PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY (Studi pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya) Andrian Dwi Sisviangga dan M. Edwar Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Tata Niaga, Fakultas Ekonomi, Unesa email :
[email protected]
ABSTRAK The data that has subjected to validity, reliability, and classic assumption tests are processed that results in regression equation as follows : Y = 0.282 X1 + 0.369 X2 + 0.241 X3 + 0.249 X4 where buying decision is (Y), Brand Awareness is (X1), Perceived Quality is (X2), Brand Association is (X3) and Brand Loyalty is (X4). Hypotheses test using t test shows that the fourth independent variables used in this study significantly influences dependent variable, which is Buying Decision. F test reveal that all independent Keywords:Consumer’s Buying Decision, Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Brand Loyalty
semakin canggih. Kesadaran produsen
Pendahuluan Era globalisasi
yang melanda
akan kemajuan teknologi informasi dan
dunia menjanjikan suatu peluang dan
komunikasi dapat dijadikan peluang
tantangan bisnis baru bagi perusahaan
bisnis yang potensial bagi perusahaan.
yang beroperasi di Indonesia. Di satu
Teknologi telekomunikasi merupakan
sisi, era globalisasi memperluas pasar
salah satu peluang bisnis potensial yang
produk, di sisi lain keadaan tersebut
dimanfaatkan oleh produsen dalam
menimbulkan persaingan yang semakin
persaingan. Meningkatnya kebutuhan
tajam,
akan
dengan
informasi
dan
kemajuan
teknologi
komunikasi
yang
penggunaan
teknologi
telekomunikasi dalam kehidupan saat
1
ini
disebabkan
karena
penggunaan
Ekuitas
merek
(brand
equity)
telekomunikasi yang diyakini dapat
adalah seperangkat asosiasi dan perilaku
membantu
yang dimiliki oleh pelanggan merek,
meringankan
pekerjaan
seseorang. Salah satu produk teknologi
anggota
telekomunikasi
ini
perusahaan yang memungkinkan suatu
diperebutkan oleh banyak produsen
merek mendapatkan kekuatan, daya
adalah handphone (ponsel). Fenomena
tahan dan keunggulan yang dapat
persaingan
membedakan dengan merek pesaing
yang
saat
antara
telekomunikasi
perusahaan
membuat
saluran
distribusi,
dan
setiap
pendapat dari Aaker (1997:23). Jika
suatu
pelanggan tidak tertarik pada suatu
memaksimalkan
merek dan membeli karena karateristik
aset-aset perusahaan demi kelangsungan
produk, harga, kenyamanan, dan dengan
hidup perusahaan, khususnya untuk
hanya sedikit memperdulikan merek,
perusahaan yang menghasilkan produk
kemungkinan ekuitas mereknya rendah.
smartphone.
Saat
persaingan
Sedangkan
perusahaan
untuk
memperebutkan
cenderung
perusahaan
menyadari
kebutuhan
untuk
konsumen
sudah
akan
ini
dikaitkan
jika
para
membeli
pelanggan
suatu
merek
dengan
walaupun dihadapkan pada para pesaing
merek yang mampu memberikan citra
yang menawarkan produk yang lebih
khusus bagi penggunanya.
unggul, misalnya dalam hal harga dan kepraktisan,
Merek bukanlah sebuah nama,
maka
merek
tersebut
simbol, gambar atau tanda yang tidak
memiliki nilai ekuitas yang tinggi dalam
berarti. Merek merupakan identitas
Astuti
sebuah produk yang dapat disajikan
dikelola dengan cermat agar ekuitas
sebagai alat ukur apakah produk itu
merek tidak mengalami penyusutan.
baik
Dalam
Ekuitas merek dapat dikelompokkan
menghadapi persaingan yang ketat,
kedalam empat kategori dasar, yaitu
merek yang kuat merupakan pembeda
kesadaran merek (brand awareness),
yang
asosiasi merek (brand associations),
dan
berkualitas.
jelas,
bernilai
dan
(2007).
berkesinambungan, sehingga menjadi
persepsi
ujung
dan
tombak
perusahaan
dan
bagi sangat
daya
saing
Suatu merek
perlu
kualitas (perceived quality)
loyalitas merek (brand loyalty).
