Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
Pengaruh Kualitas Layanan, Ekuitas Merek dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian ProdukLionStar Di Modern Market Jakarta Agus Sriyanto1 Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Budi luhur
[email protected] Aris Wahyu Kuncoro2 Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Budi luhur
[email protected] ABSTRAKSI Industri peralatan rumah tangga, terutama dengan bahan dasar plastik merupakan salah satu bisnis yang cukup berkembang. Produk yang bermerek LionStar yang sudah cukup dikenal masyarakat saat ini paling banyak dan mudah ditemui/didapat. Sebagian masyarakat mengenal produkLionStar karna distribusinya yang merata, dari segi harga produk – produkLionStar jauh lebih murah dan terjangkau untuk semua kalangan, begitu juga model sangat bervariasi baik bentuk dan warnanya sehingga mudah dikenal masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan (X1), ekuitas merek (X2), dan promosi (X3) terhadap keputusan pembelian produkLionStar di Modern Market di Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen yang pernah membeli produk – produkLionStar di Giant cabang Pluit, Carrefour cabang lebak Bulus, Hypermart Cabang Gajah Mada dan LotteMart Cabang Meruya, alasan memilih tempat tersebut karena jumlah produk – produkLionStar penjualannya bagus. Besar sampel yang diperlukan 100 responden. Persamaan Regresi Linear Berganda Y = -,538+0,202 X1 + 0, ,779 X2+ 0,134 X3. Kesimpulannya adalah Variabel Kualitas Layanan (X1) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y).Variabel Ekuitas Merek (X2) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y).Variabel Promosi (X3) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Secara bersama – sama Variabel Kualitas Layanan (X1), Ekuitas Merek (X2) dan Promosi (X3) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Kata Kunci: Kualitas Layanan, Ekuitas Merek,Promosi, Keputusan Pembelian.
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
ABSTRACT Household appliances industry, especially with a plastic base material is one business that is growing. Products that are already well known branded LionStar today's society most numerous and easily found / obtained. Most people familiar product LionStar because equitable distribution, in terms of product prices – product kLionStar much cheaper and affordable for all, as well as models of highly variable in both shape and color so easily known to the public. The purpose of this study was to determine the effect of quality of service (X1), brand equity (X2), and promotion (X3) on purchasing decisions product LionStar in Modern Market in Jakarta. The population in this study is consumers who ever bought a product – Giant product LionStar in Pluit branch, branch Carrefour Lebak Bulus, Hypermart Gajah Mada Branch and Branch LotteMart Meruya, the reason for choosing the site because the number of product LionStar selling well. The sample size of 100 respondents is required. Linear Regression equation Y = -, 538 + 0.202 X1 + 0,, 779 X2 + 0.134 X3. The conclusion is variable Quality of Service (X 1) can be concluded that there is a significant influence on the purchase decision (Y) .Variabel Brand Equity (X2) can be concluded that there is a significant influence on Purchase Decision (Y) .Variabel Promotion (X3) can be concluded that there is a significant influence on the purchase decision (Y). Together variable quality of service (X1), brand equity (X2) and promotion (X3) can be concluded that there is a significant influence on the purchase decision (Y). Keywords: Service Quality, Brand Equity, Promotion, Purchase Decision.
A. PENDAHULUAN
dunia yang mengarah kepasar bebas
Latar Belakang
memicu ada tingkat persaingan yang
Diera
globalisasi
yang
semakin
semakin
ketat
sehingga
membuat
berkembang sekarang ini, tentu saja
perusahaan – perusahaan tidak bisa
membawa
berdiam diri saja jika ia tidak ingin di
pengaruh
kompleksitas
perubahan sebagai akibat canggihnya teknologi informasi, tatanan ekonomi
libas oleh persaingan.
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
Untuk
bisa
bersaing,
inovasi
kepada konsumen dengan membangun
dalam suatu usaha merupakan kewajiban
merek kepada konsumen dengan strategi
yang tidak boleh ditinggalkan. Hanya
pemasaran,
produk yang inovatif yang akan mampu
untuk varians - varians baru pada suatu
bertahan dari gempuran produk impor,
produk. Proses pengambilan keputusan
karena memiliki daya saing yang tinggi
pembelian
khususnya produk – produk dari China.
melibatkan beberapa keputusan. Suatu
Bagi perusahaan, persaingan merupakan
keputusan melibatkan pilihan diantara
suatu tantangan untuk tetap eksis di
dua atau lebih alternatif tindakan.
mata konsumen tentu saja untuk tetap
serta
melakukan
yang
Kualitas
rumit
inovasi
seringkali
memberikan
bertahan dan juga untuk merebut pangsa
dorongan
pasar
menjalin ikatan hubungan yang kuat
dan
mempertahankan
pangsa
pasar yang sudah ada.
kepada
suatu
dengan
Produk yang bermerek Lion Star
pelanggan
perusahaan.
panjang,
untuk
Dalam
ikatan
jangka
seperti
ini
yang sudah cukup dikenal masyarakat
memungkinkan
saat
memahami dengan seksama harapan
ini
paling
banyak
dan
mudah
ditemui / didapat. Sebagian masyarakat
pelanggan
mengenal
Dengan
produk
Lion
Star
karna
perusahaan
serta
kebutuhan
demikian,
untuk mereka.
perusahaan
dapat
distribusinya yang merata, dari segi
meningkatkan kepuasan pelanggan di
harga produk – produk Lion Star jauh
mana
lebih murah dan terjangkau untuk semua
pengalaman
kalangan, begitu juga model sangat
menyenangkan
bervariasi baik bentuk dan warnanya
pengalaman
sehingga mudah dikenal masyarakat.
menyenangkan.
