PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR KABUPATEN TANAH TIDUNG Musakkir Sekolah Dasar 001 Sesayap Kabupaten Tanah Tidung
[email protected] Abstract: This study was to determine the effect of instructional media and learning motivation toward mathematics learning outcomes. This research was conducted at the Primary School Sesayap Tana Tidung North Kalimantan province with a sample of 28 students of class IV were obtained using the technique of multi-stage random sampling. The method used is the experimental design of treatment by level 2 x 2 with the dependent variable consists of local wisdom-based media and media-based presentation, moderator variables consist of high motivation and low motivation as well as the independent variable is the result of learning mathematics. Collecting data using multiple-choice test instruments. Data analysis using descriptive and inferential statistics. Hypothesis testing is done by ANOVA two-lane after passing tests of normality and homogeneity. From the ANOVA calculation on the line between the two lanes of Learning Media (A) is known Fhitung> Ftabel (4.789> 4.260) so Ho rejected and declared there was significant difference in student learning outcomes were studied using local wisdom-based media with the use of media-based presentations. In line AxB interaction known Fhitung
ftabel (4,789 > 4,260) dengan demikian Ho ditolak dan dinyatakan terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa yang belajar menggunakan media berbasis kearifan lokal dengan yang menggunakan media berbasis presentasi. Pada baris interaksi AxB diketahui fhitung < ftabel (2,628 < 4,260) dengan demikian Ho diterima dan dinyatakan tidak terdapat pengaruh interaksi media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitan membuktikan penggunaan media berbasis kearifan lokal memberikan hasil lebih baik daripada penggunaan media berbasis presentasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV. Kata kunci: Hasil belajar matematika, Media pembelajaran, Kearifan lokal, Motivasi belajar
Mata pelajaran matematika diberikan kepada
berpikir kritis, logis, analitis, sistematis, kritis
peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk
dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama.
membekali peserta didik dengan kemampuan
Secara umum tujuan pendidikan matematika
36
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
dapat digolongkan menjadi tujuan yang
disertai beberapa contoh, kemudian siswa
bersifat formal yaitu menekankan kepada
mengerjakan latihan sesuai contoh yang
menata
diberikan guru.
penalaran
dan
membentuk
kepribadian siswa dan tujuan yang bersifat
Temuan yang senada dikemukakan Astuti dan
material
Leonard (2002: 102) bahwa pada umumnya,
yaitu
kemampuan
menekankan
memecahkan
kepada
masalah
dan
selama ini pembelajaran matematika lebih
menerapkan matematika.
difokuskan pada aspek komputasi yang
Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam
bersifat
setiap kesempatan, pembelajaran matematika
menunjukkan bahwa siswa pada umumnya
hendaknya
dapat
masalah
dimulai yang
dengan
sesuai
pengenalan
melakukan
Berbagai
berbagai
studi
perhitungan
situasi
matematik, tetapi kurang menunjukkan hasil
(contextual problem). Dengan mengajukan
yang menggembirakan terkait penerapannya
masalah kontekstual, siswa secara bertahap
dalam
dibimbing
konsep
tersebut juga ditemui di SDN 001 Sesayap
pembelajaran
ketika melakukan observasi pada Oktober
matematika hendaknya menggunakan media
2014. Pelajaran matematika disajikan dengan
agar pembelajaran menjadi interaktif dan
memasuki
menarik
menghubungkan dengan pengetahuan dan
untuk
matematika.
dengan
algoritmik.
menguasai
Selain
itu,
perhatian
siswa
sehingga
kehidupan
materi
sehari-hari.
pelajaran
Keadaan
tanpa
pembelajaran menjadi lebih efektif.
pengalaman siswa serta tanpa menggunakan
Namun Lazimnya dalam pembelajaran yang
media pembelajaran.
dijumpai, guru lebih teoretis dan penyajian
Pembelajaran demikian hanya menambah
materi pelajaran tanpa membuat koneksi
keabstrakan konsep matematika sebagaimana
dengan
yang
dikemukakan Sukadi dan Suharjana (2009: 1)
diperoleh dalam lingkungannya. Amanto dan
menyatakan bahwa matematika berkenaan
Slettenhaar dalam Ahmadi Fauzan (2004: 1)
dengan ide-ide/konsep-konsep abstrak yang
menyatakan
umumnya
tersusun secara hierarkis dan penalarannya
pembelajaran matematika di sekolah dasar
deduktif. Dienes dalam Sukadi dan Suharjana
(SD) khususnya untuk topik-topik berhitung
(2009: 1) mengatakan bahwa setiap konsep
berlangsung
secara
mekanistik.