Dengan membangun keempat kategori
membantu
ekuitas
strategi perusahaan.
2
merek
tersebut
dapat
memberikan pengaruh positif terhadap
merek dengan asosiasi yang
calon konsumen.
diharapkan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penelitian
dilakukanlah
oleh
perusahaan,
menciptakan
suatu
pelanggan
“PENGARUH EKUITAS
familiarity pada
merek,
dan
menunjukkan komitmen kepada
MEREK TERHADAP KEPUTUSAN
pelanggannya.
PEMBELIAN
HANDPHONE
kesadaran merek berkisar dari
BLACKBERRY” (Studi Kasus Pada
tingkat recognize the brand yaitu
Mahasiswa
Ekonomi
pelanggan dapat mengenal suatu
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
merek, sampai pada tingkat di
Surabaya)”.
mana merek menjadi dominant
Pendidikan
Tingkat
brand recalled, merek sebagai satu-satunya yang diingat dan
Ekuitas Merek (Brand Equity) Ekuitas
merek
equity)
menjadi
identitas
adalah seperangkat asosiasi dan perilaku
produk.
Saat
yang dimiliki oleh pelanggan merek,
keputusan pembelian konsumen
anggota
dan
dilakukan,
kesadaran
perusahaan yang memungkinkan suatu
memegang
peran
merek
Merek
saluran
(brand
distribusi,
mendapatkan kekuatan, daya
consideration
membedakan dengan merek pesaing
memungkinkan
dalam Astuti (2007).
pelanggan merek
pengambilan
menjadi
tahan, dan keunggulan yang dapat
kategori
merek penting.
bagian set
unt
dari
sehingga preferensi
uk
tersebut.
memilih Pelanggan
cenderung membeli merek yang
Kesadaran Merk (Brand Awareness) Menurut Aaker (1996:10) brand
sudah dikenal karena mereka
awareness adalah kekuatan keberadaan
merasa aman dengan
sebuah merek dalam pikiran pelanggan.
sesuatu yang dikenal dan
Kekuatan tersebut ditunjukkan oleh
beranggapan merek yang sudah
kemampuan pelanggan mengenal dan
dikenal
mengingat sebuah merek. Kesadaran
dihandalkan, dan kualitas yang
merek dapat membantu mengkaitkan
bisa dipertanggungjawabkan.
3
kemungkinan
bisa
Persepsi Kualitas Persepsi persepsi
kualitas
pelanggan
yang dianggap Astuti
Sebuah asosiasi bisa menciptakan
atribut
informasi padat bagi pelanggan dan bisa
atas
penting baginya dalam
(2007).
mempunyai
merupakan
Persepsi
peranan
yang
mempengaruhi
pengingatan
kembali
kualitas
atas informasi tersebut, terutama pada
penting
saat membuat keputusan.
dalam membangun suatu merek yang
b)Membedakan/memposisikan
akan dijadikan bahan pertimbangan
merek
pelanggan kemudian akan berpengaruh
Suatu asosiasi bisa memberikan
dalam memutuskan merek mana yang
landasan yang penting bagi usaha untuk
akan dibeli. Dengan persepsi kualitas
membedakan dan memisahkan suatu
yang
merek dengan merek lain.
positif
akan
keputusan
mendorong
pembelian
dan
c) Membangkitkan alasan untuk
menciptakan loyalitas terhadap produk
membeli
tersebut. Hal itu karena konsumen akan
Asosiasi
merek
lebih menyukai produk yang memiliki
berhubungan dengan
persepsi kualitas yang baik.
atau
manfaat
mendorong Asosiasi-Asosiasi
Merk
atribut
yang produk
pelanggan
dapat
pembeli
untuk
menggunakan merek tersebut.
