Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol. 2, No. 1, Mei 2010, 47 - 56
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Etti Ernita Sembiring Rosma Pakpahan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung
ABSTRACT
This research is motivated by the controversy about the relevance of dividend policy inconsistency of research result on the dividend policy. Modigliani and Miller and the (1961) state that the dividend is irrelevant to the company values. Whereas, some other researchers say that dividend is relevan to the company values 9Myron Gordon, 1961, Litzenberger and Ramaswamy, 1979). The relevance of the dividend on the company values associated with some theories : the signalling theory, the tax preference theory, the bird in the hand theory and the agency theory. This study proposed hypothesis dividend policy affects company values was represented by Tobin‟s Q variable. Analysis tool used is a regression with variable of size, leverage and growth as control variables. The result of this study demonstrate that the hypothesis is not supported. Key words : the relevance of dividend policy, price to book value, Tobin‟s Q. Price earnings ratio PENDAHULUAN Sampai saat ini kebijakan dividen
adalah salah satu persoalan yang masih
diperdebatkan apakah dividen dibayar dari pendapatan ( laba bersih) atau ditahan untuk investasi ke depan. Beberapa studi empiris menyatakan pembayaran dividen tidak relevan terhadap kinerja perusahaan karena nilai perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya rasio pembayaran dividen, tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak dan risiko perusahaan namun beberapa studi empiris yang lain menyatakan pembayaran dividen relevan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Beberapa peneliti telah mengembangkan dan menguji berbagai model untuk menjelaskan perilaku dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Baker dan Powel (1999) menunjukkan sebagian besar responden yakin bahwa kebijakan dividen mempengaruhi kinerja perusahaan dengan signaling explanation dari relevansi dividen. Hasil penelitian Lundstrum (2005) menunjukkan kenaikan dividen dapat digunakan sebagai suatu signal untuk membentu memecahkan permasalahan informasi antara manajer dan investor Pembayaran dividen juga mengurangi
47
Ekspansi Keuangan ketidakpastian, yang berarti mengurangi risiko tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham.
Gordon (1961) berargumentasi bahwa nilai saham akan ditentukan oleh present value dari dividen yang akan diterima investor. Dividen dimasa mendatang akan lebih beresiko dibandingkan dengan saat ini, selain itu pembayaran dividen dapat mengurangi konflik keagenan antara kepentingan manager dengan kepentingan
pemegang saham (Jensen dan Meckling; 1976). Dividen dibayar rendah didasari
oleh efek pajak, di negara tertentu seperti di Amerika, pajak untuk capital gain lebih rendah dibandingkan dengan pajak dividen. Disamping itu pajak atas capital gain akan efektif jika capital gain tersebut direalisir ( saham tersebut dijual) sedangkan pajak dividen dibayarkan pada saat dividen diterima ( Litzenberger dan
Ramaswamy, 1979). Miller dan Modigliani (1961) dengan teori dividend irrelevance theory berpendapat kebijakan dividen tidak relevan karena tidak mempengaruhi sama sekali nilai perusahaan. Fenomena yang terjadi di Indonesia menunjukkan ketidakkonsistenan pengaruh dividen terhadap nilai perusahaan. Beberapa penelitian
menunjukkan dividen
memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan dan harga saham (Sembiring, 2004 ; Setyorini, 2001; Pratomo 1999). Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan dividen mengandung informasi yang mengakibatkan investor bereaksi secara positif. IDENTIFIKASI MASALAH Penelitian ini mencoba mengungkapkan suatu permasalahan yaitu apakah dividend policy mempengaruhi Tobin‟s Q (seperti yang dipergunakan oleh Amidu, 2007). Namun untuk menguatkan hasil penelitian, peneliti akan menggunakan variabel kontrol yaitu firm size, leverage, dan growth. Masalah yang akan diteliti
:
Apakah dividend policy (kebijakan dividen) berpengaruh terhadap Tobin‟s Q KAJIAN PUSTAKA Dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham selain capital gain dari perusahaan.
