EFFECT OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISMS AND QUALITY AUDIT REPORT ON THE INTEGRITY OF FINANCIAL STATE OWNED ENTERPRISES (SOEs) LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) Dian Tri Lestari, Dharma Tintri Undergraduate Program, Faculty of Economics Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Keywords: Mechanisms of Corporate Governance, Audit Quality and Integrity of Financial Statements, SOEs
ABSTRACT This study aims to analyze the effect of corporate governance mechanisms (the managerial ownership, institutional ownership, independent commissioners, audit committees) and quality audits of the integrity on financial statements integrity secondary were collected from firms Annual Report period 2002-2008 then the data were processed and analyzed using binary logistic regression with SPSS software, version 18 and Microsoft Excel. The results of this study indicate that together mechanism of corporate governance and audit quality does not significantly affect the integrity of financial reporting, whereas each variable is the Corporate Governance Mechanisms in the dimensions of Managerial Ownership, Institutional Ownership, and the Independent Commissioner does not have significant however, the Audit Committee significant positive effect on the integrity of financial report. Audit Quality and not significantly affect the integrity of the Financial Statements.
PENGARUH MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Dian Tri Lestari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi - Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok – 16424
[email protected] ABSTRACT This study aims to analyze the effect of corporate governance mechanisms (the managerial ownership, institutional ownership, independent commissioners, audit committees) and quality audits of the integrity on financial statements integrity secondary were collected from firms Annual Report period 2002-2008 then the data were processed and analyzed using binary logistic regression with SPSS software, version 18 and Microsoft Excel. The results of this study indicate that together mechanism of corporate governance and audit quality does not significantly affect the integrity of financial reporting, whereas each variable ie the Corporate Governance Mechanisms in the dimensions of Managerial Ownership, Institutional Ownership, and the Independent Commissioner does not have significant however, the Audit Committee significant positive effect on the integrity of financial alporan. Audit Quality and not significantly affect the integrity of the Financial Statements. Keywords
: Mechanisms of Corporate Governance, Audit Quality and Integrity of Financial Statements, SOEs
PENDAHULUAN Di era pasar bebas, kegiatan bisnis mulai dituntut mengembangkan, menerapkan sistem dan paradigma baru dalam pengelolaan bisnis yaitu prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Jika di cermati secara mendalam, masih banyak penerapan GCG di Indonesia sekedar untuk kosmetik atau mendongkrak citra perusahaan sehingga banyak perusahaan bangkrut yang diindikasi sebagai akibat belum menerapkan prinsip-prinsip tersebut karena disamping itu banyaknya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) misalnya kasus Enron dan WorldCom di AS, serta Bank BNI dan Kimia Farma di Indonesia. Menindaklanjuti komitmen pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, pemerintah Indonesia telah menerbitkan berbagai kebijakan salah satunya keputusan menteri BUMN No. Kep-177/MMBU/2002 tentang penerapan praktik GCG pada BUMN. Dimana BUMN wajib menerapkan GCG secara konsisten dan menjadikan GCG sebagai landasan operasional. Penerapan prinsip-prinsip GCG dalam pengelolaan bisnis perusahaan akan dapat memenuhi karakteristik BUMN baik sebagai Badan Usaha maupun sebagai Milik Negara, karena penerapan GCG akan mampu meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial, menguji
pengaruh kepemilikan institusional, menguji pengaruh komisaris independen, menguji pengaruh komite audit, dan menguji pengaruh kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan BUMN yang terdaftar di BEI pada periode 2002 sampai 2008. Penelitian yang sejenis dengan penelitian ini, adalah Susiana dan Arleen Herawaty (2007) yang menggunakan alat analisis regresi linier berganda dengan hasil bahwa Independensi (2003) dan Mekanisme CG (2000-2001) berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan sedangkan yang tidak berpengaruh adalah Independensi (2000-2002), Mekanisme CG (2002-2003), dan Kualitas Audit (2000-2003). Selain itu penelitian yang sejenis lainnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Jama’an (2008) yang menggunakan alat analisis regresi linier berganda dengan hasil bahwa variabel yang berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan adalah komisaris independen, kepemilikan institusional, komite audit, serta spesialisasi industri auditor sedangkan yang tidak berpengaruh adalah Audit Brand Name, dan jumlah patner dan izin akuntan. TINJAUAN PUSTAKA Mekanisme Tata Kelola Perusahaan Banyak kasus-kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi, menimbulkan banyak pertanyaan bagi banyak pihak tentang terungkapnya fakta bahwa mekanisme tata kelola perusahaan yang baik belum diterapkan. Hal ini dapat menjadi pemicu perilaku manajemen untuk mengeluarkan informasi yang berdampak positif terhadap harga saham dan mendorong perusahaan untuk cenderung melakukan manipulasi akuntansi dengan menyajikan informasi tertentu guna menghindari terpuruknya harga saham. