Pengaruh Implementasi Kebijakan Standar Operasioal Prosedur Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Kota Manado
IRA ELBERTNA PURBA PATAR RUMAPEA BURHANUDDIN KIYAI
ABSTRACT :This study starts from the problem that: the extent to which the implementation of a standard operating procedure policies on employee performance at Regional Secretariat Manado. Thus, this research aims: to analyze the effect of policy implementation of standard operating procedures on employee performance at Secretariat Manado. This study uses a quantitative approach to the application of descriptive and explanatory. information collected through questionnaires distributed to the technique 112 respondents, and is equipped with observation and documentation techniques, and then analyzed by applying the technique of frequency tables analysis, multiple linear regression and simple linear regression. Based on the analysis of data, it is known that: the distribution of respondents on all variables, both independent variables and the dependent variable / dependent as communication, resources and attitudes disposisi or executor implementation / application of the SOP, the average being "high" to be "moderate", while variables - bureaucratic structure variables and the implementation or application of SOP is still in the category of "moderate" tends to be high "high". Then the dependent variable or dependent (employee performance) is the category of "high" tend to be "moderate". Thus, it can be concluded that the implementation of a standard operating procedure policies its significant positive effect on employee performance and are jointly or simultaneously all the independent variables (communication, resources, dispositions / attitudes and bureaucratic structure) has a positive and significant impact on the implementation of SOP at Secretariat Manado City. Keywords: Implementation of policies, Standard Operational Procedures, employee performan
PENDAHULUAN
Faktor
kerja yang dilakukan dalam suatu periode utama
penentu
waktu tertentu; Kualitas Kerja yakni
profesionalisme kerja yang optimal dalam
mutu kerja yang dicapai berdasarkan
sebuah organisasi pemerintahan adalah
syarat-syarat kesesuaian yang ditentukan;
peningkatan kinerja pegawai. Menurut
Sikap yaitu sikap terhadap pekerjaan,
Hasibuan (2003:34), kinerja adalah suatu
sikap terhadap atasan, dan sikap terhadap
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
sesama pegawai; dan Perilaku dalam
melaksanakn
pelaksanaan kerja, seperti kreativitas
tugas-tugas
yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan
kerja,
atas
tanggungjawab dan integritas pribadi.
kecakapan,
pengalaman
dan
kepribadian,
disiplin,
kesungguhan serta waktu. Kinerja sangat
Di Indonesia, banyak instansi
berhubungan erat dengan kualitas kerja,
pemerintahan yang diduga belum optimal
kuantitas
dalam penyelenggaraan kinerja yang baik
kerja,
sikap
dan
perilaku
pegawai. Kuantitas kerja adalah jumlah
dalam
pemerintahan.
Salah
satunya
adalah di bidang kesekretariatan daerah.
maksimal dalam memberikan pelayanan
Hal ini bisa dibuktikan dari berbagai
kepada masyarakat sehingga muncul
pemberitaan
nasional
Pandangan miring masyarakat ini secara
maupun lokal yang menyoroti adanya
lambat laun mulai ditanggapi aparatur
kekurangan dalam pelayanan masyarakat
pemerintahan sehingga mencari langkah
di bidang ini. Untuk dapat mengupayakan
keluar dengan penetapan standar tertentu
perkembangan
dalam
sebagai acuan agar semua pekerjaan
pemeliharaan dan peningkatan pelayanan
menjadi tertata. Oleh karena itu, maka
masyarakat.
implementasi SOP adalah sebuah upaya
media
masa
yang
baik
Kinerja pegawai yang handal di bidang kesekretariatan daerah sangat
yang
menata
menunjang
Dengan
adanya
Standar
di
Operasional Prosedur, penyelenggaraan
tingkat daerah dalam segala bidang, Kota
administrasi pemerintahan dapat berjalan
Manado membutuhkan banyak tenaga
dengan
yang
penyimpangan
terampil
pengembangan
guna
keberhasilan kinerja pemerintahan.
dibutuhkan. Sebagai sebuah Kota yang sementara
positif
untuk
menata
dan
pasti.
