e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN DAN PENGAWASAN INTERN TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANGLI 1
Luh Putu Pitesa Wirawati, Ni Kadek Sinarwati, 2Anantawikrama Tungga Atmadja.
1
Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran) dan pengawasan intern terhadap kinerja baik secara parsial maupun simultan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jumlah populasi 35 SKPD, dengan 70 sampel. Metode pengumpulan sampel adalah judgement sampling. Penelitian dilakukan dengan menyebar langsung kuesioner kepada responden. Kuesioner disusun dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5. Pengujian data dibantu dengan menggunakan SPSS versi 19. Pengujian data terlebih dahulu dilakukan dengan uji kualitas data terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Tahap berikutnya, dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas. Pada tahap akhir, pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda, uji parsial (t), uji simultan (F), dan uji 2 determinasi (R ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Pengawasan intern berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Secara simultan karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran) dan pengawasan intern berpengaruh signifikan terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli. Kata Kunci: Karakteristik Tujuan Anggaran, Pengawasan Intern, dan Kinerja Abstract This study was aimed at finding out the effect of the characteristics of the objective of the budget (budget participation, clarity of the objective of budget, feedback to budget, evaluation of budget, and difficulties in the objective of budget) and internal audit on performance, both partially and simultaneously. This study was a quantitative research. The size of the population was 35 SKPD with a sample of the 70. The study used judgement sampling technique. The study was carried out by directly distributing questionnaire to the respondents.The questionnaire was written following Likert scalel from 1 to 5. The testing of data was done using SPSS version 19. It was done first by the testing of data in terms of validity and reliability. Then, it was continued wit classic assumption testing that consisted of normality testing, multicolinearity testing, and heterocedasticity testing. In the final stage, the hypothesis testing was done using multiple regression, partial testing (t), simultaneoys testing (F) and determination testing 2 (R ).
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) The results showed that partially, the characteristics of the objective of butget (budget participation, clarity of the objective of budget, feedback to budget, evaluation of budget, and difficulties in the objective of budget) had a positive and significant effect on performance. Internal audit had a positive and significant effect on performance. Simultaneously, the characteristics of the objective of the butget (budget participation, clarity of the objective of budget, feedback to budget, evaluation of budget, and difficulties in the objective of budget) and internal audit had a significante ffect on the performance of SKPD in Bangli regency. Keywords: Characteristics of the Objective of Budget, Internal Audit, and Performance
PENDAHULUAN Organisasi sektor publik merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintah yang menyediakan pelayanan berupa barang/jasa bagi masyarakat dengan sumber dana yang berasal dari pajak yang diperoleh dari masyarakat dan ditunjukkan kembali kepada masyarakat. Pemerintah daerah sebagai pihak yang diberikan tugas menjalankan roda pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan daerahnya untuk dinilai apakah pemerintah daerah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak (Halim dan Khusufi, 2013). Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada pemerintah harus diimbangi dengan kinerja yang baik, sehingga pelayanan dapat ditingkatkan secara efektif dan tepat pada masyarakat (Ramandei, 2009). Pengelolaan pemerintah daerah secara akuntabilitas, tidak lepas dari anggaran pemerintah daerah. Sebagai kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara (Bastian, 2010). Untuk mencapai anggaran tersebut menurut Kenis (1979), karakteristik tujuan anggaran terdiri dari 5 (lima) bagian, yaitu partisipasi anggaran (budgetary participation), kejelasan sasaran anggaran (budget goal clarity), umpan balik anggaran (budgetary feedback), evaluasi anggaran (budgetary evaluation), dan kesulitan tujuan anggaran (budget goal difficulty) akan memudahkan individu untuk menyusun target anggaran. Selanjutnya, target anggaran yang disusun akan sesuai dengan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai organisasi, sehingga dapat