Kebijakan dividen adalah keputusan membayar atau
menahan laba untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan. Bagi perusahaan membayar dividen merupakan keputusan penting karena menahan laba merupakan sumber dana yang cukup besar dan penting untuk pertumbuhan perusahaan sedangkan membagikan laba merupakan kompensasi yang diinginkan sebagian
48
Etti Ernita S dan Rosma P investor.Pembayaran dividen ditujukan untuk mengurangi ketidakpastian karena mengurangi resiko tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham dan
mengurangi konflik antara kepentingan manajer perusahaan dengan pemegang saham (theory agency), (Jensen dan Meckling, 1976). Lundstrum (2005) melakukan penelitian terkait dengan dividen memberikan signaling explanation dan hasil penelitiannya mendukung argumen bahwa dividen dapat digunakan sebagai suatu
isyarat (signal) untuk membantu memecahkan permasalahan manager dan investor. Beberapa penelitian lain terkait dengan signaling explanation yaitu Boyd dan Jagannathan (1994) menunjukkan adanya penurunan harga saham pada waktu ex day. Hal ini dimungkinkan karena semakin banyak dividen yang dibagikan dividend oleh perusahaan maka semakin besar berkurangnya laba ditahan dan akibatnya
perusahaan harus mencari biaya eksternal untuk melakukan investasi baru. Perdugo (2004) menemukan bukti bahwa para manajer menggunakan dividen untuk menyampaikan earnings masa depan kepada investor. Amidu (2007) melakukan penelitian untuk mengetahui apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian Amidu mendukung kebijakan dividen adalah relevan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Tobins‟Q. Beberapa kalangan memperdebatkan
kebijakan dividen , Miller dan Modigliani
(1961) berargumen bahwa kebijakan dividen tidak relevan (dividend irrelevance theory),
artinya
kebijakan
deviden
tidak
mempengaruhi nilai perusahaan.
Sementara Gordon (1961) mengatakan bahwa pembayaran deviden yang tinggi akan membantu mengurangi ketidak pastian (Bird in The Hand Theory) . Teori ini berargumen bahwa dividen lebih baik daripada capital gain karena dividen yang dibagikan kurang berisiko dibandingkan capital gain. Pendapatan dividen memiliki sifat yang lebih pasti (predictible) daripada capital gain. Teori ini menyarankan agar perusahaan membayarkan dividen yang lebih besar untuk meningkatkan harga saham Teori lain yang mendukung relevansi teori yaitu teori tax preference theory. Teori ini berpendapat bahwa investor lebih menyukai laba ditahan daripada dividen karena pertimbangan pajak yang dikenakan kepada capital gain lebih rendah. Teori ini menyarankan agar perusahaan membayarkan dividen yang
rendah untuk
memaksimalkan harga saham. Sesuai dengan teori – teori yang telah dikemukakan maka hipotesis yang diajukan yaitu : H1 : Kebijakan dividen berpengaruh terhadap Tobin‟s Q
49
Ekspansi Keuangan METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003 sampai tahun 2007 . Sampel yang dipilih menggunakan purposive sampling method dengan kriteria perusahaan tersebut harus listing
secara terus -menerus dari tahun 2003 sampai 2007 dan membagikan dividen secara terus – menerus dari tahun 2003 sampai 2007. Dari 741 perusahaan yang memenuhi criteria hanya 8 perusahaan. Berarti jumlah sample dalam penelitian ini sebanyak 40. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
a. Dividend Policy (kebijakan dividen) Kebijakan dividen adalah keputusan perusahaan membayar laba kepada investor (pemegang saham). Kebijakan dividen diproksikan dengan variable dividend payout ratio (DPR). b. Penelitian ini menggunakan variable control yaitu firm size, leverage dan growth untuk lebih menguatkan hasil. Penelitian terdahulu menemukan bukti adanya pengaruh yang signifikan antara firm size terhadap nilai perusahaan (Suranta dan Merdistuti, 2004), leverage terhadap nilai perusahaan (Suranta dan Merdistuti, 2004; Suranta dan Machfoedz, 2003) dan growth terhadap nilai perusahaan 1)
Size (ukuran perusahaan)
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan earning (laba). Perusahaan yang besar akan dengan mudah mempunyai akses ke pasar modal untuk mengumpulkan dana dalam waktu yang singkat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan yang ukurannya besar dari sisi asset dan penjualan akan membutuhkan dana yang tinggi juga. Rasio yang digunakan yaitu: size = logaritma dari total assets perusahaan. 2)
Leverage (hutang )
Yaitu mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang (hutang jangka panjang). Ada beberapa macam rasio leverage yang dapat dihitung, yaitu : ratio hutang terhadap total asset, ratio time interest earned, ratio fixed change
50
Etti Ernita S dan Rosma P leverage. Rasio yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu rasio hutang terhadap Totalhu tan g total aset leverage =
Total Assest
3)
Growth (pertumbuhan perusahaan)
Yaitu tingkat pertumbuhan perusahaan yang diukur berdasarkan perubahan dari
total asset dan penjualan perusahaan. Semakin besar tingkat pertumbuhan
perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang diperlukan untuk investasi. Tingkat pertumbuhan diukur dengan perubahan dari total asset dari suatu periode (tahun) ke periode lain berikutnya.
