
karyawan semangat
dan kerja
simki.unpkediri.ac.id || 20||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
demikian kinerja karyawan yang
Berdasarkan tabel 4.17, diperoleh
didapat akan semakin meningkat.
nilai signifikan Uji F sebesar 0,000
Menurut
Wungu
dan
yang artinya lebih kecil dari tingkat
(2003:97),
signifikansi yaitu 0,05 atau 5%,
menyatakan Tunjangan atau fringe
atau bisa dilihat dari t hitung
and
4,557>1,721, H0 ditolak dan Ha
Brotoharsojo
benefit
adalah
komponen
imbalan jasa atau penghasilan yang
diterima,
tidak terkait langsung dengan berat
disimpulkan bahwa secara simultan
ringannya
dan
gaji,
atau
berpengaruh signifikan terhadap
prestasi
tugas kerja
jabatan pegawai
merupakan inderect compensation.
sehingga
insentif,
dan
dapat
tunjangan
kinerja karyawan. Dengan nilai
Hal ini sesuai dengan hasil
koefisien determinasi Adjusted R2
penelitian ini sesuai yang dilakukan
sebesar 0,961 yang berarti bahwa
oleh dari hasil penelitian ini sesuai
96,1% keputusan pembelian dapat
dengan hasil penelitian terdahulu
dijelaskan oleh ketiga variabel
yang dilakukan oleh Khairun, dkk
independen. Dari persentase yang
(2013) dengan judul Pengaruh Gaji,
tergolong
Upah Dan Tunjangan Karyawan
menunjukkan bahwa masih terdapat
terhadap Kinerja Karyawan. Dari
variabel
penelitian
menyebutkan
menjelaskan keputusan pembelian,
tunjangan
tetapi tidak dimasukkan dalam
bahwa
unik variabel
berpengaruh
terhadap
kinerja
tinggi
lain
tersebut,
yang
dapat
penelitian ini yaitu sebesar 3,9%.
karyawan. Hal ini berarti tunjangan dapat
digunakan
untuk
memprediksi keputusan pembelian. 4.
Pengaruh
Gaji,
Tunjangan
Insentif, dan
terhadap
IV. KESIMPULAN A. Simpulan Penelitian ini pada dasarnya
kinerja
menitik beratkan pada masalah kinerja
karyawan pengujian
khususnya untuk mengetahui seberapa
hipotesis yang telah dilakukan,
besar pengaruh gaji, insentif, dan
menunjukkan
tunjanganterhadap kinerja pegawai di
Hasil
simultan
dari
bahwa
Gaji,
secara
Insentif,
dan
Tunjangan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja
kantor
BPS
Berdasarkan
Kabupaten hasil
Kediri.
penelitian
dan
karyawan.
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 21||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
analisis yang telah dilakukan, maka
Industri FT USU Vol 3, No. 5,
dapat disimpulkan bahwa:
Desember 2013 pp. 23-28
1) Gaji secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan di kantor BPS Kabupaten Kediri 2) Insentif
secara
berpengaruh karyawan
parsial
terhadap kinerja di
kantor
BPS
secara
parsial
terhadap
kinerja
berpengaruh karyawan
di
kantor
BPS
Kabupaten Kediri. 4) Gaji,
insentif,
secara
Multivariate
Dengan
Program
SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro. Handoko, T. Hani. 1994. Manajemen. Yogyakarta.
Kabupaten Kediri 3) Tujangan
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis
UGM,
Bagian
Penerbitan Fakultas Ekonomi Hasibuan,
Malayu.
2005.
Manajemen
Sumber Daya ManusiaPengertian Dasar, Pengertian, dan Masalah.
dan
simultan
tunjangan
Jakarta. PT. Toko Gunung Agung.
berpengaruh
terhadap kinerja karyawan di kantor BPS Kabupaten Kediri.
Hasibuan, H. Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi
V. DAFTAR PUSTAKA
Kedua.
Yogyakarta.
Penerbit BPFE-UGM. Ardi Nugroho, Febriawan. 2014. Pengaruh Gaji,
Upah,
Dan
Tunjangan
Kadarisman,
M.
2012.
Karyawan
Terhadap
Kinerja
Kompensasi.
Karyawan
PT
MEDIA
RajaGrafindo Persada.
XYZ.
SOERJO Vol. 14 No 1 April 2014 Arikunto,
Suharsimi.
2006.
Penelitian Suatu
Prosedur Pendekatan
Praktik.Jakarta. Rineka Cipta. Batubara Khairunnisa 1, Ir. Sugiharto Pujangkoro, MM2, Buchari, ST, M.Kes2. 2013. Pengaruh Gaji, Upah, Dan Tunjangan Karyawan Terhadap
Kinerja
Karyawan
Pada Pt. Xyz .e-Jurnal Teknik
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
Manajemen Jakarta.
Mardi. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta.Kencana. Mulyadi. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Salemba empat. Meis, Lifana, dkk.2013.Pengaruh Insentif Dan Tunjangan Terhadap Kinerja Karyawan PT. BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi. Meis Lifana et al., Pengaruh Insentif dan Tunjangan Terhadap Kinerja. simki.unpkediri.ac.id || 22||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mangkunegara,
Anwar
Prabu.
Evaluasi Kinerja Manusia.
2006.
Sumber Daya
Bandung.
Rafiak
Aditama
Daya Manusia. Jakarta. Kencana. 2006.
Manajemen
Kinerja.
Jakarta. Rajawali Pers. Siagian,
Sondang
P.2002.
2008.
Metode
Penelitian
Dan
Kualitatif.
Kuantitatif
Bandung. CV Alfabet Sugiyono.
Pangabean. 2002. Manajemen Sumber
Robbins.
Sugiyono.
2011.
Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Manjemen
Umar, Husein. Metode Riset Komunikasi
Sumber Daya Manusia. Jakarta.
Oraganisasi
Bumi Aksara.
Gramedia Pustaka Utama, 2003 (2
Sulistiyani,
Ambar
Manajemen
Teguh.
2003.
Sumber
Daya
Manusia.Yogyakarta. Graha ilmu. Simamora,
Henry.2004.
Sumber
Manajamen
Daya
Manusia.
Yogyakarta . Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN
Bagian
Penerbitan. Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung. ALFABET
Jakarta
:
PT
April 2016) http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/04/ujiasumsi-klasikregresiberganda.html(2
April
2016) http://statisticsanalyst.wordpress.com/2009 /08/21/asumsi-regresi-ujinormalitasresidual-dengankolmogorov-smirnov ( 2 April 2016)
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta. Salemba Empat
LINDA PURWANINGSIH| 12.1.02.02.0107 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 23||