ME DA N
PUTUSAN Nomor : 32/PID.SUS.ANAK/2016/PT-MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara
GI
pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
ING
berikut dalam perkara Anak :
:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Tempat lahir
:
XXXXXXXXXXXXX
Umur/tanggal lahir
:
15tahun 3 bulan / 25Mei 2001
Jenis Kelamin
:
XXXXXXXXXXXXXXXX
Kebangsaan/kewarganegaraan
:
Indonesia
Tempat tinggal
:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
:
XXXXXXXXXXXXX
:
Pelajar
:
Kelas I SMU
NT
Nama lengkap
ILA
Agama Pekerjaan
NG AD
Pendidikan
Status penahanan Anak tersebut: 1. Penyidik
: Tidak ditahan;
2. Penuntut Umum sejak tanggal 01-08-2016 s/d 05-08-2016; 3. Perpanjangan dari Ketua PN sejak tanggal 06-08-2016 s/d 10-08-2016; 4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 08 Agustus 2016 s/d 17 Agustus
PE
2016 ;
5. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua PN sejak tanggal 18 Agustus s/d 01 September 2016 ; 6. Hakim Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 30 Agustus 2016 s/d 08 September 2016 ; 7. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 09 September 2016 s/d 23 September 2016 ; Anak tersebut didampingi secara prodeo oleh Kencana Tarigan, SH, Advokat/Penasihat Hukum berdasarkan Penetapan Hakim perkara a quo;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT; Telah membaca :
Putusan Nomor : 32/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN Hal. 1 dari 9 Hal.
ME DA N
Membaca, Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 22 September 2016 No.32/Pid.Sus.Anak/2016/PT-Mdn tentang Penunjukan Hakim Tunggal dan Panitera Pengganti;
Membaca, berkas perkara No.07/Pid.Sus.Anak/2016/PN-Sim, Putusan tanggal 29 Agustus 2016 dan surat yang bersangkutan dengan perkara
GI
tersebut;
Membaca, Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Simalungun No. Perkara:PDM-07/Sian/Ep.Anak/08/2016,
ING
Reg.
tanggal
15
Agustus
2016,dengan dakwaan yang pada pokoknya sebagai berikut :
NT
DAKWAAN --------Bahwa ia Anak XXXXXXXXXXXXXXXX anak yang masih berusia 15
tahun 3 Bulan atau setidak –tidaknya belum mencapai usia 18 tahun yang selanjutnya disebut anak pada bulan September tahun 2015 atau setidak – tidaknya tahun 2015 di dalam dapur rumah saksi korban XXXXXXXXXXX
ILA
tepatnya di dusun XXXXXXXXXXXXXatau setidak –tidaknya pada suatau tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri XXXXXXXXXX, dan pada bulan September tahun 2015 atau atau setidak –
NG AD
tidaknya tahun 2015 di dapur rumah saksi korban XXXXXXXXXXXXX tepatnya di dusun XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXatau setidak –tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalm daerah Hukum Pengadilan Negeri XXXXXXXXX, serta pada bulan Oktober tahun 2015 atau setidak – tidaknya
tahun
2015
di
belakang
rumah
XXXXXXXXXXXXXX
di
XXXXXXXXXXXXXXXXXXatau setidak –tidaknya pada suatau tempat lain
PE
yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri XXXXXXXXX yang
melanggar ketentuan sebagaimana
dalm pasal
76E yaitu
melakukan kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul perbuatan tersebut dilakukan oleh anak dengan cara sebagai berikut : ------Pada bulan September tahun 2015 sekira pukul 15.00 Wib anak XXXXXXXXXXXXXXXXXsedang menonton TV bersama dengan saksi korban
di
ruang
tamu
rumah
saksi
korban
tepatnya
XXXXXXXXXXXXXXXXkemudian pada saat saksi korban untuk minum anak mengikuti saksi korban kedapur,
di
pergi kedapur kemudian anak
mengatakan kepada saksi korban, ”XXXXXXXXXX” lalu saksi korban menjawab “apa bang“ lalu anak mengakatan kepada saksi korban “ada mau
Putusan Nomor : 32/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN Hal. 2 dari 9 Hal.