(Brand
d) Menciptakan sikap/ perasaan
Associations) Sebuah merek adalah serangkaian asosiasi biasanya terangkai
positif
dalam
Beberapa
asosiasi
mampu
berbagai bentuk yang bermakna Suatu
menciptakan perasaan positif selama
merek
pengalaman
menggunakan
mengubah
pengalaman
yang
mempunyai dalam
lebih posisi
suatu
mapan yang
akan
menonjol
kompetisi
karena
menjadi sesuatu
didukung oleh berbagai asosisasi yang kuat.
Asosiasi
merek
yang
dan tersebut
yang lain dari pada
yang lain.
dapat
e)
Memberikan
menciptakan nilai bagi perusahaan dan
perluasan
para pelanggannya dalam Humdiana
Suatu
(2005) dapat digunakan untuk:
asosiasi
landasan
dapat
bagi
menjadi
landasan bagi suatu perluasan sebuah
a) Memproses/ menyusun informasi
merek dengan
4
menciptakan
kesan
kesesuaian tersebut
antara
suatu
merek
dalam menciptakan nilai bagi pelanggan
dan sebuah produk baru
dan perusahaan.
perusahaan.
Penelitian
Sri
Wahjudi Astuti dan I Gde Cahyadi (2007)
Loyalitas Merk (Brand Loyality) Menurut Aaker(1991:39), loyalitas
yang
berjudul
“Pengaruh
Elemen Ekuitas Merek terhadap Rasa
merek adalah komitmen kuat dalam
Percaya
berlangganan atau membeli kembali
atas
suatu merek secara konsisten di masa
Motor Honda”. Variabel dependennya
mendatang.
adalah rasa percaya diri pelanggan atas
Hanya
loyalitas
yang
Diri Pelanggan di Surabaya
Keputusan
Pembelian
dapat membuat pelanggan membeli
keputusan
merek tertentu dan tidak mau beralih
variabel
independen yaitu kesadaran
kemerek
merek,
kesan
yang
persaingan
lain,
iklan
meskipun
promosi
yang
pembelian.
Sepeda
Sedangkan
kualitas,
asosiasi
merek,dan loyalitas merek. Hasil dari
semakin kuat.
penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Penelitian Terdahulu
koefisien
Penelitian telah
terdahulu
pustaka
yang
merupakan
berasal
terdahulu
Beberapa yang
dari
variabel
kesan
kualitas
memiliki
pengaruh yang paling dominan.
penelitian
menjadi
masing-masing
variabel bebas bertanda positif, dimana
penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan.
regresi
Penelitian
Lilik
rujukan
Suprapti (2010) yang berjudul “Analisis
penelitian ini antara lain, penelitian
Pengaruh Brand Awareness, Perceived
yang
Value,
dilakukan Humdiana (2005)
mengenai
pengaruh
Organizational
Asssociations,
elemen-elemen
Perceived Quality terhadap Keputusan
brand equity yang meliputi kesadaran
Pembelian Konsumen” dalam membeli
merek, asosiasi merek dan loyalitas
produk Yamaha Mio CW. Penelitian
merek pada rokok djarum black dalam
tersebut menggunakan model penelitian
menciptakan nilai
bagi
pelanggan
analisis regresi berganda, kesimpulan di
atau
Hasil
penelitian
akhir penelitiannya menunjukkan hasil
perusahaan.
menunjukkan variabel
yang
bahwa diteliti
pengaruh kuat terhadap
semua
bahwa
memiliki
keempat
variabel
penelitian
tersebut mempunyai pengaruh positif
brand equity
secara
5
signifikan
terhadap
variabel
dependennya
yaitu
keputusan
menurut
Sugiyono (2010:14) metode
pembelian. Terakhir penelitian oleh
penelitian
Yusuf Kurniawan
filsafat positivisme, digunakan untuk
“Analisis
(2010)
Pengaruh
Terhadap
mengenai
Ekuitas
Keputusan
Konsumen
Pada
Isotonik
Fatigon
Purwoketo”.