Keputusan
memaksimumkan
pelanggan dan
yang
meminimumkan
pelanggan
yang
kurang
menjadi
Ekuitas merek dapat diartikan
untuk
dengan kekuatan dari sebuah merek. dari
diperhatikan karena hal ini tentu akan
sisi perusahaan, melalui merek yang kuat
menjadi suatu pertimbangan bagaimana
perusahaan dapat mengelola asset - aset
suatu strategi pemasaran yang akan
mereka dengan baik, meningkatkan arus
dilakukan oleh perusahaan berikutnya.
kas,
Keberhasilan
suatu
hal
mempengaruhi
pembelian
perusahaan
yang
penting
memperluas
pangsa
pasar,
perusahaan
dalam
menetapkan harga premium, mengurangi
konsumen
dalam
biaya promosi, meningkatkan penjualan,
keputusan pembelian sangat didukung
menjaga
melalui upaya membangun komunikasi
keunggulan
stabilitas,danmeningkatkan kompetitif.
Promosi
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
merupakan salah satu elemen dalam
produk Lion Star di Modern Market di
bauran pemasaran yang memengaruhi
Jakarta?
konsumen selain kebutuhan, keinginan,
4. Apakah
kualitas
layanan,
ekuitas
permintaan, nilai, biaya, dan kepuasan.
merek dan promosi secara simultan
Bauran pemasaran itu terdiri dari empat
dapat
unsur pokok yang saling berhubungan,
pembelian produk Lion Star di Modern
yaitu:
Market di Jakarta?
produk,
harga,
promosi,
dan
mempengaruhi
keputusan
tempat. Bila keempat elemen tersebut dapat
berfungsi
dengan
baik
dan
maksimal, maka hasil yang didapat akan
B. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kualitas Layanan
sesuai dengan keinginan yang dituju,
Menurut Lovelock dan Lauren K.
yang pada akhirnya akan memberikan
Wright (2007:96) : “Kualitas layanan
kepuasan kepada stake holder, baik
adalah evaluasi kognitif jangka panjang
pihak
pelanggan terhadap penyerahan jasa
perusahaan
sebagai
organisasi
atau badan usaha maupun pelanggan
suatu perusahaan”.
sebagai pengguna produk itu sendiri. Berdasarkan
latar
belakang
Menurut Wykocft dalam Masruri (2004:5)
:
“Kualitas
layanan
adalah
tersebut maka penulis tertarik untuk
tingkat keunggulan yang diharapkan dan
mengambil judul penelitian “Pengaruh
pengendalian atas tingkat keunggulan
Kualitas Layanan, Ekuitas Merek dan
tersebut untuk memenuhi
Promosi Terhadap keputusan Membelian
pengguna”.
Produk Lion Star di Modern Market
Dari
Jakarta’’
dapat
layanan adalah suatu tindakan/kegiatan yang bisa dilihat tetapi bisa dirasakan
1. Apakah kualitas layanan secara parsial mempengaruhi
keputusan
pembelian produk Lion Star di Modern Market di Jakarta? mempengaruhi
dan
diambil
manfaatnya
baik
bagi
individu maupun organisasi. Jasa dapat diberikan secara keseluruhan ataupun dikaitkan dengan produk barang atau
2. Apakah ekuitas merek secara parsial dapat
diatas
disimpulkan bahwa pengertian kualitas
Perumusan Masalah dapat
pengertian
kebutuhan
keputusan
pembelian produk Lion Star di Modern Market di Jakarta? 3. Apakah promosi secara parsial dapat mempengaruhi keputusan pembelian
jasa. Lebih dapat dirasakan dan dimiliki serta pelanggan dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkomunikasikan jasa tertentu. Dimensi Kualitas Layanan
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
Menurut
ISSN: 2252-6226
Hamdani
tinggi.Tuntutan kehandalan pegawai
(2009:182) :Dalam pemasaran dimensi
dalam memberikan pelayanan yang
kualitas yang sering dijadikan acuan
cepat, tepat, mudah dan lancar
adalah :
menjadi syarat penilaian bagi orang
1.
Lupiyoadi
dan
Berwujud (tangible)
yang dilayani dalam memperlihatkan
Yaitu kemampuan suatu perusahaan
aktualisasi
dalam
eksistensinya
memahami lingkup dan uraian kerja
kepada pihak eksternal. Penampilan
yang menjadi perhatian dan fokus
dan
dari
menunjukkan kemampuan
sarana
fisik
perusahaan yang dapat diandalkan kepada
lingkungan
merupakan
bukti
pelayanan
yang
setiap
pegawai
dalam
pegawai
dalam
memberikan pelayanannya. 3.
Ketanggapan (responsiveness)
nyata
dari
Yaitu
suatu
diberikan
oleh
membantu
kebijakan dan
untuk
memberikan
pemberi jasa, performance pemberi
pelayanan yang cepat dan tepat
pelayanan
pada
yang
sesuai
dengan
pelayanan
yang
penyampaian informasi yang jelas.
menunjukkan
Membiarkan konsumen menunggu
prestasi kerja yang dapat diberikan
merupakan persepsi negatif dalam
dalam bentuk pelayanan fisik yang
kualitas pelayanan. Setiap pegawai
dapat dilihat.
dalam memberikan bentuk-bentuk
Hal ini meliputi fasilitas fisik, seperti:
pelayanan,
gedung, gudang, perlengkapan dan
pelayanan
peralatan
mempengaruhi perilaku orang yang
karakteristik diberikan
2.
sekitarnya
kerja
dalam
yang
digunakan,
serta
pelanggan,
dengan
mengutamakan yang
aspek sangat
penampilan pegawainya.
mendapat
Keandalan (reliability)
diperlukan
Yaitu kemampuan perusahaan untuk
tanggap
memberikan
melayani masyarakat sesuai dengan
pelayanan
sesuai
pelayanan,
sehingga
kemampuan dari
pegawai
untuk
dengan yang diperjanjikan secara
tingkat
akurat dan terpercaya, kinerja harus
ketidaksesuaian atas berbagai hal
sesuai dengan harapan pelanggan
bentuk
yang
diketahuinya.
berarti
ketepatan
waktu,
penyerapan.
daya
pelayanan
pengertian, yang
tidak
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dengan akurasi yang
4.
