PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RESTRUKTURISASI TERHADAP EFEKTIFITAS ORGANISASI DI SEKRETARIAT DAERAH KOTA MANADO GABRIELA C. KAIRUPAN JANTJE. MANDEY JOORIE M. RURU ABSTRAK In correlation with that problem this research has been focused to answer how far the effects of implementation of restructure policy toward organization affectivity in the secretariat of Manado district. The method that will be used in this research is quantitative; the source of data for this research comes from 35 random people of civil servant from 186 people whom work in secretariat of Manado district. Data collection method using questioner and add with interview. This research using frequency distribution and percentage, linier regression and moment product correlation as analysis technic. Yet, based on the previous study, showing that the performance of duty and function of district secretary not showing optimal result as a whole. Based on the concession from couple of structural officials and managing employee that have been interviewed in previous survey looks like not all the program and event that have been decided could achieved maximal results as decided in strategic planning, the fact itself could indicate that the restructure policy implementation not optimally could form organization affectivity. To understand the correlations of functional/effect of restructure policy toward organizational affectivity in Manado city secretariat district officeTo understand the correlation and determination or the size of influence of restructures policy implementation toward organizational affectivity in Manado city secretariat district office. Based on the result can be concluded that: restructure policy implementation of organization has a functional correlation or positive affect and very significant toward the affectivity of organization in Manado city secretary of district office. Restructure policy implementation of organization has caused the increase of significance organization affectivity in Manado city secretary of district office. It could portrays how restructure policy of organization of district instruments as described in PP 41 in year 2007, have given positive impact and result toward the increase of district instruments affectivity. Keyword : Implementation of restructure, organization affectiv ty
Indonesia terutama sejak bergulirnya
PENDAHULUAN Semangat mewarnai
reformasi
pendayagunaan
telah aparatur
reformasi pada tahun 1998. Tuntutan yang
dilakukan
masyarakat
negara selama ini dengan tuntutan untuk
pemerintah
mewujudkan administrasi negara yang
penyelenggaraan pemerintahan yang baik
mampu
dan
adalah
dan
meningkatnya
mendukung
keterpaduan fungsi dan
kelancaran
pelaksanaan
tugas
untuk
kepada
sejalan
melaksanakan
dengan tingkat
semakin pengetahuan
penyelenggaraan
pemerintahan
masyarakat, disamping adanya pengaruh
pembangunan,
dengan
globalisasi.Pola lama penyelenggaraan
good
pemerintahan tidak sesuai lagi dengan
mempraktekkan
prinsip-prinsip
governance. Good
tatanan masyarakat yang telah berubah, governance
atau
oleh karena itu tuntutan ini merupakan
kepemerintahan yang baik telah menjadi
hal yang wajar yang harus direspons oleh
isu yang paling mengemuka dalam
pemerintah dengan melakukan reformasi
pengelolaan
yang
administrasi
negara
di
terarah
pada
terwujudnya
penyelenggaraan
pemerintahan
yang
baik.
prasarana
(sistem
pengadaan,
pemeliharaan, dan penghapusan); dan Karena
selama
ini
penyempurnaan prosedur kerja yaitu
penyelenggaraan pemerintahan negara
hubungan
belum
(Sedarmayanti, 2009).
sepenuhnya
menunjang
terwujudnya good governance, maka
kerja
Kebijakan
dan
koordinasi
reformasi
birokrasi
birokrasi perlu diperbaiki, dengan kata
pada tataran pemerintahan daerah antara
lain
lain
harus
ada
reformasi
birokrasi
adalah
“restrukturisasi”
atau
nasional yang benar-benar didukung kuat
penataan kembali organisasi perangkat
oleh segenap kompenen bangsa, dengan
daerah.
menempatkan
organisasi
kelembagaan
birokrasi
Kebijakan perangkat
restrukturisasi daerah
ini
yang terus ditata.Reformasi birokrasi
diwujudkan dengan keluarnya Peraturan
yang telah dan terus dilakukan sekarang
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang
ini untuk mewujudkan good governance
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah,
meliputi baik aspek organisasi maupun
dan kemudian direvisi/diganti dengan
aspek
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
manajemen
pemerintahan.Reformasi birokrasi pada
2007
aspek
Daerah.
organisasi
adalah
melakukan
tentang
Organisasi
Perangkat
restrukturisasi atau penataan kembali
Undang-Undang No 32 tahun
organisasi dari birokrasi itu sendiri.
