69 Jurnal Pharmascience, Vol .03, No.02, Oktober 2016, hal: 69 - 79 ISSN-Print. 2355 – 5386 ISSN-Online. 2460-9560 http://jps.unlam.ac.id/ Research Article
Pengaruh Pati Pragelatinasi Beras Hitam Sebagai Bahan Pembentuk Gel Tehadap Mutu Fisik Sediaan Masker Gel Peel Off * Evi Sulastri, Yusriadi, Dinda Rahmiyati Jurusan Farmasi. Fakultas MIPA Universitas Tadulako, Palu *Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pati pragelatin beras hitam sebagai pembentuk gel terhadap kestabilan sediaan masker gel peel off dan menguji aktivitas antioksidannya. Formula dibuat dalam beberapa variasi konsentrasi yaitu F0 (kontrol negatif), F1 (3% pati pragelatin), F2 (4% pati pragelatin), F3 (5% pati pragelatin), F4 (6% pati pragelatin) dan F5 (tanpa pembentuk gel). Kemudian dilakukan evaluasi karakteristik mutu fisik dan stabilitas selama 28 hari serta dilakukan uji aktivitas antioksidan. Data hasil evaluasi dianalisis menggunakan metode analisis paired-samples T test. Evaluasi sediaan masker gel peel off selama penyimpanan menunjukkan secara organoleptik masker gel peel off berwarna ungu dan berbau khas dengan kekentalan menurun setelah penyimpanan sedangkan pada pengujian lain seperti pH, viskositas, daya sebar maupun waktu mengering menghasilkan perbedaan yang signifikan selama penyimpanan pada semua formula. Pengujian antioksidan sediaan masker gel menunjukkan aktivitas antioksidan dari sediaan tergolong kelompok intensitas sangat kuat (<50 ppm). Sebagai kesimpulan, penambahan pati pragelatin dengan konsentrasi yang berbeda pada formula mempengaruhi karakteristik sediaan pada nilai pH, viskositas, daya sebar, dan waktu mengering. Kata kunci: Pati pragelatin Beras hitam, Masker Gel Peel Off, Uji Stabilitas ABSTRACT This study aimed to determine the effect of black rice pragelatinized starch (PGS) as gelling agent on the stability of peel-off gel mask and to test its antioxidant activity. The gel formulas were made in various concentration as follows: F0 (negative control), F1 (3% PGS), F2 (4% PGS), F3 (5% PGS), F4 (6% PGS) and F5 (without gelling agent). Their stability and physical quality characteristics were evaluated for 28 days which then followed by antioxidant activity test. Data evaluation results were analyzed using pairedsamples T test. Evaluation of mask gel formulas during storage showed that they organoleptically had purple color and typical odor with decreasing viscosity after storage period, while the pH, viscosity, dispersive power and drying time showed significant differences among formulas. In the antioxidant activity test showed that formulas was classified in very strong intensity group (<50 ppm) and the addition of PGS with different
Volume 03, Nomor 02 (2016)
Jurnal Pharmascience
70 concentrations to the formula affected the preparation’s characteristics such as on the pH value, viscosity, dispersive power, and drying time. Keywords: Black rice pragelatinized starch, Peel-Off Gel Mask, Stability test
daya sebar dan lama pengeringan pada
I. PENDAHULUAN Masker peel off biasanya dalam
sediaan tersebut.
bentuk gel atau pasta, yang dioleskan ke
Pati adalah karbohidrat kompleks
kulit muka terbentuklah lapisan film yang
yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
tipis dan transparan pada kulit muka.
putih, tidak berasa dan tidak berbau.
