ME DA N
PUTUSAN NOMOR : 129/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:
GI
RENTY br DOLOKSARIBU : Beralamat di jalan Karikatur No. 29, Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Kecamatan Medan
ING
Timur, Kota Medan, dalam hal ini memberikan kuasa kepada RAMSES KARTAGO, SH., dan BINSAR JHONATAN
PANGGABEAN,
SH.,
masing-masing
Advokat / Penasehat Hukum dari Kantor Hukum
NT
“RAMSES KARTAGO & REKAN”, beralamat di Jalan Gunung Krakatau No. 138 Kota Medan, dalam hal ini bertindak berdasarkan kekuatan Surat Kuasa Khusus
ILA
tanggal 10 Desember 2013 disebut PEMBANDING semula PENGGUGAT ;
AD
LAWAN :
1. PT, ASURANSI BINA DANA ARTA (ABDA), Tbk : beralamat di jalan
PE
NG
Kolonel Sugiono (d/h. jalan Wajir) No. 3J, Kotamadya Medan dalam hal ini memberikan Kuasa kepada: BAMBANG SH,MH,
SANTOSO,SH.,MH, TRISNO
ERWIN ASMADI,
BASKORO,SH,
HENDRA
JULIANTA,SH,HASBIN PRIMA TANJUNG,SH Para advocat/Advokat magang pada Law Firm Bambang Santoso & Patner yang berkantor dan berkedudukan di Jalan Tengku Amir Hamzah Nomor 46 C Medan disebut TERBANDING I semula TERGUGAT I ;
2. PT. OTO MULTIARTHA : Beralamat
di Jalan Gajah Mada No. 6-A,
Kotamadya Medan disebut TERBANDING II semula TERGUGAT II ; 3. FREDDY WIJAYA :
Selaku diri pribadi dan direktur Tergugat I,
beralamat dijalan Kolonel Sugiono (d/h. jalan Wajir) No. 3J, Kotamadya Medan dalam hal ini memberikan Kuasa
kepada:
BAMBANG
SANTOSO,SH,MH,
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
1
ME DA N
ERWIN ASMADI,SH,MH, TRISNO BASKORO,SH, HENDRA
JULIANTA,SH,
HASBIN
PRIMA
TANJUNG,SH Para advocat/Advokat magang pada Law Firm Bambang Santoso & Patner yang berkantor dan berkedudukan di Jalan Tengku Amir Hamzah Nomor 46 C Medan disebut TERBANDING III semula TERGUGAT III ;
: Selaku diri pribadi dan Kepala Cabang
GI
4. MARTIN KURNIAWAN
(Branch Manager) Tergugat I, beralamat di jalan
ING
Kolonel Sugiono (d/h. jalan Wajir) No. 3J, Kotamadya Medan dalam hal ini memberikan Kuasa kepada: BAMBANG
SANTOSO,SH,MH,
ERWIN
ASMADI,SH,MH, TRISNO BASKORO,SH, HENDRA
NT
JULIANTA,SH, HASBIN PRIMA TANJUNG,SH Para advocat/Advokat magang pada Law Firm Bambang Santoso & Patner yang berkantor dan berkedudukan di
ILA
Jalan Tengku Amir Hamzah Nomor 46 C Medan disebut TERBANDING IV semula TERGUGAT IV ;
5. H E N D R I K: Selaku diri pribadi dan Kepala Cabang (Branch
AD
Manager) Tergugat Mada
No.
6-A,
III, beralamat di Jalan Gajah Kotamadya
Medan
disebut
NG
TERBANDING V semula TERGUGAT V ;
Pengadilan Tinggi tersebut; Setelah membaca :
Penetapan
Ketua
Pengadilan
Tinggi
Medan
Nomor
PE
1. Surat
129/PDT/2016/PT-MDN ,tanggal 12 April 2016,tentang penunjukan majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding ; 2. Berkas perkara berikut surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara tersebut serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 666/Pdt.G/2013/PN.MDN tanggal 25 Februari 2015 ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA : Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya bertanggal 21 November 2013 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 27 November 2013 dibawah register perkara Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
No. 2
ME DA N
666/Pdt.G/2014/PN.Mdn. serta perubahan Gugatan tertanggal 24 Februari 2014 yang dibacakan pada tanggal 21 Mei 2014, telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat, atas hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat telah membeli satu unit kendaraan bermotor roda empat (mobil) merek Honda, jenis kendaraan All New CR-V i - VTEC 2.0 M/T FMC Sport Ulitity Vehicle, tahun 2012, warna Crystal Black Pearl, nomor mesin R20A59401013, nomor rangka MHRRM1730CJ300172, nomor Polisi BK
GI
1012 FR, senilai Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah), sebagaimana Surat Tanda Nomor Kenderaan (STNK) Nomor :
ING
0600919 tahun 2012 (P-1) atas nama Penggugat ; 2. Bahwa pembelian unit kendaraan mobil dimaksud dilakukan dengan fasilitas pembiayaan
konsumen
dari
Tergugat
II,
sebagaimana
Perjanjian
NT
Pembiayaan Konsumen No.10-402-12-01693, tanggal 29 Nopember 2012 berikut lampirannya (P-2) ;
3. Bahwa untuk kepentingan Penggugat, Tergugat II telah mengasuransikan
ILA
kenderaan mobil tersebut kepada Tergugat I dengan asuransi kerugian all risk (seluruh resiko) dengan nilai/Uang pertanggungan Rp.389.000.000,jangka waktu pertanggungan asuransi dua puluh empat bulan, terhitung sejak tanggal 29 Nopember 2012 sampai dengan 29 Nopember 2014 dan
AD
Penggugat telah membayar Uang premi asuransi senilai Rp. 20.000.000,-, sebagaimana No. Polisi/Klaim IPCBK 0021204924/01909130416 ; 4. Bahwa penunjukan, penentuan Tergugat I sebagai Perusahaan asuransi
NG
(Penangung) yang nota bene merupakan mitra bisnis dan/atau group Perusahaan Tergugat II serta penentuan jenis asuransi, penutupan atau penandatanganan perjanjian asuransi mutlak sepenuhnya dilakukan oleh
PE
Tergugat II. Penggugat tidak diberi hak untuk memilih dan menunjuk Perusahaan asuransi lain. Tergugat II tidak memberitahukan kepada Penggugat nama Perusahaan asuransi, ketentuan atau klasul klaim dalam perjanjian atau polis asuransi, walaupun telah ditanya oleh Penggugat. Bahkan Polis asuransi, endomesen, kwitansi pembayaran premi dan dokumen lainnya yang terkait dengan pertanggungan asuransi dan pembiayan konsumen tersebut berada dan disimpan oleh Tergugat II. Penggugat baru mengetahui nama Perusahaan asuransi (Tergugat I), ketentuan atau klasul klaim dalam Polis asuransi dan menerima foto copy Polis asuransi serta Perjanjian Pembiayaan Konsumen satu tahun kemudian yakni pada tanggal 11 September 2013,
sebagaimana
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
Surat
3
ME DA N
Tergugat II, tanggal 11September 2013 (P-3) ;
5. Bahwa pada tanggal 10 September 2013 objek pertanggungan asuransi telah hilang dicuri, sebagaimana dibuktikan dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi No. STTLP/2416/VIII/2013/Resta Medan, tanggal 11 September 2013 (P-4) jo Surat Daftar Pencarian Barang nomor : DPB/869/IX/2013/Reskrim, tanggal 24 Nopember 2013 (P-5) jo Surat Keterangan
hilang
Nomor :
SK/2409/X/2013/ Ditreskrimum, tanggal 7
GI
Oktober 2013 (P-6) jo Surat Keterangan pemblokiran No.SK/2640/IX/2013, tanggal 27 September 2013 (P-7). Pencurian tersebut telah dilaporkan
ING
Penggugat kepada Tergugat II pada tanggal 11 September 2013 dan kepada Tergugat I pada tanggal 13 September 2013 ; 6. Bahwa berdasarkan Bab I, pasal 1, ayat 1, butir 1.3. Jaminan Terhadap
NT
Kendaraan Bermotor Polis Standard Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) yang diterbitkan oleh Tergugat I (P-8), pertanggungan asuransi
menjamin
kerugian
terhadap
Pencurian,
sebagaimana
ketentuan pasal tersebut yang berbunyi sebagai berikut :
ILA
Pasal 1. “ Pertanggungan ini menjamin : (1)Kerugian da/atau kerusakan pada kenderaan bermotor dan/atau
oleh :
AD
kepentingan yang dipertangungkan secara langsung disebabkan
