PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE BERBANTUAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III (MI Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Mia Khairunnisa Kurniawati NIM 1113018300009
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH KKKKKKKKKKKKKK JAKARTA KKKKKKKKKKKKKK 2017
ABSTRAK MIA KHAIRUNNISA KURNIAWATI (NIM: 1113018300009). Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media video terhadap Hasil Belajar IPS Siswa. Skripsi. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III. Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Hidayah Lestari tahun ajaran 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan penelitian Nonquivalent Control Group Design. Penarikan jumlah sample dalam penelitin ini menggunakan rumus Slovin, sampel terdiri kelas eksperimen yang berjumlah 16 siswa dan kelas kontrol yang berjumlah 16 siswa. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh dari hasil pretest dan postest yang berupa soal pilihan ganda berjumlah 30 soal. Proses analisis data kedua kelompok menggunakan uji-t dengan bantuan program SPSS 20,0. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas III yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media video lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar IPS siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu 90,21 > 74,79. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan uji pengaruh (effect size) dengan menggunakan rumus perhitungan Cohen’s d, diperoleh nila effect size (d) sebesar 0,79. Nilai effect size yang diperoleh menginterpretasikan bahwa penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video memiliki pengaruh dalam kategori sedang. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang baik dari penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III MI Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Scramble, Media video, Hasil Belajar IPS
i
ABSTRACT MIA KHAIRUNNISA KURNIAWATI (NIM: 1113018300009). Influence of the Media-Assisted Scramble Learning Model on Student IPS Learning Outcomes. Essay. Teacher Education Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Faculty of Tarbiyah and Teacher Sciences (FITK), Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2017. This study aims to determine the effect of the use of learning media-aided media scramble model on the results of IPS class III student learning. This research was conducted at MI Al-Hidayah Lestari academic year 2016/2017. The research method used is quasi experiment (Quasi Eksperimen) with Nonquivalent Control Group Design research design. Withdrawal amount of sample in this research using Slovin formula, the sample consists of experiment class which amounted to 16 students and control class which amounted to 16 students. Sampling is done by purposive sampling technique. This research data is obtained from pretest and posttest which is a matter of multiple choice of 30 questions. The data analysis process of both groups uses t-test with the help of SPSS 20.0 program. The result of data analysis shows that the average score of learning result of IPS of the third grade students taught by using video-aided media scramble model is higher than the mean of IPS learning result of students taught by using conventional learning model that is 90,21> 74, 79. In addition, based on the results of the calculation of effect test (effect size) by using the formula calculation Cohen's d, obtained indigo effect size (d) of 0.79. The value of the effect size obtained interprets that the use of video-aided media scramble model has an influence in the medium category. Thus, this indicates that there is a good influence of the use of media-aided media scramble learning model on the learning outcomes of IPS students of third grade MI Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus South Jakarta. Keywords: Scramble Learning Model, Video Media, IPS Learning Outcome
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan kuasa-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelsaikan laporan karya ilmiah berupa proposal penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Video Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III (MI Al-Hidayah Lestari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan).” Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana strata 1 (S1) Shalawat serta salam tak lupa teriring kepada Baginda Rasulullah SAW, yang membawa peradaban manusia keluar dari masa kegelapan dan kebodohan menuju masa yang terang dipenuhi oleh cahaya dan semoga salam tercurah pada keluarga dan para sahabatnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak terlepas dari bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Mudahmudahan Allah SWT membalas jasa dan kebaikan budi mereka yang telah membantu menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syaruf Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Khalimi, M.A, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
4. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar memberikan masukan serta pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. 5. Anis Fuadah Z., M.Pd.I, selaku dosen pembimbing II yang dengan senantiasa memberikan arahan, semangat, dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. 6. Seluruh dosen dan staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 7.
Hj. Farida, S.Pd.I., selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Lestari yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
8.
Saalih, selaku Guru mata pelajaran IPS Kelas III A di MI Al-Hidayah Lestari yang telah memberikan kesempatan dan bersedia bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian.
9.
Elyanah, S.Pd.I, selaku Guru mata pelajaran IPS Kelas III B di MI AlHidayah Lestari yang telah memberikan kesempatan dan bersedia bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian.
10. Siswa dan siswi kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Lestari. 11. Teruntuk ibundaku Rumiyati dan ayahandaku Kusnadi, terima kasih karena kalian sudah menjadi penguatku, terima kasih atas segala pengorbanan kalian dan terima kasih atas doa yang tiada henti kalian panjatkan demi kebahagiaan dan kesuksesanku. 12. Seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan do’a dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
13. Teruntuk kamu (Akbar Asha Putra), terima kasih atas segala motivasi, saran, pengorbanan,
dan
kesabarannya
menghadapi
keluh
kesahku
dalam
menyelesaikan skripsi ini, sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik dan mendapatkan gelar ini (S.Pd). 14. Sahabat-sahabat tercintaku, Nur Rahim, Maya Julia, Laela Maghfiroh, Fika Muthiaturrahmah, dan Aulia Rahmawati yang selalu memberikan semangat, masukan, bantuan yang tiada hentinya. Love Manis Manja Gengs (MMG). 15. Teruntuk teman seperjuangan PGMI A Kece 2013, terima kasih atas kenangan indah yang telah terukir selama masih berada di bangku perkuliahan. 16. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini yang tiada dapat disebutkan satu-persatu. Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga segala perhatian, motivasi dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal kebaikan. Amin Penulis menyadari sepenuhnya dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membacanya.
Jakarta, Juli 2017
Penulis v
DAFTAR ISI Contents ABSTRAK .............................................................................................................. i ABSTRACT ............................................................................................................ ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah ................................. Error! Bookmark not defined. C. Pembatasan Masalah ................................ Error! Bookmark not defined. D. Rumusan Masalah .................................... Error! Bookmark not defined. E. Tujuan penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined. F. Kegunaan Penelitian ................................ Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Hasil Belajar............................................. Error! Bookmark not defined. 1.
Pengertian Belajar ............................. Error! Bookmark not defined.
2.
Pengertian Hasil Belajar ................... Error! Bookmark not defined.
3.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar .... Error! Bookmark not defined.
4.
Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar ......... Error! Bookmark not defined. vi
B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................ Error! Bookmark not defined. 1.
Pengertian IPS................................... Error! Bookmark not defined.
2.
Tujuan pembelajaran IPS .................. Error! Bookmark not defined.
3.
Prinsip Pembelajaran IPS MI ............ Error! Bookmark not defined.
4.
Karakteristik Pembelajaran IPS ........ Error! Bookmark not defined.
5.
Karakteristik Materi Uang ................ Error! Bookmark not defined.
C. Model Pembelajaran Scramble ............... Error! Bookmark not defined. 1.
Pengertian Model Pembelajaran Scramble ..... Error! Bookmark not defined.
2.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Model Scrambel........ Error! Bookmark not defined.
3.
Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Scramble ..... Error! Bookmark not defined.
D. Media Pembelajaran................................. Error! Bookmark not defined. 1.
Pengertian Media Pembelajaran ....... Error! Bookmark not defined.
2.
Manfaat Media Pembelajaran ........... Error! Bookmark not defined.
E. Media Video............................................. Error! Bookmark not defined. 1.
Pengertian Media Video ................... Error! Bookmark not defined.
2.
Langkah-langkah Pemanfaatan Video ............ Error! Bookmark not defined.
3.
Kelebihan dan Kelemahan Media Video ........ Error! Bookmark not defined.
F. Penerapan Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Video Pada Materi Uang ............................................. Error! Bookmark not defined. G. Hasil Penelitian yang Relevan ................. Error! Bookmark not defined. H. Kerangka Berpikir .................................... Error! Bookmark not defined. I. Hipotesis Penelitian ................................. Error! Bookmark not defined. vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian .................. Error! Bookmark not defined. B. Metode Penelitian .................................... Error! Bookmark not defined. C. Populasi dan Sampel ................................ Error! Bookmark not defined. 1.
Populasi ............................................. Error! Bookmark not defined.
2.
Sampel .............................................. Error! Bookmark not defined.
D. Teknik Pengumpulan Data ....................... Error! Bookmark not defined. E. Instrumen Penelitian ................................ Error! Bookmark not defined. F. Uji Coba Instrumen .................................. Error! Bookmark not defined. G. Teknik Analisis Data................................ Error! Bookmark not defined. H. Hipotesis Statistik .................................... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .......................................... Error! Bookmark not defined. B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis . Error! Bookmark not defined. 1.
Uji Normalitas................................... Error! Bookmark not defined.
2.
Uji Homogenitas ............................... Error! Bookmark not defined.
C. Pengujian Hipotesis ................................. Error! Bookmark not defined. 1.
Uji-T Pretest ..................................... Error! Bookmark not defined.
2.
Uji-T Postest ..................................... Error! Bookmark not defined.
D. Uji Pengaruh (Effect Size) ....................... Error! Bookmark not defined. E. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian ............ Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. KESIMPULAN ........................................ Error! Bookmark not defined. B. IMPLIKASI ............................................. Error! Bookmark not defined. viii
C. SARAN .................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar IPS Kelas III Semester 2.... 24 Tabel 2.2 Indikator Pembelajaran Materi Uang.......................................................25 Tabel 2.3 Penerapan Model Scramble Berbantuan Media Video............................ 44 Tabel 3.1 Kegiatan dan Waktu Penelitian................................................................53 Tabel 3.2 Rancangan Desain Peneltian....................................................................55 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar.............................................................60 Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru........................................................... 63 Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa..........................................................65 Tabel 3.6 Interpretasi Validitas................................................................................67 Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen.................................................................. 67 Tabel 3.8 Interpretasi Reliablitas............................................................................. 68 Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen...............................................................69 Tabel 3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran...................................................................69 Tabel 3.11 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal.............................................. 70 Tabel 3.12 Klasifikasi Daya Pembeda....................................................................... 70 Tabel 3.13 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal.................................................71 Tabel 3.14 Interpretasi Effect Size.............................................................................. 73 ix
75
Tabel 4.1 Data Hasil Pretest dan Postest................................................................. Tabel 4.2 Deskripsi Data Pretest............................................................................. 76 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest........................................................... 77 Tabel 4.4 Deskripsi Data Postest............................................................................. 79 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Postest........................................................... 80 Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Pretest dan Postest.....................................................81 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest.................................................................... 83 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Postest....................................................................85 Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Pretest................................................................ 86 Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Postest................................................................ 87 Tabel 4.11 Hasil Uji-T Pretest...................................................................................88 Tabel 4.12 Hasil Uji-T Postest...................................................................................88 Tabel 4.13 Group Statictics Postest...........................................................................89 Tabel 4.14 Rata-rata Hasil Belajar IPS Siswa............................................................90
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Media Scramble....................................................................................30 Gambar 4.1 Grafik Histrogram Pretest....................................................................78 Gambar 4.2 Grafik Histrogram Postest....................................................................80 Gambar 4.3 Histogram Hasil Uji Normalitas Pretest.............................................. 84 Gambar 4.4 Histogram Hasil Uji Normalitas Pretest.............................................. 85
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir..................................................................................52
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara........................................................................... 101 Lampiran 2 Hasil Wawancara..................................................................................102 Lampiran 3 Soal Uji Instrumen................................................................................104 Lampiran 4 Kunci jawaban Soal Uji Instrumen.......................................................112 Lampiran 5 Korelasi Skor Butir dengan Skor Total................................................ 113 Lampiran 6 Reliabilitas Tes..................................................................................... 116 Lampiran 7 Daya Pembeda...................................................................................... 118 Lampiran 8 Tingkat Kesukaran................................................................................121 Lampiran 9 Soal Pilihan Ganda (Pretest)................................................................ 124 Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Pretest................................................................ 129 Lampiran 11 RPP IPS Pertemuan 1 Kelas Eksperimen............................................130 Lampiran 12 RPP IPS Pertemuan 2 Kelas Eksperimen............................................145 Lampiran 13 RPP IPS Pertemuan 3 Kelas Eksperimen............................................158 Lampiran 14 RPP IPS Pertemuan 4 Kelas Eksperimen............................................169 Lampiran 15 RPP IPS Pertemuan 5 Kelas Eksperimen............................................ 180 Lampiran 16 RPP IPS Pertemuan 6 Kelas Eksperimen............................................ 194 Lampiran 17 Soal Pilihan Ganda (Postest).............................................................. 205 xiii
210
Lampiran 18 Kunci Jawaban Soal Postest................................................................ Lampiran 19 Hasil Pretest dan Postest Kelompok Kontrol...................................... 211 Lampiran 20 Hasil Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen............................... 212 Lampiran 21 Frekuensi Statistik Hasil Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol.........................................................................................213 Lampiran 22 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol............................................................................................... 214 Lampiran 23 Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol............................................................................................... 215 Lampiran 24 Uji Normalitas Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol............................................................................................... 216 Lampiran 25 Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol......................................................................................... 217 Lampiran 26 Uji Hipotesis Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol............................................................................................... 218 Lampiran 27 Group Statistics Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.......................................................................219 Lampiran 28 Dokumentasi........................................................................................ 220
xiv
1
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bagian yang penting bagi kehidupan manusia, dimana melalui pendidikan dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dengan potensi yang diusahakan untuk berkembang melalui pengalaman pembelajaran. Hal tersebut sesuai isi undang-undang tentang sistem pendidikan nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas disiapkan untuk dapat menghadapi perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dari itu pemerintah berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui pendidikan. Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan meningkatkan mutu pendidikan dalam keseluruhan sistemnya, banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah, seperti pemberian bantuan operasional sekolah (BOS), beasiswa, penyempurnaan perangkat kurikulum, fasilitas pembelajaran, serta pendidikan dan pelatihan yang diberikan untuk guru. Dengan demikian guru yang memiliki peran sangat penting dalam proses pendidikan diharapkan dapat mendesain program pembelajaran dengan baik sehingga mendapatkan hasil belajar yang memuasakan, salah satunya dapat
1
Zurinal dan Wahdi.S, Ilmu Pendidikan Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, (Jakarta: UIN Press, 2006), h. 158.
11
2
menggunakan model pembelajaran dengan bantuan media yang sesuai dalam pembelajaran IPS. IPS adalah subjek berharga yang memberikan makna dan arah yang diperlukan untuk mengembangkan potensi diri sebagai warga negara dalam negara demokrasi.2 Melalui mata pelajaran IPS, siswa dapat diarahkan untuk memberikan wawasan yang luas mengenai kehidupan sosial dan masyarakat dalam rangka mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat juga untuk mengembangkan potensi diri dalam bidang pengetahuan sosial sertra bermanfaat pula mengembangkan pedidikannya kejenjang yang lebih tinggi serta menjadi anggota masyarakat yang baik dengan menaati aturan yang berlaku. Oleh karena itu sudah seharusnya program pembelajaran dalam bidang pendidikan didesain oleh guru untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran beserta bantuan media pembelajaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Namun pada kenyataannya, berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS kelas III di MI Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan, beliau menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran beliau lebih sering menggunakan metode ceramah diselingi tanya jawab saja serta lebih sering tidak dibarengi dengan penggunaan media pembelajaran. Kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran dikarenakan sulitnya guru menemukan media yang sesuai dengan materi pelajaran IPS yang dianggap terlalu luas. Media pembelajaran yang sudah pernah digunakan adalah media gambar, seperti gambar rumah adat dan alat musik tradisional. Hal tersebut menyebabkan hasil UAS pada semester I tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran IPS terdapat 43,5% belum mencapai KKM dan 56,7% telah mencapai KKM, dimana KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 65.3 2 Holly McBride, dkk. 2013. Pulling Social Off the Educational Backburner (The Oregen Journal of the Social Studies). Vol. 1, No.2., h.13 (http://www.oregonsocialstudies.org/wp-content/oploads/2013/01/OJSS-Journal-0101.pdf) 3 Saalih, Wawancara, Jakarta, 12 Januari 2017.
2
3
Permasalahan yang telah dipaparkan berdasarkan hasil wawancara diperkuat dengan adanya pendapat yang sesuai yakni Fout et al menyatakan bahwa banyak penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nilai studi sosial siswa sangat rendah di antara mata pelajaran lain, bahkan mereka cenderung merasa bosan terhadap pembelajaran studi sosial dengan metode ceramah.4 Selain itu proses pembelajaran IPS dengan model atau metode yang kurang bervariasi dapat menimbulkan kejenuhan terhadap diri siswa dan berakibat
pembelajaran
IPS
menjadi
kurang
menarik.5
Pendekatan
pembelajaran tradisional ini kurang menggunakan alat atau media yang memadai, sehingga hasil belajar siswa kurang luas dan mendalam, malahan cenderung verbalistis.6 Penggunaan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, dimana media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam waktu yang cukup lama.7 Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi tanpa disertai media dapat menjadi permasalahan dalam rangka memberikan pemahaman kepada siswa pada materi pelajaran IPS khususnya. Proses pembelajaran yang terjadi dirancang tanpa model pembelajaran yang bervariasi beserta kurangnya penggunaan media akan menciptakan situasi belajar di dalam kelas yang monoton dan satu arah, dimana guru berceramah dan siswa pasif mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru. Sehingga antusias siswa dalam proses pembelajaran masih relatif rendah, hal tersebut terlihat dari masih banyak siswa yang
malas untuk membaca, belajar dan
mengerjakan soal-soal latihan secara mandiri. Dalam rangka mencapai keberhasilan dalam pembelajaran IPS khusunya potensi siswa, hendaknya
4
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 2., h. 108. 5 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, (Jakarta:Prenamedia Group, 2014), h. 34. 6 Gunawan, op.cit., h. 58. 7 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Cet-5, h. 97.
3
4
seorang guru sebagai salah satu faktor keberhasilan belajar mengajar mampu memberikan inovasi dalam menyampaikan pengajaran sehingga tercipta suasana pembelajaran yang aktif, kreati, efektif, interaktif dan menyenangkan bagi siswa sehingga konsep mudah dipahami dan bertahan lama dam struktur kognitif siswa. Permasalahan yang telah dipaparkan di atas dapat terselesaikan apabila proses pembelajaran yang dirancang guru dapat membuat siswa terlibat secara aktif di dalamnya. Cara yang digunakan adalah dengan menggunakan model pembelajaran berbantuan media yang dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi peserta didik dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media video. Model pembelajaran scramble adalah model pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban atas sebuah pertanyaan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang telah diacak sehingga membentuk suatu jawaban konsep yang dimaksud.8 Model pembelajaran scramble dengan berbantuan media video. Video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.9 Pada model pembelajaran scramble, siswa dilatih kecepatan berpikir, konsentrasi, melatih kedisiplinan, dan berkompetensi antarkelompok. Hal ini tentu akan lebih memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sebab
siswa
akan
saling
berkompetisi
untuk
memecahkan
suatu
permasalahan. Melalui media video dapat disajikan materi pelajaran yang lebih luas dan konkret. Media video telah terbukti memiliki kemampuan yang efektif (penetrasi lebih dari 70%) untuk menyampaikan informasi, hiburan, dan pendidikan.10 Proses pembelajaran yang didesain dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media video dapat memperjelas 8
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Refika Aditama, 2013), Cet. 3, h. 84. 9 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press, 2015), Cet. VIII, h. 301. 10 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajran:Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet.1, h. 30.
4
5
materi pembelajaran serta menimbulkan kegairahan dalam belajar, dimana pelaksanaan metode pembelajaran scramble tersebut mencerminkan suasana pembelajaran yang aktif dan kompetitif dengan ketepatan dan kecepatan berpikir sebagai kunci utama dan penggunaan media video memberikan pengaruh postif dalam rangka peningkatan dan mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar, dengan membangkitnya keinginan, minat, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar sehingga diharapkan penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang lebih baik, seperti yang telah dipaparkan di atas. Berdasarkan masalah yang ada dan kelebihan yang terdapat pada model pembelajaran scramble dan media video sebagai alat bantu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Scramble Berbantuan Media Video terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III MI Al-Hidayah Lestari”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas,
maka
identifikasi
permasalahannya sebagai berikut: 1. Hasil belajar IPS siswa yang relatif rendah 2. Proses pembelajaran dilaksanakan secara pasif, dimana dalam prosesnya guru sebagai pusat pembelajaran. 3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang optimal 4. Pemanfaatan media yang kurang dalam proses pembelajaran C. Pembatasan Masalah Agar mencapai tujuan yang diharapkan, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan agar tidak terlalu melebar, lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian pada point pertama, ketiga, dan keempat. Berdasarkan masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan eksperimen dengan menguji cobakan model pembelajaran scramble
5
6
berbantuan media video untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III MI AlHidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan? 2. Berapakah besar pengaruh model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III MI AlHidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan?
E. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III MI Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan. 2. Untuk mengetahui besar pengaruh model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III MI Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan.
F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkuat teori bahwa penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti selanjutnya. 6
7
a) Siswa Penelitian ini dapat memudahkan siswa untuk memahami pembelajaran IPS, memberikan pengalaman bermakna dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
menjadi lebih mudah, dan
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPS. b) Guru Sebagai masukan bahan pertimbangan dalam menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media video yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa c) Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah. d) Peneliti Selanjutnya Sebagai calon guru pada masa yang akan datang dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk selanjutnya diterapkan pada prose pembelajaran di sekolah, serta sebagai penambah pengetahun, wawasan dan pengalaman tentang penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS siswa untuk dapat ditularkan kepada guru MI/SD dan mahasiswa PGMI.
7
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara peserta didik dengan sumber-sumber atau objek belajar, baik yang secara sengaja diracang (by design) maupun yang tidak secara sengaja dirancang tetapi dimanfaatkan (by utilization).1 Sejalan dengan itu Burton menyatakan dalam buku Ahmad Susanto bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.2 Menurut Hilgard dalam buku Ahmad Susanto, belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.3 Dalam buku Agus Suprijono Harold Spears menyatakan bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. 4 Gagne menyatakan dalam buku Agus menyatakan bahwa belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas yang diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang
1
Suyono dan Haryanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016), Cet. Ke-6, h. 13. 2 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), Cet. 1, h. 3. 3 Ibid,. h. 3. 4 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), Cet. Ke-XIV, h. 2.
88
9
secara alami.5 Menurut Morgan dalam buku Agus Suprijono menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.6 Menurut ahmad susanto belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.7 Reber dalam buku Agus Suprijono menyatakan bahwa belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.8 Pernyataan tersebut sesuai dengan kenyataan yang terjadi dimana guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan yang dimiliki, bertanggung jawab untuk menciptakan situasi serta memberikan motivasi, sedangkan siswa yang menerima dan mengumpulkannya serta bertanggung jawab untuk belajar. Berdasarkan pernyataan dari beberapa ahli mengenai pengertian belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas seperti latihan dan pembiasaan yang dilakukan seseorang secara langsung dalam rangka mendapatkan pengetahuan sehingga terjadinya perubahan tingkah laku secara positif dan bersifat menetap. Belajar dalam prosesnya memiliki beberapa prinsip, diantaranya yaitu: a. Belajar sebagai perubahan perilaku. b. Belajar merupakan suatu proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. c. Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.9
5
Ibid., h. 2. Ibid., h. 3. 7 Ahmad Susanto, op.cit., h. 4. 8 Suprijono, op.cit., h. 3. 9 Ibid, h. 4. 6
9
10
Memperoleh pengetahuan melalui proses belajar itu penting, dimana salah satu ayat Al-Qur’an yang mewajibkan orang untuk belajar agar memperoleh ilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah Swt:
ۗۗ قُ ْل ه َْل يَ ْست َ ِوى ٱلَّذِينَ َي ْعلَ ُمونَ َوٱلَّذِينَ ََل َي ْعلَ ُمونَ ۗ ِإنَّ َما يَتَذَ َّك ُر أ ُ لولُ ل ۟ و )9 : ب ( ۟لزمر ِ َْٱْل َ ْل َٰب Artinya: “...Katakanlah apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya orang-orang yang berakalah yang mampu menerima pelajaran.” (QS.Az-Zumar:9) Berdasarkan ayat di atas dijelaskan bahwa diwajibkannya manusia untuk belajar agar tidak kosong akalnya maupun jiwa raganya. Manusia lahir dalam keadaan kosong, maka Allah Swt memberikan bekal potensi yang bersifat jasmaniah untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan manusia.10 Jadi belajar itu sangat penting untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mengembangkannya agar berguna bagi manusia untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Berbeda dengan halnya manusia yang tidak belajar sehingga tidak mengetahui apapun dan tidak dapat memecahkan masalah dalam kehidupan. 2. Pengertian Hasil Belajar Menurut Gagne dalam buku Ahmad Susanto, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori.11 Menurut Nawawi yang dikutip dalam buku Purwanto, hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
Sakilah, “Belajar dalam Perspektif Islam”, Jurnal Menara, Vol.2, No.2, 2013, h. 160. (https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0ahUKEwjB_vGFo4LVAhVEn5Q KHa1VBDcQFggfMAE&url=http%3A%2F%2Fejournal.uinsuska.ac.id%2Findex.php%2FMenara%2Farticle%2Fdownload%2F419%2F400&usg=AFQjCN G9VmhSl7MgGJMJnVAuXADAU1kWCg) 11 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014), Cet. 4, h. 42. 10
10
11
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.12 Sedangkan menurut Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.13 Menurut Winkel dalam buku Purwanto, hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson, dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.14 Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunl dalam Teori Belajar & Pembelajaran di sekolah dasar karangan Ahmad Susanto, bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa.15 Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkatan keberhasilan seseorang akibat adanya suatu perubahan yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran yang ditunjukkan dengan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk skor. Hasil belajar atau perubahan perilaku kemampuan dapat berupa hasil utama pengajaran (instructional effect) maupun hasil sampingan pengiring (nurturant effect). Hasil utama pengajaran yaitu hasil belajar yang memang telah direncanakan dalam tujuan pengajaran, sedangkan hasil pengiring yaitu hasil belajar yang tidak direncanakan sebelumnya dalam tujuan pengajaran.16 Misalnya setelah mengikuti pelajaran siswa mendapat nilai yang baik sebagai hasil utama dan siswa menyukai pelajaran IPS
12
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, (Jakarta:Prenadamedia Group, 2014), op.ci.t, h. 5. 13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), Cet. 1, h. 22. 14 Purwanto,op.cit., h. 45. 15 Ahmad Susanto, loc.cit. 16 Purwanto, op.cit., h. 49.
11
12
yang semula tidak disukainya sebagai hasil pengiring, dikarenakan cara mengajar guru yang menyenangkan. Apabila hasil belajar atau perubahan perilaku sudah tercapai yang meliputi hasil utama dan hasil sampingan dapat terlihat melalui ciri-ciri yang ada. Berikut adalah ciri-ciri perubahan perilaku sebagai hasil belajar: a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup. d. Positif atau berakumulasi. e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f. Permanen atau tetap. g. Bertujuan atau terarah. h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.17 Sedangkan menurut Djamarah dan Zain, hasil belajar telah tercapai apabila telah terpenuhi dua indikator, yaitu: a. Daya serap terhadap pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok. b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus telah dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.18 Keberhasilan seseorang dalam hal ini siswa melalui kegiatan pembelajaran yang ditunjukkan dengan adanya perubahan yang lebih baik, ditandai dengan terlihatnya ciri-ciri atau terpenuhinya dua indikator hasil belajar. Oleh sebab itu, penilaian terhadap proses belajar-mengajar tidak hanya bermanfaat bagi guru, tetapi juga bermanfaat bagi siswa yang pada saatnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainya. 3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar Menurut teori Gestalt yang dikutp dalam buku Ahmad Susanto, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara 17
Suprijono, op.cit., h. 4. Ahmad Susanto, op.cit., h. 3.
18
12
13
kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, yaitu siswa itu sendiri meliputi kemampuan berpikir, motivasi, minat, kesiapan belajar dan hal yang kedua dipengaruh oleh lingkungannya meliputi sarana dan prasarana, kompetensi guru, kerativitas guru, sumber belajar, metode dan keluarga.19 Pendapat senada dikemukakan oleh Walisman dalam buku Ahmad Susanto, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal yaitu: a. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. b.
Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.20 Adapun menurut Abu ahmad dan Joko dalam buku Faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar: a. Faktor raw input (yakni faktor murid/anak itu sendiri) di mana tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam: 1) Kondisi fisiologis 2) Kondisi psikologis b. Faktor environmental input (yakni faktor lingkungan), baik itu lingkungan alami ataupun lingkungan sosial. c. Faktor instrumental input, yang didalamnya antara lain terdiri dari: 1) Kurikulum 2) Program/bahan pengajaran 3) Sarana dan fasilitas 4) Guru (tenaga pengajar)21 19
Ibid, h. 12. Ibid., h. 12-13. 21 Ahmadi dan Joko, Strategi Belajar Mengajar (SBM), (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 20
103.
13
14
Ruseffendi dalam buku Ahmad Susanto mengidentifikasi faktorfaktor yang memengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh macam, yaitu: kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar, minat anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat.22 Faktor-faktor pengaruh hasil belajar yang telah dipaparkan di atas harus diperhatikan oleh guru dalam merencanakan proses pembelajaran agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan dengan diperolehnya penguasaan terhadap materi pelajaran yang disampaikan sebagai suatu hasil belajar. 4. Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar Pengukuran (measurement) adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat ukurnya dan kemudian menerkakan angka menurut sistem aturan tertentu.23 Sejalan dengan itu menurut Rasyid dan Mansur, pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.24 Miller dalam buku Elis dan Rusdiana mengungkapkan bahwa pengukuran adalah deskripsi kuantitatif prestasi individu dari peserta didik pada tes tunggal atau beberapa tes penilaian.25 Pengukuran ialah kegiatan yang terlebih dahulu dilakukan sebelum penilaian terhadap hasil belajar. Pengukuran dilakukan untuk tujuan pengambilan keputusan dalam penilaian.26 Dengan demikian pengukuran adalah suatu proses pengamatan dengan membandingkan antara alat ukur dengan sesuatu yang akan diukur serta hasilnya dalam bentuk skor atau bersifat kuantitatif.
22
Ahmad Susanto, op.cit., h. 14. Purwanto, op.cit., h. 2. 24 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung:Wacana Prima, 2009), h. 23
9. 25 Elis Ratna Wulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Kurikulum 2013, (Bandung:Pustaka Setia, 2014), h. 4. 26 Purwanto, op.cit., h. 4.
14
15
Pengukuran hasil belajar dilakukan pada akhir proses belajar mengajar dengan menggunakan tes untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran. Pengukuran hasil dimaksudkan untuk melihat tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan usaha siswa dalam proses belajar dalam dirinya. Dalam fungsi ini, tes berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.27 Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan yang telah ditentukan.28 Dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar yang merupakan tes penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang dajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa.29 Menurut peranan fungsionalnya dalam pembelajaran, tes hasil belajar dibagi menjadi empat macam, yaitu: a.
Tes formatif yaitu untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa dalam memahami suatu pelajaran pada setiap akhir pokok bahasan dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
b.
Tes sumatif yaitu tes yang digunakan dalam satuan waktu tertentu seperti catur wulan atau semester untuk mengetahui penguasaan siswa pada semua materi yang telah dipelajari.
c.
Tes diagnostik yaitu tes yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada siswa, sehingga guru dapat mengusahakan perlakukan yang tepat.
d.
