ME DA N
P U T U S A N
NOMOR 649/PID2016/PT MDN
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-
sebagai berikut dalam perkara terdakwa:
GI
perkara pidana pada pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan
: NURHAWANI SIMAMORA.
Tempat lahir
: Medan.
ING
Nama lengkap
Umur/tanggal lahir : 41 Tahun / 27 Nopember 1974. : Perempuan.
Kebangsaan
: Indonesia.
Tempat tinggal
: Jalan Asam Kumbang Medan Komplek Griya
NT
Jenis kelamin
Asam Kumbang Blok E 67 Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
: Islam.
Pekerjaan
ILA
Agama
: Marketing Paramount Setia Budi.
Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara, oleh:
AD
1. Penyidik, sejak tanggal 30 Maret 2016 sampai dengan tanggal 18 April 2016.
2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 19 April
NG
2016 sampai dengan tanggal 28 Mei 2016. 3. Penuntut Umum, sejak tanggal 26 Mei 2016 sampai dengan tanggal 14 Juni 2016.
PE
4. Hakim Pengadilan Negeri Medan, sejak tanggal 8 Juni 2016 sampai dengan tanggal 7 Juli 2016. 5. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri Medan atas nama Wakil Ketua, sejak tanggal 8 Juli 2016 sampai dengan tanggal 5 September 2016. 6. Hakim Pengadilan Tinggin Medan sejak tanggal 30 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 28 September 2016. 7. Perpanjangan Penahanan Ketua Pengadilan Tinggi Medan atas nama Wakil Ketua sejak tanggal 29 September 2016 sampai dengan tanggal 27 Nopember 2016.
HALAMAN 1 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya Drs. H. MOHAMMAD AMRI, S.H., DALDIRI, S.H., M.H., dan ELI PURNAMA SARI, S.H., Para Advokat dan Advokat pada Lembaga Bantuan Hukum (Institute Legal Aid) “AN NAHL” yang berkantor di Jalan Bubu No. 53 Medan, Sumatera Utara berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 4 Juni 2016. Pengadilan Tinggi tersebut:
GI
Telah membaca:
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan atas nama Wakil Ketua
ING
tanggal 11 November 2016 Nomor: 649/PID/2016/PT.MDN tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding.
2. Surat Penunjukan Panitera Pengganti oleh Wakil Panitera Pengadilan
NT
Tinggi Medan tanggaI 11 November 2016 Nomor 649/PID/2016/PT.MDN untuk membantu Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara tersebut.
ILA
3. Berkas perkara dan surart-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1843/Pid.B/2016/PN.Mdn
AD
tanggal 29 Agustus 2016 dalam perkara Terdakwa tersebut. Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penutut Umum, tanggal15 Agustus 2016, No.REG. PER:PDM-540/E.1/OHARDA/05/2016,
NG
Terdakwa telah didakwa dengan dakwaan sebagai berikut: PERTAMA
-------- Bahwa ia terdakwa NURHAWANI SIMAMORA bersama MARSYANTO
PE
TAKSER (berkas perkara terpisah), pada sekitar bulan Januari 2016 s/d Maret 2016 atau setidak-tidaknya dalam Tahun 2016, bertempat di Lapangan Merdeka Medan tepatnya di Bank BCA Bukit Barisan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam Daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, “Turut serta secara bersama-sama dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, dilakukan oleh orang yang memegang barang itu berhubungan dengan pekerjaannya atau jabatanya atau karena ia mendapat upah uang, yang dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut: -------- Bahwa terdakwa Nurhawani Simamora mulai Tahun 2014 bekerja
HALAMAN 2 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
sebagai Staf Marketing di Perumahan Paramount Setia Budi dengan sistem pengajian berupa komisi setiap berhasil menjual unit rumah. Dan adapun tugas terdakwa membantu marketing melakukan penjualan rumah serta melakukan penagihan atas penjualan rumah di Perumahan Paramount Setia Budi dan membantu menyebarkan brosur dan membuat Iklan penjualan Rumah dengan mencantumkan Nomor Handphone saksi Marsyanto Takser di iklan tersebut, selanjutnya saksi Marsyanto Takser akan dihubungi Pembeli
GI
kemudian menjelaskan kepada Pembeli untuk menjumpai saksi Marsyanto Takser di Kantor Perumahan Paramount untuk membayar Boking Fee
ING
(Panjar) sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) yang selanjutnya saksi Marsyanto Takser dan terdakwa laporkan ke Kantor Perumahan Paramount Setia Budi, kemudian di Kantor Paramount Pembeli membuat Perjanjian Pengikat Jual Beli (PPJB) antara Perumahan Paramount Setia
NT
Budi dengan Pembeli, kemudian dilakukan penagihan untuk pelunasan atas pembelian rumah tersebut, setelah lunas hak pembeli diberikan berupa SHM (Sertifikat Hak Milik) IMB (izin mendirikan bagunan).
