ME DA N
-1-
P U T U S A N
NOMOR : 437 / PID.SUS / 2016 / PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan seperti tersebut
GI
dibawah ini dalam perkara Terdakwa :
: ALBERTUS Als ACONG;
Tempat lahir
: Medan;
Umur/tanggal lahir
: 41 tahun/ 18 Januari 1974;
Jenis kelamin
: Laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Jalan Setia Kawan No. 26 Dusun I Desa Sunggal Kanan
NT
ING
Nama lengkap
Kec. Sunggal Deli Serdang; : Kristen;
Pekerjaan
: Buruh Bangunan;
ILA
Agama
Terdakwa ditahan jenis rutan oleh:
Penyidik sejak tanggal 13 Desember 2015 sampai dengan tanggal 01 Januari 2016;
2.
Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 02 Januari 2016
AD
1.
sampai dengan tanggal 10 Februari 2016; Perpanjangan Penahanan I oleh Ketua Pengadilan Negeri Medan sejak tanggal 11
NG
3.
Februari 2016 sampai dengan tanggal 11 Maret 2016; 4.
Penuntut Umum sejak tanggal 10 Maret 2016 sampai dengan tanggal 29 Maret
5.
PE
2016;
Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 17 Maret 2016 sampai dengan tanggal 15 April 2016;
6.
Perpanjangan penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Medan sejak tanggal 16 April 2016 sampai dengan tanggal 14 Juni 2016;
7.
Perpanjangan Penahanan I oleh Ketua PT Medan sejak tanggal 15 Juni 2016 sampai dengan tanggal 14 Juli 2016;
8.
Perpanjangan Penahanan II oleh Ketua PT Medan sejak tanggal 15 Juli 2016 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2016;
9.
Hakim Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 25 Juli 2016 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2016 ;
ME DA N
-2-
10. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak 24 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2016 ;
Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya S. Robert. H. L. Tobing, SH dan Posman Simangunsong, SH, Advokat dan Penasihat Hukum beralamat di Perumahan Sempurna Residence B-12, Jalan Sempurna Ujung Medan 20218, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Maret 2016 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 29 Maret 2016 Nomor.
GI
242/Penk.Pid/2016/PN.Mdn;
ING
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Telah membaca Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 437/Pid.Sus/2016/PT.MDN,tanggal 29 Agustus 2016,tentang penunjukan
Telah membaca
NT
Majelis Hakim untuk memeriksa perkara ini ditingkat banding; berkas perkara banding Nomor : 437/PID.SUS / 2016/
PT.MDN tanggal 29 Agustus 2016,beserta salinan Putusan
Pengadilan Negeri
ILA
Medan Nomor 827/ Pid.Sus/ 2016/PN.Mdn, tanggal 19 Juli 2016 dan surat - surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca, surat dakwaan dari Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan
AD
tanggal 10 Maret 2016, Nomor Register Perkara: PDM – 446/Ep.2/TPUL/03/2016 yang dibacakan di persidangan pada tanggal 29 Maret 2016 sebagai berikut : Pertama
NG
Bahwa dia terdakwa ALBERTUS ALS ACONG pada hari Minggu tanggal 08 Nopember 2015 sekira pukul 13.00 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Nopember 2015 bertempat di Jl.Mergat No.22 Kel.Petisah Tengah Kec.Medan
PE
Petisah atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, “setiap orang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain yaitu dengan saksi korban NATALIA yang berumur 12 tahun 4 bulan” yang dilakukan terdakwa antara lain dengan cara sebagai berikut : Bermula terdakwa ALBERTUS ALS ACONG adalah bapak kandung dari saksi korban NATALIA
kemudian pada tahun 2008 Mamak kandung saksi korban yang
bernama ANITA RAZ telah pergi meninggalkan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG, lalu saksi korban dan adiknya yang bernama VALEN tinggal dirumah Oma KALIMA (ibu dari terdakwa) di Jalan Setia Kawan III N0.26 Desa Sunggal Kanan Kec.Deli
ME DA N
-3-
Serdang, dan selama ibu saksi korban pergi lalu terdakwa sering mengajak saksi korban pergi dari rumah dan pertama kali terdakwa menyetubuhi diri saksi korban dengan cara mencium-ciumi pipi serta leher saksi korban pada umur 10 tahun di rumah Oma KALIMAH di Jl.Setia Kawan Dusun III No.26 Desa Sunggal Deli Serdang dan kedua kali pada bulan Desember 2014 sekira pukul 16.00 Wib di Jl.Mojapahit Medan pada saat itu saksi korban sedang golek-golek sambil mendengarkan musik didalam kios rokok yang terletak di Jl.Gajah Mada persis disimpang Jl.Mojapahit
GI
terdakwa ALBERTUS ALS ACONG masuk kedalam kios dan menutup pintu kios tersebut lalu meletakkan sebuah pisau disamping saksi korban kemudian terdakwa
ING
ALBERTUS ALS ACONG mengatakan “ Kek mana nya mama mu ini gak pulangpulang lagi, atau kita bunuh aja mama mu,tengokkakn pisau ini, kalau kau bilang siapa-siapa, lihat apa yang aku buat “ saat itu saksi korban hanya diam saja sedangkan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG mulai mencium leher dan pipi saksi
NT
korban seteah itu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka pakaian saksi korban satu persatu sehingga saksi korban hanya memakai mini set saja sedangkan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG juga membuka pakaiannya hingga telanjang
ILA
bulat selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menimpahin tubuh saksi korban dari atas lalu memasukkan kemaluannya ke dalam lobang kemaluan saksi korban dan
ada
saat
terdakwa
ALBERTUS
ALS
ACONG
berhasil
memasukkan
AD
kemaluannya maka saksi korban mengatakan “ sakit pak” selanjutnya ada orang mengetuk-ngetuk pintu kios dari luar sehingga terdakwa ALBERTUS ALS ACONG berhenti dan menyuruh saksi korban memakai pakainnya, yang ketiga pada hari
NG
minggu 28 November 2015 sekira pukul 13.00 WIB di Jl.Megat No.22 Kel.Petisah Tengah Kec.Medan Petisah pada saat itu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG sedang memperbaiki lampu kamar saksi korban selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS
PE
ACONG menyuruh saksi korban berbaring ditilam lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka celana pendeknya dan hanya memakai celana dalam saja lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG mengatakan “ kau jangan bilang siapa-siapa ya, kalau kau bilang,tengok aku buat apa sama kau” selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menciumi dan mencupagi leher serta mencupangi pundak sebelah kiri dan kanan saksi korban selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka celana pendek dan celana dalam korban lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka celana dalamnya selanjut nya dengan menggunakan kedua tangannya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka kedua paha saksi korban lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menimpah tubuh saksi korban dari atas lalu memasukkan kemaluannya kedalam lubang kemaluan saksi korban lalu terdakwa ALBERTUS ALS