2004 juga menegaskan beberapa hal
Sedangkan
reformasi
menyangkut
manajemen
pemerintahan
dengan
pada
penyempurnaan
aspek
dilakukan pengelolaan
restrukturisasi
atau
penyusunan kembali organisasi perangkat daerah, yaitu
:
(1) dasar utama
sumber daya aparatur birokrasi (meliputi
penyusunan perangkat daerah adalah
: sistem rekrutmen sistem pendidikan dan
adanya
pelatihan,
sistem
menjadi kewenangan daerah, yang terdiri
penggajian, sistem penilaian kinerja);
dari urusan wajib, dan urusan pilihan,
kemudian, penyempurnaan pengelolaan
namun
keuangan
sistem
penanganan urusan pemerintahan harus
sistem
pertanggung
dibentuk kedalam organisasi tersendiri.
keuangan);
seterusnya,
(2) penyelenggaraan urusan pemerintahan
penyempurnaan pengelolaan sarana dan
yang bersifat wajib, diselenggarakan oleh
sistem
(meliputi
penganggaran, jawaban
karier,
:
urusan
tidak
pemerintahan
berarti
bahwa
yang
setiap
seluruh provinsi, kabupaten dan kota,
Kebijakan
restrukturisasi
sedangkan penyelenggaran urusan yang
organisasi
bersifat
dapat
diamanatkan dalam peraturan perundang-
yang
undangan
pilihan
diselenggarakan
hanya
oleh
daerah
pemerintah
tersebut
daerah
pada
yang
prinsipnya
memiliki potensi unggulan dan kekhasan
dimaksudkan untuk memberikan arah dan
daerah. (3) besaran organisasi perangkat
pedoman yang jelas kepada daerah dalam
daerah
menata kembali organisasi perangkat
sekurang-kurangnya
memperhatikan
faktor
keuangan;
daerah yang efisien, efektif dan rasional
kebutuhan daerah; cakupan tugas yang
sesuai
meliputi
harus
kemampuan daerah masing-masing serta
diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas,
adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi
luas wilayah kerja dan kondisi geografis;
dan
jumlah dan kepadatan penduduk; potensi
kelembagaan antara pusat dan daerah.
daerah yang bertalian dengan urusan
Oleh karena itu PP.41 Tahun 2007 secara
yang
tegas dan rinci menetapkan ketentuan
sasaran
akan
tugas
yang
ditangani;
sarana
dan
dengan
simplikasi
prasarana penunjang tugas. Oleh karena
yang
itu,
perangkat
kebutuhan
akan
orgnanisasi
kebutuhan
serta
berkenaan
komunikasi
dengan
daerah,
dan
organisasi
antara
lain
:
perangkat daerah bagi masing-masing
kedudukan, tugas dan fungsi perangkat
daerah
daerah;
tidak
senantiasa
sama
atau
seragam.
organisasi
dan
perumpunan perangkat daerah; susunan
Kebijakan organisasi
besaran
restrukturisasi
perangkat
daerah
yang
organisasi
perangkat
perangkat
daerah;
daerah; pembinaan
dan
diamanatkan oleh UU.No.32 Tahun 2004
pengendalian
tersebut selanjutnya dijabarkan secara
daerah.
jelas dalam PP. Nomor 41 Tahun 2007.
menetapkan bahwa penataan organisasi
Dan sebagai pedoman kepada pemerintah
perangkat
daerah untuk melaksanakan kebijakan
prinsip-prinsip organisasi, antara lain :
restrukturisasi organsasi perangkat daerah
visi dan misi yang jelas, pelembagaan
tersebut
Peraturan
fungsi staf dan fungsi lini serta fungsi
Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
pendukung secara tegas, efisiensi dan
2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan
efektifitas, rentang kendali serta tata kerja
Organisasi Perangkat Daerah.
yang jelas.
maka
keluarlah
organisasi
eselon
PP.41
daerah
Tahun
harus
perangkat 2007
juga
menerapkan
Sebagai kebijakan
implementasi
restrukturisasi
dari
organisasi
pelaksanaan daerah,
kebijakan
pembinaan
pemerinahan
administrasi
perengkat daerah tersebut, Pemerintah
aparatur
Daerah Kota Manado telah melakukan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan
restrukturisasi atau penataan kembali
oleh walikota sesuai dengan lingkup
organisasi perangkat daerah, antara lain
tugas dan fungsinya. Namun dari studi
adalah
organisasi
pendahuluan (prasurvei) yang dilakukan
dengan
menunjukkan pelaksanaan tugas dan
mengeluarkan Peraturan Daerah Kota
fungsi sekretariat daerah tersebut belum
Manado Nomor 03 Tahun 2008 tentang
semuanya dapat menunjukkan hasil yang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
optimal.Berdasarkan
Daerah dan Sekretariat DPRD Kota
beberapa pejabat struktural dan pegawai
Manado, dan kemudian dirubah kembali
pelaksana yang sempat diwawancarai
dengan Peraturan Daerah Kota Manado
dalam
prasurvei
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan
semua
program
Atas Peraturan Daerah Kota Manado
ditetapkan/dilaksanakan dapat mencapai
Nomor 03 Tahun 2008. Berdasarkan
hasil
PERDA tersebut, organisasi Sekretariat
ditetapkan
Daerah Kota Manado saat ini terdiri dari :
strategis.Kenyataan
Sekretaris, 3 Asisten, 12 Bagian, dan 36
mengindikasikan bahwa implementasi
Sub-Bagian
kebijakan restrukturisasi belum secara
restrukturisasi
Sekretariat
Daerah,
yaitu
(masing-masing
Bagian
terdiri dari 3 Sub-Bagian).
