i
PENGARUH MENONTON SINETRON PESANTREN & ROCK’N ROLL DI SCTV TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA DI DESA PANJUNAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS
SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos I)
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Ina Roheti Linawati 61211002
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) WALISONGO SEMARANG 2011
ii
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 5 (eksemplar) Hal
: Persetujuan Naskah Skripsi
Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu’alaikum Wr.Wb. Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa naskah skripsi saudari : Nama
: Ina Roheti Linawati
NIM
: 61211002
Fak. / Jurusan
: Dakwah / KPI
Judul Skripsi
: PENGARUH MENONTON SINETRON PESANTREN & ROCK’N ROLL DI SCTV TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA DI DESA
PANJUNAN
KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Semarang, 6 Desember 2011 Pembimbing I,
Pembimbing II,
Bid.Substansi Materi
Bid.Metodologi dan Tatatulis
Drs. H. Ahmad Hakim, MA.Ph.D. NIP. 19600103 198803 1 002
Dra. Hj. Umul Baroroh, M.Ag. NIP. 19660508 199101 2 001
ii
iii
PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH MENONTON SINETRON PESANTREN & ROCK’N ROLL DI SCTV TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA DI DESA PANJUNAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS Disusun oleh INA ROHETI LINAWATI 61211002 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 21 Desember 2011 dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Ketua Dewan Penguji/ Dekan
Sekertarias Dewan Penguji/ Pembimbing
Dr.H. Muhammad Sulthon, M.Ag. NIP. 19620827 199203 1 001
Dra.Hj. Umul Baroroh, M.Ag. NIP. 19660508 199101 2 001
Penguji I
Penguji II
Dra.Hj. Amelia Rahmi, M.Pd. NIP. 19660209 199303 2 003
H.M. Alfandi, M.Ag. NIP. 19710830 199703 1 003
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. H. Ahmad Hakim, MA.Ph.D. NIP. 19600103 198803 1 002
Dra. Hj. Umul Baroroh, M.Ag. NIP. 19660508 199101 2 001
iii
iv
MOTTO
ِوَلْتَكُه ّمِنكُمْ أُ َّمةٌ يَدْعُىنَ إِلَى الْخَيْرِ وَ َيأّْمُرُونَ بِبلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَىْنَ عَه َالْمُنكَرِ وَأُوْلَـ ِئكَ هُمُ الْمُفْلِحُىن
Artinya: Dan hendaklah ada diantara kamu, satu golongan yang mengajak (manusia) kepada kebaikan, dan menyuruh mereka melakukan yang baik. Dan mencegah mereka dari perbuatan munkar dan mereka itulah orang-orang yang berhasil (Ali Imron: 104).
iv
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk : Suamiku tercinta M. Fahrul Ansori Ayah bundaku tercinta H. Parjo dan Hj. Siti Insiyah Mertuaku tercinta Bp. Jumain dan Ibu Munikhatun Adik-Adikku tercinta Oktavian Dwi Nugroho, Lutfi Azizul Khuluq, M. Rizki Firmansyah dan Heni Maulida Indriya Syamsi Sahabat-sahabatku C_A, Evi Muriana Wati dan Zulia Nur Hidayah Segenap teman dan sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu Almamaterku IAIN Walisongo Semarang yang telah mendidikku dengan iman dan ilmu.
v
vi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan di dalamya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum atau tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, 6 Desember 2011
Ina Roheti Linawati NIM : 61211002
vi
vii
ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Pengaruh Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan metode survei. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode angket atau kuesioner. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yang menekankan pada data-data angka yang diolah dengan metode statistik, sedangkan teknik analisisnya penulis menggunakan analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut. Dalam hal ini yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus regresi dengan skala skor kasar satu prediktor yang menggunakan penghitungan manual yang hasilnya disamakan dengan menggunakan program SPSS. Berdasarkan angket yang terkumpul pada penulis, bahwa menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagaman remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus menunjukkan pengaruh yang positif. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi dengan skor kasar diperoleh sebuah hasil pada taraf signifikan 5% dengan jumlah responden sebanyak 100 orang, besar ttable adalah 1,987, sedangkan thitung yang diperoleh dari hasil analisis sebesar 2,774. Dengan demikian thitung > ttable (2,774 > 1,987), ini berarti menunjukkan bahwa menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Pada taraf 1% dengan jumlah responden 100 orang, besar ttable adalah 2,633, sedangkan thitung yang diperoleh dari hasil analisis adalah 2,774. Dengan demikian thitung > ttable (2,774 > 2,633). Ini berarti menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan dua tingkat signifikan 5% dan 1% yang penulis temukan, hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan kata lain hipotesis yang penulis ajukan bahwa menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Artinya semakin tinggi tingkat keaktifan menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV, maka semakin baik pula perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya dan hanya dengan petunjuk-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mencerahkan kehidupan manusia dari alam kegelapan sampai ke alam yang terang benderang yang kita rasakan seperti sekarang ini. Syukur
Alhamdulillah,
dengan
penuh
perjuangan
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Bagi penulis skripsi merupakan suatu tugas yang tidak ringan, karena banyak sekali hambatan-hambatan yang menghadang dalam proses penulisan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun skripsi ini dapat terselesaikan, karena tidak luput dari jasa banyak pihak yang membantu penulisan dalam skripsi ini. Oleh karena itu melalui skripsi ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Bapak Prof.Dr.H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisonggo Semarang. 2. Bapak Dr.H. Muhammad Sulthon, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. 3. Bapak H.M. Alfandi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
viii
ix
4. Bapak Drs.H. Ahmad Hakim, MA.Ph.D, selaku wali study sekaligus pembimbing I yang telah memberikan kemudahan, masukan, kritik bahkan petuah-petuah bijak selama proses bimbingan. 5. Ibu Dra.Hj. Umul Baroroh, M.Ag, selaku pembimbing II yang bersedia meluangkan waktu dan memberikan sumbang saran kepada penulis di tengah kesibukannya dan aktifitas yang padat. 6. Bapak dan Ibu dosen beserta staf karyawan di tingkat civitas akademik Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini. 7. Bapak kepala dan karyawan / karyawati perpustakaan IAIN Walisongo Semarang dan perpustakaan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Atas jasa-jasa mereka, penulis hanya bisa memohon do’a semoga amal mereka mendapatkan balasan yang sesuai dari Allah SWT. Akhirnya penulis berdo’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca terutama bagi civitas akademik IAIN Walisongo Semarang.
Semarang, 6 Desember 2011 Penulis
Ina Roheti Linawati 61211002
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………..
ii
PENGESAHAN……………………………………………………………
iii
HALAMAN MOTTO……………………………………………………..
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………..
v
HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………..
vi
ABSTRAKSI……………………………………………………………….
vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………..
viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….
x
DAFTAR TABEL…………………………………………………………
xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………
xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………
xvi
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang………………………………………….
1
1.2
Rumusan Masalah………………………………………
10
1.3
Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian…………...............
10
1.3.1 Tujuan Penelitian……………………………….
10
1.3.2 Manfaat Penelitian………………………...........
10
1.4
Tinjauan Pustaka………………………………………..
11
1.5
Sistematika Penulisan Skripsi…………………………..
15
x
xi
BAB II
MENONTON
SINETRON
PENGARUHNYA
TELEVISI
TERHADAP
DAN
PERILAKU
KEAGAMAAN REMAJA 2.1
2.2
Menonton Sinetron Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Penonton………………………………………………..
17
2.1.1 Pengertian Menonton……………………….......
17
2.1.2 Pengertian Sinetron……………………………..
18
2.1.3 Pengertian Televisi……………………...............
19
2.1.4 Pengaruh Televisi Terhadap Penonton………….
19
Perilaku Keagamaan Remaja…………………………...
20
2.2.1 Pengertian Remaja………………………….......
20
2.2.2 Masalah yang Dihadapi Remaja………………...
21
2.2.3 Perilaku Keagamaan pada Remaja……………...
23
2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan……………………………............. 2.3
2.4 BAB III
Pengaruh
Menonton
Sinetron
Televisi
26
Terhadap
Perilaku Kagamaan Remaja……….................................
30
Hipotesis…………….…………………………………..
32
METODOLOGI PENELITIAN 3.1
3.2
Jenis dan Metode Penelitian…………………………….
33
3.1.1 Jenis Penelitian……………………………….....
33
3.1.2 Metode Penelitian ……….……………...............
33
Definisi Konseptual dan Operasional……….…………..
34
xi
xii
3.2.1 Variabel Independen……………………………
34
3.2.2 Variabel Dependen………………………...........
35
Sumber dan Jenis Data………………………………….
37
3.3.1 Sumber Data…………………………………….
37
3.3.2 Jenis Data…………………………………….....
37
3.3.2.1
Data Primer…………………...............
37
3.3.2.2
Data Sekunder………….......................
38
Populasi dan Sampel……………………………………
38
3.4.1 Populasi………………………………................
38
3.4.2 Sampel………………………………..................
39
3.5
Teknik Pengumpulan Data……………….......................
40
3.6
Teknik Analisis Data…………………………................
40
3.6.1 Analisis Pendahuluan………………..………….
40
3.6.2 Analisis Uji Hipotesis………………..................
41
3.6.3 Analisis Lanjut……………………….................
43
3.3
3.4
BAB IV
GAMBARAN UMUM DESA PANJUNAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS Keadaan Desa Panjunan………………………...............
44
4.1.1 Kondisi Geografis Desa Panjunan……………...
44
4.1.2 Kondisi Demografis Desa Panjunan……………
45
4.2
Sarana Pendidikan Desa Panjunan……………………...
47
4.3
Kondisi Sosial Keagamaan di Desa Panjunan………….
53
4.4
Kondisi Keagamaan Remaja di Desa Panjunan………...
54
4.1
xii
xiii
BAB V
ANALISIS
PENGARUH
MENONTON
SINETRON
PESANTREN & ROCK’N ROLL DI SCTV TERHADAP PERILAKU
KEAGAMAAN
REMAJA
PANJUNAN
KECAMATAN
KOTA
DI
DESA
KABUPATEN
KUDUS 5.1
Analisis Pendahuluan……………………………...........
56
5.1.1 Data tentang Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV…......................................
56
5.1.2 Data tentang Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten
BAB VI
Kudus…………………………………...………
63
5.2
Analisis Uji Hipotesis…………………………………..
71
5.3
Analisis Lanjut………………………………………….
80
PENUTUP 6.1
Kesimpulan………………………..……………………
83
6.2
Limitasi………………………………....………………
84
6.3
Saran…………………….……………..………………..
85
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
45
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
46
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
46
Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan, Jumlah Gedung dan Jumlah Guru
47
Tabel 4.5
48
Daftar Nama dan Pendidikan Responden
Tabel 4.6 Kepemilikan Media Massa
52
Tabel 4.7 Penduduk Menurut Agama
53
Tabel 4.8 Tempat Ibadah di Desa Panjunan
53
Tabel 5.1 Hasil Angket Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV
57
Tabel 5.2 Interval Nilai (X)
61
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV
61
Tabel 5.4 Hasil Angket Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tabel 5.5 Interval Nilai (Y)
63 69
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
69
Tabel 5.7 Tabel Kerja Regresi Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV dan Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
71
Tabel 5.8 Hasil Analisa Regresi Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV dan Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
xiv
78
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Histogram Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV
Gambar 2
62
Histogram Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
xv
70
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket tentang menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. 2. Uji Reabilitas dan Validitas 3. Daftar Nama Responden 4. Pernyataan 5. Biodata Penulis 6. Surat Permohonan Ijin Riset 7. Piagam PASSKA 8. Piagam KKN
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya. Sebagai contoh adalah masuknya berbagai ajaran atau pemahaman yang tidak relevan dengan nilai-nilai agama, ada kecenderungan membuat agama menjadi tidak berdaya dan yang lebih lagi ketika agama tidak lagi dijadikan sebagai pedoman hidup dalam berbagai bidang. Hal ini juga menerpa umat Islam bila agama tidak lagi berfungsi secara efektif dalam kehidupan kolektif. Tentu saja keadaan seperti ini dapat berpengaruh apabila pemeluk agama gagal untuk memberi suatu peradaban alternatif yang benar dan dituntut oleh setiap perubahan sosial yang terjadi (Suparta dan Hefni, 2006: 4). Karena itu Al-Qur'an dalam menyebut kegiatan dakwah dengan perkataan yang baik (Ahsanu Qaula). Dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa dakwah menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam, tidak dapat dibayangkan apabila kegiatan dakwah mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh berbagai faktor terlebih pada era globalisasi sekarang ini, di mana berbagai informasi masuk begitu cepat dan instant yang tidak dapat dibendung lagi. Umat Islam harus dapat memilih
1
2
dan menyaring informasi tersebut sehingga tidak bertentangan dengan nilainilai Islam. Merupakan suatu kebenaran, maka Islam harus tersebar luas dan penyampaian kebenaran tersebut merupakan tanggung jawab umat Islam secara keseluruhan. Sesuai dengan misinya sebagai "Rahmatan Lil ‘Alamin” Islam harus ditampilkan dengan wajah yang menarik supaya umat lain beranggapan dan mempunyai pandangan bahwa kahadiran Islam bukan sebagai ancaman bagi eksistensi mereka melainkan pembawa kedamaian dan ketenteraman dalam kehidupan mereka sekaligus sebagai pengantar menuju kebahagiaan kehidupan dunia dan akhirat. Implikasi dari pernyataan Islam sebagai agama dakwah menuntut umatnya agar selalu menyampaikan dakwah. Karena kegiatan ini merupakan aktivitas yang tidak pernah usai selama kehidupan dunia masih berlangsung dan akan terus melekat dalam situasi dan kondisi apa pun bentuk dan coraknya. Dakwah Islam adalah tugas suci yang dibebankan kepada setiap muslim dimana saja ia berada, sebagaimana termaktub dalam al-Qur'an dan as-Sunnah
Rasulullah
SAW,
kewajiban
dakwah
menyerukan
dan
menyampaikan agama Islam kepada masyarakat. Dakwah Islam adalah dakwah yang bertujuan memancing dan mengharapkan potensi fitri manusia agar eksistensi mereka punya makna dihadapan Tuhan dan sejarah. Perlu ditegaskan bahwa tugas dakwah adalah
3
tugas umat secara keseluruhan bukan hanya tugas kelompok tertentu umat Islam. Agar dakwah dapat mencapai sasaran-sasaran strategis jangka panjang, maka tentunya diperlukan suatu sistem manajerial komunikasi baik dalam penataan perkataan maupun perbuatan yang dalam banyak hal sangat relevan dan terkait dengan nilai-nilai keislaman. Dengan adanya kondisi seperti itu maka para da'i harus mempunyai pemahaman yang mendalam bukan saja menganggap bahwa dakwah dalam frame "amar ma'ruf nahi munkar" hanya sekedar menyampaikan saja melainkan harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya mencari materi yang cocok, mengetahui psikologi objek dakwah secara tepat, memilih metode yang representative, menggunakan bahasa yang bijaksana dan sebagainya. Semua aspek di atas akan menjadi stressing point pembahasan dalam metode dakwah (Suparta dan Hefni, 2006: 6). Sebagai upaya dalam memberikan solusi Islam terhadap berbagai masalah kehidupan, dakwah dijelaskan dengan berbagai macam definisi. Syekh A1-Babiy al-Khuli
mendefinisikan dakwah dengan "upaya
memindahkan situasi manusia kepada situasi yang lebih baik" (A1-Babiy alKhuli, 1952: 27). Pemindahan situasi ini mengandung makna yang sangat luas, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia sebagai disebut di atas. Pemindahan dari situasi kebodohan kepada situasi keilmuan, dari situasi kemiskinan
kepada
situasi
kehidupan
yang
layak,
dari
situasi
keterbelakangan kepada situasi kemajuan. Dakwah merambah upaya
4
bagaimana menciptakan kehidupan sejahtera aman dan damai dengan mengembangkan kreativitas individu dan masyarakat. Dengan kata lain dakwah pada hakekatnya adalah proses pemberdayaan. Syekh Ali Mahfudz memberikan definisi tentang dakwah:
حث الناس علً الخير والهذي واالمر بالمعروف والنهً عن المنكر ليقىزوابسعادة العاجل واالجل Artinya: Mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk dan menyuruh berbuat baik dan mencegah berbuat munkar untuk mencapai kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat (على محفىظ, 1979: 17). Dari ungkapan di atas dapat dipahami bahwa dakwah pada hakekatnya adalah segala aktivitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk berbuat dari satu situasi yang mengandung nilai kehidupan yang bukan Islami kepada nilai kehidupan yang Islami. Aktivitas dan kegiatan tersebut dilakukan dengan mengajak, mendorong, menyeru, tanpa tekanan, paksaan, provokasi dan bukan pula dengan bujukan dan rayuan pemberian sembako. Sejalan dengan pengertian dakwah di atas maka metode atau cara yang dilakukan dengan mengajak tersebut haruslah sesuai pula dengan materi dan tujuan ke mana ajakan tersebut ditujukan. Pemakaian metode atau cara yang benar merupakan sebagian dari keberhasilan dakwah itu sendiri. Sebaliknya, bila metode dan cara yang dipergunakan dalam menyampaikan sesuatu tidak sesuai dan tidak pas, akan mengakibatkan hal yang tidak diharapkan.