1.3. PENCURIAN termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau dengan
kekerasan
ataupun
ancaman
kekerasaan
NG
diikuti
sebagaimana dimaksud dalam pasal 362, 363 ayat 3, ayat 4, ayat 5 dan pasal 365 KUHPidana
PE
Oleh karenanya mengacu kepada ketentuan tersebut junto pasal 15 ayat 2 butir 2.1.2 ketentuan nilai ganti rugi dan pasal 16 ayat 2 cara penyelesaian dan penetapan ganti rugi Polis Standard Asuransi Kenderaan Bermotor Indonesia,
Tergugat I wajib membayar ganti rugi terhadap Penggugat
senilai Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) ; 7. Bahwa Penggugat telah mengajukan klaim ganti rugi asuransi terhadap Tergugat I dan telah memenuhi seluruh syarat-syarat pengajuan klaim yang ditentukan oleh Tergugat I dan menyerahkan dokumen sebagai berikut : - Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) - Laporan Polisi Nomor :STTLP/2416/VIII/2013/Resta Medan, tanggal 11 September 2013
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
4
ME DA N
- Surat Daftar Pencarian Barang nomor :DPB/869/IX/2013/Reskrim, tanggal 24 Nopember 2013
- Surat Keterangan hilang nomor : SK/2409/X/2013/Ditreskrimum, tanggal 7 Oktober 2013
- Surat Keterangan Blokir nomor : SK/2640/IX/2013, tanggal 27 September 2013,
- dan menandatangani surat pernyataan diatas Meterai Rp. 6000. (P-9) ;
yang
diajukan
oleh
Penggugat,
GI
8. Bahwa ternyata Tergugat I menolak membayar klaim ganti rugi asuransi dengan
alasan
hilangnya
objek
disebabkan
oleh
ING
pertanggungan asuransi bukan disebabkan pencurian akan tetapi perbuatan
jahat
yang
dilakukan
oleh
Supir
Penggugat, sebagaimana Surat Tergugat I yang ditandatangani oleh Tergugat V nomor : 289/ABDA-CLM/X/2013
NT
perihal Penolakan Klaim atas nama
tanggal 25 September 2013,
PT. OTO Multiarta QQ Renty br
Doloksaribu/Penggugat (P-10) ;
9. Bahwa alasan penolakan tersebut bertentangan dengan pengakuan
ILA
Tergugat I yang mengakui dengan tegas hilangnya objek pertanggungan asuransi adalah disebabkan oleh pencurian, sebagaimana Surat Tergugat I yang ditandatangani oleh Tergugat V nomor :339/ABDA-CLM/x/2013,
AD
tanggal 31 Oktober 2013, perihal Tanggapan Atas Undangan dan Teguran (P-11). Akan tetapi menurut Tergugat I karena pencurian tersebut dilakukan oleh Supir Tertanggung (i.c Penggugat) dan Supir Anak Tertanggung (i.c
NG
Penggugat), maka hal tersebut termasuk dan merupakan perbuatan jahat yang tidak dijamin oleh Tergugat I, sesuai dengan Bab III pengeculian, pasal 3 ayat 1, butir 1.3, sub 1.3.3 dan 1.3.4 Polis Standard Asuransi Kendaraan
PE
Bermotor Indonesia, yang berbunyi sebagai berikut : Ayat 1
“Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan, biaya atas kenderaan bermotor dan/atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, yang disebabkan oleh : 1.3 PERBUATAN JAHAT yang dilakukan oleh : 1.3.3. Orang yang disuruh Tertanggung, bekerja pada Tertanggung, orang yang sepengetahuan atau seijin Tertanggung; 1.3.4. Orang yang tinggal bersama Tertanggung ; 10. Bahwa untuk menguatkan alasan penolakannya, Tergugat I dengan akal
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
5
ME DA N
licik telah merekayasa atau setidak-tidaknya telah membujuk atau mempengaruhi untuk membuat keterangan palsu dalam Laporan Survey TKP tanggal 11 Nopember 2013 (P-12) yang seolah-olah menerangkan pelaku pencurian adalah Supir Tertanggung (i.c. Penggugat) dan Supir Anak Tertanggung (ic.Penggugat), pada hal Tergugat I mengetahui pelaku pencurian bukan Supir Penggugat. Laporan survey TKP tersebut telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sebagaimana Surat Pernyataan dan (P-13) ;
GI
Keterangan tanggal 11 Nopember 2013
11. Bahwa penolakan Tergugat I dimaksud sama sekali tidak beralasan dan
ING
tidak berdasar hukum serta mengada-ngada karena berdasarkan hasil Penyidikan dan Surat-surat yang diterbitkan oleh Polresta Medan dengan kepala Pro Justitia (untuk keadilan) serta diakui oleh Tergugat I hilangnya objek
pertanggungan
asuransi
disebabkan
oleh
pencurian.
Pelaku
NT
pencurian bukan Karyawan atau Supir Penggugat atau bukan oleh Orang yang tinggal bersama dengan Penggugat ; 12. Quad non pelaku pencurian adalah Supir Penggugat dan Supir Anak sesuai
ILA
Penggugat, maka
dengan ketentuan Polis Standar Asuransi
Kendaraan Bermotor Indonesia yang diterbitkan oleh Tergugat I, tidak ada pembatasan atau
klausul yang mengatur, jika pencurian tersebut
AD
dilakukan oleh Supir Penggugat dan Supir Anak Penggugat, maka kerugian tersebut tidak dijamin dan tidak ditanggung oleh Tergugat I ; 13. Bahwa Tergugat I telah salah atau keliru mengartikan perbuatan jahat.
NG
Anggapan atau pendapat Tergugat I yang menyatakan pencurian yang dilakukan
oleh Supir Tertanggung
(ic.Penggugat)
dan
Supir
Anak
Tertanggung (ic Penggugat) adalah termasuk dan merupakan perbuatan
PE
jahat yang tidak dijamin dan ditanggung Tergugat I, sesuai dengan Bab III pengeculian, pasal 3 ayat 1, butir 1.3. sub 1.3.3 dan 1.3.4 Polis Standard Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia adalah keliru dan sama sekali tidak beralasan dan berdasar hukum ; 14. Berdasarkan Polis Standard Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia yang diterbitkan oleh Tergugat
I, perbuatan jahat dan pencurian adalah dua
perbuatan hukum yang berbeda. Perbuatan hukum tersebut masingmasing berdiri sendiri dan tidak terdapat pertalian satu dengan yang lain (tidak dapat dikait-kaitkan). Perbuatan jahat dalam Polis Standard Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia diartikan sendiri secara khusus, tidak dapat ditapsirkan secara general (umum), sebagaimana Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
6
ME DA N
pasal 4 butir 16 Polis Standard Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia, yang berbunyi sebagai berikut :
“ Menyimpang dari arti yang berbeda yang mungkin diterbitkan oleh peraturan hukum yang berlaku, untuk keperluan polis ini semua istilah yang dicetak miring diartikan sebagaimana diuraikan berikut ini ; (16).PERBUATAN JAHAT adalah tindakan seseorang yang dengan
GI
sengaja merusak harta benda orang lain karena dendam, dengki, amarah atau vandelistis kecuali tindakan yang dilakukan seseorang yang berada dibawah pengawasan atau dasar perintah tertanggung
ING
atau yang mengawasi atau menguasai harta benda tersebut atau oleh pencuri/ perampok/penjarah “. ;
15. Berdasarkan ketentuan tersebut, jelas dan nyata Perbuatan jahat adalah
NT
MERUSAK harta benda, sedangkan PENCURIAN atau MENCURI adalah mengambil barang orang lain dengan maksud memilikinya dengan melawan hak atau melawan hukum (pasal 362 KUH PIdana). Dalam
ILA
perbuatan jahat objek pertanggungan asuransi masih ada walaupun rusak, sedangkan dalam pencurian objek pertanggungan asuransi telah hilang atau tidak diketahui keberadaannya. Berdasarkan hal tersebut perbuatan jahat dan pencurian tidak sama dan sangat jauh berbeda artinya.
