ANALISIS PENGARUH CITRA TOKO TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT PEMBELIAN TOKO BUKU GRAMEDIA CABANG MAL CIPUTRA Kevin Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
Engkos Achmad Kuncoro Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
ABSTRACT This research was done in Toko Buku Gramedia’s Mal Ciputra branch that offers main products, which are books and stationery, Toko Buku Gramedia is handled by PT. Gramedia Asri Media. The purpose of this research is to know if there is an effect from Store Image on Brand Image and its impact on Purchase Intention. 100 consumers of Toko Buku Gramedia’s Mal Ciputa branch were used as research objects. The data was earned by spreading questionnaires to the respondents with cross sectional as the time horizon. The data was gathered then was processed by using associative approach as analysis method. Based on research result, is known that Store Image has effect on Brand Image simultaneously, individually, and significantly. Then, Store Image and Brand Image has effect on Purchase Intention simultaneously, individually, and significantly. So, if the company wants to increase Purchase Intention on Toko Buku Gramedia’s Mal Ciputra branch, the company needs to increase Store Image to increase Brand Image, which later will increase Purchase Intention. Keywords: store image, brand image, purchase intention.
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra yang menawarkan produk utama yaitu buku dan alat-alat tulis, Toko Buku Gramedia berada di bawah naungan PT. Gramedia Asri Media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari Citra Toko terhadap Citra Merek dan dampaknya pada Minat Pembelian. 100 orang konsumen Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra digunakan sebagai objek penelitian. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden dengan menggunakan time horizon yaitu cross sectional. Data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan pendekatan asosiatif sebagai metode analisis. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Citra Toko memiliki pengaruh secara simultan, individu, dan signifikan terhadap Citra Merek. Kemudian, Citra Toko dan Citra Merek memiliki pengaruh secara simultan, individu, dan signifikan terhadap Minat Pembelian. Sehingga, apabila perusahaan ingin meningkatkan Minat Pembelian pada Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra, maka perusahaan perlu meningkatkan Citra Toko untuk dapat meningkatkan Citra Merek yang nantinya dapat meningkatkan Minat Pembelian. Kata Kunci: citra toko, citra merek, minat pembelian.
PENDAHULUAN Industri perbukuan di Indonesia cenderung menggembirakan, namun jumlah buku yang diproduksi terbilang rendah. CEO Kompas Gramedia, Agung Adiprasetyo mengatakan, “Penerbitan buku berdasarkan data dari semua Toko Buku Gramedia baru mencapai sekitar 8.000 judul buku per tahun.” Di Indonesia, terdapat banyak toko buku yang gulung tikar. Dari catatan Gabungan Toko Buku Indonesia (GATBI), dari sekitar 5.000 toko buku yang pernah terdaftar, saat ini hanya 2.000 toko yang ada. Jumlah tersebut pun adalah toko buku yang masih bertahan hanya di tingkat provinsi. Toko Buku Gramedia adalah salah satu jaringan toko buku di Indonesia yang menyediakan beragam koleksi buku bermutu. Beragam koleksi buku dapat ditemukan di Toko Buku Gramedia, mulai dari buku yang bertemakan hobi, filsafat, keagamaan, politik, maupun humor. Buku-buku fiksi, maupun non-fiksi juga dapat ditemukan dengan mudah. Jaringan Toko Buku Gramedia dapat ditemukan di hampir seluruh kota besar yang ada di Indonesia. Jakarta adalah kota yang memiliki toko terbanyak dibandingkan dengan kota besar lainnnya di Indonesia. Sejak pertama kali dibuka, Toko Buku Gramedia telah menjadi pemimpin dalam penjualan buku dan penerbitan, berada jauh di atas dari pesaing-pesaing terdekatnya. Toko Buku Gramedia telah mengembangkan citra merek dan reputasi yang sangat bagus selama bertahun-tahun. Penerbit-penerbit dari Toko Buku Gramedia sendiri terdiri dari enam perusahaan yang memasok sekitar 40% dari total buku yang diterbitkan, buku-buku tersebut terdiri dari buku-buku asli berbahasa Indonesia dan buku-buku terjemahan. Minat beli masyarakat terhadap buku masih terbilang cukup rendah. Minat beli buku terjadi penurunan selama 2011, berkisar antara lima sampai sepuluh persen, baik di Jakarta maupun di kota-kota lain seperti di Yogyakarta. Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) D.I. Yogyakarta, Ahmad Fikri menyatakan indikasi penurunan minat beli bisa jadi terkait dengan minat baca yang juga menurun. Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh citra toko terhadap citra merek dan dampaknya pada minta pembelian di Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra. Maka, penelitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Citra Toko terhadap Citra Merek dan Dampaknya pada Minat Pembelian Toko Buku Gramedia Cabang Mal Ciputra”.
