PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK ANTARPRIBADI PADA KARYAWAN PT. PERTAMINA HULU ENERGI-WEST MADURA OFFSHORE, JAKARTA
Zeannette Georgia Zettiara Besare PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, Jakarta Jl. Letjen. TB. Simatupang, Kav.99, Jakarta 12150 021-29547500
[email protected] Zeannette Georgia Z Besare Handy Martinus S.T.,M.M.
ABSTRACT
The purpose of the research is to get a comprehensive data and information about the influence of interpersonal communication on interpersonal conflict resolution in PT. Pertamina Hulu Energi - West Madura Offshore, Jakarta. The research method that has been used is a quantitative research method. The analysis is done by giving a questionnaire to correspondents and then the result is counted. The level of interpersonal communication on the relationship between interpersonal conflict resolution in PT. Pertamina Hulu EnergiWest Madura Offshore is 70.8% which is can be categorized in high level category. The conclusion is, the employees of PT. Pertamina Hulu Energi – West Madura Offshore Jakarta has a well-established interpersonal communication with co-workers and that affect the interpersonal conflict resolution that ever happened. Keywords: Interpersonal Communication, Interpersonal Conflict, PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, Jakarta employees ABSTRAK
50 Penelitian bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai pengaruh komunikasi interpersonal terhadap penyelesaian konflik antarpribadi pada karyawan PT. Pertamina Hulu Energi – West Madura Offshore, Jakarta. Metode penelitian yang telah dilakukan adalah metode penelitian kuantitatif. Analisis dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada koresponden kemudian hasilnya dihitung. Tingkat hubungan antara komunikasi interpersonal terhadap penyelesaian konflik antarpribadi pada karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore adalah 70,8% yaitu dalam kategori sangat tinggi. Disimpulkan, karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore Jakarta memiliki komunikasi interpersonal yang terbangun baik dengan sesama rekan kerja dan hal tersebut memperngaruhi penyelesaian konflik antarpribadi yang pernah terjadi.(ZGZB) Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Konflik Antarpribadi, Karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, Jakarta.
PENDAHULUAN Dalam suatu organisasi, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang paling tepat dalam menyelesaikan sebuah konflik karena komunikasi interpersonal bersifat langsung dan dua arah yang artinya antara komunikator dan komunikan dapat saling memberikan timbal balik atau feed back secara langsung.Kenneth Wexley (2005 : 229) menyatakan konflik adalah suatu perselisihan atau perjuangan di antara dua pihak yang ditandai dengan menunjukkan permusuhan secara terbuka dan atau mengganggu dengan sengaja pencapaian tujuan pihak yang menjadi lawannya. Konflik dapat terjadi antara individu dalam suatu kelompok, antara orang dengan pemimpinnya, di antara dua department atau lebih dalam satu organisasi, antar personalia staf dan lini dan antara serikat buruh dengan manajemen.) Manajemen konflik yang baik dan efektif sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang mengalami konflik. Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang terlihat yaitu adanya sikap menghindar dari konflik yang terjadi antara 2 atau lebih pihak yang membuat konflik antarpribadi tidak terselesaikan secara tuntas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dalam Terhadap Penyelesaian Konflik Antarpribadi Pada Karyawan PT. Pertamina Hulu Energi - West Madura Offshore, Jakarta. Dalam penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti lainnya seperti ; Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja (Marta Ratih Kusumaningsih, Oliveia Prabandini Mulyana, 2013) dan Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Pasutri dengan Keharmonisan Dalam Pernikahan (Nyoman Riana Dewi, Hilda Sudhana, 2013) juga menyatakan adanya hubungan dan pengaruh yang signifikan antara komunikasi interpersonal terhadap beberapa faktor dalam kehidupan seseorang, dinyatakan dengan metode yang sama yaitu Menggunakan jenis penelitian kuantitatif, menggunakan uji validitas, korelasi, reliabilitas, normalitas, dan uji linearitas. Dan pada penelitian ini dijelaskan bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal pada penyelesaian konflik antarpribadi yang pada akhirnya juga berperngaruh pada lingkungan kerja. Menggunakan teori karakteristik komunikasi dalam komunikasi interpersonal (Dasrun
Hidayat, 2012 : 44-46) : 1.