Pada
atau prinsip matematika dapat dimengerti
pembelajaran
secara
mekanistik,
proses
secara sempurna hanya jika pertama-tama
guru
disajikan kepada peserta didik dalam bentuk-
menerangkan algoritma atau rumus-rumus
bentuk konkrit. Hal tersebut bersesuain
pengetahuan
pembelajaran
awal
bahwa
pada
dimulai
siswa
dengan
37
Pengaruh Media Pembelajaran dan Motivasi Musakkir dengan tahap perkembangan anak sekolah
dan respon terhadap lingkungannya. Muh A.
dasar dengan mengacu pada teori Piaget
Marfai (2013: 33) menyatakan kearifan lokal
dalam Santrock (2006: 41) yang menyatakan
merupakan suatu penyikapann dari bentuk-
“the child can now reason logically about
bentuk respon dari interaksi manusia dan
concrete events and classify objects into
lingkungan. Dengan demikian media berbasis
tahap
kearifan lokal dapat dimaknai sebagai segala
perkembangan anak sekolah dasar tersebut
sesuatu yang lahir dan tumbuh akibat respon
dan objek matematika yang abstrak maka
warga tana tidung terhadap lingkungannya
Santrock (2006: 46) mengemukakan “…use
dan dapat difungsikan sebagai penghantar
concrete materials in mathematics…”.
pesan pembelajaran.
different
Mengingat
sets”.
Menyikapi
kenyataan
tersebut
Kearifan
dan
lokal
Tana
Tidung
yang
mamperhatikan pendapat yang dikemukakan,
dipergunakan sebagai media pembelajaran
perlu
dengan
yaitu tari jepen. Gerakan melangkah maju,
menggunakan media dalam
pembelajaran.
berbalik badan, dan mundur pada tari jepen
Syaiful
(2011:
dimanipulasikan menjadi arah operasi hitung
dilakukan
Bahri
perbaikan
Djamarah
120)
menyatakan bahwa bila media adalah sumber
yang
belajar, maka secara luas media dapat
Penyajiannya
diartikan dengan manusia, benda ataupun
menjadikan media ini lebih menarik. ialah
memperoleh pegetahuan dan keterampilan.
pembelajaran dilakukan
tersebut
dengan
dalam
diantaranya
menggunakan
berbasis
dalam
garis
bilangan.
kemasan
video
berbasis
presentasi
presentasi.
Media
dijalankan
pada
presentation software. Duffy dan McDonald
proses
(2011: 184) menyatakan bahwa “presentation
dapat
software
media
includes
programes
that
are
designed to create digital support materials
berbasis kearifan lokal. Media
media
berbasis
Berangkat dari pendapat tersebut maka untuk permasalahan
pada
Media yang juga dapat dipergunakan
peristiwa yang memungkinkan anak didik
mengatasi
dilakukan
kearifan
for oral presentations”.Dengan demikian
lokal
dapat diketahui bahwa presentasi merupakan
merupakan pemanfaatan lingkungan siswa
sarana penyampaian ide atau gagasan dengan
yang dapat berfungsi sebagai penghantar
paparan secara lisan dengan dukungan digital.
pesan pembelajaran. Henni G. Nuraeni dan
Media
Muhammad Alfan (2012: 74) mengemukakan
berbasis
presentasi
yaitu
gabungan dari berbagai unsur media seperti
bahwa kearifan lokal adalah hasil dari proses
teks, gambar, suara, dan animasi yang
dialektika antara individu dan lingkungannya
dikemas pada program powerpoint. Ignas
38
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015 (2014: 2) menyatakan bahwa powerpoint
melakukan suatu tindakan untuk mencapai
sebagai sebuah program untuk presentasi
tujuan pembelajaran.
