68
PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TERHADAP KINERJA PELAYANANAN PUBLIK RUDDY HARYADI Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al-Ghifari Bandung email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan terhadap kinerja pelayanan publik pada Pemerintah Kota Bandung, berdasarkan Peraturan Walikota Bandung nomor 1352 tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah untuk pelayanan informasi terhadap publik. Metode penelitian menggunakan metode deskriftif kualitatif. Sampel penelitian sebanyak 41 orang dengan menggunakan teknik sensus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi, kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik. Implementasi kebijakan telah dilaksanakan berdasarkan dimensi-dimensi implementasi kebijakan serta standar kerja yang jelas dari Pemerintah Kota Bandung, namun secara operasional belum sepenuhnya berjalan denga efektif, sehingga berimplikasi pada kinerja pelayanan publik. Mengingat implementasi kebijakan telah memberikan pengaruh besar terhadap kinerja pelayanan publik, maka Pemerintah Kota Bandung sebaiknya memberikan perhatian yang serius terhadap pelaksanaan implementasi kebijakan, sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Abstract This study aims to determine the implementation of policies on the performance of public services in the City of Bandung, Bandung Mayor Regulation 1352 number 2014 on Guidelines for the Management of Information Services in order to improve the performance of government services to the public information. The research method uses descriptive qualitative method. The research sample as many as 41 people using census techniques. Data collection techniques using documentation , questionnaire and interview. The data analysis technique used in this study is a statistical analysis. Implementation of policies have been implemented based on the dimensions of policy implementation and a clear work standards of the Government of Bandung, but operationally premises have not been fully effective, so the implications for the performance of public services. Given the implementation of the policy has a major impact on the performance of public services, the Bandung City Government should give serious attention to the implementation of policy implementation, which is expected to boost the performance of public services in the city government of Bandung. PENDAHULUAN
kemajuan bangsa dan negara. Dengan
Perkembangan zaman dengan kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan
pesatnya pertumbuhan pembangunan di Kota Bandung, banyak dilatarbelakangi
teknologi serta pertumbuhan penduduknya
oleh
yang
sangat
dinamis akan pelayananan pemerintah
konsep
terutama pelayananan di sektor publik.
untuk
Pemerintah Kota Bandung yang memiliki
semakin
berpengaruh modernisasi
pesat
pula
terhadap dan
globalisasi
kebutuhan
masyarakatnya
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
yang
69
visi
untuk
Indonesia Juara”,
menjadi
Kota
dengan
slogan
sudah
Termaju
di
birokrasi di Kota Bandung itu sendiri untuk
“Bandung
mewujudkan “Bandung Juara” agar lebih
selayaknya
sektor
dekat dengan warga atau masyarakatnya.
pelayananan sektor publiknya memiliki
Dalam menjalankan implementasi
perangkat kerja yang cukup handal dan
kebijakan dari walikota tersebut, walikota
dapat dibanggakan. Kinerja pelayananan
Bandung
publik disini menjadi suatu senjata yang
dengan membentuk semacam unit reaksi
ampuh bagi baik buruknya maupun cepat
cepat untuk merespon keluhan-keluhan
atau tidaknya melakukan pelayananan
masyarakat. Cara tersebut terbukti efektif
terhadap masyarakat yang membutuhkan.
terhadap
Hal tersebut adalah merupakan suatu
pelayanan publik yang selama ini dinilai
tantangan bagi Pemerintah Kota Bandung
lambat, contoh permasalahan jalan rusak.
beserta
pelayanan
Begitu ada keluhan dan pengaduan dari
publik untuk meningkatkan kinerjanya agar
masyarakat Kota Bandung tentang jalan
semua
rusak tadi, unit reaksi cepat tadi langsung
jajarannya
selaku
tujuan
serta
kebutuhan
masyarakatnya dapat tercapai.
pengoptimalisasian
pelayananan
dengan
perubahan-perubahan
perubahan
melakukan
pada
bentuk
layanan, fasilitas umum juga perangkat
inovasi
walikota
yang
Dari
lain
tersebut
prasarana dan penggunaan media sosial
Walikota
dimasing-masing
penghargaan
kelurahan
kecamatan
dalam
pemerintah,
bahkan upaya
sampai reformasi
penggunaan
langsung
dengan
pelayanan publik yang terkait.
penggunaan
antara
untuk
terhubung
dikeluarkan
dinas,
para
teknologi informasi melalui media sosial
publik itu sendiri dengan memanfaatkan
kantor
kinerja
Hal tersebut juga tidak tidak terlepas dari
kerja yang digunakan oleh pelayanan
teknologi
inovasi-inovasi
mendatangi lokasi dan memperbaikinya.