ILA
-------- Bahwa pada tanggal 26 Januari 2016, saksi Marsyanto Takser menghubungi saksi Piade De Yure yang membeli 1 (satu) unit Rumah di Perumahan Paramount Setia Budi Blok A No. 2 Type 60 lt 6 x 24 Jalan Abdul
AD
Hakim/ Pasar Satu Setia Budi Kecamatan Medan Selayang dengan harga sebesar Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah) untuk meminta agar dilakukan pelunasan pembayaran rumah tersebut
NG
kemudian saksi Piade De Yure mengatakan akan melakukan pelunasan dengan cara mentransfer ke rekening BCA karena saksi Marsyanto Takser tidak memiliki rekening di Bank BCA sehingga saksi Marsyanto Takser
PE
meminta Buku Rekening BCA terdakwa Nurhawani Simamora dengan mengatakan ada nasabah yang akan melakukan pelunasan, selanjutnya saksi Marsyanto Takser bersama dengan terdakwa bertemu dengan saksi Piade De Yure ke Bank BCA Bukit Barisan di Lapangan Merdeka Medan untuk melakukan transaksi pelunasan dan pada saat itu saksi Piade De Yure melakukan pelunasan dengan mentransfer ke rekening BCA terdakwa Nurhawani Simamora dengan Nomor Rekening: 7865168748 sebesar Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah). Selanjutnya terdakwa bersama saksi Marsyanto Takser membuat Kwitansi/ tanda terima uang tersebut dengan nomor 000332 yang mirip dengan Kwitansi dari Perumahan Paramount Setia Budi, kemudian terdakwa dan saksi Marsyanto
HALAMAN 3 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
Takser bersama-sama menandatangi kwitansi tersebut kemudian saksi Marsyanto Takser juga memalsukan tanda tangan General manager Perumahan Paramount yang bernama saksi korban Hendra selanjutnya terdakwa dan saksi Marsyanto Takser menyerahkan kwitansi pelunasan kepada saksi Piade De Yure. Dan terdakwa bersama saksi Marsyanto Takser tidak melaporkan ke saksi korban Hendra kalau saksi Piade De Yure telah melakukan pelunasan, dan saksi Marsyanto Takser menyuruh terdakwa
GI
untuk menyetorkan langsung uang pelunasan rumah tersebut sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah) ke Kantor Perumahan
ING
Paramount Setia Budi sedangkan sisanya sebesar Rp 268.000.000,- (dua ratus lima puluh delapan juta rupiah) tidak disetor oleh saksi Marsyanto Takser dan terdakwa.
-------- Bahwa pada tanggal 26 Januari 2016, saksi Marsyanto Takser
NT
menghubungi saksi Silvia Christina Nasution yang membeli 1 (satu) unit Rumah di Perumahan Paramount Setia Budi Blok A No. 2 Type 60 lt 6 x 24 Jalan Abdul Hakim/ Pasar Satu Setia Budi Kecamatan Medan Selayang
ILA
dengan harga sebesar Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah) untuk meminta agar dilakukan pelunasan pembayaran rumah tersebut kemudian saksi Silvia Christina Nasution mengatakan akan
AD
melakukan pelunasan dengan cara mentransfer ke rekening BCA karena saksi Marsyanto Takser tidak memiliki rekening di Bank BCA sehingga saksi Marsyanto Takser meminta Buku Rekening BCA terdakwa Nurhawani
NG
Simamora dengan mengatakan ada nasabah yang akan melakukan pelunasan, selanjutnya saksi Marsyanto Takser bersama dengan terdakwa bertemu dengan saksi Silvia Christina Nasution ke Bank BCA Bukit Barisan di
PE
Lapangan Merdeka Medan untuk melakukan transaksi pelunasan dan pada saat itu saksi Silvia Christina Nasution melakukan pelunasan dengan mentransfer ke rekening BCA Nurhawani Simamora dengan Nomor Rekening: 7865168748 sebesar Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah). Selanjutnya terdakwa bersama saksi Marsyanto Takser membuat Kwitansi/ tanda terima uang tersebut dengan nomor kwitansi 000333 yang mirip dengan Kwitansi dari Perumahan Paramount Setia Budi, kemudian terdakwa dan saksi Marsyanto Takser menandatangi kwitansi tersebut kemudian saksi Marsyanto Takser juga memalsukan tanda tangan General manager Perumahan Paramount yang bernama saksi korban Hendra selanjutnya terdakwa dan saksi Marsyanto Takser menyerahkan
HALAMAN 4 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
kwitansi pelunasan kepada saksi Silvia Christina Nasution. Dan terdakwa bersama saksi Marsyanto Takser tidak melaporkan ke saksi korban Hendra kalau saksi Silvia Christina Nasution telah melakukan pelunasan, dan saksi Marsyanto Takser menyuruh terdakwa untuk menyetorkan langsung uang pelunasan rumah tersebut sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah) ke Kantor Perumahan Paramount Setia Budi sedangkan sisanya sebesar Rp 268.000.000,- (dua ratus lima puluh delapan juta rupiah) tidak
GI
disetor oleh saksi Marsyanto Takser dan terdakwa.
-------- Bahwa pada tanggal 18 Maret 2016, saksi Satria Ginting Munthe
ING
datang menjumpai saksi Marsyanto Takser untuk menyerahkan uang panjar booking fee atas pembelian 1 (satu) unit rumah di perumahan Sunrise Garden Blok B No. 02 Jalan Bunga Sedap malam IX Medan selayang sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) kepada saksi Marsyanto
NT
Takser dan terdakwa di Kantor Perumahan Paramount Setia Budi kemudian terdakwa langsung menyerahkan kwitansi tersebut kepada saksi Satria Ginting Munthe.