memberikan suatu tingkat kepuasan dalam menjalankan kinerja. Untuk mencapai kinerja yang baik perlu dilakukan suatu pengawasan intern agar kegitan/tindakan setiap individu/organisasi terawasi dan di pantau secara baik. Pengawasan intern menurut Mulyadi (2001), terdiri atas struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong di patuhinya kebijakan manajemen. Maka dari itu pengawasan intern di harapkan dapat membantu para anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab secara efektif dan mencapai kinerja yang lebih baik. Penelitiaan ini merupakan replikasi dari penelitian Tonga (2013), yang berjudul pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Badung. Penelitian ini menambah variabel tambahan, yaitu variabel pengawasan intern. Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Apakah karakteristik tujuan anggaran yang terdiri dari (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran) secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli? (2) Apakah pengawasan intern berpengaruh positif terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli? (3) Apakah karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran) dan pengawasan intern secara simultan berpengaruh terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli? Sedangkan yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh secara parsial karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran) terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli, (2) Untuk mengetahui pengaruh pengawasan intern terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli, dan (3) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran) dan pengawasan intern terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli. Adapun hipotesis dalam penielitian ini, yaitu (1) H1a: Partisipasi anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli; (2) H1b: Kejelasan tujuan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli; (3) H1c: Umpan balik anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli; (4) H1d: Evaluasi anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli; (5) H1e: Kesulitan sasaran anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli; (6) H2: Pengawasan intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SKPD; dan H3: Karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran) dan pengawasan intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang dilakukan di Kabupaten Bangli. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD yang ada di Kabupaten Bangli dengan jumlah 35 SKPD, sedangkan sampelnya berjumlah 70 orang yang terdiri dari kepala/pimpinan SKPD dan satu orang kepala sub bagian keuangan dari masing-masing SKPD. Pemilihan sampel menggunakan metode judgment sampling. Data yang digunakan adalah data
primer yang di peroleh dari memberikan kuesioner yang telah disusun kepada responden, dengan jumlah pertanyaan 40. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi langsung responden pada masing-masing SKPD. Kuesioner disusun dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5. Pengujian data dibantu dengan menggunakan bantuan program Statitical Package of Sosial Science (SPSS) 19. Pengujian data pertama dilakukan dengan uji kualitas data. Uji kualitas data terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Tahap kedua dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas. Tahap ketiga pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda, uji determinasi (R2), uji parsial (t), dan uji simultan (F). HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Penyebaran kuesioner dilakukan selama kurang lebih 4 (empat) minggu sejak tanggal pengiriman sampai pengumpulan data. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 70 kuesioner dan tingkat pengembalian kuesioner sebesar 100%. Berdasarkan hasil kuesioner yang kembali dan dapat diolah, diketahui bahwa objek penelitian pria lebih banyak daripada wanita yaitu sebesar 78,57%. Sebagian besar objek penelitian berusia ≥ 50 tahun yakni sebesar 47,14%. Responden penelitian ini mayoritas memiliki jabatan kepala sub bagian keuangan Sebagian besar dari mereka telah bekerja selama 21-30 tahun yaitu sebesar 60,00%. Sebagian besar responden penelitian berlatar belakang pendidikan sarjana (S1) dengan persentase sebesar 57,14%. Pengalaman dalam menyusun RKA-SKPD rata-rata selama ≥ 7 tahun, yaitu sebesar 50,00%. Uji validitas digunakan untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang disusun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pearson correlation. Jika tingkat signifikansinya di bawah 0,05 maka butir pertanyaan variabel tersebut dapat dikatakan valid begitu juga sebaliknya (Ghozali, 2009). Berdasarkan pengujian
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan masing-masing variabel dinyatakan valid karena nilai sigifikansinya lebih kecil dari 0,05. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas, uji ini digunakan untuk mengukur konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik cronbach alpha dimana suatu variabel dikatakan reliabel (konsisten) jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (Santosa dan Ashari, 2005). Berdasarkan hasil uji reliabilitas, seluruh instrument dapat dikatakan reliable itu terlihat dari nilai cronbach alpha masingmasing variabel yaitu partisipasi anggaran 0,814, kejelasan tujuan anggaran 0,860, umpan balik anggaran 0,767, evaluasi anggaran 0,699, kesulitan tujuan anggaran 0,862, pengawasan intern 0,769, dan kinerja 0,716. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode statistik one-sample kolmograv-smirnov. Jika probabilitas signifikan di atas 0,05 maka variabel tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005). Berdasarkan uji normalitas di ketahui nilai asymp.sig. (2-tailed) dari variabel partisipasi anggaran 0,583, kejelasan tujuan anggaran 0,442, umpan balik anggaran 0,583, evaluasi anggaran 0,673, kesulitan tujuan anggaran 0,816, pengawasan intern 0,843 dan kinerja sebesar 0,825 menandakan lebih besar dari alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal. Untuk meningkatkan hasil pengujian maka uji normalitas akan diperkuat juga
dengan melihat grafik P-P Plots. Suatu data akan terdistribusi normal apabila titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data tersebut searah dengan garis diagonal (Santosa dan Ashari, 2005). Hasil uji grafik normal P-P Plot dalam penelitian disajikan pada gambar 1 berikut.
