PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KETELADANAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ANAK (Studi Kasus pada SD Negeri Sumogawe 01) Tahun 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
MUNAJAD NIM : 11408149
JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA TAHUN 2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jln: Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website: www.stain Salatiga.ac.id Email administrasi@stain salatiga.ac.id
PENGESAHAN Skripsi Saudara MUNAJAD, Nomor Induk Mahasiswa : 11408149 yang berjudul :
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KETELADANAN
ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ANAK (Studi kasus pada SD Negeri Sumogawe 01 Tahun 2010) telah dimunaqosahkan dalam sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu, 28 Agustus 2010 M yang bertepatan dengan tanggal 18 Ramadhan 1431 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam Ilmu Tarbiyah.
Salatiga,
28 Agustus
2010 M
18 Ramadhan 1431 H KETUA SIDANG
SEKRETARIS .
Dr.Imam Sutomo,M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr.Rahmat Hariyadi,M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
PENGUJI I
PENGUJI II
Drs. Miftahuddin, M.Ag NIP. 19700922 199403 1 002
Drs. Mubasirun, M.Ag NIP.19590202 199003 1 001
PEMBIMIBNG
Drs. H.A.Mahzumi, M.A NIP.19500515 198103 1005
Drs. H.A. Mahzumi, M.A DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Hal: Naskah Skripsi Sdr. Munajad Kepada Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Setelah kami menelti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan Naskah Skripsi Saudara: Nama
: Munajad
NIM
: 11408149
Progdi
: Tarbiyah
Judul
: PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KETELADANAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ANAK (Studi kasus pada SD Negeri Sumogawe 01 Tahun 2010)
Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tesebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.
Salatiga, 10 Agustus 2010 Pembimbing
Drs. H.A.Mahzumi, M.A NIP.19500515 198103 1005
MOTTO
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir dan dia banyak menyebut Allah. (Qs. Al-Ahzab.21).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Istriku tercinta yang senantiasa memberiku motivasi dan memberi kesempatan padaku untuk belajar. 2. Ayah dan Ibu mertuaku yang selalu mendukungku. 3. Anak-anakku yang sangat ku sayangi.
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jln: Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website: www.stain Salatiga.ac.id Email administrasi@stain salatiga.ac.id
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran ornag lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 02 Agustus 2010 Penulis/Peneliti
Munajad NIM: 11408149
ABSTRAK Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data yang berbentuk angket sebagai metode pokok, sedangkan metode interview dan dokumentasi sebagai metode pendukung. Data yang diperoleh dari angket kemudian dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif dan rumus yang penulis gunakan adalah rumus product moment. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rxy untuk pengaruh kepemimpinan dan keteladanan orang tua terhadap perilaku anak pada SD Negeri Sumogawe 01 tahun 2010 sebesar 0.747. Setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikan 5% dengan N= 35 sebesar 0.334. Ternyata hasil rxy lebih besar dari harga tabel product moment. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh Kepemimpinn dan Keteladanan Orang Tua Terhadap Perilaku Anak SD Negeri Sumogawe 01 tahun 2010. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan pada BAB I yang mengatakan ”Ada pengaruh antara Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua terhadap perilaku anak pada SD Negeri Sumogawe 01 tahun 2010 terbukti.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KETELADANAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ANAK (Studi kasus pada SD Negeri Sumogawe 01 Tahun 2010)”. Skripsi ini merupakan hasil sebuah penelitian yang penulis sumbangkan dalam upaya pendidikan pembentukan sikap / perilaku anak, melalui penelitian Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini, khususnya kepada: 1.
Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2.
Bapak Drs. Joko Sutopo, selaku Ka. Progdi PAI Ekstensi yang telah membantu dan memberi petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini.
3.
Bapak Drs. H. A. Mahzumi, M.A, selaku pembimbing yang banyak memberikan saran dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4.
Bapak/Ibu Dosen dan karyawan / karyawati STAIN Salatiga.
5.
Bapak Herwanto, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Sumogawe 01 serta semua guru yang telah membantu memberikan informasi atau data tentang penelitian ini.
6.
Semua Wali Murid dan Murid kelas V yang telah membantu penulis dalam pengisian angket penelitian.
7.
Rekan-rekan sejawat yang telah memberikan sumbangan pikiran kepada penulis. Harapan penulis semoga amal baik mereka senantiasa mendapat balasan
dari Allah SWT yang lebih baik dari padanya. Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan di sana sini, karena keterbatasan kemampuan penulis, maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun dan menyempurnakan skripsi ini, dari pembaca sangat diharapkan. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pecinta ilmu dan pembaca pada umumnya serta penulis pada khususnya.
Salatiga, 02 Agustus 2010 Penulis
Munajad NIM: 11408149
DAFTAR TABEL
hlm
Tabel I
Interval Pengukuran
11
Tabel II
Keadaan Gedung Sekolah
33
Tabel III
Keadaan Ruang
33
Tabel IV
Keadaan Sarana Olah Raga
34
Tabel V
Keadaan Sarana Pendidikan
34
Tabel VI
Keadaan Guru dan Pegawai/ Karyawan
36
Tabel VII
Keadaan Murid tahun 2009/2010
37
Tabel VIII
Struktur Kurikulum SDN Sumogawe 01
38
Tabel IX
Nama-Nama Siswa dan Orang Tua Responden
43
Tabel X
Nilai angket Tentang Kepemimpinan dan Keteladanan
48
Orang Tua Tabel XI
Interval Kepemimpinan dan Keteladanan orang tua
50
Tabel XII
Nilai Nominasi Kepemimpinan dan keteladanan Orang Tua
50
Tabel XIII
Nilai Prosentase Kepemimpinan dan Keteladanan Orang
52
Tua Tabel XIV
Nilai Angket tentang Perilaku Anak
53
Tabel XV
Interval angket tentang Perilaku Anak
55
Tabel XVI
Nilai Nominal Perilaku Anak
55
Tabel XVII
Nilai Prosentase Perilaku Anak
57
Tabel XVIII
Tabel
Kerja
untuk
Kepemimpinan dan Perilaku anak
mencapai
Pengaruh
Variabel
Keteladanan orang Tua terhadap
58
DAFTAR ISI hlm HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….
i
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ………………………………………
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................
iv
DEKLARASI ...................................................................................................
v
ABSTRAK...... ...................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii-viii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x-xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
4
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................
4
E. Kegunaan/ Manfaat penelitian ..................................................
5
F. Definisi Operasional .................................................................
6
G. Metodologi Penelitian ...............................................................
8
H. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................
13
BAB II
BAB III
LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan Orang Tua......................................................
14
1. Pengertian ..........................................................................
14
2. Syarat-syarat Kepemimpinan ............................................
15
3. Gaya-gaya Kepemimpinan dalam Pendidikan...................
18
B. Keteladanan Orang Tua .........................................................
22
1. Pengertian ..........................................................................
22
2. Bentuk-bentuk Keteladanan ..............................................
24
3. Pentingnya Keteladanan ....................................................
25
C. Perilaku Anak ........................................................................
26
1. Pengertian ..........................................................................
26
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Anak.............
27
D. Pengaruh Kepemimpinan Keteladanan ..................................
28
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum SD Negeri Sumogawe 01........................... 1. Sejarah
berdirinya
SD
negeri
Sumogawe
01
30
dan
Perkembangannya..........................................................
30
2. Lokasi dan Fasilitas SD Negeri Sumogawe 01..............
33
3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SD Negeri Sumogawe 01 ................................................................
37
4. Struktur Kepemimpinan SD Negeri Sumogawe 01.......
38
5. Kurikulum SD Negeri Sumogawe 01............................
38
6. Metode Pembelajaran SD Negeri Sumogawe 01...........
40
7. Pelaksanaan Evaluasi Belajar SD Negeri Sumogawe 01....................................................................................
BAB IV
BAB V
42
B. Laporan Data Penelitian .........................................................
43
1. Data Kedaan Responden....................................................
43
2. Penyajian Data Penelitian ..................................................
45
ANALISA DATA A. Analisa Pendahuluan .........................................................
47
B. Analisa Lanjutan ...............................................................
58
C. Interpretasi Data.................................................................
60
PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................
61
B. Saran-Saran .......................................................................
62
C. Penutup ..............................................................................
64
DAFTAR PUSTAKA . ...................................................................................
65
LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Munajad
NIM
: 11408149
Tempat/Tanggal Lahir
: Semarang, 15 Maret 1962
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Alamat
: Promasan RT 04/02 Kumpulrejo Argomulyo Salatiga
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Pendidikan
: 1. Madrasah Ibtidaiyah Kumpulrejo 01 tahun 1976 2. MTs N Salatiga Tahun 1980 3. PGAN Salatiga Tahun 1983 4. D.II IAIN Walisongo Semarang tahun 1997 5. S.1 STAIN Salatiga Tahun 2010
Demikian daftar riwayat hidup ini kami buat dengan sesungguhnya.
Salatiga, 02 Agustus 2010 Penulis
Munajad NIM: 11408149
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya orang tua
memiliki peranan yang vital dalam
memberikan pendidikan kepada anak pada usia dini, untuk menuju kedewasaannya. Pendidikan agama Islam akan menjadikan fundamental Basic bagi anak sebelum menerima pengaruh lingkungan diluar keluarga. Orang tua sebagai pendidik secara langsung maupun tidak langsung, aktivitas mereka menjadi agent of change bagi anak, dan tida terasa orang tua perilaku yang baik dan buruk.1 Oleh karena itu orang tua
mentransfer harus mampu
menanamkan rasa kedisiplinan pada anak dalam aktivitas keberagamaanya. Manakala kepemimpinan dan keteladanan tetap ada pada orang tua, maka akan berpengaruh positif terhadap perilaku anak dalm kehidupan sehari-hari, tetapi apabila kepemimpinan dan keteladanan tidak ada pada mereka, maka akan berpengaruh negatif terhadap perilaku anak dalam kehidupannya. Berangkat dari sinilah kekhawatiran penulis pada anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01, khususnnya mereka yang kurang mendapat perhatian (kepemimpinan dan keteladanan orang tua) dan juga disebabkan adanya kemajuan teknologi yang begitu cepat, sehingga banyak membawa perubahan atau dampak negatif pada anak usia dini, yang secara langsung maupun tidak langsung perilaku anak seringkali meniru perilaku orang-orang yang didepannya atau dilihatnya dalam sehari-hari.