Citra Toko Usaha pertama untuk mengkonseptualisasikan konsep citra toko adalah Pierre Martineau (1958) saat beliau memperkenalkan konsep dari citra toko dan mendefinisikannya sebagai cara pembeli menggambarkan toko yang bersangkutan. Citra toko dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap toko tersebut dan atribut-atributnya (Cox & Brittain, 2004) yang berfungsi untuk mempengaruhi kualitas yang dirasakan dari produk-produk yang dijualnya dan keputusan konsumen terhadap ke mana mereka harus membeli (Schiffman & Kanuk, 2010). James et al. (1976) mendefinisikan citra toko sebagai “sekumpulan sikap berdasarkan evaluasi dari atribut-atribut toko yang bersangkutan, yang dianggap penting oleh para konsumen”. Citra toko adalah sebuah jumlah kesan di dalam ingatan sebagai hasil dari persepsi terhadap atribut yang berhubungan dengan toko yang mana mandiri dan saling bergantungan di dalam ingatan konsumen berdasarkan pembukaan sekarang dan sebelumnya terhadap stimuli (Hartman dan Spiro, 2005). Lindquist (1974) mendefinisikan citra toko sebagai sebuah “struktur dari beberapa hal yang mengikat dimensi-dimensi toko bersamaan yang sedang bekerja”. Konseptualisasi dari citra toko beragam dan multi-dimensi. Chang dan Tu menggunakan empat dimensi citra toko, yang terdiri dari fasilitas, layanan toko, aktivitas toko, dan kenyamanan.
Citra Merek Citra merek mewakili “persepsi beralasan atau emosional yang konsumen hubungkan pada merek-merek tertentu” (Low dan Lamb, 2000, p. 352). Sekumpulan kepercayaan yang dipegang konsumen tentang sebuah merek tertentu, berdasarkan beberapa atribut-atribut intrinsik dan ekstrinsik dari penawaran pasar menghasilkan perceived quality dan kepuasan konsumen (Aaker, 1994; Garcia Rodriguez dan Bergantinos, 2001). Citra merek mengacu pada ingatan skematis terhadap sebuah merek (Hawkins & Mothersbaugh, 2010) yang terkumpul dari banyak persepsi yang tidak dapat dikontrol terhadap merek
yang bersangkutan sebagai kekuatan dan kelemahan, positif dan negatif (Perry & Wisnom III, 2003). Citra merek merupakan sebuah aspek penting dari aktivitas-aktivitas pemasaran; merek dan penawaran pasar dengan definisi yang beragam dan mendekati konseptualisasinya (Burleigh dan Sidney, 1955; Dobni dan Zinkhan, 1990; Martinez dan Pina, 2003). Citra merek adalah gambaran atau persepsi dari sebuah merek atau sebuah produk atau jasa bermerek dan termasuk simbol-simbol bermakna yang konsumen hubungkan dengan atribut-atribut spesifik dari sebuah produk atau jasa (Dobni dan Zinkhan, 1990; Padgett dan Allen, 1997; Aperia dan Back, 2004). Aaker (1991) mendefinisikan citra merek sebagai serangkaian brand associations yang ditampung di dalam ingatan seorang konsumen. Keller (1993) mendefinisikan citra merek sebagai sekumpulan brand associations yang disimpan di dalam ingatan konsumen yang menuntun kepada persepsi tentang merek yang bersangkutan. Keller mengklasifikasikan asosiasi-asosiasi dari citra merek menjadi dimensi kualitas dan dimensi afektif.
Minat Pembelian Minat pembelian mewakili kemungkinan bahwa konsumen berencana atau mau untuk membeli sebuah produk atau jasa di kemudian hari. Peningkatan minat pembelian berarti peningkatan kemungkinan pembelian (Dodds et al., 1991; Schiffman dan Kanuk, 2007). Saat konsumen memiliki minat pembelian yang positif, hal ini kan membentuk sebuah komitmen merek yang positif, yang dapat mendorong konsumen untuk mengambil sebuah tindakan pembelian (Fishbein dan Ajzen, 1975; Schiffman dan Kanuk, 2007). Minat pembelian adalah sekumpulan pengukuran-pengukuran yang mungkin berhubungan dengan pertimbangan merek dan brand attitude (Keller, 2008) yang terbentuk setelah konsumen mengevaluasi setiap pilihan yang ada (Ferrell & Hartline, 2008). Sedangkan definisi minat pembelian menurut Kinnear dan Taylor (1995) (Thamrin, 2003: 142) adalah merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Berdasarkan Mathur (1998), ada empat hal yang dikembangkan untuk mengukur minat pembelian. Keempat hal tersebut adalah “Saya pasti akan membeli produk tersebut,” “Saya pasti akan mempertimbangkan untuk membeli produk tersebut,” “Saya pasti akan berharap untuk membeli produk tersebut,” dan “Saya pasti akan berencana untuk membeli produk tersebut.”
