Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING MOTIVES) DAN ATRIBUT TOKO (STORE ATRIBUTES) TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PADA TOKO RAMAYANA CABANG TELADAN MEDAN Oleh : Elfitra Desy Surya. SE.,MM Dosen FEB-UNPAB ABSTRAK Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan merupakan sebuah Department Store yang menjual barang-barang berkualitas dengan harga terjangkau untuk segmen berpenghasilan menengah kebawah yang memiliki permasalahan yang terjadi disini adalah belum sepenuhnya melakukan Atribut Toko atau seluruh fisik sekitar maupun benda-benda yang memiliki bentuk masih posisi lama sehingga pelanggan masih kurang nyaman. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Toko Ramayana Cabang Teladan Medan, sebanyak 75 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket kepada 75 orang (responden). Data yang diperoleh kemudian disusun dalam tabel – tabel yang menunjukan frekuensi dan presentasi nilai dari masing – masing jawaban responden. Kemudian diolah dengan menggunakan bantuan program Statistical Product Service Solution (SPSS Versi 17.0). Berdasarkan persamaan regresinya adalah Y= 2.133 + 0.702X1 + 0.126X2 Konstanta sebesar 2.133 menyatakan jika tidak ada variabel bebas (bernilai 0) maka variabel terikat tetap sebesar 2.133. Pengujian secara serempak diperoleh Uji Anova atau Uji Statistik F menghasilkan nilai Fhitung sebesar 119,322 dengan tingkat signifikansi 0,000. karena Fhitung 119,322 > Ftabel 2,76 dan probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka Tolak Ho (Terima H1) bahwa Motiv berbelanja dan atribut toko secara serempak berpengaruh terhadap pembelian impulsif di Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan. Sedangkan pada pengujian secara parsial Motiv berbelanja terhadap Pembelian impulsif menunjukan nilai thitung 8,023 > ttabel 1,617 dan nilai probabilitas signifikan 0.000 < 0.05, maka tolak Ho (Terima H1). Dengan hasil ini menyatakan ada pengaruh yang signifikan Motiv berbelanja terhadap Pembelian impulsif. Dan Atribut toko terhadap Pembelian impulsif menunjukan bahwa nilai thitung 1,371 > ttabel 1,617 dan nilai nilai probabilitas signifikan 0,175 > 0.05, maka terima Ho (Tolak H1). Dengan hasil ini menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan Atribut toko terhadap Pembelian impulsif, maka dapat dimpulkan Motiv berbelanja sangat berpengaruh maka hipotesis H1 dapat diterima Kata Kunci : Motiv Berbelanja, Atribut toko dan Pembelian impulsif
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku konsumen untuk memenuhi kebutuhannya akan berkaitan dengan perilaku belanja konsumen. Perilaku belanja konsumen akan muncul akibat adanya perencanaan atau tanpa perencanaan sebelumnya (impulse buying). Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Nielsen (2007;41). Kehadiran pusat—pusat perbelanjaan modern telah menjadi pertanda meningkatnya sektor perekonomian. Fenomena maraknya pembangunan pusat perbelanjaan modern telah merambah ke kota Medan, Sumatera Utara. Kota Medan berupaya untuk semakin menguatkan citranya bukan hanya sebagai tujuan pariwisata saja, tetapi juga sebagai tujuan wisata belanja. Hal tersebut menyebabkan munculnya persaingan antar pengembang pusat perbelanjaan modern yang saling berlomba untuk merebut hati dan loyalitas pengunjung. Pembelian Impulsif mempunyai dasar pertimbangan yang masuk akal yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, diantaranya motif berbelanja (Shopping motives) dan atribut toko (Store attributes). Motif berbelanja (Shopping Motives) merupakan salah satu faktor yang mendorong konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk. Motivasi berbelanja
didasari oleh kebutuhan serta sasaran yang telah terbentuk dengan sendirinya oleh konsumen. Kondisi atribut toko (Store Attributes) juga merupakan hal yang mempengaruhi proses pemilihan toko dan Pembelian Impulsif oleh konsumen. Store Attributes memiliki peran penting karena lingkungan (seluruh fisik sekitar maupun bendabenda yang memiliki bentuk) dapat memberikan pengaruh pada perilaku konsumen. Keragaman barang yang tersedia pada toko menjadi hal utama dalam toserba. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk memilih dan membahas penelitian ini dengan judul : Pengaruh Motif Berbelanja (Shopping Motives) Dan Atribut Toko (Store Atributes) Terhadap Pembelian Impulsif Pada Toko Ramayana Cabang Teladan Medan. B. Identifikasi Masalah Beberapa permasalahan yang muncul, dapat diidentifikasi oleh penulis sebagai berikut: a. Ramayana Syawalayan Cabang Teladan Medan belum sepenuhnya melakukan motiv Berbelanja sehingga pelanggan masih kurang puas terhadap produk-produknya. b. Masih adanya ketidakpuasan pelanggan Toko Ramayana Cabang Teladan Medan yang ditandai dengan adanya keluhan terhadap harga dan layanan pelanggan yang diberikan oleh karyawan.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah Motif Berbelanja (Shopping Motives) dan Atribut Toko (Store Atributes) secara bersama-sama berpengaruh secara serempak dan simultan terhadap Pembelian Impulsif pada Toko Ramayana Cabang Teladan Medan 2. Apakah Motif Berbelanja (Shopping Motives) dan Atribut Toko (Store Atributes) secara parsial berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif pada Toko Ramayana Cabang Teladan Medan D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini antara lain untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh motif berbelanja (shopping motives) dan atribut toko (store attributes) terhadap terhadap Pembelian Impulsif pada Toko Ramayana Cabang Teladan Medan. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Perilaku Konsumen Definisikan perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2008:214): Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau
pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. a. Keputusan Pembelian Menurut Setiadi (2003:416), keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah yang dihadapinya. b. Tahap-Tahap Keputusan Pembelian Konsumen sebelum melakukan pembelian biasanya melewati tahapan - tahapan sebagai berikut: a). Pengenalan Kebutuhan b). Mencari Informasi c). Evaluasi Alternatif d). Keputusan Pembelian e). Perilaku Pascapembelian c. Jenis-jenis Perilaku Keputusan Pembelian Jenis-jenis tingkah laku membeli konsumen berdasarkan derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan antara merek (Kotler dan Amstrong, 2008:177) yaitu: 1). Perilaku pembelian kompleks 2). Perilaku pembelian pengurangan disonansi 3). Perilaku pembelian kebiasaan 4). Perilaku pembelian mencari keragaman d. Pengertian Motif Berbelanja (Shopping Motives) Motivasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan tindakan. Selain itu motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
seseorang (konsumen) untuk berperilaku tertentu, dan upayanya untuk mencapai kepuasan, baik secara rasional maupun emosional. Motif berbelanja (shopping motives) terdiri dari dua yaitu utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak di dalam keputusan pembelian (Setiadi,2003:94-95). 1. Utilitarian Shopping Motives 2. Hedonic Shopping Motives Adapun tujuan motivasi konsumen adalah meningkatkan kepuasan, mempertahankan loyalitas, efisiensi, efektivitas, menciptakan hubungan yang harmonis antara produsen dengan konsumen. Sedangkan asas-asas motivasi antara lain : a. Asas Mengikutsertakan b. Asas Komunikasi c. Asas Pengakuan d. Asas wewenang yang didelegasikan e. Asas perhatian timbal balik Menurut Jin dan Kim dalam Riorini (2005;252) Indikator dalam motiv berbelanja menjadi tiga kategori yaitu: 1. Socialization (Sosialisasi) 2. Diversion (Hiburan) 3. Utilitarian 2. Atribut Toko (Store Atributes) Keputusan konsumen dalam membeli produk seringkali dilakukan di toko, karena informasi yang diperoleh konsumen di toko atau komunikasi yang dilakukan pada saat
belanja sangat mempengaruhi keputusan pembelian. Berbagai perusahaan sering membuat atribut toko (Store attributes) yang menarik (Sumarwan,2002:276). Atribut toko (Store attributes) dapat dibangun melalui display produk, suasana lingkungan toko, tata letak (layout). a. Display Produk b. Suasana Lingkungan Toko c. Tata letak (layout). 3. Pengertian Pembelian Impulsif Menurut Kanuk (2007: 511) impulse buying merupakan keputusan yang emosional atau menurut desakan hati. Emosi dapat menjadi sangat kuat dan kadangkala berlaku sebagai dasar dari motif pembelian yang dominan. a. Karakteristik Pembelian Impulsif Menurut Kacen, (2012;44) juga menyatakan bahwa impulse buying mempunyai sejumlah karakteristik sebagai berikut : 1. Adanya perasaan yang berlebihan akan ketertarikan dari produk yang dijual 2. Adanya perasaan untuk segera memiliki produk yang dijual 3. Mengabaikan segala konsekuensi dari pembelian sebuah produk 4. Adanya perasaan puas 5. Adanya konflik yang terjadi antara pengendalian dengan kegemaran di dalam diri orang tersebut.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