5
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (an-Nahl: 125). Dari ayat tersebut dapat diambil pemahaman bahwa metode dakwah itu meliputi tiga cakupan, yaitu: a. AI-Hikmah Hikmah merupakan peringatan kepada juru dakwah untuk tidak menggunakan satu bentuk metode saja. Sebaliknya, mereka harus menggunakan berbagai macam metode sesuai dengan realitas yang dihadapi dan sikap masyarakat terhadap agama Islam. Sudah jelas bahwa dakwah tidak akan berhasil menjadi suatu wujud yang riil jika metode dakwah yang dipakai untuk menghadapi orang bodoh sama dengan yang dipakai untuk menghadapi orang terpelajar. Kemampuan kedua kelompok tersebut dalam berfikir dan menangkap dakwah yang disampaikan tidak dapat disamakan, daya pengungkapan dan pemikiran yang dimiliki manusia berbeda-beda. Hikmah merupakan pokok awal yang harus dimiliki oleh seorang da'i dalam berda’wah. Karena dengan hikmah ini akan lahir kebijaksanaan-kebijaksanaan
dalam
menerapkan
langkah-langkah
6
dakwah. baik secara metodologis maupun praktis. Oleh karena itu, hikmah yang memiliki multi definisi mengandung arti dan makna yang berbeda tergantung dari sisi mana melihatnya. b. AI- Mau 'idza Al-Hasanah Mengandung arti kata-kata yang masuk ke dalam kalbu, penuh kasih sayang ke dalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak membongkar
atau
membeberkan
kesalahan
orang
lain
sebab
kelemahlembutan dalam menasehati sering kali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan kebaikan dari pada larangan dan ancaman. c. Al-Mujadalah Bi-al-Lati Hiya Ahsan Merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat. Antara satu dengan lainnya saling menghargai dan menghormati pendapat
keduanya
berpegang
kepada kebenaran,
mengakui kebenaran pihak lain dan ikhlas menerima hukuman kebenaran tersebut (Suparta dan Hefni, 2006: 19). Lajunya perkembangan zaman memicu tingkat kemajuan ilmu dan
teknologi,
tidak
terkecuali
teknologi
komunikasi
yang
menghubungkan suatu masyarakat dengan masyarakat lain, hal ini mengakibatkan
penyampaian
dakwah
Islam
dituntut
semakin
berkembang. Dakwah Islam diselenggarakan tidak hanya melalui
7
pertemuan-pertemuan langsung antara da'i dan mad'u. akan tetapi dibutuhkan inovasi dengan menggunakan media lain yang lebih modern seperti media cetak dan elektronika. Media-media tersebut harus diupayakan penggunaannya untuk kepentingan dakwah Islam secara luas. Melalui media-media tersebut pesan dakwah akan sampai pada masyarakat luas. tidak hanya seorang atau kelompok masyarakat saja (Ghazali, 1997: 33). Televisi merupakan salah satu media elektronik yang juga bisa digunakan umat Islam sebagai media dakwah yang efektif. Melalui televisi pesan dakwah dapat disampaikan dalam bentuk bermacammacam sesuai program acara yang disajikan oleh masing-masing stasiun televisi, dan tentunya disesuaikan dengan selera penonton. Munculnya televisi
akan
membawa
pengaruh
positif
dan
negatif
pada
perkembangan masyarakat, tergantung dengan program acara yang disajikan. Masyarakat harus pandai dalam memilih program acara yang layak untuk ditonton. Kehadiran televisi memberikan kontribusi besar untuk melaksanakan syi’ar Islam, karena bisa digunakan sebagai media dakwah. Televisi dapat mempengaruhi sikap, pandangan, perasaan dan persepsi penonton. Hal ini disebabkan karena salah satu pengaruh psikologi dan televisi seakan-akan bisa menghipnotis penonton, sehingga mereka seolah-olah hanyut dalam keterlibatan pada suatu kisah atau suatu peristiwa yang ditayangkan di televisi melalui salah satu
8
programnya diantaranya sinetron. Karena sinetron bersifat seri sehingga pengaruh yang diberikan sangat kuat, karena membuat penonton penasaran ingin mengetahui cerita selanjutnya dan terkadang mengikuti tingkah polah pemainnya, sehingga pesan-pesan dakwah dapat disusupkan ke dalam sinetron tersebut. Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita video melalui proses elektronik lalu ditayangkan melalui stasiun televisi, (http://chendah.blogspot.com/2008/01/pengertian.sinetron.htmlakses.ka mis/10/03/2011/04/00.pm). Dari berbagai macam sinetron seperti: Islam KTP, Ketika Cinta Bertasbih dan lain sebagainya. peneliti lebih memilih pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll yang ditayangkan di SCTV. Walaupun sinetron yang lain ada yang lebih baik untuk diteliti. Namun demikian peneliti lebih tertarik den-an pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll. Sinetron Pesantren & Rock'N Roll adalah sinetron religi yang segmentasinya anak remaja. Sinetron ini ditayangkan di SCTV dan tayang setiap hari pada pukul 21.00-22.30 WIB. Sinetron ini menceritakan tentang kehidupan anak rock bernama Wahyu Subuh yang dipaksa ayahnya untuk nyantri di Pondok Pesantren Darussalam di Yogyakarta karena dia dikeluarkan dari kampusnya. Sedikit demi sedikit
9
Wahyu mengetahui ajaran Islam yang diberikan oleh Kyai Abdullah. Pastilah tidak gampang mendidik orang yang sama sekali belum mengetahui ajaran Islam apalagi kehidupan sebelumnya dalam kemewahan dan menjadi anggota band rock. Kyai Abdullah sabar mendidik Wahyu dengan cara membuat Wahyu penasaran tentang sebuah rahasia. Oleh sebab itu Wahyu tetap mau tinggal di pesantren dan mau belajar agama sampai dia mendapatkan rahasia tersebut. Selain itu dalam sinetron ini banyak sekali terdapat pesan-pesan dakwah yang dikemas secara menarik, sehingga orang yang melihat khususnya para remaja dengan mudah memahami isi pesan dakwah tersebut. Aplikasi dalam kehidupan sehari-haripun banyak terjadi sebagai contoh ketika Pak Kyai Abdullah sedang menerangkan Wahyu, bahwa musik itu tidak dilarang dalam Islam asalkan pada saat memainkannya tidak membuka aurat dan tidak membuat orang lupa terhadap Allah. Contoh lain ketika Nada berbicara dengan Wahyu, "Allah pasti memberikan jalan terbaik bagi umatnya selama umatnya masih mau berusaha" dan "kita harus lupa dengan orang yang pernah berbuat salah terhadap kita tetapi kita jangan lupa terhadap orang yang berbuat baik kepada kita." Tiap episode banyak sekali pesan dakwah yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja. Adapun sebagai objek kajian dalam penelitian ini
10
yaitu remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Remaja di desa tersebut senang menyaksikan sinetron Pesantren & Rock’N Roll sehingga peneliti tertarik untuk menjadikannya sebagai objek kajian. Sinetron tersebut segmentasinya remaja dan bernuansa Islami maka dapat memberikan pengaruh besar pada perilaku keagamaan. Dalam hal ini peneliti tertarik untuk menjadikannya judul "Pengaruh menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus". 1.2
Rumusan Masalah Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah : Adakah pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus ?
1.3
Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini tujuan yang hendak di capai oleh penulis adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock-'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. 1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang hendak dicapai oleh penulis adalah:
11
a. Manfaat Teoritis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan di bidang ilmu dakwah khususnya bidang penelitian media dakwah serta memahami pengaruh positif dan negatif dalam perkembangan teknologi komunikasi. b. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh praktisi dakwah termasuk mahasiswa alumni Fakultas Dakwah, sehingga dapat menyampaikan dakwah lewat media televisi yang memiliki jangkauan luas. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran terhadap remaja khususnya di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus sekarang ini sebagai acuan pendewasaan diri dan contoh perilaku keagamaan yang baik terhadap fenomena keadaan sekarang. 1.4
Tinjauan Pustaka Sebagai bahan tela'ah pustaka dan menghindari plagiat, penulis mengambil beberapa judul skripsi yang ada kaitannya dengan penelitian yang penulis buat, diantaranya: a. Penelitian Sanifah Fatimah (2006) yang berjudul "Pengaruh Menonton Sinetron Bawang Merah Bawang Putih di RCTI Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja di Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal." Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh menonton
12
sinetron bawang merah bawang putih di RCTI terhadap perilaku keagamaan remaja di Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dimana lebih menekankan data-data yang diolah dengan metode statistik. Metode yang digunakan yaitu metode survei dimana informasi dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah sebagian besar remaja Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal aktif dalam menonton sinetron Bawang Merah Bawang Putih 47% menonton, 39% aktif menonton, sedangkan 14% jarang menonton. Terdapat pengaruh positif 15.02% atau 15,1% yang berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja, artinya semakin tinggi tingkat keaktifan remaja menonton semakin tinggi pula tingkat keagamaan remaja. b. Penelitian Samiasih (2006) yang berjudul "Pengaruh Menonton Program Tolong di SCTV Terhadap Sikap Solidaritas Mahasiswa Fakultas Dakwah Jurusan KPI Angkatan 2002-2005) IAIN Walisongo Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh menonton program tolong terhadap sikap solidaritas mahasiswa Fakultas Dakwah Jurusan KPI IAIN Walisongo Semarang. Jenis penelitian ini adalah kwantitatif dimana lebih menekankan data-data yang diolah dengan metode statistik.
13
Metode yang digunakan adalah metode survei atau penelitian lapangan penelitian ini mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Hasil yang dicapai adalah bahwa program Tolong di SCTV mengandung pesan dakwah yang dapat memberikan pengaruh positif bagi mahasiswa KPI angkatan 2002-2005. Sehingga bisa dikatakan bahwa program tersebut layak untuk ditonton. Karena dalam tayangan tersebut terdapat ajaran-ajaran Islam yaitu visualisasi orang yang betulbetul menolong terhadap orang yang betul-betul membutuhkan. c. Penelitian Muslim (2009) yang berjudul "Pengaruh Menonton Tayangan Sinema Hidayah di TRANS TV Pada Perilaku Keagamaan Pemirsa (Study Kasus
Terhadap
Remaja
di
Desa
Ngambakrejo
Kec.