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme yang teratur dan disiplin agar good corporate governance dapat diterapkan dengan baik. Mekanisme tata kelola perusahaan yang diterapkan oleh perusahaan haruslah mampu mengurangi asimetri informasi melalui pengungkapan informasi dalam laporan keuangan dengan benar dan jelas. Sistem keuangan yang baik akan menghasilkan (1) informasi yang luas dan murah yang dapat memfasilitasi pemonitoran oleh pemegang saham secara efektif, dan (2) memungkinkan bagi dewan komisaris untuk meningkatkan nilai pemegang saham melalui pemberian saran, penentuan keputusan-keputusan dan aktivitas-aktivitas manajerial. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaporan keuangan merupakan salah satu kunci dalam mekanisme perusahaan yang berfungsi meningkatkan akuntabilitas dan nilai perusahaan. Dalam penelitian ini, elemen-elemen yang terkandung dalam pengukuran mekanisme tata kelola perusahaan adalah: 1. Kepemilikan Manajerial Jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham yang dikelola (Sriwedari, 2009). 2. Kepemilikan Institusional Jumlah persentase hak suara yang dimiliki oleh institusi/Perusahaan (Sriwedari, 2009). 3. Komisaris Independen
Anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan (Task Force Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance). 4. Komite Audit Komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Keputusan Ketua BAPEPAM Kep29/PM/2004) Kualitas Audit Kualitas audit adalah Probabilitas seorang auditor menemukan penyelewengan dalam sistem akuntansi suatu unit atau lembaga kemudian melaporkannya dalam laporan audit (Del Angelo (1981) dalam Nasrullah Djamil). Integritas Laporan Keuangan Integritas Laporan Keuangan diukur dengan menggunakan Discretionary Accrual (DA). Discretionary Accrual berupa variabel dummy (skala nominal) yaitu jika perusahaan memiliki nilai discretionary accrual nya bernilai negatif maka perusahaan tersebut melakukan earning management yang menurunkan laba (0) sedangkan jika perusahaan mempunyai discretionary accrual yang bernilai positif maka adanya upaya untuk menaikan laba dengan cara earning management (1). Dengan rumus : DACpt=(TACpt/SALEpt)(TACpd/SALEpd) (Syahifudin, 2006). METODE PENELITIAN Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sebelumnya. Pebedaannya yaitu pada objek penelitian dan alat analisis yang digunakan. Objek penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya yaitu Perusahaan Publik yang Listing di BEJ dan perusahaan industri manufaktur, perdagangan dan jasa. Sedangkan objek penelitian ini yaitu BUMN yang terdaftar (go public) di BEI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang sudah di audit atau annual report BUMN pada tahun 20022008 dengan menggunakan alat analisis berupa Regresi Logistik Biner dan uji statistika menggunakan software Microsoft Excel dan SPSS versi 18. Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan alat analisis berupa regresi linier berganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Dalam penelitian ini yang termasuk objek adalah BUMN yang terdaftar di BEI periode Januari 2002 - Desember 2008 dengan jumlah populasinya adalah 12 (dua belas) perusahaan. Perusahaan yang dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (purpose sampling). Berikut adalah tabel jumlah perusahaan yang terseleksi berdasarkan Purpose Sampling, yaitu: Tabel 1 Jumlah Perusahaan yang Terseleksi No. 1 2
Kriteria Jumlah data dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Jumlah data dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak Januari 2002 sampai dengan Desember 2008 3 Menerbitkan Laporan Keuangan yang telah diaudit periode 2002-2008 4 Memiliki data mengenai kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit dan kualitas audit sesuai dengan peraturan yang berlaku serta integritas laporan keuangan. 5 Tidak melakukan transaksi akusisi dan merger selama periode 2002-2008 Jumlah Perusahaan yang Terseleksi Sumber: Data telah diolah
Jumlah 12 (5) (0) (0)
(1) 6
Jumlah keseluruhan perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 12, dimana sejak periode Januari 2002 – Desember 2008 ada 5 perusahaan yang belum terdaftar di BEI sejak periode 2002, sedangkan yang melakukan merger hanya 1 perusahaan. Dengan demikian jumlah sampel yang terseleksi berjumlah 6 perusahaan. Daftar perusahaan yang sesuai dengan kriteria Purposive Sampling adalah sebagai berikut : Tabel 2 Perusahaan yang Sesuai dengan Kriteria Purposive Sampling No Perusahaan (Kode) 1 PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM) 2 PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 3 PT. Indofarma Tbk (INAF) 4 PT. Kimia Farma Tbk (KAEF) 5 PT. Semen Gresik Group Tbk (SMGR) 6 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM) Sumber : Data telah diolah
Analisa Statistik Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dideskripsikan dari data masing-masing variabel yang telah diolah dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum dari masing-masing variabel.
