PENGARUH BONUS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya)
Oleh : TETEN BINA WIGUNA 103403092 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
[email protected] ABSTRAK The aims of research is finding out how (1) bonus on sales employee of PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya, (2) labour productivity on sales of PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya, (3) influence the bonus to improvement labour productivity of PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya. In this study the authors conducted a case study of PT. Sinar Sosro KP Taikmalaya. The method used in this research is descriptive method to determine how much influence a bonus to improvement labour productivity. The data collecting has done by observation, interview, documentation study and bibliography study. The data analysis technique to test the hypothesis, writer using the simple regression analysis, correlation coefficient analysis, and coefficient analysis of determination with the help software SPSS 17.0. The result of research shown that thestorey, (1) bonus given to employees who are able to sell goods exceeded the target set by the company, (2) with decent bonus given the sales employee work productivity can be improvement, (3) bonus have influence which significant to improvement labour productivity. Keyword : Bonus, Labour Productivity
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana, (1) pemberian bonus pada karyawan bagian penjualan PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya, (2) produktivitas kerja karyawan bagian penjualan PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya, (3) pengaruh bonus terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan bagian penjualan PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kasus pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bonus terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi dokumentasi serta studi kepustakaan. Dalam menguji hipotesis, penulis menggunakan alat analisis regresi sederhana, analisis koefisien korelasi, dan koefisien determinasi dengan bantuan software SPSS 17.0. Hasil penelitian menujukan bahwa (1) pemberian bonus diberikan pada karyawan yang mampu menjual barang melebihi target yang telah ditentukan oleh perusahaan, (2) dengan diberikan bonus yang layak maka produktivitas kerja karyawan bagian penjualan dapat meningkat, (3) bonus berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Kata kunci : Bonus, Produktivitas Kerja Karyawan
PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini bangsa Indonesia sedang giat-giatnya memperbaiki pembangunan di berbagai bidang, khususnya pada bidang ekonomi, sebab krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah menghambat kelancaran kegiatan perekonomian nasional dan akibatnya kesejahteraan masyarakat menurun. Oleh karena itu pembangunan di bidang ekonomi sangat penting karena pembangunan di bidang ini merupakan proses perubahan yang terus menerus dilaksanakan secara bertahap dan berencana dalam usaha memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mungkin pada akhirnya produktivitas mereka dalam bekerja akan meningkat. Baik pemerintah maupun pelaku ekonomi dalam hal ini perusahaan perlu menyadari atas keadaan ini dan segera mengambil tindakan yang tepat untuk mengantisipasi dampak jangka panjangnya. Perusahaan berperan penting untuk kembali menggerakan roda perekonomian, oleh karena itu perusahaan di tuntut untuk mengelola sumber daya yang dimilikinya secara optimal. Salah satu sumber daya
yang dimiliki perusahaan yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan perusahaan yaitu sumber daya manusia. Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan yang kegiatannya mendistribusikan barang merupakan salah satu sumber daya yang penting yang harus di perhatikan, sebab sumber daya manusia merupakan sumber daya yang akan menggerakan segala sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut. Perusahaan harus memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal, dalam arti bahwa unsur tersebut harus bisa memberikan tingkat produktivitas kerja yang optimal. Produktivitas perusahaan yang terus menerus meningkat merupakan salah satu tujuan utama setiap perusahaan agar perusahaan tetap survive dan bisa bersaing dengan
perusahaan-perusahaan
lain.
