KONSEP JUST IN TIME Prepared by Yuli Kurniawati
PENGERTIAN JIT • JIT atau sistem produksi tepat waktu adalah sistem manajemen fabrikasi yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen. • Adalah usaha -usaha untuk meniadakan pemborosan dalam segala bidang produksi, sehingga dapat menghasilkan dan mengirimkan produk akhir tepat waktu untuk dijual. • Adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya . • JIT dikembangkan oleh perusahaan – perusahaan di Jepang.
SUMBER PEMBOROSAN • • • • • • • •
Over produksi Waktu menunggu Proses produksi Layout Transportasi Tingkat persediaan produksi Cacat produk Gerak
KONSEP DASAR JIT 1. Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan. 2. Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya. 3. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan. 4. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan
METODE PELAKSANAAN JIT • • • • • •
Sistem kanban untuk mempertahankan produksi Just In Time (JIT). Metode pelancaran produksi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan. Penyingkatan waktu penyiapan untuk mengurangi waktu pesanan produksi. Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang fleksibel. Aktifitas perbaikan lewat kelompok kecil dan sistem saran untuk meningkatkan moril tenaga kerja. Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu ke seluruh bagian perusahaan
ELEMEN-ELEMEN JIT • • • • • • • •
Pengurangan waktu set up Aliran produksi lancar (layout) Produksi tanpa kerusakan mesin Produksi tanpa cacat Peranan operator Hubungan yang harmonis dengan pemasok Penjadwalan produksi stabil dan terkendali Sistem Kanban
• Kanban ( Tanda ) : sistem informasi yang secara serasi mengendalikan produksi produk yang dalam jumlah yang diperlukan pada waktu yang diperlukan dalam setiap proses (Monden, 2000). • Kanban adalah kartu yang menunjukkan jumlah produksi standar Berisi info : nomor, barang , dll Macam : Kanban produksi dan Kanban Pengambilan • Sistem kanban didukung oleh : pelancaran produksi, pengurangan waktu penyiapan, aktivitas perbaikan, autonomasi, layout.
JIT DAN DAYA TELUSUR BOP • Merubah sebagian biaya overhead dari biaya tidak langsung menjadi biaya langsung yang mudah ditelusur. • Peningkatan biaya langsung peningkatan akurasi dalam penentuan harga pokok produk. • Contoh : biaya repair dan maintenance, biaya penanganan bahan baku, biaya gudang.
JENIS-JENIS BIAYA YG DAPAT DIUBAH DARI BIAYA TIDAK LANGSUNG MENJADI BIAYA LANGSUNG No
Biaya Manufaktur
Konvensional
JIT
1
Tenaga kerja langsung
Langsung
Langsung
2
Bahan baku langsung
Langsung
Langsung
3
Penanganan langsung
Tidak langsung
Langsung
4
Reparasi & Pemeliharaan
Tidak langsung
Langsung
5
Energi
Tidak langsung
Langsung
6
Supplies dan Operasi
Tidak langsung
Langsung
7
Supervisi
Tidak langsung
Langsung
8
Asuransi dan pajak
Tidak langsung
Tidak langsung
9
Depresiasi bangunan
Tidak langsung
Tidak langsung
10
Depresiasi peralatan pabrik
Tidak langsung
Langsung
11
Jasa penjagaan
Tidak langsung
Tidak langsung
PERBEDAAN PERHITUNGAN KONVENSIONAL VS JIT Uraian
Jumlah
Jumlah biaya pemeliharaan dan energi
Rp. 2.000.000
Jam Mesin : Produk A Produk B
25 jam 25 jam
Jumlah produksi Produk A Produk B
50.000 50.000
Tarif per unit adalah Rp. 40.000 per jam mesin Produk A : Total biaya yang dibebankan : Rp. 40.000 x 25 = Rp. 1.000.000 Biaya per unit : Rp. 1.000.000 : 50.000 : Rp. 20.000 Produk B : Total biaya yang dibebankan : Rp. 40.000 x 25 = Rp. 1.000.000 Biaya per unit : Rp. 1.000.000 : 50.000 : Rp. 20.000
Dengan penerapan JIT, maka dapat dipilah dan ditelusur sbb : Uraian
Produk A
Produk B
Biaya Energi
Rp. 500.000
Rp. 600.000
Biaya Pemeliharaan
Rp. 300.000
Rp. 600.000
Total
Rp. 800.000
Rp. 1.200.000
Biaya per unit : Produk A : Rp. 800.000 : 50.000 = Rp. 16.000 Produk B : Rp. 1.200.000 : 50.000 = Rp. 24.000 Dengan sistem JIT, biaya lebih akurat dan dapat ditelusur ke setiap produk.
SOAL Sebelum menerapkan sistem JIT, A Company menggunakan jam mesin untuk menentukan biaya pemeliharaan atas ketiga produknya (taplak meja kecil, sedang, dan besar). Total biaya pemeliharaan adalah $280.000 per tahun. Jam mesin yang dipakai untuk masing-masing produk dan jumlah produk yang diproduksi adalah sebagai berikut : Jam Mesin
Kuantitas Produk
Kecil
30
7.500
Sedang
30
7.500
Besar
40
10.000
Setelah menerapkan JIT, tiga sel manufaktur diciptakan, dan pekerja sel dilatih untuk melakukan pemeliharaan. Biaya pemeliharaan untuk ketiga sel tetap berjumlah $280.000; akan tetapi, biaya-biaya ini sekarang dapat ditelusuri ke masing-masing sel sebagai berikut :
Sel, taplak meja kecil Sel, taplak meja sedang Sel, taplak meja besar
$ 76.000 84.000 120.000
DIMINTA : •Hitunglah biaya pemeliharaan per taplak untuk setiap jenis sebelum JIT •Hitunglah biaya pemeliharaan per unit untuk setiap jenis setelah JIT •Jelaskan mengapa biaya pemeliharaan per unit dengan JIT lebih akurat disbanding biaya pra-JIT