UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA 1 MEDAN
ANALISIS PENGARUH CITRA TOKO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA SUPERMARKET MANDIRI SIMPANG BAHAGIA MEDAN DRAFT SKRIPSI
OLEH
PATAR GUNAWAN 050502179 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2009
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
ABSTRAK
Patar Gunawan, 2009. Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, dibawah bimbingan Dr. Arlina Nurbaity, SE, MBA, Ritha F. Dalimunthe (Ketua Departemen), Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si (Penguji I) dan Drs. Liasta Ginting, M.Si (Penguji II). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian konsumen dan variabel citra toko apa yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat atau konsumen yang pernah melakukan pembelian di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia, yang jumlahnya tidak diketahui karena tidak ada data statistik pendukung. Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus sampel untuk populasi unidentified yakni sebanyak 80 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu mengambil sejumlah konsumen Supermarket Mandiri yang memiliki kriteria-kriteria tertentu untuk dijadikan responden. Kriteria yang ditetapkan yaitu responden dengan usia minimal 18 tahun dan minimal telah 2 kali berbelanja di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas, yaitu faktorfaktor citra toko terdiri dari lokasi toko (store location), produk (merchandise), harga (price), pelayanan konsumen (customer services), dan fasilitas fisik (phisical facilities) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah variabel harga (price/X3). Sementara variabel lokasi toko (store location/X1), produk (merchandise/X2), pelayanan konsumen (customer services/X4) dan fasilitas fisik (phisical facilities/X5) secara parsial juga berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan.
Kata Kunci : Citra Toko, Keputusan Pembelian Konsumen
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus yang telah memberikan kasih dan kuasaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. Penelitian ini sekiranya dapat berguna bagi kita semua ketika berada dalam dunia pekerjaan, khususnya dalam bidang pemasaran ritel. Persaingan usaha ritel di Indonesia semakin ketat dewasa ini, dimana persaingan bukan hanya antar peritel lokal namun jaringan peritel asing juga ikut meramaikan persaingan bisnis ritel. Setiap pengusaha ritel harus mampu menciptakan dan menjaga citra mereka yang baik di mata konsumen agar dapat mempertahankan pelanggan maupun meraih pasar potensial. Dalam pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa usaha dan kerja yang dilakukan penulis tidak akan berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan pertolongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan dan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas Ekonomi ke arah yang lebih baik. 2. Ibu Prof. Dr. Ritha. F Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu melakukan terobosan baru yang lebih baik dalam Departemen Manajemen. Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity, SE, MBA, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis. 5. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si., selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Liasta Ginting, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis. 7. Ibu Prof. Dr. Rismayani, MS, selaku Dosen Wali penulis yang telah membantu dan memotivasi penulis untuk meningkatkan prestasi belajar tiap semester selama penulis aktif kuliah. 8. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis dari awal sampai penelitian ini selesai dan juga selama masa perkuliahan. 9. Kepada Mandiri Supermarket Group yang 10. Kepada
kedua orangtua penulis, Pardamean Panggabean (Ayah) dan
Rosdiana Tambun (Ibu). You are the greatest gift from God, yang telah memberikan kasih sayang yang luar biasa kepada penulis serta semangat dan dukungan dalam segala hal bagi penulis selama pengerjaan skripsi ini. 11. Kepada abang (Roni) dan kakak (Arinauli) yang selalu memberikan doa, semangat dan dukungan kepada penulis. 12. Kepada Ompung Tambun, Tulang-tulang beserta keluarga, dan Namboru Wes beserta keluarga. Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
13. Kepada sahabat-sahabatku soncrot community : Alfa, Togu, Martin yang telah memberikan pengalaman seru dan dukungan kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini. 14. Kepada sahabatku Andre Yakob dan Rocky (teman bermain futsal dan PS) yang selalu siap membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini. 15. Kepada
kawan-kawan
senasib
dan
seperjuangan
di
Departemen
Manajemen USU khususnya Angkatan 2005: Thomas, Leo, Yosef, Kristina, Enny, Denari, Irma, Triyanti, David, Denson, Pesta, Stefani, Tova, Rika, Elvi, Simon, Hiskia, Jerry, Oki, Corry, Okta, Krisman, Efraim, Cornel, Dede dan Frans; Tuhan memberkati kita semua. 16. Kepada kawan-kawan terbaik ex SMUN-5 Medan: Sri, Hermanto (Braso), Freysenet, Sihar, Junjungan, Hakim, dan Nazli; semoga persahabatan kita tetap terjalin dan semangat terus dalam mencapai semua cita-cita. 17. Seluruh teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam penyusunan skripsi ini, semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, atas berkat, kasih, karunia yang luar biasa kepada penulis selama ini dan selamanya.
Medan, Juli 2009 Penulis,
Patar Gunawan
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang.............................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ...................................................................... 6 C. Kerangka Konseptual ................................................................... 6 D. Hipotesis ...................................................................................... 7 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 7 1. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8 2. Manfaat Penelitian ................................................................... 8 F. Metode Penelitian ....................................................................... 8 1. Batasan Operasional ................................................................ 8 2. Definisi Operasional ................................................................ 8 3. Skala Pengukuran Variabel .................................................... 11 4. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................. 11 5. Populasi dan Sampel .............................................................. 11 6. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 13 7. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 13 8. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 14 9. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 15 10. Metode Analisis Data ........................................................... 16
BAB II URAIAN TEORITIS ....................................................................... 19 A. B. C. D. E.
Penelitian Terdahulu ............................................................. 19 Perilaku Konsumen ............................................................... 20 Pengambilan Keputusan Konsumen ...................................... 23 Bisnis Ritel ........................................................................... 26 Citra Toko............................................................................. 32
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
BAB III PROFIL PERUSAHAAN ................................................................. 44 A. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................... 44 B. Cabang-cabang Supermarket Mandiri ......................................... 45 C. Event Supermarket Mandiri ......................................................... 46 D. Program Supermarket Mandiri .................................................... 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................... 50 A. Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 50 1. Uji Validitas ........................................................................... 50 2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 52 B. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 53 1. Uji Normalitas ...................................................................... 53 2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 55 3. Uji Multikolinieritas ............................................................... 57 C. Analisis Data ............................................................................... 58 1. Analisis Deskriptif ................................................................. 58 2. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 71 3. Pengujian Hipotesis ................................................................ 73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 83 A. Kesimpulan ................................................................................. 83 B. Saran ........................................................................................... 84 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................viii LAMPIRAN
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19
Halaman : Kondisi Pasar Ritel Modern di Indonesia ....................................... 3 : Operasionalisasi Variabel ........................................................... 10 : Daftar Gerai Mandiri Supermarket Group ................................... 45 : Uji Validitas ............................................................................... 50 : Uji Reliabilitas ............................................................................ 52 : Kolmogorov-Smirnov Test .......................................................... 55 : Uji Glejser .................................................................................. 57 : Uji Nilai Tolerance dan VIF ....................................................... 58 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 59 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Usia ................ 60 : Karakteristik Responden Berdasarkan Referensi Pembelian ........ 60 : Pendapat Responden Terhadap Variabel Lokasi Toko (X1) ......... 62 : Pendapat Responden Terhadap Variabel Produk (X2) .................. 64 : Pendapat Responden Terhadap Variabel Harga (X3) ................... 65 : Pendapat Responden Terhadap Variabel Pelayanan Konsumen (X4) ........................................................................... 66 : Pendapat Responden Terhadap Variabel Fasilitas Fisik (X5) ....... 68 : Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) ............................................................................. 70 : Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 71 : Hasil Uji F .................................................................................. 75 : Hasil uji t .................................................................................... 77 : Pengujian Koefisien Determinasi ................................................ 81 : Standar Deviasi Keputusan Pembelian (Y)................................... 81
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian ...................................................... 7 Gambar 2.1 Skema Tahapan Pembelian ............................................................. 26 Gambar 2.2 Jalur Distribusi Barang Dagangan pada Usaha Eceran .................... 28 Gambar 3.1 Layout Produk Supermarket Mandiri .............................................. 47 Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas .............................................................. 53 Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas ........................................................................ 54 Gambar 4.3 Scatterplot ..................................................................................... 56
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi pasar Indonesia yang cukup besar dan menguatnya usaha kelas kecil
dan
menengah
telah
menambah
jumlah
kelompok
masyarakat
berpenghasilan menengah-atas yang memiliki gaya hidup belanja di ritel modern. Tingkat belanja orang Indonesia selalu berada di peringkat ketiga di kawasan Asia Pasifik dalam empat tahun terakhir berdasarkan survei yang dilakukan AC Nielsen di tahun 2008. Masyarakat Indonesia jika dirata-rata dalam sebulan sebanyak dua kali mendatangi hipermarket untuk berbelanja, tiga kali di supermarket, tujuh kali di minimarket (www.okezone.com / 14 Agustus 2008). Tingkat belanja masyarakat yang tinggi menyebabkan krisis finansial yang sedang melanda dunia tidak berdampak besar terhadap pertumbuhan bisnis ritel modern di Indonesia. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia telah menimbulkan persaingan yang ketat antara perusahaan ritel dalam memasarkan dan menjual barang-barang konsumsi rumah tangga, mulai dari pakaian, sepatu, tas, peralatan kecantikan hingga alat-alat rumah tangga dan barang-barang elektronik, yang lazim dikenal dalam suatu istilah retail business atau bisnis ritel (eceran). Persaingan bisnis ritel semakin meningkat semenjak jaringan hypermarket multinasional seperti Carrefour (Prancis), Hypermart, Makro (Belanda), dan Giant (Malaysia) memasuki Indonesia di tahun 1998. Ekspansi peritel asing telah menambah ketat persaingan bisnis ritel khususnya ritel modern yang sebelumnya dikuasai peritel Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
lokal seperti PT Matahari Tbk, PT Ramayana Lestari Sentosa, PT Alpha Retailindo dan peritel lainnya. Kehadiran berbagai peritel modern pada satu sisi sangat menggembirakan konsumen. Para peritel menawarkan berbagai hal positif antara lain kenyamanan saat berbelanja, keamanan, kemudahan, variasi produk yang semakin beragam, kualitas produk yang terus meningkat dan tentu saja harga produk yang menjadi lebih murah sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Proses pembelian dimulai ketika konsumen mengenali adanya kebutuhan yang belum terpenuhi. Konsumen mulai mencari informasi tentang cara memenuhi kebutuhan tersebut meliputi produk apa yang akan memberi konsumen manfaat dan bagaimana cara memperolehnya. Konsumen kemudian mengevaluasi berbagai alternatif produk melalui ritel, katalog dan internet hingga memilih salah satu dintaranya. Pada suatu kondisi, konsumen akan sangat mempertimbangkan ritel dan produk yang akan dibeli dan hal ini akan membutuhkan waktu. Setelah mengevaluasi, konsumen akan membuat keputusan pembelian pada suatu ritel. Supermarket merupakan format toko ritel yang memiliki posisi paling sulit dalam persaingan pasar ritel modern saat ini. Daya tarik supermarket semakin menurun bersamaan dengan pesatnya pertumbuhan minimarket dan hipermarket. Tabel 1.1 berikut memperlihatkan kondisi pasar ritel modern di Indonesia:
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Tabel 1.1 Kondisi Pasar Ritel Modern di Indonesia Kunjungan/bulan Kenaikan omzet (%) Keterangan 2006
2007
2006
2007
Hipermarket
2
2
42,6
22,6
Supermarket
3
3
6,4
5,5
Minimarket
5
7
34,2
36
Sumber : Nielsen, 2008 (http://www.indomaret.co.id / 12 Juni 2008 )
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa supermarket memiliki pertumbuhan omzet yang paling rendah di tahun 2006-2007 (6,4% dan 5,5%) dibanding hipermarket (42,6% dan 22,6) dan minimarket (34,2% dan 36%). Keberadaan supermarket menjadi sulit dan menjadi serba tanggung di antara kepopuleran toko skala lebih besar berformat hipermarket dan makin meluasnya keberadaan minimarket. Masyarakat saat ini memiliki kebiasaan berbelanja yang cenderung lebih efisien. Konsumen tidak lagi mempermasalahkan selisih harga produk yang tidak terlalu banyak, tapi lebih mementingkan efisiensi waktu. Oleh karena itu, kehadiran gerai sekelas minimarket yang hadir di tengahtengah permukiman jadi lebih marak. Keberadaan hipermarket yang menawarkan produk lebih komplet dan harga lebih miring juga sulit dibendung. Akibatnya ritel kelas menengah seperti supermarket, posisinya semakin terjepit. Pembentukan citra atau image yang baik di benak konsumen dapat menjadi kekuatan peritel dalam memperebutkan calon konsumen potensial dan mempertahankan konsumen yang ada. Citra sebuah toko adalah kepribadian sebuah toko yang menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
terhadap toko tertentu (Sopiah dan Syihabudhin, 2008:138). Pembentukan citra sebuah toko selain dipengaruhi oleh kualitas produk, harga, dan kualitas layanan juga dipengaruhi keberadaan lokasi toko dan fasilitas fisik. Menciptakan sebuah citra yang baik bagi konsumen berarti memuaskan konsumen, mengingat konsumen yang merasa puas diharapkan akan melakukan pembelian, pembelian ulang dan bahkan memberitahukan kepada konsumen yang lain, hal ini akan membuat perusahaan dapat menempatkan pesaingnya di urutan rendah atau sebaliknya. Medan merupakan salah satu dari empat kota besar di Indonesia selain Jakarta, Surabaya, dan Bandung yang menjadi tujuan utama ekspansi pengusaha ritel dari luar daerah maupun peritel asing. Kehadiran peritel berformat hipermarket di Medan sejak tahun 2003 membuat posisi peritel yang berformat supermarket seperti Macan Yaohan, Gelora, Yuki, dan Suzuya menjadi sulit dalam meraih pasar akibat kecenderungan (tren) masyarakat berbelanja di hipermarket seperti Carrefour dan Hypermart. Ekspansi minimarket Indomaret sejak pertengahan tahun 2008 semakin mengancam keberadaan supermarket-supermarket lokal di Medan. Karena Indomaret telah melakukan eskpansi secara luas dengan membuka 42 gerai yang tersebar hampir disetiap sudut kota Medan. Namun demikian, persaingan yang semakin ketat bisa dijadikan satu momentum dan kesempatan bagi para peritel berformat supermarket guna memperbaiki konsep dan format yang ada saat ini agar mampu meningkatkan daya saing antar peritel. Mandiri Supermarket Group adalah jaringan supermarket lokal yang sedang berkembang dan telah memiliki delapan gerai yang tersebar di kota Medan Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
dan sekitarnya. Penyebaran lokasi gerai Supermarket Mandiri telah mengubah minat calon pembeli dari berbagai wilayah di sekitar gerainya. Masyarakat tidak lagi harus bepergian jauh ke sebuah pusat perbelanjaan modern yang cenderung berlokasi di pusat kota, melainkan dengan berbelanja di gerai Supermarket Mandiri yang terdekat, kebutuhan konsumen akan tempat perbelanjaan yang nyaman dengan harga yang bersaing dan produk yang lengkap dapat terpenuhi sesuai dengan motto Supermarket Mandiri “Terlengkap dan Termurah”. Supermarket Mandiri Simpang Bahagia merupakan salah satu cabang dari Mandiri Supermarket Group yang ramai dikunjungi masyarakat untuk berbelanja. Supermarket Mandiri Simpang Bahagia dikunjungi rata-rata 900 orang per hari (hasil riset awal). Supermarket Mandiri Simpang Bahagia menjual produk-produk standar untuk kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau, promosi yang menarik, kualitas barang yang terjamin serta lahan parkir yang luas yang akan menambah kenyamanan pengunjung dalam berbelanja. Lokasi toko yang strategis merupakan salah satu faktor pendorong yang menjanjikan. Supermarket Mandiri Simpang Bahagia memiliki beberapa faktor dalam mempertimbangkan pilihan lokasi atau tempat agar konsumen tertarik, antara lain : lokasi supermarket mudah dijangkau transportasi umum, kondisi jalan yang lebar dan mulus serta letak berdirinya supermarket mudah terlihat karena berada di perempatan jalan (Simpang Empat Bahagia) yang ramai dilalui kendaraan namun cenderung tidak macet. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : ”Apakah terdapat pengaruh citra toko terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan?”