AD
Pengecualian dalam bab II, pasal 3 ayat 1 butir 1.3. sub 1.3.3. dan sub 1.3.4 tersebut hanya berlaku dan/atau dimaksudkan terhadap perbuatan jahat. Pengecualian tersebut tidak berlaku dan/atau dimaksudkan untuk
NG
pencurian ;
16. Bahwa perbuatan Tergugat I yang dengan sengaja memperlambat dan/atau
PE
menolak
penyelesaian atau pembayaran klaim ganti rugi asuransi
bertentangan pasal 23 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 73/1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian yang menegaskan “
Perusahaan
asuransi
atau
perusahaan
reasuransi
dilarang
melakukan tindakan yang dapat memperlambat penyelesaian atau pembayaran klaim, atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan yang dapat mengakibatkan kelambatan penyelesaian atau pembayaran klaim “ ; 17. Berdasarkan uraian diatas, jelas dan nyata Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechmatige daad). Oleh karenanya cukup alasan dan dasar hukum Pengadilan Negeri Medan menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechmatige daad) ; Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
7
perbuatan
melawan
hukum
ME DA N
18. Bahwa
Tergugat
I
dimaksud
telah
mengakibatkan kerugian kepada Penggugat yakni senilai Rp. 389.000.000,(Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah). Oleh karenanya cukup alasan dan dasar hukum Pengadilan Negeri Medan menghukum Tergugat I membayar kerugian Penggugat senilai Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) secara tunai dan lunas ;
19. Bahwa Tergugat II adalah mitra bisnis dan/atau group Perusahaan Tergugat
GI
I dengan mutlak menunjuk dan menentukan sendiri Tergugat I, serta menutup dan atau melangsungkan perjanjian asuransi mengetahui atau
ING
patut mengetahui Tergugat I memiliki kredibilitas dan atitude (sikap) yang tidak baik dan juga mengetahui klasul atau ketentuan klaim dalam polis atau perjanjian asuransi ;
NT
Walaupun Tergugat II mengetahui Tergugat I memiliki kredibilitas dan atitude (sikap) yang tidak baik, akan tetapi Tergugat II tetap menunjuk dan menutup pertanggungan asuransi dengan Tergugat I, bahkan Tergugat II dengan
sengaja
tidak
memberitahukan
kepada
Penggugat
nama
ILA
Perusahaan Asuransi (Tergugat I), ketentuan atau klasul klaim dalam perjanjian atau polis asuransi, walaupun telah ditanya oleh Penggugat ; Polis asuransi, endosemen, kwitansi pembayaran premi dan dokumen
AD
lainnya yang terkait dengan pertanggungan asuransi dan pembiayaan konsumen tersebut berada dan disimpan oleh Tergugat II, Penggugat baru mengetahui nama Tergugat I, ketentuan atau klasul klaim dalam polis
NG
asuransi dan menerima fotocopy polis asuransi serta perjanjian pembiayaan konsumen satu tahun kemudian yakni setelah objek pertanggungan asuransi hilang dicuri, sebagaimana surat Tergugat II tertanggal 11
PE
September 2013 ; 20. Bahwa perbuatan Tergugat II yang tidak memberi hak kepada Penggugat untuk memilih Perusahaan asuransi lain dan dengan mutlak sepenuhnya menunjuk, menentukan Tergugat I, menentukan jenis asuransi dan menutup atau menandatangani perjanjian asuransi dengan Tergugat I dan tidak memberikan informasi yang benar, jelas, jujur, mengenai nama, kredibilitas, attitude (sikap) Tergugat I, ketentuan atau klasul klaim asuransi bertentangan dengan ketentuan Bab V, pasal 6 ayat 1 Undang-undang No. 2 tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian yang menegaskan :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
8
ME DA N
“Penutupan asuransi atas objek asuransi harus didasarkan pada kebebasan memilih penanggung, kecuali bagi program asuransi social“
dan Pasal 4 butir c Undang-undang No. 2 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang pada pokoknya menegaskan “Konsumen berhak untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur dari Produsen” dan Pasal 7 butir a,b,c yang menegaskan “Produsen harus mempunyai itikad
GI
baik dan wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur kepada Produsen serta memperlakukan atau melayani konsumen
ING
dengan baik” ;
21. Bahwa secara hukum, moral dan etika, Tergugat II bertanggung jawab atas perbuatannya yang menunjuk dan menentukan serta yang menutup atau
NT
menandatangani perjanjian asuransi dengan Tergugat I, walaupun Tergugat II mengetahui Tergugat I memilik kredibilitas dan attitude (sikap) yang tidak baik atau buruk ;
ILA
22. Bahwa Tergugat II bertanggung jawab dan wajib untuk mengupayakan atau setidak-tidaknya membantu Penggugat untuk memperoleh pembayaran klaim ganti rugi asuransi. Akan tetapi Tergugat II sama sekali tidak melakukan upaya apapun (duduk manis dan lipat tangan), bahkan
AD
menerima dengan baik penolakan yang dilakukan oleh Tergugat I, walaupun Tergugat II mempunyai kepentingan yang sama dengan Penggugat atas pembayaran klaim ganti rugi asuransi dan mengetahui Tergugat I telah
NG
merekayasa hasil survey TKP dan Surat penolakan tidak beralasan dan berdasar hukum ;
PE
23. Bahwa sikap pasif dari Tergugat II yang tidak mau mengupayakan dan/atau membantu Penggugat untuk memperoleh pembayaran klaim ganti rugi asuransi dan menerima dengan baik penolakan Tergugat I, patut diduga Tergugat II dan Tergugat I telah melakukan persekongkolan atau permufakatan jahat terhadap Penggugat, dengan cara Tergugat I berpurapura menerbitkan Surat penolakan seolah-olah klaim ganti rugi asuransi Penggugat ditolak pembayarannya dan Tergugat II berpura-pura menerima atau menguatkan penolakan tersebut, pada secara diam-diam Tergugat II menerima pembayaran dari Tergugat I ; 24. Berdasarkan uraian diatas, jelas dan nyata Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad), Oleh karenanya cukup alasan dan dasar hukum Pengadilan Negeri Medan menyatakan Tergugat II Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
9
ME DA N
telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) dan bertanggung jawab renteng dengan Tergugat I membayar kerugian Penggugat senilai Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) secara tunai dan lunas ;
25. Bahwa berdasarkan pasal 92 Undang-undang No. 40/2007 Tentang Perseroan
Terbatas
Tergugat
III
selaku
direktur
dari
Tergugat
I
berkewajiban untuk mengurus dan menjalankan Perseroan dengan baik
perkara
diajukan
Tergugat
III
GI
termasuk membayar hutang Perseroan. Akan tetapi hingga gugatan aquo dan
Tergugat
IV
tidak
melakukan
ING
kewajibannya dengan baik membayar klaim ganti rugi asuransi Penggugat. Oleh karenanya berdasarkan pasal 92 jo pasal 97 Undang-undang No. 40/2007 Tentang Perseroan Terbatas, Tergugat III dan Tergugat IV bertanggung jawab secara diri pribadi untuk membayar kepada Penggugat
sembilan juta Rupiah) ;
NT
klaim ganti rugi asuransi senilai Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh
26. Berdasarkan uraian diatas, jelas dan nyata Tergugat III telah melakukan
ILA
perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad). Oleh karenanya cukup alasan dan dasar hukum Pengadilan Negeri Medan menyatakan Tergugat III melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) dan
AD
bertanggung jawab renteng dengan Tergugat I, Tergugat II membayar kerugian Penggugat senilai Rp.389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) ;
NG
27. Bahwa berdasarkan pasal 29 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 73/1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian Tergugat V berhak dan berwenang untuk menerima atau menolak pembayaran klaim. Akan tetapi
PE
Tergugat V selaku diri pribadi dan Kepala Cabang dari Tergugat I telah menandatangani Surat Penolakan nomor : 289/ABDA-CLM/X/2013 tanggal 25 September 2013 dan Surat Penolakan nomor : 339/ABDA-CLM/x/2013, tanggal 31 Oktober 2013, walaupun Tergugat V mengetahui atau patut mengetahui berdasarkan hasil penyidikan dan Surat-surat yang diterbitkan oleh instansi penegak hukum yang independen dan kredibel terbukti objek pertanggungan asuransi telah hilang dicuri dan pelaku pencurian bukan Supir Penggugat ; 28. Bahwa selain tidak mengindahkan (menghormati) hasil penyidikan dan Surat yang diterbitkan instansi penegak hukum, Tergugat V dengan itikad buruk memutar balikan fakta dengan cara merekayasa atau membujuk, Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
10
ME DA N
mempengaruhi atau menyuruh membujuk, mempengaruhi orang lain untuk membuat atau menempatkan keterangan palsu atau keterangan yang tidak benar dalam Laporan Survey TKP tanggal 1 Nopember 2013 yang menerangkan seolah-olah pelaku pencurian adalah Supir Penggugat dan Supir Anak Penggugat. Kemudian menggunakan laporan survey TKP tersebut sebagai alasan penolakan pembayaran klaim ganti rugi asuransi dalam Surat nomor : 289/ABDA-CLM/X/2013 tanggal 25 September 2013 339/ABDA-CLM/x/2013, tanggal 31 Oktober
GI
dan Surat Penolakan nomor 2013 ;
ING
29. Bahwa ada kekhawatiran atau dugaan Penggugat, Tergugat V telah melakukan persekongkolan atau permufakatan jahat dengan Tergugat VI, dengan cara Tergugat V berpura-pura menerbitkan Surat penolakan seolah-olah klaim ganti rugi asuransi Penggugat ditolak pembayarannya
NT
dan Tergugat VI berpura-pura menerima atau menguatkan penolakan tersebut, pada hal secara diam-diam Tergugat V dan Tergugat VI menerima
pembayaran ;
ILA
pembayaran dari Tergugat I, sedangkan Penggugat tidak memperoleh
30. Berdasarkan uraian diatas, jelas dan nyata Tergugat V telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad), Oleh karenanya cukup
AD
alasan dan dasar hukum Pengadilan Negeri Medan menyatakan Tergugat V telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) dan bertanggung jawab renteng dengan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
NG
membayar kerugian Penggugat senilai Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) secara tunai dan lunas ; 31. Bahwa Tergugat VI selaku diri pribadi dan Kepala Cabang dari Tergugat II
PE
berkewajiban untuk mengupayakan pembayaran klaim ganti rugi asuransi atau
setidak-tidaknya
membantu
Penggugat
untuk
memperoleh
pembayaran klaim ganti rugi asuransi, akan tetapi Tergugat VI tidak melakukan upaya apapun (duduk manis dan lipat tangan), bahkan menerima dengan baik Surat penolakan, walaupun Tergugat VI mengetahui Tergugat
V telah merekayasa
laporan survey TKP
dan objek
pertanggungan asuransi atau objek pembiayaan telah hilang dicuri, sesuai dengan pengakuan Tergugat I dan hasil Penyidikan Polresta Medan dan pelaku pencurian bukan Supir Penggugat ; 32. Bahwa sikap pasif Tergugat VI tersebut
patut diduga Tergugat VI dan
Tergugat V telah melakukan persekongkolan atau permufakatan jahat Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
11
ME DA N
terhadap Penggugat dengan cara Tergugat VI berpura-pura menerima atau menguatkan Surat penolakan yang diterbitkan Tergugat V, pada hal Tergugat VI menerima pembayaran, sedangkan Penggugat tidak menerima pembayaran ;
33. Berdasarkan uraian diatas, jelas dan nyata telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad). Oleh karenanya cukup alasan dan dasar hukum Pengadilan Negeri Medan menyatakan Tergugat VI telah perbuatan
melawan
hukum
(Onrechtmatige
GI
melakukan
daad)
dan
bertanggung jawab renteng dengan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan
ING
Tergugat V membayar kerugian Penggugat senilai Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) secara tunai dan lunas ; 34. Bahwa Penggugat telah berulang kali menegur Tergugat I, Tergugat II, untuk membayar kepada
NT
Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI
Penggugat klaim ganti rugi asuransi senilai Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah), sebagaimana Surat Penggugat tanggal 16 Oktober 2013 (P-14), tanggal 21 Oktober 2013 (P-15), tanggal
(P-17).
