PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BAJU MEREK TANGKELEK DI KOTA PADANG Prima Winanda1, Irda1, Yulihar Mukhtar1 1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] P1:
[email protected] P2 :
[email protected] Abstract In this human life can not be separated from clothing because clothing needs one basic human needs. With the clothing business raises convection Tangkelek branded clothing. This study aims to determine the effect of product quality, price, distribution and brand equity on purchasing decisions Tangkelek brand clothes in the city of Padang. Sample this research is that people use or wear brand Tangkelek, where the sample size is 100 respondents. The sampling technique was 100 accidental sumpling. The type of data used is primary data obtained via questionnaires. The method of data analysis used is multiple linear regression analysis. From the results of hypothesis testing can be concluded that, the quality of the product and the price significantly influence purchasing decisions Tangkelek dress brand, distribution and brand equity while no significant effect. Keywords : Price, Produck, Distribution, Brand Equity and Purchasing Decisions Lokasi strategis memungkinkan ada persaingan dari distro yang memiki usaha sejenis seperti Predator, Anak Hiu dan Eiger. Oleh sebab itu masing-masing distro harus memiliki masing-masing strategi untuk menarik konsumen untuk memenangkan persaingan bisnis. Menyadari kondisi tersebut distro Tangkelek berusaha memperbaiki produk, harga, distribusi dan ekuitas merek. Karena itu Distro Tangkelek menciptakan tampilan produk yang khas dan menarik agar menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut, dan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.
PENDAHLUAN Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu daerah tujuan wisata Padang melakukan berbagai inovasi dengan membangun infrastruktur penunjang seperti hotel, pembaharuan daerah wisata dan pusat oleh-oleh seperti baju merek lokal. Salah satu bisnis konveksi yang menggunakan merek lokal adalah Tangkelek. Lokasi toko dapat dikatakan strategis karena terletak dekat dengan lokasi wisata dan tempat perkuliahan sehingga mudah untuk menemukannya. Jenis produk yang dihasilkan adalah baju kaos, jaket dan aneka pin dengan aneka merek yang mencerminkan merek lokal Sumatera Barat.
Hasil penelitian Ghanimata dan Kamal (2012) menyatakan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, yang artinya 1
semakin baik kualitas suatu produk maka tingkat untuk membeli suatu produk akan semakin tinggi. Begitu juga pengaruh harga juga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian Mahendra (2008) menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, yang artinya semakin berkualitas suatu promosi maka tingkat keputusanuntuk membeli suatu produk akan semakin tinggi. Hal ini sama halnya dengan konsep teori yang juga mengatakan bahwa Konsumen akan tertarik untuk membeli produk jika melihat tampilan produk tersebut menarik, dan akan melakukan pembelian ulang jika merasa puas dengan produk yang dapat memberikan pelayanan sesuai dengan harapan atau lebih. Tijptono (2008) mengatakan harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya ( produk, distribusi dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Selain itu Promosi yang baik diharapkan akan menjamin komunikasi antar produsen dan konsumen sehingga dengan menjalankan promosi yang tepat dan dikendalikan dengan baik akan dapat mempengaruhi dan menaikan tingkat pembelian konsumen. Perilaku konsumen merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan yaitu perilaku konsumen dalam melakukan pembelian (Swasta dan Irwan, 2001). Selain menawarkan produk yang berkualitas, kemampuan perusahaan dalam mengkomunikasikan produk kepada konsumen melalui kegiatan promosi juga penting. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan produk dan membujuk
konsumen untuk membeli (Stanton, 1996). Seperti yang diterapkan oleh Distro Tangkelek dalam meningkatkan penjualan produknya yang mampu mempengaruhi selera konsumen di Kota Padang. Hal tersebut terjadi karena faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian akhir dalam membeli suatu produk, yang diantaranya adalah dipengaruhi oleh kualitas produk (X1) harga (X2) distribusi (x3) dan ekuitas merek (x4). Menurut Kotler (2011:188) keputusan pembelian yaitu tindakan yang timbul melalui persepsi atau keunggulan yang terdapat dalam suatu produk tertentu. Keputusan pembelian merupakan tanggapan akhir yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Baju Merek Tangkelek di Kota Padang? 2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Baju Merek Tangkelek Kota Padang? 3. Apakah distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Baju Merek Tangkelek di Kota Padang? 4. Apakah ekuitas merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian Baju Merek Tangkelek di Kota Padang? LANDASAN TEORI Keputusan Pembelian 2
Schiffman dan Kanuk (2004) mendefenisikan bahwa keputusan adalah dalam sebuah keputusan untuk menentukan dua atau lebih mempunyai jalan lain terhadap pilihan. Seseorang pemasar harus menguasai berbagai hal yang dapat mempengaruhi pembeli dan mengembangkan suatu pengertian bagaimana sebenarnya seorang konsumen membuat keputusan. Pemasar haruslah mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan membeli, jenis–jenis membeli dan tahap-tahap dalam proses pembelian.
pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Sementara Sumarwan (2004), mendefinisikan keputusan sebagai pengambilan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternative. Menurut Enggel dkk, (1994) Keputusan pembelian adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian. Keputusan untuk membeli yang diambil oleh konsumen sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan.
Menurut Assauri (2002) mutu atau kualitas produk dipengaruhi oleh faktor yang akan menentukan bahwa mutu barang dapat memenuhi tujuannya, yaitu untuk meningkatkan volume penjualan. Mutu atau kualitas produk dipengaruhi oleh faktor yang akan menentukan bahwa mutu barang dapat memenuhi tujuannya yaitu untuk meningkatkan volume penjualan.
Menurut Kotler (2011) adapun tujuan kualitas produk adalah sebagai berikut mengusahakan agar barang hasil produksi dapat mencapai standar yang telah ditetapkan, mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin, mengusahakan agar biaya desain dari produksi tertentu menjadi sekecil mungkin, serta mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan, kunci untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan yang mampu menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas kelas dunia yang dapat memenangkan persaingan global.
Kualitas Produk Menurut Kotler dan Amstrong (2011:143) kualitas produk adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau
Harga Harga menurut Kotler dan Keller (2011) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan mengidentifikasikan harga dengan nilai. 3
Merupakan sejumlah nilai yang dipertukarkan oleh konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap pembeli (Umar, 2000).
pengembalian investasi, maka semakin baik perusahaan. Kemudian Orientasi penjualan dilihat dari pangsa pasar, merupakan penjualan produk perusahaan sebagai persentasi dari penjualan total untuk industri itu. Maksimalisasi penjualan, sasaran dari maksimalisasi penjualan adalah mengabaikan keuntungan, persaingan, dan lingkungan pemasaran asalkan penjualan meningkat. Selanjutnya Status quo, dilihat dari penetapan harga status quo mencari untuk mempertahankan harga yang telah ada atau menyesuaikan diri dengan harga persaingan.
Dari pengertiHaan harga di atas dapat kita simpulkan bahwa harga merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat berubah dengan cepat. Berbeda dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi. Kedua hal tersebut tidak dapat diubah atau disesuaikan dengan mudah dan cepat karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang.