C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran merupakan sintesa tentang hubungan beberapa variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan. Kerangka konseptual merupakan dasar dalam pembuatan hipotesis (Sugiyono, 2004:49). Memelihara citra toko merupakan salah satu alat yang terpenting bagi peritel untuk menarik dan memenuhi kepuasan konsumen. Menurut Berman et al (600:2001) terdapat lima komponen citra toko yang dapat membuat toko menarik sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen menjadi keputusan pembelian konsumen pada saat melakukan kegiatan berbelanja, yaitu: lokasi toko (store location), produk (merchandise), harga (price), pelayanan konsumen (customer services), dan fasilitas fisik (phisical facilities). Konsumen menilai sebuah toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko tersebut. Beberapa toko akan menetap dalam benak konsumen bila konsumen merasa puas terhadap toko tersebut. Sebagai hasilnya, konsumen akan melakukan keputusan pembelian sebagai titik puncak (pengintegrasian) dari proses pencarian Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
dan evaluasi atas beberapa perilaku alternatif yang ada untuk menentukan pembelian yang nyata atas suatu produk yang menguntungkan atau memberikan manfaat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Berdasarkan teori pendukung tersebut, maka kerangka konseptual yang disesuaikan untuk menunjang penelitian ini adalah Gambar 1.1 berikut : Lokasi Toko ( X1 ) Produk ( X2) Harga ( X3 )
Keputusan Pembelian (Y)
Pelayanan Konsumen ( X4 ) Fasilitas Fisik (X5) Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Berman et al (2001) diolah oleh penulis
D. Hipotesis Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah : Citra toko yang terdiri lokasi toko (X1), produk (X2), harga (X3), pelayanan konsumen (X4) dan fasilitas fisik (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh citra toko yang terdiri dari variabel lokasi toko, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan, merupakan bahan masukan dalam meningkatkan tingkat pembelian konsumen. b. Bagi
peneliti
selanjutnya,
diharapkan
dapat
menjadi
bahan
perbandingan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan hasil penelitian ini di waktu-waktu yang akan datang. c. Bagi peneliti, sebagai wahana melatih menulis karya ilmiah pada bidang manajemen pemasaran khususnya berkaitan pada pemasaran ritel.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional a. Variabel bebas (X) adalah citra toko yang terdiri lokasi toko (store location/X1), produk (merchandise/X2), harga (price/X3), pelayanan konsumen (customer services/X4) dan fasilitas fisik (phisical facilities/X5). b. Variabel terikat (Y) adalah keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. 2. Defenisi Operasional Defenisi operasional merupakan petunjuk bagaimana variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam suatu penelitian. Dalam Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
hal ini maksud dari defenisi operasional adalah untuk melihat dan mengetahui sejauh mana variasi suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya.
a. Citra Toko (Variabel X) Citra toko disebut juga imej toko merupakan pandangan atau persepsi konsumen terhadap nama atau produk toko Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan atau diartikan sebagai penentuan posisi supermarket secara efektif, baik dari segi nilai, kualitas, dan harga. Dalam penelitian ini terdapat lima variabel citra toko, yaitu : 1.
Lokasi toko (X1), adalah area geografis dari Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan yang strategis. Terletak di perempatan jalan yang ramai dilalui lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan sehingga dapat menarik minat beli konsumen.
2.
Produk (X2), adalah barang dagangan atau produk yang ditawarkan oleh Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan kepada konsumen.
3.
Harga (X3), adalah penetapan harga suatu produk yang ditawarkan oleh Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan kepada konsumen.
4.
Pelayanan konsumen (X4), adalah suatu perilaku yang ditunjukkan oleh pegawai atau karyawan Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan kepada konsumen dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
5.
Fasilitas fisik (X5), menunjuk segala karakteristik fisik toko atau atribut yang melingkupi Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan yang mampu memberikan konsumen rasa nyaman ketika sedang berbelanja. Seperti parkir, display, aliran jalan konsumen, mesin kasir dan pendingin ruangan.
b. Keputusan Pembelian (Variabel Y) Keputusan pembelian dalam variabel ini didefinisikan sebagai keputusan konsumen untuk melakukan pembelian di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. Keputusan pembelian di supermarket dapat terjadi secara kebiasaan atau rutinitas, pembelian karena ada kebutuhan terhadap suatu produk, dan pembelian yang terjadi secara spontan atau tidak memiliki niat membeli sebelum memasuki toko (Ma’aruf, 2005:61).
Variabel Lokasi toko (X1)
Produk (X2)
Harga (X3) Pelayanan Konsumen (X4)
Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel Indikator Variabel 1. Lokasi supermarket mudah dijangkau kendaraan umum 2. Letak berdirinya supermarket mudah terlihat 3. Lalu lintas lancar 4. Keberadaan toko-toko pelengkap disekitar supermarket 1. Variasi produk 2. Kelengkapan item produk lengkap (warna,ukuran,jenis) 3. Kualitas produk 4. Ketersediaan (stok) produk terjaga 1. Harga produk bersaing (leader pricing) 2. Harga bertingkat (Price lining) sesuai kualitas barang 3. Penetapan harga paket 1. Keramahan karyawan dalam melayani konsumen 2. Ketepatan karyawan dalam mengidentifikasi keinginan konsumen 3. Karyawan memberikan pelayanan dengan cepat
Skala Likert
Likert
Likert
Likert
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Fasilitas Fisik (X5)
Keputusan Pembelian (Y)
4. Kenyamanan pelanggan dalam berbelanja 1. Fasilitas parkir luas 2. Suhu ruangan sejuk 3. Tata letak barang dagangan (display) teratur 4. Jumlah mesin kasir yang tersedia memadai 5. Aliran jalan konsumen (gang) lebar 1. Lokasi supermarket mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian 2. Produk-produk yang ditawarkan mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian 3. Harga produk yang ditawarkan mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian 4. Pelayanan karyawan supermarket mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian 5. Fasilitas supermarket mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
Likert
Likert
Sumber : Sopiah (2008) dan Ma’aruf (2005)
3.
Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah skala Likert (Sugiyono, 2004:86) yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pengukuran dengan skala Likert dilakukan dengan pembagian jawaban sebagai berikut :
4.
Skor
1
=
Sangat tidak setuju (STS)
Skor
2
=
Tidak setuju (TS)
Skor
3
=
Kurang setuju (KS)
Skor
4
=
Setuju (S)
Skor
5
=
Sangat setuju (SS)
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pengunjung Supermarket Mandiri di Jalan Hm. Jhoni, Simpang Bahagia 1, Medan. Penelitian ini dimulai dari bulan Mei sampai dengan Juli 2009.
5.
Populasi dan Sampel
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat atau konsumen yang pernah melakukan pembelian di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia, yang jumlahnya tidak diketahui karena tidak ada data statistik pendukung. Menurut Supramono dan Haryanto (2003:63) alternatif formula yang dapat digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut:
n = ( Z 2α )
( P )(Q ) d2
Dimana : n = Jumlah sampel Zα = Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu Q = (1-P), Proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik terentu d = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi Berdasarkan hasil riset awal terhadap 40 konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia, diketahui 88% dari konsumen atau 35 orang memiliki karakteristik yang sesuai dengan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu mengambil sejumlah konsumen Supermarket Mandiri yang memiliki kriteriakriteria tertentu untuk dijadikan responden. Kriteria yang ditetapkan yaitu responden dengan usia minimal 18 tahun dan minimal telah 2 kali berbelanja di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Penetapan jumlah sampel dengan tingkat signifikan 10% dan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi sebesar 6% adalah sebagai berikut :
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
88 × 12 n = (1,65 2 ) 2 6 n = 80 (pembulatan) Maka jumlah konsumen yang akan dijadikan sampel dalam penelitian adalah 80 orang. 6.
Jenis dan Sumber data Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan jenis-jenis data sebagai berikut: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih, pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionnaire) dan melakukan wawancara. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi, dengan mempelajari baik dari buku, majalah, hasil lapangan, dan situs internet untuk mendukung penelitian.
7.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara (interview), yaitu wawancara langsung dengan responden yang terpilih untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian. b. Daftar Pertanyaan (questionnaire), yaitu daftar pertanyaan untuk diisi oleh para responden.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
c. Studi Dokumentasi, yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data dan mempelajari data-data yang diperoleh dari buku, majalah, dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian. 8.
Uji Validitas dan Reliabilitas Menurut Arikunto (2002:14), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. b. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid. Uji reliabilitas menurut Arikunto (2002:15) menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut digunakan untuk subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetap menunjukkan hasil yang sama. Uji validitas dan reliabilitas ini diukur dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 14,0 for Windows. Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang, dkk, 2008:179) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 b. Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha > 0.80 9.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan
pendekatan
Kolmogrov
Smirnov.
Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, dkk, 2008:62). b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitias diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel indipenden signifikan secara stastistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. c.
Uji Multikolinearitas Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi
berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, dkk, 2008:104). 10.
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah: a. Metode Analisis Deskriptif Merupakan salah satu metode analisis, dengan cara penyusunan dan pengelompokkan data, kemudian dianalisis dengan demikian akan diperoleh gambaran tentang
masalah yang
dihadapi dan juga
dipergunakan untuk menjelaskan hasil perhitungan. b. Analisis Regresi Linier Berganda Digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap variabel dependen (Y). Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Keterangan : Y
=
Keputusan pembelian
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
a
=
Konstanta
b1, b2, b3, b4,b5
=
Koefisien Regresi
X1
=
Skor variabel lokasi toko
X2
=
Skor variabel produk
X3
=
Skor variabel harga
X4
= Skor variabel pelayanan konsumen
X5
= Skor variabel fasilitas fisik
e
= standart error
c. Pengujian Hipotesis Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam derah dimana H0 diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan, yaitu: 1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis dalam uji Fhitung ini adalah : Ho : b1 = b2 = b4 = b4 = b5 = 0 (Variabel bebas secara bersama – sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat ) Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Ha = b1≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0 (Variabel
bebas
secara
bersama
–
sama
berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat ) Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu : Ho diterima , bila Fhitung < Ftabel,pada α = 5% Ha diterima , bila Fhitung > Ftabel, pada α = 5% 2. Uji Signifikan Parsial ( Uji-t ) Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya adalah : Ho : bi = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat) Ha : bi # 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat) Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan , yaitu : Ho diterima jika thitung < ttabel, pada α = 5 % Ha diterima jika thitung > ttabel , pada α = 5 % 3. Pengujian Koefisien Determinan ( R2) Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara nol sampai dengan satu (0≤R 2≤1). Hal ini berarti bila R2 = 0, menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
variabel terikat. Dan bila R2 mendekati 1, menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat .
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2004) dengan judul “Faktorfaktor Retail Image yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Berbelanja di Giant
Hypermarket Surabaya” bertujan untuk mengetahui apakah variabel-variabel retail image terdiri dari: Store location (X1), Merchandise (X2), Price (X3)
Customer service (X4) dan Physical facilities (X5) merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian. Jenis penelitian adalah survei, yaitu penelitian yang dilakukan di masyarakat dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama. Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Populasi yang diteliti ialah konsumen Giant Hypermarket di Surabaya yang tidak diketahui jumlahnya. Penelitian ini hanya membahas 300 orang konsumen yang ditetapkan sebagai sampel yang mudah ditemui (convenience-
purposive sampling) di lokasi parkir Giant Hypermarket. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis diskriptif dengan menggunakan analisa frekuensi dan tabulasi silang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa retail image secara signifikan merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian di Giant Hypermarket Surabaya.