Berbagai dapat
dihindari
atau
merancang strategi guna memajukan
sekalipun
daerah. Sasaran utama yang hendaknya
lingkungan pemerintahan, hal tersebut
diperhatikan
adalah
dapat ditemukan penyebabnya dan bisa
melihat kinerja pegawai karena dengan
diselesaikan dengan cara yang tepat.
kinerja pegawai, sasaran yang hendak
Apabila semua kegiatan sudah sesuai
dicapai
dengan yang ditetapkan dalam Standar
dari
dari
pemerintah
sebuah
lembaga
akan
terjadi
bentuk
penyimpangan
tercapai. Hal ini menjadi sebuah peluang
Operasional
bagi
merubah
bertahap kualitas pelayanan publik akan
terhadap
lebih profesional, cepat dan mudah.
pemerintah
pandangan
untuk
masyarakat
pelayanan yang dilakukan pemerintah. Masalah terletak pada kinerja
Prosedur,
maka
di
secara
SOP merupakan sesuatu hal yang sangat
berperan
penting
dalam
pegawai yang terlalu lama dalam proses
peningkatan kualitas pelayanan publik,
pengerjaanya, mutunya atau kualitas
maka hal ini selalu diupayakan terus-
kerjanya
memuaskan,
menerus oleh pemerintah sebagai upaya
apa
yang
peningkatan kinerja pegawai baik sumber
dikerjaakan juga belum terlalu dikuasai,
daya manusia dan struktur birokrasi yang
sikap dan prilaku juga juga belum
jelas agar mengetahui apa tugas dan
penegtahuan
kurang tentang
fungsi
yang
harus
kerjakan
setiap
Tulisan ini hendak mengangkat
pegawai di semua instansi pemerintahan.
pengaruh implementasi SOP terhadap
Jika
kinerja dan kegunaannya bagi instansi
diperusahaan
swasta
tujuan
penggunaan SOP adalah untuk mencari
pemerintah,
keuntungan sehingga pelayanannya juga
kesekretariatan kota Manado.
berorientasi untuk mencari keuntungan,
keuntungan, melainkan untuk kemudahan dan kesederhanaan prosedur pelayanan karena pejabat pemerintahan akan selalu berhadapan dengan masyarakat. Setelah
Standart
pegawai
menggunakannya
yang
dengan
belum maksimal,
masih terbiasa dengan cara lama yang berbelit
–
belit,
pemerintahan
dalam
SOP
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dengan
pendekatan
menggnakan
kuantitatif,
metode
studi
deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau mengambarkan apa
operasional
perosedur ditetapkan tetapi masih ada sebagian
bagian
A. Jenis Penelitian
maka tujuan instansi pemerintah dalam penerapan SOP adalah bukan untuk
khususnya
konteks
adalah
sarana
adanya
hasil
penelitian.
Ketepatan
penentuan metode ini didasarkan pada pendapat
Winarno
Surachmad
(1982:139), bahwa aplikasi metode ini dimaksudkan untuk penyelidikan yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.
pembantu yang sangat penting untuk membantu kerja setiap pegawai. Menurut hasil pengamatan, Tidak semua pegawai mengerti
manfaat
dan
fungsi
SOP
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Komunikasi berkenaan dengan
dikarenakan latar belakang pendidikan
mengenai
SOP
apa
dan/atau publik dan sikap serta
dan
tanggapan dari para pihak yang
bagimana SOP ini yang sebenarnya dan
terlibat (Nugroho, 2014 : 693).
juga karena ada pegwai yang sudah
Indikator
dikategorikan tua yang sudah biasa bekerja dengan sistem lama jadi susah bagi mereka untuk mempelajari sistem baru atau sistem SOP.
kebijakan
dikomunikasiakan pada organisasi
pegawai komunikasi yang kurang tentang penjelasan
bagaimana
variabel
ini
adalah
:
transmisi, konsistensi dan kejelasan. 2.
Variabel Sumber daya (resource) berkenaan
dengan
ketersediaan
sumber daya pendukung, khususnya
sumberdaya
manusia.
berkenaan
dengan
Hal
ini
menjamin proses implementasi dapat
kecakapan
pelaksana kebijakan publik untuk
berjalan lancar. 4.