Tanggungharjo Kab. Grobogan)." Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menonton Sinema Hidayah di TRANS TV pada perilaku keagamaan pemirsa terhadap remaja di Desa Ngambakrejo Kec. Tanggungharjo Kab. Grobogan. Jenis penelitian ini adalah kwantitatif dimana lebih menekankan data-data yang diolah dengan metode statistik. Metode yang digunakan yaitu metode survei, informasi dikumpulkan dari responder. Umumnya. pengertian survei dibatasi pada peneliti yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Hasil penelitian ini adalah setelah dilakukan uji hipotesis garis regresi untuk mencari nilai Freg di ketahui nilainya
14
sebesar 16,384, setelah dicocokkan pada table Ft, maka diketahui bahwa Freg > Ft, hasilnya menunjukkan signifikan. Atas dasar inilah maka hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ada pengaruh menonton tayangan Sinema Hidayah di TRANS TV terhadap Perilaku keagamaan remaja di Desa Ngambakrejo. Ketiga penelitian di atas, masing-masing mempunyai karakter yang berbeda. Begitu juga dengan penelitian skripsi ini mempunyai karakter tersendiri. Dari segi media, penelitian pertama menggunakan media televisi melalui sinetron Bawang Merah Bawang Putih di RCTI. Peneliti kedua menggunakan media televisi dengan program Reality Show yaitu program Tolong di SCTV. Peneliti ketiga menggunakan media televisi melalui sinema Hidayah di TRANS TV. Sedangkan pada penelitian ini peneliti menggunakan media televisi melalui sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV, yang obyeknya remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Dari segi tahun penelitian. penelitian pertama dilakukan pada tahun 2006, penelitian kedua pada tahun 2006 dan penelitian yang ketiga dilakukan pada tahun 2009. Dari segi ini dapat dilihat apakah pada tahun sebelumnya dan pada tahun saat penelitian ini terdapat kesamaan mengenai pengaruh dakwah di media massa terhadap perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. baik dalam bidang pemahaman. sikap dan perilaku keagamaan.
15
1.5
Sistematika Penulisan Skripsi Dalam rangka menguraikan pembahasan masalah di atas, maka penulis berusaha menyusun kerangka penelitian secara sistematis agar pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami. Uraian yang disajikan nanti mampu menjawab permasalahan yang telah disebutkan. sehingga tercapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sebelum memasuki bab pertama, maka penulisan skripsi diawali dengan halaman sampul depan, halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman moto, halaman persembahan, halaman pernyataan, abstraksi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, kemudian bab-bab skripsi yaitu: Bab pertama berisi pendahuluan, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan skripsi. Bab kedua membahas deskripsi konsep tentang menonton sinetron televisi dan pengaruhnya terhadap perilaku keagamaan remaja yang terdiri dari menonton sinetron televisi dan pengaruhnya terhadap penonton, perilaku keagamaan remaja, pengaruh menonton sinetron televisi terhadap perilaku keagamaan remaja serta hipotesis. Bab ketiga berisi metodologi penelitian yang berisi tentang jenis dan metode penelitian, definisi konseptual dan operasional, sumber dan jenis data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
16
Bab keempat berisi gambaran umum Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus yang berisi tentang keadaan Desa Panjunan, sarana pendidikan Desa Panjunan, Kondisi Sosial Keagamaan di Desa Panjunan dan kondisi keagamaan remaja di Desa Panjunan. Bab kelima berisi analisis pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus yang berisi tentang analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut. Bab keenam merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan, limitasi dan saran. Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka, lampiran, dan biodata peneliti.
BAB II MENONTON SINETRON TELEVISI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA
2.1
Menonton Sinetron Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Penonton 2.1.1
Pengertian Menonton Menonton
merupakan
salah
satu
kegiatan
dengan
menggunakan mata untuk memandang / memperhatikan sesuatu. Sebagai salah satu aspek perhatian, menonton berusaha menggali informasi baik dari televisi maupun yang lainnya. Dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997: 592) menyebutkan bahwa menonton merupakan suatu kegiatan menggunakan mata untuk
memandang
/
memperhatikan.
Hubungannya
dengan
penelitian ini yaitu suatu kegiatan dengan menggunakan mata untuk memandang (memperhatikan) sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV. Adapun hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam menonton antara lain: 1. Minat, yaitu keinginan dan perhatian yang mengandung unsurunsur suatu dorongan untuk berbuat sesuatu (Sudarsono, 1993: 156). 2. Perhatian, yaitu pemusatan tertentu pada aspek-aspek tertentu (Kartono dan Gulo, 1987: 35).
17
18
3. Pemahaman,
yaitu
menangkap
sesuatu
secara
reflektif
(Citrobroto, 1987: 92). 2.1.2
Pengertian Sinetron Sinetron kependekan dari sinema elektronik. Berdasarkan makna dari kata sinema, penggarapannya tidak jauh berbeda dengan penggarapan film layar putih. Demikian juga penulisan naskah, naskah sinetron disebut juga skenario, seperti skenario dalam film layar lebar, demikian juga tahapan penulisan dan format naskah. Yang berbeda hanyalah film layar lebar menggunakan kamera optik, bahan film seluloit dan medium sajiannya memakai proyektor dan layar putih di gedung bioskop. Sementara itu, pembuatan sinetron menggunakan kamera elektronik dengan video recorder, bahannya pita di dalam kaset, penyajiannya dipancarkan dari stasiun televisi dan diterima melalui layar kaca pesawat televisi di rumah-rumah. Karena perbedaan karakter dari mediumnya, cara penggarapan film layar putih pengambilan gambarnya kebanyakan dengan angle lebar, sedangkan sinetron diambil dengan angle close shoot (Wibowo. 2007: 227). Dalam hal ini sinetron Pesantren & Rock'N Roll merupakan salah satu bentuk dakwah dengan menggunakan media televisi yang didalamnya mengandung pesan-pesan dakwah yang baik untuk dicermati, karena pada dasarnya dakwah dilaksanakan dalam rangka
19
mengajak manusia untuk berbuat baik dan menghindari dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. 2.1.3
Pengertian Televisi Media
televisi
pada
hakekatnya
merupakan
sistem
komunikasi yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang pancarannya secara cepat, berurutan dan diiringi unsur audio (Sutrisno, 1993: 1). Televisi adalah, sesuai namanya tele berarti jauh, vision berarti pandangan televisi berarti bisa dipandang dari tempat yang jauh dari studio televisi, maka kekuatan televisi terletak pada paduan gambar dan suara dalam satu waktu penayangan (Pareno, 2003: 15). Oleh karena itu, penanganan produksi siaran televisi jauh lebih besar dibanding dengan media radio. Karena media televisi bersifat realistis, yaitu menggambarkan apa yang nyata. 2.1.4
Pengaruh Televisi Terhadap Penonton Sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan penonton terhadap isi pesan acara televisi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi penonton pada saat menonton televisi. Kehadiran media televisi pada masyarakat Negara berkembang mempunyai arti yang sangat penting, terlebih lagi bagi Negara kepulauan Indonesia. Bersama dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi kepada penonton, maka isi
20
pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa, serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam. Dampak yang ditimbulkan program acara televisi terhadap penontonnya ada tiga antara lain: 1. Dampak kognitif, yaitu kemampuan seseorang atau penonton untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan bagi penonton. 2. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trend aktual yang ditayangkan televisi. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial bahwa yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan penonton sehari-hari (Kuswandi, 1996: 100). 2.2
Perilaku Keagamaan Remaja 2.2.1 Pengertian Remaja Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan perkembangan tingkat kedewasaan seseorang. Karena pada masa ini anak-anak banyak mengalami perubahan baik pada psikis dan fisiknya. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa persiapan memasuki umur dewasa yang problemnya tidak sedikit (Daradjat, 1976: 11).
21
Untuk menentukan Batas-batas umur remaja di Indonesia terdapat beberapa kesulitan. Hal ini dikarenakan sulitnya menentukan umur permulaan dewasa atau permulaan masa dewasa. Jika kita berbicara dari segi psikologis, maka batas usia remaja lebih banyak bergantung pada keadaan masyarakat dimana remaja itu hidup. Yang dapat ditentukan dengan pasti adalah permulaannya, yaitu puber pertama atau mulainya perubahan jasmani dari anak menjadi dewasa kira-kira umur akhir 12 atau permulaan 13 tahun. Sementara itu ia juga menyatakan bahwa dalam bidang agama, para ahli jiwa agama menganggap kemantapan beragama biasanya tidak terjadi sebelum umur 24 tahun (Daradjat, 1976: 11). 2.2.2 Masalah yang Dihadapi Remaja Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Dimana pada masa tersebut secara umum dapat dikatakan bahwa usia remaja adalah usia peralihan dan persiapan yang penuh dengan berbagai kesukaran yang menggoncangkan jiwa. Secara singkat dapat kita bagi masalah yang biasa dihadapi oleh para remaja antara lain: a. Pertumbuhan jasmani cepat Biasanya pertumbuhan jasmani cepat terjadi antara umur 13-16 tahun, yang dikenal dengan Remaja pertama (carly adolescence). Dalam usia ini remaja mengalami berbagai kesukaran karena perubahan jasmani yang sangat menyolok dan tidak
berjalan
seimbang.
Remaja
waktu
itu
mengalami
22
ketidakserasian diri dan berkurang keharmonisan gerak, sehingga kadang-kadang mereka sedih, kesal dan lesu. Pertumbuhan jasmani mencakup pula pertumbuhan organ dan kelenjar seks, sehingga mereka merasakan pula dorongandorongan seksual yang belum pernah mereka kenal sebelum itu, yang membawa akibat kepada pergaulan. b. Pertumbuhan emosi Sebenarnya yang terjadi adalah kegoncangan emosi. Pada masa adolesen pertama, kegoncangan itu disebabkan oleh tidak mampu dan tidak mengertinya akan perubahan cepat yang sedang dilaluinya, di samping kekurangan pengertian orang tua dan masyarakat sekitar akan kesukaran yang dialami oleh remaja waktu itu. Bahkan kadang-kadang perlakuan yang mereka terima dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, menambah goncanganya emosi yang sedang tidak stabil itu. c. Pertumbuhan mental Bahwa kemampuan untuk mengerti hal-hak yang abstrak baru sempurna pada umur 12 tahun. Sedangkan kesanggupan untuk mengambil kesimpulan yang abstrak dari fakta yang ada kira-kira mulai pada umur 14 tahun. Karena itu tampak pada usia 14 tahun ke atas, remaja sering kali menolak hal-hal yang kurang masuk akalnya, dan kadangkala menyebabkan mereka menolak apa yang dulu diterimanya. Dari sini timbul pula persoalan dengan
23
orang tua atau orang dewasa lainnya yang seolah-olah remaja menjadi suka membantah atau mengeritik mereka. d. Pertumbuhan pribadi dan sosial Masalah pribadi dan sosial itulah yang paling akhir bertumbuhnya dan dapat dianggap sebagai persoalan terakhir yang dihadapi remaja menjelang masuk kepada usia dewasa. Setelah pertumbuhan jasmani cepat berakhir, tampaklah bahwa remaja telah seperti orang dewasa jasmaninya, baik yang laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi, dari sosial dan penghargaan serta kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat biasanya belum sempurna, terutama dalam masyarakat yang maju. Dalam banyak bidang, mereka belum diajak, sehingga mereka masih memerlukan perjuangan untuk itu. Dalam perjuangan itu, kadang-kadang remaja tidak sabar, sehingga bertindak keras atau kasar dan kadang-kadang
melanggar
nilai-nilai
yang
dianut
oleh
masyarakatnya. Disinilah timbulnya kelainan-kelainan kelakuan yang biasa disebut nakal (Daradjat, 1976: 13). 2.2.3 Perilaku Keagamaan pada Remaja Sebelum membahas tentang perilaku keagamaan remaja, penulis kemukakan pengertian tentang perilaku dan keagamaan sebagai berikut:
24
Dari segi bahasa "perilaku" adalah tanggapan atau reaksi individu
terhadap
rangsangan
atau
lingkungan
(Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1994: 756). Perilaku adalah gerak motorik yang termanifestasikan dalam bentuk segala aktifitas seseorang yang dapat diamati (Lalunggung, 1995: 139). Jadi perilaku adalah reaksi total individu terhadap perangsang atau situasi dari luar yang terwujud dalam gerak yang dapat diamati. Perkataan "agama" secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta yang tersusun dari kata "a" berarti " tidak" dan "gam" berarti “pergi”. Dalam bentuk harfiah yang terpadu, perkataan agama berarti "tidak pergi, tetap di tempat, langgeng, abadi yang diwariskan secara terus-menerus dari satu generasi kepada generasi lainnya". Sedangkan pengertian agama secara terminology adalah bahwa agama merupakan satu sistem credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia, dan satu sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya mutlak serta sistem norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan termaksut (Yusuf, 2003: 19). Agama yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah agama Islam, maka dapat diambil pengertian bahwa perilaku keagamaan
25
merupakan keseluruhan aktifitas anggota tubuh manusia yang berdasarkan syari'at Islam atau ibadah dalam arti luas. Jadi perilaku keagamaan remaja adalah suatu tingkah laku sebagai reaksi atau tanggapan yang dilakukan dalam suatu situasi yang dihadapinya yang didasarkan atas kesadaran tentang adanya Tuhan YME. Dalam kaitannya perilaku keagamaan pada remaja adalah serangkaian tingkah laku pada remaja yang dilandasi oleh ajaran agama Islam. Perilaku keagamaan remaja pada dasarnya bukan hanya terjadi ketika seorang melakukan aktivitas ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain. Disamping itu juga bukan hanya aktivitas yang tidak tampak terjadi dalam hati remaja itu sendiri. Karena itu perilaku keagamaan akan meliputi berbagai macam dimensi. a. Dimensi keyakinan, dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengetahui kebenaran doktrin-doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para penganut diharapkan taat. b. Dimensi praktek agama, dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Dimensi peribadatan
26
ini menyangkut sholat, puasa, zakat, haji, membaca al-Qur’an, do'a, dzikir dan sebagainya. c. Dimensi pengamalan, dimensi ini berisikan dan menperhatikan fakta bahwa semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu, meski tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama yang baik pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan subjektif dan langsung mengenai kenyataan terakhir. Dalam Islam dimensi ini meliputi perilaku suka menolong, bekerjasama, berderma, menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur, pemaaf, tidak mencuri, tidak menipu, tidak berjudi dan sebagainya. d. Dimensi pengetahuan agama, dimensi ini mengacu pada harapan bahwa orang-orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah pengetahuan, minimal mengetahui dasar-dasar keyakinan, ritusritus, kitab suci dan tradisi-tradisi. e. Dimensi pengalaman, dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat keagamaan, praktek pengalaman dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari (Ancok, Djamaluddin. Suroso dan Nasroni 1995: 77). 2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri manusia itu sendiri untuk menerima pengaruh-pengaruh yang datang dari luar
27
dirinya. Menurut Jalaludin Rahmat, faktor internal digaris besarkan pada dua faktor, yaitu faktor biologis dan faktor sosio psikologis. a) Faktor biologis Bahwa warisan biologis manusia menentukan perlakuannya dapat diawali dari struktur DNA yang menyimpan seluruh memori. Adanya warisan biologis ini sampai muncul aliran baru yang memandang segala kegiatan manusia termasuk agama, kebudayaan, moral berasal dari struktur biologisnya (Rahmat, 1996: 34). b) Faktor sosio psikologis Manusia sebagai mahluk sosial memperoleh beberapa karakteristik
yang
mempengaruhi
perilakunya
yang
diklasifikasikan dalam komponen-komponen sebagai berikut: a. Bakat, suatu kemampuan pembawaan yang potensial mengacu kepada perkembangan kemampuan akademis (ilmiah) dan keahlian (profesional) dalam berbagai bidang kehidupan. Bahkan ini berpangkal pada kemampuan kognisi (daya cipta), konasi (kehendak) dan emosi (rasa) yang disebut dalam psikologi filosofis dengan tri chotemie (tiga kekuatan rohaniah) manusia. b. Insting atau gharizah, adalah suatu kemampuan berbuat atau bertingkah laku dengan tanpa melalui proses belajar. Kemampuan insting ini pun merupakan pembawaan sejak
28
lahir. Dalam psikologi pendidikan kemampuan ini termasuk "kapabilitas" yaitu kemampuan berbuat sesuatu dengan tanpa melalui belajar. c. Nafsu dan dorongan-dorongannya (drives). Dalam tasawuf dikenal adanya nafsu-nafsu lawwamah yang mendorong, ke arah perbuatan mencela dan merendahkan orang lain (egosentris). Nafsu amarah (polemos) yang mendorong ke arah perbuatan merusak, membunuh atau memusuhi orang lain (destruktif), nafsu birahi (eros) yang mendorong kearah seksual untuk memuaskan tuntutan akan pemuasan hidup berkelamin. Nafsu mutmainah (religius) yang mendorong ke arah ketaatan kepada Tuhan YME. d. Karakter atau watak tabiah manusia merupakan psikologis yang terbawa sejak kelahirannya. Karakter ini berkaitan dengan tingkah laku moral dan sosial serta etos seseorang. Karakter sangat besar hubungannya dengan personalitas (kepribadian) seseorang. Oleh karena itu antara keduanya hampir tidak dapat dibedakan dengan jelas. e. Hereditas atau keturunan merupakan faktor kemampuan dasar yang mengandung ciri-ciri psikologis dan fisiologis yang diturunkan atau diwariskan oleh orang baik dalam garis yang jelas maupun yang telah jauh.