Merek
Penelitian
sama-sama
tertentu,
Minuman
Hydro
menggunakan
keputusan
instrument
data penelitian,
di
analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
tersebut
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
metode
yang telah ditetapkan.
menunjukan
Adapun besarnya populasi dalam
bahwa
penelitian ini adalah 800 orang. .
konsumen
Pertimbangan bahwa populasi yang ada
positif dengan
sangat besar jumlahnya yaitu 800
pembelian
mempunyai hubungan
pada
pengumpulan
menggunakan
linear regresi berganda, dan hasil dari penelitiannya
berlandaskan
meneliti pada populasi atau sampel
Pembelian
Produk
yang
keempat variabel ekuitas mereknya
mahasiswa
adalah
memungkinkan untuk meneliti seluruh
kesadaran
kualitas,
merek,
asosiasi
persepsi
organisasi
dan
populasi
loyalitas merek.
sehingga
tidak
yang ada, maka dilakukan
pengambilan
sampel.
Dengan
menggunakan rumus slovin sampel menjadi 89 orang
Metode Penelitian Dalam penelitian
penelitian yang
ini
jenis
digunakan
adalah
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan
adalah
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:37)
Angket.
penelitian
Uji Validitas
deskriptif
adalah
suatu
penelitian yang berusaha menjawab pertanyaan.
ini
Observasi, Dokumentasi dan
validitas
digunakan
untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu
digunakan untuk menjelaskan hasil
kuesioner dikemukakan oleh Arikunto
penelitian serta gambaran
mengenai
(2006:58). Valid berarti instrument yang
terhadap
digunakan dapat mengukur apa yang
keputusan
ekuitas
penelitian
penelitian
ini
pengaruh
Dalam
Uji
dalam
merek
pembelian
handphone
hendak
Blackberry Sedangkan
diukur.
Suatu
kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada metode
kuantitatif
kuesioner
6
mampu
untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan
adalah
diukur
berubah-ubah
oleh
Misalkan
kuesioner
tersebut.
mengukur
pembelian
yang
terdiri
keputusan dari
konsistensi
atau
tidak
dikemukakan
oleh
Ghozali (2005:41). Penelitian
lima
menggunakan
teknik
ini
reliabilitas
pertanyaan, maka pertanyaan tersebut
Interbal Consistency. Teknik Interbal
harus bisa secara tepat mengungkapkan
Consistency merupakan suatu pengujian
seberapa
yang
besar
pembelian.
tingkat
Jadi
keputusan
validitas
ingin
dilakukan
mencobakan
dengan
cara
instrumen sekali saja,
mengukur apakah pertanyaan dalam
dan dari data yang diperoleh dianalisis
kuesioner
dengan
yang
sudah
kita
buat
tertentu.
betul-betul dapat mengukur apa yang
ini
hendak
diperoleh
kita
ukur.
Validitas
yang
penelitian
penelitian
kuesioner
dari kuisioner
berjenjang
tidak
bersifat
dalam
(content
validity) menggambarkan
dikotomi (mempunyai
kesesuaian
sebuah
jawaban), sehingga akan digunakan
data
atau
yang
digunakan
pengukur
ini
jawaban
Dalam
bersifat
dua alternatif
dengan apa yang akan diukur. Dasar
teknik
pengujian dengan metode
pengambilan keputusan untuk menguji
Alpha Cronbach. Perhitungan Alpha
validitas butir angket adalah :
Cronbach
dapat
menggunakan alat
1) Jika r hitung positif dan r
bantu program komputer yaitu SPSS
hitung > r tabel maka variabel tersebut
for Windows 16 dengan menggunakan
valid
model
2) Jika r hitung tidak positif serta r
Alpha.