ILA
-------- Selanjutnya pada tanggal 28 Maret 2016, saksi Marsyanto Takser menerima panjar (uang muka) atas penjualan 1 (satu) unit rumah di perumahan Sunrise Garden Blok B No. 02 Jalan Bunga Sedap malam IX
AD
Medan Selayang dari saksi Satria Ginting Munthe sebesar Rp. 70.000.000,(tujuh puluh juta rupiah) dengan cara di transfer ke Rekening BRI milik saksi Marsyanto Takser dengan Nomor Rekening 0053-01-094406-50-4. Kemudian
NG
saksi Marsyanto Takser memberikan Kwitansi atau tanda terima uang kepada saksi Satria Ginting Munthe yang saksi Marsyanto Takser palsukan karena saksi Marsyanto Takser tidak memberikan Kwitansi yang dikeluarkan oleh
PE
Perumahan Paramount Setia Budi. Selanjutnya saksi Marsyanto Takser langsung menyetorkan uang tersebut ke kantor Perumahan Paramount Setia Budi sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) sedangkan sisanya sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) tidak saksi Marsyanto Takser setorkan dan tidak saksi Marsyanto Takser beritahukan kepada saksi korban Hendra bahwa saksi Satria Ginting Munthe telah membayar DP pembelian rumah tersebut. -------- Bahwa pada tanggal 29 Maret 2016, saksi korban Hendra melakukan pengecekan atas penjualan rumah yang dilakukan saksi Marsyanto Takser dan terdakwa pada Kantor Perumahan Paramount Setia Budi dengan mempertemukan terdakwa dan saksi Marsyanto Takser dengan saksi Piade
HALAMAN 5 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
De Yure, saksi Silvia Christina Nasution dan saksi Satria Ginting Munthe dengan memperlihatkan 1 (satu) lembar Kwitansi nomor 00032 Pelunasan atas pembelian 1 (satu) unit Rumah di Perumahan Paramount Setia Budi Blok A No. 2 Type 60, lt 6 x 24 An. saksi Piade De Yure, 1 (satu) lembar Kwitansi nomor 00033 Pelunasan atas pembelian 1 (satu) unit Rumah di Perumahan Paramount Setia Budi Blok A No. 3 Type 60, lt 6 x 24 An. Silvia Christina Nasution dan 1 (satu) lembar Kwitansi nomor 1170 dengan panjar
GI
(Uang Muka) pembelian 1 (satu) unit rumah di perumahan Sunrise Garden Blok B No. An. Satria Ginting Munthe, lalu terdakwa dan saksi Marsyanto
ING
Takser mengakui bahwa telah menerima uang dari saksi Piade De Yure, saksi Silvia Christina Nasution dan saksi Satria Ginting Munthe namun tidak menyetorkan semua uang tersebut ke Rekening Perumahan Paramount Setia Budi yakni dari saksi Piade De Yure sebesar Rp.268.000.000,- (dua
NT
ratus enam puluh delapan juta rupiah), dari saksi Silvia Christina Nasution sebesar Rp. 268.000.000,- (dua ratus enam puluh delapan juta rupiah) dan dari saksi Santria Ginting Munthe sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima
ILA
juta rupiah), sehingga jumlah total hasil penjualan rumah yang tidak disetorkan terdakwa dan saksi Marsyanto Takser kepada saksi korban Hendra adalah sebesar Rp.571.000.000.- (lima ratus tujuh puluh satu juta
AD
rupiah).
-------- Bahwa akibat perbuatan dari terdakwa Nurhawani Simamora dan saksi Marsyanto Takser mengakibatkan saksi korban Hendra mengalami kerugian
NG
sebesar Rp.571.000.000.- (lima ratus tujuh puluh satu juta rupiah) atau setidak-tidaknya lebih dari Rp2.500.000.- (dua juta lima ratus ribu rupiah). -------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
PE
Pasal 374 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. ----------------------------------ATAU KEDUA:
-------- Bahwa ia terdakwa NURHAWANI SIMAMORA bersama MARSYANTO TAKSER (berkas perkara terpisah), pada sekitar bulan Januari 2016 s/d Maret 2016 atau setidak-tidaknya dalam Tahun 2016, bertempat di Lapangan Merdeka Medan tepatnya di Bank BCA Bukit Barisan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam Daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, “Turut serta secara bersama-sama dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, yang dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut: HALAMAN 6 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
-------- Bahwa terdakwa Nurhawani Simamora mulai Tahun 2014 bekerja sebagai Staf Marketing di Perumahan Paramount Setia Budi dengan tugas membantu
marketing
melakukan
penjualan
rumah
serta
melakukan
penagihan atas penjualan rumah di Perumahan Paramount Setia Budi dan membantu menyebarkan brosur dan membuat Iklan penjualan Rumah dengan mencantumkan Nomor Handphone saksi Marsyanto Takser di iklan tersebut, selanjutnya saksi Marsyanto Takser akan dihubungi Pembeli
GI
kemudian menjelaskan kepada Pembeli untuk menjumpai saksi Marsyanto Takser di Kantor Perumahan Paramount untuk membayar Boking Fee
ING
(Panjar) sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) yang selanjutnya saksi Marsyanto Takser dan terdakwa laporkan ke Kantor Perumahan Paramount Setia Budi, kemudian di Kantor Paramount Pembeli membuat Perjanjian Pengikat Jual Beli (PPJB) antara Perumahan Paramount Setia
NT
Budi dengan Pembeli, kemudian dilakukan penagihan untuk pelunasan atas pembelian rumah tersebut, setelah lunas hak pembeli diberikan berupa SHM (Sertifikat Hak Milik) IMB (izin mendirikan bagunan).