1
Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Fak.Tarbiyah Walisongo Salatiga, 1987 hlm. 116
2
Dengan adanya kepemimpinan dan keteladanan orang tua
dalam
kelurga diharpkan dapat membentengi dan memfilter terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya yang dapat memungkinkan terciptanya suatu pribadi yang baik pada anak, dalam arti anak akan memiliki sikap yang ada dalam penelitian ini, yaitu perilaku yang baik sesuai dengan ajaran yang benar (Islam). Didalam penanaman perilaku anak, orang tua harus betul-betul mampu memilih suatu metode yang tepat, serta dapat berpengaruh positif pada tingkat perkembangan anak. Setiap kebijakan dan cara yang ditempuh orang tua harus dapat dipertanggungjawabkan secara horisontal terhadap manusia (keluarga, masyarakat dan bangsa) dan secara vertikal terhadap Allah SWT sebagai pemberi amanah. Hal ini sesuai dangan sabda Nabi Muhammad SAW.
Artinya:
Tiap-tiap
kamu
adalah
pemimpin
dan
akan
dimintai
pertanggungjwabannya terhadap yang dipimpin (HR. Bukhori) 2 Telah jelas bahwa orang tua adalah pemimpin dan teladan utama dalam hidup anak. Kepribadian, sikap dan dan cara hidup mereka merupakan unsur pendidikan tidak langsung bagi anak / siswa SD Negeri Sumogawe 01, apakah itu merupakan pengaruh kepemimpinan dan keteladanan orang tua dalam keluarga? karena penulis tahu pada kenyataannya bahwa SD Negeri Sumogawe 01 terdiri dari berbagai macam keluarga yaitu : 2
Bukhori. Terjemah Bukhori Juz III, CV Asy-Syifa Semarang 1992 hlm 567
3
1. Dari keluarga harmonis dan keluarga yang kurang harmonis 2. Dari keluarga yang mampu dan keluarga yang kurang mampu. 3. Dari Keluarga yang memperhatikan pendidikan dan keluarga yang kurang memperhatikan pendidikan anak. Dengan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang : ”Pengaruh Kepemimpinan dan Keteladanan Orang tua terhadap perilaku anak ” (studi kasus pada SD Negeri Sumogawe 01 ) tahun 2010” Dengan judul tersebut penulis ingin membuktikan bagaimana pengaruh kepemimpinan dan Keteladanan Orang tua terhadap perilaku anak.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul skripsi ”Pengaruh Kepemimpinan dan Keteladanan Orang tua terhadap perilaku anak ” (studi kasus pada SD Negeri Sumogawe 01 ) tahun 2010 penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kepemimpinan dan keteladanan orang tua terhadap perilaku anak /siswa SD Negeri Sumogawe 01 tahun 2010
2. Bagaimana perilaku anak / siswa SD Negeri Sumogawe 01 tahun 2010? 3. Adakah pengaruh kepemimpinan dan Keteladanan Orang tua Perilaku anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01 tahun 2010.
terhadap
4
C. Tujuan Penelitian Dalam
pelaksanaaan
suatu
penelitian pada
prinsipnya
selalu
mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan penulis adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana Kepemimpinan dan Keteladanan Orang tua terhadap perilaku anak/ siswa SD Negeri Sumogawe 01 tahun 2010. 2. Untuk mengetahui bagaimana perilaku anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01 tahun 2010 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh Kepemimpinan dan Keteladanan Orang tua terhadap perilaku anak/ siswa SD Negeri Sumogawe 01 tahun 2010.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data-data yang terkumpul. 3 Hipotesis adalah suatu pernyatan yang masih lemah kebenarannya. Dalam pembahasan ini yang penulis maksud dengan hipotesis adalah pendapat yang kebenarannnya masih bersifat sementara sehingga perlu dibuktikan lebih lanjut tentang kebenarannya dengan bukti-bukti yang ilmiah. 4 Dalam skripsi ini penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut : 1. Kepemimpinan orang tua berpengaruh positif terhadap perilaku anak, semakin baik kepemimpinan orang tua, maka semakin baik pula perilaku anak. 3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis,Revisi V Rieneka Cipta, Jakarta 2002 hlm. 64 4 Sutrisna Hadi, Metodologi reseach I,Andi Offset, Yogyakarta 1981 hlm.63
5
2. Keteladanan orang tua berpengaruh positif terhadap perilaku anak. semakin baik keteladanan orang tua, maka semakin baik pula perilaku anak. 3. Kepemimpinan dan keteladanan orang tua secara bersama-sama memiliki pengaruh positif terhadap perilaku anak. Semakin baik kepemimpinan dan keteladanan orang tua, maka akan semakin baik perilaku anak. Gambaran paradigma (hubungan/pengaruh)
X-I Kepemimpinan Y Perilaku anak X-II Keteladanan
E. Kegunaan/Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi yang jelas tentang ada tidaknya hubungan atau pengaruh kepemimpinan dan keteladanan orang tua terhadap perilaku anak siswa SD Negeri Sumogawe 01. Dan dari segi signifikansi, penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik dari segi ilmiah maupun sosial. Dari segi ilmiah diharapkan hasil penelitian ini dapat memperoleh temuan dibidang psikologi pendidikan, kemudian dari segi sosial penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
6
F. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman dalam pengertian yang dimaksud dalam judul penelitian di atas, maka penulis memberikan batasan dan penjelasan pada beberapa istilah pokok maupun kata yang menjadi variabel penelitian sebagai berikut: 1. Pengaruh adalah: Daya yang ada atau timbul dari suatu orang atau benda yang ikut membentuk watak dan kecakapan atau perbuatan seseorang. 5 2.
Kepemimpinan adalah: tindakan atau perbuatan antara perorangan dan kelompok yang menyebabkan seseorang atau kelompok maju ke arah tujuan tertentu.6
3.
Keteladanan adalah: Hal-hal yang dapat diterima atau dicontoh.7 . Menurut Dra. Zakiyah Derajad ”keteladan adalah perbuatan yang baik yang dapat dicontoh pada pelajaran; kehidupan dan pribadi Nabi Muhammad SAW yang baik dan dijadikan oleh Allah sebagai pola kehidupan yang baik dan patut ditiru oleh setiap manusia. 8
4. Orang tua adalah: orang tua kandung diberi tanggung jawab dalam keluarga ataupun orang yang memimpin keluarga. 9
5
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka Jakarta, 1995 hlm 74 6 Ngalim Purwo Darminto Sutaji Joyo Pranoto, Administrasi Pendidikan, Cet. X Mutiara, Jakarta, 1984 hlm. 33 7 Tim Pustaka Phonix, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Baru, Pustaka Phonix Cet. I, Jakarta 2007 hlm. 874 8 Zakiyah Darajat dkk, Dasar-Dasar Agama Islam, Bulan Bintang, Jakarta 1984 hlm. 116 9 Sikun Pribadi, Mutiara Pendidikan. Cet. I Erlangga; Jakarta 1984 hlm. 46
7
5. Perilaku adalah:
Tingkah laku, kelakuan, perbuatan, kejadian, peristiwa, sesuatu hal yang terjadi. 10
Tanggapan atau reaksi invidu terhadap rangsangan atau lingkungan11. Sedangkan reaksi tersebut adalah berupa tingkah laku atau perbuatan.
6. Anak/Siswa dalah Siswa SD Negeri Sumogawe 01 tahun 2010. Untuk mengetahui keberhasilan penelitian ini, penulis menyajikan beberapa indikator sebagai berikut : 1) Kepemimpinan orang tua, indikatornya a. Demokrasi (menerima usulan anak) b. Tidak pilih kasih ( adil ) c. Membantu permasalahan yang dihadapi anak. d. Berbicara dengan jujur/terbuka. e. Memberi sanksi bagi yang melanggar aturan 2) Keteladanan orang tua, indikatornya adalah : a. Memberi contoh melaksanakan shalat fardhu tepat waktu b. Memberi contoh melaksanakan puasa Ramadhan c. Memberi contoh berdoa sebelum atau sesudah melakukan aktivitas. d. Memberi contoh mengucapkan salam atau menjawab salam (bila bertemu dengan orang lain) e. Memberi contoh menghormati orang tua.
10
Tim Pustaka Phonix, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Baru, Pustaka Phonix cet. I Jakarta 2007 hlm. 661 11 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahsa Indonesia, Edisi 2, Balai Pustaka , Jakarta 1984 hlm. 775
8
3) Perilaku anak indikatornya adalah a. Keaktifan melaksanakan sholat fardhu tepat waktu b. Keaktifan melaksanakan puasa Ramadhan. c. Berdoa setiap akan dan sesudah melaksanakan ativitas d. Mengucapkan /menjawab salam e. Berbakti kepada orang tua. f. Berbicara dengan sopan. g. Membiasakan mohon diri setiap akan bepergian h. Menghormati guru. i.
Hemat
j.
Jujur
G. Metodologi Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian a. lokasi penelitian adalah SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. b. Waktu penelitian yaitu bulan Juni 2010 (minggu I).
2. Populasi dan Sampel. a. Populasi Suharsimi Arikunto memberi pengertian bahwa populasi adalah subjek penelitian. Dengan kata lain populasi adalah sekumpulan individu yang
9
menjadi subjek penelitian12. Adapun subjek dari penelitian ini adalah anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2010.
b. Sampel. Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.13 Karena jumlah siswa SD Negeri Sumogawe 01 subjeknya 235 anak (lebih dari 100), maka peneliti akan mengambil sampel 35 anak/siswa (15,%).
c. Teknik Sampling Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling Quota Sample atau sampel kuota, yakni dalam mengumpulkan data peneliti menghubungi subyek yang memenuhi persyaratan ciri-ciri populasi tanpa menghiraukan dari mana asal subyek tersebut (asal masih dalam populasi).Dan yang penting diperhatikan disini adalah terpenuhinya jumlah (kuota)yang telah ditetapkan.
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi IV, Rineka Cipta, Jakarta 1998 hlm. 115 13 Ibid hlm 120
10
3. Metode Pengumpulan Data. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode berikut: a. Metode quesioner atau disebut juga metode angket. Yaitu metode pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaanpertanyaan tertulis yang kemudian dikirim kepada orang yang dikehendaki, untuk memberikan jawaban-jawaban, yang selanjutnya pertanyaan dan jawaban tersebut dikirimkan kembali kepada si pembuat angket, atau daftar pertanyaan tersebut langsung dibawa oleh seseorang, kemudian dilaksanakan disuatu tempat dengan bersamasama.14 Melihat cara penyampaian metode angket/quesioner ini dapat dibedakan menjadi dua macam. 1. Langsung: Jika daftar pertanyaan dikirim langsung pada orang yang ingin dimintai data/pendapat yang menceritakan tentang diri sendiri. 2. Tidak Langsung: Jika daftar pertanyaan yang dikirim kepada seseorang untuk menceritakan keadaan orang lain. Dalam hal ini penulis menggunakan yang kedua.
b. Metode Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mencatat dari catatan/dokumentasi yang ada, seperti: data guru, data siswa, daftar 14
Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian Sosial, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 1988 hlm. 78.