Peningkatan
atau
penurunan
tingkat
produktivitas perusahaan dapat di tentukan oleh meningkat atau menurunnya produktivitas tenaga kerja, karena tenaga kerja yang produktif hanya akan dimiliki jika perusahaan mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja baik bersifat materi maupun non materi. Untuk memotivasi supaya produktivitas tenaga kerja meningkat salah satunya bisa dilakukan dengan cara memberikan bonus. Bonus merupakan suatu rangsangan bagi tenaga kerja untuk bisa memenuhi kebutuhan keuangannya yang tidak mungkin diperolehnya jika tidak bekerja pada perusahaan tersebut. Tenaga kerja akan lebih termotivasi untuk mendapatkan bonus atas sesuatu yang telah mereka kerjakan. Sebaliknya apabila tenaga kerja tidak dapat memenuhi target yang telah ditetapkan perusahaan maka mereka akan mendapatkan sanksi atau hukuman. Begitu pula dengan PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya dengan harapan agar produktivitas tenaga kerjanya meningkat telah melaksanakan pemberian bonus terhadap tenaga kerja bagian penjualan. Dengan pemberian bonus tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi bagi tenaga kerja untuk lebih produktif, dan juga diharapkan senantiasa menjaga kesetiaannya pada perusahaan yang pada akhirnya akan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk ikut memajukan perusahaan.
Sedangkan bagi tenaga kerja, penerimaan bonus dapat meningkatkan penghasilan yang dapat menimbulkan kepuasan serta merangsang semangat kerja bagi yang bersangkutan untuk berprestasi. Pemberian bonus yang dilaksanakan perusahaan diharapkan akan memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan berupa kenaikan tingkat produktivitas dari para tenaga kerja. Untuk pemberian bonus sendiri di PT.Sinar Sosro KP Tasikmalaya hanya memberikan kegiatan penjualan saja, yang di sesuaikan dengan target yang telah ditentukan perusahaan. Sedangkan bagian lainnya hanya mendapat tunjangantunjangan saja yang jumlahnya bervariasi. Bonus biasanya diberikan perusahaan kepada para tenaga kerja yang menjual produk di atas standar yang telah ditentukan perusahaan. Sistem pemberian bonus masing-masing perusahaan berbeda-beda, hal ini tergantung dari kebijakan perusahaan itu sendiri. Dan juga apabila tenaga kerja memandang bonus tidak memadai, seperti pemberian bonus tidak sesuai dengan hasil pekerjaan, maka pelaksanaan perkerjaan, motivasi, dan perasaan puas akan menurun. Penulis tertarik melakukan penelitian di PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya dengan alasan PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan teh pertama di Indonesia dan di Dunia yang sukses mengolah minuman ringan (Soft drink) teh, salah satu produk yang dihasilkan ialah teh dalam kemasan botol dengan merk Teh Botol Sosro. Oleh sebab itu permasalahan sekarang PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya belum mengetahui secara pasti apakah bonus yang telah di berikan oleh perusahaan mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerjanya, hal ini ingin diketahui karena seandainya pemberian bonus tidak mempengaruhi terhadap produktivitas, maka merupkan suatu kerugian bagi perusahaan. Karena bonus yang dikeluarkan perusahaan selama ini cukup besar.
OBJEK PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian tentang pemberian bonus terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda Km 03 By Pass Tasikmalaya. Penelitian perusahaan ini dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut memiliki data-data yang diperlukan berkaitan dengan perhitungan bonus terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai perusahaan yang dijadikan subjek dalam penelitian ini, penulis akan menyampaikan sejarah singkat perusahaan, aktivitas perusahaan secara umum serta struktur organisasi sebagai hasil dari observasi dan wawancara serta membaca literatur yang ada diperusahaan.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Mohammad. Nazir, 2003 : 54) Menggunakan pendekatan studi kasus yaitu penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas, subjek penelitian dapat individu, kelompok, lembaga, masyarakat. (Mohammad. Nazir, 2003 : 56)
Prosedur Pengumpulan Data Menurut Nazir (2003 : 328) menyatakan : Bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian, data yang dikumpulkan dapat berupa angka-angka,
keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah data primer dan sekunder. 1) Data Primer (Primary Data) Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer yang dikumpulkan berupa data tentang pemberian bonus di bagian penjualan PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya. 2) Data sekunder (Secondary Data) Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder yang dikumpulkan berupa buku teks, buku pegangan, majalah, artikel surat kabar serta sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data 1. Penelitian lapangan (Field Research) Dalam teknik penelitian lapangan, penulis meninjau secara langsung objek penelitian untuk
memperoleh data primer. Tujuan dari penelitian lapangan ini
adalah untuk memperoleh data yang akurat, dengan cara: a. Wawancara (interview) Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Teknik wawancara dilakukan karena peneliti memerlukan komunikasi dengan pihak yang memberikan informasi. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara tatap muka (face to face interview) antara peneliti yang memberikan pertanyaan secara lisan dengan pemberi informasi yang menjawab pertanyaan secara lisan yang dilakukan di tempat bekerja pemberi informasi.