ILA
-------- Bahwa pada tanggal 26 Januari 2016, saksi Marsyanto Takser menghubungi saksi Piade De Yure yang membeli 1 (satu) unit Rumah di Perumahan Paramount Setia Budi Blok A No. 2 Type 60 lt 6 x 24 Jalan Abdul
AD
Hakim/ Pasar Satu Setia Budi Kecamatan Medan Selayang dengan harga sebesar Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah) untuk meminta agar dilakukan pelunasan pembayaran rumah tersebut
NG
kemudian saksi Piade De Yure mengatakan akan melakukan pelunasan dengan cara mentransfer ke rekening BCA karena saksi Marsyanto Takser tidak memiliki rekening di Bank BCA sehingga saksi Marsyanto Takser
PE
meminta Buku Rekening BCA terdakwa Nurhawani Simamora dengan mengatakan ada nasabah yang akan melakukan pelunasan, selanjutnya saksi Marsyanto Takser bersama dengan terdakwa bertemu dengan saksi Piade De Yure ke Bank BCA Bukit Barisan di Lapangan Merdeka Medan untuk melakukan transaksi pelunasan dan pada saat itu saksi Piade De Yure melakukan pelunasan dengan mentransfer ke rekening BCA terdakwa Nurhawani Simamora dengan Nomor Rekening: 7865168748 sebesar Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah). Selanjutnya terdakwa bersama saksi Marsyanto Takser membuat Kwitansi/ tanda terima uang tersebut dengan nomor 000332 yang mirip dengan Kwitansi dari Perumahan Paramount Setia Budi, kemudian terdakwa dan saksi Marsyanto
HALAMAN 7 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
Takser bersama-sama menandatangi kwitansi tersebut kemudian saksi Marsyanto Takser juga memalsukan tanda tangan General manager Perumahan Paramount yang bernama saksi korban Hendra selanjutnya terdakwa dan saksi Marsyanto Takser menyerahkan kwitansi pelunasan kepada saksi Piade De Yure. Dan terdakwa bersama saksi Marsyanto Takser tidak melaporkan ke saksi korban Hendra kalau saksi Piade De Yure telah melakukan pelunasan, dan saksi Marsyanto Takser menyuruh terdakwa
GI
untuk menyetorkan langsung uang pelunasan rumah tersebut sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah) ke Kantor Perumahan
ING
Paramount Setia Budi sedangkan sisanya sebesar Rp 268.000.000,- (dua ratus lima puluh delapan juta rupiah) tidak disetor oleh saksi Marsyanto Takser dan terdakwa.
-------- Bahwa pada tanggal 26 Januari 2016, saksi Marsyanto Takser
NT
menghubungi saksi Silvia Christina Nasution yang membeli 1 (satu) unit Rumah di Perumahan Paramount Setia Budi Blok A No. 2 Type 60 lt 6 x 24 Jalan Abdul Hakim/ Pasar Satu Setia Budi Kecamatan Medan Selayang
ILA
dengan harga sebesar Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah) untuk meminta agar dilakukan pelunasan pembayaran rumah tersebut kemudian saksi Silvia Christina Nasution mengatakan akan
AD
melakukan pelunasan dengan cara mentransfer ke rekening BCA karena saksi Marsyanto Takser tidak memiliki rekening di Bank BCA sehingga saksi Marsyanto Takser meminta Buku Rekening BCA terdakwa Nurhawani
NG
Simamora dengan mengatakan ada nasabah yang akan melakukan pelunasan, selanjutnya saksi Marsyanto Takser bersama dengan terdakwa bertemu dengan saksi Silvia Christina Nasution ke Bank BCA Bukit Barisan di
PE
Lapangan Merdeka Medan untuk melakukan transaksi pelunasan dan pada saat itu saksi Silvia Christina Nasution melakukan pelunasan dengan mentransfer ke rekening BCA Nurhawani Simamora dengan Nomor Rekening: 7865168748 sebesar Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah). Selanjutnya terdakwa bersama saksi Marsyanto Takser membuat Kwitansi/ tanda terima uang tersebut dengan nomor kwitansi 000333 yang mirip dengan Kwitansi dari Perumahan Paramount Setia Budi, kemudian terdakwa dan saksi Marsyanto Takser menandatangi kwitansi tersebut kemudian saksi Marsyanto Takser juga memalsukan tanda tangan General manager Perumahan Paramount yang bernama saksi korban Hendra selanjutnya terdakwa dan saksi Marsyanto Takser menyerahkan
HALAMAN 8 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
kwitansi pelunasan kepada saksi Silvia Christina Nasution. Dan terdakwa bersama saksi Marsyanto Takser tidak melaporkan ke saksi korban Hendra kalau saksi Silvia Christina Nasution telah melakukan pelunasan, dan saksi Marsyanto Takser menyuruh terdakwa untuk menyetorkan langsung uang pelunasan rumah tersebut sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah) ke Kantor Perumahan Paramount Setia Budi sedangkan sisanya sebesar Rp 268.000.000,- (dua ratus lima puluh delapan juta rupiah) tidak
GI
disetor oleh saksi Marsyanto Takser dan terdakwa.
-------- Bahwa pada tanggal 18 Maret 2016, saksi Satria Ginting Munthe
ING
datang menjumpai saksi Marsyanto Takser untuk menyerahkan uang panjar booking fee atas pembelian 1 (satu) unit rumah di perumahan Sunrise Garden Blok B No. 02 Jalan Bunga Sedap malam IX Medan selayang sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) kepada saksi Marsyanto
NT
Takser dan terdakwa di Kantor Perumahan Paramount Setia Budi kemudian terdakwa langsung menyerahkan kwitansi tersebut kepada saksi Satria Ginting Munthe.
