PENGARUH EDUKASI, SOSIALISASI, DAN HIMBAUAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MELAPORKAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara) Adetya Erlian Adiatma Siti Ragil Handayani Kadarisman Hidayat Program Studi Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya,
[email protected] ABSTRACT Personal tax compliance in the reporting of income tax SPT (Yearly of Income Tax Report) is a classic problem that must be faced, especially the Tax Office Primary North Malang. In the last four years (20112014), the realization of an individual taxpayer compliance reporting SPT are less than the number of individual taxpayers registered. This problems can be solved by tax officials consist of education, socialization, and appealed to taxpayer . Researcher uses questionnaire and distributed to 100 individual taxpayers that are registeed in Tax Office Primary North Malang . The questionnaire discusses about statement of tax compliance efforts. Simultaneous analysis result indicates that education, socialization, and appealed to taxpayer have a significant influences toward Yearly Tax Income Report Compliance. The result of partial research are education and appealed to taxpayer significantly influences Yearly Tax Income Report Compliance and show appealed to taxpayer is a dominant variable. Keywords : Education, Socialization, Appealed to taxpayer, Yearly Tax Income Report Compliance
ABSTRAK Kepatuhan wajib pajak Orang Pribadi dalam melaporkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan adalah masalah klasik yang harus dihadapi Kantor Pelayanan Pajak terutama Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara. Dalam empat tahun terakhir (2011-2014), realisasi kepatuhan wajib pajak orang pribadi melaporkan SPT Tahunan pajak Penghasilan lebih sedikit daripada jumlah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan upaya yang dilakukan oleh pegawai pajak dengan cara edukasi, sosialisasi, dan himbauan. Dan ketiga upaya diatas dijadikan dasar peneliti sebagai variabel bebas dan memberikan solusi dari salah satu upaya tepat dari peneliti sebagai pemecahan masalah. Peneliti menggunakan angket yang disebarkan kepada 100 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar yang berisi daftar pernyataan yang membahas tentang upaya kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian secara bersama-sama menunjukkan bahwa edukasi, sosialisasi, dan himbauan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Secara parsial menunjukkan variabel edukasi dan himbauan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, variabel yang dominan adalah variabel himbauan. Kata kunci: Edukasi, Sosialisasi, Himbauan, Kepatuhan SPT
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
1
PENDAHULUAN
pajak melaporkan kewajiban perpajakan salah
Keberlanjutan pembangunan nasional dan
satunya melaporkan SPT Tahunan dengan
perekonomian negara terus meningkat karena
beragam alasan baik menunda maupun tidak
adanya penerimaan negara.
Semakin besar
melaporkan pajak sama sekali. Pada tahun
penerimaan negara, tentu semakin banyak
tahun 2014, dimana dari 18,35 juta wajib pajak
fasilitas
disediakan
terdaftar
pemerintah (Direktorat Jenderal Pajak:2012).
publik
yang
dapat
sebanyak
Salah satu sumber penerimaan yang berpotensi
merealisasikannya. Jumlah tersebut terdiri dari
menambah
9,5 juta wajib pajak orang pribadi dan 500 ribu
penerimaan
negara
adalah
penerimaan pajak. Adanya penerimaan pajak yang
yang
wajib
10,78
menyampaikan juta
SPT,
wajib
pajak
wajib pajak badan (Waluyo:2015) .
besar, maka beban pemerintah untuk
Tingkat rasio penyampaian SPT berkaitan
membiayai program pembangunan nasional
dengan persoalan perpajakan yang berkembang
berkurang.
pesat
Penerimaan
pajak
dapat
dan
dinamis
tentu
upaya
dalam
ditingkatkan dengan perluasan basis pajak dan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
data yang akurat mengenai potensi pajak yang
pemasukan SPT Tahunan Pajak Penghasilan
dapat digali secara mendalam.