Saat ini walikota Bandung tengah menggenjot
mengeluarkan
kebijakan oleh
pada
Publik
Walikota
bulan
Juli
Bandung Kepatuhan
yang
Bandung 2014
lalu,
menerima Standar
Pelayananan Publik. Hal
tersebut
tertuang
Walikota
dalam
Peraturan
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
70
Bandung nomor 1352 tahun 2014 tentang
kinerja pelayananan publik yang rendah
Pedoman
yang
Pengelolaan
Pelayananan
disebabkan
oleh
implementasi
Informasi dalam rangka meningkatkan
kebijakan yang meliputi tugas pokok,
kinerja pemerintah untuk pelayananan
fungsi dan rincian tugas para pelayanan
informasi terhadap publik. Hal tersebut
publik yang masih melum optimal.
sejalan dengan paparan teori Thomas R.
Jenis
sumber
data
Dye (dalam Riant. Nugroho D. 2007),
digunakan
adalah
mendefinisikan kebijakan publik sebagai
sekunder.
Sedangkan
berikut “Whatever governments choose to
populasi dalam penelitian ini adalah pihak
do or not to do” , yaitu segala sesuatu
pemerintah sebagai pelayanan publik dan
apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk
masyarakat Kota bandung yang terkait
dilakukan
dengan
atau
dilakukan.Berdasarkan
tidak latar
belakang
dilakukan
data
yang
pengeluaran
primer yang
menjadi
kebijakan
pemerintah
dan
Kota
yang
Bandung.
masalah dan uraian teoritis mengenai
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan
kebijakan publik tersebut maka penelitian
kuesioner
ini
mengetahui
responnden. Sedangkan data sekunder
implementasi kebijakan pemerintah kota
yaitu data yang diperoleh dari Pemerintah
Bandung
Kota
bertujuan
untuk
terhadap
kinerja
pelayanan
yang
Bandung.
diberikan
Metode
pengambilan
publik di Kota Bandung.
sampel
METODE
dengan responden sebanyak 41 orang.
Metode
penelitian
ini
Teknik
menggunakan
pada
pengumpulan
menggunakan metode penelitian deskriptif
menggunakan
kualitatif,
data
dokumentasi,
sensus
dengan kuesioner
fokus
dalam
dan wawancara.Teknik analisis data yang
seberapa
besar
digunakan dalam penelitian ini adalah
kebijakan
analisis statistik. Teknik statistik digunakan
terhadap kinerja pelayanan publik di Kota
untuk menganalisis data dari anggota
Bandung. Selain itu yang menjadi fokus
populasi/responden.
dan indikator dari penelitian ini adalah
digunakan dalam melaksanakan seluruh
penelitian pengaruh
sedangkan
teknik
ini
adalah
implementasi
Analisis
statistik
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
71
rangkaian
kerja
suatu
penelitian,
diantaranya
merumuskan
hipotesis,
menyusun
instrument
penelitian,
menjadi
empat
dimensi,
komunikasi terdiri dari
dimensi
penyampaian
tugas pokok dan fungsi, kejelasan tugas
menentukan sampel, analisis data dan
pokok
terakhir simpulan dari hasil penelitian.
menerus berkaitan dengan kebijakan (X1),
Teknik
wawancara
sumber daya terdiri dari jumlah sumber
sebagai penguatan terhadap relevansi
daya manusia, kemampuan SDM untuk
yang dihasilkan dari data kuesioner.
melaksanakan tugas, dukungan peralatan
HASILPENELITIAN
dan perlengkapan, dukungan dana (X2),
dokumentasi
dan
Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai
unit
analisis
sosialisasi
pelayanan publik, dengan keseluruhan
program
kearah
jumlah
diambil
penolakan,
dukungan
responden.
penyediaan
dana
seluruhnya
orang
sebagai
terus
disposisi terdiri dari kesaran pelaksana pelaksana
41
para
fungsi,
arahan
sebanyak
adalah
dan
untuk
merespon
penerimaan dari
yang
atau
pimpinan,
cukup
guna
Selanjutnya kepada responden tersebut
memberikan insentif bagi para pelaksana
diajukan
program (X3) dimensi struktur birokrasi
pernyataan-peryataan
dalam
kuesioner yang merupakan penjabaran
terdiri
dari
kemungkinan
indikator-indikator
kebijakan
dan
implementasi
kinerja
publik.Indikator-indikator
pelayanan
dalam
dari
kemudahan untuk
koordinasi, retrukturisasi,
Kemudahan mengakses pimpinan selaku
setiap
pembuat kebijakan (X4) terhadap (Y) yang
variabel penelitian dituangkan ke dalam
dilihat dari sembilan dimensi yaitu iklim
pernyataan
tertutup,
setiap
organisasi terdiri dari Pimpinan memahami
pernyataan
kuesioner
lima
kondisi organisasi, Pelayananan publik
alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh
dapat memenuhi kebutuhan pribadinya,
responden.
