PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS Prepared by Yuli Kurniawati
DEFINISI Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making) adalah pemilihan dari berbagai alternatif dengan hasil langsung atau terbatas yang dapat terlihat. Tujuan : untuk memilih strategi alternatif sehingga dapat tercapai tujuan jangka panjang. Merupakan model keputusan yang didasarkan dari informasi akuntansi differensial sehingga manajemen memperoleh gambaran terhadap potensi dan kemampuan perusahaan dalam memperoleh peluang untuk meningkatkan laba perusahaan
DEFINISI Model Pengambilan Keputusan : 1) Membeli atau Memproduksi Sendiri 2) Menghentikan atau Melanjutkan 3) Menerima/Menolak Pesanan Khusus 4) Menjual atau Memproses Lebih Lanjut 5) Keputusan Bauran Produk
1. Membeli atau Memproduksi Sendiri Pertimbangan yang digunakan : • Kapasitas mesin apakah ada kapasitas yang masih menganggur? • Memiliki kemampuan untuk membuat sendiri • Terdapat biaya tetap yang belum terserap secara keseluruhan • Ada tawaran produk sejenis di pasar Contoh : Sesuai dengan kebutuhan , perusahaan akan membuat suku cadang sebanyak 100.000 unit, Harga yang ditawarkan oleh pasar seandainya membeli dalam bentuk barang jadi adalah Rp. 350 per unit. Biaya yang diperlukan apabila memproduksi sendiri :
1.Membeli atau Memproduksi Sendiri KETERANGAN
TARIF
TOTAL BIAYA
KOMPONEN: BAHAN BAKU
50
5.000.000
100
10.000.000
BIAYA OVERHEAD (V)
30
3.0O0.000
BIAYA OVERHEAD (T) TERHINDAR
90
9.000.000
270
27.000.000
TENAGA KERJA (V)
TOTAL BIAYA PRODUKSI
PENGHITUNGAN MANFAAT BIAYA: □ HARGA BELI (350 x 100.000) □ TAKSIRAN BIAYA PRODUKSI □ PENGHEMATAN BIAYA YANG DIPEROLEH
: Rp 35.000.000 : Rp 27.000.000 : Rp 12.000.000
KEPUTUSAN : PERUSAHAAN AKAN MEMPRODUKSI SENDIRI KARENA LEBIH MENGUNTUNGKAN ADA PENGHEMATAN BIAYA
2.Menghentikan atau Melanjutkan Memutuskan apakah suatu segmen atau lini produksi harus dipertahankan atau dihentikan . Contoh : Norton Materials memproduksi balok, bata, genteng. Estimasi laba rugi yang dibuat tiap segmen sbb:
2. Menghentikan atau Melanjutkan Analisa: • Proyeksi kinerja segmen genteng menunjukkan margin yang negatif. • Meningkatkan penjualan sudah tidak memungkinkan karena pasar sudah jenuh. • Mengurangi biaya sudah tidak memungkinkan karena biaya sudah ditekan sejak 2 tahun yang lalu. • Keputusan : perbaikan kinerja sudah tidak bisa dilakukan di segmen/lini genteng, sehingga manajemen memutuskan untuk menghentikan segmen genteng. Dengan menghentikan segmen genteng maka akan ada penghematan dan menaikkan laba sebesar $ 35.000 ( 45000 -10000).
3.Menerima/Menolak Pesanan Khusus • Keputusan pesanan khusus berfokus untuk menerima atau menolak pesanan khusus. • Contoh : Perusahaan ice cream sedang beroperasi pada 80% dari kapasitas produktifnya. Perusahaan masih mempunyai kapasitas 20% untuk menerima pesanan khusus. Perusahaan hanya memproduksi pada ice cream premium. Jumlah produksi : 16.000 unit. Distributor lain ingin memesan 2000 unit ice cream dengan harga per unit $ 1.55 dan setuju untuk membayar biaya transportasi. Berdasarkan perhitungan biaya, maka pesanan tsb mempunyai harga dibawah harga jual normal bahkan dibawah harga produksi. Apakah pesanan tsb dapat diterima ? Total biaya produksi normal, dengan kuantitas 16.000 sbb:
3.Menerima/Menolak Pesanan Khusus • Biaya tetap akan tetap terjadi walaupun tidak ada tambahan pesanan, sehingga tidak masuk sebagai biaya relevan dalam biaya pesanan. • Tidak ada biaya komisi dan distribusi karena distributor langsung berhubungan dengan perusahaan langsung sebagai produsen ice cream. • Analisa untuk menerima atau menolak pesanan khusus sbb :
Atau analisa pesanan sesuai tambahan pesanan:
4.Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Pertimbangan yang digunakan : • Memiliki kemampuan untuk memproses lebih lanjut. • Ada peluang pasar untuk menjual produk yang sudah diproses lebih lanjut. • Pendapatan dan Biaya Differensial BIAYA PRODUK A KETERANGAN
TARIF
TOTAL BIAYA
BAHAN BAKU
2.000
20.000.000
TENAGA KERJA (Variabel)
1.000
10.000.000
BIAYA OVERHEAD PABRIK (Variabel)
1.500
15.000.000
BIAYA OVERHEAD PABRIK (Tetap)
1.300
13.000.000
BIAYA ADMINISTRASI & UMUM (Tetap)
500
5.000.000
BIAYA PEMASARAN (Tetap)
750
7.500.000
7.050
70.500.000
TOTAL BIAYA PENUH PRODUK “A”
4.Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Data tambahan : a. Unit yang terjual 10.000, harga Rp. 10.000 /unit b. Total Biaya yang diperhitungkan Rp. 70.500.000 c. Laba Bersih yang diperhitungkan Rp. 29.500.000 d. Diproses menjadi produk A-1, dan tidak memerlukan investasi mesin baru. e. Tambahan yang diperlukan untuk proses lanjut adalah Rp. 5.000 per unit. Dan harga jual setelah proses lanjut adalah Rp. 18.500 KETERANGAN
JUMLAH
PENDAPATAN DIFFERENSIAL = 10.000 x 8.500
85.000.000
BIAYA DIFFERENSIAL=10.000 x 5.000
50.000.000
LABA DIFFERENSIAL
35.000.000
Kesimpulan : Memproses lebih lanjut karena memberikan tambahan laba sebesar 35.000.000
Keputusan Bauran Produk Setiap bauran produk mencerminkan suatau alternatif yang mengandung tingkat laba terkait dan manajer akan memilih alternatif yang akan memaksimalkan total laba. Pemilihan bauran produk ini akan menemui kendala sumber daya, oleh karena itu perlu ditetapkan dengan solusi perbandingan produk yang dihasilkan untuk menghasilkan total laba maksimal. Contoh : Perusahaan memproduksi X dan Y. Margin kontribusi X : $25, Y :$ 10. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi X : 2 jam dan Y : 0.5 jam. Kapasitas maksimal per tahun : 40.000 jam
Keputusan Bauran Produk
Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung tingkat laba terkait. Manajer harus memilih alternatif yang dapat memaksimal laba.