Variabel Struktur Birokrasi Gibson
carry out kebijakan secara efektif
dalam Pasolong, mengatakan bahwa
(Nugroho 2012 : 693). Indikator
struktur
organisasi
variabel ini adalah meliputi staf yang
formal
mengelompokkan
memadai
dalam pekerjaan. Struktur seringkalai
yang
serta
baik
keahlian–keahlian
untuk
melaksanakan
digambarkan
adalah
melalui
pola orang
bagan
tugas–tugas mereka, wewenang dan
organisasi. Oleh karenan itu, struktur
fasilitas
organisasi
yang
diperlukan
untuk
berpengaruh
terhadap
menterjemahkan usul–usul di atas
prilakau individu dan kelompok yang
kertas
mencakup suatu organisasi. Struktur
guna
melaksanakan
pelayanan-pelayanan publik, 3. Variabel dengan
Disposisi
berkenaan
kesediaan
implementor
organisasi juga merupakakn variabel
dari
untuk
yang cukup penting. Konsep struktur
para
carry
mengacu
out
pada
bagaimana
departemen atau unit diatur dalam
kebijakan publik tersebut. Kecakapan
suatu
saja
tanpa
keterkaitan antara bagian bagian dan
untuk
cara cara posisi dalam sistem dengan
melaksanakan kebijakan (Nugroho
demikian manajemen menentukan
2012 : 693). Indikator variabel ini
struktur dengan mengikuti unit unit
adalah
birokrat
secara bersama – sama berdasarkan
sebaiknya merekrutr pejabat yang
garis kewenangan, tanggung jawab,
akan
benar–bener
komunikasi dan kontrol (Pasolong,
untuk
2010). Indikator variabel ini adalah
tidak
kesediaan
memenuhi
dan
mencukupi, komitmen
Pengangkatan
diangkat syarat
sistem,
menggambarkan
melaksanakan pekerjaan – pekerjaan
ketepatan
yang akan dia kerjakan jangan
kejelasan garis komando, kecakupan
merekrut
kendali.
pejabat
hanya
untuk
kepentingan politik, yang berikutnya
of
work),
Variabel
Standard
da insentif mengubah personil dalam
Prosedur
(SOP)
birokrasi
pemerintah
merupakan
serangkaian instruksi tertulis yang
pekerjaan
yang sulit
dan
dibakukan mengenai berbagai proses
tidak
5.
(division
Operasional SOP
adalah
penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana
dan
kapan
harus
190, jumlah sampelnya adalah 148,
dilakukan, dimana dan oleh siapa
untuk taraf kesalahan 5% dari 190,
dilakukan.
jumlah sampelnya adalah 123, dan
Indikator-indikator dari variabel ini
untuk taraf kesalahan 10% dari 190,
dilakukan
jumlah
dengan
mengikuti
sampelnya
adalah
112.
(Tanjung dan Subagjo, (2012: 33-37)
(Sugiyono, 2009:87). (Purwanto dan
yaitu
Sulistyastuti, 2011: 47).
:Kemudahan
dan
kejelasan,Efisiensi dan efektivitas, Keselarasan, Keterukuran, Dinamis, Berorietnasi
kepada
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Peneliti
pengguna
menggunakan
(mereka yang dilayani), Kepatuhan
pengumpulan
hukum, Kepastian hukum.
dijelaskan oleh Sugiyono, (2010: 142),
6. Variabel
Kinerja
Pegawai
(Y)
sebagai variabel yang dipengaruhi atau
variabel
pencapaian
dependen hasil
oleh
seseorang. Dengan demikian kinerja merupakan
cerminan
hasil
yang
dicapai oleh seseorang aparatur atau pegawai dari tugas atau jabatannya dalam suatu periode waktu tertentu. C. Populasi dan Sampel
sebagaimana
yaitu : Kuesioner, Observasi . E. Teknik Analisis Data
adalah
kerja
data
teknik
Pendekatan
analisis
data
yang
digunakan ialah Model regresi berganda merupakan pengembangan dari model regresi
sederhana.
