ME DA N
PUTUSAN
Nomor : 22/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
GI
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
ING
sebagai berikut dalam perkara antara :
TIADUR MANURUNG beralamat di Jln.Sena 124 B. RT/RW.002/002, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota
NT
Medan, dalam hal ini memberikan Kuasa Insidentil kepada HALOMOAN SIRAIT beralamat di Jln.Sena 124
B.
RT/RW.002/002,
Kelurahan
Perintis,
ILA
Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15 Desember 2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige dengan No. 09/HK/2014/PN. BLG,
NG AD
selanjutnya disebut Pembanding semula Penggugat; Lawan
1. SALONTA MONICA Br. PANJAITAN (Op Jeremia) beralamat di JL. Sepinggan,
Desa
Lumban
Huala,
Kecamatan
PE
Parmaksian, Kabupaten Tobasa dan/ atau alamat di JL. Menteng VI/38 B, Cakrawala I, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula Tergugat I;
2. Dr. ELMAN BUDIMAN MANURUNG, SH dahulu beralamat di JL. Perkici 13 EB IV No 11, Sektor 5 Bintaro Jaya, Tangerang alamat diperbaiki menjadi JL. Bintaro Mulia 2 No. 11 Kelurahan Bintaro, atau di Rumah Sakit Primer Bintaro Jln.M.H.Thamrin Blok B3,No.1 Sektor Kawasan Niaga Bintaro Jaya Kota Tangerang Provinsi Banten, selanjutnya disebut sebagai Terbanding II semula Tergugat II;
ME DA N
-2-
3. MUSA GURNING beralamat di Desa Simpang Siguragura Siraituruk, Kecamatan Porsea,Kabupaten Tobasa, selanjutnya disebut sebagai Terbanding III semula Tergugat III; 4. HERMIN SIANIPAR, SH NOTARIS/PPAT Alamat Kantor beralamat
GI
di JL. Sisingamangaraja No. 204, Kelurahan Balige I, Kecamatan Balige, Kab Toba Samosir, selanjutnya
Pengadilan Tinggi tersebut;
ING
disebut sebagai Terbanding IV semula Tergugat IV;
dengan perkara tersebut;
NT
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
TENTANG DUDUK PERKARA;
ILA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 26 Mei 2014 terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 26 Mei
2014 dengan
Register
perkara
No.
26/Pdt.G/2014/PN.BLG,
telah
NG AD
mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat adalah ahli waris dari Alm. Oberlin Tumindang Manurung yang telah meninggal dunia pada tanggal 11 Nopember 1982/Almh. Klementina Br. Sitorus yang telah meninggal dunia pada tahun 1967, yaitu anak ke-lima berdasarkan Surat Keterangan Ahli Waris tertanggal 14 September 2011, yang diketahui oleh Pangaloan Manurung, Kepala Desa
PE
Lumban Huala, dengan agenda No. 121267/2010/01/09/2011 tanggal 20 September 2011, serta oleh Alfared Manurung S.H., Camat Parmaksian Kabupaten Toba Samosir, dengan agenda No. 138/357/Set-Um/IX/2011 tanggal 20 September 2011; 2. Bahwa semasa hidupnya Alm. Oberlin Tumindang Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus ada memiliki beberapa bidang tanah persawahan serta tanah tempat tinggal yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten Toba Samosir (d/h. Kabupaten Tapanuli Utara), serta di Kota Medan; 3. Bahwa dalam perjalanan waktu ke waktu Penggugat mendengar dan mengetahui sejak meninggalnya Alm. Oberlin Tumindang Manurung pada tanggal 11 Nopember 1982 sampai saat ini (± 32 tahun) sebahagian besar bidang-bidang tanah tersebut di atas telah dikuasai sepenuhnya oleh Tergugat I, II dengan cara menikmati hak sewa dan mengalihkan hak atas tanah warisan kepada pihak lain tidak terkecuali terhadap Tergugat III;
ME DA N
-3-
4. Bahwa untuk mendapatkan kepastian penguasaan bidang-bidang tanah tersebut di atas Penggugat melalui Kuasa Hukumnya : Saudin Sinaga, S.H., Advokat/Penasihat Hukum, berkantor di Medan,
telah menjatuhkan
beberapa kali surat Somasi/Undangan via Kantor Pos terhadap Tergugat I, II, sedangkan
terhadap Tergugat III diantar langsung kepada yang
GI
bersangkutan, sebagaimana terurai di bawah ini :
Jeremia), - Surat
Somasi/Undangan,
1209869/SS/X/11;
ING
a. Terhadap Tergugat I : SALONTA MONICA Br. PANJAITAN (Op.
tertanggal
10
Oktober
2011
No.
- Surat Somasi – II, tertanggal 24 Oktober 2011 No. 1209878/SS/X/11; Somasi
Terakhir,
tertanggal
NT
- Surat
1209896/SS/II/12;
29
Pebruari
2012
No.
b. Terhadap Tergugat II : Dr. ELMAN BUDIMAN MANURUNG, S.H.,
ILA
- Surat Somasi, tertanggal 12 April 2012 No. 1209904/SS/IV/12; c. Terhadap Tergugat III : MUSA GURNING, - Surat
Somasi/Undangan,
tertanggal
12
Oktober
2011
No.
NG AD
1209870/SS/X/11;
- Surat Somasi – II, tertanggal 24 Oktober 2011 No. 1209879/SS/X/11; 5. Bahwa meskipun Penggugat telah berulang-ulang menyampaikan suratsurat Somasi/Undangan terhadap Tergugat I, II dan III sebagaimana tersebut pada dalil 4 di atas, namun Tergugat I, II dan III ternyata tidak mengindahkan bahkan tidak perduli merespon niat baik Penggugat agar
PE
dilakukan penyelesaian secara kekeluargaan atas bidang-bidang tanah sebagai harta warisan yang ditinggalkan oleh Alm. Oberlin Tumindang Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus; 6. Bahwa oleh karena upaya penyelesaian secara kekeluargaan menemukan kegagalan, maka Penggugat mengupayakan secara hukum, yaitu dengan cara mengajukan pengaduan kepada Yth. Bapak Kapolres Tobasa, sebagaimana
dalam
suratnya
tertanggal
22
Pebruari
2012
No.
