PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR ANAK KELAS IV PADA SD NEGERI WONOYOSO-PRINGAPUSSEMARANG TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: SUWARNI 114 08 052
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Fax. (0298) 323433 E-mail:
[email protected], Home page: http//www.stainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Salatiga, 19 Agustus 2010 Lamp : 1 (satu) naskah Hal
: Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada, Yth. Ketua STAIN Salatiga di Tempat. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama
:
SUWARNI
NIM
:
114 08 052
Program Studi :
Tarbiyah Pendidikan Agama Islam
Judul
PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG
:
TUA
TERHADAP
TANGGUNG
JAWAB
BELAJAR ANAK KELAS IV PADA SD NEGERI WONOYOSO-PRINGAPUS-SEMARANG TAHUN 2010. Untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Pembimbing,
Dr. Sa’adi, M. Ag. NIP. 196330421992031003
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Fax. (0298) 323433 E-mail:
[email protected], Home page: http//www.stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara : SUWARNI dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 08 052 yang berjudul:
“PENGARUH
BIMBINGAN
BELAJAR
ORANG
TUA
TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR ANAK KELAS IV PADA SD NEGERI WONOYOSO – PRINGAPUS - SEMARANG TAHUN 2010”. Telah dimunaqosahkan dalam sidang Panitia Ujian Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu, 25 September 2010 M dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Salatiga, 30 September 2010 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Beny Ridwan, M.Hum.. NIP 19730520 199903 1 006
Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. NIP. 19680812 199403 2 003 Pembimbing,
Dr. H. Sa’adi, M. Ag. NIP. 196330421992031003
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Suwarni
NIM
:
114 08 052
Jurusan
:
Tarbiyah
Program Studi :
Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan plagiatan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 19 Agustus 2010 Yang menyatakan
Suwarni 114 08 052
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Artinya:
Hai
orang-orang
beriman
apabila
kamu
dikatakan
kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
PERSEMBAHAN Untuk Suamiku tercinta, Anak-anakku tersayang, dan Teman-teman seperjuangan.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada hamba-hambanya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia menuju jalan kebenaran dan keilmuan. Alhamdulillah, dengan rasa syukur penulis skripsi dengan judul “Pengaruh Bimbingan Belajar Orang tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar Anak Kelas IV Pada SD Negeri Wonoyoso-Pringapus-Semarang Tahun 2010” ini telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Kami haturkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga terwujudnya skripsi ini. Adapun pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini adalah: 1. Yth. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M.Ag. 2. Yth. Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd. 3. Yth. Ketua Program Studi PAI STAIN Salatiga, Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. 4. Yth. Pembimbing Skripsi, Dr. H. Sa’adi, M.Ag. yang telah berkenan memberikan waktunya untuk membimbing dalam penyusunan Skripsi ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasannya. 5. Segenap Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan motivasi. 6. Yth. Bp. Kusmanto, S.Pd.,M.Pd, selaku kepala SD Negeri Wonoyoso yang telah memberikan bantuan dan ijin untuk melakukan penelitian.
7. Siswa-siswi SD Negeri Wonoyoso, yang telah membantu peneliti menyelesaikan laporan penelitian ini. 8. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya. 9. Teman-teman senasib seperjuangan yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 19 Agustus 2010 Peneliti
Suwarni NIM. 114 08 052
ABSTRAK Suwarni. 2010. Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar Anak Kelas IV SD Wonoyoso Tahun 2010. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pembimbing : Dr. H. Sa’adi, M.Ag. Kata unci: Bimbingan belajar dari orang tua, tanggung jawab belajar anak. Penelitian ini merupakan pengaruh bimbingan orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas VI SD wonoyoso tahun 2010. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah intensitas bimbingan belajar orang tua siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010? (2) Bagaimanakah tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010? (3) Adakah pengaruh bimbingan belajar dari orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010? Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang mendukung keberhasilan dalam mencapai tujuan untuk mendapatkan informasi yang cocok menggunakan angket dan skala psikologi. Untuk mengumpulkan data bimbingan belajar orang tua digunakan angket. Untuk mengumpulkan data tanggung jawab belajar digunakan skala psikologi. Bahwa pengaruh bimbingan orang tua yang tergolong dalam kategori tinggi terbukti dari 16 responden dapat di kelompokkan sebagai berikut : (1) Tergolong dalam kategori tinggi ada 4 siswa atau sebanyak 25%. (2) Tergolong dalam kategori sedang ada 8 siswa atau sebanyak 50%. (3) Tergolong dalam ketegori rendah ada 4 siswa atau sebanyak 25%. Dalam motivasi belajar siswa tergolong dalam kategori tinggi terbukti dari dari 16 responden dapat di kelompokkan sebagai berikut: (1) Tergolong dalam kategori tinggi ada 4 siswa atau sebanyak 25%. (2) Tergolong dalam kategori sedang ada 11 siswa atau 68,75%. (3) Tergolong dalam ketegori rendah ada 1 siswa atau 6,25%. Berdasarkan analisa dengan menggunakan korelasi product moment di peroleh nilai sebesar 0,102 jika di konsultasikan dengan nilai r product moment batas penolakan dengan harga N = 16, pada taraf signifikan 5 % = 0,497 ternyata r product moment empiris berada di bawah r tabel product moment. Dengan demikian untuk hipotesis yang berbunyi, pelaksanaan bimbingan orang tua berpengaruh terhadap tanggung jawab belajar anak terbukti ada, namun dengan tingkat koofisien korelasi positif yang rendah. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya meningkatkan tanggung jawab belajar anak kelas IV SD Wonoyoso-Semarang dengan cara orang tua perlu meluangkan waktu untuk mendampingi anak serta memotivasi anak untuk belajar sehingga anak memperoleh hasil yang maksimal.
DAFTAR ISI
JUDUL
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
iii
PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
5
D. Hipotesis Penelitian
5
E. Manfaat Penelitian
6
F. Definisi Operasional
6
G. Metode Penelitian
11
H. Sistematika Penulisan
14
KAJIAN TEORI A. Bimbingan Belajar Orang tua
1. Pengertian Bimbingan
16
2. Pengertian Belajar
17
3. Bimbingan Belajar dari Orang tua
19
B. Tanggung jawab Belajar
BAB III
1. Pengertian Tanggung jawab Belajar
23
2. Tanggung jawab Belajar Siswa
24
3. Kerangka Berfikir
27
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SD Negeri Wonoyoso 1. Sejarah SD Wonoyoso
29
2. Kepemimpinan SD Negeri Wonoyoso
30
3. Struktur Organisasi
30
4. Keadaan Personil Guru SD Wonoyoso
32
5. Keadaan Siswa
34
6. Sarana dan Fasilitas Pendidikan
34
7. Keadaan dan Pekerjaan Wali Murid
35
B. Data Umum Responden
BAB IV
36
ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan
40
B. Analisis Lanjut
53
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan
57
B. Saran
58
Daftar Pustaka Lampiran-lampiran Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL
1. Tabel
I
Struktur Organisasi SD Negeri Wonoyoso
31
2. Tabel
II
Struktur Pengurus SD Wonoyos
32
3. Tabel
III
Daftar guru dan penjaga SD Negeri Wonoyoso
33
4. Tabel
IV
Keadaan Siswa SD Negeri Wonoyoso
34
5. Tabel
V
Sarana dan Prasarana Gedung SD Negeri Wonoyoso
35
6. Tabel
VI
Data tentang Pekerjaan Orang tua Siswa SD Negeri Wonoyoso
35
7. Tabel
VII Data Siswa Kelas IV SD Negeri Wonoyoso
36
8. Tabel
VIII Hasil Angket Pengaruh Bimbingan Belajar Orang tua
37
9. Tabel
IX
Hasil Angket Tanggung Jawab Belajar Anak
38
10. Tabel
X
Nilai Angket Tentang klasifikasi Bimbingan dan Tanggung Jawab Siswa Kelas IV SD Negeri Wonoyoso Tahun 2010
40
Klasifikasi Nilai Tingkat Bimbingan Belajar Orang Tua
42
11. Tabel
XI
12. Tabel
XII Frekunsi Nominan Nilai Intensitas Bimbingan Belajar
13. Tabel
XIII Analisa Per Item Dengan Prosentase Tentang Bimbigan Orang tua
43
44
14. Tabel
XIV Nilai Angket Tentang Tanggung Jawab Belajar Anak
47
15. Tabel
XV Nominasi Nilai Tanggung Jawab Belajar Anak
49
16. Tabel
XVI Frekunsi Nominan Nilai Tanggung Jawab Belajar Siswa
50
17. Tabel
XVII Analisa Per Item Dengan Prosentase Tentang Tanggung Jawab Belajar Anak
18. Tabel
XVIII Korelasi Product Moment
51 54
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Anak dalam memulai kehidupan dibekali dengan sedikit sumber daya untuk menjaga diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya dan orang lain. Anak dapat hidup dan
berkembang
dengan bantuan dari orang
tuanya, karena anak
merupakan harapan orang tua yang akan melanjutkan cita-citanya, maka orang tua dituntut memiliki kemampuan dalam merawat, menjaga keamanan,
memelihara,
membimbing,
mendidik
dan
memberikan
pertolongan. Allah telah berfirman:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanatamanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui (QS: Alanfaal : 27).