29
f.
Intuisi merupakan kemampuan psikologis manusia untuk menerima ilham Tuhan. Intuisi menggerakkan hati nurani manusia yang membimbingnya kearah perbuatan dalam situasi khusus di luar kesadaran akal pikirannya, namun mengandung makna yang bersifat konstruktif bagi kehidupannya. Intuisi biasanya diberikan Tuhan kepada orang yang bersih jiwanya (Arifin, 2000: 103).
Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang diterima individu dari lingkungannya. Karena luasnya cakupan faktor eksternal maka penulis membatasinya dengan dua macam yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. a) Faktor lingkungan keluarga Dari sini akan timbul tindakan, cara hidup dan bimbingan terhadap anak-anak sesuai dengan ajaran agama. Apabila si anak hidup dalam keluarga yang beriman, selalu melihat orang tuanya rukun dan damai serta patuh menjalankan ibadah terhadap Tuhan YME, maka bibit pertama yang masuk ke dalam anak adalah apa yang dialaminya itu, yaitu ketenteraman hati dan ketaqwaan terhadap Tuhan (Daradjat, 1976: 67). Tapi sebaliknya, jika pengalaman yang dilalui si anak dalam masa permulaan dari pembinaan pribadi (dalam keluarga)
30
jauh dari unsur keagamaan, maka akan jauh pula rasa agama pada si anak dan pribadinya kosong dari agama (Daradjat, 1976: 87). b) Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat adalah kumpulan dan paduan dari keluargakeluarga yang juga didalamnya terdapat hukum-hukum, tata tertib dan aturan-aturan yang tertulis dan yang tidak tertulis (Purwanto, 2002: 170). Dalam masyarakat, individu (terutama remaja) akan melakukan interaksi sosial dengan teman sebayanya atau anggota masyarakat
lainnya.
Apabila
teman
sepergaulannya
itu
menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama (berakhlak baik), maka remaja cenderung akan berakhlak baik, namun apabila temannya berperilaku yang kurang baik, amoral atau melanggar norma-norma agama, maka remaja cenderung akan terpengaruh untuk mengikuti atau mencontoh perilaku tersebut. Hal ini akan terjadi apabila anak remaja kurang mendapatkan bimbingan agama dalam keluarganya. Dengan demikian corak perilaku remaja merupakan cermin dari corak atau perilaku warga masyarakat (orang dewasa) pada umumnya. 2.3
Pengaruh Menonton Sinetron Televisi Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja Perkembangan teknologi komunikasi, khususnya televisi telah membawa dampak positif sekaligus negatif. Oleh karena, itu televisi kerap
31
disanjung karena kebaikan siarannya, dan sering kali juga jadi kambing hitam karena efek negatif siaran yang ditayangkan (Kusnawan, 2004: 73). Pada umumnya televisi akan mempengaruhi sikap, pandangan dan persepsi para penonton. Hal ini disebabkan karena salah satu pengaruh psikologis dari televisi seakan-akan bisa menghipnotis penonton, sehingga mereka seolah-olah hanyut dalam keterlibatan pada kisah atau peristiwa yang ditayangkan televisi. Berkaitan dengan perkembangan sosial remaja dalam batasanbatasan tertentu, media massa khususnya televisi mempunyai pengaruh terhadap proses perkembangan sosial remaja antara lain: 1. Siaran televisi bisa menumbuhkan keinginan untuk memperoleh pengetahuan. Ini berarti bahwa beberapa penonton termotifasi untuk mengikuti apa yang dilihat di layar televisi. 2. Pengaruh pada cara berbicara, penonton biasanya menperhatikan bukan hanya apa yang diucapkan orang di televisi bahkan bagaimana cara mengucapkannya. a. Pengaruh pada penambahan kosakata, ini dapat digunakan dengan tepat dan mengembangkannya dalam suatu aktivitas kelompok belajar dan diskusi. b. Bahwa televisi berpengaruh pada bentuk permainan, ini berarti bahwa dengan menonton televisi ia akan semakin banyak memunculkan ide-ide baru berbagai jenis permainan.
32
c. Televisi memberikan berbagai pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari lingkungan sekitar atau orang lain, seperti pengetahuan tentang kehidupan yang luas, keindahan alam dan perkembangan ilmu yang sangat pesat dan sebagainya. Dari sini ia mempunyai wawasan luas dan mampu memahami kebenaran mana saja (Hidayati, 1998: 84). Dari beberapa pengaruh televisi terhadap perkembangan sosial remaja di atas, maka menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV pun akan sangat berpengaruh terhadap perilaku keagamaannya, karena penonton biasanya secara tidak sadar akan mengikuti dan terhanyut dalam ceritannya, bahkan akan mengikuti perilaku tokoh dalam sinetron tersebut. 2.4
Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006: 71). Berdasarkan kerangka landasan teoritik di atas maka terdapat sebuah hipotesis pada penelitian ini yaitu ada pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kwantitatif, dimana lebih menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik. Pendekatan kwantitatif bertumpu pada penggunaan tolak ukur dan memahami gejala-gejala sosial sehingga dapat menggunakan angka-angka atau rumus-rumus statistik (Syam, 1990: 11). 3.1.2 Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan yaitu metode survei. Merupakan metode pengumpulan data primer dengan memperolehnya secara langsung dari sumber lapangan penelitian. Biasanya pengumpulan data atau informasi dan fakta lapangan secara langsung tersebut melalui kuesioner (questionnair) dan wawancara (interview) baik secara lisan maupun tertulis yang memerlukan adanya kontak secara tatap muka (face to face contact) antara peneliti dengan respondennya (Ruslan, 2003: 22). Penulis hanya menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data atau informasinya. Dalam hal ini objek yang akan diteliti adalah remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
33
34
3.2
Definisi Konseptual dan Operasional Dalam skripsi ini penulis mengangkat judul : "Pengaruh Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus”. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam menangkap pengertian yang dimaksud dalam judul tersebut, maka penulis tegaskan masing-masing variabel. 3.2.1 Variabel Independen Variabel independent dalam penelitian ini adalah menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll. Definisi konseptualnya yaitu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1994: 592) menyebutkan bahwa menonton merupakan menggunakan mata untuk memandang / menperhatikan. Dalam hal ini yaitu kegiatan dengan menggunakan mata untuk memandang atau menperhatikan sinetron Pesantren & Rock'N Roll. Sedangkan definisi operasionalnya adalah kegiatan dengan menggunakan mata untuk memandang atau memperhatikan sinetron Pesantren Rock’N Roll di SCTV, yang ditunjukkan ke dalam indikator-indikator diantaranya adalah: a. Minat b. Perhatian c. Pemahaman d. Frekuensi
35
Jadi, yang dimaksud dengan menonton dalam penelitian ini meliputi aspek frekuensi, minat, perhatian dan pemahaman terhadap sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV. 3.2.2 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku keagamaan remaja, definisi konseptualnya adalah suatu tingkah laku atau reaksi / tanggapan yang dilakukan dalam situasi yang dihadapinya yang berdasarkan atas kesadaran beragama. Perilaku keagamaan secara operasional adalah dilihat dari definisinya yaitu: a. Perilaku adalah gerak motorik yang termanifestasikan dalam bentuk segala aktifitas seseorang yang dapat diamati (Lalunggung, 1995: 139). b. Keagamaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan agama (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996: 10). Sedangkan agama merupakan satu sistem credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia dan satu sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya mutlak serta sistem norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan termaksud (Yusuf, 2003: 19). Jadi keagamaan adalah segenap kepercayaan terhadap
36
Tuhan terhadap semua ajaran-ajaran yang diberikan. Dalam hal ini agama Islam meliputi pelaksanaan rukun Islam, ritual jama'ah, membaca al-Qur'an dan ikut pengajian. c. Remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke-masa dewasa. Secara kasarnya masa remaja dapat ditinjau sejak mulai seseorang menunjukkan tanda-tanda pubertas dan berlanjut hingga tercapainya kematangan seksual, telah dicapai tinggi badan secara maksimum dan pertumbuhan mentalnya secara penuh yang dapat diramalkan melalui pengukuran tes-tes inteligensi (Sudarsono, 1993: 11). Jadi perilaku keagamaan remaja adalah suatu tindakan atau perbuatan yang merupakan praktek dalam konteks keagamaan dalam bentuk dan sikap hidup yang dialami remaja. Terdapat 5 dimensi keberagaman yaitu: dimensi keyakinan, dimensi praktek agama, dimensi pengamalan, dimensi pengetahuan dan dimensi pengalaman (Acok dan Suroso, 2001: 77). Namun dalam hal ini penulis hanya mengambil dimensi praktek agama (peribadatan) dan dimensi pengalaman. Variabel tersebut dapat ditunjukkan ke dalam indikator-indikator diantaranya adalah: a. Menjalankan sholat 5 waktu b. Menjalankan puasa sunnah c. Membaca al-Qur'an d. Mengikuti jama'ah di masjid
37
e. Mengikuti suatu pengajian f. Rajin berdo'a g. Bersedekah h. Suka menolong 3.3
Sumber dan Jenis Data 3.3.1 Sumber Data Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Karena Penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan (Arikunto, 2006: 129). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. 3.3.2 Jenis Data 3.3.2.1
Data Primer Sumber data primer berfungsi untuk memperkuat atau memperjelas data-data sekunder yang diperoleh. Data primer (primary data) adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan. Data primer dapat
dibentuk opini subjek secara individual atau
kelompok. dan basil observasi terhadap karakteristik benda
38
(fisik), kejadian, kegiatan dan hasil suatu pengujian tertentu (Ruslan, 2003: 138). Dalam penelitian ini data primernya adalah hasil angket atau kuesioner yang disebarkan kepada remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus sebanyak 100 orang yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. 3.3.2.2
Data Sekunder Data
Sekunder
(secondary
data),
adalah
data
penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahannya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu (Ruslan, 2003: 138). Penulis menjadikan data penunjang dalam penelitian ini adalah melalui buku-buku yang relevan yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. 3.4
Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi yaitu berkaitan dengan sekelompok orang, kejadian atau semua yang mempunyai karakteristik tertentu dan anggota populasi itu disebut dengan elemen populasi (Ruslan, 2003: 134). Dalam penelitian skripsi kali ini populasinya adalah seluruh remaja muslim yang tinggal di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus yang menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll
39
di SCTV. Ditinjau dari jumlah penduduk berdasarkan penggolongan usia, yang tergolong remaja (13-24 tahun) yang terdiri dari usia 13-18 tahun sebanyak 387 orang dan usia 19-24 tahun sebanyak 464 orang jadi total populasi remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus adalah 851 orang. 3.4.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006: 131). Suharsimi Arikunto memberikan pedoman bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Jika populasi lebih dari 100 orang, maka tabel yang diambil adalah 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% atau lebih (Arikunto, 2006: 134). Maka dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sample atau disebut juga teknik sampel kelompok (Arikunto, 2006: 142). Teknik ini digunakan karena populasi tersebar dalam beberapa kelompok yaitu yang menonton dan yang tidak menonton, yang muslim dan yang tidak muslim. Jadi yang dijadikan sampel hanya yang menonton sinetron tersebut dan yang beragama Islam dengan cara bertanya, apakah dia menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll atau tidak? Kemudian dibagikan angket atau kuesioner. Penulis memperkirakan kurang lebih 600 orang yang menonton sinetron ini dan yang akan dijadikan sampel sebanyak 100 orang.