pemerintahan
daerah,
dan
pengakuan
nampaknya dan
maksimal
dan
dari
belum
kegiatan
sebagaimana dalam
yang
yang rencana
tersebut
dapat
optimal dapat mewujudkan efektifitas
Implementasi
kebijakan
organisasi.
restrukturisasitersebut diharapkan dapat
METODOLOGI PENELITIAN
mewujudkanefektifitas
A. Metode Yang Digunakan
organisasi
Sekretariat Daerah Kota Manado di
Penelitian
ini
menggunakan
dalam menjalankan tugas pokok dan
metode kuantitatif.Penggunaan metode
fungsinya membantu walikota dalam
kuantitatif oleh karena penelitian ini
penyusunan
pemerintahan
bermaksud “ mengukur ” pengaruh
pengkoordinasian pelaksanaan
variabel bebas (implementasi kebijakan
daerah,
kebijakan
tugas dinas daerah dan lembaga teknis
restrukturisasi
daerah,
variabel
pemantauan
dan
evaluasi
organisasi) terikat
terhadap (efektivitas
organisasi).Menurut
Umar
(2000),
organisasi ini diamati dan diukur dari
penelitian kuantitatif merupakan suatu
indikator
penelitian yang didasarkan atas data
Kepuasan pegawai,
angka-angka
fleksibilitas,.
dan
perhitungannya
ditujukan untuk penafsiran kuantitatif. B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel penelitian didefinsikan secara operasional sebagai
Implementasi
Kebijakan
Restrukturisasi; didefinisikan secara operasional
sebagai
pelaksanaan
kebijakan penataan atau penyusunan kembali
organisasi
Sekretariat
Daerah Kota Manado yang sesuai dengan
Organisasi
Perangkat
Daerah. PP.41 Tahun 2007. Oleh karena itu indikator pengukuran implementasi
kebijakan
restrukturisasi organisasi secretariat daerah Kota Manado yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Efisien, Efektif, Rasional. 2. Variabel
Efektivitas
Organisasi;
didefinisikansebagai
tingkat
pencapaian atau tercapainya sasaran, program dan kegiatan organisasi yang
sudah
ditetapkan
pada
Sekretariat Daerah Kota Manado. Secara
Efisiensi,
Adaptasi atau
C. Jenis Data Data yang dikumpulkan mengenai variabel
implementasi
kebijakan
restrukturisasi dan variabel efektivitas
yang bersumber langsung dari responden. Selain
konkrit tingkat efektivitas
itu
juga
dikumpulkan
data
sekunder yang bersumber dari dokumendokumen,
yang
berfungsi
sebagai
pelengkap data primer. D. Sumber Data (Responden) Sumber
ketentuan yang ditetapkan
dalam PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Produksi,
organisasi ialah data primer yaitu data
berikut : 1. Variabel
:
data
(responden)yang
menjadi populasi dalam penelitian ialah para Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat baikunsur
Daerah
Kota
Manado
pimpinan/pejabat
struktural
maupun pegawai staf/pelaksana.Jumlah PNS Sekretariat Daerah Kota Manado saat ini seluruhnya adalah sebanyak 186 orang. Teknik responden
pengambilan
yang
sampel
digunakan
proportional
random
pengambilan
sampel
proporsional
(Arikunto,
adalah
sampling
atau
secara
acak
2002).Besar
proporsi sampel responden ditetapkan sebesar +/-20% dari jumlah populasi (pegawai) yaitu sebanyak 35 orang.
restrukturisasi
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Insrtumen dan
variabel
teknik
(X)
terhadap
“ efektivitas
terikat
pengumpulan data yang digunakan dalam
organisasi (Y). Pola hubungan
penelitian ini ialah sebagai berikut :
pengaruh
Kuesioner,
persamaan regresilinier sebagai
Interview,
Studi
Y= a + bX
F. Teknik Analisis Data Pendekatan analisis data yang ialah
pendekatan
analisis
Dimana : a = nilai konstan variabel efektivitas organisasi (Y) apabila variabel
kuantitatif dengan menggunakan rumus-
implementasi
rumus statistik deskriptif dan statistik
/tetap; dihitung dengan rumus :
a. Analisis statistik deskriptif yang digunakan
ialah
analisis
tabel
frekuensi dan persentase. Teknik ini
digunakan
kebijakan
restrukturisasi(X) tidak berubah
inferensial.