b. Tipe-Tipe Pembelian Impulsif Pembelian tidak terencana (impulse buying) dapat diklasifikasikan dalam empat tipe yaitu planned impulse buying, reminded impulse buying, suggestion impulse buying, dan pure impulse buying. 1). Pure Impulse Buying. 2) Suggestion Impulse Buying. 3) Planned Impulse Buying Hasil riset ini menghasilkan skala pengukuran yang mengukur pembelian impulsif, yaitu: a) Urgensi untuk membeli b) Efek positif (positive affect) c) Efek negatif (Negatif affect) d) Melihat-lihat toko e) Kenikmatan berbelanja f) Ketersediaan waktu g) Ketersediaan uang h) Kecenderungan pembelian impulsif. B. Kerangka Konseptual Menurut Sugiyono (2012 : 49) kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Sedangkan menurut Kuncoro (2013 : 44) kerangka konseptual adalah pondasi utama di mana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dalam hal ini merupakan jaringan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur. Proses pengambilan keputusan konsumen dimulai jauh
sebelum pembelian Impulsif sesungguhnya dan berlanjut dalam waktu yang lama setelah pembelian. Keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli. Keputusan pembelian dipengaruhi salah satunya oleh motif konsumen dalam berbelanja. Motif berbelanja (Shopping Motives) adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang (konsumen) untuk berperilaku tertentu, dan upayanya untuk mencapai kepuasan, baik secara rasional maupun emosional. Selain hal tersebut atribut toko juga hal yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian. Atribut toko adalah gambaran apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu dan keadaan toko yang oleh pemiliknya berusaha disampaikan kepada konsumen. Atribut toko dapat mempengaruhi kenikmatan, kesenangan, dan keputusan berbelanja tanpa sebelumnya melakukan penilaian terhadap produk maupun harganya. Kesan terhadap toko dapat dibentuk pada saat konsumen memasuki atau baru saja memasuki area fasilitas toko. Sebuah toko yang memiliki atribut toko yang baik akan mendorong konsumen untuk tinggal lebih lama di dalam toko dan akan menarik keinginan konsumen untuk mengetahui segala sesuatu yang terdapat pada toko tersebut hingga akhirnya melakukan keputusan pembelian
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis
membuat kerangka sebagai berikut :
penelitian
Gambar Kerangka Penelitian
Motif berbelanja (Shopping Motives) (X1) Pembelian Impulsif (Y) Atribut Toko ( Store Attributes) (X2)
Sumber : diolah penulis D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. (Sugiyono, 2009: 96), Dari pengertian hipotesis tersebut, penulis merumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu : 1. Motif Berbelanja (Shopping Motives) dan Atribut Toko (Store Atributes) secara bersama-sama berpengaruh secara serempak dan simultan terhadap Pembelian Impulsif pada Toko Ramayana Cabang Teladan Medan
2. Motif Berbelanja (Shopping Motives) dan Atribut Toko (Store Atributes) secara parsial berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif pada Toko Ramayana Cabang Teladan Medan METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Sugiyono,2006 :11). B. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian : Toko Ramayana Cabang Teladan Jalan Sisingamangaraja Medan
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
C. Populasi dan Sampel / Jenis dan Sumber Data 1. Populasi Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Kuncoro, (2013 : 103). Yang menjadi populasi dalam peneliotian ini adalah seluruh konsumen dalam satu hari, yaitu berjumlah 150 orang 2. Sampel Sampel adalah merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang teliti untuk sekedar angket – angket maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknyalebih besar dari 100
dapat diambil 0% s.d 15% atau 20% atau lebih. (Sugiyono, 2004 : 135). Berdasarkan pendapat tersebut diatas maka didalam penelitian ini penulis mengambil sampel dari semua populasi yang ada, yaitu 50% atau sebanyak 75 orang. 3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer b. Data Sekunder Data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan D. Skala Pengukuran Variabel Skala likert akan menjabarkan variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut digunakan sebagai dasar dalam menyusun instrument yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan (Sugiono, 2006 :98).