harus dipenuhi. KPP Pratama Malang Utara
Semakin bertambahnya waktu, keberadaan
akan
memperbaiki
pajak dirasa semakin penting karena digunakan
mungkin
untuk
sebagai
maksimal
serta
pembiayaan
pembangunan
negara,
pelayanannya
mendapatkan efektif
sebaik
hasil
dalam
yang
mencapai
sehingga setiap tahun pemerintah menetapkan
pelaporan target rasio kepatuhan penyampaian
target penerimaan maupun target kepatuhan
SPT Tahunan PPh. Berikut, disajikan daftar
wajib pajak semakin ditingkatkan. Hal ini
statistik pelaporan SPT Tahunan yang diterima
merupakan tekad bulat pemerintah yang ingin
KPP Pratama Malang Utara dalam 2 tahun
mewujudkan masyarakat Indonesia menjadi
terakhir.
masyarakat yang sadar pajak. Pajak diwujudkan
Tabel
demi
melanjutkan
pembangunan
nasional
1:
Daftar
Malang Utara.
mencapai
No
diharapkan,
pemerintah
nasional melalui
yang
Direktorat
1
Jenderal Pajak (DJP) bekerja keras dan berpikir bagaimana cara memberikan pelayanan kepada masyarakat atau wajib pajak agar hasil yang diharapkan adalah baik dan memuaskan sesuai dengan
SPT
2
Uraian Jumlah WP OP Terdaftar Jumlah WP OP yang lapor
2013
2014
69.256
73.589
33.371
40.527
Sumber: KPP Pratama Malang Utara (2015) Tabel di atas menjelaskan bahwa, pada tahun
perpajakan
2013 dari 69.256 wajib pajak orang pribadi yang
masyarakat atau wajib pajak
terdaftar di KPP Pratama Malang Utara , 33.371
standarisasi
dengan tujuan
pelaporan
Tahunan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
menuju kemandirian bangsa. Singkatnya, untuk pembangunan
statistik
pelayanan
dapat menikmati hasil pajak melalui program
wajib
pembangunan
tercapainya
Tahunan. Begitupula di tahun 2014, KPP
penerimaan pajak, pemerintah melalui DJP
Pratama Malang Utara menerima wajib pajak
melakukan
memberikan
baru orang pribadi dan menjadi 73.589 wajib
pelayanan sekaligus pengawasan dengan cara
pajak yang menjadi tanggung jawab, 40.527
yang berbeda setiap tahun kepada wajib pajak,
diantaranya
agar menghitung dengan benar dan melaporkan
perpajakannya. Dari keterangan tersebut, tidak
besarnya pajak yang harus dibayar melalui
semua wajib pajak yang terdaftar di KPP
sarana atau formulir yang disediakan oleh DJP
Pratama
(Ekawati,2008:4). Sarana dan formulir tersebut
Tahunannya, sehingga menjadi suatu tugas KPP
adalah
Pratama
Surat
tersebut. inovasi
Demi
terbaru
Pemberitahuan
(SPT),
dalam
pajak
diantaranya
telah
Malang Malang
lapor
melapor
Utara Utara
SPT
memenuhi
pencapaian
wajib pajak
melaporkan
terhambat. Tidak tercapainya pelaporan SPT ini
penghitungan dan/atau pembayaran pajak objek
disebabkan pengetahuan wajib pajak rendah.
pajak dan/atau harta dan kewajiban sesuai
Dalam Nurmantu (2005:32) semakin tinggi
dengan
perundang-
pendidikan wajib pajak maka semakin mudah
Namun, tak semuanya
pula bagi mereka untuk memahami peraturan
berjalan dengan baik karena tidak seluruh wajib
perpajakan. Sehingga, pendidikan terkait pajak
ketentuan
undangan perpajakan.
untuk
peraturan
rasio
kewajiban
melaporkan untuk
SPT
Mardiasmo (2011:31) SPT adalah surat yang oleh digunakan
tingkat
telah
penerimaan
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
2
SPT
dapat
membantu
meningkatkan
kepatuhan
Sosialisasi
wajib pajak. Lalu, terbatasnya fiskus yang ada
memberikan
(jumlah pegawai KPP Pratama Malang Utara
pembinaan
sebanyak 79 orang), serta luasnya cakupan
wajib pajak mengenai segala sesuatu yang
wilayah yang menjadi tanggung jawab kerja
berhubungan dengan perpajakan (Basalamah
KPP Pratama Malang Utara.