2.
3.
Komunikasi interpersonal bersifat dialogis, dalam arti dalam arus balik antara komunikator dengan komunikan terjadi langsung atau tatap muka sehingga pada saat itu juga komunikator dapat mengetahui secara langsung tanggapan dari komunikan dan secara pasti akan mengetahui apakah komunikasinya positif, negatif, dan berhasil atau tidak. Komunikasi interpersonal melibatkan jumlah orang terbatas. Artinya, komunikasi interpersonal hanya melibatkan dua orang atau tiga orang lebih dalam berkomunikasi. Jumlah yang terbatas ini mendorong terjadinya keintiman dengan lawan komunikasi. Komunikasi interpersonal terjadi secara spontan. Sering terjadi tanpa ada perencanaan atau direncanakan. Sebaliknya, komunikasi terjadi secara tiba-tiba, tanpa terstruktur dan mengalir secara dinamis.
51 4.
5.
6.
Komunikasi interpersonal bersifat keterbukaan, yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.Keterbukaan sangat berpengaruh dalam menumbuhkan komunikasi antar pribadi yang efektif. Komunikasi interpersonal bersifat positif. Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.Komunikasi interpersonal bersifat empati. Merasakan apa yang dirasakan orang lain. Komunikasi interpersonal dapat berlangsung kondusif apabila komunikator menunjukkan rasa empati pada komunikan. Surya (Sugiyo, 2005) mendefinisikan bahwa empati adalah sebagai satu kesediaan untuk memahami orang lain secara baik.
Dan untuk teori konflik menggunakan teori Joseph A. Devito, yaitu Adapun dimensi manajemen konflik yang efektif adalah sebagai berikut : 1. Berkelahi secara sportif. Pada hubungan antarpribadi, kiita tahu di mana garis batas yang harus ditarik khususnya dalam hubungan yang berlangsung lama. Setiap individu harus saling menjaga agar hanya akan menyerang daerah yang tidak menyakiti pihak lawan dan yang tidak akan menyebabkan semakin parahnya konflik. 2. Bertengkar secara aktif Maksud bertengkar secara aktif adalah merencanakan peran aktif di dalam konflik antarpribadi, dan tidak menghindar dari konflik karena akan menyebabkan konflik akan semakin lama diselesaikan. 3. Bertanggung jawab atas pikiran dan perasaan diri. Jika seseorang sedang tidak sependapat dengan orang lain, maka haruslah individu itu bertanggung jawab atas perasaannya dengan tidak mengelakkan tanggung jawab perasaanya. Bertanggung jawab secara eksplisit. 4. Langsung dan spesifik Langsung dan spesifik disini maksudnya adalah memusatkan atau fokus pada konflik yang saat itu terjadi, dan dengan pada seseorang yang memang menjadi lawan konflik yang terkait. 5. Humor untuk meredakan ketegangan Humor dapat memperparah keadaan konflik apabila digunakan untuk menjatuhkan lawan, dan dapat berlaku sebaliknya apabila dijadikan sebagai strategi untuk memenangkan konflik. METODE PENELITIAN ini menggunakan paradigma sederhana. Paradigma penelitian ini terdiri atas Penelitian satu variabel independen atau variabel bebas dan variabel dependen atau variabel terikat. ini menggunakan paradigma sederhana. Paradigma penelitian ini terdiri atas Penelitian satu variabel independen atau variabel bebas dan variabel dependen atau variabel terikat. Dalam penelitian ini langkah-langkah penelitian yang dilakukan : 1.
Melakukan pengumpulan data, yaitu data primer yang dilakukan dengan kuesioner, dan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan.
2.