Jaminan dan Kepastian (assurance)
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
Yaitupengetahuan, kesopansantunan
memiliki waktu pengoperasian yang
dan
nyaman bagi para pelanggan. Empati
kemampuan
perusahaan
para
untuk
pegawai
menumbuhkan
dalam
pelayanan
adalah
rasa percaya para pelanggan kepada
adanya suatu perhatian, keseriusan,
perusahaan.
simpatik, pengertian dan keterlibatan
Hal
beberapa
ini
meliputi
komponen
antara
pihak-pihak
yang
berkepentingan
dengan
pelayanan
komunikasi
(communication),
kredibilitas
(credibility), keamanan
(security),
kompetensi
aktivitas pelayanan sesuai dengan
(competence), dan sopan santun
tingkat pengertian dan pemahaman
(courtesy). Setiap bentuk pelayanan
dari masing-masing pihak tersebut.
memerlukan adanya kepastian atas
mengembangkan
kepastian
dari
suatu
pelayanan
dan
untuk melakukan
Merek (Brand Image)
pelayanan yang diberikan. Bentuk
Untuk pemasaran
mencapai merek
dan
tujuan memuaskan
sangat ditentukan oleh jaminan dari
keinginan
konsumen,
pemasar
harus
pegawai
memberikan
memilih
komponen
estetika
dan
orang
fungsional kemasan dengan tepat. Kotler
yang
pelayanan,
sehingga
yang
menerima pelayanan merasa puas
dan
dan yakin bahwa segala bentuk
pendapat
urusan pelayanan yang dilakukan
nama, istilah, tanda, simbol, desain atau
atas
kombinasi
tuntas
dengan
5.
suatu
dan
selesai
kecepatan,
sesuai
Amstrong bahwa yang
(2008) merek
mempunyai merupakan
ditunjukkan
untuk
ketepatan,
mengidentifikasi barang atau jasa yang
kemudahan, kelancaran dan kualitas
ditawarkan perusahaan sekaligus sebagai
layanan yang diberikan
diferensiasi produk. Menurut Tjiptono
Empati (emphaty)
(2011:45-46) : Pemahaman mengenai
Yaitu memberikan perhatian yang
peran
tulus dan bersifat individual atau
dipisahkan dari tipe-tipe utama merek,
pribadi yang diberikan kepada para
karena masing-masing tipe memiliki citra
pelanggan
merek yang berbeda, meliputi : attribute
berupaya
memahami
strategik
keinginan konsumen. Dimana suatu
brands,
perusahaan
experience brands.
diharapkan
memiliki
pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,
memahami
kebutuhan
para pelanggan secara spesifik, serta
merek
aspirational
tidak
brands,
dapat
dan
1. Attribute brands, yakni merekmerek yang memiliki citra yang mampu
mengkomunikasikan
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
keyakinan/kepercayaan terhadap
prestisius, dan popular). Dalam
atribut
fungsional
hal ini, status, pengakuan sosial,
Kerapkali
sangat
produk. bagi
dan identitas jauh lebih pernting
konsumen untuk menilai kualitas
daripada sekedar nilai fungsional
dan fitur secara obyrktif atas
produk. Salah satu contoh merek
begitu
tipe ini adalah arloji rolex dan
banyak
sukar
tipe
produk,
sehingga
mereka
memilih
merek-merek
dipersepsikan
cenderung yang
sesuai
jaringan
toserba
Beberapa
tahun
harrods. lalu
banyak
dengan
orang yang berminat memiliki
kualitasnya. Contohnya, proposisi
kartu kredit dari citibank dalam
merek
rangka
Holden
adalah
mobil
Australia yang diproduksi sesuai dengan standar kualitas tinggi; merek
Mckinsey
mendapatkan
citra
prestisius semacam ini. 3. Experience
Brands,
menjanjikan
mencerminkan merek-merek yang
berkualitas
menyampaikan citra asosiasi dan
tinggi; merek Harvard Business
emosi bersama. Tipe ini memiliki
School
citra melebihi sekedar aspirasi
konsultasi
strategik menjanjikan
analisis
yang
kualitas
tinggi
dan
komprehensif; dan sebagainya. 2. Aspirational Brands, yaitu merek-
dan
lebih
berkenaan
kesamaan filosofi antara merek dan
konsumen
merek yang menyampaikan citra
Kesuksesan
tentang
orang
brandsditentukan
merek
bersangkutan.
yang
membeli
tersebut
tidak
menyangkut
produknya,
justru
banyak
lebih
Citra banyak tetapi
berkaitan
dengan
individual.
experience
sebuah
kemampuanmerek
oleh ersangkutan
dalammengekspresikan individualitas dan pertumbuhan personal.
Contoh-contohnya
yang
meliputi : Nike dengan “Just Do
yang
It” attitude yang dikomunikasikan
adalah
secara konsisten; Qantas dengan
bahwa dengan memiliki merek
slogan “The Spirit of Australia”;
semacam
Disneyland
dengan
gaya
didambakan. dipegang
hidup Keyakinan
konsumen ini,
akan
tercipta
yang
fun
asosiasiyang kuat antara dirinya
pengalaman
dengan
adventure; serta Mallboro yang
kelompok
aspirasi
tertentu (misalnya golongan kaya,
yang
menekankan
mengkampanyekan
dan
pengalaman
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
nilai-nilai
maskulin.