ILA
-------- Selanjutnya pada tanggal 28 Maret 2016, saksi Marsyanto Takser menerima panjar (uang muka) atas penjualan 1 (satu) unit rumah di perumahan Sunrise Garden Blok B No. 02 Jalan Bunga Sedap malam IX
AD
Medan Selayang dari saksi Satria Ginting Munthe sebesar Rp. 70.000.000,(tujuh puluh juta rupiah) dengan cara di transfer ke Rekening BRI milik saksi Marsyanto Takser dengan Nomor Rekening 0053-01-094406-50-4. Kemudian
NG
saksi Marsyanto Takser memberikan Kwitansi atau tanda terima uang kepada saksi Satria Ginting Munthe yang saksi Marsyanto Takser palsukan karena saksi Marsyanto Takser tidak memberikan Kwitansi yang dikeluarkan oleh
PE
Perumahan Paramount Setia Budi. Selanjutnya saksi Marsyanto Takser langsung menyetorkan uang tersebut ke kantor Perumahan Paramount Setia Budi sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) sedangkan sisanya sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) tidak saksi Marsyanto Takser setorkan dan tidak saksi Marsyanto Takser beritahukan kepada saksi korban Hendra bahwa saksi Satria Ginting Munthe telah membayar DP pembelian rumah tersebut. -------- Bahwa pada tanggal 29 Maret 2016, saksi korban Hendra melakukan pengecekan atas penjualan rumah yang dilakukan saksi Marsyanto Takser dan terdakwa pada Kantor Perumahan Paramount Setia Budi dengan mempertemukan terdakwa dan saksi Marsyanto Takser dengan saksi Piade
HALAMAN 9 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
De Yure, saksi Silvia Christina Nasution dan saksi Satria Ginting Munthe dengan memperlihatkan 1 (satu) lembar Kwitansi nomor 00032 Pelunasan atas pembelian 1 (satu) unit Rumah di Perumahan Paramount Setia Budi Blok A No. 2 Type 60, lt 6 x 24 An. saksi Piade De Yure, 1 (satu) lembar Kwitansi nomor 00033 Pelunasan atas pembelian 1 (satu) unit Rumah di Perumahan Paramount Setia Budi Blok A No. 3 Type 60, lt 6 x 24 An. Silvia Christina Nasution dan 1 (satu) lembar Kwitansi nomor 1170 dengan panjar
GI
(Uang Muka) pembelian 1 (satu) unit rumah di perumahan Sunrise Garden Blok B No. An. Satria Ginting Munthe, lalu terdakwa dan saksi Marsyanto
ING
Takser mengakui bahwa telah menerima uang dari saksi Piade De Yure, saksi Silvia Christina Nasution dan saksi Satria Ginting Munthe namun tidak menyetorkan semua uang tersebut ke Rekening Perumahan Paramount Setia Budi yakni dari saksi Piade De Yure sebesar Rp.268.000.000,- (dua
NT
ratus enam puluh delapan juta rupiah), dari saksi Silvia Christina Nasution sebesar Rp. 268.000.000,- (dua ratus enam puluh delapan juta rupiah) dan dari saksi Santria Ginting Munthe sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima
ILA
juta rupiah), sehingga jumlah total hasil penjualan rumah yang tidak disetorkan terdakwa dan saksi Marsyanto Takser kepada saksi korban Hendra adalah sebesar Rp.571.000.000.- (lima ratus tujuh puluh satu juta
AD
rupiah).
-------- Bahwa akibat perbuatan dari terdakwa Nurhawani Simamora dan saksi Marsyanto Takser mengakibatkan saksi korban Hendra mengalami kerugian
NG
sebesar Rp.571.000.000.- (lima ratus tujuh puluh satu juta rupiah) atau setidak-tidaknya lebih dari Rp2.500.000.- (dua juta lima ratus ribu rupiah). -------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
PE
Pasal 372 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. Menimbang, bahwa berdasarkan surat tuntutan Jaksa Penuntut
Umum, tanggal 26 Mei 2016 No,REG.ERKARA: PDM-540/Ep.1/OHARA/05 v/2016 berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah menurut hukum melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepada Terdakwa dan menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan: 1. Menyatakan terdakwa NURHAWANI SIMAMORA, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan Secara bersama-sama” sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar
Pasal 3
72KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP dalam
HALAMAN 10 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
dakwaan Alternatif Kedua.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa NURHAWANI SIMAMORA dengan pidana penjara selama: 3 (Tiga) Tahun penjara potong masa penahanan yang telah dijalani dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan. 3. Menyatakan barang bukti berupa:
1 (satu) Lembar Kwitansi Nomor:1170, tanggal 28 Maret 2016 senilai
GI
Rp. 70.000.000,- (tujuh pilih juta rupiah).
1 (satu) Lembar Kwitansi Nomor:00032, tanggal 26 Januari 2016
ING
senilai Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah).
1 (satu) Lembar Kwitansi Nomor: 00033, tanggal 26 Januari 2016 Senilai Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta
NT
rupiah).
1 (satu) buah buku Rekening Bank BCA atas nama: NURHAWANI SIMAMORA DENGAN Nomor Rekening: 7865168748.
ILA
1 (satu) buah buku Rekening Bank BRI Britama
atas nama:
MARSYANTO TAKSER Nomor Rekening: 0053-01-094406-50-4. 1 (satu) buah Jam Tangan Merek ALEXANDRE CHRISTIE.
AD
1 (satu) unit Lemari Es dua pintu Merek SHARP warna biru muda. 1 (satu) buah Jam Tangan Merek LOBOR. Dipergunakan dalam berkas perkara an. Saksi Marsyanto Takser.