ME DA N
-4-
ACONG menggoyang-goyangkan pantatnya karna terasa sakit sehingga saksi korban merasakan “sakit pak” beberapa menit baru lah terdakwa ALBERTUS ALS ACONG berhenti lalu kembali memakai pakainnya sambil mengatakan “ ingat ya kau jangan bilang sama siapa-siapa” kemudian saksi korban langsung masuk ke kamar mandi dan ketika saksi korban kencing ada keluar lendir seperti ingus dari lubang kemaluannya sehingga saksi korban langsung membersihkannya dan saat itu di lubang kemaluan saksi korban terasa perih dan pada saat mama ANDREA bertemu
GI
dengan saksi korban melihat ada bekas cupangan dileher serta pundak kiri dan kanan lalu menanyakan kepada saksi korban “ kenapa leher dan pundakmu merah-
ING
merah lia” namun saksi korban hanya diam dan tidak mau cerita lalu berusaha menutupi dengan mengatakan “ enggak ma, ini aku emut sendiri” selanjut nya MUHAMAD ANDREA untuk mempraktek kan bagai mana mengemut sendiri leher dan pundak dan ketika saksi korban ternyata tidak berhasil, selanjutnya MUHAMMAD
NT
ANDREA menangis memeluk tubuh saksi korban sambil berkata “ ceritalah nak siapa yang buat gini kau nak” sambil menangis akhirnya saksi korban mengungkapkan dihadapan mama ANDERIA sebagai berikut “mama jangan bilang sama bapak
ILA
ACONG ya mak, bapak ACONG yang buat mak,waktu bapak ACONG betul kan lampu dikamar LIA Mak” setelah mendengar pengakuan dari saksi korban selanjut nya mama ANDRERIA saat itu juga langsung membawa saya kerumah Oma
AD
KALIMAH lalu mama ANDERIA menceritakan kejadian yang saksi korban alami kepada Oma KALIMAH Als HALIMAH sebagai berikut “tengok teh, ACONG buat dia kayak gini teh: sambl menunjukkan bekas cupang ditubuh saksi korban, saat itu saksi
NG
korban melihat Oma KALIMAH menangis lalu bertanya kepada saksi korban “LIA betul nak Bapak yang buat nak” saksi korban langsung menjawab “iya Oma Bapak yang buat, Bapak yang tiduri” selanjut nya Kak MELISA berkata kepada kami sebagai
PE
berikut “iya Oma, dua tahun yang lalu NATALIA pernah cerita sama aku kalau Bapak nya ACONG pernah mencium NATALIA” mendengar cerita MELISA sehingga Oma KALIMAH berkata kepada kami “kenapa tidak cerita sama Oma “ selanjutnya MELISA menjawab “kami takut Oma”, kemudian Oma KALIMAH berkata dihadapan kami semua “Besok kita sama-sama ke Medan Baru biar kita buat laporan”, selanjut nya pada hari Rabu tanggal 11 November 2015 kami bersama sama ke Polsek Medan baru membuat laporan secara tertulis dan dihadapan Penyidik saksi korban sudah mengakui bahwa yang telah mencabli nya adalah Bapak ACONG, namun setelah membuat pengaduan saksi korban melihat antara Oma KALIMAH dan Mama ANDERIA terjadi perselisihan atau bertengkar mulut sehingga oleh penyidik menyaran kan coba dilakukan rembuk secara kekeluargaan mana tau ada jalan
ME DA N
-5-
penyelesaian nya. Pada hari rabu tanggal 14 November 2015 mama ANDERIA dan Bapak RAWI sengaja menyuruh Oma KALIMAH dan Bapak ACONG agar datang kerumah mereka untuk membicarakan masalah yang telah saksi korban alami, setelah semua nya berkumpul selanjut nya bapak RAWI sebagai berikut “Cong kau kok sampai hati buat anak kau kaya gini, kau perkosa anak kau” saat itu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG bersikeras tidak mengakui perbuatan nya sambil menjawab “mana ada aku perkosa anakku, siapa yang bilang begitu selanjutnya mama
GI
ANDERIA berkata kepada saksi korban “NATALIA sekarang kau cerita yang sebenarnya ya nak, gak usah takut sama siapa pun, ini kita sudah kumpul keluarga
ING
semua” saat itu sambil menangis saksi korban berkata dihadapan semua saksi sebagai berikut “Bapak yang buat diloteng, pas perbaiki lampu” saat itu terdakwa langsung emosi kemudian menarik dan menjambak rambut saksi korban lalu membenturkan kepala saksi korban ke lantai sehingga Bapak RAWI dan lainnya
NT
langsung berusaha menarik dan menyelamatkan saksi korban dari cengkraman tangan terdakwa, setelah berhasil terlepas, terdakwa ALBERTUS ALS ACONG lalu mengancam saksi korban dengan berkata sebagai berikut “kubunuh kau ya, anak
ILA
kurang ajar kau,sumpah kau LIA” saat itu dihadapan patung Bunda Maria saksi korban memegang patung tersebut sambul berkata “kusumpahin kau gak ku akui jadi anak aku lagi” selanjutnya saksi korban menjawab “gak apa-apa pak, ini ada Bapak
AD
aku (saat itu saksi korban langsung memegang tangan Bapak RAWI), terdakwa ALBERTUS ALS ACONG terus mengancam saksi korban sebagai berikut “kubunuh kau ya,ku bunuh kau” selanjutnya Bapak RAWI langsung mengusir terdakwa agar
NG
pergi meninggalkan rumah nya, karena hanya membuat keributan saja dan tidak ada penyelesaiannya, selanjutnya Oma KALIMAH permisi pulang sambil menarik dan membawa saksi korban pulang dan semenjak itu saksi korban tinggal bersama Oma
PE
KALIMAH dan esok harinya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG datang mendekati diri saksi korban sedang berada diparkiran petisah bersama Oma KALIMAH, selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG berusaha membujuk saksi korban dengan berkata sebagai berikut “NATALIA, bapak mau ngomong, kau bilang aja Tata KANUDI yang buat” selanjutnya Oma KALIMAH juga berusaha membujuk dan meminta saksi korban berbohong dengan berkata sebagai berikut “iya bilang aja Tata KANUDI yang buat ya nak, karna aku ini KAHLI arti nya KAHLIA adalah seorang Dewa yang lidahnya panjang sambil memegang tombak, sambil memegang kepala manusia yang putus” karna tekanan dan bujukan dari Oma KALIMAH dan saksi korban juga merasa takut terhadap terdakwa ALBERTUS ALS ACONG akhirnya saksi korban mau mendengarkan kata-kata mereka lalu saksi korban berkata bohong
ME DA N
-6-
dengan mengakui bahwa yang telah mencabuli saksi korban adalah pelaku KANUDI Als TATA yang sebenarnya mencabuli saksi korban adalah Bapak Kandung saksi ora sendiri yang bernama ALBERTUS Als ACONG dan akibat perbuatan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG yang dilakukan berulang kali, saksi korban
NATALIA
mengalami selaput dara (hymen) tidak utuh sesuai dengan Surat Visum Et Repertum No Pol : R/19/VER OB/XI/2015/RS. Bhayangkara tanggal 28 November 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr.Elida R.Sidabutar,ApOG dengan hasil pemeriksaan
GI
dijumpai:
Status Present : Sensorium Compos Mentis
ING
Status Lokalis :-Kepala, Leher, Dada, Perut, tangan, dan Kaki tidak ada dijumpaitanda-tanda kekerasan -Genetalia
: Selaput dara/Hymen koyak tidak sampai didasar
NT
pada jam enam dan dua belas Kesimpulan : - Selaput dara/hymen tidak utuh lagi. Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81
ILA
ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo Pasal 76d UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang
AD
Perlindungan Anak.