Gambar 1. Hasil Uji Normal P-P Plot Sumber: data primer diolah, 2014 Berdasarkan gambar 1 grafik P-P Plot terletak di sekitar garis diagonal atau tidak menyimpang jauh dari garis diagonal, sehingga bisa diartikan bahwa data berdistribusi normal. Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk melihat gejala multikoliniearitas dapat dilihat dari hasil collinearty statistic yaitu hasil tolerance atau Varian Inflation Factor (VIF) (Santosa dan Ashari, 2005). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 (Constant) PA ,584 KA ,356 UB ,619 EA ,272 KS ,536 PI ,740 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: data primer diolah, 2014
1,712 2,811 1,617 3,683 1,867 1,351
Keterangan Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Dari tabel 1 menunjukkan seluruh variabel bebas dari enam model uji memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil atau kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa, model regresi tidak terjadi multikolinearitas antar variabel indepeden (variabel bebas). Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji asumsi regresi di mana variance dari residual tidak sama untuk satu penggamatan ke pengamatan yang lain (Santosa dan Ashari, 2005). Uji heterokedastiditas dapat dilihat dengan menggunakan grafik scatterplot (Santosa dan Ashari, 2005). Hasil uji heterokedastisitas disajikan pada gambar 2 berikut.
Dari hasil gambar 2 terlihat penyebaran residual adalah tidak teratur. Hal tersebut dapat terlihat pada plot yang terpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heterokedastisitas. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Supomo, 2002). Adapun model persamaan regresinya adalah sebagai berikut. Y1 = + 1X1a + 2X1b + 3X1c + 4X1d + 5X1e + 6X2 + e
Keterangan:
Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber: data primer diolah, 2014
Y1 α β X1a X1b X1c X1d X1e X2 ę
= Kinerja SKPD (K) = Konstanta = Koefisien regresi = Partisipasi Anggaran (PA) = Kejelasan Tujuan Anggaran (KA) = Evaluasi Anggaran (UB) = Umpan Balik Anggaran (UB) = Kesulitan Tujuan Anggaran (KS) = Pengawasan Intern (PI) = Error Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Hasil Analisi Regresi Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 6,253 2,393 PA ,169 ,052 KA ,136 ,063 UB ,166 ,051 EA ,504 ,073 KS ,135 ,046 PI ,097 ,047 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: data primer diolah, 2014 Berdasarkan tabel 2 di atas maka dapat dihasilkan model analisis regresi linier berganda sebagai berikut.
Standardized Coefficients Beta ,157 ,134 ,154 ,490 ,147 ,089
t 2,613 3,234 2,157 3,273 6,892 2,895 2,076
Sig. ,011 ,002 ,035 ,002 ,000 ,005 ,042
Y1 = 6,253 + 0,169X1a + 0,136X1b +0,166X1c + 0,504X1d+ ,135X1e + 0,097X2 + 2,393
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Koefisien regresi untuk karakteistik tujuan anggaran yang diproksikan oleh variabel partisipasi anggaran (X1a), kejelasan tujuan anggaran (X1b), umpan balik anggaran (X1c), evaluasi anggaran (X1d), dan kesulitan tujuan anggaran (X1e), dan koefisien regresi untuk variabel pengawasan intern (X2) menunjukkan pengaruh positif terhadap kinerja SKPD (Y) Kabupaten Bangli.