Tes penempatan yaitu tes yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
suatu kelompok yang sesuai dengan bakat dan minatnya,
sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat.30 Sebagaimana yang telah diuraikan hasil
mengenai macam-macam tes
belajar yang memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda-beda
untuk mencapai tujuan yang berbeda juga. Dalam proses pembelajaran, tes 27 28
Purwanto, op.cit, h. 10. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.
67. 29 30
Purwanto,op.cit., h. 66. Ibid., h. 67-69.
15
16
hasil belajar dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah mengalami proses pembelajaran, sehingga dapat ditentukan tindak lanjut penilaian. Sesuai dengan pendapat Purwanto mengenai penilaian yaitu pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria yang telah ditetapkan.31 Penilaian selalu menyangkut pada pemeriksaan untuk mengetahui sejauh mana hasil dari proses kegiatan dapat mencapai tujuannya. Dalam evaluasi hasil, pemeriksaan dilakukan hanya atas hasil belajar dengan melihat sejauh mana hasil belajar siswa sudah mencapai tujuannya. Hasil belajar secara garis besar diklasifikasikan oleh Bloom menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.32 Siswa dalam proses belajar menggunakan ketiga ranah tersebut dalam mencapai tujuan pengajaran. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek dalam pengukuran dalam hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak digunakan sebagai hasil utama pengajaran karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Penilaian pada pelajaran IPS mencakup tiga aspek tersebut yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun dalam hal ini penilaian pada pelajaran IPS hanya terbatas pada jangkauan ranah kognitif. Ranah kognitif berkaitan dengan cara siswa mengalami proses dan memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh dari proses tersebut.33 Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi yang meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan.34 Kawasan kognisi adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan
31
Ibid., h. 4. Sudjana, loc.cit. 33 Gowrishankar Kasilingam, Mritha Ramalingam, dan Elanchezian Chinnavan., Assessment of Learning Domains to Improve Student’s Learning in Higher education, Joornal of Young Pharmacists, Vol. 6, 2014, h. 28. (https://www.jyoungpharm.org/sites/default/files/10.5530-jyp.2014.1.5.pdf) 34 Purwanto, op.cit., h. 50. 32
16
17
proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.35 Hasil belajar kognitif menggunakan kerja otak untuk dalam menerima stimulus, penyimpanan dan pengolahan menjadi informasi hingga memanggil kembali informasi ketika diperlukan utuk menyelesaikan masalah.36 Dengan demikian hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi berkenaan dengan proses mental menggunakan
kerja
otak
dan
pada
akhirnya
digunakan
untuk
menyelesaikan masalah. Aspek kognitif sangat terkait dengan faktor pengetahuan dan intelektual individu. Tujuan pembelajaran pada domain kognitif adalah untuk
melatih
menyelesaikan
kemampuan tugas-tugas
intelektual yang
siswa
bersifat
sehingga
mampu
intelektual.37
Bloom
mengemukakan enam kemampuan yang terdapat dalam aspek kognitif yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.38 Adapun tes yang digunakan sebagai alat penilaian hasil belajar ada dua macam yaitu tes uraian dan tes objektif.
Alat penilaian yang
digunakan dalam hal ini adalah tes objektif dengan bentuk pilihan ganda yang secara penskoran dapat digunakan dua macam rumus, yaitu: 39 a. Dengan denda Rumus: W
S=R– 0-1
Keterangan S = skor yang diperoleh (Raw Score) R = jawaban yang betul
35
Hamzah B.Uno dan Satria Koni, Assesment Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. Ke-3, h. 61. 36 Purwanto, op.cit., h. 50. 37 Benny A. Pribadi, Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses, (Jakarta: Dian Rakyat, 2011), h. 63. 38 Ibid, h. 63. 39 Arikunto, op.cit, h.. 187-188.
17
18
W = jawaban yang salah 0 = banyaknya options 1 = bilangan tetap b. Tanpa denda Rumus: S=R Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengukuran (measurement model), dimana sebagian ciri model ini ialah memiliki ruang lingkup hasil belajar aspek kognitif dan alat evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis (per and pencil test) terutama bentuk objektif.40 Pedoman penskoran penting untuk memudahkan guru dalam perhitungan hasil belajar yang diperoleh siswa pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Walaupun dalam hal ini hanya difokuskan pedoman penskoran pada ranag kognitif saja yang berkaitan dengan hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda.
B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Pengertian IPS Ilmu pengetahuan sosial yang sering disingkat IPS merupakan ilmu pengetahuan yang membahas berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan manusia didalamnya dalam rangka menambah wawasan bagi pemahaman peserta didik.41 Dalam kurikulum 2006 dikemukakan bahwa: IPS merupakan salah satau mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
40 41
Ibid., h. 26. Ahmad Susanto, op.cit., h. 137.
18
19
demokrasi dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.42 IPS adalah subjek berharga yang memberikan makna dan arah yang diperlukan untuk mengembangkan potensi diri sebagai warga negara dalam negara demokrasi.43 Selanjutnya menurut Buchari Alma dalam buku Ahmad Susanto mengemukakan pengertian IPS sebagai program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada
pokoknya
mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya dan bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial.44 Menurut A.Kosasih Djahri dalam buku Sapriya, Sundawa dan Masyitoh, IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.45 Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyerderhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjut, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.46 Secara lebih khusus menyatakan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. 47 42
Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), Cet. 1, h. 7. 43 Holly McBride, dkk. 2013. Pulling Social Off the Educational Backburner (The Oregen Journal of the Social Studies). Vol. 1, No.2., h.13 (http://www.oregonsocialstudies.org/wp-content/oploads/2013/01/OJSS-Journal-0101.pdf) 44 Ahmad Susanto, op.cit., h. 141. 45 Sapriya, Sundawa, dan Masyitoh., loc.cit. 46 Irfan Tamwifi dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1Edisi Pertama,( Surabaya: Amanah Pustaka, 2009), h. 1-10. 47 Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 51.
19
20
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa IPS adalah sebuah mata pelajaran yang disederhanakan dengan memadukan berbagai ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga pelajaran tersebut bertujuan untuk menjadikan warga negara Indonesia yang demokrasi, bertanggung jawab, dan cinta damai. 2. Tujuan pembelajaran IPS Pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri yang pada giliranya akan menajdi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. 48 Sejalan dengan itu Mutaqin dalam buku Ahmad Susanto menyatakan bahwa tujuan utama mengajarkan IPS pada peserta didik adalah menjadikan warga negara baik, melatih
kemampuan berpikir matang
untuk menghadapai permasalahan sosial dan agar mewarisi dan melanjutkan budaya bangsanya.49 Sedangkan tujuan dalam kurikulum tahun 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengenai pendidikan IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, Inquiry, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusian d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.50 Selain itu tujuan pembelajaran IPS MI itu sendiri untuk dapat mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa-siswi untuk
48
Ibid., h. 48-49. Susanto,op.cit., h. 31. 50 Ibid, h. 32. 49
20
21
mengembangkan diri sesuai bakat, minat, dan kemampuan dan lingkungannya dalam bidang pembelajaran IPS MI. 51 Hal tersebut sejalan dengan pendapat Cleaf yang dikutip dalam buku Ahmad Susanto menyatakan bahwa pembelajaran IPS berusaha membantu siswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi, sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.52 Depdiknas menyatakan dalam buku Ahmad Susanto bahwa untuk skala Indonesia, tujuan IPS khususnya pembelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar sebagaimana tercantum dalam kurikulum IPS-SD Tahun 2006 adalah agar peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan seharihari.53 Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut: a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat. b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat. c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian. d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut. e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan kelimuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.54
51
Purwana, dkk, op.cit., h. 1-11. Susanto, op.cit., h. 35. 53 Ibid, h. 35. 54 Gunawan, op.cit., h. 52-53. 52
21
22
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran IPS MI yaitu memberikan wawasan yang luas mengenai kehidupan sosial dan masyarakat dalam rangka mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat juga untuk mengembangkan potensi diri dalam bidang pengetahuan sosial serta bermanfaat pula mengembangkan pedidikannya kejenjang yang lebih tinggi serta menjadi anggota masyarakat yang baik dengan menaati aturan yang berlaku. 3. Prinsip Pembelajaran IPS MI Prinsip-prinsip dasar pembelajaran IPS MI diharapkan dapat menjawab tantangan dari permasalahan kehidupan yang dihadapi siswasiswi melalui penumbuhkembangan kemampuan siswa-siswi pada aspek kognitif, afektif, dan interaktif. Secara umum prinsip pembelajaran IPS MI yang dikembangkan dalam IPS berpatokan pada prinsip-prinsip dibawah ini: a. Memberikan kesempatan kepada siswa-siswi dan mendorongnya untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran baik secara mental maupun secara psikomotorik, afektif, dan interaktif. b. Memungkinkan siswa-siswi untuk menentukan sendiri konsep, prinsip, dan teknik-teknik interaksi dengan lingkungannya. c. Memiliki relevansi dengan kehidupan sehari-hari siswa-siswi. d. Memposisikan dosen sebagai fasilitator belajar e. Memberikan rasa aman dan senang untuk siswa-siswi, sehingga dapat belajar dengan betah dan merangsang berfikir kreatif.55 Stahl menyatakan ada beberapa prinsip yang harus dipedomi dalam pembelajaran IPS sehingga pembelajaran IPS memberikan hasil yang maksimal, diantaranya sebagai berikut: a. Pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang bermakna (menaingful learning). b. Pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang terintegrasi (integrative). 55
Purwana, dkk, loc.cit.
22
23
c. Pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang berbasis nilai (value-blased). d. Pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang menantang (challenging). e. Pembelajaran IPS yang baik adalah pembelajaran yang aktif (active).56 Berdasarkan
prinsip-prinsip
tersebut
apabila
dilaksanakan
sepenuhnya oleh guru, maka bukan tidak mungkin tujuan pembelajaran IPS akan berjalan sesuai dengan rencana dan hasilnya baik. 4. Karakteristik Pembelajaran IPS Ciri dan sifat utama dari pembelajaran IPS dikemukakan A.Kosasaih Djahri dalam buku Sapriya, Sundawa dan Masyitoh yaitu: a. b.
c.
d.
e.
f.
56
IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu) Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif (meluas/dari berbagai ilmu sosial dan lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi terpadu) digunakan untuk menelaah satu masalah/tema/topik. Pendekatab seperti ini disebut juga sebagai pendekatan integreted, juga menggunakan pendekatan broadfield, dan multiple resource (banyak sumber). Mengutamkan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analisis. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosoal dan lainnya dengan kehidupan nyata di masyarakat, pengalaman, permasalahan, kebutuhan dan memproyeksikannya kepada kehidupan di masa depan baik dari lingkungan fisik /alam maupun budayanya. IPS diharapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil (mudah berubah), sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadinya proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permsalahan kehidupan nyata pada masyarakatnya. IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar manusia yang bersifat manusiawi.
Susanto, op.cit., h. 37-38.
23
24
g. h.
i.
Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai dan keterampilannya. Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya. Dalam pengembangan program pembelajaran senantiasa melaksanakan prinsp-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri.57 Dengan demikian pengembangan pendidikan IPS pada setiap jenjang
pendidikan memiliki karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa. 5. Karakteristik Materi Uang Materi pelajaran uang merupakan salah satu materi dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Berikut adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar mengenai materi yang akan diteliti.58 Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas III Semster 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami jenis pekerjaan 2.4 Mengenal sejarah uang dan penggunaan uang
2.5 Mengenal penggunan uang sesuai dengan kebutuhan
Kualifikasi kemampuan minimal dan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran IPS, diperlukan penyusunan indikator pencapaian kompetensi sebagai acuan penilaian pada mata pelajaran IPS. Berikut Indikator pencapaian kompetensi pada materi uang.
57
Sapriya, Sundawa, dan Masyitoh. op.cit., h.8. Nana Supriatna, Srie Mulyani, dan Ade Rokhayati, Pendidikan IPS di SD, (Bandung: UPI Press, 2007), Cet. 1., h. 24. 58
24
25
Tabel 2.2 Indikator Pembelajaran Materi Uang Kompetensi Dasar Indikator 2.4 Mengenal sejarah uang Menjelaskan cara memenuhi kebutuhan sebelum mengenal uang Menyebutkan berbagai alat tukar setelah mengenal uang Membedakan kegiatan tukar menukar barang pada zaman sebelum dan sesudah mengenal uang Mejelaskan sejarah uang Indonesia Menyebutkan jenis uang yang beredar di masyarakat Membedakan jenis uang yang beredar dimasyarakat Menjelaskan nilai nominal uang kertas dan logam Menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan logam Menyebutkan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari
2.5 Mengenal penggunan uang sesuai dengan kebutuhan
Menjelaskan cara mengelola uang Menyebutkan manfaat pengelolaan uang
Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi di atas disusun atas materi pokoknya yaitu mengenai 1) sejarah uang; 2) jenis uang; 3) nilai nominal uang kartal; 4) kegunaan uang; dan 5) pengelolaan uang. Karakteristik materi uang terlalu banyak menuntut siswa untuk mencatat, menghafal dan mengingat. Pelaksanaan proses pembelajaran dalam materi ini, menuntut siswa harus mencatat sejarah uang sebagai alat tukar pada zaman dahulu. Sifatnya yang hafalan membuat siswa bosan, malas dan bahkan menganggap mudah dalam mempelajari materi ini. Karena pada dasarnya dimensi pengetahuan dalam mata pelajaran IPS yang akan diukur mengandung
ide-ide
dan
konsep-konsep
yang
diperlukan
untuk
memahami dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan.59
59
Sapriya, Tuti Istianti, dan Efeendi Zulkifli, Pendidikan IPS di SD, (Bandung: UPI Press, 2007), Cet. 1, h. 41.
25
26
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenan dengan cara manusia memenuhi kebutuhan: memanfaatkan sumber daya yang ada di permukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya
maupun
kebutuhan
lainnya
dalam
rangka
mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.60 Ruang lingkup pembelajaran IPS tersebut sesuai dengan materi uang yang merupakan alat pemenuhan kebutuhan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Materi uang termasuk ke dalam model pembelajaran konsep, hal tersebut didasarkan pada penekanan bahwa lingkungan penuh dengan halhal yang berbeda dan mustahi dapat menyesuasikan diri dengannya jika manusia tidak dilengkapi dengan kemampun untuk membedakan dan mengelompokkan segala sesuatu itu ke dalam kelompok-kelompok. Sebagai contoh: konsep “gunung” dalam geografi, konsep “perubahan” dalam sejarah, konsep “uang” dalam ekonomi dan sebagainya.61 Model pembelajaran konsep sesuai untuk materi IPS khusunya materi “uang” seperti yang disebutkan sebelumnya, dimana perkembangan ilmu-ilmu sosial didasari oleh pengungkapan fakta dan data untuk selanjutnya sampai kepada konsep, generalisasi, teori dan hukum (sebagai bentuk pengetahuan).62 Mengajarkan cara siswa-siswi untuk menemukan konsep dan generalisasi adalah salah satu cara untuk membantu berpikir mereka. Menurut Womack, proses mengajar aspek konotatif dari sebuah konsep disebut pembentuk konsep.63 Hal ini menunjukkan bahwa setiap guru haruslah menciptakan kesempatan besar untuk mengenalkan konsepkonsep baru kepada siswa-siswi untuk penyelidikan tentang pengertian yang berkaitan dengan konsep-konsep yang pernah dikenalkan lalu dihubungkan dengan konsep yang ada sekarang guna mengoreksi konotasi yang salah, memperjelas konotasi yang sahih dan memberi siswa-siswi 60
Purwana, dkk, op.cit, h. 1-11. Agung Eko Purwana, dkk., Pembelajaran IPS M I Paket 8-14, (Learning Assistance Program for Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 11. 62 Sapriya, Istiani dan Zulkifli, op.cit., h.41. 63 Purwana, dkk, op.cit., h. 3-27. 61
26
27
kesempatan untuk melihat arti tersembunyi yang berbeda dari konsep yang sama. Berdasarkan penjelasan karakteristik materi uang, perlu adanya cara yang paling tepat untuk membelajarkannya melalui model pembelajaran dan bantuan media di dalamnya yang mampu memberikan pengetahuan, perubahan sikap, memotivasi, dan menimbulkan adanya perilaku siswa. Selain itu, dalam pembelajaran IPS terdapat beragam konsep yang harus dipahamu siswa.
C. Model Pembelajaran Scramble 1. Pengertian Model Pembelajaran Scramble Aris Shoimin berpendapat bahwa scramble merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk menemukan jawaban dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia.64 Sejalan dengan itu Kokom Komalasari, “model pembelajaran scramble
adalah model pembelajaran yang mengajak siswa mencari
jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban/pasangan konsep yang dimaksud”.65 Imas dan Berlin berpendapat bahwa model pembelajaran scramble memiliki jawaban soal yang dituliskan di dalam kotak jawaban yang sudah disusun secara acak, dan siswa ditugaskan mengoreksi (membolak-balik huruf) jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban yang tepat dan benar.66 Pelaksanaan metode scramble mengharuskan siswa menggabungkan otak kanan dan otak kiri. Siswa tidak hanya menjawab soal, tetapi juga menerka jawaban soal yang sudah tersedia namun masih dalam kondisi acak. Kunci utama dalam permainan scramble adalah ketepatan dan kecepatan berpikir 64
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: ArRuzz Media, 2014), Cet. 1, h. 166. 65 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Refika Aditama, 2013), Cet. 3, h. 84. 66 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru, (___: Kata Pena, 2016), Cet. 3, h. 99.
27
28
dalam menjawab soal, karena skor siswa ditentukan oleh seberapa banyak soal yang benar dan seberapa cepat soal-soal tersebut dikerjakan.67 Gambaran mengenai pelaksanaan metode pembelajaran scramble tersebut mencerminkan suasana pembelajaran yang aktif dan kompetitif dengan ketepatan dan kecepatan berpikir sebagai kunci utama. Hal tersebut sesuai sesuai dengan pendapat Taylor dalam buku Miftahul Huda yang menyatakan bahwa scramble merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa.68 Dengan
demikian
model
pembelajaran
scramble
adalah
model
pembelajaran yang memiliki jawaban soal yang disusun secara acak dan siswa diminta untuk menemukan jawaban dari suatu pertanyaan dengan benar dan tepat. Berdasarkan kajian mengenai model pembelajaran scramble, lebih lanjut dijelaskan bahwa berdasarkan sifat jawabannya scramble terdiri atas bermacam-macam bentuk, yaitu: a. Scramble kata, yaitu suatu permainan dalam bentuk susunan kata-kata dan huruf-huruf dengan bentuk susunan yang diacak, kemudian disusun menjadi suatu bentuk kata yang memiliki makna. b. Scramble kalimat, yaitu suatu permainan dalam bentuk susunan kalimat dari kata-kata yang dibentuk secara acak, kemudian disusun menjadi kalimat yang logis, bermakna, tepat, dan benar. c. Scramble wacana, yaitu sutau permainan dalam bentuk susunan wacana yang logis dari kalimat-kalimat yang dibentuk secara acak, kemudian menghasilkan susunan wacana yang logis dan memiliki makna.69 Dalam penerapannya, model pembelajaran ini memerlukan adanya kerjasama dalam kelompok untuk dapat mempermudah dalam menemukan jawaban serta cara penyelesaian soal, sehingga terjalin interaksi antar
67 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 304. 68 Huda, op.cit., h. 303. 69 Shoimin, loc.cit.
28
29
anggota kelompok untuk saling membantu demi tercapainya tujuan kelompok dan pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arif Shoimin, yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif metode scramble adalah sebuah metode yang menggunakan penekanan latihan berupa permainan yang dikerjakan secara berkelompok.70 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model scramble berbentuk permainan acak kata, kalimat atau wacana. Melalui model pembelajaran scramble, siswa dapat dilatih berkreasi menyusun kata yang diacak susunanya dengan susunan yang bermakna dari susunan aslinya. Metode permainan ini diharapkan dapat memacu minat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS. 2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Model Scrambel Setiap model pembelajaran memiliki langkah atau tahapan dalam proses pembelajaran. Salah satunya model pembelajaran scramble yang memiliki tahapan pembelajaran. Dalam model scramble terdapat langkahlangkah pembelajarannya yang dimulai dengan menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai dan kemudian membagikan lembar kerja yang terdiri dari kolom petanyaan dan kolom kata kunci/jawaban berupa kata-kata yang telah diacak. Berikut adalah contoh media scramble.71
70 71
Ibid., h. 167. Komalasari, op.cit., h. 84-85.
29
30
SCRAMBLE Susunlah huruf-huruf pada kolom sehingga merupakan kata kunci (jawaban) dari pertanyaan kolom A. A
B
1. Pemerintah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat
1. DOMERIKSA 2. LEMUPI
2. Salah satu contoh pelaksaaan demokrasi adalah ....
3. LAFISLEGIT
3. DPR melaksanakan fungsi kekuasaan....
4. DITIFUKAY
4. MA dan MK melaksanakan kekuasaan ....
5. KESEKTIFU
5. Presiden melaksanakan fungsi kekuasaan ....
Gambar 2.1 Media Scramble
Gambar diatas merupakan gambaran mengenai lembar kerja dalam model pembelajaran scramble. Lembar kerja tersebut terdapat petunjuk pengerjaan dan dua kolom yaitu A dan B , dimana kolom A berisi pertanyaan sedangkan kolom B berisi jawaban yang sudah diacak susunannya. Menurut Aris Shoimin, secara umum pembelajaran scramble terdiri dari 3 langkah, yaitu persiapan, kegiatan inti, dan tindak lanjut. Kegiatan persiapan meliputi menyiapkan bahan dan media berupa kartu soal dan jawaban serta mengatur hal-hal yang mendukung proses belajar mengajar. Kegiatan inti meliputi kerjasama yang dilakukan kelompok untuk mengerjakan soal dengan mencocokan kartu soal dan kartu jawaban yang secelumnya telah diacak, kemudian diadakan diskusi kelompok besar untuk menganalisis dan mendengar pertanggung-jawaban dari setiap kelompok atas hasil kerjanya. Selanjutnya tindak lanjut meliputi kegiatan
30
31
yang diambil oleh guru berdasarkan hasil belajar siswa seperti kegiatan pengayaan dan pengkoreksian.72 Sedangkan sintaks pembelajaran scramble menurut Miftahul Huda adalah sebagai berikut: a. Guru menyajikan materi sesuai topik b. Guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya. c. Guru memberikan waktu tertentu untuk pengerjaan soal d. Siswa mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukan guru. e. Guru mengecek waktu serta memeriksa pekerjaan siswa f. Siswa wajib mengumpulkan lembar jawaban kepada guru setelah waktu yang telah ditentukan habis. g. Guru melakukan penilaian yang dilaksanan di kelas ataupun dirumah. Penilaian dilakukan berdasarkan seberapa cepat siswa mengerjakan soal dan seberapa banyak soal yang ia kerjakan dengan benar. h. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang telah berhasil dan memberikan motivasi kepada siswa yang belum berhasil.73 Sejalan
dengan
pendapat
Miftahul
Huda,
langkah-langkah
pembelajaran scramble yang dipaparkan oleh Imas Kurniasih dan Berlin Sani adalah sebagai berikut:74 a. Guru menyajikan suatu materi sesuai topik, misalnya guru menyajikan materi pelajaran tentang “karnivora” namun setelah selesai menjelaskan tentang “karnivora”, guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya. b. Media yang digunakan dalam model pembelajaran scramble: dengan membuat pertanyaan yang sesuai dengan TPK dan kemudian membuat jawaban yang diacak hurufnya. c. Mempersiapkan media: Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai serta membuat jawaban yang diacak hurufnya.
72
Shoimin, op.cit., h. 167-168. Huda, op.cit., h. 304-305. 74 Kurniasih dan Berlin Sani, op.cit., h. 100-101. 73
31
32
d. Langkah berikutnya, guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai. Kemudian membagikan lembar kerja sesuai contoh. e. Kemudian susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A!
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Contoh untuk kolom A Sebelum mengenal uang orang melakukan pertukaran dengan cara.... ... digunakan sebagai alat pembayaran yang sah Uang ... sat ini banyak dipalsukan Nilai bahan pembuatan uang disebut nilai.... Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa disebut nilai.... Nilai perbandingan uang dalm negeri dengan mata uang asing .... Nilai yang ditulis pada uang disebut nilai .... Dorongan seseorang menyimpan uang untuk keperluan jual beli disebut .... Perintah tertulis dari seseorang yang mempunyai rekening di bank untuk membayar sejumlah uang disebut .... Contoh untuk kolom B
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
TARREB .........(Contoh: jawaban yang benar ... BARTER) GANU .............(Contoh: jawaban yang benar ... UANG) TRASEK ........................................... KISTRINI .........( Contoh: jawaban yang benar ... INTRISIK) LIRI ................................ SRUK ............. (Contoh: jawaban yang benar ... KURS) MINALON ........................................ SAKSITRAN ..................................... KEC ................................................. Di atas adalah contoh lembar kerja dalam model pembelajaran
scramble, dimana terdapat kolom A yang merupakan soal-soal berdasarkan materi pelajaran dan kolom B berisi jawaban yang telah diacak susunan hurufnya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa langkahlangkah pembelajaran scramble diawali dengan disajikannya suatu materi, selanjutnya membagikan lembar kerja dengan jawaban yang telah diacak
32
33
dengan memberikan waktu pengerjaan soal, kemudian mengumpulkan lembar kerja dan melakukan penilaian. 3. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Scramble Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran scramble. a. Kelebihan model pembelajaran scramble, antara lain: 1) Siswa akan sangat terbantu dalam mencari jawaban 2) Mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut 3) Semuan siswa dapat terlibat aktif 4) Kegiatan pembelajaran ini mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dengan bantuan teman-temannya sesama siswa 5) Adanya pembelajaran sikap disiplin b. Kekurangan model pembelajaran scramble, antara lain: 1) Dengan materi yang telah disiapkan, membuat siswa kurang berfikir kritis 2) Besar kemungkinan siswa mencontek jawaban teman sejawatnya 3) Meniadakan sikap kreatif siswa 4) Siswa tinggal menerima bahan mentah.75 Adapun kelebihan model pembelajaran scramble menurut Miftahul Huda, antara lain: 1) Melatih siswa untuk berpikir cepat dan tepat; 2) Mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal dengan jawaban acak; 3) Melatih kedisiplinan siswa. Akan tetapi, metode ini juga memiliki kekurangan, misalnya 1) siswa bisa saja mencontek jawaban temannya; 2) siswa tidak dilatih berpikir kreatif; dan 3) siswa menerima bahan mentah yang hanya perlu diolah dengan baik.76 Menurut Arif Shoimin menyatakan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran scramble, diantaranya yaitu: a. Kelebihan 1) Kegiatan pembelajaran ini melatih siswa untuk bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan oleh kelompok
75 76
Ibid, h. 100. Huda, op.cit., h. 306.
33
34
2) Proses belajar yang menyenangkan dan santai karena dilakukan sambil bermain 3) Melatih keterampilan dan memupuk rasa solidaritas dalam kelompok 4) Membangun sifat kompetitif siswa sehinnga mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju. b. Kekurangan 1) Sulit merencanakan pembelajaran karena terbentur kebiasaan siswa dalam belajar 2) Memerlukan
waktu
yang
panjang,
sehingga
guru
sulit
menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan 3) Sulitnya mengimplementasikan pembelajaran, selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran. 4) Menimbulkan
kegaduhan,
sehingga
memungkinkan
untuk
mengganggu kelas yang berdekatan.77 Berdasarkan pemaparan di atas mengenai kelebihan dan kekurangan model pembelajaran scramble, guru sebagai pemeran utama dalam merancang sebuah proses pembelajaran perlu untuk merencanakan pembelajaran secara baik, sistematis dan direncanakan secara matang, sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan model pembelajaran scramble agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
D. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.78 Asociation of Education Comunication (AECT) memberikan 77
Shoimin, op.cit., h. 168-170. Arif S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Rajawalu Pers, 2010), h. 6. 78
34
35
batasan dalam buku Agung Eko Purwana dkk bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.79 Menurut Crticos yang dikutip dalam buku Daryanto, media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.80 Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat National Education Association dalam buku Arif Sadiman yang memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya, dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.81 Asnawir dan Basyiruddin mengungkapkan bahwa media merupakan sesuatu yang berfungsi menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa-siswi) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.82 Sementara itu, dalam buku Dirman dan Cicih, Gagne dan Briggs mengatakan bahwa media pembelajaran
meliputi
alat
yang
secara
fisik
digunakan
untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Sejalan dengan itu Ross dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.83 Daryanto mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
79
Agung Eko Purwana, dkk., Pembelajaran IPS MI Paket 1-7, (Learning Assistance Program for Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), h. 23. 80 Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2016), Cet. 1, h. 4. 81 Sadiman, op.cit., h. 7. 82 M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 11. 83 Dirman dan Cicih Juarsih, Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), h. 93.
35
36
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. 84 Sejalan denga itu Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.85 Proses
belajar
mengajar
pada
dasarnya
merupakan
proses
komunikasi sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.86 Penggunaan media pembelajaran dianggap sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena penggunaan media pembelajaran dapat merangsang siswa dalam proses belajar ditandai dengan perhatian penuh yang diberikan oleh siswa, sehingga dapat membangkitkan minat siswa dan meningkatkan partisipasi dalam kelas.87 Dengan demikian berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang berfungsi menyalurkan berbagai pesan sebagai alat dan bahan yang dapat mendorong siswa untuk belajar lebih baik sehingga terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran di dalamnya. 2. Manfaat Media Pembelajaran Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.88 Kegunaan media pendidikan secara umum dikemukakan juga oleh Arif Sadiman yaitu diantaranya: a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalau bersifat verbalistis b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan 84
Daryanto,op.cit., h. 6. Sadiman, op.cit., h. 6. 86 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. Ke-III, h. 23. 87 Grace Ngure, Utilization Instructional Media For Quality Training In Pre-Primary School Teacher Training College In Nairobi Country Kenya, Researchjournali;s Journal of Education, Vol. 2, 2014., h. 6. http://www.ku.ac.ke/schools/humanites/images/publications/798.pdf) 88 Solihatin dan Raharjo, loc.cit. 85
36
37
berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan anak didik belajar secara mandiri dengan kemampuan dan minat yang dimiliki. d. Mengatasi berbagai masalah yang dialami guru dalam proses pembelajaran dengan berbagai komponen yang ada, masalah yang ada ini
dapat
diatasi
kemampuannya
dengan
dalam
media
memberikan
pendidikan, perangsang
yaitu yang
dengan sama,
mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.89 Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber belajar yaitu guru kepada penerima informasi yaitu siswa. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi interaksi antar peserta didik dengan sumber belajarnya, dalam proses pembelajaran tersebut dapat diketahui tiga kelebihan kemampuan media menurut Gerlach & Ely yang dikutip dalam buku karangan Daryanto adalah sebagai berikut: a. Kemampuan fiksatif yaitu kemampuan menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu kejadian. b. Kemampuan manipulatif yaitu kemampuan media untuk menampilkan kembali kejadian dengan berbagai macam perubahann sesuai keperluan. c. Kemampuan distributif yaitu kemampuan untuk menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak.90 Secara khusus media pembelajaran menurut Sanjaya memiliki fungsi dan berperan untuk: a) mengangkap objek atau peristiwa-peristiwa tertentu; b) memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu; c) menambah gairah dan motivasi belajar; d) memiliki nilai praktis.91
89
Sadiman., dkk., op.cit., h. 17-18. Daryanto, op.cit., h. 9. 91 Dirman dan Juarsih, op.cit., h. 97-100. 90
37
38
a. b. c. d. e. f. g.
