PENGARUH KADAR AIR AWAL, WADAH DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH SUREN (Toona sureni Merr)
ANDY RISASMOKO
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RINGKASAN Andy Risasmoko. E14201067. 2006. Pengaruh Kadar Air Awal, Wadah dan Periode Simpan Terhadap Viabilitas Benih Suren (Toona sureni Merr). Di bawah bimbingan Dr. Ir. Iskandar Zulkarnaen Siregar, M.For.Sc dan Dra. Dharmawati F. Djam’an. Pertambahan penduduk dan peningkatan kebutuhan bahan baku industri kayu menuntut semakin besarnya penyediaan kayu, sehingga mendorong timbulnya konversi hutan, perambahan hutan, penebangan liar, dan sebagainya yang mengancam kelestarian hutan. Salah satu upaya untuk mengatasi ketimpangan penyediaan kayu yang menurun serta permintaan yang besar yaitu dengan mengembangkan hutan rakyat. Pembangunan hutan rakyat memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Suren (T. sureni) merupakan salah satu jenis pohon yang dapat dikembangkan untuk pembangunan hutan rakyat. Suren memiliki nilai ekonomi tinggi, memiliki daur pendek dan disukai oleh masyarakat untuk bahan bangunan. Di perkebunan teh tanaman suren digunakan sebagai tanaman penyekat angin (wind break) dan tanaman sela, sedangkan masyarakat menanam tanaman ini di tepi sawah maupun di antara tanaman palawija yang berfungsi sebagai penangkal hama dan penyakit. Untuk memperoleh tanaman yang baik maka perlu digunakan benih berkualitas baik. Mutu benih mencakup tiga hal yang tidak terpisahkan yaitu: mutu fisik, mutu fisiologis, dan mutu genetik. Benih suren merupakan salah satu benih yang sulit untuk disimpan, daya berkecambahnya mudah turun dan rendah persentase tumbuhnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor penting yang mempengaruhi viabilitas benih selama penyimpanan, yaitu: kadar air awal, wadah dan periode simpan yang optimal untuk benih suren (T. sureni). Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan rumah kaca Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan, Bogor dengan waktu penelitian dari April sampai Juli 2005. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih suren yang diunduh dari areal tegakan suren milik masyarakat di Cianjur, Jawa Barat. Media perkecambahan berupa campuran pasir dan tanah dengan perbandingan 1 : 1, sedangkan alat yang digunakan adalah wadah simpan benih berupa aluminium foil, kantong terigu dan besek, bak kecambah, desikator dan timbangan analitik. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 2 x 3 x 5 dengan 3 ulangan dan masing-masing unit percobaan terdiri dari 100 benih. Faktor kadar air benih (faktor A) terdiri 2 taraf yaitu kadar air benih 11,38% (A0) dan 5,64% (A1), faktor wadah simpan (faktor B) terdiri dari 3 taraf yaitu wadah simpan besek (B0), aluminium foil (B1) dan kantong terigu (B2). Faktor periode simpan terdiri dari 5 taraf yaitu periode simpan 0 minggu (C0), 2 minggu (C1), 4 minggu (C2), 6 minggu (C3) dan 8 minggu (C4). Persiapan penelitian meliputi ekstraksi dan seleksi benih, analisis kemurnian, pengukuran kadar air benih, pengujian berat 1000 butir dan persiapan media perkecambahan. Peubah yang diamati adalah daya berkecambah, vigor, keserempakan perkecambahan, batas 50% perkecambahan dan batas 80% perkecambahan. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa kadar air berpengaruh nyata terhadap vigor dan batas 80% perkecambahan serta berpengaruh sangat nyata (α=5%) terhadap daya berkecambah dan keserempakan perkecambahan. Hasil uji
Tukey memperlihatkan kadar air 11,38% berbeda nyata dengan kadar air 5,64% terhadap peubah daya berkecambah, vigor, keserempakan perkecambahan dan batas 80% perkecambahan. Pada kadar air 11,38% rata-rata daya berkecambah benih suren adalah 81,00%, sedangkan pada kadar air 5,64% rata-rata daya berkecambahnya hanya 76,67%. Daya berkecambah benih sangat ditentukan oleh kadar air yang dikandung oleh benih, sehingga benih yang akan disimpan sebaiknya memiliki kandungan air yang optimal. Analisis ragam terhadap wadah simpan benih suren berpengaruh sangat nyata (α=5%) terhadap daya berkecambah, vigor dan keserempakan perkecambahan. Wadah simpan aluminium foil memiliki rata-rata daya berkecambah (58,34%) dan keserempakan perkecambahan (22,60%) paling tinggi daripada wadah simpan besek (55,17% dan 20,60%) maupun kantong terigu (52,90% dan 18,93%). Hal ini dapat disebabkan oleh aluminium foil yang dapat menahan kelembaban relatif cukup tinggi, sehingga fluktuasi suhu dapat dikurangi. Kelembaban relatif yang tinggi menyebabkan pengeluaran kadar air benih relatif