Dari ayat di atas dapat dimaksudkan bahwa kemampuan orang tua bagi anak secara berangsur-angsur dididik dan diarahkan, agar tumbuh 1
2
rasa tanggung jawab. Untuk menumbuhkannya dimulai dari pemberian berbagai tugas kecil dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah tangga, misalnya: membersihkan meja, merapikan tempat tidur dan lainlain. Anak-anak perlu mengembangkan perasaan mandiri yang sehat dan keterlibatan yang terlalu mendalam dari orang tua bisa mengganggu (Laurence Steinberg, 2005 : 133). Untuk mengubah sikap anak secara jitu, orang
tualah
yang
pertama-tama
harus mengubah
tanggapannya.
Teriakan anak, malasnya merapikan tempat tidur, dan lain-lain tidak perlu ditanggapi, dengan mengubah reaksi, seluruh pola akan berubah termasuk si anak. Anak akan belajar dari tanggapan yang baru dari orang tuanya. Dengan demikian akan memungkinkan pembimbingan anak untuk bertindak secara tepat dan bertanggung jawab. Begitu anak mulai menghabiskan waktu jauh dari rumah, sangat penting bagi orang tua untuk mengawasi perilaku anak. Cara terbaik agar orang tua mengetahui kegiatan, teman, keberadaan anak (Laurence Steinberg, 2005 : 133). Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus menemani dan memberi bimbingan sampai ia mencapai usia yang cukup untuk bertanggung jawab. Bimbingan itu meliputi bimbingan pribadi, sosial, dan karier. Bimbingan belajar sebaiknya diberikan orang sejak dini. Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar (golden age). Oleh
3
karena itu hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk proses belajar anak. Namun demikian satu hal perlu mendapatkan
perhatian,
bahwa
orientasi belajar anak yang sesungguhnya adalah mengembangkan rasa tanggung jawab belajar. Tugas dan pekerjaan membersihkan rumah merupakan ramuan dasar untuk membantu anak belajar bertanggung jawab. Pekerjaan dan tugas adalah hal yang konkret, bagaimana, bilamana, dan oleh siapa pekerjaan harus dilakukan bisa ditentukan.
Dengan
demikian
anak
dapat
mengembangkan model mental dan meningkatkan ketrampilan untuk melakukan pekerjaan atau tugas. Orang tua perlu bersikap bijaksana, mencari jalan untuk menyediakan waktu khusus dan dilengkapi dengan perhatian yang penuh terhadap anak-anak (Azalea E. Tani dan Terry Th. Ponomban, 2006 : 25). Kelak hari anak akan memasuki dunia sekolah dengan banyak sikap dan kemampuan yang kompleks. Berhasil tidaknya mereka di sekolah sangat ditentukan oleh cara mereka menanggapi batasan dan aturan, serta bagaimana mereka menerima tanggung jawab. Jika anak terbiasa memiliki rasa tanggung jawab dan bimbingan belajar dari orang tua,
guru di sekolah
akan memberikan dukungan
positif
dalam
mengembangkan pengetahuan dan berbagai macam kegiatan belajar baik
4
kegiatan
intrakurikuler
maupun
kegiatan
ekstrakurikuler. Perjalanan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan diperlukan belajar. Agar lebih efektif dalam belajar, setiap anak harus memiliki rasa tanggung jawab. Memiliki rasa tanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di sekolah. Tanggung jawab anak yang telah ditanamkan dan diterimanya sejak dini oleh orang tua akan membantu kegiatan belajar anak di sekolah lebih bermakna yakni memperoleh hasil belajar yang memuaskan semua pihak. Hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010, menunjukkan 7 siswa dari 45 siswa hasil belajar dan tanggung jawab dalam belajar masih kurang memuaskan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan tanggung jawab dalam belajar dan prestasi belajar siswa antara lain: pemberian tugas, belajar kelompok dan PR, tetapi belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk skripsi ini dengan judul ”PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR ANAK KELAS IV PADA SD NEGERI WONOYOSO – PRINGAPUS - SEMARANG TAHUN 2010”.
B. Rumusan Masalah
5
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan rumusan masalah yang nantinya akan mengarah pada proses penelitian serta sebagai acuan sistematika pembahasan. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah intensitas bimbingan belajar orang tua siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010? 2. Bagaimanakah tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010? 3. Adakah pengaruh bimbingan belajar dari orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui intensitas bimbingan belajar orang tua siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010. 2. Untuk mengetahui tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010. 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh bimbingan belajar dari orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang Tahun 2010.
D. Hipotesis Penelitian
6 Istilah hipotesis berasal dari kata “Hypo” yang artinya di bawah dan “Thesa” yang artinya kebenaran, jadi hipotesa artinya di bawah kebenaran atau kebenarannya masih perlu di uji lagi, maka hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2006 : 71). Dengan demikian, hipotesis adalah merupakan kesimpulan dari awal sehingga untuk dapat terwujudnya kesimpulan akhir masih perlu adanya pengujian lewat hasil penelitian. Kaitannya dengan judul penelitian ini, maka penulis memaparkan rumusan hipotesis sebagai berikut: ”ada pengaruh yang segnifikan antara bimbingan belajar dari orang tua dengan tanggung jawab belajar siswa”.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru, memberikan masukkan guru dan guru pembimbing bahwa bimbingan belajar dari orang tua ternyata berpengaruh terhadap tanggung jawab belajar siswa. 2. Bagi orang tua, sebagai masukan bagi orang tua bahwa tanggung jawab belajar dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar. 3. Bagi siswa, penelitian ini dapat membuat siswa mencapai prestasi belajar yang maksimal.
F. Definisi Operasional
7
Untuk mempermudah pemahaman pembahasan skripsi yang berjudul “Pengaruh bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas IV pada SD Negeri Wonoyoso - Pringapus – Semarang Tahun 2010”, maka penulis akan menguraikan kata demi kata dari judul di atas, yaitu: 1. Pengaruh Pegaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, orang, benda dan sebagainya yang berkuasa (A.A Wasqito, 2006 : 408). Maksud pengaruh dalam skripsi ini adalah daya yang ada atau kekuatan yang ada dalam bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak.
2. Bimbingan belajar orang tua a. Bimbingan belajar Bimbel adalah kegiatan yang diadakan di luar lembaga resmi pemerintah,
tetapi
merupakan
lembaga
pendidikan
yang
menyediakan sarana dan prasarana pendidikan untuk menambah pengetahuan dan melengkapi pengetahuan yang kita dapat di sekolah. Dengan mengikuti bimbingan belajar dapat meningkatkan prestasi belajar di sekolah (Setiyanto, 2003 : 153-154). Dari penegasan istilah tersebut diatas, penulis mengartikan bimbingan belajar adalah suatu proses memberi bantuan kepada
orang lain dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun diluar sekolah,
8
sehingga peserta bimbing mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal. Pembimbing diluar sekolah yang paling pertama dan utama adalah dilaksanakan oleh orang tua. b. Orang tua Yang dimaksud dengan orang tua adalah orang yang memiliki anak. Inilah peran orang tua, kita mencintai anak-anak, kita menghabiskan waktu bercengkrama bersama mereka (Nora Ephron, 2007 : 95). Berkenaan dengan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengaruh bimbingan belajar dari orang
tua adalah daya yang
dimiliki orang tua untuk mempengaruhi anaknya agar dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajarnya, dan membentuk kebiasaan belajarnya dengan sistematik dan konsisten dan dapat mencapai
prestasi
semaksimal mungkin sesuai potensi dan
kemampuan yang dimiliki. Adapun indikator bimbingan belajar dari orang tua adalah sebagai berikut: 1. Mengecek buku tugas setiap hari. 2. Memberikan bimbingan dalam semua kegiatan. 3. Mengingatkan anak akan waktunya untuk belajar.
4. Memberi terguran yang baik saat anak terlambat pulang. 5. Membantu anak dalam menyelesaikan tugas rumah dari guru.
9
6. Memberikan solusi jika anak mengalami kesulitan belajar. 7. Menciptakan suasana yang tenang disaat jam belajar. 8. Menyediakan
waktu
untuk
menyegarkan
pikiran
saat
menghadapi kejenuhan belajar anak.
3. Tanggung jawab belajar siswa a. Tanggung jawab belajar Tanggung jawab adalah anggapan bahwa seseorang mempunyai kemampuan untuk menanggung, saat demi saat siswa telah memilih apakah mereka mau mempelajari terhadap sesuatu yang diajarkan (Bobby Deporter, dkk. 2007 : 147). b. Belajar Belajar adalah serangkaian proses yang mendatangkan banyak kegembiraan dan menjadikan belajar sebagai kebutuhan yang sayang untuk dilewatkan. Belajar adalah tugas utama manusia tanpa mengenal usia, ruang, dan waktu sebgai konsekuensi dari fitrah Khalifah di dunia yang melekat pada diri manusia (Ari Ambarwati, 2009 : 8-9).