dikembangkan
berganda
untuk
melakukan
setimasi/ prediksi nilai variabel Dalam penelitian
ini,
model
yang
akan
digunakan adalah analisis model regresi
Penelitian ini dilakukan terhadap
berganda. Model pertama ini sebenarnya
pegawai Setda Kota Manado. Sampel
merupakan
penelitian
random
berganda dengan menggunakan beberapa
sampling yaitu sampel yang diambil
variabel exogenous, yaitu X1, X2, X3, X4,
secara acak. Karena jumlah populasi di
dan
sekretariat
tergantung/takbebas
diambil
peerintah
secara
kota
Manado
berjumlah 190 orang pegawai, maka
X5
pengembangan
dengan
regresi
satu
variabel
atau
variabel
endogenous Y.
mengikuti
penentuan
Sampel
Untuk menjelaskan lebih konkret
sebagaimana
dijelaskan
Sugiyono
tentang koefisien lintas, maka bayangkan
adalah untuk taraf kesalahan 1% dari
bahwa kita merumuskan model regresi
linear berganda, sebagai berikut : Ŷ = β0
2.
+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + … + βpXp + ε Dengan
mengasumsikan
Variabel Sumberdaya Distribusi
bahwa
jawaban
responden
menunjukkan bahwa sebaran skor
E(ε) = 0 serta asumsi klasik lainnya
variabel
dalam analisis regresi linear berganda,
implementasi SOP (X1) berada pada
maka dibolehkan menduga persamaan
kelas interval 20 – 30 dengan jumlah
regresi yrtdrnut berdasarkan persamaan
frekuensi sebanyak 53 responden
regresi data sampel seperti berikut :
atau 51,2% dari 123 responden yang
Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4+b5X5.
sumberdaya
diwawancarai.
Selanjutnya apabila didefinisikan
Realitas
mengindikasikan
SY sebagai simpangan baku sampel
skor
(contoh) dari variabel tak bebas Y, dan
untuk
variabel
bahwa
ini rata-rata
sumberdaya
untuk
implementasi SOP pada Sekretariat
SX1, SX2, . . ., SXp sebagai simpangan
Kota Manado berada pada kategori
baku ampel dari variabel Xi (variabel-
“tinggi” cenderung “sedang”.
variabel bebas X1, X2, . . ., Xp). Semua dengan
analisis
prangkat
data
dibantu
komputer
melalui
3.
Variabel Disposisi/Sikap Distribusi
jawaban
responden
sebagaimana
program SPSS for windows Versi 20.
terlihat
mengindikasikan bahwa sebaran skor A. Deskripsi Variabel Penelitian
variabel Disposisi/sikap pelaksana
1.
Variabel Komunikasi
berada pada kelas interval 22 - 30
menunjukkan bahwa sebanyak 64
dengan jumlah frekuensi sebanyak
responden pegawai atau sebesar
62 responden atau 50,4 %. Realitas
52,0% dari 123 orang pegawai yang
hasil penelitian ini mengindikasikan
diwawancarai
menyatakan
bahwa
bahwa
dalam
proses
Disposisi/sikap
Komunikasi
rata-rata
skor
pelaksana
variabel berada
implementasi kebijakan berada pada
pada kategori “tinggi” cenderung
kategori “tinggi”; dan selebihnya
“sedang” atau moderat.
sebesar menyatakan komunikasi kebijakan
48,0%
responden
“sedang” dalam SOP,
4.
Variabel Struktur Birokrasi
proses
Bahwa sebaran skor variabel Struktur
implementasi
birokrasi (X4) beada pada kelas
khususnya
Sekretariat Kota Manado.
di
interval antara 14 – 21 dengan frekuensi sebanyak 64 responden
atau 52 %. Artinya bahwa variabel Struktur
birokrasi
Sebaran skor variabel kinerja pegawai
menurut
pada kelas interval 30 – 40 dengan
responden bervariasi antara “sedang”
jumlah frekuensi sebanyak 62 responden
atau menengah ke “tinggi”. Hal ini
atau sekitar 50,4 % dari 123 responden
mengindikasikan
yang
SOP
bahwa
rata-rata
diwawancarai.
Realitas
ini
skor variabel Struktur birokrasi (X4)
mengindikasikan bahwa rata-rata skor
untuk
implementasi
SOP
pada
variabel
Manado
dapat
Sekretariat Kota Manado berada pada
dikatakan cukup terbuka, kurang
kategori “tinggi” cenderung “sedang”
formalistik,
atau menengah.
