ME DA N
PUTUSAN
Nomor : 181/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan Putusan sebagai
GI
berikut dalam perkara antara :
Santana, bertempat tinggal di Dsn. VII Gg. Pribadi Desa Sipaku Area Kec.
ING
Simpang Empat Kab. Asahan, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Zulkifli, SH, Fahry Andi Harahap, SH dan Dianti Novita Marwa, SH, Advokat/Pengacara, beralamat di
NT
Jalan Durian Gang Kuini, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan berdasarkan
ILA
Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juni 2015 dan, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semuIa PENGGUGAT;
AD
LAWAN:
1. Hl. Suradi Alias A Leng, bertempat tinggal di Jalan Cokro Aminoto
PE
NG
No. 26, Kota Tanjung Balai dalam hal ini memberikan Kuasa kepada Santo Pardamean Siregar, SH.,, Binsar Siagian, SH.,, masing-masing Advokat pada Santo Pardamean Siregar, SH & Rekan beralamat di Medan Jalan Letjend Jamin Ginting Gang Kamboja Nomor 9 berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 2 September 2015 selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I semuIa TERGUGAT I;
2. Dra. Kusmawati, bertempat tinggal di Jalan Sidodrajat Raya No. 10, RT-9/RW-19 Kel. Mukti Harjo Kidul Kec. Pendurungan, Semarang, Jawa Tengah dalam hal ini memberikan Kuasa kepada Dedy Cahyadi Ginting, SH, Irfan A Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 1
ME DA N
Tarigan, SH., Nurieli Sihotang, SH., dan Boyle F.Sirait, SH., Advokat pada Kantor Hukum Dedy Cahyadi & Partners beralamat di Jalan Bunga Setelah Raya Nomor 14 Setia Budi Ujung Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Medan berdasarkan Kuasa
Khusus
tanggal
28
Agustus
2015
GI
Surat
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING II semuIa
ING
TERGUGAT II;
3. Pemerintah Republik Indonesia cq Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia cq. Kakanwil Badan
NT
Pertanahan Nasional Provinsi Sumatra Utara cq Kepala
Kantor
Asahan,
Pertanahan
selanjutnya
Nasional
disebut
sebagai
ILA
Kabupaten
Badan
TERBANDING III semuIa TERGUGAT III;
AD
Pengadilan Tinggi tersebut ; Telah membaca :
NG
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 18 Mei 2016, Nomor: 181/PDT/2016/PT.MDN tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat Banding ;
PE
2. Berkas perkara PengadiIan Negeri Kisaran Nomor: 29/Pdt.G/2015/PN.Kis., dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 11 Agustus 2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan PENGADILAN NEGERI KISARAN pada tanggal 11 Agustus 2015 dalam Register Nomor 29/Pdt.G/2015/PN Kis, telah mengajukan gugatan sebagai berikut: Bahwa adapun alasan dan dalil-dalil hukum gugatan Penggugat ini adalah sebagai berikut: Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 2
ME DA N
1. Bahwa eksistensi dan kafasitas Penggugat dalam gugatan ini adalah dikarenakan Penggugat memiliki sebidang tanah yang saat ini dikuasai oleh Tergugat – I, dimana tanah Penggugat tersebut terletak di Dusun I Simpang Kawat Desa Hessa Parlompongan, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, seluas ± 14.240 M², dengan batas-batas sebagai berikut :
GI
- Sebelah Utara berbatas dengan Jalan .................................... 88 meter - Sebelah Selatan berbatas dengan lahan Dinas PU Pengairan 57 meter
ING
- Sebelah Timur berbatas dengan tanah Soman, Jasum, Rasyidi, Bagong, Dan Pardi ................................................................................. 88 meter - Sebelah Barat berbatas dengan Jalan Desa ........................... 88 meter
NT
Selanjutnya disebut tanah terperkara a quo; 2. Bahwa tanah milik Penggugat tersebut Penggugat peroleh berdasarkan
ILA
tanah pancangan/ tanah garapan sejak tahun 1950, dan tanah tersebut secara terus menerus sepanjang tahun tetap diusahai, dikuasai dan
AD
dikerjakan oleh Penggugat dengan menanam Kelapa Sawit, tanpa ada gangguan atau keberatan dari pihak manapun termasuk dari Tergugat – I dan Tergugat - II;
NG
3. Bahwa atas penguasaan tanah milik Penggugat tersebut, pada tahun 2010 untuk melengkapi administrasi kepemilikan terhadap tanah tersebut,
PE
Penggugat mengajukan permohonan Surat Tanah kepada Kepala Desa Hessa
Parlompongan,
dan
oleh
Kepala Desa
diterbitkanlah
Surat
Keterangan Tanah Penggugat pada tanggal 28 Juli 2010, Nomor : 474./401/2007/VII/2010; 4. Bahwa sekitar tahun 2010 tersebut juga, sewaktu Penggugat hendak memanen buah sawit milik Penggugat, seketika datanglah Tergugat – I, melarang Penggugat agar buah sawit milik Penggugat tersebut jangan diambil, dengan alasan bahwa tanah berikut tanaman yang ada diatasnya adalah milik Tergugat – I yang diperdapatnya dengan ganti-rugi dari saudara Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 3
ME DA N
kandung Tergugat – II ( Ic. Alm. Parlindungan Siregar ) yang mewakili Tergugat – II dan saudara-saudaranya yang lain ( Ic. Anak-anak Kandung dari alm. Bahuddin Siregar ), yang pada waktu ganti-rugi tersebut berlangsung;
5. Bahwa atas perolehan hak tersebut Tergugat – I mengajukan kepada
GI
Tergugat – III, untuk menerbitkan Sertifikat Hak Milik diatas tanah yang menjadi objek sengketa dalam perkara a quo, sehingga berdasarkan hukum
ING
Tergugat – III haruslah bertanggung jawab atas penerbitan Sertifikat Hak Milik yang cacat hukum tersebut dan dijadikan para pihak dalam perkara a quo;
NT
6. Bahwa Penggugat tidaklah dapat menerima alasan Tergugat – I tersebut, karena tanah terperkara a quo tersebut adalah sah milik Penggugat yang
ILA
Penggugat peroleh dari tanah pancangan dan dikerjakan, diusahai dan dikuasai sejak tahun 1950 sampai dengan sekarang tanpa pernah
AD
diterlantarkan oleh Penggugat, dan menurut aturan hukum yang berlaku berdasarkan undang-undang pokok agraria, maka tanah tersebut sah milik Penggugat;
NG
7. Bahwa Penggugat tidak mengetahui berdasarkan apa Tergugat – II yang pada waktu itu diwakili oleh saudara kandungnya Parlindungan Siregar,
PE
menjual tanah / menganti rugi tanah Penggugat kepada Tergugat – I, karena sepengetahuan Penggugat tanah warisan alm.Bahuddin dan Siti Ramlah yang saat ini ahli warisnya adalah Tergugat – II dan saudara-saudara kandungnya yang lain, tanahnya berbatas dengan jalan Desa dan berbatas juga langsung dengan tanah Penggugat; 8. Bahwa selain dari pada itu masih diragukan tentang keabsahan ganti-rugi Tergugat - I dengan saudara kandung Tergugat – II, sehingga dijadikan Tergugat – I sebagai dasar dan secara serta merta menguasai dan menghalang-halangi
Penggugat
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
untuk
memanen
buah
sawit
milik
Halaman 4
ME DA N
Penggugat tersebut, sehingga atas perbuatan Tergugat – I yang menghalang-halangi Penggugat dapat dikategorikan kepada perbuatan melawan hukum;
9. Bahwa atas perbuatan Tergugat-Tergugat tersebut Penggugat sangat dirugikan sekali, dimana Penggugat yang nota bene adalah pemilik yang
GI
sah dari tanah terperkara a quo tidak dapat dengan leluasa untuk mengerjakan dan memanen buah sawit diatas tanah Penggugat tersebut
ING
karena sering mendapatkan gangguan dari Tergugat - I; 10. Bahwa Penggugat sebagai pemilik yang sah dari tanah terperkara, yang Penggugat peroleh dari jerih payah dan hasil kerja selama bertahun-tahun,
NT
seharusnya diberikan perlindungan hukum dari segala bentuk semenamena atau perbuatan apapun juga sebagai cerminan suatu Negara Hukum
ILA
yang memberikan keamanan atas hak-hak subyektif (subjectif privat rechts) dan penghormatan terhadap hak-hak dasar kemanusiaan (human privat
AD
dignity) selaku warga Negara RI; 11. Bahwa perbuatan Tergugat – I dan Tergugat - II yang telah mengklaim serta menguasai tanah terperkara a quo tanpa seizin Penggugat adalah
NG
merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht matige daad) yang mendatangkan kerugian yang tidak sedikit kepada Penggugat dan sangat
PE
mengganggu ketenangan Penggugat dalam mengerjakan tanah terperkara a quo tersebut; 12. Bahwa seandainya (quad non) Tergugat-I dan Tergugat-II mempunyai alas hak
atas
tanah
terperkara
a
quo,
baik
melalui
proses
jual
beli/penyerahan/hibah ataupun dari suatu perbuatan hukum lainnya atau memperoleh tanah tersebut dari orang lain yang tidak pernah mendapatkan hak secara yuridis dari Penggugat, maka Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo ini untuk menyatakan bahwa perolehan alas hak tersebut adalah cacat hukum atau Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 5
ME DA N
setidak-tidaknya dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum berlaku (Non Executable);
13. Bahwa mengingat tanah terperkara a quo saat ini dalam penguasaan Tergugat-I, dan mengingat adanya kemungkinan akan dialihkan kepada pihak lain, maka untuk tidak hampanya gugatan Penggugat, dimohonkan
GI
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslaq) terhadap tanah terperkara a
ING
quo tersebut;
14. Bahwa oleh karena tindakan Tergugat-I dan Tergugat-II dalam menguasai tanah terperkara a quo tersebut adalah merupakan suatu perbuatan
NT
melawan hukum (onrecht matige daad) maka patut dan wajar Pengadilan Negeri Kisaran, menghukum Para Tergugat atau siapa saja mendapat hak
ILA
dari padanya untuk segera mengosongkan dan menyerahkan tanah terperkara a quo tersebut kepada Penggugat dalam keadaan baik dan
AD
sempurna tanpa dibebani suatu persyaratan apapun juga; 15. Bahwa apabila dalam perkara a quo gugatan Penggugat dikabulkan, tetapi Tergugat-I tidak juga menyerahkan tanah yang menajdi objek perkara
NG
kepada Pengguat, setelah putusan dalam perkara a quo mempunyai kekuatan hukum tetap, maka dimohonkan kepada Majelis Hakim yang
PE
memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menghukum Tergugat-I agar membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp. 500,000,- ( lima ratus ribu rupiah ) secara tunai dan sekaligus untuk tiap-tiap 1 x 24 jam keterlambatan memenuhi isi putusan ini; 16. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat ini diajukan Penggugat berdasarkan keadaan
yang
sebenarnya,
serta
didukung
oleh
bukti-bukti
yang
eksepsional, maka sesuai dengan Pasal 180 ayat (1) HIR, dimohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 6
ME DA N
merta (Uitvoerbaar bij voorraad) kendati adanya verzet, banding maupun kasasi;
Bahwa berdasarkan uraian disertai dengan dalil-dalil hukum tersebut diatas, maka Penggugat, memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Kisaran untuk memanggil Pihak - Pihak yang berperkara pada suatu hari persidangan yang
GI
ditetapkan untuk itu dan selanjutnya mengambil putusan yang amarnya
I.