Keempat
contoh merek ini tidak membuat
atribut-atribut
klaim tentang superioritas atau
terkandung dalam suatu merek.
fitur khusus dalam produknya,
ada
dapat mengetahui dengan pasti
b)
apa
saja
yang
Manfaat
namun lebih mengkomunikasikan
Merek juga memiliki serangkaian
pengalaman dan asosiasi bersama
manfaat. Konsumen tidak membeli
yang ingin diwujudkan.
atribut
Menurut Kotler dan Keller (2008),
manfaat. Produsen harus dapat
dua
menterjemahkan
langkah
utama
dalam
membangun merek yang kuat, pertama dimulai
dengan
membangun
manfaat
value
position dan kedua adalah build the
tetapi
juga
membeli
atribut menjadi
fungsional
maupun
manfaat emosional. c)
Nilai
brand. Langkah pertama lebih kepada
Merek juga menyatakan sesuatu
positioning atau lebih tepat lagi adalah
tentang nilai bagi konsumen. Merek
differentiation.
memiliki nilai tinggi akan dihargai
Langkah
kedua
melibatkan pemilihan nama merek, dan
oleh
konsumen
sebagai
merek
yang terakhir adalah mengelola semua
yang
berkelas,
sehingga
dapat
kontak antara merek dengan pelanggan
mencerminkan
sehingga
merek tersebut.
citra
dari
merek
tersebut
diterima secara konsisten dan memenuhi
d)
customer expectation.
siapa
pengguna
Budaya Merek
juga
mewakiili
Kotler (2005), mengatakan bahwa
tertentu.
merek merupakan janji penjual untuk
mewakili
secara konsisten memberikan feature,
terorganisasi dengan baik, memiliki
manfaat
cara kerja yang efisien dan selalu
dan
jasa
tertentu
kepada
Misalnya
budaya
budaya
pembeli, bukan hanya sekedar simbol
menghasilkan
yang membedakan produk perusahaan
berkualitas tinggi.
tertentu dengan kompetitornya, merek bahkan
dapat
mencerminkan
enam
e)
Mercedez
Jerman
produk
yang
yang
Kepribadian Merek juga memiliki kepribadian
makna, yaitu :
yaitu
a)
Atribut
penggunanya.Diharapkan
Setiap merek mempunyai atribut,
menggunakan merek, kepribadian
dimana atribut ini perlu dikelola
si
dan
diciptakan
agar
konsumen
kepribadia
pengguna
akan
bagi dengan tercermin
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
f)
ISSN: 2252-6226
bersamaan dengan merek yang
keinginan
digunakan.
berpindah ke merek lain.
Pemakai Merek
konsumen
untuk
c. Konsumen yang memiliki loyalitas juga
konsumen tersebut.
menunjukkan pemakai
Itulah
pemasar
sebabnya
selalu
jenis
tinggi terhadap suatu merek tidak
merek
akan mudah untuk berpindah ke
para
merek pesaing, walaupun pesaing
menggunakan
analogi orang-orang terkenal untuk
telah melakukan inovasi produk. d. Asosiasi merek akan berguna bagi
penggunaan mereknya.
perusahaan
Ekuitas Merek
evaluasi
Menurut Kotler dan Keller (2009:
untuk
atas
melakukan
keputusan
strategi
perluasan merek.
263), ekuitas merek adalah nilai tambah
e. Perusahaan yang memiliki ekuitas
yang diberikan pada produk dan jasa.
merek yang kuat dapat menentukan
Ekuitas merek dapat tercermin dalam
harga premium serta mengurangi
cara konsumen berpikir, merasa, dan
ketergantungan
bertindak dalam hubungannya dengan
terhadap promosi.
merek, dan juga harga, pangsa pasar,
f.
perusahaan
Perusahaan yang memiliki ekuitas
dan profitabilitas yang diberikan merek
merek yang kuat dapat menghemat
bagi perusahaan.
pengeluaran
Menurut Durianto, dkk (2004: 61), ekuitas merek dapat memberikan nilai bagi perusahaan. Berikut adalah nilai ekuitas merek bagi perusahaan: a. Ekuitas
merek
yang
kuat
biaya
perusahaan
membantu perusahaan dalam upaya menarik minat calon konsumen serta
saat
memutuskan
untuk
melakukan perluasan merek. g. Ekuitas
merek
menciptakan dapat
pada
yang
kuat
loyalitas
akan saluran
distribusi yang akan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan. h. Empat elemen inti ekuitas merek
menjalin
hubungan
(brand
yang baik dengan para
konsumen
association, perceived quality, dan
dan dapat menghilangkan keraguan
brand loyalty) yang kuat dapat
konsumen terhadap kualitas merek.
meningkatkan
upaya
untuk
b. Seluruh elemen ekuitas merek dapat
ekuitas
awareness,
merek
brand
kekuatan
elemen
lainnya
seperti
memengaruhi keputusan pembelian
kepercayaan konsumen, dan lain-
konsumen
lain.
yang
karena
kuat
akan
ekuitas
merek
mengurangi
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
Menurut Smith (2007: 107), yang
(brand loyalty). e.
Aset-aset merek
menyatakan bahwa ekuitas merek dapat
lainnya (other proprietary brand assets),
menjadi pertimbangan perusahaan dalam
seperti hak paten, akses terhadap pasar,
melakukan merger atau akuisisi. Menurut
akses terhadap teknologi, akses terhadap
Morgan (2000: 76), dari sisi perusahaan,
sumber daya, dan lain-lain.
melalui merek yang kuat perusahaan dapat
mengelola
aset-aset
mereka
Menurut Durianto, dkk (2004: 4), empat elemen brand equity di luar aset-
dengan baik, meningkatkan arus kas,
aset
memperluas pangsa pasar, menetapkan
elemen-elemen utama dari brand equity.
harga
biaya
Elemen brand equity yang kelima secara
penjualan,
langsung akan dipengaruhi oleh kualitas
premium,mengurangi
promosi,
meningkatkan
merek
menjaga stabilitas, dan meningkatkan
dari
keunggulan kompetitif.