Sekretariat
sehingga
Kota
kurang dapat
birokratis mendorong
percepatan pengambilan keputusan dalam pemberian pelayanan kepada
Kinerja
pegawai
pada
D. Pembahasan 1.
masyarakat. Kondisi ini akan mampu
5.
Variabel Kinerja Pegawai
untuk
implementasi
(X4)
6.
Pengaruh Komunikasi Terhadap Implementasi SOP Berdasarkan hasil analisis regresi
meningkatkan kinerja pegawai.
berganda, dan uji-t, ditemukan bahwa
Variabel Standard Operasional
variabel
Prosedur (SOP)
pengaruh signifikan dan positif terhadap
Skor variabel implementasi SOP berada pada kelas interval antara 19
komunikasi
Penerapamn
SOP,
(X1)
memiliki
khususnya
pada
Sekretariat Kota Manado. Hubungan
– 29 dengan frekuensi sebanyak 86
antara komunikasi dan penerapan SOP
responden pegawai atau 69,9%.
dalam penelitian ini menunjukkan hasil
Hal ini mengindikasikan bahwa ratarata skor variabel implementasi SOP masih berada pada kategori “sedang”
yang positif dan signifikan dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,938 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,88. Hasil
atau menengah cenderung “tinggi”. Artinya
bahwa
efektivitas
implementasi Standard Operasional Prosedur (SOP) pada Sekretariat Kota Manado belum tercapai secara optimal.
analisis
regresi
menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 satuan pada variabel komunikasi akan diikuti kenaikan sebesar 0,533 satuan atau
sebesar
53,3%
pada
variabel
Penerapan SOP di Sekretariat Kota Manado. Realitas hasil penelitian ini dapat didukung dengan hasil perhitungan
determinasi, yakni sebesar 0,88 atau 88
0,802
%. Artinya bahwa rata-rata nilai variabel
mengindikasikan bahwa Penerapan SOP
Penerapan SOP pada Sekretariat Kota
di
Manado sebesar 21,64 atau dalam skor
ditentukan
ideal = 30, maka Penerapan SOP rata-rata
sumberdaya sebesar 80,2 %, sementara
sebesar
sisanya sebesar 19,8 % dipengaruhi oleh
72,14
%
sebagian
turut
ditentukan oleh komunikasi sebesar 88 %
80,2
Sekretariat
%.
Kota
oleh
Hasil
Manado
faktor
ini
turut
ketersediaan
faktor lain.
dan sisanya sebesar 12 % dipengaruhi oleh faktor lain.
atau
Temuan mempertegas
penelitian bahwa
ini
sumberdaya
Hasil penelitian ini mempertegas
merupakan salah satu variabel yang
bahwa komunikasi merupakan salah
berpengaruh terhadap Penerapan SOP di
satu variabel yang cukup dominan
Sekretariat Kota Manado
berpengaruh terhadap Penerapan SOP
3.
pada Sekretariat Kota Manado. 2.
Pengaruh Disposisi/Sikap Terhadap Penerapan SOP
Pengaruh Sumberdaya Terhadap
Berdasarkan hasil analisis regresi
Penerapan SOP
berganda, dan uji t, ditemukan bahwa
Berdasarkan
hasil
analisis
variabel
Disposisi/Sikap
memiliki
regresi berganda, dan uji-t, ditemukan
pengaruh positif, namun tidak signifikan
bahwa variabel Sumberdaya memiliki
terhadap variabel penerapan SOP pada
pengaruh signifikan dan positif terhadap
Sekretariat
variabel
pada
koefisen korelasi (r) sebesar 0,899, dan
Sekretariat Kota Manado. Hubungan
koefisien penentu (r2) sebesar 0,808 atau
antara
80,8 %.
penerapan
faktor
SOP
sumberdaya
dan
Penerapan SOP dalam penelitian ini
Kota
Hasil
Manado,
dengan
analisis
menunjukkan hasil yang positif dan
menunjukkan
signifikan dengan koefisien korelasi (r)
Disposisi/Sikap
sebesar
koefisien
sebesar 10,0%, di mana setiap kenaikan
determinasi (r ) sebesar 0,802 atau 80,2
atau penambahan sebesar 1 satuan dari
%.