11
nilai,
daftar
kegiatan,
presentasi
peristiawa/permasalahan anak, data-data
siswa,
catatan
lain yang ada kaitannya
dengan kegiatan serta hasilnya. Menurut
Winarno
Surakhmad,
Dokumentasi
adalah
penyelidikan yang ditujukan pada penguraian dan penjelasan apa yang telah tahu melalui sumber dokumentasi. 15 Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui gambaran umum SD Negeri Sumogawe 01, guru, keadaan siswa dan keadaan sarana dan prasarana.
4. Analisa Data. Dalam hal ini, Winarno Surakhmad menjelaskan ”...data yang tersusun mula-mula dijelaskan kemudian dianalisa (karena metode ini disebut metode analisa data).16 1. Norma pengukuran A = 3 B = 2 C = 1
15
Winarno Surakhmad, Pengantar Pendidikan Ilmiah dasar Metodik Tekhnik, Tarsito, Bandung 1989 hlm. 132. 16 Winarno Surakhmad, Metode Penelitian, Jermars, Bandung 1988 hlm. 193.
12
2. Interval pengukuran Tabel I Interval pengukuran No
Interval
Predikat
1
27 – 30
B
2
23 – 26
C
3
19 – 22
K
3. Teknik Analisa Data Dalam menganalisa data digunakan metode kuantitatif yaitu untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan keteladanan oarang tua terhadap perilaku anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01, digunakan rumus ” Product Moment” sebagai berikut:
NΣxY – ( ΣX ) ( ΣY )
Rxy =
√ {( NΣX² - ( ΣX² ) } { NΣY² - ( ΣY² ) } Keterangan: Rxy : Koefisien antara x dan y X
: Variabel pengaruh (kepemimpinan dan keteladanan)
Y
: Variabel terpengaruh (perilaku anak)
X²
: Kwadrat dari x
Y²
: Kwadrat dari y
N
: Jumlah individu/sampel.
13
H. Sistematika penulisan Skripsi Bab I
Pendahuluan. Bab ini berisi tentang: latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis,
manfaat,
definisi operasional,
metodologi dan
sistematika penulisan. Bab II
Landasan Teori Bab ini memuat masalah kepimpinan orang tua meliputi pengertian, syarat-syarat kepemimpinan dan gaya kepemimpinan dalam pendidikan, masalah keteladanan orang tua meliputi: pengertian, bentuk keteladanan, pentingnya keteladanan, perilaku anak meliputi: pengertian dan faktor yang mempengaruhi serta pengaruh kepemimpinan dan keteladanan orang tua
Bab III
Laporan hasil Penelitian Bab ini memuat lapoaran hasil penelitian yang meliputi: gambaran umum SD Negeri Sumogawe 01, memuat sejarah berdirinya dan perkembangannya, lokasi dan fasilitasnya, struktur organisasi, kurikulum dll.
Bab IV
Analisa Data Bab ini memuat tentang analisis data pendahuluan yang meliputi: Data kepemimpinan dan keteladanan orang tua dan perilaku anak.
Bab V
Kesimpulan Bab ini memuat: kesimpulan, saran-saran dan penutup.
14
14
BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan Orang Tua 1. Pengertian Kepemimpinan sebagai istilah umum mungkin dapat dirumuskan sebagai proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha-usaha kearah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.1 Definisi
tersebut
memberikan
kesimpulan
bahwa
proses
kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu fungsi dari pemimpin dan yang dipimpin atau variabel lainnya yang ada dalam satu situasi dan kondisi. Dalam aspek kehidupan baik dalam situasi pendidikan maupun kekeluargaan tidak bisa terlepas dari pola kepemimpinan. Oleh karena itu masalah kepemimpinan mencakup situasi variabel yang menyangkut pola komunikasi manusia terutama dalam pengambilan keputusan tertentu. Dalam lingkungan pendidikan dikenal istilah kepemimpinan pendidikan, demikian juga situasi yang lain. Mengingat pengertian kepemimpinan yang bersifat universal dan berlaku pada semua bidang kegiatan, maka dalam bahasan ini penulis hanya akan memfokuskan pada kepemimpinan orang tua terhadap anak. Namun
demikian,
supaya
dalam
membatasi
masalah
kepemimpinan mengarah pada maksud yang dikehendaki, maka dipandang
1
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, Angkasa, Bandung 1987 hlm. 254
15
perlu dikemukakan teori-teori atau definisi kepemimpinan secara umum terlebih dahulu. Tead (1992) penganut teori sifat, sebagaimana yang dikutip tim dosen IKIP Malang, mendefinisikan kepemimpinan sebagai sifat yang memungkinkan individu mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan beberapa tugas tertentu.(2 Arah dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan sebenarnya sangat erat kaitannya dengan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang, dimana kekuatan tersebut dari kuatnya kepribadian seseorang. Dengan menggunakan teori di atas, maka kepemimpinan orang tua yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah: proses atau kegiatan yang dilakukan orang tua dalam upaya mengatur dan mempengaruhi anaknya, untuk dikondisikan pada situasi tertentu, sehingga apa yang sudah direncanakan orang tuanya dapat terwujud. Sedangkan situasi dan kondisi yang dimaksud adalah situasi dan kondisi pendidikan 2.
Syarat-Syarat Kepemimpinan Orang Tua Berkenaan dengan syarat-syarat kepemimpinan dapat dipaparkan sebagai berikut : a. Syarat Kekuasaan Kekuasaan di sini memmpunyai arti bahwa seorang pemimpin harus memiliki kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang
2
Tim Dosen, Administrasi Pendidikan, IKIP Malang 1988 hlm. 253
16
kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan agar berbuat sesuatu. b. Syarat Kewibawaan Seorang pemimpin setidaknya harus memiliki kelebihan, keunggulan atau superioritas keutamaan, sehingga ia mampu membawahi atau mengatur orang lain dan orang lain akan patuh pada pemimpin, kemudian bersedia melakukan perbuatan tertentu. c. Syarat Kemampuan Dalam hal ini seorang pemimpin harus memiliki daya, kesanggupan, kekuatan, dan kecakapan keterampilan teknis/sosial, yang dianggap melebihi atau lebih unggul dari kemampuan anggota biasa. 3 Syarat pemimpin yang baik menurut Ngalim adalah rendah hati dan sederhana, suka menolong, sabar dan kestabilan emosi, percaya pada diri sendiri, jujur, adil dan dapat dipercaya. 4 Dengan ini penulis akan mengulas satu persatu sifat-sifat pemimpin yang baik: a) Rendah hati dan sederhana.
3
Kartini, Psikologi Sosial Untuk Menejemen Perusahaan dan Industri, Rajawali Pers Jakarta 1994 hlm. 200 4 Suraji Djoyopranoto, M Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, Mutiara Jakarta 1981 hlm 42-45
17
Artinya
: Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu terhadap
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. (Qs. Luqman: 18)5 b) Suka menolong
Artinya
: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan taqwa dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. (Qs. Al-Maidah: 2)6 c) Sabar dan Kestabilan emosi Dalam hal ini seorang pemimpin setidaknya bisa mengendalikan dirinya dalam menghadapi anak buahnya dan harus bisa mengatur emosi.
............ Artinya: Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (Qs. Al-Baqoroh: 249)7 d) Percaya pada Diri Sendiri. Pemimpin harus memiliki keyakinan bahwa dia mampu dan bisa memimpin dengan apa yang ia miliki dan ia harus yakin dengan dirinya sendiri atas kemampuan yang dimilikinya. e) Jujur, Adil dan dapat dipercaya 5
Depag RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Mahkota, Surabaya, 2002 hlm. 582 Depag RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Mahkota, Surabaya, 2002 hlm. 142 7 Ibid, hlm. 249 6
18
Dampak Dari kepemimpinan seseorang akan sangat besar implikasinya terhadap bawahannya, jika keputusannya tepat, maka kebaikan akan dapat dirasakan oleh anak buahnya, tetapi jika keliru, maka bawahan akan menangguang akibatnya, oleh karena itu pemimpin harus adil yaitu menetapkan sesuatu pada tempatnya. 3. Gaya-Gaya Kepemimpinan Dalam Pendidikan Orang tua sebagai pengatur rumah tangga mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk menentukan gaya kepemimpinan, khususnya dalam kegiatan pendidikan anak. Kewenangan dan kekuasaan orang tua dalam keluarga tersebut merupakan konsekuensi logis dari beban tanggung jawab yang diembannya sebagai orang pertama dan utama dalam menentukan kebahagiaan anak di masa mendatang. Keluarga
memegang peran penting dalam
kemajuan dan
kemakmuran suatu negara. Pada keluarga terletak kewajiban pertama untuk mendidik seseorang menjadi sehat, beradap, tahu sopan santun, maupun sifat-sifat yang lebih dalam menjadi anggota masyarakat yang cakap dan berguna.8 Untuk itu orang tua berhak menentukan sekaligus bertanggung jawab terhadap pola kepemimpinannya dalam keluarga. Dalam
pandangan
Ilmu
Administrasi
Pendidikan,
pola
kepemimpinan secara umum dapat dibedakan menjadi 4 macam tipe yaitu: 8
Aisyah Dahlan, Membina Rumah Tangga Bahagia dan Peranan Agama dalam Rumah Tangga, Djaminu, Jakarta 1969 hlm. 19
19
tipe otokratis, tipe laissez faire, tipe demokratis dan tipe pseudo demokratis. Penggolongan tipe kepemimpinan tersebut tidak berlaku secara mutlak, karena pola kepemimpinan yang berkembang dan terjadi di masyarakat barang kali lebih banyak dari yang disebutkan tadi. Namun demikian pola kepemimpinan di atas yang banyak terjadi di masyarakat ada tiga tipe, yaitu: a. Kepemimpinan Otokratis Kepemimpinan Otrokratis berasumsi bahwa semua kewenangan yaitu hak dan kekuasaan untuk melakukan sesuatu dalam praktek berpusat pada manager.9 Para penganut kepemimpinan Otokratis cenderung bahwa dialah yang bertanggung jawab atas segala sesuatu. Dalam segala hal seorang pemimpin model ini mempunyai kekuasaan penuh dari pada anggotanya. Pemimpin model ini disebut juga pemimpin dominasi. Dengan kata lain bahwa ” Kepemimpinan Otokratis” beranggapan bahwa: 1) Hanya pemimpin sendiri yang menentukan kebijaksaan/keputusan. 2) Organisasi sebagai milik pribadi, sehingga hanya pemimpinlah yang berhak merencanakan, menentukan kebijakan, sedangkan yang lain hanya dapat mengeluarkan pendapat jika diminta. 3) Para anggota hanya sebagai alat semata-mata dalam melaksanakan apa yang telah digariskan oleh pemimpin.