dikatakan
hitung < r tabel maka variabel tersebut
Suatu
instrumen
reliabel jika nilai alpha
lebih besar dari 0,600
tidak valid Hasil Dan Pembahasan Uji reliabilitas
Analisis deskriptif
Reliabilitas
mengandung
Analisis deskriptif dilakukan untuk
pengertian
bahwa
sebuah
mendapatkan
instrumen
dapat mengukur
sesuatu
mengenai responden dalam penelitian untuk
deskriptif
yang diukur secara konsisten dari waktu
ini,
ke waktu. Jadi kata kunci untuk syarat
persepsi umum responden mengenai
kualifikasi suatu instrumen pengukuran
variabel-variabel yang diteliti. Analisis
7
khususnya
gambaran
mengetahui
ini dilakukan dengan menggunakan
variabel adalah berjumlah 3 pertanyaan.
teknik
Adapun total nilai indeks adalah 89,
analisis
menggambarkan
deskriptif, persepsi
untuk
responden
karena
jumlah
responden
dalam
atas item-item pertanyaan yang diajukan.
penelitian ini adalah 89 orang.Dengan
Teknik skoring yang dilakukan dalam
menggunakan
penelitian ini adalah minimum 1 dan
(Three-box Method), maka rentang 89
maksimum 5, maka perhitungan indeks
tersebut
jawaban responden dilakukan dengan
menghasilkan rentang sebesar 30, yang
rumus berikut :
akan digunakan untuk menentukan
Nilai Indeks =
indeks persepsi responden terhadap
kriteria
akan
3
dibagi
kotak
3
dan
variabel-variabel yang digunakan dalam [(%F1×1)+(%F2×2)+(%F3×3)+(%F4×4
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
)+(%F 5 × 5)]/ 5 Dimana : %F1 = frekuensi
responden
Rendah
30,01 - 60,00
=
Sedang
60,01 - 89
=
Tinggi
Dengan
dalam daftar pertanyaan.
dasar
ini,
peneliti
menentukan indeks persepsi responden
responden
yang
terhadap
menjawab 2 dari skor yang digunakan
variabel-variabel yang digunakan
dalam daftar pertanyaan. %F3 = frekuensi
=
yang
menjawab 1 dari skor yang digunakan
%F2 = frekuensi
0 - 30,00
dalam penelitian ini.
responden
yang
Kesadaran Merek (X1) : bahwa
menjawab 3 dari skor yang digunakan
tingkat
dalam daftar pertanyaan.
handphone merek Blackberry cukup
%F4 = frekuensi
responden
yang
akan
sebesar 78,33.
dalam daftar pertanyaan.
Persepsi
responden
responden
tinggi, dengan nilai indeks rata-rata
menjawab 4 dari skor yang digunakan
%F5 = frekuensi
kesadaran
Kualitas
(X2):
yang
menunjukkan bahwa tingginya persepsi
menjawab 5 dari skor yang digunakan
responden yang positif terhadap kualitas
dalam daftar pertanyaan.
handphone merek Blackberry , dengan
Angka jawaban responden dimulai dari
angka
pertanyaan
1
hingga
pada
5.
nilai indeks rata-rata sebesar 85,87.
Jumlah
Asosiasi
masing-masing
Merek
(X3)
:
menunjukkan bahwa kuatnya ingatan
8
responden
yang
positif
mengenai
normalitas. Sehingga dari hipotesis
handphone merek Blackberry, dengan
tersebut Ho diterima.
nilai indeks rata-rata sebesar 82,07.
Uji Multikolinearitas
Loyalitas
Merek
menunjukkan
(X4)
bahwa
:
ini
Menurut Santoso (2002:203) bahwa
tingginya
jika terjadi korelasi maka dinamakan
keinginan responden untuk tetap loyal
terdapat
pada handphone merek Blackberry,
diantara variabel independen. Untuk
dengan nilai indeks rata-rata sebesar
mengetahui
70,73.
multikolinearitas
Keputusan
ada
tidaknya
dapat
diketahui
dengan uji VIF (Varience Inflation
kebanyakan responden memiliki rasa
factor) dan Tolerence. Model regresi
percaya diri yang kuat pada dirinya
yang bebas dari multikolinearitas.
merupakan
(Y)
multikolinearitas
:
yang
Pembelian
problem
bahwa
Pada bagian Coefficients dapat
produk
dilihat bahwa besarnya menunjukkan
Handphone merek Blackberry yang
tidak ada variabel independen yang
diambilnya adalah benar, dengan nilai
memiliki nilai Tolerance kurang dari
indeks rata-rata sebesar 76,67.