NG
4. Menetapkan agar terdakwa NURHAWANI SIMAMORA membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah). Menimbang, bahwa berdasarkan surat tuntutan tersebut, Pengadilan
PE
Negeri Medan telah menjatuhkan putusan Nomor:1843/Pid.B/2016/PN.Mdn tanggal 29 Agustus 2016 yang amarnya sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa NURHAWANI SIMAMORA tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Penggelapan secara bersama-sama“. 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama: 6 (enam) bulan. 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. 4. Memerintahkan agar Terdakwa tetap ditahan. 5. Menetapkan barang bukti berupa:
HALAMAN 11 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
1 (satu) Lembar Kwitansi Nomor:1170, tanggal 28 Maret 2016 senilai Rp. 70.000.000,- (tujuh pilih juta rupiah).
1 (satu) Lembar Kwitansi Nomor:00032, tanggal 26 Januari 2016 senilai Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah).
1 (satu) Lembar Kwitansi Nomor: 00033, tanggal 26 Januari 2016 Senilai Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta
GI
rupiah).
1 (satu) buah buku Rekening Bank BCA atas nama: NURHAWANI
ING
SIMAMORA DENGAN Nomor Rekening: 7865168748. 1 (satu) buah buku Rekening Bank BRI Britama
atas nama:
MARSYANTO TAKSER Nomor Rekening: 0053-01-094406-50-4. 1 (satu) buah Jam Tangan Merek ALEXANDRE CHRISTIE.
NT
1 (satu) unit Lemari Es dua pintu Merek SHARP warna biru muda. 1 (satu) buah Jam Tangan Merek LOBOR. Dipergunakan dalam berkas perkara an saksi Marsyanto Takser. Terdakwa
untuk
ILA
6. Membebani
membayar
biaya
perkara
sebesar
Rp.2.000,- (dua ribu rupiah).
AD
Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah menyatakan banding terhadap putusan tersebut sebagaimana Akta permohonan banding Nomor 146/Akta.Pid/2016/PN Mdn tanggal 30 Agustus 2016, Permintaan banding
NG
Penuntut Umum tersebut telah diberitahukan secara sah dan patut oleh Indra Wahyudi, ST., Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 2 September 2016.
PE
Menimbang bahwa Penuntut Umum telah mengajukan memori
banding tanggal 6 September 2016
yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan tanggal 6 September 2016, dan turunan memori banding tersebut telah serahkan dengan sah dan patut olleh Indrawahyudi, ST., Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 16 September 2016. Menimbang, bahwa sehubungan dengan memori banding tersebut di atas, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan kontra memori banding pada tanggal 20 September 2016 dan turunan kontra memori banding
HALAMAN 12 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
tersebut telah diserahkan dengan sah dan patut oleh Indra Wahyudi, ST Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan kepada Penuntut Umum pada tanggal 21 September 2016.
Membaca, Akata memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh Tavip Dwiyatmiko, SH,MH Panitera Pengadilan Negeri Medan, tanggal 4 November 2016
Nommor:146/AktaPid/2016/PN.Mdn.,
telah
memberi
kesempatan
GI
kepada Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum untuk mempelajari berkas perkara selama 7 (tujuh) hari kerja di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
Tinggi Sumatera Utara di Medan.
ING
terhitung sejak hari berikutnya sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan
Menimbang bahwa permintaan banding oleh Penuntut Umum maupun tersebut telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
NT
memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima.
ILA
Menimbang bahwa Penuntut Umum menolak Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 1843/Pid.B/2016/PN Medan, tanggal 29 September 2016 mengajukan alasan – alasan
keberatan dalam memori bandingnya
AD
yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. a. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini, dalam menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa
NG
dengan pidana penjaraselama 6 (Enam) Bulan belum mencerminkan rasa
keadilan
ditengah-tengah
masyarakat
dan
dikhawatirkan
hukuman yang dijatuhkan kepada terdakwa tidak memberikan efek
PE
jera/pembinaan
terhadap
mempertimbangkan
terdakwa,
Fakta-fakta
hukum
Majelis yang
Hakim
diperoleh
tidak selama
dipersidangan.
b.Bahwa
Majelis
Hakim
Pengadilan
Negeri
Medan
tidak
mempertimbangkan Surat Tuntutan Penuntut Umum yang dibacakan dipersidangan
pada
hari
Senintanggal
15Agustus
2016
yang
menyatakan menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa NURHAWANI SIMAMORAberupa pidana penjara selama: 3 (Tiga) Tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan. c. Bahwa mejelis hakim pengadilan negeri medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan terdakwa Nurhawani Simamora dan
HALAMAN 13 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
terdakwa Marsyanto Takser masing-masing terbukti melakukan tindak pidana “Penggelapan secara bersama-sama” namun didalam putusan Hakim Pengadilan Negeri Medan memutuskan terdakwa Nurhawani Simamora dihukum dengan pidana selama 6 (enam) bulan penjara sedangkan untuk perkara atas nama terdakwa Marsyanto Takser diputus dalam berkas perkara terpisah dengan pidana penjara selama 2 (Dua) Tahun. Bahwa kedua terdakwa diajukan dalam perkara Kasus
GI
Posisi yang sama, Dakwaan yang sama, JPU yang sama, Hakim yang sama, Saksi-saksi yang sama, Tuntutan yang masing-masing sama
ING
(Split), saksi korban yang sama dan kerugian yang sama. Namun dalam putusan hakim Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan putusan yang berbeda sehingga tidak mencerminkan rasa keadilan terhadap saksi korban.