Konsep
Demensi Ekuitas Merek
ditampilkan
Menurut Simamora (2003: 68), ekuitas
merek
tidak
terjadi
dengan
empat
dasarlima
terdiri dari: a. Kesadaran merek (brand
utama
dengan
tersebut. ini
dapat
Gambar.1
yang
kemampuan
brand
equity dalam menciptakan nilai bagi
elemen-elemen
yang
dikenal
equity
pada
memperlihatkan perusahaan
merek
elemen
brand
sendirinya. Ekuitas merek dibangun oleh ekuitas
lainnya
atau kategori
konsumen aset
yang
atas telah
disebutkan.
awareness). b. Asosiasi merek (brand association).
c.
Persepsi
kualitas
(perceived quality). d. Loyalitas merek
Gambar 1. Konsep EkuitasMerek
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
Sumber: Durianto, dkk (2004: 4)
adalah
suatu
bentuk
komunikasi
Pada Gambar 1 memperlihatkan bahwa
pemasaran, yang di maksud dengan
ekuitas merek merupakan aset yang
komunikasi pemasaran adalah aktivitas
dapat memberikan nilai tersendiri di
pemasaran yang berusaha menyebarkan
mata konsumennya dalam bentuk:
informasi, mempengaruhi /membujuk ,
a. Aset yang dikandungnya dapat membantu
konsumen
menafsirkan,
memproses,
dan/atau mengigatkan pasar sasaran
dalam
atas perusahaan dan produknya agar
dan
bersedia menerima, membeli, dan loyal
menyimpan informasi yang terkait
pada
dengan
perusahaan yang bersangkutan.
produk
dan
merek
tersebut.
produk
yang
ditawarkan
Bauran Promosi
b. Ekuitas
dapat
Bauran Promosi (promotion mix) juga
rasa percaya diri
disebut bauran komunikasi pemasaran
merek
memengaruhi konsumen
dalam
pengambilan
(marketing
communication
mix)
keputusan pembelian atas dasar
perusahaan merupakan paduan spesifik
pengalamanmasa
iklan,
penggunaan asosiasi
lalu
dalam
atau
kedekatan,
dengan
berbagai
karakteristik merekk. c. Dalam
promosi
masyarakat, saranan
penjualan
pemasaran
digunakan
kenyataannya,
persepsi
penjualan,
secara
mempertinggi tingkat kepuasan
hubungan pelanggan.
Menurut promosi
Definisi
Simamora
adalah
komunikasi
yang
menginformasikan membujuk
(to
(2009:146),
segala
bentuk
digunakan
untuk
(to
inform),
persuade)
mengingatkan
orang-orang
produk
dihasilkan
yang
menurut
dan
lima
menurut
yang untuk
pelanggan membangun
sarana Kotler
dan
promosi
dan
Gary
Armstrong (2008:117) adalah sebagai berikut : 1. Periklanan (advertising) Smua
bentuk
terbayar
presentasi
atau
nonpribadi dan promosi ide, barang
tentang
atau jasa dengan sponsor tertentu.
organisasi,
individu, ataupun rumah tangga. Sedangkan
persuasif
uatama
langsung nilai
kualitas dan asosiasi merek dapat
Promosi (Promotion)
personal,
perusahaan
mengkomunikasikan
konsumen.
hubungan
Contohnya
:
periklanan
meliputi
penyiaran, media cetak, internet, luar Tjiptono
(2008:219), pada hakekatnya promosi
ruang, brosur, billboard atau poster dan bentuk lain.
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
2. Promosi penjualan (sales promotion) Insentif
jangka
pendek
3.
Hubungan
(public
masyarakat
relations)
untuk
mendorong pembelian atau penjualan
Membangun hubungan baik dengan
produk atau jasa. Promosi penjualan
berbagai
meliputi diskon, kupon, pajangan dan
mendapatkan
demonstrasi.
kalangan
untuk
publisitas
yang
diinginkan,
membangun
citra
Sandhusen dalam Darmawan dan
perusahaan
yang
dan
Ferrinadewi
menangani atau menghadapi rumor,
promosi
Ditambahkan (2009:28), penjualan
oleh bahwa
merupakan
berita
dan
baik
kejadian
tidak
penawaran insentif bagi perantara
menyenangkan.
penjualan dan atau konsumen untuk
masyarakat
merangsang peningkatan penjualan
sponsor, acara khusus dan halaman
yang memiliki
Web.
peran
dan
tujuan
sebagai berikut: a)
Bagi
4.
konsumen
suatu
perusahaan
untuk
menghasilkan
penjualan
produk
dan
Bagi
menarik
konsumen mendorong
meliputi
presentasi
penjualan,
pameran
dagang dan program insentif. 5.
Pemasaran Hubungan
dan
mengungguli promosi pesaing. membantu
produk-produk
model-model,
dan
personal
terhadap
baru,
tujuan
Penjualan
marketing)
memperkenalkan
wiraniaga
agar
dan stock, membangun loyalitas
penjualan:
oleh
membangun hubungan pelanggan.
mendorong peningkatan inventori
Bagi
pribadi
non-
Bagi para perantara penjualan:
merek,
pers,
Penjualan tatap muka (personal Presentasi
mau mencoba.
d)
siaran
mendorong penggunaan lebih dari
pengguna:
c)
meliputi
selling)
pengguna:
pengguna merek pesaing. b)
Hubungan
dan
konsumen ditargetkan
langsung
langsung
(direct dengan
individual secara
yang
cermat
memperoleh
respons
membangun
hubungan
untuk
segera
dan
pelanggan
meningkatkan prospek. Pameran,
yang langsung, penggunaan surat
pembagian voucher, pembagian
langsung, telepon, televisi respons
sampel produk, adalah bentuk-
langsung, e-mail, internet dan sarana
bentuk dari promosi penjualan.
lain
untuk
berkomunikasi
secara
langsung dengan konsumen tertentu.