Instrument Skala Likert N Jawaban 1 Sangat setuju o 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak setuju 5 Sangat tidak setuju Sumber : Sugiyono, (2006:98) E. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Angket Angket / kuesioner. 2. Observasi. 3. Wawancara.
Skor 5 4 3 2 1
E. Teknik Analisa Data Dalam penelitian kualitatif sumber data dipilih dan disesuaikan dengan tujuan penelitian adalah : 1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas 3. Uji Asumsi Klasik
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Sebelum melakukan analis regresi, lebih dulu diuji kelayakan model Regresi Berganda (Multiple regression)agar perkiraan menjadi tidak bias, maka dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu: a. Uji Normalitas b. Uji Multikolonearitas c. Uji Heteroskedastisitas 4. Model Analisis Regresi Linier Berganda Model analisis yang digunakan adalah smodel análisis linier berganda sebagai berikut : Y = α + β1X1 + β2X2 + ∈ Dimana : Y = Pembelian Impulsif α = Intercept β1, β2 = Koefisien Regresi X1 = Motif Berbelanja (shopping motives) X2 = Atribut Toko (store attributes) ∈ = Kesalahan Pengganggu/Error Term 5. Pengujian Hipotesis a. Uji F b. Uji t c. Uji Determinasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1989 Ramayana telah menjadi jaringan ritel, yang terdiri dari 13 gerai dan mempekerjakan sebanyak 2.500 pekerja. Mereka berbagai produk
yang dijual juga menjadi lebih luas untuk mencakup kebutuhan rumah tangga, mainan dan alat tulis. Tak lama kemudian, pada tahun 1993 pusat perbelanjaan one stop shopping dilaksanakan di setiap toko Ramayana karena jangkauan produk dan harga yang terjangkau. B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk lebih jelasnya akan kita lihat pada tabel Item Total Statistic, hasil pengolahan SPSS. Dengan memasukkan data jawaban responden dari variabel X1, X2 dan Y yang disajikan pada tabel berikut :
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Tabel Item-Total Statistics Scale Scale Mean Variance if if Item Item Deleted Deleted
Squared Corrected Multiple Cronbach's Item-Total Correlatio Alpha if Item Correlation n Deleted
Motiv Berbelanja 1
78.86
146.826
.826
.
.933
Motiv Berbelanja 2
79.25
150.669
.562
.
.937
Motiv Berbelanja 3
79.15
152.948
.759
.
.937
Motiv Berbelanja 4
79.22
151.358
.603
.
.936
Motiv Berbelanja 5
79.31
154.018
.540
.
.937
Motiv Berbelanja 6
78.86
146.826
.826
.
.933
Motiv Berbelanja 7
79.25
150.669
.562
.
.937
Attribut toko 1
79.15
152.948
.759
.
.937
Attribut toko 2
79.22
151.358
.603
.
.936
Attribut toko 3
79.31
154.018
.540
.
.937
Attribut toko 4
78.86
155.811
.401
.
.939
Attribut toko 5
78.83
147.380
.797
.
.933
Attribut toko 6
79.24
152.098
.557
.
.937
Attribut toko 7
79.11
175.480
.514
.
.937
Attribut toko 8
79.18
151.975
.560
.
.937
Pembelian Impulsif 1
71.09
175.641
.372
.
.877
Pembelian Impulsif 2
71.06
174.061
.413
.