9
Oteng Sutrisno, Administrasi Pendidikan, Angkasa, bandung 1987 hlm. 264-265
20
4) Tidak mau menerima kritik, saran, pendapat dari orang lain. Kalau ada saran, pendapat dari bawahannya hanya pimpinanlah yang dapat menentukan pilihan, karena dia yang bertanggung jawab penuh nantinya. Keuntungan dari kepemimpinan Otokratis adalah kecepatan dalam membuat keputusan, pemimpin tidak harus memperoleh persetujuan para anggota kelompok sebelum memutuskan. Dan suatu kerugian potensial dari kepemimpinan ini mungkin pengaruhnya kepada semangat anggota kelompok merasa tidak senang cara putusan-putusan yang dibuatnya. Tetapi dalam konteks kepemimpinan otokratis banyak mengandung segi positif, karena anak akan terbiasa untuk taat kepada perintah orang tua, dan karena taat kepada orang tua merupakan sikap terpuji yang harus ditumbuhkembangkan pada pribadi anak. b. Kepemimpinan Laissez Faire Dalam
kepemimpinan ini pemimpin tidak banyak berusaha untuk
menjalankan kontrol atau pengaruh anggota kelompok. Tipe ini diartikan sebagai: membiarkan orang-oarang berbuat sekehendaknya. Kepemimpinan Laissez Faire merupakan kebalikan dari kepemimpinan Otokratis. Jika pemimpin Otokratis selalu mendominasi organisasi, maka pemimpin masa bodoh ini menyerahkan persoalan sepenuhnya kepada anggota.10. Pemimpin dengan gaya seperti ini relatif sulit untuk
10
Thomas Georgon, Menjadi Orang Tua Efectif, Jakarta, 1984 hlm. 138
21
mencapai hasil yang baik, karena garis komando menjadi kurang tegas, bahkan kewibawaan pimpinan lambat laun akan hilang, dan ini merupakan presiden buruk bagi kelanjutan organisasi. Menurut Benyamin Spook kurang setuju dengan model kepemimpinan seperti di atas. Dia berpendapat bahwa anak harus diberi garis-garis peraturan yang jelas dan mengikat supaya anak tidak bertindak semaunya sendiri. Dan dia juga berpendapat bahwa beberapa anak yang dibimbing dengan kelonggaran-kelonggaran berubah menjadi anak-anak yang bandel atau nakal, mereka sering kali berkelahi, mengiterupsi pembicaraan tamu atau orang tua, melotot terhadap tamu atau memanggil nama saja pada orang tua mereka. 11 Dari ilustrasi di atas menunjukkan bahwa betapa sangat riskan jika dalam keluarga (orang tua) menerapkan kepemimpinan masa bodoh di atas. c. Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan Demokratis adalah pimpinan yang dalam proses menggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak pada pendapat bahwa ; manusia adalah makhluk termulia di dunia, untuk itu ia akan: 1) Mengikuti dan menghargai potensi bawahan. 2) Menerima
saran-saran,
pendapat
dan
bahkan
kritik
dari
bawahan/orang lain.
11
Benyamin. Kunci Sukses Menghadapi Anak di Saat Sulit, Delaprasa, Jakarta. 1994 hlm. 115116
22
3) Selalu mengsinkronkan tujuan organisasi dengan kepentingan individu anggotanya. 4) Selalu berusaha untuk menjadikan bawahan lebih sukses dari dirinya. 5) Bersikap ramah dan bersedia memberikan bantuan/nasihat baik dalam soal-soal profesional maupun pribadi. 6) Memberikan kesempatan pada anggotanya untuk ikut serta bertanggung jawab dan melaksanakan kepemimpinannya. Kepemimpinan
Demokratis
banyak
didambakan
oleh
pelaku
organisasi, khususnya dari anggota. Sebuah organisasi yang mampu mengkondisikan suasana demokratis akan memperoleh banyak keuntungan, antara lain ; terciptanya sikap tolong menolong antar sesama, saling menghormati dan bersikap duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Dalam kaitannya dengan kepemimpinan orang tua dalam mendidik keluarganya, kepemimpinan yang demikian akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak yang pada akhirnya akan menjadikan pribadi yang mantap dan penuh tanggung jawab. B. Keteladanan Orang Tua 1. Pengertian. Kata ” Keteladanan orang tua berasal dari kata keteladan dan orang tua. Kata teladan mempunyai arti suatu perbuatan/sikap tingkah laku yang patut ditiru. Namun karena keteladanan dibentuk dari kata teladan yang
23
mendapat afiks (tambahan) ke .... an, maka menjadi keteladanan (kata benda) yang berarti : sikap maupun perilaku dan merupakan contoh baik untuk ditiru orang lain. Sedangkan orang tua adalah orang tua kandung, ayah dan ibu yang bertanggung jawab terhadap anak-anak. 12 Keteladanan adalah perbuatan sikap atau perkataan baik yang dapat dicontoh orang lain. Sebab masyarakat awam lebih mudah diberi contoh dari pada pelajaran. Kehidupan dan pribadi Nabi Muhammad SAW yang baik dijadikan contoh oleh Allah SWT sebagai pola kehidupan yang baik dan patut ditiru oleh setiap manusia. 13 Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab 21 berbunyi:
21: االحزب Artinya
: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosulullah itu teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Qs. Al Ahzab: 21)14 Orang tua dalam mengasuh anak-anaknya untuk menumbuhkan kebiasaan berakhlaq/berperilaku baik, hendaknya memberi contoh akhlaq yang baik dan lurus yang mengikuti ajaran Al Qur’an dan jejak langkah
12
WJS Purwodarminto. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1986 hlm. 424 Zakiyah Darajat, dkk. Dasar-Dasar Agama Islam. Bulan bintang Jakarta 1984 hlm 166 14 Depag RI. Al Qur’an dan Terjemahannya. Mahkota, Surabaya 2002 hlm 595 13
24
Rosulullah SAW serta ia hendaknya bersikap sabar dalam menerapkan dan mengenalkannya.15 Pendidikan anak tidak akan berhasil tanpa ada keteladanan yang baik. Orang tua hendaklah mengarahkan anaknya dalam perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama Islam dan harus dapat menjadi teladan yang dinamis di segala aspek kehidupan rumah tangga dalam sehari-hari. 2. Bentuk-Bentuk Keteladanan Mengenai bentuk keteladanan yang harus ada pada orang tua adalah sebagai berikut : a. Keteladanan secara langsung (yang tidak disengaja) Keberhasilan keteladanan tipe ini banyak tergantung pada kualitas kesungguhan realisasi
karakteristik
yang
diteladankan,
seperti
keilmuan, kepemimpinan, keikhlasan, dan sebagainya. Dalam kondisi ini pengaruh keteladanan berjalan secara langsung, tanpa disengaja, ini berarti bahwa setiap orang tua diharapkan menjadi teladan dan hendaklah memiliki tingkah laku disertai kesadaran bahwa ia bertanggung jawab dihadapan Allah SWT dalam segala hal yang diikuti oleh orang lain. 16 b. keteladanan yang disengaja Keteladanan orang tua atau pendidik diupayakan secara sengaja, hal ini bisa dilihat dalam contoh keteladanan yang disengaja. Umpamanya:
15
Abdur Rohman An Nahlawi. Pendidikan Islam di rumah, Sekolah dan Masyarakat, Gema Insanni, Jakarta 1995 hlm. 262 16 Abdur Rahman An Nahwi. Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, CV Diponnegoro, Bandung, 1986 hlm. 372
25
guru memberi contoh membaca yang baik, agar para pelajar menirunya, imam memperbaiki sholatnya untuk mengajarkan sholat yang sempurna kepada orang lain, menulis dengan tulisan yang bagus ketika mengajar menulis. Para shahabat telah mempelajari berbagai urusan agama mereka dengan jalan mengikuti teladan yang disengaja diberikan Rosulullah SAW, umpamanya:
) Artinya
صلو ا كما رايتموني اصلي (رواه
: Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat
(HR. Bukhori) 17 Pernyataan-pernyataan di atas, dapat penulis ketahui bahwa setiap orang mempunyai potensi ditiru dan meniru, dia ditiru karena orang lain menaruh simpati atau kagum kepadanya. Dan dia meniru orang lain, karena pada diri orang lain tersebut ada yang menggugah hatinya untuk berbuat yang sama. Oleh karena itu setiap orang harus waspada atas apa yang dilakukannya, mulai dari ucapan, perbuatan, sikap dan sebagainya. Sebab di balik itu semua pasti ada orang lain yang memperhatikan, termasuk di dalamnya adalah anak. 3. Pentingnya Keteladanan Di dunia pendidikan keteladanan orang tua (pendidik) sangat penting bagi anak, baik disajikan secara langsung atau tidak langsung/secara sengaja atau tidak sengaja. Melalui keteladanan orang tua akan bermanfaat bagi
17
Ab. Abdillah, Shahih Bukhori Juz I, Thoha Putra Semarang 1989 hlm. 117
26
langkah anak dalam menempuh cita-citanya. Karena pada dasarnya manusia itu membutuhkan keteladanan. Malahan manusia telah diberi fitrah untuk menjadi suri teladan sebagai pedoman hidup yang baik menuju jalan yang terang dan lurus.18 Keteladanan yang baik akan memberikan kemungkinan lebih besar bagi anak untuk memiliki sifat, sikap dan tingkah laku yang baik pula, sebagaimana yang diharapkan oleh Islam. C. Perilaku Anak 1. Pengertian Perilaku berarti tingkah laku, kelakuan yang layak, perbuatan yang layak bagi manusia. 19 Jadi yang dimaksud perilaku anak adalah tingkah laku atau perbuatan yang layak bagi anak dalam beraktifitas sehari-hari. Perilaku anak tidak akan terwujud tanpa adanya kepemimpinan dan keteladanan orang tua (pendidik). Orang tua akan selalu menjadi pemimpin dan keteladanan bagi anak-anaknya, sehingga anak akan mudah dituntun, dididik serta diarahkan ke jalan yang benar. Contohnya jika orang tua membiasakan diri untuk shalat berjamaah dalam kesehariannya, maka secara otomatis juga anak akan mengikuti apa yang dikerjakan orang tua. Lebih dari pada itu orang tua hendaklah selalu memberi dorongan moral kepada anak, agar anak menjadi penenang dan penyenang hati
18
Abdur Rahman An Nahwi. Prinsip-Prinsip dan Metode pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, CV Diponegoro, Bandung 1986 hlm. 364 19 WJS Purwodarmminto. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta 1980 hlm. 783
27
terhadap orang tua. Sebagaimana doa Nabi Ibrahim as yang tercantum dalam Al Qur’an.
