ISSN 2337-6686 ISSN-L 2338-3321
PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BIRO PERJALANAN WISATA "PANEN TOUR"
Susiati Purwaning Utami STIA Yappann E-mail:
[email protected] Abstrak: Pengembangan tenaga kerja terdidik dan terlatih bertitik tolak pada dua hal yakni: (1) kepentingan perusahaaan dan kepentingan tenaga kerja itu sendiri. Kepentingan perusahaan untuk mengadakan pengembangan tenaga kerja yang terlatih dan terdidik adalah meningkatkan efisiensi kerja. Kepentingan tenaga kerja yang bersangkutan adalah peningkatan kompetensi diri (core competency), melalui peningkatan komunikasi interpersonal, pemberian motivasi serta adanya kepemimpinan yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, (2) pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, (3) pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan, (4) pengaruh kepemimpinan, motivasi dan komunikasi interpersonal secara simultan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada PT. Panen Tour, yang bergerak pada jasa travel dan biro perjalanan wisata yang mengutamakan kepuasan pelanggan dengan menyediakan jasa travel yang terbaik dan terpercaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan populasi karyawan sebanyak 185 orang karyawan pada Panen Tour, jumlah sampel sebanyak 65 orang secara random. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi, regresi serta uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada biro perjalanan wisata “Panen Tour”, (2) terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan pada biro perjalanan wisata "Panen Tour", (3) terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan pada biro perjalanan wisata "Panen Tour", (4) terdapat hubungan positif kuat dan signifikan secara simultan antara kepemimpinan, motivasi dan komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan pada biro perjalanan wisata "Panen Tour". Kata Kunci: kepemimpinan, motivasi, komunikasi interpersonal dan kinerja karyawan Abstract: Development of labor and trained on two things namely the interests of the company and the interests of the labor Business – starting dotted well – educated self. The interest of the company to hold the development of labor trained and well – educated is improving work efficiency. The interest of the labor concerned is an increase in competence oneself, through the increase of communications interpersonal, granting the motivation as well as the leadership of the right. The purpose of the research are of: (1) to know the influence of the leadership toward the performance of the employees, (2) to know influence the motivation of the performance of the employees, (3) to know influence communication interpersonal of the performance of the employees, and the last (4) to know influence leadership, motivation and communication interpersonal simultaneous against performance of the employees on a travel bureau. The research was conducted in PT. Panen Tour, engaged in services and travel agency tours, give priority to customers satisfaction with providing services travel best and travel trustworthy. The research used method quantitative with a population of the employees as much as 185 the person on PT. Panen Tour, with the amount of the sample as much as 65 the employees by random, the engineering data analysis use the test correlation, regression as well as the test hypothesis. The result show (1) that there are positive relationship among leadership significant analysis to performance of employment on a travel bureau “Panen Tour”, (2) There are positive relationship significant between motivation to performance of employment on a travel bureau “Panen Tour”, (3) There are positive relationship significant between communication interpersonal to performance of employment on a travel bureau “Panen Tour”, (4) There are positive relationship significant simultaneous between leadership, motivation, communication interpersonal to performance of employment on a travel bureau “Panen Tour”. Key words: leadership, motivation, communication interpersonal and performance of employment.