Dalam Putusan Propisionil : -
ING
berbunyi sebagai berikut :
Menyatakan demi hukum menghentikan Tergugat dari seluruh kegiatan penguasaan dan pengelolaan tanah yang berada diatasnya tanaman
NT
kelapa sawit maupun kegiatan lain-lainnya yang berada diareal tanah seluas ± 14.240 M², dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah
ILA
- Sebelah Utara berbatas dengan Jalan ...................................88 meter Selatan
berbatas
dengan
lahan
Dinas
PU
AD
Pengairan............................................................................. 57 meter - Sebelah Timur berbatas dengan tanah Soman, Jasum, Rasyidi, Bagong, Dan Pardi ................................................................88 meter
NG
- Sebelah Barat berbatas dengan Jalan Desa ........................88 meter
PE
Adalah tanah milik Penggugat;
II. Dalam Putusan Akhir : Primair :
1. Menyatakan demi hukum menguatkan keputusan propisionil tersebut; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 3. Menyatakan tanah terperkara a quo terletak di Dusun I Simpang Kawat Desa Hessa Parlompongan, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, seluas ± 14.240 M², dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatas dengan Jalan ...................................88 meter
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 7
ME DA N
- Sebelah Selatan berbatas dengan lahan Dinas PU Pengairan .............................................................................................. 57 meter - Sebelah Timur berbatas dengan tanah Soman, Jasum, Rasyidi, Bagong,
Dan Pardi ............................................................................. 88 meter
Adalah tanah milik Penggugat;
GI
- Sebelah Barat berbatas dengan Jalan Desa ......................... 88 meter
Desa
Hessa
ING
4. Menyatakan Surat Keterangan Tanah yang dikeluarkan oleh Kepala parlompongan
tanggal
28
Juli
2010,
Nomor
:
474./401/2007/VII/2010, adalah sah dan berkekuatan hukum mengikat;
NT
5. Menyatakan perbuatan Tergugat – I, dan Tergugat – II, yang telah menguasai dan mengklaim tanah terperkara a quo milik Penggugat
ILA
tersebut adalah perbuatan melawan hukum ( onrecht matige daad ) yang mendatangkan kerugian kepada Penggugat;
AD
6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan ( conservatoir beslaq ) yang diletakkan terhadap tanah terperkara a quo; 7. Menyatakan apabila ( quad non ) Tergugat – I dan Tergugat - II
NG
mempunyai alas hak atas tanah terperkara a quo tersebut, baik melalui proses jual beli/penyerahan/hibah ataupun dari suatu perbuatan hukum
PE
lainnya atau memperoleh tanah tersebut dari orang lain yang tidak pernah mendapatkan hak secara yuridis dari Penggugat, adalah cacat hukum atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum berlaku (Non Executable); 8. Menghukum Tergugat – I dan Tergugat – II atau siapa saja yang mendapatkan hak dari padanya, untuk menyerahkan tanah terperkara a quo tersebut dalam keadaan baik dan sempurna tanpa dibebani sesuatu hak apapun;
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 8
ME DA N
9. Menghukum Tergugat – I untuk membayar uang paksa ( dwangsom ) kepada Penggugat sebesar Rp. 500,000,- ( lima ratus ribu rupiah ) secara tunai dan sekaligus untuk tiap-tiap 1 x 24 jam keterlambatan memenuhi isi putusan ini;
10. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta
GI
merta ( Uitvoerbaar bij voorraad ) kendati adanya verzet, banding maupun kasasi;
ING
11. Menghukum Tergugat – III untuk tunduk dan patuh atas putusan ini; 12. Menghukum Tergugat – I dan Tergugat - II untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng;
NT
Atau :
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
ILA
berpendapat lain, maka Penggugat bermohon untuk mendapatkan keputusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono);
AD
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
NG
Jawaban Tergugat I Dalam Eksepsi
I. Tentang Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libelum)
PE
1. Bahwa apabila diperhatikan secara teliti gugatan Penggugat bertanggal 11 Agustus 2015 pada halaman 1 alinea pertama, dimana Penggugat mengajukan Gugatan Aquo ditujukan kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Kisaran, sedangkan pada halaman 6 alinea terakhir menyatakan, demikianlah
gugatan
ini
disampaikan
kehadapan
Bapak
Ketua
Pengadilan Negeri Tanjung Balai untuk dapat mengabulkannya; 2. Bahwa berdasarkan uraian Penggugat tersebut diatas, dapat disimpulkan dalam Perkara Aquo terdapat dua Pengadilan Negeri yang mengadili yakni Pengadilan Negeri Kisaran dan Pengadilan Negeri Tanjung Balai; Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 9
ME DA N
3. Bahwa menurut ketentuan Hukum Acara Perdata yang berlaku di Indonesia, terhadap satu perkara hanya dapat diadili oleh satu pengadilan dan tidak dapat diadili oleh dua pengadilan, hal ini diberlakukan untuk menghindari terjadinya dua putusan yang berbeda atas satu perkara;
GI
4. Bahwa oleh karena dalam perkara aquo terdapat dua pengadilan yang mengadili satu perkara maka gugatan yang diajukan Penggugat tersebut
ING
menjadi tidak sempurna dan kabur karena tidak jelas pengadilan negeri yang akan mengadili perkara aquo;
5. Bahwa setiap gugatan yang diajukan haruslah jelas, karena apabila tidak
NT
jelas, gugatan tersebut menjadi kabur dan mengakibatkan gugatan tersebut tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);
ILA
6. Bahwa untuk menguatkan argumentasi hukum Tergugat I tersebut diatas, perkenankanlah Tergugat I mengemukakan jurisprudensi tetap (vaste
AD
jurisprudentie) Mahkamah Agung RI, bertanggal 17 April 1979 No. 1179 K/Sip/1970, yang amar pertimbangan hukumnya berbunyi sebagai berikut:
NG
“Gugatan yang kabur (obscuur libelum) mengakibatkan gugatan tersebut tidak dapat diterima”.
PE
II. Tentang Gugatan Penggugat Kurang Pihaknya 1. Bahwa apabila diperhatikan secara seksama dalil gugatan Penggugat pada halaman 2, Penggugat didalam gugatannya telah menggugat Dra. Kusmawati sebagai Tergugat II; 2. Bahwa Tergugat I dapat menguasai dan mengusahai tanah objek Perkara adalah berdasarkan jual – beli yang dilakukan Tergugat I dengan para ahli waris Bahauddin Siregar sesuai Surat Keterangan No. 474.4/345/2007/VII/I 2011 bertanggal 5 Agustus 2011 yang dibuat oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan; Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 10
ME DA N
3. Bahwa sesuai Surat Keterangan Kepala Desa Hessa Perlompongan No. 474.4/345/2007/VII/I 2011 bertanggal 5 Agustus 2011, ahli waris dari Bahauddin Siregar bukan hanya Tergugat II (Dra. Kusmawati) melainkan masih terdapat ahli waris lainnya;
4. Bahwa seperti diketahui tanah terperkara yang dibeli oleh Tergugat I
GI
merupakan tanah warisan Alm. Bahauddin Siregar;
5. Bahwa oleh karena Penggugat tidak menarik seluruh ahli waris
ING
Bahauddin Siregar sebagai Pihak didalam gugatannya maka gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima.” 6. Bahwa untuk menguatkan argumentasi hukum Tergugat I tersebut diatas,
NT
dengan kerendahan hati, Tergugat I menurunkan Jurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI yang menyatakan sebagai berikut:
ILA
a. Putusan Mahkamah Agung RI No. 2438 K/Sip/1980, bertanggal 22 Maret 1982 yang berbunyi sebagai berikut:
AD
“Hukum Acara Perdata: Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena tidak semua ahli waris turut sebagai pihak dalam perkara”
NG
b. Putusan Mahakamah Agung RI No. 546K/Pdt/1984, bertanggal 31 Agustus 1985 yang menyatakan sebagai berikut:
PE
“Gugatan tidak dapat diterima karena dalam perkara ini Penggugat seharusnya menggugat semua ahli waris almarhum, bukan hanya istrinya”
III. Tergugat I dengan Penggugat tidak mempunyai hubungan hukum 1.
Bahwa apabila diperhatikan secara cermat uraian dalam Surat Gugatan Penggugat bertanggal 11 Agustus 2015, ternyata tidak terdapat suatu hubungan hukum apapun juga antara Tergugat I dengan Penggugat dalam masalah tanah, setempat dikenal dengan nama Dusun I Simpang Kawat Desa Hesa Parlompongan, Kec. Air Batu, Kabupaten Asahan;
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 11
ME DA N
2.
Bahwa menurut ketentuan Hukum Acara Perdata yang berlaku di Indonesia, syarat untuk menggugat suatu subjek hukum ke Pengadilan merupakan suatu conditio sine quo non diantara para pihak yang berperkara dalam hal ini Penggugat dengan Tergugat I harus ada suatu hubungan hukum;
Bahwa sebagai landasan hukum terhadap alasan tersebut diatas,
GI
3.
perkenankanlah Tergugat I menghunjuk pada Jurisprudensi Tetap
ING
Mahkamah Agung RI, sebagaimana diuraikan dibawah ini: a. Keputusan hukum Mahkamah Agung RI, bertanggal 7 Juli 1971 No.
sebagai berikut:
menyatakan
NT
294 K/Sip/1971, dalam pertimbangan hukumnya
“Suatu Gugatan haruslah diajukan oleh orang yang mempunyai
ILA
hubungan hukum dan bukan oleh orang lain, sehingga gugatan yang secara salah diajukan tersebut haruslah dinyatakan tidak dapat
AD
diterima”
b. Keputusan Hukum Mahkamah Agung RI, bertanggal 20 Oktober 1986, No. 2511 K/Sip/1981, dalam pertimbangan hukumnya
NG
menyatakan sebagai berikut: “…….antara Penggugat asal dengan Tergugat asal sama sekali hubungan
hukum apapun,
sehingga
gugatan
PE
tidak terdapat
Penggugat asal tidak terbukti dan karenanya harus ditolak”
4.
Bahwa Tergugat I tidak pernah mengenal Para Penggugat, bahkan antara Tergugat I dengan para Penggugat tidak pernah terjalin suatu hubungan hukum apapun juga dalam kaitannya dengan tanah terperkara, oleh sebab itu berlandaskan pada yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI tersebut pada butir 3 diatas, gugatan Penggugat sepanjang ditujukan terhadap Tergugat I harus dinyatakan tidak dapat diterima;
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 12
ME DA N
IV. Tentang Dasar Hukum Gugatan Penggugat Menggunakan Peraturan HIR 1.
Bahwa apabila diperhatikan secara seksama dalil gugatan Penggugat bertanggal 11 Agustus 2015 pada halaman 4 alinea 16, Penggugat dalam meneguhkan gugatannya telah menggunakan peraturan HIR sebagai dasar hukum gugatannya;
Bahwa sesuai ketentuan Hukum Acara Perdata yang berlaku di
GI
2.
Peradilan Indonesia, peraturan HIR hanya dapat diberlakukan untuk
ING
daerah-daerah Jawa dan Madura, sedangkan gugatan yang diajukan Penggugat berada didaerah luar Jawa dan Madura; 3.
Bahwa oleh karena Penggugat mempergunakan peraturan HIR sebagai
NT
dasar dalil gugatannya maka gugatan Penggugat harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; Bahwa untuk menguatkan argumentasi hukum Tergugat I tersebut
ILA
4.