Artinya
: ya Tuhan kami anugerahkan kepada kami, pasangan kami
dan keturunan kami, sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa. (Qs. Al Furqon: 74)20 Ayat ini memberi pelajaran kepada orang tua agar selalu memberi dorongan moral terhadap keluarga (anak) agar menjadi anak yang saleh yaitu anak yang dapat menyenagkan hati orang tua. Dengan kata lain agar anak nberperi,laku yang sesuai dengan ajaran Islam. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anak Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku anak ada dua yaitu: a. Faktor Intern Faktor ini terdapat dalam diri anak, bagi segi jasmani maupun rohani. Keadaan jasmani yang sehat pada diri anak akan berpengaruh terhadap perilaku anak, oleh karena itu kesehatan harus diperhatikan. Dari segi rohani juga tidak dapat diabaikan, apabila ingin mendapatkan hasil yang baik. Faktor rohani ini ada beberapa macam, seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, motif dan kelelahan. 21
b. Faktor Ekstern 20
21
Depag, Al Qur’an dan Terjemahan, Mahkota, Surabaya, 2002 hlm. 511-512
Slamet O. Belajar dan Faktor-Faktore Yang Mempengaruhinya,Rieneka Cipta, Jakarta 1988,hlm 56-57
28
Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak, dan ini masih digolongkan menjadi dua golongan yaitu: 1) Faktor sosial 2) Faktor non sosial22 Faktor sosial adalah manusia, baik yang hadir langsung maupun tidak langsung. Sedangkan faktor non sosial adalah benda mati yang dapat mendukung dan dapat mempengaruhi perilaku anak, seperti: keadaan suhu, alat-alat, sarana dan prasarana belajar dan sebagainya. D. Pengaruh Kepemimpinan dan Keteladanan Sebagaimana disebut pada uraian depan bahwa kepemimpinan dan keteladanan dikatakan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi orang lain (anak) baik menerima atau menolak keputusan yang diberikan. Merujuk pada asumsi di atas maka kaitannya dengan soal perilaku anak sangat erat sekali. Perilaku merupakan sebuah proses fisik dan psikis, sebagai kegiatan yang melibatkan situasi dan kondisi yang mendukung terhadap kenyamanan anak yang berupa ketertarikan dengan kondisi-kondisi yang lain. Dalam pada itu faktor internal yang ada pada diri anak tidak bisa terlepas dari situasi dan kondisi keluarga (orang tua) terutama dalam hal kepemimpinan dan keteladanan yang diterapkan oleh orang tua mereka. Apabila anak mengalami kecocokan dengan kepemimpinan dan keteladanan orang tua, maka hal tersebut akan mempengaruhi banyak hal, terutama yang berkaitan dengan proses terbentuknya perilaku anak. Oleh karana itu cara-cara
22
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, CV Rajawali, Jakarta : 1984, hlm. 253
29
yang digunakan orang tua dalam mengatur pola kepemimpinan dan keteladanannya dalam sehari-hari sangat mempengaruhi perilaku anak. Bertolak dari pemikiran di atas, maka kepemimpinan dan keteladanan orang tua yang diasumsikan sebagai penunjang, bahkan merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan stabilitas psikis seseorang yang sangat erat hubungannya dengan perilaku anak. Terutama situasi keluarga yang menerapkan kepemimpinan dan keteladanan dalam kesehariannya secara demokratis. Logikanya anak-anak yang kesehariannya merasa
mendapat
kepemimpinan dan keteladanan secara proporsional, orang tua tidak menekan, tetapi membimbing dengan penuh kebijaksanaan, maka akan merasa tenteram dan tertarik untuk berperilaku yang baik. Dan jika dalam keluarga telah terkondisikan
dengan suasana yang harmonis, maka dengan sendirinya
perilaku anak akan terangkat. Demikian
pembahasan
tentang
keterkaitan
atau
pengaruh
kepemimpinan dan keteladanan orang tua terhadap perilaku anak, yang akhirnya dapat disimpulkan bahwa semakin baik kepemimpinan dan keteladanan orang tua, maka semakin baik pula akan perilaku anak.
30
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Sumogawe 01 1. Sejarah berdirinya SD Negeri Sumogawe 01 dan Perkembangannnya. Sekolah Dasar Negeri Sumogawe 01 merupakan salah satu lembaga pendidikan yang tertua di wilayah Kecamatan Getasan, yang berdiri di atas tanah wakaf seluas 1200 m² milik almarhum Bapak Sanusi Ronodihardjo (Lurah Desa Sumogawe) pada tahun 1908. Sekolah tersebut dibangun di atas tanah itu dengan istilah ”ngindung” artinya sekolah itu didirikan di atas tanah tersebut dengan tidak ada batas waktu yang ditentukan atau dengan kata lain sekolah menempati tanah tersebut buat selama-lamanya (sumber dari Bapak Sidiq). Pada awalnya almarhum Bapak Sanusi Ronodihardjo rela tanahnya untuk didirikan sekolah, karena beliau berharap agar anak cucunya/keluarganya bisa/dapat sekolah di situ (sumber dari ahli waris). SD Negeri Sumogawe 01 dulu bernama SR (Sekolah Rakyat). Waktu itu hanya sampai kelas III, walaupun tempatnya sebagian masih menempati rumah penduduk. Dan bila siswanya setelah kelas III, ingin melanjutkan kelas di atasnya, mereka terpaksa harus pindah ke sekolah yang lain. Tetapi sekolah tersebut lama-lama dapat menyelenggarakan sampai dengan kelas VI.
31
Tokoh-tokoh yang ikut memprakarsai berdirinya sekolah tersebut adalah: 1) Sanusi Ronodihardjo (Kepala Desa). 2) Semua kepala dusun di wilayah Desa Sumogawe dan 3) Semua tokoh masyarakat (RT, RW). Menurut sumber yang penulis temui/dapati, Sekolah Rakyat (SR) diubah menjadi Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1960/1961, dan sampai sekarang sekolah tersebut dinamakan SD Negeri Sumogawe 01. Adapun kepala sekolah yang memimpin sekolah tesebut adalah: 1) Bapak Rusman (Tahun 1908-1930) 2) Bapak Siswa (Tahun 1931-1961) 3) Bapak Roeslan (Tahun 1962-1967) 4) Ibu Soewarni (Tahun 1968-2001) 5) Ibu Suminem BA (Tahun 2002-2007) 6) Bapak Ag. Herwanto, S.Pd. (Tahun 2008 - sekarang). Tahun
ke
tahun
SD
Negeri
Sumogawe
01
terus
mengalami
perubahan/kemajuan, baik fisik (sarana prasarana)maupun non fisik sesuai dengan perubahan zaman. Terbukti bahwa pada awal pendirian gedung sekolah dengan bahan bangunan kayu, kemudian pada tahun 1978 sekolah tersebut dengan gedung permanen. Tahun 2008 sekolah tersebut juga mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK), menjadikan Gedung SD Negeri Sumogawe 01 kelihatan lebih megah lagi. Dan juga adanya bantuan bukubuku dari pemerintah sebagai pustaka baik guru maupun siswa dan masih banyak lagi buku-buku referensi yang lainnya.
32
Dan juga dalam evaluasi pemerintah terhadap sekolah melalui program Akreditasi, pada tahun 2003 SD Negeri Sumogawe 01 terakreditasi B, kemudian pada tahun 2007 Terakreditasi A. Bahkan lima tahun terakhir, tahun pelajaran 2009/2010 Lomba MAPSI tingkat Kecamatan Getasan sebagai Juara Umum. SD Negeri Sumogawe 01 mempunyai visi dan misi sebagai berikut: a. Visi ”Terwujudnya manusia yang beriman dan bertaqwa, berpengetahuan luas, cerdas, terampil, jujur, dan berbudi luhur” b. Misi Membina ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Meningkatkan kedisiplinan dan tata tertib sekolah. Meningkatkan pelayanan pendidikan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Melaksanakan pembelajaran secara teratur dan terarah, sehingga dicapai perkembangan siswa secara optimal sesuai dengan potensi, bakat, dan minatnya. Memberdayakan potensi guru, melalui pembinaan profesional secara berkelanjutan. Melaksanakan dan meningkatkan 6K/ wawasan wiyata mandala. Meningkatkan peran serta masyarakat agar merasa ”Handarbeni, hangopeni dan hangrukebi”.