konsumen. Dalam hubungannya tersebut seringkali banyak diwarnai oleh kesalahpahaman, bahkan tidak menutup kemungkinan kadang-kadang disertai pertentangan secara terbuka misalnya antara atasan dan bawahan, antara pemilik saham dan pimpinan perusahaan, antara produsen dengan konsumen atau pemakai jasa, antara industri dan masyarakat lingkungannya. Tanggung jawab meningkatkan hubungan kerjasama
PENDAHULUAN Latar belakang penelitian ini adalah bahwa kondisi hidup manusia yang senderung saling ketergantungan satu sama lainnya, dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, terutama di bidang Ekonomi dan Teknologi. Untuk itu dibutuhkan hubungan yang diawali oleh sikap saling percaya, saling tergantung antara perusahaan dengan pemerintah, organisasi sosial maupun masyarakat Jurnal Ilmiah WIDYA
1
Volume 3 Nomor 1 Januari-Agustus 2015
Susiati Purwaning Utami, 1 - 9
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan pada Biro Perjalanan Wisata "Panen Tour"
bisnis bagi biro perjalanan untuk memajukan pariwisata, yang pada akhirnya dapat memarakkan kehidupan birobiro perjalanan itu sendiri. Biro perjalanan untuk wisata memerlukan tata kerja yang dapat menjamin efisiensi kerja sehingga dapat memberikan pelayanan yang sebaik - baiknya kepada pemakai jasa tersebut. Oleh karena itu hubungan antar personel di dalam perusahaan biro perjalanan sangat penting. Hubungan personal di sini adalah hubungan sesama pegawai baik atasan dengan bawahan maupun sebaliknya, dan hubungan biro perjalanan dengan instansi–instansi yang terkait. Pengelolaan perusahaan sangat bergantung pada efektivitasnya organisasi yang tergantung pada kualitas kepemimpinan. Kepemimpinan adalah proses dimana seorang pemimpin menciptakan visi, strategi dan mempengaruhi sikap dan perilaku pengikut untuk merealisasikan visi, sehingga tercipta satu iklim yang akan mendukung keberlangsungan organisasi atau perusahaan. Proses penciptaan visi dan strategi untuk mempengaruhi sikap khususnya dalam pengembangan kemampuan komunikasi interpersonal pada karyawan merupakan sinergi yang akan mendukung kinerja perusahaan. Pada sisi lain kinerja karyawan juga merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan dan mengembangkan keberhasilan kegiatan suatu perusahaan. Perusahaan dalam hal ini perlu memberi perangsang kerja berupa motivasi dan kepemimpinan sehingga dapat memicu semangat kerja sesuai dengan keinginan perusahaan. Pemberian motivasi dan aspek leadership yang dilaksanakan dengan baik, diharapkan dapat memberi pengaruh terhadap peningkatan kinerja para karyawan. Motivasi memiliki tujuan untuk mendorong gairah kerja dalam rangka meningkatkan kualitas kerja karyawan, meningkatkan kedisiplinan karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja dan partisipasi karyawan terhadap pekerjaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada biro perjalanan wisata "Panen Tour", (2) Mengetahui
diserahkan kepada para eksekutif dan stafnya untuk membuat rencana, membuat program kerja dan melaksanakan rencana itu, memberikan penjelasan serta mempengaruhi pendapat umum agar masyarakat menerima dan memberikan dukungan. Dengan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya hubungan, maka muncullah berbagai kegiatan khusus mengenai usaha yang dikenal sebagai hubungan kerja, hubungan atasan dan bawahan, hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan pemerintah. Pengembangan tenaga kerja terlatih terdidik (usable skill) adalah faktor kunci yang dapat diusahakan perusahaan. Pengembangan tenaga kerja terdidik dan terlatih bertitik tolak pada dua hal yakni kepentingan perusahaan dan kepentingan tenaga kerja itu sendiri. Kepentingan perusahaan untuk mengadakan pengembangan tenaga kerja yang terlatih dan terdidik adalah meningkatkan efisiensi kerja. Kepentingan tenaga kerja yang bersangkutan adalah peningkatan kompetensi diri (core competency) melalui peningkatan komunikasi interpersonal dalam diri karyawan, adanya pemberian motivasi yang diberikan oleh pimpinan kepada karyawannya, agar layak berkompetisi di bursa kerja atau memiliki spesialisasi. Dewasa ini pertumbuhan industri jasa khususnya jasa travel atau biro perjalanan yang semakin berkembang. Dengan peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat serta kecenderungan harga transportasi udara, laut dan darat yang dapat dijangkau oleh masyarakat, maka biro perjalanan atau travel merupakan salah satu bagian dari industri yang cukup banyak memberikan arah persaingan pasar yang semakin kompetitif. Letak geografis Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Pada sisi lain penduduk Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa diantaranya ada suku Aceh, Dayak, Batak, Toraja, Badui, Jawa, Madura, Bali dan masih banyak lagi. Suku - suku tersebut mempunyai budaya masing - masing, mempunyai adat istiadat yang berlainan. Pada sisi lain keberadaan aneka suku dan budaya mereka mempunyai daya tarik untuk pariwisata, baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Kesemuanya merupakan peluang Jurnal Ilmiah WIDYA
