PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU SGM EKSPLOR DI KOTA PADANG
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
KARLINA NPM : 0910005530071
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2014
1
“PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU SGM EKSPLOR DI KOTA PADANG” Abstrak Oleh: Karlina / 0910005530071 Pembimbing: Gus Andri, SE, MM Berri Brilliant Albar, SE, MM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh product, price, place, dan promotion secara bersamaan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. Sampel penelitian adalah ibu-ibu di Kota Padang yang membeli susu SGM Eksplor sebanyak 100 orang. Dari hasil penelitian terlihat bahwa product berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang karena nilai t hitung (4,247) > t tabel (1,984) pada level of significant 0,05. Price berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang karena nilai t hitung (-7,630) < t tabel (-1,984) pada level of significant 0,05. Place berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang karena nilai t hitung (2,602) > t tabel (1,984) pada level of significant 0,05. Promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang karena nilai t hitung (2,127) > lebih besar dari nilai t tabel (1,984) pada level of significant 0,05. Product, price, place dan promotion secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang karena nilai F hitung (159,705) > F tabel (2,47) pada level of significant 0,05. Besarnya pengaruh product, price, place dan promotion secara bersamaan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang adalah 86,5%. Kata Kunci: Product, Price, Place, Promotion dan Keputusan Pembelian. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kotler dan Keller (2009:22) mengemukakan tugas pemasar dalam pemasaran terpadu adalah merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit program
pemasaran
yang
sepenuhnya
terpadu
untuk
menciptakan,
mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai pada konsumen. Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang kegiatan pemasaran yang meningkatkan nilai untuk digunakan. Kegiatan-kegiatan pemasaran tampil dalam semua bentuk,
2
salah satunya dalam bentuk bauran pemasaran yang dapat dikelompokkan dalam empat kelompok besar yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Salah satu produk makanan yang dibutuhkan konsumen adalah susu. Salah satu perusahaan yang bergerak pada industri susu yaitu PT. Sari Husada menghasilkan berbagai jenis susu seperti: SGM-1, SGM-2, SGM-3 Explor, SGM Soya 1, SGM Soya 2, SGM Soya 3, SGM Bunda, Lactamil awal kehamilan, Lactamil ibu hamil, Lactamil Ibu menyusui, Vitalac 1, Vitalac 2, Vitalac 3, dan Gizi Kita. Saat ini PT. Sari Husada adalah perusahaan yang memproduksi produk bernutrisi untuk bayi dan anak-anak Indonesia, mulai dari susu formula untuk bayi hingga makanan bernutrisi dengan standar mutu Internasional. Dari semua produk PT. Sari Husada kita ambil salah satu produk yaitu susu SGM yang menjual produk dengan harga berbeda sesuai dengan spesifikasinya. Susu SGM menerapkan konsep bauran pemasaran berdasarkan spesifikasi produk dan layanan yang diberikan. Selain itu harga jual susu SGM relatif terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Untuk anak-anak berusia 1 tahun sampai dengan 3 tahun, Sari Husada sebagai produsen memproduksi SGM Eksplor . SGM Eksplor adalah susu formula lanjutan dengan Zinc untuk bayi berumur 1-3 tahun. Susu ini juga menjadi tambahan nutrisi diluar ASI eksklusif dari ibu. Di dalam susu ini terdapat kandungan prebiotik FOS-inulin yang baik untuk mempertahankan fungsi cerna bayi, tinggi kalsium dan fosfor untuk membantu pembentukkan tulang dan mempertahankan kepadatan tulang serta gigi, kolin untuk pembentukan membran sel, dan 8 asam amino esensial untuk sumber protein tubuh. Selain itu, SGM Eksplor juga mengandung vitamin A, B, C, D, dan E serta magnesium, zat besi, mangan, zinc, mangan, yodium, omega 3, DHA, biotin (vitamin H), kholin, lkarnitin, kalium, dan klorida. Selanjutnya, konsistensi dalam mempertahankan dan mengembangkan saluran distribusi serta efektifitas promosi juga berpengaruh dalam memanfaatkan potensi pasar. Susu SGM mempunyai nilai perceived quality total tertinggi terhadap produk pesaingnya pada segmen pasar menengah ke bawah dalam atributnya yaitu kualitas harga, bobot kemasan, jaminan keamanan, kemudahan
3
dalam memperoleh serta inovasi formula yang memiliki nilai performan tertinggi dibandingkan susu sejenisnya. Namun repositioning produk dengan keunggulan tersebut ternyata memunculkan pesaing pada segmen yang sama yaitu Dancow 1+, Frisian Flag 123, Bebelac 3, Nutrilon Royal 3, Indomilk Bio Kids 1, Sustagen Junior 1+, dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dan membahasnya dalam skripsi dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Keputusan Pembelian Susu SGM Eksplor di Kota Padang. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pengaruh product terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang? 2. Bagaimanakah pengaruh price terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang? 3. Bagaimanakah pengaruh place terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang? 4. Bagaimanakah pengaruh promotion terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang? 5. Bagaimanakah pengaruh product, price, place, dan promotion secara bersamaan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh product terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh price terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh place terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang.