B. Perilaku Konsumen Konsumen merupakan pusat perhatian pemasar, karena konsumen yang memutuskan apakah ia akan membeli atau tidak sebagaimana dinyatakan oleh Peter dan Austin dalam Engel, Blackweel dan Miniard “Dalam sektor swasta atau publik, dalam perusahaan besar atau kecil, kami mengamati bahwa hanya ada dua cara untuk menciptakan dan mempertahankan prestasi unggul dalam waktu yang lama. Pertama, beri perhatian luar biasa kepada pelanggan anda lewat pelayanan yang unggul dan kualitas yang unggul. Kedua, teruslah berinovasi, itu saja” (Sumarwan, 2002: 24). Para pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil keputusan sehingga pemasar dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
kebutuhan konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga mau membeli apa yang ditawarkan pemasar. 1. Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003:3). Menurut Schiffman dan Kanuk (Sumarwan, 2002:25) mengartikan perilaku konsumen sebagai berikut: “The term consumer behavior refers to
behavior that consumers display in searching for, purchasing, evaluating, disposing, of products and services that they expect will satisfy their needs” . Definisi di atas menjelaskan bahwa perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi suatu produk dan layanan. Kotler (1997:153) menyatakan empat faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: “cultural,
social, personal, and psychological factors.” Keempat faktor di atas secara singkat dapat diterangkan sebagai berikut : a. Cultural Factors (Faktor Kebudayaan) Faktor
pertama
yang
mempengaruhi
perilaku
konsumen
adalah
kebudayaan. Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada. Perilaku manusia ditentukan oleh budaya yang melingkupi dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan atau perkembangan jaman. Faktor kebudayaan meliputi: (1) budaya, misal budaya sukses, budaya bersih, dan budaya disiplin; (2) sub budaya, misal: bangsa, suku bangsa, kepercayaan atau agama, dan daerah geografis; dan (3) kelas sosial, misal masyarakat kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. b. Social Factors (Faktor Sosial) Faktor kedua yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor sosial. Faktor sosial adalah faktor yang berhubungan dengan interaksi konsumen dengan sesama. Faktor ini meliputi: (1) kelompok acuan, misal teman, keluarga, rekan kerja; (2) keluarga, misal dominasi suami, dominasi istri, dominasi suami-istri, dan dominasi anak-anak; dan (3) peran dan status sosial, misal seorang wanita. di rumah berperan sebagai ibu rumah tangga yang baik dan di kampus sebagai dosen yang bijaksana. c. Personal Factors (Faktor Pribadi) Faktor ketiga yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor pribadi. Faktor pribadi adalah segala karakteristik. yang melekat pada diri konsumen. Karakteristik pribadi seorang konsumen antara lain umur dan siklus hidup, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri. d. Psychological Factors (faktor Psikologis) Faktor keempat yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah factor psikologis. Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari proses intern
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
individu dan sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor ini terdiri dari: "motivation, perception, learning, and attitude" 1.
Motivation atau dorongan adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu tingkat laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan..
2.
Perception atau persepsi adalah proses bagaimana, seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti.
3.
Learning atau proses belajar adalah sebagai suatu proses di mana individuindividu mendapat pengetahuan dan pengalaman tentang pembelian dan konsumsiyang akan diterapkan pada perilaku di masa yang akan datang. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antar manusia yang dasarnya bersifat individual dengan lingkungan tertentu. Sebagai hasil dari interaksi ini,
maka
terbentuklahhubungan
antara
kebutuhan-kebutuhan
dan
tanggapan-tanggapan tersebut. 4.
Attitude
merupakan
suatu
kecenderungan
yang
dipelajari
untuk
berperilaku dengan cara menyukai atau tidak menyukai secara konsisten terhadap suatu produk tertentu. Sikap ini dilakukan konsumen berdasarkan pandangan terhadap produk dan proses belajar, baik dari pengalaman maupun dari yang lain. Sikap konsumen bisa merupakan sikap positif ataupun negatif terhadap produk-produk tertentu. Dengan mempelajari keadaan jiwa dan pikiran dari seseorang diharapkan dapat menentukan Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
perilaku seseorang terutama dalam keputusan pembelian dan kepuasan dalam membeli.
C. Pengambilan Keputusan Konsumen Setiap konsumen melakukan berbagai macam pengambilan keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk, dan merek pada setiap periode tertentu. Disiplin perilaku konsumen berusaha mempelajari bagaimana konsumen mengambil keputusan dan memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut. 1. Pengertian Pengambilan Keputusan Konsumen Pengambilan keputusan konsumen (consumen decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:16). Menurut Schiffman dan Kanuk (Sumarwan, 2002:289) pengertian pengambilan keputusan konsumen adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Dari dua pengertian diatas menjelaskan bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah suatu proses pemilihan salah satu dari berbagai alternatif penyelesaian masalah yang dikumpulkan oleh seorang konsumen, dan mewujudkannya dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah proses tersebut, barulah konsumen itu dapat mengevaluasi pilihannya dan menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya. Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
2. Keputusan Pembelian Konsumen Pada umumnya, konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk dan jasa tentu mempertimbangkan manfaat (benefit) dari produk dan jasa yang akan dikonsumsi. Konsumen tidak ingin kecewa, sebaliknya, konsumen ingin mendapatkan kepuasan sesuai dengan harga yang dibayar melalui keputusan pembelian. Kotler (1997:239) memberikan pernyataan, “Keputusan pembelian konsumen merupakan proses dalam pembelian yang nyata”. Lebih spesifik disimpulkan bahwa keputusan pembelian konsumen merupakan titik puncak dari proses pencarian dan evaluasi atas beberapa perilaku alternatif yang ada untuk menentukan pembelian yang nyata atas suatu produk yang menguntungkan atau memberikan manfaat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. 3. Tahap-Tahap Pembelian Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti bagaimana pembeli melalui proses pengenalan masalah, pencarian informasi, mengevaluasi alternatif, memutuskan membeli, dan perilaku setelah membeli para pemasar dapat
mengambil isyarat-isyarat
penting
bagaimana memenuhi
kebutuhan pembeli. Konsumen sebelum melakukan pembelian biasanya melewati tahapan-tahapan sebagai berikut (Amir, 2005:66-67): a. Pengenalan kebutuhan : Tahap awal dimana seseorang memiliki kebutuhan dan keinginannya yang harus dipenuhi. Perasaan ini bisa dipicu dari dalam diri sendiri atau dari luar seperti: teman-teman dan keluarga.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
b. Mencari informasi : Tahap dimana konsumen akan mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dibeli. Informasi ini yang didapat dari pengalaman sendiri atau dari jalur komersial seperti iklaniklan di koran dan majalah. c. Evaluasi alternative : Setelah memiliki informasi yang cukup konsumen dapat mengevaluasi alternatif pilihan mana yang paling menguntungkan dari segi harga, kualitas atau merek produk yang akan dibeli. d. Keputusan pembelian : Tahap dimana konsumen melakukan pembelian terhadap produk yang telah dievaluasi sebelumnya. e. Perilaku setelah pembelian : Menyangkut puas tidaknya konsumen tehadap produk yang telah dibeli, jika konsumen merasa puas maka dapat diprediksi dia akan mengkonsumsi lagi produk tersebut. Atau jika konsumen merasa tidak puas maka ia cenderung akan beralih pada produk pesaing. Pengenalan Kebutuhan
Mencari Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Prilaku Purna Beli
Gambar 2.1 Skema Tahapan Pembelian Sumber: Amir (2005:67)
D. Bisnis Ritel Pemasaran adalah kegiatan memasarkan barang atau jasa secara umum kepada masyarakat dan secara khusus kepada pembeli potensial. Kegiatan perdagangan besar dan perdagangan eceran (ritel) sangatlah penting dalam penyaluran dan barang dan jasa. Ada dua kepentingan mengapa produk perlu ditempatkan agar konsumen bisa dengan mudah memperolehnya. Kepentingan Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
pertama adalah kepentingan produsen, yakni kepentingan terhadap poduknya agar ditempatkan diposisi yang layak dengan maksud agar konsumen terstimulasi untuk membelinya. Kepentingan kedua adalah kepentingan pengecer yang berkeinginan agar konsumen terstimulasi untuk membelinya. 1. Pengertian Ritel Perdagangan ritel atau perdagangan eceran yang dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah retailing merupakan kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Berman et al (2001:3) menjelaskan bahwa "Retailing
consists of the business activities involved in selling goods and services to consumers for their personal, family, or household use.” Maksudnya, ritel adalah aktivitas bisnis yang meliputi penjualan produk dan jasa kepada konsumen untuk keperluan pribadi, keluarga, dan untuk persediaan kerperluan rumah tangga. Kotler dan Amstrong (2003:51) mendefenisikan usaha eceran sebagai kegiatan yang menyangkut penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi dan non bisnis. Pengelolaan bisnis eceran (retail) tidak sekedar hanya membuka toko dan mempersiapkan barang-barang yang lengkap, tetapi lebih dari, itu pengelolaan bisnis eceran harus melihat dan mengikuti perkembangan teknologi pemasaran agar dapat berhasil dan mempunyai keunggulan bersaing. Sebagaimana yang dikatakan oleh Berman et al (2001:3), “ New technologies are improving retail
productivity.” Bisnis ritel meliputi penjualan produk dan jasa kepada konsumen akhir, meskipun tidak jarang dijumpai konsumen (pembeli) pada bisnis retail menjual kembali produk yang dibeli untuk mendapatkan keuntungan. Setiap organisasi Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
yang melakukan penjualan langsung kepada konsumen, baik produsen, grosir atau pengecer berarti bertindak dalam proses usaha eceran. Ritel adalah tahapan akhir dari proses distribusi suatu produk dan jasa. Hal ini berbeda dengan wholesaling (distributor), yang merupakan perantara (intermediate) dalam proses distribusi produk dan jasa karena tidak menjual produk dari jasa kepada konsumen akhir melainkan kepada konsumen bisnis, seperti pabrik dan pengecer. Perdagangan eceran memainkan suatu peranan yang penting dalam suatu jalur distribusi sebagai penengah antara produsen, agen dan para pemasok lain dengan para konsumen akhir. Jalur distribusi adalah sekumpulan atau beberapa perusahaan yang memudahkan penjualan kepada konsumen sebagai konsumen akhir seperti yang ditunjuk Gambar 2.2 berikut :
Produsen
Pedagang besar
Ritel
Konsumen Akhir
Gambar 2.2 Jalur Distribusi Barang Dagangan Pada Usaha Eceran Sumber: Utami (2006:5)
2. Jenis-Jenis Pengecer Pengecer atau peritel adalah pengusaha yang menjual barang atau jasa eceran kepada masyarakat sebagai konsumen. Peritel perorangan atau peritel kecil memiliki jumlah gerai bervariasi, mulai dari satu gerai hingga beberapa gerai. Gerai dalam segala bentuknya berfungsi sebagai tempat pembelian barang dan jasa, yaitu dalam arti konsumen datang ke gerai untuk melakukan transaksi belanja dan membawa pulang barang atau menikmati jasa (Ma’ruf, 2005:71). Pada umumya jenis pengecer dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
pengecer toko dan pengecer tanpa toko. Masing-masing pengecer diuraikan sebagai berikut (Utami, 2006:10) : a. Pengecer Toko (Store Retailing) Pengecer toko adalah usaha eceran yang menggunakan toko sebagai saran untuk memasarkan produk yang dijual. Pada umumnya usaha eceran menggunakan toko yang disebut toko eceran. Toko eceran memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran. Seiring perkembangan zaman semakin banyak toko eceran yang muncul dengan berbagai bentuk. Secara umum jenis-jenis toko pengecer dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Toko Khusus (Speciality Store) Toko khusus berkonsentrasi pada sejumlah kategori produk yang terbatas dengan level layanan yang tinggi. Jenis toko ini dapat lebih khusus lagi sesuai dengan barang dagangan yang dijual. 2) Department Store Merupakan jenis eceran yang menjual variasi produk yang luas dan berbagai jenis produk dengan menggunakan staff seperti layanan pelanggan dan tenaga sales counter. Pembelian biasanya dilakukan pada masing-masing bagian pada satu arena belanja. 3) Toko Konviniens (Convenience Store)
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Toko pengecer ini memiliki variasi dan jenis produk yang terbatas dengan ukuran relatif kecil dan biasanya didefenisikan sebagai pasar swalayan mini yang menjual hanya lini terbatas dan perputaran produk yang relatif tinggi. Toko ini ditujukan kepada konsumen yang membutuhkan pembelian cepat. 4) Toko Super (Super Store) Merupakan toko pengecer dengan ukuran toko hampir dua kali luas supermarket biasa dan menjual rangkaian produk yang luas yang terdiri dari produk-produk makanan dan non makanan yang secara rutin dibeli oleh konsumen. 5) Toko Kombinasi (Combination Store) Merupakan toko yang aktivitasnya menjual kombinasi produk makanan dan obat-obatan.