merupakan salah satu program yang sangat
Tujuan dalam setiap pembelajaran ialah
menarik karena didesain dengan sebuah
membekali
proyektor untuk menampilkan file pesentasi.
kemampuan yang merupakan hasil dari proses
Dengan demikian media berbasis presentasi
pembelajaran.
dapat menjadi pilihan yang tepat untuk
kompilasi ranah kognitif, afektif
menjadi penghantar pesan pembelajaran.
psikomotorik yang jika diterapkan akan
Media berbasis presentasi dipergunakan
sekolah dasar yaitu memahami pengetahuan
Dengan balutan animasi, pesan pembelajaran
faktual dan konseptual.
pun disajikan.
Memaknai pengetahuan faktual dan
Dalam pemilihan media maka perlu
konseptual dapat mengacu kepada Anderson
siswa.
dan Krathwohl (2001) yang menyatakan
Motivasi belajar merupakan dorongan yang
bahwa pengetahuan faktual adalah elemen
kuat untuk melakukan suatu tindakan dalam tujuan.
Nevid
(2012:
dasar yang harus diketahui siswa untuk dapat
262)
mengenal
memaknai motivasi dengan “refers to the
simbol, dan b) pengetahuan spesifik yang
perilaku secara aktif untuk mencapai tujuan
lebih rinci dan elemen-elemen. Dengan
terentu. Sejalan dengan Schunk, Pintrich dan
demikian pengetahuan faktual merupakan
menyatakan
pengetahuan dasar yang harus dimiliki untuk
“motivation is the process whereby goal-
dapat ke tingkat pengetahuan yang lebih
directed activity is instigated and sustained”.
tinggi.
Dari pandangan tersebut dapat diketahui bahwa
motivasi
memberikan
energi
mempengaruhi yang
kuat
dan
khusus dan pengetahuan tentang nama dan
motivasi merupakan penyebab perubahan
yang
tertentu
terminologi, mencakup pengetahuan verbal
Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa
4)
ilmu
Pengetahuan faktual meliputi a) pengetahuan
direct, and sustain goal-directed behavior”.
(2010:
bidang
menyelesaikan masalah-masalah di dalamnya.
“why” of behavior-factors that activate,
Meece
dan
kompetensi yang ditetapkan kepada siswa
dari teks, gambar, angka, suara dan animasi.
mencapai
merupakan
Berdasarkan kurikulum 2013, salah satu
pada garis bilangan. Komponen tesebut terdiri
belajar
belajar
berbagai
kemampuan tersebut membentuk kompetensi.
yang dilakukan oleh komponen presentasi
motivasi
Hasil
dengan
menghasilkan suatu kemampuan. Penggunaan
untuk menghadirkan operasi hitung bilangan
memperhatikan
siswa
Pengetahuan konseptual yaitu saling
dan
ketergantungan antara elemen dasar di dalam
dalam 39
Pengaruh Media Pembelajaran dan Motivasi Musakkir sebuah struktur yang lebih luas yang memuat
mengaplikasikan,
elemen yang berfungsi secara bersama-sama.
berempati dan refleksi.
Pengetahuan
konseptual,
meliputi
a)
Untuk
mempunyai
memudahkan
dalam
maka
dapat
memahami
b)
dan
ditempuh dengan pemberian contoh konkret
generalisasi. Dengan demikian pengetahuan
dan berhubungan dengan pengetahuan awal
konseptual merupakan suatu kemampuan
siswa
dalam membuat hubungan antara elemen
(2006: 285) berikut “make a concepts as clear
dasar.
as possible and give concrete example….help
tentang
Mengenali memahami
bahwa
pengetahuan
prinsip
siswa
telah
faktual
dan
Bloom
(1979:
Suntrcok
already know …” Dari kajian dan identifikasi masalah
yang
tersebut maka peneliti menentukan rumusan
menyatakan bahwa ada tiga perilaku yang
masalah penelitian ini pada 1) perbedaan hasil
menandakan pemahaman yaitu translation,
belajar siswa yang belajar menggunakan
interpretation, dan extrapolation.