ILA
25 Oktobrer 2013 (P-16) dan Surat Penggugat tanggal 6 Nopember 2013 Akan tetapi hingga gugatan aquo perkara diajukan Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI belum melakukan
AD
pembayaran. Oleh karenanya cukup membuktikan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI mempunyai itikad buruk ; 35. Bahwa oleh karena Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan
daad)
NG
Tergugat VI telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige yang
mengakibatkan
kerugian
kepada
Penggugat
senilai
PE
Rp.389.000.000,-
(Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah), maka cukup alasan dan dasar hukum Pengadilan Negeri Medan menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI secara tanggung renteng membayar kerugian Penggugat senilai Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) secara tunai dan lunas ; 36. Bahwa Oleh karena Penggugat tidak dapat menikmati Uangnya yang seharusnya diterima Penggugat seluruhnya pada bulan Oktober 2013, maka patut dan pantas Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI dihukum secara tanggung renteng membayar ganti rugi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) perbulan dari Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) terhitung sejak bulan Oktober Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
12
ME DA N
2013 hingga seluruhnya dibayar tunai dan lunas. Oleh karenanya cukup alasan dan dasar hukum Pengadilan Negeri Medan menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI secara tanggung renteng membayar ganti rugi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) perbulan dari Rp. 389.000.000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) terhitung sejak bulan Oktober 2013 hingga seluruhnya dibayar tunai dan lunas ;
GI
37. Bahwa ada kekhawatiran Penggugat, Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI akan mengalihkan harta kekayaannya dan
ING
agar putusan perkara ini tidak sia-sia (Ulisior) dan dapat dijalankan serta untuk menghindari kerugian yang lebih besar kepada Penggugat dan pihak lainnya, maka cukup alasan bagi Penggugat untuk mohon kepada Pengadilan Negeri Medan meletakkan sita jaminan atas harta kekayaan
NT
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI dan/atau melakukan pemblokiran atas rekening Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI yang akan diuraikan dalam permohonan sita
ILA
jaminan (Conservatoir beslag) ;
38. Bahwa oleh karena gugatan aquo perkara berdasarkan bukti-bukti yang authentik yang tidak dapat disangkal kebenarannya, maka cukup alasan
AD
dan dasar hukum Pengadilan Negeri Medan menyatakan putusan aquo perkara dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada banding, kasasi atau upaya hukum lainnya (Uitvoerbaar bij voerrad). uraian
NG
Berdasarkan
diatas,
dengan
ini
Penggugat
mohon
kepada
Pengadilan Negeri Medan untuk memberi putusan yang amarnya sebagai
PE
berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad); 3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (consevatoir beslag) dan/atau pemblokiran rekening; 4 Menghukum Tergugat Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI secara tanggung renteng membayar kerugian Penggugat senilai Rp. 389.000,000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) secara tunai dan lunas;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
13
ME DA N
5. Menghukum Tergugat Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan Tergugat VI secara tanggung renteng membayar kepada Penggugat ganti rugi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) perbulan dari Rp. 389.000,000,- (Tiga ratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) terhitung sejak bulan Oktober 2013 hingga seluruhnya dibayar tunai dan lunas; 6 Menyatakan putusan aquo perkara dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada banding, kasasi atau upaya hukum lainnya (Uitvoerbaar bij
7. Menghukum Tergugat
GI
voerrad).
I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V dan
A t a u,
ING
Tergugat VI secara tanggung renteng membayar biaya perkara;
Apabila Pengadilan Negeri Medan berpendapat lain. Mohon putusan yang
NT
seadil-adilnya (Et aquo et bono).
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat V mengajukan dan menyerahkan Jawabannya
ILA
dipersidangan tertanggal 09 Juni 2014, yang pada pokoknya sebagai berikut I. EKSEPSI : A. TENTANG
GUGATAN
PENGGUGAT
KURANG
PIHAK
(EXEPTIO
AD
PLURIUM LITIS CONSORTIUM) Bahwa pihak yang ditarik sebagai Tergugat dalam Gugatan Penggugat
NG
pada perkara aquo tidak lengkap (Plurium Litis Consortium), dengan alasanalasan sebagai berikut : a) Bahwa Penggugat Harus Mengikutsertakan Direktur PT. Oto Multiartha
PE
Pada Masa Itu (ic. Yosuke Unigame) Selaku Pihak dalam Perkara Aquo). Hubungan Hukum Mr. Yosuke Unigame sebagai Tergugat IV 1. Bahwa atas gugatan tertanggal 27 Nopember 2013, Penggugat telah mnelakukan Perubahan Gugatan tertanggal 24 Februari 2014 yang isinya Penggugat mencabut Mr. Yosuke Unigame sebagai Tergugat IV dalam perkara aquo ; 2. Bahwa adalsan pertama pencabutan Mr. Yosuke Unigame sebagai Tergugat IV adalah Mr. Yosuke Unigame telah dikeluarkan dari susunan pengurus dan sudah tidak menjabat sebagai direksi pada Tergugat II, alasan ini tidak menghapus hubungan hukum diri pribadi Mr. Yosuke Unigame dengan perkara aquo disebabkan Penggugat selain menuntut pertanggungjawaban
secara
koorperasi
juga
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
menuntut 14
ME DA N
pertanggungjawaban diri pribadi sekaligus jabatan, sebagaimana terlihat dari Penggugat menarik diri pribadi FREDDY WIJAYA sekaligus jabatannya
diposisikan
sebagai
Tergugat
III,
diri
pribadi
MARTIN
KURNIAWAN sekligus jabatannya diposisikan sebagai Tergugat V, dan diri pribadi HENDRIK sekaligus jabatannya diposisikan sebagai Tergugat VI ; 3. Bahwa dengan pencabutan Mr. Yosuke Unigame sebagai Tergugat IV maka tanggungjawab hukum diri pribadi Mr. Yosuke Unigame dan jabatannya
GI
pada masa itu dilimpahkan kepada para Tergugat dan kerugian yang didalilkan oleh Penggugat dilimpahkan seluruhnya kepada Para Tergugat
ING
yang saat ini ada, sungguh tida benar di dalam hukum melimpahkan tanggung jawab hukum seseorang kepada pihak lain ; 4. Bahwa alasan kedua pencabutan Mr. Yosuke Unigame sebagai Tergugat IV adalah karena Mr. Yosuke Unigame sudah pulang ke Jepang dan tidak
NT
diketahui alamatnya, alasan ini tidak membenarkan pencabutan Mr. Yosuke Unigame sebagai Tergugat IV karena hal itu bukanlah sebab hapusnya hubungan hukum, terlebih mekanisme pemanggilan bagi pihak yang tidak
ILA
diketahui alamatnya telah diatur secara jelas di dalam ketentuan Pasal 718 ayat (3) Rbg dan jika beralamat di luar negeri maka pemanggilan merujuk kepada Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Tanggal 11 Mei Nomor
055/75/91/I/UMTU/Pdt/1991
(sebagaimana
dikutip
dari
AD
1991
Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata Umum dan Perdata Khusus, Buku II, Edisi 2007, Mahkamah Agung RI : 2008, Halaman
NG
21) ;
5. Bahwa dengan demikian masih terdapat hubungan hukum Mr. Yosuke Unigame baik selaku diri pribadi maupun dalam jabatannya selaku direktur
PE
dalam perkara aquo, sehingga harus tetap ditarik sebagai pihak dalam perkara aquo sesuai dengan yurisprudensi Mahkamah Agung RI sebagai berikut ;
a. Yurisprudensi MARI No. 294 K/SIP/1971 tanggal 7 Juli 1971 yang menyebutkan “Gugatan harus diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan hukum”; b. Yurisprudensi MARI No. 18.K/SIP/1971 tanggal 9 Juni 1973, yang menyebutkan : “Syarat mutlak untuk menuntut seseorang di depan pengadilan adalah adanya perselisihan hukum antara kedua belah pihak”; c. Yurisprudensi MARI No. 4.K/RUP/1958 tanggal 13 Desember 1959, yang menyebutkan : “Untuk dapat menuntut seseorang di depan pengadilan Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
15
ME DA N
adalah syarat mutlak bahwa harus ada perselisihan hukum antara kedua belah pihak yang berperkara”; Persona Standi In Judicio
1. Bahwa isi Perubahan Gugatan tertanggal 24 Februari 2014, Penggugat mencabut Mr. Yosuke Unigame sebagai Tergugat IV baik selaku diri pribadi maupun dalam jabatannya selaku Direktur PT. Oto Multiartha ;
GI
2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) menyatakan : “PT adalah badan hukum (legal entity) yang berkuasa mutlak atau persona in standi
ING
judicio (full authorized) bertindak di depan Pengadilan”. Sehubungan dengan melekatnya persina Standi In Judicio pada perseroan, terdapat permasalahn yang perlu mendapat perhatian, sehingga kehadirannya
NT
sebagai pihak dalam gugatan tidak mengandung cacat formil, yaitu : a. Persona Standi In Judicio perseroan baru ada dan sah setelah mendapat pengesahan menteri (Vide Pasal 38 KUHD Jo. Pasal 39 KUHD). - Pasal 38 KUHD menentukan agar Perseroan Terbatas (PT) dapat
ILA
bertindak sebaga Badan Hukum (legal entity, rechtspersoon) harus disahkan, didaftarkan dan diumumkan dalam majalah resmi, selanjutnya dalam Pasal 39 KUHD menentukan : “selama hal itu
AD
belum dipenuhi, seluruh pengurus bertanggung jawab secara pribadi terhadap pihak ketiga atas tindakan hukum yang mereka lakukan”;
NG
- Namun apabila Perseroan telah mendapat pengesahan, maka Perseroan telah memiliki legitimasi sebagai badan hukum sesuai dengan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
PE
tentang Perseroan Terbatas (PT), maka apabila ada sengketa, yang bertindak selaku Tergugat adalah perseroan itu sendiri, sedangkan Direksi hanya bertindak mewakili (rechtsentive) di depan pengadilan;
b. Direktur yang bertindak tanpa persetujuan Komisaris Menjadi Tanggung Jawab Pribadi. - Apabila dalam anggaran dasar ditentukan dalam melakukan tindakan tertentu Direktur harus mendapat persetujuan Komisaris, lantas Direktur melanggar ketentuan itu, tindakan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pribadi Direktur yang bersangkutan. Oleh karena itu, yang sah bertindak atau ditarik sebagai pihak dalam
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
16
yang
ME DA N
kasus
demikian
adalah
direktur
itu,
bukan
PT
(rechtspersoon). Sebagai contoh dapat dikemukakan Putusan Mahkamah Agung No. 1944 K/Pdt/1991 (Vide M. YAHYA HARAHAP, SH., Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, 2004, Halaman 121-123).