Berkenaan dengan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa tanggung
jawab
belajar
adalah perilaku dalam mengambil
10
keputusan yang patut dan efektif terhadap perubahan diri seseorang yang mana perubahan
itu
berupa
pengetahuan,
pemahaman,
keterampilan, dan nilai-nilai sikap. c. SD Negeri Wonoyoso SD Negeri Wonoyoso didirikan di atas tanah yang luasnya 1.500 m² lingkungan sekitarnya adalah perkampungan dan tidak
jauh dari
lingkungan masyarakat. Kebanyakan siswanya berasal dari daerah sekitar desa. Adapun indikator tanggung jawab belajar anak adalah sebagai berikut: 1. Mengikuti pelajaran di dalam kelas dengan sungguh-sungguh. 2. Setiap ada kesulitan belajar di dalam kelas, saya bertanya kepada guru atau teman. 3. Menghormati kebijakan guru dalam menentukan tugas belajar. 4. Belajar sesuai dengan jam belajar. 5. Menolak ajakan teman saat jam pelajaran sekolah. 6. Tanpa uang saku tetap berangkat sekolah. 7. Belajar di rumah tanpa menunggu perintah orang tua. 8. Selalu konsultasi dengan orang tua bila ada kesulitan. 9. Menciptakan suasana yang tenang disaat jam belajar. 10. Menyediakan waktu untuk menyegarkan pikiran saat menghadapi kejenuhan belajar anak. G. Metode Penelitian 1. Populasi dan sampel
11 a. “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian” (Suharsimi Arikunto, 2006 : 130). Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV pada SD Negeri Wonoyoso-PringapusSemarang Tahun 2010. b. Sampel Sampel adalah pengambilan dari sebagian populasi dalam suatu penetian, sebab terlalu besar dan banyaknya obyek, waktu, tenaga dan sebagainya. Adapun yang menjadi sampel penelitian ini adalah jumlah dari keseluhan siswa kelas IV pada SD Negeri WonoyosoPringapus-Semarang Tahun 2010. 2. Metode Pengumpulan Data Adapun beberapa metode yang digunakan dalam memperoleh dan mengumpulkan data yaitu: a. Metode angket (Questioner) Metode angket merupakan cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan kepada responden untuk mendapatkan informasi atau jawaban yang berkenaan dengan bimbingan belajar orang tua dan tanggung jawab belajar anak.
b. Metode interview
12
Menurut Chaplin, interview (wawancara) adalah suatu percakapan tatap muka dengan tujuan memperoleh informasi faktual, menaksir atau menilai kepribadian seseorang, atau digunakan untuk maksud tertentu (Dian, 2008 : 2). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh informasi secara langsung, akurat dan aktual. c. Observasi adalah suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata (Suharsimi Arikunto, 2006 : 157). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak. a. Metode Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu alat untuk menyalurkan dan mengkomunikasikan informasi (Vincent Gaspersz, 2001 : 58). Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan desa, jumlah orang tua, anak serta sarana dan prasarana.
3. Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yakni analisis data yang bersifat statistik. Maka untuk menganalisis data adalah menggunakan rumus sebagai berikut:
P
F 100% N
13
Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah total sampel Adapun proses analisis data tersebut adalah : a. Analisis Pendahuluan Yaitu penyusunan tabel distribusi frekuensi sederhana tiap variabel dan indikator yang terdapat dalam penelitian. b. Analisis Uji Hipotesis Yaitu tahapan pembuktian kebenaran hipotesis yang penulis ajukan yakni “Adanya Pengaruh Bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas IV pada SD Negeri Wonoyoso -Pringapus - Semarang tahun 2010”. Adapun
tahap
pembuktian
kebenaran
hipotesis
menggunakan Tehnik Analisis Product Moment, yaitu : (X )(Y ) XY N rxy 2 ( X ) ( Y ) 2 2 2 X Y N N Keterangan: rxy :
Koefisien korelasi antara variabel x dan y
xy :
Perkalian antara variabel x dan y
x
:
Variabel bimbingan belajar orang tua
y
:
Variabel tanggung jawab belajar anak
N :
Jumlah sampel yang diteliti
tersebut
14
:
Sigma (Jumlah dari variabel)
H. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mendapatkan gambaran tentang pembahasan skripsi ini maka sistematika penulisannya disusun sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang memuat gambaran skripsi secara garis besar terdiri
atas
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Kajian Teori, yaitu pijakan berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli berkaitan dengan bimbingan belajar dari orang tua yang terdiri dari (a) Bimbingan belajar dari orang tua yang terdiri dari: pengertian bimbingan, pengertian belajar, pengertian orang tua, pengertian bimbingan belajar dari orang tua (b). Tanggung jawab belajar siswa terdiri dari pengertian anggung jawab, pengertian siswa, pengertian tanggung jawab belajar siswa (c). Kerangka berfikir (d). Hipotersis. Bab III Penelitian dan Prosentasi Data, penelitian,
Definisi Operasional Variabel
yang
Penelitian,
berisi:
Variabel
Populasi
dan
Sampel, Uji Validitas dan Reliabilitas serta Teknik Analisa Data.
Bab
IV Analisis Hasil
Penelitian, yang meliputi: analisis
pendahuluan dan analisis lanjut (terhadap sekolah), yang terdiri dari
15
Langkah-langkah Penelitian, Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas, Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan. Bab V Penutup, yang meliputi Kesimpulan dan Saran-saran. Bagian Akhir Skripsi, berisi Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.
16
BAB II KAJIAN TEORI
A. Bimbingan Belajar Orang Tua 1. Pengertian Bimbingan Bimbingan adalah proses menolong orang lain membuat pemilihan penting yang memberikan kesan kepada gaya hidupnya. Bimbingan adalah proses membantu individu memahami diri dan dunia sekelilingnya supaya ia mampu menggunakan kepunyaan dan bakat yang ada dengan sepenuhnya. Secara umumnya, bimbingan ialah proses membantu individu memahami diri dan dunia sekelilingnya supaya ia mampu menggunakan keupayaan dan bakat yang ada dengan sepenuhnya (Mohammad Aziz Shah Mohamed Arip, 2009 : 10-12). Demikian pula pengertian yang lainnya menyatakan bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
dalam
membuat
pilihan-pilihan,
rencana-rencana
dan
interprestasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik (Abu Bakar M. Luddin, 2010 : 14). Dengan demikian bimbingan itu merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menolong setiap anak dalam membuat pilihan dan menentukan sikap
yang
sesuai
16
dengan kemampuan, minat, dan
17
kesempatan yang ada yang sejalan dengan nilai-nilai sosialnya. Bimbingan itu
sendiri
berfungsi
untuk
memecahkan
masalah-masalah
yang
dihadapinya, dan membantu anak berlatih menyelesaikan tugas-tugas atau pekerjaan. Untuk itu dibutuhkan pembimbing yang menyadari keberadaan diri termasuk nilai-nilai yang diyakini, mampu menganalisis perasaanperasaannya sendiri, mampu menjadi teladan dan mampu mempengaruhi, mengutamakan orang lain, memiliki kepekaan etika yang tinggi, dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar.
2. Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan pribadi yang terus-menerus. Belajar merupakan
proses
bersiklus
dan
kumulatif
dalam
mewujudkan
pengetahuan (menambah informasi baru kepada khazanah pengetahuan) untuk mengubah perilaku sehingga dapat berfungsi secara efektif. Belajar menciptakan perubahan permanen pada pengetahuan dan perilaku karena pengalaman yang berulang (Hubert K. Rampersad, 2005 : 23). Dalam hal ini, C.A. van Peursen menegaskan bahwa belajar merupakan suatu proses yang lebih bersifat kulturil dari pada alamiah (Edi Nasution, 2007 : 88). Edward Tolman mengemukakan bahwa belajar merupakan pengorganisasian perbuatan (kelakuan) untuk meraih maksud. Maksud itu menjadi keperluan utama yang terendap pada nurani kejiwaan (psycho) pada diri mereka yang sedang belajar (Yahya Ganda, 2005 : 51).
18
Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. Definisi ini sangat perlu digarisbawahi, bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperhatikan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan orang itu dalam berbagai bidang. Jika di dalam suatu proses belajar seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar (Thursan Hakim, 2008 : 1). Dari berbagai pendapat sebagaimana tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah merupakan proses perubahan perilaku yang merupakan perilaku yang relative menetap, sebagai hasil pengalaman-pengalaman atau praktek perubahan itu menuju kearah kemajuan atau kearah perbaikan menuju proses kegiatan belajar. Untuk pencapaian
tersebut
perlu
memperhatikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi belajar. Menurut Woofolk, bahwa faktor yang mempengaruhi belajar adalah motivasi intrinsik daripada oleh hal lainnya. Motivasi intrinsik mempengaruhi siswa untuk menguasai keterampilannya (task Orientation) dan dengan menguasai keterampilan ia akan lebih mudah memperoleh
19
sasaran perilakunya. dengan kata lain, motivasi intrinsik inilah yang memberi pengaruh terbesar pada siswa (Shinta Susanty, 2007 : 56). Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar bagi peserta didik, dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. a. Faktor Internal, Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis (faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu) dan faktor psikologis (keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar). Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat. b. Faktor-faktor Eksogen/Eksternal, selain karakteristik siswa atau faktorfaktor endogen, faktor-faktor eksternal juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor
lingkungan
sosial
dan
faktor
lingkungan
non-sosial
(www.scribd.com/).