Atau Kedua
NG
Bahwa dia terdakwa ALBERTUS ALS ACONG pada hari Minggu tanggal 08 Nopember 2015 sekira pukul 13.00 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Nopember 2015 bertempat di Jl.Mergat No.22 Kel.Petisah Tengah Kec.Medan atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam
PE
Petisah
daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, “dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan cabul yaitu dengan saksi korban NATALIA
yang berumur 12 tahun 4
bulan” yang dilakukan terdakwa antara lain dengan cara sebagai berikut : Bermula terdakwa ALBERTUS ALS ACONG adalah bapak kandung dari saksi korban NATALIA
kemudian pada tahun 2008 Mamak kandung saksi korban yang
bernama ANITA RAZ telah pergi meninggalkan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG, lalu saksi korban dan adiknya yang bernama VALEN tinggal dirumah Oma KALIMA (ibu dari terdakwa) di Jalan Setia Kawan III N0.26 Desa Sunggal Kanan Kec.Deli Serdang, dan selama ibu saksi korban pergi lalu terdakwa sering mengajak saksi
ME DA N
-7-
korban pergi dari rumah dan pertama kali terdakwa menyetubuhi diri saksi korban dengan cara mencium-ciumi pipi serta leher saksi korban pada umur 10 tahun di rumah Oma KALIMAH di Jl.Setia Kawan Dusun III No.26 Desa Sunggal Deli Serdang dan kedua kali pada bulan Desember 2014 sekira pukul 16.00 Wib di Jl.Mojapahit Medan pada saat itu saksi korban sedang golek-golek sambil mendengarkan musik didalam kios rokok yang terletak di Jl.Gajah Mada persis disimpang Jl.Mojapahit terdakwa ALBERTUS ALS ACONG masuk kedalam kios dan menutup pintu kios
GI
tersebut lalu meletakkan sebuah pisau disamping saksi korban kemudian terdakwa ALBERTUS ALS ACONG mengatakan “ Kek mana nya mama mu ini gak pulang-
ING
pulang lagi, atau kita bunuh aja mama mu,tengokkakn pisau ini, kalau kau bilang siapa-siapa, lihat apa yang aku buat “ saat itu saksi korban hanya diam saja sedangkan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG mulai mencium leher dan pipi saksi korban seteah itu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka pakaian saksi
NT
korban satu persatu sehingga saksi korban hanya memakai mini set saja sedangkan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG juga membuka pakaiannya hingga telanjang bulat selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menimpahin tubuh saksi korban
dan
ada
saat
ILA
dari atas lalu memasukkan kemaluannya ke dalam lobang kemaluan saksi korban terdakwa
ALBERTUS
ALS
ACONG
berhasil
memasukkan
kemaluannya maka saksi korban mengatakan “ sakit pak” selanjutnya ada orang
AD
mengetuk-ngetuk pintu kios dari luar sehingga terdakwa ALBERTUS ALS ACONG berhenti dan menyuruh saksi korban memakai pakainnya, yang ketiga pada hari minggu 28 November 2015 sekira pukul 13.00 WIB di Jl.Megat No.22 Kel.Petisah
NG
Tengah Kec.Medan Petisah pada saat itu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG sedang memperbaiki lampu kamar saksi korban selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menyuruh saksi korban berbaring ditilam lalu terdakwa ALBERTUS ALS
PE
ACONG membuka celana pendeknya dan hanya memakai celana dalam saja lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG mengatakan “ kau jangan bilang siapa-siapa ya, kalau kau bilang,tengok aku buat apa sama kau” selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menciumi dan mencupagi leher serta mencupangi pundak sebelah kiri dan kanan saksi korban selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka celana pendek dan celana dalam korban lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka celana dalamnya selanjut nya dengan menggunakan kedua tangannya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka kedua paha saksi korban lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menimpah tubuh saksi korban dari atas lalu memasukkan kemaluannya kedalam lubang kemaluan saksi korban lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menggoyang-goyangkan pantatnya karna terasa sakit sehingga saksi
ME DA N
-8-
korban merasakan “sakit pak” beberapa menit baru lah terdakwa ALBERTUS ALS ACONG berhenti lalu kembali memakai pakainnya sambil mengatakan “ ingat ya kau jangan bilang sama siapa-siapa” kemudian saksi korban langsung masuk ke kamar mandi dan ketika saksi korban kencing ada keluar lendir seperti ingus dari lubang kemaluannya sehingga saksi korban langsung membersihkannya dan saat itu di lubang kemaluan saksi korban terasa perih dan pada saat mama ANDREA bertemu dengan saksi korban melihat ada bekas cupangan dileher serta pundak kiri dan
GI
kanan lalu menanyakan kepada saksi korban “ kenapa leher dan pundakmu merahmerah lia” namun saksi korban hanya diam dan tidak mau cerita lalu berusaha
ING
menutupi dengan mengatakan “ enggak ma, ini aku emut sendiri” selanjut nya MUHAMAD ANDREA untuk mempraktek kan bagai mana mengemut sendiri leher dan pundak dan ketika saksi korban ternyata tidak berhasil, selanjutnya MUHAMMAD ANDREA menangis memeluk tubuh saksi korban sambil berkata “ ceritalah nak siapa
NT
yang buat gini kau nak” sambil menangis akhirnya saksi korban mengungkapkan dihadapan mama ANDERIA sebagai berikut “mama jangan bilang sama bapak ACONG ya mak, bapak ACONG yang buat mak,waktu bapak ACONG betul kan
ILA
lampu dikamar LIA Mak” setelah mendengar pengakuan dari saksi korban selanjut nya mama ANDRERIA saat itu juga langsung membawa saya kerumah Oma KALIMAH lalu mama ANDERIA menceritakan kejadian yang saksi korban alami
AD
kepada Oma KALIMAH Als HALIMAH sebagai berikut “tengok teh, ACONG buat dia kayak gini teh: sambl menunjukkan bekas cupang ditubuh saksi korban, saat itu saksi korban melihat Oma KALIMAH menangis lalu bertanya kepada saksi korban “LIA
NG
betul nak Bapak yang buat nak” saksi korban langsung menjawab “iya Oma Bapak yang buat, Bapak yang tiduri” selanjut nya Kak MELISA berkata kepada kami sebagai berikut “iya Oma, dua tahun yang lalu NATALIA pernah cerita sama aku kalau Bapak
PE
nya ACONG pernah mencium NATALIA” mendengar cerita MELISA sehingga Oma KALIMAH berkata kepada kami “kenapa tidak cerita sama Oma “ selanjutnya MELISA menjawab “kami takut Oma”, kemudian Oma KALIMAH berkata dihadapan kami semua “Besok kita sama-sama ke Medan Baru biar kita buat laporan”, selanjut nya pada hari Rabu tanggal 11 November 2015 kami bersama sama ke Polsek Medan baru membuat laporan secara tertulis dan dihadapan Penyidik saksi korban sudah mengakui bahwa yang telah mencabli nya adalah Bapak ACONG, namun setelah membuat pengaduan saksi korban melihat antara Oma KALIMAH dan Mama ANDERIA terjadi perselisihan atau bertengkar mulut sehingga oleh penyidik menyaran kan coba dilakukan rembuk secara kekeluargaan mana tau ada jalan penyelesaian nya. Pada hari rabu tanggal 14 November 2015 mama ANDERIA dan