Uji koefisien determinasi (R2) adalah suatu nilai yang menggambarkan seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen (Santosa dan Ashari, 2005). Hasil uji koefisien determinasi (R2) disajikan pada tabel 3 berikut.
Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square 1 ,956a ,913 ,905 a. Predictors: (Constant), V6, V5, V3, V1, V2, V4 b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: data primer diolah, 2014 Dari tabel 3 di atas dapat di ketahui nilai Adjusted R Square sebesar 0,905 atau 90,5%. Hal ini berarti ukuran variabel dependen (kinerja) mampu dijelaskan oleh variabel independen (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, kesulitan tujuan anggaran, dan pengawasan intern) sebesar 90,5% (sangat kuat) dan selebihnya 9,5% (100% - 90,5%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat di lihat pada tabel 2. Hasil uji t pertama partisipasi anggaran (PA) memiliki nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,169 dan berada pada taraf signifikan 0,002 < 0,05. Hal ini berarti variabel partisipasi anggaran (X1a) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja (Y) maka H1a terbukti. Kedua kejelasan tujuan anggaran (KA) memiliki nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,136 dan berada pada taraf signifikan 0,035 < 0,05. Hal ini berarti variabel kejelasan tujuan anggaran (X1b) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja (Y) maka H1b terbukti. Ketiga umpan balik anggaran (UB) memiliki nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,166 dan berada pada taraf
Std. Error of the Estimate ,80715
signifikan 0,002 < 0,05. Hal ini berarti variabel umpan balik anggaran (X1c) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja (Y) maka H1c terbukti. Keempat evaluasi anggaran (EA) memiliki nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,504 dan berada pada taraf signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti variabel evaluasi anggaran (X1d) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja (Y) maka H1d terbukti. Kelima kesulitan tujuan anggaran (KS) memiliki nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,135 dan berada pada taraf signifikan 0,005 < 0,05. Hal ini berarti variabel kesulitan tujuan anggaran anggaran (X1e) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja (Y) maka H1e terbukti. Keenam pengawasan intern (PI) memiliki nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,097 dan berada pada taraf signifikan 0,042 < 0,05. Hal ini berarti variabel pengawasan intern (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja (Y) maka H2 terbukti. Uji F digunakan untuk membuktikan apakah variabel independen akan berpengaruh secara simultan (bersamasama) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009). Hasil uji F disajikan pada tabel 4.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Tabel 4. Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square 1 Regression 433,299 6 72,216 Residual 41,044 63 ,651 Total 474,343 69 a. Predictors: (Constant), PI, KS, UB, PA, KA, EA b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: data primer diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4 di atas karena Fhitung > Ftabel, yaitu 110,847 > 2,240 dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka H3 diterima, yang berarti karakteristik tujuan anggaran (diproksikan oleh variabel partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan kejelasan tujuan anggaran) dan variabel pengawasan intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja SKPD Kabupaten Bangli. PEMBAHASAN Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja SKPD Kabupaten Bangli Berdasarkan hasil uji data pada tabel 2, secara statistik membuktikan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SKPD. Hal tersebut di buktikan dari nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,169 dan berada pada taraf signifikan 0,002 < 0,05. Pengaruh yang positif berarti ada hubungan yang searah, antara partisipasi anggaran dengan kinerja. semakin tinggi tingkat partisipasi seseorang/kelompok maka semakin tinggi pula kinerja. Hasil penelitian di atas di dukung pernyataan Brownel dalam Arifin (2012) yang mengemukakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran merupakan pendekatan yang secara umum dapat meningkatkan kinerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Adanya peraturan baru mengenai anggaran yang berbasis kinerja, dimana sistem anggaran berbasis kinerja, yaitu suatu proses pembangunan yang efisien dan partisipatif yang mana kinerja sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi publik dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah. Partisipasi dapat meningkatkan