4
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promotion terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. 5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh product, price, place, dan promotion secara bersamaan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Bauran Pemasaran Selanjutnya Kotler dan Keller (2009:22) mengemukakan pengertian bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan ini diklasifikasikan menjadi empat kelompok besar yang disebut 4P tentang pemasaran, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Empat P ini yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli, alat pemasaran dirancang untuk menyerahkan manfaat pelanggan (Kotler dan Keller, 2009:24). 2.2.1.1. Product Kotler dan Keller (2009:4) mengemukakan pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide. Selanjutnya Kotler dan Armstrong (2003:337) mengemukakan pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya. Kotler dan Keller (2009:23) mengemukakan indikator product, yaitu: 1. Keragaman produk. 2. Kualitas. 3. Desain. 5
4. Ciri. 5. Nama merek. 6. Kemasan. 7. Ukuran. 8. Pelayanan. 9. Garansi. 10. Return. Pengaruh product terhadap keputusan pembelian dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:223) yaitu orang akan mengambil keputusan pembelian terhadap suatu produk dikarenakan faktor pribadi melalui indikator kepribadian dan konsep diri. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Gagasannya adalah bahwa merek juga mempunyai kepribadian dan bahwa konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya cocok dengan kepribadian dirinya. Selain itu, konsumen membeli produk juga dikarenakan faktor usia. Hal ini berarti keputusan pembelian terhadap produk yang dilakukan konsumen akan berbeda-beda sepanjang hidupnya. 2.2.1.2. Price Kotler dan Keller (2009:68) mengemukakan harga bukan hanya angkaangka di label harga. Harga mempunyai banyak bentuk dan melaksanakan banyak fungsi, seperti sewa, uang sekolah, ongkos, upah/fee, bunga, tarif, biaya penyimpanan, gaji, dan komisi. Semuanya merupakan harga yang harus konsumen bayar untuk mendapatkan barang atau jasa. Kotler dan Keller (2009:23) mengemukakan indikator price, yaitu: 1. Daftar harga. 2. Rabat. 3. Potongan harga khusus. 4. Periode pembayaran. 5. Syarat kredit. Pengaruh price terhadap keputusan pembelian dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:223) yaitu orang akan mengambil keputusan pembelian terhadap
6
suatu produk dikarenakan faktor pribadi melalui indikator pekerjaan dan lingkungan ekonomi. Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya pada kelompok pekerjaan tertentu. Para pemasar barang yang peka terhadap harga terus menerus memperhatikan kecenderungan penghasilan pribadi dari calon konsumennya. 2.1.3. Place Kotler dan Keller (2009:106) mengemukakan sebagian besar produsen tidak menjual barang mereka kepada pengguna akhir secara langsung, diantara mereka terdapat sekelompok perantara yang melaksanakan beragam fungsi. Perantara ini membentuk saluran pemasaran (disebut juga saluran dagang atau saluran distribusi). Resminya, saluran pemasaran (marketing channels) adalah sekelompok organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Kotler dan Keller (2009:111) mengemukakan melalui kontak, pengalaman, spesialisasi dan skala operasi mereka, perantara membuat barang tersedia secara luas dan dapat diakses oleh pasar sasaran dan biasanya menawarkan pencapaian yang lebih besar daripada pencapaian yang dilakukan oleh perusahaan sendiri. Saluran pemasaran berfungsi untuk menggerakkan barang dari produsen ke konsumen. Kotler dan Keller (2009:23) mengemukakan indikator place, yaitu: 1. Saluran distribusi. 2. Cakupan pasar. 3. Pengelompokkan. 4. Lokasi. 5. Persediaan. 6. Transportasi. Pengaruh place terhadap keputusan pembelian dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:234) yaitu konsumen secara aktual akan mengambil keputusan pembelian dikarenakan proses psikologis dasar. Para pemasar harus memahami setiap sisi perilaku konsumen. Melalui pertanyaan perilaku konsumen yaitu siapa,
7
kapan, dimana, bagaimana, dan mengapa maka perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan pelanggan. 2.1.4. Promotion Kotler dan Keller (2009:173) menyebut promosi dengan istilah komunikasi