ME DA N
-9-
Bapak RAWI sengaja menyuruh Oma KALIMAH dan Bapak ACONG agar datang kerumah mereka untuk membicarakan masalah yang telah saksi korban alami, setelah semua nya berkumpul selanjut nya bapak RAWI sebagai berikut “Cong kau kok sampai hati buat anak kau kaya gini, kau perkosa anak kau” saat itu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG bersikeras tidak mengakui perbuatan nya sambil menjawab “mana ada aku perkosa anakku, siapa yang bilang begitu selanjutnya mama ANDERIA berkata kepada saksi korban “NATALIA sekarang kau cerita yang
GI
sebenarnya ya nak, gak usah takut sama siapa pun, ini kita sudah kumpul keluarga semua” saat itu sambil menangis saksi korban berkata dihadapan semua saksi
ING
sebagai berikut “Bapak yang buat diloteng, pas perbaiki lampu” saat itu terdakwa langsung emosi kemudian menarik dan menjambak rambut saksi korban lalu membenturkan kepala saksi korban ke lantai sehingga Bapak RAWI dan lainnya langsung berusaha menarik dan menyelamatkan saksi korban dari cengkraman
NT
tangan terdakwa, setelah berhasil terlepas, terdakwa ALBERTUS ALS ACONG lalu mengancam saksi korban dengan berkata sebagai berikut “kubunuh kau ya, anak kurang ajar kau,sumpah kau LIA” saat itu dihadapan patung Bunda Maria saksi
ILA
korban memegang patung tersebut sambul berkata “kusumpahin kau gak ku akui jadi anak aku lagi” selanjutnya saksi korban menjawab “gak apa-apa pak, ini ada Bapak aku (saat itu saksi korban langsung memegang tangan Bapak RAWI), terdakwa
AD
ALBERTUS ALS ACONG terus mengancam saksi korban sebagai berikut “kubunuh kau ya,ku bunuh kau” selanjutnya Bapak RAWI langsung mengusir terdakwa agar pergi meninggalkan rumah nya, karena hanya membuat keributan saja dan tidak ada
NG
penyelesaiannya, selanjutnya Oma KALIMAH permisi pulang sambil menarik dan membawa saksi korban pulang dan semenjak itu saksi korban tinggal bersama Oma KALIMAH dan esok harinya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG datang mendekati
PE
diri saksi korban sedang berada diparkiran petisah bersama Oma KALIMAH, selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG berusaha membujuk saksi korban dengan berkata sebagai berikut “NATALIA, bapak mau ngomong, kau bilang aja Tata KANUDI yang buat” selanjutnya Oma KALIMAH juga berusaha membujuk dan meminta saksi korban berbohong dengan berkata sebagai berikut “iya bilang aja Tata KANUDI yang buat ya nak, karna aku ini KAHLI arti nya KAHLIA adalah seorang Dewa yang lidahnya panjang sambil memegang tombak, sambil memegang kepala manusia yang putus” karna tekanan dan bujukan dari Oma KALIMAH dan saksi korban juga merasa takut terhadap terdakwa ALBERTUS ALS ACONG akhirnya saksi korban mau mendengarkan kata-kata mereka lalu saksi korban berkata bohong dengan mengakui bahwa yang telah mencabuli saksi korban adalah pelaku KANUDI
ME DA N
- 10 -
Als TATA yang sebenarnya mencabuli saksi korban adalah Bapak Kandung saksi ora sendiri yang bernama ALBERTUS Als ACONG dan akibat perbuatan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG yang dilakukan berulang kali, saksi korban
NATALIA
mengalami selaput dara (hymen) tidak utuh sesuai dengan Surat Visum Et Repertum No Pol : R/19/VER OB/XI/2015/RS. Bhayangkara tanggal 28 November 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr.Elida R.Sidabutar,ApOG dengan hasil pemeriksaan dijumpai:
GI
Status Present : Sensorium Compos Mentis
Status Lokalis : - Kepala, Leher, Dada, Perut, tangan, dan Kaki tidak ada dijumpai
- Genetalia
ING
tanda – tanda kekerasan
: Selaput dara/Hymen koyak tidak sampai didasar
pada jam enam dan dua belas
NT
Kesimpulan : - Selaput dara/hymen tidak utuh lagi. Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (2) UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo Pasal 76e UU RI
ILA
No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Atau
AD
Ketiga
Bahwa dia terdakwa ALBERTUS ALS ACONG pada hari Minggu tanggal 08 Nopember 2015 sekira pukul 13.00 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain
NG
dalam bulan Nopember 2015 bertempat di Jl.Mergat No.22 Kel.Petisah Tengah Kec.Medan Petisah atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, “Setiap orang dengan melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu
PE
muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul” yang dilakukan terdakwa antara lain dengan cara sebagai berikut Bermula terdakwa ALBERTUS ALS ACONG adalah bapak kandung dari saksi korban NATALIA kemudian pada tahun 2008 Mamak kandung saksi korban yang bernama ANITA RAZ telah pergi meninggalkan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG, lalu saksi korban dan adiknya yang bernama VALEN tinggal dirumah Oma KALIMA (ibu dari terdakwa) di Jalan Setia Kawan III N0.26 Desa Sunggal Kanan Kec.Deli Serdang, dan selama ibu saksi korban pergi lalu terdakwa sering mengajak saksi korban pergi dari rumah dan pertama kali terdakwa menyetubuhi
ME DA N
- 11 -
diri saksi korban dengan cara mencium-ciumi pipi serta leher saksi korban pada umur 10 tahun di rumah Oma KALIMAH di Jl.Setia Kawan Dusun III No.26 Desa Sunggal Deli Serdang dan kedua kali pada bulan Desember 2014 sekira pukul 16.00 Wib di Jl.Mojapahit Medan pada saat itu saksi korban sedang golek-golek sambil mendengarkan musik didalam kios rokok yang terletak di Jl.Gajah Mada persis disimpang Jl.Mojapahit terdakwa ALBERTUS ALS ACONG masuk kedalam kios dan menutup pintu kios tersebut lalu meletakkan sebuah pisau disamping
GI
saksi korban kemudian terdakwa ALBERTUS ALS ACONG mengatakan “ Kek mana nya mama mu ini gak pulang-pulang lagi, atau kita bunuh aja mama
ING
mu,tengokkakn pisau ini, kalau kau bilang siapa-siapa, lihat apa yang aku buat “ saat itu saksi korban hanya diam saja sedangkan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG mulai mencium leher dan pipi saksi korban seteah itu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka pakaian saksi korban satu persatu sehingga
NT
saksi korban hanya memakai mini set saja sedangkan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG juga membuka pakaiannya hingga telanjang bulat selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menimpahin tubuh saksi korban dari atas lalu
ILA
memasukkan kemaluannya ke dalam lobang kemaluan saksi korban dan ada saat terdakwa ALBERTUS ALS ACONG berhasil memasukkan kemaluannya maka saksi korban mengatakan “ sakit pak” selanjutnya ada orang mengetuk-ngetuk