Hipotesis H1: Citra toko berpengaruh secara signifikan terhadap citra merek. H2: Citra toko berpengaruh secara signifikan terhadap minat pembelian. H3: Citra merek berpengaruh secara signifikan terhadap minat pembelian. H4: Citra toko dan citra merek berpengaruh secara signifikan terhadap minat pembelian.
Citra Toko (X) • • • •
Facilities (fasilitas). Store services (layanan toko). Store activities (aktivitas toko). Convenience (kenyamanan).
Citra Merek (Y)
Minat Pembelian (Z)
•
Kualitas.
•
•
Afeksi.
• • •
Kepastian pembelian. Pertimbangan pembelian. Harapan pembelian. Perencanaan pembelian.
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Unit analisis yang digunakan adalah unit analisis individu yaitu
pengunjung Mal Ciputra. Horizon waktu yang digunakan adalah cross sectional, studi cross sectional umumnya merupakan tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subyek pada waktu tertentu. Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan metode probability sampling, yaitu metode simple random sampling. Probability sampling adalah teknik sampel yang memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pada simple random sampling, peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Pada penelitian ini, sampel yang diambil sebanyak 100 orang. Menurut Jonathan Sarwono (2010), ukuran sampel yang memadai untuk path analysis adalah berjumlah minimal 100. Pada penelitian ini, data akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Social Science) 16.0. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi sederhana dan analisis jalur (path analysis). Analisis korelasi sederhana dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel yang bersangkutan memiliki hubungan yang signifikan atau tidak. Disebut memiliki hubungan yang signifikan, jika nilai sig lebih besar daripada 0.05. Disebut tidak memiliki hubungan yang signifikan, jika nilai sig lebih kecil daripada 0.05. Untuk mengetahui tingkat hubungan dalam kroelasi, berikut ini adlaah tabel interpretasi nilai r (Pearson Correlation): Tabel 1 Interpretasi Nilai r (Pearson Correlation) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.80 – 1.000 Sangat kuat 0.60 – 0.799 Kuat 0.40 – 0.599 Cukup kuat 0.20 – 0.399 Rendah 0.00 – 0.199 Sangat Rendah Sumber: Riduwan (2005: 136) “Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.” (Robert D. Retherford, 1993). Sedangkan definisi lain mengatakan: “Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel.” (Paul Webley, 1997).Kategori hubungan dan pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen dalam model analisis jalur ditetapkan pada tabel berikut ini: Tabel 2 Kategori Hubungan Pengaruh Variabel pada Analisis Jalur Koefisien Path Daya/Pengaruh 0.05 – 0.09 Lemah 0.10 – 0.29 Sedang 0.30 ke atas Kuat Sumber: Suwarno (1988: 218)
HASIL DAN BAHASAN Profil Responden Profil dari para responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3 Profil Responden Profil Responden Persentase Jenis Kelamin 52% • Pria 48% • Wanita Usia 9% • ≤ 18 tahun 72% • 19 – 24 tahun 11% • 25 – 29 tahun
• ≥ 30 tahun Pekerjaan • Pelajar atau Mahasiswa/i • Pegawai • Wiraswasta • Ibu Rumah Tangga • Lainnya Domisili • Jakarta Utara • Jakarta Barat • Jakarta Pusat • Jakarta Timur • Jakarta Selatan • Lainnya (Tangerang)
8% 81% 10% 5% 4% 0% 7% 84% 5% 1% 2% 1%
Analisis Korelasi Sederhana Terdapat hubungan yang signifikan antara Citra Toko terhadap Citra Merek. Kesimpulan ini dihasilkan karena nilai sig memiliki angka sebesar 0.000, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Besar hubungan Citra Toko terhadap Citra Merek adalah sebesar 0.932 (93.2%), yang menunjukkan hubungan sangat kuat dan searah. Sumbangan Citra Toko adalah sebesar (0.9322 x 100%) = 86.86%, yang berarti bahwa 13.14% variabel Citra Merek ditentukan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Terdapat hubungan yang signifikan antara Citra Toko terhadap Minat Pembelian. Kesimpulan ini dihasilkan karena nilai sig memiliki angka sebesar 0.000, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Besar hubungan Citra Toko terhadap Minat Pembelian adalah sebesar 0.986 (98.6%), yang menunjukkan hubungan sangat kuat dan searah. Sumbangan