01/P.TM/II/2012, dan diikuti dengan suratnya tertanggal 13 Desember 2012 No. 02/P.TM/XII/2012; 7. Bahwa atas surat-surat pengaduan Penggugat kepada Yth. Bapak Kapolres Tobasa, ternyata telah ditanggapi dengan suratnya tertanggal 7 Januari 2013 No. B/37/I/2013, Perihal : Tanggapan surat dari Penasehat Hukum Saudin Sinaga, S.H., yang dikeluarkan oleh AKBP Budi Suherman, S.H., M.Si., Kepala Kepolisian Resort Tobasa;
ME DA N
-4-
8. Bahwa menunjuk surat Kapolres Tobasa tersebut di atas pada hal. 4 point 11.4 dan hal. 5 point 1, menyebutkan : - Hal. 4 Point 11.4, antara lain menyebutkan :
……… dan sebidang tanah sawah tersebut telah dijualkan oleh Salonta Monica Br. Panjaitan bersama dengan anak kandung Almarhum Panal
GI
Hasoloan Manurung yang bernama Dr. Elman Budiman Manurung, S.H. kepada Sdra. Musa Gurning dengan membuat salinan resmi akte
ING
Pelepasan hak atas Tanah dengan ganti rugi penghadap I. 1. Nyonya Monika Br. Panjaitan 2. Tuan Elman B. Manurung. II. Tuan Musa Gurning tanggal 04 Mei 2007 Nomor 10; - Hal. 5 Point 1 :
NT
Saran dan pendapat : Kepada pelapor agar berkordinasi dengan pihak BPN Kab. Tobasa tentang penerbitan sertifikat hak milik No. 01 a.n. BERESMAN MANURUNG tanggal 20 Desember 2004, sertifikat hak milik
ILA
No. 02 a.n. SALONTA MONICA BR PANJAITAN dan sertifikat hak milik No. 03 a.n. SALONTA MONICA BR PANJAITAN yang dikuasai oleh SALONTA MONICA BR PANJAITAN dan kemudian berkordinasi dengan
NG AD
Hermin Sianipar, S.H., Notaris dan Pejabat Pembuat Akte Tanah ( P.P.A.T) yang membuat salinan resmi akte pelepasan hak atas tanah dengan ganti rugi penghadap I a.n. SALONTA MONICA BR PANJAITAN, ELMAN B MANURUNG dan penghadap II Musa Gurning tanggal 04 Mei 2007 yang berdomisili di Jalan Sisingamangaraja No. 70, Kec. Balige, Kab. Tobasa; 9. Bahwa sebagaimana saran dan pendapat dari Yth. Bapak Kapolres Tobasa,
PE
maka Penggugat telah menjatuhkan surat kepada Yth. Sdr. Hermin Sianipar, S.H., Notaris/PPAT Kabupaten Tobasa, sebagaimana suratnya tertanggal 14 Januari 2013 No. 1209956/SS/I/13, Perihal : Mohon Penjelasan, dan atas surat Penggugat tersebut
oleh Tergugat IV telah
mengirimkan surat balasan kepada Penggugat tertanggal 17 Januari 2013, yang pada pokoknya menyatakan : “bahwa saya tidak dapat memberikan penjelasan dalam pembuatan akta tersebut sesuai dengan Undang-Undang Peraturan Jabatan Notaris”; 10. Bahwa oleh karena Tergugat IV dalam suratnya tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dalam pembuatan akta, maka pada bulan Maret 2013 Penggugat bersama Kuasa Hukumnya : Saudin Sinaga, S.H., mendatangi ke Kantor Tergugat IV untuk menelusuri tentang pembuatan akte tersebut, dan bertemu dengan Sdri. Hermin Sianipar, S.H. (Tergugat IV), setelah Kuasa Hukum Penggugat memperlihatkan surat Tanggapan dari Yth. Kapolres Tobasa, secara khusus hal. 4 point 11.4 dan hal. 5 point
ME DA N
-5-
1, maka Tergugat IV membenarkan telah terjadi pelepasan hak atas tanah dengan ganti rugi antara Tergugat I, II terhadap Tergugat III dihadapan Tergugat IV, sebagaimana tertuang dalam Akte Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 10 tanggal 04 Mei 2007;
11. Bahwa pelepasan hak atas tanah dengan ganti rugi antara Tergugat I, II
GI
terhadap Tergugat III dihadapan Tergugat IV sebagaimana dalil point 10 di atas tersebut yang merupakan sengketa dalam perkara ini, yaitu atas tanah
ING
persawahan yang luasnya ± 12 rante, terletak di Sihorahora, Desa Lumban Huala, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Tobasa, Propinsi Sumatera Utara, dengan batas-batasnya antara lain sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Sawah Ali Manurung; Sawah Op.
NT
Sibinsar Sitorus; Sawah Sariman Manurung; - Sebelah Selatan berbatasan dengan Sawah Op. Sibona Sitorus; Sawah Napitupulu; Sawah Op. Lasma Manurung;
ILA
- Sebelah Timur berbatasan dengan Tali Air (Bondar); - Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan; 12. Bahwa tanah persawahan objek terperkara tersebut pada dalil point 11
NG AD
adalah merupakan satu diantara bidang-bidang tanah kepunyaan Alm. Oberlin Tumindang Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus semasa hidupnya sebagaimana dalil point 2 di atas yang telah dialihkan oleh Tergugat I, II terhadap Tergugat III dihadapan Tergugat IV dengan tanpa sepengetahuan dan persetujuan Penggugat selaku ahli waris; 13. Bahwa padahal Tergugat I bukanlah ahli waris dari Alm. Oberlin Tumindang
PE
Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus, akan tetapi bila dibaca dengan cermat Surat Keterangan Ahli Waris tertanggal 14 September 2011, yang diketahui oleh Pangaloan Manurung, Kepala Desa Lumban Huala, dengan agenda No. 121267/2010/01/09/2011 tanggal 20 September 2011, serta oleh Alfared Manurung S.H., Camat Parmaksian Kabupaten Toba Samosir, dengan agenda No. 138/357/Set-Um/IX/2011 tanggal 20 September 2011, ternyata Tergugat I adalah isteri dari Alm. Rellus PUlungan Tua Manurung (anak kedua dari Alm. Oberlin Tumindang Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus); 14. Bahwa oleh karena Tergugat I, II telah mengalihkan hak atas tanah terperkara yang merupakan harta warisan dari Alm. Oberlin Tumindang Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus terhadap Tergugat III dihadapan Tergugat IV sebagaimana tertuang dalam Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 10 tanggal 04 Mei 2007 dengan tanpa sepengetahuan dan persetujuan Penggugat selaku ahli waris yang sah,
ME DA N
-6-
maka Tergugat I, II, III dan IV secara jelas, terang dan benderang telah melakukan perbuatan melanggar hukum (on recht matigedaad);
15. Bahwa perbuatan melanggar hukum oleh Tergugat I, II, III dan IV mengakibatkan kerugian terhadap Penggugat, kerugian mana berupa kehilangan hak warisan atas tanah objek terperkara tersebut yang tidak
GI
dapat diukur besar nominalnya;