NT
d. Bahwa hukuman yang dijatuhkan terhadap terdakwa tersebut tidaklah bersifat mendidik karena terlalu rendah dan mungkin untuk masa yang akan datang baik terdakwa maupun masyarakat lain akan melakukan
ILA
perbuatan yang sama karena mereka mengetahui bahwa hukuman yang dijatuhkan tidak diperberat. Begitu pula sebaliknya apabila hukuman yang dijatuhkan diperberat dan setimpal dengan kesalahan-
AD
kesalahan pelaku tentunya akan menjadi barometer pula bagi para terdakwa khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk tidak melakukan perbuatan yang sama.
NG
e. Bila dikaitkan dengan hukuman yang telah dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Medan pada diri terdakwa belum memadai, hal ini dapat dilihat dari segi Edukatif, Prepentif, Korektif maupun Represif (sesuai dengan
PE
bunyi putusan Mahkamah Agung RI tanggal 7 Januari 1979 Nomor: 471/K/Kr/1979). Dari segi Edukatif, jelas hukuman yang telah dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Medan belum memberikan dampak positif guna mendidik terdakwa khususnya masyarakat pada umumnya dalam perkara yang sama. Dari segi Prepentif, hukuman tersebut belum dapat dijadikan sebagai senjata pamungkas dalam membendung terdakwa khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk tidak mengulang kembali perbuatan yang sama. Dari sedi Korektif, hukuman yang telah dijatuhkan belum berdaya
HALAMAN 14 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
guna dan berhasil guna bagi diri para terdakwa khususnya dan bagi
masyarakat
umumnya
untuk
dijadikan
acuan
dalam
mengoreksi apa yang telah dilakukannya.
Dari segi Represif, hukuman tersebut belum mempunyai pengaruh untuk diri terdakwa supaya ia bertaubat dan tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Oleh karena itu, memohon supaya Pengadilan Tinggi Medan
ING
tuntutan tanggal 25 Mei 2016.
GI
menjatuhkan putusan sebagaimana yang telah diajukan dalam
Menimbang, bahwa sebelum menanggapi memori banding dan kontra memori banding tersebut di atas, Majelis Hakim Pengadilan tingkat banding terlebih dahulu akan mempertimbangkan putusan Majelis Hakim Tingkat
NT
Pertama seperti tersebut di bawah ini.
Menimbang, bahwa antara Terdakwa dengan Marsyanto Takser ternyata adalah suami isteri, sehingga antara Terdakwa dengan Marsyanto
ILA
melakukan penggelapan uang pembelian rumah di Perumahan Paramount Setia Budi Medan milik saksi korban Hendra yang terletak di Jalan Raden Saleh Dalam No.39 Medan tersebut dilakukan dengan perencanaan yang
AD
matang, hal ini dapat dilihat dari mulai pembuatan kwitansi tanda terima pelunasan uang pembelian rumah yang mirip atau hampir sama bentuknya (palsu) dengan kwitansi asli yang dibuat khusus untuk Perumahan
NG
Paramount Setia Budi Medan tersebut dan saksi Masyanto membubuhkan tanda tangan dengan memalsukan tandatangan saksi korban Hendra, Terdakwa mengetahui dan sadar tidak berhak menandatangani kwitansi
PE
pelunasan pembelian rumah tersebut, dalam kenyataannya Terdakwa menandatangani kwitansi dengan tujuan agar sipembeli percaya. Menimbang,
bahwa
Terdakwa
tahu
bahwa
yang
berhak
menandatangani kwitansi pembayaran pelunasan rumah tersebut hanyalah saksi Hendra selaku pemilik rumah (General Manager), akan tetapi untuk meyakinkan si pembeli yang datang melunasi pembayaran penjualan rumah, Terdakwa selaku staf Maeketing dan Marsyanto Taksir selaku Marketeing Manager menandatangani kwitansi tersebut. Menimbang,
bahwa
Majelis
Hakim
tingkat
pertama
tidak
HALAMAN 15 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
mempertimbangkan modus operandi Terdakwa dan suaminya saksi Marsyo Takksir sehingga dapat melakukan tindak pidana penggelapan tersebut dengan mulus, selain itu Terdakwa juga telah berhasil menikmati hasil kejahatannya sejumlah Rp.136.000.000,-(sertus tiga puluh enam juta rupiah). Menimbang,
bahwa
setelah
Majelis
Hakim
tingkat
banding
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan salinan resmi putusan tanggal 29
GI
Pengadilan Negeri Medan Nomor 1843/Pid.B/2016/PN Mdn,
Agustus 2016 dan memori banding dari Penuntut Umum serta kontra memori
ING
banding dari Penasihat Hukum Terdakwa, Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama dalam putusannya yang menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan secara bersama – sama
NT
sebagaimana dalam dakwaan Kedua dan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan pertimbangan Majelis Hakim tingkat banding sendiri dalam memutus perkara ini di tingkat banding, kecuali mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa terlalu ringan
ILA
perlu diubah dengan tambahan alasan pertimbangan sebagai berikut. Menimbang, bahwa maksud dan tujuan pemidanaan adalah bukan
AD
untuk pembalasan tetapi merupakan pembinaan bagi Terdakwa agar melalui pembinaan tersebut Terdakwa menyadari kesalahannya dan akan menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab,
dan diharapkan tidak akan
NG
mengulangi lagi perbuatannya yang melanggar hukum . Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim tidak hanya
PE