2
Volume 3 Nomor 1 Januari-Agustus 2015
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan pada Biro Perjalanan Wisata "Panen Tour"
Susiati Purwaning Utami, 1 - 9
Definisi Konseptual dan Operasional a. Variabel Kepemimpinan (X1) 1. Definisi Konseptual Kepemimpinan adalah keseluruhan kegiatan atau aktivitas untuk mempengaruhi kemaun orang lain untuk mencapai tujuan bersama. 2. Definisi Operasional Kepemimpinan adalah skor penilaian kepemimpinan yang diukur berdasarkan (1) orientasi pada struktur tugas (2) orientasi pada manusia (3) orientasi pada situasi. b. Variabel Motivasi (X2) 1. Definisi Konseptual Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motif kerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan iklas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. 2. Definisi Operasional Motivasi adalah total skor dorongan dalam diri seseorang yang berupaya memenuhi kebutuhan individu dengan dimensi adanya (1) kompensasi pelengkap (2) perhatian atasan kepada bawahan (3) adanya kelengkapan tugas. c. Variabel Komunikasi Interpersonal (X3) 1. Definisi Konseptual Komunikasi adalah sebagai suatu proses, dimana orang berusaha untuk memberikan pengertian melalui pengiriman pesan dengan mempergunakan simbol simbol. Dalam hal ini ada tiga hal yakni : komunikasi menyangkut manusia seperti bagaimana orang berhubungan satu sama lain, memberikan pengertian kepada orang sehingga mempunyai kesamaan dalam definisi istilah yang dipergunakan, dan sebagai simbol, seperti gerakan tangan, huruf, angka dan kata - kata. 2. Definisi Operasional Komunikasi interpersonal adalah skor penilaian komunikasi interpersonal yang diukur dengan (1) pesan harus dirancang (2) pesan harus menggunakan tanda tanda (3) pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi (4) pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan. d. Variabel Kinerja Karyawan (Y)
pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada biro perjalanan wisata "Panen Tour", (3) Mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan pada biro perjalanan wisata "Panen Tour", (4) Mengetahui pengaruh kepemimpinan, motivasi serta komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan pada biro perjalanan wisata "Panen Tour". Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, sampel diambil 65 orang karyawan dari 185 populasi. Teknik pemilihan sampel digunakan simple random sampling (sampel acak sederhana). Penelitian menggunakan pendekatan multi variabel terdiri dari 3 (tiga) variabel independen dalam hal ini variabel (kepemimpinan, motivasi, komunikasi interpersonal) sedangkan variabel dependen atau variabel terikat hanya satu dalam penelitian ini yaitu kinerja karyawan. Adapun konstalasi antar variabel - variabel yang terlibat dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada Gambar 1 sebagai berikut: X1
Y = a + b1x1 + e
X2
Y = a + b2x2 + e
X3
Y = a + b3x3 + e
Y
Gambar 1. Keterkaitan antar Variabel Penelitian Keterangan : X1 = Kepemimpinan X2 = Motivasi X3 = Komunikasi Interpersonal Y = Kinerja Karyawan Model pengujiannya adalah : a. Model I Y = f (X1), diprediksi sebagai : ^ Y = a + b1X1 b. Model II Y = f (X2), diprediksi sebagai : ^ Y = a + b2X2 c. Model III Y = f (X3), diprediksi sebagai : ^ Y = a + b3X3 d. Model IV Y = f (X1,X2,X3) diprediksi sebagai : ^ Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Jurnal Ilmiah WIDYA
3
Volume 3 Nomor 1 Januari-Agustus 2015
Susiati Purwaning Utami, 1 - 9
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan pada Biro Perjalanan Wisata "Panen Tour"
Jakarta maupun di Surabaya. Saat ini Biro Perjalanan
1. Definisi Konseptual Kinerja adalah sebagai pelaksanaan kerja dan hasil
Wisata “Panen Tour” telah menjadi anggota dan organisasi
kerja karyawan. Proses kerja dapat dilihat dari baik atau
nasional / regional dan internasional yang berkaitan dengan
tidaknya setiap karyawan melaksanakan pekerjaan yang
bidang pariwisata, antara lain: (1) ASETA (Association
dibebankan padanya dan hasil kerja dapat dilihat dari
of Indonesia Travel Agencies), (2) ASEANTA (Association
produk atau jasa yang dihasilkan (output) sebagai akibat
of South East Asia Travel Agencies, (3) PATA (Pasific
dari pelaksanaan tugas yang dijalankan seorang karyawan.