16. Bahwa oleh karena Tergugat I, II, III dan IV telah melakukan perbuatan
ING
melanggar hukum (on recht matigedaad) maka demi hukum haruslah dinyatakan tidak sah atau batal Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 10 tanggal 04 Mei 2007, dan menghukum Tergugat I, II dan III untuk mengembalikan tanah objek terperkara pada boedel waris yang
NT
belum dibagi;
17. Bahwa demikian pula kerugian material lainnya dimana Tergugat I, II telah menikmati hasil tanah persawahan objek terperkara sejak Alm. Oberlin
ILA
Tumindang Manurung meninggal dunia pada tanggal 11 Nopember 1982 sampai dengan terjadinya peralihan hak atas tanah objek terperkara kepada Tergugat III pada tanggal 4 Mei 2007 (± 25 tahun) yang diperhitungkan
NG AD
rinciannya sebagai berikut :
- Bahwa hasil panen padi pada objek terperkara 1 x dalam 1 tahun sebesar 300 kaleng x 16 Kg x 25 tahun = 120.000 Kg x Rp. 1.500,-/Kg = Rp. 180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah); - Bahwa terhadap Tergugat III dikenakan ganti kerugian dari hasil panen padi sejak menerima pengalihan hak dari Tergugat I, II tanggal 04 Mei
PE
2007 sampai dengan saat ini Mei 2014 (± 7 tahun), maka perincian kerugian material yang harus dibayarkan Tergugat III kepada Penggugat sebesar : 300 kaleng x 16 Kg x 7 tahun = 33.600 Kg x Rp. 1.500,-/Kg = Rp. 50.400.000,- (lima puluh juta empat ratus ribu rupiah); 18. Bahwa oleh karena Tergugat IV telah melakukan perbuatan melanggar hukum dengan menerbitkan Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 10 tanggal 04 Mei 2007, padahal tanah objek terperkara adalah merupakan harta warisan peninggalan dari Alm. Oberlin Tumindang Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus yang seyogyanya Tergugat IV selaku Notaris berdasarkan Undang-Undang RI No. 30 tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris seyogyanya mengetahui syarat-syarat peralihan hak atas tanah objek terperkara warisan yang harus mengikutsertakan seluruh ahli waris Alm. Oberlin Tumindang Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus, ternyata telah menyingkirkan Penggugat sebagai ahli waris, maka
ME DA N
-7-
Penggugat menuntut Tergugat IV untuk membayar ganti kerugian immaterial sebesar Rp. 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah); 19. Bahwa oleh karena itu Tergugat III demi hukum haruslah mengosongkan, mengembalikan dan menyerahkan tanah objek terperkara sebagai boedel waris dengan baik kepada Penggugat;
GI
20. Bahwa untuk menjamin gugatan Penggugat ini dimohonkan kepada Pengadilan Negeri Balige untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir
ING
beslag) atas tanah objek terperkara tersebut;
Maka berdasarkan dalil-dalil yang terurai di atas, Penggugat memohon kepada Yth. Ketua Pengadilan Negeri Balige agar sudilah kiranya untuk menetapkan suatu hari persidangan serta memanggil para pihak untuk bersidang pada waktu
amarnya sebagai berikut : I.
PRIMAIR :
NT
yang ditetapkan tersebut, dan selanjutnya memutuskan perkara ini dengan
ILA
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Tergugat I, II, III dan IV telah melakukan perbuatan melanggar hukum (on recht matigedaad);
NG AD
3. Menyatakan sah demi hukum Surat Keterangan Ahli Waris tertanggal 14 September 2011, yang diketahui oleh Pangaloan Manurung, Kepala Desa Lumban Huala, dengan agenda No. 121267/2010/01/09/2011 tanggal 20 September 2011, serta oleh Alfared Manurung S.H., Camat Parmaksian Kabupaten Toba Samosir, dengan agenda No. 138/357/Set-Um/IX/2011 tanggal 20 September 2011;
PE
4. Menyatakan demi hukum tanah objek terperkara yang luasnya ± 12 rante, terletak di Sihorahora, Desa Lumban Huala, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Tobasa, Propinsi Sumatera Utara, dengan batas-batasnya antara lain sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Sawah Ali Manurung; Sawah Op. Sibinsar Sitorus; Sawah Sariman Manurung; - Sebelah Selatan berbatasan dengan Sawah Op. Sibona Sitorus; Sawah Napitupulu; Sawah Op. Lasma Manurung; - Sebelah Timur berbatasan dengan Tali Air (Bondar); - Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan; adalah hak milik Penggugat dan ahli waris dari Alm. Oberlin Tumindang Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus; 5. Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum Akte Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 10 tanggal 04 Mei 2007, yang diperbuat
ME DA N
-8-
dihadapan Hermin Sianipar, S.H., Notaris/PPAT Kabupaten Toba Samosir sebagai Tergugat IV serta segala akibat hukumnya;
6. Menghukum Tergugat I, II dan III ataupun pihak lain untuk mengosongkan, mengembalikan serta menyerahkan dengan baik tanah objek terperkara sebagai boedel warisan kepada Penggugat;
GI
7. Menghukum Tergugat I, II untuk membayar ganti kerugian materil kepada Penggugat sebesar Rp. 180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah),
ING
dan terhadap Tergugat III sebesar Rp. 50.400.000,- (lima puluh juta empat ratus ribu rupiah) dengan seketika secara tunai dan lunas; 8. Menghukum Tergugat IV untuk membayar ganti kerugian immaterial kepada Penggugat sebesar Rp. 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah)
NT
dengan seketika secara tunai dan lunas;
9. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang dijalankan dalam perkara ini;
ILA
10. Menghukum Tergugat I, II, III dan IV secara tanggung renteng untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini. II. SUBSIDAIR :
bono);
NG AD
Dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat ada Perbaikan Gugatan sepanjang mengenai alamat Tergugat II, yaitu: Semula :
PE
Dr. Elman Budiman Manurung, SH beralamat di Jalan Bintaro Mulia 2 No. 11 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan (kode pos 12320) No HP : 0818887722, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II Diperbaiki menjadi :