ME DA N
kubilang” lalu saksi korban menanyakan apa itu? kemudiaan anak langsung membuka celana dalam saksi korban dan memasukkan jari telunjuk tangan kiri kedalam alat kelamin korban secara berulan-ulang.
Kemudian pada waktu lain di bulan September tahun 2015 sekira pukul 15.00 Wib anak XXXXXXXXXXXXX sedang menonton TV dengan saksi korban di tamu
rumah
saksi
korban
tepatnya
GI
ruang
di
dusun
XXXXXXXXXXXXXXXXXX, kemudian anak mengatakan kepada saksi
Bang”
ING
korban “XXXXXXXXXXXXX “ lalu saksi korban menjawab
“mau Ngapain
kemudian anak mengatakan “ mau kubuat kau seperti kemarin,
mendengar hal tersebut saksi korban diam saja kemuadia anak mengajak saksi korban kedapur dan anak langsung membuka celana dalam korban
NT
dan memasukan jari telunjuk tangan kirinya kedalam alat kelamin saksi korban.
Kemudian pada bulan Oktober 2015 sekira puku 14.00 Wib anak mengatakan
ILA
kepada saksi korban “ayo menagkap capung” lalu saksi korban menjawab “dimana Bang?” kemudian anak mengatakan XXXXXXXXXXXXXXXXX
“disana” dibelang rumah
tepatnya di dusun XXXXXXXXXXXXXXXXX,
NG AD
kemudian anak menjawab “ayolah”,
setibanya dibelaakn rumah si
XXXXXXXXXXXXXXXX anak menyuruh saksi korban untuk memegang alat kelamin anak kemudian saksi korban memegangi alat kelamin anak dan anak juga memasukkan jari telunjuk tangan kirinya kedalam alat kelamin saksi korban.
Kemudian setelah kejadian tersebut, pada bulan oktober 2015 saksi korban
saat
PE
mengatakan pada saksi XXXXXXXXXXXXXXXX bahwa kemaluannya sakit buang
air
kecil,
lalu
saksi
XXXXXXXXXXX
dan
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX menanyakan kepada saksi korban kenapa kemaluaanya sakit, kemuduian saksi korban menjawab bahwa saksi XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX memasukkan jari kedalam kemaluan saksi korban. Kemudian pada hari jumat tanggal 08 januari 2016 sekira pukul 20.00 Wib saksi XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX dan menceritakan semua kejadian tersebut
kepada
saksi
XXXXXXXXXXXXXX,
kemudian
saksi
XXXXXXXXXXXXXXXXX mengatakn kepada saksi XXXXXXXXXXXXXX “ biar lebih jelas , kita panggillah dulu anak XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX, kemudian
saksi
XXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXdan
setelah
anak
memanggil
anak
XXXXXXXXXXXXXsampai
di
rumah sakski XXXXXXXXXXX lalu saksi XXXXXXXXXXXXX langsung
Putusan Nomor : 32/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN Hal. 3 dari 9 Hal.
ME DA N
menanyakan kepada anak putra XXXXXXXXXXX “Gimananya kejadian sebenarnya dan anak putra XXXXXXXXXXXXX “ pake buku ajalah uda, malu aku mengakuinya” dan anak XXXXXXXXXXXXXX mengakui telah melakukan perbuatan cabul terhadap saksi korban sebanyak 3 (Tiga) kali dengan menukliskan di selembar kerta. Setelah anak XXXXXXXXXXXXXXXXX menuliskan
pengakuanya
diselebar
GI
selesai
selanjutnta
anak
XXXXXXXXXXXXXXmengatakan kepada saksi XXXXXXXXXXXXX “ bukan aku
aja
yang
melakukan
cabul
ING
cuma
uda,
dulunya
si
saksi
XXXXXXXXXXXXX baru aku”. Selanjutnya saksi XXXXXXXXXXX saksi XXXXXXXXXXXXX
mengakui
perbuatannya
dengan
menuliskan
perbuatannya tersebut di selembar kertas dan saksi XXXXXXXXXXXXX
NT
mangakui bahwa telah melakukan perbuatan cabul sebanyak 2 (dua) kali. Akibat dari perbuatn anak XXXXXXXXXXXXXXX tersebut saksi korban merasa sakit kalau buang air kecil dan saksi korban merasa takut dan
ILA
trauma.