Tabel 3 Output Descriptive Statistics N Integritas LK KMN KIN KOIN KOA Kualitas Audit Valid N (listwise) Sumber : Data telah diolah
Minimum 42 42 42 42 42 42 42
Maximum
0 .00 .65 .00 .00 0
1 .01 .99 .60 .40 1
Mean .48 .0012 .8110 .3887 .2538 .76
Std. Deviation .505 .00257 .11549 .14141 .09319 .431
Asumsi Klasik Dalam pengujian regresi logistik yang dikemukakan oleh Stanislaus (2006) yaitu untuk asumsi homoscedasticty tidak diperlukan untuk regresi logistik. Normalitas Uji Normalias ini berguna untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Syarat data variabel terdistribusi normal adalah jika Asymp. Sig. (2-tailed) K-S > 0.05, maka data terdistribusi normal. Tabel 4 Output Uji Normalitas
N Normal Parametersa,b
Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber : Data telah diolah
Integritas LK 42 .48 .505 .351 .351 -.326 2.273 .000
KMN
KIN
KOIN
KOA
42 .0012 .00257 .413 .413 -.318 2.675 .000
42 .8110 .11549 .182 .182 -.130 1.179 .124
42 .3887 .14141 .222 .120 -.222 1.441 .032
42 .2538 .09319 .232 .173 -.232 1.501 .022
Kualitas Audit 42 .76 .431 .472 .290 -.472 3.056 .000
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa hanya variabel kepemilikan intitusional (KIN) yang mempunyai data terdistribusi normal karena Asymp. Sig. (2-tailed)nya bernilai 0.124, yang berarti Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05.
Autokorelasi Analisis Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah ada autokorelasi antara variabel independen pada periode tertentu dengan variabel independen pada periode sebelumnya. Hal ini dapat dideteksi dengan angka Durbin-Watson (Santoso, 2010). Tabel 5 Output Uji Autokorelasi Model 1
R
Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate .023 .500 1.704
R Square
.377a
.142
Sumber : Data telah diolah
Pada tabel 5 diperoleh nilai Durbin Watson 1.704. Langkah berikutnya adalah melakukan uji dengan menggunakan tabel d (Durbin Watson). Kriteria pengujian dapat dibuat dengan bantuan gambar berikut:
Positif autocorrelation
Tanpa Kesimpulan
1.414
1.704
No autocorrelation
1.724
Tanpa Kesimpulan 2.276
Negatif autocorrelation
2.586
Gambar 4.1 Durbin Watson
Kriteria pengujiannya sebagai berikut: Jika d < 1.414, berarti ada autokorelasi positif Jika 1.414 ≤ d ≤ 1.724 atau 2.276 ≤ d ≤ 2.596, tanpa kesimpulan Jika 1.724 < d < 2.276, berarti tidak ada autokorelasi Jika d > 2.586, berarti ada autokorelasi negatif Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson menunjukkan angka 1.704, dengan batas bawah (1.414) dan batas atas (1.724) maka uji autokorelasi ini tanpa kesimpulan. Dengan maksud model regresi ini diantara adanya autokorelasi dengan tidak adanya autokorelasi sehingga dapat dianalisa bahwa uji autokorelasi tanpa kesimpulan. -
Multikolinieritas Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Syarat untuk multikolinieritas pada suatu model adalah apabila nilai Varience Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tollerence tidak kurang dari 0.1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. Output dari uji multikolinieritas dapat kita lihat pada tabel 6. Tabel 6 Output Uji Multikolinieritas Model 1
(Constant) KMN KIN KOIN KOA Kualitas Audit Sumber : Data telah diolah
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.992 .914 -34.254 43.084 1.005 .996 .328 .614 2.143 1.049 .031 .187
Standardized Coefficients Beta -.174 .230 .092 .395 .026
t -1.085 -.795 1.009 .534 2.044 .163
Sig. .285 .432 .320 .596 .048 .871
Collinearity Statistics Tolerance VIF .496 .460 .808 .638 .934
2.017 2.174 1.238 1.568 1.071
Kita lihat masing-masing variabel independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0.1, maka dapat dinyatakan model regresi ini terbebas dari asumsi klasik statistik multikolinieritas. Statistik Verikatif
Regresi Logistik Biner Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen (respon) merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi biasanya hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau 1 (Stanislaus, 2006). Berikut adalah hasil dari Regresi Logistik Biner: 1. Pengujian Case Processing Summary Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian sudah lengkap atau belum.