Growth
4)
Total Asset t Total Asset t Total Asset t 1
Tobin‟s Q
Tobin‟s Q adalah salah satu proksi untuk rasio pengukuran nilai pasar perusahaan. Q didefinisikan rasio perbandingan antara nilai pasar asset perusahaan terhadap nilai buku perusahaan. James Tobin, ( 1918 ) Rumusnya:
Tobins
Q
Market Value Asset Value
Value of Stock Market Corporate Net Worth
Analisis data akan dilakukan dengan metode regresi linier berganda (uji F). Uji F yaitu pengujian untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5 %. Penarikan kesimpulan yaitu : F hit > F tabel, kesimpulan Ho ditolak F hit < F tabel, kesimpulan Ho diterima Untuk menguji hipotesis, persamaan regresi yang digunakan adalah : 1)
Tobins‟Qit = 0 + 1 dividend policy + 2 size +eit 51
Ekspansi Keuangan 2) policy*size +eit
Tobins‟Qit = 0 + 1 dividend policy + 2 size + 3 dividend
(persamaan dengan variable size sebagai variable control) 3) 4)
Tobins‟Qit = 0 + 1 dividend policy + 2 leverage +eit
Tobins‟Qit = 0 + 1 dividend policy + 2 leverage + 3 dividend
policy*leverage +eit
(persamaan dengan variable leverage sebagai variable control)
5)
Tobins‟Qit = 0 + 1 dividend policy + 2 growth +eit
6)
Tobins‟Qit = 0 + 1 dividend policy + 2 growth + 3 dividend
policy*growth +eit (persamaan dengan variable growth sebagai variable control) ANALISIS DATA
1.
Analisis deskripsi
Tabel 1 Statistik Deskriptif N Tobins
Minimum 40
Maximum
.38
10.97
Mean
Std. Deviation
2.1410
2.71937
Dari tabel diatas dapat dilihat deskripsi mengenai data terkait dengan nilai minimum dan maksimum serta rata – rata sehingga dapat dijelaskan kondisi data. Nilai maksimum untuk Tobins‟q adalah 10..97, nilai minimum 0.38, nilai rata –rata 2.14 dengan deviasi standar 2.71.
2.
Uji korelasi
Berikut adalah tabel untuk menunjukkan besarnya hubungan masing – masing variabel beserta tingkat signifikansinya Tabel 2 Korelasi antar Variabel
Variabel Size-leverage Size - growth
52
Korelasi 0,163 0,18
Tk. signifikan 0,316 0,911
Keterangan Tidak signifikan Tidak signifikan
Etti Ernita S dan Rosma P Size - DPR
-0,311 0,135 -0,066 0,021 0,256 0,005 -0.046 -0,041
Size – Tobins‟Q
Leverage – Growth Leverage – DPR Leverage – Tobins‟Q Growth - DPR Growth – Tobins‟Q DPR – Tobins‟Q
0,05 0,405 0,684 0,897 0,111 0,977 0,778 0,8
Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat hanya beberapa variabel yang memiliki hubungan secara signifikan yaitu variabel size terhadap DPR dengan besar korelasi – 0,311
dengan arah yang berlawanan. Ini menunjukkan apabila size perusahaan semakin besar maka DPR akan semakin kecil atas memperlihatkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara Tabel di
variable independent penelitian ini yaitu DPR terhadap Tobins‟Q. Korelasi DPR dengan Tobins‟Q sebesar -0,041 dengan arah yang berlawanan.