Setelah berkontak selama 15-30 menit,
Sumber pati utama di Indonesia adalah
lapisan tersebut diangkat dari permukaan
beras disamping itu dijumpai beberapa
kulit dengan cara dikelupas (Slavtcheff,
sumber pati lainnya yaitu jagung, kentang,
2000). Masker peel off memiliki beberapa
sagu, gandum, dan lain-lain. Di berbagai
manfaat di antaranya mampu merilekskan
industri, pati tersebut banyak digunakan
otot-otot
baik sebagai bahan baku maupun bahan
wajah,
menyegarkan,
membersihkan,
melembabkan,
dan
tambahan sebagai pengental (thickening
melembutkan kulit wajah (Vieira, 2009).
agent), pembentuk gel (gelling agent),
Masker
pembentuk
berbentuk
beberapa
gel
keuntungan
mempunyai di
film
(filming
agent)
dan
antaranya
penstabil (stabilizing agent). Pati bersifat
penggunaan yang mudah, serta mudah
hidrokoloid sehingga dapat digunakan
untuk dibilas dan dibersihkan. Selain itu,
sebagai pembentuk gel dan pembentuk
dapat juga diangkat atau dilepaskan seperti
film. Sifat hidrokoloid pati disebabkan
membran elastik (Harry,1973).
oleh kandungan amilosa dalam pati.
Karakteristik sediaan masker gel
Menurut
penelitian
Gusnimar
peel off diharapkan dapat diperoleh lapisan
(2003) beras hitam termasuk dalam beras
gel yang lembut, mudah diaplikasikan
berkadar amilosa sedang yaitu 23,5% jika
pada kulit dan relatif cepat membentuk
bandingkan dengan beras ketan yang
lapisan
dikelupas.
berkadar amilosa sangat rendah 7,7-9,3%.
peel
Pati
tipis
Kualitas
fisik
yang
dapat
masker
gel
off
dengan
kadar
amilosa
tinggi
dipengaruhi oleh komposisi bahan yang
menghasilkan pembentuk film dan gel
digunakan, misalnya bahan pembentuk gel
yang
dan
membentukan
pembentuk film yang berperan
kuat
karena
struktur
ikatan
amilosa hidrogen
penting dalam pembuatan masker gel peel
antarmolekul glukosa penyusunnya dan
off karena dapat menentukan viskositas,
selama pemanasan mampu membentuk
Volume 03, Nomor 02 (2016)
Jurnal Pharmascience
71 jaringan
tiga
dimensi
yang
dapat
hingga
membentuk
gel.
Kemudian
memerangkap air sehingga menghasilkan
ditambahkan sedikit demi sedikit natrium
gel.
benzoat yang telah dilarutkan dengan Hou et al. (2013) melaporkan 4
akuades sambil terus diaduk dengan
jenis antosianin yang teridentifikasi dalam
menggunakan stirer pada kecepatan 150
beras hitam yaitu cyanidin-3-glucoside,
rpm,
peonidin-3-glucoside,
ditambah sedikit-demi sedikit campuran
cyanidin-3,5-
hingga
homogen.
Selanjutnya
diglucoside dan cyanidin-3-rutinoside.
hidroksipropilselulosa dan propilenglikol.
Berdasarkan sifat karakteristik dari pati
Sisa air ditambahkan sedikit-demi sedikit
beras
sebagai
ke dalam campuran hingga 50 gram.
pembentuk gel dan sekaligus memiliki
Masing-masing formula dibuat dalam tiga
aktivitas
replikasi.
hitam
yang
potensial
antioksidan
tinggi
maka
Sediaan
yang
telah
jadi
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dimasukkan masing-masing ke dalam
pengaruh pati pragelatin beras hitam
wadah.
sebagai pembentuk gel terhadap kestabilan
Tabel 1. Formulasi Masker Gel Peel Off
sediaan masker gel peel off.
II. BAHAN DAN METODE A. Bahan Bahan yang digunakan terdiri dari beras
hitam
supermarket
yang di
diperoleh
Kota
Palu
dari
Sulawesi
Tengah, Hidroksipropil selulosa (HPC), propilen glikol, Natrium benzoat, serbuk
2. Evaluasi fisik Masker Gel Peel Off
DPPH
a) Pengamatan organoleptis
(1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil),
Semua gel yang telah dibuat dilakukan
serbuk vitamin C, air suling, etanol pa.
pengamatan organoleptis yang meliputi B. Metode Penelitian
perubahan bentuk, warna dan aroma
1. Pembuatan Masker Gel Peel Off
(Tranggono, 2007).