0,10 (Tolerance > 0,10) yang berarti
keputusan
keyakinan
atas
pembelian
tidak
ada
korelasi
antar
variabel
independen yang nilainya lebih dari
Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk
95%. Hasil perhitungan nilai Variance
mengetahui apakah dalam suatu model
Inflation
regresi, variabel dependen, independen
menunjukkan hal yang sama, tidak ada
atau
distribusi
satu variabel independen pun yang
normal atau tidak. Sehingga dapat
memiliki nilai VIF lebih dari 10 (VIF <
ditentukan
10). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
keduanya
memiliki
jenis
statistik
yang
digunakan pada langkah selanjutnya.
Factor
independen dalam model regresi pada
dilihat titik-titik menyebar di sekitar
penelitian
garis diagonal serta penyebarannya
Uji Heteroskedastisitas
mengikuti arah garis diagonal, maka regresi
memenuhi
juga
ada multikolinieritas antar variabel
Dari gambar grafik diatas dapat
model
(VIF)
Deteksi Heteroskedastisitas dengan
asumsi
melihat ada tidaknya pola grafis regresi dalam pengambilan keputusan. Hasi
9
pengujian menunjukkan bahwa gambar
X3=Asosiasi
grafik diatas menunjukkan tidak ada
Association)
pola yang jelas serta titik-titik menyebar
X4 = Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y
maka
Merek
(Brand
Dari persamaan regresi diatas dapat
tidak
diketahui
bahwa
koefisien
dari
heteroskedastisitas.
persamaan regresinya adalah positif.
Analisis regresi berganda
Hal
Dalam penelitian ini digunakan
ini
dapat
dijelaskan
sebagai
berikut :
hasil uji regresi yang standardized
1. Variabel independen Kesadaran
dikarenakan untuk menyamakan ukuran
Merek
variabel independen (Kesadaran Merek,
terhadap
Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek, dan
konsumen (Y) dengan nilai koefisien
Loyalitas Merek) yang tidak sama.
sebesar 0,282.
Keuntungan menggunakan hasil regresi
2.Variabel
yang
standardized
yaitu
(X1)
berpengaruh
Keputusan
Pembelian
independen
Persepsi
mampu
Kualitas
mengeliminasi perbedaan unit ukuran
terhadap
pada variabel independen. Selain itu
konsumen (Y) dengan nilai koefisien
hasil uji regresi yang standardized
sebesar 0,369.
digunakan karena ingin melihat tingkat
(X2)
positif
berpengaruh
Keputusan
positif
Pembelian
3. Variabel independen Asosiasi
prioritas.
Merek
Berdasarkan pada hasil analisis
terhadap
(X3)
berpengaruh
Keputusan
positif
Pembelian
yang telah dilakukan tersebut, maka
konsumen (Y) dengan nilai koefisien
persamaan
sebesar 0,241.
regresi
yang
terbentuk
adalah sebagai berikut :
4.Variabel
Y = 0,282 X1+0,369 X2+0,241
Merek
(X4)
independen
Loyalitas
berpengaruh
X3+0,249 X4
terhadap
Keterangan :
konsumen (Y) dengan nilai koefisien
Y
= Keputusan Pembelian konsumen
sebesar 0,249.
X1
=
Kesadaran
Merek
Keputusan
positif
Pembelian
(Brand
Awareness)
Uji t Hasil analisis uji t adalah sebagai
X2 = Persepsi Kualitas (Perceived Quality)
berikut :
10
1. Nilai t hitung pada variabel
dengan
tingkat
signifikansi
0,024.