faktor
0,896,
dan
2
Realitas
hasil
penelitian
bahwa
regresi
sebesar
disposisi/sikap
nilai
variabel
0,100
akan
atau
diikuti
ini
kenaikan atau penambahan Penerapan
didukung pula dengan hasil perhitungan
SOP pada Sekretariat Kota Manado
determinasi, di mana diperoleh koefisien
sebesar 0,100 atau 10%.
determinasi (penentu) sebesar (r2) =
Dengan demikian, Disposisi/sikap merupakan
salah
satu
faktor
yang
sebesar 75,1 %, dan sisanya sebesar 24,9 % dipengaruhi oleh faktor lain.
pengaruhnya tidak signifikan terhadap
Hasil penelitian ini mempertegas
penerapan SOP, di mana hasil analisis
bahwa struktur birokrasi merupakan salah
determinasi
bahwa
satu variabel, selain faktor komunikasi
Penerapan SOP turut ditentukan oleh
dan sumberdaya yang turut berpengaruh
faktor disposisi atau sikap pelaksana
terhadap Penerapan SOP pada Sekretariat
diperoleh sebesar 80,8 %, dan sisanya
Kota Manado.
sebesar 19,2 % dipengaruhi oleh faktor
5.
menunjukkan
lain. 4.
Pengaruh Struktur Birokrasi
Pengaruh Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi dan Struktur Birokrasi Secara Bersama-Sama Terhadap Penerapan SOP Berdasarkan hasil analisis regresi
Terhadap Penerapan SOP Berdasarkan
hasil
analisis
berganda, dan uji F, ditemukan bahwa
regresi berganda, dan uji t, ditemukan
seluruh
bahwa
komunikasi, Sumberdaya dan Struktur
variabel
memiliki
struktur
pengaruh
birokrasi
positif
dan
variabel
Birokrasi
secara
independen
bersama-sama
yaitu
atau
signifikan terhadap variabel penerapan
simultan berpengaruh langsung terhadap
SOP pada Sekretariat Kota Manado.
variabel dependen yakni penerapan SOP
Hubungan
struktur
pada Sekretariat Kota Manado, sementara
birokrasi dan penerapan SOP dalam
variabel Disposisi atau sikap pelaksana
penelitian ini menunjukkan hasil yang
berpengaruh tidak langsung terhadap
positif dan signifikan dengan koefisen
penerapan
korelasi
dan
keempat variabel bebas tersebut secara
koefisien penentu (r 2) sebesar 0,751
bersama-sama terhadap penerapan SOP
atau 75,1 %.
dalam penelitian ini menunjukkan hasil
antara
(r)
sebesar
faktor
0,867,
SOP.
Hubungan
antara
struktur
yang positif dan signifikan dengan nilai
birokrasi merupakan salah satu faktor
koefisien determinasi (r2) sebesar 0,911
penentu penerapan SOP, di mana hasil
atau 91,1 %.
analisis determinasi menunjukkan bahwa
Hasil
Dengan
demikian,
penelitian
ini
dapat
Penerapan SOP di Sekretariat Kota
dijelaskan bahwa efektivitas penerapan
Manado turut ditentukan oleh faktor
SOP pada Sekretariat Kota Manado
struktur birokrasi pelaksana kebijakan
dalam kasus ini turut ditentukan atau dipengaruhi oleh beberapa faktor di
antaranya ialah faktor komunikasi, di
terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat
mana faktor ini cukup dominan, kedua
Kota
ialah
keberlakuannya secara
faktor
sumberdaya,
ketersediaan
di
mana
sumberdaya,
baik
Manado”,
tingkat
kepercayaan
dapat
diterima
empirik pada 95%.
Hal
ini
sumberdaya manusia (staf pelaksana
memberi makna bahwa semakin tinggi
kebijakan), peralatan maupun finansial,
penerapan SOP, maka akan semakin
merupakan faktor yang berpengaruh
besar
terhadap Penerapan SOP, dan faktor
meningkatkan kinerja mereka, khususnya
terakhir ialah faktor struktur birokrasi
pada Sekretariat Kota Manado.
pelaksana
implementasi
SOP
pada
peluang
Untuk
bagi
pegawai
mengetahui
untuk
besarnya
Sekretariat Kota Manado.
pengaruh variabel Penerapan SOP (X5)
6.