Dr. Elman Budiman Manurung, SH beralamat di Jalan Perkici 13 EB IV No. 11 Sektor 5 Bintaro Jaya Tangerang, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II Atau: beralamat di Rumah Sakit Primer Bintaro di Jalan M. H. Thamrin Blok B3 No. 1 Sektor VII Kawan Niaga Bintaro Jaya Kota Tangerang, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat II mengajukan jawabannya tertanggal 1 Agustus 2015 yang pada pokoknya; 1. Surat Keterangan Ahli Waris yang dibuat oleh Penggugat adalah Tidak benar atau Rekayasa dikarenakan dibuat secara sepihak oleh Penggugat tanpa melibatkan unsur-unsur keseluruhan dari keturunan Opung Oberlin
ME DA N
-9-
Tumindang Manurung, perlu diketahui Opung OT manurung ini mempunyai 2 anak laki-laki dan 3 anak perempuan, beserta cucu yang banyak sekali. Bapak Hakim yang terhormat, perlu diketahui bahwa cucu tertua dari anak perempuan OT Manurung (almh. Asas M J br Manurung) yaitu Rosmida Sitorus dan perwakilan cucu dari anak perempuan OT Manurung yang lain
GI
(Marsaulina br Manurung) yaitu Santun Situmorang telah menyatakan bahwa pembagian harta peninggalan atau warisan dari OT manurung sudah tidak
2. Gugatan
yang
menyebutkan
ING
ada masalah (lihat lampiran pernyataan)
bahwa
Tergugat
tidak
peduli
dalam
penyelesaian secara kekeluargaan adalah BOHONG BESAR , hal ini dikarena bahwa beberapa waktu yang lalu Tergugat pernah dating ke Medan
NT
dengan disaksikan oleh Bapak Uda Tigor Manurung dan Opung dr T. manurung untuk bertemu di rumah lae Panahatan Sitorus di Gang Saudara Medan, namun Penggugat tidak hadir. Kemudian Tergugat dengan niat baik
ILA
bersama bapak uda Tigor Manurung dan dr. T. Manurung mendatangi rumah Penggugat di Jalan Sena Medan, namun Penggugat tidak mau keluar kamar tidur, Tergugat disambut dengan marah-marah oleh Suami Penggugat yaitu
NG AD
Halomoan Sirait dan anak tertua Penggugat yaitu Maga Sirait. 3. Bapak hakim yang terhormat, perlu diketahui bahwa opung OT Manurung meninggal dunia tanggal 11 Nopember 1982 (lebih 32 tahun yang lalu). Sementara anaknya yaitu bapak Saya Panal Hasoloan Manurung meninggal tanggal 7 Agustus 1999 (lebih 15 tahun yang lalu), borunya OT Manurung yaitu Asas M J boru Manurung meninggal tanggal 22 Mei 2011 (lebih 4 tahun
PE
yang lalu) dan anaknya yang lain Rellus P T Manurung meninggal dunia tahun 2003.
Berarti sejak Opung OT Manurung meninggal dunia, ada sekitar 17 tahun waktu untuk menanyakan atau menggugat warisan dari Opung OT Manurung, tetapi tidak satu pun dari pihak keturunan termasuk penggugat yang mengajukan masalah pembagian harta warisan, ini berarti sebenarnya tidak ada masalah lagi dengan pembagian warisan tersebut. Dan juga setelah Opung kami OT Manurung meninggal dunia 32 tahun yang silam kami keturunannya hidup damai, sampai timbulnya gugatan ini. Adapun tahun 2014 Penggugat mengajukan Gugatan Warisan kepada Tergugat adalah niatan yang LICIK karena gugatan diajukan setelah anakanak lelaki dari Opung OT Manurung telah meninggal dunia. Seharusnya Gugatan ini diajukan pada saat ayat tergugat atau bapak tua Tergugat masih hidup sehingga diskusi dan Tanya jawab tentang warisan antara para pihak berjalan adil dan seimbang, tetapi kenyataannyasekali lagi
ME DA N
- 10 -
Penggugat mengajukan gugatannya setelah anak-anak laki dari Opung OT Manurung meninggal dunia.
4. Bapak Ketua PN Balige dan para Hakim yang terhormat, saya juga mempunyai fotocopy tulisan tangan opung OT Manurung yang menunjukkan daftar dari sawah yang diberikan kepada anak boru dari opung OT
GI
Manurung.
5. Bapak Ketua PN Balige dan para Hakim yang terhormat, pada kesempatan
ING
ini saya juga mengutip KUH Perdata pada bab kedua belas tentang Perwarisan karena kematian pada pasal 835, yang berbunyi : “Tiap tuntutan demikian GUGUR karena KEDALUARSA dengan tenggang waktu selama tiga puluh tahun”.
NT
Fakta Opung OT Manurung meninggal tanggal 11 Nopember 1982 dan Gugatan ini dibuat tahun 2014 (No.26/Pdt.G/2014/PN.Blg), berarti gugatan ini diajukan 32 tahun setelah Opung OT Manurung meninggal dunia,
ILA
sehingga gugatan ini BATAL demi hukum. Demikian Surat Jawaban Gugatan ini saya buat dan saya memohon dengan sangat agar Bapak Ketua Hakim dan Para Hakim anggota MEMBATALKAN
NG AD
DAN TIDAK MENGABULKAN SELURUH GUGATAN.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Balige telah menjatuhkan putusan nomor : 26/Pdt.G/2014/PN.Blg tanggal 7 Oktober 2015 yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
PE
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 3.371.000,- (tiga juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu rupiah);
Membaca Akte Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Balige, yang menerangkan bahwa Pembanding semula Penggugat, pada tanggal 15 Oktober 2015, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Balige nomor : 26/Pdt.G/2014/PN.Blg tanggal 7 Oktober 2015, dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding I semula Tergugat I kepada Terbanding II semula Tergugat II, kepada Terbanding III semula Tergugat III dan kepada Terbanding IV semula Tergugat IV masing-masing tanggal 29 Oktober 2015, tanggal 4 Nopember 2015;
ME DA N
- 11 -
Membaca memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula Penggugat tertanggal 29 Oktober 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige tanggal 29 Oktober 2015, dan memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Terbanding I semula Tergugat I kepada Terbanding II semula Tergugat II, kepada Terbanding III
GI
semula Tergugat III dan kepada Terbanding IV semula Tergugat IV masingmasing tanggal 29 Oktober 2015, tanggal 10 Nopember 2015, dan tanggal 5
ING
Nopember 2015;
Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding II semula Tergugat II tertanggal 22 Nopember 2015, yang diterima di
memori
banding
tersebut
NT
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige tanggal 24 Nopember 2015, dan kontra telah
diberitahukan
dan
diserahkan
kepada