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
Pemasaran
langsung
meliputi
b. Pencarian informasi
katalog, pemasaran telepon, kios,
Seorang
internet dan banyak lagi.
terdorong
Keputusan Pembelian
konsumen kebutuhannya
mencari lebih
Keputusan pembelian merupakan
tetapi
yang mungkin
banyak informasi,
mungkin
juga
tidak. Bila
saat konsumen membeli suatu produk
dorongan konsumen
pada waktu tertentu (Durianto, dkk,
produk tersebut dapat dijangkau,
2009:105). Menurut Setiadi (2010:416),
konsumen
keputusan
merupakan
membelinya. Bila tidak, kebutuhan
dalam
konsumen ini hanya akan menjadi
pembelian
perilaku
konsumen
memperlakukan pengambilan keputusan konsumen
sebagai
masalah
yang
pemecahan
dihadapinya.
Dalam
kuat
kemungkinan
c. Evaluasi alternatif Tahap ketika konsumen memproses informasi
pembelian
untuk membuat keputusan
pemecahan
masalah
tentang pemilihan merek akhir.
yang
Sulit untuk mengetahui bagaimana
dihadapinya. Menurut Ujang Sumarwan
terjadinya proses evaluasi pembeli
(2011:357),
hingga menjadi suatu keputusan.
merupakan
terhadap
proses
akan
ingatan saja.
pengertian ini, pengambilan keputusan merupakan
dan
keputusan suatu
pembelian sebagai
Namun ada beberpa asumsi yang
pemilihan suatu tindakan dari dua atau
bisa dijelaskan dalam pemasaran.
lebih pilihan alternatif.
Pertama, asumsikan bahwa setiap
Tahap - tahap Proses Pembelian
konsumen melihat produk sebagai
Menurut
keputusan
Kotler
dan
Keller
kumpulan
atribut
produk.
Kedua,
(2009:184) tahap-tahap yang dilewati
tingkat kepentingan atribut berbeda
pembeli
sesuai
untuk
mencapai
keputusan
dengan
membeli terdiri dari lima tahap, yaitu:
keinginan
a. Pengenalan masalah
konsumen
Proses
membeli
masing-masing.
dan Ketiga,
mengembangkan
dengan
sejumlah kepercayaan tentang letak
pengenalan masalah dimana pembeli
produk pada setiap atribut. Keempat,
mengenali
atau
tingkat kepuasan konsumen terhadap
merasakan
produk akan beragam sesuai dengan
kebutuhan. perbedaan
adanya
dimulai
kebutuhan
masalah
Pembeli antara
keadaan
yang
perbedaan atribut. Kelima, konsumen
sebenarnya dengan keadaan yang
akan sampai pada sikap terhadap
diinginkan.
merek
yang
berbeda
melalui
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
beberapa
prosedur
Beberapa
evaluasi.
konsumen
menggunakan
lebih
Kemudian
konsumen
ada
yang
melakukan tindakan pasca pembelian
dari
satu
yang dipengaruhi oleh kepuasan dan
prosedur evaluasi, tergantung pada
ketidakpuasan
konsumen dan keputusan pembelian.
setelah pembelian.
d. Keputusan Pembelian Dalam tahap membuat merek serta
akan
terhadap
produk
Hasil Penelitian Sebelumnya
evaluasi,
preferensi
konsumen merek-
Dengan judul “Analisis Pengaruh
dalam sekumpulan pilihan
Kualitas Produk, Harga, Kualitas Layanan
membuat
atas
Penelitian Yoga (2012)
niat
pembelian.
Dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Biasanya konsumen akan memilih
Pembelian Sepatu Olahraga Merek Nike
merek yang disukai. Namun ada dua
di Kota Semarang”. Berdasarkan analisi
faktor
mempengaruhinya,
yang telah dilakukan, maka disimpulkan
seperti pendirian orang lain dan
bahwa secara simultan variabel kualitas
faktor situasi yang tidak diantisipasi.
produk, harga, kualitas layanan dan citra
yang
e. Perilaku Paska Pembelian Sesudah
melakukan
merek mempuinyai pengaruh positif dan pembelian
signifikan
terhadap
terhadap suatu produk, konsumen
pembelian.
akan mengalami beberapa tingkat
kualitas
kepuasan
layanan mempunyai pemgaruh positif
atau
ketidakpuasan.
Secara
keputusan
produk,
harga
variabel
dan
dan
pasca
pasca
pembelian dan secara parsial bahwa
dan
variabel citra merek tidak mempunyai
pembuangan pasca pembelian. Pada
pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan
keputusan pembelian.
pembelian,
dan
tindakan pemakaian
sesudah
pembelian,
konsumen mendasarkan harapannya produk
sumber.
Bila
keputusan
Penelitian Zen (2012)
pada informasi yang mereka terima tentang
terhadap
kualitas
Pemasar harus memantau kepuasan pembelian,
signifikan
parsial
Dengan Judul ‘’ Analisis Pengaruh
dari
berbagai
Ekuitas
produk
tersebut
Pembelian Konsumen Minuman Isotonik
memenuhi harapan, maka konsumen
Pocari Sweat (Studi pada Mahasiswa
akan merasa puas. Jika kenyataan
Fakultas
yang didapatkan ternyata berbeda
Universitas
dengan
Ekuitas Merek mempuinyai pengaruh
yang
diharapkan,
maka
konsumen akan merasa tidak puas.
Merek
Terhadap
Ekonomika Diponegoro
Keputusan
dan
Bisnis
Semarang)’’
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian Cahyono (2012) Dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Brand Image Terhadap Kepuasan Pelanggan Produk Spring Bed Airland di PT Dinamika Indonusa Prima, Sumber : Data diolah
Jakarta”. Hasil penelitian disimpulkan pelanggan merasa puas dengan jaminan
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Keterangan :
terhadap produk dan perbaikan yang
H1
bahwa variabel indikator tertinggi adalah
: Variabel Kualitas Layanan (X1)
diberikan PT.DIP, sedangkan variabel
secara
indikator terendah adalah penanganan
terhadap
terhadap keluhan dan pengaduan.