Sediaan masker dibuat dengan komposisi
b) Homogenitas
masing-masing
1).
Sebanyak 0,1 gram gel yang telah dibuat
Hidroksipropil selulosa didispersikan ke
dioleskan pada kaca objek. Kemudian
dalam propilenglikol, pada wadah terpisah
dikatupkan dengan kaca objek
pati pragelatin dipanaskan pada suhu 50oC
lainnya dan dilihat apakah basis tersebut
formula
Volume 03, Nomor 02 (2016)
(Tabel
yang
Jurnal Pharmascience
72 homogen dan permukaannya halus merata.
dioleskannya masker gel hingga terbentuk
Dengan syarat homogen tidak boleh
lapisan yang kering dan elastis yang dapat
mengandung bahan kasar yang bisa diraba
dikelupas dari permukaan kulit tanpa
(Tranggono, 2007).
meninggalkan
c) Pengukuran pH
ketentuan waktu sediaan mengering tidak
Dilakukan dengan cara memasukkan gel
lebih dari 30 menit (Vieira et al, 2009).
massa
gel.
Dengan
ke dalam wadah, lalu diukur pHnya dengan pH meter yang sebelumnya telah dikalibrasi dengan dapar standar (pH 4 dan pH 7). pH sediaan harus disesuaikan
3. Uji Aktivitas Antioksidan Masker Gel Peel Off Sebanyak 100 mg sediaan dilarutkan
dengan pH kulit (4,5-6,5 Tranggono,
dengan
2007).
konsentrasi yang diperoleh 1000 ppm.
d) Pengujian viskositas
Dipipet 0,2 ml, 0,4 ml, 0,6 ml, 0,8 ml, 1 ml
Dilakukan
dengan
menggunakan
viskometer
Brookfield
etanol
pa
hingga
100
ml,
alat
masing-masing dimasukkan ke dalam labu
dengan
ukur 10 ml. Ke dalam tiap labu ukur
menggunakan spindel nomor 5. Dicatat
ditambahkan 1,5 ml larutan DPPH blanko
viskositas yang terbaca pada layar monitor
kemudian
alat viskometer.
hingga 10 ml dan diperoleh konsentrasi 20
e)
ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, 100 ppm.
digital
Pengujian daya sebar
dicukupkan
dengan
etanol
Sebanyak 0,5 gram gel diletakkan secara
Masing-masing larutan didiamkan selama
hati-hati di atas kaca berukuran 20x20 cm.
30 menit, diukur absorbansinya pada
Selanjutnya ditutupi dengan kaca yang lain
panjang gelombang 517 nm.
dan dengan penambahan beban seberat 125 gram, kemudian diukur diameternya
4. Analisis Data
setelah 1 menit. Dengan ketentuan daya
Data yang diperoleh pada pengamatan
sebar yang diperoleh 5-7 cm (Garg et al,
organoleptis dan homogenitas dianalisis
2002).
secara deskriptif sedangkan data pada
f) Pengujian waktu sediaan mengering
pengamatan viskositas, pengujian pH, uji
Pengujian waktu kering dilakukan dengan
daya
cara mengoleskan gel sebanyak 1 gram
mengering
secara merata dengan area pengolesan
dengan menggunakan metode analisis
7,5x7,5 cm di lengan tangan dan diamati
One-Way dan Paired-samples T test
sebar
dan
uji
dianalisis
waktu
sediaan
secara
statistik
waktu yang diperlukan sediaan untuk mengering, yaitu waktu dari saat mulai Volume 03, Nomor 02 (2016)
Jurnal Pharmascience
73 III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pati pragelatin diformulasikan dalam
dari pati pragelatin beras hitam dengan kekentalan
yang
berubah
setelah
sediaan masker gel peel off beras hitam
penyimpanan selama 28 hari. Semakin
yaitu F1 (3%), F2 (4%), F3 (5%) dan F4
lama penyimpanan kekentalan sediaan
(6%) dengan pembanding F0 (tanpa zat
maka semakin menurun hal ini disebabkan
aktif) dan F5 (tanpa pembentuk film).