Pengaruh Penerapan SOP Terhadap
terhadap Kinerja pegawai (Y), maka
Kinerja Pegawai
diterapkan
Hipotesis 6 yang diajukan dalam
dengan
perhitungan
cara
determinasi
mengkwadratkan (rZY2).
penelitian ini berbunyi “Penerapan SOP
koefisien
mempunyai pengaruh positif terhadap
perhitungan determinasi menunjukkan
kinerja pegawai pada Sekretariat Kota
bahwa pengaruh penerapan SOP terhadap
Manado.”. Berdasarkan hasil analisis
Kinerja pegawai didapat sebesar rZY2 =
regresi
parsial)
0,802 atau 80,2%. Hal ini bermakna
diperoleh koefisien arah regresi b sebesar
bahwa 80,2 % variasi yang terjadi pada
1,034 dan konstanta a sebesar 0,326.
Kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh
Dengan
implementasi
sederhana
demikian,
(regresi
bentuk
pengaruh
antara kedua variabel tersebut dapat
korelasi
harga
atau
penerapan
Hasil
SOP
melalui persamaan regresi Ŷ = 0,326 +
digambarkan oleh persamaan regresi Ŷ =
1,034 X5, atau dengan kata lain bahwa
0,326 + 1,034 X5.
meningkatnya Kinerja pegawai sebesar
Berdasarkan hasil uji signifikansi
80,2 % turut ditentukan oleh keberhasilan
di atas, di mana koefisien korelasi sebsar
implementasi
0,895
sementara sisanya sebesar 19,8 %
antara
variabel
implementasi/penerapan
SOP
(X5)
dengan Kinerja pegawai (Y) ternyata
atau
penerapan
SOP,
dipengaruhi oleh faktor lain. Mengacu pada keseluruhan hasil
sangat signifikan. Dengan demikian,
penelitian
hipotesis 6 yang menyatakan “Penerapan
dikemukakan sebelumnya, maka dapat
SOP
dikatakan bahwa secara umum, hampir
mempunyai
pengaruh
positif
sebagaimana
telah
semua
hipotesis
teruji
Kemudian variabel terikat atau
keberlakuannya secara empiris, kecuali
takbebas (kinerja pegawai) berada
hipotesis
pada kategori “tinggi” cenderung
3,
telah
yakni
pengaruh
“sedang”.
Disposisi/sikap terhadap penerapan SOP. Hal ini mengindikasikan bahwa aspek
2.
Secara parsial, variabel-variabel
motivasi kerja para pegawai belum
bebas (komunikasi, sumberdaya,
didorong secara optimal oleh pimpinan,
strukrtur
terutama
positif dan signifikan atau nyata
berkaitan
dengan
aspek
birokrasi)
bepengaruh
kesejahteraan pegawai.
terhadap
KESIMPULAN DAN SARAN
SOP, disatu sisi, dan disisi yang
A. Kesimpulan
lain, implementasi/penerapan SOP berpengaruh positif dan signifikan
Berdasarkan temuan dan hasil pembahasan
yang
telah
sebelumnya,
maka
ditarik
implementasi/penerapan
terhadap
dipaparkan
kinerja
Sekretariat
beberapa
pegawai
Kota
pada
Manado.
kesimpulan yang dapat dikemukakan
Sementara itu, variabel disposisi
sebagai berikut :
atau
1.
Setelah
dilakukan
variabel,
terhadap baik
variabel
ositif
penerapan SOP.
variabel-variabel penelitian, maka
responden
berpengaruh
namun tidak signifikan terhadap
identifiasi
diketahui bahwa distribusi jawaban
sikap
3.