- Bahwa bedarsakan uraian di atas, maka seharusnya Penggugat mengikutsertakan Direktur PT. Oto Multiartha pada masa itu,
GI
selaku pihak Tergugat dalam perkara aquo, agar sengketa yang dipersoalkan dapat diselesaikan secara tuntas dan menyeluruh
ING
sebab Penggugat tidak mengetahui secara pasti : 1) Apakah PT. Oto Multiartha tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri, didaftarkan dan diumumkan dalam majalah resmi sehingga dinyatakan sah dan Badan
NT
Hukum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2) Apakah tindakan Mr. Yosuke Unigame pada saat menjabat
ILA
sebagai direktur PT. Oto Multiartha telah mendapat persetujuan Komisaris. b) Bahwa Penggugat harus menarik Kepolisian Resort Kota Medan sebagai
AD
pihak
1. Bahwa seharusnya Penggugat menarik Kepolisian Resort Kota Medan yang telah melakukan penyelidikan dan/atau penyidikan
NG
laporan kehilangan kendaraan bermotor milik Penggugat sebagai pihak dalam perkara aquo.
2. Bahwa dalam uraian Gugatan Penggugat tertanggal 27 Nopember
PE
2013 telah dikemukakan adanya laporan/Pengaduan di Kepolisian Resort Kota Medan dengan Nomor : STTLP/2416/VIII/2013/Resta Medan tanggal 11 September 2013 yang dibuat oleh Penggugat.
3. Bahwa Penggugat menyandarkan pembuktian dalil-dalil gugatan kepada Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) tersebut, dari STTLP walaupun belum terang suatu tindak pidana dan belum mempunyai kekuatan hukum tetapi STTLP ini menjadi substansi sengketa hukum yang terjadi. 4. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, Penggugat harus menarik Pihak Kepolisian Resort Kota Medan sebagai pihak turut Tergugat, dengan tidak menarik pihak Kepolisian Resort Kota Medan maka Gugatan Penggugat dapat dikategorikan sebagai gugatan yang
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
17
ME DA N
tidak lengkap atau kurang pihak (Plurium Litis Consortium). Berdasarkan alasan-alasan eksepsi tersebut sebagaimana diuraikan di atas, maka Gugatan Penggugat dikwalifikasikan sebagai gugatan yang tidak lengkap atau kurang pihak (Plurium Litis Consortium) oleh karenanya harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvakelijk verklaard). B. TENTANG GUGATAN PREMATUR dalam
uraian
gugatan
Penggugat
terfaktakan
adanya
GI
1. Bahwa
Laporan/Pengaduan di Kepolisian Resort Kota Medan dengan Nomor STTLP/2416/VIII/2013/Resta Medan tanggal 11 September 2013 yang
ING
dibuat oleh Penggugat.
2. Bahwa Penggugat menyandarkan pembuktian dalil-dalil gugatan kepada Surat Tanda Terima Laporan Kepolisian (STTLP) tersebut, dari STTLP
NT
walaupun belum terang suatu tindak pidana dan belum mempunyai kekuatan hukum tetapi STTLP ini menjadi substansi perselisihan hukum, dimana syarat mutlak untuk menuntut seseorang di depan pengadilan adalah adanya perselisihan hukum antara para pihak sesuai dengan
Desember 1959.
ILA
yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Nomor 4 K/Sip/1958 Tanggal 13
3. Bahwa STTLP tidaklah bisa menerapkan tindak pidana yang sebenarnya karena
tindak pidana
AD
terjadi
yang
termaktub
di
dalamnya
masih
membutuhkan proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan, persidangan, banding, kasasi dilanjutkan ke proses peninjauan kembali, dan untuk
NG
menyatakan tindak pidana apa yang sebenarnya terjadi harus telah terdapat putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum (inkracht van gewijsde), sementara Penggugat mengkaitkan dan menyandarkan dalil-dalil gugatan Surat
PE
kepada
Tanda
Terima
Laporan
Polisi
(STTLP)
Nomor
STTLP/2416/VIII/2013/Resta Medan tanggal 11 September 2013 dan Surat Keterangan Hilang Nomor : SK/2409/X/2013/Ditreskrimum tanggal 27 September 2013. 4. Bahwa STTLP tersebut tidaklah dapat dijadikan bukti tentang tindak pidana apa yang sebenarnya terjadi, tetapi yang harus dijadikan bukti adalah putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) terhadap tindak pidana yang dituduhkan atau yang dilaporkan. 5. Bahwa oleh karenanya Penggugat haruslah menunggu putusan Pengadilan atas laporan/pengaduan terhadap terjadinya tindak pidana yang dilaporkan oleh Penggugat di Kepolisian Resort Kota Medan.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
18
ME DA N
6. Bahwa berdasarkan alasan di atas, maka patut dan wajar gugatan Penggugat harus dinyatakan sebagai gugatan yang prematur dan harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk verklaard). II. POKOK PERKARA
1. Bahwa segala sesuatu yang telah Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat V uraikan pada bagian Eksepsi seluruhnya di atas, sepanjang ada relevansinya dengan pokok perkara, secara mutatis-mutandis dianggap
GI
telah dimuat dalam Pokok Perkara ini, oleh karenanya tidak diulang lagi. 2. Bahwa Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat V menolak dan membantah
ING
dengan tegas leluruh dalil-dalil Gugatan Penggugat, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas dibawah ini.
3. Bahwa pada point 1 s/d point 17 dalam gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan sebagai berikut :
Bahwa Tergugat I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrechmatgedaad),
NT
-
karena
telah
melakukan
perbuatan
yang
bertentangan dengan Pasal 23 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 73
ILA
Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian yaitu dengan sengaja meperlambat dan/atau menolak penyelesaian atau pembayaran klaim ganti rugi asuransi, dengan alasan yang mengada-ada
AD
yang tidak beralasan hukum dan selalu berubah-ubah alasan antara surat yang satu dengan surat yang lain; -
Serta dengan akal licik telah merekayasa atau setidak-tidaknya telah
NG
membujuk atau mempengaruhi untuk membuat keterangan palsu dalam laporan Survey Tempat Kejadian Perkara (TKP) tanggal 11 Nopember 2013 sehingga seolah-olah menerangkan pelaku pencurian adalah Supir
PE
Penggugat dan Supir anak Penggugat, padahal Tergugat I mengetahui bahwa pelaku pencurian bukan Supir Penggugat, sedangkan surat-surat yang diterbitkan oleh Polresta Medan telah diakui oleh Tergugat I.
4. Bahwa dalil Penggugat tersebut adalah dalil yang keliru dan tidak benar sehingga ditolak dan dibantah dengan tegas. 5. Bahwa gugatan penggugat pada perkara ini diajukan atas peristiwa hukum yang terjadi pada tanggal 10 September 2013, dimana seseorang yang bernama Felini Oscar membawa mobil merek Honda, jenis kendaraan All New CR-V i - VTEC 2.0 M/T FMC Sport Ulitity Vehicle, tahun 2012, warna Crystal
Black
Pearl,
nomor
mesin
R20A59401013,
nomor
rangka
MHRRM1730CJ300172, nomor Polisi BK 1012 FR (selanjutnya disebut mobil) milik Penggugat dari garasi rumah Penggugat dan sampai saat ini Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
19
ME DA N
belum kembali, dimana status mobil tersebut adalah objek pertanggungan pada Tergugat I.
6. Bahwa Felini Oscar adalah supir Penggugat dan oleh karenanya sering mengendarai mobil tersebut dan dalam hal ini, dikendarainya mobil milik Penggugat tersebut oleh Felini Oscar karena Felini Oscar adalah supir Penggugat atau supir anak Penggugat sehingga dengan mudahnya Felini Oscar memperoleh kunci dan membawa mobil dimaksud.
GI
7. Bahwa selain itu Felini Oscar adalah orang yang diberikan tugas untuk merawat, membersihkan atau menjaga mobil tersebut sehingga ianya sering
ING
membawa mobil dimaksud serta sering dilihat orang keluar masuk di rumah Penggugat.
8. Bahwa kemudian Penggugat membuat Laporan Polisi dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisian Nomor STTLP/24/VIII/2013/Resta Medan tanggal
NT
11 September 2013 atas dugaan terjadinya tindak pidana pencurian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dengan terlapornya adalah Felini Oscar. Namun Surat Tanda Terima Polisi
tersebut
tidaklah
ILA
Laporan
bersifat final
karena
belum bisa
menerangkan tindak pidana yang sebenarnya terjadi sehingga masih membutuhkan
proses
penyelidikan,
penyidikan,
penuntutan
AD
danpemeriksaan di persidangan, banding, kasasi ataupun peninjauan kembali, untuk menyatakan “tindak pidana apa yang sebenarnya terjadi adalah harus ada putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum
NG
(Inkracht van gewijs)”.
