eJournal Administrative Reform, 2016, 4 (3): 735-747 ISSN 2338-7637, ar.mian.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA SAMARINDA Akhmad Fydayeen 1, Masjaya 2, Cathas Teguh Prakoso3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda, dan untuk mengetahui apakah variabel kepemimpinan dan motivasi kerja yang berpengaruh simultan terhadap kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Indikator variabel penelitian adalah Kepemimpinan (X1), Motivasi Kerja (X2) dan Kinerja (Y). Metode penelitian menggunakan analisis deskriftif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda yang berjumlah 25 orang. Teknik analisis data menggunakan Uji F, Uji T, dan Regresi Linier Berganda dan analisis data menggunakan SPSS for Windows. Berdasarkan hasil analis data dalam penelitian ini faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda antara lain adalah variabel nilai X1 (Kepemimpinan), X2 (Motivasi Kerja), dan Y (Kinerja). Dari ketiga variabel tersebut yang berpengaruh dominan dan positif adalah variabel Kepemimpinan, sedangkan variabel Motivasi Kerja menunjukkan pengaruh negatif terhadap Kinerja. Secara parsial variabel yang mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda adalah variabel Kepemimapinan. Dari kedua variabel tersebut variabel Kepemimpinan mempunyai pengaruh terbesar dari variabel lainnya. Secara simultan pengaruh yang dijelaskan variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja. Kata Kunci: Kepemimpinan, Motivasi kerja, Kinerja, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda.
1
Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. 2 Dosen Program Magister Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. 3 Dosen Program Magister Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.
eJournal Administrative Reform, Volume 4, Nomor 3, 2016: 735-747
Abstract The purpose of this study was to determine the effect on employee performance leadership variable Legal Division of the Samarinda Regional Secretary. This research was to determine the effect of work motivation on employee performance Legal Division of the Samarinda Regional Secretary, and to determine whether the leadership and motivation variables that affect the performance of employees simultaneously Legal Division of the Samarinda Regional Secretary. Indicators research variables are Leadership (X 1), work motivation (X2) and Performance (Y). The population in this study were all employees of the Office of Legal Division of the Samarinda Regional Secretary totaling 25 people. Data were analyzed using the F test,, t test, and Multiple Linear Regression and data analysis using SPSS for Windows. In this study the factors that affect the performance of employees Legal Division of the Samarinda Regional Secretary include the variable value X 1 (Leadership), X2 (Work Motivation), and Y (Performance). From the three variables that influence is dominant and positive leadership variables, while the variables of Work Motivation showed a negative effect on performance. Partially variables that have significant influence (significant) to employee performance Legal Division of the Samarinda Regional Secretary is variable. For the two variables Leadership variables have the greatest influence of other variables. Simultaneously the effect described Leadership and Motivation Work variables have a significant effect on performance. The research method using quantitative descriptive analysis. Keywords: Leadership, Work Motivation, and Performance, Legal Division of the Samarinda Regional Secretary.