3.
Uji hipotesis
Berikut adalah tabel yang akan menunjukkan hasil pengujian hipotesis
Tabel 3 Hasil regresi (Uji F) untuk Pengaruh DPR dan size terhadap Tobins’Q tanpa variable control Variabel
2
Adjusted R
Tk. Sig
Keterangan
DPR
-0,035
0,996
Tidak signifikan
Size
-0,035
0,433
Tidak signifikan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa size dan DPR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Tobins‟Q
Tabel 4 Hasil regresi (Uji F) untuk Pengaruh DPR dan size terhadap Tobins’Q dengan size sebagai variable control Variabel DPR Size DPR*size
2
Adjusted R -0,047 -0,047 -0,047
Tk. Sig 0,452 0,648 0,451
Keterangan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan
Dari tabel diatas dapat dilihat dengan memasukkan size sebagai variable control, size dan PBV secara parsial tetap tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tobins‟Q. Namun dapat dilihat dari nilai adjusted R2 sebelum adanya variable control hanya sebesar- 0,035 namun setelah adanya variable control naik menjadi 0,047 53
Ekspansi Keuangan Tabel 5 Hasil regresi (Uji F) untuk Pengaruh DPR dan leverage terhadap Tobins’Q tanpa variable control
Variabel DPR Leverage
2
Adjusted R 0,017 0,017
Tk. Sig 0,77 0,114
Keterangan Tidak signifikan Tidak signifikan
diatas dapat dilihat bahwa DPR dan leverage tidak memiliki pengaruh Dari tabel
terhadap Tobins‟Q
Tabel 6 Hasil regresi (Uji F) untuk Pengaruh DPR dan leverage terhadap Tobins’Q dengan leverage sebagai variable control Variabel DPR Leverage DPR*leverage
2
Adjusted R 0,066 0,066 0,066
Tk. Sig 0,094 0,21 0,095
Keterangan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan
Dari tabel diatas dapat dilihat meskipun memasukkan variable leverage sebagai variable control baik DPR dan leverage secara parsial tetap tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tobins‟Q. Namun dapat dilihat dari nilai adjusted R 2 sebelum adanya variable control hanya sebesar 0,017 namun setelah adanya variable control naik menjadi 0,066
Tabel 7 Hasil regresi (Uji F) untuk Pengaruh DPR dan Growth terhadap Tobins’Q tanpa variable control Variabel DPR Growth
2
Adjusted R -0,05 -0,05
Tk. Sig 0,803 0,782
Keterangan Tidak signifikan Tidak signifikan
Dari tabel diatas dapat dilihat DPR dan growth tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Tobins‟Q Tabel 8 Hasil regresi (Uji F) untuk Pengaruh DPR dan growth terhadap Tobins’Q dengan growth sebagai variable control Variabel DPR Growth DPR*growth
2
Adjusted R -0,077 -0,077 -0,077
Tk. Sig 0,795 0,742 0,789
Keterangan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan
Dari tabel diatas dapat dilihat meskipun memasukkan variable growth sebagai variable control baik DPR dan growth secara parsial tetap tidak memiliki pengaruh 54
Etti Ernita S dan Rosma P yang signifikan terhadap Tobins‟Q. Namun dapat dilihat dari nilai adjusted R2 sebelum adanya variable control hanya sebesar -0,05 namun setelah adanya
variable control berubah menjadi – 0,077. Dari hasil tabel 3.1 sampai tabel 3.6 dapat disimpulkan hipotesis ditolak (Hipotesis nol diterima) yang berarti tidak ada pengaruh antara kebijakan dividen dengan Tobins‟Q.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Tobins‟Q. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Miller dan Modigliani (1961) dengan teori dividend irrelevance theory yang berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak relevan karena tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Pada penelitian berikutnya memasukkan variabel good governance sebagai variabel yang mendukung nilai perusahaan dan variabel struktur modal sebagai variabel yang terkait dengan kebijakan perusahaan