Berdasarkan Visum Et Repertum dari RSUD Dr. Djasemen Saragih nomor 790/VI/UPM/VER/I/2016 tanggal 13 januari 2016 yang dibuat dan di
NG AD
tandatangani Dr. B. Johan Nasution Sp.OG
dokter
pada RSUD Dr
Djasemen Saragih dan kesimpulan hasil pemeriksaan fisik terhadap XXXXXXXXXXXXXX sebagai berikut : Pemeriksaan luar dijumpai
:Kepala , leher,dada, lengan dan tungkai tidak
PE
Pemeriksaan lat kelamin Luar Dalam Liang senggama orang dewasa. KESIMPULAN
ruda paksa.
: : Tidak dijumpai tanda ruda paksa : Selaput darah tampak utuh : Tidak dapat dilalui oelh ujung jari kelingking : Selaput dara utuh.
--------Perbuatan Anak tersebut diatur dan diancam pidana sebagaimana Pasal I ke-76E yaituPasal 82 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak----------------------------------------------------------------Membaca,
Surat
Tuntutan
Jaksa
Penuntut
Umum
Nomor:Reg.
Perkara:PDM-07/Siant/Ep.Anak/08/2016 pada tanggal 25Agustus 2016, yang menuntut Anak sebagai berikut : 1. Menyatakan Anak XXXXXXXXXXXXXX telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Melakukan
Putusan Nomor : 32/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN Hal. 4 dari 9 Hal.
memaksa,
melakukan
ME DA N
kekerasan,
tipu
muslihat,
melakukan
serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal I ke-76E yaitu Pasal82 UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002
GI
tentang perlindungan anak Jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dalam surat dakwaan tunggal Jaksa
ING
Penuntut Umum.
2. Menjatuhkan pidana terhadap anak XXXXXXXXXXXXXXX berupa pidana penjara selama: 6 (enam) tahun dikurngi selama anak berada dalam masa tahanan dan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam
NT
puluh juta rupiah) subsidair 1 (satu) bulan penjara. 3. Menetapkan agar anak membayar biaya perkara sebesar Rp. 3.000,-
Membaca,
Putusan
ILA
(tiga ribu rupiah);
Pengadilan
Negeri
XXXXXXXXXXNomor:07/Pid.Sus.Anak/2016/PN-XXXXtanggal
29Agustus
2016,yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
NG AD
1. Menyatakan XXXXXXXXXXXXXX telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Membujuk anak agar membiarkan dilakukan perbuatan cabul terhadap dirinya; 2. Menjatuhkan pidana terhadap XXXXXXXXXXX oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila
PE
pidana denda tersebut tidak dibayar maka anak tersebut harus menjalani pidana penjara selama 1 (satu) bulan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak;
3. Menetapkan lamanya anak tersebut ditahan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan anak tersebut tetap ditahan; 5. Membebankan biaya perkara kepada anak tersebut sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah); Membaca Surat-surat I.
Akta Permintaan Banding Nomor :7/Akta.Pid.Sus.Anak/2016/PN.Sim yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri XXXXXXXXXXXXX, yang menerangkan bahwa pada hari Selasa tanggal 30Agustus 2016, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding atas
Putusan Nomor : 32/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN Hal. 5 dari 9 Hal.
ME DA N
Putusan Pengadilan Negeri XXXXXXXXXX tersebut, dan pernyataan banding
tersebut
telah diberitahukan
kepada
Penasihat
Hukum
Terdakwa pada hari Kamis tanggal 01 September 2016 ; II.