Data yang didapat kemudian digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel yang diuji, yaitu Komunikasi Interpersonal (X) dan Penyelesaian Konflik Antar Karyawan (Y) sebagaimana yang telah diuraikan dalam identifikasi masalah.
52 3.
Dari analisis di atas, jika terdapat perngaruh yang kuat dari komunikasi interpersonal terhadap penyelesain konflik antar karyawan, maka benar terbukti bahwa komunikasi interpersonal mempengaruhi penyelesaian masalah antar karyawan PT. Pertamina Hulu Energi - West Madura Offshore, Jakarta.
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh karyawan PT. Pertamina Hulu Energi – West Madura Offshore, Jakarta, yang berjumlah 750 karyawan. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Simple Random Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Penelitian ini menggunakan simple random sampling karena pengambilan sampel populasi dilakukan secara acak kepada seluruh karyawan PT. Pertamina Hulu Energi - West Madura Offshore, Jakarta, tanpa memperhatikan strata dan jabatan atau posisi di dalam perusahaan. Penelitian ini menggunaka uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, koefisien korelasi, koefisien determinasi, analisis regresi, dan uji hipotesis. HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan pengujian yang diajukan dalam penelitian ini seluruhnya dapat diterima. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh komunikasi interpersonal terhadap penyelesaian konflik antarpribadi pada karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore memiliki hubungan yang positif. Semakin baik komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh setiap karyawan, maka akan lebih mudah untuk menyelesaikan masalah antarpribadi. Dengan komunikasi interpersonal yang baik antar karyawan, dan penyelesaian masalah antarpribadi yang tidak didiamkan berlarut lama akan berdampak positif juga terhadap kinerja antar kayawan, produktifitas dalam bekerja, motivasi kerja pun meningkat, dan perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang semakin banyak. Hasil indeks yang diperoleh dari pernyataan tiap dimensi variabel X di atas sebesar 86,20%, artinya komunikasi interpersonal pada karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore sangat tinggi. Pada perhitungan validitas variabel X (Komunikasi Interpersonal) memiliki nilai R hitung > R tabel (0,2449). Hal tersebut menunjukan bahwa poin pertanyaan yang diberikan telah memenuhi syarat validitas. Hasil indeks yang diperoleh dari pernyataan tiap dimensi variabel Y di atas sebesar 62,35% artinya penyelesaian konflik antarpribadi pada karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, Jakarta, dengan komunikasi interpersonal, sangat tinggi. Pada perhitungan validitas variabel X (Komunikasi Interpersonal) dan variabel Y (Penyelesaian Masalah Antarpribadi) memiliki nilai R hitung > R tabel (0,2449). Hal tersebut menunjukan bahwa poin pertanyaan yang diberikan telah memenuhi syarat validitas. Dari hasil perhitungan reliabilitas, diketahui bahwa variabel X (komunikasi interpersonal) dan Y (penyelesaian konflik antarpribadi) adalah reliabel. Nilai cronbach alpha variabel X (komunikasi interpersonal) 0,881 dan nilai cronbach alpha variabel y (penyelesain konflik antarpribadi) 0,791. Maka berdasarkan pada tingkat reliabilitas berdasarkan nilai Alpha dapat diartikan bahwa variabel X dan Y tersebut memiliki tingkat reliabialitas di dalam skala Reliabel. Variabel X memiliki hasil normalitas sebesar 0,089 yang memiliki nilai yang lebih besar dari 0,05, begitu juga dengan variabel Y yang memiliki nilai sebesar 0,061 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa hubungan antar variabel komunikasi interpersonal dengan variabel penyelesaian konflik antarpribadi memiliki hubungan yang kuat, yakni 0,842. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi, diketahui bahwa pengaruh variabel X (Komunikasi Interpersonal) terhadap variabel Y (Penyelesaian Masalah Antarpribadi) sebesar 70,8%. Dari hasil regresi nilai komunikasi interpersonal adalah 0,534 menyatakan bahwa semakin tinggi komunikasi interpersonal karyawan akan meningkatkan penyelesaian konflik antarpribadi pada karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, Jakarta. Dimana konstan 1,807 menyatakan bahwa komunikasi interpersonal sama dengan 0, maka kepuasan konsumen adalah 0,534. Jadi setiap perubahan dari satuan nilai X akan memberikan perubahan sebesar 0,534 pada Y.