Atwi
media berbasis kearifan lokal dengan media
Suparman (134-135) yang memaknai teori
berbasis presentasi, 2) pengaruh interaksi
Bloom
bahwa
media pembelajaran dan motivasi belajar
menerjemahkan,
terhadap hasil belajar siswa, 3) perbedaan
tersebut
pemahaman menafsirkan,
89-90)
pernyataan
student relate new concepts to concepts they
konseptual tersebut dapat merujuk pada pendapat
sebagaimana
konsep
siswa
pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori, pengetahuan
suatu
perspektif,
menyatakan
meliputi
menyimpulkan,
atau
hasil belajar siswa yang memiliki motivasi
mengekstrapolasi (memperhitungkan) konsep
tinggi
dan
belajar
menggunakan
media
dengan menggunakan kata-kata atau simbol-
berbasis kearifan lokal dengan yang belajar
simbol lain yang dipilihnya sendiri.
menggunakan media berbasis presentasi, 4)
Penjelasan lebih lengkap dikemukakan
perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki
Wiggins dan Mc.Tighe (2012: 62-63) yang
motivasi rendah dan belajar menggunakan
mendefenisikan pemahaman sebagai sebuah
media berbasis kearifan lokal dengan yang
konstruksi mental, suatu abstraksi yang dibuat
belajar
oleh
presentasi.
pikiran
manusia,
untuk
menalar
menggunakan
media
berbasis
banyaknya pengetahuan berbeda dan bukti dari
pemahaman
tersebut
dengan
METODE
menunjukkan hal-hal khusus tertentu berupa menjelaskan,
Pendekatan yang digunakan adalah
menginterpretasi,
pendekatan
40
kuantitatif
dengan
metode
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
eksperimen desain treatment by level 2x2.
kearifan lokal (A1) dan media berbasis
Penelitian ini bertujuan
presentasi
untuk menyelidiki
(A2).
Variabel
atribut
yaitu
pengaruh variabel bebas dan interaksinya
motivasi belajar (B) yang terdiri dari motivasi
dengan variabel atribut terhadap variabel
tinggi (B1) dan motivasi rendah (B2). Varibel
terikat.
media
bebas yaitu hasil belajar siswa (Y). Desain
pembelajaran (A) yang terdiri dari berbasis
penelitian dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Variabel
bebas
yaitu
Tabel 1. Desain Penelitian Media Pembelajaran Media Berbasis Media Berbasis Keaifan Lokal (A1) Presentasi (A2) A1B1 A2B1 A1B2 A2B2
Motivasi Belajar Motivasi Tinggi (B1) Motivasi Rendah (B2)
Populasi dalam penelitian ini adalah
biserial
siswa kelas IV SDN 001 Sesayap Kabupaten
dan
perhitungan
realibilitasnya
menggunakan KR-20.
Tana Tidung. Sampel dalam penelitian ini
Kegiatan dalam analisis data adalah
berjumlah 28 siswa dari kelas IVa dan IVb
mengelompokkan data berdasarkan variabel
yang terpilih melalui teknik multi stage
dan
random sampling. Penentuan sampel melalui
berdasarkan variabel dari seluruh responden,
hasil pengerjaan angket motivasi oleh siswa
menyajikan data tiap variabel yang diteliti
kelas IVa dan IVb. Skor hasil pengerjaan
baik dalam bentuk tabel maupun histogram.
angket tersebut kemudian diurutkan dari skor
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis
tertinggi
siswa
melalui ANAVA dua jalan menggunakan uji-
motivasi tinggi ditetapkan dari 27% skor
F setelah melalui uji normalitas menggunakan
tertinggi
Lillifors dan uji homogenitas menggunakan
ke
terendah.