40
3.5
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode angket atau kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2006: 151). Teknik ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus ketika menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV. Dengan cara menjawab pertanyaanpertanyaan yang telah dibuat berupa tulisan.
3.6
Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data dalam pengambilan kesimpulan dari hasil analisis yang akan penulis teliti, adapun tahapan-tahapannya adalah: 3.6.1 Analisis Pendahuluan Analisis Pendahuluan adalah dilakukan untuk mengetahui pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Data yang diperoleh peneliti melalui angket tersebut dianalisa dalam bentuk angka, yakni dalam bentuk kwantitatif. Langkah yang diambil untuk mengubah data dari kualitatif menjadi kuantitatif adalah dengan memberi nilai pada setiap item jawaban pada pertanyaan angket untuk responden.
41
Untuk memudahkan pengolahan data statistiknya, maka dari setiap item soal diberi skor sebagai berikut: a. Untuk alternatif jawaban a diberi nilai 3 b. Untuk alternatif jawaban b diberi nilai 2 c. Untuk alternatif jawaban c diberi nilai 1 3.6.2 Analisis Uji Hipotesis Analisis
uji
hipotesis
adalah melanjutkan dari analisis
pendahuluan dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Adapun rumus analisis regresi dengan skala skor kasar satu prediktor sebagai berikut: 1. Mencari persamaan garis regresi Y = aX + K Untuk mencari a dan K dengan cara: a. XY aX 2 KX b. Y aX N.K Dengan membagi persamaan 1 dengan ΣX dan persamaan 2 dengan N (Hadi, 2001: 6).
42
2. Menentukan Nilai F dengan mencari jumlah kuadrat (JK) dengan rentang (rata-rata) kuadrat (RK) dan residu dengan langkahlangkah sebagai berikut (Hadi, 2001: 8):
(Y ) 2 N
a. JKreg
= aΣXY +KΣY
b. JKres
= ΣY2 - aΣXY – KΣY
c. RKreg =
d. RKres =
JK reg db reg JK res db res
RK reg
e. Freg
=
Total
Y 2 = ΣY N
RK res 2
Keterangan : A
= Koefisien prediktor
K
= Bilangan konstanta
N
= Jumlah sampel yang diteliti
ΣX
= Nilai dari menonton televisi
ΣY
= Nilai dari perilaku keagamaan remaja
ΣX2
= Nilai kuadrat dari menonton televisi
ΣY2
= Nilai kuadrat dari perilaku keagamaan remaja
ΣX
= Hasil
kali
dari
menonton televisi
keagamaan remaja Jkreg
= Jumlah kuadrat regresi
dan perilaku
43
Jkres
= Jumlah kuadrat residu
Rkreg
= Rata-rata kuadrat regresi
Rkres
= Rata-rata kuadrat residu
Dbreg
= Derajat kebebasan regresi
Dbres
= Derajat kebebasan residu
3.6.3 Analisis Lanjut Peneliti menggunakan analisis ini karena merupakan analisis lebih lanjutnya dari hasil analisis uji hipotesis. Dalam hal ini, penulis interpretasikan dengan analisis regresi skala skor kasar satu prediktor yang telah diketahui dengan jalan membandingkan harga F hitung dengan harga F tabel dengan kemungkinan: 1. Jika F hitung > Ftabel, maka total Ho (signifikan) dan 2. Jika F hitung < F tabel, maka terima Ho (non signifikan).
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA PANJUNAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS
4.1
Keadaan Desa Panjunan 4.1.1 Kondisi Geografis Desa Panjunan Desa Panjunan merupakan salah satu dari 25 desa di Kecamatan Kota di Kabupaten Kudus. Adapun 24 desa yang lain adalah: Purwosari, Sunggingan, Wergu Kulon, Weru Wetan, Mlati Kidul, Mlati Norowito, Mlati Lor, Nganguk, Kramat, Dema’an, Demangan, Janggalan, Damaran, Kauman, Kerjasan, Langgar Dalem, Kajeksan, Krandon, Singocandi, Glantengan, Barongan, Rendeng, Kaliputu dan Burikan. Desa Panjunan dipimpin oleh Dra. Pudjiastuti Setijaningrum, yang bertindak sebagai kepala desa. Desa Panjunan sendiri terdiri dari tiga dusun atau wilayah kekuasaan yaitu Panjunan Wetan, Panjunan Kulon dan Magersari. Luas Desa Panjunan adalah 15,92 HA. Adapun batas-batas wilayah Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara, dibatasi oleh Desa Dema’an. b. Sebelah Selatan, dibatasi oleh Desa Ploso. c. Sebelah Barat, dibatasi oleh Desa Sunggingan. d. Sebelah Timur, dibatasi oleh Desa Wergu.
44
45
ORBITASI (jarak dari pusat pemerintahan) adalah sebagai berikut: a. Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan adalah 3 km. b. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten / Kota Madya Dati II adalah 1 km. c. Jarak dari Ibu Kota Profinsi Dati I adalah 51 km. d. Jarak dari Ibu Kota Negara adalah 531 km. 4.1.2 Kondisi Demografis Desa Panjunan Secara keseluruhan jumlah penduduk di Desa Panjunan adalah 4.659 orang, yang kesemuanya adalah Warga Negara Indonesia (WNI). Terdiri dari 1.125 kepala keluarga, dilihat dari jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan hampir seimbang, yakni laki-laki berjumlah 2.233 orang dan perempuan berjumlah 2.426 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No.
Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Prosentase (%)
1.
Laki-laki
2.23 3
47.93 %
2.
Perempuan
2.426
52.07 %
Jumlah
4.659
100 %
Sumber: Monografi Kelurahan Panjunan, 2011 Ditinjau dari jumlah penduduk berdasarkan penggolongan usia, maka yang tergolong usia remaja (13-24th) dengan rincian 1318th sebanyak 387 orang kemudia 19-24th sebanyak 464 orang jadi total semuanya adalah 851 orang.
46
Secara terperinci jumlah penduduk berdasarkan penggolongan usia ini bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Umur
Jumlah (Orang)
0–6
208
7 – 12
292
13 – 18
387
19 – 24
464
25 – 55
2467
56 – 79
620
80 ke-atas
221
Jumlah
4659
Sumber: Data Dinamis Kelurahan Panjunan, 2011 Mata pencaharian penduduk Desa Panjunan bermacam-macam diantaranya adalah pengusaha besar / kecil, pengrajin / industri, buruh industri, buruh bangunan, pedagang, pengangkutan, Pegawai Negeri Sipil (PNS), ABRI dan pensiunan (ABRI / PNS). Tetapi pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh industri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian No.
Mata Pencaharian
Jumlah (Orang)
1
Pengusaha Sedang / Besar
15
2
Pengrajin / Industri
12
3
Buruh Industri
1891
47
4
Buruh Bangunan
163
5
Pedagang
320
6
Pengangkutan
12
7
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
79
8
ABRI
9
Pensiunan (ABRI / PNS)
4
Jumlah
29 2525
Sumber: Data Dinamis Kelurahan Panjunan, 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di Desa Panjunan adalah sebagai buruh industri karena banyak terdapat pengrajin / industri yang membuka banyak lapangan pekerjaan dan menyerap karyawan. 4.2
Sarana Pendidikan Desa Panjunan Di Desa Panjunan terdapat beberapa lembaga pendidikan yang bersifat formal, antara lain TK, SD, SMTP dan SMTA. Adapun sarana pendidikan tersebut lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan, Jumlah Gedung dan Jumlah Guru Tingkat Pendidikan
Jumlah Gedung
Jumlah Guru
TK
1
4
SD
3
30
SMP
2
73
SMTA
1
28
Sumber: Data Dinamis Kelurahan Panjunan, 2011
48
Dalam penelitian kali ini responden yang akan diteliti adalah remaja yaitu usia antara 13-24 tahun jadi pendidikan responden tingkan SMP sanpai kuliah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel daftar nama dan pendidikan responden berikut: Tabel 4.5 Daftar Nama dan Pendidikan Responden NO
NAMA
PENDIDIKAN
1
Aleta Rifki
MA NU BANAT
2
Sofia Indah Lestari
SMA AL MA’RUF
3
Nabila Putri Salma
SMA PGRI
4
Dwi Pramesti Kusumaningdyah
UNDIP
5
Meilinda Riski Hapsari
SMP 1
6
Zulia Nur Hidayah
UNDIP
7
Adibah Susilowati
U.M
8
Evi Muriana Wati
UDINUS
9
Harum Wardati
UMK
10
Zulfa Hanum
SMA AL MA’RUF
11
Nineng
-
12
Rensi Aprilia
SMP 1
13
Putri Kharisma
TRI SAKTI
14
Tiwi
SMP 3
15
Rara
MTS NU BANAT
16
Siska
MTS NU BANAT
49
17
Janeta Aurelia
MTS MU’ALIMAT
18
Kurniawati
MTS MU’ALIMAT
19
Yustin Wulan Safitri
SMA 1
20
Sriwatu Riyanti
SMA 1
21
Ade Irma
MTS NU BANAT
22
Hemi Zulaikhah
SMA 2
23
Nurul Akhadah
MA MU’ALIMAT
24
Munirotul Habibah
MA NU BANAT
25
Isti Ghosati
SMA AL MA’RUF
26
Malikhah
-
27
Siti Suryani
SMK PGRI
28
Rohmatul Hidayah
-
29
Istirokhah
SMP 3
30
Durrotun Muna
MA NU BANAT
31
Hanik
SMP 3
32
Robiah Adawiyah
MA MU’ALIMAT
33
Rokhanatun Nidhom
GUNADARMA
34
Iftah Khoiriyah
MA NU BANAT
35
Eni Arita
UMK
36
Rina Novita Sari
MA NU BANAT
37
Qurrota A’yun
MA NU BANAT
38
Maulida Nita Sari
MA NU BANAT
39
Fatimah
-
50
40
Tri Utami
SMP 3
41
Siti Hamidah
-
42
Nur Laili Imaroh
SMA 2
43
Firdasari
SMA MUHAMMADIYAH
44
Ayu Fadhilah
SMA MUHAMMADIYAH
45
Lia Faristin
MAN 2
46
Musa’adah
MTS NU BANAT
47
Umi Kultsum
SMA 1
48
Mila Tazkiyah
SMA 2
49
Mahmudah
MA MU’ALIMAT
50
Kaila Jannah
SMP AL MA’RUF
51
Riska Rahayu
SMP 4
52
Fi’liyyah
SMP 1
53
Fitri Fikriyah
MA NU BANAT
54
Rika
MA NU BANAT
55
Aeni Nur Rahmawati
MA NU BANAT
56
Amanda Qolbina
SMA MUHAMMADIYAH
57
Salsabilah
MTS MU’ALIMAT
58
Ulyatul Muna
SMP 2 KUDUS
59
Shanti Raihina
-
60
Syarifah Aisyiyah
MA NU BANAT
61
Nur Faizah
SMP AL MA’RUF
62
Ajeng
MAN 2
51
63
Yusuf Yanuar
SMA 2 BAE
64
Oktavian Dwi Nugroho
MAN 2
65
Ade Bagas Auriga
SMA AL MA’RUF
66
Alfin Nur Alfarizi
SMA AL MA’RUF
67
Amroni
MA QUDSIYAH
68
Muhammad Azim
SMA MUHAMMADIYAH
69
Heru Prasetyo
SMK PGRI
70
M. Ulil Aidi
SMA 1 MEJOBO
71
Agung Rubiyanto
SMA 1 JEKULO
72
Ardi Wirawan
STAIN
73
Dony Wendra
UMK
74
Nurusda Nisfi
UMK
75
Iis Ana Nur Latifah
UMK
76
Endang Wiji Astuti
SMA 2 BAE
77
Wahyu Adi Nugroho
SMK WISUDHA KARYA
78
Andi
SMK MA’ARIF
79
Agus Harsono
MA NU TBS
80
Zaenal Arifin
STAIN
81
Setiawan
MA QUDSIYAH
82
Prabowo
SMP 2 KUDUS
83
Ali Miftahudin
STAIN
84
M. Taufik
UNFAT DEMAK
85
Jumalal Fajri
STAIN
52
86
Nur Hadi
SMA 2 KUDUS
87
Zainul Firdaus
MA QUDSIYAH
88
Azkal Falah
UDINUS
89
Adrian Putra
UDINUS
90
Aris Priyanto
UNNES
91
Risa Andrea
UNS
92
Eka Wardana
SMP 3 KUDUS
93
Abdul Halim
MA NU TBS
94
Ridho Aufa
SMP 1 BAE
95
Umar Zaidan
SMP AL ISLAM
96
Sabitul Umri
STAIN
97
Ulin Nuha
MA NU TBS
98
M. Wahtim
MA THOLIBIN
99
Miftahul Ulum
MA QUDSIYAH
100
Rendy Agata
SMK PGRI
Hampir seluruh masyarakat Desa Panjunan sudah mempunyai televisi. Tentang kepemilikan media massa dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.6 Kepemilikan Media Massa No.
Media Massa
1
Televisi
2
Telepon / Hp
3
Radio
Jumlah 911 3.452 320
53
4
Pemancar Radio
2
Sumber: Data Dinamis Kelurahan Panjunan, 2011 4.3
Kondisi Sosial Keagamaan di Desa Panjunan Penduduk di Desa Panjunan menganut 5 macam agama yang diakui di Indonesia diantaranya Islam, Katholik, Protestan, Hindu dan Budha. Namun paling banyak penduduk di Desa Panjunan menganut agama Islam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.7 Penduduk Menurut Agama No.
Agama
Jumlah (Orang)
1
Islam
2.407
2
Khatolik
724
3
Protestan
1.404
4
Hindu
60
5
Budha
64
Sumber: Data Dinamis Kelurahan Panjunan, 2011 Tempat ibadah adalah sarana untuk melaksanakan ibadah terhadap Tuhan YME. Di Desa Panjunan terdapat berbagai macam tempat ibadah diantaranya adalah dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Tempat Ibadah di Desa Panjunan No.