Distribusi Kotler (2011) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri. Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya. Distribusi memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
Sasaran Penetapan Harga menurut Kotler dan Keller (2011) terdiri dari : orientasi keuntungan, orientasi penjualan, serta status quo. Orientasi keuntungan dilihat dari maksimalisasi keuntungan yaitu dengan cara menentukan harga agar total pendapatan menjadi sebesar mungkin relatif terhadap biaya total. Baik harga maupun keuntungan tergantung pada jenis lingkungan persaingan yang dihadapi oleh perusahaan, Keuntungan yang memuaskan merupakan suatu tingkat keuntungan yang masuk akal. Pencapaian keuntungan yang dapat memuaskan para pemegang saham dan manajemen, atau dengan kata lain, suatu tingkat keuntungan yang konsisten dengan tingkat resiko yang dihadapi oleh perusahaan. Serta target pengembalian investasi (ROI), ROI mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan aktiva yang ada. Semakin tinggi tingkat
Ekuitas Merek Beberapa pengertian merek (Brand) menurut para ahli adalah sebagai berikut: Brand adalah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasinya, yang ditujukan 4
untuk mengidentifikan dan mendeferensiasi barang atau layanan suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain. (Simamora, 2001:61). Brand adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh pesaing. (Aaker dalam Rangkuti, 2002:36). Merek sebenarnya adalah cermin dari janji yang diucapkan oleh produsen terhadap konsumen atas kualitas produk yang akan mereka hasilkan (Kotler, 2011:257) . Menurut Kotler (2011:263), Brand Equity sangat berkaitan dengan seberapa banyak pelanggan suatu merek merasa puas dan merasa rugi bila berganti merek (brand switching), menghargai merek itu dan menganggapnya sebagai teman, dan merasa terikat kepada merek itu. Menurut Kotler (2009:263), ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa yang dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat didefenisikan brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau kontrak kepercayaan dari produsen kepada konsumen dengan menjamin konsistensi bahwa sebuah produk akan selalu dapat menyampaikan nilai yang diharapkan konsumen dari sebuah produk.
Merek dapat bermanfaat bagi pelanggan, perantara, produsen, maupun publik (Simamora, 2001:62). Menurut Temporal dan Lee (2002:44), alasan merek merupakan hal yang penting bagi konsumen adalah dikarenakan: Merek memberikan pilihan, merek memudahkan keputusan, merek memberi jaminan kualitas, merek memberikan pencegahan resiko, merek memberikan alat untuk mengekspresikan diri. Pengembangan Hipotesis Kualitas Produk Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A yang meneliti tentang pengaruh marketing mix 7p terhadap proses keputusan pembelian produk klinik kecantikan Teta di Surabaya. Dari hasil uji hipotesis di temukan bahwa produk berpengaruh postif terhadap proses keputusan pembelian produk klinik kecantikan Teta di Surabaya. Dari penelitian yang telah di lakukan sebelumnya tersebut, maka dalam penelitian ini di usulkan hipotesis sebagai berikut : H1: Kualitas Produk Berpengaruh Terhadap Proses Keputusan Pembelian Baju Merek Tangkelek Di Kota Padang Harga Menurut Monroe (2005) menyatakan bahwa harga merupakan 5
pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak (Engel, Blackwell dan Miniard, 1996). Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu (Schifman and Kanuk, 2001). Fitri Komalasari yang meneliti tentang pengaruh bauran pemasaran terhadap proses keputusan pembelian produk handphone Nokia Eseries di Depok. Dari hasil uji hipotesis di temukan bahwa harga berpengaruh postif terhadap proses keputusan pembelian pada produk handphone Nokia Eseries di Depok. Dari penelitian yang telah di lakukan sebelumnya tersebut, maka dalam penelitian ini di usulkan hipotesis sebagai berikut : H2: Harga Berpengaruh Terhadap Proses Keputusan Pembelian Baju Merek Tangkelek Di Kota Padang
Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya. Distribusi memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Fitri Komalasari yang meneliti tentang pengaruh bauran pemasaran terhadap proses keputusan pembelian produk handphone Nokia Eseries di Depok. Dari hasil uji hipotesis di temukan bahwa distribusi berpengaruh postif terhadap proses keputusan pembelian pada produk handphone Nokia Eseries di Depok. Dari penelitian yang telah di lakukan sebelumnya tersebut, maka dalam penelitian ini di usulkan hipotesis sebagai berikut : H3: Distribusi Berpengaruh Terhadap Proses Keputusan Pembelian Baju Merek Tangkelek Di Kota Padang. Ekuitas Merek Menurut Kotler (2011:261), Brand Equity sangat berkaitan dengan seberapa banyak pelanggan suatu merek merasa puas dan merasa rugi bila berganti merek (brand switching), menghargai merek itu dan menganggapnya sebagai teman, dan merasa terikat kepada merek itu. Menurut Kotler (2011:263), ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa yang dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Oon Boy M S Pane dan Endang Sulistya Rini yang meneliti tentang pengaruh brand equity terhadap proses keputusan pembelian flash dish merek
Distribusi Kotler (2011: 96) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri. 6
Kingstone di kalangan mahasiswa AMIK MBP Medan. Dari hasil uji hipotesis di temukan bahwa brand equity berpengaruh postif terhadap proses keputusan pembelian dish merek Kingstone di kalangan mahasiswa AMIK MBP Medan. Dari penelitian yang telah di lakukan sebelumnya tersebut, maka dalam penelitian ini di usulkan hipotesis sebagai berikut : H4: Ekuitas Merek Berpengaruh Terhadap Proses Keputusan Pembelian Baju Merek Tangkelek Di Kota Padang.