Sejalan dengan itu Kemp mengemukakan bahwa pemanfaatan media dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dalam hal: Membuat program pembelajaran menjadi standar Membuat aktivitas pembelajaran mejadi lebih menarik Menjadikan aktivitas pembelajaran menjadi interaktif Membuat waktu pembelajaran menjadi efisien Membuat aktivitas pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan Meningkatkan citra positif guru atau instruktur di mata siswa Peram guru dan instruktur berubah ke arah yang lebih positif.92 Media pembelajaran memiliki berbagai banyak kegunaan dalam
proses pembelajaran. Dalam penggunaan media pembelajaran harus mampu memfasilitasi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.93 Sesungguhnya peranan media akan terlihat apabila sejalan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga tujuan pembelajaran menjadi pangkal acuan dalam penggunaan media dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran apabila digunakan dengan mempertimbangkan aspek pesan, serta memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga memperlancar interaksi antara siswa dan guru dan pada akhirnya akan mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
E. Media Video 1. Pengertian Media Video Video berasal dari bahasa latin yaitu dari kata vidi atau visum yang berarti melihat atau mempunyai daya pengelihatan.94 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam buku Andi Prastowo, video diartikan sebagai rekaman gambar hidup atau program televisi lewat tayangan pesawat televisi. Atau dengan kata lain video merupakan tayangan gambar
92
Benny A. Pribadi, Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses, (Jakarta:Dian Rakyat, 2011), h. 100. 93 Ibid, h. 104. 94 Munir, Multimedia Konsep & Aplikasinya dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), Cet. 3., h. 289.
38
39
bergerak yang disertai dengan suara.95 Media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan dengan gambar bergerak secara sekuensial.96 Bahan ajar noncetak, video kaya informasi dan lugas untuk dimanfaatkan dalam program pembelajaran, karena dapat disampaikan ke hadapan siswa secara langsung dengan disertainya gambar bergerak dan suara yang menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran sehingga siswa seperti berada di tempat yang sama dengan program yang ditayangkan dalam video.97 Bambang Warsita menyatakan bawah media video adalah media visual gerak (motion pictures) yang dapat diatur percepatan geraknya (gerak dipercepat atau diperlambat).98 Sedangkan menurut Agnew dan Kellerman mendefinisikan video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar yang bergerak.99 Segala
sesuatu
yang
memungkinkan
sinyal
audio
dapat
dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial dapat digolongkan sebagai video.100 Maka dari itu media video termasuk ke dalam media audiovisual, karena media video tersaji bahan pembelajaran dalam pesan pengelihatan dan pendengaran. Sesuai dengan pengertian teknologi
audiovisual
itu
sendiri
yaitu
cara
memproduksi
dan
menyampaikan dengan menggunakan peralatan dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.101 Media audiovisual atau yang sering disebut video mempunyai potensi tinggi dalam penyampaian pesan
95
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press, 2015), Cet. VIII, h. 300. 96 Daryanto, op.cit., h. 106. 97 Prastowo, loc.cit. 98 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajran:Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet.1, h. 30. 99 Munir, op.cit., h. 290. 100 Prastowo, op.cit., h. 301. 101 Warsita, op.cit., h. 29.
39
40
maupun kemampuannya dalam menarik minat dan perhatian peserta didik.102 Media video memiliki potensi tinggi dalam menyampaikan pesan disebabkan karena adanya kombinasi dua materi yaitu gambar dan suara, pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih berkualitas karena komunikasi berjala secara lebih efektif. Hal itu berdasarkan kata Confucius (seorang filosofi besar Cina) yang dikutip dalam buku karangan Andi Prastowo, “Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya lakukan, saya paham”.103 Maka dari itu kalau peserta didik menerima penjelasan melalui suara yang dikombinasikan dengan gambar, akan meningkatkan kemampuan mengingat suatu konsep materi dibandingkan dengan menerima penjelasan hanya melalui suara atau gambar saja. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media video adalah media yang yang dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran dengan penyampaian pesan melalui objek gambar dan suara. 2. Langkah-langkah Pemanfaatan Video Pemanfaatan video dalam proses
pembelajaran
hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut: a. Pemilihan program video harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hubungan program video dengan tujuan pembelajaran menurut Anderson dalam buku Yudhi Munadhi, yaitu: 1) Pemakaian vdeo untuk tujuan kognitif dapat digunakan untuk halhal yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak yang serasi. 2) Pemakaian video untuk tujuan psikomotorik dapat digunakan untuk memperlihatkan contoh keterampilan gerak. Melalui media ini, siswa dapat langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap
102 103
Ibid, h. 30. Prastowo, loc.cit.
40
41
kemampuan mereka mencobakan keterampilan yang menyangkut gerakan tadi. 3) Dengan menggunakan berbagai teknik dan efek, video dapat menjadi media yang sangat ampuh untuk mempengaruhi sikap dan emosi. b. Guru terlebih dahulu mengenal program video yang dipilih dengan terlebih dahulu melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran c. Sesudah program video ditayangkan, selanjutnya diadakan diskusi untuk melatih siswa melatih siswa untuk mencari pemecahan masalah, membuat dan menjawab pertanyaan. d. Program video tertentu dapat diputar dua kali atau lebih untuk memperhatikan aspek-aspek tertentu. e. Sebelum penayangan video terlebih dahulu ditugaskan untuk memperhatikan bagian-bagian tertentu agar siswa tidak memandang program video sebagai media hiburan saja. f. Sesudah penayangan video dilakukan test mengenai hal apa saja yang mereka tangkap dari program video itu.104 Langkah-langkah pemanfaatan video yang telah dijelaskan di atas harus diperhatikan dalam penggunaan media video, hal tersebut dilakukan agar media video yang digunakan sesuai dengan kebutuhan sehingga dirasakan manfaatnya dan tercapailah tujuan pembelajaran
yang
diinginkan. 3. Kelebihan dan Kelemahan Media Video Keuntungan menggunakan media video diantaranya yaitu ukuran tampilan sangat fleksibel dan dapat diatur, media yang kaya akan informasi dan lugas karena dapat secara langsung hadir dihadapan siswa, dan menambah dimensi baru terhadap pembelajaran.105
104 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: GP Press, 2013), h. 127-128. 105 Daryanto,op.cit., h. 108.
41
42
Menurut Munir, kelebihan video di dalam multimedia adalah: a. Menjelaskan keadaan yang sebenarnya dari suatu proses dan kejadian b. Sebagai bahan terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar, dan dapat memperkaya penjelasan c. Penggunaan dapat melakukan pengulangan (replay) pada bagianbagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. d. Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotorik e. Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibanding media text f. Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural106 Media
video
pembelajaran
mempunyai
potensi
untuk:
a)
memperbesar objek yang sangat kecil dan bahkan yang tidak tampak secara kasat mata; b) menyajikan objek yang terletak jauh sekali; c) menyajikan peristiwa rumit, berlangsung sangat cepat, dan berbahaya.107 Disamping memiliki kelebihan, media video juga memiliki kelemahan dalam penggunaanya. Kelemahan video dalam multimedia adalah: a) kemungkinan tidak detil dalam penjelasan materi; b) penggunan kurang tertarik dengan penyampaian karena kebiasan menggunakan media text yang lebih mudah.108 Video memiliki karateristik yang menjadi kelebihan dari media ini, diantaranya yaitu: a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu b. Dapat diulang untuk menambah kejelasan c. Pesan yang disampaikan lebih cepat dan mudah diingat d. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa e. Mengembangkan imajinasi peserta didik f. Memerjelas hal-hal abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik 106
Munir, op.cit., h. 295-296. Warsita, op.cit., h. 31. 108 Munir, op,cit., h. 296. 107
42
43
g. Dapat memengaruhi emosi seseorang secara kuat h. Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan i. Semua peserta didik dapat belajar dari video tanpa terkecuali j. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar k. Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi109 Berdasarkan hasil penelitian American Hospital Association dalam buku Andi Prastowo, ditemukan bahwa media video memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu. Kelebihan media video diantaranya bermanfaat untuk menggambarkan gerakan, keterkaitan, dan memberikan dampak terhadap topik yang dibahas; dapat diputar ulang; dapat dikombinasikan antara gambar diam dengan gerakan; dan proyektor standar dapat ditemukan dimana-mana. Sedangkan keterbatasan media video terdapat pada ongkos produksi yang mahal dan tidak kompatibel untik beragam format video. Namun untuk dua keterbatasan pada saat ini sudah tidak relevan lagi, karena dapat berbagai alat perekam video dengan harga murah sudah dapat ditemukan.110 Media video sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran. Biaya produksi dan perawatan video lebih murah dibandingkan film, serta pengoperasianya jauh lebih praktis.111 Sehingga pada saat ini media video lebih diminati dibandingkan film, khususnya untuk keperluan pembelajaran. Dengan demikian berdasarkan uraian di atas mengenai kelebihan dan kekurangan media video, guru sebagai perancang proses pembelajaran dapat merencanakannya dengan matang sehingga tujuan pembelajaran dengan penggunaan media video dapat tercapai.
109
Munadi, op.cit., h. 127. Prastowo, op.cit., h. 303. 111 Solihatin dan Raharjo, op.cit., h. 30. 110
43
44
F. Penerapan Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Video Pada Materi Uang Model pembelajaran scramble berbantuan media video pada pokok bahasan uang dapat diketahui secara lebih rinci melalui tabel pertemuan pertama. Berikut adalah tabel yang menjelaskan secara rinci mengenai penerapan model pembelajaran scramble berbantuan media video pada materi uang. Tabel 2.3 Penerapan Model Scramble Berbantuan Media Video Langkah-langkah Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Video
Penerapan Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Video
Guru menugaskan untuk “Anak-anak perhatikan video berikut, karena memperhatikan video yang yang memperhatikan bisa menjawab pertanyaan akan ditayangkan yang sudah ibu siapkan!” Guru menyajikan materi mengenai sejarah uang melalui penayangan video
44
45
Sesudah penayangan “ Hal apa saja yang kalian dapat dari video yang video dilakukan test sudah ditayangkan? Coba utarakan di depan kelas!” mengenai hal apa saja yang siswa tangkap dari program video tersebut Selanjutnya diadakan diskusi dan menjawab pertanyaan berdasarkan penayangan video secara berkelompok
Membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya
A
B
1.
... digunakan sebagai alat tukar dan alat pembayaran yang sah
a.
A- R-B-A-N-G
2.
Sebelum mengenal uang, manusia memenuhi kebutuhan hidup dengan bergantung pada ...
b.
G- I-N-G-I-T
3.
Zaman dahulu manusia hidup berpindah-pindah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tinggal di ... Sebelum ada uang, kegiatan tukar menukar barang dengan cara ...
c.
M-O-L-A-G
d.
N-U-G-A
5.
Penggunaan benda-benda tertentu sebagai alat tukar disebut uang ...
e.
B-U-K-A-H-EN-T-U
6.
Uang yang digunakan karena dapat mempermudah transaksi dalam jumlah banyak adalah ...
f.
T-E-S-K-A-R
7.
Penukaran barang dengan barang akan terjadi apabila sesuai dengan....
g.
R-A-G-A-M
8.
Uang yang terbuat dari bahan emas dan perak adalah ...
h.
A-G-U
9.
Benda yang digunakan orang romawi sebagai alat tukar adalah ...
i.
T- E- R-R-A-B
4.
45
46
10. Emas dan perak digunakan sebagai bahan pembuatan uang karena memiliki nilai yang ...
j.
M-A-L-A
Sebelum mengerjakan, diberikan contoh cara pengerjaannya
Guru memberikan waktu “Sebelum mengerjakan, ibu berikan waktu untuk tertentu untuk pengerjaan mengerjakan soal secara berkelompok selama 10 menit!” soal Siswa mengerjakan waktu “Waktu mengerjakan dimulai dari sekarang!” tertentu untuk pengerjaan soal secara berkelompok Guru mengecek waktu “Anak- anak coba perhatikan, waktu untuk serta memerika pekerjaan mengerjakan soal tersisa 5 menit lagi. Bagi yang sudah selesai diperiksa kembali dan langsung dapat siswa dikumpulkan dan diselesaikan!”
bagi
yang
belum
segera
Siswa wajib “Waktu pengerjaan soal sudah selesai, seluruh mengumpulkan lembar lembar jawaban harap di kumpulkan!” jawaban kepada guru setelah waktu yang telah ditentukan habis secara berkelompok Guru dan siswa melakukan “Lembar jawaban ini ibu berikan kepada setiap penilaian berdasarkan kelompok secara acak untuk diperiksa secara seberapa cepat siswa bersama-sama” mengerjakan soal dan seberapa banyak soal yang dikerjakan benar Guru
memberikan “Setelah lembar jawaban diperiksa, kita sudah tau
46
47
apresiasi kepada kelompok yang telah berhasil dan memberikan motivasi kepada kelompok yang belum berhasil
kelompok yang mendapat nilai tertinggi dan tercepat dalam mengerjakannya. Kita berikan tepuk tangan untuk kelompok yang berhasil mengerjakan soal dengan sangat baik!, Bagi kelompok yang belum berhasil, kalian sudah baik dalam mengerjakan tetapi diperlukan usaha lebih untuk mendapat hasil yang lebih baik lagi”
Pemaparan di atas memperjelas penggunaan model pembelajaran scramble
berbantuan
media
video,
dimana
langkah-langkah
model
pembelajaran scramble digabungkan dengan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemanfaatn media video khusunya dalam materi uang. Hal tersebut dilakukan terkait permasalahan mengenai hasil belajar IPS siswa yang relatif rendah, dimana guru harus memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi mengenai uang dan kegunaanya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran konsep (concept learning) yang dirancang dengan pembelajaran kooperatif, di mana mampu membawa siswa dalam suasana yang menyenangkan, bekerjasama dan berkompetensi. Salah satu model pembelajaran konsep (concept learning) yang sesuai untuk diterapkan pada materi yang bersifat hafalan namun menuntut pengembangan yaitu model pembelajaran scramble. Pada model pembelajaran scramble, siswa dilatih kecepatan berpikir, konsentrasi, melatih kedisiplinan, dan berkompetensi antarkelompok. Hal ini tentu akan lebih memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sebab siswa akan saling berkompetensi untuk memecahkan suatu permasalahan. Untuk membantu pembentukan konsep pada peserta didik, dapat dilakukan dengan penjelasan pendahuluan dari guru, membaca buku, melihat film, mengadakan percobaan, dan observasi. Salah satu yang dapat membantu dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan video. Media audiovisual atau yang sering disebut video mempunyai potensi tinggi dalam penyampaian pesan maupun kemampuannya dalam menarik minat dan
47
48
perhatian peserta didik.112 Penggunaan media video untuk meningkatkan kemampuan mengingat suatu konsep materi melalui melalui suara yang dikombinasikan dengan gambar.
G. Hasil Penelitian yang Relevan 1.
I Made Suryanta, Ida Bagus Gede Surya Abadi, Iga Agung Sri Asen (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Gambar Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Yos Sudarso Denpasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran scramble berbantuan media gambar animasi dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (thitung = 3,18 > ttabel = 2,00; d =0,05). Berdasarkan rata-rata hasil belajar IPA, diketahui siswa yang mengikuti model pembelajaran scramble berbantuan media gambar animasi lebih baik dari siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional (X1 = 77,05 > X2 = 69,21).113 Dari penelitian tersebut terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan, yakni pada variabel X, objek , dan mata pelajaran yang akan diteliti. Dalam penelitian ini membahas mengenai “Pengaruh Metode Scramble Berbantuan Media Video Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III MI Al-Hidayah Lestari.”
2.
A.A. Ayu Sri Vidya Artini, I Wyn Sujana, I Km. Ngurah Wijayasa (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Kapten Kompiang Sujana”. Hasil penelitian me menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran tipe 112
Warsita, op.cit., h. 30. I Made Suryanta, Ida Bagus Gede Surya Abadi, Iga Agung Sri Asri., “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Gambar Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Yos Sudarso Denpasar”, Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha,Vol. 2, 2014, h. 9, dipublikasikan. (http://journal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/2209/1912) 113
48
49
scramble berbantuan media semi konkret dimana nilai rata-rata hasil belajar 77,90 > nilai rata-rata belajar IPS kelompok kontrol adalah 72, 14.114 Dari penelitian tersebut terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan, yakni pada variabel X, objek , dan materi pelajaran yang akan diteliti. Dalam penelitian ini membahas mengenai “Pengaruh Metode Scramble Berbantuan Media Video Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III MI Al-Hidayah Lestari.” 3.
Veni Melia Sya’ban (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Metode Scramble terhadap Minat Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta”. Hasil penelitian ini menunjukkan kelompok yang diajar menggunakan metode scramble memiliki minat belajar IPS lebih tinggi dari pada kelompok yang diajar menggunakan metode ceramah pada siswa kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal ini terlihat dari besarnya skor rata-rata skala minat belajar IPS pada kondisi akhir kelas eksperimen yang lebih besar dibanding kelas kontrol. Pada kondisi akhir, skor rata-rata di kelas eksperimen yaitu 79,36 sedangkan skor rata-rata di kelas kontrol yaitu 75,83.115 Dari penelitian tersebut terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan, yakni pada variabel Y, objek , dan materi pelajaran yang akan diteliti. Dalam penelitian ini membahas mengenai “Pengaruh Metode Scramble Berbantuan Media Video Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III MI Al-Hidayah Lestari.”
A.A. Ayu Sri Vidya Artini, I Wyn Sujana, I Km., “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Kapten Kompiang Sujana”, Jurnal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2, 2014, h. 8, dipublikasikan. (http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/1880/1632) 115 Veni Melia Sya’ban, “Pengaruh Metode Scramble terhadap Minat Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta”, Skripsi pada FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2016, h. 63, dipublikasikan. (http://eprints.uny.ac.id/38208/1/Veni Melia Sya’ban.pdf) 114
49
50
H. Kerangka Berpikir Mata pelajaran IPS di sekolah dasar mengajarkan konsep-konsep ilmu sosial yang disederhanakan untuk membentuk siswa menjadi warga masyarakat yang baik. Proses pembelajaran IPS dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, yang menuntut adanya interaksi yang baik antara guru dan siswa dalam bentuk yang menarik. Tanpa disadari terkadang guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan metode ceramah dan juga tidak dilengkapi dengan media pembelajaran yang dapat memperjelas materi yang sedang diajarkan. Selain itu siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran IPS, kurangnya interaksi siswa dengan guru dan interaksi antarsiswa, dan kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam pembelajaran, serta hasil belajar pada ulangan akhir semester yang rendah. Hal ini menunjukkan proses pembelajaran belum berjalan secara optimal. Untuk mengatasi hal tersebut, seharusnya seorang guru dapat mengatasi dan mengantisipasi agar proses pembelajaran tersebut berjalan secara optimal dengan merangcang model dengan berbantuan media pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran Scramble. Model Scramble merupakan model pengajaran yang mengajak siswa secara berkelompok untuk menyusun jawaban yang benar atas soal yang diberikan. Selain itu untuk dapat memberikan pemahaman akan materi yang lebih konkrit digunakan media video. Penggunaan media video untuk memperjelas sajian materi yang akan disampaikan karena disertai dengan gambar dan suara. Penggunaan model pembelajaran berbantuan dengan media di kelas menjadi alternatif untuk siswa dapat memahami materi yang dipelajari dan menciptakan proses pembelajaran yang lebih berkualitas karena komunikasi berjalan secara lebih efektif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video dalam pembelajaran materi uang, diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang optimal pada mata pelajaran IPS siswa kelas III.
50
51
Metode ceramah merupakan model konvensional yang digunakan sekolah, model ini menggunakan alat dan bahan yang cukup sederhana, selain itu pengkondisian siswa relatif mudah. Peneliti menggunakan model konvenisonal untuk dibandingkan dengan model pembelajaran scramble berbantuan media video untuk mengetahui hasil belajar IPS pada materi uang kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sebelum dilakasanakannya perlakuan pada kedua kelas, terlebih dahulu diberikan pretest yang bertujuan untuk mengetahui penguasaan awal siswa terhadap bahan pengajaran. Setelah dilakukannya perlakuan yang berbeda antara dua kelas kontrol dan eksperimen dan melakukan observasi, diberikan postest untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan yang telah diajarkan. Semua data yang telah terkumpul selanjutnya akan dianalisis untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS pada materi uang siswa kelas III. Adapun kerangka berpikir yang digambarkan peneliti dalam penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
51
52
Rendahnya hasil belajar IPS siswa dibawah KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 65
Kelompok Eksperimen
Pelaksanaan Pretest
Kelompok Kontrol
Tanpa penggunaan
Penggunaan Model pembelajaran scramble
Materi
model pembelajaran
berbantuan media
Uang
scramble berbantuan media video
video
Observasi
Pelaksanaan Posttest
Analisis Data
Pengaruh penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
I. Hipotesis Penelitian Berdasarkan deskripsi teoretik dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Model pembelajaran scramble berbantuan media video dapat mempengaruhi hasil belajar IPS Siswa Kelas III MI Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan”.
52
53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitiana ini dilaksanakan di kelas III MI Al-Hidayah Lestari yang beralamat di Jl. Kana Lestari Blok. K/1 No.1 Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas III pada tahun ajaran 2016/2017 di semester genap. Alasan penulis memilih tempat penelitian di sekolah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penulis mengenal keadaan sekolah tersebut sehinga memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. 2. Sekolah tersebut merupakan tempat
dimana penulis sebelumnya
melakukan Program Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), sehingga memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2017. Adapun kegiatan dan waktu penelitian yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Kegiatan dan Waktu Penelitian No Keterangan Bulan KeI II III IV V 1 Penyusunan Proposal 2 Seminar Proposal 3 Revisi Proposal 4 Pembuatan Bab 1, 2, dan 3 skripsi 5 Pembuatan Instrumen Penelitian 6 Uji Coba Instrumen 7 Pelaksanaan Penelitian 8 Analisis Data 9 Penyempurnaan Laporan
53
VI
VII
54
B. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode quasi-eksperimen. (eksperimen semu). Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Dengan rancangan-rancangan eksperimen kuasi ini, peneliti tidak dapat melakukan kontrol penuh tetapi hanya dapat mengatasi satu atau dua dari hal-hal berikut: 1. Bilamana pengamatan atau pengukuran atau variabel terikat akan dilakukan. 2. Bilamana perlakuan atau variabel bebas akan diberikan. 3. Kelompok mana dari kelompok-kelompok yang sudah ada akan mendapat perlakuan.2 Metode ini dipilih karena tujuan utama penelitian adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu perlakuan. Dalam penelitian quasi-eksperimen (eksperimen semu) terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin sama (homogen) atau mendekati sama karakteristiknya. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan atau treatment tertentu, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan.3 Perlakukan yang diberikan kepada kelas eksperimen yaitu pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran scrambel berbantuan media video yang dibandingkan dengan kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran IPS tanpa menggunakan model pembelajaran scrambel berbantuan media video. Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk membandingkan variabel terikat
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 86. 2 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 7, h. 49. 3 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: PT Bumi Akasara, 2007), Cet. Ke-2 h. 60.
54
55
antara sebelum dan sesudah perlakuan.4 Untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Rancangan Desain Penelitian (Nonquivalent Control Group Design) Kelompok Pretest Perlakuan
Postest
Eksperimen
O1
X
O2
Kontrol
O1
-
O2
Keterangan: O1 : Pengukuran hasil belajar siswa sebelum perlakuan (pretest) O2 : Pengukuran hasil belajar siswa setelah perlakuan (postest) X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran scrambel berbantuan media video
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 45 orang. 2. Sampel Sampel yang diambil sebanyak 2 kelas, yaitu kelas 3 A (Eksperimen) dan kelas 3 B (Kontrol). Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam dalam penarikan sampel, jumlah harus representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungannya pun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana. Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut:5
4
Soehartono, loc.cit. Jeffry J. Tejada and Joyce Raymond B.Punzala. On the Misuse of Slovin’s Formula (The Philippine Statistician). Vol. 61, No. 1. 2012, h. 129. (http://www.psai.ph/sites/default/files/Ont he Misuse of Slovin’s Formula.pdf) 5
55
56
Keterangan: n
= ukuran sampel/jumlah responden
N
= ukuran populasi
e
= persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 siswa,
sehingga persentase kelonggaran yang digunakan adalah 20% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel penelitian dengan perhitungan sebagai berikut: 45
n=
= 16,07 = 16 1 + 45 (0,2)2
Sedangkan
sampel diambil dengan teknik purposive sampling,
dikarenakan sampel dipilih atas dasar bahwa 2 kelas tersebut sudah dalam keadaan homogen dengan pertimbangan bahwa peserta didik pada jenjang kelas yang sama, materi berdasarkan kurikulum yang sama, pembagian kelas bukan berdasarkan kelas unggulan dan memiliki tingkat kecerdasan yang sama. Menurut Juliansayh Noor, purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.6 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka sumber datanya adalah siswa.
6 Herawati Affandi, Iwan Permana Suwarna, dan Erina Hertanti, “Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Dinamika Partikel”. JuurnalTarbiya of Education in Muslim Society, Vol. 1, No.1, 2014, h. 65. (http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/tarbiya/article/view/1110/987)
56
57
D. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.7 Penggunaan teknik pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif.8 Teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitaif dapat dibedakan atas teknik tes dan nontes. Berikut adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian ini: 1. Tes Tes adalah suatu pertanyaan atau seperangkat tugas yang direncanakan
untuk
memperoleh
informasi
tentang
atribut
atau
karakteristik pendidikan atau psikologi yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.t9 Tes digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran pada ranah kognitif. Tes dilakukan melalui dua tahap yaitu pretest dan posttest. Pretest yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai, dan bertujuan untuk mengetahui sampai mana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan keterampilan) yang akan diajarkan.10 Sedangkan postest adalah tes yang diberikan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan yang telah diajarkan.11 2. Non-tes Tekik non-tes digunakan sebagai pendukung pencapaian dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri atas: a) Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan 7
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula, (Bandung:Alfabeta, 2013), Cet. Ke-9, h. 69. 8 Zuriah,op.cit., h. 171. 9 Zulfiani., dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: UIN Press, 2009), h. 75. 10 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Rosda,2012), h. 28. 11 Zulfiani.,dkk, loc.cit.
57
58
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.12 Pada penelitian ini menggunakan wawancara sebagai studi pendahuluan yang digunakan untuk mengetahui pembelajaran IPS yang selama ini berlangsung, model pembelajaran yang digunakan guru, media pembelajaran yang digunakan guru, permasalahan pembelajaran IPS, KKM pada mata pelajaran IPS, dan hasil UAS semester ganjil tahun 2016/2017. Melalui wawancara ini, peneliti mendapatkan
berbagai
informasi
sehingga
dapat
menentukan
permasalahan atau variabel yang harus diteliti. b) Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.13 Pengamatan dilakukan dengan menggunakan indera pengelihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Observasi dilakukan untuk mengetahui melihat perkembangan proses belajar yang terjadi, sebagai alat evaluasi untuk pelaksanaan aktivitas mengajar dan belajar yang terjadi, dan ketercapaian atau keberhasilan kegiatan belajar mengajar selama proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti berlangsung
sesuai
dengan
tahapan
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media video.
E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan salah satu komponen penting yang diperlukan dalam penelitian. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah.14 Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka pengumpulan data. 12
Sugiyono, op.cit., h. 154. Riduwan, op.cit., h. 76. 14 Ibid., h. 69. 13
58
59
Dengan kata lain instrumen penelitian digunakan untuk mempermudah bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Instrumen dan Kisi-kisi Tes Hasil Belajar a. Definisi Konseptual Hasil belajar adalah suatu aktivitas seperti latihan dan pembiasaan yang dilakukan seseorang secara langsung dalam rangka mendapatkan pengetahuan sehingga terjadinya perubahan tingkah laku secara positif dan bersifat menetap. Hasil belajar siswa dapat diketahui dengan menerka skor atas jawaban yang telah diberikan masing-masing siswa. b. Definisi Operasional Skor yang didapat setelah melakukan pengukuran hasil belajar dengan menggunakan tes hasil belajar dengan 11 indikator didalamnya seperti, menjelaskan cara memenuhi kebutuhan sebelum mengenal uang, menyebutkan berbagai alat ukur setelah mengenal uang, membedakan kegiatan tukar menukar barang pada zaman sebelum dan sesudah mengenal uang, menjlaskan sejarah uang Indonesia, menyebutkan jenis uang yang beredar dimasyarakat, membedakan jenis uang yang beredar dimasyarakat, menjelaskan nilai nominal uang kertas dan logam, menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan logam, menyebutkan
kegunaan
uang
dalam
kehidupan
sehari-hari,
menjelaskan cara mengelola uang dan menyebutkan manfaat pengelolaan uang. c. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Kisi-kisi instrumen hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda terdiri dari 50 soal. Berikut tabel kisi-kisi instrumen hasil belajar:
59
60
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar No
1
KD
2.4 Mengenal Sejarah Uang
Konsep
Sub Konsep
Sejarah a. Zaman sebelu Uang m menge nal uang b. Zaman setelah menge nal uang
Indikator Soal
Nomor Soal
- Menjelaska 1, 2, 5, 8, n cara 11,14,15 memenuhi kebutuhan sebelum mengenal uang
- Menyebutk 6 , 7, 9 an berbagai alat tukar setelah mengenal c. Sejarah uang uang di Indone - Membedaka 10, 16 n kegiatan sia
Ʃ Soal 7
3
2
tukar menukar barang pada zaman sebelum dan sesudah mengenal uang
- Menjelaska 19, 21 n sejarah uang di Indonesia Jenisjenis uang
a. Jenis- - Menyebutk jenis an jenis uang uang yang yang beredar di beredar masyarakat di masyar - Membedak akat an jenis uang uang
60
3 , 4 , 13,
2
9
20,23,29, 31,32, 47
25, 27
2
61
beredar di masyarakat
2
2.5 Mengena l penggun aan uang sesuai dengan kebutuha n
b. Nilai - Menjelaska 24,30,34, nomina n nilai 35,36,37, l uang nominal uang kertas kartal 40,41,42 dan logam
9
- Menyebutk 17,33,39 an ciri-ciri uang kertas dan logam
3
Kegunaa - Menyebutk 38,45,49 n uang an dalam kegunaan kehidupa uang dalam n seharikehidupan hari sehari-hari
3
Pengelo a. Cara - Menjelaska 12,18,22, laan mengel n cara 26,43,44, ola mengelola uang uang uang 48
7
b. Manfaa - Menyebutk 28,46,50 t an manfaat mengel pengelolaan ola uang uang
3
Keguna an uang
Jumlah Soal
50
d. Validitas Instrumen Validitas instrumen hasil belajar disusun berdasarkan kata kereja operasioal pada ranah kognitf dan dilakukan uji validatas dengan menggunakan program ANATEST dan memperoleh signifikansi korelasi sebesar 0,72 dengan 35 soal yang dianggap valid.