Nama Tempat Ibadah
Jumlah
1
Masjid
2
2
Mushola
3
3
Gereja
4
4
Wihara
-
54
5
Pura
-
Sumber: Statistik 2011 4.4
Kondisi Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Sebagai penganut agama Islam, pada umumnya mereka berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaannya melalui kegiatan keagamaan yang ada. Dari hasil pengamatan di lapangan, di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus juga terdapat beberapa kegiatan keagamaan antara lain: Sholat berjama’ah di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus dilakukakan setiap sholat fardhu (wajib) tiba, yakni dzuhur, ‘asyar, maghrib, isya' dan subuh. Waktu yang paling banyak didatangi para jama'ah adalah waktu sholat maghrib. Karena ketika maghrib tiba, masyarakat telah selesai dengan rutinitas pekerjaan mereka, sehingga waktu maghrib telah ditradisikan sebagai waktu yang penuh dengan nuansa keagamaan (sholat, dzikir, tadarus dan lain-lain). Di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus, disetiap dusunnya memiliki Madrasah Diniyyah / TPQ, lembaga tersebut adalah tempat belajar dan mengembangkan baca tulis al-Qur'an. Namun secara umum, para orang tua juga membina keagamaan putra putrinya di rumah, disamping putra putrinya belajar baca tulis al-Qur'an di tempat para Ustadz atau Kyai. Sebagai contoh seperti mengenalkan huruf-huruf Al-Qur'an, doadoa dan sebagainya. Setiap dusun di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus terbentuk suatu organisasi Islam remaja sebagai wadah pembinaan
55
keorganisasian dan keagamaan remaja, misalnya IRMA (Ikatan Remaja Masjid ). Para remaja biasanya mengadakan kegiatan rutin yasinan, tahlilan, solawatan dan lain-lain. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap seminggu sekali. Kumpulan remaja putri dilakukan setiap hari kamis dengan nama Fatayat NU. Kumpulan remaja putra dilakukan setiap hari jum'at dengan nama berjanjenan. Sedangkan pengajian yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari besar agama Islam, seperti: maulid nabi, Isra' Mi'raj, Halal Bihalal dan lain-lain. Biasanya peringatan-peringatan hari besar tersebut diselenggarakan secara akbar.
BAB V ANALISIS PENGARUH MENONTON SINETRON PESANTREN & ROCK'N ROLL DI SCTV TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA DI DESA PANJUNAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS
Berdasarkan data yang penulis peroleh selama mengadakan penelitian lapangan, maka dalam bab ini dianalisa dengan tujuan untuk mencari kesesuaian antara kenyataan di lapangan dengan teori yang ada. dengan demikian maka tujuan akhir penelitian ini dapat terjawab. Dengan menganalisa bab ini digunakan tahapan-tahapan antara lain analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut. 5.1
Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock-'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Data yang penulis peroleh dengan jalan mempresentasikan nilai dalam distribusi frekuensi untuk mencari rata-rata variabel. 5.1.1 Data tentang Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV Skor angket tentang menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV oleh remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota
56
Kabupaten Kudus dari masing-masing responden adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Data Hasil Angket Tentang Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV Resp.
Jawaban Responden
Jml.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12 13 14 15
1
2
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
39
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
40
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
42
4
3
3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
1
38
5
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
42
6
3
3
2
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
38
7
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
42
8
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
41
9
3
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
2
3
3
2
37
10
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
2
39
11
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
42
12
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
40
13
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
41
14
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
42
15
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
38
16
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
40
17
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
43
18
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
42
19
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
40
20
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
2
2
2
3
40
21
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
41
22
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
2
3
38
23
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
42
24
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
40
25
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
41
26
2
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
2
2
3
3
38
27
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
42
28
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
40
29
2
3
3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
3
2
37
30
2
2
3
2
2
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
36
31
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
42
32
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
40
33
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
2
38
34
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
43
35
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
38
36
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
43
37
1
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
1
39
38
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
38
39
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
41
40
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
42
41
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
41
42
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
44
43
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
36
44
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
1
2
3
2
39
45
1
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
36
46
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
43
47
1
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
2
38
48
2
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
40
49
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
43
50
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
33
51
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
1
3
3
2
40
52
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
43
53
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
43
54
2
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
2
2
37
55
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
1
3
3
3
40
56
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
43
57
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
3
40
58
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
42
59
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
43
60
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
43
61
3
3
3
3
0
3
2
3
2
2
3
2
3
3
2
37
62
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
42
63
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
43
64
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
42
65
2
3
3
2
0
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
37
66
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
2
40
67
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
40
68
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
43
69
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
1
40
70
1
2
3
3
1
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
37
71
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
43
72
1
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
1
36
73
2
3
3
3
1
2
2
2
2
3
3
3
3
2
1
35
74
2
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
2
2
39
75
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
40
76
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
43
77
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
41
78
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
42
79
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
1
39
80
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
37
81
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
42
82
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
41
83
2
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
39
84
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
3
2
1
37
85
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
39
86
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
38
87
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
1
40
88
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
41
89
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
2
1
38
90
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
41
91
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
40
92
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
42
93
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
41
94
2
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
37
95
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
38
96
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
41
97
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
43
98
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
1
40
99
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
39
100
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
26
Jumlah
3991
Setelah dilakukan perhitungan data di atas kemudian dilakukan analisa sebagai berikut: 1. Menentukan kualifikasi dan interval nilai dengan cara menentukan rage, dalam hal ini (Mus1im, 1996: 12) dengan rumus: R=H–L+1 Keterangan: R : Range
H : Nilai tertinggi L : Nilai terendah R = 45 – 26 + 1 = 20 Sehingga dapat diketahui interval nilai, dalam hal ini (Muslim, 1996: 15) dengan rumus:
i
range jumlah int erval
20 3 6, 7
Dan hasil angket variabel X dengan nilai terendah 26, nilai tertinggi 45 dan diketahui interval nilai 6,7 maka dengan demikian, dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 5.2 Interval Nilai (X) No.
Interval
Keterangan
1
26 - 32
Buruk
2
33 - 39
Cukup
3
40 - 46
Baik
2. Tabel distribusi frekuensi Tabel 5.3 Distribusi Frekwensi Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV
No.
Interval
Frekuensi
Fr (%)
1
26 - 32
1
1%
2
33 - 39
39
39 %
3
40 - 46
60
60 %
100
100 %
Dari hasil tabel distribusi frekuensi menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV di atas dapat diketahui nilai sebagai berikut: untuk interval 26 - 32 dengan nilai 1 %, untuk nilai 33 - 39 dengan nilai 39 % dan untuk nilai 40 - 46 dengan nilai 60 %. 3. Gambar Histogram Berdasarkan data distribusi frekuensi menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV di atas, maka kecenderungan data kemudian divisualisasi dalam bentuk histogram seperti pada gambar berikut ini.
60 50 40
Series 1
30 20 10 0 Gambar 1.
26-32
33-39
40-46
Histogram Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV.
4. Mencari nilai rata-rata (mean) menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV (X) dengan menggunakan rumus mean, dalam
hal ini (Muslim, 1996: 32) dengan rumus sebagai berikut: Mx
x N
Keterangan: M = Mean ∑x = Jumlah nilai dari menonton televisi N
= Jumlah responden
3991 100 39,91
Dari analisa di atas diketahui bahwa, menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV termasuk kategori “Cukup", yaitu berada pada interval 33 - 39 dengan nilai rata-rata 39,91. 5.1.2 Data tentang Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Untuk mengetahui nilai data tentang perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sebagaimana terhadap pada tabel berikut ini: Tabel 5.4 Hasil Angket Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
Jawaban Responden Jml. Resp. 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13
14
15
1
2
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
39
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
41
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
42
4
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
35
5
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
37
6
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
7
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
40
8
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
3
39
9
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
42
10
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
38
11
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
40
12
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
41
13
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
37
14
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
40
15
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
37
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
44
17
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
41
18
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
40
19
2
3
3
2
2
2
1
3
1
3
1
1
2
3
3
32
20
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
42
21
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
42
22
2
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
40
23
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
41
24
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
39
25
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
42
26
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
41
27
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
2
2
38
28
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
36
29
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
41
30
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
41
31
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
42
32
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
39
33
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
40
34
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
37
35
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
43
36
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
44
37
1
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
41
38
2
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
40
39
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
32
40
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
42
41
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
42
42
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
39
43
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
36
44
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
1
2
3
2
39
45
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
42
46
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
41
47
1
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
2
38
48
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
36
49
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
3
41
50
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
41
51
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
42
52
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
39
53
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
40
54
2
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
2
2
37
55
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
43
56
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
44
57
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
1
3
3
3
38
58
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
39
59
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
41
60
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
38
61
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
2
41
62
3
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
39
63
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
37
64
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
40
65
2
3
3
2
0
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
36
66
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
41
67
2
3
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
38
68
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
42
69
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
1
39
70
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
41
71
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
42
72
1
2
3
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
73
2
3
3
1
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
1
37
74
2
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
40
75
2
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
2
2
37
76
2
3
2
1
3
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
35
77
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
37
78
3
3
3
1
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
41
79
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
1
34
80
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
2
2
38
81
3
3
3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
42
82
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
32
83
2
3
2
3
2
3
2
2
3
3
1
3
3
3
2
37
84
2
2
3
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
85
2
3
3
1
2
3
2
2
3
1
3
3
2
3
3
36
86
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
40
87
3
2
3
1
2
1
1
2
1
2
3
2
2
2
1
28
88
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
42
89
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
39
90
3
3
3
3
3
3
3
1
2
3
1
3
3
2
2
38
91
2
3
3
3
3
3
1
2
2
3
3
3
3
3
2
39
92
2
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
41
93
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
41
94
2
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
3
2
38
95
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
38
96
2
3
3
1
3
1
2
2
3
2
3
3
3
3
2
36
97
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
41
98
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
1
40
99
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
40
100
1
2
2
1
3
2
3
3
3
2
2
1
2
2
1
30
Jumlah
3917
Setelah dilakukan perhitungan data di atas, kemudian dilakukan analisa sebagai berikut: 1. Menentukan kualifikasi dan interval nilai dengan cara menentukan rage, dalam hal ini (Muslim, 1996: 12) dengan rumus: R =H–L+1 Keterangan: R : Range H : Nilai tertinggi
L : Nilai terendah R = 44 – 28 + 1 = 17 Sehingga dapat diketahui interval nilai, dalam hal ini (Muslim, 1996: 15) dengan rumus: i
range jumlah int erval
17 3 5,7
Dari hasil angket variabel Y dengan nilai terendah 28, nilai tertinggi 44 dan diketahui interval nilai 5.7 maka dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 5.5 Interval Nilai (Y) No.
Interval
Keterangan
1
28 - 33
Buruk
2
34 - 39
Cukup
3
40 - 45
Baik
2. Tabel distribusi frekuensi Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja
No.
Interval
Frekuensi
Fr (%)
1
28 - 33
5
5%
2
34 - 39
40
40%
3
40 - 45
55
55%
100
100%
Dari hasil tabel distribusi frekuensi perilaku keagamaan remaja di atas dapat diketahui nilai sebagai berikut: untuk interval 28 - 33 dengan nilai 5 %, untuk interval 34 - 39 dengan nilai 40 %, dan untuk interval 40 - 45 dengan nilai 55 %. 3. Gambar Histogram Berdasarkan data distribusi frekuensi perilaku keagamaan remaja di atas, maka kecenderungan data kemudian divisualisasi dalam bentuk histogram seperti pada gambar berikut ini.
60 50 40
Series 1
30 20 10 0
28-33
34-39
40-45
Gambar 2. Histogram Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. 4. Mencari nilai rata-rata (mean) perilaku keagamaan remaja (Y) dengan menggunakan rumus mean. dalam hal ini (Muslim. 1996: 32) dengan rumus sebagai berikut:
Mx
x N
Keterangan: M = Mean ∑x = Jumlah nilai dari perilaku keagamaan remaja N = Jumlah responden
3917 100
= 39,17 Dari analisa di atas diketahui bahwa perilaku keagamaan remaja termasuk kategori “Cukup", yaitu berada pada interval 34 - 39 dengan nilai rata-rata 39,17. 5.2
Analisis Uji Hipotesis Hipotesis yang akan diuji kebenarannya adalah untuk menentukan korelasi antara variabel menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV (X) terhadap perilaku keagamaan remaja (Y). Untuk lebih memudahkan dalam analisis regresi dengan skor mentah ini maka perlu dibuat tabel kerja regresi variabel menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV dan frekuensi perilaku keagamaan remaja sebagaimana dalam tabel di bawah ini: Tabel 5.7 Tabel Kerja Regresi Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV dan Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
No.