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah accidental sumpling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan / insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel dari populasi diatas adalah konsumen yang pernah membeli baju merek Tangkelek di Kota Padang. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Secara umum pada penelitian ini dapat dikelompokan variabel penelitian yang akan diuji adalah sebagai berikut :
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2003) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasinya adalah konsumen yang pernah membeli baju merek Tangkelek di Kota Padang. Sampel dapat didefinisikan sebagai suatu bagian yang ditarik dari populasi (Istijanto 2005). Penentuan jumlah sampel menurut Sekaran (2000), yang memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil maka ukuran sampel yang ideal dan respresentatif adalah tergantung pada jumlah variabel dikalikan 15 sampai 20 . Dengan demikian sampel minimal untuk penelitian ini yang memiliki 4 variabel bebas dan 1 variabel terikat , sehingga sampel menjadi sebanyak 5 x 20 = 100 orang. Dalam penelitian ini akan digunakan jumlah sampel minimal sebesar 100 responden.
Variabel Dependen Keputusan Pembelian (y) Keputusan pembelian adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian. Indikator variabel dari keputusan pembelian yaitu : a. Kebutuhan b. Informasi c. Evaluasi d. Keputusan pembelian Variabel Independen a. Kualitas Produk (X1) Menurut Kotler dan Keller (2011) kualitas produk adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Indikator variabel dari kualitas produk yaitu : a. Mutu dan Kualitas
Metode pengambilan sampel 7
b. Kemudahan c. Keamanan d. Tahan Lama
d. Kualitas merek Metode Analisis
b.
Harga (X2) Harga menurut Kotler dan Keller (2011) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Indikator yang digunakan yaitu: a. Kestabilan harga b. Harga discount c. Harga jual
Untuk
menjawab
atau
membuktikan kebenaran hipotesis maka dilakukan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Pada tahapan tersebut pengujian data dilakukan dengan bantuan alat uji statistik, Tahapan yang dilakukan adalah:
c.
Distribusi (X3) Kotler (2011) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Indikator yang digunakan adalah :
1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas 3. Analisis Deskriptif 4. Uji Asumsi Klasik 5. Uji Hipotesis
a. Saluran distribusi
PEMBAHASAN
b. Lokasi
Profil Umum Responden Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat dikelompokan demografis umum yang dimiliki responden yang berpartisipasi di dalam penelitian ini seperti terlihat pada sub bab di bawah ini:
c. Fasilitas a. Ekuitas Merek Menurut Kotler (2011), ekuitas b. merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa yang dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Indikator yang digunakan yaitu :
Profil Responden Berdasarkan Gender Berdasarkan pengelompokan data yang didasarkan pada tabulasi data dapat dikelompokan responden yang berpartisipasi di dalam penelitian ini berdasarkan gender seperti terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Gender
a. Kesadaran merek b. Asosiasi merek
Gander
c. Persepsi
Laki-laki Perempuan 8
Jumlah 68 32
Persentase 68 % 32 %
Total 100 Sumber Lampiran 3