Kesadaran Merek (X1) adalah 2,797
Karena nilai t hitung 2,301 > nilai t
dengan
0,006.
tabel 1,661 dan tingkat signifikansi
Karena nilai t hitung 2,797 > nilai t
0,024 < probabilitas signifikansi α =
tabel 1,661 dan tingkat signifikansi
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
0,006 < probabilitas signifikansi a =
Hal ini berarti variabel Asosiasi Merek
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
secara individual berpengaruh positif
Hal ini berarti variabel Kesadaran
dan
Merek secara individual berpengaruh
Pembelian konsumen.
positif
tingkat
dan
signifikansi
signifikan
terhadap
signifikan
terhadap
Keputusan
4. Nilai t hitung pada variabel
Keputusan Pembelian konsumen.
Loyalitas Merek (X4) adalah 3,903
2. Nilai t hitung pada variabel
dengan
tingkat
signifikansi
0,000.
Persepsi Kualitas (X2) adalah 3,156
Karena nilai t hitung 3,903 > nilai t
dengan
0,002.
tabel 1,661 dan tingkat signifikansi
Karena nilai t hitung 3,156 > nilai t
0,000 < probabilitas signifikansi α =
tabel 1,661 dan tingkat signifikansi
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
0,002 < probabilitas signifikansi α =
Hal ini berarti variabel Loyalitas Merek
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
secara individual berpengaruh positif
Hal
dan
ini
tingkat
signifikansi
berarti
variabel
Persepsi
signifikan
terhadap
Kualitas secara individual berpengaruh
Pembelian konsumen.
positif
Uji F
dan
signifikan
terhadap
Keputusan
Uji statistik F menunjukkan apakah
Keputusan Pembelian konsumen.
semua 3. Nilai t hitung pada variabel
variabel
independen
yang
dimasukkan dalam model mempunyai
Asosiasi Merek (X3) adalah 2,301
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen dikemukakan oleh
11
Ghozali (2005:65). Uji ini dilakukkan
dependen
Keputusan
dengan membandingkan antara nilai F
konsumen.
Pembelian
hitung dengan nilai F tabel dengan Simpulan dan Saran
menggunakan tingkat signifikan sebesar
Berdasarkan hasil penelitian dan
5%. Jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka secara bersama-sama
pembahasan yang telah dilakukan, maka
seluruh
dapat
variabel
mempengaruhi
independen
variabel
ditarik
kesimpulan
sebagai
parsial
variabel
dependen. berikut :
Selain itu, dapat juga dengan melihat
1.Secara
nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat
kesadaran merek (X1) berpengaruh
signifikansi = 5%), maka variabel independen
secara
berpengaruh dependen.
positif terhadap keputusan pembelian
bersama-sama
terhadap Sedangkan
jika
variabel
konsumen (Y). Hal ini berarti semakin
nilai
tinggi kesadaran konsumen terhadap
probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka
variabel
independen
suatu merek, maka semakin tinggi
secara
keputusan pembelian konsumen.
serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Secara parsial variabel Persepsi
Dari uji ANOVA atau Uji F diatas kualitas
didapat nilai F Hitung sebesar 41,855
(X2)
berpengaruh
dengan probabilitas 0,000. Karena F
terhadap
hitung 41,855 >
konsumen (Y) . Hal ini berarti semakin
F Tabel 2,47 dan
keputusan
positif
pembelian
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 tinggi
maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi
persepsi
kualitas
konsumen
terhadap suatu merek, maka semakin
Keputusan
Pembelian (variabel dependen) atau
tinggi keputusan pembelian konsumen.
dapat dikatakan bahwa seluruh variabel 3. Secara parsial variabel Asosiasi
independen yaitu Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek, dan
merek
Loyalitas Merek secara bersama-sama
terhadap
berpengaruh
terhadap
(X3)
berpengaruh
keputusan
positif
pembelian
variabel konsumen (Y). Hal ini berarti semakin
12
tinggi asosiasi suatu merek di benak konsumen,
maka
semakin
terutama meningkatkan
tinggi
asosiasi mereknya karena pada
keputusan pembelian konsumen.
saat ini teknologi terus berkembang
4. Secara parsial variabel loyalitas merek
(X4)
terhadap
berpengaruh
keputusan
pesat sehingga persaingan di dunia
positif
teknologi pun semakin ketat. Salah satu
pembelian
cara
yang
dapat
oleh
konsumen (Y). Hal ini berarti semakin
Blackberry
tinggi loyalitas konsumen terhadap
asosiasi
suatu merek, maka semakin tinggi
Blackberry
keputusan pembelian konsumen.
persepsi positif di benak konsumen
5.