analisis
dengan
berikut :
dokumentasi.
digunakan
dinyatakan
a =
∑𝑌 ∑𝑋 2 − ∑𝑋 (∑𝑋𝑌) 𝑛 ∑𝑋 2 − (∑𝑋)²
b = koefisien arah regresi variabel Y
untuk
atas variabel
X,
yaitu
besar
mengetahui tentang status variabel
perubahan pada nilai variabel Y
implementasi
yang disebabkan atau diakibatkan
kebijakan
restrukturisasi variabel
organisasi,
efektivitas
Perhitungan
persentase
dan
oleh perubahan pada variabel X;
organisasi. dengan
dihitung dengan rumus : b =
rumus sebagai berikut:
𝑛 ∑𝑋𝑌− ∑𝑋 (∑𝑌) 𝑛 ∑𝑋 2 − (∑𝑋)²
Tingkat keberartian regresi
𝑓
p= 𝑛 𝑥100%
diuji dengan statistik-F
b. Analisis statistik inferensial atau
(Sudjana, 1990).
statistik parametrik yang digunakan
2) Analisis korelasi sederhana (korelasi
ialah analisis regresi linier sederhana
product moment) digunakan untuk
dan korelasi sederhana :
mengetahui
1) Analisis regresi linier sederhana
besar pengaruh dari variabel bebas
digunakan untuk mengetahui pola hubungan pengaruh dari variabel bebas “ implementasi kebijakan
“
derajat
korelasi
implementasi
restrukturisasi variabel
”
terikat
dan
kebijakan (X) “
terhadap efektivitas
organisasi ” (Y). Analisis korelasi
Sekretariat Daerah Kota Manado hanya
yang
bervariasi
digunakan
korelasi
ialah
product
analisis
moment
atau
pada
dua
kategori
yaitu
tinggi/baik (65,71%) dan sedang/cukup
korelasi r-pearson, dengan rumus
baik
sebagai berikut :
diinterpretasikan bahwa
dilihat dari
indodikatorimplementasi
kebijakan
r
𝒏 ∑𝑿𝒀− ∑𝑿 (∑𝒀)
=
𝑛
∑𝑋 2 −
Selanjutnya, koefisien
∑𝑋
2
{ 𝑛∑𝑌 2 −
tingkat
∑𝑌
2}
signifikasi
korelasi
diuji
denganmenggunakan
rumus
statistik-t (Sudjana,1990).
penelitian
penilaian atau tanggapannya terhadap implementasi kebijakan restrukturisasi
pada
kategori
(efisiensi,
dalam
efektivitas,
sampai cukup baik. Dengan kata lain dinyatakan
bahwa
efisiensi,
restrukturisasi
organisasi
pada kategori tinggi sampai cukup tinggi.
dari 35 responden pegawai
berada
dipakai
Sekretariat Daerah Kota Manado berada
Sekretariat Daerah Kota Manado yang
Manado
dapat
rasionalitas) berada apada kategori baik
2. Variabel Efektivitas Organisasi
menunjukkan bahwa 23 orang atau
Daerah
ini
kebijakan
Hasil penelitian pada Tabel 3
Sekretariat
ini
efektivitas, dan rasionalitas implementasi
1. Variabel Implementasi Kebijakan Restrukturisasi
organisasi
Hal
restrukturisasiyang
dapat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel Penelitian
65,71%
(34,29).
Kota “
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat hasil penelitian
tentang
tanggapan
responden/pegawai terhadap efektivitas organisasi di Sekretariat Daerah Kota Manado
berdasarkan
indikator
yang
dipakai, yaitu : dari 35 responden yang diteliti/diwawancarai, ada 20 orang atau
tinggi/baik ” , kemudian 12 orang atau
57,14% yangpenilaian mereka terhadap
34,29%
yang
efektivitas
pada
pada kategori “ tinggi/baik ” , dan
lainnya
penilaian/tanggapannya
berada
kategori sedang/cukup baik. Menurut hasil analisis distribusi frekeuensi nampak responden kebijakan
pada bahwa
Tabel
4.4
tersebut
organisasi
sisanya
sebanyak
menilai
berada
adalah
15 pada
berada
orang42,86% kategori
“
sedang/cukup baik”.