9. Bahwa oleh karena itu, dalam Surat Tanda Terima Laporan Polisian Nomor STTLP/24/VIII/2013/Resta Medan tanggal 11 September 2013, belum dapat
PE
dipastikan tindak pidana yang dituduhkan oleh Penggugat terhadap Felini Oscar atas mobil objek pertanggungan dan sesuai fakta, lebih dapat dipastikan yang terjadi adalah tindak pidana penggelapan yang dilakukan oleh Felini Oscar supir Penggugat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372 KUHP. 10. Bahwa tindak pidana Penggelapan adalah kejahatan yang hampir sama dengan pencurian dalam Pasal 362 KUHP. Bedanya ialah bahwa pada pencurian barang yang dimiliki itu masih belum berada di tangan pencuri dan masih harus diambilnya. Sedang pada penggelapan waktu dimilikinya barang itu sudah ada ditangan sipembuat tidak dengan jalan kejahatan (Vide R. SOESILO, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-komentar Lengkap Pasal Demi Pasal, Politea, Bogor, 1994, Hal. Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
20
ME DA N
249,258).
11. Bahwa walaupun Penggugat telah melakukan klaim asuransi kepada Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat V dengan menyertakan STTLP sebagaimana tersebut dalam poin 7 Gugatan Penggugat, maka Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat V menolak klaim asuransi tersebut sebab terjadi dugaan tindak pidana penggelapan bukan pencurian sesuai dengan Polis Stadar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) pada BAB II
GI
tentang Pengecualian Pasal 3 ayat (1) poin. 1.2.
12. Bahwa selain dari pada itu, harus dipedomani ketentuan BAB I tentang
ING
Jaminan pada Pasal 1 ayat (1) poin 1.3 PSAKBI berkaitan dengan BAB II tentang Pengecualian pada Pasal 3, ayat (1) Poin 1.3 angka 1.3.3.3 PSAKBI berkaitan dengan ketentuan BAB II tentang Definisi Angka 16 PSAKBI, sebagai berikut :
NT
- BAB I tentang Jaminan pada Pasal 1 ayat (1) Poin 1.3. PSAKBI menyatakan “Pertanggungan ini menjamin : pencurian, termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikuti dengan kekerasan
ILA
ataupun ancaman kekerasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 362, 363 ayat (3), (4), (5) dan Pasal 365 KUHP”. - BAB II tentang Pengecualian pada Pasal 3, ayat (1) Poin 1.3. Angka menyatakan “Pertanggungan ini tidak menjamin
AD
1.3.3. PSAKBI
kerugian, kerusakan, biaya atas kendaraan bermotor dan atau tanggungjawab hukum terhadap pihak ketiga, yang disebabkan oleh :
NG
perbuatan jahat yang dilakukan oleh orang yang disuruh tertanggung, bekerja pada tertanggung, orang yang sepengetahuan atau seizin tertanggung”.
PE
13. Bahwa maksud ketentuan BAB I tentang Jaminan pada Pasal 1 ayat 1 Poin 1.3. PSAKBI berkaitan dengan BAB II tentang Pengecualian pada Pasal 3 ayat 1 Poin 1.3. angka 1.3.3. PSAKBI berkaitan dengan ketentuan BAB III tentang Definisi Angka 16 PSAKBI, dalam definisi tentang perbuatan jahat terdapat kata “kecuali tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang berada dibawah pengawasan atau atas perintah tertanggung atau yang mengawasi atau
menguasai
harta
benda
tersebut,
atau
oleh
pencuri/perampok/penjarah”, maksudnya adalah bahwa 1). Tindakan seseorang yang berada di bawah pengawasan atau 2) tindakan seseorang atas perintah tertanggung atau 3) tindakan seseorang yang mengawasi atau menguasai harta benda tersebut, atau 4) tindakan pencuri dan perampok dan penjarah dikategorikan sebagai tindakan yang tidak dapat dipenuhi Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
21
ME DA N
pertanggungan jika dilakukan oleh 1) orang yang disuruh tertanggung atau 2) orang yang bekerja pada tertanggung, orang yang sepengetahuan atau seizin tertanggung, sebagaimana dimaksud dalam BAB II tentang Pengecualian pada Pasal 3 ayat 1 Poin 1.3. Angla 1.3.3 PSAKBI. 14. Bahwa logika hukum yang terbangun dari ketentuan BAB II tentang Pengecualian pada Pasal 3 ayat 1 Poin 1.3. Angka 1.3.3 PSAKBI jo. BAB III tentang Definisi Angka 16 PSAKBI adalah perbuatan mengambil barang
GI
Tertanggung yang dilakukan oleh orang yang disuruh tertanggung atau orang yang bekerja pada tertanggung, orang yang sepengatahuan atau
pencurian
(pasal
362
ING
seizin tertanggung adalah sebuah penggelapan (pasal 372) bukan KUHP
dst)
sedangkan
Penggelapan
telah
dikategorikan sebagai tindakan yang tidak memperoleh pertanggungan sesuai ketentuan BAB II tentang Pengecualian pada Pasal 3 ayat 1 Poin 1.2
NT
PSAKBI.
15. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka penolakan klaim asuransi yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat IV telah
ILA
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, dengan demikian dalil-dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad) adalah dalil yang keliru dan tidak
AD
benar, untuk itu harus ditolak oleh Majelis Hakim. 16. Bahwa oleh karena penolakan klain asuransi yang dilakukan oleh Tergugat I telah besesuaian dengan ketentuan yang berlaku atau bukanlah perbuatan
NG
melawan hukum maka dalil-dalil gugatan Penggugat yang termaktub dalam Poin 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38 secara otomatis telah terbantahkan sehingga dalil-dalil tersebut tidak
PE
benar.
17. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka perbuatan Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat V telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau bukan merupakan perbuatan melawan hukum seperti yang didalilkan oleh Penggugat. Bahwa berdasarkan uraian fakta dan dasar hukum di atas, dapat diketahui dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat V telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatge daad) dan Tergugat III dan Tergugat V secara diri pribadi berkewajiban menanggung kerugian Penggugat adalah dalil yang tidak benar dan tidak berdasarkan faktafakta hukum, sehingga cukup beralasan menurut hukum Majelis Hakim Yang
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
22
ME DA N
Memeriksan dan Mengadili Perkara ini berkenan untuk menjatuhkan putusan dengan amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Eksepsi :
1. Menerima Eksepsi Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat V untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet onvankelijk verklaard);
GI
Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ING
2. Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini; Atau,
NT
Apabila Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex ae quo et bono).
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat II dan VI
juga
telah
mengajukan
ILA
Tergugat
dan
menyerahkan
Jawabannya
dipersidangan tertanggal 09 Juni 2014, yang pada pokoknya sebagai berikut : I.
Dalam Eksepsi
AD
a. Terbuti Ggatan Penggugat Error in persona, karena yang ditarik Penggugat sebagai Pihak adalah Manager bukan direksi.
NG
Bahwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (1) Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah ditegaskan secara jelas dan terang bahwa “Direksi meawakili Peseroan baik didalam maupun diluar pengadilan”, dengan demikian terbukti gugatan Penggugat
PE
yang menarik PT. Oto Mukltiartha Cabang Medan, beralamat di Jalan Gajah Mada No. 6-A Kota Medan, sebagai pihak Tergugat II dan Sdr. Hendrik selaku Diri Pribadi dan Kepala Cabang sebagai Tergugat VI dalam perkara a quo, adalah merupakan gugatan yang error in persona dan salah alamat, sehingga cukup alasan menurut hukum agar kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri medan menolak Gugatan Penggugat dan menyatakan gugatan tidak dapat diterima (NO);
b. Terbukti Gugatan Penggugat Tidak Jelas (Obscuur Liebel) karena bertentangan antara dalil posita dengan petitum; Bahwa Penggugat menyatakan gugatannya diajukan atas dasar perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat yang mengakibatkan Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
23
ME DA N
kerugian kepada Penggugat, sementara disatu sisi Penggugat dalam dalil posita gugatannya pada point (2) menyatakan Penggugat melakukan pembelian unit mobil tersebut menggunakan fasilitas pembiayaan konsumen sebagaimana Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor : 10402-12-01963,
tanggal 29 Nopember
2012,
sehingga telah jelas
Penggugat telah menggabungkan Perbuatan Melawan Hukum; II. Dalam Pokok Perkara
GI
1. Bahwa dalil-dalil yang disampaikan Tergugat II dan Tergugat VI dalam Eksepsi merupakan satu kesatuan dalam dalil dalil Pokok Perkara,
ING
sehingga tidak perlu diulang kembali di dalam konklusi Pokok Perkara ini; 2. Bahwa Tergugat II dan Tergugat VI menolak seluruh dalil-dalil Gugatan Penggugat, kecuali sepanjang yang diakui secara tegas dalam Konklusi Pokok Perkara ini;
NT
3. Bahwa terbukti Penggugat merupakan Debitur Tergugat II untuk fasilitas pembiayaan pembelian 1 (satu) unit Mobil Honda All New CR-V i - VTEC 2.0 M/T FMC Sport Ulitity Vehicle, tahun 2012, warna Crystal Black Pearl,
ILA
nomor mesin R20A59401013, nomor rangka MHRRM1730CJ300172, nomor Polisi BK 1012 FR, BPKB a.n. Renty Br. Doloksaribu, dengan Toatal Nilai Pembiayaan sebesar Rp. 299.790.000,- (dia ratus sembilan
AD
puluh sembilan juta tujuh ratus sembilan puluh ribu rupiah) dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak 29 Nopember 2012 s/d 29 Oktober 2014, dengan angsuran sebesar Rp. 13.802.900,-/bulan (tiga
NG
belas juta delapan ratus dua ribu sembilan ratus rupiah per bulan) yang mana Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor :
10-402-12-01963,
tanggal 29 Nopember 2012 antara Tergugat II dengan Penggugat tersebut
PE
telah diikuti dengan Perjanjian Jaminan Fidusia sesuai dengan amanat UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (Vide : Bukti T-II & T-VI 1, 2 dan 3);
4. Bahwa
terbukti
Tergugat
II
bukanlah
sebagai
pihak
yang
bertanggungjawab terkait ditolaknya klaim asuransi unit Penggugat oleh Tergugat I, karena kewenangan menerima atau menolak pengajuan klaim sepenuhnya merupakan kewenangan Tergugat I, sehingga terbukti Tergugat II sebagai pihak yang paling dirugikan terkait perkara a quo, sebab Penggugat masih memiliki kewajiban/hutang kepada Tergugat II yang hingga saat ini terhitung sebesar Rp. 200.780.400,- (dua ratus juta tujuh ratus delapan puluh ribu empat ratus rupiah) (Vide : Bukti T-II & TVI.5,6,7, dan 9). Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
24
ME DA N
III. Dalam Rekonpensi
1. Bahwa dalil-dalil yang disampaikan Penggugat d.r/Tergugat II d.c dalam Eksepsi dan dalam dalil Pokok Perkara merupakan satu kesatuan dalam dalil Konklusi Rekonpensi ini, sehingga tidak perlu diulang kembali didalam konklusi Rekonpensi ini;
2. Bahwa Penggugat d.r/Tergugat II d.c menolak seluruh dalil-dalil jawaban
dalam Konklusi Rekonpensi ini;
GI
Tergugat d.r/Penggugat d.c, kecuali sepanjang yang diakui secara tegas
3. Bahwa terbukti Penggugat d.r/Tergugat II d.c merupakan sebagai pihak paling
dirugikan
dalam
perkara
a
quo,
karena
Tergugat
ING
yang
d.r/Penggugat d.c masih memiliki kewajiban/hutang kepada Tergugat II yang hingga saat ini terhitung sebesar Rp. 200.780.400,- (dua ratus juta tujuh ratus delapan puluh ribu empat ratus rupiah) (Vide : Bukti T-II & T-VI.