Pendahuluan Keberhasilan seorang pemimpin dalam menerapkan kepemimpinannya yang optimal serta motivasi kerja yang tinggi akan menghasilkan kinerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh akan dilakukan dan tidak dilakukan dengan karakteristik kinerja individu (Handoko, 2000:24). Pengukuran kinerja merupakan suatu hal penting bagi organisasi baik yang bersifat profit maupun non profit. Ini dikarenakan pengukuran kinerja dapat digunakan untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk melakukan penyusunan strategi-strategi bisnis yang cocok
736
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap (Akhmad Fydayeen)
dan dapat dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan sistem manajemen yang lebih baik (Hartoyo, 2001:17). Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda dalam melaksanakan keseluruhan program-program dilakukan dan direncanakan untuk dijalankan oleh sumberdaya manusia yang efektif dengan tujuan untuk mencapai hasil kerja maksimal, apabila pegawai dapat menunjukan prestasi kerja yang tinggi dari waktu ke waktu, akan memberikan dampak positif bagi keberhasilan suatu organisasi secara keseluruhan sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Kota Samarinda. Namun yang menjadi permasalahan pokok saat ini yang dihadapi oleh Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda saat ini adalah terjadinya penurunan kinerja pegawai, yang diindikasikan dengan menurunnya tingkat presensi pegawai, tingkat penyelesaian pekerjaan yang rendah, target capaian hasil pekerjaan permasalahan hukum dan administrasi pemerintahan yang belum optimal, sampai kepada tingkat akuntabilitas pekerjaan yang perlu dicermati secara mendalam walaupun telah dilakukan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia yang sering juga disebut manajemen personalia, oleh para penulis didefinisikan secara berbeda. “Human resource management may be defined as program, policies, and practices for managing and organization's workforce” (Beer, et. all, 1997:3). Sumberdaya manusia merupakan satu di antara faktor yang sangat penting dalam perusahaan di samping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu, sumberdaya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai satu di antara fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan Manajemen Sumberdaya Manusia. Dalam era globalisasi ini, sumberdaya manusia menjadi aset organisasi yang sangat berharga, seperti yang dikemukakan Tjiptono (2000:51) : "Globalisasi yang gaungnya semakin terasa dipenghujung abad 20 dan awal milenium baru ini menghadirkan beberapa tantangan besar bagi beberapa aspek kehidupan organisasi. Termasuk didalamnya adalah aset organisasi yang paling vital, yaitu Sumberdaya Manusia....". Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa manajemen merupakan sebuah bentuk kerja yang melibatkan pengkoordinasian organisasi, sumber daya tanah, tenaga kerja dan modal dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. 737
eJournal Administrative Reform, Volume 4, Nomor 3, 2016: 735-747
Kepemimpinan Menurut Danim (2002:24), kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain, untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Robbins (2006:17), kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya suatu tujuan. Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu, kepemimpinan juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi (Rivai, 2004). Demikian halnya Lovelock (1992:28) menjelaskan bahwa kepemimpinan mengandung makna pemimpin mempengaruhi yang dipimpin tapi hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin bersifat saling menguntungkan kedua belah pihak. Ia memandang kepemimpinan sebagai sebuah proses mempengaruhi aktivitas suatu organisasi dalam upaya menetapkan dan mencapai tujuan. Sedangkan Siagian (2003:8) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu kemampuan seseorang meyakinkan orang lain sehingga dapat diarahkan maksimal untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu“. Motivasi Menurut Reksohadiprojo dan Handoko (1992), motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Robbins (2005) mengatakan bahwa motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Menurut Stoner (1978) ada beberapa teori tentang motivasi yang dikembangkan oleh para ahli yaitu teori motivasi menurut Taylor, Mayo, Maslow, dan James. Taylor dalam Stoner (1978) mengatakan bahwa untuk memotivasi para pegawai, para pimpinan harus memiliki sistem upah insentif dimana makin banyak mereka produksikan, makin banyak pula mereka memperoleh upah. Menurut Taylor, pegawai itu pada hakekatnya malas; hanya dengan janji finansial mereka termotivasi untuk melaksanakan pekerjaan. Tetapi hendaknya perlu diingat bahwa kejadian ini hanyalah sementara terutama bila efisiensi naik dansifatnya hanyalah sementara terutama bila efisiensi naik dan banyak pegawai terputus hubungan kerjanya, tinggal akan mencari kelangsungan kerja.