ILA
Pembanding semula Penggugat tanggal 11 Desember 2015; Membaca
Relas
Pemberitahuan
Untuk
Melihat,
Membaca
dan
Memeriksa Berkas Perkara Pengadilan Negeri Balige, yang disampaikan
NG AD
kepada Pembanding semula Penggugat, kepada Terbanding I semula Tergugat I kepada Terbanding II semula Tergugat II, kepada Terbanding III semula Tergugat III dan kepada Terbanding IV semula Tergugat IV masing-masing tanggal 5 Oktober 2015, tanggal 4 Nopember 2015 tanggal 5 Nopember 2015, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua belah pihak berperkara telah
PE
diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;
Menimbang,
bahwa
permohonan
banding
yang
diajukan
oleh
Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan UndangUndang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula Penggugat menerangkan sebagai berikut : 1. Tentang Putusan Pengadilan Negeri Balige No.26/Pdt.G/2014/PN-Blg Tanggal 7 Oktober 2015 Telah Bertentangan Dengan Hukum Acara Perdata :
ME DA N
- 12 -
Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Balige No. 26/Pdt.G/2014/PN-Blg tanggal 7 Oktober 2015, telah diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Rabu, 7 Oktober 2015 oleh Majelis Hakim, dengan dihadiri Penggugat, tanpa dihadiri Para Tergugat, dan sesunguhnya Para Tergugat tidak pernah menghadiri persidangan yang telah ditentukan oleh
GI
Yth. Majelis Hakim;
Bahwa melihat, membaca dan memperhatikan dengan seksama Putusan
ING
Majelis Hakim dalam pertimbangannya hal. 17 alinea 1 menyebutkan : “Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat II telah
mengajukan
jawabannya
yang
pada
pokoknya
meminta
MEMBATALKAN DAN TIDAK MENGABULKAN SELURUH GUGATAN”;
NT
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim aquo karena tanpa disertai dengan pendapat Majelis Hakim, maka dianggap seolah-olah jawaban Tergugat II diserahkan pada persidangan yang terbuka untuk umum, padahal jawaban
ILA
Tergugat II tersebut diterima oleh Pengadilan Negeri Balige melalui Pos Pengiriman Surat, dan disampaikan oleh Majelis Hakim kepada Penggugat karena hanya Penggugat-lah yang hadir pada persidangan yang terbuka
NG AD
untuk umum pada hari Rabu, 5 Agustus 2015, serta Majelis Hakim menyampaikan kepada Penggugat apakah perlu ditanggapi; Bahwa adapun Surat Tergugat II yang disampaikannya melalui Pos Pengiriman Surat kepada Yth. Ketua Pengadilan Negeri Balige, yaitu surat tertanggal 8 Juli 2015, yang isinya dapat dikutip sebagai berikut : 1. Surat Keterangan Ahli Waris yang dibuat oleh Penggugat adalah
PE
TIDAK BENAR atau REKAYASA dikarenakan dibuat secara sepihak oleh Penggugat tanpa melibatkan unsur-unsur keseluruhan dari keturunan Opung Oberlin Tumindang Manurung. Perlu diketahui Opung OT Manurung ini mempunyai 2 anak laki-laki dan 3 anak perempuan, beserta cucu-cucu yang banyak sekali. Bapak Hakim Yang Terhormat, perlu diketahui bahwa cucu tertua dari anak perempuan OT Manurung (Almh. Asas M J Br. Manurung) yaitu Rosmida Sitorus dan perwakilan cucu dari anak perempuan OT Manurung yang lain (Marsaulina Br. Manurung) yaitu Santun Situmorang telah menyatakan bahwa pembagian harta peninggalan atau warisan dari OT Manurung sudah tidak ada masalah. (lihat lampiran pernyataan) 2. Gugatan yang menyebutkan bahwa Tergugat tidak peduli dalam penyelesaian secara kekeluargaan adalah BOHONG BESAR, hal ini dikarena bahwa beberapa waktu yang lalu Tergugat pernah datang ke
ME DA N
- 13 -
Medan dengan disaksikan oleh Bapak Uda Tigor Manurung dan Opung dr. T Manurung untuk bertemu di rumah lae Panahatan Sitorus di Gang Saudara, Medan. Namun Penggugat tidak hadir. Kemudian Tergugat dengan niat baik bersama bapak uda Tigor
Manurung dan dr. T.
Manurung mendatangi rumah Penggugat di Jalan Sena Medan, namun
GI
Penggugat tidak mau keluar kamar tidur, Tergugat disambut dengan marah-marah oleh suami Penggugat yaitu Halomoan Sirait dan anak
ING
tertua Penggugat yaitu Maga Sirait.
3. Bapak Hakim yang terhormat, perlu diketahui bahwa Opung
OT
Manurung meninggal dunia tanggal 11 Nopember 1982 (lebih 32 tahun
NT
yang lalu).
Sementara anaknya yaitu bapak saya Panal Hasoloan Manurung meninggal tanggal 7 Agustus 1999 (lebih 15 tahun yang lalu), borunya
ILA
OT Manurung yaitu Asas M J Br. Manurung maninggal tanggal 22 Mei 2011 (lebih 4 tahun yang lalu) dan anaknya yang lain
Rellus P T
Manurung meninggal dunia tahun 2003.
NG AD
Berarti sejak Opung OT Manurung meninggal dunia, ada sekitar 17 tahun waktu untuk menanyakan atau menggugat warisan dari Opung OT Manurung, TETAPI tidak ada satupun dari pihak keturunan termasuk Penggugat yang mengajukan masalah pembagian harta warisan, ini berarti sebenarnya tidak ada masalah lagi dengan pembagian warisan tersebut. Dan juga setelah Opung kami OT
PE
Manurung meninggal dunia 32 tahun yang silam kami keturunannya hidup damai, sampai timbulnya gugatan ini. Adapun tahun 2014 Penggugat mengajukan Gugatan Warisan kepada Tergugat adalah niatan yang licik karena Tergugat lahir di Jakarta dan tidak tahu menahu tentang pembagian warisan. Seharusnya Gugatan ni diajukan pada saat ayah Tergugat atau bapak tua Tergugat masih hidup sehingga diskusi dan tanya jawab tentang warisan antara para pihak berjalan adil dan seimbang, tetapi kenyataannya sekali lagi Penggugat mengajukan gugatannya setelah anak-anak laki dari Opung OT Manurung meninggal dunia. 4. Bapak Hakim yang terhormat, pada kesempatan ini saya juga mengutip KUHPerdata pada bab ke dua belas tantang Perwarisan karena Kematian pada pasal 835, yang berbunyi : “Tiap tuntutan demikian
ME DA N
- 14 -
GUGUR karena KEDALUARSA dengan tenggang waktu selama tiga puluh tahun”.
Fakta Opung OT Manurung meninggal tanggal 11 Nopember 1982 dan Gugatan ini dibuat tahun 2014 (No. 26/Pdt.G/2014/PN-Blg), bararti
GI
gugatan ini diajukan 32 tahun setelah Opung OT Manurung meninggal dunia, sehingga gugatan ini BATAL demi hukum.