Secara
simultan
variabel
untuk
dilakukan
konsumen adalah
meningkatkan pada
merek
menanamkan
bahwa Blackberry adalah produk yang
independen ekuitas merek yang terdiri
lebih
dari kesadaran merek, persepsi kualitas,
pesaingnya dan dengan harga yang
asosiasi merek, dan loyalitas merek
terjangkau. Karena itulah inovasi harga
mempengaruhi
perlu dilakukan.
variabel
dependen
berkualitas
daripada
merek
keputusan pembelian konsumen. Hal ini
Daftar Pustaka
berarti semakin tinggi tingkat ekuitas
Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity:
merek, maka semakin tinggi keputusan
Capitalizing
on
the
Value of a Brand Name. New pembelian konsumen.
York. The Free Press.
Berdasarkan hasil dan kesimpulan Aaker, David A., 1996.Building Strong
dalam penelitian ini Blackberry perlu
Brands New York. The free press membentuk dan meningkatkan ekuitas merek
agar
posisinya
bisa
sebagai
mempertahankan market
Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan
leader,
Nilai dari Suatu Merek. Cetakan
13
Pertama,
Jakarta:
Penerbit
Pustaka Utama
Mitra Utama. Ghozali, Imam. 2009, Aplikasi Analisis Algifari.
2000.
Analisis
Teori,Kasus,
Regresi
dan
:
Multivariate dengan program
Solusi.
SPSS,
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Membangun
ke
IV,
Semarang:UNDIP
Andi M. Sadat. 2009. Brand Belief; Strategi
Cetakan
Humdiana.
2005.
“Analisis
Merek
Elemen-Elemen Ekuitas Merek
Berbasis Keyakinan. Jakarta:
Produk Rokok Merek Djarum
Salemba Empat.
Black.”
Jurnal
Ekonomi
Perusahaan, Vol.12, No.1 Maret Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian
suatu
praktik.Jakarta:
2005.
pendekatan PT
Rinekan
Kotler, Philip dan K. L. Keller. 2007.
Cipta
Manajemen Pemasaran, Ed.12. jilid1. Jakarta: Indeks.
Astuti, Sri Wahjuni dan Cahyadi, I Gde. 2007.
“Pengaruh
Elemen
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power Of
Ekuitas Merek Terhadap Rasa
Brand: teknik mengelola Brand
Percaya Diri Pelanggan Di
Equity
Surabaya
Pengembangan Merek. Jakarta:
Atas
Pembelian Honda.”
Keputusan
Sepeda Majalah
Motor
Dan
Strategi
PT Gramedia Pustaka Utama
Ekonomi,
Tahun XVII, No.2 Agustus 2007.
Santosa, Budi Purbayu. 2005. Analisis statistic dengan Microsoft excel
Durianto,
Darmadi,
Sugiarto, dan
dan SPSS. Yogyakarta: Andi
Sitinjak, Tony. 2001. Strategi Menaklukkan Riset merek.
Ekuitas
Pasar
Melalui
Dan
Perilaku
Sugiyono.2006.
Metode
Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta
Cetakan
pertama.jakarta:Gramedia
Sugiyono.2007.
14
Statistika
untuk
penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono.2008.
Metode
penelitian
bisnis. Bandung : CV Alfabeta
Sugiyono.2009.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. bandung:Alfabeta
Sugiyono.2011.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. bandung:Alfabeta
Tim
penyusun.
2006.
Panduan
penulisan dan penilaian skripsi Universitas Negeri Surabaya. Unesa: Surabaya
www.bataviace.com , di akses 1 maret 2013 (online)
www. the-marketers. com, di akses 1 maret 2013 (online)
15