penilaian/tanggapan
rerhadap restrukturisasi
implementasi organisasi
Hasil menunjukkan
penelitian bahwa
tersebut tanggapan
responden terhadap efektivitas organisasi
di Sekretariat Daerah Kota Manado
regresi linier yaitu : Ŷ= 0,811 + 0,956 X.
hanya bervariasi dalam dua kategori yaitu
Pada Persamaan regresi ini menunjukkan
tinggi/baikdan sedang/cukup baik, namun
bahwa koefisien arah regresi bertanda
yang lebih banyak adalah yang berada
positif yaitu b = + 0,956; hal ini
pada kategori tinggi/baik (57,14%).Ini
mempunyai pengertian bahwa hubungan
dapat diinterpretasikan bahwa tingkat
pengaruh
efektivitas
Sekretariat
kebijakan restrukturisasi (X) terhadap
berdasarkan
efektivitas organisasi (Y) di Sekretariat
indikator pengukuran yang dipakai dalam
Daerah Kota Manado ialah positif dengan
penelitian ini (jumlah dan mutu hasil
pola perkembangan sebesar 1 : 0,956,
kerja, efisiensi kerja, kepuasan pegawai,
yang
adaptasi/fleksibilitas)
perkembangan/peningkatan
Daerah
organisasi Kota
di
Manado
sudah
variabel
implementasi
bermakna
bahwa kualitas
menunjukkan tingkat yang tinggi/baik
implementasi kebijakan restrukturisasi
sampai sedang/cukup baik.
sebesar 1 skala akan menyebabkan perubahan/peningkatan
B. Pembahasan Hasil Penelitian
efektivitas
Dari hasil analisis regresi linier
organisasi sebesar 0,956 skala; dengan
(regresi sederhana) dan analisis korelasi
kata lain dapat diinterpretasikan bahwa
sederhana (korelasi product moment atau
implementasi kebijakan restrukturisasi
pearson correlation) di atas telah dapat
punya
diketahui bahwa implementasi kebijakan
efektivitas
restrutukturisasi
Daerah
punya
fungsional/pengaruh
dan
hubungan daya
pengaruh
positif
organisasi
Kota
di
Manado
terhadap Sekretariat
dengan
pola
perkembangan 100 : 95,6 skala. Ini dapat
determinasi yang signifikan terhadap
diinterpretasikan
efektivitas
implementasi kebijakan restrukturisasi
organisasi
di
Sekretariat
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, hasil analisis regresi linier untuk pola
dalam
organisaisi sebesar 100 skala
Daerah Kota Manado.
menguji
peningkatan
hubungan
fungsional/
diikuti
oleh
peningkatan
akan
efektivitas
organisasi sebesar 95,6 skala. Pola
hubungan
pengaruh
pengaruh dari variabel implementasi
implementasi kebijakan restrukturisasi
kebijakan restrukturisasi (X) terhadap
terhadap
efektivitas
Sekretariat
Sekretariat Daerah Kota Manado tersebut
Daerah Kota Manado didapat persamaan
adalah sangat berarti/nyata atau sangat
organisasi
di
efektivitas
organisasi
di
sebagaimana
74,3%. Nilai koefisien korelasi (r2)
pengujian
sebesar 0,912 tersebut jika dibandingkan
keberartian regresi dengan uji-F didapat
dengan nilai intepretasi koefisien korelasi
nilai Fhitung = 173,131 jauh lebih besar
yang menyatakan bahwa apabila nilai
dari nilai/harga F-tabel kritik pada taraf
koefieien korelasi berada pada 0,800 s/d
signifikan 0,01 yaitu sebesar F0,99(34) =
1,000 berarti derajat korelasi tinggi
7,44. Hasil analisis regresi linier dan
(Arikunto, 2000), menunjukkan bahwa
pengujian signifikan (Uji-F) tersebut
derajat
dapat
kesimpulan
kebijakan
restrukturisasi
implementasi kebijakan restrukturisasi
efektivitas
organisasi
organisasi
hubungan
Daerah Kota Manado adalah berada pada
pengaruh positif dan signifikan terhadap
kategori tinggi. Sedangkan nilai koefisien
efektivitas
Sekretarat
determinasi (r2) sebesar 0,743 memberi
Daerah Kota Manado; dengan kata lain
petunjuk bahwa implementasi kebijakan
dapatlah
restrukturisasi
signifikan ditunjukkandengan
hasil
memberikan
mempunyai
organisasi
di
dinyatakan
implementasi
korelasi
dari
implementasi dengan
di
Sekretariat
mempunyai
daya
kebijakan restrukturisasi yang dilakukan
penentu/pengaruh
di Sekretariat Daerah Kota Manado telah
terhadap perkembangan atau elastisitas
memberikan
efektivitas
positif
pengaruh
yang berarti
terhadap
atau atau
peningkatan
dampak
sebesar
organisasi
di
74,3%
Sejretariat
signifikan
Daerah Kota Manado. Oleh karena
efektivitas
koefisien
organisasi.