dan
27%
Kelompok
dari
skor
terendah
dikategorikan motivasi rendah. Pengumpulan
data
jenis
responden,
mentabulasi
data
Fisher dan Bartlett. hasil
belajar
HASIL
menggunakan instrumen tes berupa pilihan
Setelah data hasil penelitian dinyatakan
ganda. Untuk mendapatkan data yang sahih
memenuhi
maka instrumen tersebut dikonsultasikan
parametrik,
kepada
dilakukan dan memperoleh hasil sebagaimana
2
pakar
matematika
kemudian
dilanjutkan dengan validitas empiris untuk
persyaratan maka
analisis
pengujian
tersaji dalam tabel 2 berikut.
menguji validitas yang menggunakan rumus
41
statistik hipotesis
Pengaruh Media Pembelajaran dan Motivasi Musakkir
Tabel 2. Hasil perhitungan ANAVA dua jalur Sumber Varians Media Pembelajaran (A) Motivasi Belajar (B) Interaksi AxB Dalam Total
JK
db
RJK
fhitung
416.57 1157.14 228.57 2087.43 3889.71
1 1 1 24 27
416.57 1157.14 228.57 86.98
4.789 13.304 2.628
ftabel α=0,05 4.260 4.260 4.260
Hipotesis pertama yang diajukan
dengan karakteristik anak sekolah dasar
dalam penelitian ini menyatakan bahwa
bahwa anak belum mampu memisahkan
siswa yang belajar menggunakan media
disiplin ilmu sehingga pembelajaran di
berbasis kearifan lokal mendapat hasil
sekolah dasar hendaknya dilangsungkan
lebih baik daripada menggunakan media
dengan menggunakan pengalaman dan
berbasis presentasi.
pengetahuan
Berdasarkan
hasil
penelitian,
serta
lingkungan
siswa
sebagai penghubung pelajaran.
ternyata secara keseluruhan hasil belajar siswa yang belajar menggunakan media
PEMBAHASAN
berbasis kearifan lokal lebih tinggi dari
Pemanfaatan
tari
jepen
yang
siswa yang belajar menggunakan media
merupakan bagian dari kearifan lokal Tana
berbasis
berbasis
Tidung dan dikemas dalam video sebagai
kearifan lokal memberikan kesan terhadap
jalur tempuh dalam menemukan pola
apa yang dialami dan diketahui siswa
penjumlahan dan pengurangan bilangan
dalam kehidupannya. Selain itu media
bulat. Dengan memanfaatkan pengalaman
berbasis
dan
presentasi.
Media
kearifan
pengetahuan
dan
lokal
menjadikan
kebudayaan
yang
(2006: 50) mengatakan bahwa “students
pola
do not come to class with empty heads.
penjumlahan bilangan bulat maka tanpa
They have many ideas about the physical
disadari
siswa
lingkungan
dan
jalur
penemuan
tersebut
akrab dengan kehidupannya. Santrock
Dengan menjadikan gerak dasar tari sebagai
siswa
menjadikan belajar matematika semakin
dimiliki siswa menjadi lebih berharga.
jepen
pengetahuan
dari
belajar
and natural world”. Oleh karena itu,
kebudayaan
menuju
dalam
beralih
pelajaran matematika. Hal ini sesuai
proses
pembelajaran
harus
membemberi ruang kepada siswa untuk
42
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
mengemukakan
yang
penjumlahan dan pengurangan bilangan
materi
pelajaran.
bulat melalui pengerjaan operasi hitung
menjadi
wahana
oleh komponen presentasi tersebut. Siswa
mengaktifkan siswa dalam mengonstruksi
sering kali lebih memperhatikan dan
pengetahuannya.
menunggu animasi yang akan muncul pada
relevan
pengalamannya
dengan
Pembelajaran
Menggunakan kearifan
lokal
media
berbasis
slide power point tersebut sehingga dapat
menjadikan
pelajaran
mengaburkan pesan yang diharapakan
matematika tidak selalu berkutat pada
tersampaikan kepada seluruh siswa.