33
2. Lokasi dan fasilitas SD Negeri Sumogawe 01 a. Lokasi SD Negeri Sumogawe 01 terletak di RT 05 RW 02, Dusun Sumogawe, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, berdiri di atas tanah almarhum Bapak Sanusi Ronodihardjo. Menempati tanah seluas 1200 m², dengan batas-bats sebagai berikut: 1) Sebelah utara tanah HM. Bapak Sidiq. 2) Sebelah timur tanah HM. Bapak Suprat. 3) Sebelah selatan jalan raya Salatiga - Kopeng. 4) Sebelah barat tanah HM. Bapak Sudadi. Sekolah tersebut
berada di tengah-tengah
Dusun Sumogawe
merupakan tempat yang strategis, sehingga masyarakat memilih sekolah untuk menyekolahkan anaknya hanya berduyun-duyun ke sekolah tersebut. Maka tidak aneh kalau SD Negeri Sumogawe 01 jumlah peserta didiknya cukup besar dibanding dengan Sekolah Dasar yang lain di sekitarnya. b. Fasilitas/Sarana dan Prasarana SD Negeri Sumogawe 01 Dalam suatu lembaga, baik lembaga pendidikan maupun lembaga non pendidikan, fasilitas merupakan kebutuhan primer, apa lagi dalam lembaga
pendidikan,
fasilitas
mendukung
terlaksananya tujuan yang telah ditentukan.
untuk
membantu
34
Setelah penulis mengadakan observasi dan interview seperlunya, maka dapat dikemukakan bahwa fasilitas pendidikan yang ada di SD Negeri Sumogawe 01 sebagai berikut: 1) Keadaan Gedung SD Negeri Sumogawe 01 Tabel II Keadaan gedung Sekolah
No Nama 1 BangunanGedung 2 StatusTanah 3 StatusPenggunaan 4 LuasBangunan
Keterangan Permanen Wakaf miliksendiri 387m2
2) .Keadaan Ruang Tabel III Keadaan Ruang No
Nama
1 Ruang Kepala Sekolah 2 Ruang Guru 3 Ruang Tamu 4 Ruang Belajar 5 Ruang Warung/Koperasi Sekolah 6 Ruang Dapur 7 Ruang WC Guru 8 Ruang WC Murid 9 Tempat Parkir 10 Ruang Perpustakaan/UKS
Jumlah Keterangan 1 1 1 6 1 1 2 3 1 1
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
35
3) Sarana Olah raga Tabel IV Keadaan Sarana Olah raga
No Nama 1 BolaSepak 2 BolaVolley/net 3 BolaSepaktakraw 4 Raket/net 5 BolaKasti 6 Pemukulbolakasti 7 Tiang/galahloncattinggi 8 Alatstart 9 Tongkatestafet 10 StopWatch 11 LapanganBadminton 12 Matras 13 Kaset/CD
Jumlah Keterangan 2 Baik 2/ 1 Baik 6 Baik 4/ 1 Baik 24 Baik 3 Baik 2 Baik 4 Baik 12 Baik 2 Baik 1 Baik 2 Baik Baik 6
4) Sarana Pendidikan Tabel V Keadaan Sarana Pendidikan
No Nama 1 Almari 2 Rakbuku 3 MejaGuru 4 Meja KepalaSekolah 5 MejaTamu 6 Mejamurid
Jumlah 12 2 8 1 2 158
Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik
36
No Nama 7 Kursiguru 8 KursiKepalaSekolah 9 Kursitamu 10 Kursimurid 11 Mesinketik 12 Komputer 13 Labtop 14 PapanPengumuman 15 PapanTulis 16 PapanData 17 PapanStrukturSekolah 18 PapanStrukturKomite 19 PapanProgramkerjaKepsek 20 PapanKegiatan 21 LCD 22 Seruling 23 PengerasSuara 24 TapeRecorder 25 Globe 26 Jamdinding 27 PetaKecamatanGetasan 28 PetaKabupatenSemarang 29 PetaJawaTengah 30 PetaJawaTimur 31 PetaJawaBarat 32 PetaIndonesia 33 Petadunia 34 Timbanganbadan 35 Timbanganbarang 36 Literan
Jumlah 20 1 8 236 1 1 1 1 7 7 1 1 1 1 1 40 1 1 4 8 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1
Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
37
3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SD Negeri Sumogawe 01 a. Keadaan Guru dan karyawan SD Negeri Sumogawe 01 mempunyai 11 orang guru, yang terdiri dari 9 guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2 guru Wiyata Bhakti dan 1 orang penjaga sekolah, adapun pembagian tugas pada tahun 2009/2010 tercantum dalam tabel berikut : Tabel VI Keadaan Guru dan Pegawai/Karyawan
No Nama 1 Ag.Herwanto,S.Pd 2 Mastuti 3 NovaWidiyanti,A.md 4 SriHartantiAm.Pd 5 RukiniS.Pd 6 SriAstutiAm.Pd 7 EndangK. S.Pd 8 MunajadA.ma 9 PujiWijayanto 10 YuliRaharjoS.Ag 11 RiyatunS.Pak 12 Marsudi
NIP Gol/Ruang Jabatan Mengajar Ket 195511111975121000 IV/a KepalaSeklah/Guru PKnIV, V, VIAktif 195610091975012001 IV/a GuruKelas KelasI Aktif - GuruKelas KelasII Aktif 195206161974022004 IV/a GuruKelas KelasIII Aktif 196905082005012010 II/c GuruKelas KelasIV Aktif 196508221988102001 III/c GuruKelas KelasV Aktif 196512301991022000 III/b GuruKelas KelasVI Aktif 196209151984051002 III/d GuruPAI KelasI-VI Aktif 195812181983041001 III/c GuruOR KelasI-VI Aktif 15036654 II/d GuruPAB KelasI-VI Aktif - GuruPAK KelasI-VI Aktif - PenjagaSekolah Aktif
38
b. Keadaan siswa SD Negeri Sumogawe 01 Jumlah siswa kelas I sampai dengan kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 berjumlah 235 siswa. Dengan perincian sebagai berikut : Tabel VII Keadaan murid Tahun 2009/2010
No 1 2 3 4 5 6
Kelas I II III IV V VI Jumlah
L 23 20 24 19 32 20 138
P 16 17 18 22 10 14 97
Jumlah 39 37 42 41 42 34 235
4. Struktur Kepemimpinan SD Negeri Sumogawe 01 a. Struktur Sekolah (terlampir). b. Struktur Komite Sekolah (terlampir)
5. Kurikulum SD Negeri Sumogawe 01 Perlu diketahui bahwa kurikulum yang dipakai SD Negeri Sumogawe 01 adalah Kurikulum KTSP dan KBK. Adapun rincian sebagai berikut:
39
Tabel VIII Struktur Kurikulum SD Negeri Sumogawe 01
B MuatanLokal: 1 BahasaJawa 2 TembangJawa 3 BacaTulisAlqur'an/PAI 4 BahasaInggris C PengembanganDiri: 1 KegiatanPelayananBK 2 KegiatanKepramukaan 3 SeniBudaya Jumlah Total *)
3
3
3
(23 )
A MataPelajaran: 1 Pendidikanagama 2 PendidikanKewarganegaraan 3 BahasaIndonesia 4 matematika 5 IlmuPengetahuanAlam 6 IlmuPenegetahuanSosial 7 SeniBudayadanKeterampilan 8 Pendidikanajasmani, OlahragadanKesehatan
TE MA TI K
KOMPONEN
KELASDANALOKASI WAKTU ,dan I II III IV,V VI
3 2 2 1 2
3 2 2 1 2
3 2 2 1 2
34 34 34 36 36 36
: Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
Keterangan: a. Lama 1 jam pelajaran -
Kelas I sampai dengan kelas VI, jam pelajaran = 35 menit
b. Jumlah jam pelajaran per minggu -
Kelas I s/d III : 36 jam per minggu
-
Kelas IV s/d VI : 39 jam per minggu
3 2 5 5 4 3 4 4 2 2 1 2 2* 37 39
40
6. Metode Pembelajaran SD Negeri Sumogawe 01 Metode mengajar yang dipakai dalam proses belajar mengajar di SD Negeri Sumogawe 01 adalah: a. Metode Ceramah. Metode ceramah digunakan dalam bentuk pemberian informasi, yakni; guru menerangkan atau menceritakan secara lisan, materi pelajaran di depan kelas, para murid mendengarkan dan mencatat keterangan yang disampaikan oleh guru. b. Metode Tanya Jawab Metode ini digunakan untuk meninjau pelajaran yang telah lalu, menyelingi pembicaraan agar murid ikut aktif berfikir, menangkap perhatian murid dan memimpin pengamatan dan pemikiran murid, agar murid memusatkan perhatian pada pelajaran. c. Metode Demontrasi Yaitu metode mengajar dengan memperhatikan proses pelaksanaan suatu pelajaran yang biasanya bersifat praktek, misalnya praktek sholat jamaah, praktek wudlu, praktek tayamum dan sebagainya. d. Metode Pemberian Tugas Yaitu metode dimana murid diberi tugas khusus di luar pelajaran. Dalam pelaksanaannya, anak-anak dapat melaksanakan tugas di rumah, di perpustakaan, atau di tempat yang lain.
41
e. Metode Kerja Kelompok Yaitu kelompok kerja dari kumpulan beberapa individu yang bersifat pedagogis yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik (kerja sama) antara individu-individu, serta saling percaya mempercayai. f. Metode Sosiodrama/Bermain Peran (Dramatisasi) Yaitu bentuk metode mengajar dengan mendramakan/memerankan cara tingkah laku dibidang hubungan sosial, sedangkan bermain peran lebih menekankan pada kenyataan dimana murid di ikutsertakan dalam permainan peran. g. Metode Diskusi Yaitu metode dalam mempelajari atau menyampaikan bahan pelajaran dengan jelas dan mendiskusikannya, sehingga berakibat/menimbulkan pengertian dan perubahan tingkah laku. h. Metode Driil Metode ini digunakan pada pelajaran-pelajaran yang bersifat motoris, seperti pelajaran menulis, pelajaran bahasa, pelajaran keterampiln dan pelajaran-pelajaran kecakapan mental dalam arti melatih anak berfikir cepat. i.
Metode Karya Wisata Yaitu suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan mengajak anak-anak keluar kelas untuk dapat memperhatikan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan/materi pengajaran.
42
7. Pelaksanaan Evaluasi Belajar di SD Negeri Sumogawe 01 a. Sarana Evaluasi Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD Negeri Sumogawe 01, yang menjadi sasaran evaluasi belajar adalah: 1. Segi yang menyangkut isi pendidikan, yaitu penguasaan materi pelajaran yang diberikan guru dalam proses belajar mengajar. 2. Segi yang menyangkut minat, perhatian dan keterampilan pada masing-masing mata pelajaran. b. Alat Evaluasi Dalam mengadakan evaluasi belajar digunakan dua jenis alat evaluasi yaitu: 1. Teknik Test. Yaitu serangkaian pertanyaan yang harus di jawab atau tugas-tugas yang harus di jalankan oleh murid. Teknik tes yang dipakai di SD Negeri Sumogawe 01 adalah tes tulis yang sudah distandarisasi, seperti Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester I, Ulangan Kenaikan Kelas dan tes buatan guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa dalam suatu SK maupun KD yang biasa disebut tes formatif. Test buatan guru itu terdiri tiga bentuk, yaitu; test tulis, test lisan, dan test perbuatan.