ING
Demikian surat Jawaban Gugatan ini saya buat dan saya mohon dengan sangat agar Bapak Ketua Hakim dan para hakim anggota MEMBATALKAN DAN TIDAK MENGABULKAN SELURUH GUGATAN. Bahwa sesuai dengan apa yang disampaikan Majelis Hakim pada
NT
persidangan hari Rabu, 5 Agustus 2015, kaitannya dengan Surat Jawaban Tergugat II yang disampaikan melalui Pos Pengiriman Surat, apakah Penggugat
menanggapinya,
maka
Penggugat
mengatakan
akan
ILA
menanggapinya, dan sebagaimana tertuang dalam Surat Tanggapan Penggugat tertanggal 11 Agustus 2015, sebagaimana yang dapat dikutip sebagai berikut :
NG AD
Dengan ini mengajukan Tanggapan kepada Yth. Ketua Majelis Hakim berkaitan dengan surat tertanggal 8 Juli 2015 yang diterima oleh Pengadilan Negeri Balige cq Majelis Hakim melalui Kantor Pos, sebagai berikut :
1. Bahwa menurut hukum para pihak atau wakilnya yang berperkara dinyatakan sah bersidang apabila hadir dipersidangan yang telah
PE
ditetapkan oleh Pengadilan Negeri cq Majelis Hakim;
2. Bahwa persidangan pada hari Rabu, 5 Agustus 2015 ternyata yang hadir hanyalah Penggugat : Tiadur Manurung yang diwakili oleh Kuasa Insidentilnya : Halomoan Sirait, sedangkan Tergugat I, II, III dan IV tidak hadir, oleh karena itu sebagaimana ketentuan hukum acara perdata terhadap Tergugat I, II, III dan IV haruslah dinyatakan tidak hadir; 3. Bahwa oleh karena itu apabila Tergugat I, II, III dan IV atau wakilnya yang sah hendak mengajukan tanggapan hukum atas gugatan tersebut di atas haruslah disampaikan kepada Majelis Hakim di persidangan; 4. Bahwa ternyata surat tertanggal 8 Juli 2015 yang notabene diajukan Elman Budiman Manurung melalui kiriman pos tanpa menghadiri persidangan, maka haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;
ME DA N
- 15 -
5. Bahwa oleh karena surat tersebut di atas menurut hukum tidak dapat diterima, maka haruslah dikesampingkan dan Penggugat tidak perlu menanggapinya.
bahwa berdasarkan pasal 149 R.Bg ayat 1 dan 2 menentukan :
GI
Pasal 149 R.Bg ayat 1 : “Apabila pada hari yang telah ditentukan, Tergugat tidak hadir dan pula ia
ING
tidak menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakilnya, padahal ia telah dipanggil dengan patut maka gugatan itu diterima dengan putusan tak hadir (verstek), kecuali kalau ternyata bagi Pengadilan Negeri bahwa
NT
gugatan tersebut melawan hak atau tidak beralasan.” Pasal 149 R.Bg ayat 2 :
“Tetapi jika Tergugat dalam surat jawabannya yang tersebut dalam ayat 2
ILA
pasal 145 R.Bg./121 H.I.R. mangajukan tangkisan (eksepsi) bahwa Pengadilan tidak berwenang
mengadili perkaranya, maka meskipun ia
sendiri atau wakilnya tidak hadir, Pengadilan wajib memberi putusan atas tangkisan itu tidak dibenarkan maka Pengadilan baru akan memutus
NG AD
mengenai pokok perkara.”
Bahwa ternyata Tergugat I, II, III dan IV tidak hadir pada persidangan yang telah ditetapkan oleh Majelis Hakim dan pula mereka tidak menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakilnya, padahal mereka telah dipanggil dengan patut;
PE
Bahwa meskipun Tergugat II mengajukan Surat Jawabannya bertanggal 8 Juli
2015
melalui
Pos
Pengiriman
Surat
yang
isinya
tidak
memuat/mengandung eksepsi kompetensi yang menyatakan Pengadilan Negeri tidak berwenang memeriksa, memutuskan dan mengadili perkara aquo, baik secara absolute maupun relative; Bahwa berdasarkan pasal 149 R.Bg ayat 1 dan 2 di atas maka Majelis Hakim seharusnya memutuskan perkara berdasarkan acara VERSTEK; Bahwa oleh karena Majelis Hakim dalam perkara ini telah menjatuhkan putusan dengan acara Kontradiktor (Contradictoir) yang semestinya menurut ketentuan hukum acara dengan putusan VERSTEK, maka jelaslah Putusan Majelis Hakim aquo telah bertentangan dengan Hukum Acara Perdata;
ME DA N
- 16 -
Bahwa oleh karena Putusan Majelis Hakim telah Bertentangan dengan Hukum Acara Perdata, maka dimohonkan kepada Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan untuk membatalkannya.
2. Tentang Putusan Majelis Hakim Yang Salah Dan Keliru Menerapkan Hukum Bahwa melihat, membaca dan meperhatikan dengan seksama pertimbangan
GI
Majelis Hakim dalam putusannya hal. 17 alinea 4, 5 dan hal. 18 alinea 1, 2 yang dapat dikutip sebagai berikut :
ING
Hal. 17 alinea 4 :
“Menimbang, bahwa dalam dalil posita gugatan Penggugat pada poin 1 Penggugat mendalilkan bahwa Penggugat adalah ahli waris dari Alm. Oberlin Tumindang Manurung yang telah meninggal dunia pada tanggal 11
NT
Nopember 1982/Almh. Klementina Br. Sitorus yang telah meninggal dunia pada tahun 1967, yaitu anak kelima berdasarkan Surat Keterangan Ahli
Hal. 17 alinea 5 :
ILA
Waris tertanggal 14 September 2011;
“Menimbang, bahwa apabila Majelis mencermati kembali dalil posita gugatan Penggugat pada poin 1 tersebut yang mana Penggugat adalah anak
NG AD
kelima/ahli waris kelima dari orang tuanya (Alm. Oberlin Tumindang Manurung dengan Almh. Klementina Br. Sitorus) sehingga menurut Majelis masih ada ahli waris lain dari (Alm. Oberlin Tumindang Manurung dengan Almh. Klementina Br. Sitorus) dan yang menjadi obyek persengketaan dalam dalil gugatan Penggugat adalah harta warisan tanah persawahan yang luasnya ± 12 rante, terletak di Sihorahora Desa Lumban Huala, Kecamatan
PE
Parmaksian Kabupaten Toba Samosir Propinsi Sumatera Utara yang ditinggalkan
oleh
Alm.