dan minim konflik antar pelayananan
dimana memiliki
Angket yang digunakan dalam
publik (Y1), dimensi kepemimpinan terdiri
mengukur variabel, terdiri dari variabel
dari Pimpinan dapat menggali potensi
implementasi kebijakan (X) yang dibagi
dirinya, Potensi diri pelayananan publik
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
72
diketahui oleh pimpinan (Y2) dimensi
Dengan
kualitas
dari
setiap item dapat diketahui dengan pasti
Penyelesaian pekerjaan tepat waktu, Hasil
item-item manakah yang tidak memenuhi
kerja memenuhi standar minimal (Y3),
syarat
kemampuan kerja terdiri dari Pelaksanaan
Berdasarkan informasi tersebut peneliti
pekerjaan didasarkan pada program kerja,
dapat mengganti ataupun merevisi item-
dan jadwal pekerjaan masing-masing (Y4),
item
inisiatif terdiri dari Pelayananan publik
menginginkan, pengujian terhadap item
mempunyai kemampuan menyelesaikan
dapat dilakukan dengan mengkorelasikan
pekerjaan,
item dengan skor total pada faktor.
pekerjaan
terdiri
Penyelesaian
pekerjaan
diperolehnya
ditinjau
dimaksud.
berdasarkan inisiatif (Y5), motivasi terdiri
indeks
dan
validitasnya.
Bagi
Sebagaimana
validitas
peneliti
telah
yang
diuraikan
dari Pimpinan memahami tingkah laku
sebelumnya bahwa variabel penelitian ini
setiap
Pimpinan
terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
mampu membangkitkan semangat kerja
implementasi kebijakan sebagai variabel
(Y6), daya tahan/kehandalan terdiri dari
bebas yang diberi simbol X dan kinerja
Pelayananan
mampu membuat
pelayanan publik sebagai variabel tidak
rencana kerja, Penyelesaian pekerjaan
bebas yang diberi simbol Y. Penelitian ini
tepat waktu (Y7), kuantitas pekerjaan
dilakukan
terdiri dari Penyelesaian pekerjaan sesuai
variabel
rencana,
rutin
diperkirakan mempunyai pengaruh besar
dilakukan (Y8), disiplin kerja terdiri dari
terhadap kinerja pelayanan publik pada
Taat pada aturan yang berlaku dan Masuk
Pemerintah Kota Bandung.
pelayananan
publik
Evaluasi
publik,
pekerjaan
dan pulang kerja sesuai jadwal (Y9). Untuk menguji validitas setiap
dengan
cara
implementasi
menganalisis
kebijakan
yang
Variabel implementasi kebijakan ini terdiri dari empat dimensi, dimensi
item maka skor-skor yang ada pada item
komunikasi
terdiri
yang dimaksud dikorelasikan dengan skor
komunikasi terdiri dari transmisi kebijakan,
total. Skor item dipandang sebagai nilai X
kejelasan
dan skor total dipandang sebagai Y.
kebijakan (X1), sumber daya terdiri dari
kebijakan
dari
dan
dimensi
konsistensi
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
73
staf, informasi, wewenang dan fasilitas
daya
(X2), disposisi terdiri dari pengangkatan
Pelayanan
birokrat dan insentif (X3) dimensi struktur
rencana kerja, Penyelesaian pekerjaan
birokrasi terdiri dari standar operating
tepat waktu (Y7), kuantitas pekerjaan
procedurs (SOPs) dan fragmentasi (X4).
terdiri dari Penyelesaian pekerjaan sesuai
Sebagai variabel terikatnya yaitu variabel
rencana,
kinerja (Y) yang dilihat dari sembilan
dilakukan (Y8), disiplin kerja terdiri dari
dimensi yaitu iklim organisasi terdiri dari
Taat pada aturan yang berlaku dan Masuk
Pimpinan memahami kondisi organisasi,
dan pulang kerja sesuai jadwal (Y9).
Pelayanan
publik
dapat
memenuhi
tahan/kehandalan publik
mampu
Evaluasi
Penelitian
terdiri
dari
membuat
pekerjaan
ini
rutin
bertujuan
kebutuhan pribadinya, dan minim konflik
menganalisis
antar pelayanan publik (Y1), dimensi
implementasi kebijakan terhadap kinerja
kepemimpinan terdiri dari Pimpinan dapat
pelayanan
menggali potensi dirinya, Potensi diri
sumber data adalah pelayanan publik
pelayanan publik diketahui oleh pimpinan
pada Pemerintah Kota Bandung. Jumlah
(Y2) dimensi kualitas pekerjaan terdiri dari
responden yang diambil dari populasi
Penyelesaian pekerjaan tepat waktu, Hasil
sebanyak
kerja memenuhi standar minimal (Y3),
seluruhnya, masing-masing memberikan
kemampuan kerja terdiri dari Pelaksanaan
respon terhadap angket yang terdiri dari
pekerjaan didasarkan pada program kerja,
32 item pernyataan, yang terdiri 13 iterm
dan jadwal pekerjaan masing-masing (Y4),
pernyataan
inisiatif
implementasi
terdiri
dari
Pelayanan
publik
pengaruh
untuk
publik.