3. Bimbingan Belajar dari Orang Tua Orang tua adalah orang yang melahirkan anaknya dan sanggup mendidik, memelihara, menjaga, merawatnya, dan membimbingnya. Bimbingan yang telah diberikan orang tua itu sejak lahir sampai dewasa,
20
walaupun kadang-kadang orang tua dikecewakan perbuatan anaknya di masa lalu. Hal ini dilakukan oleh orang tua dengan ikhlas, karena anak merupakan penerus cita-cita dan eksistensi orang tua dimasa yang akan datang. Sehingga kasih sayang yang penuh akan diberikan kepada anak itu hanya dari orang tua. (Thomas Gordon, 1983 : 18). Pendidikan dan bimbingan orang tua itu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari berupa : (1). Kasih sayang. (2). Perhatian. (3). Kesadaran. (4). Penerimaan. (5). Pengertian. (6). Tanggung jawab. (7). Perlindungan, dan (8). Pemberian tugas. Anak-anak sebelum dapat bertanggung jawab sendiri masih sangat menggantungkan diri , masih meminta isi, bekal, cara bertindak, berfikir terhadap sesuatu dari orang tua. Dari pendapat yang lain juga dikemukakan: faktor utama yang mempengaruhi kemajuan anak adalah tingkat perhatian orang tua (Chairinniza Graha, 2007 : 16). Apa yang dilakukan orang tua demi anaknya itu sampai minta tolong kepada yang lain, jika orang tua tidak mampu melaksanakan tanggung jawabnya. Dalam hal ini orang tua tanpa direncanakan dan disadari telah melakukan bimbingan alih tangan kasus yakni minta tolong ke dokter jika anaknya sakit, ke sekolah formal dalam hal belajar dan seterusnya. Asah alih tanpa dilakukan ajika konselor / pembimbing sudah menerahkan segenap kemampuannya untuk membantu individu, namun individu yang bersangkutan belum dapat mebantu sebagaimana yang
21
diharapkan, maka dapat dialihkan kepada petugas atau badan yang lebih ahli (Al-Insan, 2006 : 76). Dalam
memperhatikan
perkembangan
anak,
orang
tua
memasukkan pendidikan formal yang sebelumnya telah dididik dan dibimbing sejak kecil. Dari cara mengungkapkan bahasa, berhitung, maupun membaca, dan menulis. Bercerita kepada anak memainkan peran penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak (Santoso Nugroho, 2009 : 2). Pada masa sekolah ini, orang tua sudah tidak mampu memberikan pelayanan terhadap fungsi-fungsi perkembangan anak secara menyeluruh, terutama fungsi pengembangan intelektualnya. Oleh karena itu anak membutuhkan suatu lingkungan sosial baru yang lebih luas berupa sekolahan, untuk mengembangkan semua potensinya. Di lingkungan sekolah, anak mulai belajar hidup di bawah peraturan-peraturan
sekolah,
disiplin
belajar,
disiplin
kerja,
dan
bermacam-macam tuntutan lain yang ketat dan edukatip. Untuk mendapatkan prestasi yang maksimal, peran dan sikap orang tua dalam mendampingi di saat anak belajar sangat dibutuhkan, terutama dalam hal tanggung belajar. Peran orang tua dalam pembentukan konsep diri anak sangat besar. Apa yang dikatakan atau ditunjukkan orang tua pada anak memberikan informasi pada anak tentang siapa dirinya. Bagaimana orang tua memperlakukan anak akan adopsi anak menjadi bagaimana sepantasnya dirinya diperlukan. Jadi kalau orang tua memperlakukannya
22
sebagai anak pintar, maka anak akan menilai dirinya demikian. pengaruh orang tua ini akan terus terbawa sampai anak beranjak dewasa (Kanisius, 2006 : 27). Sikap orang tua yang menunjang ini, misalnya : (1). Membolehkan anak mengambil keputusan sendiri, (2). Menghargai pendapat anak dan mendorong untuk mengungkapkannya, (3). Menunjang dan mendorong kegiatan anak, (4). Menikmati kebersamaan dengan anak, (5). Menghargai apa yang dilakukan dan dihasilkannya, (6). Memberikan pujian, (7). Menjalin kerjasama, (8). Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal (George Prasetya Tembong, 2006 : 179). Bimbingan belajar adalah kegiatan yang diadakan di luar lembaga resmi
pemerintah,
tetapi
merupakan
lembaga
pendidikan
yang
menyediakan sarana dan prasarana pendidikan untuk menambah pengetahuan dan melengkapi pengetahuan yang kita dapat di sekolah. Dengan mengikuti bimbingan belajar dapat meningkatkan prestasi belajar di sekolah (Setiyanto, 2003 : 153-154). Berdasarkan kajian teori sebagaimana tersebut di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa bimbingan belajar dari orang tua itu diberikan sehari-hari melekat dengan kebersamaan kehidupannya berupa aspek : (1). Kasih sayang, (2). Perhatian, (3). Kesadaran, (4). Penerimaan, (5). Pengertian, (6). Tanggung jawab, (7). Perlindungan, (8). Pemberian tugas, (9). Pertolongan. Untuk memecahkan kesulitan atau hambatan belajar sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi belajarnya, dapat
23
mengembangkan ketrampilan belajarnya dan membentuk kebiasaan belajar yang ajeg dan dapat mencapai prestasi semaksimal mungkin sesuai potensi yang di milikinya.
B. Tanggung Jawab Belajar Siswa 1. Pengertian Tanggung jawab belajar Siswa Tanggung jawab ialah anggapan bahwa seseorang mempunyai kemampuan untuk menanggung, saat demi saat siswa telah memilih apakah mereka mau mempelajari terhadap sesuatu yang diajarkan (Bobby Deporter, dkk. 2007 : 147). Tanggung jawab adalah kewajiban menanggung segala sesuatu. Orang yang bertanggung jawab akan melakukan kewajibannya. Wajib memberi jawaban dan menanggung segala akibat atas tindakannya itu. Jika lalai dalam tanggung jawab, ada resiko yang harus ditanggungnya (Lydia Harlina Martono. Satya Joewana, 2004 : 12). Tanggung jawab juga dapat diartikan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya (www.saied-belajarngeblog.blogspot.com/ 2010/04/manusia- dan-tanggung-jawab.html). Seorang anak perlu mengembangkan rasa mampu untuk bisa memiliki harga diri yang kuat. Memiliki rasa mampu berarti memiliki sumber daya, kesempatan dan kemampuan untuk mempengaruhi keadaan
24
hidupnya sendiri. Dengan sumber daya yang dimiliki, anak-anak akan mengambil keputusan untuk melakukan suatu kegiatan yang di pandang ada manfaatnya. Pengambilan keputusan merupakan sikap bertanggung jawab yang perlu dikembangkan secara terus menerus dari sejak anak sampai dewasa. Anak belajar akan meningkatkan rasa mampunya. Anak akan lebih percaya diri, tahu bagaimana membawa diri, serta mengerti bagaimana anak dapat memperoleh pujian dan imbalan. Untuk mengembangkan rasa kemampuan pribadinya, anak memerlukan tiga faktor yaitu sumber daya, kesempatan, dan kemampuan (Anita Lie, 2008 : 351). Dari ketiga faktor tersebut anak dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam melakukan kegiatan. Bertolak dari kajian teori sebagaimana tersebut di atas dapat penulis simpulkan tanggung jawab adalah kesediaan wajib menanggung segala sesuatunya atas perilaku atau perbuatan. Dan resiko yang dihadapi akan semakin kecil jika dalam pengambilan keputusan untuk melakukan kegiatan, anak telah mempunyai tiga faktor persyaratan yaitu : sumber daya, kesempatan, dan kemampuan.
2. Tanggung jawab Belajar Siswa Siswa yang tercatat akan terkena aturan sekolah tersebut. Dan aturan itu harus diikuti serta dilaksanakan oleh semua personel yang ada. Meliputi siswa, guru, dan tenaga administrasi sekolah, masing-masing mempunyai tugas dan kewajiban serta tanggung jawab yang berbeda.