diatas, dengan segala kerendahan hati Tergugat I menurunkan
AD
jurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI tertanggal 30 Januari 1975 No. 1099 K/Sip/1972 yang menyatakan sebagai berikut: “Pertimbangan Pengadilan Tinggi yang dibenarkan Mahkamah Agung:
NG
Putusan Pengadilan Negeri Gorontalo harus dinyatakan batal karena telah mempergunakan Hukum Acara HIR yang seharusnya
adalah
PE
RBG”
Dalam Pokok Perkara Bahwa Tergugat I dengan tegas menolak dan membantah dalil-dalil Posita dan Petitum Gugatan Penggugat bertanggal 11 Agustus 2015, terkecuali hal-hal yang dikemukakan Tergugat dibawah ini: 1. Bahwa Tergugat I tidak mempunyai hubungan hukum dan atau tidak pernah mengenal Penggugat, oleh sebab itu diikut sertakannya Tergugat I sebagai pihak dalam perkara ini, jelas tidak tepat dan tidak beralasan hukum;
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 13
ME DA N
2. Bahwa perlu Tergugat I jelaskan disini, bahwa tanah terperkara dibeli Tergugat I dari Para ahli waris Alm. Bahauddin Siregar, dan jual beli tanah tersebut telah diperkuat sesuai Akta Jual Beli No. 25 bertanggal 25 Mei 2010 yang diperbuat oleh Siti Aminah Br. Tarigan, Notaris di Asahan; 3. Bahwa kemudian jual-beli yang dilakukan antara Tergugat I dengan para ahli
Kepala Desa Hesa Perlompongan;
GI
waris Alm. Bahauddin Siregar, Tergugat I telah memberitahukannya kepada
ING
4. Bahwa selanjutnya Kepala Desa Hessa Perlompongan mengeluarkan Surat Keterangan No. 474.4/345/2007/VII/I 2011 bertanggal 05 Agustus 2011 yang menerangkan Tergugat I benar telah membeli tanah yang berada di Dusun I
NT
Desa Hessa Perlompongan dari para ahli waris Alm. Bahauddin Siregar; 5. Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas, Tergugat I sebagai pembeli
ILA
tanah terperkara secara Juridis dapat dikualifikasikan sebagai pembeli yang beritikad baik, oleh sebab itu harus mendapat perlindungan hukum;
AD
6. Bahwa untuk menguatkan argumentasi hukum Tergugat I tersebut diatas, dengan kerendahan hati Tergugat I menurunkan beberapa Jurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI sebagai berikut:
NG
a. Putusan Makhamah Agung RI No. 251 K/Sip/1958 bertanggal 26 Desember 1958 yang berbunyi sebagai berikut:
PE
“Pembeli yang telah bertindak dengan itikad baik harus dilindungi dan jual-beli yang bersangkutan haruslah dianggap sah”
b. Putusan Mahkamah Agung RI No. 847 K/Sip/1972, bertanggal 21 Mei 1973 yang menyatakan sebagai berikut: “Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi oleh undang-undang” 7. Bahwa oleh karena tanah terperkara telah beralih menjadi Hak Milik Tergugat I, maka untuk menguatkan kepemilikan tanah Aquo, Tergugat I kemudian mengajukan permohonan Sertifikat Hak Milik Tanah kepada Tergugat III (BPN); Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 14
ME DA N
8. Bahwa selanjutnya Tergugat III (BPN) melalui prosedur hukum yang berlaku sesuai Pasal 24 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, kemudian menerbitkan Sertifikat Hak Milik Tanah No. 287 bertanggal 02 Oktober 2014 atas nama Tergugat I;
9. Bahwa sejak adanya perikatan Jual-Beli maupun proses penerbitan Sertifikat
GI
Hak Milik Tanah yang diajukan kepada Tergugat III (BPN), Tergugat I tidak
sebagai pemilik tanah aquo;
ING
pernah mendapat tegoran ataupun adanya pihak-pihak yang mengaku
10. Bahwa adanya fakta hukum tersebut diatas, maka hak menguasai dan mengusahai tanah terperkara yang dilakukan Tergugat I tidaklah dapat
NT
dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum (PMH); 11. Bahwa dengan demikian dalil posita gugatan Penggugat pada halaman 3
ILA
angka 11 dan petitumnya pada halaman 5 angka 4 yang menyatakan hak menguasai tanah terperkara yang dilakukan Tergugat I sebagai perbuatan
AD
melawan hukum (PMH) haruslah ditolak; Tentang Putusan Provisionil 1. Bahwa apabila diperhatikan Gugatan Penggugat bertanggal 11 Agustus
NG
2015 pada halaman 4 angka I, Penggugat telah mengajukan Putusan Provisionil dengan menyatakan menghentikan Tergugat dari seluruh
PE
kegiatan penguasaan dan pengelolaan tanah yang berada diareal tanah seluas ± 14.240m2; 2. Bahwa perlu Tergugat I tegaskan disini, bahwa Penggugat tidak berhak mengajukan Putusan Provisionil atas penguasaan dan pengelolaan yang dilakukan Tergugat I terhadap tanah perkara karena: a. Tergugat I dengan Penggugat sama sekali tidak mempunyai hubungan hukum; b. Tergugat I telah melakukan jual-beli atas tanah terperkara sesuai ketentuan hukum yang berlaku Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 15
ME DA N
c. Tanah terperkara telah diterbitkan Sertifikat Hak Milik No. 287 bertanggal 02 Oktober 2004 atas nama Tergugat I, sehingga sah merupakan hak milik Tergugat I
3. Bahwa berdasarkan uraian Tergugat I angka 2 tersebut diatas, maka Putusan Provisionil yang diajukan Penggugat untuk menghentikan seluruh
GI
kegiatan penguasaan dan pengelolaan yang dilakukan Tergugat I diatas tanah terperkara tidaklah beralasan untuk dikabulkan sehingga harus ditolak
ING
atau dinyatakan tidak dapat diterima;
Tentang Sita Jaminan (Conservatoir Beslag)
1. Bahwa apabila diperhatikan gugatan Penggugat bertanggal 11 Agustus 2015
NT
yang terdapat dalam Posita pada halaman 4 angka 13 dan Petitumnya pada halaman 5 angka 5, Penggugat telah meletakkan sita jaminan terhadap
2. Bahwa
ternyata
ILA
tanah terperkara;
Penggugat
dalam
mengajukan
permohonan
untuk
AD
meletakkan sita jaminan tidak dengan tegas dan jelas diuraikan dalam permohonan sita tersebut, sehingga permohonan sita tersebut bertentangan dengan Hukum Acara yang berlaku di Peradilan Indonesia, sesuai Pasal 260
NG
ayat 2 RBG;
3. Bahwa demikian juga Penggugat bukanlah kreditur dari Tergugat I, bahkan
PE
tanpa memberikan alasan-alasan dan bukti-bukti yang konkrit dalam Posita/Rechtsfeiten pada surat gugatan Penggugat maka permohonan Penggugat untuk meletakkan sita jaminan atas tanah terperkara harus ditolak oleh Pengadilan karena tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 261 (1) RGB/227 HIR (vide Surat Edaran Mahkamah Agung RI bertanggal 1 Desember 1975 No. 05 tahun 1975, butir 1a, c, d, e, f, g dan butir 2); 4. Bahwa berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI bertanggal 1 Desember 1975 No. 05 tahun 1975 perihal “sita jaminan atau conservatoir Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 16
ME DA N
beslag” Mahkamah Agung telah mengharapkan kepada para Hakim agar sangat hati-hati menerapkan lembaga sita atau sita jaminan ini; 5. Bahwa sekali-kali dilarang mengabaikan syarat yang telah ditentukan dalam Pasal 261 RBG atau Pasal 227 HIR;
6. Bahwa berkenaan dengan hal tersebut, sebelum dikeluarkan surat
GI
penetapan yang akan mengabulkan permohonan sita jaminan dalam perkara aquo ini, dengan hormat, dengan ini Tergugat I menghimbau –s.o.r-
ING
Pengadilan Negeri harus selalu bijaksana untuk memeriksa dengan teliti dan cermat tentang cukup tidaknya alasan untuk mengabulkan permohonan sita jaminan yang dimohonkan Penggugat;
NT
7. Bahwa untuk mendukung alasan tersebut diatas, kiranya tidak berkelebihan Tergugat I menurunkan yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI bertanggal
ILA
24 Mei 1984 No. 597 K/Sip/1983 yang amar pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi sebagai berikut:
AD
“Conservatoir beslag yang diadakan bukan atas alasan-alasan yang disyaratkan dalam Pasal 227 ayat 1 HIR tidak dapat diterima” 8. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, permohonan peletakan sita jaminan
NG
yang dimohonkan Penggugat atas tanah terperkara harus ditolak oleh Pengadilan atau setidak-tidaknya dinyatakan permohonan sita jaminan
PE
Penggugat tidak dapat diterima; Tentang Uang Paksa (Dwangsom) 1. Bahwa apabila diperhatikan Gugatan Penggugat bertanggal 11 Agustus 2015 yang terdapat dalam Posita pada halaman 4 angka 15 dan Petitum pada halaman 5 angka 8, Penggugat menuntut Tergugat I untuk membayar uang paksa (Dwangsom); 2. Bahwa Tergugat I menegaskan, bahwa Penggugat tidak berhak menuntut Tergugat I untuk membayar uang paksa (Dwangsom) karena Tergugat I tidak terikat Perjanjian dengan Penggugat; Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 17
ME DA N
3. Bahwa disamping itu Tergugat I tidak mempunyai hubungan hukum dengan Penggugat sehingga tidak ada keharusan Tergugat I untuk membayar uang paksa (dwangsom), apalagi membayar dengan sejumlah uang tertentu, vide putusan Mahkamah Agung RI bertanggal 26 Pebruari 1973 No. 791 K/Sip/1972 jo. Putusan Mahkamah Agung RI bertanggal 1 September 1971
GI
No. 496 K/Sip/1971;
4. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, maka tuntutan Penggugat kepada
ING
Tergugat I untuk membayar uang paksa (Dwangsom) harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; Tentang Tuntutan Uitvoerbaar bij Voorraad
NT
1. Bahwa apabila diperhatikan dalil Posita Gugatan Penggugat bertanggal 11 Agustus 2015 pada halaman 4 angka 16 dan petitum pada halaman 5 angka
ILA
9, Penggugat telah mengemukakan mengenai putusan dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta merta (Uitvoerbaar bij voorraad) kendati adanya
AD
verzet, banding maupun kasasi; 2. Bahwa mengenai Uitvoerbaar bij voorraad yang dikemukakan oleh Penggugat sedikitpun tidak disinggung atau tidak diuraikan alasan-alasan
NG
dalam Rechtsfeiten (dalam posita) dan bukti-bukti yang konkrit, sehingga posita surat Gugatan Penggugat bertentangan dengan petitumnya, pada
PE
halaman 5 angka 9; 3. Bahwa demikian juga gugatan Penggugat agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta merta (Uitvoerbaar bij voorraad) kendati adanya verzet, banding maupun kasasi juga tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam Pasal 191 ayat 1 RBG/180 HIR Jis Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 3 Tahun 2000; 4. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka permohonan Penggugat mengenai Putusan dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 18
ME DA N
merta (uitvoerbaar bij voorraad) kendati adanya verzet, banding maupun kasasi dalam perkara ini, haruslah dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
Tentang Menghukum Biaya-biaya Perkara secara Tanggung Renteng 1. Bahwa apabila diperhatikan gugatan Penggugat bertanggal 11 Agustus 2015
GI
pada halaman 6 angka 11, Penggugat menyatakan menghukum Tergugat I
secara tanggung renteng;
ING
dan Tergugat II untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini
2. Bahwa menurut Hukum Acara Perdata yang berlaku di Peradilan Indonesia, sama sekali tidak mengenal penghukuman untuk membayar biaya-biaya
NT
perkara secara tanggung renteng, seperti yang dikemukakan Penggugat didalam Petitum Gugatannya;
ILA
3. Bahwa oleh sebab itu, permohonan/tuntutan Penggugat agar Tergugat I dan Tergugat II dihukum membayar biaya-biaya secara tanggung renteng harus
AD
ditolak, karena perikatan tanggung menanggung hanya ada apabila diperjanjikan secara tegas ataupun ditetapkan oleh Undang-undang (vide Pasal 1282 KUH.Perdata);
NG
4. Bahwa untuk mendukung argumentasi hukum Tergugat I tersebut diatas, perkenankanlah Tergugat I mengemukakan pendapat Pakar Hukum
PE
Indonesia, Prof. Subekti, SH dalam bukunya: “Pokok-pokok Hukum Perdata”, cetakan XVII, penerbit PT. Internusa, 1983, halaman 130 butir d, antara lain sebagai berikut: “Perikatan
tanggung
menanggung,
lazim diperjanjikan
dalam suatu
perjanjian. Bagaimana juga, perikatan semacam ini tidak boleh dianggap telah diadakan secara diam-diam, ia selalu harus diperjanjikan dengan tegas (uit drukkelijk); 5. Bahwa pendapat pakar hukum Indonesia, Prof. Subekti, SH tersebut diperkuat oleh Jurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI, bertanggal 9 mei Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 19
ME DA N
1987 No. 1887 K/Pdt/1986, yang amar pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi sebagai berikut:
“Bahwa keberatan ini dapat dibenarkan karena tidak ada perjanjian antara Tergugat asal I dan Tergugat asal II yang menyatakan dengan tegas adanya tanggung jawab renteng sesuai dengan Pasal 1282 KUH.Perdata”
GI
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, Tergugat I mohon kehadapan yang terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kisaran yang memeriksa
ING
perkara ini, sudilah kiranya berkenan untuk menolak seluruh Gugatan Penggugat ataupun menyatakan Gugatan Penggugat, bertanggal 11 Agustus 2015 tidak dapat diterima dengan menghukum Penggugat untuk membayar
NT
ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini;
PADA KONVENSI
ILA
Jawaban Tergugat II
A. TENTANG EKSEPSI
AD
SURAT GUGATAN SDR. PENGGUGAT HARUS DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA KARENA MENGANDUNG CACAT FORMIL.
NG
Adapun CACAT FORMIL yang terkandung dalam Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT adalah sebagai berikut : 1)
SURAT GUGATAN SDR. PENGGUGAT MENGANDUNG CACAT
PE
FORMIL DALAM HAL KOMPETENSI ABSOLUT 1.1.
Bahwa didalam Point 12 dari Posita Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT, menyebutkan tuntutan Sdr. PENGGUGAT adalah agar Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini menyatakan ALAS HAK yang dimiliki oleh TERGUGAT-I dan TERGUGAT-II atas tanah objek gugatan ini CACAT HUKUM atau TIDAK BERLAKU.
1.2.
Bahwa didalam Point 6 dari Petitum Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT, juga disebutkan dengan tegas tentang Sdr. PENGGUGAT menuntut Majelis Hakim yang memeriksa perkara
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 20
ME DA N
ini menyatakan ALAS HAK yang dimiliki oleh TERGUGAT-I dan TERGUGAT-II atas tanah objek gugatan ini, CACAT HUKUM atau TIDAK BERLAKU. 1.3.
Bahwa ALAS HAK ATAS TANAH yang dimiliki oleh orang atau badan hukum merupakan suatu KEPUTUSAN dari BADAN
GI
PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA sebagaimana yang disebutkan di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
ING
6 tahun 1972 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah, yang telah diganti dengan Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1999
NT
tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara, dan juga telah
ILA
diganti dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 1 Tahun 2011 Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak
AD
Atas Tanah Dan Kegiatan Pendaftaran Tanah Tertentu, dan juga telah diganti dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 2013 Tentang Pelimpahan Kewenangan
1.4.
NG
Pemberian Hak Atas Tanah Dan Kegiatan Pendaftaran Tanah. Bahwa
BADAN
PERTANAHAN
NASIONAL
REPUBLIK
PE
INDONESIA merupakan Badan Tata Usaha Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 21
ME DA N
1.5.
Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Nomor: 43/-G/2011/PTUN-MDN, tanggal 13 September 2011 terhadap Gugatan tata Usaha Negara yang telah diajukan oleh
PENGGUGAT,
diketahui
Sdr.
PENGGUGAT
telah
mengetahui bahwa tanah objek gugatan dalam perkara ini di
GI
atasnya telah terbit Sertifikat Hak Milik sebagaimana yang disebutkan dalam isi gugatan Tata Usaha Negara PENGGUGAT
ING
yang tersalin didalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Nomor: 43/-G/2011/PTUN-MDN, tanggal 13 September 2011.