6) Pasar Hiper (Hypermarket) Merupakan toko yang memiliki luas lebih dari 18.000 m2 atau lebih luas dari toko kombinasi. Hypermarket mengkombinasikan berbagai bentuk toko pengecer seperti: supermarket, toko diskon dan ware house. Toko ini menjual lebih banyak produk yang rutin dibeli oleh konsumen seperti perlengkapan rumah tangga, furnitur, pakaian dan lain-lain. 7) Toko Diskon (Discount Store) Toko diskon merupakan jenis ritel yang menjual sebagian besar variasi produk dengan menggunakan layanan yang terbatas dan harga murah. Toko diskon menjual produk dengan label atau merek itu sendiri. Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
8) Pengecer Potongan Harga (Off-prices Retailers) Ritel off-price dapat menjual merek dan label produk dengan harga yang lebih murah dari grosir. Cenderung menjual barang dagangan yang berubah-ubah sering merupakan sisa, tidak laku dan cacat yang diperoleh dengan harga yang lebih murah dari produsen lainnya. 9) Ruang Pamer Catalog (Catalog showroom) Jenis toko seperti ini menjual serangkaian luas produk dengan markup yang tinggi merek ternama pada harga diskon. Ruang pamer katalog memperoleh uang dengan memotong biaya marjin untuk menyediakan harga yang rendah yang akan menarik penjualan bervolume tinggi. b. Pengecer Tanpa Toko (Nonstore Retailing) Selain jenis pengecer yang menggunakan toko sebagai sarana memasarkan produk, dalam pemasaran juga dikenal jenis pengecer yang tidak menggunakan toko. Klasifikasinya adalah sebagai berikut: 1) Ritel Elektronik (Electronic Retailing) Merupakan format bisnis ritel atau ritel yang menggunakan komunikasi dengan pelanggan mengenai produk, layanan dan penjualan melalui internet guna mencapai cakupan konsumen yang lebih luas. 2) Katalog dan Pemasaran Surat Langsung Pemasaran melalui katalog terjadi ketika perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog produk kepada penerima yang terpilih. Perusahaan mengirimkan katalog produk yang terpilih. Perusahaan mengirimkan katalog yang menginformasikan barang dagangan secara lengkap yaitu keseluruhan lini barang dagangan atau dengan memilih barang dagangan Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
yang akan menginformasikan secara terbatas dalam bentuk katalog konsumen khusus dan katalog bisnis. 3) Penjualan Langsung Merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi penjualan tertentu. 4) Television Home Shopping Merupakan format ritel melalui televisi. Pelanggan akan melihat program TV yang menayangkan demonstrasi produk dagangan dan kemudian menyampaikan pesanan melalui telepon. 5) Vending Machine Retailing Merupakan format non store yang menyimpan barang dan jasa pada suatu mesin dan menyerahkan barang ke pelanggan dimana pelanggan memasukkan uang tunai atau kartu kredit ke dalam mesin. E. Citra Toko Tujuan utama
setiap
toko
atau
peritel adalah
menciptakan dan
mempertahankan citra perusahaan. Suatu citra toko adalah bagaimana suatu toko dirasakan oleh para konsumen dan pihak-pihak lain (Toyib, 1998:42). Misalnya, suatu perusahaan ritel dapat dilihat sebagai yang inovatif atau konservatif, terspesialisasikan atau meluas, dan berorientasi ke discount atau tidak, kunci untuk suatu retail image yang berhasil adalah bahwa para konsumen memandang retailer tersebut dalam suatu tata cara yang diinginkan oleh para konsumen. Berman et al (2001:600) menyatakan sedikitinya ada 5 (lima) komponen citra toko atau retail image yang dapat dijadikan dasar konsumen berbelanja di Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
toko retail, yaitu: (1) Lokasi toko (store location), (2). Produk (merchandise), (3) Harga (price), (4) Pelayanan konsumen (customer service), dan (5) Fasilitas fisik. Kelima variabel retail image tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Lokasi toko Lokasi toko adalah variabel citra toko (retail image) pertama yang dijadikan dasar konsumen berbelanja di toko retail. Store location refers to the use of a
store or nonstore format, placement in a geographic area, and the kind of side (such as a shopping center versus an isolated store) (Berman et al, 2001:145). Lokasi toko menunjuk pada pemakaian format toko atau bukan toko, tempat geografi lokasi toko berada, dan macam toko berada, misalnya pusat perbelanjaan atau toko yang terisolasi (toko di tepi jalan). Suatu retailer memiliki beberapa keputusan lokasi yang harus diambil. Keputusan pertama melibatkan apakah akan memanfaatkan suatu format toko atau non toko. Selanjutnya untuk para retailer yang berbasis toko, maka harus diputuskan suatu lokasi umum atau spesifik, para kompetitor, akses transportasi, kepadatan penduduk, tipe daerah pemukiman,kedekatan dengan para pemasok, lalu lintas pejalan kaki, tempat parkir kendaraan, dan komposisi toko adalah halhal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan suatu lokasi. Konsumen akan menyukai lokasi toko yang strategis, misalnya mudah dijangkau, banyak dilalui kendaraan bermotor, atau tersedianya tempat parkir yang luas. 2. Produk Produk adalah variabel retail image kedua yang dijadikan dasar konsumen berbelanja di toko retail. Produk ialah barang dagangan yang dijual atau ditawarkan oleh toko retail. Secara umum Kotler (1997:430) menjelaskan bahwa, Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
“A product is anything that can he offered to a market for attention, acquisition,
use or consumption that might satisfy a want or a need." Dari definisi di atas diketahui bahwa produk adalah apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen atau pelanggan. Produk yang dijual toko retail harus beraneka, berkualitas, inovatif, dan selalu tersedia. Berman et al (2001:101) menjelaskan bahwa faktor-faktor Merchandise yang harus diperhatikan oleh departement store adalah: "Width and
depth of assortment; Merchandise quality Level of innovativeness; and Inventory control." a. Width and depth of assortment
Width and depth of assortment atau lazim disebut product mix, yaitu merupakan satu set produk dan unit produk yang ditawarkan penjual kepada pembeli, Kotler (1997:435). Bauran produk memiliki lebar (width), panjang (length), kedalaman (depth), dan konsistensi (consistency). i. Lebar bauran produk menunjukkan berapa banyak lini produk yang dihasilkan atau dijual perusahaan. Misal, perusahaan menjual sabun detergen, pasta gigi, sabun mandi, pakaian, sepatu, tas, dan kertas tisu berarti perusahaan memiliki lebar bauran produk sejumlah 7 (tujuh). ii. Panjang bauran produk menunjukkan jumlah atau total jenis produk dalam bauran produk yang dihasilkan atau dijual perusahaan. Misalnya, dari 7 lebar produk di atas panjang bauran produk ada 45 jenis, yang terdiri dari sabun deterjen (4 jenis), pasta gigi (6 jenis), sabun mandi (5 jenis), pakaian (17 jenis), sepatu (6 jenis), tas (4 jenis), dan kertas tisu (3 jenis). Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
iii. Kedalaman bauran produk menunjukkan jumlah variasi yang ditawarkan tiap produk dalam lini produk. Misalnya, untuk sabun deterjen dihasilkan atau dijual ukuran berat 250 gr, ukuran 450 gr, ukuran 1 kg, dan ukuran 1,5 kg. iv. Konsistensi bauran produk menunjukkan berapa dekat hubungan berbagai lini produk dalam penggunaan akhirnya, persyaratan produksi, dan saluran distribusinya. Misalnya konsistensi atas kualitasnya, konsistensi atas bahanbahan produksi yang digunakan, dan konsistensi atas pemakaian saluran distribusi. Disebutkan oleh Berman et al (2001:162), pengelompokan barangbarang dalam toko retail harus termasuk sejumlah item dalam masing-masing lini produk: mebel, perabot rumah tangga, alat-alat rumah tangga, pesawat radio dan TV, bermacam-macam pakaian untuk keluarga, linen untuk rumah tangga dan barang-barang kering.
b. Merchandise quality Menurut Kotler (1997:55), “Quality is the totality of features and
characteristics of a product or service that bear on its ability to satistated or implied needs.” Definisi di atas menjelaskan bahwa kualitas merupakan keseluruhan ciri serta sifat
barang dan jasa yang berpengaruh pada
kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat. Setiap perusahaan yang menginginkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka akan berusaha membuat produk yang berkualitas, yang ditampilkan, baik melalui ciri-ciri luar produk (features product), manfaat
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
produk-produk tambahan (augmented product) maupun inti produk (core product) itu sendiri. Menurut Berman et al (2001:155), store biasanya menjual produk mulai dari kualitas rata-rata (average quality) hingga kualitas yang baik (good quality). Kualitas rendah hampir dapat dipastikan tidak dijual oleh toko retail, karena dapat menciptakan presepsi yang kurang baik di benak konsumen (retail image). c. Level of innovativeness Produk yang dipasarkan perusahaan atau toko retail harus inovatif, artinya selalu tampil dengan wajah baru, kemasan baru, dimensi baru, warna baru, dan kualitas yang selalu disempurnakan. Menurut Berman et al (2001:463), inovasi produk yaitu memutuskan menyajikan produk baru atas dasar kecepatan penjualan pertama, maksimum penjualan per periode waktu tertentu dan panjangnya umur penjualan. Inovasi produk diciptakan untuk menghindari kebosanan konsumen. Apabila konsumen bosan dan tidak mendapatkan produk yang inovatif, maka konsumen akan beralih (customer turn over ) kepada produk pesaing. d. Inventory control Memiliki persediaan yang memadai bagi setiap perusahaan adalah bagian dari strategi memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Berman et
al (2001:510), memiliki persediaan yang memadai adalah sulit untuk diterapkan, karena permintaan konsumen tidak dapat diprediksikan dengan sempurna, kesulitan
pemenuhan permintaan barang dari para pemasok, juga karena
keterbatasan ruangan penimbunan barang. Kontrol persediaan atau menyediakan barang dalam jumlah yang
memadai dimaksudkan untuk menghindari
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
kekecewaan konsumen karena barang yang dibutuhkan tidak diperoleh. Apabila konsumen kecewa, maka konsumen akan beralih kepada produk pesaing. 3. Harga Menurut Stanton harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya (Angipora, 1999:174). Penetapan harga adalah hal yang paling krusial dan sulit diantara unsur-unsur citra toko. Karena harga adalah satu-satunya dari unsur-unsur citra toko yang mendatangkan laba bagi peritel. Sedangkan unsur-unsur lain dari citra toko menghabiskan biaya. Konsumen menyukai berbelanja pada toko retail yang menawarkan berbagai macam produk dengan harga yang bersaing atau dapat dikatakan murah, minimal sesuai dengan kualitas produk yang hendak dikonsumsi. Harga secara implisit mempunyai hubungan dengan kualitas. Kualitas produk yang baik akan dijual dengan harga yang tinggi, demikian juga sebaliknya. Harga mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen, seperti yang dijelaskan oleh Zeithaml dan Bitner (1996:116) sebagai berikut, “ The price of the
service can also greatly influence perceptions of quality and satisfaction.” Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa harga memberikan pengaruh besar terhadap persepsi konsumen atas kualitas dan kepuasan konsumen. Pemasaran hendaknya realistis (pantas) dalam menetapkan harga jual produk berikut layanannya. Kesalahan menetapkan harga jual akan berdampak pada persepsi konsumen yang kurang baik terhadap produk, layanan, dan nama perusahaan. Penetapan harga yang rendah dapat mencerminkan kualitas yang kurang baik, sebaliknya penetapan harga yang terlalu tinggi akan tidak Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
memungkinkan konsumen untuk membelinya, sehingga konsumen akan beralih ke produk pesaing atau produk subtitusi. Menurut Berman et al (2001:145), store mempunyai strategi menetapkan harga bervariasi, yaitu mulai dari: "prestige pricing, competitive pricing, and
penetration pricing." 1. Prestige pricing dimaksudkan untuk menciptakan image (imej) kualitas, karena harga yang tinggi cenderung mempunyai korelasi dengan kualitas yang baik. 2. Competitive pricing, yaitu menetapkan harga pada level pesaing. Hal ini dimaksudkan agar produk dapat bersaing dengan wajar dengan produk perusahaan sejenis. 3. Penetration pricing, yaitu menetapkan harga rendah dari pesaing. Hal ini dimaksudkan untuk menarik konsumen yang menyadari nilai atau konsumen yang sangat sensitif terhadap harga. Aplikasi dari penetration pricing dapat melalui pemberian potongan harga khusus pada hari-hari khusus, misalnya Tahun baru, Hari Natal, Hari Idul Fitri, dan lain-lain. 4. Pelayanan Konsumen Pelayanan Konsumen adalah variabel retail image keempat yang dijadikan dasar konsumen berbelanja di toko retail. Produk yang dihasilkan perusahaan dapat berupa barang dan jasa (layanan). Barang bersifat fisik atau berwujud dan dapat dipegang, sedangkan jasa bersifat tidak berwujud. Namun demikian ada banyak pakar memberikan istilah produk sebagai barang berwujud, sedangkan jasa (layanan) sebagai barang tidak berwujud, demikian juga yang dipakai dalam penelitian ini. Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Secara sederhana Zeithaml dan Bitner (1996:5) menyatakan bahwa, "Service
are deeds, processes, and performances. The services are not tangible things that can be touched, seen, and felt, but rather are intangible deeds and performance” yang dimaksudkan layanan oleh Zeithaml dan Bitner adalah perbuatan, proses, dan kinerja.Jasa tidak berwujud yang tidak dapat dipegang, dilihat, dan dirasakan, tetapi lebih dari suatu perbuatan nyata dan kinerja. Kotler (1997:467) menjelaskan “ A service is any act or performance that
one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything. Its production may or may not be tied to physical product.” Dari definisi di atas diketahui bahwa layanan atau jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak (produsen) kepada pihak lain (konsumen), yang bersifat tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi layanan bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jasa atau layanan merupakan suatu kegiatan yang memiliki unsur ketidakwujudan (intangibility) yang berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi jasa bisa saja berhubungan atau bisa pula tidak berhubungun dengan produk fisik. Layanan yang disajikan kepada konsumen harus, berkualitas. Kualitas layanan berkaitan dengan kemampuan sebuah organisasi untuk memenuhi atau melebihi harapan konsumen (Payne, 2001:275). Konsumen yang mempunyai gaya Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
hidup dengan cita rasa mewah tidak saja menuntut produk yang berkualitas dari setiap transaksinya, tetapi layanan yang diterimanya juga harus berkualitas. Konsumen ingin keberadaannya dihargai atau dilayani dengan baik oleh perusahaan atau penjual produk. Itulah sebabnya isu kualitas layanan menjadi semakin penting untuk membuat konsumen puas. Kualitas layanan atau service quality secara umum sering didefinisikan kecocokan penggunaan (fitness for use) dan kesesuaian pada kebutuhan. Konsumen menyukai berbelanja pada toko retail yang memberikan layanan yang baik, sesuai harga yang telah dibayarnya dan gaya hidupnya. 5. Fasilitas Fisik Fasilitas fisik adalah variabel retail image kelima yang dijadikan dasar konsumen berbelanja di toko retail. Fasilitas Fisik sebagai penunjang bangunan pokok dan produk yang dijual, juga mempunyai pengaruh yang kuat bagi konsumen.. Konsumen menyukai berbelanja pada toko retail yang memiliki fasilitas fisik yang baik, yang mampu memberikan rasa nyaman ketika sedang berbelanja. Misalnya, pengaruh dari eksterior bangunan, tidak kecil nilainya, ini merupakan bagian pertama yang dilihat oleh konsumen. Sisi dalam toko, misalnya
layout dan display, dinding dan warna lantai, penerangan, musik, dan suhu ruangan juga memberikan kontribusi terhadap citra toko. Menurut Berman et al (2001:604), elemen-elemen fasilitas fisik (meliputi: “Exterior, general interior, store layout, and interior display.” a. Exterior Bagian luar toko mempunyai pengaruh atas citra toko. Bagian depan store adalah keseluruhan eksterior fisik dari store itu sendiri. Melalui bagian depan Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
store, pengelola store dapat menyajikan konservatif, mode, kemewahan, diskon, atau imej lain kepada konsumen. Eksterior dari store meliputi: storefront (bagian depan toko), marquee (ruang teduh toko), entrance (pintu masuk), display
windows (pajangan di jendela), height of building (tingginya bangunan toko), size of building, (luas toko surrounding stores (keliling toko), surrounding area (keliling area), dan parking (halaman parkir). b. General interior Apabila konsumen berada di dalam sebuah departement store, maka akan ada sejumlah elemen yang mempengaruhi persepsinya. Musik yang lembut, penerangan yang memadai, dan keberadaan barang dagangan akan banyak membantu menciptakan brand store. Menurut Berman et al (2001:604), general interior suatu department store meliputi: flooring, colors, lighting, sounds, temperature, dan lain-lain. Lantai dapat terbuat dari semen, kayu, karpet, dan sebagainya. Karpet yang tebal dapat menciptakan atmosfer tersendiri, demikian halnya dengan lantai yang terbuat dari keramik. Material dan desain dari lantai adalah penting.