Tabel 7 Output Case Processing Summary Unweighted Casesa Selected Cases Included in Analysis Missing Cases Total Unselected Cases Total Sumber : data telah diolah
N 42 0 42 0 42
Percent 100.0 .0 100.0 .0 100.0
Interprestasi hasil menunjukkan bahwa tabel case processing summary tidak adanya missing case, artinya data yang diproses lengkap. 2. Pengujian Model Fit dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Pengujian ini dilakukan untuk mengatahui apakah model fit dengan data baik sebelum maupun sesudah variabel bebas dimasukkan kedalam model. Hipotesis untuk menilai model fit adalah: Ho : Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Tabel 8 Output Iteration History Block 0 -2 Log likelihood Step 0 1 58.129 2 58.129 Sumber : Data telah diolah Iteration
Coefficients Constant -.095 -.095
Output SPSS pada Tabel 8 menunjukkan nilal -2 Log Likelihood (-2LL) Blok pertama (Block Number = 0) sebesar 58.129, angka ini secara matematik signifikan karena mempunyai nilai konstanta -0.095 < 5% dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa hanya konstanta saja yang tidak fit dengan data (sebelum variabel bebas dimasukkan ke dalam model regresi). Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model (overall model fit). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2LL Blok pertama (Block Number = 0) dengan nilai -2LL Blok kedua (Block Number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL Blok pertama dengan nilai -2LL Blok kedua menggunakan -2LL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2006).
Tabel 9 Output Iteration History 1 -2 Log likelihood Step 1 1 51.306 2 49.847 3 49.591 4 49.588 5 49.588 6 49.588 Sumber : Data telah diolah Iteration
Constant -5.846 -9.067 -11.171 -11.463 -11.467 -11.467
KMN -137.018 -218.246 -271.433 -278.828 -278.920 -278.920
Coefficients KIN KOIN 4.020 1.312 5.540 3.600 6.580 5.014 6.741 5.183 6.743 5.185 6.743 5.185
KOA 8.571 13.181 16.177 16.586 16.591 16.591
KUA(1) -.122 -.529 -.790 -.821 -.821 -.821
Tabel 10 Perbandingan -2LL awal dengan -2LL akhir -2LL awal (Block Number = 0) -2LL akhir (Block Number = 1) Sumber : Data telah diolah
58.129 49.588
Dari hasil tabel 10 terlihat bahwa nilai -2LL blok pertama (Block Number = 0) adalah 58.129 dan nilai -2LL pada blok kedua (Block Number = 1) adalah sebesar 49.588. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi kedua lebih baik dalam memprediksi Integritas Laporan Keuangan. 3. Pengujian Kelayakan Model Regresi Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Untuk menilai kelayakan tersebut dalam memprediksi digunakan uji Chi Square Hosmer and Lemeshow. Probabilitas signifikansi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikasi (α) 5 %. Pengujian ini digunakan untuk menguji hipotesis: Ho : Tidak ada perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati Ha : ada perbedaan antara antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati Tabel 11 Output Hosmer and Lameshow Test Step Chi-square 1 2.111 Sumber : Data telah diolah
Df 8
Sig. .977
Dari hasil pengujian Tabel 11 diperoleh nilai Chi Square sebesar 2.111, dengan nilai Sig. sebesar 0.977. dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai Sig lebih besar daripada alpha (0.05), yang berarti keputusan yang diambil adalah menerima Ho dengan maksud tidak ada perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Itu berarti model regresi logistik bisa digunakan untuk analisis selanjutnya. 4. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel independen mampu memperjelas variabilitas variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterprestasikan seperti nilai R Square pada regresi linier berganda (Ghozali, 2006). Nilai ini dapat dengan cara membagi nilai Cox & Snell R square dengan nilai maksimumnya. Nilai koefisien Nagelkerke R Square umumnya lebih besar dari nilai koefisien Cox & Snell R square (Stanislaus, 2006). Tabel 12 Output Model Summary -2 Log Cox & Snell R likelihood Square 1 49.588a .184 Sumber : Data telah diolah Step
Nagelkerke R Square .246
Tabel 12 menunjukkan Hasil output pada Nagelkerke R Square memiliki nilai yang lebih besar dari Cox & Snell R square yaitu 0.246 dan 0.184 yang memiliki analogi sama dengan nilai R square pada regresi linier berganda. Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.246 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 24,6%, sisanya sebesar 75.4% dijelaskan oleh variabilitas variabel-variabel lain di luar model penelitian. Atau secara bersamasama variasi variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit dan kualitas audit dapat menjelaskan variasi variabel integritas laporan keuangan sebesar 18.4%. 5. Matrik Klasifikasi Matrik klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan nilai negatif Discretionary Accrual terhadap integritas keuangan dan nilai positif Discretionary Accrual terhadap integritas laporan keuangan.