61
62
e. Instrumen yang digunakan Instrumen yang digunakan dengan tes hasil belajar bentuk tes pilihan ganda yang termasuk bentuk tes obyektif melalui pretest dan posttest. Dimana skor ditentukan berdasarkan jawaban yang benar. 2. Instrumen dan Kisi-kisi Penggunaan Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media video (Lembar Obervasi) a. Definisi Konseptual Model pembelajran scramble adalah model pembelajaran yang memiliki jawaban soal yang disusun secara acak dan siswa diminta untuk menemukan jawaban dari suatu pertanyaan dengan benar dan tepat. Sedangkan media video dalah media yang dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran dengan penyampaian pesan melalui objek gambar dan suara. Media video pada penelitian ini mengenai pembelajaran IPS MI/SD. b. Definisi Operasional Skor yang didapat setelah melakukan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media video dinyatalan berhasil 100% apabila hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap peneliti dan aktivitas belajar siswa memenuhi kroteria yang telah ditetapkan. c. Kisi-kisi Instrumen Pengamatan Penggunaan Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media video
62
63
Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru NO
ASPEK YANG DIAMATI 4
I
Pra Pembelajaran 1. Pengaturan tempat duduk masing-masing siswa 2. Pengkondisian kesiapan pelaksanaan pembelajaran II Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Mengajukan pertanyaan/apersepsi 2. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai III Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran 1. Memberikan penjelasan materi pelajaran 2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 3. Memfasilitasi adanya interaksi antar siswa 4. Memfasilitasi interaksi antara siswa-guru, siswamateri pelajaran B. Model Pembelajaran 1. Membentuk kelompok 2. Memberi lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya (scramble kata) 3. Memberikan waktu untuk mengerjakan soal dengan model scrambel kata 4. Membimbing siswa mengerjakan soal yang diberikan 5. Mengumpulkan lembar jawaban siswa 6. Melakukan penilaian 7. Memberikan apresiasi dan rekognisi
63
NILAI 3 2
1
64
IV
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran 1. Memfasilitasi adanya interaksi antara siswa dengan media pembelajaran 2. Kemampuan guru menggunakan media pembelajaran Penutup Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut Jumlah Skor Total TOTAL PENILAIAN
64
65
Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa NO
ASPEK YANG DIAMATI
I
Pra Pembelajaran 1. Tempat duduk masing-masing siswa 2. Kesiapan menerima pembejaran Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Menjawab pertanyaan guru 2. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran 1. Memperhatikan penjelasan materi pelajaran 2. Bertanya saat proses penjelasan materi 3. Interaksi antar siswa 4. Interaksi antar siswa-guru, siswa-materi pelajaran B. Model Pembelajaran 1. Bergabung dengan kelompok 2. Menerima lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya (scramble kata) 3. Mengerjakan soal dengan model scrambel kata yang diberikan guru sesuai waktu yang ditentukan 4. Berusaha menyelesaikan soal secara berkelompok 5. Mengumpulkan lembar jawaban 6. Mengoreksi jawaban secara bersama-sama 7. Mendapatkan apresiasi dan rekognisi dari guru C. Pemanfaatan Media Pembelajaran 1. Interaksi antara siswa dan
4
II
III
65
NILAI 3 2
1
66
IV
media pembelajaran yang digunakan guru 2. Tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran Penutup Keterlibatan dalam rangkuman/kesimpulan
memberi
Jumlah Skor Total TOTAL PENILAIAN d. Validitas Instrumen Validitas
instruen
penggunaan
model
pembelajaran
scramble
berbantuan media video disusun berdasarkan teori yang relevan dan berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah terbukti, serta dilakukan uji validitas melalui konsultasi ahli. e. Instrumen yang digunakan Instrumen yang digunakan pada penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video yaitu pendoman observasi. Pedoman observasi menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban, diantaranya (SB) Sangat Baik, (B) Baik, (C) Cukup, (K) Kurang.
F. Uji Coba Instrumen Instrumen diuji coba terlebih dahulu sebelum digunakan untuk meneliti. Karena data yang diperoleh harus sesuai dengan keadaan sebenarnya dan dapat di pertanggungjawabkan. Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukuran, harus dilakukan uji coba instrumen untuk mengukur validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui suatu instrumen sudah layak digunakan sebagai alat pengumpul data atau tidak.
66
67
a. Uji Validitas Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.15 Pengujian validitas ini menggunakan software ANATEST. Jika instrumen valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:16 Tabel 3.6 Interpretasi Validitas Indeks Korelasi (r) Kriteria Validitas 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup Tinggi 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,199 Sangat rendah (tidak valid) Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka didapati hasi sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Statistik Item Soal Jumlah Siswa 31 Jumlah Soal 50 Nomor Soal Valid 1,2,5,6,7,8,10,12,13,14,15,17,18,20,21,22, 24,25,28,29,30,31,32,35,36,39,40,41,42,43 ,44,46,47,49,50 Jumlah Soal Valid 35 Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian di atas dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa dan 50 butir soal yang diujicobakan, maka dapat ditentukan bahwa batas signifikansi koefisien korelasinya adalah 0,72. Adapun soal yang dinyatakan valid berjumlah 35 butir soal.
15 16
Sudjana, op.cit., h. 12. Riduwan, op.cit., h. 98.
67
68
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.17 Dalam persyaratan tes, bahwa reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.18 Alat penilaian berupa instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dipercaya juga. Alat penilaian dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya terhadap siswa yang sama. Pengujian suatu tes bisa dilakukan terhadap objek yang sama pada waktu yang berlainan dengan selang waktu yang tidak terlalu lama dan juga tidak terlalu singkat, bisa juga dilakukan dapat membandingkan hasil pengujian dari tes yang setara.19 Pengujian reliabilitas pada instrumen menggunakan software ANATEST. Adapun klasifikasi koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriterian Reliabilitas 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah <0,20 Sangat Rendah Perhitungan nilai reliabilitas pada penelitian ini terdapat pada lampiran. Hasil uji reliablititas instrumen tes melalui software ANATEST dapat dilihat pada tabel berikut:
17 18
Sudjana, op.cit., h. 16. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h.
19
Sudjana, op.cit., h. 148-149.
100.
68
69
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Statistik Item Soal Reliabilitas Tes 0,84 Kesimpulan Tinggi Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai reliabilitas instrumen tes dalam penelitian ini adalah 0,84. Nilai reliabilitas ini termasuk kategori tinggi. Oleh karena itu disimpulkan instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian. c. Uji taraf kesukaran Tingkat kesukaran untuk setiap item soal menunjukkan apakah butir soal itu tergolong sukar, sedang atau mudah. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang selalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.20 Uji taraf kesukaran soal digunakan software ANATEST. Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran Nilai Interpretasi 0,00 – 0,15 Sangat sukar 0,15 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 0,85 Mudah 0,85 – 1,00 Sangat Mudah Berdasarkan uji taraf kesukaran terhadap 50 butir soal dengan menggunakan sofware ANATEST dapat dilihat pada tabel dibawah berikut:
20
Ibid., h. 222.
69
70
Tabel 3.11 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal Kriteria Item Soal Nomor Soal Jumlah Soal Sangat Sukar 4,27,33,28,50 5 Sukar 7,11,19,29,37,45 6 Sedang 2,6,8,10,13,14,15,16,17,20,21,22, 20 25,31,32,34,46,47,48,49 Mudah 1,3,5,18,23,26,28,36,40,41,42,44 12 Sangat Mudah 9,12,24,30,35,39,43 7 50 Jumlah Berdasarkan tabel di atas, diketahui terdapat 50 soal tes hasil belajar yang diujikan. Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian, diperoleh 5 butir soal dengan tingkat kesukaran “sangat sukar”, 6 butir soal dengan tingkat kesukaran “sukar”,
20 butir soal dengan
tingkat kesukaran “sedang”, 12 butir soal dengan tingkat kesukaran “mudah”, dan 7 butir soal dengan tingkat kesukaran soal “sangat mudah”. d. Uji Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).21 Untuk mengetahui daya pembeda pada setiap butir soal digunakan software ANATEST. Adapun klasifikasi daya pembeda beserta kriterianya, yaitu:22 Tabel 3.12 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai Interpretasi 0,00 – 0,20 Jelek (poor) 0,21 – 0,40 Cukup (satistifactory) 0,41 – 0,70 Baik (good) 0,71 – 1,00 Baik Sekali (excellent) Berdasarkan uji daya pembeda terhadap 50 butir soal dengan menggunakan sofware ANATEST dapat dilihat pada tabel dibawah berikut: 21 22
Ibid., h. 226. Ibid., h. 232.
70
71
Kriteria
Tabel 3.13 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Item Soal Nomor Soal
Jelek Cukup Baik Baik Sekali
3,4,9,11,16,19,23,26,27,33,37,38,43,45 1,12,15,17,18,20,24,25,34,35,36,39,41,44, 47,48,50 2,5,6,7,10,13,21,22,28,29,31,40,42,46,49 8,14,30,32 Jumlah
Jumlah Soal 14 17 15 4 50
Berdasarkan tabel di atas, diketahui terdapat 14 butir soal dengan daya pembeda “jelek”, 17 butir soal dengan daya pembeda “cukup”, 15 butir soal dengan daya pembeda “baik”, dan 4 butir soal dengan daya pembeda “baik sekali”. Dari 50 soal yang telah diuji coba, diperoleh 35 soal yang valid dengan koefisien korelasi 0,72 dan realiabilitas tes sebasar 0,84. Namun, peneliti hanya menggunakan 30 butir soal untuk mengukur hasil belajar. Hal ini berdasarkan pada proporsi keterwakilan masing-masing indikator yang telah ditentukan. Maka dari itu peneliti hanya menggunakan soal no 1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 18, 20, 21,22, 25, 30, 31, 32, 35, 36, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 49, 50 untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa mengenai materi mengenal uang.
G. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan menggunakan uji-t sebagai pengujian terhadap hipotesis. Tetapi sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu menguji normalitas dan homogenitas suatu sampel sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data. 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis.23 Analisi data ini menggunakan SPSS 20,0 23
Zuriah, op.cit., h. 201.
71
72
dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Syarat kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas diatas 0,05.24 b. Uji Homogenitas Setelah kedua sampel peneliti dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Analisis data homogenitas ini menggunakan SPSS 20,0 yaitu dengan menggunakan program Levene test. Dasar pengambilan keputusan yaitu sampel dikatakan homogen atau variansi populasi identik jika signifikansi atau nilai probabiltas lebih besar dari 0,05.25 2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis adalah prosedur yang memungkinkan peneliti menerima atau menolak hipotesis nol, atau menentukan apakah data sampel berbeda nyata dari hasil yang diharapkan.26 Setelah melakukan uji prasyarat diantaranya uji normalitas dan uji homogenitas, apabila sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki variansi populasi identik (homogen), maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis. Dalam uji hipotesis salah satu alat statistik yang digunakan adalah uji-t. Uji-t dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20,0 yaitu dengan Independet Sample t Test. Pada prinsipnya tujuan uji dua sampel adalah ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi, dengan melihat ratarata dua sampelnya.27 Dasar pengambilan keputusan yaitu kedua sampel dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika signifikansi atau nilai probabilitas (Sig.(2-tailed)) lebih kecil dari 0,05.28 Jadi H0 ditolak apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau Sig.(2-tailed) < 0,05. 24
Singgih Santoso, SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2015), h. 191. 25 Santoso, op.cit., h. 281. 26 Zuriah, loc.cit. 27 Santoso, op.cit., h. 248. 28 Ibid, h. 254.
72
73
3. Uji Pengaruh (Effect Size) Uji pengaruh (effect size) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS siswa. “An effect size is measure of the magnitude of the strength of a relationship between an independent (intervention) and depemdemt (outcome) variable.”29 Adapun rumus yang digunakan
untuk
menghitung
besarnya
pengaruh
yaitu
dengan
menggunakan perhitungan Cohen’s d:
Keterangan: d
: Effect Size
M1
: Rata-rata nilai postest kelas eksperimen
M2
: Rata-rata nilai postest kelas kontrol
SDp
: Gabungan Standar Deviation kelas eksperimen dan kontrol30 Setelah diperoleh nilai effect size (d), selanjutnya memberikan
interpretasi dari nilai effect size (d) yang diperoleh. Adapun interpretasi dari nilai effect size (d) yaitu:31 Tabel 3.14 Interpretasi Effect Sizes d Interpretasi d > 0,2 Kecil (small) d > 0,5 Sedang (medium) d > 0,8 Besar (large)
29
Carl J. Dunst, Deborah W.Hamby, dan Carol M.Trivette, Guidelins for Calculating Effect Sizes for Practice-Based Research Syntheses, Centerscope (Evidence-Based Approaches to Early Childhood Development) Volume 3, Number 1, November 2004, h. 1. (http://www.courseweb.unt.edu/gknezek/06spring/5610/centerscopevol3no1.pdf) 30 Ibid, h.1. 31 Ibid, h.2.
73
74
H. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah:
Keterangan: H0
:Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan metode scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III MI Al-Hidayah Lestari
H1
:Hipotsis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan metode scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III MI Al-Hidayah Lestari
μ1
: Rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas eksperimen
μ2
: Rata-rata hasil belajar IPS siswa pada kelas kontrol
Jika hipotesis nol ditolak artinya hipotesis alternatif diterima, sehingga menunjukka adanya perbedaan antara kedua sampel yang ditelliti. Sedangkan apabila hipotesis nol diterima berarti hipotesis alternatif ditolak dan menunjukkan tidak adanya perbedaan antara kedua sampel yang diteliti.
74
75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Data Hasil Pretest dan Postest Berdasarkan nilai pretest dan postest pada kelompok eksperimen (IIIA) yakni kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan lah model pembelajaran scramble berbantuan media video dan kelompok kontrol (IIIB) yakni kelompok siswa yang diberi perlakuakn model pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut:
No
Nama
1 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F 7 G 8 H 9 I 10 J 11 K 12 L 13 M 14 N 15 O 16 P Jumlah Rata-rata
Tabel 4.1 Data Hasil Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelompok Kelompok Kontrol Eksperimen No Nama Pretest Postest Pretest Postest 50 83 1 A 63 77 60 77 2 B 77 80 57 83 3 C 70 83 77 87 4 D 73 77 50 90 5 E 60 73 67 100 6 F 53 73 80 100 7 G 60 63 77 100 8 H 63 73 73 93 9 I 53 63 73 100 10 J 43 57 77 90 11 K 50 60 70 97 12 L 73 87 70 90 13 M 70 83 70 90 14 N 80 97 63 73 15 O 50 63 67 90 16 P 73 87 1080 1443 1443 1013 1197 67,50 90,21 90,21 63,33 74,79
75 75
76
Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil pretest dan postest kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 22,71 setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media video. Dengan nilai rata-rata pretest sebesar 67,50 dan postest sebesar 90,21. Sedangkan untuk hasil prestest dan postest pada kelompok kontrol juga mengalami peningkatan sebesar 11,46 namun tidak terlalu signifikan. Dengan nilai rata-rata pretest sebesar 63,33 dan postest sebesar 74,79. Berikut adalah analisis mengenai data pretest dan postest pada kelas eksperimen (IIIA) dan kelas kontrol (IIIB): a. Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakuan atau treatment dengan model pembelajaran scramble berbantuan media video. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelas yang tidak diberikan perlakuan. Pemberian pretest dilakukan sebelum kedua kelompok diberikan perlakuan atau treatment yang berbeda. Hasil perhitungan pretest kelompok ekperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol N Valid Eksperimen Kontrol 16 16 0 0 Missing 67,50 63,33 Mean 70,00 63,33 Median 70 73 Mode 50 43 Minimum 80 80 Maximum 1080 1013 Sum Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa hasil pretest kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 16 dengan jumlah data 1080. Nilai rata-rata (mean) prestest kelompok eksperimen yaitu 76
77
67,50, dengan nilai tengah (median) 70,00, dan nilai yang sering muncul (mode) sebesar 70. Nilai minimal (minimum) dari hasil pretest kelompok eksperimen sebesar 50 dan nilai maksimalnya (maximum) sebesar 80. Sedangkan untuk hasil prestest untuk kelompok kontrol diperoleh data sebangak 16 dengan jumlah data 1013. Nilai rata-rata (mean) pretest kelompok kontrol yaitu 63,33, dengan nilai tengah (median) 63,33, dan nilai yang sering muncul (mode) sebesar 73. Nilai minimal (minimum) dari hasil pretest kelompok eksperimen sebesar 43 dan nilai maksimalnya (maximum) sebesar 80. Untuk lebih jelasnya mengenai analisis data prestest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Valid 50 57 60 63 67 70 73 77 80 Total
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol Frequency Percent Valid Frequency Percent 2 12,5 43 1 6,3 1 6,3 50 2 12,5 1 6,3 53 2 12,5 1 6,3 60 2 12,5 2 12,5 63 2 12,5 3 25,0 70 2 12,5 2 12,5 73 3 18,8 3 18,0 77 1 6,3 1 6,3 80 1 6,3 16 100,00 16 100,00 Total
Selanjutnya data pretest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
77
78
Jumlah Siswa
Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
Eksperimen Kontrol
43 50 53 57 60 63 67 70 73 77 80 Nilai
Gambar 4.1 Grafik Histogram Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi hasil pretest pada kelas eksperimen, siswa yang mendapat nilai 57, 60, 63 dan 80 masing-masing ada 1 orang, siswa yang mendapat nilai 50, 67 dan 73 masing-masing ada 2 orang, dan siswa yang mendapat nilai 70 dan 77 masing-masing ada 3 orang. Sedangkan untuk frekuensi hasil pretest pada kelas kontrol siswa, siswa yang mendapat nilai 43, 77 dan 80 masing-masing ada 1 orang, siswa yang mendapat nilai 50, 53, 60, 63 dan 70 masingmasing ada 2 orang, siswa yang mendapat nilai 73 masing-masing ada 3 orang. b. Data Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pemberian postest dilakukan setelah kedua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil perhitungan postest kelompok ekperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
78
79
Tabel 4.4 Deskripsi Data Postest Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol N Valid Eksperimen Kontrol 16 16 0 0 Missing 90,21 74,79 Mean 90,00 75,00 Median 90 63 Mode 73 57 Minimum 100 97 Maximum 1443 1197 Sum Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa hasil postest kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 16 dengan jumlah data 1443. Nilai rata-rata (mean) prestest kelompok eksperimen yaitu 90,21, dengan nilai tengah (median) 90,00, dan nilai yang sering muncul (mode) sebesar 90. Nilai minimal (minimum) dari hasil postest kelompok eksperimen sebesar 73 dan nilai maksimalnya (maximum) sebesar 100. Sedangkan untuk hasil prestest untuk kelompok kontrol diperoleh data sebangak 16 dengan jumlah data 1197. Nilai rata-rata (mean) pretest kelompok kontrol yaitu 74,79, dengan nilai tengah (median) 75,00, dan nilai yang sering muncul (mode) sebesar 63. Nilai minimal (minimum) dari hasil pretest kelompok eksperimen sebesar 57 dan nilai maksimalnya (maximum) sebesar 97. Untuk lebih jelasnya mengenai analisis data postest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
79
80
Valid 73 77 83 87 90 93 97 100 Total
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol Frequency Percent Valid Frequency Percent 1 6,3 57 1 6,3 1 6,3 60 1 6,3 2 12,5 63 3 18,8 1 6,3 73 3 18,8 5 31,3 77 2 12,5 1 6,3 80 1 6,3 1 6,3 83 2 12,5 4 25,0 87 2 12,5 97 1 6,3 16 100,00 16 100,00 Total
Selanjutnya data postest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut: Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Jumlah Siswa
6 5 4
Eksperimen
3
Kontrol
2 1 0 57 60 63 73 77 80 83 87 90 93 97 100 Nilai Gambar 4.2 Grafik Histogram Postest Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi hasil postest pada kelas eksperimen, siswa yang mendapat nilai 73, 77, 87, 93 dan 97 masing-masing ada 1 orang, siswa yang mendapat nilai 83 ada 2 orang, siswa yang mendapat nilai 100 ada 4 orang, dan siswa yang mendapat nilai 90 ada 5 orang. 80
81
Sedangkan untuk frekuensi hasil postest pada kelas kontrol siswa, siswa yang mendapat nilai 57, 60, 80 dan 97 masing-masing ada 1 orang, siswa yang mendapat nilai 77, 83 dan 87 masing-masing ada 2 orang, dan siswa yang mendapat nilai 63 dan 73 ada 3 orang. c. Rekapitulasi Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan analisis data pretest
dan postest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang terdiri dari 16 siswa pada masing-masing kelas, diperoleh rekapitulasi data sebagai berikut: Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pemusatan Pretest Postest dan Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Penyebaran Data 16 16 16 16 N Valid 0 0 0 0 Missing 67,50 63,33 90,21 74,79 Mean 70,00 63,33 90,00 75,00 Median 70 73 90 63 Mode 50 43 73 57 Minimum 80 80 100 97 Maximum 1080 1013 1443 1197 Sum Berdasarkan tabel 4.6 di atas, menunjukan hasil pretest dan postest pada kedua kelompok. Hasil data pretest memiliki banyak data sampel yaitu 32 dengan jumlah data kelompok eksperimen sebesar 1080 dan kelompok kontrol sebesar 1013. Nilai rata-rata (Mean) yang terdapat di kelas eksperimen sebesar 67,50 dan kelompok kontrol sebesar 63,33. Sedangkan nilai tengah (Median) yang terdapat di kelas eksperimen sebesar 70,00 dan kelas kontrol sebesar 63,33. Nilai yang sering muncul (Mode) pada kelas eksperimen sebesar 70 dan kelas kontrol sebesar 73. Sedangkan nilai minimal (Minimum) yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 50 dan 81
82
kelas kontrol sebesar 43. Untuk nilai maksimal (Maximum) yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 80 dan kelas kontrol sebesar 80. Adapun hasil postest kedua kelompok yang ditunjukkan berdasarkan data di atas memiliki banyak sampel sebanyak 32 dengan jumlah data kelompok eksperimen sebesar 1443 dan kelompok kontrol sebesar 1197. Nilai rata-rata (Mean) yang terdapat di kelas eksperimen sebesar 90,21 dan kelompok kontrol sebesar 74,79. Sedangkan nilai tengah (Median) yang terdapat di kelas eksperimen sebesar 90,00 dan kelas kontrol sebesar 75,00. Nilai yang sering muncul (Mode) pada kelas eksperimen sebesar 90 dan kelas kontrol sebesar 63. Sedangkan nilai minimal (Minimum) yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 73 dan kelas kontrol sebesar 57. Untuk nilai maksimal (Maximum) yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 100 dan kelas kontrol sebesar 97. Sesudah melakukan penelitian tehadap kelas eksperimen dengan model scrambel berbantuan media video dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional, didapatkan data yang memberikan gambaran bahwa terjadi terjadinya perubahan nilai pada hasil belajar IPS siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Perubahan nilai terbesar terjadi pada kelas eksperimen yaitu 67,50 menjadi 90,21 dengan peningkatan sebesar 22,71, sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 63,33 menjadi 74,79 dengan peningkatan sebesar 11,46. Hal tersebut dapat diartikan bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol.
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis Setelah data hasil penelitian diperoleh, maka data tersebut akan ditindaklanjuti yaitu dengan menganalisisnya. Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal dan mempunyai ragam yang sama (homogen) atau tidak. 82
83
Adapun hasil yang didapat setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Dalam
penelitian
ini,
untuk
menguji
normalitas
dengan
menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov pada program SPSS 20,0. Perhitungan lengkap mengenai uji normalitas dapat dilihat pada lampiran. Hasil perhitungan uji normalitas dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05) untuk data pretest dan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. a. Uji Normalitas Pretest Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pretest Kolmogrov-Smirnov Statistic df Sig. .168 16 .200 Eksperimen .165 16 .200 Kontrol Liliefors Significance Correction Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa hasi pretest kelompok eksperimen memperoleh signifikansi sebesar 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena siginifikansinya 0,200 > 0,05. Begitu pula dengan hasil pretest pada kelompok kontrol memperoleh signifikansi sebesar 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikasinya 0,200 > 0,05. Berikut bentuk histogram mengenai normalitas hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol:
83
84
Gambar 4.3 Histogram Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data yang berdistribusi normal akan membentuk lonceng kecondongan ke kiri dan ke kanan seimbang dengan nilai skewnees mendekati 0.1 Berdasarkan grafik 4.3 dapat dinyatakan bahwa data pretest kelas ekperimen dan kelas kontrol mendekati kecondongan yang seimbang, meskipun tidak sempurna bentuknya, sehingga data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut berdistribusi normal dengan signifikansi pada masing-masing kelas memperoleh lebih dari 0,05.
1
Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel, (Bandung: Refika Aditama, 2010), h. 275.
84
85
b. Uji Normalitas Postest Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pretest Kolmogrov-Smirnov Statistic df Sig. .177 16 .191 Eksperimen .159 16 .200 Kontrol Liliefors Significance Correction Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasi postest kelompok eksperimen memperoleh signifikansi sebesar 0,191. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena siginifikansinya 0,191 > 0,05. Begitu pula dengan hasil postest pada kelompok kontrol memperoleh signifikansi sebesar 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikasinya 0,200 > 0,05. Berikut bentuk histogram mengenai normalitas hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol:
Gambar 4.4 Histogram Hasil Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
85
86
Berdasarkan grafik 4.4 dapat dinyatakan bahwa data postest kelas ekperimen dan kelas kontrol mendekati kecondongan yang seimbang, meskipun tidak sempurna bentuknya, sehingga data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut berdistribusi normal dengan signifikansi pada masing-masing kelas memperoleh lebih dari 0,05. 2. Uji Homogenitas Setelah dilakukan uji normalitas dan diketahui kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas dari kedua kelompok sebagai sampel yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini homogenitas didapat dengan menggunakan Levene test pada SPSS 20,00. Perhitungan secara lengkap untuk uji homogenitas kedua kelas dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah hasil uji homogenitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. a. Uji Homogenitas Pretest Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai Levene df1 df2 Statistic Based on Mean ,834 1 30 Based on Median ,969 1 30
Sig. ,368 ,333
Berdasarkan tabel 4.9 mengenai hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen dan kontrol memperoleh signifikansi atau nilai probabilitas mean (ratarata) sebesar 0,368. Demikian pula siginifikansi median data sebesar 0,333. Sesuai dengan kriteria bahwa jika nilai Sig.> 0,05 yaitu 0,368 >0,05< 0,333 maka sampel mempunyai varians yang sama. Perolehan nilai pretest ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas 86
87
kontrol berasal dari populasi yang homogen atau memiliki ragam yang sama. b. Uji Homogenitas Postest Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai Levene df1 df2 Statistic Based on Mean 1,928 1 30 Based on Median 1,976 1 30
Sig. ,175 ,170
Berdasarkan tabel 4.10 mengenai hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa hasil dari postest kelompok eksperimen dan kontrol memperoleh signifikansi atau nilai probabilitas mean (ratarata) sebesar 0,175. Demikian pula siginifikansi median data sebesar 0,170. Sesuai dengan kriteria bahwa jika nilai Sig.> 0,05 yaitu 0,175 >0,05< 0,170 maka sampel mempunyai varians yang sama. Perolehan nilai postest ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang homogen atau memiliki ragam yang sama.
C. Pengujian Hipotesis Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik diperoleh bahwa data pretest dan postest berdistribusi normal dan homgen, sehingga pengujian dilanjutkan dengan
menggunakan
Uji-T
(t-test)
Independent
Samples
dengan
menggunakan SPSS 20,0. Adapun kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji dua sisi, yaitu: jika ((Sig.(2-tailed)) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, dan . Jika ((Sig.(2-tailed)) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Perhitungan secara lengkap untuk uji homogenitas kedua kelas dapat dilihat pada lampiran. 1. Uji-T Pretest Berikut adalah hasil uji hipotesis data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang digambarkan dalam bentuk tabel di bawah ini: 87
88
Tabel 4.11 Hasil Uji-T Pretest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol Pretest Independent Samples Test t df Sig.(2-tailed) Kesimpulan 1,155 30 ,257 Ho diterima Equal variance assumed 29,183 ,257 Equal variances not assumed 1,155 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi 0,05, memenuhi kriteria ((Sig.(2-tailed)) > 0,05 yaitu 0,128 > 0,025. Apabila dilihat dari berdasarkan kriteria maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis satu (H1) ditolak. Rata-rata nilai kelompok eksperimen tidak jauh berbeda degan rata-rata nilai kelompok kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2. Uji-T Postest Berikut adalah hasil uji hipotesis data postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang digambarkan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 4.12 Hasil Uji-T Postest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol Pretest Independent Samples Test t df Sig.(2-tailed) Kesimpulan 4,437 30 ,000 Ho ditolak Equal variance assumed 27,483 ,000 Equal variances not assumed 4,437 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi 0,05, memenuhi kriteria ((Sig.(2-tailed)) > 0,05 yaitu 0 < 0,025. Apabila dilihat dari berdasarkan kriteria maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis satu (H1) diterima. Rata-rata nilai kelompok eksperimen benar-benar berbeda degan rata-rata nilai kelompok kontrol, kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 88
89
D. Uji Pengaruh (Effect Size) Uji pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang didapakan dari penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan uang dalam mata pelajaran ilmu pengeahuan sosial (IPS). Tabel 4.13 Group Statistics Postest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol Kelas N Mean Std. Deviation Eksperimen 16 90,21 8,209 Kontrol 16 74,79 11,219 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) yang terdapat di kelas eksperimen sebesar 90,21 dan kelompok kontrol sebesar 74,79. Sedangkan standar deviasi (standar deviation) yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 8,209 dan kelompok kontrol 11,219. Data yang didapatkan dimasukan ke dalam rumus effect size sebagai berikut: d
= ( 90,21 – 74,79 ) / (8,209 + 11,219) = 15,42 / 19,428 = 0,79
Hasil perhitungan effect size dengan menggunakan rumus perhitungan Cohen’s d, diperoleh nilai effect size (d) sebesar 0,79. Nilai effect size sebesar 0,79 diinterpretasikan ke dalam tingkat pengaruh yang sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III MI AlHidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan.
E. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III MI Al-Hidayah Lestari, dibandingkan dengan penggunaan 89
90
model konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar pada kelas kontrol, secara keseluruhan peneliti sajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.14 Rata-rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Rata-Rata Hasil Belajar IPS Siswa Pretest Postest Eksperimen 67,50 90,21 Kontrol 63,33 74,79 Berdasarkan tabel 4.14, nilai rata-rata pretest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 67,50 > 63,33. Namun, setelah dilakukan uji kesamaan rata-rata dengan menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5% (0,05) diperoleh nilai ((Sig.(2-tailed)) > 0,05 yaitu 0,128 > 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa data pretest hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Selain itu diperoleh data bahwa kedua kelas tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan signifikansi pada masing-masing kelas memperoleh lebih dari 0,05 dan memiliki ragam yang sama atau homogen. Adapun setelah dilakukan perlakukan yang berbeda, dimana kelas eksperimen
mendapatkan
perlakukan
dengan
proses
pembelajaran
menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media video dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 90,21 > 74,79. Adanya perbedaan hasil belajar IPS pada kedua kelas tersebut diasumsikan karena adanya perbedaan perlakuan (treatment) dalam proses pembelajaran. Kedua kelas ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan signifikansi pada masing-masing kelas memperoleh lebih dari 0,05 dan memiliki ragam yang sama atau homogen. Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis
postest
terhadap
kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji-t dengan taraf siginifikansi 5% (0,05) diperoleh nilai ((Sig.(2-tailed)) > 0,05 yaitu 0 < 90
91
0,025. Hal ini menunjukkan bahwa data pretest hasil belajar IPS siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Selain itu perhitungan uji pengaruh (effect size) diperoleh nilai d = 0,79 yang berada pada kategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video berpengaruh baik terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III MI Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan pada pokok bahasan Uang. Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh I Made Suryanta, Ida Bagus Gede Surya Abadi, Iga Agung Sri Asen (2014), yang menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media gambar animasi berpengaruh terhadap hasil belajar IPA dengan rata-rata hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model scramble berbantuan media gambar animasi lebih baik dari siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional (X1 = 77,05 > X2 = 69,21).2 Selain itu, hal tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh A.A. Ayu Sri Vidya Artini, I Wyn Sujana, I Km. Ngurah Wijayasa (2014), terdapat perbedaan hasil belajar IPS yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model scramble berbantuan media semi konkret, dimana nilai rata-rata hasil belajar 77,90 > nilai rata-rata belajar IPS kelompok kontrol adalah 72, 14.3 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang relevan, didapatkan kesimpulan yang hasil yang sama, dimana model pembelajaran scramble berbantuan media berpengaruh terhadap hasil belajar.
I Made Suryanta, Ida Bagus Gede Surya Abadi, Iga Agung Sri Asri., “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Gambar Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Yos Sudarso Denpasar”, Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha,Vol. 2, 2014, h. 9, dipublikasikan. 2
(http://journal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/2209/1912) 3 A.A. Ayu Sri Vidya Artini, I Wyn Sujana, I Km., “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Kapten Kompiang Sujana”, Jurnal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2, 2014, h. 8.
(http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/1880/1632)
91
92
Proses penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari kesulitan didalamnya, pada saat pra penelitian untuk menguji cobakan instrumen dihadapkan pada keluhan siswa untuk mengisi soal sebanyak 50. Pada saat itu hal yang dilakukan adalah memotivasi siswa dan menjanjikan sesuatu apa bila siswa dapat mengerjakannya dengan baik. Sedangkan pada saat awal pertemuan penelitian di kelas eksperimen terdapat kesulitan untuk dapat membelajarakan siswa menggunakan model pembelajaran scramble. Sehingga proses pembelajaran berjalan lebih dari waktu yang seharusnya. Selain itu penggunaan video pada awalnya memang menarik perhatian siswa tetapi masih ada sebagian siswa yang menganggap video sebagai media hiburan saja. Berdasarkan pengalaman pada pertemuan pertama, dilakukan proses pembelajaran dengan peraturan yang lebih tegas dan peserta didik sudah mulai memahami pembelajaran dengan menggunakan model scramble dan tidak memandang video sebagai media hiburan saja melainkan menjadi sumber belajar. Berbeda hal nya pada saat awal pertemuan penelitian di kelas kontrol, terdapat juga kesulitan dimana membuat peserta didik fokus dan memperhatikan penjelasan materi yang dilakukan oleh guru. Selain itu pada saat diberikan tugas secara individual sebagian besar siswa kurang percaya diri untuk menjawab yang ditandai banyak siswa yang bertanya mengenai jawaban akan soal-soal yang diberikan.
92
93
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III pada pokok bahasan uang di MI Al-Hidayah Lestari. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasi analisis data yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata postest hasil belajar IPS pada kelas eksperimen yaitu 90,21, sedangkan untuk nilai ratarata postest hasil belajar IPS pada kelas kontrol yaitu 74,79. Hasil postest tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media video lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional (90,21 > 74,79). Hasil postest tersebut diperkuat dengan hasil pengolahan data menggunakan pengujian hipotesisi (uji-t) yang dilakukan pada nilai postest kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pengujian hipotesis (uji-t) menggunakan program SPSS 20,0 yang memperoleh nilai nilai ((Sig.(2-tailed)) > 0,05 yaitu 0 < 0,025 dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Hasil pengujian hipotesis (uji-t) tersebut menunjukkan hasil akhir bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS. Penggunaan model pembelajaran scramble berbantuan media video dalam proses pembelajaran Uang pada mata pelajaran IPS memberikan pengaruh dalam kategori sedang. Hal ini berdasarkan pada hasil perhitungan uji pengaruh (effect size) dengan menggunkan rumus Cohen’s d, yang diperoleh nilai effect size (d) sebesar 0,79. Nilai effect size sebesar 0,79 diiterpretasikan ke dalam tingkatan pengaruh yang sedang. 93 93
94
B. IMPLIKASI Hasil penelitian ini tentunya memiliki ilmplikasi yang positif bagi berbagai pihak yang terkait di dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian mengenai hasil belajar (postest) menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelomok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal tersebut memberikan implikasi yaang harus dicermati bahwa dengan adanya penerapan model pembelajaran scramble berbantuan media video pada kelas eksperimen, siswa mendapatkan hasil yang maksimal dan memiliki perkembangan yang positif. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran berlangsung interaktif, tidak monoton, menantang dan menyenangkan. Sejalan dengan itu, pihak-pihak terkait seperti guru dapat terpacu untuk lebih mengeksplorasi dan memahami lebih jauh mengenai model-model pembelajaran beserta media pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh model pembelajara scramble berbantuan media video terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III. Oleh karena itu model pembelajaran scramble berbantuan media video dapat dijadikan alternatif untuk melaksanakan proses pembelajaran IPS di kelas dan sebagai bahan masukan untuk lebih memanfaatkan model pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
C. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, berikut adalah saran yang diberikan oleh peneliti, yaitu: 1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media video dalam proses pembelajaran khusunya pada pokok bahasan uang. Sebab penggunaan model pembelajaran dengan dikombinasikan dengan media dapat menarik perhatian siswa dan dapat melibatkan siswa 94
95
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal. 2. Guru hendaknya lebih sering dan berani untuk menggunakan berbagai model pembelajaran serta memadukannya dengan bantuan media pembelajaran yang tepat dan tentunya dengan mempertimbangkan materi pelajaran, situasi, kondisi dan faktor lainnya yang berhubungan dengan peserta didik dan sekolah guna mencapai hasil pembelajaran yang maksimal bagi peserta didik. 3. Bagi peneliti lain
dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan untuk
menambah wawasan dan hendaknya dapat meneliti permasalahan ini secara lebih mendalam dengan sampel yang lebih besar serta materi yang berbeda. Hal tersebut disebabkan belum terlalu banyak yang menerapkan model
pembelajaran
scramble
pembelajaran.
95
berbantuan
media
video
dalam
96
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Ayu Sri Vidya Artini, I Wyn Sujana, I Km. “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Kapten Kompiang Sujana”. Jurnal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. 2, 2014. http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/1880/16 32. Affandi, Herawati, Iwan Permana Suwarna, dan Erina Hertanti. “Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Dinamika Partikel”. JuurnalTarbiya of Education in Muslim Society. 1. 1. 2014. http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/tarbiya/article/view/1110/987 Ahmadi dan Joko. Strategi Belajar Mengajar (SBM). Bandung: Pustaka Setia, 1997) Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012. Daryanto. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media, 2016. Cet. Ke-1. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2013. Cet. Ke-5 Dirman dan Juarsih, Cicih. Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik. Jakarta: Rineka Cipta, 2014. Dunst, Carl J., Hamby, Deborah W., dan Trivette, Carol M., Guidelins for Calculating Effect Sizes for Practice-Based Research Syntheses, Centerscope (Evidence-Based Approaches to Early Childhood Development) Volume 3, Number 1, November 2004. http://www.courseweb.unt.edu/gknezek/06spring/5610/centerscopevol3no1 .pdf Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta, 2013. Cet. Ke-2. 96
97
Huda, Miftahul. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013. Kasilingam, Gowrishankar., Ramalingam, Mritha., dan Chinnavan, Elanchezian. Assessment of Learning Domains to Improve Student’s Learning in Higher education. Joornal of Young Pharmacists. 6, 2014. https://www.jyoungpharm.org/sites/default/files/10.5530-jyp.2014.1.5.pdf Kurniasih,Imas., dan Sani, Berlin. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. ___:Kata Pena, 2016. Cet. Ke3. Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama, 2013. Cet. Ke-3. McBride, Holly., Bergstrom, Teresa., dan Foran, Renee. Pulling Social Off the Educational Backburner. The Oregen Journal of the Social Studies. 1, 2013. http://www.oregonsocialstudies.org/wp-content/oploads/2013/01/OJSSJournal-0101.pdf Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: GP Press Group, 2013. Munir. Multimedia Konsep & Aplikasinya dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2015. Ngure, Grace., Utilization Instructional Media For Quality Training In PrePrimary School Teacher Training College In Nairobi Country Kenya, Researchjournali;s Journal of Education. 2, 2014. http://www.ku.ac.ke/schools/humanites/images/publications/798.pdf Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press, 2015. Cet. Ke- 8. Pribadi, Benny A. Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat, 2011. Purwana, Agung Eko, dkk. Pembelajaran IPS MI. Learning Assistance Program for Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009. Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014.
97
98
Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda, 2012. Rasyid, Harun dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. Bandung:Wacana Prima, 2009. Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung:Alfabeta, 2013. Cet. Ke-9. Sadiman, Arif S. Media Pendidikan Pengertian, Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Pengembangan,
dan
Santoso, Singgih. SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2015. Sakilah. Belajar dalam Perspektif Islam. Jurnal Menara. 2, 2013. https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0ahUKEwjB_vGFo4LVAhVEn5QK Ha1VBDcQFggfMAE&url=http%3A%2F%2Fejournal.uinsuska.ac.id%2Findex.php%2FMenara%2Farticle%2Fdownload%2F419%2F400&usg= AFQjCNG9VmhSl7MgGJMJnVAuXADAU1kWCg
Sapriya., Sundawa, Dadang., dan Masyitoh, Iim Siti. Pembelajaran Dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI Press, 2006. Cet. Ke-1. Sapriya., Istianti, Tuti., dan Zulkifli, Effendi. Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI Press, 2007. Cet. Ke-1. Shoimin, Aris. 68 Model Pembelajaran Inovaif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013. Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Risdakarya, 2008. Solihatin, Etin dan Raharjo. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Cet. Ke-3. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001. Cet. Ke-1. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2006.
98
99
Supriatna, Nana, Sri Mulyani dan Ade Rokhayati. Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI Press, 2007. Cet. Ke-I. Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015. Cet. Ke-XIV. Suryanta, I Made, Ida Bagus Gede Surya Abadi, Iga Agung Sri Asri, “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Berbantuan Media Gambar Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Yos Sudarso Denpasar”. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. 2, 2014. http://journal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/2209/191 2 Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Prenadamedia Group, 2013. Cet. Ke-1. ------------------. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenamedia Group, 2014. Suyono dan Haryanto. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Remaja Risdakarya, 2016. Cet. Ke-6. Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: Refika Aditama, 2010. Sya’ban, Veni Melia, “Pengaruh Metode Scramble terhadap Minat Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Rejowinangun 1 Yogyakarta”, Skripsi pada FIP Universitas Negeri Yogyakarta: 2016. http://eprints.uny.ac.id/38208/1/Veni Melia Sya’ban.pdf Tamwifi, Irfan dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial 1Edisi Pertama. Amanah Pustaka, 2009.
Surabaya:
Tejada, Jeffry. J dan Punzala, Joyce Raymond B. On the Misuse of Slovin’s Formula (The Philippine Statistician). 61, 1, 2012. http://www.psai.ph/sites/default/files/Ont he Misuse of Slovin’s Formula.pdf 99
100
Uno, Hamzah.B dan Koni, Satria. Assesment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Cet. Ke-3. Usman, M. Basyiruddin dan Asnawir. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press, 2002. Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajran:Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Cet. Ke-1. Wulan, Elis Ratna dan Rusdiana. Evaluasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Kurikulum 2013. Bandung: Pustaka Setia, 2014. Zulfiani dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: UIN Press, 2009. Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Cet. Ke-2. Zurinal dan Wahdi.S. Ilmu Pendidikan Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: UIN Press, 2006.
100
Lampiran 1
Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA SEBELUM PELAKSANAAN TINDAKAN Pewawancara
:
Responden
:
Jabatan
:
Tempat
:
Hari/tanggal
:
No 1 2
3
4
5
6 7 8 9 10
Pokok-pokok pertanyaan Bagaimana hasil ujian akhir semester (UAS) II? Apakah ada mata pelajaran yang memperoleh hasil dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)? Berapa kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah pada setiap mata pelajaran? Berapa jumlah peserta didik yang tidak melampaui batas KKM pada hasil ujian mata pelajaran yang menurut responden paling rendah? Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran yang mendapat nilai rata-rata rendah? Model pembelajaran apa saja yang sudah diterapkan dalam proses pembelajaran? Media pembelajaran apa saja yang sudah digunakan dalam proses pembelajaran? Bagaimana kondisi kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung? Bagaimana penguasasan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran? Bagaimana bentuk penugasan dan penilaian yang diterapkan? 101
Jawaban
Lampiran 2
WAWANCARA DENGAN GURU IPS KELAS III STUDI PENDAHULUAN Pewawancara
: Mia Khairunnisa Kurniawati
Responden
: Bpk. Saalih
Jabatan
: Guru IPS Kelas III A
Tempat
: MI Al-Hidayah Lestari
Hari/tanggal
: Rabu, 12 Januari 2017
Waktu
: 11.24 WIB
1.
Bagaimana hasil ujian akhir semester (UAS) II? Jawab: Hasil UAS II sudah cukup baik tetapi sesuai dengan daftar nilai yang diberikan bahwa masih ada mata pelajaran yang rata-rata nilai siswa dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah.
2.
Berapa kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah pada setiap mata pelajaran? Jawab: KKM di sekolah ini 65
3.
Apakah ada mata pelajaran yang memperoleh hasil dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)? Jawab: Beberapa mata pelajaran masih terdapat siswa yang mendapat nilai dibawah KKM, tetapi mata pelajaran yang paling banyak siswa mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu IPS
4. Berapa jumlah peserta didik yang tidak melampaui batas KKM pada hasil ujian mata pelajaran yang menurut responden paling rendah? Jawab: Sekitar 40% siswa yang mendapat nilai di bawah KKM 5.
Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran yang mendapat nilai rata-rata yang rendah? 102
103
Lampiran 3
SOAL UJI INSTRUMEN TES
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Nama
:
Kelas
: III
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang paling benar! 1. Barter adalah cara penukaran .... A. barang dengan tenaga B. barang dengan uang
C. barang dengan barang D. uang dengan uang
2. Pada masa sebelum adanya tukar menukar barang, manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara .... A. berdagang C. membeli barang B. membuat sendiri D. meminjam barang 3. Perhatikan gambar dibawah ini! Gambar disamping merupakan jenis uang .... A. perak C. giral B. logam D. alumunium
4. Lembaga yang ditunjuk untuk mencetak uang di Negara Indonesia adalah .... A. perusahaan negara C. perum percetakan negara B. perum peruri D. perusahaan asing 5. Penukaran barang dengan barang akan terjadi apabila sesuai dengan .... A. perintah C. permintaan B. kebutuhan D. permohonan 6. Suatu barang yang ditukarkan dengan barang nilainya harus .... A. sepadan C. murah B. berbeda D. mahal 104
7. Setelah sistem tukar menukar barang, kegiatan tukar menukar diganti dengan menggunakan .... A. uang logam C. barter B. uang kertas D. uang barang 8. Salah satu alat tukar pada zaman dahulu berupa benda yang bernilai dan indah ialah .... A. biji buah C. kulit kerang B. batu kerikil D. kayu jati 9. Alat tukar yang memiliki nilai tinggi, tahan lama dan tidak mudah rusak adalah .... A. uang barang C. uang logam B. uang kertas D. uang giral 10. Perhatikan beberapa gambar berikut! 1
2
3
4
Gambar kegiatan pertukaran pada zaman sekarang ditunjukkan pada gambar .... A. 1 B. 2 C. 3 D.4 11. Berikut ini merupakan bahan pembuatan uang zaman dahulu, kecuali .... A. kulit hewan dan tembaga C. emas dan perak B. karet dan plastik D. emas dan kertas 12. Mata uang negara Malaysia adalah .... A. yen B. rupiah
C. ringgit D. peso
13. Uang yang ada di Indonesia dikeluarkan dan diedarkan oleh .... A. Pegadaian C. Bank Indonesia B. Bank Negara Indonesia D. koperasi 105
14. Tono memiliki kelereng, kemudian ditukarkan dengan kartu bergambar milik Jono. Tono dan Jono sedang melakukan kegiatan .... A. pinjaman C. jual beli B. barter D. tukar 15. Salah satu kesulitan sistem barter sehingga tidak digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan ialah .... A. sulitnya mencari orang yang berkeinginan sama B. sulitnya memenuhi kebutuhan manusia yang terus berkurang C. sulitnya memperoleh barang yang tidak bernilai seimbang D. sulitnya mempererat hubungan antar masyarakat 16. Perhatikan gambar dibawah ini!
Persamaan kedua gambar di atas terletak pada, kecuali .... A. nilainya C. alat tukar B. kegunaanya D. sifat barangnya 17. Pada sudut terdapat gambar lambar negara garuda pancasila merupakan ciri uang .... A. kertas C. logam B. perak D. emas 18. Membelanjakan uang harus sesuai dengan .... A. kekayaan C. kebutuhan B. keinginan D. keseimbangan 19. Mata uang Indonesia beredar secara resmi pada tanggal .... A. 30 september 1957 C. 31 september 1945 B. 31 oktober 1946 D. 30 oktober 1946 20. Alat pembayaran berupa surat-surat berharga yang dapat digunakan sewaktuwaktu disebut .... A. uang kertas C. uang barang B. uang kartal D. uang giral
106
21. Sebutan uang pada awal Indonesia merdeka yaitu .... A. URI C. rupiah B. ORI D. gulde 22. Cara yang dilakukan untuk menghindari perilaku boros yaitu .... A. membeli mainan yang mahal B. membeli barang sesuai keinginan C. membeli sesuatu sesuai kebutuhan D. membeli baju dalam jumlah banyak 23. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di atas termasuk jenis uang giral yang disebut .... A. giro C. cek B. wesel D. nota 24. Nominal uang kertas yang beredar di negara Indonesia yaitu .... A. Rp.15.000,00 C. Rp.30.000,00 B. Rp.20.000,00 D. Rp.40.000,00 25. Perhatikan gambar berikut!
Setelah memperhatikan gambar di atas, mana yang bukan persamaan dari kedua uang tersebut adalah .... A. bentuknya C. jenisnya B. bahannya D. kegunaannya 26. Salah satu cara mengelola uang adalah .... A. belanja C. jajan B. menabung D. berjualan
107
27. Perhatikan gambar di bawah ini!
Perbedaan kedua gambar diatas terletak pada, kecuali .... A. nominalnya C. bentuknya B. kegunaanya D. jenisnya 28. Membiasakan hidup hemat serta disiplin adalah salah satu manfaat dari .... A. tukar menukar barang C. jual beli B. mengelola uang D. pinjam meminjam 29. Berikut adalah jenis-jenis uang. 1. logam 4. kertas 2. cek 5. giro 3. wesel yang termasuk uang giral adalah .... A. giro, logam, cek B. logam, kertas, wesel
C. cek, giro, wesel D. cek, wesel, kertas
30. Nilai yang tercatat pada uang disebut .... A. nilai nominal C. nilai bahan B. nilai barang D. nilai esensial 31. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar diatas termasuk jenis uang .... A. kartal C. giral B. kertas D. logam 32. Memiliki dua sisi, sisi depan tertera nominal sedangkan sisi belakang bergambar binatang atau tumbuhan langka, hal tersebut merupakan ciri uang .... A. emas C. kertas B. logam D. giral 33. Jenis uang yang beredar di masyarakat adalah .... A. uang emas dan perak C. uang kertas dan logam 108
B. uang kartal dan giral
D. uang barang dan logam
34. Nominal uang logam dan kertas yang sama yaitu .... A. lima ribu C. seribu B. dua ribu D. sepuluh ribu 35.
Gambar uang diatas jika dibelikan buku seharga Rp.3.000,00, sisanya ... A. Rp.1.000,00 C. Rp.3.000,00 B. Rp.2.000,00 D. Rp.4.000,00 36. Perhatikan gambar dibawah ini!
Nilai nominal uang yang terkecil adalah .... A. Rp.5.000,00 C. Rp.2.00,00 B. Rp.2.000,00 D. Rp.1.000,00 37. Berikut ini nominal uang kertas yang beredar di Indonesia adalah .... A. 100 rupiah; 500 rupiah; dan 50.000 rupiah B. 100 rupiah; 5.000 rupiah; dan 10. 000 rupiah C. 100 rupiah; 1.000 rupiah; dan 20.000 rupiah D. 1.000 rupiah; 20.000 rupiah; dan 50.000 rupiah 38. Tina membeli pensil dengan memberikan uang sebesar Rp.2.000,00 kepada penjual. Dalam peristiwa ini kegunaan uanh sebagai alat .... A. alat pembayaran C. alat penyimpanan B. alat tukar D. alat peminjaman 39. Uang yang memiliki bentuk persegi panjang adalah .... A. emas C. kertas 109
B. perak
D. logam
40. Antoni mendapat tiga lembar uang kertas dari Ayah yang terdiri dari: satu lembar Rp. 1.000,00; Rp. 20.000,00; dan Rp. 5.000, 00. Berapa jumlah nominal uang Antoni .... A. Rp.17.000,00 C. Rp. 25.000,00 B. Rp. 26.000,00 D. Rp. 53.000,00 41. Seratus rubu rupiah merupakan nilai nominal terbesar uang .... A. kartal C. logam B. kertas D. giral 42. Perhatikan gambar berikut ini!
1 2 3 4 Nilai nominal uang logam yang terbesar ditunjukkan pada gambar .... A. 1 C. 3 B. 2 D. 4 43. Tempat menyimpan uang yang aman di .... A. celengan C. hemat B. bank D. rajin 44. Tania menggunakan uang jajan yang diberikan ibunya sesuai dengan kebutuhan, sifat yang ditunjukkan tania yaitu .... C. pelit C. hemat D. boros D. rajin 45. Berikut ini merupakan kegunaan uang sebagai alat pembayaran, kecuali .... A. membayar SPP C. melunasi tagihan listrik B. membeli buku tulis D. membayar jasa dokter 46. Manfaat menabung adalah .... A. mempersiapkan masa depan B. menambah pengeluaran
C. mendapat pujian D. menambah penghasilan
47. Alat tukar yang mudah dibawa dalam jumlah banyak disebut .... A. uang logam C. uang barang B. uang rupiah D. uang kertas 48. Penghasilan yang diperoleh seseorang disebut .... A. pendapatan C. hutang B. peminjaman D. pengeluaran 110
49. Pak Suhardi menyisihkan sebagian uang dari penghasilannya, hal tersebut dilakukan agar apabila dalam keadaan medesak uang tersebut lamgsung dapat digunakan. Dalam hal ini, kegunaan uang sebagai alat .... A. peminjaman C. penukaran B. penyimpanan D. pembayaran 50. Manfaat mengelola uang dengan baik kehidupan menjadi .... A. terhibur C. terarah B. teratur D. terhambat
111
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN SOAL UJI INSTRUMEN
1. C
11. C
21. B
31. A
41. B
2. B
12. C
22. C
32. B
42. C
3. B
13. C
23. C
33. B
43. B
4. B
14. D
24. A
34. C
44. C
5. B
15. A
25. C
35. B
45. B
6. A
16. C
26. B
36. C
46. A
7. D
17. A
27. B
37. D
47. D
8. C
18. C
28. B
38. B
48. A
9. B
19. B
29. C
39. C
49. B
10.B
20. D
30. A
40. B
50. B
112
Lampiran 5
KORELASI SKOR BUTIR DENGAN SKOR TOTAL
Jumlah Subyek= 31 Butir Soal= 50 Nama berkas: C:\USERS\DELL\DOCUMENTS\SKRIPSI (BISMILLAH)\PROPOSAL SKRIPSI\UJI INSTRUMEN.ANA
No Butir Baru No Butir Asli
Korelasi
Signifikansi
1
1
0,441
Sangat Signifikan
2
2
0,377
Sangat Signifikan
3
3
-0,143
-
4
4
NAN
NAN
5
5
0,455
Sangat Signifikan
6
6
0,371
Sangat Signifikan
7
7
0,325
Signifikan
8
8
0,567
Sangat Signifikan
9
9
0,010
-
10
10
0,288
Signifikan
11
11
0,012
-
12
12
0,632
Sangat Signifikan
13
13
0,423
Sangat Signifikan
14
14
0,534
Sangat Signifikan
15
15
0,283
Signifikan
113
16
16
-0,057
-
17
17
0,337
Signifikan
18
18
0,327
Signifikan
19
19
0,080
-
20
20
0,372
Sangat Signifikan
21
21
0,377
Sangat Signifikan
22
22
0,602
Sangat Signifikan
23
23
-0,120
-
24
24
0,298
Signifikan
25
25
0,279
Signifikan
26
26
-0,063
-
27
27
-0,277
-
28
28
0,315
Signifikan
29
29
0,325
Signifikan
30
30
0,622
Sangat Signifikan
31
31
0,385
Sangat Signifikan
32
32
0,524
Sangat Signifikan
33
33
-0,144
-
34
34
0,199
-
35
35
0,445
Sangat Signifikan
36
36
0,521
Sangat Signifikan
37
37
0,072
-
38
38
-0,490
-
39
39
0,596
Sangat Signifikan
40
40
0,479
Sangat Signifikan
114
41
41
0,454
Sangat Signifikan
42
42
0,632
Sangat Signifikan
43
43
0,379
Sangat Signifikan
44
44
0,390
Sangat Signifikan
45
45
-0,021
-
46
46
0,336
Signifikan
47
47
0,457
Sangat Signifikan
48
48
0,085
-
49
49
0,335
Signifikan
50
50
0,368
Sangat Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2)
P=0,05 P=0,01
df (N-2)
P=0,05 P=0,01
10
0,576
0,708
60
0,250
0,325
15
0,482
0,606
70
0,233
0,302
20
0,423
0,549
80
0,217
0,283
25
0,381
0,496
90
0,205
0,267
30
0,349
0,449
100
0,195
0,254
40
0,304
0,393
125
0,174
0,228
50
0,273
0,354
>150
0,159
0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
115
Lampiran 6
RELIABILITAS TES Rata2= 26,87 Simpang Baku= 6,25 KorelasiXY= 0,72 Reliabilitas Tes= 0,84 Nama berkas: C:\USERS\DELL\DOCUMENTS\SKRIPSI (BISMILLAH)\PROPOSAL SKRIPSI\UJI INSTRUMEN.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1
1
A
11
12
23
2
2
B
11
10
21
3
3
C
14
18
32
4
4
D
11
15
26
5
5
E
9
7
16
6
6
F
15
18
33
7
7
G
11
9
20
8
8
H
12
13
25
9
9
I
13
16
29
10
10
J
10
14
24
11
11
K
17
14
31
12
12
L
14
18
32
13
13
M
9
15
24
14
14
N
16
19
35
116
15
15
O
13
19
32
16
16
P
12
16
28
17
17
Q
18
17
35
18
18
R
17
18
35
19
19
S
18
20
38
20
20
T
12
16
28
21
21
U
9
7
16
22
22
V
11
11
22
23
23
W
11
16
27
24
24
X
15
17
32
25
25
Y
13
14
27
26
26
Z
8
5
13
27
27
AA
12
18
30
28
28
BB
14
16
30
29
29
CC
15
13
28
30
30
DD
8
10
18
31
31
EE
11
12
23
117
Lampiran 7
DAYA PEMBEDA
umlah Subyek= 31 Klp atas/bawah(n)= 8 Butir Soal= 50 Nama berkas: C:\USERS\DELL\DOCUMENTS\SKRIPSI (BISMILLAH)\PROPOSAL SKRIPSI\UJI INSTRUMEN.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah
Beda Indeks DP (%)
1
1
7
4
3
37,50
2
2
6
2
4
50,00
3
3
6
8
-2
-25,00
4
4
0
0
0
0,00
5
5
8
3
5
62,50
6
6
7
2
5
62,50
7
7
4
0
4
50,00
8
8
6
0
6
75,00
9
9
5
6
-1
-12,50
10
10
7
3
4
50,00
11
11
3
2
1
12,50
12
12
8
5
3
37,50
13
13
7
2
5
62,50
14
14
7
1
6
75,00
118
15
15
3
1
2
25,00
16
16
2
4
-2
-25,00
17
17
6
3
3
37,50
18
18
8
5
3
37,50
19
19
2
2
0
0,00
20
20
3
0
3
37,50
21
21
6
2
4
50,00
22
22
7
3
4
50,00
23
23
4
6
-2
-25,00
24
24
6
3
3
37,50
25
25
4
2
2
25,00
26
26
6
6
0
0,00
27
27
0
2
-2
-25,00
28
28
8
4
4
50,00
29
29
5
1
4
50,00
30
30
8
2
6
75,00
31
31
4
0
4
50,00
32
32
8
2
6
75,00
33
33
0
1
-1
-12,50
34
34
7
5
2
25,00
35
35
8
5
3
37,50
36
36
8
5
3
37,50
37
37
4
3
1
12,50
38
38
0
2
-2
-25,00
39
39
8
5
3
37,50
119
40
40
7
3
4
50,00
41
41
7
4
3
37,50
42
42
8
4
4
50,00
43
43
8
7
1
12,50
44
44
7
5
2
25,00
45
45
3
3
0
0,00
46
46
6
2
4
50,00
47
47
7
4
3
37,50
48
48
5
3
2
25,00
49
49
6
2
4
50,00
50
50
2
0
2
25,00
120
Lampiran 8
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek= 31 Butir Soal= 50 Nama berkas: C:\USERS\DELL\DOCUMENTS\SKRIPSI (BISMILLAH)\PROPOSAL SKRIPSI\UJI INSTRUMEN.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul
Tkt. Kesukaran(%)
Tafsiran
1
1
25
80,65
Mudah
2
2
11
35,48
Sedang
3
3
25
80,65
Mudah
4
4
0
0,00
Sangat Sukar
5
5
23
74,19
Mudah
6
6
17
54,84
Sedang
7
7
9
29,03
Sukar
8
8
14
45,16
Sedang
9
9
22
70,97
Sangat Mudah
10
10
21
67,74
Sedang
11
11
8
25,81
Sukar
12
12
28
90,32
Sangat Mudah
13
13
17
54,84
Sedang
14
14
15
48,39
Sedang
15
15
15
48,39
Sedang
121
16
16
13
41,94
Sedang
17
17
13
41,94
Sedang
18
18
24
77,42
Mudah
19
19
5
16,13
Sukar
20
20
12
38,71
Sedang
21
21
11
35,48
Sedang
22
22
21
67,74
Sedang
23
23
23
74,19
Mudah
24
24
22
70,97
Sangat Mudah
25
25
11
35,48
Sedang
26
26
25
80,65
Mudah
27
27
3
9,68
Sangat Sukar
28
28
24
77,42
Mudah
29
29
9
29,03
Sukar
30
30
22
70,97
Sangat Mudah
31
31
10
32,26
Sedang
32
32
18
58,06
Sedang
33
33
2
6,45
Sangat Sukar
34
34
21
67,74
Sedang
35
35
27
87,10
Sangat Mudah
36
36
25
80,65
Mudah
37
37
8
25,81
Sukar
38
38
3
9,68
Sangat Sukar
39
39
28
90,32
Sangat Mudah
40
40
23
74,19
Mudah
122
41
41
25
80,65
Mudah
42
42
26
83,87
Mudah
43
43
29
93,55
Sangat Mudah
44
44
24
77,42
Mudah
45
45
9
29,03
Sukar
46
46
16
51,61
Sedang
47
47
19
61,29
Sedang
48
48
16
51,61
Sedang
49
49
14
45,16
Sedang
50
50
2
6,45
123
Sangat Sukar
Lampiran 9
SOAL PILIHAN GANDA (PRETEST)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Nama
:
Kelas
: III A/B
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang paling benar! 1. Salah satu alat tukar pada zaman dahulu berupa benda yang bernilai dan indah ialah .... A. biji buah C. kulit kerang B. batu kerikil D. kayu jati 2. Pada masa sebelum adanya tukar menukar barang, manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara .... A. berdagang C. membeli barang B. membuat sendiri D. meminjam barang 3. Barter adalah cara penukaran .... A. barang dengan tenaga B. barang dengan uang
C. barang dengan barang D. uang dengan uang
4. Mata uang negara Malaysia adalah .... A. yen B. rupiah
C. ringgit D. peso
5. Alat tukar yang mudah dibawa dalam jumlah banyak disebut .... A. uang logam C. uang barang B. uang rupiah D. uang kertas 6. Nilai yang tercatat pada uang disebut .... A. nilai nominal C. nilai bahan B. nilai barang D. nilai esensial 124
7. Setelah sistem tukar menukar barang, kegiatan tukar menukar diganti dengan menggunakan .... A. uang logam C. barter B. uang kertas D. uang barang 8. Uang yang ada di Indonesia dikeluarkan dan diedarkan oleh .... A. Pegadaian C. Bank Indonesia B. Bank Negara Indonesia D. koperasi 9. Penukaran barang dengan barang akan terjadi apabila sesuai dengan .... A. perintah C. permintaan B. kebutuhan D. permohonan 10. Uang yang memiliki bentuk persegi panjang adalah .... C. kertas A. emas B. perak D. logam 11. Perhatikan beberapa gambar berikut! 1
2
3
4
Gambar kegiatan pertukaran pada zaman sekarang ditunjukkan pada gambar .... A. 1 B. 2 C. 3 D.4 12. Perhatikan gambar di bawah ini!