Color dan lighting mempengaruhi imej toko. Warna cat yang terang memberikan konstribusi nuansa (atmosfer) yang berbeda bila dibandingkan dengan warna terang dari kapur atau dinding putih yang cerah. Aroma dan musik mempengaruhi perasaan konsumen, musik memberikan kontribusi terhadap atmosfer. Restoran dapat menggunakan aroma masakan untuk meningkatkan selera makan, konsumen toko kosmetik dapat menggunakan aroma parfum untuk menarik pengunjung.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Perasaan konsumen dapat dipengaruhi oleh temperatur ruangan store. Konsumen akan tidak betah berbelanja pada store yang panas, sebaliknya konsumen akan senang menghabiskan waktu luangnya untuk melihat-lihat produk yang dijual karena suhu ruangan sejuk dan bersih. c. Store layout Berman et al (2001:611), store layout meliputi space, product grouping,
department locations, and traffic flow. Alokasi space dari toko terlebih dahulu harus direncanakan dan diatur. Masing-masing toko memiliki sejumlah luas lantai untuk tempat penjualan, tempat barang, tempat pramuniaga, dan tempat konsumen.
Store
layout
juga
meliputi
pengelompokan
barang,
baik
pengelompokan barang menurut fungsinya, pengelompokan barang menurut motivasi pembelian, pengelompokan barang menurut segmen pasar, maupun pengelompokan barang menurut kegunaan barang.
Traffic flow dari suatu toko harus ditentukan. Ada dua pilihan mendasar, yaitu: straight dan curving. Model straight traffic flow, display dan aisles (gang jalan) ditempatkan dalam pola empat persegi panjang atau mirip pola lapangan olah raga. Model ini banyak digunakan pada food retailer, discount store,
hardware store, dan convenience-oriented reatailer . Model ini memiliki keuntungan di antaranya: atmosfer efisien, banyak ruang yang dapat dimanfaatkan untuk display produk, orang dapat berbelanja dengan cepat, kontrol persediaan dan pengamanan sederhana, self-services mudah, dan dapat mengurangi biaya tenaga kerja. Namun demikian model ini juga memiliki kelemahan, yaitu: atmosfer yang kurang ramah, konsumen terbatas untuk melihat-lihat barang, dan konsumen merasa jenuh berbelanja. Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Menurut Berman et al (2001:162-163) model curving traffic flow, display dan aisles (gang jalan) ditempatkan dalam pola free-flowing atau pola yang memiliki kurva, atau tidak lurus (melengkung). Model ini sering digunakan pada butik, departement store, toko pakaian. Ada beberapa keuntungan model itu, yaitu: menghadirkan atmosfer yang ramah, pengunjung tidak merasa jerah dan dapat melihat-lihat sekeliling, pengunjung dapat berjalan-jalan pada semua arah seperti yang diinginkan, dan dapat menciptakan impulsive buying atau pembelian yang tidak direncanakan. Namun demikian model ini juga memiliki kelemahan, yaitu membuat konsumen bingung, membuang banyak tempat, sukar mengkontrol persediaan dan menjaga keamanan, biaya tenaga kerja tinggi. d. Interior display
Interior display merupakan metode promosi penjualan yang praktis di dalam store, selain windows store. Kebijakan ini diterapkan apabila store layout penuh terisi, (Berman et al, 2001:615) Interior display memberikan pengunjung informal, menambah indahnya atmosfer store, dan menyajikan promosi yang penting.
Interior display meliput i antara lain assortment display, rack display dan store signs and decoration. Assortment display menampilkan lebarnya kelompok barang. Melalui pengelompokan yang terbuka (open assortment) konsumen merasa leluasa untuk melihat dan atau mencoba produk-produk yang diinginkan. Sebaliknya dengan pengelompokan tertutup (closed assortment) konsumen dapat tetap leluasa melihat-lihat variasi produk, tetapi tidak dapat memegang dan mencobanya.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Store signs and decoration meliputi tanda-tanda yang digunakan dalam store, misalnya label harga (price card) windows sign, posters, elevator cards, dan sejenisnya. Dekorasi lebih diutamakan pada acara khusus yang berhubungan dengan persiapan acara-acara khusus, misalnya Hari Natal, Tahun Baru, Idul Fitri, dan lain-lain.
BAB III PROFIL PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Perusahaan Mandiri Supermarket Group merupakan jaringan supermarket yang beroperasi di wilayah kota Medan sekitarnya. Supermarket Mandiri didirikan pertama kali pada tahun 1996 dengan nama Mandiri Supermarket Simpang Griya yang berlokasi di Jalan Kpt.Muslim, Helvetia, Medan.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Supermarket Mandiri menawarkan berbagai promosi menarik, berbagai produk pilihan dengan harga yang terjangkau, kualitas barang yang terjamin dan tempat belanja yang nyaman serta lahan parkir yang luas tentunya akan menambah kenyamanan berbelanja konsumen atau keluarga. Supermarket Mandiri sangat terbuka terhadap suara konsumen. Setiap kritik dan saran dari pelanggan sangat dihargai dan akan dipertimbangkan untuk memperbaiki kualitas pelayanan terhadap pelanggan.
B. Cabang-cabang Supermarket Mandiri Penyebaran gerai Mandiri Supermarket Group menjadikan Supermarket Mandiri semakin dekat dengan masyarakat. Masyarakat tidak lagi perlu bepergian jauh untuk menemukan tempat perbelanjaan modren. Karena dengan berbelanja di cabang-cabang Supermarket Mandiri terdekat, kebutuhan masyarakat akan tempat berbelanja yang nyaman dan modren dapat terpenuhi. Mandiri Supermarket
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Group saat ini telah memiliki delapan (8) cabang atau gerai di berbagai lokasi, sebagaimana yang tertera pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Daftar Gerai Mandiri Supermarket Group Mandiri Supermarket Sp.Griya Jl. Kpt.Muslim no 8 Simp.Griya Medan – Helvetia
Mandiri Supermarket Sp.Pondok Jl. Besar tembung Simp.Pondok no.8 Psr. X Medan –Batang Kuis
Mandiri Supermarket Sp.Bahagia Jl. Hm. Jhoni no.1 Simp.Bahagia, Medan
Mandiri Supermarket Karya Jl. Karya no. 29 Simp.Setia Medan
Mandiri Supermarket Binjai Jl. Medan Binjai km.12,5 no. 8 Simp. Semayang
Mandiri Supermarket Graha Jl. Helvetia by pass komp. Graha no. 29/30Medan – Helvetia
Mandiri Supermarket Marelan Jl. Marelan Raya no. 8 Simp. Pertemuan, Medan – Marelan
Mandiri Supermarket Helvetia Jl. Helvetia by pass no. 259 Medan – Helvetia
Sumber: Hasil Pra Survei, (2009)
C. Event Supermarket Mandiri Supermarket Mandiri akan mengadakan berbagai event yang akan membuat Supermarket Mandiri eksis di pasar Supermarket di medan. Selain dengan konsep terlengkap & termurah Supermarket Mandiri akan mengadakan event yang akan dibuat di tahun 2009 agar dapat membantu masyarakat Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang murah. Beberapa event yang akan dibuat Supermarket Mandiri sebagai berikut : 1. Buletin Bulanan Event yang dilakukan setiap bulan berkerjasama dengan pihak supplier dengan harga diskon khusus. Media Buletin bulanan, yang dibagikan kepada konsumen setia Supermarket Mandiri dengan media selembaran, floor display & spanduk. 2. Bazar Mandiri Supermarket 2009 Merupakan event dimana dibuat pada saat menjelang ramadhan dan tahun baru dengan diskon khusus. 3. Harga Diskon Khusus Merupakan kegiatan dimana Supermarket Mandiri akan mengadakan event cuci gudang dengan media infomasi koran, radio, & telekomukasi / HP. 4. Kerjasama dengan Merchant Merupakan kegiatan kerjasama dengan merchant, memberikan discount khusus kepada konsumen
setia
melalui kartu member
Mandiri
Supermarket .
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Gambar 3.1 Layout Produk Supermarket Mandiri Sumber : http://mandirisupermarket.blogspot.com pada 5 February 2009
D. Program Supermarket Mandiri Supermarket Mandiri akan mengadakan program-program yang menarik dan menguntungkan bagi pemegang kartu member Platinum Mandiri Supermarket di tahun 2009 ini. Setiap pemegang kartu Member Mandiri Supermaket akan memiliki fasilitas dan keuntungan sebagai berikut : 1.
Discount langsung Konsumen mendapatkan discount langsung untuk all product sebesar 1% untuk setiap belanja di outlet Mandiri Supermarket Group.
2.
Lucky Draw Mandiri Supermarket 2009 Konsumen akan mendapatkan kupon undian setiap belanja minimal Rp. 20.000,-/transaksi, anda berhak memenangkan hadiah utama berupa 5 unit sepeda motor dan hadiah-hadiah lain nya.
3.
Point Rewards Kumpulkan Point Rewards untuk setiap belanja Rp.10.000,- = 1 point (berlaku kelipatan ) yang dapat ditukarkan sesuai kebutuhan / keinginan konsumen di Mandiri Supermarket yang mengeluarkan kartu Member Card Platinum.
Kabar gembira bagi pemegang Kartu member Mandiri Supermarket Group Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
di tahun 2009 ini akan di jalankan program Point Rewards Mandiri Supermarket yang berlaku di semua outlet Supermarket Mandiri (Sp.Griya, Hm.Jhoni, Tembung, Marelan, Binjai, Karya, Helvetia & Graha). Point Rewards Mandiri dapat ditukarkan dengan hadiah-hadiah yang menarik seperti televisi, kulkas, dan sebagainya. Semakin besar konsumen mengumpulkan pointnya maka semakin besar hadiahnya. 4.
Info program Mandiri Supermarket Konsumen dapat mengetahui semua event / Program harga murah seputar Mandiri Supermarket Group yang sangat menguntungkan anda di dalam hp anda.
5.
Hadiah langsung Konsumen akan mendapatkan hadiah langsung untuk setiap belanja minimal Rp.100.000,- / transaksi dan tidak berlaku kelipatan. Anda akan mendapatkan penarikan kupon hadiah langsung.
6.
Season Setiap setahun sekali Supermarket Mandiri membuat parcel dan hiasan hiasan di toko yang bisa menarik konsumen untuk datang ke toko membeli aneka parcel yang menarik. Sumber : (http://mandirisupermarket.blogspot.com / 5 February 2009)
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.
Uji Validitas dan Reliabilitas 1.
Uji Validitas Menurut Arikunto (2002:14), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 25 item atau pertanyaan tentang faktor-faktor citra toko yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan disebarkan kepada 40 responden diluar sampel penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0 dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel peryataan dinyatakan valid b. Jika rhitung negatif atau rhitung > rtabel pernyataan tidak valid c. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
Pernyataan Butir 1
Tabel 4.1 Uji Validitas Corerected Item-Total Correlation (rhitung) .739
rtabel
Validitas
0,32
Valid
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Butir 2
.727
0,32
Valid
Butir 3
.545
0,32
Valid
Butir 4
.522
0,32
Valid
Butir 5
.791
0,32
Valid
Butir 6
.643
0,32
Valid
Butir 7
.529
0,32
Valid
Butir 8
.690
0,32
Valid
Butir 9
.706
0,32
Valid
Butir 10
.685
0,32
Valid
Butir 11
.798
0,32
Valid
Butir 12
.741
0,32
Valid
Butir 13
.688
0,32
Valid
Butir 14
.853
0,32
Valid
Butir 15
.559
0,32
Valid
Butir 16
.678
0,32
Valid
Butir 17
.735
0,32
Valid
Butir 18
.865
0,32
Valid
Butir 19
.542
0,32
Valid
Butir 20
.806
0,32
Valid
Butir 21
.661
0,32
Valid
Butir 22
.539
0,32
Valid
Butir 23
.752
0,32
Valid
Butir 24
.665
0,32
Valid
Butir 25
.775
0,32
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 05 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa 25 butir pertanyaan yang diajukan oleh penulis terhadap responden adalah valid sehingga layak untuk disebarkan. 2.
Uji Reliabilitas
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Uji reliabilitas menurut Arikunto (2002:15) menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik, reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, dan atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang, dkk, 2008:179) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 b. Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha > 0.80 Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha Jumlah Pertanyaan 0.960
25
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 05 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa koefisien alpha dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,96. Ini berarti 0,96 > 0,60 dan 0,96 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.
B.
Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model
regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. a.
Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan meilhat grafik
histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar 4.2: Regression Standardized Residual -3
-2
-1
0
1
2
3
4 N = 80 Std. Dev. = 0.968 Mean = -9.04E-16
0
ycneuqerF
5
10
15
20
Dependent Variable: Pembelian
Histogram
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil pengolahan SPSS 14, 05 Juni 2009
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Observed Cum Prob 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
0.0
borP muC detcepxE
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Dependent Variable: Pembelian
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas Sumber: Hasil pengolahan SPSS 14, 05 Juni 2009
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada Gambar 4.2 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. b. Analisis Statistik Uji normallitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribus normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametrik Kolmogorv-Smirnov (K-S).