Tabel 13 Output Classification Table Observed Step 1
Integritas LK
nilai negatif nilai positif Overall Percentage Sumber : Data telah diolah
Predicted Integritas LK nilai negatif nilai positif 15 7 7 13
Percentage Correct 68.2 65.0 66.7
Dari Tabel 13 dapat dibaca bahwa menurut prediksi, integritas laporan keuangan yang diamati dan diprediksi akan bernilai positif ada 13 integritas laporan keuangan dari 20 Discretionary Accrual yang bernilai positif (65%). Sedangkan integritas laporan keuangan yang diamati dan diprediksi akan bernilai negatif ada 15 integritas laporan keuangan dari 22 Discretionary Accrual yang bernilai negatif (68.2%). Secara keseluruhan case / ketepatan prediksi yang diklasifikasikan benar ada 66.7%. 6. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk pengaruh variabel-variabel bebas yaitu Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan Keuangan ditunjukkan dalam variabel in the equation. Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik cukup dengan melihat Variables in the Equation, pada kolom Signifikan dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0.05 (5 %). Apabila tingkat signifikansi < 0.05, maka Ha diterima yang berarti bahwa variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 14 Output Variables in the Equation B KMN -278.920 KIN 6.743 KOIN 5.185 KOA 16.591 KUA(1) -.821 Constant -11.467 Sumber : Data telah diolah Step 1a
S.E. 211.859 4.779 3.939 7.768 1.016 5.854
Wald 1.733 1.991 1.733 4.562 .653 3.837
df 1 1 1 1 1 1
Sig. .188 .158 .188 .033 .419 .050
Exp(B) .000 848.221 178.538 1.604E7 .440 .000
Tabel 14 menunjukkan persamaan regresi logistik sebagai berikut: DApt = -11.467 – 278.920 KMN + 6.743 KIN + 5.185 KOIN + 16.591 KOA – 0.821 KUA
Pembahasan Dari hasil pengujian diatas peneliti menggunakan tabel perbandingan Signifikan terhadap α untuk mempermudah dalam melakukan analisis, yaitu sebagai berikut: Tabel 15 Perbandingan Asymp Sig dengan α Variabel Kepemilikan Manajerial (KMN) Kepemilikan Institusional (KIN) Komisaris Independen (KOIN) Komite Audit (KOA) Kualitas Audit (KUA) Sumber : Data telah diolah
Sig. 0.188 0.158 0.188 0.033 0.419
α > 0.05 > 0.05 > 0.05 < 0.05 > 0.05
Keputusan Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho ditolak Ho diterima
Kesimpulan: a) Integritas Laporan Keuangan-Kepemilikan Manajerial (Ho diterima) Nilai dari Sig. senilai 0.188 > 0.05 sehingga variabel Kepemilikan Manajerial tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan BUMN. b) Integritas Laporan Keuangan-Kepemilikan Institusional (Ho diterima) Jadi, variabel Kepemilikan Institusional tidak mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan perusahaan BUMN karena nilai dari Sig. senilai 0.158 > 0.05. c) Integritas Laporan Keuangan – Komisaris Independen (Ho diterima) Nilai dari Sig. senilai 0.188 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Komisaris Independen tidak mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan perusaahaan BUMN. d) Integritas Laporan Keuangan –Komite Audit (Ho ditolak) Variabel Komite Audit ini mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan perusahaan milik negara karena nilai Sig. senilai 0.033 < 0.05 dan searah dalam persamaan regresi. e) Integritas Laporan Keuangan – Kualitas Audit (Ho diterima) Nilai dari Sig. senilai 0.419 > 0.05 sehingga variabel Kualitas Audit tidak mempengaruhi terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan BUMN. Dari hasil uji regresi logistik biner di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa mekanisme tata kelola perusahaan dan kualitas audit tidak mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan BUMN. Akan tetapi variabel komite audit berpengaruh dan searah terhadap integritas laporan keuangan karena anggota Komite Audit bebas dari keadaan yang dapat menyebabkan pihak lain meragukan sikap independensinya sehingga hasil dari integritas laporan keuangan