PENGARUH BIAYA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Studi kasus pada Perusahaan Putra Madani, macaroni ABG) Oleh : SIGIT GUST PRANATA 083403034 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya insentif terhadap produktivitas tenaga kerja pada perusahaan Putra Madani (macaroni ABG) Cikoneng, Ciamis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verivikatif, Pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampel karena sesuai dengan pertimbangan tertentu yaitu ketersediaan data di perusahaan. Adapun sampel tersebut adalah data tentang laporan laba rugi dan laporan realisasi biaya tenaga kerja selama 8 tahun yaitu dari tahun 2005 sampai tahun 2012. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penelitian dokumentasi. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa Biaya Insentif berpengaruh positif terhadap produtivitas tenaga kerja pada perusahaan Putra Madani (macaroni ABG) Cikoneng, Ciamis. Akhirnya dengan mengacu pada kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: Perusahaan diharapkan dapat mengelola biaya insentif dengan lebih optimal, sistem biaya insentif yang digunakan perusahaan berdasarkan kinerja tim atau kelompok, perusahaan diharapkan memperhatikan faktor lain yang dinilai akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja misalnya dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan. Kata kunci : Biaya Insentif, Produktivitas Tenaga kerja
BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini dan dalam kondisi masyarakat sekarang, seringkali beberapa masalah yang menyebabkan banyak perusahaan mengalami kegagalan, baik yang disebabkan oleh ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun yang disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut, padahal harus diakui manusia adalah faktor penting yang turut menentukan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendaya gunaan sumber daya manusia yaitu orang-orang yang menyediakan tenaga, bakat kreativitas dan semangat bagi perusahaan serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional perusahaan. Untuk dapat mengikuti segala perkembangan yang ada dan tercapainya tujuan suatu perusahaan maka perlu adanya suatu motivasi agar pegawai mampu bekerja dengan baik, dan salah satu motivasi itu adalah dengan memenuhi keinginan-keinginan pegawai antara lain: gaji atau upah yang baik, pekerja yang aman, suasana kerja yang kondusif, penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, pimpinan
yang adil dan bijaksana, pengarahan dan perintah yang wajar, organisasi atau tempat kerja yang dihargai masyarakat atau dengan mengupayakan insentif yang besarannya proporsional dan juga bersifat progresif yang artinya sesuai dengan jenjang karir, karena insentif sangat diperlukan untuk memacu kinerja para pegawai agar selalu berada pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masing-masing. Dengan menurunnya produktivitas dan semangat kerja pegawai maka insentif perlu ditingkatkan untuk menunjang kinerja pegawai dalam meningkatkan hasil produksi. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan PD. Putra Madani (Macaroni ABG) Cikoneng Ciamis dalam hal kompensasi dan insentif yaitu banyaknya jenis produksi yang ditawarkan dari
PD. Putra Madani (macaroni ABG) Cikoneng - Ciamis dengan bermacam-macam sistem insentifhya, serta kejelasan dari sistem insentif tersebut. Selain itu belum ada pembagian secara jelas untuk jenis-jenis insentif yang dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan baik untuk meningkatkan penjualan produk maupun motivasi dan semangat kerja para pegawai. Kurang maksimalnya kinerja dari karyawan pada PD. Putra Madani (macaroni ABG) Cikoneng - Ciamis antara lain dapat terlihat dari rendahnya motivasi untuk berprestasi yang ditunjukkan oleh beberapa karyawan yang bekerja hanya kalai ada tugas dari pimpinan atau perusahaan, mereka tidak secara mandiri menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat. Keadaan sepeti ini menyebabkan pelaksanaan pekerjaan kebanyakan dilakukan oleh orang tertentu saja yaitu karyawan yang berhadapan langsung dengan bidang tugas dan