kecil, sehingga masa dormansi benih dapat diperpanjang. Interaksi kadar air benih dengan periode simpan berpengaruh sangat nyata (α=5%) terhadap daya berkecambah dan keserempakan perkecambahan. Pada kadar air 11,38% dengan periode simpan 4 minggu rata-rata daya berkecambah 68,11% dan rata-rata keserempakan perkecambahan 24,44%. Kombinasi tersebut merupakan kombinasi terbaik untuk penyimpanan, karena setelah periode simpan 6 minggu daya berkecambah benih suren hanya 47,11%. Interaksi wadah simpan dengan periode simpan sangat nyata(α=5%) terhadap daya berkecambah dan keserempakan perkecambahan. Benih suren dengan wadah simpan aluminium foil memiliki rata-rata daya berkecambah 67,67% dan rata-rata keserempakan perkecambahan 23,84% pada periode simpan 4 minggu. Kombinasi tersebut merupakan kombinasi terbaik, karena setelah periode simpan 6 minggu daya berkecambah dan keserempakan perkecambahan hanya 44,17% dan 14,34%. Untuk penyimpanan benih suren sebaiknya kadar air benihnya tidak perlu diturunkan dan disimpan dalam wadah kedap uap air, sehingga viabilitasnya tetap tinggi. Berdasarkan kadar air awal benih suren 11,38% (kadar air awal antara 1020%) dan penyimpanan hanya dapat dipertahankan sampai 4 minggu dengan daya berkecambah 70,33% maka benih suren dikategorikan ke dalam benih semi rekalsitran.
PENGARUH KADAR AIR AWAL, WADAH DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH SUREN (Toona sureni Merr)
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
ANDY RISASMOKO
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Judul Penelitian
: PENGARUH KADAR AIR AWAL, WADAH DAN PERIODE
SIMPAN
TERHADAP
VIABILITAS
BENIH SUREN (Toona sureni Merr) Nama Mahasiswa : ANDY RISASMOKO Nomor Pokok
: E14201067
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I,
Dosen Pembimbing II,
Dr. Ir. Iskandar Z. Siregar, M.For.Sc NIP : 131.878.498
Dra. Dharmawati F. Djam’an NIP : 710.020.186
Mengetahui : Dekan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS NIP : 131.430.799
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 7 Oktober 1981 di Kebumen Jawa Tengah, dan merupakan anak keempat dari empat bersaudara pasangan Bapak Warisman dan Ibu Sri Andiyah. Penulis mulai masuk pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Trikarso I pada tahun 1987. Pada tahun 1988 penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar Negeri I Trikarso dan lulus pada tahun 1994. Tahun 1994 penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri I Karanganyar dan lulus pada tahun 1997, kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum Negeri I Kebumen pada tahun 1997 sampai lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2001 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) pada Fakultas Kehutanan Program Studi Budidaya Hutan. Pada tahun 2004 penulis melaksanakan kegiatan Praktek Umum Kehutanan (PUK) di Gunung Kamojang dan Sancang, kegiatan Praktek Umum Pengelolaan Hutan (PUPH) di KPH Ciamis Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Tahun 2005 penulis menyelesaikan Praktek Kerja Lapang di HPH Intracawood Mfg. Kalimantan Timur. Selain itu, penulis juga menjadi ketua umum RIMPALA Fakultas Kehutanan IPB pada tahun 2004. Tahun 2003 dan 2004 penulis menjadi asisten praktikum mata kuliah Silvikultur dan Silvika. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kehutanan penulis melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Kadar Air Awal, Wadah dan Periode Simpan Terhadap Viabilitas Benih Suren (Toona sureni Merr)” di bawah bimbingan Dr. Ir. Iskandar Z. Siregar, M.For.Sc dan Dra. Dharmawati F. Djam’an.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam skripsi ini, penulis ingin memberikan informasi mengenai faktor-faktor penting yang mempengaruhi viabilitas benih selama penyimpanan sehingga dapat digunakan dalam prosedur penyimpanan benih suren yang paling tepat. Skripsi ini merupakan laporan akhir dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Kadar Air Awal, Wadah dan Periode Simpan Terhadap Viabilitas Benih Suren (Toona sureni Merr)”. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penanganan benih suren dari tahap pengunduhan benih, ekstraksi dan seleksi, analisis kemurnian, penentuan berat 1000 butir, pengujian kadar air, penyimpanan dan pengecambahan. Benih suren berasal dari hutan masyarakat di Cianjur, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor mulai April sampai dengan Juli 2005. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kehutanan pada Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya.