Akta
Tanda
Terima
Memori
Banding
Nomor
:7/Akta.Pid.Sus-
anak/2016/PN-Sim, pada hari Senin tanggal 19 September 2016 yang
III.
Akta
GI
diterima oleh Panitera Pengadilan Negeri XXXXXXXXXX ; Pemberitahuan/Penyerahan
pada
ING
:7/Akta.Pid.Sus-anak/2016/PN-Sim,
Memori hari
Banding Selasa
Nomor
tanggal
20
September 2016 yang dilaksanakan oleh Jurusita Pengadilan Negeri XXXXXXXX ; IV.
Relaas pemberitahuan untuk mempelajari berkas Nomor : 07/Pid.Sus-
NT
Anak/2016/PN.XXX kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa masing-masing pada tanggal 07September 2015;
ILA
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permintaan banding Penuntut Umum diajukan
NG AD
dalam tenggang waktu yang ditentukan Pasal 233 ayat (2) KUHAP dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah mempelajari dengan
PE
seksama berkas perkara yang terdiri dari berita acara persidangan, Memori Banding
dari Jaksa
Penuntut Umum dan
semua
surat-surat
yang
berhubungan dengan perkara ini, berikut turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Simalungun Nomor
:07/Pid.Sus.Anak/2016/PN-Sim tanggal
29
Agustus 2016, dan bukti-bukti surat lain yang bersangkutan, Pengadilan Tinggi menyimpulkan fakta hukum sebagai berikut : Bahwa dalam Putusan No. 07/Pid.Sus.Anak/2016/PN.XXX tanggal 29 Agustus
2016
telah
mencantumkan
identitas
nama
Anak
:
XXXXXXXXXXXXX yang mana tidak sesuai dengan identitas yang tercantum
dalam
surat
dakwaan
Penuntut
Umum
yaitu
XXXXXXXXXXX Bahwa dalam Putusan No. 07/Pid.Sus.Anak/2016/PN.XX tanggal 29Agustus 2016 tidak memuat surat dakwaan Penuntut Umum secara lengkap tetapi hanya tercantum dakwaan : perbuatan anak tersebut
Putusan Nomor : 32/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN Hal. 6 dari 9 Hal.
ME DA N
diatur dan diancam sebagaimana pasal I ke-76E yaitu Pasal 82 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo UU No. 11 tahun 2012 Tentang Sistem
GI
Peradilan Anak.
Menimbang bahwa, Putusan Pengadilan Negeri Simalungun No. :
ING
07/Pid.Sus/Anak/2016/PN.Sim tanggal 29 Agustus 2016 menurut Pengadilan Tinggi Medan tidak memenuhi ketentuan Pasal 197 ayat (1) c. KUHAP;
Menimbang bahwa, mendasarkan fakta hukum tersebut di atas,
NT
Putusan Pengadilan Negeri Simalungun No. 07/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Sim tanggal 29Agustus 2016; batal menurut hukum; Menimbang bahwa, selanjutnya Pengadilan Tinggi Medan akan
ILA
mengadili sendiri dengan pertimbangan sebagai berikut; Menimbang bahwa, dalam salinan resmi putusan Hakim Tingkat Pertama menyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan Anak PUTRA
NG AD
FERNANDO SIMANJUNTAK melakukan tindak pidana “ Membujuk anak agar membiarkan dilakukan perbuatan cabul terhadap dirinya ”, melanggar pasal 76E Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo UU No. 11 tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Anak;
PE
Menimbang bahwa, Pengadilan Tinggi Medan setelah membaca dan memeriksa alat bukti dalam perkara a quo pada dasarnya dapat menyetujui pertimbangan dan kualifikasi tindak pidana yang terbukti dan karena itu Pengadilan Tinggi Medan mengambil alih sebagai pertimbangan hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding; Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Banding juga mencermati perkembangan
kebijakan
Negara
terhadap
perlindungan
anak
yang
berhadapan dengan hukum yang lebih menekankan bagi kepentingan anak, baik anak sebagai pelaku maupun anak sebagai korban tindak pidana; Menimbang, bahwa dalam menjatuhkan putusan perkara seperti ini Pengadilan harus tetap mempertimbangkan keadilan dari kedua sisi yaitu dari pihak Anak sebagai
pelaku tindak pidana dan pihak Anak sebagai
korban kejahatan, bahkan juga dari kepentingan perkembangan masyarakat ke depan;
Putusan Nomor : 32/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN Hal. 7 dari 9 Hal.