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Hasil dari output SPSS untuk uji Kolmogorv-Smirnov (K-S) tampak pada Gambar 4.3 berikut: Tabel 4.3 Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual
Asymp. Sig. (2-tailed)
0,203
Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS 14, 05 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2tailed) adalah 0,203 yang berarti di atas nilai signifikan 5%. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorv-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal. 2.
Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut
homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homkedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada
beberapa
cara
untuk
mendeteksi
ada
atau
tidaknya
heteroskedastisitas, yaitu: a. Metode Grafik Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari output SPSS untuk uji heteroskedastisitas dengan metode grafik tampak pada Gambar 4.3 berikut: Regression Standardized Predicted Value -4
-2
0
2
4
laudiseR dezitnedutS noissergeR
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Dependent Variable: Pembelian
Scatterplot
Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Hasil pengolahan SPSS 14, 06 Juni 2009
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastistas pada model regresi. b. Uji Glejser Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
mempengaruhi
variabel
independen,
maka
ada
indikasi
terjadi
heteroskedastisitas. Hasil dari output SPSS untuk uji heteroskedastisitas dengan metode glejser tampak pada Gambar 4.4 berikut : Tabel 4.4 Uji Glejser Coefficientsa
Model 1
(Constant) Lokasi Produk Harga Pelayanan Fasilitas
Unstandardized Coefficients Std. Error B .898 .265 .052 .008 .041 -.004 .054 -.042 .045 .065 .016 -.015
Standardized Coefficients Beta .023 -.014 -.102 .189 -.113
t .294 .156 -.106 -.784 1.443 -.943
Sig. .769 .877 .916 .435 .153 .349
a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil pengolahan SPSS 14, 06 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolut
Ut
(absUt).
Hal
ini
terlihat
dari probabilitas
signifikansinya (Sig.) di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi hasil uji glejser sesuai dengan metode grafik bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.
Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa
Model 1
Lokasi Produk Harga Pelayanan Fasilitas
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.738 .576 .695 1.438 .770 1.298 .757 1.321 .905 1.105
a. Dependent Variable: Pembelian
Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS 14, 06 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa: a. Nilai VIF dari X1, X2, X3, X4, X5 lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari X1, X2, X3, X4, X5 lebih besar dari 0,10, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi.
C.
Analisis Data 1.
Analisis Deskriptif Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar
pertanyaan
(kuesioner).
Kuesioner
disebarkan
kepada
konsumen
Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan sebagai responden. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 25 butir pertanyaan. Pertanyaan kuesioner Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
terdiri dari empat butir pertanyaan untuk lokasi toko (X1), empat butir pertanyaan untuk produk (X2), tiga butir pertanyaan untuk harga (X3), empat butir pertanyaan untuk pelayanan konsumen (X4), lima butir pertanyaan untuk fasilitas fisik (X5) dan lima butir pertanyaan untuk keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (Y). Penulis sebelum mengetahui hasil dari analisis statistik deskriptif, terlebih dahulu pembagian karakteristik responden sebagai berikut a. Pembagian Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berikut ini adalah Tabel 4.6 untuk tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin: Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis n % Kelamin Pria
31
38,8
Wanita
49
61,2
Total
80
100
Sumber: Data primer dengan pengolahan, 08 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.6, dapat disimpulkan dari 80 responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah wanita sebanyak 61,2%, sedangkan pria sebanyak 38,8%. Perbandingan ini sesuai dengan pandangan atau persepsi bahwa wanita memiliki kecenderungan berbelanja lebih tinggi dibanding pria. Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
b. Pembagian Responden Berdasarkan Usia Berikut ini adalah Tabel 4.7 untuk tabulasi karakteristik responden berdasarkan tingkatan usia:
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Usia Usia N % 17-27 th
38
47,5
28-38 th
35
43,7
> 38 th
7
8,8
Total
80
100
Sumber: Data primer dengan pengolahan, 08 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa dari 80 responden dalam penelitian ini sebanyak 47,5% atau 38 responden berusia 17-27 tahun, sedangkan 43,7% atau 35 responden berusia 28-38 tahun dan sebanyak 8,8% atau 7 responden berusia >38 tahun. c. Pembagian Responden Berdasarkan Referensi Pembelian Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan Berikut ini adalah Tabel 4.8 untuk tabulasi karakteristik responden berdasarkan referensi pembelian pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan: Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Referensi Pembelian Referensi N % Promosi
4
5
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Keluarga
42
52,5
Papan nama
19
23,7
Teman
15
18,8
Total
80
100
Sumber : Data primer dengan pengolahan, 08 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat disimpulkan referensi pembelian responden yang paling dominan bersumber dari keluarga, yaitu sebanyak 52,50% atau 42 responden dari 80 responden, referensi pembelian dari papan nama sebanyak 23,7% atau 19 responden, referensi pembelian dari teman sebanyak 18,8% atau 15 responden dan bersumber dari promosi sebanyak 5% atau 4 responden. Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka dapat diketahui mengenai pernyataan responden terhadap citra toko Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Untuk memudahkan penilaian dari tanggapan responden, maka dibuat kriteria penilaian sebagai berikut: Sangat setuju (SS)
diberi skor 5
Setuju (S)
diberi skor 4
Kurang setuju (KS)
diberi skor 3
Tidak setuju (TS)
diberi skor 2
Sangat tidak setuju (STS)
diberi skor 1
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Selanjutnya dicari nilai rata-rata dari setiap tanggapan responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka dibuat interval. Dalam penelitian ini penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000:79) adalah sebagai berikut : rentang P= banyak kelas interval Dimana : P
= Panjang kelas interval
Rentang
= Data tertinggi-data terendah
Banyak kelas interval
=5
Berdasarkan rumus diatas maka panjang kelas interval adalah :
P=
5 −1 4
= 0,8 Maka interval dari kriteria penilaian adalah sebagai berikut : 1,00-1,79 = Sangat tidak setuju (STS) 1,80-2,59 = Tidak Setuju (TS) 2,60-3,39 = Kurang setuju (KS) 3,40-4,19 = Setuju (S) 4,20-5,00 = Sangat setuju (SS) Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden terhadap lokasi toko (X1) : Tabel 4.9 Pendapat Responden Terhadap Variabel Lokasi Toko (X1) Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Pernyataan
Skor : 1
Skor : 2
Skor : 3
Skor : 4
Skor : 5
STS
TS
KS
S
SS
rataN
Skor
rata
N Skor N Skor
N
Skor
N
Skor
N
Skor
1
0
0
0
0
13
39
48
192
19
95
80
326
4,07
2
0
0
0
0
13
39
48
192
19
95
80
326
4,07
3
0
4
2
42
14
176
44
100
20
100
80
322
4,02
4
0
0
3
6
11
33
48
192
18
90
80
321
4,01
Rata-rata skor X1
4,04
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.9 Dapat dilihat bahwa: a.
Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan lokasi supermarket mudah dijangkau, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,07 yang berada pada interval 3,404,19.
b.
Pada indikator kedua, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan letak berdirinya supermarket mudah terlihat, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,07 yang berada pada interval 3,40-4,19.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
c.
Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan lalu
lintas kendaraan disekitar
supermarket lancar, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,02 yang berada pada interval 3,40-4,19. d.
Pada indikator keempat, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan keberadaan toko-toko lain disekitar supermarket dapat melengkapi tujuan belanja, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,01 yang berada pada interval 3,40-4,19. Berdasarkan penjelasan tersebut, secara umum dari 80 responden memberikan penilaian yang baik terhadap lokasi Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata-rata skor X1 sebesar 4,04 yang berada pada interval 3,40-4,19. Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden terhadap produk (X2) :
Tabel 4.10 Pendapat Responden Terhadap Variabel Produk (X2) Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Pernyataan
Skor : 1
Skor : 2
Skor : 3
Skor : 4
Skor : 5
STS
TS
KS
S
SS
rataN
Skor
rata
N Skor n Skor
N
Skor
N
Skor
n
Skor
1
0
0
1
2
7
21
54
216
18
90
80
329
4,11
2
2
2
1
2
8
24
49
196
20
100
80
324
4,05
3
1
1
0
0
9
27
42
168
28
140
80
336
4,20
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
4
0
0
2
4
14
42
34
136
30
150
80
Rata-rata skor X2
332
4,15 4,12
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa: a.
Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan produk yang dijual bervariasi, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,11 yang berada pada interval 3,40-4,19.
b.
Pada indikator kedua, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan bahwa setiap produk yang ditawarkan memiliki item yang lengkap (warna,ukuran,jenis), karena nilai rata-rata responden sebesar 4,05 yang berada pada interval 3,40-4,19.
c.
Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian sangat baik terhadap pernyataan kualitas produk sesuai harapan, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,20 yang berada pada interval 4,205,00.
d.
Pada indikator keempat, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan ketersediaan (stok) produk selalu terjaga, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,15 yang berada pada interval 3,404,19. Berdasarkan penjelasan tersebut, secara umum dari 80 responden memberikan penilaian yang baik terhadap produk Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata-rata skor X2 sebesar 4,12 yang berada pada interval 3,40-4,19.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden terhadap variabel harga (X3) : Tabel 4.11 Pendapat Responden Terhadap Variabel Harga (X3) Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Pernyataan
Skor : 1
Skor : 2
Skor : 3
Skor : 4
Skor : 5
STS
TS
KS
S
SS
rataN
Skor
rata
N Skor N Skor N Skor
n
Skor
N
Skor
1
0
0
0
0
9
27
49
196
22
110
80
333
4,16
2
0
0
0
0
9
27
47
188
24
120
80
335
4,18
3
0
0
1
2
8
24
45
180
26
130
80
336
4,20
Rata-rata skor X3
4,18
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: a.
Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan harga produk-produk yang ditawarkan bersaing, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,16 yang berada pada interval 3,40-4,19.
b.
Pada indikator kedua, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan harga produk yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,18 yang berada pada interval 3,40-4,19.
c.
Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian sangat baik terhadap pernyataan harga eceran (per-unit) dengan
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
harga paket relatif berbeda, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,20 yang berada pada interval 4,20-5,00 Berdasarkan penjelasan tersebut, secara umum dari 80 responden memberikan penilaian yang baik terhadap harga-harga produk di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata-rata skor X3 sebesar 4,18 yang berada pada interval 3,40-4,19. Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden terhadap pelayanan konsumen (X4) : Tabel 4.12 Pendapat Responden Terhadap Variabel Pelayanan Konsumen (X4) Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Pernyataan
Skor : 1
Skor : 2
Skor : 3
Skor : 4
Skor : 5
STS
TS
KS
S
SS
rataN
Skor
rata
N Skor n Skor
N
Skor
N
Skor
n
Skor
1
0
0
1
2
11
33
47
188
21
105
80
328
4,10
2
0
0
1
2
12
36
48
192
19
95
80
325
4,06
3
0
0
1
2
22
66
47
188
10
50
80
306
3,82
4
0
0
0
0
11
33
45
180
24
120
80
333
4,16
Rata-rata skor X4
4,03
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa: a. Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian sangat baik terhadap pernyataan karyawan supermarket
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
memberikan pelayanan dengan ramah, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,10 yang berada pada interval 3,40-4,19. b. Pada indikator kedua, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan karyawan cakap dalam menjawab pertanyaan konsumen, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,06 yang berada pada interval 3,40-4,19. c. Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan karyawan memberikan pelayanan dengan cepat, karena nilai rata-rata responden sebesar 3,82 yang berada pada interval 3,40-4,19. d. Pada indikator keempat, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan konsumen tidak diawasi secara langsung oleh karyawan toko sehingga membuat konsumen berbelanja dengan santai, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,16 yang berada pada interval 3,40-4,19. Berdasarkan penjelasan tersebut, secara umum dari 80 responden memberikan penilaian yang baik terhadap pelayanan konsumen di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata-rata skor X4 sebesar 4,03 yang berada pada interval 3,404,19. Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden terhadap variabel fasilitas fisik (X5) : Tabel 4.13 Pendapat Responden Terhadap Variabel Fasilitas Fisik (X5) Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Pernyataan
Skor : 1
Skor : 2
Skor : 3
Skor : 4
Skor : 5
STS
TS
KS
S
SS
rataN
Skor
rata
N Skor n Skor
N
Skor
N
Skor
N
Skor
1
0
0
5
10
18
54
39
156
18
90
80
310
3,87
2
0
0
5
10
22
66
38
152
15
75
80
303
3,78
3
0
0
6
12
23
69
38
152
13
65
80
298
3,72
4
0
0
4
8
20
60
42
168
14
700
80
306
3,82
5
2
2
3
6
9
27
43
172
23
115
80
322
4,02
Rata-rata skor X5
3,84
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: a. Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan fasilitas parkir tergolong luas, karena nilai rata-rata responden sebesar 3,87 yang berada pada interval 3,40-4,19. b. Pada indikator kedua, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan suhu ruangan Supermarket Mandiri sejuk, karena nilai rata-rata responden sebesar 3,78 yang berada pada interval 3,40-4,19. c. Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan tata letak barang dagangan (display) Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
teratur, karena nilai rata-rata responden sebesar 3,72 yang berada pada interval 3,40-4,19. d. Pada indikator keempat, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan jumlah mesin kasir yang tersedia memadai, karena nilai rata-rata responden sebesar 3,82 yang berada pada interval 3,40-4,19. e. Pada indikator kelima, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan aliran jalan konsumen lebar sehingga leluasa dalam melihat-lihat dan memilih produk, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,02 yang berada pada interval 3,40-4,19. Berdasarkan penjelasan tersebut, secara umum dari 80 responden memberikan penilaian yang baik terhadap fasilitas fisik di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata-rata skor X5 sebesar 3,84 yang berada pada interval 3,40-4,19. Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (variabel Y). Tabel 4.14 Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Pernyataan
Skor : 1
Skor : 2
Skor : 3
Skor : 4
Skor : 5
STS
TS
KS
S
SS
N Skor n Skor
N
Skor
N
Skor
n
rataN
Skor
rata
Skor
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
1
0
0
1
2
24
72
37 148
18 90
80 312
3,90
2
0
0
1
2
7
21
40 160
32 160
80 343
4,29
3
0
0
1
2
7
21
45 180
27 135
80 338
4,23
4
1
1
4
8
17
51
44 176
14 70
80 306
3,83
5
2
2
6
12
25
75
36 144
11 55
80 288
3,60
Rata-rata skor Y
3,97
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa pernyataan responden terhadap keputusan pembelian sebagai pengaruh lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia dapat dikatakan baik, karena nilai rata-rata dari keseluruhan pernyataaan Y adalah 3,97. yang berada pada interval 3,40-4,19.