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Hipotesis Variabel Sig Alpha Kesimpulan Penelitian Produk 0,000 0,05 Signifikan Harga 0,000 0,05 Signifikan Distibusi 0,785 0,05 Tidak signifikan E. Merek 0,404 0,05 Tidak signifikan Sumber : Lampiran 5 Dari tabel terlihat hasil pengujian untuk variabel kaulitas produk (X1) diperoleh nilai Sig. 0.000, sedangkan dalam pengujian menggunakan alpha sebesar 0,05 hal ini berarti nilai Sig. 0.00 < 0,05 sehingga keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baju merek Tangkelek di kota Padang. Untuk variabel independen yang kedua, dari tabel terlihat hasil pengujian untuk variabel harga (X2) diperoleh nilai Sig. 0,000, sedangkan dalam pengujian menggunakan alpha sebesar 0,05 hal ini berarti nilai Sig. 0.001 < 0,05 sehingga keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli baju merek Tangkelek di kota Padang. Untuk variabel independen yang ketiga, dari tabel terlihat hasil pengujian untuk variabel distribusi (X3) diperoleh nilai Sig. 0,785, sedangkan dalam pengujian menggunakan alpha sebesar 0,05 hal ini berarti nilai Sig. 0,785 > 0,05 sehingga keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak maka dapat disimpulkan bahwa distribusi tidak berpengaruh
100 %
Pada tabel terlihat sebagian besar responden yang berpartisipasi adalah mereka yang bergender laki-laki yaitu berjumlah 68 orang sedangkan sisanya sebanyak 32 orang responden lainnya bergender perempuan. Hasil deskriptif responden menujukan adanya kecenderungan konsumen laki-laki untuk melakukan keputusan pembelian terhadap baju merek Tangkelek di kota Padang. Profil Umum Responden Berdasarkan Usia Sesuai dengan tahapan tabulasi data yang telah dilakukan, dapat dikelompokan Fakultas mahasiswa yang berpartisipasi di dalam penelitian ini seperti terlihat pada tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Fakultas Usia Jumlah Persentase 20-25 24 26-30 48 31-35 23 >35 8 Total 100 Sumber Lampiran 3
24 % 48 % 23 % 8% 100 %
Pada Tabel 4.2 terlihat terdapat variasi umur dari responden. Didalam proses penyebaran kuesioner responden yang tinggi berada pada usia 26-30 tahun yaitu sebanyak 48 orang sedangkan paling rendah pada usia diatas 30 tahun yaitu : 8 orang. Analisis Stastistik Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan ditemukan ringkasan hasil pengujian seperti yang terlihat pada tabel 4.15: 9
signifikan terhadap keputusan membeli baju merek Tangkelek di kota Padang. Untuk variabel independen yang keempat, dari tabel terlihat hasil pengujian untuk variabel ekuitas merek (X4) diperoleh nilai Sig. 0,404, sedangkan dalam pengujian menggunakan alpha sebesar 0,05 hal ini berarti nilai Sig. 0,404 > 0,05 sehingga keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak maka dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli baju merek Tangkelek di kota Padang.
keputusan pembelian produk kecantikan Teta di Surabaya.
klinik
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan pembelian (H2) Pengujian hipotesis kedua harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baju tangkelek, penelitian ini juga didukung oleh Fitri Komalasari yang meneliti tentang pengaruh bauran pemasaran terhadap proses keputusan pembelian produk handphone Nokia Eseries di Depok. Dari hasil uji hipotesis di temukan bahwa harga berpengaruh postif terhadap proses keputusan pembelian pada produk handphone Nokia Eseries di Depok.
Pembahasan Berdasarkan kepada analisis hasil penguijan hipotesis dapat diajukan beberapa pembahasan penting yang merupakan inti dari penelitian ini seperti terlihat pada sub bab di bawah ini:
Pengaruh Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian (H3) Pengujian hipotesis ketiga distribusi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian baju tangkelek, penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Fitri Komalasari yang meneliti tentang pengaruh bauran pemasaran terhadap proses keputusan pembelian produk handphone Nokia Eseries di Depok. Dari hasil uji hipotesis di temukan bahwa distribusi berpengaruh postif terhadap proses keputusan pembelian pada produk handphone Nokia Eseries di Depok.