ME DA N
Menimbang bahwa, dalam requisotoirnya Penuntut Umum menuntut agar Anak dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) tahun dan denda Rp 60,000,000; dan selanjutnya dalam memori bandingnya berkeberatan atas putusan dengan alasan pidana yang dijathkan kurang dari 2/3 tuntutan dan tidak meberi efek jera;
GI
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka Hakim Tingkat Banding berpendirian putusan Pengadilan Tingkat Pertama yang
ING
menjatuhkan pidana terhadap Anak sebagaimana tersebut dalam amar putusan, menurut Pengadilan Tinggi kurang tepat dan belum mencerminkan rasa keadilan bagi korban dan untuk kepentingan masyarakat; Menimbang
bahwa,
berdasarkan
Visum
et
Repertum
No.
NT
790/VI/UPM/V/VER/2016 tanggal 13 Januari 2016 antara lain menyebutkan bahwa Selaput dara korban tampak utuh; tidak dapat dilalui oleh jari kelingking orang dewasa; Dengan kesimpulan akhir selaput dara utuh; bahwa,
dengan
ILA
Menimbang
demikian
perbuatan
Anak
yang
menggosokkan jari tangannya ke alat kemaluan korban tidak sedemikian fatal akibatnya bagi korban.
NG AD
Menimbang bahwa, Anak masih dalam usia 15 tahun yang masih menempuh pendidikan klas I SMU, sehingga masa depannya masih begitu panjang;
Menimbang bahwa, berdasarkan pertimbangan tersebut, Pengadilan Tinggi
memandang
perlu
untuk mengubah
pidana
yang
dijatuhkan
sebagaimana tersebut dalam amar di bawah;
PE
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi berpendapat cukup alasan menurut hukum untuk menetapkan Anak tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa oleh karena Anak tetap dinyatakan bersalah dan
dijatuhi pidana maka kepadanya harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding; Mengingat, Pasal 76 EUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Anak dan Peraaturan Perundang-undangan yang berkaitan; MENGADILI:
Putusan Nomor : 32/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN Hal. 8 dari 9 Hal.
ME DA N
Menerima Permintaan Banding Penuntut Umum;
Membatalkan
Putusan
07/Pid.Sus.Anak
Pengadilan
/2016/PN-Sim,
Negeri
tanggal
dimintakan banding ;
29
Simalungun
Agustus
Nomor:
2016,
yang
GI
MENGADILI SENDIRI
1. Menyatakan Anak bernama : XXXXXXXXXXX, identitas tersebut d iatas
ING
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX; 2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6
NT
(enam) bulan dan denda Rp 60.000,000; (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan jika pidana denda tidak dibayar maka Anak menjalani pidana penjara selama 3 (tiga) bulan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak; 3. Menetapkan agar Anak tetap berada dalam tahanan;
ILA
4. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 5. Membebankan kepada Anak membayar biaya perkara dalam kedua
NG AD
tingkat peradilan yang ditingkat banding sejumlah Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah);
Demikianlahdiputuskan dan diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum pada hari Jum’at, tanggal,23 September 2016,oleh Maryana, SH, MH; Hakim Anak sebagai hakim yang memerksa dan mengadili
PE
berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 22 September
2015,
Nomor:32/Pid.Sus.Anak/2016/PT.Mdn,
dan
KHAIRUL,SH,MH sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Anak.
Panitera Pengganti,
H a k i m,
ttd KHAIRUL,SH.MH
M A R Y A N A, SH.MH.
Putusan Nomor : 32/Pid.Sus.Anak/2016/PT.MDN Hal. 9 dari 9 Hal.