25
Jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal. Yang dapat saling melengkapi dan memperkaya (http://www.jakartateachers.com/821.html). Untuk siswa memiliki tugas belajar yang harus dilaksanakan. Siswa harus mengambil keputusan dengan
benar
agar
pelaksanaan
tugas
belajar
mengajar
dapat
dipertanggung jawabkan. Seseorang dikatakan beranggung jawab jika mau menanggung akibat atas perbuatannya. ia tidak akan mempersalahkan orang lain atau keadaan, jika lalai atau berbuat kesalahan. Lebih baik ia menyadari kelemahan atau kekurangannya dan berusaha memperbaiki diri (Lydia Harlina Martono. Satya Joewana, 2004 : 12). Kembali kepembahasan belajar, tentang pengertian belajar dapat juga disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses terus-menerus untuk merangkul perubahan. (Jeremy Gutsche, 2009 : 35). Ini berarti tanggung jawab belajar adalah tanggung jawab siswa. Tanggung jawab menganggap bahwa sseorang mempunyai kemampuan untuk menanggung (Bobbi deporter. mark Reardon & Sarah Singer Nourie, 2000 : 147). Tanggung jawab pribadi siswa yang besar itu ditunjukkan untuk memperoleh hasil belajar, dengan memperoleh perubahan sebagaimana ciri-ciri belajar tersebut. Seorang anak bertanggung jawab jika ia : (1). Melakukan tugas rutin tanpa harus diberi tahu, (2). Dapat menjelaskan apa yang dilakukannya, (3). Tidak menyalahkan orang lain yang berlebihan, (4).
26
Mampu menentukan pilihan dari beberapa alternatif, (5). Bisa bermain atau bekerja sendiri dengan senang hati, (6). Bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam kelompoknya, (7). Punya beberapa saran atau minat yang ia tekuni, (8). Menghormati dan menghargai aturan, (9). Dapat berkonsentrasi pasa tugas-tugas yang rumit, (10). Mengerjakan apa yang dikatakannya akan dilakukan, (11). Mengakui kesalahan tanpa mengajukan alasan yang dibuat-buat (Ivonna Indah. Musinarni, 2003 : 119). Berdasarkan kajian teori sebagaimana tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab belajar siswa adalah : anak berusaha mengembangkan diri melalui pendidikan di sekolah untuk mencapai perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap, nilai yang bersifat menetap dan kesediaanya menanggung segala sesuatu yang diakibatkan dari kegiatan belajar dan memperhatikan tanggung jawab belajar sebagai berikut : (1). Melakukan tugas belajar rutin tanpa diberi tahu, (2). Dapat menjelaskan alas an atas belajar yang dilakukannya, (3). Mampu menentukan pilihan dari kegiatan belajar, (4). Menghormati dan menghargai aturan di sekolah, (5). Mengerjakan tugas dari guru di sekolah maupun di rumah, (6). Mengakui kesalahan dalam belajar tanpa alas an yang dibuat-buat, (7). Dapat berkonsentrasi pada belajar yang rumit, (8). Mempunyai minat yang kuat untuk menekuni dalam belajar.
27
3. Kerangka Berfikir Anak yang diberi tugas tertentu akan berkembang rasa tanggung jawabnya. Oleh karena itu perhatian orang tua selalu memberikan tugas kepada anaknya, setelah tugas yang lalu selesai dengan baik akan semakin mendewasakan anak itu untuk lebih bertanggung jawab. Tugas yang diberikan itu dengan sendirinya sudah disesuaikan dengan perkembangan anaknya, semakin anak itu tumbuh berkembang, tugas yang diberikan semakin komplek. Dari kebiasaan tanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan oleh orang tua, akan diteruskan perhatiannya pada dunia belajar anak itu sendiri. Peranan orang tua sangat menentukan dalam pendidikan anak, terutama pada tingkat pra sekolah dan SD. Khususnya dalam membaca dan perkembangan bahasa. Melalui percakapan orang dewasa atau orang tua sehari-hari, anak-anak dengan potensi kebahasaan memperoleh kaidahkaidah bahasa yang bersangkutan. Dengan kaidah-kaidah itu, anak kemudian memahami bahasa di lingkungannya. Kemudian potensi itu berkembang secara berjenjang menjadi kemampuan bicara dan berbahasa yang lancar (Singgih D. Gunarsa, 2008 : 61). Di lingkungan orang tua sering membacakan buku-buku atau surat kabar maupun majalah. Akan ditiru oleh anak-anaknya yakni dengan cara melihat, memegang maupun yang lain. Dari keterikatan itu dikembangkan menjadi kemampuan anak melatih dan ikut aktif mengikuti perkembangan apa yang dibaca orang tua. Sehingga anak setelah memasuki sekolah
28
formal dengan bantuan guru, anak tersebut dengan mudh dapat membaca dan menulis. Setiap
kali
menerima
pekerjaan
dari
guru,
anak
selalu
menyampaikan kepada orang tua atau sebaliknya orang tua yang menanyakan kegiatan anak yang dilakukan ketika di sekolah. Sehingga ada hubungan yang erat ekali antara anak dengan orang tua dalam perkembangan belajar anaknya. Hubungan ini dapat dirasakan ketika anak menyampaikan kesulitan belajarnya kepada orang tuanya, sehingga orang tua dengan sabar dan ikhlas turut memecahkannya. Jika mampu, ditanganinya sendiri namun jika tidak permasalahan anaknya dapat teratasi. Jalan keluar yang orang tua tempu itu bermacam cara. Diantaranya : melengkapi kebutuhan sarana pra sarana belajar. Dari apa yang diusahakan orang tua itu, agar dapat ditiru oleh anaknya dan memiliki tanggung jawab dalam belajarnya. Dengan demikian bimbingan belajar dari orang tua akan sangat penting bagi keberhasilan anaknya, untuk meningkatkan tanggung jawab belajarnya. Selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ada pengaruh antara orang tua dengan tanggung jawab belajar siswa.
29
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Wonoyoso 1. Sejarah SD Wonoyoso Sekolah Dasar Negeri Wonoyoso didirikan pada tahun 1980, dengan tiga ruang kelas dan satu ruang kantor. Tiga tahun berikutnya, yaitu tahun 1983 dibangun lagi 3 ruang kelas. Dengan demikian jumlah ruang kelas sudah lengkap, dari kelas I sampai dengan kelas VI. Untuk meningkatkan pelayanan kepada siswa pemerintah telah membangun rumah dinas untuk penjaga, guru maupun kepala sekolah. Dalam rangka menngkatkan profesional guru tahun 1999, pemerintah telah membangun gedung pertemuan PKG. dalam perkembangannya untuk memenuhi dan memfasilitasi guru, kepala sekolah, di dalam kegiatannya membutuhkan sarana pendukung yang lain. Melihat kondisi ini pada tahun 2001, ruang PKG dibagi menjadi beberaa ruang yaitu ruang perpus dan ruang audio visual. Pelayanan perpustakaan dari tahun ke tahun selalu ditingkatkan yaitu dengan adanya pengangkatan petugas perpustakaan, pengadaan buku secara terprogram dan secara otomatis. Semua itu dilakukan sesuai dengan visi dan misi SD Negeri Wonoyoso yaitu beriman, terdidik, dan berbudaya.
29
30
Perkembangan selanjutnya, SD Negeri Wonoyoso dipecaya oleh dinas
pendidikan
kabupaten
Semarang
sebagai
SD
Rintisan
Pengembangan MBS dengan tiga pilar, yakni melaksanakan pola pembelajaran dengan pendekatan PAKEM, pengelola dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan peran serta masyarakat (PSM). Oleh karena itu kepercayaan ini merupakan amanat yang harus dijunjng tinggi, dikembangkan dan dipertahankan.
2. Kepemimpinan SD Negeri Wonoyoso 1. Hadi Asmono tahun 1980 – 1983 2. Drs. Susishadi tahun 1983 – 1990 3. Edi Winarso tahun 1990 – 1993 4. Y. Suprapto tahun 1993 – 1997 5. Titik Sugiarti tahun 1997 – 1999 6. Drs. Sutijo tahun 1999 7. Kasno Budiyanto, S.Pd tahun 1999 8. Muryadi tahun 1999 – 2001 9. Kusmanto, S.Pd.,M.Pd tahun 2001 sampai sekarang Sumber: Buku Pengelolaan Sekolah 3. Struktur Organisasi Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran, maka setiap lembaga pendidikan formal memiliki struktur organisasi sekolah SD Negeri Wonoyoso adalah sebagai berikut :
31
Tabel I Struktur Organisasi SD Negeri Wonoyoso
Kepala SD
Komite
BP
Perpustakaan
Guru BP
Pengurus Sekolah
Rumah Tangga SD
TU
Guru Pembina
Guru Kelas
Murid
Guru Kelas 1 Guru Kelas 2 Guru Kelas 3 Guru Kelas 4 Guru Kelas 5 Guru Kelas 6
Sumber: Papan Data
32
Tabel II Struktur Pengurus SD Wonoyoso
Ketua I
Ketua II
Sekretaris I
Sekretaris II
Tata Usaha
Bendahara I
Masyarakat
Sosial
Kurir
Pembantu Umum
Sumber: Papan Data 4. Keadaan Personil Guru SD Negeri Wonoyoso 1. Kepala Sekolah
:
1 orang
2. Guru Kelas
:
6 orang
3. Guru Mapel
:
3 orang
4. Petugas TU
:
1 orang
33
5. Penjaga
:
1 orang
6. Petugas Perpus
:
2 orang
Sumber: Buku Pengelolaan Sekolah Tabel III Daftar guru dan penjaga SD Negeri Wonoyoso NO
NAMA GURU/PENJAGA
IJAZAH
JABATAN
NGAJAR
1.