Bahwa oleh karena Sdr. PENGGUGAT menuntut agar ALAS HAK
NT
1.6.
yang dimiliki oleh TERGUGAT-I dan TERGUGAT-II atas tanah
ILA
yang merupakan objek gugatan dalam perkara ini CACAT HUKUM atau TIDAK BERLAKU, maka jelaslah bahwa ALAS HAK yang
AD
dimaksud dalam gugatan Sdr. PENGGUGAT ini adalah Sertifikat Hak Milik sebagaimana yang disebut dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Nomor: 43/-G/2011/PTUN-MDN,
NG
tanggal 13 September 2011, dan/atau sertifikat-sertifikat lainnya yang timbul setelah terbitnya Putusan Pengadilan Tata Usaha
PE
Negara Medan Nomor: 43/-G/2011/PTUN-MDN, tanggal 13 September 2011.
1.7.
Bahwa berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa gugatan Sdr. PENGGUGAT mengandung cacat dalam hal Kompetensi Absolut, karena terdapat Sengketa Tata Usaha Negara didalam gugatan PENGGUGAT mengenai tuntutan agar Alas Hak Objek Gugatan yaitu Sertifikat Hak Milik dinyatakan CACAT HUKUM atau TIDAK BERLAKU.
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 22
ME DA N
1.8.
Bahwa berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun
GI
2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka
ING
Sengketa Tata Usaha Negara antara Sdr. PENGGUGAT dengan BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA yang menerbitkan sertifikat atas Objek Gugatan sebagaimana yang
NT
tersirat jelas dalam Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT harus diperiksa, diputus dan diselesaikan di Pengadilan Tata Usaha
1.9.
ILA
Negara.
Bahwa oleh karena Sdr. PENGGUGAT mengajukan Surat
AD
Gugatan nya untuk menyatakan ALAS HAK TERGUGAT-I dan TERGUGAT-II CACAT HUKUM atau TIDAK BERLAKU di Pengadilan Negeri Kisaran dan bukan di Pengadilan Tata Usaha
NG
Negara Medan, maka jelaslah Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT mengandung
CACAT
FORMIL
dalam
hal
KOMPETENSI
PE
ABSOLUT sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 134 HIR.
1.10. Bahwa
oleh
mengandung
karena CACAT
Surat
Gugatan
FORMIL
dalam
Sdr.
PENGGUGAT
hal
KOMPETENSI
ABSOLUT, maka Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT tersebut tepatlah kiranya dinyatakan Majelis Hakim Yang Mulia, TIDAK DAPAT DITERIMA. 2)
SURAT GUGATAN PENGGUGAT MENGANDUNG CACAT FORMIL DALAM HAL MENYEBUTKAN IDENTITAS TERGUGAT-II DENGAN TIDAK TEPAT
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 23
ME DA N
2.1.
Bahwa berdasarkan Pasal 8 Rv disebutkan pada pokoknya gugatan diharuskan memuat Identitas Para Pihak, yang meliputi Nama, umur, agama, pekerjaan dan tempat tinggal.
2.2.
Bahwa penyebutan tempat tinggal para pihak yang dimaksud dalam Pasal 8 Rv, bukanlah sekedar/ asal menyebutkan alamat
GI
tempat tinggal para pihak saja, melainkan menyebutkan alamat tempat tinggal para pihak berdasarkan suatu alasan PENGGUGAT
ING
yang kuat dan dapat diterima logika, sehingga alamat tempat tinggal para pihak yang disebutkan dalam Surat Gugatan sesuai dengan Pengetahuan Sdr. PENGGUGAT yang sebenarnya. Bahwa didalam Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT, disebutkan
NT
2.3.
tempat tinggal dari TERGUGAT-II adalah Jalan Jend. Sudirman
2.4.
ILA
No. 46 Tanjung Balai.
Bahwa pada kenyataan nya, TERGUGAT-II tidak bertempat
AD
tinggal di alamat yang disebutkan oleh Sdr. PENGGUGAT dalam Surat Gugatan nya, melainkan bertempat tinggal di Jl. Sidodrajat Raya No. 10, RT 9 RW 19, Kelurahan Mukti Harjo Kidul,
2.5.
NG
Kecamatan Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. Bahwa dengan tidak tepat nya penyebutan alamat tempat tinggal oleh
Sdr.
PENGGUGAT
didalam
Surat
PE
TERGUGAT-II
Gugatannya, maka patut diduga Sdr. PENGGUGAT sembarangan menyebutkan alamat tempat tinggal TERGUGAT-II oleh karena sebenarnya Sdr. PENGGUGAT tidak mengetahui dimana alamat tempat tinggal TERGUGAT-II.
2.6.
Bahwa seharusnya jika Sdr. PENGGUGAT tidak mengetahui dengan pasti dimana alamat tempat tinggal TERGUGAT-II, didalam
Surat
Gugatan
nya
Sdr.
PENGGUGAT
patut
menyebutkan alamat tempat tinggal TERGUGAT-II tidak diketahui. Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 24
ME DA N
2.7.
Bahwa setidaknya juga, Sdr. PENGGUGAT dapat bertanya kepada Lurah/ Kepala Desa apakah TERGUGAT-II beralamat di Jalan Jend. Sudirman No. 46 Tanjung Balai sebagaimana yang diketahui Sdr. PENGGUGAT.
2.8.
Bahwa berdasarkan uraian diatas, tepatlah kiranya Majelis Hakim
GI
Yang Mulia yang memeriksa perkara ini menyatakan Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT mengandung CACAT FORMIL dalam
ING
hal TIDAK TEPAT MENYEBUTKAN IDENTITAS TERGUGAT-II didalam Surat Gugatannya, sehingga oleh karena itu Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT TIDAK DAPAT DITERIMA. SURAT GUGATAN PENGGUGAT PREMATURE 3.1.
NT
3)
Bahwa pada point 8 dari Posita Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT,
ILA
disebutkan ganti rugi yang terjadi diatas objek gugatan Sdr. PENGGUGAT masih diragukan tentang keabsahannya. Bahwa isi dari pada Point 8 Posita Surat Gugatan Sdr.
AD
3.2.
PENGGUGAT
yang
disebutkan
diatas, membuktikan
Surat
Gugatan Sdr. PENGGUGAT mengandung CACAT FORMIL yaitu
NG
PREMATURE
dalam
mengajukan
Surat
Gugatan,
sebab
seharusnya terlebih dahulu Sdr. PENGGUGAT mengajukan Surat
PE
Gugatan untuk membuktikan apakah sah atau tidak Ganti Rugi yang terjadi atas objek gugatan dalam perkara ini sebagaimana yang dimaksud dalam Point 8 Posita Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT.
3.3.
Bahwa oleh karena itu patutlah dinyatakan Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT tidak dapat diterima karena mengandung CACAT FORMIL yaitu PREMATURE dalam mengajukan Surat Gugatan.
3.4.
Bahwa
oleh
mengandung
karena CACAT
Surat
Gugatan
FORMIL,
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
maka
Sdr. Surat
PENGGUGAT Gugatan
Sdr.
Halaman 25
ME DA N
PENGGUGAT tersebut tepatlah kiranya dinyatakan Majelis Hakim Yang Mulia, TIDAK DAPAT DITERIMA.
SURAT GUGATAN PENGGUGAT OBSCUUR LIBEL
4)
-
Bahwa dua alasan yang membuat TERGUGAT-II menyatakan SURAT GUGATAN PENGGUGAT OBSCUUR LIBEL, yaitu :
GI
4.1. Dalam meminta pertanggung jawaban TERGUGAT-III karena menerbitkan Sertifikat Hak Milik TERGUGAT-I sebagaimana yang
ING
disebutkan dalam point 5 dari Posita Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT, Sdr. PENGGUGAT tidak ada menyebutkan dasar hukum dari tuntutannya tersebut yang berupa Putusan Pengadilan
NT
Tata Usaha Negara yang telah menyatakan penerbitan Sertifikat Hak Milik yang dilakukan oleh TERGUGAT-III batal demi hukum. Bahwa
jika
Sdr.
PENGGUGAT
meminta
suatu
ILA
4.1.1.
pertanggung jawaban TERGUGAT III atas terbitnya suatu
AD
Sertifikat Hak Milik, seharusnya Sdr. PENGGUGAT telah memiliki
suatu
bukti
berupa
dasar
hukum
bahwa
TERGUGAT III jelas-jelas telah melakukan kesalahan
NG
dalam menerbitkan Sertifikat.
4.1.2.
Bahwa
ternyata
didalam Surat
Gugatan
nya,
Sdr.
PE
PENGGUGAT tidak ada menguraikan tentang suatu Putusan Tata Usaha Negara yang menyatakan perbuatan TERGUGAT III tidak tepat atau menyatakan batal sertifikat yang diterbitkan oleh TERGUGAT III.
4.2. Point 6 dari Posita Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT yang menyebutkan tanah objek perkara dari gugatan ini adalah milik Sdr. PENGGUGAT, tidak diikuti dengan penyebutan Sertifikat Hak Milik atas nama Sdr. PENGGUGAT atas objek Gugatan Sdr. PENGGUGAT. Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 26
ME DA N
4.2.1.
Bahwa berdasarkan Pasal 32 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, disebutkan Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak (dalam hal ini Hak Milik)
yang berlaku sebagai alat pembuktian yang
kuat.
Bahwa ternyata, didalam Surat Gugatan nya, Sdr.
GI
4.2.2.
PENGGUGAT tidak ada menyebutkan suatu Sertifikat menjadi
bukti
ING
yang
keberadaan
hak
milik
Sdr.
PENGGUGAT. -
Bahwa kedua alasan diatas, telah menunjukkan kurang lengkapnya
NT
uraian Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT, sehingga membuat Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT menjadi kabur/ OBSCUUR LIBEL. Bahwa oleh karena Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT kurang lengkap
ILA
-
sehingga menjadi kabur/ OBSCUUR LIBEL, maka Surat Gugatan Sdr.
AD
PENGGUGAT tersebut tepatlah kiranya dinyatakan Majelis Hakim Yang Mulia, TIDAK DAPAT DITERIMA. B. JAWABAN TENTANG POKOK PERKARA
NG
1. SURAT GUGATAN SDR. PENGGUGAT HARUS DINYATAKAN DITOLAK KARENA TIDAK BERHASIL MEMBUKTIKAN ADANYA
PE
HAK SDR. PENGGUGAT ATAS OBJEK GUGATAN
1.1. Bahwa
didalam
Surat
Gugatannya,
Sdr.
PENGGUGAT
menyatakan tanah objek gugatan merupakan miliknya sejak tahun 1950 dan telah memiliki Surat Keterangan Tanah dengan Nomor 474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan.
1.2. Bahwa didalam Surat Gugatan nya, Sdr. PENGGUGAT tidak ada menyebutkan bukti kepemilikannya atas tanah objek dari Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 27
ME DA N
Surat Gugatannya, kecuali Surat Keterangan Tanah dengan Nomor 474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan.
1.3. Bahwa ternyata Surat Keterangan Tanah tersebut diatas, telah oleh
Kepala
Desa
Hessa
Perlompongan
GI
DIBATALKAN
Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan dengan menerbitkan
1.4. Bahwa
ING
Surat Nomor 474/010/2007/VI/2011 tertanggal 15 Juni 2011. pembatalan
tersebut,
telah
diketahui
oleh
Sdr.
PENGGUGAT, sebab didalam proses pemeriksaan perkara
NT
gugatan Tata Usaha Negara yang telah diputus dengan putusan nomor Nomor: 43/-G/2011/PTUN-MDN, tanggal 13 September
ILA
2011, hal tersebut telah diperlihatkan dalam persidangan. 1.5. Bahwa berdasarkan uraian point 1.3. diatas yang menunjukkan
AD
bahwa telah DIBATALKAN Surat Keterangan Tanah yang menjadi dasar hubungan antara Sdr. PENGGUGAT dengan tanah
objek
gugatan
nya
melalui
Surat
Nomor
NG
474/010/2007/VI/2011 tertanggal 15 Juni 2011 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu
PE
Kabupaten Asahan, maka jelaslah bahwa kewajiban Sdr. PENGGUGAT sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1865 KUHPerdata yang pada intinya menyatakan, Setiap orang yang mengaku mempunyai suatu hak, wajib membuktikan tentang adanya hak tersebut, tidak terpenuhi oleh Sdr. PENGGUGAT.
1.6. Bahwa oleh karena dasar hubungan Sdr. PENGGUGAT dengan tanah objek gugatan Sdr. PENGGUGAT telah dibatalkan, maka jelaslah Sdr. PENGGUGAT tidak memiliki hubungan hukum Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 28
ME DA N
apapun baik dengan tanah objek gugatan maupun dengan TERGUGAT-I, TERGUGAT-II dan TERGUGAT-III. 1.7. Bahwa Mahkamah Agung dalam putusannya tanggal 7 Juli 1971 No.294 K/Sip/1971 mensyaratkan bahwa gugatan harus diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan hukum.
GI
1.8. Bahwa Mantan Hakim Agung yang bernama M. YAHYA
menyebutkan:
ING
HARAHAP, S.H. dalam bukunya HUKUM ACARA PERDATA
bila PENGGUGAT dianggap tidak berhasil membuktikan dalil gugatannya, akibat hukum yang harus ditanggungnya atas
NT
kegagalan membuktikan dalil gugatannya adalah gugatannya mesti ditolak seluruhnya.
ILA
1.9. Bahwa oleh karena itu patutlah kiranya untuk Majelis Hakim
AD
Yang Mulia MENOLAK Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT.