viskositas yang menurun karena pati yang
Hidroksipropil selulosa digunakan sebagai
bersifat
pembentuk film dalam formula karena
kelembaban udara sehingga menambah
dapat
volume air dalam sediaan.
membentuk
lapisan
hidrogel.
higroskopik
dapat
menyerap
Lapisan gel akan mengering dan dapat
Dari segi homogenitas, secara visual
dikelupas dari kulit, tanpa meninggalkan
keenam formula homogen dan tidak
bekas pada permukaan kulit. Sehingga
terdapat
bahan aktif akan dapat terdesak keluar dari
penyimpanan. Hal ini menunjukkan bahwa
matriks gel dan mengalami kontak dengan
komposisi bahan dalam formula terlarut
permukaan kulit. Propilenglikol sebagai
atau terdispersi homogen.
humektan
berperan
untuk
mencegah
butiran-butiran
selama
Pengujian pH pada masing-masing
terjadinya pengeringan dalam sediaan dan
formula
meningkatkan daya sebar sediaan. Pati
besarnya nilai
pragelatinasi
sebagai
berkaitan dengan keamanan sediaan saat
pembentuk gel karena bersifat hidrokoloid,
digunakan, karena sediaan ini merupakan
mempunyai
mengentalkan
sediaan topikal yang akan digunakan di
atau membentuk gel. Selain itu karena pati
kulit wajah. pH sediaan sedapat mungkin
tersusun atas dua komponen utama yaitu
sesuai pH kulit, yaitu 4,5-6,5 (Tranggono,
amilosa dan amilopektin. Pati dengan
2007). Kesesuaian nilai pH mempengaruhi
kadar
penerimaan kulit terhadap sediaan. pH
digunakan
kemampuan
amilosa
tinggi
menghasilkan
bertujuan
mengetahui
pH sediaan.
struktur amilosa membentukan ikatan
menimbulkan iritasi kulit, sedangkan pH
hidrogen
antarmolekul
glukosa
yang terlalu basa dapat menyebabkan efek
penyusunnya
dan
pemanasan
kering pada kulit. Hasil pengujian pH
mampu membentuk jaringan tiga dimensi
sediaan dari keenam formula masker gel
yang dapat memerangkap air sehingga
dapat dilihat pada Tabel 3. Data hasil
menghasilkan
Secara
pengukuran pH pada waktu penyimpanan
organoleptik masker gel peel off berwarna
hari ke-0 dianalisis menggunakan analisis
ungu dan beraroma khas yang dihasilkan
One-Way ANOVA. Hasil analisis pH
dan
Volume 03, Nomor 02 (2016)
film
asam
ini
sediaan
gel
terlalu
Hal
pembentuk film dan gel yang kuat karena
selama
yang
untuk
akan
Jurnal Pharmascience
74 tersebut menunjukkan bahwa penambahan
yang signifikan pada keenam formula
pati
(p<0,05)
pragelatinasi
mempengaruhi
pH
beras
hitam
selama
penyimpanan.
Pada
Analisis
formula F0, F1, F2 menunjukkan perubahan
dilanjutkan dengan metode t-student untuk
pada hari ke-14 sedangkan pada F4 dan F5
melihat
menunjukkan perubahan pada hari ke-7.
adanya
sediaan.