Sukatno
DII
GK
III
2.
Suwarni
DII
PAI
I-VI
3.
Kusmanto, S.Pd. M.Pd.
SII
KS
-
4.
Subroto
DII
GK
V
5.
Samsuddin, S.Pd.
SI
GK
IV
6.
Muntolip, S.Pd
SI
GK
V
7.
Mc. Trihandayani
DII
GK
VI
8.
Dahroji
DII
GK
I
9.
Eli Faizi Atun
SMK
Gk
II
10.
Dyah Yustamaningsih
SI
Bhs. Inggris
I-VI
11.
Ana Yunita
SMA
Perpusakaan
-
12.
Ahmad As’ari
SMA
TU
-
Sumber: Papan Data
34
5. Keadaan Siswa Sedangkan keadaan siswa SD Negeri Wonoyoso dari tahun ke tahun semakin meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel II sebagai berikut :
Tabel IV Keadaan Siswa SD Negeri Wonoyoso No.
Kelas
L
P
Jumlah
1.
I
17
16
33
2.
II
12
8
20
3.
III
13
8
21
4.
IV
10
6
16
5.
V
10
14
20
6.
VI
13
6
19
Sumber: Data Dinding
6. Sarana dan Fasilitas Pendidikan Dalam dunia pendidikan sarana dan fasilitas sangat menunjang bagi keberhasilan pendidikan dengan fasilitas yang memadai, siswa lebih bersaing dalam melaksanakan kegiatan sekolah. Secara umum sarana dan prasarana yang tersedia di SD Negeri Wonoyoso dapat dilihat dari tabel V.
35
Tabel V Sarana dan Prasarana Gedung SD Negeri Wonoyoso No.
Nama
Unit / Set
1.
Ruang Teori
6
2.
Ruang Kantor
1
3.
WC Guru dan Siswa
3
4.
Lapangan Volly
1
5.
Peralatan Olah Raga
6.
Tape Recorder
7.
Peta Indonesia Dunia
1 set
8.
Alat Peraga Matematika
1 set
9.
Alat Peraga IPA
1 set
10.
Komputer
1 set 1 buah
1
Sumber : Buku Pengelolaan Sekolah 7. Data orang tua Tabel VI Data Orang tua Siswa SD Negeri Wonoyoso NO
NAMA ORANG TUA SISWA
1.
Juremi
Bariyah
2.
Ngatman
Karomah
3.
Rohmad
Tri Kurniati
4.
Ngatiyono
Yunanti
5.
Bambang
Sri Wahyuni
6.
Musafak
Jumiali
36
7.
Saefudin
Rubiah
8.
Sugiyono
Nur khasanah
9.
Nur santo
Siti Khumuriyah
10.
Nur Rohim
Siti mualifah
11.
Samsudin
Sri Widadi
12.
Gunuh Wibawa
Amik nur khalifah
13.
Sumono
Sri sunanyani
14.
Muzamil
Ropi’ah
15.
Supratman
Muntalimah
16.
Sudarto
Ambar
Sumber : Papan Data Desa Dilihat dari table di atas di sini di tunjukkan bahwa rata-rata pekerjaan orang tua adalah sebagai petani, karena dilihat dan beratnya yang rata-rata masyarakat pedesaan.
B. DATA UMUM RESPONDEN Berikut ini disajikan data yang berhubungan responden yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran mengenai responden, dan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu :
Tabel VII Data Siswa Kelas IV SD Negeri Wonoyoso NO
NAMA
L
1.
Agung Pambudi
√
2.
Muhammad Reza
√
3.
Andi Krisdiyanto
√
P
37
4.
Cosa Agrif Ristanto
√
5.
Guntari
√
6.
Khaliq Ropi’i
√
7.
Viki Reno Arindra
√
8.
Abi Sadewa
√
9.
Andi Fajar Ramadhan
√
10.
Ayu Novitasari
√
11.
Duwi Widaningsih
√
12.
Eka Novianti
√
13.
Hesti Alfianti
√
14.
Ike Nur Safitri
√
15.
Irham Syaifullah Hanafi
16.
Ma’rifatul Ifa Fardianti
√ √
Sumber: Daftar Absensi Siswa Tabel VIII Tabel VIII Hasil Angket Bimbingan Belajar Orang tua Frekuensi Jawaban Responden A
B
C
1
8
2
2
2
8
2
2
38
Frekuensi Jawaban Responden A
B
C
3
5
4
3
4
7
2
3
5
7
2
3
6
7
4
1
7
9
1
2
8
5
5
2
9
7
2
3
10
7
2
3
11
10
1
1
12
4
4
4
13
10
1
1
14
7
4
1
15
9
3
-
16
6
1
5
Tabel IX Hasil Angket Tanggung Jawab Belajar Anak Frekuensi Jawaban Responden A
B
C
1
8
4
-
2
11
1
-
39
Frekuensi Jawaban Responden A
B
C
3
10
2
-
4
9
2
1
5
8
4
-
6
9
3
-
7
8
3
1
8
7
4
1
9
10
2
-
10
8
4
-
11
9
3
-
12
8
4
-
13
9
3
-
14
10
2
-
15
10
2
-
16
7
4
1
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan Tahap ini bertujuan untuk mengetahui gambaran, sikap, dan motivasi dalam proses bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak SD Negeri Wonoyoso. Rumus yang digunakan adalah prosentase: P
F 100% N
Keterangan : P
:
Prosentase perolehan
F
:
Frekuensi
N
:
Jumlah responden Dalam tahap ini penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari skor masing-masing responden dengan cara: 1) Memberi nilai 3 untuk jawaban berkode A (baik) 2) Memberi nilai 2 untuk jawaban berkode B (cukup) 3) Memberi nilai 1 untuk jawaban berkode C (kurang) Hasil perhitungan nilai dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel X Nilai Angket Tentang klasifikasi Bimbingan Orang tua No
Frekuensi
Nilai
Jumlah Nilai
1
a 2
B 3
c 4
A 5
b 6
c 7
1
8
2
2
24
4
2
38
2
8
2
2
24
4
2
30
40
8
41
3
5
4
3
15
8
3
26
4
7
2
3
21
4
3
28
5
7
2
3
21
4
3
28
6
7
4
1
21
8
1
30
7
9
1
2
27
2
2
31
8
5
4
2
15
8
2
25
9
7
2
3
21
4
3
28
10
7
2
3
21
4
3
28
11
10
1
1
30
2
1
33
12
4
4
4
12
8
4
24
13
10
1
1
30
2
1
33
14
7
4
1
21
8
1
30
15
9
3
-
27
6
-
33
16
6
1
5
18
2
5
25
b. Menentukan lebar interval nilai, dengan cara sebagai berikut : 1) Mencari nilai-nilai tertinggi (Ba) yaitu : 38. 2) Mencari nilai-nilai terendah (Bb) yaitu : 24. 3)
Memasukkan dalam rumus presentase interval :
Jadi lebar intervalnya adalah 5
c. Mengklasifikasi nilai responden dengan berpedoman pada lebar interval dalam 3 tingkatan kategori, yaitu : Nilai : 33 – 38 masuk kategori tinggi (A) Nilai : 27 – 32 masuk kategori sedang (B) Nilai : 21 – 26 masuk kategori kurang (C)
42
Hasil secara rinci dapat dilihat dalam tabel: Tabel XI Klasifikasi Nilai Tingkat Bimbingan Belajar Orang Tua No Responden
Nilai Bimbingan Belajar
Nominasi
Orang tua
1
38
A
2
30
B
3
26
C
4
28
B
5
28
B
6
30
B
7
31
B
8
25
C
9
28
B
10
28
B
11
33
A
12
24
C
13
33
A
14
30
B
15
33
A
16
25
C
43
d. Mencari banyaknya individu dalam tiga tingkatan kategori 1) Tingkatan tinggi (A) 2) Tingkatan Sedang (B) 3) Tingkatan Kurang (C) Setelah diadakan perhitungan, komperasi frekunsinya adalah sebagai berikut. TABEL XII Frekunsi Nominan Nilai Intensitas Bimbingan Belajar Tingkat
Interval
No Kategori/Nominasi
Frekuensi
%
Nilai
1
Tinggi (A)
33 -38
4
25 %
2
Sedang (B)
27 - 32
8
50%
3
Kurang (C)
21 – 26
4
25%
16
100 %
Jumlah
Melihat hasil perhitungan yang tersaji dalam tabel di atas, maka intensitas bimbingan belajar dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Tingkat intensitas bimbingan orang tua terhadap anak pada katagori tinggi hasilnya sebesar 4 siswa atau sebesar 25%. 2) Tingkat intensitas bimbingan orang tua terhadap anak pada katagori sedang mencapai 8 siswa atau sebesar 50%. 3) Tingkat intensitas bimbingan orang tua terhadap anak pada katagori kurang mencapai 4 siswa atau 25%.