b. Dokumentasi Dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian, dimaksudkan sebagai cara pengumpulan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-bagian yang penting dari berbagai risalah resmi. Dokumentasi dilakukan dengan cara melihat catatan atau dokumen seperti laporan keuangan publikasi. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder, dengan cara membaca dan mempelajari literature atau sumber yang relevan dengan fokus penelitian. Data sekunder digunakan sebagai pembanding yang mendukung dalam pembahasan, sehingga penulis dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
Teknik Analisis Data Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdapat dua variabel dimana diantaranya ada satu Variabel Bebas (Independent Variable) yaitu Bonus dan Variabel Terikat (Dependent Variable) yaitu Produktivitas Kerja Karyawan. Teknik yang digunakan dalam analisis data tersebut adalah analisis regresi, analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Analisis Regresi
Yaitu untuk mengukur hubungan fungsional antara variabel bonus (X) terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan (Y), dengan rumus: Y=a+bX Dimana: Y = produktivitas kerja karyawan bagian penjualan a = Konstanta b = Koefisien garis regresi X = bonus
Adapun mencari nilai a dan b didapat dengan rumus :
a=
b=
(
)(
) (
(
(
) (
)
)(
)
) ( (
)(
) (
)
)
( Sudjana, 1997:204) Keterangan : X = Bonus penjual Y = Produktivitas kerja a = Nilai produktivitas apabila tidak mengeluarkan bonus penjual (konstanta) b = Koefisien regresi n = Jumlah sample
Analisis Korelasi
Yaitu untuk mengukur derajat hubungan antara korelasi variabel X dengan variabel Y, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : r=
( {{ (
} (
) (
)(
) }{ (
) ) (
) }
(Sudjana, 1997:205)
Dimana : r = koefisien korelasi n = jumlah periode yang diteliti Untuk dapat memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi yang didapat dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat pada ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat (Sugiyono, 2007 : 216)
Koefisien Determinasi
Yaitu untuk mengetahui presentase pengaruh hubungan variabel X terhadap variabel Y, dapat digunakan rumus : Kd = r2 x 100 % (Sudjana, 1997:247)
Dimana : Kd = koefisien determinasi
Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh X (bonus) terhadap Y (produktivitas kerja karyawan bagian penjualan) yang signifikan digunakan statistik uji t sebagai berikut: 1. Kriteria Uji hipotesis Ho : ρ = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan pemberian bonus terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan. Ha : ρ ≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan pemberian bonus terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan. 2. Uji signifikan dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel
thitung =
√ √
( Sudjana, 1997:259) Keterangan : r = Koefisien Korelasi t = Besarnya t hitung sebagai pembanding t table 3.
Menggunakan ttabel dengan derajat kebebasan (dk) n
2 pada tingkat
keyakinan sebesar 95% atau pada α = 0,05. 4. Kriteria Pengujian Terima Ha dan Tolak Ho jika thitung > ttabel Tolak Ha dan terima Ho jika t hitung ≤ ttabel PEMBAHASAN Dapat diketahui pemberian bonus PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya periode Januari 2013 sampai dengan Mei 2014 mengalami peningkatan dan penurunan, hal tersebut di sebabkan karena hasil penjualan mengalami fluktuasi (naik turun), dimana pemberian bonus sendiri tergantung dari hasil penjualan yang telah dicapai. Pemberian bonus tertinggi diperoleh PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya pada bulan September 2013 sebesar Rp. 18.500.000,00. Sedangkan pemberian bonus terendah diperoleh PT. Sinar sosro KP Tasikmalaya pada bulan Januari 2013 sebesar Rp. 10.300.000,00. Pertumbuhan bonus pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya yang paling tinggi terjadi pada bulan Agustus 2013 yaitu sebesar Rp. 5.400.000,00 atau naik sebesar 46% dari Rp. 11.800.000,00 pada bulan Juli 2013 menjadi Rp. 17.200.000,00 pada bulan Agustus 2013. Perubahan bonus tersebut merupakan kontribusi dari pertumbuhan hasil penjualan sebesar 18,77% dari Rp. 1.643.349.992,00 pada bulan Juli 2013 menjadi Rp. 1.951.879.367,00 pada bulan Agustus 2013.