2.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis
regresi
linier
berganda
digunakan
dengan
maksud
meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen atau variabel terikat, bila dua atau lebih variabel independen atau variabel bebas dinaik turunkan nilainya (Sugiyono, 2004:210). Penelitian ini dengan memperhitungkan variabel lokasi toko (store location), produk (merchandise), harga (price), pelayanan konsumen (customer services), dan fasilitas fisik (phisical facilities) untuk mengetahui berapa besar pengaruhnya dan pengaruh positif atau negatif dari kelima Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
variabel
tersebut
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
pada
Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y=a+bX +bX +bX +bX +bX +e 1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
Anallisi regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 14,0 for Windows, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.15 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model 1
(Constant) Lokasi Produk Harga Pelayanan Fasilitas
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.054 1.495 .245 .087 .284 .068 .391 .090 .311 .075 .011 .026
Standardized Coefficients Beta .237 .320 .315 .303 .027
t .705 2.815 4.184 4.335 4.129 .409
Sig. .483 .006 .000 .000 .000 .684
a. Dependent Variable: Pembelian
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 11 Juni 2009
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.15 Kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 1,054 + 0,245X1 + 0.284X2 + 0,391X3+ 0,311X4+ 0,011X5+e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Konstanta (a) = 1,054. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel lokasi toko (store location/X1), produk (merchandise/X2), harga (price/ X3), pelayanan konsumen (customer services/X4), dan fasilitas
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
fisik (phisical facilities/X5)= 0, maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (Y) = 1,054. b.
Koefisien X1 (b1) = 0,245. Ini menunjukkan bahwa variabel lokasi toko (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Atau dengan kata lain jika variabel lokasi toko (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan bertambah sebesar 0,245.
c.
Koefisien X2 (b2) = 0,284. Ini menunjukkan bahwa variabel produk (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Atau dengan kata lain jika variabel produk (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan bertambah sebesar 0,284.
d.
Koefisien X3 (b3) = 0,391. Ini menunjukkan bahwa variabel harga (X3) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Atau dengan kata lain jika variabel harga (X3) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan bertambah sebesar 0,391.
e.
Koefisien X4 (b4) = 0,311. Ini menunjukkan bahwa variabel pelayanan konsumen (X4) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Atau dengan kata lain jika variabel pelayanan konsumen (X4) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan bertambah sebesar 0,311.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
f.
Koefisien X5 (b5) = 0,011. Ini menunjukkan bahwa variabel fasilitas fisik (X5) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Atau dengan kata lain jika variabel fasilitas fisik (X5) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan bertambah sebesar 0,011.
3. Pengujian Hipotesis a.
Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel lokasi toko (store
location/X1), produk (merchandise/X2), harga (price/ X3), pelayanan konsumen (customer services/X4), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X5) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0 Artinya tidak ada pengaruh secara serentak atau simultan antara variabel bebas (X1,X2,X3,X4,X5) terhadap variabel terikat (Y). H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0 Artinya ada pengaruh secara serentak atau simultan antara variabel bebas (X1,X2,X3, X4,X5) terhadap variabel terikat (Y). Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df (pembilang)
= k-1
df (penyebut)
= n-k
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 80 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 6, sehingga diperoleh: 1) df (pembilang) = k-1
df (pembilang) = 6-1 =5
2) df (penyebut) = n-k
df (penyebut) = 80-6 =74
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 14,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5%, dengan kriteria uji sebagai berikut:
H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel pada α = 5% Tabel 4.16 Hasil Uji F
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 94.183 40.704 134.888
df 5 74 79
Mean Square 18.837 .550
F 34.245
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Fasilitas, Lokasi, Harga, Pelayanan, Produk b. Dependent Variable: Pembelian
Sumber: Pengolahan data SPSS 14, 11 Juni 2009
Pada tabel 4.16 dapat dilihat hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 34,245 lebih besar dari nilai Ftabel yakni 2,34 dengan tingkat signifikan = 0.000 lebih kecil dari tingkat kesalahan α = 5%. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikan (0.000) < 5%. maka H0 ditolak, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel lokasi toko (store location/X1), produk (merchandise/X2), harga (price/ X3), pelayanan konsumen (customer services/X4), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X5) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. b. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang terdiri dari variabel lokasi toko (store location/X1), produk (merchandise/X2), harga (price/X3), pelayanan konsumen (customer services/X4), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X5) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari lokasi toko (store location/X1), produk (merchandise/X2), harga (price/ X3), pelayanan konsumen (customer services/X4), dan fasilitas
fisik
(phisical
facilities/X5)
secara
parsial
tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (Y) sebagai variabel terikat. H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari lokasi toko (store location/X1), produk (merchandise/X2), harga (price/ X3), pelayanan konsumen (customer services/X4), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X5) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
pada
Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (Y) sebagai variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5% Nilai thitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 14,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 5% dan df=74 yakni 1,995. Tabel 4.17 Hasil Uji t
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Lokasi Produk Harga Pelayanan Fasilitas
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.054 1.495 .245 .087 .284 .068 .391 .090 .311 .075 .011 .026
Standardized Coefficients Beta .237 .320 .315 .303 .027
t .705 2.815 4.184 4.335 4.129 .409
Sig. .483 .006 .000 .000 .000 .684
a. Dependent Variable: Pembelian
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 12 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.17 terlihat bahwa: 1) Variabel lokasi (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,006 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung (2,815) > ttabel (1,995). Pembahasan : Lokasi Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan merupakan salah satu faktor pendorong bagi konsumen untuk berkunjung. Posisi Supermarket Mandiri Simpang Bahagia yang terletak di perempatan jalan (Simpang Empat Bahagia) menjadikan supermarket dilalui banyak kendaraan umum dan lalu lintas pejalan kaki serta visibility (keterlihatan) supermarket menjadi
mudah
terlihat
sehingga
menimbulkan
stimulus
masyarakat untuk berkunjung. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa lokasi toko yang stategis merupakan faktor pendorong yang menjanjikan. Jika manajemen toko mampu
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
memanfaatkan hal itu dengan baik, usaha toko akan mengalami kemajuan yang berarti (Sopiah dan Syihabudhin, 2008:18). 2) Variabel produk (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung (4,184) > ttabel (1,995). Pembahasan : Konsumen akan senang berbelanja di toko yang menjual barang-barang lengkap dan berkualitas. Berdasarkan survei yang pernah dilakukan di Jakarta pada tahun 1999 menunjukkan bahwa faktor yang berkaitan dengan produk (merchandising) seperti kelengkapan item dan kualitas produk, ternyata sangat dominan dalam menciptakan daya tarik suatu peritel (Sopiah dan Syihabudhin, 2008:142). Supermarket Mandiri Simpang Bahagia selain menyediakan berbagai produk makanan juga
menyediakan
produk
nonmakanan
seperti
peralatan
kecantikan, produk kesehatan, dan produk umum lainnya sehingga dengan sekali berbelanja konsumen dapat membeli barang-barang yang dibutuhkan. 3) Variabel harga (X3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung (4,335) > ttabel (1,995).
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Pembahasan : Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara kelima variabel citra toko (lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik). Karena masyarakat memiliki sifat yang cenderung sensitif terhadap harga dan akan selalu mencari produk dengan harga yang miring atau murah. Keputusan penetapan harga semakin penting karena pelanggan saat ini cenderung mencari nilai (value) ketika membeli barang atau jasa (Utami, 2006:199). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian kosumen, bahkan pengaruhnya relatif besar. Perilaku yang demikian tampak dipahami oleh manajemen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia dalam penetapan harga produk, dimana secara keseluruhan responden memberikan penilaian yang baik terhadap penetapan harga-harga produk pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. 4) Variabel pelayanan konsumen (X4) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung (4,129) > ttabel (1,995). Pembahasan : Konsumen tidak saja menuntut produk yang berkualitas dari setiap transaksi yang dilakukan, tetapi juga pelayanan yang diterima pun harus berkualitas. Lebih spesifik, Jhon Wanamaker (Sopiah dan Syihabudhin, 2008:252) menyatakan Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
“Berikan pelayanan yang terbaik serta mutu terbaik, maka akhirnya pasar akan tumbuh di depan rumah anda”. Perusahaan yang menyajikan layanan berkualitas akan menarik calon konsumen potensial menjadi konsumen nyata, dan apabila layanan yang diterima konsumen melebihi atau setidak-tidaknya sama dengan harapan konsumen, maka konsumen akan puas dalam keputusan pembelian. Perilaku yang demikian tampak dipahami oleh manajemen Supermarket
Mandiri Simpang
Bahagia dalam
memberikan pelayanan kepada konsumen dengan penuh perhatian, ramah, cepat, dan cerdas. Karena secara keseluruhan responden memberikan penilaian yang baik terhadap pelayanan konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. 5) Variabel fasilitas fisik (X5) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,684 lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung (0,409) < ttabel (1,995). c.
Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0≤ R 2 ≤1). Hal ini berarti bila R2 = 0, menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan bila R2 mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
terhadap variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb. Ada dua pilihan disini, apakah memakai R square atau Adjusted R Square (R2 yang disesuaikan). Jika variabel lebih dari dua sebagaimana dalam penelitian ini, maka yang dipakai adalah Adjusted r square. Tabel 4.18 Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R .836a
R Square .698
Adjusted R Square .678
Std. Error of the Estimate .742
a. Predictors: (Constant), Fasilitas, Lokasi, Harga, Pelayanan, Produk
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS, 12 Juni 2009
Tabel 4.19 Standar Deviasi Keputusan Pembelian (Y) Statistics Pembelian N
Valid Missing
Std. Deviation
80 0 1.307
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS, 12 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.18 dan 4.19 dapat terlihat bahwa: 1) R = 0,836, berarti hubungan antara lokasi toko (store location/X1), produk (merchandise/X2), harga (price/ X3), pelayanan konsumen (customer services/X4), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X5) terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (Y) sebesar 83,60%. Hal ini berarti hubungannya sangat erat.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
2) Nilai Adjusted R Square sebesar 0,678, berarti 67,80% faktorfaktor keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (Y) dapat dijelaskan oleh lokasi toko (store location/X1), produk (merchandise/X2), harga (price/ X3), pelayanan konsumen (customer services/X4), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X5), sedangkan sisanya 32,20% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. 3) Nilai Standard Error of the Estimated pada penelitian ini adalah 0,742, dimana lebih kecil dibanding nilai standar deviasi keputusan pembelian (Y) pada Tabel 4.19 sebesar 1,307. Maka model regresi lebih bagus bertindak sebagai prediktor keputusan pembelian daripada rata-rata keputusan pembelian itu sendiri.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis pernyataan responden terhadap variabel-variabel citra toko yang terdiri dari lokasi toko, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik, maka secara keseluruhan responden memberikan penilaian yang baik terhadap citra toko pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2. Variabel citra toko yang terdiri dari lokasi toko, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. 3. Variabel citra toko yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan adalah variabel harga. 4. Variabel lokasi toko, produk, harga dan pelayanan konsumen secara parsial atau individual mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, sedangkan variabel fasilitas fisik secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan.
5. Keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan dapat dijelaskan oleh kelima variabel citra toko yang terdiri dari lokasi toko, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik sebesar 67,80%. Sedangkan sisanya 32,20% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut: 1. Meskipun secara keseluruhan citra toko pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan baik menurut konsumen, akan lebih baik apabila manajemen dapat meningkatkan citra tersebut, antara lain melalui: a. Peningkatan pengawasan terhadap kualitas produk yang ditawarkan dengan
memberikan
perhatian
secara
menyeluruh
dan
berkesinambungan terhadap kelayakan penggunaan produk yang ditawarkan, sehingga konsumen akan merasa aman dan puas terhadap produk Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. b. Menciptakan hubungan komunikasi yang lebih baik dengan konsumen dengan mendengarkan keluhan konsumen berupa saran maupun kritik dan selalu memberikan senyuman saat melayani konsumen, sehingga konsumen akan merasa memiliki Supermarket Mandiri Simpang Bahagia dan pada akhirnya Supermarket Mandiri Simpang Bahagia akan dijadikan pilihan utama bagi masyarakat.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
2. Berkaitan dengan lokasi toko yang dinilai strategis oleh responden, maka pihak
manajemen Supermarket
Mandiri Simpang
Bahagia harus
mempertahankan dan meningkatkan persepsi lebih bagus dari konsumen dengan penempatan atau penambahan penunjuk lokasi toko pada jalur ke arah Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. 3. Berkaitan harga merupakan variabel citra toko yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan mendapat penilaian baik dari konsumen, maka pihak manajemen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan harus tetap mempertahankan penetapan harga yang kompetitif untuk mempertahankan posisi tawar toko.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
DAFTAR PUSTAKA Amir, Taufiq. M. 2005. Dinamika Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Angipora, Marius P. 1999. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Edisi Kelima, Riheka Cipta. Berman, Barry and Joel R. Evans. 1998. Retail Management: A Strategic Approach. (7th edition). Upper Saddle River: Pretice Hall Intl., Inc. Kotler, Philip.1997. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta : Edisi Kesembilan, Salemba Empat. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Edisi Pertama, Erlangga. Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Payne, Andrian. 2001. Pemasaran Jasa. Yogyakarta : Penerbit Andi. Puspitasari, Irine YD. 2004. Faktor-faktor Retail Image yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Berbelanja di Giant Hypermarket Surabaya. Jurnal Ekonomi Manajemen, Universitas Kristen Petra Surabaya. Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Media Group. Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk. 2008. Analisis Data Penelitian. Medan:USU Press. Sopiah dan Syihabudhin. 2008. Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sudjana. 2001. Metode Statistika (Edisi Revisi), Bandung : Cetakan Keenam, Penerbit Tarsito. Sugiyono. 2004. Metode Riset Bisnis. Bandung: Cetakan Keenam, Penerbit Alfabeto. Sumarwan, Ujang. (2002). Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Jakarta : PT. Ghalia Indonesia Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Supramono dan Haryanto. 2003. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi. Toyib, Usman. 1998. Retail Management : Manajemen Perdagangan Eceran. Yogyakarta : Buku I, Ekonsia. Utami, Christina. 2006. Manajemen Ritel. Jakarta: Salemba Empat. Linda T. Silitonga. 2008
Minimarket Berpotensi Ungguli Omzet Supermarket dan Hipermarket http://www.indomaret.co.id, diakses oleh Patar Gunawan,tanggal 25 Maret 2009, pukul 22.30 WIB
Mandiri Supermarket. 2009 Mandiri Supermarket Group diakses http://mandirisupermarket.blogspot.com, oleh Patar Gunawan, tanggal 20 Mei 2009, pukul 12.40 WIB Miftachul Chusna. 2008
Belanja Orang Indonesia Tertinggi ke 3 di Asia Pasifik http://www.okezone.com, diakses oleh Patar Gunawan, tanggal 23 April 2009, pukul 20.40 WIB
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
LAMPIRAN
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Lampiran 1 No....... Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH CITRA TOKO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA SUPERMARKET MANDIRI SIMPANG BAHAGIA MEDAN I.