,2004:196). Fiskus mengupayakan sosialisasi
Kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT
mempunyai
meningkatkan rendahnya
posisi
adalah
upaya
untuk
pengertian,informasi,
dan
kepada
suatu
masyarakat
khususnya
kepada masyarakat dengan beberapa kegiatan
strategis
dalam
yang
pajak.
Tinggi
penyelenggaraan suatu kegiatan, cara sosialisasi
tentu
kepada masyarakat, dan media sosialisasi cetak
penerimaan penyampaian
SPT
berimplikasi pada tinggi rendahnya pajak yang diterima. Pengkajian terhadap usaha yang dapat
dilakukan
diantaranya
penyuluhan,
maupun elektronik. Fiskus
melakukan upaya-upaya himbauan
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak untuk
baik secara persuasif dan represif/aktif. Upaya
menyampaikan SPT tahunan perlu diperhatikan
persuasif berupa himbauan pelunasan melalui
yang
dapat
telepon maupun surat yang dikirim ke wajib
meningkatkan penerimaan pajak. Upaya-upaya
pajak. Sedangkan upaya himbauan aktif adalah
yang dilakukan fiskus untuk meningkatkan
upaya
kepatuhan wajib pajak dalam tugas dan fungsi
merupakan salah satu bentuk penagihan pajak
pokok yang dilakukan di Kantor Pelayanan
dengan serangkaian tindakan menegur atau
Pajak
memperingatkan
pada
akhirnya
diantaranya
diharapkan
edukasi,
sosialisasi,
law
enforcement,
law
enforcement
agar wajib pajak melunasi
himbauan. Dari masing-masing upaya tersebut
utang pajak dan biaya penagihan pajak. DJP
memiliki
menunjuk Account Representative (AR) untuk
dasar
hukum
tersendiri,
edukasi
memiliki dasar hukum SE-94/PJ/2010 tentang
melaksanakan
tata cara pelaksanaan pembinaan, edukasi, dan
konsultasi dalam upaya penggalian pajak. Salah
pelayanan kepada wajib pajak baru, sosilisasi
satu bentuk pengawasan yang dilakukan DJP
perpajakan
terhadap Wajib Pajak adalah melalui aktivitas
98/PJ/2011
memiliki tentang
dasar
hukum
pedoman
SE-
penyusunan
fungsi
pengawasan
dan
himbauan (subagiyo, 2014:4).
rencana kerja dan laporan kegiatan penyuluhan perpajakan
unit
vertikal
di
lingkungan
direktorat jenderal pajak, sedangkan himbauan pajak memiliki dasar hukum PER-170/PJ/2007 tentang
tata
cara
pelaksanaan
konseling
KAJIAN PUSTAKA PAJAK Menurut Mardiasmo (2011:1), definisi pajak adalah
“iuran
rakyat
kepada
kas
negara
(yang
dapat
terhadap wajib pajak sebagai tindak lanjut surat
berdasarkan
himbauan.
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa–timbal
Serta
bertanggungjawab
unit/seksi upaya
yang
edukasi
dan
undang–undang
(kontraprestasi),
yang
langsung
dapat
digunakan
untuk
sosialisasi adalah unit/seksi ekstensifikasi dan
ditunjukkan
penyuluhan.
membayar pengeluaran umum.”
Sedangkan,
bertanggungjawab
upaya
unit/seksi himbauan
yang
dan
yang
adalah
unit/seksi Pengawasan dan Konsultasi.