kumpulan angka. Kombinasi budaya dan
Hipotesis kedua yang diuji dalam
matematika menghadirkan suasana belajar
penelitian ini adalah interaksi media
yang
menyenangkan.
pembelajaran
bentuk
mempengaruhi hasil belajar siswa ternyata
baru
dan
Penyajiannya
dalam
video
motivasi
tidak
siswa dalam ruang belajar untuk dapat
pembelajaran mempengaruhi hasil belajar
bersama-sama
siswa baik terhadap siswa dengan motivasi
pesan
yang
dihantarkan media tersebut. Media
berbasis
secara
empiris.
belajar
memberikan kesempatan kepada seluruh
menerima
teruji
dan
Media
rendah maupun tinggi. Dengan demikian juga
media pembelajaran dapat menjalankan
mampu menghadirkan pesan matematis
fungsinya dalam keberagaman motivasi
yang dibalut dalam animasi. Dunia anak
belajar siswa. Ketidakterujian hipotesis ini
sekolah dasar yang akrab dengan animasi
dapat juga disebabkan oleh keterbatasan
sangat mendukung dengan penggunaan
waktu
media ini. Suasana pembelajaran pun
mengoptimalkan
semakin
tersebut.
riuh
presentasi
ketika
dipergunakan
media
dalam
ini
dan
pemahaman penggunaan
dalam media
rangka
Penggunaan media secara optimal
menghantarkan siswa dalam menemukan
untuk mendapatkan hasil belajar yang
pola
diinginkan memerlukan waktu yang cukup
penjumlahan
bilangan
bulat.
dan
Akan
pengurangan dengan
untuk memahami penggunaannya. Untuk
penggunaan perpaduan suara, teks, gambar
memahami karakteristik dan pemanfaatan
dan animasi dalam presentasi tersebut
media maka dibutuhkan latihan dan waktu
kerab
yang tidak singkat. Waktu yang relatif
mengaburkan
tetapi
pesan
yang
disampaikan dalam media tersebut. Pesan menuntun
yang siswa
dimaksud menemukan
singkat adalah
dapat
berefek
pada
tercapainya hipotesis yang diajukan.
pola 43
tidak
Pengaruh Media Pembelajaran dan Motivasi Musakkir Penelitian yang juga memperoleh
memiliki motivasi tinggi. Dengan tidak
hasil bahwa hasil belajar matematika tanpa
ditemukannya pengaruh interaksi tersebut
dipengaruhi interaksi motivasi belajar
maka
dengan
yaitu
pembelajaran dan motivasi belajar tidak
penelitian yang dilakukan oleh Yuni
secara bersama-sama mempengaruhi hasil
Desita (2015: 175) yang menemukan
belajar matematika pada kelompok siswa
bahwa interaksi metode pembelajaran dan
dengan motivasi tinggi.
metode
motivasi
belajar
pembelajaran
tidak
mempengaruhi
dapat
Siswa
dipahami
dengan
bahwa
motivasi
media
tinggi
secara bersama-sama terhadap hasil belajar
mempunyai hasrat belajar yang tinggi.
siswa. Menurutnya metode pembelajaran
Dengan
yang
inovatif
untuk
selalu
efektif
dapat
meningkatkan kemampuannya lalu belajar
belajar
siswa
dengan menggunakan media pembelajaran
rendah.
yang kreatif dan inovatif maka semakin
Demikian pula dengan penggunaan media.
merangsang siswa untuk optimal dalam
Media yang inovatif dan bersifat novelty
pembelajaran. Media berbasis kearifan
dapat menggugah motivasi belajar siswa
lokal dan media berbasis presentasi yang
baik
merupakan media yang bersifat novelty
meningkatkan sekalipun
dan
keinginan
hasil
motivasi
yang
memiliki
siswa
motivasi
tinggi
maupun yang memiliki motivasi rendah.