NT
7).
IV. Tentang Alat Bukti dari Tergugat II d.c/Penggugat d.r dan Tergugat VI Bahwa Tergugat II d.c/Penggugat d.r dan Tergugat VI telah memajukan alat
ILA
bukti tertulis tertanggal 25 Agustus 2014, sebagai berikut : 1. Bukti T-II & T-VI.1, Foto copy Legalisir dan Nazegelen Asli Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor :
10-402-12-01963, tanggal 29
AD
Nopember 2012 antara PT. Oto Multiartha dengan Renty br. Doloksaribu.
Membuktikan : Bahwa benar telah terjadi kesepakatan secara sah dan
NG
meyakinkan antara Tergugat II dengan Penggugat untuk fasilitas pembiayaan pembelian 1 (satu) unit Mobil Honda All New CR-V i VTEC 2.0 M/T FMC Sport Ulitity Vehicle, tahun 2012, warna Crystal
PE
Black
Pearl,
nomor
mesin
R20A59401013,
nomor
rangka
MHRRM1730CJ300172, nomor Polisi BK 1012 FR, BPKB a.n. Renty Br. Doloksaribu,
dengan
Toatal
Nilai
Pembiayaan
sebesar
Rp.
299.790.000,- (dia ratus sembilan puluh sembilan juta tujuh ratus sembilan puluh ribu rupiah) dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak 29 Nopember 2012 s/d 29 Oktober 2014, dengan angsuran sebesar Rp. 13.802.900,-/bulan (tiga belas juta delapan ratus dua ribu sembilan ratus rupiah per bulan);
2. Bukti T-II & T-VI.2, Foto copy Legalisir dan Nazegelen Asli Akta Jaminan Fidusia Notaris Cut Dian Satriani, SH., MKn Nomor : 242 tanggal 10 Desember 2013
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
25
ME DA N
Membuktikan : Bahwa Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor : 10402-12-01963, tanggal 29 Nopember 2012 antara Tergugat II dengan Penggugat tersebut telah diikuti dengan Perjanjian Jaminan Fidusia (vide Pasal 4 jo. Pasal 5 ayat (1) UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia);
3. Bukti T-II & T-VI.3, Foto copy Legalisir dan Nazegelen Asli Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor : W2.018432.AH.05.01 Tahun 2013 tanggal 12
GI
April 2013 yang dikeluarkan oleh Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kantor Wilayah Sumatera Utara.
ING
Membuktikan : Bahwa Penggugat telah menyerahkan hak kepemilikan secara fidusia kepada Tergugat II atas 1 (satu) unit Mobil Honda All New CR-V i - VTEC 2.0 M/T FMC Sport Ulitity Vehicle, tahun 2012, warna Crystal Black Pearl, nomor mesin R20A59401013, nomor rangka
Doloksaribu
NT
MHRRM1730CJ300172, nomor Polisi BK 1012 FR, BPKB a.n. Renty Br. tersebut
sebagai
jaminan
atas
pelunasan
hutang
Penggugat kepada Tergugat II (ic. PT. Oto Multiartha);
ILA
4. Bukti T-II & T-VI.4, Foto copy Legalisir dan Nazegelen Asli Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) No. J-05051302B, yang diterbitkan dan ditandatangani oleh Direktur Lalu Lintas Poldasu An. Drs. M. Arkan
AD
Hamzah.
Membuktikan : Bahwa Tergugat II sebagai pemegang hak kepemilikan atas 1 (satu) unit Mobil Honda All New CR-V i - VTEC 2.0 M/T FMC
NG
Sport Ulitity Vehicle, tahun 2012, warna Crystal Black Pearl, nomor mesin R20A59401013, nomor rangka MHRRM1730CJ300172, nomor Polisi BK 1012 FR, BPKB a.n. Renty Br. Doloksaribu tersebut, karena
PE
Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor atas unit tersebut ada dalam penguasaan Tergugat II sebagai jaminan tambahan atas pelunasan hutang Penggugat kepada Tergugat II;
5. Bukti T-II & T-VI.5, Foto copy Legalisir dan Nazegelen AsliKwitansi Pelunasan yang telah dilaksanakan Tergugat II kepada Showroom Maha Mobil atas pembelian 1 (satu) unit Mobil Honda All New CR-V warna hitam mutiara Nomor Polisi BK 1012 FR, No. Rangka : MHRRM1730CJ3-172, No. Mesin : R20A594011013 an. Renty Br. Doloksaribu. Membuktkan : Bahwa Tergugat II telah membayar secara lunas dan kontan, harga mobil yang dimaksud dalam perkara a quo kepada pihak
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
26
ME DA N
showroom sebesar Rp. 226.084.600,- (Dua ratus dua puluh enam juta delapan puluh empat ribu enam ratus rupiah);
6. Bukti T-II & T-VI.6, Foto copy Legalisir dan Nazegelen Asli Payment Schedule Paid (Jadwal Pembayaran) Kontrak.
Membuktikan : Bahwa Penggugat sebagai debitur terhitung sejak tanggal 29 Oktober 2013 hingga saat ini tidak pernah melaksanakan kewajibannya kepada Tergugat II, sehingga terbukti Penggugat telah
GI
wanprestasi/lalai melaksanakan kewajiban kepada Tergugat II, karena berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor
ING
: 10-402-12-01963, tanggal 29 Nopember 2012 telah disepakati bahwa selama proses klaim asuransi Penggugat tidak berhak menunda atau tidak melaksanakan kewajibannya kepada Tergugat II;
NT
7. Bukti T-II & T-VI.7, Foto copy Legalisir dan Nazegelen Asli Perkiraan PrePayment tertanggal 28 Mei 2014. Membuktikan : Bahwa Penggugat selaku Debitur masih memilki kewajiban hutang sebesar Rp. 200.780.400,- (dua ratus juta tujuh ratus
ILA
delapan puluh ribu empat ratus rupiah) kepada Tergugat II selaku Kreditur (Vide : Pasal 7 ayat (3) PPK No. 10-402-12-01963. Tanggal 29 Nopember 2012);
AD
8. Bukti T-II & T-VI.8, Foto copy Legalisir dan Nazegelen Asli Polis Asuransi Kendaraan Bermotor dengan Polis No. IPCBK0021204924. Membuktikan : Bahwa Tergugat II qq Penggugat adalah sebagai pihak
NG
Tertanggung atas asuransi kendaraan 1 (satu) unit Mobil Honda All New CR-V warna hitam mutiara Nomor Polisi BK 1012 FR, No. Rangka : MHRRM1730CJ3-172, No. Mesin : R20A594011013 an. Renty Br.
PE
Doloksaribu dengan nilan pertanggungan sebesar Rp. 389.000.000,(tiga ratus delapan puluh sembilan juta rupiah);
9. Bukti T-II & T-VI.9, Foto copy Legalisir dan Nazegelen Asli Surat Tergugat I No. 289/ABDA-CLM/IX/2013 tertanggal 25 September 2013, Perihal Penolakan Klaim an. PT. Oto Multiarta qq Renty Br. Doloksaribu. Membuktikan : Bahwa Penggugat dan Tergugat II memiliki posisi yang sama sebagai pihak tertanggung dan kewenangan menerima dan atau menolak klaim asuransi sepenuhnya merupakan kewenangan dari Tergugat I selaku Penanggung, sehingga atas penolakan tersebut Tergugat II juga sebagai pihak yang dirugikan;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
27
ME DA N
10. Bukti T-II & T-VI.10, Foto copy Legalisir dan Nazegelen Asli Surat Tergugat II tertanggal 28 September 2013, Perihal Permohonan Klaim Exgratia.