43
2. Teknik Non Test Teknik ini digunakan untuk menilai aspek tingkah laku. Teknik non test yang sering digunakan adalah observasi, yaitu mengamati secara langsung maupun tidak langsung tingkah laku siswa/murid. c. Cara Menentukan Nilai raport Untuk menentukan nilai akhir sebagai alat untuk laporan pendidikan menggunakan rumus: R=
NH + NTS + NS 3
Keterangan: NH
= Rata-rata nilai harian
NTS
= Nilai tengah semester
NS
= Nilai semester
R
= raport
B. Laporan Data Penelitian 1. Data Keadaan Responden. Nama-nama siswa dan orang tua sebagai responden dalam penelitian ini sebagai berikut:
44
Table IX Nama-nama siswa dan orang tua responden
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
NamaSiswa IdaAchmad SetyaAgung Tulus AgusKurniawan AdedyPrasetyo AjiAriYulianto AgusSetiawan BagusEkoF.C.S DwiSetiyanto EkoSatmoko FerrySetiawan Hariyanto MuhammadSalbiono MuhammadRohman MuhammadSidik Susanto Supriyanto UmiFatmasari AndiSetiawan AchadChoirulAmin AzuanHafidzAufi AmarMakruf AisyahSalma DidikMulyana DaniArifF. FerryDwiPrasetyo CristianDwiCahyanto Khotimah Listyaningsih RevanSukandar SitiNurAfifah SellaAyundaDewi Widiyanto FendiPujiNogroho TomiSurahman
NamaOrangTua Semiyadi AgusS Setu Jumanto Sugiyanto Sutopo SlametU. Sohip Mariyono Supriyanto Sutrisno Purwadi Dwi Jimin Bakar Gimin Mulyono Suharno Besar SlametK. Eko Ratiban Susmono Suparno Waris Sudibyo Ngarno Sudarno Rasikan AepSujana Radimin Totok Warjiyanto Mujiono Ngarno
45
2. Penyajian Data Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang penulis ketengahkan, maka penulis mengumpulkan data dengan cara membagikan angket/pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Dan hal ini hasilnya akan diketahui pada bab IV. Selain penulis dengan cara tersebut juga menggunakan metode wawancara, dalam hal ini penulis mengambil dua pihak responden, yaitu dari anak/siswa dan dari pihak orang tua. Adapun hasilnya sebagai berikut: a) Bahwa kepemimpinan orang tua yang demokratis sangatlah penting dalam menumbuhkan sikap perilaku baik pada diri anak/siswa, seperti orang tua selain menerima usulan dari anak, orang tua tidak pilih kasih dan lain sebagainya. b) Keteledanan orang tua yang baik dalam sehari-hari juga akan mendukung dalam pembentukan sikap/perilaku anak/siswa yang lebih bermakna, karena dengan adanya kepemimpinan dan aturan-aturan dari orang tua kurang berarti kalau tidak ada keteladanan, bahkan boleh dikatakan hanya teori saja. c) Anak akan semakin leluasa mengambil keputusan, semakin taat dan patuh akan aturan-aturan orang tua, dan apabila anak melakukan kesalahan-kesalahan/melanggar aturan maka anak akan merasa keberatan sendiri.
46
Dalam pengumpulan data tentang Pengaruh Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua terhadap Anak SD Negeri Sumogawe 01 Tahun 2010, penulis membagikan angket pada responden yaitu siswa kelas V. Dalam angket tersebut terdiri dari 10 pertanyaan, setiap pertanyaan terdiri dari 3 pilihan jawaban. Untuk memudahkan menganalisakan dari 10 item pertayaan tersebut, maka penulis menentukan nilai dari macam-macam opsi jawaban dari responden yaitu:
Jawaban A skor 3
Jawaban B skor 2
Jawaban C skor 1
47
BAB IV ANALISA DATA A. Analisa Pendahuluan Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara kepemimpinan dan keteladanan orang tua terhadap perilaku anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01, maka data yang telah diperoleh akan penulis analisa dengan analisis statistic. Adapun rumus statistic yang digunakan dalam data tersebut adalah: F x 100 %
P= N Keterangan: P : Prosentase F : frekuensi
N : Jumlah subjek dalam keseluruhan (sample) Langkah selanjutnya dalam analisis ini adalah menyiapkan table nilai kepemimpinan dan keteladanan orang tua terhadap perilaku anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01, dan table kerja untuk mencari koefisien korelasi antara variable kepemimpinan dan keteladanan orang tua dengan perilaku anak/siswa. 1. Data tentang kepemimpinan dan keteladanan orang tua Data kepemimpinan dan keteladanan orang tua dari angket yang penulis bagikan kepada responden yang terdiri dari 10 pertanyaan, yang masingmasing pertanyaan disediakan 3 opsi alternatif jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut:
48
a. Alternatif jawaban A memiliki bobot nilai 3 b. Alternatif jawaban B memiliki bobot nilai 2 c. Alternatif jawaban C memiliki bobot nilai 1 Berikut ini akan penulis sajikan tabel hasil penyebaran angket tentang kepemimpinan dan keteladanan orang tua. Tabel X Nilai angket tentang Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua
Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
NomorItemSoal 4 5 6 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3
8 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
JumlahSkor A B C 30 0 0 30 0 0 27 0 1 30 0 0 30 0 0 30 0 0 30 0 0 0 20 0 30 0 0 30 0 0 27 0 1 24 2 1 27 0 1 21 4 1 24 2 1
49
Nomor Responden 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3
3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 2 3
NomorItemSoal 4 5 6 7 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3
8 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3
9 1 1 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3
10 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3
JumlahSkor A B C 9 10 1 9 12 1 27 2 0 18 6 1 9 12 1 24 2 1 24 2 1 30 0 0 6 10 3 18 6 1 30 0 0 15 8 1 30 0 0 24 2 1 12 10 1 18 6 1 24 2 1 12 10 1 30 0 0
Setelah diketahui nilai jawaban dari masing-masing responden, maka ditentukan dengan rumus sebagai berikut : (xt – xr) + 1 i=
Ki
Keterangan: i xt xr ki
= Interval = Nilai tertinggi = Nilai terendah = Kelas interval
50
Untuk angket Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua, dengan jumlah 10 pertanyaan (item), maka diperoleh nilai tertinggi dari jawaban yang diberikan respon adalah 30, sedangkan nilai terendah adalah 19. Sesuai dengan rumus di atas maka: (30 – 19) + 1 i= i=
3 12
=4
3 Jadi intevalnya = 4 Tabel XI Interval Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua terhadap anak
Nilai 27-30 23-26 19-22
JumlahSiswa 23 7 5
NilaiNominal A B C
Keterangan Baik Cukup Kurang
Tabel XII Nilai Nominasi Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua
NoResponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skor 30 30 28 30 30 30 30 20 30 30
NilaiNominal A A A A A A A C A A
51
NoResponden 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Skor 28 27 28 26 27 21 22 29 25 22 27 27 30 19 25 30 24 30 27 23 25 27 23 30 29
NilaiNominal A A A B A C C A B C A A A C B A B A A B B A B A A
Setelah diketahui Kepemimpinan dan Keteladanan orang tua, baik yang berkategori baik,cukup maupun kurang, maka langkah-langkah selanjutnya adalah menentukan prosentase dari masing-masing variable dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P=
F N
X 100 %
52
Diketahui : F = Siswa (responden) yang memperoleh nilai A pada jawaban angket tentang kepemimpinan dan keteladanan orang tua sebaganyak 23 siswa/anak N= Banyaknya populasi = 35 siswa/anak 23 Maka P =
X 100% = 65,71 % 35
F= Siswa (responden) yang memperoleh nilai B pada jawaban angket tentang kepemimpinan dan keteladanan orang tua sejumlah 7 siswa/anak 7 Maka P =
X 100% = 20 % 35
F= Siswa (responden) yang memperoleh nilai C pada jawaban angket tentang kepemimpinan dan keteladanan orang tua sejumlah 5 siswa/anak 5 Maka P =
X 100% = 14,28 % 35
Tabel XIII Nilai Prosentase Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua No Nilai Pemahaman Interval Frekuensi Prosentase 1
Baik (A)
27-30
23
65,71 %
2
Cukup (B)
23-26
7
20,00%
3
Kurang (C)
19-23
5
14,28%
35
100%
Jumlah
53
2.