Asia Travel Association), (4) IATA (Internasional Air
2. Definisi Operasional
Transport Association).
Kinerja adalah skor penilaian kinerja yang diukur
Dalam rangka mengoptimalisasi jasa-jasa kepada
dengan (1) adanya peningkatan taraf hidup (2) efisiensi
para pelanggan, Panen Tour memperluas jaringan-jaringan
penggunaan sumber daya (3) sikap dan mental (4) kualitas
melalui kantor-kantor cabangnya di kota-kota besar di
dari hasil yang didapat, mampu mengukur hasil kerja (5)
Indonesia. Dengan menyadari sepenuhnya tentang potensi
mampu menguasai materi (6) mampu membuat program.
pasar pada suatu ketika, para pendiri Panen Tour membuka perusahaan penyaluran tunggal pada tahun 1996 yang
PEMBAHASAN
disebut Happy Holiday yang melayani program-program
Biro Perjalanan Wisata “Panen Tour”
perjalanan internasional maupun domestik, seperti halnya
Panen Tour & Travel merupakan sebuah biro
pemesanan hotel baik itu di luar negeri maupun di dalam
perjalanan umum yang bergerak di bidang tour operator
negeri, khususnya untuk memenuhi pelaksanaan tour
travel service. Keberadaan Panen Tour ini telah dimulai
perjalanan. Saat ini Happy Holiday telah menjadi sukses
sejak tahun 1983 sebagai agen penjualan tiket dengan
dimana perusahaan tersebut mempunyai jaringan yang
hanya mempunyai 27 orang karyawan. Pada tahun 1989,
cukup luas, sehat, kuat dan mengembang sangat cepat.
dengan manajemen yang baru, Panen Tour melakukan
Organisasi perusahaan Panen Tour berkedudukan
perubahan untuk menjadi salah satu biro perjalanan di
dan berkantor pusat di Jl. Suryapranoto No. 49 Jakarta-
Indonesia yang berhasil.
Pusat. Organisasi dan manajemen biro perjalanan wisata
Keahliannya yang dimiliki oleh biro perjalanan
“Panen Tour” dikelola dengan sistem manajemen yang
wisata Panen Tour bidang jasa perjalanan sangat cepat
terdiri dari manajer professional di bidang tour & travel
memperoleh kepercayaan dan bantuan dari para pelanggan.
yang berpengalaman lebih dari 21 tahun di bidang industri
Panen Tour mampu memperluas sebagai suatu pelaksana
pariwisata. Adapun jumlah karyawan biro perjalanan
jasa perjalanan secara penuh atau total.
wisata “Panen Tour” yang tercatat mencapai 250 orang
Dengan adanya perkiraan permintaan pasar yang
dengan karyawan professional didukung oleh fasilitas
meningkat sejak tahun 1992, Panen Tour telah mampu
yang lengkap dan siap membantu semua permintaan klien
menangani berbagai macam usaha di antaranya dengan
dan pemakai jasa travel biro.
adanya restrukturisasi dan pengembangan manajemen
Biro perjalanan wisata “Panen Tour” terus
perusahaan. Panen Tour secara terus-menerus
berkembang dan berjuang dalam menjalankan visi dan
mengembangkan produk-produk dan jasa-jasanya di dalam
misinya karena bisnis jasa tour dan travel mempunyai
melayani jasa perjalanan, dimana kesemuanya itu
prospek yang cukup baik saat ini dibandingkan dengan
dilakukan untuk kepuasan para pelanggannya.