wewenangnya. Permasalahan - permasalahan tersebut mencerminkan bahwa masih diperlukan adanya upaya untuk mencapai peningkatan kinerja karyawan yang antara lain dipengaruhi oleh pemberian insentif kepada karyawan yang dapat menyelesikan pekerjaan dengan baik dan cepat. Sehingga berdasarkan dari pemaparan tersebut dengan adanya pemberian insentif akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan akan berdampak pada produktivitas perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Malayu S.P Hasibuan (2001: 117), mengemukakan bahwa: Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang dipergunakan pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi. Dapat penulis simpulkan bahwa insentif adalah suatu penghargaan dalam bentuk
material atau non material yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan, dengan kata lain pemberian insentif adalah pemberian uang diluar gaji sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi terhadap karyawan kepada perusahaan. Pelaksanaan
insentif
dimaksudkan
untuk
meningkatkan
produktifitas
karyawan
dan
mempertahankan karyawan yang berprestasi agar tetap berada dalam perusahaan. Insentif adalah dorongan agar seseorang agar mau bekerja dengan baik dan agar dapat mencapai produktivitas yang tinggi sehingga dapat membangkitkan gairah kerja dan motivasi yang tinggi. Produktivitas tenaga kerja sebagai suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara output (hasil kerja) dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja, maksudnya bahwa produktivitas seorang tenaga kerja sangat berkaitan dengan hasil kerja yang diperoleh terhadap waktu yang diperlukan untuk menghasilkannya (J. Ravianto 2001 : 102). Menguraikan tentang hubungan insentif dengan produktivitas kerja, disini dapat digambarkan bahwa insentif yang ada dalam perusahaan/organisasi itu sangat penting, karena insentif adalah salah satu faktor penentu berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan. Sebab apabila insentif yang diterapkan dalam organisasi perusahaan tersebut tidak sesuai dengan situasi dan kondisi internal organisasi, seperti tingkat keahlian dan kematangan karyawannya maka akan berpengaruh terhadap perilaku karyawan dalam menjalankan tugas yang buruk sehingga produktivitasnya akan menurun. Karena insentif yang diterapkan dengan tingkat keahlihan dan kematangan dari karyawan tidak relevan dan sehingga efektivitas insentif yang diterapkan kurang memenuhi harapan. Pemberian insentif yang efektif merupakan usahausaha pihak perusahaan untuk dapat memberikan dorongan pada karyawan agar mencapai
tingkat produktivitas yang diharapkan. Pemberian insentif sangat diperlukan oleh setiap organisasi/perusahaan untuk menjaga dan meningkatkan bentuk, semangat untuk mendapatkan tingkat produktivitas kerja. KERANGKA PEMIKIRAN Pemeliharaan akan sumber daya manusia mempunyai tujuan untuk memelihara dan meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Fungsi operasional yang berhubungan dengan pemeliharaan sumber daya manusia adalah dengan pemberian insentif atau pemberian balas jasa. Pemberian balas jasa dimaksudkan agar dapat menciptakan kemauan untuk bekerja sebaik-baiknya dan meningkatkan prestasi kerja karyawan. Kompensasi yang mengaitkan bayaran atas dasar dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif. (Hendri simamora 2004:514). Insentif diberikan pada karyawan yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produksi yang baku terlampaui. Dengan pemberian insentif, program kesejahteraan akan mendorong karyawan untuk setia kepada perusahaan dan diharapkan karyawan dapat meningkatkan laba operasi perusahaan ( Sondang P. Siagian 2010 : 269). Dari uraian tersebut, maka indikator dari insentif adalah besarnya insentif yang dikeluarkan oleh perusahaan. Produktivitas tenaga kerja sebagai suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara output (hasil kerja) dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja, maksudnya bahwa produktivitas seorang tenaga kerja sangat berkaitan dengan hasil kerja yang diperoleh terhadap waktu yang diperlukan untuk menghasilkannya (J. Ravianto 2001 : 102).