disajikan dalam laporan keuangan sesuai dengan apa yang ada dan benar-benar terjadi dan menyebabkan adanya kepercayaan publik terhadap hasil laporan keuangan di perusahaan BUMN tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan materi yang telah diungkapkan, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan pada 42 sampel pada 6 perusahaan BUMN periode 2002 – 2008, yaitu: 1. Kepemilikan Manajerial tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan. 2. Kepemilikan Institusional tidak mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan perusahaan BUMN. 3. Komisaris Independen tidak mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan perusaahaan BUMN. 4. Komite Audit mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan perusahaan BUMN. 5. Kualitas Audit tidak mempengaruhi terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan BUMN. Sehingga dari kesimpulan diatas penulis menyimpulkan bahwa mekanisme tata kelola perusahaan dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Akan tetapi hanya variabel komite audit yang berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis ingin memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi peneliti yang akan datang, dapat menambah jumlah peiode pengamatan sehingga dapat melihat perkembangan integritas laporan keuangan secara pertahun. Serta dapat memasukkan variabel tambahan dan diharapkan objek penelitian yang akan digunakan bukan hanya perusahaan BUMN, melainkan perusahaan-perusahaan BUMN yang belum go publik. Selain itu untuk penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk menggunkan analisis jalur yang menghubungkan variabel kualitas audit sebagai variabel perantara (intervening variable) antara variabel mekanisme tata kelola perusahaan dengan variabel integritas laporan keuangan. 2. Bagi perusahaan agar dapat memberikan informasi laporan keuangan yang disajikan secara benar dan apa adanya. 3. Bagi para investor dan calon investor yang hendak melakukan investasi sebaiknya berhati-hati dalam memilih perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Arens, Alvin A, dkk. 2004. Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. PT INDEKS, Jakarta. Budi Santosa, Purbayu. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan Spss. Penerbit Andi, Yogyakarta. Emirzon, Joni. 2007. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Genta Press, Yogyakarta. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang. Herawaty, Susiana dan Arleen. 2007. “ Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan ”. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makasar. 26-28 Juli.
Jama’an. 2008. “ Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Publik yang Listing di BEJ ”. Universitas Diponegoro, Semarang. Nur Sayidah. 2005. “ Sifat-Sifat Time-Series dari Angka Akuntansi dan Konservatisme Industri Manufaktur ”. JAAI. Vol 9, No. 2, hal: 143-157. Ratna Wardhani. 2007. “ Mekanisme Corporate Governance Dalam Perusahaan Yang Mengalami Permasalahan Keuangan ”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol 4, No. 1, hal: 95-114. Santoso, Singgih. 2010. Mastering SPSS 18. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Sriwedari, Tuti. 2009. “ Mekanisme Good Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia ”, TesisAkuntansi. Universitas Sumatera Utara, Medan. Syahifudin, Guntur. 2006. “ Pengaruh Karakteristik Klien yang Diwakili Oleh Integritas Laporan Keuangan Terhadap Tuntutan Hukum Kepada Auditor Menurut Persepsi Auditor ”. Skripsi – Akuntansi. Universitas Kristen Petra Trihendradi, Cornelius. 2007. Kupas Tuntas Analisis Regresi, Strategi Jitu Melakukan Analisis Hubungan Causal. Penerbit Andi, Yogyakarta. Uyanto, Stanislaus, Ph.D. 2006. Pedoman Analsisis Data dengan Spss. Graha Ilmu, Yogyakarta. Widjaja Tunggal, Amin. 2007. Dasar-dasar Audit Manajemen. Harvarindo, Jakarta. www.google.co.id www.idx.co.id www.wikipedia.org