tidak
pengaruh
lama
penyimpanan terhadap pH sediaan. Hasil analisis tersebut menunjukkan perbedaan
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptik dan Homogenitas Sediaan
Volume 03, Nomor 02 (2016)
Jurnal Pharmascience
75
Tabel 3. Hasil Uji Stabilitas pH, Viskositas, Daya Sebar dan Lama Mengering Sediaan
Perbedaan ini menunjukkan bahwa
pragelatinasi
beras
hitam
terhadap
pH dari sediaan tidak stabil selama
viskositas sediaan. Viskositas sediaan
penyimpanan. Ketidakstabilan ini dapat
perlu dijamin untuk menghasilkan gel
disebabkan oleh suhu ruang yang berubah-
yang optimal. Gel dengan viskositas
ubah dan wadah penyimpanan
yang
terlalu rendah menyebabkan waktu kontak
kurang baik. Penambahan pati pragelatin
dengan kulit tidak cukup lama sehingga
pada
aktivitas
formula
dapat
menyebabkan
bahan
aktif
tidak
optimal,
penurunan pH, hal ini karena pati bersifat
viskositas yang besar meningkatkan waktu
asam
perbedaan
retensi pada tempat aplikasi, tetapi juga
konsentrasi pada tiap formula memberi
menurunkan daya sebar (Garg dkk., 2002).
pengaruh terhadap pH sediaan
yang
Hasil pengujian viskositas sediaan dapat
dihasilkan. Namun kisaran pH
yang
dilihat pada Tabel 3. Diperoleh nilai
dihasilkan oleh sediaan masih berada di
kisaran 1518-27713 cps. Perbedaan nilai
kisaran pH kulit, sehingga sediaan masker
viskositas tiap formula dipengaruhi oleh
gel aman untuk digunakan.
konsentrasi pati pragelatin yang berbeda-
sehingga
dengan
Pengujian viskositas pada sediaan
beda.
Pengaruh
penambahan
pati
masker gel peel off bertujuan untuk
pragelatin pada tiap formula dengan
mengetahui pengaruh konsen trasi pati
membandingkan viskositas pada formula
Volume 03, Nomor 02 (2016)
Jurnal Pharmascience
76 F1-F4 dengan kontrol negatif (F0) dapat
disebabkan suhu ruang berubah-ubah dan
diketahui
pati
penyimpanan yang kurang baik. Semakin
pragelatin pada tiap formula menyebabkan
tinggi suhu maka viskositas yang diperoleh
penurunan viskositas tetapi penurunan ini
semakin menurun. Penurunan ini terjadi
hanya terjadi pada F1-F3 (konsentrasi pati
karena semakin lama waktu penyimpanan
3-5%) sedangkan peningkatan konsentrasi
maka
pati
menyebabkan
terpengaruh oleh lingkungan, misalnya
dibandingkan
udara. Kemasan yang kurang kedap dapat
pengukuran
menyebabkan sediaan menyerap uap air
viskositas pada waktu penyimpanan hari
dari luar, sehingga menambah volume air
ke-0 dianalisis menggunakan analisis One-
dalam sediaan.
pengaruh
sampai
6%
penambahan
(F4)
peningkatan
viskositas
dengan
Data
F0.
hasil
semakin
lama
juga
sediaan
Way ANOVA. Hasil analisis viskositas
Pengujian daya sebar dilakukan
tersebut menunjukkan bahwa penambahan
untuk mengetahui kemampuan penyebaran
pati
dapat
masker gel peel off saat diaplikasikan ke
meningkatkan viskositas sediaan, semakin
kulit serta pengeluaran gel dari wadah. Gel
tinggi konsentrasi pati pragelatin maka
yang baik membutuhkan waktu yang lebih
semakin tinggi viskositas yang dihasilkan
sedikit untuk tersebar dan akan memiliki
pada sediaan tetapi berbeda pada F5
nilai daya sebar yang tinggi (Shai dkk.,
menghasilkan viskositas yang lebih rendah
2009). Nilai daya sebar yang diinginkan
(encer)
mengandung
untuk sediaan topikal adalah antara 5,0-7,0
dilanjutkan
cm (Garg dkk., 2002). Hasil pengujian
dengan metode t-student untuk melihat
dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil analisis
adanya
statistik menunjukkan bahwa penambahan
pragelatinasi
karena
pembentuk
film.
pengaruh
beras
tidak Analisis
lama
hitam
penyimpanan
terhadap viskositas sediaan. Hasil analisis
pati
viskositas
data
mempengaruhi nilai daya sebar sediaan,
viskositas rata-rata pada kelima formula
semakin tinggi viskositas sediaan maka
menunjukkan viskositas yang berbeda
nilai sebar yang dihasilkan semakin kecil.
signifikan (p<0,05) selama penyimpanan.