mampu memberi stimulus yang baik
Dengan demikian dapat dimengerti bahwa
dengan
menggunakan
sehingga meningkatkan kegairahan untuk
media
belajar. Dengan demikian media berbasis
pembelajaran dapat meningkatkan hasil
kearifan
belajar siswa baik terhadap siswa yang
presentasi mampu mempengaruhi hasil
mempunyai
belajar matematika siswa yang memiliki
motivasi
tinggi
maupun
motivasi rendah. Dengan
lokal
dan
media
berbasis
motivasi tinggi. tidak
ditemukannya
Pengujian perbedaan hasil belajar
pengaruh interaksi media pembelajaran
siswa yang belajar menggunakan media
dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
berbasis kearifan lokal dengan yang
matematika
belajar
maka
tidak
dilakukan
menggunakan
media
berbasis
penyelidikan terhadap perbedaan hasil
presentasi pada siswa yang memiliki
belajar siswa yang belajar menggunakan
motivasi rendah juga tidak dilakukan.
media berbasis kearifan lokal dengan yang
Dengan tidak adanya pengaruh interaksi
belajar
media pembelajaran dan motivasi belajar
menggunakan
media
berbasis
presentasi pada kelompok siswa yang
maka 44
dapat
artikan
bahwa
media
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
pembelajaran dan motivasi belajar tidak
Pengaruh
interaksi
secara bersama-sama mempengaruhi hasil
pembelajaran
belajar
terhadap hasil belajar matematika siswa
siswa
memiliki
termasuk
motivasi
siswa
rendah.
yang
Perbedaan
tidak
dan
media
didukung
motivasi
oleh
data
belajar
empiris.
rerata hasil belajar siswa pada kelompok
Begitupun hasil belajar siswa lebih baik
tersebut dipengaruhi oleh faktor lainnya
jika menggunakan media berbasis kearifan
yang tidak diteliti.
lokal
Media
dengan
media
yang
berbasis presentasi pada kelompok siswa
tersebut
dapat
yang memiliki motivasi tinggi tidak
termasuk
siswa
didukung data empiris. Hasil belajar siswa
rendah
untuk
lebih tinggi jika menggunakan media
dalam
berbasis presentasi daripada menggunakan
siswa
motivasi
meningkatkan
menggunakan
pembelajaran
dikemukakan mempengaruhi
daripada
partisipasi
pembelajaran. Dengan nuansa baru yang
media
ditimbulkan oleh kedua media tersebut
kelompok siswa dengan motivasi rendah
sehingga mampu menciptakan suasana
juga tidak didukung data empiris.
pembelajaran keriangan
yang
dipenuhi
dan
dengan
berbasis
kearifan
lokal
pada
Implikasi dari hasil penelitian ini
keluasan
dalam
pengetahuan
yang
matematika siswa sekolah dasar dapat
dimilikinya. Dengan demikian siswa yang
dilakukan dengan menggunakan media
memiliki motivasi rendah pun mengalami
berbasis kearifan lokal. Hasil penelitian ini
peningkatan hasil belajar belajar tanpa ada
membuktikan
perbedaan yang signifikan antara siswa
memanfaatkan budaya dan pengetahuan
yang belajar menggunakan media berbasis
siswa
kearifan
lingkungannya sebagai penghantar pesan
mengektraksi
lokal
dan
media
adalah
berbasis
presentasi.
meningkatkan
hasil
bahwa
yang
belajar
dengan
diperoleh
dalam
dalam pembelajaran matematika maka dapat
meningkatkan
matematika
SIMPULAN Dari hasil penelitian maka dapat
siswa.
hasil
belajar
Belajar
dengan
menggunakan media berbasis kearifan
disimpulkan bahwa menggunakan media
lokal
berbasis kearifan lokal memberikan hasil
pengetahuan dan kearifan lokal siswa
yang lebih baik daripada menggunakan
menjadi lebih berharga. Hal ini pun dapat
media
menjadi upaya pelestarian kearifan lokal
berbasis
presentasi
dalam
pembalajaran matematika di sekolah dasar.
ditengah 45
menjadikan
gempuran
pengalaman,
globalisasi
dan
Pengaruh Media Pembelajaran dan Motivasi Musakkir modernisasi
yang
bertolak
belakang
divalidasi
dengan nilai-nilai keluhuran.