.876
Pembelian Impulsif 3
70.95
176.647
.346
.
.875
Pembelian Impulsif 4
71.13
167.516
.632
.
.869
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Dari Tabel diatas nilai koefisien korelasi produk moment antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total kesemua butir pertanyaan terlihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Dari data didapat semua nilai koefisien melebihi angka 0,30 hal ini dapat dinyatakan bahwa semua butir pertanyaan dan skor yang didapat valid atau sah.
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar (>)0,60.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items .939
Pada Tabel diatas didapat Cronbach’s Alpha sebesar 0,938 memiliki nilai > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang telah disajikan pada responden terdiri dari 19 item, baik dimensi variabel motiv berberlanja (x1), atribut toko (x2) maupun dimensi variabel pembelian impulsif (y) adalah reliable atau bisa diterima dan dikatakan handal.
N of Items
.938
19
Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan yaitu: a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguhi apakah dalam model regersi, variabel (residual) memiiliki distribusi normal.
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan Gambar diatas memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data pembelian impulsif, motiv berberlanja dan atribut toko menyebar disekitar garis diagonal yang dapat disimpulkan bahwa data yang disajikan normal..
b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas yaitu untuk mengetahui apakah lebih dari satu hubungan linear yang sempurna atau antara variabel bebas ada korelasi. Hasil Uji Multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel berikut :
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
2.133
1.700
Motiv berbelanja
.702
.088
Atribut toko
.126
.092
a
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
1.255
.214
.771
8.023
.000
.352
2.843
.132
1.371
.175
.352
2.843
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan Tabel tersebut antara nilai dependent variabel diatas dapat dilihat bahwa angka tidak sama atau varian (residu) Varians Inflasi Factor (VIF) lebih tidak konstan. Mendeteksi apakah kecil dari 5 dan nilai Tolerance ada atau tidak gejala 0.356 < 5, dengan demikian dapat heteroskedesitas dapat dilakukan disimpulkan model regresi bebas dengan menganalisis penyebaran gangguan multikolinieritas. titik-titik yang terdapat pada scatterplot yang dihasilkan c. Uji Heteroskedasitas Uji Heteroskedasitas yaitu program SPSS dengan untuk menunjukkan nilai varians pengambilan keputusan Heteroskedasitas
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan Gambar terlihat titik secara acak atau tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk
prediksi pembelian impulsif berdasarkan masukan variabel independennya. 2. Analisis dan Evaluasi Data yang dikumpul hasil pengolahannya adalah:
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Pembelian Impulsif
26.32
4.515
75
Motiv berbelanja
28.99
4.958
75
Atribut toko
30.25
4.705
75
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Pada Tabel diatas nilai ratarata dari variabel Motiv Berberlanja adalah 28.99 dengan standar deviasinya adalah 4.958. Untuk variabel Atribut Toko nilai rata-ratanya adalah 30.25 dengan standar deviasinya adalah 4.705.
Sedangkan untuk variabel Pembelian Impulsif nilai rataratanya adalah 26.32 dengan standar deviasinya adalah 4.515 dengan data yang diperoleh sebanyak 75 responden.
Correlations
Pembelian Impulsif
Motiv berbelanja
Atribut toko
1.000
.877
.775
Motiv berbelanja
.877
1.000
.805
Atribut toko
.775
.805
1.000
.
.000
.000
Motiv berbelanja
.000
.
.000
Atribut toko
.000
.000
.