41
Responden
responden
berkaitan kebijakan
dan
atau
diambil
dengan 19
pernyataan
pekerjaan,
pekerjaan
dimana untuk setiap item pernyataan
berdasarkan inisiatif (Y5), motivasi terdiri
disertai 5 alternatif jawaban. Indikator-
dari Pimpinan memahami tingkah laku
indikator dalam setiap variabel penelitian
setiap pelayanan publik, Pimpinan mampu
dijabarkan ke dalam pernyataan tertutup,
membangkitkan
dimana setiap pernyataan pada kuesioner
semangat
kerja
(Y6),
pelayanan
item
mempunyai kemampuan menyelesaikan Penyelesaian
kinerja
variabel
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
publik,
74
memiliki lima alternatif jawaban yang
terdapat pengaruh bersama-sama antara
dapat dipilih oleh responden. Alternatif
dimensi-dimensi implementasi kebijakan
tersebut diberi skor 5 sampai 1 untuk
yaitu komunikasi (X1), sumber daya (X2),
pernyataan
disposisi (X3) dimensi struktur birokrasi
dalam
bentuk
pernyataan
yang positif.
(X4) terhadap kinerja pelayanan publik
Variabilitas
variabel
kinerja
sebesar
koefisien
(R2=
deteriminasi
pelayanan publik dapat diterangkan oleh
93.6%) atau ini juga dapat diartikan bahwa
variabel bebas dalam hal ini dimensi-
pengaruh variabel-variabel di luar model
dimensi
yaitu
yaitu
(X2),
(error).Besarnya nilai koefisien jalur dari
disposisi (X3) dimensi struktur birokrasi
masing-masing variabel terikat adalah
(X4), yang juga dapat diartikan bahwa
sebagai berikut:
implementasi
komunikasi
(X1),
kebijakan
sumber
daya
sebesar
1-
R2
=
0.064
Tabel 1 Nilai-nilai Standardized Coeficients Model
1
(Constant)
Standardize Unstandardized d Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 4,980 2,651
Komunikasi
1,911
,385
,323
,862
,299
,216
Disposisi
1,324
,411
,265
Struktur Birokrasi
1,391
,450
,295
Sumber daya
Tabel di atas menjelaskan nilai
t 1,87 8 4,96 6 2,88 1 3,22 4 3,08 7
Sig. ,068
Correlations Zeroorder Partial Part
,000
,835
,638
,209
,007
,806
,433
,121
,003
,871
,473
,136
,004
,888
,458
,130
a. Kofisien pertama = 0.323, signifikasi
standaridized coeficients atau koefisien
0.000,
berarti
0,000
<
jalur dari masing-masing aspek dengan
menunjukkan
penjelasan sebagai berikut:
dimensi komunikasi (X1) berpengaruh
bahwasecara
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
0,5 partial
75
sigifikan terhadap kinerja pelayanan
c. Koefisien ketiga = 0.265, signifikasi
publik.
0.003,
b. Koefisien kedua = 0.216, signifikasi 0.007,
berarti
menunjukkan dimensi
menunjukkan
0,003
<
bahwasecara
0,5 partial
0,00&<
0,5
dimensi disposisi (X2) berpengaruh
bahwasecara
partial
signifikan terhadap kinerja pelayanan
sumber
berpengaruh
berarti
daya
signifikan
(X2)
publik.
terhadap
kinerja pelayanan publik. Tabel 2 Korelasi antara Variabel dan Dimensi Correlations
Pearson Kinerja Correlation Komunikasi
Kinerja Komunikasi 1,000 ,835 ,835 1,000
Sumber daya Disposisi Struktur Birokrasi
Sumber Struktur daya Disposisi Birokrasi ,806 ,871 ,888 ,584 ,743 ,640
,806
,584
1,000
,609
,814
,871 ,888
,743 ,640
,609 ,814
1,000 ,795
,795 1,000
Tabel 3 Rekapitulasi Pengaruh X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y No.
Jalur
Pengaruh Langung dan tidak langsung (%) ρyx1 26,97 ρyx2 17,41 ρyx3 23,08 ρyx4 26,20 Pengaruh Variabel Lain Total Pengaruh
1 2 3 4
Data diatas menunjukkan bahwa dimensi
implementasi
paling
besar
kebijakan
pengaruhnya
komunikasi terdiri dari
yang adalah
penyampaian
Kumulatif
26.97 44,38 67,46 93,66 6,4 100
tugas pokok dan fungsi, kejelasan tugas pokok menerus
dan
fungsi,
berkaitan
sosialisasi dengan
terus
kebijakan.