Pertumbuhan bonus ditopang dengan banyak terjualnya produk-produk dari PT. Sinar Sosro pada bulan tersebut.Selain itu banyak konsumen atau pelanggan – pelanggan yang membeli produk-produk PT. Sinar Sosro dengan jumlah banyak dari biasanya. Pertumbuhan bonus pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya yang paling rendah terjadi pada bulan Desember 2013 yaitu sebesar Rp. 500.000,00 atau hanya naik 4% dari Rp. 12.500.000,00 pada bulan November 2013 menjadi Rp. 13.000.000,00 pada bulan Desember 2013. Perubahan bonus yang rendah tersebut merupakan kontribusi pertumbuhan penjualan yang rendah sebesar Rp. 51.172.870,00 atau 3,15% dari Rp. 1.620.096.072,00 pada bulan November 2013 menjadi Rp. 1.671.268.942,00 pada bulan Desember 2013. Pertumbuhan bonus yang rendah tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penjualan yang rendah pada bulan tersebut, hal ini terjadi karena kurangnya konsumen yang membeli produk PT. Sinar Sosro pada bulan tersebut.
Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Sinar Sosro KP. Tasikmalaya Dapat diketahui tingkat produktivitas kerja karyawanPT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya dalam periode Januari 2013 sampai dengan Mei 2014 mengalami peningkatan dan penurunan, hal tersebut disebabkan oleh terjadinya perubahan pada dua komponen, yaitu hasil penjualan dan biaya yang dikeluarkan. Hasil penjualan dapat berubah disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena adanya persaingan dengan perusahaan lain yang memproduksi barang yang sejenis. Biaya bagian penjualan dapat berubah karena perubahan biaya transportasi dari kantor ke tempat konsumen. Tingkat produktivitas kerja karyawan tertinggi diperoleh PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya pada bulan September 2013 sebesar 7,589 % sedangkan tingkat produktivitas kerja karyawan terendah diperoleh PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya pada bulan Januari 2013 sebesar 5,510 %. Pertumbuhan tingkat produktivitas kerja karyawan pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya yang paling tinggi terjadi pada bulan Agustus 2013 sebesar 1,085 %
atau naik sebesar 18% dari 5,945 % pada bulan Juli 2013 menjadi 7,030 % pada bulan Agustus 2013. Perubahan tingkat produktivitas kerja karyawan tersebut merupakan kontribusi dari pertumbuhan hasil penjualan sebesar Rp. 308.529.375,00 atau 18,77% dari Rp. 1.643.349.992,00 pada bulan Juli 2013 menjadi Rp. 1.951.879.367,00 pada bulan Agustus 2013. Pertumbuhan tingkat produktivitas kerja karyawan pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya yang paling rendah terjadi pada bulan Desember 2013 sebesar 0,078 % atau hanya naik 2% dari 6,097 % pada bulan November 2013 menjadi 6,175 % pada bulan Desember 2013. Perubahan tingkat produktivitas kerja karyawan yang rendah tersebut merupakan kontribusi pertumbuhan penjualan yang rendah sebesar Rp. 51.172.870,00 atau 3,15% dari Rp. 1.620.096.072,00 pada bulan November 2013 menjadi Rp. 1.671.268.942,00 pada bulan Desember 2013. Pertumbuhan tingkat produktivitas yang rendah tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penjualan yang rendah pada bulan tersebut, hal ini terjadi karena
kurangnya konsumen yang
membeli produk PT. Sinar Sosro pada bulan tersebut, jadi bonus yang diterima oleh tenaga kerja pada bulan tersebut menurun dan tidak dapat mencukupi kehidupan yang layak.