pemasaran,
yaitu
sarana
dimana
perusahaan
berusaha
menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Intinya komunikasi pemasaran merepsentasikan suara perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana tempat perusahaan berdialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Kotler dan Keller (2009:23) mengemukakan komponen promosi (promotion mix), yaitu: 1. Promosi penjualan (sales promotion). 2. Periklanan (advertising). 3. Tenaga penjualan (personal selling). 4. Kehumasan (publicity). 5. Pemasaran langsung (direct selling). 6. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) Pengaruh promotion terhadap keputusan pembelian dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:235) yaitu konsumen yang terangsang kebutuhannya akan mendorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Yang menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. 2.2. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Keller (2009:234) adalah proses psikologis dasar yang memainkan peran penting dalam memahami cara konsumen aktual dalam mengambil keputusan pembelian. Para pemasar harus memahami setiap sisi perilaku konsumen.
8
Selanjutnya Kotler dan Keller (2009:235) mengemukakan tahap-tahap dalam keputusan pembelian konsumen adalah: 1. Pengenalan masalah. 2. Pencarian informasi. 3. Evaluasi alternatif. 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pasca pembelian 2.3. Kerangka Konseptual Penelitian Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place dan promotion terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang, kerangka konseptual penelitian adalah seperti yang dikemukakan pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian Product (X1) Price (X2) Place (X3)
H1 H2 H3
Keputusan Pembelian (Y)
H4
Promotion (X4) H5
2.4. Hipotesis Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: 1. Product berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. 2. Price berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. 9
3. Place berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. 4. Promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. 5. Product, price, place dan promotion secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yaitu melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian mengenai ada atau tidak adanya pengaruh signifikan antara bauran pemasaran yang meliputi product, price, place, dan promotion terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah ibu-ibu di Kota Padang yang membeli susu SGM Eksplor. Berdasarkan metode Roscoe, banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 100 orang yang merupakan ibu-ibu di Kota Padang yang membeli susu SGM Eksplor. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling yaitu unit-unit sampling individual yang dipilih secara acak (Sarwono, 2009:322). 3.3. Jenis dan Sumber Data 3.3.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. 3.3.2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Data primer bersumber dari angket penelitian dan wawancara yang dilakukan dengan sampel penelitian. 2. Data sekunder bersumber dari buku-buku, literatur, makalah, serta tulisantulisan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. 10
3.4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Questionaire (kuisioner). Kuisioner dilakukan untuk memperoleh data primer dengan cara membuat daftar pernyataan yang diberikan secara tertulis kepada responden penelitian yaitu ibu-ibu di Kota Padang yang membeli susu SGM Eksplor yang dipilih sebagai sampel penelitian. 2. Studi kepustakaan. Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, literatur, makalah, serta tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. 3.5. Teknik Analisis Data Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis persamaan regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda Bentuk persamaan regresi linear berganda untuk pengaruh product, price, place dan promotion terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang adalah sebagai berikut: Y = 3,303 + 0,217 X1 – 0,437 X2 + 0,142 X3 + 0,101 X4 + e Dari persamaan regresi diatas, dapat diinterprestasikan pengaruh product, price, place dan promotion terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang sebagai berikut : 1. Nilai konstanta adalah 3,303 artinya jika tidak terjadi perubahan product, price, place dan promotion (nilai X1, X2, X3 dan X4 adalah 0), maka keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang tetap sebesar 3,303 satuan. 2. Nilai koefisien regresi product adalah 0,217 artinya jika product meningkat sebesar 1 (satuan) dengan asumsi variabel price (X2), place (X3), promotion