Secara
bersama-sama
atau
semua
simultan, semua variabel bebas
bebas
(komunikasi,
sumberdaya,
maupun variabel terikat/tak bebas,
disposisi/sikap
cukup bervariasi. Variabel-variabel
birokrasi)
bebas,
positif dan signifikan terhadap
seperti
sumberdaya
dan
komunikasi, disposisi
sikap
atau
pelaksana
implementasi/penerapan SOP, ratarata berada pada kategori “tinggi” cenderung
“sedang”,
dan implementasi atau penerapan SOP masih berada pada kategori “sedang”
cenderung
“tinggi”.
mempunyai
struktur pengaruh
penerapan SOP pada Sekretariat Kota Manado. B. Saran Mengacu pada hasil-hasil temuan
sementara
variabel-varabel struktur birokrasi
dan
dalam
penelitian
ini,
maka
dapat
disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pemerintah Kota Manado, khususnya pimpinan
pada
Sekretariat
Kota
Manado motivasi
perlu kerja
peningkatan
meningkatkan pegawai
melalui
insentif,
dan
mempertimbangkan pegawai
kompetensi
sesuai bidang tugasnya
Hasibuan, M., 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara). Hoetomo,
2010,
Bahasa
“Kamus
Indonesia
Lengkap dilengkapi
ketika dilakukan rekrutmen pegawai
EYD”(Jakarta: Mitra Pelajar)
atau untuk pengisian jabatan tertentu.
Kambey, Daniel C., Landasan Teori
2. Mengingat beberapa variabel beum
Administrasi/Manajemen, (Penerbit
optimal
pencapaiannya
seperti
disposisi/sikap
dan
impelemntasi/peneriapan SOP, maka
Yayasan
Triganesha
Nusantara,
2006. Kerlinger, Fred N., Asas-asas Penelitian
perlu lebih ditingkatkan lagi melalui
Humanioral,
pengawasan yang efektif.
UGM).
(Yogyakarta:
FE
Koentjaraningrat, 1984.”Kamus Istilah DAFTAR PUSTAKA
Antropologi”.
Brantas, (2009). Pengaruh Kompensasi
Pembinaan
Jakarta dan
:
Pusat
Pengembangan
dan Kepuasan Kerja Terhadap
Bahasa Departement Pendidikan
Kinerja: studi Terhadap Sekolah
dan Kebudayaan.
Tinggi
Pariwisata
Bandung.
SKPD
(Bandung: Alfabeta). Effendi,
Sofyan,
Publik,
(1995).
Pelayanan
Pemerataan
dan
Administrasi Negara Baru, (Jurnal Prisma No. 12, Jakarta: LP3ES). Goggin,
Malcolm.
L.,
Koran “Swara Kita”, dengan Judul: “15
Ann
O’M.
Bermasalah.
Sekprov:
Pemprrov Masih Perlu Penataan”, Edisi
Senin,
13 Januari 2014
Nomor 02459 Tahun VIII, hlm. 3. Laswell,
H.D.
Process:
1956, Seven
The
Decision
Categories
of
Bowman, James P. Lester, dan
Functional Analysis. (College Park,
Laurence J. O’Toole Jr. (1990).
Maryland: University of Maryland).
Implementation Practice: generation.
Theory
toward
and
a
third
(Glenview:
Sctott,
Foresman/Litte, Brown.USA).
Lembaga Administrasi Negara, 2004, Pedoman
Penyusunan
Akuntabilitas Pemerintah, LAN RI).
Laporan
Kinerja
Instansi
(Jakarta:
Spimnas
Lolombulan, (2004) “Materi Statistik”, Analisis
Data
dalam
Masalah
Korelatif, (Pascasarjana UNIMA). Musanef,
“Manajemen
1984,
Kepegawaian
di
Indonesia”,
(Jakarta: Gunung Agung). Purwanto,
Erwan
Agus
dan
D.R.
Sulistyastuti, 2012, Implementasi Kebijakan
Publik,
(Yogyakarta:
Gava Media). --------------, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif
untuk
administrasi
publik dan masalah-masalah sosial, (Yogyakarta: IKAPI DIY).
Redaksi Citra Umbara, Penjelasan atas Undang-undang
Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2004, Tentang
OTODA
2004-2013,
(Bandung: Citra Umbara, 2013). Riduwan,
2009,
Menyusun
Metode Proposal
&
Teknik
Penelitian,
(Bandung: Alfabeta). Sugiyono,
2010,
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta). Tambunan, Rudi M. 2008. Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedures
(SOP),
(Jakarta:
Maiestas Publishing). Tanjung, Adrian dan Bambang Subagjo, 2012, Panduan Praktis Menyusun Standard
Operasional
Prosedur
(SOP)
Instansi
Pemerintah,
(Yogyakarta: Total Media)