tersebut
memudahkan
Bersumber dari hasil penelitian maka
maka
guru
diharapkan
menggunakannya
dalam pembelajaran.
disarankan kepada guru sekolah dasar di Tana
Tidung
matematika
dalam agar
membelajarkan
DAFTAR RUJUKAN
mengidentifikasi
Ahmad Fauzan. 2004. Pembelajaran Topik
lingkungan dan budaya lokal siswa untuk
Perkalian Menggunakan Pendekatan
dapat
Pendidikan
dihubungkan
dengan
materi
pembelajaran sehingga berfungsi sebagai
Matematika
Realistik. Jurnal Pendidikan. Padang:
penghantar pesan dan menjadi jembatan
Universitas Negeri Padang.
atas objek abstrak matematika dengan
Anderson,
Lorin
W.
dan
David
R
tahap operasional konkrit anak sekolah
Krathwohl, ed. 2001. A Taxonomy
dasar. Disarankan juga agar meningkatkan
for Learning Teaching and Assesing:
hasil belajar siswa, tidak berhenti pada
A Revision of Bloom’s Taxonomy of
taraf basic skill tapi hingga high order
Educational Objectives. New York:
thinking.
Addision Wesley Longman, Inc
Selanjutnya kepada kepala sekolah
Astuti, Anggraeni & Leonard. 2012. Peran
dasar di Tana Tidung diharapkan dapat
Kemampuan
menyusun kurikulum di satuan pendidikan
Matematika
yang dipimpinnya dengan memberikan
Belajar Matematika Siswa. Jurnal
ruang yang cukup dalam pengembangan
Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan
materi pembelajaran berintegrasi dengan
MIPA. Jakarta: Keluarga Alumni
budaya dan lingkungan lokal.
Universditas
Lebih
lanjut
diharapkan
kepada
Komunikasi Terhadap
Indraprasta
Prestasi
PGRI.
2012.
Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung
Bloom, Benjamin S. 1979. Taxonomy of
agar dapat memberikan fasilitas dan
Educational Objectives: Book 1
bimbingan
mengidentifikasi
Cognitive
yang
Longman Group.
kearifan
dalam lokal
belum
Domain.
London:
terdokumentasikan secara komprehensif
Desita, Yuni. 2015. Pengaruh metode
hingga kini. Pendokumentasian terhadap
pembelajaran dan motivasi belajar
kearifan lokal dapat dilakukan melalui
terhadap hasil belajar matematika:
penelitian
adanya
studi eksperimen pada siswa kelas
kearifan lokal yang teridentifikasi dan
VI Sekolah dasar se-kota Nanga
lanjutan.
Dengan
46
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
Bulik Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau
Kalimantan
Santrock, John W. 2006. Educational
Tengah.
Psychology:
Jakarta, PPs UNJ.
McGraw-Hill.
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Wiggins,
Duffy, Judy Lever dan Jean B. McDonald.
Boston:
Pearson
Ignas. Powerpoint 2013 untuk Presentasi Multimedia
dan
Animasi. 2014. Semarang, Andi. Marfai, Muh Aris. 2013. Pengantar Etika Lingkungan dan Kearifan Lokal. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Nevid, S Jeffrey. Essentials of Psychology: Concepts and Applications. 2012. Canada:
Wadsworth
Cengage
Learning. Nuraeni, Henni G. dan Muhammad Alfan. 2012. Studi Budaya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Setia. Schunk, H. Dale; Paul R. Pintrich; dan Judith L. Meece. 2010. Motivation in Education: Theory,
Research,
and Application. United States of Amerika: Pearson Education. Sukayati
&
Agus
Pemanfaatan
Suharjana. Alat
&
Jay by
McTighe,
Design.2012.
Terjemahan. Jakarta: Indeks.
Education.
dengan
Grant
Understanding
2011. Teaching and Learning with
Kreatif
Update:
Preparing For Practice. New York:
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi
Technology.
Classroom
2009. Peraga
Matematika dalam Pembelajaran di SD. Modul Matematika SD Program Bermutu Yogyakarta: P4TK. 47