11
(X4) dan konstanta (a) adalah 0 (nol), maka keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang akan mengalami peningkatan sebesar 0,217 satuan. 3. Nilai koefisien regresi price adalah -0,437 artinya jika price menurun sebesar 1 (satuan) dengan asumsi variabel product (X1), place (X3), promotion (X4) dan konstanta (a) adalah 0 (nol), maka keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang akan mengalami peningkatan sebesar 0,437 satuan. 4. Nilai koefisien regresi place adalah 0,142 artinya jika place meningkat sebesar 1 (satuan) dengan asumsi variabel product (X1), price (X2), promotion (X4) dan konstanta (a) adalah 0 (nol), maka keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang akan mengalami peningkatan sebesar 0,142 satuan. 5. Nilai koefisien regresi promotion adalah 0,101 artinya jika promotion meningkat sebesar 1 (satuan) dengan asumsi variabel product (X1), price (X2), place (X3) dan konstanta (a) adalah 0 (nol), maka keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang akan mengalami peningkatan sebesar 0,101 satuan. 4.1.2. Uji t Hasil uji t untuk pengaruh product, price, place dan promotion secara satu per satu terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang adalah sebagai berikut: 1. Variabel product berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang karena nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari level of significant 0,05 dan nilai t hitung (4,247) lebih besar dari nilai t tabel (1,984). 2. Variabel price berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang karena nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari level of significant 0,05 dan nilai t hitung (-7,630) lebih kecil dari nilai t tabel (-1,984). Hasil uji t ini mengindikasikan kurva permintaan pasar dan kurva permintaan individual untuk susu SGM Eksplor di Kota Padang mempunyai kemiringan negatif yang menunjukkan antara harga dan kuantitas yang diminta mempunyai hubungan yang terbalik. Yaitu, kuantitas komoditi yang diminta akan meningkat pada saat harga menurun atau sebaliknya kuantitas komoditi yang diminta akan menurun pada saat harga meningkat (Salvatore, 2003:96). 12
3. Variabel place berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang karena nilai signifikan (0,011) lebih kecil dari level of significant 0,05 dan nilai t hitung (2,602) lebih besar dari nilai t tabel (1,984). 4. Variabel promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,036) lebih kecil dari level of significant 0,05 dan nilai t hitung (2,127) lebih besar dari nilai t tabel (1,984). 4.1.3. Uji F Dari uji F menghasilkan nilai F hitung 159,705 dengan tingkat signifikansi 0,000 sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,47 sehingga nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel dan tingkat signifikansinya 0,000 lebih kecil dari nilai 0,05. Hal ini menunjukkan pengaruh product, price, place dan promotion secara bersamaan adalah signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang. 4.1.4. Koefisien Determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi linier berganda (Adjusted R Square) adalah 0,865 berarti besarnya pengaruh product, price, place dan promotion secara bersamaan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang adalah 86,5% dan sisanya 13,5% dipengaruhi oleh lingkungan eksternal seperti kondisi ekonomi dan prilaku konsumen yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. 4.2. Implikasi Penelitian Dari empat variabel bebas yang diteliti yaitu product, price, place dan promotion maka diketahui price lebih berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang daripada pengaruh product, place dan promotion dengan bentuk pengaruhnya price terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang adalah negatif. Adanya pengaruh negatif harga terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang mengindikasikan kurva permintaan pasar dan kurva