F 110,847
Sig. ,000a
kinerja karena partisipasi memungkinkan bawahan mengkomunikasikan apa yang mereka butuhkan kepada atasannya (Kenis dalam Munawar, 2006). Partisipasi memungkinkan bawahan untuk memilih tindakan yang dapat membangun komitmen dan dianggap sebagai tanggung jawab atas apa yang telah dipilih. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Istiyani (2009) dan Tonga (2013) yang menyatakan bahwa partisipasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran terhadap Kinerja SKPD Kabupaten Bangli Berdasarkan hasil uji data pada tabel 2, secara statistik membuktikan bahwa kejelasan tujuan anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SKPD. Hal tersebut terbukti dari nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,136 dan berada pada taraf signifikan 0,035 < 0,05. Pengaruh yang positif berarti ada hubungan yang searah, antara kejelasan tujuan anggaran dengan kinerja. Semakin luas tujuan anggaran yang dinyatakan secara jelas, spesifik dan dimengerti oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pencapaiannya maka akan berdampak terhadap kinerja yang baik. Tujuan anggaran yang tidak jelas dapat menyebabkan kebingungan, tekanan dan ketidakpuasan dari karyawan yang akan berdampak buruk terhadap kinerja manajerial (Suyanto dalam Suryaningsih, 2012). Suryaningsih juga mengatakan kejelasan tujuan anggaran merupakan cerminan sejauh mana sasaran anggaran dirumuskan dengan spesifik, jelas, dan dapat dimengerti oleh siapa saja yang bertanggung jawab atas pencapaiannya. Hal tersebut akan mendorong pegawai untuk
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) melakukan yang terbaik bagi pencapaian tujuan yang diinginkan sehingga dapat berimplikasi pada peningkatan kinerja. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Istiyani (2009) dan Tonga (2013) yang menyatakan bahwa kejelasan tujuan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajeria. Pengaruh Umpan Balik Anggaran terhadap Kinerja SKPD Kabupaten Bangli Berdasarkan hasil uji data pada tabel 2, secara statistik membuktikan bahwa umpan balik berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SKPD. Hal tersebut terbukti dari nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,166 dan berada pada taraf signifikan 0,002 < 0,05. Hasil yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah dimana semakin tinggi umpan balik yang di terima pegawai dalam anggaran tersebut maka akan meningkat motivasi yang akan berujung pada kinerja yang baik, begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian di atas mendukung pernyataan Kenis dalam Damanik (2011), yang menyatakan bahwa umpan balik terhadap sasaran anggaran yang dicapai adalah variabel penting yang memberikan motivasi kepada manajer, jika anggota organisasi tidak mengetahui hasil yang diperoleh dari upayanya untuk mencapai sasaran maka ia tidak mempunyai dasar untuk merasakan kesuksesan atau kegagalan dan tidak ada inisiatif untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik, dan pada akhirnya menjadi tidak puas. Setiap pencapaian organisasi terkadang ada yang sesuai dengan harapan dan ada juga yang tidak memenuhi harapan. Untuk menyikapi itu Sinambela (2012) menyatakan apaun hasil kinerja para pegawai dalam mewujudkan sasaran anggaran haruslah dikomonikasikan dengan mereka, dengan memberikan umpan balik. Pemberian umpan balik yang baik akan dapat meningkatkan iklim organisasi yang sehat. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Istiyani (2009) dan Tonga (2013) yang menyatakan bahwa umpan balik anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
Pengaruh Evaluasi Anggaran terhadap Kinerja SKPD Kabupaten Bangli Berdasarkan hasil uji data pada tabel 2, secara statistik membuktikan bahwa evaluasi anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SKPD. Hal tersebut terbukti dari nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,504 dan berada pada taraf signifikan 0,000 < 0,05. Hasil yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara evaluasi anggaran dengan kinerja. Menurut Ginting (2009), evaluasi anggaran menunjuk pada luasnya perbedaan anggaran yang digunakan kembali oleh individu pimpinan departemen dan digunakan dalam evaluasi kinerja mereka. Secara kualitatif, penelitian Munawar.,dkk (2006), menemukan bahwa evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah Kabupaten Kupang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam menyiapkan anggaran mereka selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah diprogramkan dan pada pelaksanaan anggaran, mereka juga melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan sehingga kinerja mereka menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tonga (2013), yang menemukan bahwa evaluasi anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku aparat pemerintah daerah. Sehingga evaluasi anggaran di harapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan kerja dan unit kerja, komonikasi yang lebih baik, serta hubungan yang lebih efektif. Pengaruh Kesulitan Tujuan Anggaran terhadap Kinerja SKPD Kabupaten Bangli Berdasarkan hasil uji data pada tabel 2, secara statistik membuktikan bahwa kesulitan tujuan anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SKPD. Hal tersebut terbukti dari nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,135 dan berada pada taraf signifikan 0,005 < 0,05. Hasil tersebut mendukung pernyataan Kenis dalam Istiyani (2009), bahwa manajer yang memiliki tujuan anggaran yang “terlalu ketat” secara signifikan memiliki ketegangan kerja tinggi dan motivasi kerja rendah, kinerja anggaran, dan efisiensi biaya
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) dibandingkan untuk anggaran memiliki tujuan anggaran “tepat” atau “ketat tetapi dapat dicapai”. Hal ini mengindikasikan bahwa “ketat tetapi dapat dicapai” adalah tingkat untuk kesulitan tujuan anggaran Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Istiyani (2009), yang menemukan bahwa karakteristik tujuan anggaran dengan variabel kesulitan tujuan anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Pengaruh Pengawasan Intern terhadap Kinerja SKPD Kabupaten Bangli Berdasarkan hasil uji data pada tabel 2, secara statistik membuktikan bahwa pengawasan intern berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja SKPD. Hal tersebut terbukti dari nilai koefisien regresi (β) positif sebesar 0,097 dan berada pada taraf signifikan 0,042 < 0,05. Hasil yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara pengawasan intern dengan kinerja. semakin tinggi pengawasan intern yang dilakukan maka semakin baik kinerja dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Hasil peneltian ini mendukung dari pernyataan Sukmana dan Anggarsari (2009), mengatakan bahwa pengawasan intern berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan intern dapat memberikan dukungan terhadap, responsivitas, responsibilitas, dan akuntanbilitas pemerintah. Semakin baik pengawasan intern yang dilakukan akan memberikan dampak semakin baik kinerja pemerintah yang dicapai. Pengaruh Krakteristik Tujuan Anggaran (Partisipasi Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran, Umpan Balik Anggaran, Evaluasi Anggaran, Kesulitan Tujuan Anggaran) dan Pengawasan Intern Secara Simultan Berpengaruh Signifikan terhadap Kinerja SKPD Kabupaten Bangli Berdasarkan hasil uji data pada tabel 4, secara statistik membuktikan bahwa secara simultan karakteristik tujuan anggaran (diproksikan oleh variabel partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi
anggaran, dan kejelasan tujuan anggaran) dan variabel pengawasan intern berpengaruh signifikan terhadap kinerja SKPD di Kabupaten Bangli. Hal tersebut terbukti dari nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 110,847 > 2,240 dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05, yang menadakan adanya hubungan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi partisipasi dalam penyusunan anggaran maka akan semakin tinggi pula kinerja. Begitu pula dengan kejelasan tujuan anggaran yang semakin tinggi akan membuat pegawai merasa lebih paham, sehingga semakin tinggi kinerja para manajer dalam mengelola anggaran. Anggaran yang spesifik, jelas, mampu dipahami, ketat dan tepat namun mampu dicapai ternyata mampu memotivasi para aparat pemerintah daerah dalam menjalankan kinerja yang lebih baik. Ramandei (2009) mengatakan bahwa pelaksanaan evaluasi anggaran dan umpan balik yang diperoleh diharapkan menjadi bahan penilaian terhadap keefektifan sistem pengawasan intern, sehingga semakin efektif sistem pengawasan intern maka semakin meningkat pula kinerjanya. Dengan adanya pengawasan diharapkan dapat mengurangi tingkat kesulitan dalam menyusun anggaran. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan yaitu: (1) Secara parsial karakteristik tujuan anggaran yang terdiri dari partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, kesulitan tujuan anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bangli; (2) Pengawasan Intern berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bangli; dan Karakteristik tujuan anggaran yang terdiri dari (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran) dan pengawasan intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bangli. SARAN Adapun saran yang ingin diberikan peneliti untuk penelitian selanjutnya, diharapkan menggunakan metode sampel probabilitas/secara acak karena dapat lebih mewakili seluruh sampel. Hasil penelitian dengan metode secara acak ini dapat memberikan penjelasan mengenai karakteristik populasinya, karena sampel yang presentatif akan menghasilkan estimasi statistik sampel yang mencerminkan parameter populasi secara akurat. Untuk dinas di Kabupaten Bangli dalam meningkatkan kinerja aparat pemerintah daerah, kejelasan tujuan anggaran diperlukan agar aparat pemerintah daerah menyadari pentingnya tujuan RKASKPD, serta mengerti dan memahami sepenuhnya tujuan RKA-SKPD, sehingga diharapkan aparat pemerintah daerah mengetahui prioritas atas tujuan-tujuan anggaran, terutama dengan lebih memperhatikan prioritas kebutuhan masyarakat, karena fungsi dari aparat pemerintah daerah sebagai pelayan masyarakat. Dalam melaksanakan evaluasi anggaran, diharapkan tidak hanya melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan pada saat menyiapkan anggaran saja, tetapi juga melakukan evaluasi pada saat kegiatan yang telah dilakukan sehingga kinerja aparat pemerintah daerah dapat ditingkatkan. Pelaksanaan evaluasi anggaran dan umpan balik yang diperoleh diharapkan menjadi bahan penilaian terhadap keefektifan sistem pengawasan intern. Adanya pengawasan intern diharapkan dapat mengurangi tingkat kesulitan dalam menyusun anggaran.
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Solikhun. 2012. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan S1
Akuntansi FEB, Diponogoro Semarang.
Universitas
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Edisi Ketiga, Yogyakarta: Erlangga. Damanik, Ayu Zurlani. 2011. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics dan Keadilan Prosedural terhadap Kinerja Manajerial (Pada Pejabat Eselon III dan IV pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi). Tesis (tidak diterbitkan) Sekolah Pascasarjana, USU Medan. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Tiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. -------. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Empat, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Ginting, Hartika Sari. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah di Pemerintahan Kabupaten Karo. Tesis (tidak diterbitkan) Sekolah Pascasarjana, USU Medan. Halim, Abdul., dan Kusufi, Muhammad Syam. 2013. Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Istiyani. 2009. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Temanggung). Tesis (tidak diterbitkan) Fakultas Pascasarjana, USM Surakarta. Kenis, I. 1979. Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and Performance. The
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Accounting 707-72.
Review
(Oktober).
Hal
Munawar.,dkk. 2006. “Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran terhadap Perilaku, Sikap, dan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah di Kabupaten Kupang”. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang. 2326 Agustus. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Yogyakarta: Salemba Empat. Ramandei, Pilipus. 2009. Pengaruh Karakteristik Sasaran Anggaran dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Jayapura). Tesis (tidak diterbitkan) Fakultas Pascasarjana, Universitas Diponegoro Semarang. Santosa, Purbayu Budi., dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: ANDI.
Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi. Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Sukmana, Wawan dan Anggarsari,Lia. 2009. “Pengaruh Pengawasan Intern dan Pelaksanaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei Pada Satuan Kerja perangkat Daerah Kota Tasikmalaya)”. Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol.4, No. 1. Suryaningsih, Fransisca Arlita Aris. 2012. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah pada Satuan Kerja Perangkat daerah Kota Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan,. Jurusan Ekonomi (S1) FE, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Tonga, Vilda Felicia. 2013. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah di Kabupaten Badung. Skripsi (tidak di terbitkan). Jurusan akuntansi Universitas Warmadewa