EDUKASI
Edukasi adalah upaya aktif yang dilakukan
Secara umum dapat dikatakan semakin tinggi
oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui pelatihan
tingkat pendidikan wajib pajak semakin mudah
mengenai
perundang-undangan
bagi mereka untuk memahami segal sesuatu
perpajakan dan pengisian SPT (SE-94/PJ/2010).
yang berhubungan dengan pajak termasuk
Suatu pendidikan disebut berkualitas dari segi
peraturan-peraturan
proses (yang juga sangat dipengaruhi kualitas
2005:32). Tidak semua wajib pajak memahami
masukannya)
peraturan perpajakan, bagi wajib pajak yang
peraturan
jika
proses
belajar-mengajar
perpajakan
(Nurmantu
berlangsung secara efektif. Logikanya, proses
sudah
pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan
diharapkan dapat memenuhi dan melaksanakan
produk
(Achmady,
kewajiban perpajakannya. Seperti melaporkan
1994:25). Edukasi terhadap Wajib Pajak dapat
SPT tepat waktu dan melaporkannya dengan
dilaksanakan melalui kelas pengisian SPT dan
baik dan benar.
yang
berkualitas
pula
memahami
peraturan
perpajakan
simulasi penghitungan pajak terutang.
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
3
SOSIALISASI Sosialisasi
HIPOTESIS adalah
memberikan
suatu
upaya
untuk
pengertian,informasi,
dan
pembinaan kepada masyarakat
khususnya
Sesuai dengan model hipotesis diatas maka susunan hipotesis penelitian ini adalah: H1 : Diduga
adanya
pengaruh
edukasi,
wajib pajak mengenai segala sesuatu yang
sosialisasi, himbauan secara bersama-
berhubungan dengan perpajakan (Basalamah
sama
Fiskus
,2004:196).
terus
mengupayakan
sosialisasi kepada masyarakat dengan beberapa kegiatan
yang
dilakukan
terhadap
kepatuhan
dalam
melaporkan SPT Tahunan. H2 : Diduga
diantaranya
adanya
sosialisasi,
pengaruh
himbauan
edujkasi,
secara
parsial
penyuluhan, penyelenggaraan suatu kegiatan,
terhadap kepatuhan dalam melaporkan
cara sosialisasi kepada masyarakat, dan media
SPT Tahunan.
sosialisasi cetak maupun elektronik. METODE PENELITIAN HIMBAUAN
Jenis penelitian yang digunakan peneliti
Fiskus berusaha meningkatkan kepatuhan wajib
pajak
secara
sukarela
melalui
cara
adalah jenis penelitian penjelasan (Explanatory Research)
dengan
pendekatan
kuantitatif
himbauan. Berdasarkan surat edaran direktur
(Sugiyono,2008:10).
jenderal pajak nomor SE-28/PJ/2012 Target Rasio
dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Pembetulan SPT Tahunan Pajak Penghasilan
Malang Utara, Jl JA Suprapto 29-31 Malang.
Berbasis Profil Wajib Pajak Pada Tahun 2012
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
tujuan himbauan adalah untuk pengawasan dan
wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama
pelaksanaan penggalian potensi pajak berbasis
Malang Utara dan penelitian ini menggunakan
profil wajib pajak melalui kegiatan himbauan
teknik pengambilan sampel purpossive sampling
penyampaian SPT Tahunan dan bertujuan
(Sugiyono,
memantau perkembangan pencapaian target
dengan menggunakan model analisis linier
rasio himbauan penyampaian SPT Tahunan oleh
berganda (Sarwono, 2006:79).
Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
Lokasi
2011:80).
penelitian
Pengujian
dilakukan
Pajak
(Kanwil DJP) dan Kantor Pelayanan Pajak
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(KPP).
Hasil Regresi Linier Berganda
KEPATUHAN PERPAJAKAN
Tabel 2: Hasil Regresi Linier Berganda
Derajat atau tingkat kepatuhan dapat diukur
Variabel
Koefisien regresi (B)
Constant Edukasi Sosialisasi
-0,127 ,239 ,087
dari adanya tax gap, yaitu perbedaan antara apa yang tersurat dalam aturan perpajakan dengan apa yang dilaksanakan oleh seorang wajib pajak.(James and Alley dalam Hamonangan,
t.hitung
Sig.