AD
pintu kios dari luar sehingga terdakwa ALBERTUS ALS ACONG berhenti dan menyuruh saksi korban memakai pakainnya, yang ketiga pada hari minggu 28 November 2015 sekira pukul 13.00 WIB di Jl.Megat No.22 Kel.Petisah Tengah
NG
Kec.Medan Petisah pada saat itu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG sedang memperbaiki lampu kamar saksi korban selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menyuruh saksi korban berbaring ditilam lalu terdakwa ALBERTUS ALS
PE
ACONG membuka celana pendeknya dan hanya memakai celana dalam saja lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG mengatakan “ kau jangan bilang siapa-siapa ya, kalau kau bilang,tengok aku buat apa sama kau” selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menciumi dan mencupagi leher serta mencupangi pundak sebelah kiri dan kanan saksi korban selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka celana pendek dan celana dalam korban lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka celana
dalamnya selanjut nya dengan
menggunakan kedua tangannya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG membuka kedua paha saksi korban lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menimpah tubuh saksi korban dari atas lalu memasukkan kemaluannya kedalam lubang kemaluan saksi korban lalu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG menggoyang-
ME DA N
- 12 -
goyangkan pantatnya karna terasa sakit sehingga saksi korban merasakan “sakit pak” beberapa menit baru lah terdakwa ALBERTUS ALS ACONG berhenti lalu kembali memakai pakainnya sambil mengatakan “ ingat ya kau jangan bilang sama siapa-siapa” kemudian saksi korban langsung masuk ke kamar mandi dan ketika saksi korban kencing ada keluar lendir seperti ingus dari lubang kemaluannya sehingga saksi korban langsung membersihkannya dan saat itu di lubang kemaluan saksi korban terasa perih dan pada saat mama ANDREA
GI
bertemu dengan saksi korban melihat ada bekas cupangan dileher serta pundak kiri dan kanan lalu menanyakan kepada saksi korban “ kenapa leher dan
ING
pundakmu merah-merah lia” namun saksi korban hanya diam dan tidak mau cerita lalu berusaha menutupi dengan mengatakan “ enggak ma, ini aku emut sendiri” selanjut nya MUHAMAD ANDREA untuk mempraktek kan bagai mana mengemut
sendiri leher dan pundak dan ketika saksi korban ternyata tidak
NT
berhasil, selanjutnya MUHAMMAD ANDREA menangis memeluk tubuh saksi korban sambil berkata “ ceritalah nak siapa yang buat gini kau nak” sambil menangis akhirnya saksi korban mengungkapkan dihadapan mama ANDERIA ya mak, bapak
ILA
sebagai berikut “mama jangan bilang sama bapak ACONG
ACONG yang buat mak,waktu bapak ACONG betul kan lampu dikamar LIA Mak” setelah mendengar pengakuan dari saksi korban selanjut nya mama ANDRERIA
AD
saat itu juga langsung membawa saya kerumah Oma KALIMAH lalu mama ANDERIA menceritakan kejadian yang saksi korban alami kepada Oma KALIMAH Als HALIMAH sebagai berikut “tengok teh, ACONG buat dia kayak gini teh: sambl
NG
menunjukkan bekas cupang ditubuh saksi korban, saat itu saksi korban melihat Oma KALIMAH menangis lalu bertanya kepada saksi korban “LIA betul nak Bapak yang buat nak” saksi korban langsung menjawab “iya Oma Bapak yang buat,
PE
Bapak yang tiduri” selanjut nya Kak MELISA berkata kepada kami sebagai berikut “iya Oma, dua tahun yang lalu NATALIA pernah cerita sama aku kalau Bapak nya ACONG pernah mencium NATALIA” mendengar cerita MELISA sehingga Oma KALIMAH berkata kepada kami “kenapa tidak cerita sama Oma “ selanjutnya MELISA menjawab “kami takut Oma”, kemudian Oma KALIMAH berkata dihadapan kami semua “Besok kita sama-sama ke Medan Baru biar kita buat laporan”, selanjut nya pada hari Rabu tanggal 11 November 2015 kami bersama sama ke Polsek Medan baru membuat laporan secara tertulis dan dihadapan Penyidik saksi korban sudah mengakui bahwa yang telah mencabli nya adalah Bapak ACONG, namun setelah membuat pengaduan saksi korban melihat antara Oma KALIMAH dan Mama ANDERIA terjadi perselisihan atau bertengkar mulut
sehingga
oleh
penyidik
menyaran
kan
ME DA N
- 13 -
coba
dilakukan
rembuk
secara
kekeluargaan mana tau ada jalan penyelesaian nya. Pada hari rabu tanggal 14 November 2015 mama ANDERIA dan Bapak RAWI sengaja menyuruh Oma KALIMAH dan Bapak ACONG agar datang kerumah mereka untuk membicarakan masalah yang telah saksi korban alami, setelah semua nya berkumpul selanjut nya bapak RAWI sebagai berikut “Cong kau kok sampai hati buat anak kau kaya gini, kau perkosa anak kau” saat itu terdakwa ALBERTUS ALS ACONG
GI
bersikeras tidak mengakui perbuatan nya sambil menjawab “mana ada aku perkosa anakku, siapa yang bilang begitu selanjutnya mama ANDERIA berkata
ING
kepada saksi korban “NATALIA sekarang kau cerita yang sebenarnya ya nak, gak usah takut sama siapa pun, ini kita sudah kumpul keluarga semua” saat itu sambil menangis saksi korban berkata dihadapan semua saksi sebagai berikut “Bapak yang buat diloteng, pas perbaiki lampu” saat itu terdakwa langsung emosi
NT
kemudian menarik dan menjambak rambut saksi korban lalu membenturkan kepala saksi korban ke lantai sehingga Bapak RAWI dan lainnya langsung berusaha menarik dan menyelamatkan saksi korban dari cengkraman tangan
ILA
terdakwa, setelah berhasil terlepas, terdakwa ALBERTUS ALS ACONG lalu mengancam saksi korban dengan berkata sebagai berikut “kubunuh kau ya, anak kurang ajar kau,sumpah kau LIA” saat itu dihadapan patung Bunda Maria saksi
AD
korban memegang patung tersebut sambul berkata “kusumpahin kau gak ku akui jadi anak aku lagi” selanjutnya saksi korban menjawab “gak apa-apa pak, ini ada Bapak aku (saat itu saksi korban langsung memegang tangan Bapak RAWI),
NG
terdakwa ALBERTUS ALS ACONG terus mengancam saksi korban sebagai berikut “kubunuh kau ya,ku bunuh kau” selanjutnya Bapak RAWI langsung mengusir terdakwa agar pergi meninggalkan rumah nya, karena hanya membuat
PE
keributan saja dan tidak ada penyelesaiannya, selanjutnya Oma KALIMAH permisi pulang sambil menarik dan membawa saksi korban pulang dan semenjak itu saksi korban tinggal bersama Oma KALIMAH dan esok harinya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG datang mendekati diri saksi korban sedang berada diparkiran petisah bersama Oma KALIMAH, selanjutnya terdakwa ALBERTUS ALS ACONG berusaha membujuk saksi korban dengan berkata sebagai berikut “NATALIA, bapak mau ngomong, kau bilang aja Tata KANUDI yang buat” selanjutnya Oma KALIMAH juga berusaha membujuk dan meminta saksi korban berbohong dengan berkata sebagai berikut “iya bilang aja Tata KANUDI yang buat ya nak, karna aku ini KAHLI arti nya KAHLIA adalah seorang Dewa yang lidahnya panjang sambil memegang tombak, sambil memegang kepala manusia