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (H1) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama terbukti bahwa kualitas produk memilki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen untuk membeli baju Tangkelek di kota Padang, hasil yang diperoleh terjadi karena konsumen sebelum membeli memiliki referensi, pengetahuan, proses pembelajaran hingga pengalaman dalam membeli baju tangkelek di kota padang. Hasil yang diperoleh didalam penelitian ini didukung oleh penelitian Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A yang meneliti tentang pengaruh marketing mix 7p terhadap proses keputusan pembelian produk klinik kecantikan Teta di Surabaya. Dari hasil uji hipotesis di temukan bahwa produk berpengaruh postif terhadap proses
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian (H4) Pengujian hipotesis keempat ekuitas merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian baju tangkelek, penelitian ini tidak di dukung oleh penelitian Oon Boy M S Pane dan Endang Sulistya Rini yang meneliti tentang pengaruh brand equity terhadap proses keputusan pembelian flash dish merek 10
Kingstone di kalangan mahasiswa AMIK MBP Medan. Dari hasil uji hipotesis di temukan bahwa brand equity berpengaruh postif terhadap proses keputusan pembelian dish merek Kingstone di kalangan mahasiswa AMIK MBP Medan.
maka baju tangkelek untuk terus berupaya meningkatkan kualitas produk dan memberikan harga yang sesuai hal ini memiliki pengaruh yang sangat berarti dalam meningkatkan konsumen untuk membeli baju Tangkelek di kota Padang.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan jawaban dari permasalahan yang dibahas di dalam penelitian ini yaitu :
Saran Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat diajukan beberapa saran yang dapat memberikan manfaat positif bagi : 1. Bagi perusahaan disarankan untuk terus menjaga kualitas produk, memberikan kualitas yang terbaik untuk para konsumen, saran ini penting untuk meningkatakan keputusan pembelian baju Tangkelek di kota Padang. 2. Bagi perusahaan disarankan untuk terus memberikan harga yang sesuai dengan para konsumen dan memberikan discount harga untuk meningkatkan konsumen membeli baju Tangkelek di kota Padang. 3. Bagi perusahaan disarankan untuk memperluas saluran distribusi untuk konsumen agar mudah untuk menemukan dan membeli baju Tangkelek di kota Padang. 4. Bagi perusahaan disarankan untuk terus meningkatkan ekuitas merek dan memberikan nilai tambah terhadap merek untk para konsumen agar konsumen merasa puas dengan menggunakan baju merek Tangkelek di kota Padang.
1. Kualitas produk Berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baju tangkelek di kota Padang. 2. Harga Berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baju tangkelek di kota Padang. 3. Distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baju tangkelek di kota padang. 4. Ekuitas merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baju tangkelek di kota Padang. Implikasi dan Saran Impilkasi Berdasarkan hasil penelitian yang memperlihatkan kesimpulan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diajukan implikasi bagi perusahaan. Dalam upaya meningkatkan keputusan pembelian di masa yang akan datang, 11
Sekaran, Uma. 2000. Research Methods For Business. New York
DAFTAR PUSTAKA
-----------------, 2006. Research Methods For Business. New York
Assauri,Sofian.2002.Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi. Rajawali Pers: Jakarta.
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi, Cetakan ke-4. Jakarta : Kencana.
Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta : Edisi Pertama, Andi.
Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Business Recovery.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Fahlefi, Ari Resza. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi Dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Koran (Studi Kasus Pada Koran Harian Pagi Radar Tegal). Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank, Semarang. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1 No. 1 Oktober.
Simamora, Bilson, 2003. Aura Merek: 7 Langkah membangun merek yang kuat. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Tarsito, Bandung.
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen: Implikasi pada strategi pemasaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Alfabeta, Bandung
Ghozali, Imam, 2002. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Sugiono, Eri Wibowo, 2004. Statistik Untuk Penelitian dan Aplikasinya Dengan SPSS 10.0 For Windows, Cetakan Keempat, Alfabeta, Bandung.
Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrik Dasar. Erlangga.
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia, Bogor.
Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Tjiptono, Fandy, 2005. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Andi, Yogyakarta. --------------------. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta : Andi.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisi Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Erlangga.
Umar, Husein, 2000, Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. ----------------- 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brand: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS. Edisi Kedua. Jakarta: Elex Media Komputindo. Schiffman, Leon G and Leslie Lazar Kanuk. 2001. Consumer Behavior. Seven Edition. NewJersey: Prentice Hall, Inc. 12