2. PENGGUGAT MENGETAHUI DASAR TERGUGAT-II MENJUAL TANAH KEPADA TERGUGAT-I
NG
2.1. Bahwa dalam Point 7 dari Posita Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT, disebutkan Sdr. PENGGUGAT tidak mengetahui
PE
dasar TERGUGAT-II menjual tanah objek perkara kepada TERGUGAT-I.
2.2. Bahwa
sebenarnya
Sdr.
PENGGUGAT
berbohong
jika
menyatakan tidak mengetahui dasar TERGUGAT-II menjual tanah objek perkara kepada TERGUGAT-I. 2.3. Bahwa hal tersebut terbukti berdasarkan uraian-uraian yang ada didalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Reg.No: 43/G/2011/PTUN-MDN tanggal 13 September 2011 dimana yang bertindak sebagai PENGGUGAT dalam perkara Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 29
ME DA N
tersebut adalah Sdr. PENGGUGAT dan TERGUGAT-III sebagai TERGUGAT
serta TERGUGAT-I
INTERVENSI.
sebagai TERGUGAT
II
2.4. Bahwa didalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan tersebut, jelas diuraikan tentang dasar TERGUGAT-II menjual
GI
tanah objek perkara kepada TERGUGAT-I.
2.5. Bahwa oleh karena itu adalah hal yang keliru dan mengada-ada dalam
Point
7
dari
ING
jika
Posita
Surat
Gugatan
Sdr.
PENGGUGAT, disebutkan Sdr. PENGGUGAT tidak mengetahui dasar TERGUGAT-II menjual tanah objek perkara kepada
NT
TERGUGAT-I.
2.6. Bahwa oleh karena itu patutlah kiranya untuk Majelis Hakim memeriksa
perkara
Gugatan
Sdr.
PENGGUGAT
ILA
yang
MENOLAK Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT sebab disusun
AD
dengan sebuah kebohongan.
PADA REKONVENSI
NG
1. Bahwa hal-hal yang telah diuraikan dalam Eksepsi dan Jawaban pada KONVENSI diatas, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Gugatan REKONVENSI ini;
PE
2. Bahwa TERGUGAT-II pada KONVENSI, didalam Gugatan REKONVENSI ini disebut sebagai PENGGUGAT REKONVENSI. 3. Bahwa
Sdr.
PENGGUGAT
pada
KONVENSI,
didalam
Gugatan
REKONVENSI ini disebut sebagai Sdr. TERGUGAT REKONVENSI. 4. Bahwa TERGUGAT-I pada KONVENSI, didalam Gugatan REKONVENSI ini disebut sebagai TURUT TERGUGAT I REKONVENSI. 5. Bahwa TERGUGAT-III pada KONVENSI, didalam Gugatan REKONVENSI ini disebut sebagai TURUT TERGUGAT II REKONVENSI.
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 30
ME DA N
6. Bahwa dengan Surat Gugatan nya tertanggal 3 Mei 2011, Sdr. TERGUGAT REKONVENSI telah
mengajukan Gugatan Tata Usaha Negara di
Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dengan menjadikan TURUT TERGUGAT II REKONVENSI sebagai TERGUGAT dalam Surat Gugatan tersebut.
GI
7. Bahwa Gugatan tertanggal 3 Mei 2011 tersebut, terregister sebagai perkara Gugatan Tata Usaha Negara di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
ING
dengan nomor perkara No. 43/G/2011/PTUN-MDN. 8. Bahwa dalam proses persidangan pada gugatan yang disebutkan didalam point 6 dan 7 diatas, TURUT TERGUGAT I REKONVENSI masuk sebagai
NT
TERGUGAT-II INTERVENSI.
9. Bahwa dalam proses pemeriksaan pokok perkara pada gugatan yang
ILA
disebutkan didalam point 6 dan 7 diatas, TERGUGAT REKONVENSI yang bertindak sebagai PENGGUGAT telah mengajukan 3 (tiga) bukti surat yang
A.
Foto
AD
masing-masing adalah: Copy
Surat
Keterangan
Tanah
dengan
Nomor
474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh
NG
Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan, yang dalam perkara tersebut di identifikasi dengan sebutan
PE
BUKTI P-1. B.
Foto copy Kartu Tanda Penduduk TERGUGAT REKONVENSI, yang dalam perkara tersebut di identifikasi dengan sebutan BUKTI P-2.
C.
Surat Pajak atas nama Baharudin Siregar, yang dalam perkara tersebut di identifikasi dengan sebutan BUKTI P-3.
sebagaimana yang disebutkan dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Reg.No: 43/G/2011/PTUN-MDN tanggal 13 September 2011.
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 31
ME DA N
10. Bahwa salah satu bukti yang diajukan oleh TURUT TERGUGAT I REKONVENSI pada persidangan sebagaimana disebutkan dalam point 6 dan 7 diatas, adalah Surat Nomor 474/010/2007/VI/2011 tertanggal 15 Juni 2011 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan, yang dalam persidangan tersebut di identifikasi
GI
dengan sebutan Bukti T.II INTERVENSI–5.
11. Bahwa bukti yang diidentifikasi sebagai Bukti T.II INTERVENSI–5
ING
sebagaimana yang disebut pada point 10 diatas, pada intinya menyatakan BUKTI P-1 sebagaimana yang dimaksud dalam point 9 butir A diatas, telah DIBATALKAN oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu
NT
Kabupaten Asahan, yang merupakan pejabat yang menerbitkan surat yang dimaksud dalam point 9 butir A diatas. Putusan
atas
gugatan
Sdr.
TERGUGAT
REKONVENSI
ILA
12. Bahwa
sebagaimana yang dimaksud pada point 6 dan 7 diatas, telah berkekuatan
AD
hukum tetap dengan terbitnya Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dengan Reg.No:43/G/2011/PTUN-MDN tanggal 13 September 2011 jo Putusan
Pengadilan
Tinggi
Tata
Usaha
Negara
Medan
Nomor:
NG
203/B/2011/PT.TUN-MDN tanggal 5 Januari 2012. 13. Bahwa seharusnya sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, Sdr.
PE
TERGUGAT REKONVENSI mengembalikan surat yang disebut dalam point 9 butir A tersebut kepada Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan selaku pejabat yang menerbitkan surat tersebut, karena dalam persidangan yang dimaksud dalam point 6 dan 7 diatas, diketahui surat yang dimaksud dalam point 9 butir A telah dinyatakan BATAL oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan dengan terbitnya surat yang disebut dalam point 10 diatas.
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 32
ME DA N
14. Bahwa ternyata Sdr. TERGUGAT REKONVENSI setelah gugatan yang dimaksud dalam point 6 dan 7 diatas berkekuatan hukum tetap, malah menggunakan surat yang dimaksud dalam point 9 butir A untuk membuat pengaduan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Asahan dan juga menggunakan surat yang dimaksud dalam point 9 butir A diatas
GI
sebagai dasar mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tanjung Balai dengan Perkara Nomor 27/Pdt.G/2014/PN-Tjb.
ING
15. Bahwa tindakan sadar dari Sdr. TERGUGAT REKONVENSI untuk kepentingan pribadinya tersebut diatas, yaitu menggunakan seolah-olah surat yang dimaksud dalam point 9 butir A diatas sah dan berlaku, untuk: Membuat Pengaduan di Kantor DPRD Kabupaten Asahan dengan
NT
1)
salah satu Ter-Adu nya adalah Sdr. Kandung PENGGUGAT
2)
ILA
REKONVENSI.,
Mengajukan Gugatan di Pengadilan Negeri Tanjung Balai dengan
AD
Perkara No. 27/Pdt.G/2014/PN-Tjb, dengan menjadikan PENGGUGAT REKONVENSI sebagai TERGUGAT-II, dimana setelah gagalnya Mediasi atas perkara ini TERGUGAT REKONVENSI justru mencabut
NG
gugatannya.,
adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana yang
PE
dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata yang menyatakan bahwa Perbuatan Melanggar Hukum adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh seseorang, yang karena kesalahannya itu telah menimbulkan kerugian bagi orang lain. 16. Bahwa berdasarkan uraian diatas, PENGGUGAT REKONVENSI mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia yang menyidangkan perkara ini menyatakan menggunakan
tindakan Surat
Sdr.
TERGUGAT
Keterangan
REKONVENSI Tanah
yang
dengan
telah Nomor
474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 33
ME DA N
Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan sebagai dasar untuk, 1)
Membuat Pengaduan di Kantor DPRD Kabupaten Asahan dengan TerAdu adalah Sdr. Kandung PENGGUGAT REKONVENSI.
2)
Mengajukan Gugatan di Pengadilan Negeri Tanjung Balai dengan
GI
Perkara No. 27/Pdt.G/2014/PN-Tjb.,
padahal secara sadar telah diketahui oleh TERGUGAT REKONVENSI
ING
bahwa surat tersebut telah dibatalkan, adalah merupakan PERBUATAN MELAWAN HUKUM sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1365
17. Bahwa berdasarkan : 1)
NT
KUHPerdata.
Surat Nomor 474/010/2007/VI/2011 tertanggal 15 Juni 2011 yang
ILA
diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan. Tindakan-tindakan TERGUGAT REKONVENSI yang telah dilakukan
AD
2)
sebagaimana yang disebutkan dalam point 16 diatas.,
NG
PENGGUGAT REKONVENSI memohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat yang menyidangkan perkara ini menyatakan Surat Keterangan Tanah dengan Nomor 474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang
PE
diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan, BATAL DEMI HUKUM dan Tidak Memiliki Kekuatan Hukum apapun. 18. Bahwa berdasarkan : 1)
Surat Nomor 474/010/2007/VI/2011 tertanggal 15 Juni 2011 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan.
2)
Tindakan-tindakan TERGUGAT REKONVENSI yang telah dilakukan sebagaimana yang disebutkan dalam point 17 diatas.,
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 34
ME DA N
PENGGUGAT REKONVENSI memohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat yang menyidangkan perkara ini agar memerintahkan Sdr. TERGUGAT REKONVENSI untuk mengembalikan Surat Keterangan Tanah dengan Nomor 474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu
GI
Kabupaten Asahan, kepada Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan.
ING
19. Bahwa berdasarkan point 18 diatas, PENGGUGAT REKONVENSI juga memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk memerintahkan kepada Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten
NT
Asahan, untuk memusnahkan Surat Keterangan Tanah dengan Nomor 474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh Kepala
ILA
Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan, setelah dikembalikan oleh Sdr. TERGUGAT REKONVENSI kepada Kepala
AD
Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan. 20. Bahwa berdasarkan uraian diatas, PENGGUGAT REKONVENSI juga memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk memerintahkan
NG
kepada Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan, untuk meminta kepada Sdr. TERGUGAT REKONVENSI Surat
PE
Keterangan Tanah dengan Nomor 474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan apabila Sdr. TERGUGAT REKONVENSI tidak mengembalikan surat tersebut kepada Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan dalam jangka waktu 7 hari setelah putusan atas perkara ini berkekuatan hukum tetap, untuk selanjutnya dimusnahkan. 21. Bahwa tindakan Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh
Sdr.
TERGUGAT REKONVENSI telah menimbulkan kerugian Materil bagi Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 35
ME DA N
PENGGUGAT REKONVENSI karena selalu saja harus melayani setiap proses yang dilakukan atas pengaduan dari TERGUGAT REKONVENSI kepada instansi-instansi yang pernah menerima pengaduan maupun gugatan TERGUGAT REKONVENSI.
22. Bahwa kerugian Materil tersebut adalah berupa biaya transportasi ke Medan
GI
dari Semarang pulang pergi untuk koordinasi persiapan persidangan di Pengadilan Negeri Tanjung Balai, Pengadilan Negeri Kisaran dan panggilan
ING
dari lembaga legislatif Asahan, yang mana telah dilakukan kunjungan ke Medan sebanyak 6 kali selama adanya laporan dan pengajuan gugatangugatan tersebut dengan menggunakan alat transportasi Pesawat Terbang
NT
dan juga sewa mobil untuk transportasi dari Medan ke Tanjung Balai, yang jika di total adalah sebagai berikut :
Tiket Pesawat Pulang Pergi Semarang – Medan dan Medan
ILA
a.
Semarang sebanyak 6 kali yaitu Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah)
AD
untuk tiket pesawat pulang pergi X 6 = Rp 24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah) b.
Biaya Rental Mobil untuk oprasional Medan - Tanjung Balai selama 7
NG
hari beserta BBM dan supir = Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) x 7 hari = Rp 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) x 6 kali kedatangan = Rp
PE
42.000.000,- (empat puluh dua juta rupiah) c.
Biaya Hotel selama 7 hari 8 malam @ Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) X 7 = Rp 4.200.000,- X 6 kali kedatangan = Rp 25.200.000,(dua puluh lima juta dua ratus ribu rupiah)
d.
Biaya Makan selama 7 hari delapan malam @ Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) X 8 = Rp 1.200.000,- X 6 kali kedatangan = Rp 7.200.000,- (tujuh juta dua ratus ribu rupiah)
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 36
ME DA N
e.
Biaya Komunikasi (telepon genggam) perhari sebesar Rp 50.000,(lima puluh ribu rupiah) X 8 = Rp 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) X 6 kali kedatangan = Rp 2.400.000,- (dua juta empat ratus ribu rupiah)
Total Keseluruhan Kerugian Materil PENGGUGAT REKONVENSI adalah Rp 100.800.000,- (seratus juta delapan ratus ribu rupiah)
GI
23. Bahwa berdasarkan uraian diatas, PENGGUGAT REKONVENSI memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat menghukum Sdr. TERGUGAT untuk
mengganti
kerugian
ING
REKONVENSI
MATERIL
PENGGUGAT
REKONVENSI sebesar Rp 100.800.000,- (seratus juta delapan ratus ribu rupiah).