Pengaruh Bonus Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Penjualan Berdasarkan perhitungan SPSS 17.0, nilai Koefisien Korelasi diperoleh r sebesar 0,781 berdasarkan tabel 3.2 yang berarti bahwa bonus mempunyai hubungan yang kuat terhadap produktivitas kerja karyawan, yaitu berada diantara 0,60 – 0,799. Sementara diperoleh Koefisien Determinasi setelah diolah dengan SPSS 17,0 diperoleh nilai R square = 0,610 atau 61%. Nilai tersebut menunjukan bahwa bonus mempunyai pengaruh sebesar 61% sedangkan sisanya yaitu sebesar 39% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti, diantaranya yaitu Tunjangan kesehatan jamsostek, bantuan sosial seperti : bantuan sosial yang diberikan pada waktu istri melahirkan, anak sakit atau keluarga meninggal.
Dengan tingkat keyakinana 95% (α = 5%), dan berdasarkan perhitungan SPSS 17.0 diperoleh thitung 4,845 dan nilai ttabel t1/2 α (n-2) atau t0,05(15) = 2,132 dimana thitung> ttabel (4,845 > 2,132). Sehingga terima Ha yang artinya bonus berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Sedangkan melihat tingkat signifikasi t = 0,000 < 0,05, artinya pengaruh tersebut signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bonus berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini disebabkan besarnya jumlah bonus pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya. Teori yang berkaitan dalam penelitian ini yaitu menurut Sondang P. Siagian (2009 : 99) mengemukakan bahwa “Insentif yang diberikan kepada karyawan yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produksi yang baku dapat terlampaui”. Hal ini diperkuat oleh pernyataan J. Ravianto (1998 : 38) yang menjelaskan “Pada tingkat upah yang cukup untuk memenuhi kehidupan yang layak maka produktivitas kerja mempunyai peluang untuk meningkat tinggi”. Penelitian sebelumnya sesuai dengan yang dilakukan oleh Dede Yusuf Hidayat (2011) yang menyimpulkan bahwa bonus mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan.
PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan datadata yang diperoleh dari PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya, maka dapat kesimpulan sebagai berikut : 1) Bonus diberikan pada karyawan yang mampu menjual barang melebihi target yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Pemberian bonus di PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya mengalami peningkatan dan penurunan, hal tersebut di
sebabkan karena hasil penjualan mengalami fluktuasi (naik turun), dimana pemberian bonus sendiri tergantung dari hasil penjualan yang telah dicapai. 2) Dapat diketahui tingkat produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya mengalami peningkatan dan penurunan, hal tersebut disebabkan oleh terjadinya perubahan pada dua komponen, yaitu hasil penjualan dan biaya yang dikeluarkan. Hasil penjualan dapat berubah disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena adanya persaingan dengan perusahaan lain yang memproduksi barang yang sejenis. 3) Berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan oleh penulis di PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya, maka hasil yang diperoleh menunjukan bahwa bonus berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Dimana penelitian penulis sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dede Yusuf Hidayat (2011) yang menyimpulkan bahwa bonus mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya yang menjadi tempat penelitian penulis, dan bagi penelitian selanjutnya tentang masalah yang diteliti. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut : 1) Bagi PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya Perusahaan sebaiknya perlu membuat evaluasi terhadap pemberian bonus yang telah dilaksanakan, seperti mengevaluasi apakah pemberian bonus dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Perusahaan perlu mengevaluasi jika
pemberian
bonus
dan
produktivitas
sewaktu-waktu
mengalami
penurununan. Sehingga pada akhirnya tujuan utama perusahaan dapat tercapai.
2) Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
bonus
berpengaruh
terhadap
produktivitas kerja karyawan. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih mengembangkan penelitian yang telah ada baik dengan menggunakan variabel yang sama dengan objek yang berbeda atau dengan menambahkan variabel yang lain.