Keputusan terhada p H1
3,367 1,830
,001 ,070
7,745
,000
Signifikan Tidak signifik an Signifikan
2012:84) MODEL HIPOTESIS Edukasi Kepatuhan Sosialisasi
Melaporkan SPT
ini
Himbauan ,583 N = 100 R = ,825 R2 = ,680 Adjusted R2= ,670 F hitung = 68,032
Sumber: Data Diolah (2015) Berdasarkan tabel 2 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Y= -0,127 + 0,239X1 + 0,087X2
Himbauan
Keterangan: : uji secara bersama-sama : uji secara parsial Gambar1. Model Hipotesis Sumber: data diolah (2015)
+0,583X3 + e. Interpretasi persamaan di atas adalah: a. Arti konstanta negatif (-0,127) adalah apabila tidak ada upaya edukasi, sosialisasi, dan himbauan maka tingkat kepatuhan wajib pajak menurun. b. Nilai koefisien untuk variabel edukasi (X1) sebesar 0,239. Hal ini berarti semakin baik
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
4
edukasi pajak yang dilakukan pegawai pajak
sig. α < 5% (0,070 >0,05), maka dapat
maka kepatuhan wajib pajak meningkat.
disimpulkan bahwa secara parsial variabel
c. Nilai koefisien untuk variabel sosialisasi (X2)
sosialisasi (X2) tidak berpengaruh signifikan
sebesar 0,087. Maksudnya, semakin sering
terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak
mengadakan
(Y).
sosialisasi
diselenggarakan, pajak
maka
meningkat
yang
kepatuhan
walaupun
wajib
dampaknya
tidak signifikan. 0,583.
melakukan pegawai
Artinya,
himbauan
pajak
semakin yang
dengan
sering
dilakukan
mengirim
surat
himbauan langsung kepada wajib pajak maka
tingkat
sebesar
7,745dengan signifikansi
sebesar
0,000. Karena thitung> ttabel (7,745> 1,985) atau
d. Nilai koefisien untuk variabel himbauan (X3) sebesar
c. Variabel Himbauan (X3) memiliki nilai thitung
kepatuhan
wajib
pajak
meningkat dan berdampak signifikan.
sig. α < 5% (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Himbauan
(X3)
berpengaruh
signifikan
terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Hasil dari uji parsial ini dapat diketahui variabel manakah yang paling dominan dengan melihat koefisiensi beta yang terbesar yaitu ada
Uji Hipotesis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi diperlukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas Edukasi (X1) , Sosialisasi (X2), dan Himbauan (X3) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y) yang merupakan variabel terikat,. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0,680 atau 68% yang artinya bahwa variabel terikat Kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh 68% variabel Edukasi (X1) , Sosialisasi (X2), dan Himbauan (X3). Sedangkan sisanya yaitu 32 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti.
pada variabel Himbauan (X3) dengan nilai Unstandardized Coefficients sebesar 0,583. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi, sosialisasi, dan himbauan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan
Pajak
Pratama
malang
Utara.
Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel yang digunakan di dalam penelitian dan seluruh variabel berpengaruh secara signifikan yaitu
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hal
tersebut berdasarkan pengujian perbandingan Fhitung> Ftabel = 68,032 > 3,090 dan memiliki nilai
Uji F (Uji Bersama-sama) F,
signifikansi kurang dari α = 0,05 yang artinya
diperoleh nilai Fhitung sebesar 68,032. Nilai ini lebih
ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh yang
besar dari Ftabel (68,032> 3,090) dan nilai sig. F
besar terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
(0,000)
pada KPP Pratama Malang Utara. Diantara
Berdasarkan
lebih
hasil
kecil
analisis
dari
α
Anova
(0,05).
Uji
Hal
ini
menunjukkan bahwa variabel Edukasi (X1) ,
ketiga
Sosialisasi (X2), dan Himbauan (X3)
Himbauan (X3) memiliki nilai koefisien beta
secara
variabel besar
yang
variabel
bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
lebih
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y).