ME DA N
- 14 -
yang putus” karna tekanan dan bujukan dari Oma KALIMAH dan saksi korban juga merasa takut terhadap terdakwa ALBERTUS ALS ACONG akhirnya saksi korban mau mendengarkan kata-kata mereka lalu saksi korban berkata bohong dengan mengakui bahwa yang telah mencabuli saksi korban adalah pelaku KANUDI Als TATA yang sebenarnya mencabuli saksi korban adalah Bapak Kandung saksi korban sendiri yang bernama ALBERTUS Als ACONG dan akibat perbuatan terdakwa ALBERTUS ALS ACONG yang dilakukan berulang kali, saksi NATALIA mengalami selaput dara (hymen) tidak utuh sesuai dengan
GI
korban
Surat Visum Et Repertum No Pol : R/19/VER OB/XI/2015/RS. Bhayangkara
ING
tanggal 28 November 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr.Elida R.Sidabutar,ApOG dengan hasil pemeriksaan dijumpai: Status Present : Sensorium Compos Mentis
Status Lokalis : - Kepala, Leher, Dada, Perut, tangan, dan Kaki tidak ada dijumpai
NT
tanda-tanda
kekerasan
- Genetalia : Selaput dara/Hymen koyak tidak sampai didasar pada jam enam dan dua belas : - Selaput dara/hymen tidak utuh lagi.
ILA
Kesimpulan
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 UU RI NO. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo Pasal 76e UU RI No.35
Perlindungan Anak.
AD
Tahun 2014 Tentang Perubahan atas UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang
Membaca, surat tuntutan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan tanggal
NG
16 Juni 2016 No.Reg.Perk : PDM-446/EP.2/TPUL/03/2016 , Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1.
Menyatakan Terdakwa ALBERTUS Alias ACONG telah terbukti bersalah melakukan
PE
tindak pidana “Memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya”, sebagaimana diatur dalam pasal 81 ayat (1) Jo. Pasal 76d UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 2.
Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Albertus als cong dengan pidana penjara selama 14(empat belas) tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan denda Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) subsidair 6(enam) bulan penjara;
3.
Menetapkan barang bukti berupa : 1(satu) potong baju kaos berwarna biru yang dipakai oleh korban Natalia saat disetubuhi/dicabuli oleh Terdakwa Albertus Als Acong dikembalikan kepada saksi korban Natalia.
4.
ME DA N
- 15 -
Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,(seribu rupiah).
Membaca, putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 827/Pid.Sus/2016/PNMDN, tanggal 19 Juli 2016, yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa
ALBERTUS ALIAS ACONG telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan ancaman kekerasan memaksa anak untuk melakukan persetubuhan dengannya”
GI
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ALBERTUS Alias ACONG oleh karena itu dengan pidana penjara selama 11 (sebelas) tahun dan pidana denda sebesar Rp.
ING
60.000.000,-(enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 4 (empat) bulan; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
NT
4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1(satu) potong baju kaos berwarna biru dikembalikan kepada saksi Natalia;
(seribu rupiah);
AD
Membaca surat-surat:
ILA
6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000
1. Akte permintaan banding yang dibuat oleh TAVIP DWIYATMIKO , SH.MH Panitera Pengadilan Negeri Medan bahwa pada tanggal 25 Juli 2016, Penuntut
NG
Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan No. 102/Akta Pid./2016/PN.Mdn ,tanggal 19 Juli 2016; 2. Akte permintaan banding yang dibuat oleh TAVIP DWIYATMIKO , SH.MH
PE
Panitera Pengadilan Negeri Medan bahwa pada tanggal 26 Juli 2016, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan No. 104/Akta Pid./2016/PN.Mdn ,tanggal 19 Juli 2016; 3. Relaas pemberitahuan permintaan banding kepada
Kuasa Hukum Terdakwa
yang dilaksanakan oleh INDRA WAHUDI.ST Jurusita Pengadilan Negeri Medan tanggal 27 Juli 2016 ; 4. Relaas pemberitahuan permintaan banding kepada
Kuasa Hukum Terdakwa
yang dilaksanakan oleh INDRA WAHUDI.ST Jurusita Pengadilan Negeri Medan tanggal 01 Agustus 2016 ;
ME DA N
- 16 -
5. Memori banding Jaksa Penuntut Umum tanggal 01 Agustus 2016 yang diterima diKepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 01 Agustus 2016 ; 6. Relaas pemberitahuan dan penyerahan Memori banding kepada Kuasa Hukum Terdakwa yang dilaksanakan oleh INDRA WAHUDI.ST Jurusita Negeri Medan tanggal 02 Agustus 2016 ;
Pengadilan
7. Memori banding Terdakwa yang diajukan oleh Kuasa Hukumnya tanggal 22
GI
Agustus 2016 yang diterima diKepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 22 Agustus 2016 ;
ING
8. Relaas pemberitahuan dan penyerahan Memori banding kepada Jaksa Penuntut Umum yang dilaksanakan oleh INDRA WAHUDI.ST Jurusita Pengadilan Negeri Medan tanggal 28 Agustus 2016 ;
9. Surat Pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara yang dibuat oleh Tavip
NT
Dwiyatmiko, SH Panitera pada Pengadilan Negeri Medan tanggal 27 Juli 2016 ditujukan kepada Penuntut Umum dan Terdakwa
untuk mempelajari berkas
perkara tersebut selama 7 (tujuh) hari sebelum pengiriman berkas perkara ke
ILA
Pengadilan Tinggi Medan;
Menimbang, bahwa permintaan banding oleh Penuntut Umum dan Kuasa Hukum terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara serta
AD
syarat-syarat yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan memori banding
NG
yang pada pokok menyatakan sebagai berikut : 1. Bahwa pada prinsipnya kami selaku Penuntut Umum dalam perkara ini sependapat dengan Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan berkenaan dengan
PE
pertimbangan hukum dimana yang kami nilai semua pertimbangan hukum kami diambil alih seluruhnya oleh majelis Hakim. 2. Bahwa pada prinsipnya kami
selaku Penuntut Umum dalam perkara ini tidak
sependapat dengan Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan berkenaan dengan PUTUSAN pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim dengan pidana pidana penjara selama 11 (sebelas) tahun dan pidana denda sebesar Rp. 60.000.000,(enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 4 (empat) bulan terhadap terdakwa ALBERTUS ALS ACONG sehingga tidak mencerminkan rasa keadilan bagi masyarakat khususnya terhadap anak sebagai korban dari perbuatan terdakwa sebagai Ayah kandung saksi korban.