Citra Toko adalah sebesar (0.9862 x 100%) = 97.22%, yang berarti bahwa 2.78% variabel Minat Pembelian ditentukan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Terdapat hubungan yang signifikan antara Citra Merek terhadap Minat Pembelian. Kesimpulan ini dihasilkan karena nilai sig memiliki angka sebesar 0.000, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Besar hubungan Citra Merek terhadap Minat Pembelian adalah sebesar 0.952 (95.2%), yang menunjukkan hubungan sangat kuat dan searah. Sumbangan Citra Merek adalah sebesar (0.9522 x 100%) = 90.63%, yang berarti bahwa 9.37% variabel Minat Pembelian ditentukan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Analisis Jalur Analisis jalur (path analysis) dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Social Science) 16.0. Berikut adalah struktur analisis jalur setelah pengujian: ρzx = 0.749
ρyx = 0.932 X
ρzy = 0.254 Y
0.362 ε1 Gambar 2 Struktur Analisis Jalur Setelah Pengujian
Z 0.142 ε2
Pengaruh variabel Citra Toko terhadap variabel Citra Merek secara simultan adalah sebesar 86.9%. Sementara, sisanya sebesar 14.1% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh variabel Citra Toko dan variabel Citra Merek terhadap variabel Minat Pembelian secara simultan adalah sebesar 98.0%. Sementara, sisanya sebesar 2.0% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam meningkatkan minat pembelian konsumen dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra, citra toko dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra dan citra merek dari Toko Buku Gramedia sangat berperan penting.
Apabila pihak Toko Buku Gramedia meningkatkan citra toko dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra, maka akan meningkatkan citra merek dari Toko Buku Gramedia. Konsumen berpikir bahwa Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra memiliki reputasi yang bagus, sehingga mereka menganggap bahwa semua cabang Toko Buku Gramedia juga memiliki reputasi yang bagus dan dapat dipercaya. Apabila pihak Toko Buku Gramedia meningkatkan citra toko dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra, maka akan meningkatkan minat pembelian konsumen dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra. Konsumen berpikir bahwa Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra memiliki reputasi yang bagus, sehingga mereka tidak segan untuk datang ke sana saat mereka memerlukan dan ingin membeli produk-produk yang dijual di sana. Apabila pihak Toko Buku Gramedia meningkatkan citra mereknya, maka akan meningkatkan minat pembelian konsumen dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra. Citra toko dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra dan citra merek dari Toko Buku Gramedia yang baik membuat konsumen tidak segan untuk berbelanja di Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra. Dalam meningkatkan minat pembelian di Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra, citra toko yang ditingkatkan sebaiknya terlebih dahulu meningkatkan citra merek. Hal ini dikarenakan pengaruh citra toko terhadap minat pembelian yang melalui citra merek memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan dengan pengaruh citra toko terhadap minat pembelian secara langsung.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Citra toko dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra berpengaruh secara signifikan terhadap citra merek Toko Buku Gramedia, yaitu sebesar 0.932 di dalam SPSS yang berarti sifat pengaruhnya kuat. Citra toko berpengaruh secara signifikan terhadap minat pembelian di Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra, yaitu sebesar 0.749 (pengaruh langsung) dan 0.698 (pengaruh tidak langsung) di dalam SPSS yang berarti sifat pengaruhnya kuat. Citra merek Toko Buku Gramedia berpengaruh secara signifikan terhadap minat pembelian di Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra, yaitu 0.254 di dalam SPSS yang berarti sifat pengaruhnya sedang. Citra toko dan citra merek Toko Buku Gramedia berpengaruh secara simultan terhadap minat pembelian di Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra, yaitu sebesar 0.980 di dalam SPSS yang berarti sifat pengaruhnya kuat.