sosialisasi dan edukasi yaitu 0,583. Hal ini menunjukkan
daripada
diujikan,
bahwa
koefisien variabel
variabel Himbauan
memiliki pengaruh paling dominan terhadap
Uji t (Uji Parsial) Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh
variabel Kepatuhan Wajib Pajak dibandingkan
hasil sebagai berikut:
dengan variabel bebas lain yaitu sosialisasi dan
a. Variabel edukasi (X1) memiliki nilai thitung
edukasi. Hasil ini berbeda antara penelitian
sebesar 3,367 dengan signifikansi sebesar
yang dilakukan oleh Dwi Sara Apriana (2014)
0,001. Karena thitung< ttabel (3,367 > 1,985) atau
dengan peneliti yang dilakukan sekarang karena
sig. α > 5% (0,001 > 0,05), maka dapat
perbedaan variabel terikat. Dalam penelitian
disimpulkan bahwa secara parsial variabel
dwi sara dalam uji parsial besarnya t hitung
edukasi
signifikan
variabel himbauan terhadap penerimaan pajak
terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak
sektor usaha real estat adalah 1, 051. Nilai thitung
(Y).
sebesar 1,051 menunjukkan thitung < ttabel (1,051 <
(X1)
berpengaruh
b. Variabel sosialisasi (X2) memiliki nilai thitung
2,037) yang berarti tidak terdapat pengaruh
sebesar 1,830 dengan signifikansi sebesar
antara variabel himbauan terhadap penerimaan
0,070. Karena thitung< ttabel (1,830<1,985) atau
pajak. Sementara dari nilai probabilitas Sig.
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
5
Variabel himbauan diketahui sebesar 0,301.
Wajib Pajak. Sehingga, dapat disimpulkan
Artinya variabel himbauan tidak berkontribusi
semakin sering
signifikan terhadap variabel terikat penerimaan
dilakukan pegawai pajak dengan mengirim
pajak (0,301>0,05). Sedangkan hasil penelitian
surat himbauan langsung kepada wajib pajak
ini menunjukkan bahwa himbauan
maka tingkat kepatuhan wajib pajak meningkat
adalah
variabel yang paling dominan dibandingkan dengan
variabel
Hasil pengujian Koefisien determinasi (R2)
kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien
dibuktikan bahwa pengaruh edukasi, sosialisasi,
beta sebesar 0,624.Hasil dari penelitian tersebut
dan himbauan terhadap kepatuhan wajib pajak
mendukung hasil dari peneliti lakukan.
adalah 0,680 atau
uji
lainnya
dan berdampak signifikan.
terhadap
Hasil
bebas
melakukan himbauan yang
hipotesis
secara
68% yang artinya bahwa
individu
keragaman Kepatuhan Wajib Pajak dapat diatasi
menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel
dan dipengaruhi oleh 68% variabel edukasi,
edukasi (X1) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
sosialisasi, dan himbauan. Sedangkan sisanya
(Y) menunjukkan 3,367, berarti thitung > ttabel (3,367
sebesar 32% dipengaruhi oleh faktor lain
>1,985), memiliki tingkat signifikansi sebesar
maupun upaya lain diluar pembahasan ini.
0,001, karena tingkat signifikansi lebih kecil daripada 0,05 maka membuktikan edukasi
KESIMPULAN DAN SARAN
berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan
Kesimpulan
Wajib Pajak. Sehingga, dapat disimpulkan
Penelitian ini membahas tentang pengaruh
semakin baik edukasi pajak yang dilakukan
edukasi, sosialisasi, dan himbauan terhadap
pegawai pajak dengan melakukan penyuluhan
kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT
secara langsung dalam kelas pajak dengan
Tahunan Pajak Penghasilan di KPP Pratama
mengundang wajib pajak, berperan aktif dalam
Malang Utara dengan menyebar 100 kuesioner
pelaksanaan kelas pajak, membimbing wajib
kepada wajib pajak orang pribadi yang terdaftar
pajak dam menghitung pajak dan mengisi SPT
menjelaskan bahwa:
maka kepatuhan wajib pajak meningkat. Hasil
uji
hipotesis
Berdasarkan hasil analisis Anova Uji F,
individu
diperoleh nilai Fhitung sebesar 68,032. Nilai
menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel
ini lebih besar dari Ftabel (68,032> 3,090) dan
sosialisasi (X2) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
nilai sig. F (0,000) lebih kecil dari α (0,05).