Seperti yang dikemukakan J. Ravianto (2001) rumus produktivitas yaitu :
=
Maka dari uraian di atas maka indikator dari produktivitas yaitu hasil, unit, rupiah yang dikeluarkan sebagai output dalam ukuran uang (rupiah) dan biaya untuk sejumlah karyawan, jam kerja, hari kerja, bulan serta tahun kerja yang dikeluarkan sebagai input dengan ukuran uang (rupiah) dan menggunakan skala rasio (J. Ravianto 2001 : 203) Jadi kesimpulannya yaitu sumber daya manusia memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Didalam perkembangan dunia usaha, telah banyak teknik-teknik atau langkah-Iangkah yang dicoba untuk memanfaatkan sumber daya perusahaan guna mencapai tingkat produktivitas karyawan yang tinggi secara lebih efektif. Berbagai metode dan cara telah dikembangkan, dan salah satu diantaranya adalah dengan pemberian insentif yang dianggap sebagai faktor strategis yang cukup tinggi. Pemberian insentif diharapkan dapat menumbuhkan rasa betah dan menumbuhkan semangat untuk bekerja dan meningkatkan produktivitas, dengan produktivitas yang baik maka tujuan perusahaan yaitu laba operasional pun akan tercapai (Moekijat 2000 : 173). HIPOTESIS “Biaya insentif berpengaruh positif terhadap Produktivitas tenaga kerja pa PD. Putra Madani (macaroni ABG) Cikoneng, Ciamis”
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Mohammad Nazir, 1999:63). Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Definisi Variabel
Insentif (X)
Kompensasi yang mengaitkan bayaran atas dasar dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif. (Hendri simamora 2004:514) Produktivitas Produktivitas tenaga kerja Tenaga sebagai suatu konsep yang Kerja menunjukkan adanya (Y) kaitann antara output (hasil
kerja) dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja, maksudnya bahwa produktivitas seorang tenaga kerja sangat berkaitan dengan hasil kerja yang diperoleh terhadap waktu yang diperlukan untuk menghasilkannya (J. Ravianto 2001 : 102)
Indikator
Satuan
Skala
Jumlah total Rupiah insentif yang dikeluarkan
Interval
Rupiah Output (penjualan) Input (total beban pegawai bagian operasional)
Rasio
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Dalam memperoleh data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data berupa : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Dalam teknik penelitian lapangan, penulis meninjau secara langsung objek penelitian untuk memperoleh data primer. Tujuan dari penelitian lapangan ini adalah untuk memperoleh data yang akurat dengan cara : a. Observasi Yaitu pengamatan langsung dengan cara merekam kejadian, mengukur, menghitung dan mencatat kegiatan objek yang diteliti. b. Wawancara Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak manajemen perusahaan yang berkompeten untuk memperoleh penjelasan-penjelasan yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. c. Studi Dokumentasi Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan penelaahan terhadap dokumen, formulir, laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung terhadap penelitian ini. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Teknik Analisis Data Adapun analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dengan alasan jumlah variabel bebas sebagai prediktor hanya satu sehingga persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Persamaan regresi adalah :
(Sudjana, 2002:312)
Untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus sebagai berikut :
a= b=
(∑ ) (∑ (∑ (∑
) (∑
) (∑ )(∑ ∑
)
)(∑ ) )
(∑ )
Dimana : Y = Produktivitas tenaga kerja X = Biaya Insentif a = nilai konstan b = Koefisien regresi n = lamanya periode (Sudjana, 2002:312) BAB IV HASIL PENELITIAN Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen atau prediktor secara individual. Maksud dari penggunaan teknik analisis ini juga untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan
menurunkan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen/dan sebaliknya. Tabel 4.4 Data Perhitungan Untuk Pengujian Statistik Tingkat Biaya Insentif (X) dan Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja (Y) PD. Putra Madani (macaroni ABG) Periode 2005-2012 Tahun
X
Y
X²
Y²
XY
(Dalam Jutaan Rupiah) 2005
221,42
6,24
49.026,82
38,94
1.381,66
2006
507,81
6,13
257.870,99
37,58
3.112,88
2007
747,54
6,95
558.816,05
48,30
5.195,40
2008
761,36
4,03
579.669,05
16,24
3.068,28
2009
761,36
3,50
579.669,05
12,25
2.664,76
2010
138,70
1,41
19.237,69
1,99
195,57
2011
323,81
2,51
104.852,92
6,30
812,76
2012
121,74
2,60
14.820,63
6,76
316,52
TOTAL
3.583,74
33,37
2.163.963,2
168,36
16.747,83