Pembelian Impulsif
75
75
75
Motiv berbelanja
75
75
75
Atribut toko
75
75
75
Pearson Correlation Pembelian Impulsif
Sig. (1-tailed)
N
Pembelian Impulsif
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan hasil perhitungan dari SPSS, pada tabel dilihat bahwa nilai korelasi antara motiv berberlanja dengan pembelian impulsif 0,877 cukup kuat dan berpengaruh sedangkan nilai korelasi antara atribut toko dengan pembelian impulsif sebesar 0,775 lebih kecil dari pada nilai korelasi motiv berberlanja dengan tingkat signifikan yang nyata yaitu dibawah 0.05 atau
lebih kecil dari α = 5 % uji dua arah/sisi. 4. Pengujian Hipotesis a. Uji Pengaruh Serempak (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah motiv berberlanja dan atribut toko secara serempak berpengaruh signifikan terhadap pembelian impulsif. Pengujiannya
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
menggunakan (confidence Interval) atau level pengujian
hipotesis 5% dengan uji F. b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
1122.966
3
561.483
119.322
.000
Residual
324.687
72
4.706
Total
1447.675
75
a
a. Predictors: (Constant), Atribut toko, Motiv berbelanja b. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan Tabel diatas bahwa Uji Anova atau Uji Statistik F menghasilkan nilai Fhitung sebesar 119,322 dengan tingkat signifikansi 0,000. karena Fhitung 119,322 > Ftabel 2,76 dan probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka Tolak Ho (Terima H1) bahwa Motiv Berberlanja dan Atribut Toko secara serempak berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif pada Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan. Berdasarkan Tabel 4.24 diatas diperoleh persamaan regresinya adalah Y= 2.133 + 0.702X1 + 0.126X2 Konstanta sebesar 2.133 menyatakan jika tidak ada variabel bebas (bernilai 0) maka variabel terikat tetap sebesar 2.133. b. Uji Pengaruh Parsial (Uji t) Selanjutnya untuk uji pengaruh parsial sebagai berikut: 1). Pengaruh motiv berbelanja terhadap pembelian impulsif. Berdasarkan Tabel Coefficientsa menunjukan nilai thitung 8,023 > ttabel 1,617 dan nilai probabilitas signifikan 0.000 < 0.05, maka tolak Ho (Terima H1).
Dengan hasil ini menyatakan ada pengaruh yang signifikan motiv berberlanja terhadap pembelian impulsif. 2). Pengaruh atribut toko terhadap pembelian impulsif. Berdasarkan Tabel a Coefficients menunjukan bahwa nilai thitung 1,371 > ttabel 1,617 dan nilai nilai probabilitas signifikan 0,175 > 0.05, maka terima Ho (Tolak H1). Dengan hasil ini menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan atribut toko terhadap pembelian impulsif. c. Uji Determinasi Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kadar atau persentase kemampuan model (motiv berberlanja dan atribut toko) dalam menjelaskan variabel terikat (repurchase intention konsumen), dapat dilihat pada tabel berikut.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
b
Model Summary Model 1
R .881
a
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.776
.769
2.169
a. Predictors: (Constant), Atribut toko, Motiv berbelanja b. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00
Berdasarkan Tabel Model b diatas terlihat bahwa besarnya adjusted R Square sebesar 0.769 hal ini berarti 76,9% variasi pembelian impulsif yang dapat dijelaskan oleh variasi independen motiv berberlanja dan atribut toko. sedangkan sisanya (100%76,9%=23,1%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
Atribut Toko secara serempak berpengaruh dan signifikan mempengaruhi Pembelian Impulsif pada di Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan H. Adam Malik Medan. 2. Hasil Pengujian Pengaruh Parsial, Motiv Berberlanjaterhadap Pembelian Impulsifdiperoleh thitung sebesar
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, peneliti mencoba untuk menarik kesimpulan atas penelitian yang dilakukan, serta memberikan saran yang mungkin akan bermanfaat bagi Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan. A. Simpulan Dari uraian diatas dan analisis dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sesuai hasil analisis Uji Pengaruh Serempak bahwa Anova memiliki Fhitung sebesar 119.322
8,023 sedangkan ttabel sebesar 1,617 dan probabilitas signifikan ―t‖ sebesar 0,000 < 0,05, karena thitung > ttabel maka disimpulkan tolak Ho (Terima H1) bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motiv berberlanja terhadap pembelian impulsif sementara hasil pengujian pengaruh parsial, atribut toko terhadap pembelian impulsif diperoleh thitung sebesar