Data tentang perilaku anak/siswa Penyajian data angket tentang perilaku anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01 Tabel XIV Nilai angket tentang perilaku anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01
Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3
NomorItemSoal 4 5 6 7 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2
8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3
10 3 1 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 2 1 3 2 1 3 3 3 2 2
JumlahSkor A B C 27 2 0 21 4 1 30 0 0 21 4 1 24 2 1 30 0 0 27 0 1 15 8 1 30 0 0 27 2 0 30 0 0 27 0 1 27 0 1 28 0 2 15 8 1 0 20 0 24 0 2 30 0 0 24 4 0 6 10 3 30 0 0 30 0 0 30 0 0 9 12 1 21 4 1
54
Nomor Responden 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3
2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
NomorItemSoal 4 5 6 7 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 1 3 3 3 1 3 3 3 3
8 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3
10 3 1 3 3 1 1 2 2 3 3
JumlahSkor A B C 30 0 0 12 10 1 30 0 0 30 0 0 9 10 2 18 6 1 15 8 1 12 10 1 21 4 1 30 0 0
Setelah diketahui nilai jawaban dari masing-masing responden, maka ditentukan dengan rumus sebagai berikut : (xt – xr) + 1 i=
Ki
Keterangan: i xt xr ki
= Interval = Nilai tertinggi = Nilai terendah = Kelas interval
Untuk angket tentang perilaku anak/siswa, dengan jumlah 10 pertanyaan (item), maka diperoleh nilai tertinggi dari jawaban yang diberikan respon adalah 30, sedangkan nilai terendah adalah 19. Sesuai dengan rumus di atas maka: (30 – 19) + 1 i=
3
55
i=
12
=4
3 Jadi intervalnya = 4 Kemudian jarak interval tersebut dimasukan ke dalam tabel yang mengetahui seberapa benyak anak/siswa yang memiliki perilaku, dengan kategori baik, cukup dan kurang. Tabel XV Interval angket tentang perilaku anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01
Nilai 27-30 23-26 19-22
JumlahSiswa 19 12 4
NilaiNominal Keterangan A Baik B Cukup C Kurang
TABEL XVI Nilai Nominasi perilaku anak/siswa
NoResponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skor 29 26 30 26 27 30 28 24 30 29
NilaiNominal A B A B A A A B A A
56
NoResponden 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Skor 29 30 28 28 26 24 20 26 30 28 19 30 30 30 22 26 30 23 30 30 21 25 24 23 26 30
NilaiNominal A A A A B B C B A A C A A A C B A B A A C B B B B A
Setelah diketahui jumlah siswa yang memiliki perilaku baik yang berkategori baik, cukup, maupun kurang, maka langkah selanjutnya adalah menentukan prosentase dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut : :
P=
F N
X 100 %
57
F = Orang tua (responden) yang memperoleh nilai A pada jawaban angket tentang perilaku anak/siswa sejumlah 19 orang N= Banyaknya populasi = 35 orang 19 Maka P =
X 100% = 54,28 % 35
F= Orang tua (responden) yang memperoleh nilai B pada jawaban angket tentang perilaku anak/siswa sejumlah 12 orang 12 Maka P =
X 100% = 34,28% 35
F= Orang tua (responden) yang memperoleh nilai C pada jawaban angket tentang perilaku anak/siswa sejumlah 4 orang 4 Maka P =
X 100% = 11,43 % 35 TABEL XVII Nilai prosentase perilaku anak/siswa
No
Nilai Pemahaman
Interval
Frekuensi
Prosentase
1
Baik (A)
27-30
19
54,28 %
2
Cukup (B)
23-26
12
34,28 %
3
Kurang (C)
19-22
4
11,43 %
35
100%
Jumlah
58
B. ANALISA LANJUTAN TABEL XVIII Tabel kerja untuk mencapai pengaruh Variabel Kepemimpinan dan Keteladanan orang tua (x) terhadap perilaku anak (y)
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
X 30 30 28 30 30 30 30 20 30 30 28 27 28 26 27 21 22 29 25 22 27 27 30 19 25 30 24 30 27 23 25 27 23 30 29 939
Y 29 26 30 26 27 30 28 24 30 29 30 28 28 26 24 20 26 30 28 19 30 30 30 22 26 30 23 30 30 21 25 24 23 26 30 938
X2 900 900 784 900 900 900 900 400 900 900 784 729 784 676 729 441 484 841 625 484 729 729 900 361 625 900 576 900 729 529 625 729 529 900 841 25.563
Y2 841 676 900 676 729 900 784 576 900 841 900 784 784 676 576 400 676 900 784 361 900 900 900 484 676 900 529 900 900 441 625 576 529 676 900 25.500
XY 870 780 840 780 810 900 840 480 900 870 840 756 784 676 648 420 572 870 700 418 810 810 900 418 650 900 552 900 810 483 625 648 529 780 870 25.439
59
Diketahui : Σx = 939 Σy = 938 Σx2 = 25.563 Σy2 = 25.500 XY = 25.439 Data-data yang diketahui diatas kemudian dimasukkan dalam rumus Product moment sebagai berikut : NΣxY – ( ΣX ) ( ΣY ) Rxy = √ {( NΣX² - ( ΣX² ) }
{ NΣY² - ( ΣY² ) }
35 x 25.439 - 939.938 Rxy = √ {( 35 x 25.563 - (939) ² }{ 35 x 25.500 - (938)² } 890.365 – 880.782 Rxy = √ {(894.705 – 881.721
}{ 892.500 – 879.844 }
9.583 Rxy = √ {(12.984}{ 12.656 } 9.583 Rxy = 12.819 Rxy = 0,747
60
C. INTERPRETASI DATA Setelah data berhasil diuji, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan table r dengan jumlah responden 35 siswa, dengan taraf signikansi 5% diperoleh nilai = 0,334 dan pada taraf signifikansi 1 % diperoleh nilai sebesar 0,430, maka jika dibandingkan dengan nilai rxy hitung 0,747, lebih besar dari nilai r (0,334) dan rxy 0,747 lebih besar dari nilai r tabel ( 0,430) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga rxy signikifikan menerima, yang berarti ada signifikansi antara kepemimpinan dan keteladanan orang tua terhadap perilaku anak disekolah pada siswa SD Sumogawe 01 tahun 2010., sehingga berdasarkan data-data yang penulis peroleh, maka hipotesis yang penulis asumsikan terbukti
61
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisis data yang telah terkumpul melalui angket, selanjutnya penulis ajukan kesimpulan dari hasil penelitian tentang “Pengaruh Kepemimpinan dan Keteladanan dan Orang Tua terhadap Perilaku Anak/Siswa” Studi Kasus SD Negeri Sumogawe 01 Tahun 2010 sebagai berikut:
1. Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua dari siswa SD Negeri Sumogawe 01 adalah bervariasi: -
66% berada dalam kategori tinggi ( 23 responden )
-
20% berada dalam kategori cukup ( 7 responden )
-
14% berada dalam kategori kurang ( 5 responden )
Maka dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua dari anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01 berada dalam kategori Baik.
2. Perilaku anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01 bervariasi: -
54 % berada dalam kategori tinggi ( 19 responden )
-
34 % berada dalam kategori cukup ( 12 responden )
-
12% berada dalam kategori kurang. ( 4 responden )
62
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar atau mayoritas perilaku anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01 dalam kategori baik.
3. Setelah di analisis dengan menggunakan rumus Product Moment untuk mengetahui tujuan penelitian yang ketiga, ternyata ada pengaruh positif antara kepemimpinan dan keteladanan orang tua terhadap perilaku anak/siswa. Terbukti dari analisis statistik bahwa 0,334 empiris 0,747 lebih besar dari batas penolakan 0,430 dalam taraf signifikansi 5% dan 0,747 lebih besar dari batas penolakan 0,334 dalam taraf signifikansi 1%. Dengan
demikian
hipotesis
menyatakan
bahwa
Kepemimpinan dan
Keteladanan Orang Tua secara bersama-sama memiliki pengaruh positif terhadap perilaku anak. semakin baik Kepemimpinan dan Keteladanan Orang Tua , maka akan semakin baik pula perilaku anak.
B. Saran-Saran Hasil penelitian telah penulis simpulkan, kemudian penulis akan memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepada orang tua dari anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01 a. Orang tua merupakan salah satu pilar dalam pendidikan, maka hendaklah mampu mengambil sikap untuk memberi nasihat kepada anak-anaknya dalam menghadapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
63
b. Orang tua hendaklah dalam memberi perintah atau larangan dengan bijaksana, sehingga dapat membangkitkan minat dan wawasan anak. c. Dan orang tua hendaklah mampu memberi suri tauladan yang baik kepada anak-anaknya, lebih-lebih dalam melaksanakan kewajiban keagamaannya/beribadah.
2. Kepada anak-anak/siswa SD Negeri Sumogawe 01 a. Sebagai anak hendaklah selalu berbuat baik kepada orang tua, yakni mendengarkan nasihatnya, patuh/taat, menghormati dan bertingkah laku/berperilaku yang baik dihadapannya. b. Sebagai anak hendaklah rajin mengaji, sholat, puasa, mendoakan kedua orang tua agar kelak menjadi anak yang shalih. c. Sebagai anak/siswa hendaklah rajin belajar untuk mendapat ilmu yang bermanfaat.
3. Kepada Bapak/Ibu Guru SD Sumogawe 01 a. Sebagai guru hendaklah adil dan arif, karena dengan keadilan dan kearifan berpeluang akan berhasilnya pendidikan. b. Sebagai guru hendaklah bersikap serta berperilaku yang baik karena akan menjadi teladan anak didiknya.
64
C. Penutup Dengan ucapan Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadira Allah SWT, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, walaupun melalui proses yang panjang disamping berbagai tantangan dan hambatan yang ada. Kemudian sebagaimana halnya manusia yang tidak lepas dari kekurangan serta kekhilafan, penulis yakin bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik serta saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini memberi manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, dari segi ilmiah maupun sosial. Dari segi ilmiah diharapkan hasil penelitian ini dapat memperoleh temuan dibidang psikology pendidikan, kemudian dari segi sosial hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan bagi pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan (BP). Dan kepada Allah jualah penulis berserah diri dan semoga tetap mendapat rahmat, taufiq serta hidayah Nya sampai akhir hayat.Amiin.
Salatiga, 02 Agustus 2010
Penulis
65
DAFTAR PUSTAKA Abdur Rahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, Gema Insani, Jakarta , 1995. Abdur Rahman An Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam, CV Diponegoro, Bandung, 1986 Abi Abdillah..., Shahih Bukhori Juz I, Thoha Putra, Semarang, 1989 Achmadi, Ilmu Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga , 1987 Aisyah Dahlan, Membina Rumah Tangga Bahagia dan Peranan Agama dalam Rumah Tangga,Djaminu, Jakarta, 1969 Benyamin, Kunci Sukses Menghadapi Anak saat Sulit,Delapratasa, Jakarta, 1994 Bukhori, Terjemah Shahih Bukhori Jilid III, Abdur Rahman An Nahlawi Asy-Syifa’, Semarang, 1992 Chalid Narbuko, Metodologi Penelitian Sosial, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 1988 Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Mahkota, Surabaya 2002 Kartini, Psykology Sosial untuk Menejemen Perusahaan dan Industri, Rajawali Pers, 1994 Tim Pustaka Phonix, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Baru, Pustaka Ponix, cet 3 Jakarta, 2007 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 2, Balai Pustaka, Jakarta 1984 Ngalim Purwodarminto S, Administrasi Pendidikan, Cet x Mutiara, Jakarta, 1995 Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, Angkasa, Bandung, 1987 Pusat Bimbingan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka, Jakarta 1995 Sikun Pribadi, Mutiara Pendidikan, cet I Erlangga, Jakarta,1984
66
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rhieneka Cipta,Jakarta 1988 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu PendekatanPraktis, Revisi V, Rhieneka Cipta, Jakarta 2002 Sumadi Suryabrata, Psycology Pendidikan, CV Rajawali, Jakarta 1984 Suradji Djoyopranoto, Ngalim Purwanti, Administrasi Pendidikan, Mutiara, Jakarta, 1981 Sutrisno Hadi,Metodolgi Reseach I, Andi Offset,Yogyakarta 1981 Tim Dosen.....Administrasi Pendidikan, IKIP Malang, 1988 Thomas Gorgon, Menjadi Orang Tua Efektif, Balai Pustaka, Jakarta 1984 WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta 1980 Winarno Surakhmad,Metode Penelitian,Jermars, Bandung 1989 Winarno Surakhmad, Pengantar Pendidikan Ilmiyah,... Tarsito, Bandung 1989 Zakiyah Daradjat dkk, Dasar-dasar Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta 1984