125
Gambar diatas termasuk jenis uang .... A. kartal C. giral B. kertas D. logam 13. Suatu barang yang ditukarkan dengan barang nilainya harus .... A. sepadan C. murah B. berbeda D. mahal ‘ 14. Memiliki dua sisi, sisi depan tertera nominal sedangkan sisi belakang bergambar binatang atau tumbuhan langka, hal tersebut merupakan ciri uang .... A. emas C. kertas B. logam D. giral 15. Perhatikan gambar dibawah ini!
Nilai nominal uang yang terkecil adalah .... A. Rp.5.000,00 C. Rp.2.00,00 B. Rp.2.000,00 D. Rp.1.000,00 16. Perhatikan gambar berikut!
Setelah memperhatikan gambar di atas, mana yang bukan persamaan dari kedua uang tersebut adalah .... A. bentuknya C. jenisnya B. bahannya D. kegunaannya 17. Manfaat mengelola uang dengan baik kehidupan menjadi .... A. terhibur C. terarah B. teratur D. terhambat 126
18. Cara yang dilakukan untuk menghindari perilaku boros yaitu .... A. membeli mainan yang mahal B. membeli barang sesuai keinginan C. membeli sesuatu sesuai kebutuhan D. membeli baju dalam jumlah banyak 19. Perhatikan gambar berikut ini!
1 2 3 4 Nilai nominal uang logam yang terbesar ditunjukkan pada gambar .... A. 1 C. 3 B. 2 D. 4 20. Tempat menyimpan uang yang aman di .... A. celengan C. hemat B. bank D. rajin 21.
Gambar uang diatas jika dibelikan buku seharga Rp.3.000,00, sisanya ... A. Rp.1.000,00 C. Rp.3.000,00 B. Rp.2.000,00 D. Rp.4.000,00 22. Tania menggunakan uang jajan yang diberikan ibunya sesuai dengan kebutuhan, sifat yang ditunjukkan tania yaitu .... A. pelit C. hemat B. boros D. rajin 23. Tono memiliki kelereng, kemudian ditukarkan dengan kartu bergambar milik Jono. Tono dan Jono sedang melakukan kegiatan .... A. pinjaman C. jual beli B. barter D. tukar 24. Manfaat menabung adalah .... A. mempersiapkan masa depan B. menambah pengeluaran
C. mendapat pujian D. menambah penghasilan
127
25. Antoni mendapat tiga lembar uang kertas dari Ayah yang terdiri dari: satu lembar Rp. 1.000,00; Rp. 20.000,00; dan Rp. 5.000, 00. Berapa jumlah nominal uang Antoni .... A. Rp.17.000,00 C. Rp.25.000,00 B. Rp.26.000,00 D. Rp.53.000,00 26. Membelanjakan uang harus sesuai dengan .... A. kekayaan C. kebutuhan B. keinginan D. keseimbangan 27. Sebutan uang pada awal Indonesia merdeka yaitu .... C. rupiah A. URI B. ORI D. gulde 28. Alat pembayaran berupa surat-surat berharga yang dapat digunakan sewaktuwaktu disebut .... A. uang kertas C. uang barang B. uang kartal D. uang giral 29. Seratus ribu rupiah merupakan nilai nominal terbesar uang .... A. kartal C. logam B. kertas D. giral 30. Pak Suhardi menyisihkan sebagian uang dari penghasilannya, hal tersebut dilakukan agar apabila dalam keadaan medesak uang tersebut lamgsung dapat digunakan. Dalam hal ini, kegunaan uang sebagai alat .... A. peminjaman C. penukaran B. penyimpanan D. pembayaran
128
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST
1. C
6. A
11. B
16. C
21. B
26. C
2. B
7. D
12. A
17. B
22. C
27. B
3. C
8. C
13. A
18. C
23. B
28. D
4. C
9. B
14. B
19. C
24. A
29. B
5. D
10. C
15. C
20. B
25. B
30. B
129
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Sekolah
: MI Al-Hidayah Lestari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/semester
: III (tiga)/ Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 1 (satu)
A. Standar Kompetensi Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar Mengenal sejarah uang C. Indikator Pencapaian Kompetensi 2.4.1
Menjelaskan cara memenuhi kebutuhan sebelum mengenal uang
2.4.2
Menyebutkan berbagai alat tukar setelah mengenal uang
2.4.3
Membedakan kegiatan tukar menukar barang pada zaman sebelum mengenal uang dan setelah mengenal uang
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menjelaskan cara memenuhi kebutuhan sebelum mengenal uang dengan benar 2. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menyebutkan berbagai alat tukar setelah mengenal uang dengan benar 130
3. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat membedakan kegiatan tukar menukar barang pada zaman sebelum mengenal uang dan setelah mengenal uang dengan benar dan tepat
E. Materi Ajar SEJARAH UANG
1. Masa Sebelum Ditemukannya Uang Dulu manusia belum mengenal uang. Manusia berusaha memenuhi kebuutuhan hidupnya dengan cara sendiri. Manusia hidup bergantung pada alam. Manusia berburu, menangkap ikan, serta mencari buah dan umbi-umbi sebagai bahan makanan. Manusia minum air sungai atau menggali sumur di hutan. Untuk pakaian, manusia menggunakan kulit kayu atau binatang dan daun-daunan. Manusia banyak yang tinggal di gua. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya itu manusia hidup berpindah-pindah. Zaman semakin maju. Manusia mulai menghadapi kenyataan bahwa barang yang dihasilkan sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia kemudian mencari orang lain yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Cara yang dilakukan dengan tukar menukar barang, dimana menukarkan barang yang dimiliki dengan barang yang dimiliki orang lain. Misalnya kain ditukar dengan beras. Penukaran barang dengan barang ini yang dinamakan barter. Dalam barter, barang yang ditukar mempunyai nilai yang sama. Kalau tidak sama, tidak akan terjadi barter. Setelah barter dijalankan, manusia banyak menemui kesulitan. Di antara kesulitan tersebut sebagai berikut: a. Sulitnya menemukan orang yang memiliki barang yang diinginkan dan mau menkarkan barang yang dimilikinya. b. Sulitnya memeprtemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu yang bersamaan. 131
c. Sulitnya memperoleh barang tukar yang memiliki nilai seimbang atau hampir sama nilainya. Setelah manusia banyak menemui kesulitan dalam barter, akhirnya cara ini ditinggalkan. 2. Masa Setelah Ditemukannya Uang Setelah barter, manusia mencari cara lain untuk dapat memenuhi kebutuhan dengan cara mudah dan dapat diterima oleh setiap manusia. Dari sinilah, kemudian munculah uang. Dalam perkembangannya, uang juga mengalami perubahan. Uang yang digunakan berupa benda-bend tertentu sebagai alat tukar. a. Uang Barang Pada masa ini, manusia mencari cara yang mudah untuk mendapatkan barang. Manusia mulai menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Tidak semua benda dianggap sebagai uang. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat tukar (uang barang) adalah sebagai berikut: a. Benda-benda yang disenangi masyarakat dan dapat diterima umum b. Benda-benda yang dipercaya memiliki kekuatan gaib c. Benda-benda yang merupakan kebutuah pokok sehari-hari Contoh benda yang digunakan pada masa itu adalah kulit kayu, kulit binatang, kulit kerang, manik-manik, tanah liat, teh, tembakau atau garam. Orang Romawi pernah menggunakan garam sebagai alat tukar dan sebagai alat pembayaran upah. Garam digunakan sebagai alat tukar karena dianggap sebagai kebutuhan pokok. Kulit kerang dan manik-manik juga digunakan karena dianggap sebagai benda bernilai dan indah. Sebenarnya apa pun bisa digunakan sebagai alat tukar, asalkan setiap orang sepakat atas nilainya. Akan tetapi, manusia juga menghadapi kesulitan dalam penggunaan uang barang. Di antara kesulitannya yaitu uang barang tidak memiliki ukuran, bentuk, dan nilai yang pasti. Selain itu uang barang sulit dipecahkan menjadi satuan yang lebih kecil, dan sulit dibawa sehingga kurang praktis. 132
Setelah manusia banyak menemui kesulitan dalam menggunakan uang barang, akhirnya cara ini ditinggalkan. b. Uang Logam Setelah uang barang, manusia mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan dengan cara yang mudah. Selanjutnya, dibuatlah uang logam yang terbuat dari emas dan perak. Logam emas dan perak dipilih sebagai bahan uang karena: 1) digemari banyak orang 2) tahan lama dan tidak mudah rusak 3) tidak mudah dipalsukan 4) mudah dipindah-pindah 5) memiliki nilai tinggi 6) mudah di pecah dan tidak mengurangi nilainya Dalam penggunaannya, uang logam mengalami hambatan. Karena pada saat itu, setiap orang menempa uang, melebur dan memakainya. Setiap orang juga mempunyai hak menyimpan uang logam dalam jumlah yang tidak terbatas. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, penggunaan uang logam semakin meningkat. Sementara itu, jumlah logam emas dan perak terbatas. Penukaran uang logam emas dan perak dalam jumlah banyak sulit untuk dilakukan dalam hal pengankutan dan penyimpanannya. Selain itu, karena uang logam emas dan perak bernilai tinggi, maka penggunaanya tidak aman dan juga tidak semua barang nilainya sama dengan emas atau perak. Akhirnya, orang mulai beralih menggunakan uang kertas. c. Uang Kertas Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan surat bukti kepemilikan emasdan perak. Surat bukti ini dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk melakukan transaksi. Artinya uang kertas yang beredar pada saat itu dijamin 100% dengan emas dan perak yang disimpan di tukang emas atau perak. Sewaktu-waktu, uang ini dapat ditukarkan penuh dengan jumlahnya. 133
Bila dibanding uang logam, uang kertas memiliki beberapan kelebihan, diantaranya yaitu biaya pembuatan murah, pengiriman dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan mudah, mudah dicetak dan diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Concept Learning (Scramble)
Metode Pembelajaran
: Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru Guru mengucapkan salam Kegiatan kepada siswa, memeriksa Awal kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dan mengabsen siswa Guru meminta kepada ketua kelas untuk memimpin doa belajar Guru meminta kepada semua siswa untuk menyanyikan lagu “Abang tukang bakso” Guru bertanya mengenai uang kepada siswa, diantaranya: - Apa mainan atau makanan yang kalian suka? - Bagimana cara memiliki mainan atau makanan tersebut? - Berapa uang saku kalian di sekolah? - Apakah kalian mengetahui sejarah munculnya uang? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
134
Aktivitas Siswa Siswa menjawab salam guru, menyiapkan diri beserta peralatan pembelajaran, dan mendengarkan guru mengabsen Ketua kelas memimpin doa belajar dan siswa yang lain mendengarkan ketua kelas Semua siswa menyanyikan lagu “Abang tukang bakso” secara bersama-sama Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Semua siswa memperhatikan guru
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan Eksplorasi
Aktivitas Guru Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai sejarah uang, diantaranya: - Sebelum manusia mengenal uang, manusia memenuhi kebutuhan dengan cara? Guru menayangkan video mengenai sejarah uang kepada siswa dan meminta siswa untuk memperhatikannya Guru meminta kepada siswa untuk mengutarakan isi video mengenai sejarah uang yang telah mereka saksikan secara singkat Guru menjelaskan materi mengenai sejarah uang secara singkat Guru mnejelaskan cara menjawab soal menggunakan model scramble
Elaborasi
Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok secara heterogen Guru meminta setiap kelompok mencatat berbagai alat tukar yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan penayangan video Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang dapat menjawab pertanyaan dan memberikan semangat kepada kelompok yang tidak menjawab pertanyaan Guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak sususnannya pada 135
Aktivitas Siswa Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Siswa memperhatikan penayangan video mengenai sejarah uang yang telah diputarkan oleh guru Siswa mengutarakan isi video mengenai sejarah uang secara singkat
Siswa mendengarkan penjelasan mengenai sejarah uang yang disampaikan oleh guru Siswa memperhatikan penjelasan mengenai cara menjawab soal menggunakan model scramble yang disampaikan oleh guru Siswa membentuk 6 kelompok sesuai instruksi yang diberikan oleh guru Setiap kelompok mencatat berbagai alat tukar berdasarkan penayangan video
Siswa mendapat apresiasi dan motivasi dari guru
Setiap kelompok menerima lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya dan
setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan Guru menjelaskan cara mengerjakan soal dan peraturan dalam mengerjakannya dengan disediakan waktu selama 10 menit untuk menyelesaikan soal secara berkelompok Guru mengamati dan membimbing siswa dalam setiap kelompok untuk mengerjakan soal Guru mengecek waktu yang telah ditentukan
Guru memberitahu bawah waktu telah habis Guru meminta setiap lembar jawaban untuk dikumpulkan Guru melakukan penilaian secara bersama-sama
Konfirmasi Guru memberikan apresiasi dan rekognisi kepada kelompok yang berhasil dan memberikan semangat kepada kelompok yang belum cukup berhasil Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini Guru memberikan penguatan positif terhadap siswa
136
mendiskusikan serta berusaha mengerjakannya Setiap kelompok mendengarkan penjelasan mengenai peraturan dalam mengerjakan soal
Setiap kelompok berusaha mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Setiap kelompok mengerjakan tugas dan memperhatikan waktu yang tersisa Setiap kelompok berhenti mengerjakan. Siswa wajib mengumpulkan lembar jawaban Siswa bersama guru melakukan penilaian dengan memeriksa lembar jawaban setiap kelompok Siswa dalam setiap kelompok mendapat apresiasi bagi yang berhasil dan semangat bagi yang belum cukup berhasil
Beberapa siswa bertanya dan siswa lain menyimak teman yang sedang bertanya
Siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini
Siswa penguatan guru
mendengarkan yang diberikan
3. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru KegiatanAkhir Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan Guru menginstruksikan kepada ketua kelas memimpim doa selesai belajar
Aktivitas Siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru Ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti
H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 2.4.1 Menjelaskan cara memenuhi kebutuhan sebelum mengenal uang
Teknik Penilian Tes tulis
Bentuk Instrumen Isian Pilihan Ganda
2.4.2 Menyebutkan berbagai alat tukar setelah mengenal uang
Tes tulis
2.4.3 Membedakan kegiatan tukar menukar barang pada zaman sebelum mengenal uang dan setelah mengenal uang
Tes tulis
Isian Pilihan Ganda Isian Pilihan Ganda
Catatan: Skor = B – S Keterangan: B adalah jawaban yang benar S adalah jawaban yang salah
137
Soal Terlampir
Terlampir
Terlampir
I. Alat/Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat/Bahan a) Proyektor b) Laptop c) Speaker d) Papan tulis e) Spidol f) Penghapus papan tulis g) Kertas HVS 2. Sumber Belajar a) Senang Belajar IPS untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. b) Ilmu Pengetahuan Sosial
Bangga Menjadi Insan Berwawasan
Lingkungan untuk SD/MI Kelas III, Departemen Pendidikan Nasional c) Video “Sejarah uang – Sejarah & Pengetahuan #5” (https://m.youtube.com/watch?v=T-eDqr1dG3s)
138
Jakarta, 6 Maret 2017 Mengetahui,
Guru Kelas
Peneliti
Saalih
Mia Khairunnisa Kurniawati NIM. 1113018300009
139
LEMBAR KERJA SISWA 1 PERTEMUAN 1 Mata Pelajaran Kelas/Semester Pelaksanaan Waktu Nomor Kelompok: Nama Anggota Kelompok:
: Ilmu Pengetahuan Sosial : III A/2 : Senin, 6 Maret 2017 : 10 menit
1. ............................... 3. ...............................
2. ................................ 4. ...............................
Petunjuk Pengerjaan Soal: 1. Kerjakan tugas secara berkelompok 2. Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga menjadi kata (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A 3. Tuliskan pasangan nomor jawaban pada kolom A dalam bentuk kata yang benar Contoh Pengerjaan Soal: A B Nilai yang ditulis pada uang disebut nilai ... (a) a. K-I-S-T-R-I-N-I Intrinsik Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan cermat! A 1. ... digunakan sebagai alat tukar dan alat pembayaran yang sah 1. Sebelum mengenal uang, manusia memenuhi kebutuhan hidup dengan bergantung pada ... 2. Zaman dahulu manusia hidup berpindah-pindah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tinggal di ... 3. Sebelum ada uang, kegiatan tukar menukar barang dengan cara ... 4. Penggunaan benda-benda tertentu sebagai alat tukar disebut uang ... 5. Uang yang digunakan karena dapat mempermudah transaksi dalam jumlah banyak adalah ... 6. Penukaran barang dengan barang akan terjadi apabila sesuai dengan.... 7. Uang yang terbuat dari bahan emas dan perak 140
B a. A- R-B-A-N-G b. G- I-N-G-I-T c. M-O-L-A-G
d. N-U-G-A e. B-U-K-A-H-E-N-TU f. T-E-S-K-A-R
g. R-A-G-A-M h. A-G-U
adalah ... 8. Benda yang digunakan orang romawi sebagai alat tukar adalah ... 9. Emas dan perak digunakan sebagai bahan pembuatan uang karena memiliki nilai yang ...
141
i. T- E- R-R-A-B j. M-A-L-A
LEMBAR KERJA SISWA 2 PERTEMUAN 1 Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
: III
Waktu
: 5 menit
Nama
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar! 1. Alat tukar dibawah ini adalah .... A. uang dan tenaga
C. barang dan tenaga
B. tenaga dan barang
D. barang dan uang
2. Alat tukar digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang semakin .... A. berkurang
C. sama
B. bertambah
D. tetap
3. Pada zaman dahulu, pertukaran dilakukan dengan cara .... A. tukar
C. barter
B. jual
D. beli
4. Suatu alat yang dijadikan sebagai alat tukar masa kini adalah ... A. uang
C. emas
B. uang barang
D. beras
5. Contoh uang barang adalah ... A. barang
C. batu
B. kulit kerang
D. kerikil
142
6. Alat tukar yang memiliki nilai tinggi, tahan lama dan tidak mudah rusak adalah uang .... A. kertas
C. giral
B. logam
D. barang
7. Untuk memenuhi kebutuhan, setiap orang harus .... A. meminta
C. bekerja
B. memberi
D. berserah
8. Barter kemudian diganti dengan .... A. uang logam
C. uang kertas
B. uang
D. uang barang
9. Selain sulit dibawa, uang logam ditinggalkan karena ... A. memiliki nilai tinggi B. mudah rusak C. bahan pembuatnya tidak terbatas D. biaya pembuatannya lebih mudah
10. Alat tukar pada masa setelah mengenal uang yaitu .... A. logam, barang, barter B. logam, kertas, barang C. barang, barter, logam D. barang, barter, kertas
143
KUNCI JAWABAN PERTEMUAN 1
LEMBAR KERJA SISWA 1 1. (d) Uang
1. (f) Kertas
2. (j) Alam
2. (e) Kebutuhan
3. (h) Gua
3. (c) Logam
4. (i) Barter
4. (g) Garam
5. (a) Barang
5. (b) Rusak
LEMBAR KERJA SISWA 2 1. D
6. B
2. B
7. C
3. C
8. D
4. A
9. A
5. B
10. B
144
Lampiran 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Sekolah
: MI Al-Hidayah Lestari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/semester
: III (tiga)/ Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 2 (dua)
A. Standar Kompetensi Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar Mengenal sejarah uang C. Indikator Pencapaian Kompetensi 2.4.4
Menjelaskan sejarah uang Indonesia
2.4.5
Menyebutkan jenis uang yang beredar di masyarakat
2.4.6
Membedakan jenis uang yang beredar dimasyarakat
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menjelaskan sejarah uang dengan benar 2. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menyebutkan jenis uang yang beredar di masyarakat dengan benar 3. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat membedakan jenis uang yang beredar dimasyarakat dengan benar dan tepat 145
E. Materi Ajar SEJARAH UANG INDONESIA DAN JENIS-JENIS UANG 1. Sejarah Uang Indonesia Sejarah uang di Indonesia diawali sesudah proklamasi tahun 1945. Saat itu pemerintah mulai merasa perlunya mengeluarkan uang republik. Uang tersebut tidak sekedar berfungsi sebagai alat pembayaran tetapi juga menjadi lambang kedaulatan pemerintah,serta sebagai alat untuk memperkenalkan Indonesia pada dunia Internasional. Sebelumnya Indonesia berlaku tiga macam mata uang, yaitu uang rupiah De Javasche Bank, uang gulden, dan uang Jepang. Pada tanggal 30 Oktober 1946, secara resmi beredar mata uang pertama Indonesia. mata uang itu disebut ORI atau Oeang Repoeblik Indonesia. sementara uang logam pertama dicetak tanggal 30 September 1957. 2. Jenis-jenis Uang Sejarah uang ternyata mengalami proses yang panjang. Saat ini, uang yang sering kita gunakan untuk membeli barang terdapat dua jenis, yaitu: a) Uang Kartal Uang kartal adalah uang kertas dan uang logam yang digunakan sebagai alat pembayaran. Uang ini hanya dikeluarkan Bank Indonesia. Sedangkan Perum Peruri adalah Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia. Menurut bahan pembuatanyaan, uang dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Uang Kertas Uang kertas terbuat dari bahan khusus dan memiliki bentuk persegi panjang. Uang kertas memiliki dua gambar yang berbeda. Tiap uang kertas juga memiliki nilai dan warna berbeda. 146
Uang kertas yang beredar dimasyarakat bernilai: 1.000 rupiah, 2.000 rupiah, 5.000 rupiah, 10.000 rupiah, 20.000 rupiah, 50.000 rupiah, dan 100.000 rupiah. 2) Uang Logam Uang logam terbuat dari logam alumunium, perak, atau tembaga. Bentukya bundar dan pipih. Nilai pecahan uang logam yang telah dicetak pemerintah bermacam-macam. Uang logam yang beredar di masyarakat bernilai: 100 rupiah, 200 rupiah, 500 rupiah, dan 1.000 rupiah b) Uang Giral Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum berupa surat berharga. Misalnya Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Rakyat Indoneisia (BRI). Uang giral sewaktu-waktu dapat dipakai sebagai alat pembayaran. Uang giral bisa dijadikan uang kartal. Contoh uang giral adalah cek, giro, dan kartu kredit. Penggunaan uang giral dianggap lebih praktis dan aman dibanding dengan uang kartal. Dengan uang giral, seseorang tidak perlu membawa uang tuni dalam jumlah yang besar. F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Concept Learning (Scramble)
Metode Pembelajaran
: Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru Kegiatan Guru mengucapkan salam kepada siswa, memeriksa Awal kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dan 147
Aktivitas Siswa Siswa menjawab salam guru, menyiapkan diri beserta peralatan pembelajaran, dan mendengarkan guru
mengabsen siswa Guru meminta kepada ketua kelas untuk memimpin doa belajar Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya Guru bertanya mengenai uang, diantaranya: - Apa mata uang negara Indonesia? - Apakah kalian mengetahui mengenai uang baru yang dikeluarkan pemerintah? - Berikan contoh uang yang sudah tidak berlaku di Indonesia! Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
mengabsen Ketua kelas memimpin doa belajar dan siswa yang lain mendengarkan ketua kelas Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Semua siswa memperhatikan guru
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan Eksplorasi
Aktivitas Guru Guru menampilkan beberapa gambar uang yang sudah tidak berlaku sebagai alat tukar Guru menanyakan mengenai uang, yaitu: - Apakah kalian tahu mengenai sejarah uang Indonesia? Guru menayangkan video mengenai sejarah uang Indonesia kepada siswa dan meminta siswa untuk memperhatikannya Guru mengajukan pertanyaan berdasarkan video yang telah ditayangkan
Aktivitas Siswa Siswa memperhatikan gambar uang yang ditunjukkan oleh guru Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Siswa memperhatikan penayangan video mengenai sejarah uang Indonesia yang telah diputarkan oleh guru
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan video yang telah dtanyangkan Guru menjelaskan secara Siswa mendengarkan singkat mengenai sejarah penjelasan mengenai sejarah uang Indonesia uang Indonesia yang disampaikan oleh guru Guru mengajukan pertanyaan Siswa menjawab pertanyaan 148
mengenai macam-macam uang yang diketahui oleh siswa Guru menayangkan video mengenai jenis uang yang beredar di masyarakat Elaborasi
Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok secara heterogon Guru meminta setiap kelompok untuk berdiskusi menuliskan informasi yang didapatkan setelah penayangan video Guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusi Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok atas hasil kerja dan keberaniannya Guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak sususnannya pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan Guru menjelaskan cara mengerjakan soal dan peraturan dalam mengerjakannya dengan disediakan waktu selama 10 menit untuk menyelesaikan soal secara berkelompok Guru mengamati dan membimbing siswa dalam setiap kelompok untuk mengerjakan soal Guru mengecek waktu yang telah ditentukan
yang diajukan guru
Siswa memperhatikan penayangan video mengenai jenis uang yang beredar di masyarakat Siswa membentuk 6 kelompok sesuai instruksi yang diberikan oleh guru Setiap kelompok menuliskan informasi berdasarkan penayangan video
Perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi Siswa mendapat apresiasi hasil kerja dan keberaniannya Setiap kelompok menerima lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya dan mendiskusikan serta berusaha mengerjakannya Setiap kelompok mendengarkan penjelasan mengenai peraturan dalam mengerjakan soal
Setiap kelompok berusaha mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
Setiap kelompok mengerjakan tugas dan memperhatikan waktu yang tersisa Guru memberitahu bawah Setiap kelompok berhenti waktu telah habis mengerjakan soal Guru meeminta setiap lembar Siswa wajib mengumpulkan jawaban untuk dikumpulkan lembar jawaban Guru melakukan penilaian Siswa bersama guru 149
secara bersama-sama
Konfirmasi Guru memberikan apresiasi dan rekognisi kepada kelompok yang berhasil dan memberikan semangat kepada kelompok yang belum cukup berhasil Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya mengenai pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini Guru memberikan penguatan positif terhadap siswa
melakukan penilaian dengan memeriksa lembar jawaban setiap kelompok Siswa dalam setiap kelompok mendapat apresiasi bagi yang berhasil dan semangat bagi yang belum cukup berhasil
Beberapa siswa bertanya dan siswa lain menyimak teman yang sedang bertanya
Siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini
Siswa penguatan guru
mendengarkan yang diberikan
3. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru KegiatanAkhir Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan Guru menginstruksikan kepada ketua kelas memimpim doa selesai belajar
Aktivitas Siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru Ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti
H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilian 150
Bentuk Instrumen
Soal
2.4.4
Menjelaskan sejarah uang Indonesia
Tes tulis
2.4.5 Menyebutkan jenis uang yang beredar di masyarakat
Tes tulis
Tes tulis 2.4.6 Membedakan jenis uang yang beredar dimasyarakat Catatan: Skor = B – S Keterangan: B adalah jawaban yang benar S adalah jawaban yang salah
I. Alat/Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat/Bahan a) Proyektor b) Laptop c) Speaker d) Papan tulis e) Spidol f) Penghapus papan tulis g) Kertas HVS
151
Isian Pilihan ganda Isian Pilihan Ganda Isian Pilihan Ganda
Terlampir
Terlampir
Terlampir
2. Sumber Belajar a) Senang Belajar IPS untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. b) Ilmu Pengetahuan Sosial
Bangga Menjadi Insan Berwawasan
Lingkungan untuk SD/MI Kelas III, Departemen Pendidikan Nasional c) Video Pembelajaran: 1) “Sejarah Uang di Indonesia” (https://m.youtube.com/watch?v=6WlbyGipzKo 2) “Jenis-jenis Uang “ (https://m.youtube.com/watch?v=FNwYflqhjvk)
152
Jakarta, 7 Maret 2017
Mengetahui,
Guru Kelas
Peneliti
Saalih
Mia Khairunnisa Kurniawati NIM. 1113018300009
153
LEMBAR KERJA SISWA 1 PERTEMUAN 2 Mata Pelajaran Kelas/Semester Pelaksanaan Waktu Nomor Kelompok: Nama Anggota Kelompok:
: Ilmu Pengetahuan Sosial : III B/Genap : 7 Maret 2017 : 10 menit
1. ............................... 3. ...............................
2. ................................ 4. ...............................