738
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap (Akhmad Fydayeen)
Kinerja Kinerja karyawan mengacu pada prestasi seseorang yang diukur berdasarkan standar dan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. Pengelolaan untuk mencapai kinerja sumber daya manusia tinggi dimaksudkan guna meningkatkan perusahaan secara keseluruhan (Fuad, 2008:87). Soeprihantono (1988:93) mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standard, target/sasaran/kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja merupakan hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai, 2004:42). Menurut Mangkunegara (2007:164), kinerja diartikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut diatas, dapat disimpulkan definisi kinerja sebagai hasil dari pelaksanaan suatu pekerjaan, baik yang bersifat fisik/mental maupun non fisik/non mental yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan karyawan selama suatu periode waktu tertentu. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, tabel, grafik, atau tampilan lainnya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan nyata tentang kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Karena populasi pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda tidak banyak, maka seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian sehingga metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Metode Sensus. Teknik Analisis Data Analisis Regresi Linier Berganda Sedangkan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda dan secara keseluruhan data dianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS for Windows. Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah :
Y a b1 X 1 b2 X 2
739
eJournal Administrative Reform, Volume 4, Nomor 3, 2016: 735-747
Koefisien Determinasi (R2) Menilai koefisien determinasi yang digunakan untuk mengetahui ketepatan model yang dipakai, yang dinyatakan dengan beberapa persen variabel dependen (terikat) dijelaskan oleh variabel independen (bebas) di dalam model regresi. Uji F (Uji Serentak) Uji F (F test) digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis yang diajukan untuk uji F adalah :
H1 H : b1 b2 0 H a : b1 b2 0 Uji simultan dilakukan dengan membandingkan fhitung dengan ftabel atau sign f (dengan sebesar 5%. Jika nilai fhitung > ftabel atau sign f < 5%, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independent (X1, X2, dan X3) secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependent (Y) atau Ho ditolak dan Ha diterima. Uji t (Uji Parsial) Uji t (t-test) dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel dependent (terikat) dengan tingkat kesalahan 5%. Pengujian nilai t dilakukan dengan formula sebagai berikut :
t h itu n g
bi SE
Keterangan : bi = Koefisien regresi SE = Standar error untuk koefisien regresi bi Hipotesis yang digunakan untuk uji t adalah : H2 - Ho : b1 = 0 Ha : b1 0 - Ho : b2 = 0 Ha : b2 0 dst Kriteria pengujian untuk t test (uji t) : Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai thitung masing-masing koefisien regresi dengan ttabel atau sign t dengan 5%. Jika thitung > ttabel atau sign t < 5% maka keputusannya adalah menolak H0 dan menerima Ha.
740
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap (Akhmad Fydayeen)
Analisis Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda, diperoleh data analisis dengan menggunakan program SPSS for Windows mengenai Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda dapat dilihat pada tabel1. dibawah ini : Tabel 1 Hasil Analisis Pengujian Statistik Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda.
Model
R
Model Summaryb Std. Change Statistics Error R Adjusted R F of the Square R Square Square Chang df1 df2 Estimat Change e e
Durbin Sig. F Watso Change n
d ,261a ,068 -,017 ,49401 ,068 ,801 2 22 ,461 1,942 i 1 m a. e Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan b. n Dependent Variable: Kinerja s Untuk menguji variabel bebas, yaitu Kepemimpinan (X1) dan Motivasi i Kerja (X 2) terhadap Kinerja (Y) maka dilakukan uji F dengan hasil seperti pada o n tabel 2. berikut ini : Tabel 2. 0 Hasil Uji Simultan Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda ANOVAb Sum of df Mean Square Squares 1 Regression ,391 2 ,196 Residual 5,369 22 ,244 Total 5,760 24 a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja Model
F ,801
Sig. ,461a
Dari uji anova atau Ftest menunjukkan besaran F hitung sebesar 0,801 lebih kecil dari F tabel 3,39 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 5%. Artinya secara simultan variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) 741
eJournal Administrative Reform, Volume 4, Nomor 3, 2016: 735-747
berpengaruh terhadap Kinerja (Y) pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Selanjutnya secara parsial koefisien regresi yang dihasilkan dari kedua variabel seperti pada tabel 3. berikut ini : Tabel 3. Hasil Uji Parsial Variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja (Y) Pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda Coefficientsa Model
B 1 (Constant) Kepemimpinan Motivasi Kerja
Standar dized Coeffic ients
Unstandardized Coefficients
4,037 ,230 -,102
Std. Error 1,308 ,202 ,198
t
Sig.
Beta
,235 -,106
3,087 1,140 -,513
,005 ,267 ,613
95,0% Confidence Interval for B Lower Bound 1,325 -,189 -,512
Correlations
Upper ZeroBound order 6,750 ,648 ,238 ,309 -,113
Parti al
Part
,236 -,109
,235 -,106
Collinearity Statistics Toleran ce ,999 ,999
a. Dependent Variable: Kinerja Hubungan fungsional antara variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) pada pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda dapat diperoleh persamaan regresinya sebagai berikut : Y = 4,037 + 0,230X1 + (-0,102X2) Selanjutnya hasil analisis korelasi variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda dapat dilihat pada tabel 4. berikut ini : Tabel 4. Hasil Analisis Korelasi Variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja (X3) Pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda.
Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
N
742
Correlations Kepemimpinan Motivasi Kinerja Kepemimpinan 1,000 ,033 ,238 Motivasi Kerja ,033 1,000 ,113 Kinerja ,238 ,113 1,000 Kepemimpinan . ,438 ,126 Motivasi Kerja ,438 . ,295 Kinerja ,126 ,295 . Kepemimpinan 25 25 25 Motivasi Kerja 25 25 25 Kinerja 25 25 25
VIF
1,001 1,001
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap (Akhmad Fydayeen)
Hasil analisis korelasi variabel Kepemimpinan (X1) terhadap terhadap Kinerja (Y) sebesar 1,000 sehingga hasil uji menunjukkan bahwa tingkat hubungan korelasi yang kuat, sedangkan besaran korelasi variabel Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) sebesar 0,033 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang rendah terhadap kinerja. Pembahasan Persamaan regeresi linier berganda variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) pada pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda dapat diperoleh persamaan regresinya sebagai berikut : Y = 4,037 + 0,230X1 + (-0,102X2) Nilai F hitung sebesar 0,801 lebih dari F tabel = 3,39 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 5%. Artinya secara simultan variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) berpengaruh secara bersama-sama terhadap Kinerja (Y) pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Sehingga berdasarkan hasil pembuktian tersebut maka menolak Ho dan menerima Ha, yang artinya ada pengaruh signifikan secara simultan dari variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) pada pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa uji t untuk Kepemimpinan (X 1) terhadap Kinerja (Y) dengan nilai t hitung sebesar 1,140 lebih kecil dari t tabel 2,060 atau signifikansi t = 0,260 lebih kecil daripada 5%, menunjukkan variabel Kepemimpinan (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y). Sedangkan uji t untuk Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y), dengan nilai t hitung sebesar (-0,513) lebih kecil dari t tabel = 2,060 atau signifikansi t = 0,613 lebih kecil daripada 5%, menunjukkan bahwa variabel Motivasi Kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y). Nilai koefisien regresi linier berganda keseluruhan variabel adalah positif, sehingga apabila terdapat dua variabel bebas (Kepemimpinan dan Motivasi Kerja) meningkat atau ditingkatkan maka akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda dengan cara melakukan pemeriksaan internal tentang pekerjaan pegawai/karyawan melalui berkas-berkas atau kertas kerja apakah sudah dilakukan dengan baik atau belum, pengamatan yang dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan secara langsung dengan tujuan untuk melihat apakah bawahan telah bekerja dengan baik, dan laporan tentang kegiatan/tugas yang diberikan oleh pimpinan apakah sudah dilaksanakan oleh bawahan dengan baik, dapat juga melalui laporan yang disampaikan bawahan tentang pekerjaannya secara lisan dengan berbicara langsung kepada pimpinan yang frekuensinya tergantung pada kebiasaan yang berlaku di Bagian Hukum Sekretariat Daerah kota Samarinda dan laporan tertulis
743
eJournal Administrative Reform, Volume 4, Nomor 3, 2016: 735-747
adalah memberikan laporan hasil pekerjaan kepada pimpinan pengamatan yang dibuat bawahan tentang hasil pekerjaannya secara tertulis. Berdasarkan hasil penelitian variabel-variabel dalam penelitian ini ternyata memberikan pengaruh positif terhadap kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda, hal ini dapat dilihat dari indikasi peningkatan kinerja pegawai, dimana pegawai suka bekerja keras dan dapat bekerja dengan baik dan apabila terdapat kerja diatas waktu normal selalu diterima, disamping itu pemanfaatan waktu sebaik mungkin untuk pekerjaan sehingga tidak menyianyiakan waktu untuk hal diluar pekerjaan, dan pegawai mau bekerjasama hal ini ditunjukkan dengan sikap saling membantu antar pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, serta pegawai dapat menjaga keharmonisan dengan rekan sesama pegawai. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel Motivasi Kerja (X2) pegawai sangat penting karena dengan mengetahui indikasi tersebut dapat menjadi tolok ukur bagi pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Selain itu tentu saja pimpinan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda mengharapkan pegawainya memiliki motivasi kerja yang tinggi agar dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan organisasi secara keseluruhan sebagai usaha atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas dilaksanakan menurut ketentuan dan sasaran yang hendak dicapai (Moekijat, 2000:54). Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi variabel Kepemimpinan (X1) dan variabel Motivasi Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja (Y) pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa uji t untuk variabel Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) dengan nilai t hitung sebesar (-0,513) lebih kecil dari t tabel 0,260 atau signifikansi t = 0,613 lebih kecil daripada 5%. Hal ini berarti bahwa variabel Motivasi Kerja (X2) memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja (Y) pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda sehinga hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa motivasi kerja merupakan salah satu cara yang digunakan oleh seorang pimpinan untuk melakukan pengendalian. Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis data apabila di komarasikan dengan penelitian Muhamad Noor (2013), yang berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja dan variabel motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. Hal ini dibuktikan secara uji statistik nilai R Square (R2) sebesar 0,442 yang berarti prestasi kerja pegawai diterangkan oleh variabel lingkungan kerja dan motivasi kerja sebesar 44,2 % dan sisahnya sebesar 55,8 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Secara deskriptif kedua variabel tersebut mempengaruhi prestasi kerja pegawai,
744
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap (Akhmad Fydayeen)
karena mempunyai nilai skor rata-rata di atas 3 atau termasuk dalam kategori cukup tinggi. Berdasarkan perbandingan tersebut, hal ini menunjukan terjadinya perbedaan hasil análisis yang dilakukan penulis dengan penelitian Muhamad Noor (2013). Menurut penulis, dalam kepemimpinan pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda sudah dapat dipastikan agar orang yang dipimpin melakukan suatu perbuatan kegiatan tertentu, faktor kebutuhan perlu diperhitungkan untuk dipenuhi. Kepemimpinan harus dilakukan dengan mengamati dan memahami tingkah laku orang yang dipimpin guna menemukan sebab yang menjadi pendorong (motivasi) tingkah laku tersebut. Untuk itu pimpinan harus mampu menjalin kerja sama dengan para bawahannya atau dengan kata lain pimpinan perlu adanya pengertian yang besar akan kebutuhan pegawai serta mengawasi tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Sementara itu apabila dikomparasikan dengan penelitian Eva Sri Handayani Pongtuluran (2014) yang berjudul Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Umum dan Protokol Sekretariat Kabupaten Kutai Timur yang bertujuan untuk menganalisa Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi kerja Pegawai Pada Bagian Umum dan Protokol Sekretariat Kabupaten Kutai Timur, diperoleh uji hipotesis dengan nilai t hitung terbesar dan tingkat signifikan terkecil adalah imbalan sehingga disarankan bagi pihak pimpinan Kantor Bagian Umum dan Protokol Setkab Kutim, hendaknya memperhatikan variabel Imbalan, karena merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap Prestasi Kerja Pegawai. Oleh sebab itu perlu mendapai perhatian khusus terhadap pengelolaan Imbalan agar dapat meningkatkan kesejahteraan hidup pegawai dan keluarganya, sehingga dapat mempengaruhi semakin baiknya prestasi kerja mereka. Menurut penulis, berdasarkan kedua komparasi tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang pimpinan harus mempunyai kemampuan dan keahlian dalam kepemimpinan sehingga mampu menggerakkan bawahannya kearah kesamaan tujuan dan pola kerja sama yang efektif dan efisien serta terciptanya kerja sama yang harmonis. Keberhasilan seorang pimpinan sangat tergantung pada kemampunnya dalam mengorganisir bawahannya sehingga tujuan yang telah di tetapkan akan dapat tercapai secara maksimal. Sedangkan sifat-sifat kepemimpinan yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah mempunyai visi dan misi kedepan, berwawasan luas dalam melihat segala kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh bawahan serta amanah dalam menjalankan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Dengan demikian pimpinan adalah orang-orang yang dapat mengajak orang lain untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan operasional melalui suatu proyek yang khas. Mereka akan mengambil keputusan, kebijaksanaan dan memiliki konsep dan wawasan masa depan. Agar tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai maka pimpinan juga harus dapat memenuhi kebutuhan pegawai secara material maupun