Analisis dilanjutkan dengan metode t-
Pada F1, F2, dan F3 mengalami perubahan
student untuk melihat adanya pengaruh
pada hari ke-7, sedangkan pada F4 dan F5
lama penyimpanan terhadap daya sebar
mengalami perubahan pada hari ke-14.
sediaan. Hasil analisis uji daya sebar
Perbedaan
tersebut menunjukkan bahwa data daya
menunjukkan
ini
bahwa
menunjukkan
bahwa
pragelatinasi
semua
formula
hitam
viskositas dari sediaan tidak stabil selama
sebar
penyimpanan. Ketidakstabilan ini dapat
signifikan (p<0,05) selama penyimpanan.
Volume 03, Nomor 02 (2016)
pada
beras
berbeda
Jurnal Pharmascience
77 Pada F0 perubahan terjadi mulai hari ke-
pembentuk
21, F1 mulai hari ke-14 dan F2, F3, F4,
dengan metode t-student untuk melihat
serta F5 terjadi perubahan pada hari ke-7.
adanya
Penurunan
sediaan
terhadap waktu mengering sediaan. Hasil
mempengaruhi nilai daya sebar yang
analisis uji waktu mengering pada tiap
dihasilkan, semakin tinggi viskositas maka
formula menunjukkan perbedaan yang
daya sebar akan semakin kecil sebaliknya
signifikan (p<0,05) selama penyimpanan,
semakin kecil viskositas maka semakin
pada F0, F2, F3, F4 mengalami perubahan
besar nilai daya sebar yang dihasilkan.
pada hari ke-7 sedangkan pada F1
Ketidakstabilan
lama
mengalami perubahan pada hari ke-21.
penyimpanan sediaan merupakan faktor
Perbedaan yang signifikan pada sediaan
penyebab menurunnya viskositas sediaan.
disebabkan viskositas yang menurun pada
viskositas
Pengujian
pada
suhu
dan
pengaruh
Analisis
lama
dilanjutkan
penyimpanan
sediaan
tiap sediaan sehingga mempengaruhi lama
mengering bertujuan untuk mengetahui
pengeringan sediaan. Berdasarkan hasil
waktu yang diperlukan oleh masker gel
pengujian stabilitas sediaan menunjukkan
peel
F5 tidak memenuhi syarat sebagai sediaan
off
untuk
waktu
film.
mengering
setelah
diaplikasikan ke kulit. Pengujian waktu
yang
mengering ini dilakukan karena masker gel
mengandung
peel off diharapkan akan membentuk
berkhasiat sebagai antioksidan sehingga
lapisan film dalam waktu tertentu setelah
tidak
diaplikasikan. Hasil yang diperoleh dapat
antioksidan.
dilihat pada tabel 3 yang menujukkan
Tabel 4. Uji Antioksidan masker gel peel off beras hitam
kisaran waktu antara 9,45-23,91 menit.
baik
sedangkan pati
dilanjutkan
beras
pada
F0
tidak
hitam
yang
pengujian
Penambahan pati pragelatin pada tiap formula
mempengaruhi
lama
sediaan
mengering. Semakin tinggi konsentrasi pati dalam formula maka semakin tinggi pula viskositas yang dihasilkan sehingga semakin cepat waktu mengering sediaan.