Petunjuk Pengerjaan Soal: 1. Kerjakan tugas secara berkelompok 2. Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga menjadi kata (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A 3. Tuliskan pasangan nomor jawaban pada kolom A dalam bentuk kata yang benar Contoh Pengerjaan Soal: A B Nilai yang ditulis pada uang disebut nilai ... (a) a. K-I-S-T-R-I-N-I Intrinsik Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan cermat! A 1. Mata uang negara Indonesia adalah ...
B a. R-A-G-I-L
2. Singkatan nama mata uang pertama Indonesia ...
b. K-E-C
3. Singkatan nama bank yang berhak mengedarkan uang di Indonesia ... 4. Perusahaan pencetak uang di Indonesia ... 5. Uang yang sulit dibawa dalam jumlah banyak ... 6. Ada dua jenis uang yaitu uang giral dan ...
c. R-I-O
7. Alat pembayaran berupa surat-surat berharga disebut uang ... 8. Salah satu jenis uang kartal yang berbentuk persegi panjang ... 9. Contoh uang giral adalah ... 10. Uang logam memiliki bahan yang tidak mudah ...
g. H-A-R- I-P-U
154
d. T-E-S-K-A-R e. R-U-P-E-R-I f. K-A-S-U-R
h. G-A-L-M-O i. I-B j. T-A-R-K-A-L
LEMBAR KERJA SISWA 2 PERTEMUAN 2 Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
: III
Waktu
: 5 menit
Nama
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1. Sejarah uang Indonesia dimulai setelah .... A. proklamasi
C. barter
B. masa megenal uang
D. uang barang
2. Uang terdiri dari ... jenis A. dua
C. empat
B. tiga
D. lima
3. Berikut uang giral, kecuali ..... A. kartu ATM
C. wesel
B. uang kertas
D. cek
4. Bank umum yang dapat mengeluarkan uang giral, kecuali .... A. Bank Negara Indonesia
C. Bank Tabungan Negara
B. Bank Indonesia
D. Bank Rakyat Indonesia
5. Salah satu jenis uang kartal yaitu uang logam yang terbuat dari .... A. alumunium, perak, tembaga B. embaga, perak, emaS C. alumunium, emas, perak D. emas, alumunium, perak
155
6. Contoh uang yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran adalah .... A. logam
C. kertas
B. giro
D. kartal
7. Mata uang negara Amerika adalah ... A. peso
C. ringgit
B. yen
D. dollar
8. Berikut merupakan uang kartal, kecuali ....
9.
A. koin seribuan
C. seratusan warna kuning
B. seribu gambar Pattimura
D. cek senilai dua ratus ribu
Perum Peruri adalah lembaga yang bertugas .... A. mengeluarkan uang B. mencetak uang C. menyimpan uang D. mengedarkan uang
10. Jenis uang berdasarkan bahannya terdiri dari .... A. uang emas dan perak B. uang kertas dan logam C. uang barang dan logam D. uang giral dan kartal
156
KUNCI JAWABAN PERTEMUAN 2
LEMBAR KERJA SISWA 1 1. (h) rupiah
6. (k) kartal
2. (d) ORI
7. (a) giral
3. (j) BI
8. (e) kertas
4. (f) Peruri
9. (b) cek
5. (i) logam
10. (g) rusak
LEMBAR KERJA SISWA 2 1. A
6. B
2. A
7. D
3. B
8. D
4. B
9. B
5. A
10. B
157
Lampiran 13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Sekolah
: MI Al-Hidayah Lestari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/semester
: III (tiga)/ Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 3 (tiga)
A. Standar Kompetensi Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar Mengenal sejarah uang C. Indikator Pencapaian Kompetensi 2.4.7
Menjelaskan nilai nominal uang kertas dan logam
2.4.8
Menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan logam
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menjelaskan nilai nominal uang kertas dan logam dengan benar 2. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan logam dengan benar E. Materi Ajar Nilai Nominal Uang dan Ciri-Ciri Uang Kertas dan Logam 1. Nilai Nominal Uang 158
Nilai nominal adalah nilai uang logam maupun uang kertas dilihat dari nilai yang tertulis pada uang tersebut. Nilai nominal juga dapat diartikan sebagai nilai yang tertulis pada uang. Uang kertas yang beredar di masyarakat bernilai 1.000 rupiah, 2.000 rupiah, 5.000 ruiah, 10.000 rupiah, 20.000 rupiah, 50.000 rupiah, dan 100.000 rupiah. Sedangkan nilai pecahan uang logam yang telah dicetak pemerintah bermacam-macam yaitu 5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah, 50 rupiah, 100 rupiah, 200 rupiah, 500 rupiah, dan 1.000 rupiah. Namun, uang pecahan 5 rupiah, 10 rupiah, dan 25 rupiah sulit didapat karena harga barang jarang yang bernilai di bawah 50 rupiah. 2. Ciri-Ciri Uang Dua jenis uang kartal yaitu kertas dan logam memiliki ciri-ciri yang membedakan diantara keduanya. Uang kartal harus digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari. Berikut adalah ciri-ciri uang kertas rupiah adalah sebagai berikut: a) Uang kertas bewarna biru, hijau, atau merah. b) Terdapat gambar pada kedua sisinya. Bagian muka bergambar pahlawan. Bagian belakang bergambar tempat wisata, keragaman budaya daerah, atau kegiatan di bidang tertentu. c) Tercantum nilai nominal uang yang tertulis dengan angka atau huruf. d) Terdapat tanda tangan Dewan Gubernur Bank Indonesia. e) Terdapat tulisan Bank Indonesia dan logo Bank Indonesia. f) Tertulis nomor seri mata uang. Nomor seri menunjukkan urutan nomor pengeluaran uang tersebut. g) Tercantum tahun penerbitan uang tersebut. h) Memiliki benang pengaman Dengan demikian uang kertas dibubuhi gambar dan cap tertentu yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan ciri-ciri uang logam rupiah yaitu diantaranya: a) Uang logam berwarna putih seperti perak atau cokelat kemerahan.
159
b) Terdapat dua gambar pada kedua sisinya. Pada salah satu sisinya bergambar tumbuhan (flora) atau hewa (fauna). Sisi yang lain bergambar burung Garuda Pancasia. c) Tercantum nilai nominal uang yang tertulis dengan angka d) Terdapat tulisan Bank Indonesia. e) Tercantum tahun penerbitan uang tersebut F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Concept Learning (Scramble)
Metode Pembelajaran
: Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru Guru mengucapkan salam Kegiatan kepada siswa, memeriksa Awal kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dan mengabsen siswa Guru meminta kepada ketua kelas untuk memimpin doa belajar Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai nilai nominal pada uang, diantaranya: - Sebutkan nilai nominal uang yang kalian ketahui! - Apa saja ciri-ciri yang terdapat pada uang kertas dan logam? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Aktivitas Siswa Siswa menjawab salam guru, menyiapkan diri beserta peralatan pembelajaran, dan mendengarkan guru mengabsen Ketua kelas memimpin doa belajar dan siswa yang lain mendengarkan ketua kelas Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Semua siswa memperhatikan guru
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan Eksplorasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru memberikan pertanyaan Siswa memperhatikan yang jawabannya ada di pertanyaan yang diajukan 160
Elaborasi
dalam video Guru menayangkan video mengenai nilai nominal uang kepada siswa dan meminta siswa untuk memperhatikannya Guru menjelaskan materi mengenai nilai nominal uang dan ciri-ciri uang kertas dan logam secara singkat Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok secara heterogon
oleh guru Siswa memperhatikan penayangan video mengenai nilai nominal uang Indonesia yang telah diputarkan oleh guru Siswa mendengarkan penjelasan mengenai sejarah uang yang disampaikan oleh guru Siswa membentuk 6 kelompok sesuai instruksi yang diberikan oleh guru Guru meminta setiap Setiap kelompok menuliskan kelompok untuk berdiskusi jawaban berdasarkan dan mencari jawaban penayangan video berdasarkan penayangan video Guru meminta perwakilan Perwakilan kelompok setiap kelompok yang membacakan jawaban ditunjuk untuk membaca jawaban Guru memberikan apresiasi Siswa mendapat apresiasi kepada setiap kelompok atas hasil kerja dan keberaniannya hasil kerja dan keberaniannya Guru membagikan lembar Setiap kelompok menerima kerja dengan jawaban yang lembar kerja dengan jawaban diacak sususnannya pada yang diacak susunannya dan setiap kelompok untuk mendiskusikan serta berusaha didiskusikan dan dikerjakan mengerjakannya Guru mengamati dan Setiap kelompok berusaha membimbing siswa dalam mengerjakan soal yang setiap kelompok untuk diberikan oleh guru mengerjakan soal Guru mengecek waktu yang Setiap kelompok telah ditentukan mengerjakan tugas dan memperhatikan waktu yang tersisa Guru memberitahu bawah Siswa wajib mengumpulkan waktu telah habis lembar jawaban Guru menginstruksikan untuk Siswa mengumpulkn lembar mengumpulkan lembar jawaban jawaban Guru melakukan penilaian Siswa bersama guru secara bersama-sama melakukan penilaian dengan memeriksa lembar jawaban 161
Konfirmasi Guru memberikan apresiasi dan rekognisi kepada kelompok yang berhasil dan memberikan semangat kepada kelompok yang belum cukup berhasil Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini Guru memberikan penguatan positif terhadap siswa
setiap kelompok Siswa dalam setiap kelompok mendapat apresiasi bagi yang berhasil dan semangat bagi yang belum cukup berhasil
Siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini
Siswa penguatan guru
mendengarkan yang diberikan
3. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru KegiatanAkhir Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan Guru menginstruksikan kepada ketua kelas memimpim doa selesai belajar
Aktivitas Siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru Ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti
H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 2.4.7 Menjelaskan nilai nominal
Teknik Penilian Tes tulis
uang kertas dan logam 2.4.8 Menyebutkan ciri-ciri uang 162
Tes tulis
Bentuk Instrumen Isian Pilihan ganda Isian Pilihan
Soal Terlampir
Terlampir
Ganda
kertas dan logam Catatan: Skor = B – S Keterangan: B adalah jawaban yang benar S adalah jawaban yang salah
I. Alat/Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat/Bahan a) Proyektor b) Laptop c) Speaker d) Papan tulis e) Spidol f) Penghapus papan tulis g) Kertas HVS 2. Sumber Belajar a) Senang Belajar IPS untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. b) Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas III, Wida Widianti dan Ratih Hurriyati, Departemen Pendidikan Nasional. c) Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas III, M.Saleh Muhammad dan Ade Munajat, Departemen Pendidikan Nasional. d) Video “Uang Kartal” (https://m.youtube.com/watch?v=J-u9GeUAfP0)
163
Jakarta, 10 Maret 2017
Mengetahui,
Guru Kelas
Peneliti
Saalih
Mia Khairunnisa Kurniawati NIM. 1113018300009
164
LEMBAR KERJA SISWA 1 PERTEMUAN 3 Mata Pelajaran Kelas/Semester Pelaksanaan Waktu Nomor Kelompok: Nama Anggota Kelompok:
: Ilmu Pengetahuan Sosial : III A/2 : : 10 menit
1. ............................... 3. ...............................
2. ................................ 4. ...............................
Petunjuk Pengerjaan Soal: 1. Kerjakan tugas secara berkelompok 2. Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga menjadi kata (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A 3. Tuliskan pasangan nomor jawaban pada kolom A dalam bentuk kata yang benar Contoh Pengerjaan Soal: A B 1. Nilai yang ditulis pada uang disebut nilai ... (a) a. KISTRINI Intrinsik Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan cermat! A 1. Nilai yang tercatat pada uang disebut ... 2. Nomor yang menunjukkan urutan pengeluaran uang kertas adalah ... 3. Nilai nominal terendah dimiliki oleh uang ... 4. Nominal uang logam dan kertas yang sama adalah ... 5. Jenis uang kartal yang memiliki nilai nominal tertinggi sebesar 100. 000 rupiah adalah uang ... 6. Uang logam memiliki bentuk ... 7. Sisi belakang uang logam bergambar burung ... 8. Pada uang logam tercantum nilai nominal yang ditulis dengan ... 9. Pada uang kertas terdapat tanda tangan ... Bank Indonesia 10. Berapa jumlah nilai pecahan uang logam yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia ...
165
B a. E-S-I -R b. A-K-A-N-G c. B-E-G-N-U-RR- U d. D-A-N-B-U-R e. G-A-L-M-O f. P-A-M-E-T g. T -E-S-K-A-R h. N-A-M-I-L-ON i. D-A-G-A-R-U j. R-E-S-I-B-U
LEMBAR KERJA SISWA 2 PERTEMUAN 3 Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
: III
Waktu
: 5 menit
Nama
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar! 1. Uang yang memiliki bentuk bundar adalah .... A. kertas
C. logam
B. kartal
D. giral
2. Jumlah nilai pecahan uang kartal yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia dan masih berlaku pada saat ini adalah .... A. empat
C. enam
B. lima
D. tujuh
3. Pada sudut uang terdapat gambar burung garuda, hal tersebut merupakan ciri uang .....
4.
A. logam
C. kertas
B. kartal
D. giral
Nilai yang tertera pada uang disebut .... A. seri
C. uang
B. nominal
D. bahan
5. Berikut adalah kesamaan ciri-ciri uang yang terdapat pada uang kertas dan uang logam .... A. terdapat tahun penerbit B. terdapat nomor seri 166
C. terdapat benang pengaman D. terdapat tanda tangan Gubernur Bank Indonesia
6. Uang yang berwarna putih seperti perak atau cokelat kemerahan adalah ciri uang .... A. emas
C. kertas
B. logam
D. kartal
7. Berikut adalah nilai nominal uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah dan masih berlaku sampai sekarang .... A. 100 rupiah; 200 rupiah; 1.000 rupiah; 10.000 rupiaH B. 1.000 rupiah; 10.000 rupiah; 20.000 rupiah; 50.000 rupiah C. 200 rupiah; 500 rupiah; 2.000 rupiah; 20.000 rupiah D. 500 rupiah; 5.000 rupiah; 10.000 rupiah; 20.000 rupiah
8.
Budi memiliki 3 lembar uang berupa satu lembar uang Rp. 10.000; Rp. 5.000; dan Rp. 2.000. Berapakah jumlah uang yang dimiliki Budi .... A. 8.000 rupiah
C. 17.000 rupiah
B. 15.000 rupiah
D. 20.000 rupiah
9. Anita memiliki uang dengan nominal 2.000 rupiah; 20.000 rupiah; 500 rupiah; dan 1.000 rupiah. Urutkanlah nominal uang Anita dari yang terbesar .... A. 500 rupiah; 20.000 rupiah; 2.000 rupiah; 1.000 rupiah B. 1.000 rupiah; 2.000 rupiah; 20.000 rupiah; 500 rupiah a. 20.000 rupiah; 2.000 rupiah; 1.000 ripiah; 500 rupiah b. 20.000 rupiah; 500 rupiah; 2.000 rupiah; 1.000 rupiah
10. Salah satu ciri dari uang kertas, kecuali .... A. terdapat nomor seri
C. nominal uang ditulis dengan angka
B. terdapat benang pegaman
D. terdapat tanda tangan gubernur 167
KUNCI JAWABAN PERTEMUAN 3
LEMBAR KERJA SISWA 1 1. (h) nominal
6. (d) bundar
2. (a) seri
7. (i) garuda
3. (e) logam
8. (b) angka
4. (j) seribu
9. (c) Gubernur
5. (g) kertas
10. (f) empat
LEMBAR KERJA SISWA 2 1. C
6. B
2. A
7. B
3. C
8. C
4. B
9. C
5. A
10. C
168
Lampiran 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Sekolah
: MI Al-Hidayah Lestari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/semester
: III (tiga)/ Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 4 (empat)
A. Standar Kompetensi Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 2.5.1
Menyebutkan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari
2.5.2
Menerapkan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menyebutkan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
169
2. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menerapkan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat
E. Materi Ajar Kegunaan Uang Uang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari yaitu tentunya untuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan. Uang dapat digunakan untuk membeli suatu barang, membeli pakaian dan juga membayar jasa dokter. Jadi kegunaan uang adalah sebagai berikut: 1. Uang sebagai alat tukar. Artinya uang yang kita miliki dapat ditukar dengan barang. Misalnya kamu membeli buku tulis di toko buku, lalu kamu membayarkan sejumlah uang untuk membeli buku tersebut. Dengan demkian, kamu telah menggunakan uang untuk mmbeli buku. 2. Uang sebagai alat pembayaran yang sah. Penggunaan uang untuk membayar jasa misalnya kamu membayar ongkos kendaraan, membayar iuran bulanan dan membayar jasa dokter. Untuk itulah kamu mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar ongkos, iuran bulanan dan membayar jasa dokter. 3. Uang sebagai alat menyimpan atau menabung. Jika sewaktu-waktu kita memerlukan uang tersebut, kita tinggal mengambil dari tempat penyimpanan.
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Concept Learning (Scramble)
Metode Pembelajaran
: Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Tahapan Kegiatan Guru
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa mengucapkan salam Siswa menjawab salam guru, 170
Awal
kepada siswa, memeriksa kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dan mengabsen siswa Guru meminta kepada ketua kelas untuk memimpin doa belajar Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya Guru meminta kepada semua siswa untuk menyanyikan lagu “Naik Delman” Guru bertanya mengenai kegunaan uang berdasarkan isi lagu, diantaranya: - Siapa yang bekerja berdasarkan lagu “Naik Delman”? - Apa yang didapatkan Pak kusir setelah bekerja? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
menyiapkan diri beserta peralatan pembelajaran, dan mendengarkan guru mengabsen Ketua kelas memimpin doa belajar dan siswa yang lain mendengarkan ketua kelas Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru Semua siswa menyanyikan lagu “Naik Delman” secara bersama-sama Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Semua siswa memperhatikan guru
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan Eksplorasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengajukan beberapa Siswa menjawab pertanyaan pertanyaan mengenai yang diajukan oleh guru kegunaan uang dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Guru menayangkan video mengenai kegunaan uang kepada siswa dan meminta siswa untuk memperhatikannya Guru menjelaskan materi mengenai kegunaan uang secara singkat
Elaborasi
Siswa memperhatikan penayangan video mengenai kegunaan uang yang telah diputarkan oleh guru
Siswa mendengarkan penjelasan mengenai kegunaan uang yang disampaikan oleh guru Guru membagi kelas menjadi Siswa membentuk 6 6 kelompok secara heterogon kelompok sesuai instruksi yang diberikan oleh guru 171
Guru memberikan pertanyaan pada setiap kelompok mengenai isi video yang telah ditayangkan Guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan jawabannya Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok atas hasil kerja dan keberaniannya Guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak sususnannya pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan Guru mengamati dan membimbing siswa untuk mengerjakan soal Guru mengecek waktu yang telah ditentukan
Guru memberitahu bawah waktu telah habis Guru melakukan penilaian secara bersama-sama Konfirmasi Guru memberikan apresiasi dan rekognisi kepada kelompok yang berhasil dan memberikan semangat kepada kelompok yang belum cukup berhasil Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini Guru memberikan penguatan positif terhadap siswa
172
Setiap kelompok berdiskusi untuk mencari jawaban
Perwakilan kelompok membacakan jawabannya Siswa mendapat apresiasi hasil kerja dan keberaniannya Setiap kelompok menerima lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya dan mendiskusikan serta berusaha mengerjakannya Setiap siswa berusaha mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Setiap kelompok mengerjakan tugas dan memperhatikan waktu yang tersisa Siswa wajib mengumpulkan lembar jawaban Siswa bersama guru melakukan penilaian dengan memeriksa lembar jawaban Siswa dalam setiap kelompok mendapat apresiasi bagi yang berhasil dan semangat bagi yang belum cukup berhasil
Siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini
Siswa penguatan guru
mendengarkan yang diberikan
3. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru KegiatanAkhir Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan Guru menginstruksikan kepada ketua kelas memimpim doa selesai belajar
Aktivitas Siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru Ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti
H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 2.5.1 Menyebutkan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari 2.5.2 Menerapkan kegunaan uang dalam kehidupan seharihari. Catatan: Skor = B – S Keterangan: B adalah jawaban yang benar S adalah jawaban yang salah
I. Alat/Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat/Bahan a) Proyektor 173
Teknik Penilian Tes tulis
Tes tulis
Bentuk Instrumen Isian Pilihan ganda Isian Pilihan Ganda
Soal Terlampir
Terlampir
b) Laptop c) Speaker d) Papan tulis e) Spidol f) Penghapus papan tulis g) Kertas HVS
2. Sumber Belajar a) Senang Belajar IPS untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. b) Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas III, Wida Widianti dan Ratih Hurriyati, Departemen Pendidikan Nasional. c) Video “IPS Kelas 3 Semester 2 Uang” (https://m.youtube.com/watch?v=xNjP8bUkpz4)
174
Jakarta, 13 Maret 2017
Mengetahui,
Guru Kelas
Peneliti
Saalih
Mia Khairunnisa Kurniawati NIM. 1113018300009
175
LEMBAR KERJA SISWA 1 PERTEMUAN 4 Mata Pelajaran Kelas/Semester Pelaksanaan Waktu Nomor Kelompok: Nama Anggota Kelompok:
: Ilmu Pengetahuan Sosial : III A/2 : 14 Maret 2017 : 10 menit
1. ............................... 3. ...............................
2. ................................ 4. ...............................
Petunjuk Pengerjaan Soal: 1. Kerjakan tugas secara berkelompok 2. Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga menjadi kata (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A 3. Tuliskan pasangan nomor jawaban pada kolom A dalam bentuk kata yang benar Contoh Pengerjaan Soal: A B Nilai yang ditulis pada uang disebut nilai ... (a) a. KISTRINI Intrinsik Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan cermat! A 1. Uang sangat berguna bagi ... 2. Andi membeli buku tulis di toko, kegiatan tersebut menunjukkan kegunaan uang sebagai alat ... 3. Uang sebagai alat tukar artinya uang yang dimiliki dapat ditukar dengan .... 4. Uang harus digunakan secara .... 5. Membayar dengan uang kepada dokter dan sopir bus atas ... yang telah diberikan 6. Tempat menyimpan uang yang aman adalah ... 7. Uang mempermudah kita dalam memenuhi .... 8. Uang dapat digunakan sewaktu kita butuhkan adalah kegunaan uang sebagai alat ... 9. Uang sekolah dan tagihan listrik adalah contoh kegunaan uang sebagai alat ... 10. Sebagai alat tukar, uang harus memiliki nilai yang ... dengan sesuatu yang ditukarkan 176
B a. P-A-M-N-I-S b. M-A-S-A
c. P-E-Y-A-M-B-A-RA-N d. K-A-R-T-U e. A-R-B-A-N-G f. K I-B-A g. H-A-B-U-T-U-K-EN h. N-U-S-A-I-M-A i. K-A-B-N j. S-A-J-A
LEMBAR KERJA SISWA 2 PERTEMUAN 4 Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
: III
Waktu
: 5 menit
Nama
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang benar! 1. Ani memberikan ongkos kepada supir angkot, hal tersebut menunjukan kegunaan uang sebagai alat .... A. tukar
C. penyimpanan
B. pembayaran
D. peminjaman
2. Membeli barang harus sesuai dengan .... A. kebutuhan
C. permintaan
B. kinginan
D. perintah
3. Uang yang tersisa, sebaiknya di .... A. biarkan
C. habiskan
B. tabung
D. belanjakan
4. Salah satu kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat, kecuali .... A. simpan
C. perhitungan
B. tukar
D. pembayaran
5. Menggunakan uang secara berlebihan merupakan sikap .... A. boros
C. pelit
B. disiplin
D. hemat 177
6. Nadia membeli buku tulis seharga Rp. 2.000, hal tersebut menunjukan kegunaan uang sebagai alat .... A. peminjaman
C. pembayaran
B. tukar
D. simpan
7. Kegunaan uang sebagai alat pembayaran adalah .... A. ibu membeli ayam seharga 20.000 rupiah B. pekerja mendapat upah sebesar 50.000 rupiah C. tabungan Dani ada di bank D. pak Jono membeli bensin seharga 15.000 rupiah
8. Selain untuk membeli suatu barang, uang juga dapat digunakan untuk membayar ... atas suatu pekerjaan yang dilakukan. A. jasa
C.tagihan
B. utang
D. kredit
9. Untuk mendapatkan uang, seseorang harus .... A. belajar
C. berdiam diri
B. berbelanja
D. bekerja
10. Membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan merupakan sikap hidup.... A. hemat
C. boros
B. disiplin
D. teratur
178
KUNCI JAWABAN PERTEMUAN 4
LEMBAR KERJA SISWA 1 1. (h) manusia
6. (i) bank
2. (d) Tukar
7. (g) kebutuhan
3. (e) barang
8. (a) simpan
4. (f) baik
9. (c) pembayaran
5. (j) jasa
10. (b) sama
LEMBAR KERJA SISWA 2 1. B
6. B
2. A
7. B
3. B
8. A
4. C
9. D
5. A
10. A
179
Lampiran 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Sekolah
: MI Al-Hidayah Lestari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/semester
: III (tiga)/ Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 5 (lima)
A. Standar Kompetensi Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 2.5.3
Menjelaskan cara mengelola uang
2.5.4
Menyebutkan manfaat pengelolaan uang
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menjelaskan cara mengelola uang dengan benar 2. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menyebutkan manfaat pengelolaan uang dengan benar dan tepat 180
E. Materi Ajar PENGELOLAAN UANG 1. Cara Mengelola Uang Setia orang mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam. Orang memerlukan uang untuk mendapatkan berbagai kebutuhan tersebut. Jika uang untuk memenuhi kebutuhan terbatas, sedangkan jumlah kebutuhan yang diperlukan banyak, maka uang yang kamu miliki harus dikelola dengan baik. Tujuan pengelolaan uang adalah agar uang dapat kita gunakan sesuai kebutuhan. Ada beberapa alasan mengapa kita harus meengelola uang. Alasan tersebut diantaranya adalah supaya terhindar dari pemborosan uang. Selain itu uang harus digunakan tepat guna yang artinya hanya digunakan untuk sesuatu yang penting saja. Dan uang itu sulit untuk diperoleh, nmaun mudah untuk dihambur-hamburkan. Oleh karena itu, kamu harus menghargai jerih payah orang tua yang bekerja mencari uang. Apabila kita tidak mampu mengelola uang dengan baik, maka uang akan habis hanya untuk membeli barang-barang yang tidak perlu. Untuk itu, belilah barang-barang yang dibutuhkan. Cara mengelola uang sangatlah beragam, diantaranya yaitu: a) Membuat RencanaAnggaran Rencana anggaran berisi catatan uang yang masuk dan uang yang keluar pada waktu tertentu. Rencana anggaran berguna untuk segala jenis pengeluaran agar terencana dengan baik. b) Menabung di Rumah, Sekolah, dan Bank Menabung berarti menyimpan uang pada tempat tertentu seperti di rumah, sekolah, dan bank. Menabung yang paling mudah adalah di rumah karena dapat dilakukan setiap waktu. Uang kita simpan di bawah tempat tidur, di lemari, atau pada celengangan. Akan tetapi menabung di rumah tidak ada jaminan keamanan. Kadang kita mudah tergoda untuk mengambil uang dalam tabungan sedikit demi
181
sedikit untuk kebutuhan sesaat. Akhirnya uang yang kita simpan habis. Menabung
juga
dapat
dilakukan
di
sekolah.
Biasanya
dikoordinasikan oleh guru kelas. Setiap siswa dapat menyisihkan uang sakunya untuk ditabung. Menabung di sekolah banyak manfaatnya. Siswa dapat mengambil uang tabungan sewaktu-waktu jika diperlukan. Siswa juga dapat mengambil uang tabungannya pada akhir tahun untuk kegiatan di sekolah. Menabung yang paling aman dapat dilakukan d\di tempat atau kembaga keuangan resmi. Misalnya menyimpan uang di bank. Baik bank swasta maupun bank pemerintah. Cara menyetor dan mengambil uang tabungan di bank juga sangat mudah. kita dapat datang ke bank sambil membawa buku tabungan kemudian mengisiformulir setoran atau penarikan. Uang yang kita tabung di bank dapat diambil melalui mesin ATM. Biasanya untuk menarik minat seseorang agar menabung di bank, pihak bank memberikan berbagai undian dengan hadiah yang menarik. Uang yang kita simpan di bank, akan dijamin keamanannya baik oleh pihak bank itu sendiri maupun oleh pemerintah. Kegiatan menabung memiliki tujuan dan manfaat. Tujuan menabung adalah: a) Menghemat pengeluraran agar hidup tidak boros, b) Mengatur keuangan dengan baik, c) Merencanakan dan mempersiapkan hari depan, dan d) Menyukseskan pembagunan Sedangkan manfaat dari menabung adalah: a) Memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendesak, b) Memenuhi biaya berbagai kebutuhan c) Memenuhi kebutuhan untuk masa depan
182
2. Manfaat Mengelola Uang Biasakanlah
untuk
menggunakan
uang
sebaik
mungkin.
Janganlah berperilaku boros. Gunakanlah uang sesuai dengan kebutuhan kita. Membuat rencana anggaran dan menabung merupakan contoh cara mengelola uang dengan baik. Jika kita bisa mengelola uang dengan baik, kita dapat merasakan manfaatnya. Manfaat pengelolaan uang tersebut bukan saja dapat kita rasakan sekarang ini. namun, kita pun dapat merasakannya kelak di masa yang akan datang. Manfaat mengelola uang dengan baik adalah sebagai berikut: a) Melatih Hidup Tertib dan Teratur Kebisaan mengelola uang dengan baik akan membuat hidup lebih tertib dan teratut. Kita memiliki rencana untuk mengatur apa yang akan kita beli. Kita tidak mudah membelanjakan uang jika tidak penting sehingga terhindar dari pembelian barang yang tidak perlu. Selain itu. Kita dapat lebih teratur menyisihkan uang untuk disimpan. b) Melatih Hidup Hemat Hemat berarti membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan. Dengan
demikian
kita
sudah
belajar
berhati-hati
dalam
menggunakan uang. Makna hemat bukan berarti pelit atau kikir, tetapi melakukan pengaturan keuangan sesuai dengan kebutuhan. Sikap hidup hemat dapat melatih hidup tidak boros. c) Merencankan Masa Depan Lebih Baik Jika kita dapat mengelola uang dengan baik, maka kita lebih terencana dalam menggunakan uang. Kamu harus ingat, uang yang kita miliki saat ini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sekarang, tetapi juga untuk kebutuhan masa depan. Untuk itu pengelolaanya harus terencana dengan baik agar kita memiliki masa depan yang lebih baik.