bisnis lainnya. Bisnis tour dan travel dapat berkembang
Pada permulaan tahun 1996 Panen Tour memperluas jasa-
pesat karena menjangkau seluruh daerah di dunia tanpa
jasanya dengan membuka cabang-cabangnya baik di
batas (lintas benua). Kondisi ini didukung dengan adanya
Jurnal Ilmiah WIDYA
4
Volume 3 Nomor 1 Januari-Agustus 2015
Susiati Purwaning Utami, 1 - 9
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan pada Biro Perjalanan Wisata "Panen Tour"
Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan a. Analisis koefisien korelasi Nilai koefisien korelasi bivariat antara kepemimpinan dan kinerja disajikan pada Tabel 1 berikut:
AFTA sejak tahun 2003, dimana setiap orang di dunia dapat masuk dan bebas bekerja di Negara-negara mana saja yang tentunya sangat membutuhkan pelayanan jasa tour dan travel. Manajemen biro perjalanan wisata “Panen Tour” yang genap berusia 31 tahun pada tanggal 1 Februari 2014, semakin tangguh dan jauh lebih sempurna dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya serta lebih mampu memecahkan segala kesulitan yang dihadapi secara mandiri dan profesional.
Tabel 1. Korelasi antara Kepemimpinan dan Kinerja Pearson Kinerja Colleration Kepemimpinan Sig.(1-tailed) Kinerja Kepemimpinan N Kinerja Kepemimpinan
Kepemimpinan, Motivasi, Komunikasi Interpersonal dan Kinerja Kepemimpinan; “Kepemimpinan adalah suatu proses untuk memberikan pengarahan dan pengaruh pada kegiatan yang berhubungan dengan tugas dari sekelompok anggota” (Stoner,1978:89–92). Motivasi; “Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motif kerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan iklas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis (Siagian,1984:128). Komunikasi; “Komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih di dalam satuan atau unit kerja” (Hellriegel dan John dalam Simamora, 1978:78). Komunikasi Interpersonal; "adalah komunikasi dalam diri sendiri. Dalam diri kita masing-masing terdapat komponen – komponen komunikasi seperti sumber, pesan, saluran penerima dan balikan. Dalam komunikasi interpersonal hanya seseorang yang terlibat". Kinerja; Menurut Hay Consultant (1992:12). “Kinerja adalah suatu fungsi dari hasil, atau apa yang dicapai oleh seorang karyawan dari kompetisi yang dapat menjelaskan bagaimana karyawan dapat mencapai hasil tersebut. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut mengenai manajemen kinerja yang merupakan suatu proses komunikasi yang menciptakan pemahaman bersama antara atasan-bawahan mengenai apa yang harus dicapai atau hasil akhir bagaimana mencapainya atau kompetisi sehingga akan meningkatkan kemungkinan tercapainya sasaran yang ditetapkan. Jurnal Ilmiah WIDYA
Kinerja
Kepemimpinan
1 0.638 . 0
638 1 . 0 . 65 65
65 65
Hubungan antara kepemimpinan (X1) dan kinerja (Y) sebesar 0,638, dengan demikian terdapat hubungan positif kuat antar variabel, artinya bila variabel kepemimpinan naik maka kinerja karyawan akan naik atau sebaliknya. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,407 (r2 x 100% atau (0,638)2 x 100 = 0,407) dari data di atas menunjukkan variasi peningkatan atau penurunan variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan sebesar 40,7% sehingga faktor - faktor lain di luar kedua variabel sebesar 59,2%. b. Analisis Regresi Linier Hasil analisis regresi linear sederhana antara kepemimpinan terhadap kinerja seperti terlihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Regresi Linear Sederhana antara Kepemimpinan terhadap Kinerja Unstandardized Coefficients B
Std. Error
Constanta 33.845 6.005 Kepemimpinan .569 0.87
T 5.636 6.547
Sig. .000 .000
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS ^ Y = 33,845 + 0,569X1 Nilai konstanta 33,845 sehingga murni variabel kinerja tanpa dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan sebesar 33,845 sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,569 merupakan kontribusi variabel kepemimpinan (X1)
5
Volume 3 Nomor 1 Januari-Agustus 2015
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan pada Biro Perjalanan Wisata "Panen Tour"
Susiati Purwaning Utami, 1 - 9
Nilai konstanta sebesar 47,323 sehingga nilai murni variabel kinerja tanpa dipengaruhi oleh variabel motivasi sebesar 47,323 sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,540, jika variabel motivasi (X2) naik sebesar 1 poin maka akan diikuti penguatan terhadap variabel kinerja sebesar 0,540 poin dan sebaliknya.