DAFTAR PUSTAKA Amidu Muhammed. (2007), How does dividend policy affect performance of the firm on Ghana Stock Exnhange, Investment Management and Financial Innovations, p.103. Amidu M. and Abor J. (2006), Determinants of dividend payout ratios in Ghana, The Journal of Risk Finance, Vol. 7,136-145. Atmaja, Lukas Setia, MSc. (1994). Managemen Keuangan Edisi Revisi. Andi. Yogyakarta. Black, F., and Scholes M. (1974), The Effects of Dividend Yield and Dividend Policy on Common Stock Prices and Returns, Journal of Financial Economics, 1, 1-22. Boyd dan Jagannatha. (1994). Ex-Dividend Price of Commmon Stocks, Review of Financial Studies, Vl.7 Cooke, TE. (1989). Disclosure in The Corporate Annual Report of Swedish Companies, Accounting Business Research 19. (Spring). Farrar, D.E and Selwyn, L.L. (1967), “Taxes, corporate financial policy and return to investors”, National Tax Journal, Vol.20, 444-62. Frankfurter, G.M and Wood, B. Jr. (2002), “Dividend policy theories and their empirical tests”, International Review of Financial Analysis, Elsevier, Vol. 11 (2), 111-138. 55
Ekspansi Keuangan Gibson, Charles (1992). Financial Analysis, Cincinnati, Ohio : South-Western Publishing Co.
Glen, J.D., Karmokolias Y., Miller R.R, and Shah S. (1995), “Dividend policy and behavior in emerging markets”, International Financial Corporation, Discussion Paper No. 26. Gordon M. (1962), “The Savings, investments and valuation of a corporation”, Review of Economics and Statistics, 37-51. Gordon M. (1961), “The Investment, Financing, and Valuation of Corporation”, Review of Economics and Statistics. Lundstrum, Leonard (2005), “Testing dividend signaling hypothesis : Conditional event study versus residual analysis “. JEL classification : C70 Mamduh M. Hanafi, MBA (2004), Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, Yogyakarta: BPFE. Mamduh M. Hanafi, MBA (2007), Analisis Laporan Keuangan , Edisi Ketiga, UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Manurung, Adler (1997) „ Penilaian harga saham”. Usahawan no. 04 April 1997, hal. 32 Mollah, A, Kevin Keasey, Helen Short (2000), „ The influence of agency cost on dividend policy in an emerging market : evidence from the Dhaka Stock Exchange”. The Sixth ENBS Workshop at the University of Olso, Norway Purnomo. (2003), Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan manufaktur BEJ, skripsi, Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra. Ridwan S. Sundjaja (2003), Manajemen Keuangan Edisi ke-5, Klaten, Intan Sejati. Rommon, Fredericc (2000), “Contribution of dividend policy stability to the measurement of dividend announcement and ex-dividend effects on the French market”. Third draft. JEL classification code Santoso Singgih (2001). SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Sembiring, Etti. (2004), Pengaruh earning per share, return on equity dan dividen terhadap perubahan harga saham perusahaan manufaktur, skripsi, Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra. Suranta Eddy dan Machfoedz (2003), Analisis Struktur Kepemilikan, Investasi dan Nilai Perusahaan, Investasi dan Ukuran Dewan Direksi, Simposium Nasional Akuntansi VI Suranta Eddy dan Merdistuti Pranata (2004), Income smoothing, Tobins‟Q, Agency Problems dan Kinerja Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi VII
Bird in The Hand Theory, 49 kebijakan dividen, 47, 48, 49, 50, 55 present value, 48
56
signaling explanation, 47, 49 tax preference theory., 49 Tobin‟s Q, 47, 48, 50, 51
Etti Ernita S dan Rosma P
57
Ekspansi Keuangan
58