korelasi
atau
determinasi
tersebut bertanda positif maka dapat
Hasil analisis korelasi sederhana
diiterpretasikan
bahwa
peningkatan
(product moment) juga membuktikan
tingkat
adanya
Sekretariat Daerah Kota Manado adalah
korelasi
positif
dan
daya
efektivitasorganisasi
determinasi/penentu yang signifikan dari
sebesar
implementasi kebijakan restrukturisasi
dipengaruhi oleh implementasi kebijakan
terhadap
di
restrukturisasi, sedangkan sisanya sebesar
Sekretariat Daerah Kota Manado. Hasil
25,7% ditentukan atau dipengaruhi oleh
analisis
moment
faktor-faktor lainnya. Derajat korelasi
(pearson correlation) diperoleh koefisien
dan daya determinasidari implementasi
korelasi (r) sebesar 0,862 dan koefisien
kebijakan
determinasi (r2) sebesar 0,743 atau
efektivitas organisasi tersebut adalah
efektivitas
korelasi
organisasi
product
74,3%
ditentukan
di
atau
restruturisasiterhadap
nyata atau signifikan pada taraf signifikan
memprediksi
0,0l atau taraf kepercayaan/keyakinan
peningkatan
99%, sebagaimana ditunjukkan dengan
Sekretariat Daerah Kota Manado di masa
hasil pengujian signifikansi (uji-t) dimana
yang akan datang.
didapat nilai thitung = 9,757 yang jauh
perkembangan efektivitas
Untuk
atau
organisasi
memprediksi
pengaruh
lebih besar dari nilai t-tabel kritik pada
implementasi kebijakan restrukturisasi
taraf signifikan 0,01.
terhadap
peningkatan
efektivitas
Hasil analisis regresi linier dan
organisasi di Sekretariat Daerah Kota
analisis korelasi product moment berserta
manado di waktuyang akan dating, maka
seluruh
dapat
pengujian
tersebut
secara
keseluruhan
signifikansinya
bersama-sama
menunjukkan
implementasi
atau bahwa
dilakukan
perhitungan
dengan
metode interpolasi yaitu memasukkan nilai/harga
tertentu
dari
variabel
kebijakan
implementasi kebijakan restrukturisasi
mempunyai
ke dalam persamaan regresi hasil analisis
pengaruh positif dan signifikan terhadap
data. Dengan metode interpolasi ini maka
efektivitas
apabila
restrukturisasiorganisasi
organisasi
di
Sekretariat
implementasi
kebijakan
Daerah Kota Manado. Dengan demikian
restrukturisasi
dapat dinyatakan bahwa hipotesis yang
kualitasnya sebesar nilai (score) ideal
diajukan dalam penelitian ini yakni
pengukuran
“implementasi kebijakan restrukturisasi
penelitian ini (yakni 60), maka dapat
berpengaruh positif terhadap efektivitas
diprediksi
organisasi di Sekretariat Daerah Kota
organisasi
Manado”, dapat dinyatakan terbukti/teruji
Manado yaitu sebagai berikut :
atau
diterima
kebenarannya
Sekretariat
pengaruh
implementasi
atau
dalam
efektivitas Daerah
Kota
= 58,171 Hasil
hubungan
digunakan
Ŷ = 0,811 + 0,956 (60)
secara
atau taraf kepercayaan 99%. karena
yang
ditingkatkan
peningkatan
meyakinkan pada taraf sognifikan 0,01
Oleh
dapat
perhitungan
ketepatan
prediksi di atas menunjukkan bahwa
kebijakan
apabila
efektifitas
restrukturisasi dapatditingkatkan sebesar
organisasi adalah positif dan signifikan,
nilai (score) ideal/maksimum variabel
maka variabel implementasi kebijakan
tersebut (yakni 60) dari kondisi yang ada
restrukturisasi dapat digunakan untuk
sekarang, maka dapat diprediksiakan
restrukturisasi
terhadap
implementasi
kebijakan
terjadi peningkatan di waktiu yang akan
menciptakan atau mewujudkan organisasi
datang
di
perangkat daerah yang memenuhi ciri-ciri
Sekretariat Daerah Kota Manado sebesar
seperti : mempunyai strategi yang jelas,
58,171 skala. Hasil perhitungan prediksi
organisasi flat atau ditoleransi bersifat
ini dapat memberi petunjuk bahwa
dasar, organisasi ramping atau tidak
implementasi kebijakan restrukturisasi
terlalu
organisasi
signifikan
horizontal, organisai bersifat jejaring,
efektivitas
organisasi bersifat fleksibel dan adaptif,
efektivitas
organisasi
berpengaruh
terhadap
peningkatan
banyak
pembidangan
organisasi; artinya di waktu ,mendatang
organisasi
akan
fungsional, dan organisasi menerapkan
terjadi
peningkatan
signifikan
banyak
efektivitas organisasi Sekretariat Daerah
strategi
Kota
(Sedarmayanti,
Manado
apabila
implementasi
diisi
secara
learning
jabatan
organization
2009).Para
teori
kebijakan restrukturiisasi organisasi dapat
dibidang
ditingkatkan kualitasnya.Oleh karena itu
umumnya juga umumnya menyatakan
implikasi penting dari hasil penelitian ini
bahwa dengan
ialah
kebijakan
penataan
perangkat
membantu organisasi dalam mencapai
daerah (PP.No.41 Tahun 2007) harus
tujuannya secara efektif (Gibson dkk,
ditingkatkan
1998).