ME DA N
- 17 -
3. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan
tidak memperhatikan akibat
yang timbul dari perbuatan terdakwa yang dapat mengakibatkan rusak masa depannya dan menanggung malu ditengah-tengah masyarakat.
4. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan negeri Medan tidak mempertimbangkan program pemerintah dalam melindungi harkat dan martabat wanita khususnya saksi korban yang masih berada dibawah umur.
Berdasarkan hal-hal yang kami uraikan diatas, kami Penuntut Umum mohon dengan
GI
hormat agar Pengadilan Tinggi Sumatera Utara :
1. Menerima permohonan banding dari Jaksa Penuntut Umum.
ING
2. Menghukum terdakwa dengan Pidana selama 14 (empat belas) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) Subsidair 6 (enam) bulan penjara sebagaimana dalam tuntutan Pidana yang telah kami sampaikan
NT
pada persidangan di Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 16 Juni 2016. Menimbang bahwa tentang keberatan yang termuat dalam memori banding Jaksa Penuntut Umum tersebut,Majelis Hakim tingkat banding mempertimbangkan
ILA
bahwa pada dasarnya Jaksa sependapat dengan pertimbangan Hakim tingkat pertama telah terbuktinya dakwaan yang didakwakan Jaksa, terkecuali tentang penjatuhan pidana menurut Jaksa terlalu ringan,tidak mencerminkan rasa keadillan;
AD
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum terdakwa telah mengajukan memori banding pada pokonya mengajukan keberatan sebagai berikut : - Bahwa pertimbangan hukum hakim tingkat pertama adalah terdakwa diajukan ke persidangan oleh penuntut umum didakwa berdasarkan surat dakwaan
NG
berdasarkan : Dakwaan pertama, Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 81 ayat (1). UU RI no.23. tahun 2002 tentang perlindungan anak jo pasal 76 d UU RI no.35 tahun 2014, tentang perubahan
PE
atas UU RI no.23, tahun 2002 tentang perlindungan anak ; Dakwaan kedua terhadap terdakwa oleh penuntut umum disebut perbuatan terdakwa melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 81 ayat (2), UU RI no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak jo pasal 76 e UU RI no.35, tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI no. 23, tahun 2002, tentang perlindungan anak ; Dakwaan ketiga terhadap terdakwa oleh penuntut umum disebut perbuatan terdakwa melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 82, UU RI no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak jo pasal 76 e UU RI no.35,
ME DA N
- 18 -
tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI no. 23, tahun 2002, tentang perlindungan anak ; -
Bahwa ketiga dakwaan yang disebutkan oleh penuntut umum tidak ada tertera dalam putusan yang dibuat hakim tingkat pertama terhadap perbuatan terdakwa pasal berapa dan undang – undang mana terhadap perbuatan terdakwa dengan fakta dipersidangan yang pasal dilanggar atas perbuatan terdakwa secara sah dan meyakinkan sehingga mendapat hukuman 11 (sebelas) tahun penjara dan
Bahwa pertimbangan hakim tingkat pertama terhadap keterangan saksi korban
ING
-
GI
denda Rp. 60.000.000.- (enam puluh juta rupiah ) ;
/Natalia, umur 15 tahun tanpa disumpah, memberi keterangan di persidangan pada tanggal 26 April 2016, didampingi dua pegawai sosial, dalam memberikan keterangan tidak semua yang tertulis diputusan keterangan saksi korban
NT
diucapkan karena yang sering menjawab pertanyaan hakim adalah pegawai sosial, selama sidang pemeriksaan saksi korban / Natalia tidak bebas memberikan keterangan dibawah ancaman dan rasa takut sering kali melihat
ILA
jendela sidang dan hal itu disaksikan hakim majelis, rasa takut saksi korban diungkap kepada majelis hakim ; -
Bahwa saksi korban / Natalia pada tanggal 03 Mei 2016 kabur dari rumah aman
AD
RPTC (Rumah Perlindungan dan Trauma Centre) dibawah pengawasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Propinsi Sumatera Utara, kembali ke tempat neneknya Kalima, karena pada sidang tanggal 26 April 2016, saksi
NG
korban / Natalia terkejut melihat pelakunya adalah bapaknya menjadi terdakwa yaitu Albertus alias Acong pada hal yang melakukan kekerasan seksual bukanlah terdakwa menurut keterangannya adalah kakeknya kanudi ; Bahwa atas kejadian tidak sesuai dengan kenyataan itu, saksi da korban / Natalia
PE
-
hadir dipersidangan pada tanggal 12 Mei 2016, didampingi pegawai sosial dua orang yang sama yg mendampingi saksi korban/ Natalia pada sidang tanggal 26 April 2016, saat itu Saksi korban/Natalia menyatakan disidang tanpa disumpah, yang melakukan kekerasan seksual terhadap dirinya adalah kakeknya Kanudi bukan Albertus alias Acong dan dilakukan jam 04.30 pagi, diruang tamu, di jalan Mergat no.22 Medan, tanpa ada saksi yang menyaksikan pencabulan saat berlangsung tapi saksi korban / Natalia yang merasakan sakitnya dan melihat orang yang melakukan yaitu kakeknya Kanudi ;
-
ME DA N
- 19 -
Bahwa terdakwa menjelaskan para saksi hanya mendengarkan keterangan dari saksi korban/Natalia tetapi bukan saksi yang menyaksikan saksi korban / Natalia saat dicabuli sebagai berikut :
ANITA RAS , dalam kesaksian yang tertulis dalam putusan, di halaman 17 dan 18, keterangan saksi yang dibantah terdakwa sebagai berikut : -
Bahwa sejak tahun 2008 saksi telah meninggalkan
dan tidak pernah melihat
GI
kedua anak sampai saat ini, kejadian ini saksi bukan saksi yang menyaksikan pencabulan saat berlangsung tetapi hanya ibu kandung saksi korban,untuk
ING
membalas sakit hati kepada terdakwa sebagai suaminya yang telah berpisah 8 (delapan) tahun ; -