44
e. Mencari jawaban yang menonjol dari setiap item pertanyaan. Tabel XIII Analisa Per Item Dengan Prosentase Tentang Bimbigan Orang tua Frekuensi No
Item Pertanyaan
1 1
Prosentase %
2
A
B
C
A
B
C
3
4
5
6
7
8
7
9
-
43,75%
56,25%
-
15
1
-
24,00%
6,25%
-
9
4
3
26,25%
25%
18,75%
14
1
1
87,5%
6,25%
6,25%
14
2
-
87,5%
12,5%
-
8
8
-
50%
50%
-
Apakah orang tuamu dalam membimbing belajar dengan penuh kasih sayang?
2
Apakah orang tuamu setiap hari mengecek kembali buku-buku yang akan dibawa?
3
Apakah setiap hari orang tuamu membaca buku tugas-tugas?
4
Apakah bimbingan orang tuamu diberikan dalam semua kegiatan belajar?
5
Apakah setiap hari, orang tuamu mengingatkan akan waktunya untuk belajar?
6
Apakah
orang
tuamu
menasehati, jika nilaimu kurang bagus ?
45
Frekuensi No
1
7
Prosentase %
Item Pertanyaan
2
A
B
C
A
B
C
3
4
5
6
7
8
16
-
-
100%
-
-
11
4
1
68,75%
22%
6,25%
14
2
-
87,5%
12,5%
-
12
4
-
75%
25%
-
2
6
8
12,5%
37,5%
50%
Apakah orang tuamu mau menerima usul/saran dari dirimu mengenai jadwal belajar di rumah selama usulan itu bermanfaat ?
8
Apakah orang tuamu menyediakan dana untuk kebutuhan membeli buku pelajaran sekolah ?
9
Apakah orang tuamu menyarankan untuk ikut kegiatan ekstrakurukuler yang menunjang prestasi belajar ?
10
Apakah orang tuamu membantu dalam menyelesaikan tugas rumah yang diberikan guru ?
11
Apakah orang tuamu memberikan solusi, jika mengalami kesulitan dalam
46
Frekuensi No
Prosentase %
Item Pertanyaan
1
2
A
B
C
A
B
C
3
4
5
6
7
8
5
1
10 31,25%
6,25%
62,5%
belajar ? 12
Apakah orang tuamu membantu dalam menentukan jadwal pelajaran di rumah?
Kesimpulan 1. Nilai tertinggi pada kategori tinggi (A) adalah pada item nomor 7 sebanyak 16 responden atau 100%, dan variasi terkecil pada item nomor 11 yang terpilih sebanyak 2 responden atau 12,5%. 2. Nilai tertinggi pada kategori sedang (B) adalah pada item nomor 1 sebanyak 9 responden atau 56,25% dan variasi terkecil pada item nomor 2, 4, 12 sebanyak 1 responden atau 6,25%. 3. Nilai tertinggi kategori kurang (C) ialah pada item nomor 12 sebanyak 10 responden atau 62,5%, dan variasi terkecil pada item nomor 4 dan 8 sebanyak 1 responden atau 6,25 %
B. Analisis untuk mengetahui Tanggung jawab belajar anak Sebagai mana langkah pertama, pada tahap ini penulis juga menggunakan teknik analisis prosentase dengan menempuh langkahlangkah sebagai berikut :
47
a. Mencari skor masing-masing responden dengan cara 1) Memberi nilai 3 untuk jawaban berkode A (baik) 2) Memberi nilai 2 untuk jawaban berkode B (cukup) 3) Memberi nilai 1 untuk jawaban berkode C (kurang) Hasil perhitungan nilai dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel XIV Nilai Angket Tentang Tanggung Jawab Belajar Anak
No
Frekuensi
Nilai
Jumlah
a
b
c
a
b
c
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
1
8
4
-
24
8
-
32
2
11
1
-
33
2
-
35
3
10
2
-
30
4
-
34
4
9
2
1
27
4
1
32
5
8
4
-
24
12
-
36
6
9
4
-
27
12
-
39
7
8
3
1
24
6
1
31
8
7
4
1
21
8
1
30
9
10
2
-
30
4
-
34
10
8
4
-
24
12
-
36
48
11
9
3
-
27
6
-
33
12
8
4
-
24
8
-
32
13
9
3
-
27
8
-
35
14
10
3
-
30
6
-
36
15
10
2
-
30
4
-
34
16
7
4
1
21
12
1
34
b. Menentukan lebar interval nilai, dengan cara sebagai berikut : 1) Mencari nilai-nilai tertinggi (Ba) yaitu : 39. 2) Mencari nilai-nilai terendah (Bb) yaitu : 30. 3) Menetapkan jumlah interval (baik, sedang dan kurang). 4) Memasukkan dalam rumus presentase interval :
Jadi lebar intervalnya adalah 3,33.
c. Mengklasifikasi nilai responden dengan berpedoman pada lebar interval dalam 3 tingkatan kategori, yaitu : Nilai : 36 – 39 masuk kategori baik (A) Nilai : 32 – 35 masuk kategori sedang (B) Nilai : 28 – 31 Masuk kategori kurang (C) Hasil secara rinci dapat dilihat dalam tabel:
49
Tabel XV Nominasi Nilai Tanggung Jawab Belajar Anak No
Nilai Tanggug jawab
Responden
Belajar Anak
1
32
2
35
3
34
4
32
5
36
6
39
7
31
8
30
9
34
10
36
11
33
12
32
13
35
14
36
15
34
B
16
34
B
Nominasi B B B B A A B C B A B B B A
d. Mencari banyaknya indivdu dalam tiga tingkatan kategori 1) Tingkatan tinggi (A) 2) Tingkatan Sedang (B) 3) Tingkatan Kurang (C)
50
Setelah diadakan perhitungan, komposisi frekunsinya dalah sebagai berikut. TABEL XVI Frekunsi Nominan Nilai Tanggung Jawab Belajar Siswa Tingkat
Interval
Kategori/Nominasi
Nilai
No
Frekuensi
%
1
Tinggi (A)
25 – 27
4
25 %
2
Sedang (B)
22 – 24
11
68,75%
3
Kurang (C)
18 – 20
1
6,25%
16
100 %
Jumlah
Melihat hasil perhitungan yang tersaji dalam tabel di atas, maka kondisi tanggung jawab belajar anak dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Tanggung jawab belajar anak pada katagori tinggi (A) sebesar 4 siswa atau sebesar 25 %. 2) Motivasi belajar siswa pada katagori sedang (B) sebanyak 11 atau sebesar 68,75%. 3) Motivasi belajar siswa pada katagori kurang (C) sebanyak 1 atau sebesar 6,25%.
51
Mencari jawaban yang menonjol dari setiap item pertanyaan angket : Tabel XVII Analisa Per Item Dengan Prosentase Tentang Tanggung Jawab Belajar Anak Frekuensi
No
Item Pertanyaan
1
2
1
Saya mengikuti pelajaran di dalam
kelas
Prosentase %
A
B
C
A
B
C
3
4
5
6
7
8
4
12
-
25%
75%
-
saya bertanya 11
5
-
68,75%
31,25%
-
2
-
87.5%
12,5%
-
2
-
87,5%
12,5%
-
3
1
75%
18,75%
6,25%
dengan
penuh
semangat 2
Setiap ada kesulitan belajar di dalam kelas,
kepada guru atau teman 3
Setiap kali ke sekolah, saya datang 15 menit sebelum bel 14 masuk berbunyi
4
Saya
menghormati
kebijakan
guru dalam menentukan tugas 14 belajar 5
Saya
mengikuti
ekstrakulikuler dengan baik.
di
kegiatan sekolah 12
52
Frekuensi
No
Item Pertanyaan
1
2
6
Saya melaksanakan tugas sesuai
Prosentase %
A
B
C
A
B
C
3
4
5
6
7
8
16
-
-
100%
15
1
-
93,75%
6,25%
-
teman untuk membolos dalam 12
4
-
75%
25%
-
11
2
3
68,75%
12,5%
18,75
12
3
1
75%
18,75%
6,25|%
11
4
1
68,75%
25%
6,25%
12
2
2
75%
12,5%
12,5|%
jabatan dalam organisasi kelas. 7
Disaat
guru
menyampaikan
pembelajaran, mendengarkan
saya dengan
penuh
menolak
ajakan
seksama. 8
Saya
selalu
jam belajar. 9
Saya selalu mentaati tata tertib dalam belajar di kelas.
10
Saya selalu mengerjakan latihan soal ketika guru sudah selesai menerangkan materi pelajaran.
11
Saya tidak mencontek pekerjaan teman ketika ada ullangan pelajaran.
12
Saya selalu datang tepat waktu menuju kelas waktu istirahat habis.
53
Kesimpulan Melihat variasi jawaban responden sesuai dengan angket di atas maka dapat peneliti simpulkan 1. Nilai tertinggi pada kategori baik (A) adalah pada item nomor 6 sebanyak 16 responden atau 100%, dan variasi terkecil pada item nomor 1 yang terpilih sebanyak 4 responden atau 25%. 2. Nilai tertinggi pada kategori sedang (B) adalah pada item nomor 1 sebanyak 12 responden atau
75%. dan variasi terkecil pada item
nomor 7 yang terpilih sebanyak 1 responden atau 6,25%. 3. Nilai tertinggi kategori kurang (C) ialah pada item nomor 9 sebanyak 3 responden atau 18,75%, dan variasi terkecil pada item nomor 5, 10 dan 11 yang terpilih sebanyak 1 responden atau 6,25%.