NT
24. Bahwa tindakan PERBUATAN MELAWAN HUKUM yang dilakukan oleh Sdr. TERGUGAT REKONVENSI sebagaimana yang diuraikan diatas, telah
ILA
menimbulkan kerugian IMMATERIL bagi PENGGUGAT REKONVENSI, dimana oleh karena PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERGUGAT
AD
REKONVENSI tersebut PENGGUGAT REKONVENSI merasa tertekan dan malu serta merasa terhambat dalam menjalankan aktifitasnya. 25. Bahwa atas kerugian IMMATERIL tersebut PENGGUGAT REKONVENSI
NG
merasa pantas dan tepat jika kerugian IMMATERIL dari PENGGUGAT REKONVENSI tersebut dinilai sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyard
PE
rupiah).
26. Bahwa berdasarkan uraian diatas, PENGGUGAT REKONVENSI memohon agar kiranya Majelis Hakim Yang Terhormat menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk mengganti kerugian IMMATERIL PENGGUGAT REKONVENSI sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyard rupiah). Maka berdasarkan seluruh hal yang telah diuraikan diatas, maka dengan ini TERGUGAT-II DALAM KONVENSI/ PENGGUGAT REKONVENSI memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk sudi kiranya memberikan putusan sebagai berikut: Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 37
ME DA N
PADA KONVENSI DALAM EKSEPSI 1.
Menerima dan mengabulkan seluruh Eksepsi TERGUGAT-II.
2.
Menyatakan Surat Gugatan Sdr. PENGGUGAT tidak dapat diterima.
DALAM POKOK PERKARA
Menyatakan menolak Gugatan Sdr. PENGGUGAT untuk seluruhnya.
2.
Menghukum Sdr. PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara
ING
yang timbul dalam perkara ini.
GI
1.
Atau:
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon agar memberikan
NT
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
PADA REKONVENSI 1.
Menerima seluruh Gugatan PENGGUGAT REKONVENSI.
2.
Menyatakan
TERGUGAT
Surat
Keterangan
menggunakan
ILA
tindakan
REKONVENSI Tanah
yang
dengan
telah Nomor
AD
474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten
NG
Asahan untuk :
1) Membuat Pengaduan di Kantor DPRD Kabupaten Asahan dengan Ter-
PE
Adu adalah PENGGUGAT-I REKONVENSI dan Sdr. Kandung PENGGUGAT REKONVENSI.
2) Mengajukan Gugatan di Pengadilan Negeri Tanjung Balai dengan Perkara No. 27/Pdt.G/2014/PN-Tjb. adalah PERBUATAN MELAWAN HUKUM.
3.
Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Surat Keterangan Tanah dengan Nomor 474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan.
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 38
ME DA N
4.
Memerintahkan TERGUGAT REKONVENSI untuk mengembalikan Surat Keterangan Tanah dengan Nomor 474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan, kepada Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan.
Memerintahkan kepada Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air
GI
5.
Batu Kabupaten Asahan, untuk memusnahkan Surat Keterangan Tanah
ING
dengan Nomor 474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan setelah diterima dari TERGUGAT REKONVENSI. Memerintahkan kepada Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu
Kabupaten
Asahan, Surat
untuk
meminta
Keterangan
kepada
Tanah
TERGUGAT
dengan
Nomor
ILA
REKONVENSI
NT
6.
474/401/2007/VII/2010 tertanggal 28 Juli 2010 yang diterbitkan oleh
AD
Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan apabila TERGUGAT REKONVENSI tidak mengembalikan surat tersebut dalam jangka waktu 7 hari setelah putusan atas perkara ini
NG
berkekuatan hukum tetap kepada Kepala Desa Hessa Perlompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan, untuk selanjutnya dimusnahkan. Menghukum Sdr. TERGUGAT REKONVENSI untuk mengganti kerugian
PE
7.
MATERIL PENGGUGAT REKONVENSI sebagai akibat PERBUATAN MELAWAN
HUKUM
Sdr.
TERGUGAT
REKOVENSI
sebesar
Rp
100.800.000,- (seratus juta delapan ratus ribu rupiah). 8.
Menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk mengganti kerugian IMMATERIL PENGGUGAT REKONVENSI sebesar Rp 1.000.000.000,(satu milyard rupiah).
Jawaban Tergugat III A.
DALAM EKSEPSI
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 39
ME DA N
1.
Bahwa sebelumnya Tergugat III menolak dikemukakan oleh
seluruh dalil-dalil yang
Penggugat dalam gugatannya kecuali hal-hal
yang secara tegas diakui oleh Tergugat III. 2.
Bahwa
Penggugat
gugatannya, karena
belum mempunyai
Kwalitas
mengajukan
Penggugat tidak mempunyai hubungan hukum
GI
(Legal Standing) dengan tanah/objek gugatan, karena Penggugat sama sekali tidak mempunyai Alas Hak/ Bukti kepemilikan,
Atas
Tanah
tidak
digugatnya
dengan
ING
Yang
kata
lain
Penggugat
mempunyai hak sama sekali atas tanah yang digugatnya. 3.
Bahwa Penggugat tidak mempunyai hubungan hukum dengan tanah
NT
yang digugatnya karena tidak ada satu bukti pun yang menunjukkan hubungan timbal balik antara Hak dan kewajiban penggugat dengan
4.
ILA
tanah yang digugatnya.
Bahwa gugatan Penggugat menurut yurispundensi telah Daluarsa
AD
dalam Mengajukan Gugatan (Rechverwarking) karena tanah tersebut telah lebih dari 20 tahun dikuasai Oleh Tergugat II sejak tahun 1977 secara terus menerus tanpa ada gugatan/keberatan dari pihak
NG
manapun juga,
dan baru pada tahun 2015 ada diajukan
gugatan/keberatan oleh Penggugat. Bahwa Gugatan Penggugat belum lengkap dan kurang para Pihak
PE
5.
karena tanah objek Perkara telah dikuasai/dialihkan oleh Tergugat I kepada pihak lain berdasarkan Akte Jual Beli yang dibuat oleh Notaris/PPAT Siti Aminah Tarigan SH, sehingga seharusnya Pihak ketiga yang menguasai tanah objek perkara dan Notaris/PPAT Siti Aminah Tarigan, SH seharusnya ditarik sebagai Para pihak dalam perkara ini.
B.
DALAM POKOK PERKARA
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 40
Bahwa sebelumnya Tergugat III
ME DA N
1.
menolak seluruh dalil-dalil yang
dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya kecuali hal-hal yang secara tegas diakui oleh Tergugat III. 2.
Bahwa Seluruh dalil-dalil dan bantahan yang dikemukakan oleh Tergugat III pada bagian Eksepsi dipergunakan kembali pada bagian
3.
GI
pokok perkara ini, dan merupakan dalil-dalil yang tidak terpisahkan Bahwa Penggugat tidak mempunyai Kwalitas
sebagai Penggugat
hukumnya
ING
karena dengan dasar/alas hak apa Penggugat mengajukan gugatan karena Penggugat sama sekali tidak mempunyai Alas
Hak/ Bukti kepemilikan Atas Tanah Yang digugatnya, hanya
NT
berdasarkan Pengakuan dan Surat keterangan Tanah Nomor: 474/401/2007/VII/2010 tanggal 28 Juli 2010, yang diterbitkan diatas yang
masih
ILA
tanah yang telah bersertipikat sejak tahun 1966 terdaftar atas nama orang lain.
Bahwa Penggugat tidak mempunyai hubungan hukum dengan tanah
AD
4.
yang digugatnya karena
tidak ada
bukti yang menunjukkan
hubungan timbal balik antara Hak dan kewajiban penggugat dengan
5.
NG
tanah yang digugatnya. Bahwa
apa
yang didalilkan
PE
halaman 2 point 1,2 dan
Penggugat dalam
gugatannya
gugatannya yang intinya menyatakan
tanah obyek perkara seluas ± 14.240 M2 dengan batas-batas tersebut
diyatakan
sebagai milik penggugat yang diperoleh
berdasarkan Pancangan /tanah garapan sejak tahun 1950 dan tanh tersebit dikuasai terus menerus dengan alas hak berupa surat keterangan Kepala Desa Hessa Parlompongan pada tahun 2010 adalah dalil yang tidak benar dan mengada-ada karena tanah tersebut
menurut surat penggugat Tanggal
danKronologis
22 Januari 2014
keterangan Penggugat (Santanak)
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
pada saat Halaman 41
ME DA N
pengecekan lokasi
bersama DPRD Kabupaten
tanggal 4 Maret 2014, Bahwa
Asahan pada
Tanah objek Perkara diperoleh
Santana/Penggugat berasal dari Hibah Sdr Munik bukan bersal dari mennggarap seperti yang didalilkan penggugat dalam gugatannya, sehingga jelas Penggugat secara pasti tidak mengetahui tanah objek
Bahwa
apa
yang didalilkan
Penggugat dalam
gugatannya
halaman 2 point 1,2 dan 3 gugatannya yang intinya
menyatakan
ING
6.
GI
perkara milik siapa.
tanah obyek perkara seluas ± 14.240 M2 dinyatakan sebagai milik penggugat dengan alas hak berupa surat keterangan Kepala Desa
yang
tidak
NT
Hessa Parlompongan yang diterbitkan pada tahun 2010 adalah dalil benar
dan
mengada-ada karena tanah
tersebut di
ILA
terdaftar sebagai Hak Milik Nomor :5/ Hessa Parlompongan Kantor Pertanahan Kabupaten Asahan sejak tahun 1966
AD
atas nama Mas’ud Nasution kemudian pada Tahun 1985 Beralih Kepada Bahauddin dan Siti Ramlah (Orang Tua Tergugat II), yang selanjutnya pada tahun 1997 beralih Kepada Dra Kusmawati DKK
NG
berdasarkan Warisan dari Orang tua mereka (Bahauddin dan Siti Ramlah) yang
selanjutnya berdasarkan jual beli pada tahu 2010
PE
peguasaan tanah tersebut beralih Kepada HL Suradi alias Aleng yang kemudian pada tahun 2015 berdasarkan akte Jual beli penguasaanya
beralih
kepada
Hansen
Mariadi, sehingga
bagaimana mungkin Penggugat dapat dikatakan sebagai pemilik tanah objek perkara sementara
Sertipikat Tanah objek perkara
terdaftar Atas Nama Orang lain bukan atas Nama Penggugat. Sementara menurut Peraturan Pemerintah Nomor : 24 Tahun 1997 menyatakan Pemilik sertipikat yang Sah adalah Orang atau Badan Hukum Yang terdaftar namanya/Tercantum di Sertipikat dan di buku Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 42
ME DA N
Tanah Kantor Pertanahan, sementara Penerbitan Surat keterangan Tanah Nomor : 474/401/2007/VII/2010 tanggal 28 Juli 2010 Oleh kepala Desa Hessa Parlompongan Pada Tahun 2010 adalah tindakan melawan Hukum, karena sesuai Surat Edaran Mendagri Kepada Gubernur Kepala daerah TK I seluruh Indonesia Nomor :
GI
593/5707/SJ tanggal 22 Mei 1984 Yang ditindak Lanjuti Oleh Surat Edaran Gubernur Sumatera Utara melalui Sekretaris Wilayah/
ING
Daerah Tk I Propinsi Sumatera Utara kepada Bupati/Walikotamadya Kdh Tk II se Sumatera Utara Nomor :593/21725 tanggal 18 Agustus 1988 Perihal masalah Tanah, yang inti surat Edaran tersebut adalah
NT
melarang Kepala Desa/Lurah menerbitkan Surat Keterangan Tanah, .tanpa dasar yang jelas. Bahwa
apa
yang didalilkan
Penggugat dalam
gugatannya
ILA
7.