Membuktikan : Bahwa Tergugat II selaku pihak yang turut sebagai tertanggung atas asuransi unit tersebut di atas, telah mengupayakan agar klaim yang diajukan oleh Penggugat dapat disetujui oleh Tergugat I, namun Tergugat I sebagai pihak Penanggung tetap menolak
GI
permohonan yang diajukan oleh Tergugat II. V. Tentanga Alat Bukti dan Saksi dari Penggugat
ING
Bahwa alat bukti yang diajukan Penggugat yang diberi tanda P-1 s/d P-18 dan saksi yang diajukan Penggugat atas nama Bismar Tambunan dan Sandoko, tidak dapat membuktikan Bahwa Tergugat II dan Tergugat VI telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana yang didalilkan
NT
Penggugat dalam gugatannya, justru bukti-bukti dan keterangan saksi yang diajukan oleh Penggugat dihadapan sidang tersebut semakin membuktikan dan memperjelas bahwa Penggugat merupakan Debitur pada Tergugat II
ILA
yang hingga saat ini masih memiliki kewajiban kepada Tergugat II (Vide Bukti P-3 dan P-4);
VI. Tentang Saksi Tergugat II dan Tergugat VI
AD
Bahwa berhubung bukti surat yang telah diajukan oleh Tergugat II dan Tergugat VI merupakan bukti yang kuat dan tidak dapat terbantahkan dan cukup membuktikan bahwa Tergugat II dan Tergugat VI sebagai pihak yang
NG
paling dirugikan karena Penggugat hingga saat ini tidak melaksanakan kewajibannya membayar hutang kepada Tergugat II, maka Tergugat II dan Tergugat VI merasa tidak perlu lagi mengajukan saksi;
PE
VII. Bahwa selanjutnya Tergugat II d.c/Penggugat d.r dan Tergugat VI memohon keputusan dalam Perkara Perdata ini. Berdasarkan dalil-dalil hukum tersebut di atas dimohonkan agar kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas IA Medan yang menangani dan mengadili perkara a quo berkenan untuk memutus Perkara Perdata ini dengan Putusan sebagai berikut : 1. Menolak Gugatan Penggugat untuk keseluruhannya atau setidaktidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (N.O). 2. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi dari Penggugat d.r/Tergugat II d.c untuk keseluruhannya; 3. Mengabulkan Penggugat membayar ongkos perkara yang timbul dalam Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
28
ME DA N
Perkara Perdata ini;
4. Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas IA Medan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang
bahwa
dari
gugatan
Penggugat
dan
jawaban
Para
Tergugat,Pengadilan Negeri Medan Nomor 666/Pdt.G/2013/PN.Mdn,tanggal 25 Februari 2015,telah menjatuhkan putusan sebagai berikut :
-
GI
DALAM EKSEPSI
Menolak seluruh Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, , Tergugat
ING
V dan Tergugat VI ; DALAM KONPENSI -
Menolak seluruh gugatan Penggugat ;
DALAM REKONPENSI
Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi untuk
NT
-
sebahagian ; -
Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Perjanjian Pembiayaan
ILA
Konsumen Nomor : 10-402-12-01963 tanggal 29 Nopember 2012 ; -
Menyatakan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi wanprestasi ;
-
Memerintahkan
kewajiban
Rekonpensi/Penggugat atas
hutangnya
Konpensi
kepada
untuk
Penggugat
AD
membayar
Tergugat
Rekonpensi/Tergugat Konpensi sebesar Rp. 180.935.454,- (seratus delapan puluh juta sembilajn ratus tiga puluh lima ribu empat ratus lima
-
NG
puluh empat) ;
Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi untuk selebihnya ;
-
PE
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI Menghukum Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 2.486.000,(dua juta empat ratus delapan puluh enam ribu rupiah) ;
Setelah membaca berturut-turut: 1. Surat Pemberitahuan isi Putusan
Pengadilan Negeri Medan
Nomor
666/Pdt.G/2013/PN.Mdn,tanggal 25 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan bahwa pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015, telah memberitahukan isi putusan Pengadilan Negeri Medan kepada Kuasa Pembanding semula Penggugat;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
29
ME DA N
2. Akta banding nomor 68/2015, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Panitera /Sekretaris Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan bahwa pada hari Kamis,tanggal
07
Mei
2015
Kuasa
Pembanding
Penggugat,menyataakan banding terhadap Putusan
semula
Pengadilan Negeri
Medan Nomor 666/Pdt.G/2013/PN.Mdn,tanggal 25 Februari 2015; 3. Surat Pemberitahuan Pernyataan Banding Nomor 666/Pdt.G/2013/PN.Mdn yang dibuat dan ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan Negeri Medan
GI
yang menerangkan bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Desember 2015, telah memberitahukan masing-masing kepada Terbanding I semula Tergugat
ING
I, Terbanding II semula Tergugat II,Terbanding III semula Tergugat III , Terbanding IV semula Tergugat IV dan Terbanding V semula Tergugat V; 4. Surat
pemberitahuan
kesempatan
membaca
berkas
666/Pdt.G/2013/PN.Mdn, yang dibuat dan ditanda tangani
Nomor
oleh Jurusita
NT
Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan telah memberitahukan krpada Kuasa Pembanding semula Penggugat pada hari Senin,tanggal 11 Januari 2016 dan kepada Terbanding I semula Tergugat I,Terbanding II semula
ILA
Tergugat II,Terbanding III semula Tergugat III,Terbanding IV semula Tergugat IV dan Terbanding V semula Tergugat V masing –masing pada hari Selasa tanggal 15 Desember 2015, dan diberikan kesempatan dalam
AD
tenggang waktu 14 hari sejak pemberitahuan untuk membaca berkas perkara, sebelum perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan untuk
NG
pemeriksaan di tingkat banding ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa karena permohonan banding dari
Tergugat
PE
/Pembanding diajukan dalam tenggang waktu maupun tata-cara dan syaratsyarat
yang
ditentukan
oleh
Undang-Undang,
maka
pengajuan
permohonanbanding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding telah dengan
seksama membaca dan mempelajari dan meneliti dengan cermat berkas perkara yang bersangkutan yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan, suratsurat bukti dan
Salinan Resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan
Nomor
666/PDT.G/2013/PN.MDN tanggal 25 Februari 2015, sehingga Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa pertimbangan hukum putusan Hakim Tingkat Pertama telah tepat dan benar serta
telah
sesuai
pula
dengan
ketentuan hukum yang berlaku untuk perkara ini dan Majelis Hakim Tingkat
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
30
ME DA N
Banding mengambil alih pertimbangan Hakim Tingkat Pertama sebagai dasar pertimbangan hukumnya sendiri dalam memutus dan mengadili perkara ini ditingkat banding ; Menimbang,
bahwa
meskipun
Pembanding
semula
Penggugat
mengajukan banding akan tetapi tidak mengajukan memori banding ,sehingga Majelis Hakim tingkat banding tidak mengetahui alasan Pembanding semula
GI
Penggugat mengajukan permohonan banding tersebut ;
tersebut
di
atas
maka
ING
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan alasan Putusan
Pengadilan
Negeri
666/Pdt.G/2013/PN-MDN tanggal 25 Februari
Nomor
2015 yang dimohonkan
NT
banding tersebut dapat dikuatkan;
Medan
Menimbang, bahwa karena Pembanding, semula Penggugat berada dipihak yang kalah dalam perkara ini, maka kepadanya harus dibebankan untuk
ILA
membayar biaya perkara dikedua tingkat pemeriksaan peradilan ini; Memperhatikan ketentuan pasal-pasal dari Undang-Undang
dan
AD
peraturan lain yang bersangkutan ;
MENGADILI :
Menerima Permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat ;
-
Menguatkan
NG
-
putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
Nomor
666/PDT.G/2013/PN.MDN tanggal 25 Februari 2015 yang dimohonkan banding tersebut ; Menghukum Pembanding semula Penggugat
untuk membayar biaya
PE
-
perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang
ditingkat
banding ditaksir sebesar Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan pada hari Rabu , tanggal 25 Mei 2016, dalam rapat permusyawaratan
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
dengan
susunan SABAR TARIGAN SIBERO, SH., MH sebagai Hakim Ketua, SAMA RAJA MARPAUNG, SH dan ABDUL FATTAH, SH., MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari Senin, tanggal 30 Mei 2016 telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri dibantu oleh
oleh
para Hakim Anggota
RAMADHAN TARIGAN sebagai
tersebut diatas, dengan
Panitera Pengganti pada
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
31
ME DA N
Pengadilan Tinggi Medan, akan tetapi tidak dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara.
Hakim Anggota
Hakim Ketua
SABAR TARIGAN SIBERO. SH., MH.
ING
GI
SAMA RAJA MARPAUNG, SH.
ABDUL FATTAH.SH., MH
NT
Panitera Pengganti
ILA
RAMADHAN TARIGAN
Rp 6.000,Rp 5.000,Rp 3.000,Rp 136.000,Rp 150.000,(seratus lima puluh ribu rupiah)
PE
NG
AD
Perincian biaya proses: 1. Meterai 2. Redaksi 3. Leges 4. Pemberkasan Jumlah
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 129/PDT/2016/PT.Mdn
32