OBERLIN
TUMINDANG
MANURUNG/
Almh.
KLEMENTINA Br. SITORUS (Orang Tua Penggugat).”; Hal. 18 alinea 1 : “Menimbang, bahwa dari uraian tersebut di atas bila dihubungkan dengan gugatan Penggugat maka manurut Majelis Hakim gugatan yang diajukan oleh Penggugat dimana tanah persawahan yang luasnya ± 12 rante, terletak di Sihorahora Desa Lumban Huala, Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir Propinsi Sumatera Utara yang ditinggalkan oleh Alm. OBERLIN TUMINDANG MANURUNG/ Almh. KLEMENTINA Br. SITORUS (Orang Tua Penggugat) sebagai obyek gugatan adalah masih termasuk dalam boedel warisan dan memang benar kurang pihak (Plurium Litis Consortium) serta mengandung cacat formil dikarenakan untuk lengkapnya syarat formal gugatan, Penggugat saharusnya mengikutsertakan seluruh ahli waris Alm. OBERLIN TUMINDANG MANURUNG/ Almh. KLEMENTINA Br. SITORUS
ME DA N
- 17 -
sebagai pihak dalam gugatan Penggugat, oleh karenanya menurut hemat Majelis
gugatan
Penggugat
dinyatakan
Onvankelijke Werklaard).”; Hal. 18 alinea 2 :
tidak
dapat
diterima
(Niet
“Menimbang, bahwa dalam perkara ini, dimana gugatan Penggugat tidak
GI
dapat diterima karena mengandung cacat formil, maka dengan demikian Majelis tidak akan mempertimbangkan lagi tentang pokok perkara serta bukti-
ING
bukti dan keterangan saksi-saksi tidak perlu dipertimbangkan lagi
dan oleh
karena itu Majelis manyatakan gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Werklaard).”
Bahwa pendapat Majelis Hakim aquo dapat dibenarkan apabila dalil-dalil
NT
gugatan Penggugat berkaitan dengan pembagian warisan yaitu tanah terperkara, maka menurut hukum semua ahli waris menjadi pihak dalam perkara ini akan tetapi melihat, mambaca dan memperhatikan dengan
menuntut
ILA
seksama dalil-dalil posita dan petitum gugatan Penggugat pada pokoknya pengembalian
harta
warisan
Alm.
Oberlin
Tumindang
Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus yang menjadi objek terperkara
NG AD
kedalam boedel warisan yang belum dibagi yang telah dialihkan oleh Tergugat I, II terhadap Tergugat III dihadapan Tergugat IV; Bahwa oleh karena itu tuntutan pengembalian tanah terperkara dari pihak Tergugat I, II, III yang merupakan harta warisan Alm. Oberlin Tumindang Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus oleh Pengugat selaku ahli waris yang berhak tidak perlu diajukan oleh semua ahli waris (vide :
PE
Jurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 439 K/Sip/1968 tanggal 8 Januari 1969);
Bahwa jelaslah menurut hukum acara perdata, dalam hal menggugat harta warisan, seorang ahli waris saja untuk mengajukan gugatan adalah sah, alasan ini ditegaskan dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 64 K/Sip/1974 tanggal 1 Mei 1975 manyatakan “Walaupun tidak semua ahli waris turut menggugat, tidak mengakibatkan gugatan cacat, apabila objek yang digugat adalah harta warisan yang dikuasai pihak ketiga tanpa alasan yang sah” Bahwa oleh karena itu sudah cukup alasan hukum bagi Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan untuk menyatakan pertimbangan Majelis Hakim aquo telah salah/keliru dalam menerapkan hukum; Bahwa oleh karena Majelis Hakim telah salah/keliru dalam menerapkan hukum, maka dimohonkan kepada Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan untuk membatalkan putusan aquo;
ME DA N
- 18 -
1. Tentang Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige Telah Tidak Berlaku Jujur Dan Adil a. Bahwa
melihat,
membaca
dan
memperhatikan
dengan
seksama
pertimbangan Majelis Hakim aquo hal. 17 s/d 18 nyatalah Majelis Hakim telah tidak berlaku jujur karena tidak menyatakan yang “benar adalah
GI
benar dan yang salah adalah salah”, sebaliknya manyatakan yang “salah menjadi benar dan benar menjadi salah”;
Bahwa
ING
Pertimbangan Majelis Hakim aquo yang salah menjadi benar : Majelis Hakim telah
merekayasa seolah-olah Tergugat II
menghadiri persidangan yang terbuka untuk umum sehingga memasukkan dalam pertimbangan hukumnya jawaban Tergugat II dengan tanpa
NT
memuat sedikitpun pendapatnya, padahal Tergugat II tidak pernah hadir dalam persidangan, dan tidak pula menyuruh wakilnya untuk hadir dalam persidangan;
ILA
Bahwa akibatnya Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dengan acara Kontradiktor (contradictoir), yang seharusnya dengan acara VERSTEK; Pertimbangan Majelis Hakim yang benar menjadi salah :
NG AD
Bahwa kebenaran yang Penggugat ajukan melalui Pengadilan Negeri Balige dapat dilihat dan dibuktikan secara berturut-turut yaitu : Bahwa pada saat pendaftaran gugatan Reg. No. 26/Pdt.G/2014/PN-Blg tanggal 26 Mei 2014 Penggugat telah menyetor panjar biaya perkara sebesar Rp. 2.016.000,- (dua juta enam belas ribu rupiah); Bahwa oleh karena Tergugat I, II, III dan IV tidak pernah hadir meskipun
PE
telah berulang kali telah dipanggil menyebabkan Penggugat membayar kembali tambahan panjar sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah); Bahwa dalam rangka pemeriksaan setempat Penggugat membayar biaya pemeriksaan setempat sebesar Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), meskipun pihak berperkara yang hadir hanyalah Penggugat saja tanpa hadirnya Para Tergugat; Bahwa oleh karena Majelis Hakim telah berlaku dengan tidak jujur dalam putusannya
sehingga
mengalahkan
Penggugat,
mengakibatkan
Penggugat menyatakan permohonan banding dan karenanya membayar biaya banding sebasar Rp. 2.100.000,- (dua juta seratus ribu rupiah); Bahwa kebenaran fakta yang Penggugat laksanakan, alami, jalani dalam proses persidangan yang tidak pernah Penggugat abaikan ternyata di hadapan mata Majelis Hakim aquo menjadi kesalahan;
ME DA N
- 19 -
b. Bahwa
melihat,
membaca
dan
meperhatikan
dengan
seksama
pertimbangan Majelis Hakim aquo hal. 17 s/d 18 nyatalah Majelis Hakim telah tidak berlaku adil oleh karena adanya keberpihakan;
Bahwa hemat Penggugat dalam perkara ini ternyata bukan saja Tergugat I, II, III dan IV yang menjadi lawan berperkara Penggugat, akan tetapi yang
GI
menjadi lawan Penggugat yang membayangi perkara ini adalah Majelis Hakim aquo sendiri;
benderang
telah
ING
Bahwa dalam pertimbangan Majelis Hakim aquo dengan jelas, terang dan membuat
alasan
pertimbangan
tersendiri
untuk
memojokkan dan mengalahkan Penggugat, yaitu dengan manyatakan gugatan Penggugat kurang pihak serta mengandung cacat formil dengan
NT
alasan Penggugat seharusnya mengikutsertakan seluruh ahli waris Alm. Oberlin Tumindang Manurung/Almh. Klementina Br. Sitorus sebagai pihak dalam gugatan Penggugat;
ILA
Bahwa karena materi eksepsi yang ditimbulkan oleh Majelis Hakim aquo bukan merupakan eksepsi kewenangan absolute maupun relative, padahal Para Tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan yang terbuka untuk
NG AD
umum untuk manyatakan bantahannya sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim aquo tersebut, maka jelaslah Majelis Hakim aquo telah berpihak kepada Para Tergugat, sehingga PUTUSANNYA JAUH DARI RASA KEADILAN DAN BERKETUHANAN YANG MAHA ESA; Bahwa mengenai ketidakjujuran dan ketidakadilan Majelis Hakim aquo tersebut Penggugat sebagai Pelapor telah mengajukan Laporan Dugaan Peradilan
Oleh
Majelis
Hakim
Dalam
Perkara
No.