Bogor, Januari 2006
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulustulusnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran pelaksanaan penelitian maupun dalam penyusunan skripsi ini, yaitu : 1. Bapak, Ibu dan kakakku serta saudaraku yang telah memberikan perhatian dan dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Bapak Dr. Ir. Iskandar Z. Siregar, M.For.Sc sebagai pembimbing skripsi I dan Ibu Dra. Dharmawati F. Djam’an sebagai pembimbing skripsi II yang telah memberikan dukungan, arahan dan nasehat dalam penyelesaian tugas akhir ini. 3. Bapak Effendi Tri Bahtiar, S.Hut sebagai dosen penguji dari Departemen Hasil Hutan dan Bapak Ir. Rachmad Hermawan, M.ScF sebagai dosen penguji dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. 4. Pimpinan dan pegawai Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor yang telah memberikan tempat dan waktu untuk melaksanakan penelitian. 5. Rekan-rekan RIMPALA Fakultas Kehutanan IPB dan kost MANGGALA atas kerja sama dan kekeluargaannya 6. Rekanita Rina Wahyuning Riyanti, S.Hut atas perhatian dan motivasinya serta teman-teman Budidaya Hutan angkatan 38 atas kebersamaan dan persahabatannya selama ini.
i
DAFTAR ISI DAFTAR ISI .......................................................................................................... i DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1 1.2. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2 1.3. Hipotesis .................................................................................................... 2 1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kayu Suren (T. sureni Merr.) .................................................... 4 2.2. Biologi Benih ............................................................................................ 5 2.3. Benih Rekalsitran dan Ortodoks ............................................................... 6 2.4. Kadar Air Benih ......................................................................................... 7 2.5. Penyimpanan Benih ................................................................................... 7 2.6. Wadah Simpan Benih ................................................................................ 9 2.7. Viabilitas Benih ....................................................................................... 10 2.8. Vigor Benih .............................................................................................. 11
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 11 3.2. Bahan dan Alat......................................................................................... 11 3.3. Metode Penelitian .................................................................................... 11 3.3.1. Ekstraksi dan Seleksi Benih .......................................................... 13 ........................................................................................................ A nalisis Kemurnian ........................................................................... 13 Pengukuran Kadar Air Benih .................................................................... 14 3.3.4. Penentuan Berat 1000 butir ........................................................... 15
ii
3.3.5. Penyimpanan Benih ...................................................................... 16 3.3.6. Pengecambahan ............................................................................. 16 3.3.7. Analisis Data ................................................................................. 16 3.3.7.1. Daya Berkecambah ......................................................... 16 3.3.7.2. Vigor Benih .................................................................... 16 3.3.7.3. Keserempakan Perkecambahan ...................................... 17 3.3.7.4. Batas 50% Perkecambahan ............................................ 17 3.3.7.5. Batas 80% Perkecambahan ............................................ 17 3.3.8. Rancangan Percobaan ................................................................. 17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sifat Fisik ............................................................................................... 20 4.1.1. Kadar Air Awal ........................................................................... 20 4.1.2. Analisis Kemurnian ..................................................................... 21 4.1.3. Berat 1000 Butir Benih ................................................................ 21 4.2. Sifat Fisiologis ....................................................................................... 22 4.2.1. Kadar Air Benih ........................................................................... 23 4.2.2. Wadah Simpan ............................................................................. 26 4.2.3. Periode Simpan ............................................................................ 29 4.2.4. Pengaruh Interaksi Kadar Air Benih dengan Wadah Simpan ..... 32 4.2.5. Pengaruh Interaksi Kadar Air Benih dengan Periode Simpan ..... 33 4.2.6. Pengaruh Interaksi Wadah dengan Periode Simpan .................... 35 4.3. Kondisi Perkecambahan ........................................................................ 36 4.4. Implikasi Sifat Fisik-Fisiologis Benih Suren ......................................... 38 4.4.1. Penanganan Benih Suren (T. sureni) ........................................... 35 4.4.2. Pengadaan Benih Untuk Penanaman ........................................... 39
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 40 5.2. Saran ....................................................................................................... 41 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 42