Saran Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra dianjurkan untuk mempertahankan atau meningkatkan citra toko dengan menjaga fasilitas-fasilitas yang ada, meningkatkan layanan toko, mengendalikan aktivitasaktivitas yang terjadi di dalam toko, dan menjaga kenyamanan di dalam toko. Hal-hal ini dapat dilakukan secara berkala. Dengan mempertahankan atau meningkatkan citra toko di Toko Buku Gramedia cabang Mal ciputra, diharapkan pula dapat meningkatkan citra merek dari Toko Buku Gramedia. Pihak Toko Buku Gramedia sebaiknya meningkatkan kualitas produk dan layanannya, serta meningkatkan afeksinya. Secara keseluruhan, dengan mempertahankan atau meningkatkan citra toko dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra dan citra merek dari Toko Buku Gramedia, dapat mempertahankan minat pembelian yang telah ada atau meningkatkannya. Jika terdapat peningkatan pada minat pembelian, tentunya dapat menguntungkan pihak Toko Buku Gramedia terutama dalam hal pendapatan. Sehingga, pihak Toko Buku Gramedia dianjurkan untuk fokus pada citra toko dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra dan citra merek dari Toko Buku Gramedia, jika ingin meningkatkan minat pembelian konsumen di Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra. Dalam meningkatkan minat pembelian di Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra, citra toko yang ditingkatkan sebaiknya terlebih dahulu meningkatkan citra merek. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan acara-acara yang berhubungan dengan produk-produk yang dijual di Toko Buku Gramedia,
menjadi sponsor pada kegiatan launching buku, dan melakukan sortir agar hanya buku-buku yang berkualitas saja yang dijual.
REFERENSI Ahira, A. (2010). Mengintip Toko Buku Gramedia. http://www.anneahira.com/buku-gramedia.htm. Tanggal 22 Juni 2012. Cipasang, Y. (2009). Anomali Industri Perbukuan Indonesia. http://www.inilah.com/read/detail/87224/anomali-industri-perbukuan-indonesia/. Tanggal 22 Juni 2012. Cox, R. & Brittain, P. (2004). Retailing: An Introduction (5th ed.). Essex : Pearson Education Limited. Hadi, S. (2011). Mengenai Minat Beli. http://ilmubisnisoke.blogspot.com/2011/01/mengenai-minatbeli.html. Tanggal 30 Juni 2012. Hawkins, D. & Mothersbaugh, D. (2010). Consumer Behavior : Building Marketing Strategy (11st ed.). New York : McGraw-Hill/Irwin. Hsu, M. K.; Huang, Y.; & Swanson, S. (2010). Grocery store image, travel distance, satisfaction and behavioral intentions: Evidence from a Midwest college town. International Journal of Retail & Distribution Management, 38.2: 115-132. Jin, B. & Kang, J. H. (2011). Purchase intention of Chinese consumers toward a US apparel brand: a test of a composite behavior intention model. The Journal of Consumer Marketing, 28.3: 187-199. Keller, K. L. (2008). Strategic Brand Management : Building, Measuring, and Managing Brand Equity (3rd ed.). New Jersey : Pearson Education, Inc. Kotler, P. & Armstrong, G. (2010). Principles of Marketing. New Jersey: Pearson Education, Inc. Kuncoro, E. A. & Riduwan. (2008). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur. Bandung : CV Alfabeta. Ogba, I. & Tan, Z. (2009). Exploring the impact of brand image on customer loyalty and commitment in China. Journal of Technology Management in China, 4.2: 132-144. Perry, A. & Wisnom III, D. (2003). Before the brand : creating the unique DNA of an enduring brand identity. New York : McGraw-Hill. Sarjono, H. & Julianita, W. (2011). SPSS vs LISREL. Jakarta : Salemba Empat. Sarwono, J. (2010). Teori Analisis Jalur / http://www.jonathansarwono.info/aj/analisis_jalur.htm. Tanggal 13 Juni 2012.
Path
Analysis.
Schiffman, L. G.; Kanuk, L. L.; & Wisenblit, J. (2010). Consumer Behavior. (10th ed.). New Jersey : Pearson Education, Inc. Sekaran, U. (2003). Research Methods For Business A Skill Building Approach. (4th ed.). New York: John Wiley & Sons, Inc. Siswoyo, R. H. (2011). Keberadaan Perbukuan di Indonesia dan Minat Baca Masyarakatnya. http://rizalfalsoi.blogspot.com/2011/06/keberadaan-perbukuan-di-indonesia-dan.html. Tanggal 22 Juni 2012. Vahie, A. & Paswan, A. (2006). Private label brand image: its relationship with store image and national brand. International Journal of Retail & Distribution Management, 34.1: 67-84.
Wu, P. C. S.; Yeh, G. Y.; & Hsiao, C. (2011). The effect of store image and service quality on brand image and purchase intention for private label brands. Australasian Marketing Journal, 19.1: 30-39.
RIWAYAT PENULIS Kevin lahir di kota Jakarta pada 20 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang ilmu manajemen, khususnya bidang pemasaran pada tahun 2013.