Adapun yang terkecil adalah dimensi
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
76
sumber daya terdiri dari jumlah sumber
dengan
dimensi-dimensi
implementasi
daya manusia, kemampuan SDM untuk
kebijakan. Sedangkan dari aspek sumber
melaksanakan tugas, dukungan peralatan
daya perlu ditingktan lagi dari indikator
dan perlengkapan, dukungan dana.
peralatan.Adapun
berdasarkan
hasil
wawancara dengan Kepala Pemerintah PEMBAHASAN
Kota
Secara Simultan
mengimplementasikan
Sebagaimana telah dijelaskan di atas,
bahwa
berdasarkan
Bandung
untuk kebijakan
pelayanan publiknya sudah dilaksanakan
hasil
dengan berbagai cara, seperti sosialisasi
perhitungan analisis statistik diperoleh
secara terus menerus terhadap kebijaka
gambaran
bentuk
tugas pokok dan fungsi di lingkungan
pengaruh antar variabel sebesar 93.6%
Pemerintah Kota Bandung. Namun Kepala
dan telah sesuai dengan hipotesis yang
Dinas
diajukan.
meimplementasi
secara
kuantitatif
Hipotesis
mengatakan
penelitian
”Analisis
yang
Implementasi
juga
menyadari kebijakan
untuk pelayanan
publik perlu ditingkatkan lagi. Artinya
kebijakan besar pengaruhnya terhadap
bahwa
kinerja pelayanan publik pada Pemerintah
Pemerintah Kota Bandung merupakan
di
salah satu hal yang paling dominan dalam
tersebut mencerminkan bahwa variabel
mempengaruhi kinerja pelayanan publik,
Implementasi
karena
Bandung”
bersama-sama
kebijakan telah
diterima.
kebijakan
Hal
Kota
dapat
implementasi
yang
secara
implementasi
kebijakan
memberikan
merupakan suatu hal yang sangat penting
implikasi secara empirik terhadap kinerja
menyangkut aspek komunikasi, sumber
pelayanan publik di Pemerintah Kota
daya, disposisi dan struktur birokrasi.
Bandung.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti
Hasil bahwa
penelitian
implementasi
menunjukkan kebijakan
di
dapat mengemukakan bahwa variabel implementasi kebijakan secara teoritis
lingkungan Pemerintah Kota Bandung
maupun
empiris
telah
memberikan
secara operasional telah berjalan sesuai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
77
pelayanan
publik
di
lingkungan
oleh komunikasi, sumber daya, disposisi,
Pemerintah Kota Bandung. Hal tersebut
dan struktur birokrasi besar pengaruhnya
memperkuat teori yang dikemukakan oleh
terhadap kinerja pelayanan publik pada
Grindle (1980:6) yang mengatakan bahwa
Sekretariat Pemerintah Kota Bandung.”
“implementasi kebijakan untuk mencapai
dapat
kinerja pemerintah”.
mencerminkan
diterima.
Hal
tersebut
bahwa
variabel
implementasi kebijakan telah memberikan Secara Parsial
implikasi secara empirik terhadap kinerja
Sesuai dengan fokus bahasan di atas
yang
menempatkan
variabel
pelayanan publik di Pemerintah Kota Bandung.
implementasi kebijakan sebagai variabel
Berdasarkan
hasil
temuan
di
yang mempengaruhi kinerja pelayanan
lapangan peneliti memperoleh gambaran
publik di Pemerintah Kota Bandung, maka
bahwa
berdasarkan hasil perhitungan statistik,
dilaksanakan di lingkungan Pemerintah
peneliti
Kota
kemudian
menginterpretasikan
dapat
hasil
penelitian
implementasi
Bandung
kebijakan
pada
umumnya
yang
telah
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
secara kualitatif berdasarkan esensi kedua
Hal
variabel tersebut, sehingga akan tercermin
responden
implementasi
memberikan tanggapan positif terhadap
empirik
dari
variabel
tersebut.
tercermin
dari
tanggapan
yang
pada
umumnya
pernyataan yang diajukan peneliti.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas,
ini
bahwa
berdasarkan
hasil
perhitungan analisis statistik diperoleh gambaran
secara
kuantitatif
bentuk
1. Dimensi komunikasi terhadap kinerja pelayanan publik Hasil
pengolahan
data
menunjukkan bahwa dimensi komunikasi
hubungan antara variabel telah sesuai
berpengaruh
dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis
pelayanan publik di Pemerintah Kota
penelitian
Bandung
yang
mengatakan
”
Implementasi kebijakan yang ditentukan
positif
sebesar
terhadap
26.97%.
kinerja
Dimensi
komunikasi yang terdiri dari komunikasi
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
78
terdiri dari penyampaian tugas pokok dan
kebijakan baik secara teoritis maupun
fungsi, kejelasan tugas pokok dan fungsi,
empiris telah memberikan pengaruh yang
sosialisasi
signifikan terhadap kinerja
dengan
terus
menerus
kebijakan.