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut: Ý = 2,728 + 0,0032X Berdasarkan persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa biaya insentif (variabel X) memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja (variabel Y), dimana setiap kenaikan Rp 1 biaya tenaga kerja akan mengakibatkan terjadinya kenaikan pada produktivitas tenaga kerja sebesar 0,0032. Jika biaya insentif bertambah 1 maka tingkat produktivitas tenaga kerja menjadi:
Ý = 2,728 + 0,0032(1) = 2,7312 Jika tingkat biaya tenaga kerja mengalami perubahan sebesar 5 maka tingkat produktivitasnya menjadi: Ý = 2,728 + 0,0032(5) = 2,744 Dari kedua contoh di atas dapat terlihat jelas semakin tinggi biaya insentif maka tingkat produktivitas semakin besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh penulis yaitu terdapat pengaruh positif antara tingkat biaya insentif terhadap produktivitas tenaga kerja pada PD. Putra Madani (macaroni ABG) dapat diterima. Didasarkan pada hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa biaya insentif dengan produktivitas tenaga kerja memiliki hubungan fungsional yang ditunjukkan dengan persamaan regresi yang diperoleh yaitu Ŷ = 2, 728+ 0,0032X. dari persamaan ini dapat dilihat bahwa konstanta (a) adalah 2,728 yang merupakan intercept yang mengandung pengertian bahwa garis regresi memotong sumbu Y pada titik 2,728 dan merupakan nilai variabel dependen taksiran pada saat biaya insentif sebesar nol. Sedangkan b sebesar 0,0032 mengandung pengertian bahwa setiap perubahan Rp 1 biaya insentif akan mengakibatkan peningkatan produktivitas sebesar 0,0032. Koefisien regresi ini bertanda positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara biaya insentif terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja. “Pemberian insentif diharapkan dapat menumbuhkan rasa betah dan menumbuhkan semangat untuk bekerja dan meningkatkan produktivitas, dengan produktivitas yang baik maka tujuan perusahaan yaitu laba operasional pun akan tercapai (Moekijat 2000 : 173)”.
BAB V SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat pada bab sebelumnya yaitu bab IV mengenai pengaruh biaya insentif terhadap produktivitas tenaga kerja pada PD. Putra Madani (macaroni ABG), maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1.Biaya insentif yang dikeluarkan oleh PD. Putra Madani (macaroni ABG) keadaannya cukup fluktuatif, ada kalanya biaya insentif sangat tinggi tapi di tahun berikutnya biaya yang dikeluarkan turun sangat drastis sehingga dapat dikategorikan pada taraf relatif kurang stabil. 2. Pencapaian produktivitas tenaga kerja PD. Putra Madani (macaroni ABG) untuk tahun yang diteliti cukup fluktuatif, sehingga produktivitas tenaga kerjanya selama kurun penelitian dapat dikategorikan kurang stabil. 3. Biaya insentif berpengaruh secara positif terhadap tahun yang diteliti memiliki pengaruh positif. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sederhana yang telah diperoleh melalui analisis statstik yang telah dilakukan. Adapun. Dari hasil persamaan regresi memperlihatkan bahwa bentuk hubungan antara biaya insentif dan produktivitas tenaga kerja adalah positif. Hal ini berarti bahwa untuk setiap kenaikan biaya insentif akan diikuti dengan kenaikan produktivitas tenaga kerja pada PD. Putra Madani (macaroni ABG).
Saran Pada bagian ini penulis akan memberikan saran yang dapat direkomendasikan sebagai berikut: 1. Mengacu pada kesimpulan penulis bahwa peningkatan biaya insentif akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Oleh karena itu pihak manajemen diharapkan dapat mengelola biaya insentif secara lebih optimal, sehingga dapat tercipta lingkungan kerja yang kondusif yang dapat menunjang tercapainya produktivitas tenaga kerja yang diinginkan. 2. Dalam memproduksi produknya tenaga kerja dibagi kedalam tim atau kelompok - kelompok, sedangkan sistem insentif yang digunakan oleh perusahaan adalah merit pay dan bonus tahunan atau sistem pemberian insentif individu. Oleh karena itu untuk sistem pemberian biaya insentif penulis menyarankan supaya sistem yang digunakan perusahaan berdasarkan atas kinerja tim atau kelompok sehingga dalam kelompok akan terjadi kerja sama yang semakin solid dan lebih baik lagi guna menghasilkan produk yang lebih bermutu. 3. Selain memperhatikan faktor biaya insentif dalam upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja perusahaan diharapkan untuk memperhatikan faktor lain yang dinilai akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja seperti mengadakan program pendidikan dan pelatihan, sehingga tenaga kerjanya mampu bekerja dengan lebih baik lagi. 4. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti faktor lain yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja misalnya pengaruh pendidikan dan pelatihan, sehingga dapat diketahui besarnya pengaruh faktor lain terhadap produktivitas tenaga kerja.