(Y) menunjukkan 1,830, berarti thitung > ttabel (1,830
Hal
<1,985), memiliki tingkat signifikansi sebesar
Edukasi
0,070, karena tingkat signifikansi lebih besar
Himbauan (X3)
daripada 0,05 maka membuktikan sosialisasi
memiliki
tidak
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y).
berpengaruh
Kepatuhan
Wajib
berpengaruh
secara
1.
signifikan Pajak.
signifikan
terhadap
Sosialisasi
dapat
tidak
disimpulkan
bahwa wajib pajak orang pribadi yang terdaftar
2.
ini
menunjukkan (X1)
,
bahwa
Sosialisasi secara
pengaruh
variabel
(X2),
dan
bersama-sama
yang
signifikan
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh hasil sebagai berikut: a. Variabel
edukasi
(X1),
bahwa
secara
di KPP Pratama Malang Utara adalah tergolong
parsial variabel edukasi (X1) berpengaruh
wajib pajak patuh. Logikanya, dalam ilmu
signifikan terhadap variabel Kepatuhan
manajemen sumberdaya manusia pengaruh gaji
Wajib Pajak (Y).
tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja
b. Variabel sosialisasi (X2), bahwa secara
karyawan, mengapa demikian? penyebab atau
parsial variabel sosialisasi (X2) tidak
kemungkinan besar karyawan tersebut adalah
berpengaruh signifikan terhadap variabel
karyawan
Kepatuhan Wajib Pajak (Y).
yang
kaya
sehingga
gaji
yang
diperlukan tidak berdampak/efek.
c. Variabel Himbauan (X3) bahwa secara
Hasil uji hipotesis secara individu menunjukkan
parsial
bahwa nilai thitung untuk variabel himbauan (X3)
berpengaruh signifikan terhadap variabel
terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Hasil dari uji
Kepatuhan
Wajib
Pajak
(Y)
variabel
ini
dapat
Himbauan
diketahui
(X3)
menunjukkan 7,745, berarti thitung > ttabel 7,745
parsial
>1,985), memiliki tingkat signifikansi sebesar
manakah yang paling dominan dengan
0,000, karena tingkat signifikansi lebih kecil
melihat koefisiensi beta yang terbesar
daripada 0,05 maka membuktikan himbauan
yaitu ada pada variabel Himbauan (X3)
berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan
dengan nilai koefisiensi beta sebesar
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
6
variabel
3.
0,624.Jadi
dapat
variabel
yang
disimpulkan paling
bahwa dominan
Peneliti Selanjutnya
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini
mempengaruhi variabel Kepatuhan Wajib
sangat
Pajak adalah variabel Himbauan (X3).
selanjutnya yang berminat untuk melanjutkan
penting.
Karena
bagi
peneliti
Hasil pengujian Koefisien determinasi (R )
penelitian ini disarankan dapat menambah
dibuktikan bahwa keragaman Kepatuhan
variabel
Wajib Pajak dipengaruhi oleh 68% variabel
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dan
edukasi,
menggunakan teknik analisis yang berbeda,
2
sosialisasi,
dan
Sedangkan
sisanya
dipengaruhi
oleh
himbauan.
sebesar
faktor
lain
32% diluar
pembahasan ini.
penelitian
lain
yang
dapat
agar hasil yang diperoleh dapat bervariasi dan
lebih
berkembang
serta
menambah
wawasan. Misalnya, menambahkan variabel
Saran 1.
2.
bebas Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara Sebaiknya Kantor Pelayanan Pajak Pratama
maupun
variabel
terikat
dengan
pengujian yang berbeda dari penelitian ini yang menggunakan analisis linier berganda.