PE
Mafia
26/Pdt.G/2014/PN-Blg, yang ditujukan kepada Yth. Ketua Mahkamah Agung RI, telah disampaikan melalui Pos Pengiriman Surat Express tanggal 27 Oktober 2015, serta tembusan ditujukan kepada Yth. Ketua Pengadilan Tinggi Medan, yang telah dikirim langsung tanggal 27 Oktober 2015 dan diterima pada Bagian Umum. 2. Berdasarkan keberatan hukum yang Pembanding uraikan di atas, bersama ini dengan segala kerendahan hati Penggugat memohon kehadapan Yth. Majelis Hakim Tinggi untuk memeriksa, memutuskan dan mengadili perkara ini dengan amarnya :
Menerima permohonan banding dari Pembanding tersebut;
Mambatalkan Putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 7 Oktober 2015 No. 26/Pdt.G/2014/PN-Blg yang dimohonkan banding tersebut;
Mangabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ME DA N
- 20 -
Manghukum Para Tergugat/Terbanding untuk membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Pembanding semula Penggugat tersebut, Terbanding II semula Tergugat II telah mengajukan kontra
ING
banding Pembanding semula Penggugat;
GI
memori banding yang pada prinsipnya membantah dalil-dalil dalam memori
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah mempelajari memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula Penggugat ternyata tidak ditemukan adanya hal-hal yang dapat melemahkan dan membatalkan
NT
putusan Pengadilan tingkat pertama, begitu pula kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding II semula Tergugat II adalah uraian-uraian yang membantah dalil-dalil dalam memori banding yang pada prinsipnya mendukung
ILA
putusan Pengadilan tingkat pertama, oleh karena itu baik memori banding maupun kontra memori banding tersebut diatas tidak akan dipertimbangkan
NG AD
lebih lanjut;
Menimbang, bahwa setelah membaca, meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Balige nomor : 26/Pdt.G/2014/PN.Blg tanggal 7 Oktober 2015, memori banding dari Pembanding semula Penggugat dan kontra memori banding dari Terbanding II semula Tergugat II, Majelis
PE
Hakim Tingkat Banding berpendapat alasan dan pertimbangan hukum yang telah diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan dengan hal-hal yang disengketakan oleh kedua belah pihak, telah tepat dan benar menurut hukum, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi mengambil alih alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dipandang sudah tepat, benar dan beralasan menurut hukum tersebut dan menjadikannya sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini ditingkat banding, dengan penguatan pertimbangan sebagai berikut : -
Bahwa gugatan Penggugat mengandung cacat formil karena tanah persawahan yang luasnya ± 12 rante, terletak di Sihorahora Desa Lumban Huala, Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir Propinsi Sumatera Utara yang ditinggalkan oleh Alm OBERLIN TUMINDANG MANURUNG/ Almh KLEMENTINA Br SITORUS (Orang Tua Penggugat) sebagai obyek gugatan adalah masih termasuk dalam boedel warisan dan memang benar kurang
pihak
(Plurium
Litis
Consortium),
Penggugat
seharusnya
ME DA N
- 21 -
mengikutsertakan
seluruh
ahli
waris
Alm
OBERLIN
TUMINDANG
MANURUNG/ Almh KLEMENTINA Br SITORUS sebagai pihak dalam gugatan Penggugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
GI
Putusan Pengadilan Negeri Balige nomor : 26/Pdt.G/2014/PN.Blg tanggal 7 Oktober 2015, yang dimintakan banding tersebut dapat dipertahankan dalam
ING
peradilan tingkat banding dan haruslah dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat tetap dipihak yang kalah, baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam
NT
peradilan tingkat banding, maka semua biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan tersebut dibebankan kepadanya;
ILA
Memperhatikan KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-peraturan hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini;
NG AD
MENGADILI:
-
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat;
-
Menguatkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Balige
nomor
:
26/Pdt.G/2014/PN.Blg tanggal 7 Oktober 2015, yang dimohonkan banding tersebut;
Menghukum
PE
-
Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2016 oleh kami : DHARMA E. DAMANIK, SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, DALIZATULO ZEGA, SH. dan MARYANA, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 20 Januari 2016, nomor : 22/PDT/2016/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Jumat
tanggal 18 .Maret 2016, oleh Hakim Ketua Majelis
dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta JAINAB, SH. sebagai Panitera
ME DA N
- 22 -
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya;
Hakim - Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
ttd
DHARMA E. DAMANIK, SH.MH.
ttd ttd
NG AD
ILA
NT
2. MARYANA, SH.MH.
1. Meterai
Rp.
6.000,-
2. Redaksi
Rp.
5.000,-
3. Pemberkasan
Rp
139.000,-
PE
Jumlah
ttd
ING
1. DALIZATULO ZEGA, SH.
Perincian Biaya :
ttd
GI
ttd
Rp. 150.000,-
Panitera Pengganti,
ttd ttd JAINAB SH.