Identitas Responden Petunjuk : Berilah tanda silang [X] pada kolom yang disediakan a. Jenis kelamin anda : [ ] Laki-laki
[ ] Perempuan
b. Usia anda sekarang ini [ ] 17-27 th
[ ] 28-38 th
[ ] > 38 th
c. Referensi pembelian pada Supermarket Mandiri : [ ] Promosi nama
II.
[ ] Keluarga
[ ] Papan
[ ] Teman
Petunjuk Pengisian Kuesioner a. Saya mengharapkan anda untuk menjawab setiap butir pertanyaan dalam daftar kuesioner ini sesuai dengan pengalaman yang anda hadapi b. Untuk setiap pertanyaan, sudah disediakan pilihan jawaban, anda cukup memberikan tanda mencekhlis√( ) pada jawaban yang anda inginkan dan diharapkan hanya memilih satu jawaban. Keterangan :
No
Alternatif Jawaban
Skor
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
1 2 3 4 5
Sangat setuju (SS) Setuju (S) Kurang setuju (KS) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS)
5 4 3 2 1
III. Daftar Pernyataan Variabel Bebas (X) : Citra Toko No Pernyataan Lokasi toko (X1) 1. Lokasi supermarket mudah dijangkau kendaraan umum 2 Letak berdirinya supermarket mudah terlihat 3 Lalu lintas kendaraan di sekitar supermarket lancar 4 Keberadaan toko-toko lain disekitar supermarket dapat melengkapi tujuan belanja anda Produk (X2) 5 Produk yang dijual bervariasi 6 Setiap produk yang ditawarkan memiliki item yang lengkap (warna,ukuran,jenis) 7 Kualitas produk sesuai harapan 8 Ketersediaan (stok) produk selalu terjaga Harga (X3) 9 Harga produk-produk yang ditawarkan bersaing 10 Harga produk yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk 11 Harga eceran (per-unit) dengan harga paket relatif berbeda Pelayanan konsumen (X4) 12 Karyawan supermarket memberikan pelayanan dengan ramah 13 Karyawan cakap dalam menjawab pertanyaan konsumen 14 Karyawan memberikan pelayanan dengan cepat 15 Konsumen tidak diawasi secara langsung oleh karyawan toko sehingga membuat konsumen berbelanja dengan santai Fasilitas fisik (X5) 16 Fasilitas parkir luas 17 Suhu ruangan sejuk 18 Tata letak barang dagangan (display) teratur 19 Jumlah mesin kasir yang tersedia memadai 20 Aliran jalan konsumen lebar sehingga anda leluasa dalam melihat-lihat dan memilih produk.
STS
TS
KS
S
SS
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
Variabel Terikat (Y): Keputusan Pembelian No
Pernyataan
1
Lokasi supermarket mempengaruhi anda dalam keputusan pembelian Produk-produk yang ditawarkan mempengaruhi anda dalam keputusan pembelian Harga produk yang ditawarkan mempengaruhi anda dalam keputusan pembelian Pelayanan karyawan supermarket mempengaruhi anda dalam keputusan pembelian Fasilitas supermarket mempengaruhi anda dalam keputusan pembelian
2 3 4 5
STS
TS
KS
S
Terimakasih Atas Bantuan Anda Untuk Mengisi Kuesioner Ini
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
SS
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
DATA KUESIONER UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
P1 4 4 5 4 3 4 5 4 3 3 4 3 5 4 3 4 5 3 3 4 4 1 4 3 4 4
P2 4 4 5 3 3 4 5 4 3 3 4 2 5 4 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 4 4
P3 3 2 3 4 3 4 5 3 2 3 4 3 3 4 3 4 5 3 3 2 4 3 4 3 4 3
P4 4 1 4 5 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 1 3 1 4 1 4 3 4 3
P5 4 4 5 4 3 4 5 4 1 3 4 3 5 4 3 4 5 3 3 4 4 2 3 3 4 4
P6 3 5 5 4 3 4 3 4 1 3 4 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4
P7 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 5 3 3 3 4 5 2 3 4 4 2 3 3 4 4
P8 4 2 5 3 3 4 5 3 2 3 4 4 5 4 3 4 4 4 2 4 2 1 4 4 3 4
P9 4 4 5 4 3 4 5 2 2 3 4 4 5 3 3 4 5 3 3 4 2 3 3 3 4 4
P10 3 4 5 4 3 4 5 3 3 3 4 3 5 4 3 5 3 4 3 4 3 3 5 3 4 4
P11 4 4 5 4 3 4 5 4 2 3 4 2 5 4 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4 4
P12 4 2 5 5 3 4 5 3 3 3 4 3 5 4 3 5 5 4 3 4 4 1 3 3 4 4
P13 4 3 5 4 3 4 5 4 3 3 4 1 5 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4
P14 4 3 5 4 3 4 5 4 1 3 4 2 5 3 3 5 5 4 3 4 4 1 4 3 4 4
P15 4 4 5 5 3 4 3 4 3 3 4 3 5 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4
P16 3 3 5 4 3 5 4 3 3 3 4 3 5 1 3 5 5 4 2 2 4 2 4 4 3 3
P17 5 4 3 5 3 4 5 4 2 3 4 3 5 3 3 4 5 3 3 4 3 3 4 3 4 4
P18 4 4 5 4 3 4 5 4 3 3 4 3 5 4 3 5 5 3 3 4 3 3 4 2 4 4
P19 3 4 2 5 3 4 4 4 3 3 4 3 5 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 2 4 4
P20 4 4 3 4 3 4 5 4 1 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4
P21 2 3 4 3 3 4 5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4
P22 3 4 5 4 3 4 3 4 2 1 4 4 5 4 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 2 4
P23 3 4 5 4 3 3 5 3 1 4 4 3 5 3 4 4 5 3 1 4 4 3 4 3 4 4
P24 4 3 5 3 3 4 5 4 1 3 4 3 5 3 1 2 5 3 3 4 4 3 4 2 4 4
P25 3 4 5 4 3 4 5 4 3 3 4 3 5 3 3 4 5 3 1 4 4 3 4 3 4 4
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
5 2 4 3 4 5 1 4 3 4 4 2 3 4
5 3 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4
5 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 4 3
5 3 4 3 4 5 2 2 4 3 4 3 3 2
5 2 4 2 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4
5 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3
5 4 4 4 3 5 3 4 5 4 3 4 4 1
5 3 3 2 3 4 3 4 5 4 4 3 4 2
5 4 4 2 4 4 3 4 5 4 3 1 3 4
5 3 3 1 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4
5 4 4 3 4 5 3 4 5 4 3 3 4 3
5 3 3 4 3 5 3 4 5 4 4 3 4 4
5 4 3 4 3 4 3 4 5 4 3 3 4 4
5 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 2 3
5 1 3 4 4 5 3 4 5 4 3 3 1 4
5 4 3 3 4 5 3 4 5 4 3 3 2 3
5 3 4 4 3 5 3 4 5 4 3 4 4 4
5 4 4 3 4 5 3 4 5 4 5 4 3 4
5 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 2 2
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
5 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4
5 4 4 2 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3
5 4 4 1 4 2 3 3 5 4 4 4 2 3
5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 3 4 2 4
5 4 4 1 4 5 3 4 3 4 3 3 4 4
5 4 3 3 4 5 3 4 5 4 4 2 1 4
DATA KUESIONER PENELITIAN n P1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
P2 5 5 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
P3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5
P4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4
P5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
P6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
P7 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 5
P8 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4
P9 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 3 3 4 5
5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 3 3 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 5 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 1 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 5 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 3 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 2 5 4 5 3 4 5
3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 3 4 4 1 5 4 5 4
3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 1 5 5 5 5 4 5 5 4
5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 4 2 4 5 4 5 3 4 4 3 5 4 4 3 5 5 3 5 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5
5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4
5 3 4 3 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4
3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 5 3 4 5 5 4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 5
4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5
3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 5 4 2 4 5 3 3 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4
3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 2 3 4 4 5 4 3 5 4 2 4 5 3 5 3 4
3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 5 5 4 2 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 3
3 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 2 5 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 5 3 4
4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 5 4 2 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 3 3 3 5 5 4 4 5 2 5 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3
4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5 5 4 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 5 5 4 3 3 5 5 3 4 5
3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 5 4 3 4 3 4 3 3 2 3 5 5 4 1 4 2 2 4 3 3
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 3 4 3 5 4 3 4 5 3 3 4 5 5
4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 3 5 4 4
3 5 3 5 2 5 2 4 3 5 4 5 5 5 3 4 3 4 5 5 4 4 3
5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 4 2 5 2 5 5 4 5 4 3 5 4 4
3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 3 3 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 1 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4
4 4 3 4 5 4 5 5 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 3 4 3 4
4 3 4 5 4 4 4 3 5 5 3 4 5 4 5 2 3 5 5 4 5 5 3
4 4 3 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 3 4 4 5
5 5 4 3 5 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 3 5 4
4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 3 4 4 4 3 2 3 5 4 4 5 5 4
5 4 5 4 5 4 2 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 3 4
3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 3 2 4 5 4
4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4
5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4
5 3 5 4 2 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 5 4 5 5 3 4 3 4
5 3 4 5 2 4 4 5 3 4 3 5 3 4 4 5 4 5 4 3 2 3 4
5 3 4 5 3 4 3 3 5 4 2 4 5 4 4 5 3 5 4 4 2 3 4
5 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4
5 3 4 4 2 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 3 5
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
3 5 3 4 5 5 4 5 5 4 5 3 5 5 3 4 3 5 5 3 4 3 4
4 5 4 5 3 5 5 4 3 5 5 5 4 3 2 5 5 4 5 4 5 5 4
4 3 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 5 2 4 3 4 5 5 5 5
4 5 2 4 5 4 2 4 5 4 4 3 4 2 5 4 1 5 4 3 4 3 4
4 3 4 3 3 2 4 3 2 4 1 3 3 5 4 3 5 5 3 3 4 5 3
TABEL TABULASI REGRESI n
X1
X2
X3
X4
X5
Y
1
20
20
15
18
22
22
2
18
17
13
17
22
21
3
16
19
12
17
22
23
4
12
17
15
15
15
20
5
16
16
12
15
20
19
6
15
16
12
15
20
19
7
17
18
14
15
18
20
8
17
17
13
17
18
20
9
16
16
12
17
20
19
10
17
15
12
15
15
18
11
16
16
12
16
20
19
12
17
18
13
17
20
22
13
19
19
15
18
13
23
14
16
17
12
15
21
20
15
17
17
12
15
21
19
16
16
17
12
15
18
19
17
17
17
12
15
12
19
18
16
16
12
16
20
20
19
16
16
12
16
15
19
20
15
17
12
13
18
18
21
15
18
12
14
15
18
22
16
15
11
15
9
19
23
15
16
12
16
18
18
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
24
14
13
10
18
22
19
25
15
15
12
17
19
19
26
17
18
12
19
19
21
27
17
18
12
17
25
21
28
18
15
12
17
16
18
29
16
16
12
15
20
19
30
16
16
12
15
18
19
31
16
18
12
15
19
20
32
16
20
12
17
21
20
33
15
17
14
15
20
21
34
15
16
12
14
17
19
35
17
16
12
17
20
20
36
16
16
12
15
20
20
37
15
14
13
14
15
18
38
18
17
13
17
14
22
39
17
17
13
16
21
20
40
15
12
11
15
25
18
41
18
18
12
16
20
21
42
17
17
14
16
10
21
43
17
17
13
16
21
20
44
17
16
13
16
23
20
45
15
15
14
17
19
19
46
15
17
12
16
20
19
47
16
16
13
17
20
20
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
48
18
18
15
19
20
22
49
17
15
14
19
22
22
50
16
16
14
16
22
20
51
15
15
12
15
19
19
52
16
17
14
14
20
20
53
16
15
13
16
24
20
54
17
19
14
16
20
21
55
15
15
12
16
25
19
56
17
19
12
17
18
21
57
16
16
13
18
19
20
58
16
15
13
17
25
19
59
17
15
14
15
15
21
60
14
15
11
17
21
17
61
17
17
13
16
22
21
62
16
17
13
17
11
20
63
16
17
12
18
21
21
64
15
17
12
13
19
18
65
17
17
13
17
21
20
66
16
17
12
17
21
20
67
18
18
13
17
22
21
68
15
13
12
16
16
19
69
15
17
12
15
21
19
70
17
17
14
16
18
21
71
16
16
12
17
20
19
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.
72
15
15
11
17
20
19
73
15
15
11
17
25
18
74
14
15
12
16
19
18
75
18
18
13
18
25
22
76
17
18
13
17
22
21
77
14
16
10
15
17
18
78
18
18
12
17
17
22
79
17
17
14
16
15
21
80
16
16
13
16
21
20
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan, 2010.