berkaitan
Sedangkan
kinerja
publik di lingkungan Pemerintah Kota
diwakili oleh dimensi iklim organisasi,
Bandung.Dimensi Komunikasi
dimensi
2. Dimensi
kualitas
kemampuan dimensi
pekerjaan,
dimensi
dimensi
inisiatif,
kerja,
motivasi,
tahan/kehandalan,
dimensi dimensi
pekerjaan, dan dimensi disiplin kerja. Berdasarkan
Sumber
Daya
terhadap
Kinerja Pelayanan publik
daya kuantitas
pelayanan
Hasil
pengolahan
data
menunjukkan bahwa dimensi sumber daya berpengaruh
terhadap
kinerja
adalah
hasil
wawancara
sebesar 17,41%. Kepala Dinas Sekretariat
Dinas
komunikasi
Pemerintah Kota Bandung menganggap
pelayanan publik di Pemerintah Kota
penting sumber daya yang terdiri dari
Bandung sudah dilaksanakan dengan baik
sumber daya manusia, sumber daya dana
diantaranya
dan sumber daya peralatan.Berdasarkan
dengan
Kepala
kebijakan
Tupoksi
disampaikan dengan sudah jelas dan
hasil
selalu disosialisasikan kepada pelayanan
dijelaskan bahwa organisasi tidak akan
publik.
berhasil tanpa dukungan dari sumber Menurut hemat Peneliti pelayanan
publik
di
Pemerintah
Kota
Bandung
wawancara
dengan
Sekretaris
daya, baik sumber daya manusia, dana maupun
peralatan.
Ketiganya
sangat
memiliki komunikasi yang baik dalam
dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan
bekerja, karena pelayanan publik dapat
organisasi. Berdasarkan hal tersebut di
mengembangkan
dalam
atas, menurut hemat peneliti dimensi
bekerja tidak hanya tergantung pada
sumber daya telah dilaksanakan dengan
pekerjaan
yang
baik di Pemerintah Kota Bandung.
uaraian
diatas,
mengemukakan
kreativitas
diberikan.Berdasarkan peneliti bahwa
dapat
pendekatan
3. Dimensi Disposisi terhadap Kinerja Pelayanan publik
dimensi komunikasi dalam implementasi Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
79
Hasil
pengolahan
menunjukkan
bahwa
data
dimensi-dimensi
tahan/kehandalan,
sebesar
23.08%.
Hasil penelitian menggambarkan
ini
bahwa secara subtansi dimensi disposisi
mengandung arti bahwa secara empiris
dalam kontek implementasi kebijakan di
dimensi
memberikan
lingkungan Pemerintah Kota Bandung
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
telah dilaksanakan berdasarkan ketentuan
pelayanan publik pada Pemerintah Kota
yang berlaku. Hal ini di pandang penting
Bandung. Hasil tersebut juga mengandung
karena
makna bahwa bentuk hubungan antar
disposisi
variabel telah sesuai dengan hipotesis
mereka dalam menjalankan tugasnya.
yang diajukan. Hipotesis penelitian yang
Oleh karena itu, dimensi disposisi sebagai
berbunyi “Implementasi kebijakan melalui
salah
dimensi
menentukan
disposisi
disposisi
terhadap kinerja Pemerintah
telah
besar
Hal
kuantitas
pekerjaan, dan dimensi disiplin kerja.
disposisi berpengaruh terhadap kinerja adalah
dimensi
pengarunya
pelayanan publik pada
Kota
Bandung”
fungsional
dimensi
akan
menentukan
kinerja
satu
persyaratan dalam
penting
dan
implementasi
kebijakan.
dapat
diterima.
secara
Sementara
berdasarkan
hasil
wawancara dengan Sekretaris Pemerintah
Dimensi
disposisi
arahan
pelaksana
program
kearah
terdiri
untuk
merespon
penerimaan
penolakan,
dukungan
penyediaan
dana
dari
yang
dari
atau
pimpinan,
cukup
guna
Kota
Bandung
diperoleh
keterangan
bahwa dimensi disposisi sangat melekat dengan
implementasi
kebijakan.
Artinya,bahwa seorang pelayanan publik perlu dilakukan dimensi disposisi agar
memberikan insentif bagi para pelaksana
para
program sedangkan kinerja diwakili kinerja
merespon kebijakan yang disampaikan
diwakili oleh dimensi iklim organisasi,
oleh pimpinan. Dengan perkataan lain
dimensi
kualitas
kemampuan dimensi
kerja,
motivasi,
pelaksana
program
kerja
dapat
pekerjaan,
dimensi
dimensi disposisi akan sangat membantu
dimensi
inisiatif,
dalam
dimensi
daya
memperlancar
pekerjaan
yang
dibebankan kepada pelayanan publik yang
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
80
bersangkutan. Melalui dimensi disposisi
kinerja pelayanan publik pada Pemerintah
seorang pelayanan publik akan merespon
Kota Bandung” dapat diterima.
kebijakan yang disampaikan.