naik sebesar 1 poin maka akan diikuti penguatan terhadap variabel kinerja sebesar 0,569 poin dan sebaliknya. c. Uji Hipotesis Individu Hasil uji hipotesis terlihat thitung 6,574 > ttabel 1,684 dan nilai probabilitas segnifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05, maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh positip signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
c. Uji Hipotesis Individu Hasil uji hipotesis terlihat thitung 4,927 > 1,684 dan sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh antara motivasi terhadap kinerja nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
2. Motivasi dan Kinerja Karyawan a. Analisis Koefisien Korelasi Nilai koefisien korelasi bivariat antara kepemimpinan dan kinerja seperti terlihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Korelasi antara Motivasi dan Kinerja Pearson Kinerja Colleration Movitasi Sig.(1-tailed) Kinerja Movitasi N Kinerja Movitasi
Kinerja
Movitasi
1.000 527 . 000 65 65
.527 1.000 .000 . 65 65
3. Komunikasi Interpersonal dan Kinerja Karyawan a. Analisis Koefisien Korelasi Nilai koefisien korelasi bivariat antara kepemimpinan dan kinerja seperti terlihat pada Tabel 5 berikut: Tabel 5. Korelasi antara Komunikasi Interpersonal dan Kinerja
Hubungan antara motivasi dan kinerja sebesar 0,527, dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif sedang antar variabel artinya bila motivasi naik maka akan diikuti oleh peningkatan kinerja dan sebaliknya. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,277 (r2 x 100 atau (0,527)2 x 100 = 0,277 menunjukkan bahwa variasi peningkatan atau penurunan variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel motivasi sebesar 0,277 atau 27,7% dengan demikian dijelaskan oleh faktor lain sebesar 72,3%.
Pearson Colleration
Sig.(1-tailed) N
47.323 5.279 .540 .110
0.249
1
.
0 .
65 65
65 65
artinya bila komunikasi interpersonal naik maka akan diikuti oleh peningkatan kerja dan sebaliknya. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,062 (r2 x 100 atau (0,249)2 x 100 % = 6,2% dengan demikian variasi peningkatan atau penurunan variabel kinerja dapat dijelaskan oleh
T 8.964 4.927
Sig.
variabel komunikasi interpersonal sebesar 6,2% dan
.000 .000
sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar kedua variabel
^
Y = 47,32 + 0,46X2 Jurnal Ilmiah WIDYA
0.249
bahwa terdapat hubungan positif lemah antar variabel
Unstandardized Coefficients Constanta Motivasi
1
kinerja sebesar 0,249, dengan demikian menunjukkan
Tabel 4. Regresi Linear Sederhana antara Motivasi terhadap Kinerja
Std. Error
Komunikasi Interpersonal
Hubungan antara komunikasi interpersonal dan
b. Analisis Regresi Linier Hasil analisis regresi linear sederhana antara kepemimpinan terhadap kinerja seperti terlihat pada Tabel 4 berikut:
B
Kinerja Komunikasi Interpersonal Kinerja Komunikasi Interpersonal Kinerja 0.023 Komunikasi Interpersonal
Kinerja
sebesar 93,8%. 6
Volume 3 Nomor 1 Januari-Agustus 2015
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan pada Biro Perjalanan Wisata "Panen Tour"
Susiati Purwaning Utami, 1 - 9
sebaliknya. Hasil analisis korelasi determinasi sebesar 0,495 dengan demikian variasi peningkatan atau penurunan variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel independen (kepemimpinan, motivasi, komunikasi interpersonal) sebesar 49,5% dengan demikian faktor lain sebesar 50,5%.
b. Uji Regresi Linier Hasil analisis regresi linear sederhana antara kepemimpinan terhadap kinerja seperti terlihat pada Tabel 6 berikut: Tabel 6. Regresi Linear Sederhana antara Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Unstandardized Coefficients B Constanta Komunikasi Interpersonal
Std. Error
T
Sig.