Malang Utara melakukan upaya himbauan
DAFTAR PUSTAKA
kepada wajib pajak secara kontinuitas agar
Achmady.Z.A, dkk. 1994. Kebijakan Publik &
kepatuhan meningkat dengan cara sering
Pembangunan.
melakukan
himbauan
mengirim
surat
Malang:
Fakultas
Administrasi
Universitas
himbauan langsung kepada wajib pajak maka
bekerja
dengan
tingkat kepatuhan wajib pajak meningkat dan
Malang.
sama
Ilmu
Brawijaya
Penerbit
IKIP
berdampak signifikan . Upaya berikutnya
Apriana, Dwi Sara. 2014. Pengaruh himbauan,
edukasi, meskipun SE-94/PJ/2010 tentang tata
konseling, dan pemeriksaan terhadap potensi
cara pelaksanaan pembinaan, edukasi, dan
penerimaan pajak sektor usaha real estat
pelayanan kepada wajib pajak baru di tahun
dalam era self assessment system. Skripsi
2015 ini tidak berlaku lagi bisa dijadikan
Universitas Brawijaya, Malang.
agenda bagi KPP Pratama Malang Utara
Basalamah, Anies S. 2004. Prilaku Organisasi
mendidik/mengedukasi wajib pajak karena
Memahami dan Mengelola Aspek Humaniora
menurut Nurmantu (2005:32) yaitu semakin
dalam
tinggi pendidikan wajib pajak maka makin
Usaha Kami.
mudah pula bagi mereka untuk memahami
Ekawati,
Organisasi.
Nisa.
2008.
Edisi
Tiga.
Upaya
Depok:
KPP
Dalam
Wajib
Pajak
peraturan perpajakan sehingga pendidikan
Meningkatkan
terkait pajak dapat membantu meningkatkan
Melaporkan SPT PPh Tahunan. Skripsi
kepatuhan Wajib Pajak. Kegiatan edukasi
Universitas Brawijaya, Malang.
yang
disarankan
oleh
peneliti
adalah
mendidik wajib pajak tentang tata cara penghitungan terutang
dan
besar
Pajak
mendidik
Penghasilan wajib
pajak
bagaimana cara mengisi Surat Pemberitahuan dengan suasana dan tema yang menarik. Serta, peneliti juga menyarankan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara tetap melakukan upaya sosialisasi dengan tujuan agar kepatuhan wajib pajak meningkat.
Berdasarkan
tabel
frekuensi
jawaban responden, kegiatan sosialisasi yang penulis
sarankan
adalah
memberitakan
perkembangan tentang pajak melalui surat kabar,majalah atau layanan masyarakat di televisi maupun radio. Dan saran berikutnya adalah menyebar kan brosur tentang pajak kepada wajib pajak.
Kepatuhan
Keuangan, Direktorat Jenderal Pajak Menteri. 2012.Sensus Pajak Nasional. www.pajak.go.id/content/sensus-pajaknasional diakses pada 28 Desember 2015. Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Nurmantu,Safri. 2005. Pengantar Perpajakan ed 3. Jakarta: Granit. Peraturan Dirjen Pajak PER-170/PJ/2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Konseling Terhadap Wajib Pajak Sebagai Tindak Lanjut Surat Himbauan. Rachmawati, An’nissa Dwi. 2014. Pengaruh Account Representative (AR) Terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi Universitas Brawijaya, Malang. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
7
Simanjuntak, Timbul Hamonangan dan Imam Mukhlis. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi. Depok: Raih Asa Sukses. Subagiyo, Eviany Kusmanasari. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Dalam Merespon Surat Himbauan Terhadap Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Skripsi Universitas Brawijaya, Malang. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor :SE-28/PJ/2012 tentang Target Rasio Pembetulan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Berbasis Profil Wajib Pajak Pada Tahun 2012. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-94/PJ/2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembinaan, Edukasi, Dan Pelayanan Kepada Wajib Pajak Baru. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-98/PJ/2011 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Dan Laporan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Unit Vertikal Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor :SE-28/PJ/2012 tentang Target Rasio Pembetulan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Berbasis Profil Wajib Pajak Pada Tahun 2012. Waluyo, Carolus Agus. 2015. Duh, kesadaran pelaporan
SPT
masih
rendah.www.nasional.kontan.co.id/news/ duh-kesadaran-pelaporan-spt-masihrendah. Diakses pada 28 Desember 2015. Widiastuti, Diani. 2014. Pengaruh Sosialisasi, Motivasi, dan Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi Universitas Brawijaya, Malang.
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
8