mempertimbangkan apa yang timbul dalam masyarakat akibat perbuatan Terdakwa, tetapi juga akibat perbuatan Terdakwa dan motivasi apa yang mendorong Terdakwa melakukan tindak pidana tersebut. Menimbang, bahwa untuk dapat memenuhi rasa keadilan dalam menjatuhkan pidana kepada Terdakwa, Majelis Hakim tingkat banding akan mempertimbangkan dari segala segi, baik bagi kepentingan masyarakat atau Negara maupun kepentingan bagi Terdakwa sendiri atau keluarganya. Menimbang, bahwa pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama kepada Terdakwa terlalu ringan, sehingga dipandang tidak akan menimbulkan efek jera terhadap pelaku serta tidak dapat dijadikan untuk
HALAMAN 16 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
pencegahan bagi setiap orang yang melakukan penggelapan.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Majelis Hakim Pengadilan tingkat banding sependapat dengan alasan keberatan memori banding dari Penuntut Umum terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 1843/Pid.B/2016/PN Mdn tanggal 29 Agustus 2016. Oleh karena itu alasan keberatan tersebut dapat dikabulkan, sedangkan terhadap
GI
alasan keberatan kontra memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa, Majelis Hakim tingkat banding bependapat tidak berdasarkan hukum dan
ING
harus dikesampingkan.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan – pertimbangan di atas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1843/Pid.B/2016/PN Mdn tanggal 29 Agustus 2016 haruslah diubah sekedar mengenai pidananya
NT
yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sedangkan putusan yang selebihnya dapat dikuatkansehingga amar selengkapnya sebagaimana disebutkan
ILA
dibawah ini.
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa di tahan, maka sesuai ketentuan pasal 27 ayat (1) dan (2) KUHAP masa penahanan yang
AD
telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini diri Terdakwa telah di lakukan penahanan yang didasarkan pada alasan yang cukup, maka
NG
berdasarkan pasal 193 ayat (2) Sub b KUHAP oleh karena tidak terdapat cukup alasan untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka Majelis
PE
Hakim Pengadilan tingkat banding memerintahkan Terdakwa tetap di tahan. Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi
pidana, maka biaya perkara harus dibebankan kepada para Terdakwa pada kedua tingkat Pengadilan, yang untuk tingkat banding ditetapkan sejumlah tersebut dalam diktum putusan ini. Mengingat Pasal 372 Jo.Pasal 55 Ayat (1) KUH Pidana, dan Pasalpasal: 193, 197, 241 ayat (1) Undang-Undang nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta peraturan yang bersangkutan lainnya. MENGADILI - Menerima permintaan banding dari Penuntut Umum.
HALAMAN 17 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
putusan
ME DA N
- Mengubah
Pengadilan
Negeri
Medan
Nomor
1843/Pid.B/2016/PN.Mdn tanggal 29 Agustus 2016, sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sehinga amar selengkapnya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa NURHAWANI SIMAMORA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan secara bersama-sama” sebagaimana didakwakan pada
GI
dakwaan alternatif Kedua.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa NURHAWANI SIMAMORA
3. Menetapkan
masa
ING
oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun. penahanan
yang
telah
dijalani
Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. 4. Memerintahkan agar Terdakwa tetap ditahan.
NT
5. Menyatakan barang bukti berupa:
1 (satu) Lembar Kwitansi Nomor:1170, tanggal 28 Maret 2016 senilai Rp. 70.000.000,- (tujuh pilih juta rupiah). 1 (satu) Lembar Kwitansi Nomor:00032, tanggal 26 Januari 2016
ILA
senilai Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta rupiah).
1 (satu) Lembar Kwitansi Nomor: 00033, tanggal 26 Januari 2016
AD
Senilai Rp. 468.000.000,- (empat ratus enam puluh delapan juta
1 (satu) buah buku Rekening Bank BCA atas nama: NURHAWANI
NG
rupiah).
SIMAMORA DENGAN Nomor Rekening: 7865168748. 1 (satu) buah buku Rekening Bank BRI Britama
atas nama:
PE
MARSYANTO TAKSER Nomor Rekening: 0053-01-094406-50-4.
1 (satu) buah Jam Tangan Merek ALEXANDRE CHRISTIE.
1 (satu) unit Lemari Es dua pintu Merek SHARP warna biru muda.
1 (satu) buah Jam Tangan Merek LOBOR.
Dipergunakan dalam berkas perkara Marsyanto Takser. 6. Membebani Terdakwa membayar biaya perkara dalam kedua tingkat Pengadilan, yang untuk tingkat banding sejumlah Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah). Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin, tanggal 21 November 2016 oleh
HALAMAN 18 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN
ME DA N
kami: BENAR KARO-KARO, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, AGUSTINUS SILALAHI, S.H., M.H. dan Dr. ALBERTINA HO, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari dan tanggal itu juga
di
dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut dan dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh LUHUT BAKO, S.H. sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan
GI
Terdakwa/Penasihat Hukum Terdakwa.
HAKIM KETUA
ING
HAKIM ANGGOTA:
ttd
NT
AGUSTINUS SILALAHI, S.H., M.H.
ILA
ttd
ttd
BENAR KARO-KARO, S.H., M.H.
Panitera Pengganti,
ttd
LUHUT BAKO, S.H.
PE
NG
AD
Dr. ALBERTINA HO, S.H., M.H.
HALAMAN 19 dari 19 Halaman PUTUSAN NOMOR 649/PID/2016/PT MDN