58.976 6.911
8.534
.000
.254
2.040
.000
125
b. Hasil Regresi Linier Berganda terlihat: Hasil analisis regresi linear berganda antara kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi interpersonal terhadap kinerja seperti terlihat pada Tabel 8 berikut:
^
Y = 58,98 + 0,254X3 Nilai konstanta 58,976 sehingga nilai murni variabel kinerja tanpa dipengaruhi oleh variabel komunikasi interpersonal sebesar 58,976 sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,254, maka jika variabel komunikasi interpersonal (X3) naik sebesar 1 poin maka akan diikuti penguatan terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 0,254 poin dan sebaliknya.
Tabel 8. Regresi Linear Berganda antara Kepemimpinan, motivasi dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Understandized Coefficients B Constanta Kepemimpinan Motivasi Komp. Inter. Prs
c. Uji Hipotesis Individu Hasil uji hipotesis terlihat thitung 2,040 > ttabel 1,684 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000 < 0,05) sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh positip dan signifikan antara komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan.
0.704
0.495
Nilai korelasi sebesar 0,704, dengan demikian terdapat hubungan positif kuat antar variabel independen (kepemimpinan, motivasi, komunikasi interpersonal) secara simultan dengan kinerja karyawan, artinya bila variabel independen naik atau ditingkatkan maka akan diikuti penguatan variabel kinerja karyawan dan Jurnal Ilmiah WIDYA
sig
2.73 5.007 2.674 2.617
0.008 0 0.025 0.021
Std. Error Beta 7.556 0.095 0.083 0.081
0.533 0.216 0.163
Model regresi bergandanya seperti berkut: Y = 20,362 + 0,475 X1 + 0,222 X2 + 0,167 X3 a. Nilai konstanta sebesar 20,362 menunjukkan bahwa nilai murni variabel kinerja tanpa dipengaruhi oleh variabel independen kepemimpinan, motivasi dan komunikasi interpersonal sebesar 20,362. b. Nilai regresi (β 1 ) kepemimpinan sebesar 0,475 menunjukkan ada kontribusi variabel kepemimpinan artinya bila variabel kepemimpinan naik 1 poin dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan memberikan pengaruh terhadap penguatan variabel kinerja sebesar 0,475 poin dan sebailknya. Nilai uji hipotesis thitung 5,007 > ttabel 1,671 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000 < 0,05) sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh positip signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja c. Nilai regresi (β 2 ) motivasi kerja sebesar 0,222 menunjukkan ada kontribusi variabel motivasi kerja artinya bila variabel motivasi naik 1 poin dengan asumsi variabel lain tetap maka akan memberikan pengaruh terhadap penguatan variabel kinerja sebesar 0,222 poin
Tabel 7. Korelasi Berganda antara Kepemimpinan, Motivasi, Komunikasi Interpersonal dan Kinerja R-square
t
^
4. Kepemimpinan, Motivasi, Komunikasi Interpersonal secara simultan terhadap Kinerja Karyawan a. Nilai korelasi Nilai koefisien korelasi berganda antara kepemimpinan dan kinerja seperti terlihat pada Tabel 7 berikut.
Correlation
20.362 0.475 0.222 0.167
Standardized Coefficients
7
Volume 3 Nomor 1 Januari-Agustus 2015
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan pada Biro Perjalanan Wisata "Panen Tour"
Susiati Purwaning Utami, 1 - 9
sebesar 0,704 dengan demikian terdapat hubungan positif sangat kuat antar variabel independen (kepemimpinan, motivasi, komunikasi interpersonal) secara simultan terhadap kinerja karyawan.
dan sebaliknya. Nilai uji hipotesis thitung 2,674 > ttabel 1,671 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,025 < 0,05) sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan. d. Nilai regresi (β3) komunikasi interpersonal sebesar 0,167 menunjukkan ada kontribusi variabel komunikasi interpersonal artinya bila variabel komunikasi interpersonal naik 1 poin dengan asumsi variabel lain tetap maka akan memberikan pengaruh terhadap penguatan variabel kinerja karyawan sebesar 0,167 poin dan sebaliknya. Nilai uji hipotesis thitung 2,617 > ttabel 1,671 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,021 < 0,05, dengan demikian (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh positip signifikan antara komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan.