implementasi
restrukturisasi
organisasi
kualitasnya
menghendaki
apabila
peningkatan
yang
manajemen
ahli
organisasi
restrukturisasi atau
kembali
Laevitt
organisasi,
(dalam
akan
Stoner
dan
Wankel,1996) juga mengatakan bahwa
signifikan efektivitas organisasi di waktu
penataan
mendatang.
melakukan desain kembali organisasi,
Hasil
analisis
regresi
struktur
organisasi
dengan
linier,
desentralisasi, dan perubahan alur kerja
analisis korelasi product moment serta
dalam organisasi dapat meningkatkan
pengujian prediksi tersebut sekaligus
prestasi kerja organisasi karena penataan
membuktikan kebenaran kajian kerangka
kembali (restrukturisasi) organisasi dapat
teoritis yang dibangun sebagai landasan
menyebabkan peningkatan produktivitas
teori dalam penelitian ini.
dan semangat kerja serta kepuasan kerja
Sebagaimana dikemukakan dalam uraian IIbahwa
kerangka kebijakan
teoritis
pada
perangkat
restrukturisiasi organisasi
yang tinggi.
Bab
Hasil
daerah
keseluruhan
akan dapat
penelitian
ini
secara
menggambarkan bahwa
implementasi kebijakan restrukturisasi
organisasi perangkat daerah,telah dapat
Daerah Kota Manado yang ada
meningkatkan eefektifitas organisasi di
sekarang ini telah memenuhi kriteria
Sekretariat Daerah Kota Manado. Hasil
efisiensi, efektivitas dan rasionalitas
penelitian ini dapat digeneralisasi bahwa
sebagiaman amanat PP.41 Tahun
kebijakan
2007.
restrukturisasi
organisasi
perangkat daerah daerah yang ditetapkan
2. Efektivitas organisasi di Sekretariat
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41
Daerah Kota Manado dilihat dari
Tahun 2007, telah dapat
indikator
memberikan
yang
dipakai
dalam
dampak positif dalam meningkatkan
penelitian ini (produksi atau jumlah
efektivitas organisasi perangkat daerah.
dan mutu kerja yang dihasilkan,
Sebagaimana disebutkan dalam PP.41
efisiensi,
Tahun 2007 bahwa dengan penataan
adaptasi/fleksibilitas) berada pada
kembali
kategori tinggi/baik sampai cukup
(restrukturisasi)
perangkat,
maka
organisasi
diharapkan
akan
mewujudkan organisasi perangkat daerah yang efisien, efektif, dan rasional. KESIMPULAN DAN SARAN
kepuasan
pegawai,
tinggi/cukup baik. 3. Berdasarkan
analisis
sederhana
dan
moment
bahwa
regresi
korelasi
product
implementasi
kebijakan restrukturisasi organisasi
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini
punya
hubungan
sebagaimana telah diuraikan di atas,
pengaruh
maka dapatlah ditarik kesimpulan sebagai
signifikan
berikut :
organisasi di Sekretariat Daerah Kota
1. Implementasi
kebijakan
positif
fungsionalatau dan
terhadap
Manado.
sangat
efektivitas
Implementasi kebijakan
restrukturisasi organisasi Sekretariat
restrukturisasi
Daerah Kota Manado berdasarkan
menyebabkan adanya peningkatan
indikator
dalam
yang signifikan efektivitas organisasi
penelitian ini (efisiensi, efektivitas,
di Sekretariat Daerah Kota Manado.
rasionalitas) telah dilakukan sesuai
Hal ini dapat memberikan gambaran
dengan ketentuan yang ditetapkan
bahwa
dalam Peraturan Pemerintah Nomor
organisasi
41 Tahun 2007; artinya bahwa
sebagaimana amanat PP.41 Tahun
susunan
2007, telah dapat memberikan hasil
yang
dipakai
organisasi
Sekretariat
organisasi
kebijakan
telah
restrukturisasi
perangkat
daerah
dan
dampak
positif
terhadap
memantau terus perkembangan dan
peningkatan efektivitas organisasi
kemajuan
perangkat daerah.
restrukturisasi ini dilaksanakan.