13
permintaan individual untuk susu SGM Eksplor di Kota Padang mempunyai kemiringan negatif yang menunjukkan antara harga dan kuantitas yang diminta mempunyai hubungan yang terbalik. Yaitu, kuantitas komoditi yang diminta akan meningkat pada saat harga menurun atau sebaliknya kuantitas komoditi yang diminta akan menurun pada saat harga meningkat (Salvatore, 2003:96). Selain itu adanya pengaruh negatif harga terhadap keputusan pembelian menurut Tjiptono (2008:165) dikarenakan konsumen kurang memperhatikan aspek harga dalam pembelian tetapi lebih mengutamakan kualitas produk. Selain itu juga dikarenakan meningkatnya manfaat yang dirasakan konsumen dan dalam penentuan harga nilai suatu barang, konsumen membandingkan kemampuan suatu barang dalam memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan barang subsitusi (Tjiptono, 2008:152). Untuk itu pimpinan PT. Sari Husada Cabang Padang terlebih dahulu harus memberikan perhatian terhadap price susu SGM Eksplor yang dijual kepada ibuibu di Kota Padang terutama dalam hal membeli susu SGM Eksplor dikarenakan harganya murah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat daftar harga yang dipublikasikan ke konsumen sehingga harga susu SGM Eksplor tidak jauh berbeda pada setiap pedagang. Selain itu juga perlu dilakukan perbaikan dalam hal memberikan potongan harga kepada konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli susu SGM Eksplor dalam jumlah yang besar, misalnya pembelian 2 kotak ukuran 900 gram diberikan potongan harga sebesar 2%. Setelah itu dilanjutkan dengan memberikan perhatian kepada product dengan cara mempertahankan keunggulan produk yang menjadi pendorong utama ibu-ibu di Kota Padang yaitu susu SGM Eksplor dapat mendorong pertumbuhan dan kesehatan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas dan meningkatkan kualitas produk sehingga susu SGM Eksplor dapat mendorong pertumbuhan dan kesehatan anak, Selain itu, perbaikan juga perlu dilakukan dalam hal meningkatkan kemampuan konsumen untuk mengingat merek susu SGM Eksplor daripada susu lainnya yang sejenis. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan jaminan kepada konsumen dengan memperkenankan konsumen
14
mengajukan komplain dan memberikan jawaban terhadap komplain yang diajukan konsumen dengan respon yang positif jika susu SGM Eksplor yang dibeli tidak sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen. Kemudian dilanjutkan dengan place, dengan cara mempertahankan keunggulan place yang menjadi menjadi pendorong utama ibu-ibu di Kota Padang untuk memutuskan membeli susu SGM Eksplor yaitu terdapat di semua pedagang yang menjual susu. Tujuannya agar susu SGM Eksplor dekat dengan lokasi konsumen yaitu dengan membujuk dan mengajak outlet-outlet yang merupakan toko-toko dan warung-warung makanan yang dekat dengan lokasi rumah konsumen untuk turut menjadi bagian dalam penjualan susu SGM Eksplor yaitu menjadi pengecer susu SGM Eksplor. Kelemahan dalam place juga perlu diperbaiki terutama dalam menjaga ketersediaan susu SGM Eksplor yaitu dengan menugaskan tenaga penjualan untuk selalu melakukan pengawasan ketersediaan susu SGM Eksplor pada toko-toko dan warung-warung makanan yang menjual susu SGM Eksplor sehingga kekosongan persediaan pada pengecer dapat dihindari karena dapat menimbulkan kekecewaan bagi konsumen susu SGM Eksplor. Terakhir promosi, dengan meningkatkan promosi melalui iklan di surat kabar, radio dan televisi yang terdapat di Kota Padang dengan tujuan dapat meyakinkan konsumen bahwa susu SGM Eksplor adalah susu yang mempunyai kualitas terbaik untuk pertumbuhan dan kesehatan anak. Perbaikan terhadap kelemahan yang terjadi pada promosi juga perlu dilakukan, terutama dalam hal pemberian hadiah langsung kepada konsumen yang membeli susu SGM Eksplor. Misalnya dengan cara memberikan bonus pulsa sebesar Rp. 5.000,- kepada ibuibu yang menjadi konsumen SGM Eksplor sebagai bentuk terimakasih PT. Sari Husada terhadap kesetiaan konsumennya untuk terus membeli susu SGM Eksplor. Juga dapat dilakukan dengan cara lain, misalnya setiap pembelian 2 kotak susu SGM kemasan 900 gram maka konsumen diberikan hadiah 1 unit cangkir plastik yang menarik.