Pembelian (Y)
Penelitian
Hariadi
dan
parsial
Dengan judul ‘’ Pengaruh Produk,
Variabel
Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap H3
statistik
Variabel
disimpulkan berpengaruh
bahwa
juga
dapat
variabel
yang
dominan
terhadap
Keputusan
berpengaruh
terhadap
Keputusan Pembelian
: Variabel promosi (X3) secara parsial
dilakukan
Variabel
(Y)
Produk Projector Microvision’’ Dari uji yang
berpengaruh
H2 : Variabel Ekuitas Merek (X2) secara
Martoatmodjo (2013)
Keputusan Pembelian Konsumen Pada
parsial
berpengaruh
terhadap
Keputusan Pembelian
(Y) H4
: Variabel Kualitas Layanan, Ekuitas
keputusan konsumen membeli proyektor
Merek, dan Promosi (X1, X2, dan
Microvision
X3) secara simultan berpengaruh
pada
PT.
Smart
Vision
Surabaya adalah variabel produk karena
terhadap
mempunyai
Pembelian (Y)
koefisien
determinasi
Variabel
Keputusan
partialnya paling besar yaitu sebesar
E. HIPOTESA PENELITIAN
15,21 % dibandingkan variabel lainnya.
H1
:
Kualitas
layanan
berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian. H2
:
Ekuitas
Merek
berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian. D.KERANGKA PEMIKIRAN
H3 : Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
H4 : Kualitas layanan, Ekuitas merek, dan promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. F. METODE PENELITIAN Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para konsumen yang pernah
membeli
produk
–
produkLionStar di Giant cabang Pluit, Carrefour
cabang
Lebak
dibulatkan menjadi 100
Bulus, sampel.
Hypermart Cabang Gajah Mada dan Lotte
Mart
Cabang
Meruya,
memilih tempat tersebut karena jumlah produk – produk Lion Star volumenya Berdasarkan dari sumber yang diperoleh dari 4 tempat Modern Market Jakarta
tersebut
konsumen
yang
datang untuk membeli produk tersebut berkisar 100 orang setiap hari, sehingga 1 bulan dihitung dari 30 hari kerja aktif (100 orang x 30 hari = 3000 orang), dan dalam melakukan penelitian selama 3 bulan diasumsikan 9000 orang dari hasil (3 bulan x 3000 orang = 9000 orang). Dalam melakukan peneltian ini, menggunakan
Random jumlah Taro
diketahui
teknik
Sampling,dengan sampel
Yamane
Sebagai berikut :
besar
sampel
yang
diperlukan adalah 98,90 dan dibulatkan Tempat Penelitian Dalam
penentuan
menggunakan (Riduwan
Simple rumus
2013:249).
penelitian
ini
penulis
melakukan penelitian langsung pada 4 (empat) tempat Modern Market, di Giant cabang Pluit, Carrefour cabang Lebak Bulus, Hypermart Cabang Gajah Mada dan LotteMart Cabang Meruya. Dalam pelaksanaan
penelitian,
penulis
mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner dan melakukan wawancara kepada
Sampel penulis
maka
menjadi 100 sampel.
penjualannya besar.
di
Dari hasil perhitungan tersebut
alasan
konsumen
yang
belum/telah
membeli produk – produk Lion Star. Operasional Variabel
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
G.PENGUJIAN
HIPOTESIS
DAN
PEMBAHASAN Uji Validitas Dalam
penelitian
dapat diketahui pernyataan
bahwa
Kualitas
validitas semua
Layanan
ini, butir
(X1) ,
Ekuitas Merek (X2) , Promosi (X3) Keputusan Pembelian (Y) mendapatkan hasil rhitung> rtabel, maka disimpulkan semua
butir
pernyataan
ke
empat
variabel tersebut dinyatakan valid. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat kehandalan kuesioner. variabel kualitas layanan (X1 ) , Ekuitas Merek
(X2 ),Promosi (X2 ),Keputusan
Pembelian
(Y
)
semuanya
tersebut
reliabel Regresi Linear Berganda Koefisien Determinasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21.0,
Dari
kontribusi
tabel
diketahui
pengaruh
besarnya
variabel
kualitas
layanan, ekuitas merek dan promosi terhadap keputusan pembelian, maka dilakukan
perhitungan
koefisien
determinasi. Di dapat hasil koefisien determinasi atau Rsquare (R2) sebesar 0,648 berarti
atau
64,8%,
64,8%
dipengaruhi
angka
keputusan
oleh
kualitas
tersebut pembelian layanan,
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
ekuitas merek dan promosi
sedangkan
sisanya 35,2% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, seperti bauran pemasaran yang lain dan sosial politik.
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 21.0 Dari
tabel
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa: 1. Variabel
Layanan (t Hitung =
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS
3,813 ; Sig = 0,000)
21.0, 2014
t hitung (3,813) > t
Berdasarkan tabel diatas, secara simultan
atau
dijelaskan
bersama-sama
pengaruh
independen
yaitu
antara kualitas
tabel
dapat
58,789,
diterima. Nilai
diperoleh untuk F tabel sebesar 3,090. Karena F hitung > F tabel (58,789 > 3,090) maka H0 ditolak dan H4 diterima artinya ada pengaruh simultan antara kualitas layanan, ekuitas merek dan promosi terhadap keputusan pembelian. UjiHipotesis Parsial Koefisien (Uji t)
(0,000<
Maka
H1
diterima.
menggunakan tingkat keyakinan 95%, α 1), df 2 = n-k-1 = 100-3-1 = 96. Hasil
Sig
0,05)
dengan
= 5%, df 1 = 3-1 = 2 (jumlah variabel-
n-k-
1)(5%,95) Maka H1
layanan,
keputusan pembelian, didapat nilai F sebesar
(1,985)
(probabilitas,
variabel
ekuitas merek dan promosi terhadap hitung
Kualitas
Artinya, koefisien Variabel Kualitas parsial
Layanan
(X1)
memiliki
signifikan
secara
pengaruh
terhadap
variabel
keputusan pembelian (Y). 2.