B. Saran
yang
terjadi
setelah
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan
kesimpulan
hasil
Abdulwahab,S., 2008, Analisis
penelitian ini, hasil penemuan dalam
Kebijaksanaan : Dari Formulasi ke
maka dapatlahlah dikemukakan beberapa
Implementasi Kebijaksanaan
saran kepada pihak-pihak terkait, yaitu
Negara, Bumi Aksara, Jakarta.Hal :
sebagai berikut:
9, 10,12,13 14, 15
1.
Efektivitas organisasi setiap satuan
Arikunto, S, 2002, Prosedur Penelitian,
organisasi (bagian, sub-bagian) di
Rineka Cipta, Jakarta.Hal : 34, 37
Sekretariat Daerah Kota Manado masih perlu ditingkatkan. Untuk itu,
Kebijakan
restrukturisasi atau penataan kembali
Gajah Mada Universitas Press,
struktur organisasi
Yogyakarta.Hal: 9
yang telah
dilaksanakan harus diikuti dengan upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas
sumberdaya
manusia
aparaturnya, dan juga penyediaan sarana
dan
pelaksanaan
fasilitas tugas
yang
lebih
(terjemahan),
Gibson L. James, dkk, 1989, Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Terjemahan, Erlangga, Jakarta.Hal : 18, 25, 27, 28, 29, 30, 64 Gie The Liang, dkk, 1990, Ensiklopedi Administrasi, Gunung Agung,
Perlu dilakukan evaluasi terhadap
Jakarta.Hal: 25
efektivitas organisasi setiap satuan
Handayaningrat,S. 1992, Pengantar Studi
organisasi (Bagian atau Sub Bagian)
Ilmu Administrasi dan Manajemen,
yang sudah ada. Satuan organisasi
Gunung Agung, Jakarta.Hal: 25
yang tidak atau kurangefektif dapat dilakukan
3.
Publik,
pendukung
memadai. 2.
Dunn, W.N. 2003, Pengantar Analisis
restrukturisasi
kembali
Indiahono,
D.,
Administrasi
2010,
Perbandingan
Publik
:
Model,
sepanjang tidak bertentangan dengan
Konsep dan Aplikasi, Gava Media,
PP.41 Tahun 2007.
Yogyakarta.Hal : 11
Dengan
melalui
kiranya
aparat
penelitian pelaksana
ini dapat
Indrawidjaja,A.I., 1996, Perilaku Organisasi, Sinar Baru, Bandung
Islamy, M, I, 1996, Kebijakan Publik, Model-UT, Karunika-UT.,
Intermedia, Jakarta.Hal : 16, 17, 18, 30, 65
Jakarta.Hal: 8
Sudjana, 1990, Metoda Statistika,
Kusumanegara, S. 2010, Model dan
Alumni, Bandung.
Aktor Dalam Proses Kebijakan
Sumber Lain :
Publik,
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Gava
Media,
Yogyakarta.Hal: 10
Tentang Pemerintahan Daerah.
Nugroho Riant, 2009, Public Policy, PT.Elex
Media
Komputindo,
Jakarta.Hal : 10, 11
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Rusli Budiman, 2013, Kebijakan Publik :
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
MembangunPelayanan Publik Yang
57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Responsif,
Teknis Penataan Organisasi
Hakim
Publishing,
Bandung.Hal : 8
Peranngkat Daerah.
Sedarmayanti, 2003, Good Governance
Peraturan Daerah Kota Manado Nomor
Dalam Rangka Otonomi Daerah :
03 Tahun 2008 Tentang Organisasi
Upaya
dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
Adaptif
Membangun dan
Organisasi
Efisien
melalui
Restrukturisasi dan Pemberdayaan, Mandar Maju, Bandung. Singarimbun, M. Dan Sofian Effendi, Metode
Penelitian
Survei,
Gramedia, Jakarta.Hal: 34 Soenarko, 2000, Public Policy, CV. Papyrus, Surabaya. Steers, Richard M., 1985, Efektivitas Organisasi, Erlangga, Jakarta.Hal : 26 Stoner L.J. dan C. Wankel, 1996, Manajemen, terjemahan,
dan
Sekretariat
Manado.
DPRD
Kota