halaman 3 point 6,7,8,9,10,11 dan 12 adalah dalill yang tidak
AD
benar, megada-ada dan tidak beralasan hukum karena tidak ada satu buktipun yang menyatakan tanah objek perkara
ada milik
Penggugat. Berdasarka data-data di kantor pertanahan kabupaten
NG
Asahan tanah objek perkara semula adalah Sertipikat Hak Milik Nomor : 5/Hessa Parlompongan seluas ± 62.767,5 M2 atas Nama yang diterbitkan oleh Kantor Pendaftaran tanah
PE
Mas’ud Nasution
Daerah Asahan dan Kotamadya Tanjung Balai Pada Tahun 1966, pada tahun 1985 Tanah Tersebut beralih kepada Bahauddin dan Siti Ramlah, Pada Tahun 1985 Sertipikat Hak Milik Nomor : 5/Hessa Parlompongan di pecah menjadi Masing-masing Hak Milik Nomor: 47/Hessa Parlompongan seluas ± 10,000 M2 atas nama Bahauddin dan Siti Ramlah yang kemudian dijual kepada Dinas Pengairan (PU) menjadi Hak Pakai Nomor :1/Hessa Parlompongan, dan Hak Milik Nomor ; 48/Hessa Parlompongan seluas ± 52.764 M2 atas nama
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 43
ME DA N
Bahauddin dan Siti Ramlah. yang kemudian pada tahun 1997 Penguasaan SHM No ; 48/Hessa parlompongan beralih kepada Dra Kusmawati DKK (Tergugat II) berdasarkan Warisan. Oleh Karena SHM Nomor : 48/Hessa Parlompongan terdiri dari dua bidang yang dipisahkan oleh jalan umum, maka SHM tersebut dipecah menjadi
GI
SHM No: 112/Hessa Parlompongan seluas ± 51.585 M2 dan SHM Nomor : 111/Hessa Parlompongan
seluas ± 1.179 M2
ING
masing atas nama Dra Kusmawati DKK (tergugat II) pada tahun 1997
masing
selanjutnya
SHM Nomor : 11/Hessa Parlompongan
dialihka/dijual kepada Arifin Kasim, sementara
SHM Nomor :
NT
112/Hessa Parlompongan pada Tahun 2010 dialihkan/dijual kepada HL Suradi alias Aleng (Tergugat I), selanjutnya pada tahun 2014
ILA
Karena SHM :112/Hessa Parlompongan terdapat Jalan yang sudah lama dijadikan jalan Umum dan Pemilik (H.l Suradi) dengan sukarela jalan
tersebut
maka
SHM
Nomor
:
112/Hessa
AD
melepaskan
Parlompongan di pecah kembali menjadi SHM Nomor : 287/Hessa parlompongan seluas ± 12.017 M2 dan SHM Nomor : 288/Hessa
NG
Parlompongan seluas ± 37.976 masing- masing atas nama HL Suradi alias Aleng, yang selanjutnya pada tanggal 12 berdasarka Akta Jual beli Yang dibuat Oleh
PE
Januari 2015
Notaris/PPAT Siti Aminah Tarigan, SH, SHM Nomor : 288/Hessa Parlompongan dijual/dialihkan kepada Hansen Mariadi. Sehingga bagaimana mugki tanah objek Perkara dapat dikatakan sebagai milik dari penggugat.
8.
Bahwa
apa
halaman 4
yang didalilkan
Penggugat dalam
point 13,14,15 dan 16 gugatannya
gugatannya
adalah
adalah
dalil yang mengada-ada, tidak benar dan tidak beralasan karena selain Penggugat tidak pernah menguasai tanah objek perkara Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 44
ME DA N
secara utuh, Penggugat tidak pernah menunjukkan bukti kepemilikan tanah yang sah dan diakui oleh undang- undang, sebagaimana penggugat telah beberapa kali melaporkan masalah ini ke instansi terkait baik ke DPRD Kabupaten Asahan mauun ke Pemerintahan Kabupaten Asahan laporan
tersebut telah ditindak lanjuti bahkan
GI
sampai dilakukan pengecekan Lokasi Oleh Tim dari Instansi terkait termasuk Tergugat III, namun Laporan/permasalahan tersebut tidak
ING
dapat diselesaikan karena Penggugat tidak memiliki Bukti Hak Yang sah dan lengkap hanya berdasarkan cerita dan pengakuan orangorang belaka.
NT
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas kiranya Majelis Hakim berkenan memeriksa Perkara ini dengan memutuskan/ memeriksa
1.
ILA
perkara ini dengan amar putusan sebagai berikut : DALAM EKSEPSI
Menerima Eksepsi Tergugat III
-
Menolak Gugatan Penggugat atau menyatakan gugatan tidak dapat
AD
-
diterima
NG
DALAM POKOK PERKARA -
Menolak gugatan Penggugat seluruhnya.
-
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
PE
2.
Perkara ini.
Membaca Putusan Pengadilan Negeri Kisaran tanggal 20 Januari 2016
Nomor: 29/Pdt.G/2015/PN.Kis, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Provisi -
Menolak gugatan provisi Penggugat;
Dalam Konpensi Dalam Eksepsi -
Menolak eksepsi Para Tergugat;
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 45
ME DA N
Dalam Pokok Perkara -
Menyatakan gugatan Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi tidak dapat diterima;
Dalam Rekonpensi -
Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat II Konpensi;
-
GI
Dalam Konpensi Dan Rekonpensi
Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar
ING
biaya perkara sejumlah Rp1.416.000,00 (satu juta empat ratus enam belas ribu rupiah);
NT
Membaca reIaas pemberitahuan putusan yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa Putusan
ILA
PengadiIan Negeri Kisaran Nomor: 29/Pdt.G/2015/PN.Kis., tanggaI 20 Januari 2016, teIah diberitahukan kepada Tergugat II pada tanggaI 4 Februari 2016;
AD
Membaca reIaas pemberitahuan putusan yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Kisaran, yang menerangkan bahwa Putusan PengadiIan Negeri Kisaran Nomor: 29/Pdt.G/2015/PN.Kis., tanggaI 20 Januari
NG
2016, teIah diberitahukan kepada Tergugat III pada tanggaI 26 Januari 2016; Membaca akta permohonan banding No. 3/Akta Pdt/2016/PN.Kis yang
PE
dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Kisaran, yang menerangkan bahwa Penggugat telah mengajukan banding pada tanggal 25 Januari 2016 terhadap Putusan PengadiIan Negeri Kisaran Nomor: 29/Pdt.G/2015/PN.Kis., tanggaI 20 Januari 2016 dan permintaan banding tersebut teIah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Terbanding I semuIa Tergugat I pada tanggaI 16 Februari 2016, kepada Kuasa Hukum Terbanding II semuIa Tergugat II pada tanggaI 4 Februari 2016, dan kepada Kuasa Hukum Terbanding III semuIa Tergugat III pada tanggaI 26 Januari 2016;
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 46
Memori
Banding
yang
ME DA N
Membaca
diajukan
oleh
Kuasa
Hukum
Pembanding semula Penggugat tertanggal 2 Februari 2016 dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran pada tanggal 2 Februari 2016, memori banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum Terbanding I semula Tergugat I, dan kepada Kuasa Hukum Terbanding II semuIa Tergugat II masing-
GI
masing pada tanggaI 16 Februari 2016, dan kepada Kuasa Hukum Terbanding III semuIa Tergugat III pada tanggaI 4 Februari 2016, yang pada pokoknya
ING
memori banding tersebut mengemukakan haI-haI sebagai berikut : I. BAHWA JUDEX FACTI MENGADILI DENGAN CARA YANG TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN UNDANG-UNDANG. Bahwa pada halaman 48 dan halaman 49 Judex Facti Majelis Hakim
NT
-
Pengadilan Negeri Kisaran mempertimbangkan bukti surat P - 1 yang
ILA
dimajukan oleh Penggugat, telah dihadapan dengan bukti surat T.II – 1, tentang pencabutan surat yang dijadikan alas hak atas tanah Penggugat,
AD
sehingga seluruh bukti surat Penggugat/Pembanding tidak dapat melumpuhkan bukti atas hak dari Tergugat – I dan Tergugat – II; -
Bahwa seharusnya Judex Facti Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kisaran
NG
tidak mengakomodir bukti T.II – 1 tentang pencabutan surat keterangan alas hak tanah milik Penggugat/Pembanding, karena Kepala Desa Hessa
PE
Perlompongan telah menerbitkan surat untuk Penggugat/Pembanding, dan tidaklah dibenarkan oleh aturan hukum surat tersebut dapat dibatalkannya begitu saja, karena produk Kepala Desa tersebut adalah produk yang termasuk administrasi Negara yang pembatalannya harus melalui mekanisme dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu pembatalan surat tersebut harus melalui proses Peradilan Tata Usaha Negara;
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 47
ME DA N
II. BAHWA JUDEX FACTI TELAH SALAH MENERAPKAN HUKUM ATAU MENERAPKAN HUKUM TIDAK SEBAGAIMANA MESTINYA SERTA TELAH
MEMBERIKAN
PERTIMBANGAN
HUKUM
YANG
TIDAK
SEMPURNA ( ONVOLDOENDE GEMOTIVEERD ). -
Bahwa Judex Facti Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kisaran tidak
GI
mempertimbangkan dengan sempurna ( Onvoldoende Gemotiveed ) hal ini terlihat dalam pertimbangannya pada halaman 49 alenia ke – 2, ke – 3
ING
dan ke – 4, yang seharusnya pertimbangan Judex Facti tersebut harus dikuatkan lagi dengan aturan hukum yang termaktub dalam UU Pokok
NT
Agraria, agar menjadi sempurna dimana pengelolaan dan penguasaan tanah yang melebihi 20 tahun sejak dari tahun 1950 sampai dengan tahun 2010 secara terus menerus tanpa ada pihak lain yang keberatan
ILA
dan tidak ada halangan dari pihak lain terhadap penggelolaan tanah tersebut, maka secara aturan hukum menjadi milik pengelola atau yang
AD
menguasai dan mengusahai, hal ini dalam perkara a quo tanah yang menjadi objek sengketa adalah sah milik Penggugat/Pembanding,
NG
ditambah lagi tanaman sawit diatas tanah yang menjadi objek sengketa telah diakui oleh oleh Tergugat - I dan Tergugat – II, milik Penggugat /Pembanding;
Bahwa fakta dipersidangan Para Tergugat tidak menghadirkan saksi-
PE
-
saksi
untuk
menguatkan
bantahannya
terhadap
bukti-bukti
Penggugat/Pembanding, dan tidak ada saksi-saksi dan bukti yang mendukung bahwa Penggugat adalah orang suruhan atau orang upahan, sehingga pertimbangan Judex Facti pada halaman 49 alinea ke – 4 baris kedelapan dan kesembilan yang menyatakan Penggugat/Pembanding orang suruhan atau orang upahan adalah asumsi yang tidak berdasarkan hukum, sehingga pertimbangan Judex Facti tersebut menyalahi aturan hukum pembuktian;
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 48
ME DA N
-
Bahwa oleh karena ukuran luas tanah di SHM dengan kenyataan dilapangan jauh berbeda, maka dimohonkan kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menyatakan SHM-SHM milik Tergugat-I dan Tergugat-II tersebut
GI
adalah tidak sah / tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
Berdasarkan segala apa yang telah diuraikan yang disertai dengan dalil-dalil
ING
hukum tersebut diatas, Penggugat / Pembanding mohon dengan hormat sudilah kiranya Pengadilan Tinggi Medan di Medan berkenan mengadili sendiri dan memutuskan dengan amar putusannya sebagai berikut :
NT
1. Menerima Permohonan Banding Pembanding; 2. Mengabulkan Risalah Memori Banding Pembanding; Putusan
Pengadilan
Negeri
Kisaran
No:
ILA
3. Membatalkan
29/Pdt.G/2015/PN-Kis, tanggal 20 Januari 2016;
AD
Membaca Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding I semula Tergugat I tertanggal 7 Maret 2016 dan diterima di
NG
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran pada tanggal 7 Maret 2016, kontra memori banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum Pembanding
PE
semula Penggugat pada tanggaI 8 Maret 2016 yang pada pokoknya kontra memori banding tersebut mengemukakan keberatan-keberatan sebagai berikut : I.
TENTANG JUDEX FACTI MENGADILI DENGAN CARA YANG TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN UNDANG-UNDANG 1. Bahwa
Keputusan
hukum
PengadiIan
Negeri
Kisaran
No.
29/Pdt.G/2015/PN-Kis, bertanggaI 20 Januari 2016 yang menyatakan Gugatan dinyatakan kurang pihak dan harus dinyatakan tidak dapat diterima, teIah tepat dan benar menurut Hukum Acara Perdata yang berIaku diperadiIan Indonesia;
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 49
ME DA N
2. Bahwa berdasarkan bukti Terbanding I berupa Surat Bukti bertanda TI.1, tanah Aquo yang dibeIi Terbanding I dari para ahIi waris Bahauddin Siregar (Terbanding II) sesuai Akta JuaI BeIi No. 25 bertanggaI 25 Mei 2010 adaIah tanah yang teIah mempunyai Sertifikat Hak MiIik (SHM) No. 112/Hessa PerIompangan atas nama ahIi waris
GI
Bahauddin Siregar (Terbanding II);
II. TENTANG JUDEX FACTI TELAH SALAH MENERAPKAN HUKUM ATAU
TELAH
MEMBERIKAN
ING
MENERAPKAN HUKUM TIDAK SEBAGAIMANA MESTINYA SERTA PERTIMBANGAN
HUKUM
YANG
TIDAK
SEMPURNA (ONVOLDOENDE GEMOTIVERD)
NT
1. Bahwa putusan PN Kisaran No.29/Pdt.G/2015/PN.Kis bertanggaI 20 Januari 2016 sudah tepat daIam memberikan pertimbangan sesuai
ILA
ketentuan hukum yang berIaku, sehingga tidak ada aIasan-aIasan Pembanding menyatakan Judex Facti saIah daIam menerapkan hukum,
AD
serta memberikan pertimbangan hukum yang tidak sempurna; 2. Bahwa bagaimana mungkin serta ketentuan hukum mana sebagai panutan Pembanding dimana tanah Aquo yang sejak tahun 1966 teIah
NG
mempunyai Sertifikat Hak MiIik (SHM) No. 5/Hessa PerIompongan, dipecah menjadi SHM No. 47, SHM No. 48 dipecah Iagi menjadi SHM
PE
No. 111, SHM No. 112, serta pada tanggaI 2 Oktober 2014 dipecah Iagi menjadi SHM No. 287 dan SHM No. 288 atas nama Terbanding I, kemudian SHM No. 288 teIah dijuaI/diaIihkan Terbanding I kepada Hansen Mariadi, Pembanding menyatakan didaIam gugatannya sejak tahun 1950 s/d 2010 Pembanding mengeIoIa, menguasai dan mengusahai tanah Aquo sehingga menjadi miIik Pembanding; Berdasarkan argumentasi tersebut diatas, dengan segaIa kerendahan hati Terbanding I, mohon agar sudiIah kiranya yang Terhormat MajeIis Hakim PengadiIan Tinggi Sumatera Utara di Medan yang memeriksa dan mengadiIi Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 50
ME DA N
perkara yang dibanding ini, berkenan untuk menguatkan keputusan hukum PengadiIan Negeri Kisaran No. 29/Pdt.G/2015/PN.Kis bertanggaI 20 Januari 2016 dengan menoIak seIuruh aIasan-aIasan Pembanding/ Penggugat daIam memori
bandingnya
bertanggaI
2
Februari
2016,
serta
menghukum
Pembanding/Penggugat untuk membayar ongkos-ongkos yang timbuI daIam
GI
perkara ini.