15
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan maka dapat dikemukakan kesimpulan penelitian mengenai pengaruh marketing mix yang teridri dari product, price, place dan promotion terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang sebagai berikut : 1. Product berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang dikarenakan hasil uji t yang dilakukan menghasilkan nilai t hitung (4,247) lebih besar dari nilai t tabel (1,984) pada level of significant 0,05. 2. Price berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang dikarenakan hasil uji t yang dilakukan menghasilkan nilai t hitung (-7,630) lebih kecil dari nilai t tabel (-1,984) pada level of significant 0,05. 3. Place berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang dikarenakan hasil uji t yang dilakukan menghasilkan nilai t hitung (2,602) lebih besar dari nilai t tabel (1,984) pada level of significant 0,05. 4. Promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang dikarenakan hasil uji t yang dilakukan menghasilkan nilai t hitung (2,127) lebih besar dari nilai t tabel (1,984) pada level of significant 0,05. 5. Product, price, place dan promotion secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang dikarenakan hasil uji F yang dilakukan menghasilkan nilai F hitung (159,705) lebih besar dari nilai F tabel (2,47) pada level of significant 0,05. Besarnya pengaruh product, price, place dan promotion secara bersamaan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang adalah 86,5% dan 13,5% dipengaruhi variabel lainnya selain model yang diteliti, seperti oleh lingkungan eksternal seperti kondisi ekonomi dan prilaku konsumen yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
16
5.2. Saran-Saran Adanya pengaruh yang signifikan product, price, place dan promotion secara satu per satu dan secara bersamaan terhadap keputusan pembelian susu SGM Eksplor di Kota Padang, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Untuk product disarankan untuk memberikan informasi yang jelas kepada konsumen mengenai manfaat dan keunggulan produk susu SGM Eksplor sehingga konsumen lebih mengenal dan mengutamakan pembelian susu SGM Eksplor. 2. Untuk price disarankan untuk memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli susu SGM Eksplor dalam jumlah yang besar, misalnya pembelian 2 kotak ukuran 900 gram diberikan potongan harga sebesar 2%. 3. Untuk place disarankan menugaskan tenaga penjualan untuk selalu melakukan pengawasan ketersediaan susu SGM Eksplor pada toko-toko dan warungwarung makanan yang menjual susu SGM Eksplor sehingga kekosongan persediaan pada pengecer dapat dihindari karena dapat menimbulkan kekecewaan bagi konsumen susu SGM Eksplor. 4. Untuk promotion disarankan memberikan hadiah langsung kepada konsumen yang menjadi pembeli setia susu SGM Eksplor. Misalnya dengan cara memberikan bonus pulsa sebesar Rp. 5.000,- kepada ibu-ibu yang menjadi konsumen SGM Eksplor sebagai bentuk terimakasih PT. Sari Husada terhadap kesetiaan konsumennya untuk terus membeli susu SGM Eksplor. Juga dapat dilakukan dengan cara lain, misalnya setiap pembelian 2 kotak susu SGM kemasan 900 gram maka konsumen diberikan hadiah 1 unit cangkir plastik yang menarik. DAFTAR PUSTAKA Abubakar, Rusydi. 2005. Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen pada Jamu di Banda Aceh. Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005. Alma, Buchari. 2003. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta.
17
Altasa, Rhandy. 2011. Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Helm Merek Hiu (Studi Kasus: Mahasiswa STIE “KBP” Padang). Skrispi. Padang: STIE “KBP”. Bakti, Surya. 2012. Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Cement Type I pada PT. Semen Padang. Skrispi. Padang: STIE “KBP”. Hasan, Ali. 2008. Marketing. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Media Pressindo. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Alih Bahasa: Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli. Jakarta: PT Prenhallindo Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2003. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: PT. Indeks. Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Andi. Rangkuti, Freddy. 2007. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sarwono, Jonathan. 2009. Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Salvatore, Dominick. 2003. Managerial Economics dalam Perekonomian Global. Jakarta: Erlangga. Schifman dan Kanuk. 2004. Consumen Behavior. 8th. New Jersey: Prentice Hall. Sekaran, Uma. 2002. Research Methods for Bisinness: a Skill Builiding Approach. Fourt Edition. Jhon & Son Inc. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Bandung: Kencana. Suharno dan Sutarso, Yudi. 2010. Marketing in Pactice. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta: CV. Andi Offset. ______. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
18