Saran-saran 1. Seorang pemimpin harus menemukan dan memilih gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi yang dikelolanya. Pemimpin harus siap untuk menyesuaikan gaya kepemimpinan menurut situasi dan kondisi. Pemimpin yang efektif akan menerapkan pendekatan - pemdekatan yang sama terhadap keadaan kondisi yang serupa. 2. Terhadap motivasi, khususnya pada identifikasi responden yang mewakili karyawan perusahaan dengan kategori, pendidikan relative cukup baik, dengan usia yang relative muda. Motivasi yang perlu ditekankan adalah motivasi non financial. 3. Terhadap komunikasi interpersonal, antara atasan dengan bawahan dari tingkat usia dapat dikatakan tidak terpaut jauh, sehingga bentuk komunikasi lebih cenderung menggunakan tehnik - tehnik non verbal. 4. Kinerja karyawan maupun kinerja perusahaan harus ditekankan pada kinerja proffesional, dan ini memungkinkan karena opportunity pasar dan diversifikasi atau bahkan inovasi dari jasa yang akan ditawarkan kepada masyarakat masih sangat luas.
e. Analisis Of Variance Hasil analisis varians regresi linear berganda antara kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi interpersonal terhadap kinerja seperti terlihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Analisis Varians Fhitung Df
Ftablet Sig
19.947
2.760
3.61
0.000
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS
Berdasarkan tabel di atas ditunjukkan nilai Fhitung 19,947 > Ftabel 2,670 dan nilai robabilitas signifikansi 0,000 < 0,05, maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima maka variabel independen (kepemimpinan, motivasi dan komunikasi interpersonal) secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA Amstrong, M. Manajemen Sumber Daya Manusia. Elex Media Komputindo. Jakarta. 1984. Anto Dajan. Pengantar Metode Statistik, Jilid II. LP3S. Jakarta. 1990. Arifin Abdurrahman . Persoalan Manusia dalam Manajemen.. Jakarta, 1996 Suhartini Djatmika. Personal Managemen. Madar Maju. Bandung. 1970. Darso Wirjono. Soekadi. Peranan Komunikasi di dalam Organisasi, Surakarta, 1984 Emery Edwin. Introduction to Mass Communication, Edisi ke Sembilan, Harrpper Rofpublisher, New York, 1988 Faisal Sanapiah. Metodologi Penelitian, Edisi III, BPFE Yogyakarta, 2001 Flippo B, Edwin. Principles Of Personal Management, Mc Graw Hill, Inc., Printed USA, Nine Edition, 1993. Hasibuan. Manajemen Personalia, Aplikasi dan Pendekatan, Ghalia Indonesia, 1993
PENUTUP Kesimpulan 1. Terdapat hubungan positif antara variabel kepemimpinan dengan kinerja. 2. Terdapat hubungan positif antara variabel motivasi dengan kinerja. 3. Terdapat hubungan positif antara variabel komunikasi interpersonal dengan kinerja. 4. Secara simultan dihasilkan nilai koefisien korelasi Jurnal Ilmiah WIDYA
8
Volume 3 Nomor 1 Januari-Agustus 2015
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan pada Biro Perjalanan Wisata "Panen Tour"
Susiati Purwaning Utami, 1 - 9
Suharsini dan Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998 Susan, Astrid. Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Bina Cipta Bandung, 1986 (Stoner ;1978,89–92). (Siagian,1984:128) (Hellriegel dan John dalam Simamora, 1978:78). Hay Consultant (1992:12). T. Handoko Hani, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta, 1997
Hidayat, Sucherly. Peningkatan Produktivitas Organisasi Pemerintah dan Pegawai Negeri, LP3S, Jakarta, 1986 Husaini, Usman, Purnomo, Setiadi. Metodelogi Penelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta, 1980 Ishak Arep, Hendri Tanjung, Manajemen Motivasi,Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2003 Simamora Handry, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gunung Agung, Jakarta, 2000
Jurnal Ilmiah WIDYA
9
Volume 3 Nomor 1 Januari-Agustus 2015