Membaca Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
ING
Terbanding II semula Tergugat II tertanggal 24 Februari 2016 dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran pada tanggal 24 Februari 2016, kontra memori banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum Pembanding
NT
semula Penggugat pada tanggaI 1 Maret 2016 yang pada pokoknya kontra memori banding tersebut mengemukakan haI-haI sebagai berikut :
ILA
1. Pembanding KeIiru Menyatakan Judex Factie MengadiIi Dengan Cara Yang Tidak Sesuai Dengan Undang-Undang. menurut
Pembanding,
bukti
Pembanding
yang
menurut
AD
- Bahwa
Pembanding adaIah aIas hak kepemiIikannya atas objek perkara, tidak dapat dibataIkan kecuaIi oIeh PeradiIan Tata Usaha Negara.
NG
- Bahwa Terbanding II dengan tegas menoIak argumentasi Pembanding diatas.
PE
- Bahwa berdasarkan PasaI 50 Undang-Undang RepubIik Indonesia No. 5 Tahun 1986 Tentang PeradiIan Tata Usaha Negara, Jo. Undang-Undang RepubIik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang PeradiIan Tata Usaha Negara Jo. Undang-Undang RepubIik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang PeradiIan Tata Usaha Negara, disebutkan bahwa :
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 51
ME DA N
“ PengadiIan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyeIesaikan sengketa Tata Usaha Negara di Tingkat Pertama ”
- Bahwa berdasarkan PasaI 1 angka 9 Undang-Undang RepubIik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Perubahan Kedua Atas Undang-
GI
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang PeradiIan Tata Usaha Negara Jo. Undang-Undang RepubIik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang
ING
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang PeradiIan Tata Usaha Negara Jo. Undang-Undang RepubIik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang PeradiIan Tata Usaha Negara, disebutkan
NT
bahwa :
“ Keputusan Tata Usaha Negara adaIah suatu penetapan tertuIis
ILA
yang dikeIuarkan oIeh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan
AD
peraturan perundang-undangan yang berIaku, yang bersiat konkret, individuaI, dan finaI, yang menimbuIkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”
NG
- Bahwa berdasarkan haI tersebut, maka patut disimpuIkan bahwa Surat Keterangan Tanah miIik Pembanding yaitu Surat Keterangan Nomor:
PE
474/401/2007/VII/2010 tertanggaI 28 JuIi 2010 yang diterbitkan oIeh KepaIa Desa Hessa PerIompongan Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan, bukanIah suatu KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA, sebab tidak memiIiki sifat finaI karena masih memerIukan persetujuan Iagi dari Badan Pertanahan NasionaI untuk dapat disebut sebagai Hak MiIik.
2. Pembanding KeIiru Menyatakan Judex Factie TeIah SaIah Menerapkan Hukum Atau Menerapkan Hukum Dengan Tidak Semestinya serta TeIah Memberikan Pertimbangan Hukum Yang Tidak Sempurna
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 52
ME DA N
- Bahwa dengan bataInya Surat Keterangan Tanah yang di kIaim oIeh Pembanding sebagai aIas hak kepemiIikannya atas objek perkara yang mana Surat Keterangan Tanah tersebut adaIah Surat Keterangan Tanah dengan Nomor: 474/401/2007/VII/2010 tertanggaI 28 JuIi 2010 yang diterbitkan oIeh KepaIa Desa Hessa PerIompongan Kecamatan Air Batu
PerIompongan
Kecamatan
Air
GI
Kabupaten Asahan yang dibataIkan oIeh oIeh KepaIa Desa Hessa Batu
Kabupaten
Asahan
dengan
ING
menerbitkan Surat Nomor: 474/010/2007/VII/2010 tertanggaI 15 Juni 2011, maka jeIas argumentasi Pembanding tentang penguasaannya seIama 20 tahun Iebih tersebut harus dikesampingkan.
NT
- Bahwa berdasarkan uraian tersebut mohon kiranya Yang MuIia MajeIis Hakim PengadiIan Tinggi Medan yang Terbanding II Hormati yang akan
ILA
memeriksa perkara ini menyatakan menoIak pernyataan Pembanding didaIam memori bandingnya yaitu tentang judex factie teIah saIah
AD
menerapkan hukum atau menerapkan hukum dengan tidak semestinya serta teIah memberikan pertimbangan hukum yang tidak sempurna.
NG
Bahwa berdasarkan seIuruh uraian bantahan Terbanding II, maka dengan ini Terbanding II memohon kepada Yang MuIia MajeIis Hakim
PE
PengadiIan Tinggi Medan yang Terbanding II Hormati yang akan memeriksa perkara ini membuat suatu putusan yang amar putusannya adaIah sebagai berikut :
1. Menolak permohonan banding Penggugat/Pembanding; 2. Menguatkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Kisaran
Nomor:
29/Pdt.G/2015/PN.Kis tertanggal 20 Januari 2016 yang dimohon banding; 3. Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar seluruh biaya perkara atas perkara ini; Dan apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 53
ME DA N
Terbanding II hormati yang akan memeriksa perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Membaca Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Kisaran atas perkara Nomor:
GI
29/Pdt.G/2015/PN.Kis, telah diberitahukan masing-masing kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat pada tanggal 1 Maret 2016, kepada
ING
Kuasa Hukum Terbanding I semula Tergugat I pada tanggal 16 Februari 2016, kepada Kuasa Hukum Terbanding II semuIa Tergugat II pada tanggaI 16 Februari 2016, dan kepada Terbanding III semuIa Tergugat III pada tanggaI 2
NT
Maret 2016, di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak hari berikutnya dari tanggal pemberitahuan
ILA
tersebut sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA bahwa
permohonan
banding
dari
Kuasa
Hukum
AD
Menimbang,
Pembanding semuIa Penggugat teIah diajukan daIam tenggang waktu dan tata
NG
cara serta teIah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oIeh Undang-Undang, maka permohonan banding tersebut secara formaI dapat diterima ; Menimbang, bahwa seteIah MajeIis Hakim Tingkat Banding mempeIajari
PE
dengan seksama berkas perkara Nomor: 29/Pdt.G/2015/PN.Kis dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut serta saIinan resmi putusan PengadiIan
Negeri
Kisaran
tanggaI
20
Januari
2016
Nomor:
29/Pdt.G/2015/PN.Kis., memori banding dari Kuasa Hukum Pembanding semuIa Penggugat dan kontra memori banding dari Kuasa Hukum Terbanding I semuIa Tergugat I serta kontra memori banding dari Terbanding II semuIa Tergugat II, berpendapat sebagai berikut : Menimbang, bahwa pertimbangan dan putusan MajeIis Hakim Tingkat Pertama daIam konpensi baik daIam provisi eksepsi dan pokok perkara yang Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 54
ME DA N
pada pokoknya menyatakan gugatan daIam konpensi dinyatakan tidak dapat diterima dengan pertimbangan yang pada pokoknya bahwa gugatan kurang pihak karena seharusnya Pembanding semuIa Penggugat, menggugat para pihak yang terkait dengan SHM No. 5 dan pecahan-pecahannya, dan pihak Pemerintah yang mewakiIi penguasaan JaIan Raya Lintas Sumatera, menurut
GI
MajeIis Hakim Tingkat Banding pertimbangan-pertimbangan tersebut teIah tepat dan benar karena pertimbangan-pertimbangan tersebut diperoIeh dari fakta-
ING
fakta hukum di persidangan dari bukti-bukti yang diajukan oIeh kedua beIah pihak yang berperkara, oIeh karena itu MajeIis Hakim Tingkat Banding dapat meyetujuinya dan mengambiI aIih pertimbangan MajeIis Hakim Tingkat Pertama
NT
menjadi pertimbangan-pertimbangan MajeIis Hakim Tingkat Banding sendiri daIam mengadiIi perkara a quo di tingkat banding, kecuaIi mengenai putusan
ILA
daIam rekonpensi dengan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa apabiIa daIam gugatan konpensi dinyatakan gugatan
AD
Penggugat daIam konpensi tidak dapat diterima, maka gugatan daIam rekonpensi harus juga dinyatakan tidak dapat diterima, bukan ditoIak sebagaimana putusan MajeIis Hakim Tingkat Pertama; bahwa
NG
Menimbang,
oIeh
karena pertimbangan-pertimbangan
dan
putusan MajeIis Hakim Tingkat Pertama pada pokoknya teIah tepat dan benar
PE
dan MajeIis Hakim Tingkat Banding dapat menyetujuinya serta mengambiI aIih pertimbangan-pertimbangan
MajeIis
Hakim
Tingkat
Pertama
menjadi
pertimbangan-pertimbangan MajeIis Hakim Tingkat Banding sendiri daIam mengadiIi perkara a quo daIam tingkat banding, menurut MajeIis Hakim Tingkat Banding memori banding dari Pembanding semuIa Penggugat tidak beraIasan hukum; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka putusan PengadiIan Negeri Kisaran tanggaI 20 Januari 2016 Nomor: 29/Pdt.G/2015/PN.Kis., yang dimohonkan banding tersebut harus Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 55
ME DA N
diperbaiki sekedar tentang rekonpensi sehingga amar seIengkapnya menjadi sebagaimana tersebut daIam amar putusan dibawah ini;
Menimbang, oIeh karena Pembanding semuIa Penggugat tetap berada di pihak yang kaIah maka di hukum untuk membayar biaya perkara daIam kedua tingkat peradiIan; pasal-pasaI
dari
Undang-Undang
dan
peraturan-
GI
Memperhatikan,
ING
peraturan lain yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
Menerima permohonan banding dari Pembanding semuIa Penggugat;
-
Memperbaiki Putusan PengadiIan Negeri Kisaran tanggaI 20 Januari 2016 Nomor:
NT
-
29/Pdt.G/2015/PN.Kis.,
yang
dimohonkan
banding
tersebut,
berikut : DaIam Provisi
ILA
sekedar tentang rekonpensi sehingga amar seIengkapnya menjadi sebagai
AD
- MenoIak gugatan provisi Penggugat DaIam Konpensi
NG
DaIam Eksepsi
- MenoIak eksepsi dari Para Tergugat
PE
DaIam Pokok Perkara - Menyatakan gugatan Penggugat konpensi/Tergugat rekonpensi tidak dapat diterima
DaIam Rekonpensi - Menyatakan gugatan Penggugat konpensi/Tergugat rekonpensi tidak dapat diterima DaIam Konpensi dan Rekonpensi - Menghukum Pembanding semuIa Penggugat daIam konpensi/Tergugat rekonpensi untuk membayar biaya perkara daIam kedua tingkat peradiIan
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 56
ME DA N
yang daIam tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus Iima puIuh ribu rupiah)
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari SeIasa tanggal 20 September 2016 oleh kami: Hj. WAGIAH ASTUTI, SH sebagai Ketua Majelis, H. DASNIEL, SH., MH
GI
dan H. ADE KOMARUDIN, SH., M.Hum masing-masing sebagai Hakim Tinggi
Ketua
Pengadilan
Tinggi
ING
pada Pengadilan Tinggi Medan selaku Hakim Anggota, berdasarkan Penetapan Medan
181/PDT/2016/PT-MDN, putusan
tanggal
18
Mei
2016
Nomor:
tersebut diucapkan dalam sidang terbuka
NT
untuk umum pada hari SeIasa tanggal 27 September 2016 oleh Ketua Majelis, dihadiri Hakim Anggota serta dibantu oleh P. SIAHAAN, SH sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah
AD
HAKIM ANGGOTA
ILA
pihak berperkara maupun kuasanya.
Hj. WAGIAH ASTUTI, SH
NG
H. DASNIEL, SH., MH
KETUA MAJELIS
PE
H. ADE KOMARUDIN, SH., M.Hum PANITERA PENGGANTI
P. SIAHAAN, SH
Perincian Biaya : 1. Meterai 2. Redaksi 3. Pemberkasan Jumlah
Rp. 6.000,Rp. 5.000,Rp 139.000,Rp. 150.000,- (seratus Iima puIuh ribu rupiah)
Putusan Nomor: 181/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 57