183
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Concept Learning (Scramble)
Metode Pembelajaran
: Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru Kegiatan Guru mengucapkan salam kepada siswa, memeriksa Awal kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dan mengabsen siswa Guru meminta kepada ketua kelas untuk memimpin doa belajar Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Aktivitas Siswa Siswa menjawab salam guru, menyiapkan diri beserta peralatan pembelajaran, dan mendengarkan guru mengabsen Ketua kelas memimpin doa belajar dan siswa yang lain mendengarkan ketua kelas Semua siswa menjawab pertanyaan yang diajukan Semua siswa memperhatikan guru
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan Eksplorasi
Elaborasi
Aktivitas Guru Guru menayangkan video mengenai cara dan manfaat mengelola uang kepada siswa dan meminta siswa untuk memperhatikannya Guru memberikan beberapa pertanyaan berdasarkan video yang telah ditayangkan Guru menjelaskan materi mengenai cara dan manfaat mengelola dan secara singkat
Aktivitas Siswa Siswa memperhatikan penayangan video mengenai cara dan manfaat mengelola uang yang telah diputarkan oleh guru Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Siswa mendengarkan penjelasan mengenai cara dan manfaat mengelola uang yang disampaikan oleh guru Guru membagi kelas menjadi Siswa membentuk 6 6 kelompok secara heterogon kelompok sesuai instruksi yang diberikan oleh guru
184
Guru meminta setiap kelompok untuk berdiskusi menuliskan jawaban atas pertanyaan yang didapatkan berdasarkan video Guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan jawabannya Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok atas hasil kerja dan keberaniannya Guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak sususnannya pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan Guru mengamati dan membimbing siswa untuk mengerjakan soal Guru mengecek waktu yang telah ditentukan
Setiap kelompok menuliskan jawaban atas pertanyaan berdasarkan penayangan video Perwakilan setiap kelompok membacakan jawabannya Siswa mendapat apresiasi hasil kerja dan keberaniannya
Setiap kelompok menerima lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya dan mendiskusikan serta berusaha mengerjakannya Setiap siswa berusaha mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Setiap kelompok mengerjakan tugas dan memperhatikan waktu yang tersisa Guru memberitahu bawah Siswa wajib mengumpulkan waktu telah habis lembar jawaban Guru menginstruksikan untuk Siswa mengumpulkan lembar mengumpulkan lembar jawaban jawaban Guru melakukan penilaian Siswa bersama guru secara bersama-sama melakukan penilaian dengan memeriksa lembar jawaban Konfirmasi Guru memberikan apresiasi Siswa dalam setiap kelompok dan rekognisi kepada mendapat apresiasi bagi yang kelompok yang berhasil dan berhasil dan semangat bagi memberikan semangat kepada yang belum cukup berhasil kelompok yang belum cukup berhasil Guru memberikan Siswa menyimpulkan kesempatan kepada siswa pembelajaran hari ini untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini Guru memberikan penguatan Siswa mendengarkan positif terhadap siswa penguatan yang diberikan guru
185
3. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru KegiatanAkhir Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan Guru menginstruksikan kepada ketua kelas memimpim doa selesai belajar
Aktivitas Siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru Ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti
H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 2.5.3 Menjelaskan cara mengelola uang
Teknik Penilian Tes tulis
2.5.4 Menyebutkan pengelolaan uang
Tes tulis
manfaat
Catatan: Skor = B – S Keterangan: B adalah jawaban yang benar S adalah jawaban yang salah
186
Bentuk Instrumen Isian Pilihan ganda Isian Pilihan Ganda
Soal Terlampir
Terlampir
I. Alat/Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat/Bahan a) Proyektor b) Laptop c) Speaker d) Papan tulis e) Spidol f) Penghapus papan tulis g) Kertas HVS
2. Sumber Belajar 1. Senang Belajar IPS untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. 2. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas 3, Edi Hermawan dan Endanf Hendiyani, Departemen Pendidikan Nasional. 3. Video “Pentingnya Merencanakan Keuanga dan mengelola uang” (https://m.youtube.com/watch?v=ttuVo_t4Nl)
187
Jakarta, 14 Maret 2017
Mengetahui,
Guru Kelas
Peneliti
Saalih
Mia Khairunnisa Kurniawati NIM. 1113018300009
188
LEMBAR KERJA SISWA 1 PERTEMUAN 5 Mata Pelajaran Kelas/Semester Pelaksanaan Waktu Nomor Kelompok: Nama Anggota Kelompok:
: Ilmu Pengetahuan Sosial : III A/2 : 17 Maret 2017 : 10 menit
1. ............................... 3. ...............................
2. ................................ 4. ...............................
Petunjuk Pengerjaan Soal: 1. Kerjakan tugas secara berkelompok 2. Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga menjadi kata (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A 3. Tuliskan pasangan nomor jawaban pada kolom A dalam bentuk kata yang benar Contoh Pengerjaan Soal: A B Nilai yang ditulis pada uang disebut nilai ... (a) b. KISTRINI Intrinsik Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan cermat! A 1. Pentingnya merencanakan keuangan untuk mempermudah berbagai urusan dalam .... 2. Membeli sesuatu tidak menuruti keinginan termasuk sikap hidup .... 3. Jika tidak mampu mengelola uang dengan baik, maka uang akan cepat .... 4. Membuat catatan untuk pemasukan dan pengeluaran uang adalah salah satu cara mengelola uang dengan rancangan .... 5. Bekerja akan menghasilkan .... 6. Tempat menabung diantaranya sekolah, rumah, dan .... 7. Hidup menjadi tertib dan teratur adalah manfaat ... uang 8. Kartu yang digunakan untuk mengambil uang secara langsung dalam tabaungan di suatu bank adalah .... 189
a.
B S-A-B-I-H
b. M-A-T c. R-A-N-G-G-A-A-N d. H-I-P-A-N-D-U-K-E
e. N-G-E-L-O-M-E-LA f. P-E-D-A-N g. M-A-T-E-H h. S-O-B-O-R
9. Orang tua menyiapkan biaya untuk menyekolahkan anaknya sampai kuliah, hal tersebut dalam rangka merencanakan masa .... 10. Tidak diperbolehkan memiliki sikap .... dalam menggunakan uang
190
i. G-A-N-U
j. K-A-B-N
LEMBAR KERJA SISWA 2 PERTEMUAN 5 Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
: III
Waktu
: 5 menit
Nama
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf A B, C, atau D pada jawaban yang benar! 1. Pentingnya merencanakan keuangan untuk mempermudah berbagai urusan dalam .... A. kebersamaan
C. keberagaman
B. kehidupan
D. keluarga
2. Membeli barang harus sesuai dengan .... B. kebutuhan
C. permintaan
B. kinginan
D. perintah
3. Untuk mengatur segala jenis pengeluaran agar terencana dengan baik adalah manfaat dari .... A. menabung
C. merencanakan anggaran
B. bekerja
D. tukar menukar
4. Salah satu manfaat mengelola uang, kecuali .... A. hidup menjadi teratur
C. masa depan lebih baik
B. hidup menjadi hemat
D. hidup menjadi terhambat
5. Menyimpan uang pada tempat tertentu merupakan arti dari .... A. meminjam
C. menabung
B. menukar
D. membeli 191
6. Menggunakan uang secara berlebihan merupakan sikap .... A. boros
C. pelit
B. disiplin
D. hemat
7. Penghasilan yang diperoleh seseorang disebut .... A. peminjaman
C. pengeluaran
B. pendapatan
D. hutang
8. Tono membeli barang mainan yang mahal, hal tersebut menunjukkan perilaku .... A. boros
C. hemat
B. teratur
D. disiplin
9. Dalam mengelola uang dengan baik antara pendapatan dan pengeluaran harus .... A. seimbang
C. berbeda
B. teratur
D. terarah
10. Membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan merupakan sikap hidup.... A. hemat
C. boros
B. disiplin
D. teratur
192
KUNCI JAWABAN PERTEMUAN 5
LEMBAR KERJA SISWA 1 1. (d) kehidupan
6. (j) bank
2. (g) hemat
7. (e) mengelola
3. (a) habis
8. (b) ATM
4. (c) anggaran
9. (f) depan
5. (i) uang
10. (h) boros
LEMBAR KERJA SISWA 2 1. B
1. A
2. A
2. B
3. C
3. A
4. D
4. A
5. C
5. A
193
Lampiran 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Sekolah
: MI Al-Hidayah Lestari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/semester
: III (tiga)/ Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 6 (enam)
A. Standar Kompetensi Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar Mengenal sejarah uang Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan C. Indikator Pencapaian Kompetensi 2.4.1
Menjelaskan cara memenuhi kebutuhan sebelum mengenal uang
2.4.2
Menyebutkan berbagai alat tukar setelah mengenal uang
2.4.3
Membedakan kegiatan tukar menukar barang pada zaman sebelum mengenal uang dan setelah mengenal uang
2.4.4
Menjelaskan sejarah uang Indonesia
2.4.5
Menyebutkan jenis uang yang beredar di masyarakat
2.4.6
Membedakan jenis uang yang beredar dimasyarakat
2.4.7
Menjelaskan nilai nominal uang kertas dan logam
2.4.8
Menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan logam
2.5.1 Menyebutkan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari 194
2.5.2 Menerapkan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari 2.5.3 Menjelaskan cara mengelola uang 2.5.4 Menyebutkan manfaat pengelolaan uang D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menjelaskan cara memenuhi kebutuhan sebelum mengenal uang dengan benar 2. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menyebutkan berbagai alat tukar setelah mengenal uang dengan benar 3. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat membedakan kegiatan tukar menukar barang pada zaman sebelum mengenal uang dan setelah mengenal uang dengan benar dan tepat 4. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menjelaskan sejarah uang dengan benar 5. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menyebutkan jenis uang yang beredar di masyarakat dengan benar 6. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat membedakan jenis uang yang beredar dimasyarakat dengan benar dan tepat 7. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menjelaskan nilai nominal uang kertas dan logam dengan benar 8. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan logam dengan benar 9. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menyebutkan kegunaan uang dalam kehidupan sehari-hari dengan benar 195
10. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menerapkan kegunaan uang dalam kehidupan seharihari dengan tepat 11. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menjelaskan cara mengelola uang dengan benar 12. Melalui penjelasan guru dengan model scramble berbantuan media video, siswa dapat menyebutkan manfaat pengelolaan uang dengan benar dan tepat
E. Materi Ajar 1. Zaman sebelum mengenal uang 2. Perkembangan penggunaan uang 3. Sejarah uang di Indonesia 4. Jenis-jenis uang yang beredar di masyarakat 5. Nilai nominal pada uang kartal 6. Ciri-ciri uang kertas dan logam 7. Kegunaan uang 8. Mengelola uang
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Concept Learning (Scramble)
Metode Pembelajaran
: Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru Kegiatan Guru mengucapkan salam kepada siswa, memeriksa Awal kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran dan mengabsen siswa Guru meminta kepada ketua kelas untuk memimpin doa 196
Aktivitas Siswa Siswa menjawab salam guru, menyiapkan diri beserta peralatan pembelajaran, dan mendengarkan guru mengabsen Ketua kelas memimpin doa belajar dan siswa yang lain
belajar Guru melakukan apersepsi
mendengarkan ketua kelas Semua siswa memperhatikan dan menjawab Guru menyampaikan tujuan Semua siswa memperhatikan pembelajaran yang akan guru dicapai 2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan Eksplorasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengajukan beberapa Siswa menjawab pertanyaan pertanyaan mengenai hal apa yang diajukan oleh guru saja yang siswa ingat dalam pembelajaran IPS materi Uang Guru menayangkan video kepada siswa dan meminta siswa untuk memperhatikannya Guru menjelaskan materi secara singkat
Elaborasi
Siswa memperhatikan penayangan video yang telah diputarkan oleh guru
Siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru Guru membagi kelas menjadi Siswa membentuk 6 6 kelompok secara heterogon kelompok sesuai instruksi yang diberikan oleh guru Guru meminta setiap Setiap kelompok membuat 3 kelompok membuat 3 pertanyaan pertanyaan Guru memberikan instruksi Setiap kelompok untuk mengumpulkan lembar mengumpulkan lembar pertanyaan yang telah dibuat pertanyaan Guru memberikan pertanyaan Setiap kelompok menerima tersebut kepada kelompok pertanyaan yang berasal dari yang berbeda kelompok lain Guru meminta setiap Setiap kelompok berdiskusi kelompok menjawab untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang diberikan Guru meminta perwakilan Perawakilan setiap kelompok setuap kelompok untuk membacakan jawabannya membacakan jawabannya Guru memberikan apresiasi Siswa mendapat apresiasi kepada setiap kelompok atas hasil kerja dan keberaniannya hasil kerja dan keberaniannya Guru membagikan lembar Setiap kelompok menerima kerja dengan jawaban yang lembar kerja dengan jawaban 197
diacak sususnannya pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan Guru mengamati dan membimbing siswa untuk mengerjakan soal Guru mengecek waktu yang telah ditentukan
yang diacak susunannya dan mendiskusikan serta berusaha mengerjakannya Setiap siswa berusaha mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Setiap kelompok mengerjakan tugas dan memperhatikan waktu yang tersisa Guru memberitahu bawah Siswa wajib mengumpulkan waktu telah habis lembar jawaban Guru menginstruksikan untuk Siswa mengumpulkan lembar mengumpulkan lembar jawaban jawaban Guru melakukan penilaian Siswa bersama guru secara bersama-sama melakukan penilaian dengan memeriksa lembar jawaban Beberapa siswa bertanya dan Konfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa
siswa lain menyimak teman
yang ingin bertanya mengenai
yang sedang bertanya
pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini Guru memberikan penguatan positif terhadap siswa
Siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini
Siswa penguatan guru
mendengarkan yang diberikan
3. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Aktivitas Guru KegiatanAkhir Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa Guru menugaskan siswa 198
Aktivitas Siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru
Siswa menyimak penjelasan
untuk membaca materi yang yang disampaikan guru akan dibahas minggu depan Guru menginstruksikan Ketua kelas memimpin doa kepada ketua kelas dan siswa lain mengikuti memimpim doa selesai belajar H. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilian 2.4.1 Menjelaskan cara memenuhi Tes tulis kebutuhan sebelum mengenal uang 2.4.2 Menyebutkan berbagai alat Tes tulis tukar setelah mengenal uang 2.4.3 Membedakan kegiatan tukar Tes tulis menukar barang pada zaman sebelum mengenal uang dan setelah mengenal uang 2.4.4 Menjelaskan sejarah uang Tes tulis Indonesia 2.4.5 Menyebutkan jenis uang Tes tulis yang beredar di masyarakat Tes tulis 2.4.6 Membedakan jenis uang yang beredar dimasyarakat 2.4.7 Menjelaskan nilai nominal Tes tulis uang kertas dan logam 2.4.8 Menyebutkan ciri-ciri uang Tes tulis kertas dan logam 2.5.1 Menyebutkan kegunaan uang Tes tulis dalam kehidupan sehari-hari 2.5.2 Menerapkan kegunaan uang Tes tulis dalam kehidupan sehari-hari. 2.5.3 Menjelaskan cara mengelola Tes tulis uang 2.5.4 Menyebutkan manfaat Tes tulis pengelolaan uang
199
Bentuk Instrumen Isian
Soal Terlampir
Isian
Terlampir
Isian
Terlampir
Isian
Terlampir
Isian
Terlampir
Isian
Terlampir
Isian
Terlampir
Isian
Terlampir
Isian
Terlampir
Isian
Terlampir
Isian
Terlampir
Isian
Terlampir
Catatan: Skor = B – S Keterangan: B adalah jawaban yang benar S adalah jawaban yang salah I. Alat/Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat/Bahan a) Proyektor b) Laptop c) Speaker d) Papan tulis e) Spidol f) Penghapus papan tulis g) Kertas HVS 2. Sumber Belajar a) Senang Belajar IPS untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. b) Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas III, Wida Widianti dan Ratih Hurriyati, Departemen Pendidikan Nasional c) Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas III, M.Saleh Muhammad dan Ade Munajat, Departemen Pendidikan Nasional. d) Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas 3, Edi Hermawan dan Endanf Hendiyani, Departemen Pendidikan Nasional. e) Video “Sejarah Uang dan Sejarah Bank Sentral” (https://m.youtube.com/watch?v=U6peWODz9Oo) f) Video “Upin Ipin-Cri Dan Simpan” (https://m.youtube.com/watch?v=7N9BJgZsFkc) 200
Jakarta, 17 Maret 2017
Mengetahui,
Guru Kelas
Peneliti
Saalih
Mia Khairunnisa Kurniawati NIM. 1113018300009
201
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN 6 Mata Pelajaran Kelas/Semester Pelaksanaan Waktu Nomor Kelompok: Nama Anggota Kelompok:
: Ilmu Pengetahuan Sosial : III A/2 : 17 Maret 2017 : 15 menit
1. ............................... 3. ...............................
2. ................................ 4. ...............................
Petunjuk Pengerjaan Soal: 1. Kerjakan tugas secara berkelompok 2. Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga menjadi kata (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A 3. Tuliskan pasangan nomor jawaban pada kolom A dalam bentuk kata yang benar Contoh Pengerjaan Soal: A B Nilai yang ditulis pada uang disebut nilai ... (a) KISTRINI Intrinsik Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan cermat! A 1. Pertukaran barang dengan barang disebut .... 2. Alat tukar yang pada awalnya digunakan sebagai surat bukti kepemilikan emas dan perak adalah uang .... 3. Pak joni menukarkan sekantong beras dengan lima ikat bayam milik pak Roni, hal tersebut termasuk kegiatan tukar menukar pada zaman ... mengenal uang 4. Nama mata uang Indonesia adalah .... 5. Uang terdiri dari dua jenis yaitu uang kartal dan .... 6. Uang logam dan kertas termasuk jenis uang .... 7. Nilai nominal terkecil dimiliki oleh uang .... 8. Nilai pecahan uang yang dikeluarkan oleh
B a. S-E-B-E-L-U-M b. G-I-R-A-L
c. L-O-G-A-M
d. M-E-N-A-B-U-N-G e. B-A-R-T-E-R f. S-E-R-I g. T-E-R-A-T-U-R h. K-E-R-T-A-S
pemerintah Indonesia berjumlah .... 9. Adanya benang pengaman merupakan ciri-ciri
202
i. K-A-R-T-A-L
yang dimiliki uang .... 10. Nomor yang menunjukkan urutan pengeluaran uang kertas adalah .... 11. Kegunaan uang diantaranya sebagai alat
j. K-E-B-U-T-U-H-AN k. R-U-P-I-A-H
pembayaran, ..., dan alat menabung 12. Uang dapat digunakan sewaktu kita butuhkan
l. A-N-G-G-A-R-A-N
adalah kegunaan uang sebagai alat .... 13. Membuat
catatan
untuk
pemasukan
dan
m. S-EB-E-L-A-S
pengeluaran uang adalah salah satu cara mengelola uang dengan rancangan .... 14. Uang mempermudah kita dalam memenuhi ....
n. T-U-K-A-R
15. Salah satu manfaat mengelola uang adalah
o. K-E-R-T-A-S
melatih hidup menjadi tertib dan ....
203
KUNCI JAWABAN PERTEMUAN 6
1. (e) barter
6. (i) kartal
6. (n) tukar
2. (h) kertas
7. (c) logam
7. (d) menabung
3. (a) sebelum
8. (m) sebelas
8. (l) anggaran
4. (k) rupiah
9. (o) kertas
9. (j) kebutuhan
5. (b) giral
10. (f) seri
10. (g) teratur
204
Lampiran 17
SOAL PILIHAN GANDA (POSTEST)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Nama
:
Kelas
: III A/B
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang paling benar! 1. Mata uang negara Malaysia adalah .... A. yen B. rupiah
C. ringgit D. peso
2. Barter adalah cara penukaran .... A. barang dengan tenaga B. barang dengan uang
C. barang dengan barang D. uang dengan uang
3. Alat tukar yang mudah dibawa dalam jumlah banyak disebut .... A. uang logam C. uang barang B. uang rupiah D. uang kertas 4. Nilai yang tercatat pada uang disebut .... A. nilai nominal C. nilai bahan B. nilai barang D. nilai esensial 5. Pada masa sebelum adanya tukar menukar barang, manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara .... A. berdagang C. membeli barang B. membuat sendiri D. meminjam barang 6. Memiliki dua sisi, sisi depan tertera nominal sedangkan sisi belakanG bergambar binatang atau tumbuhan langka, hal tersebut merupakan ciri uang .... A. emas C. kertas B. logam D. giral 205
7. Setelah sistem tukar menukar barang, kegiatan tukar menukar diganti dengan menggunakan .... A. uang logam C. barter B. uang kertas D. uang barang 8. Tempat menyimpan uang yang aman di .... A. celengan C. hemat B. bank D. rajin 9. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar diatas termasuk jenis uang .... A. kartal C. giral B. kertas D. logam 10. Cara yang dilakukan untuk menghindari perilaku boros yaitu .... A. membeli mainan yang mahal B. membeli barang sesuai keinginan C. membeli sesuatu sesuai kebutuhan D. membeli baju dalam jumlah banyak 11. Uang yang memiliki bentuk persegi panjang adalah .... A. emas C. kertas B. perak D. logam 12. Suatu barang yang ditukarkan dengan barang nilainya harus .... A. sepadan C. murah B. berbeda D. mahal 13. Perhatikan gambar berikut!
Setelah memperhatikan gambar di atas, mana yang bukan persamaan dari kedua uang tersebut adalah .... A. bentuknya C. jenisnya B. bahannya D. kegunaannya 206
14. Perhatikan beberapa gambar berikut! 1
2
3
4
Gambar kegiatan pertukaran pada zaman sekarang ditunjukkan pada gambar .... B. 1 B. 2 C. 3 D.4 15. Penukaran barang dengan barang akan terjadi apabila sesuai dengan .... A. perintah C. permintaan B. kebutuhan D. permohonan 16.
Gambar uang diatas jika dibelikan buku seharga Rp.3.000,00, sisanya ... A. Rp.1.000,00 C. Rp.3.000,00 B. Rp.2.000,00 D. Rp.4.000,00 17. Manfaat menabung adalah .... A. mempersiapkan masa depan B. menambah pengeluaran
C. mendapat pujian D. menambah penghasilan
18. Tono memiliki kelereng, kemudian ditukarkan dengan kartu bergambar milik Jono. Tono dan Jono sedang melakukan kegiatan .... A. pinjaman C. jual beli B. barter D. tukar 19. Uang yang ada di Indonesia dikeluarkan dan diedarkan oleh .... A. Pegadaian C. Bank Indonesia B. Bank Negara Indonesia D. koperasi 207
20. Seratus ribu rupiah merupakan nilai nominal terbesar uang .... A. kartal C. logam B. kertas D. giral 21. Manfaat mengelola uang dengan baik kehidupan menjadi .... A. terhibur C. terarah B. teratur D. terhambat 22. Pak Suhardi menyisihkan sebagian uang dari penghasilannya, hal tersebut dilakukan agar apabila dalam keadaan medesak uang tersebut lamgsung dapat digunakan. Dalam hal ini, kegunaan uang sebagai alat .... A. peminjaman C. penukaran B. penyimpanan D. pembayaran 23. Perhatikan gambar berikut ini!
1 2 3 4 Nilai nominal uang logam yang terbesar ditunjukkan pada gambar .... A. 1 C. 3 B. 2 D. 4 24. Salah satu alat tukar pada zaman dahulu berupa benda yang bernilai dan indah ialah .... A. biji buah C. kulit kerang B. batu kerikil D. kayu jati 25. Tania menggunakan uang jajan yang diberikan ibunya sesuai dengan kebutuhan, sifat yang ditunjukkan tania yaitu .... A. pelit C. hemat B. boros D. rajin 26. Antoni mendapat tiga lembar uang kertas dari Ayah yang terdiri dari: satu lembar Rp. 1.000,00; Rp. 20.000,00; dan Rp. 5.000, 00. Berapa jumlah nominal uang Antoni .... A. Rp.17.000,00 C. Rp.25.000,00 B. Rp.26.000,00 D. Rp.53.000,00 27. Alat pembayaran berupa surat-surat berharga yang dapat digunakan sewaktuwaktu disebut .... A. uang kertas C. uang barang B. uang kartal D. uang giral
208
28. Perhatikan gambar dibawah ini!
Nilai nominal uang yang terkecil adalah .... A. Rp.5.000,00 C. Rp.2.00,00 B. Rp.2.000,00 D. Rp.1.000,00 29. Sebutan uang pada awal Indonesia merdeka yaitu .... A. URI C. rupiah B. ORI D. gulde 30. Membelanjakan uang harus sesuai dengan .... C. kebutuhan A. kekayaan B. keinginan D. keseimbangan
209
Lampiran 18
KUNCI JAWABAN SOAL POSTEST
1. C
6. B
11. C
16. B
21. B
26. B
2. C
7. D
12. A
17. A
22. B
27. D
3. D
8. B
13. C
18. B
23. C
28. C
4. A
9. A
14. B
19. C
24. C
29. B
5. B
10. C
15. B
20. B
25. C
30. C
210
Lampiran 19
Hasil Pretest dan Postest Kelompok Kontrol Kelompok Kontrol No
Nama
Pretest
Postest
1
A
63
77
2
B
77
80
3
C
70
83
4
D
73
77
5
E
60
73
6
F
53
73
7
G
60
63
8
H
63
73
9
I
53
63
10
J
43
57
11
K
50
60
12
L
73
87
13
M
70
83
14
N
80
97
15
O
50
63
16
P
73
87
Jumlah
1013
1197
Rata-rata
63,33
74,79
211
Lampiran 20
Hasil Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen Kelompok Eksperimen No
Nama
Pretest
Postest
1
A
50
83
2
B
60
77
3
C
57
83
4
D
77
87
5
E
50
90
6
F
67
100
7
G
80
100
8
H
77
100
9
I
73
93
10
J
73
100
11
K
77
90
12
L
70
97
13
M
70
90
14
N
70
90
15
O
63
73
16
P
67
90
Jumlah
1080
1443
Rata-rata
67,50
90,21
212
Lampiran 21
Frekuensi Statistik Hasil Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
A. Frekuensi Statistik Hasi Pretest Statistics Eksperimen N
Valid
Missing Mean Median Mode Minimum Maximum Sum
Kontrol
16
16
0 67,50 70,00 70a 50 80 1080
0 63,33 63,33 73 43 80 1013
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
B. Frekuensi Statistik Hasi Postest Statistics Eksperimen N
Valid
Missing Mean Median Mode Minimum Maximum Sum
Kontrol
16
16
0 90,21 90,00 90 73 100 1443
0 74,79 75,00 63a 57 97 1197
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
213
Lampiran 22
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
A. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen
Frequency
Valid
50 57 60 63 67 70 73 77 80 Total
Eksperimen Percent Valid Percent
2 1 1 1 2 3 2 3 1
12,5 6,3 6,3 6,3 12,5 18,8 12,5 18,8 6,3
12,5 6,3 6,3 6,3 12,5 18,8 12,5 18,8 6,3
16
100,0
100,0
Cumulative Percent 12,5 18,8 25,0 31,3 43,8 62,5 75,0 93,8 100,0
B. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Kontrol
Frequency
Valid
43 50 53 60 63 70 73 77 80 Total
Kontrol Percent
Valid Percent
1 2 2 2 2 2 3 1 1
6,3 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 18,8 6,3 6,3
6,3 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 18,8 6,3 6,3
16
100,0
100,0
214
Cumulative Percent 6,3 18,8 31,3 43,8 56,3 68,8 87,5 93,8 100,0
Lampiran 23
Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
A. Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelompok Eksperimen
Frequency
Valid
Eksperimen Percent Valid Percent
73 77 83 87 90 93 97 100
1 1 2 1 5 1 1 4
6,3 6,3 12,5 6,3 31,3 6,3 6,3 25,0
6,3 6,3 12,5 6,3 31,3 6,3 6,3 25,0
Total
16
100,0
100,0
Cumulative Percent 6,3 12,5 25,0 31,3 62,5 68,8 75,0 100,0
B. Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelompok Kontrol
Frequency
Valid
57 60 63 73 77 80 83 87 97 Total
Kontrol Percent
Valid Percent
1 1 3 3 2 1 2 2 1
6,3 6,3 18,8 18,8 12,5 6,3 12,5 12,5 6,3
6,3 6,3 18,8 18,8 12,5 6,3 12,5 12,5 6,3
16
100,0
100,0
215
Cumulative Percent 6,3 12,5 31,3 50,0 62,5 68,8 81,3 93,8 100,0
Lampiran 24
Uji Normalitas Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
A. Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Tests of Normality Kelas
Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Eksperimen
,168
16
,200*
,917
16
,152
Kontrol
,165
16
,200*
,948
16
,461
Nilai *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
B. Uji Normalitas Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Tests of Normality Kelas
Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Eksperimen
,177
16
,191
,913
16
,131
Kontrol
,159
16
,200*
,960
16
,670
Nilai *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
216
Lampiran 25
Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
A. Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic
Nilai
df1
df2
Sig.
Based on Mean
,834
1
30
,368
Based on Median
,969
1
30
,333
,969
1
29,634
,333
,886
1
30
,354
Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
B. Uji Homogenitas Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic
Nilai
df1
df2
Sig.
Based on Mean
1,928
1
30
,175
Based on Median
1,976
1
30
,170
1,976
1
29,137
,170
1,827
1
30
,187
Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
217
Lampiran 26
Uji-T Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol A. Uji-T Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Levene's Test for Equality of Variances F Sig.
Equal variances Nila assumed i Equal variances not assumed
,834
Independent Samples Test t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2tailed)
Mean Std. Error Differenc Differenc e e
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
,368 1,155
30
,257
4,166
3,607
-3,200
11,531
1,155
29,18 3
,257
4,166
3,607
-3,209
11,540
B. Uji-T Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F Sig.
Equal variances Nila assumed i Equal variances not assumed
1,928
t-test for Equality of Means t
df
Sig. (2tailed)
Mean Std. Error Differenc Differenc e e
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
,175 4,437
30
,000
15,419
3,475
8,321
22,516
4,437
27,48 3
,000
15,419
3,475
8,294
22,544
218
Lampiran 27
Group Statistics Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
A. Group Statistics Pretestt Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Group Statistics Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Eksperimen
16
67,50
9,309
2,327
Kontrol
16
63,33
11,022
2,755
Nilai
C. Group Statistics Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Group Statistics Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Eksperimen
16
90,21
8,209
2,052
Kontrol
16
74,79
11,219
2,805
Nilai
219
Lampiran 28
DOKUMENTASI
220
221
Mia Khairunnisa Kurniawati. Penulis lahir di Jakarta, pada 14 Agustus 1995. Putri pertama dan terakhir dari pasangan Kusnadi dan Rumiyati. Pada tahun 2000-2001, penulis mengenyam pendidikan di TK. Aisyiyah 45 Fillial Pesing Jakarta Barat. Kemudian duduk dibangku sekolah dasar pada tahun 2001-2006 di SDN Duri Kepa 08 Pagi Jakarta Barat.
Penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah pada tahun 20072009 di MTsN 10 Jakarta Barat. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas pada tahun 2010-2012 di SMAN 57 Jakarta Barat. Pada tahun 2013, penulis meneruskan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan memilih Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan mendapatkan program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) melalui jalur PTAIN Undangan. Menyanyi dan menari merupakan hobi penulis sejak duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). Sejak kecil dipercaya untuk mengikuti lomba menari baik di lingkungan masyarakat atau sekolah. Memasuki dunia perkuliahan, penulis aktif di organisasi intra kampus. Pada tahun 2015 penulis bergabung disebuah organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PGMI sebagai anggota bidang seniora. Selain aktif di kegiatan kampus, kesibukan lain yang dijalani sekarang ialah menjadi guru privat. Demikian deskripsi singkat tentang penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
101