Summary
sedangkan Ftabel sebesar 2,76 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena probabilitasnya jauh dibawah 0,05 maka Tolak Ho (Terima Hi) hal ini menunjukkan bahwa Motiv Berberlanja dan
1,371 sedangkan ttabel sebesar 1,617 dan probabilitas signifikan ―t‖ sebesar 0,000 < 0,05, karena thitung < ttabel maka disimpulkan terima Ho (tolak H1) bahwa kurang berpengaruh yang signifikan antara atribut toko terhadap pembelian impulsif pada di ramayana departemen store cabang teladan medan. motiv berberlanja adalah 0,771 sedangkan atribut toko 0,132
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
maka motiv berberlanja lebih besar dari pada atribut toko maka tolak ho, maka terima h2, bahwa motiv berberlanja merupakan variabel yang sangat mempengaruhi pembelian impulsif. 3. Pengaruh motiv berberlanja dan atribut toko terhadap pembelian impulsif adalah sebesar 0,769 berdasarkan nilai Adjusted R Square yaitu 76,9% yang berasal dari nilai R (pangkat r kuadrat terkecil) hal ini berarti bahwa variabel motiv berberlanja dan atribut toko merupakan varibel yang paling cocok dalam menentukan pembelian impulsif sementara sisanya akan dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model 4. Nilai korelasi antara motiv berberlanja dan pembelian impulsif sebesar 0,877 yang menyatakan sangat kuat/erat hubungannya sementara nilai korelasi antara atribut toko dengan pembelian impulsif sebesar 0,775 yang juga cukup kuat/erat hubunganya tetapi lebih kecil dari nilai korelasi motiv berberlanja dengan tingkat signifikan 0.05 atau lebih kecil dari α = 5 %, jadi disimpulkan bahwa motiv berberlanja merupakan varibel yang mempunyai nilai korelasi paling besar dalam hubungannya dengan pembelian impulsif, sedangkan sisanya dijelaskan
oleh pengaruh faktor lain diluar model seperti promosi, harga. B. Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut; 1. Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel atribut toko diperoleh thitung sebesar 1,371 sedangkan ttabel sebesar 1,617 dan probabilitas cukup signifikan sebesar 0,000 < 0,05, karena thitung < ttabel , berarti pembelian impulsif kurang berpengaruh secara parsial menunjukkan bahwa atribut toko tidak berpengaruh terhadap pembelian impulsif sedangkan motiv berberlanja sangat berpengaruh terhadap pembelian impulsif. 2. Hendaknya di Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan melanjutkan penelitian ini dengan menambah variabel lain, agar lebih akurat hasilnya guna peningkatan Pembelian Impulsif dikemudian harinya.
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016
DAFTAR PUSTAKA Fandy Tjiptono (2004), Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian), Penerbit CV. Linda Karya. Bandung, Hatane (2005), Intisari Pemasaran dan Unsur –Unsur Pemasaran, : Penerbit PT. Linda Karya, Bandung Kotler
dan Amstrong (2008), Manajemen Pemasaran, Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Kotler dan Keller (2008) Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Penerbit Salemba Empat. Jakarta Kanuk
Kotler
(2008), Manajemen Pemasaran: Edisi Milenium, Jilid 2, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta dan Amstrong, (2007). Manajemen Pemasaran, edisi 12, jilid 2, PT Indeks Jakarta
Kacen, (2012), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung Kuncoro (2013), Perilaku Konsumen, ( Teori dan Penerapaannya dalam Pemasaran), Ghalia Jakarta Ma’ruf (2005), Riset Pemasaran: Teori dan Praktek, Ghalia, Bogor,
Nielsen (2007), Pemasaran, Konsep dan Strategi, Edisi Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Rook, (2007). Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Jilid 2. Erlangga, Jakarta: Sutisna
(2011), Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian) Teori, Aplikasi, dan Tanya Jawab, Penerbit Linda Karya Bandung,
Setiadi (2003,), Prinsip Pemasaran , Edisi Ketujuh, Jilid 1, Jakarta, Penerbit Erlangga. Shoham dan Brencic (2003), Prinsip Pemasaran , Edisi Ketujuh, Jilid 1, Jakarta, Penerbit Erlangga. Sugiyono (2012). Strategic Marketing Plan , Gramedia Pustaa Utama, Jakarta Sumarwan,2002), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung Taufiq (2004), Manajemen Pemasaran, Penerbit Salemba Empat. Jakarta Utami,( 2006), Manajemen Penjualan, Penerbit BPFI. Yogyakarta