B. Analisis Lanjutan Analisis ini di maksudkan untuk menjawab pertanyaan ketiga yaitu membuktikan adanya pengaruh bimbingan belajar orang tua dengan tanggug jawab belajar anak. Untuk tujuan ini penulis menggunakan teknik analisis statistik korelasi Product Moment.
rxy
xy
x y N
2 x y 2 2 x y N N 2
54
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Memasukkan nilai variabel (x) dan Variabel (y) ke dalam tabel korelasi Product Moment dengan perhitungan angka kasar. Tabel XVIII Korelasi Product Moment No
x
y
x2
Y2
Xy
1
38
32
1444
1024
1216
2
30
35
900
1225
1050
3
26
34
676
1156
884
4
28
32
784
1024
896
5
28
36
784
1296
1008
6
30
39
900
1521
1170
7
31
31
961
961
961
8
25
30
625
900
750
9
28
34
784
1156
952
10
28
36
784
1296
1008
11
33
33
1089
1089
1089
12
24
32
576
1024
768
13
33
35
1089
1225
1155
14
30
36
900
1296
1080
15
33
34
1089
1156
1122
16
25
34
625
1156
850
Jumlah
470
543
13029
18505
15975
Responden
Diketahui N
:
16
x
:
470
y
:
543
55 x2
:
13029
y2
:
18505
xy
:
15975
2. Menghitung nilai epiris Product Moment
rxy
xy
x y N
2 2 x y 2 2 x y N N
Setelah diperoleh nilai empiris produk moment, nilai tersebut akan dipergunakan untuk menguji hipotesis yang ada.
56
3.
Tes hipotesis Hasil analisis di atas di konsultasikan dengan tabel harga kritik dari Product Moment untuk N : 16 dengan taraf signifikan 5 % diperoleh data penolakan 0,102. Ternyata product moment empiris berada di bawah batas penolakan r product moment, yaitu ro = 0,102 < 0,497 rt. Berdasarkan data yang diperoleh di atas, terdapat korelasi pengaruh positif terhadap responden dalam bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak. Dengan ini dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi pengaruh positif antara bimbingan orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa.
58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian yang peneliti laksanakan, maka dapat peneliti sebagai berikut : Sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Wonoyoso, Pringapus, kab. Semarang menilai: 1. Bahwa pengaruh bimbingan orang tua yang tergolong dalam kategori tinggi terbukti dari 16 responden dapat di kelompokkan sebagai berikut : a. Tergolong dalam kategori tinggi ada 4 siswa atau sebanyak 25% b. Tergolong dalam kategori sedang ada 8 siswa atau sebanyak 50% c. Tergolong dalam ketegori rendah ada 4 siswa atau sebanyak 25% 2. Dalam motivasi belajar siswa tergolong dalam kategori tinggi terbukti dari dari 16 responden dapat di kelompokkan sebagai berikut: a. Tergolong dalam kategori tinggi ada 4 siswa atau sebanyak 25% b. Tergolong dalam kategori sedang ada 11 siswa atau sebanyak 68,75% c. Tergolong dalam ketegori rendah ada 1 siswa atau sebanyak 6,25% 3. Berdasarkan analisa dengan menggunakan korelasi product moment di peroleh nilai sebesar 0,102 jika di konsultasikan dengan nilai r product moment batas penolakan dengan harga N = 16, pada taraf signifikan 5 % = 0,497 ternyata r product moment empiris berada di bawah r tabel product moment. Dengan demikian untuk hipotesis yang berbunyi, pelaksanaan bimbingan orang tua berpengaruh terhadap tanggung jawab belajar anak terbukti ada, namun dengan tingkat koofisien korelasi positif yang rendah.
57
58
B. Saran Berdasarkan temuan penelitian bahwa tanggung jawab belajar siswa sudah tinggi, namun perlu ditingkatkan kembali. Oleh karena itu guna perlu memberikan semangat yang lebih tinggi dengan cara sebagai berikut : 1. Bagi Guru Perlu peningkatan dalam memberikan semangat pada siswa untuk belajar melalui pemberian tugas tambahan di rumah yang sesuai dengan porsi usia siswa agar keinginan siswa untuk belajar dapat meningkat. 2. Bagi Orang Tua Perlu lebih menyediakan waktu untuk membimbing anaknya dalam belajar. Dengan adanya bimbingan dari orang tuanya dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dalam menyelesaikan tugas maupun latihan dalam proses belajarnya. 3. Bagi Siswa Hendaknya menjaga tanggung jawab belajarnya dengan belajar bersungguh-sungguh dan mengikuti setiap pelajaran serta mengerjakan tugas di rumah dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Ari. Membuat Anak Rajin Belajar Ternyata Mudah Kok. Cet.1, PT. Tangga Pustaka, Jakarta 2009. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Revisi VI. Cet. 13, PT. Rhineka Chipta, Jakarta 2006. Azalea E.Tani, Terry Th. Ponomban. Menciptakan Hubungan Kakak Beradik Yang Rukun: Panduan Bagi Orang tua. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Al-Insan. Hikmat Melangkah Menuju Khairu Ummah. Gedung Gip Depok 2006. Ephron Nora. I Feel Bad About My Neck. Cet.1, Dastan Books, Jakarta 2007. K.P.,Dian. 75 Cara Ampuh Lolos Wawancara Kerja. Cet.1. Wahyu Media, Jakarta 2008. Steinberg, Laurence. 10 Prinsip Dasar Pengasuhan Yang Prima Agar Anda Tidak Menjadi Orang tua Yang Gagal. Cet.1, Kaifa, Bandung 2005. Setiyanto. Orang tua Ideal Dari Perspektif Anak. PT. Grasindo, Jakarta 2003. Deporter, Bobby dkk. Quantum Teaching. Cet.21, Kaifa, Bandung 1999. Departemen Agama RI. Mushaf Al-Qur'an Terjemah. Edisi Tahu 2002, Kelompok Gema Insani, Jakarta 2005. Mohamed Arip, Mohammad Aziz Shah. Kemahiran Bimbingan & Konseling. CetI, Kuala Lumpur 2009.
M. Luddin, Abu Bakar.Dasar-dasar Konselig; tinjauan teori dan praktik. Citapustaka Media Perintis, Bandung 2010. K. Rampersad, Hubert.Total Performance Scorecard. Cet-II, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2005. Nasution, Edi. Tulila; Muzik Bujukan Mandailing. Cet-I, Areca Books, Malaysia 2007. Ganda, Yahya. Petunjuk Praktis; cara mahasiswa belajar. Grasindo, Jakarta 2005. Hakim, Thursan. Belajar Secara Efektif. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, Jakarta 2008. Susanti, Shinta. Jurnal Provitae Volume 3; No. 1; Mei 2007. Gordon, Thomas. Menjadi Orang tua Efektif. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1983. Graha, Chairinniza. Keberhasilan Anak ditangan Orang tua; panduan bagi orang tua untuk memahami perannya dalam membantu keberhasilan pendidik anak. Elex Media Komputindo, Jakarta 2007. Kanisius. Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak. Yogyakarta 2006. Prasetya Tembong, George. Smart Parenting. Gramedia, Jakarta 2006. Harlina Martono, Lydia. Belajar Hidup Bertanggung jawab, menangani narkoba dan kekerasan. Balai Pustaka, Jakarta 2004. Lie, Anita. Memudahkan Anak Belajar; panduan bagi orang tua.Kompas Media Nusantara, Jakarta 2008.
Gutsche, Jeremy. 150 Exploiting; jurus pelacak dan pemicu inovasi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2009. Ivonna Indah. Musinarni, dkk. Pendidikan Budi Pekerti. Kanisius, Yogyakarta 2003. Gunarsa, Singgih D. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Cet-9, Gunung Mulia, Jakarta 2008. Semmelroth. The Anger Habit in Parenting; terapi menghilangkan kebiasaan marah kepada anak. Cet-I, Mizan Pustaka, Bandung 2007. Wasqito, A.A. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta 2006. Nugroho, Santoso. Denver Developmental Screening Test. Cet-I, EGC, Jakarta 2009. www.scribd.com/syahrudin/ www.saied-belajarngeblog.blogspot.com/ www.jakartateachers.com/821.html/
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: Suwarni
2. NIM
: 114 08 052
3. Tempat/tanggal lahir : kab. Semarang, 14 April 1961 4. Agama
: Islam
5. Jenis Kelamin
: Perempuan
6. Alamat
: Sambeng, RT:02/RW:VII, Wonoyoso Ke. Pringapus kab. Semarang
7. Pendidikan
: - SD Medayu - SMP Medayu
: Lulus tahun 1974 : Lulus tahun 1977
- PGAN Salatiga : Lulus tahun 1981 - DII STAIN
: Lulus tahun 1997
- STAIN Salatiga : Tahun 2010 Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 19 Agustus 2010 Penulis
Suwarni NIM. 114 08 052