Dimensi struktur birokrasi terdiri
Berdasarkan diatas,peneliti
uaraian
dapat
mengemukakan
dari kemudahan koordinasi, kemungkinan untuk
retrukturisasi,
bahwa dimensi disposisi dalam kontek
mengakses
implementasi
kebijakan,
kebijakan
baik
secara
pimpinan sedangkan
selaku
pembuat
kinerja
kinerja
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
organisasi, dimensi kualitas pekerjaan,
pelayanan
dimensi
di
lingkungan
oleh
diwakili
teoritis maupun empiris telah memberikan
publik
diwakili
Kemudahan
kemampuan
dimensi
kerja,
iklim
dimensi
Pemerintah Kota Bandung.
inisiatif, dimensi motivasi, dimensi daya
4. Dimensi Struktur Birokrasi terhadap
tahan/kehandalan,
Kinerja Pelayanan publik Hasil
bahwa
dimensi
kuantitas
pekerjaan, dan dimensi disiplin kerja.
pengolahan
menunjukkan
dimensi
data
Hasil penelitian menggambarkan
struktur
bahwa secara subtansi dimensi struktur
birokrasi berpengaruh terhadap kinerja
birokrasi
adalah
ini
kebijakan di lingkungan Pemerintah Kota
mengandung arti bahwa secara empiris
Bandung telah dilaksanakan berdasarkan
dimensi
telah
ketentuan yang berlaku. Hal ini di pandang
memberikan pengaruh yang signifikan
penting karena secara fungsional dimensi
terhadap kinerja
pelayanan publik pada
struktur birokrasi akan menentukan kinerja
Pemerintah Kota Bandung. Hasil tersebut
mereka dalam menjalankan tugasnya.
juga mengandung makna bahwa bentuk
Oleh karena itu, dimensi struktur birokrasi
hubungan antar variabel telah sesuai
sebagai salah satu persyaratan penting
dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis
dan
penelitian yang berbunyi “Implementasi
kebijakan.
kebijakan birokrasi
sebesar
26.20%.
struktur
melalui besar
birokrasi
Hal
dimensi
struktur
pengarunya
terhadap
dalam
menentukan
Sementara
kontek
dalam
implementasi
implementasi
berdasarkan
hasil
wawancara dengan Sekretaris Pemerintah
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
81
Kota
Bandung
diperoleh
keterangan
tersebut,
yang
secara
empirik
telah
bahwa dimensi struktur birokrasi sangat
memberikan pengaruh cukup signifikan
melekat dengan implementasi kebijakan.
terhadap kinerja pelayanan publik. Adapun
Artinya,bahwa seorang pelayanan publik
espilonnya adalah sebesar 6,4%.
perlu
mengetahui
dimensi
struktur
birokrasi agar koordinasi antar unit dan
Simpulan
pelayanan publik dalam organisasi dapat berjalan dengan baik.
Secara simultan mengungkapkan
Berdasarkan peneliti
dapat
uaraian
mengemukakan
diatas,
bahwa variabel implementasi kebijakan
bahwa
secara
empirik
telah
dimensi struktur birokrasi dalam kontek
pengaruh
implementasi
secara
pelayanan publik di Pemerintah Kota
teoritis maupun empiris telah memberikan
Bandung. Hal ini mengandung makna
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
bahwa secara operasional implementasi
pelayanan
kebijakan dipandang sangat penting dan
kebijakan
publik
baik
di
lingkungan
Pemerintah Kota Bandung.
sangat
besar
memberikan
terhadap
mendukung
kinerja
terhadap
kinerja
pelayanan publik di Pemerintah Kota Variabel Kinerja
Lain
Yang
Pelayanan
Mempengaruhi
publik
di
Luar
Variabel Implementasi Kebijakan
bahwa
berdasarkan
menemukan
bahwa
variabel
kinerja
pelayanan publik pada Pemerintah Kota
Sebagaimana telah dijelaskan di atas,
Bandung. Hasil temuan penelitian juga
hasil
Bandung ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh
variabel
Implementasi
kebijakan
perhitungan statistik diperoleh gambaran
semata, tetapi ada faktor lain atau variabel
bahwa variabel kinerja pelayanan publik
lain
ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh
terhadap
implementasi
kebijakan
akan
tersebut. Implementasi kebijakan yang
tetapi
faktor
ikut
ditentukan melalui dimensi komunikasi,
mempengaruhi kinerja pelayanan publik
sumber daya, disposisi serta struktur
ada
semata,
lain
juga
yang
juga kinerja
ikut
mempengaruhi
pelayanan
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
publik
82
birokrasi
secara
mempengaruhi pelayanan
partial
telah
terhadap
publik
kinerja
Pemerintah
Kota
itu
peneliti
menyarankan
kajian
tersebut
untuk
melakukan
penelitian
penelitian
sustainable
agar
menggambarkan
empirik
lebih
banyak
yang
bersifat
dapat
memberikan
variabel
kontribusi pemikiran, khususnya dalam
implementasi kebijakan telah dilaksanakan
aspek pengembangan ilmu pengetahuan.