53
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh penulis yang telah disajikan di bab 4 sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang penulis dapatkan, yaitu : 1.
2.
Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal antara komunikasi interpersonal dengan penyelesaian konflik antarpribadi pada karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, Jakarta, dengan H : 2,154 > 1,987, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi interpersonal terhadap penyelesaian konflik antarpribadi pada karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, Jakarta, dengan H : 2,154 > 1,987, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Saran Kepada peneliti lain yang ingin meneiliti dibidang komunikasi interpersonal dan penyelesaian konflik antarpribadi, berikut beberapa saran yang dapat diberikan : 1.
2.
Meneliti lebih luas untuk mengetahui pengaruh, hubungan antara Komunikasi Interpersonal dan Penyelesaian Konflik Antarpribadi Pada Karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, Jakarta. Dikarenakan hasil penelitian terdapat 70,8% pengaruh, maka akan lebih baik peneliti selanjutnya bisa meneliti sisanya yaitu 29,2% untuk dapat mengetahui factor lain yang mempengaruhi penyelesaian konflik antarpribadi. Salah satu contohnya adalah kegiatan Team Building yang diadakan setiap tahun di PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, Jakarta. Kegiatan Team Building dapat menjadi salah satu sarana yang tepat untuk para karyawan mau tidak mau, atau suka tidak suka harus saling berinteraksi satu dengan yang lain secara intensif selama 3 hari 2 malam, dan dalam beberapa program kegiatan mengharuskan kerjasama. Dalam moment itulah kemungkinan pihak pihak berseteru bisa mengambil waktu untuk menyelesaikan konflik antarpribadi yang terjadi.
Berdasarkan hasil penelitian, karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore mempunyai komunikasi interpersonal yang sangat baik dengan sesama rekan kerja, oleh karena itu beberapa saran yang dapat diberikan kepada karyawan PT. Pertamina Hulu Energi-West Madura Offshore, Jakarta adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Terus meningkatkan intensitas dialogis dalam arti arus balik antara komunikator dengan komunikan terjadi langsung atau tatap muka. Membangun keintiman dengan sesama rekan kerja. Lebih cenderung bersikap terbuka dengan sesama rekan kerja Bersedia untuk memahami orang lain, dan mau menciptakan situasi kondusif dengan sesama rekan kerja. Mengetahui batasan dalam hubungan yang berlangsung lama agar terhindar dari situasi menyakiti pihak lawan. Tidak menghindar dari permasalahan.
54 7. 8. 9.
Menyelesaikan langsung permasalahan yang ada dengan pihak lawan yang terkait Mau bertanggung jawab atas apa yang dirasakan Menggunakan humor untuk meredakan ketegangan.
REFERENSI Devito,
Joseph A.(2011).Komunikasi Antarmanusia. Tangerang : KARISMA
Hidayat,
Dasrun.(2012). Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Wexley,
Kenneth.N., & Yuki, Gary A.(2005). Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Jakarta : Rineka Cipta.
Dewi, Nyoman Riana., Sudhana, Hilda. (2013). Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Pasutri Dengan Keharmonisan Dalam Pernikahan. Jurnal Psikologi Universitas Udayana. 1 (1). 22-31 Kusumaningsih, Marta Ratih., Mulyana Prabandini, Oloveia. (2013). Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja. Jurnal Komunikasi Universitas Negeri Surabaya. 2 (1). 1-7
RIWAYAT PENULIS Zeannette Georgia Zettiara Besare lahir di kota Jakarta pada 13 Januari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication pada tahun 2014.
55