Berdasarkan
data
aktivitas
Hal ini ditunjukkan pada F5 tanpa
antioksidan pada tabel 4 menunjukkan
pembentuk film pati pragelatin tersebut
nilai IC50 pada masing-masing sediaan
dapat menghasilkan gel dengan viskositas
termasuk
1518-3800
dapat
dengan intensitas kuat, dengan tingkatan
mengandung
nilai <50 ppm yang masuk dalam kategori
mengering
cps karena
tetapi tidak
Volume 03, Nomor 02 (2016)
tidak
dalam
aktivitas
antioksidan
Jurnal Pharmascience
78 antioksidan
intensitas
sangat
kuat.
kestabilan
antosianin.
Cahaya
juga
Menurut Jun et al., (2003) tingkatan
berperan dalam laju degradasi warna
aktivitas antioksidan dapat dikelompokkan
antosianin, oleh karena itu antosianin
atas: kategori sangat kuat (<50 ppm), kuat
harus disimpan di tempat yang gelap dan
(50-100 ppm), sedang (101-250 ppm),
sejuk (Harborne, 1987).
lemah (250-500 ppm) dan tidak aktif >500 ppm. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat
pengaruh
konsentrasi
IV. KESIMPULAN
pati
Berdasarkan hasil yang didapat,
pragelatin terhadap aktivitas antioksidan.
dapat dikatakan bahwa penambahan pati
Semakin
pragelatin
tinggi
konsentrasi
pati
dengan
pragelatinasi beras hitam pada sediaan
berbeda
maka
karakteristik
semakin
tinggi
pula
aktivitas
antioksidan pada sediaan. Tingginya
aktivitas
pada
viskositas, antioksidan
konsentrasi
formula
sediaan daya
mempengaruhi
pada
sebar,
yang
nilai dan
pH, waktu
mengering
pada sediaan dipengaruhi oleh kandungan antosianin pada beras hitam. Antosianin termasuk pigmen kelompok flavonoid yang menghasilkan warna ungu, merah, dan biru pada tanaman. Antosianin bekerja sebagai
antioksidan
sekunder
seperti
halnya dengan -karoten, yakni memecah rantai oksidasi lipid peroksida (Hardoko dkk, 2010). Antosianin termasuk pigmen larut air yang bersifat amfoter yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam maupun basa. Kestabilan antosianin dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya pH, suhu dan cahaya. Antosianin stabil pada pH asam.
Pada
suhu
menyebabkan antosianin.
(>60 ℃ )
kerusakan Oleh
karena
dapat struktur
itu
proses
pengolahan pangan harus dilakukan pada suhu 50-60 ℃ yang merupakan suhu
Volume 03, Nomor 02 (2016)
DAFTAR PUSTAKA Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., and Sigla, A.K. (2002). Spreading of Semisolid Formulation : An Update, Pharmaceutical Technology. 84 – 102. [Serial Online]. www.pharmtech.com Gusnimar. A, 2003, Teknik Analisis Amilosa Dalam Beras, Balai penelitian tanaman padi, Bogor. Harry, Ralph G, 1973, Harry’s Cosmeticology, Edisi Keenam, New York. Chemical Publishing Co., Inc. Hardoko, Hendarto L, dan Siregar TM., 2010, Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.Poir) sebagai Pengganti Sebagian Tepung Terigu dan Sumber Antioksidan pada Roti Tawar, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, ITB, Bandung.
Jurnal Pharmascience
79 Hou Z., Qin P., Zhang Y., Cui S., Ren G., 2013, Identification of anthocyanins isolated from black rice (Oryza sativa L.) and their degradation kinetics, Food Research International 50 (2013) 691–697. Slavtcheff, C.S. 2000, Komposisi Kosmetik untuk Masker Kulit Muka, Indonesia Tranggono RI, dan Latifah F., 2007, Buku Pegangan Kosmetik, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Vieira, Rafael Pinto, et al, 2009, Physical and physicochemical stability evaluation of cosmetic formulations containing soybean extract fermented by Bifidobacterium animalis. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences vol. 45.
Volume 03, Nomor 02 (2016)
Jurnal Pharmascience