berdasarkan
dimensi-dimensi
Selanjutnya penelitian ini juga diharapkan
implementasi kebijakan serta standar kerja
memberikan masukkan bagi penelitian
yang jelas dari Pemerintah Kota Bandung,
lebih lanjut.
namun
bahwa
yang
para
ilmuwan dan praktisi yang terkait dengan
Bandung. Hal tersebut tercermin dari hasil secara
agar
secara
sepenuhnya sehingga
operasional
berjalan berimplikasi
pelayanan
publik.
belum
Mengingat implementasi kebijakan
denga
efektif,
telah
pada
kinerja
terhadap kinerja pelayanan publik, maka
Adapun
dimensi
memberikan
Pemerintah
Kota
pengaruh
Bandung
sebaiknya
implementasi kebijakan yang paling besar
memberikan
pengaruhnya adalah komunikasi yang
terhadap
tediri dari penyampaian tupoksi, kejelasan
kebijakan, sehingga diharapkan dapat
tupoksi dan sosialisasi tupoksi. Adapun
mendorong peningkatan kinerja pelayanan
yang terkecil adalah dimensi sumber daya
publik di lingkungan Pemerintah Kota
yang
terdiri
peralatan
dari dan
perhatian
besar
pelaksanaan
yang
serius
implementasi
kemampuan
SDM,
Bandung. Berhubung dimensi komunikasi
kelengkapan
serta
yang
dukungan dana.
paling
kecil
pengaruhnya,
oleh
karena itu sebaiknya lebih ditingkatkan lagi dengan cara komunikasi pelayanan
Saran
publik, kreativitas pelayanan publik dan
Kajian
tentang
implementasi
kesempatan
pelayanan
publik.
implementasi
Dalam
kebijakan serta kinerja pelayanan publik
melaksanaan
kebijakan
secara teoritik sangat relevan dengan
yang lebih optimal diharapkan adanya
kajian ilmu kebijakan publik, oleh karena
pola pengawasan yang lebih intensif dan
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
83
persuasif yang dilakukan oleh Kepala Dinas terhadap pelayanan publik dalam menjalankan peningkatan
tugasnya kinerja
agar
pelayanan
upaya publik
dapat dicapai.
Siagian,
Sondang P. 2008. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei, Cetakan kedua. Jakarta: LP3ES Sitepu, Nirwana SK. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Unt Pelayanan Statistika, Jurusan Statistika FMIPA Unpad
DAFTAR PUSTAKA Agustino, Leo. 2006. Politik dan Kebijakan Publik. Bandung : AIPI-Puslit KP2W Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: RajaGradindo Persada. Dye, Thomas R. 1978. Understanding Public Policy. Prentice Hall, Englewood Edward III, George C. 1980. Implementing Public Policy. Washington: Congressional Quarterly Press. Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT. Rineka Cipta Garna,
Judistira. K. 1994. Etika Administrasi Negara. Bandung: LAN.
Imam Hidayat. 2007.Pengaruh Koordinasi Internal Terhadap Kinerja Pelayanan publik Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, Program Magister Ilmu Administrasi Program Pascasarjana Unpas Bandung Islamy,
Irfan. 1997. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Nugroho, Riant. 2006. Kebijakan Publik: Untuk negara-negara berkembang. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Suganda, Dann, 1992. Kapita Selekta Administrasi, Jakarta: Arcan. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Sutarto. 1998. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. The Liang Gie. 1989. Ensiklopedi Administrasi. Jakarta: Gunung Agung Thoha, Miftah, 1984. Pengembangan Organisasi. Bandung: Sinar Baru. Wahab, Solihin Abdul, 1997. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Wasistiono, Sadu. 2003. Dilema Upaya Efisiensi Birokrasi Daerah. Bandung: CLGI Wibawa, Samodra, 2009. Administrasi Negara Kontemporer. Jakarta: Graha Ilmu Widodo. 2008. Analisis Kebijakan Publik. Jakaarta: Gramedia Pustaka Utama. Dokumen: Inpres Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Walikota Bandung nomor 1352 tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayananan
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1
84
Informasi dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah untuk pelayananan informasi terhadap publik. Yandi
Triman. 2010. Pengaruh Implementasi Kebijakan terhadap Efektivitas Kerja Pelayanan publik pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung (Studi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung). Tesis. Program Magister Ilmu Administrasi Program Pascasarjana Unpas Bandung
Jurnal Ilmiah “Politea” FISIP Universitas Al-Ghifari Volume 14 Nomor 7, Januari 2015 ISSN: 873-3741-1