Variabel
Ekuitas
Merek (t Hitung = 10,923 ; Sig = 0,000) t
hitung
(10,923)>t
tabel (probabilitas,
(1,985) n-k-
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
1)(5%,95) Maka H2
2. Variabel Ekuitas Merek (X2) dapat
diterima.
disimpulkan pengaruh
Nilai Sig (0,013) <0,05 Maka H2 diterima.
yang
terdapat signifikan
terhadap Keputusan Pembelian
Artinya, koefisien Variabel ekuitas merek (X2) secara parsial memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap
variabel
keputusan
(Y). 3. Variabel
Promosi
disimpulkan
(X3)
bahwa
pengaruh
pembelian (Y).
yang
dapat
terdapat signifikan
terhadap Keputusan Pembelian
3. Variabel Promosi
(Y).
(t
Hitung = 2,526 ; Sig =
4. Secara bersama – sama Variabel
0,013)
Kualitas Layanan (X1), Ekuitas
t hitung (2,526)> T
Merek (X2) dan Promosi (X3)
tabel
(1,013)
(probabilitas,
dapat
disimpulkan
terdapat
n-k-
signifikan
diterima.
Pembelian (Y).
Maka H3 diterima.
bahwa
pengaruh
1)(5%,95) Maka H3 Nilai Sig (0,013) <0,05
(X3)
bahwa
terhadap
yang Keputusan
Daftar Pustaka Ali Hasan. 2008. Marketing. Cetakan
Artinya, koefisien promosi
Pertama. Yogyakarta : Media Pressindo
secara
Ali Hasan. 2014. Marketing dan Kssus-
pengaruh variabel
parsial
memiliki
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
Pilihan.
Cetakan
ke
2.Yogyakarta : Center for Academic Publishing Service
(Y).
Ahmad Subagyo. 2010. Marketing In
H.SIMPULAN Penulis ingin menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya
Kasus
maka
dapat
ditarik
1. Variabel Kualitas Layanan (X1) terdapat signifikan
disimpulkan pengaruh terhadap
Pembelian (Y).
Wacana Media Duwi Priyatno. 2014. SPSS 22 Pengolah
Data Terpraktis. Yogyakarta : CV. ANDI
kesimpulan sebagai berikut : dapat
Business Edisi 1. Jakarta : Mitra
bahwa yang Keputusan
Fandy
Tjiptono.
2008.
Strategi
Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta : CV. ANDI
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
Fandy Tjiptono. 2014. Pemasaran Jasa –
Prinsip,
Penerapan
dan
Penelitian.Yogyakarta : CV. ANDI
Riduwan.
2004.
Metode dan Teknik
Menyusun Tesis. Cetakan 2. Bandung: Alfabeta
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra.
CV.ALFABETA
2012. Pemasaran Strategik Edisi 2.
Riduwan. 2014. Dasar-Dasar Statistika
Yogyakarta : CV. ANDI.
Edisi Revisi. Bandung : CV. ALFABETA
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra.
Riduwan, Adun dan Enas. 2013. Cara
2011. Service, Quality & Satisfaction
Mudah Belajar SPSS 17.0 dan
Edisi 3. Yogyakarta : CV. ANDI
Aplikasi Statistik
Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset
Penelitian.Bandung : Alfabeta CV.
Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia
Riduwan dan Akdon. 2013. Rumus dan
Data
Pustaka Umum Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008.
Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12.
dalam
Analisis
Statistika.
Bandung : CV. ALFABETA Siregar,
Syofian.
Statistika
2014.
Deskriptif Untuk Penelitian. Cetakan
Jakarta : Erlangga Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
ke
2008. Manajemen Pemasaran Edisi
4.Jakarta
:
PT.RajaGrafindo
Persada
12. Jakarta : Erlangga
Solihin,
Ismail.
Pengantar
2010.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
Manajemen. Jakarta : Erlangga
2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Untuk
Bisnis. Cetakan ke 15.Bandung : CV.
Jakarta : Erlangga
ALFABETA.
Lovelock, Christopher, Jochen Wirtz dan
Sugiyono.
Statistik
2012.
Untuk
Jacky Mussry. 2011. Pemasaran Jasa
Penelitian. Cetakan ke 21.Bandung : CV.
Edisi 7. Jakarta : Erlangga.
ALFABETA
Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani. 2011.
Ujang
Sumarwan.
Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2.
Konsumen
Jakarta : Salemba Empat
Penerapannya
Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani. 2014.
Manajemen
Pemasaran
Jasa
Perilaku
2014.
–
Teori
Dalam
dan
Pemasaran
Edisi 2. Bogor : Ghalia Indonesia
–
Wiratna Sujarweni. 2014. SPSS Untuk
Berbasis Kompetensi Edisi 3. Jakarta
Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru
: Salemba Empat
Press JURNAL :
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE Universitas Budi Luhur
Vol.4 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2252-6226
Aditya Yoga (2012) Analisis Pengaruh
Kualitas Produk, Harga, Kualitas Layanan
Dan
Citra
Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Olahraga Merek Nike di Kota Semarang Darma Kusuma Moh. Zen (2012) Analisis
Pengaruh
Ekuitas
Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pocari
Minuman
Sweat
(Studi
Isotonik pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang) Agus Rupa Cahyono (2012) Pengaruh
Kualitas Produk Dan Brand Image Terhadap Kepuasan Pelanggan Produk Spring Bed Airland di PT Dinamika
Indonusa
Prima,
Jakarta. Doni Hariadi dan Soebari Martoatmodjo (2013) Pengaruh Produk, Harga,
Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Projector.