Variabel X dan Variabel Y
XY
X
Y
X2
Y2
1
2
3
4
5
6
1
39
39
1521
1521
1521
2
40
41
1600
1681
1640
3
42
42
1764
1764
1764
4
38
35
1444
1225
1330
5
42
37
1764
1369
1554
6
38
42
1444
1764
1596
7
42
40
1764
1600
1680
8
41
39
1681
1521
1599
9
37
42
1369
1764
1554
10
39
38
1521
1444
1482
11
42
40
1764
1600
1680
12
40
41
1600
1681
1640
13
41
37
1681
1369
1517
14
42
40
1764
1600
1680
15
38
37
1444
1369
1406
16
40
44
1600
1936
1760
17
43
37
1849
1369
1591
18
42
34
1764
1156
1428
19
40
39
1600
1521
1560
20
40
35
1600
1225
1400
21
41
43
1681
1849
1763
22
38
38
1444
1444
1444
23
42
41
1764
1681
1722
24
40
42
1600
1764
1680
25
41
41
1681
1681
1681
26
39
36
1521
1296
1404
27
41
34
1681
1156
1394
28
40
42
1600
1764
1680
29
38
34
1444
1156
1292
30
36
41
1296
1681
1476
31
41
36
1681
1296
1476
32
40
37
1600
1369
1480
33
39
41
1521
1681
1599
34
42
37
1764
1369
1554
35
38
32
1444
1024
1216
36
43
33
1849
1089
1419
37
39
41
1521
1681
1599
38
38
40
1444
1600
1520
39
41
32
1681
1024
1312
40
42
42
1764
1764
1764
41
41
42
1681
1764
1722
42
44
40
1936
1600
1760
43
37
41
1369
1681
1517
44
39
39
1521
1521
1521
45
36
42
1296
1764
1512
46
43
41
1849
1681
1763
47
38
38
1444
1444
1444
48
40
36
1600
1296
1440
49
43
41
1849
1681
1763
50
33
41
1089
1681
1353
51
40
42
1600
1764
1680
52
43
39
1849
1521
1677
53
42
40
1764
1600
1680
54
38
37
1444
1369
1406
55
40
43
1600
1849
1720
56
43
44
1849
1936
1892
57
39
38
1521
1444
1482
58
43
39
1849
1521
1677
59
42
41
1764
1681
1722
60
43
38
1849
1444
1634
61
38
41
1444
1681
1558
62
43
39
1849
1521
1677
63
42
37
1764
1369
1554
64
42
40
1764
1600
1680
65
39
39
1521
1521
1521
66
40
41
1600
1681
1640
67
39
41
1521
1681
1599
68
43
38
1849
1444
1634
69
41
42
1681
1764
1722
70
37
39
1369
1521
1443
71
43
41
1849
1681
1763
72
36
42
1296
1764
1512
73
35
41
1225
1681
1435
74
38
39
1444
1521
1482
75
41
40
1681
1600
1640
76
41
37
1681
1369
1517
77
39
36
1521
1296
1404
78
45
37
2025
1369
1665
79
36
43
1296
1849
1548
80
35
41
1225
1681
1435
81
41
38
1681
1444
1558
82
40
44
1600
1936
1760
83
40
42
1600
1764
1680
84
36
39
1296
1521
1404
85
41
40
1681
1600
1640
86
41
40
1681
1600
1640
87
39
41
1521
1681
1599
88
43
28
1849
784
1204
89
38
42
1444
1764
1596
90
39
41
1521
1681
1599
91
39
40
1521
1600
1560
92
44
41
1936
1681
1804
93
41
41
1681
1681
1681
94
37
38
1369
1444
1406
95
38
38
1444
1444
1444
96
41
36
1681
1296
1476
97
43
41
1849
1681
1763
98
40
40
1600
1600
1600
99
39
40
1521
1600
1560
100
26
30
676
900
780
3917
159999
Jml.
3991
154329
156493
Dari tabel di atas dapat diketahui: ∑ X2
= 159999
∑ X = 3991
∑ Y2
= 154329
∑ Y = 3917
∑ XY = 156493
N
= 100
Selanjutnya data tersebut diolah ke dalam rumus analisis regresi dengan skor mentah (analisis regresi dengan satu prediktor) dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mencari persamaan garis regresi: Y = aX + k Keterangan: Y = Persamaan garis regresi a
= Koefisien prediktor
k
= Bilangan konstanta
Untuk mengisi persamaan garis regresi itu harga a (koefisien prediktor) dan harga k (bilangan konstanta) harus kita temukan lebih dulu dengan metode skor kasar, yaitu: a.
xy ax 2 kΣ x
b. y ax N.k a) 156493 = 159999 . a + 3991 . k b) 3917
= 3991 . a + 100 . k
Dengan membagi persamaan 1 dengan 3991 dan persamaan 2 dengan 100: c) 39,2114758 = 40,089952 . a + k d)
39,91.a k
39,17
( )
e) 0,0414758 = 0,179952 a
a
0,0414758 0,179952
= 0,2304825731 f) 39,17 = 39,91 (0,2304825731) + k k = 39,17 – 9,1985594936 = 29,9714405064 Y = 0,2304825731 X + 29,9714405064 2. Mencari jumlah kuadrat (JK) dan rerata (rata-rata) kuadrat (RK) regresi dan residu. JKreg =
axy ky (Σy) 2 / N
= 0,2304825731 (156493) + 29,9714405064 (3917) – (3917)2 /100 = 36068,90931 + 117398,132463 – 153428,89 = 38,151773 Dibulatkan menjadi 38,151 JKres =
y 2 axy - ky
= 154329 – 0,2304825731 (156493) – 29,9714405064 (3917) = 154329 – 36068,90931 – 117398,13298,132463 = 861,958227 Dibulatkan menjadi 861,958 RKreg =
=
JK reg db reg 38,151 1
= 38,151 RKres =
=
JK res db res 861,98 98
= 8,795714285 Dibulatkan menjadi 8,796 Freg
=
=
JK reg RK res
38,151 8,796
= 4,3373124
Dibulatkan menjadi 4,337
Total =
( Y) 2
y 2
N
=
(3917 ) 2 154329 100
=
154329
15342889 100
= 154329 – 153428,89 = 900,11 Hasil analisa regresi dengan skor mentah tersebut dapat dirangkum pada tabel dibawah ini: Tabel 5.8 Hasil Analisa Regresi Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV dan Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Sumber Variasi Regresi (reg)
Db
JK
RK
1
38,151
38,151
Freg
4,3373124
Residu (res) Total (T)
98
861,958
861,958
99
900,109
-
-
3. Uji Koefisien Korelasi antara variabel X dan Y
rxy
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
Ft 5%
1%
1,987
2,633
Kriteria
Signifikan
100 (156493 ) 3991 )(3917 )
rxy
100 (159999 ) (3991) 100 (154329 ) (3917 ) 2
rxy
15999900
15928081 15432900 15342889
16553
rxy
41819 90011 16553
rxy
rxy
15649300 15632747
3764170009 16553 61352 ,83211881
rxy 0,2698000960
Dibulatkan menjadi 0,2698 4. Koefisiensi Korelasi determinasi KP
= r2 . 100% = 0,2698 . 100% = 26,98%
5. Uji signifikasi korelasi melalui uji t
th
th
th
th
r
n2
(1 r 2 )
100 2
0, 2698
1 0,2698 2
0 , 2698
98
1 0,07279204 0 , 2698
2
98
0,92720796
0 , 2698
th
98
0,96291638
th
(0,2698 ) 9,899494 0,96291638
th
2,6708834812 0,96291638
th 2,7737442101 64
Dibulatkan menjadi 2,774 t
= 2,774 dibandingkan dengan t
hitung
dan t
tabel
= (0,05:98) = 1,987. Karena t
dan t
tabel 0,05
hitung
tabel
= (0,01:98) = 2,633
= 2,774 > t
tabel 0,01
= 2,633
= 1,987 berarti korelasi antara variabel X dan variabel Y
signifikan. 5.3 Analisis Lanjut Setelah dilakukan analisis uji hipotesis di atas telah dihasilkan sebuah nilai dari nilai t hitung sebesar 2,774. Kemudian dari basil tersebut dicocokkan dengan t tabel untuk menguji hipotesis yang dirumuskan sebelumnya, yaitu apabila : a. F
hitung
> F
tabel,
maka Ho ditolak, artinya hipotesis yang penulis ajukan
bahwa terdapat pengaruh antara menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan diterima. b. F
hitung
tabel,
maka Ho diterima, artinya hipotesis yang penulis ajukan
bahwa terdapat pengaruh antara menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja ditolak.
Untuk membuktikan tingkat signifikan pengaruh antara variabel bebas (menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV) dengan variabel terikat (perilaku keagamaan remaja), maka penulis telah menentukan taraf signifikan sejak sebelum mengadakan penelitian yaitu : 1. Taraf kemungkinan salah untuk Ho ditolak (a) 5% Pada taraf signifikansi 5% dengan jumlah responden sebanyak 100, besar ttable adalah 1,987. Sedangkan t hitung yang diperoleh dari hasil analisis adalah 2,774. Dengan demikian thitung > ttable (2,774 > 1,987), ini berarti menunjukkan bahwa menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. 2. Taraf kemungkinan salah untuk Ho diterima (a) 1 % Pada taraf signifikansi 1% dengan jumlah responden sebanyak 100, besar ttabel adalah 2,633. Sedangkan thitung yang diperoleh dari hasil analisis adalah 2,774. Dengan demikian t hitung > ttabel (2,774 > 2,633), ini berarti menunjukkan bahwa menonton sinetron Pesantren & Rock-'N Roll di SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan dua tingkat signifikan 5% dan 1% yang penulis temukan, hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Atau dengan kata lain hipotesis yang penulis ajukan bahwa menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di
SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus diterima. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat keaktifan menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV, maka semakin baik pula perilaku keagamaan remaja di desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Dalam uji koefisien determinasi, korelasi variabel menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus diperoleh 26,98 % dan sisanya 73,02% dipengaruhi oleh faktor lain, diantaranya faktor keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan sebagainya. Dalam hal penghitungan menggunakan rumus regresi skala skor mentah (analisis regresi dengan satu prediktor) dan SPSS, penulis dibantu oleh Yunita Haffidianti, S.Pd.
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan serta hasil penganalisaan terhadap data yang diperoleh, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Sebagian besar remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus berada pada keaktifan menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV pada kategori “cukup" yakni sebanyak 39 orang atau 39%. Remaja yang berada pada kategori monoton sinetron Pesantren & Rock N Roll di SCTV pada kategori “baik” berjumlah 60 orang atau 60%. Sedangkan remaja yang pada keaktifan menonton sinetron Pesantren & Rock' N Roll pada kategori “buruk" sebanyak 1 orang atau 1%. Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus yang termasuk dalam tingkat keaktifan melaksanakan kegiatan keagamaan meliputi: menjalankan sholat 5 waktu, menjalankan puasa sunnah, membaca al-Qur’an, mengikuti jama'ah di masjid, mengikuti suatu pengajian, rajin berdo'a, bersedekah dan suka menolong kategori “baik” yakni 55 orang atau 55%. Remaja yang berada pada tingkat kategori keaktifan melaksanakan kegiatan keagamaan "cukup" yakni sebanyak 40 orang atau 40%. Sedangkan
remaja
yang
berada
83
pada
tingkat
kategori
keaktifan
84
melaksanakan kegiatan keagamaan "buruk'" yakni sebanyak 5 orang atau 5%. Terdapat pengaruh yang bersifat positif sebesar 26,98% antara menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Artinya semakin tinggi tingkat keaktifan remaja dalam menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV, maka semakin baik perilaku keagamaan remaja. Hasil itu didasarkan pada perhitungan dengan menggunakan rumus statistik analisis regresi dengan skala skor kasar satu prediktor pada taraf signifikan 5% dan 1%. 6.2
Limitasi 1. Peneliti
mengakui
bahwa
terdapat
beberapa
kesulitan
dalam
menginterpretasikan hasil penelitian yang masih berupa angka ke dalam bentuk kalimat yang mudah dipahami pembaca. Namun demikian, peneliti sudah semaksimal mungkin melakukan studi tersebut dengan tentu saja menggunakan teknik metodologi penelitian yang ada. 2. Kepada peneliti yang akan datang yang berniat meneliti dalam bidang yang sama, peneliti ingin memberikan rambu-rambu agar melakukan penelitian secara lebih berhati-hati dalam bidang metodologi penelitian, khususnya dalam pengambilan populasi penarikan sample dan analisis data. Gunakanlah metodologi, penentuan populasi dan pemilihan sample serta teknik analisis data yang tepat pada penelitian yang akan dilakukan.
85
6.3
Saran Saran merupakan sesuatu hal penting yang kita berikan atau kita terima. Saran sangat berarti bagi semua umat manusia dalam mengarungi samudra kehidupan yang sangat komplek dan yang ada dalam belahan dunia ini dengan berbagai hambatan dan tantangan yang harus kita hadapi bersama. Apabila kita tidak ingin termasuk orang yang merugi, maka kita senantiasa memberi saran / nasehat kepada pihak-pihak lain dengan penuh kebenaran dan kesabaran. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis memberikan saran / nasehat kepada semua pihak yang terkait, khususnya peneliti yang ingin melanjutkan penelitian sejenis, diantaranya : 1. Kepada insan pertelevisian, melihat tayangan sinetron televisi sangat diminati oleh masyarakat luas, baik yang berbau Islam maupun yang umum, hendaklah stasiun televisi mampu mengatur acara siaran khususnya sinetron yang layak untuk ditonton. 2. Kepada orang tua, agar meningkatkan pembinaan keagamaan putra putrinya sehingga bekal agama tersebut bisa dijadikan pegangan dan sekaligus filter (penyaring) dari pengaruh budaya yang bersifat negatif. Pembinaan bisa dilakukan dengan melatih kedisiplinan anak dalam melaksanakan ibadah (terutama shalat fardhu). 3. Kepada remaja, agar lebih mawas diri dan menyadari pengaruh yang ditimbulkan oleh tayangan sinetron televisi. Untuk itu kita harus bisa memilih mana yang baik yang harus kita tiru dan mana yang buruk yang
86
harus kita tinggalkan. Disamping itu juga memilih lingkungan teman sebaya yang baik akhlaknya, sehingga akan memotivasi untuk berbuat yang baik pula. Sedangkan yang berkaitan dengan dunia penelitian, penulis menyarankan agar diadakan penelitian yang lebih luas respondennya tentang pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja, baik remaja yang berada di kota maupun remaja yang berada di desa.
1
DAFTAR PUSTAKA
Al-Babiy, al-Khuli. 1952. Tazkirah al-Du’ah. Mesir: Dar al-Kitab al-Arabi. Ancok, Djamaluddin dan Suroso, Fuad, Nasori. 1995. Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arifin, M. 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Citrobroto, Suhartin. 1987. Prinsip-Prinsip dan Tehnik Berkomunikasi. Jakarta: Bhratara Karya Aksara. Daradjat, Zakiah. 1976. Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ghazali, Bahri. 1997. Dakwah Komunikatif. Jakarta: Pedoman Ilmu Jawa. Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. Hadi, Sutrisno. 2001. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Hidayati, Arini. 1998. Televisi dan Perkembangan Sosial Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. http://chendah.blogspot.com/2008/01/pengertian-sinetron.htmlakses. Kartono, Kartini dan Dali Gulo. 1987. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya.