745
eJournal Administrative Reform, Volume 4, Nomor 3, 2016: 735-747
inmaterial. Kebutuhan inmaterial lebih bersifat pada hubungan individu dengan memberikan dukungan, perhatian dan membesarkan hati. Kesimpulan 1. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda antara lain adalah variabel nilai X1 (Kepemimpinan), X2 (Motivasi Kerja), dan Y (Kinerja). Dari ketiga variabel tersebut yang berpengaruh dominan dan positif adalah variabel Kepemimpinan, sedangkan variabel Motivasi Kerja menunjukkan pengaruh negatif terhadap Kinerja. Koefisien regresi yang dihasilkan dari estimasi pengaruh dari 2 variabel X1 dan X2 terhadap Y menghasilkan persamaan regresi Y = 4,037 + 0,230X1 + (-0,102X2) . Estimasi persamaan tersebut menunjukkan bahwa dampak pengaruh variabel yang diteliti menunjukkan pengaruh positif dan negatif. 2. Secara parsial variabel yang mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda adalah variabel Kepemimapinan. Dari kedua variabel tersebut variabel Kepemimpinan mempunyai respon pengaruh terbesar dari variabel lainnya. Pembuktian empirik menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai dengan nilai t hitung sebesar 1,140 lebih kecil dari t tabel 2,060 dengan signifikansi t = 0,260 lebih kecil daripada 5%. 3. Secara simultan pengaruh yang dijelaskan variabel Kepemimpinan sebesar 6,8%, sisanya yaitu 93,2% dijelaskan variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. Bukti bukti empirik menunjukkan F hitung sebesar 0,801 lebih kecil dari F tabel 3,39 pada tingkat signifikansi = 0,05 menunjukkan nilai 1,89, sehingga terbukti secara bersama-sama variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan bermakna terhadap Kinerja. Rekomendasi 1. Dengan adanya keterampilan dan kemampuan manajerial yang tinggi dari Pimpinan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda, maka akan tercipta motivasi kerja dari pegawai. Kepemipinan merupakan salah satu poin untuk menentukan pencapaian kinerja organisasi yang baik, tanpa adanya kepemimpinan yan baik sasaran dan tujuan dari program kerja yang telah ditentukan akan terkendala. 2. Motivasi kerja yang diberikan oleh Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda hendaknya yang bersifat positif dan membantu, sehingga dapat meningkatkan hubungan kerja yang baik dan akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Samarinda.
746
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap (Akhmad Fydayeen)
Daftar Pustaka Beer, James L, John M. Ivancevich dan James H. Donnelly Jr, 1995. Organizat ions : Behaviour, Structure and Process, McGraw-Hill Companies Inc, Boston. Danim, Sudarwan, 2002. Psikologi Kepegawaian dan Peran Pemimpin Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ramadhan. Bandung. Dharma, Agus. 1998. Manajemen Supervisi, Cetakan Kelima, Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Fuad , Mas’ud, 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan, Cetakan Ketujuh, Rajawali, Jakarta. Handoko, T. Hani., 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua, Cetakan Kesepuluh, BPFE-UGM, Yogyakarta. Handoko, T. Hani, 2007. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, BPFE-UGM, Yogyakarta. Katz, Lane, and Kahn, J. E., 2004. The Leaderships : Concept, Models and Approaches, Sage Publications, London. Lovelock, H. Christopher, 1992. Managing Service ; Marketing. Operations and Human Resources, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Mangkunegara, A.A., Anwar Prabu, 2007. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Refika Aditama, Bandung. Mangkunegara, A.A., Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung. Nitisemito, Alex. S. 1997. Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Noor, Muhamad, 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Samarinda. Pongtuluran, Eva Sri Handayani 2014. Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Umum dan Protokol Sekretariat Kabupaten Kutai Timur. Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Samarinda.
747