2
Kusnawan, Aep. 2004. Komunikasi Penyiaran Islam. Bandung: Benang Merah Press. Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Lalunggung, Hasan. 1995. Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam. Bandung: PT. al-Ma’arif. Muslim. 1996. Aplikasi Statistik. Semarang: Dosen Fakultas Tarbiah IAIN Walisongo Semarang. Pareno, Abede, Sam. 2003. Praktik Penulisan Naskah Televisi. Surabaya: Papyrus. Purwanto, M, Ngalim. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rahmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosyadi. 2003. Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Fajar Interpratama Offset. Sudarsono. 1993. Kamus Filsafat dan Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta. Suprapta dan Hefni. 2006. Metode Dakwah. Jakarta: Fajar Interpratama Offset. Sutrisno, P.C.S.1993. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Syam, nur. 1990. Metodologi Penelitian Dakwah. Surabaya: Ramadhan. Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher. Yusuf, Anwar, Ali. 2003. Study Agama Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia. . داراالعتصام. هذايةالمرشذين الى طرق الوعع والخطابة. ه1399 .على محفوظ
1
ANGKET PENELITIAN PENGARUH MENONTON SINETRON PESANTREN & ROCK'N ROLL DI SCTV TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA DI DESA PANJUNAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET 1.
Bacalah dengan cermat pertanyaan di bawah ini, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda. dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b dan c.
2.
Tulislah identitas di bawah ini : a. Nama
: ........................................................
b. Umur
: ........................................................
c. Pendidikan : ........................................................ d. Alamat
: ........................................................
A. Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll A.1. Minat Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll 1.
Apakah Anda tahu SCTV menayangkan sinetron Pesantren & Rock'N Roll? a. Ya
2.
b. Ragu-ragu
c. Tidak
Apakah Anda tertarik menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV? a. Ya
3.
b. Kadang-kadang
c. Tidak
Apakah judul sinetron Pesantren & Rock'N Roll membuat anda berminat untuk menontonnya? a. Ya
b. Ragu-Ragu
c. Tidak tahu
2
4.
Apakah Anda tetap menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll pada saat-saat sibuk? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
A.2. Perhatian dalam Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll 5.
Setiap menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll, apakah Anda selalu memperhatikan cerita yang disajikan? a. Ya
6.
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
Menurut Anda, bagaimana isi cerita yang disajikan dalam sinetron Pesantren & Rock' N Roll? a. Menarik
7.
b. Kurang Menarik
c. Tidak Menarik
Apakah Anda merasa cocok dengan pesan/isi cerita dalam sinetron Pesantren & Rock'N Roll dl SCTV? a. Ya
b. Ragu-Ragu
c. Tidak cocok
A.3. Pemahaman Terhadap Cerita 8.
Setelah menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll, apakah anda dapat memahami isi ceritanya? a. Ya
9.
b. Kadang-kadang
c. Tidak paharn
Menurut Anda, apakah isi pesan sinetron Pesantren & Rock'N Roll selalu tertuju pada hal-hal yang dapat mengajak kita untuk berbuat kebaikan clan melarang yang tidak baik? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak
10. Apakah dengan memahami isi ceritanya bisa merubah perilaku anda? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak bisa
11. Apakah menurut Anda sinetron Pesantren & Rock'N Roll mengandung pesan agama Islam? a. Ya
b. Tidak tahu
c. Tidak mengandung pesan agama
3
12. Apakah setelah menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV semakin menambah pengetahuan tentang keislaman Anda? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
13. Setelah Anda menonton sinetron Pesantren & Rock 'N Roll di SCTV adakah kesan positif dalam diri Anda? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak ada
A.4. Frekuensi Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll 14. Apakah Anda selalu mengikuti sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV? a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak
15. Apakah Anda selalu menonton keseluruhan cerita dalam setiap episodenya? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
B. Perilaku Keagamaan Remaja B.1. Menjalankan Sholat 5 Waktu 1. Apakah sehari semalam Anda melaksanakan sholat fardhu 5 waktu? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
2. Apakah Anda selalu mengerjakan sholat fardhu tepat pada waktunya? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
3. Apakah Anda selalu mengerjakan sholat dengan khusu'? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
B.2. Menjalankan Puasa Sunnah 4. Apakah Anda selalu mengerjakan puasa sunnah? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
B.3. Membaca Al-Qur'an 5. Apakah dalam sehari semalam Anda selalu menyempatkan untuk membaca Al-Qur'an? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
4
B.4. Mengikuti Jama'ah di Masjid 6. Apakah Anda rajin berjamaah di masjid dalam sholat 5 waktu? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
7. Apakah Anda selalu berjama'ah di masjid ketika sholat magrib dan isya' saja? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
B.5. Mengikuti Suatu Pengajian 8. Apakah Anda sering mengikuti pengajian umum di desa? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
9. Apakah Anda sering menyaksikan pengajian yang disiarkan di stasiun TV? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
B.6. Rajin Berdo'a 10. Apakah Anda selalu berdo'a setelah mengerjakan sholat? a. Ya
h. Kadang-kadang
c. Tidak
11. Apakah Anda selalu berdo'a dengan penuh kesungguhan hati? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
B.7. Bersedekah 12. Ketika melihat orang yang kurang mampu, apakah Anda akan bersedekah? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
13. Ketika Anda mempunyai rizki yang lebih, apakah akan Anda sedekahkan? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
B.8. Suka Menolong 14. Ketika melihat orang terkena musibah, apakah Anda akan menolongnya? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
15. Ketika Anda menolong seseorang. apakah Anda tanpa pamrih? a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
5
RELIABILITY /VARIABLES=butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .884
15
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
butir1
2.1000
.83485
100
butir2
2.0500
.86894
100
butir3
2.1000
.83485
100
butir4
2.1300
.86053
100
butir5
2.1000
.83485
100
butir6
2.0500
.83333
100
6
butir7
2.0300
.85818
100
butir8
2.0300
.84632
100
butir9
2.0500
.83333
100
butir10
2.0500
.86894
100
butir11
2.1000
.83485
100
butir12
2.1300
.86053
100
butir13
2.0300
.85818
100
butir14
2.0300
.84632
100
butir15
2.1000
.83485
100
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
butir1
28.9800
51.434
.793
.866
butir2
29.0300
54.312
.512
.878
butir3
28.9800
51.111
.823
.865
butir4
28.9500
54.189
.529
.878
butir5
28.9800
51.434
.793
.866
butir6
29.0300
57.504
.271
.888
butir7
29.0500
55.604
.413
.883
butir8
29.0500
56.109
.379
.884
butir9
29.0300
57.504
.271
.888
butir10
29.0300
54.312
.512
.878
butir11
28.9800
51.111
.823
.865
butir12
28.9500
54.189
.529
.878
butir13
29.0500
55.604
.413
.883
butir14
29.0500
56.109
.379
.884
butir15
28.9800
51.434
.793
.866
Scale Statistics Mean 31.0800
Variance 61.630
Std. Deviation 7.85047
N of Items 15
7
DATASET ACTIVATE DataSet4. RELIABILITY /VARIABLES=butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .882
15
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
butir1
2.0800
.82487
100
butir2
2.0400
.86363
100
butir3
2.1000
.83485
100
butir4
2.1200
.85611
100
butir5
2.1000
.83485
100
butir6
2.0500
.83333
100
8
butir7
2.0600
.85067
100
butir8
2.0300
.84632
100
butir9
2.0500
.83333
100
butir10
2.0500
.86894
100
butir11
2.0900
.82993
100
butir12
2.1400
.86480
100
butir13
2.0500
.85723
100
butir14
2.0400
.85185
100
butir15
2.0900
.82993
100
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
butir1
29.0100
50.879
.772
.864
butir2
29.0500
53.583
.500
.876
butir3
28.9900
50.252
.819
.862
butir4
28.9700
53.403
.520
.875
butir5
28.9900
50.576
.790
.863
butir6
29.0400
56.544
.272
.886
butir7
29.0300
54.393
.441
.879
butir8
29.0600
55.067
.387
.881
butir9
29.0400
56.584
.269
.886
butir10
29.0400
53.433
.509
.876
butir11
29.0000
50.384
.813
.862
butir12
28.9500
53.119
.538
.875
butir13
29.0400
55.150
.374
.882
butir14
29.0500
54.997
.390
.881
butir15
29.0000
50.788
.775
.864
Scale Statistics Mean 31.0900
Variance 60.648
Std. Deviation 7.78771
N of Items 15
9
Validitas Statistics X N
Valid Missing
Y 100
100
0
0 X Cumulative
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
26.00
1
1.0
1.0
1.0
33.00
1
1.0
1.0
2.0
35.00
2
2.0
2.0
4.0
36.00
5
5.0
5.0
9.0
37.00
4
4.0
4.0
13.0
38.00
13
13.0
13.0
26.0
39.00
14
14.0
14.0
40.0
40.00
15
15.0
15.0
55.0
41.00
16
16.0
16.0
71.0
42.00
13
13.0
13.0
84.0
43.00
13
13.0
13.0
97.0
44.00
2
2.0
2.0
99.0
45.00
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
10
Y Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
28.00
1
1.0
1.0
1.0
30.00
1
1.0
1.0
2.0
32.00
2
2.0
2.0
4.0
33.00
1
1.0
1.0
5.0
34.00
3
3.0
3.0
8.0
35.00
2
2.0
2.0
10.0
36.00
6
6.0
6.0
16.0
37.00
10
10.0
10.0
26.0
38.00
9
9.0
9.0
35.0
39.00
10
10.0
10.0
45.0
40.00
13
13.0
13.0
58.0
41.00
22
22.0
22.0
80.0
42.00
13
13.0
13.0
93.0
43.00
4
4.0
4.0
97.0
44.00
3
3.0
3.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
11
DAFTAR NAMA RESPONDEN
NO
NAMA
NO
NAMA
1
Aleta Rifki
18
Kurniawati
2
Sofia Indah Lestari
19
Yustin Wulan Safitri
3
Nabila Putri Salma
20
Sriwatu Riyanti
4
Dwi Pramesti Kusumaningdyah
21
Ade Irma
5
Meilinda Riski Hapsari
22
Hemi Zulaikhah
6
Zulia Nur Hidayah
23
Nurul Akhadah
7
Adibah Susilowati
24
Munirotul Habibah
8
Evi Muriana Wati
25
Isti Ghosati
9
Harum Wardati
26
Malikhah
10
Zulfa Hanum
27
Siti Suryani
11
Nineng
28
Rohmatul Hidayah
12
Rensi Aprilia
29
Istirokhah
13
Putri Kharisma
30
Durrotun Muna
14
Tiwi
31
Hanik
15
Rara
32
Robiah Adawiyah
16
Siska
33
Rokhanatun Nidhom
17
Janeta Aurelia
34
Iftah Khoiriyah
35
Eni Arita
55
Aeni Nur Rahmawati
36
Rina Novita Sari
56
Amanda Qolbina
37
Qurrota A’yun
57
Salsabilah
38
Maulida Nita Sari
58
Ulyatul Muna
39
Fatimah
59
Shanti Raihina
40
Tri Utami
60
Syarifah Aisyiyah
41
Siti Hamidah
61
Nur Faizah
42
Nur Laili Imaroh
62
Ajeng
43
Firdasari
63
Yusuf Yanuar
44
Ayu Fadhilah
64
Oktavian Dwi Nugroho
45
Lia Faristin
65
Ade Bagas Auriga
12
46
Musa’adah
66
Alfin Nur Alfarizi
47
Umi Kultsum
67
Amroni
48
Mila Tazkiyah
68
Muhammad Azim
49
Mahmudah
69
Heru Prasetyo
50
Kaila Jannah
70
M. Ulil Aidi
51
Riska Rahayu
71
Agung Rubiyanto
52
Fi’liyyah
72
Ardi Wirawan
53
Fitri Fikriyah
73
Dony Wendra
54
Rika
74
Nurusda Nisfi
75
Iis Ana Nur Latifah
88
Azkal Falah
76
Endang Wiji Astuti
89
Adrian Putra
77
Wahyu Adi Nugroho
90
Aris Priyanto
78
Andi
91
Risa Andrea
79
Agus Harsono
92
Eka Wardana
80
Zaenal Arifin
93
Abdul Halim
81
Setiawan
94
Ridho Aufa
82
Prabowo
95
Umar Zaidan
83
Ali Miftahudin
96
Sabitul Umri
84
M. Taufik
97
Ulin Nuha
85
Jumalal Fajri
98
M. Wahtim
86
Nur Hadi
99
Miftahul Ulum
87
Zainul Firdaus
100
Rendy Agata
13
PERNYATAAN
Dengan ini saya Yunita Haffidianti S.Pd dengan ini menyatakan bahwa dalam hal penghitungan menggunakan rumus regresi skala skor mentah (analisis regresi dengan satu prediktor) dan SPSS pada skripsi saudari Ina Roheti Linawati telah saya bantu dalam pengerjaannya. Apabila terdapat kekurangan mohon dikoreksi dan diperbaiki. Terimakasih atas perhatiannya.
Semarang, 6 Desember 2011
Yang Membantu,
Penulis,
Yunita Haffidianti S.Pd
Ina Roheti Linawati 061211002
14
BIODATA PENULIS
Nama Tempat / Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat
: : : :
Nama Suami Nama Ayah Nama Ibu Nama Saudara
: : : :
Ina Rohetti Linawati Kudus, 30 April 1988 Perempuan Desa Panjunan Rt/Rw 02/1 No.371 59371 Kecamatan Kota Kabupaten Kudus M. Fahrul Anshori H. Parjo Hj. Siti Insiyah Oktavian Dwi Nugroho Lutfi Azizul Khuluq
Jenjang Pendidikan : 1. TK Tunas Pertiwi Kabupaten Kudus lulus tahun 1994 2. SDN 1 Panjunan Kudus lulus tahun 2000 3. MTs NU Banat Kudus lulus tahun 2003 4. MAK NU Banat Kudus lulus tahun 2006 5. Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang masuk tahun 2006 Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Semarang, 6 Desember 2011 Penulis, Ina Rohetti Linawati 061211002