Bahwa saksi mengetahui Natalia dicabuli saat membaca koran bukan saksi yg
NT
menyaksikan saat pencabulan berlangsung ;
Keterangan saksi ANITA RAS dibantah oleh terdakwa, memberikan keterangan karena ada rasa kebencian karena telah berpisah sejak tahun 2008 dan tidak pernah melihat saksi korban sampai saat ini, termasuk tidak ada perhatian kepada saksi
ILA
korban setelah memberikan keterangan dipersidangan tanggal 26 April 2016 artinya ditelantarkan hanya keterangan saksi untuk memenjarakan terdakwa tanpa ada
-
AD
perbuatan pencabulan terhadap anaknya ; NDERIA dan RAWINDREN alias RAWI, bersumpah dalam kesaksian yang tertulis dalam putusan di halaman 18 dan 19, memberi keterangan saksi sebagai berikut : Bahwa saksi Anderia dan Rawindren alias Rawi adalah suami istri bertempat
NG
-
tinggal di jalan mergat no. 22 Medan yang pergi ke Samosir tanggal 07 November 2015 dan kembali ke Medan tanggal 9 November 2015 ; Bahwa selama saksi Anderia dan Rawidren alias Rawi selama pergi ada
PE
-
menyuruh Sanggria dan Kanudi kakeknya Kanudi bersama Natalia untuk menjaga Natalia ; -
Bahwa keterangan saksi mendengar keterangan saksi korban / Natalia bukan saksi yang menyaksikan saat pencabulan berlangsung yang didengar saksi Andrea lalu diceritakan saksi Rawindren alias Rawi ; -
-
Bahwa saksi Anderia dan Rawindren katanya bapak dan ibu angkat saksi korban tetapi sejak didengar saksi korban / Natalia di persidangan tanggal 26 April 2016, sampai saat ini tidak pernah mendapat perhatian alias diterlantarkan tetapi sebelumnya diperhatikan dengan memberikan makanan, dan uang
semua itu
ME DA N
- 20 -
bohong setelah memberi keterangan saksi korban / Natalia di persidangan saksi korban tidak korban tidak diperhatikan katanya saksi adalah orang tua angkat korban, memberikan keterangan kepada terdakwa di rutan tanjung gusta ; -
Bahwa semua keterangan saksi untuk membuat terdakwa menjalani penjara untuk mendapat hukuman tetapi saksi korban / Natalia telah menyatakan disidang tanggal 12 Mei 2016 didampingi dua pegawai sosiai ketika pemberi keterangan di kantor
polisi,
saksi
korban
memberi
keterangan
di
persidangan
yang
GI
mencabulinya adalah kakeknya Kanudi bukan bapaknya Albertus alias Acong, makanya terdakwa tidak ada melakukan pencabulan , menurut JPU harus
ING
mengakui perbuatan pencabulan yang tidak pernah terdakwa lakukan ; Saksi NIKOLAS als NIKO, bersumpah memberikan keterangannya dalam kesaksian yang tertulis dalam putusan di halaman 21 dan 22, sebagai berikut : Bahwa saksi dipanggil saksi Rawindren alias Rawi bersama Istrinya Junita, pada
NT
-
hari Senin tanggal 09 November 2015 malam hari, ayoklah tengoklah bang, acong sudah perkosa anaknya Natalia memberi keterangan setelah mendengar cerita
-
ILA
Andrea ;
Bahwa , “ Natalia berkata bahwa ia telah 3 kali dicabuli terdakwa …. “ ;
AD
Keterangan saksi NIKOLAS alias NIKO dibantah terdakwa karena keterangan saksi ini hanya mendengar berdasarkan keterangan saksi Andrea bukan saksi yang menyaksikan pencabulan saat berlangsung :
NG
Saksi JUNITA, dengan sumpah memberikan keterangan , di halaman 21 dan 23, dalam putusan :
Keterangan saksi Junita sama keterangannya dengan keterangan yang diberikan
PE
saksi Andrea dan Rawindren alias Rawi terdahulu, saksi Junita bersama Niko saat dipanggil saksi Rawindren alias Rawi dari kedainya : Keterangan saksi Junita dibantah karena keterangan saksi ini hanya mendengar keterangan dari saksi Andrea dan bukan saksi yang menyaksikan pencabulan saat berlangsung ; Saksi SANGGRI, disumpah memberikan keterangan, di halaman 23 dan 24 sebagai berikut : -
Bahwa terdakwa mencabuli Natalia setelah diberitahu oleh Anderia, pada hari selasa, tanggal 10 Nopember 2015 ;
ME DA N
- 21 -
Keterangan saksi ini dibantah terdakwa, kalau pencabulan dilakukan pada hari Minggu, tanggal 08 Nopember 2015, saksi mengetahuinya tanggal 10 Nopember 2015, saksi mengetahui Natalia turun dari loteng jam 05.00 wib karena lampu diatas mati, pada hari minggu tanggal 08 Nopember 2015, keterangan saksi korban / Natalia pada saat itu Kanudi melakukan pencabulan tetapi semua saksi memberikan keterangan yang sama tetapi tidak satupun saksi menyaksikan saat pencabulan berlangsung ;
Bahwa saksi mengetahui Natalia dicabuli oleh terdakwa setelah diberitahu
ING
-
GI
Saksi CELVIN, bersumpah memberikan keterangan, di halaman 24 putusan :
Anderia ; -
Bahwa saksi melihat terdakwa, pada hari Minggu tanggal 08 Nopember 2015, jam
NT
13.00 wib memperbaiki lampu dan tidak tahu kejadian selanjutnya ; Keterangan saksi ini dibenarkan oleh terdakwa, karena saat memperbaiki lampu melihat saksi ;
ILA
Saksi TANI ERINAWATY.S, disumpah memberikan keterangan yang tertera di halaman 24 putusan, sebagai berikut : -
Bahwa Rabu, tanggal 11 Nopember 2015, sekitar pukul 13.00 wib, saat saksi
AD
sedang bertugas di ruang unit PPA, datang saksi Anderia dan saksi Kalimah serta korban Natalia untuk membuat laporan pengaduan atas perbuatan cabul yang dilakukan terhadap korban natalia karena saksi korban melapor di polsek medan
NG
baru tanggal 16 Nopember 2015, nomor : STTLP/1675/xi/2015/spkt.sek.mdn. baru, tanggal 16 Nopember 2015 ; Terdakwa membantahnya keterangan saksi karena saksi korban dengan Kalima
PE
neneknya membuat pengaduan tanggal 16 Nopember 2015 dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi nomor : STTLP/1675/XI/2015/ SPKT SEK MDN BARU dan saksi korban mengadu ke KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA DAERAH PROPINSI SUMATERA UTARA, nomor : 220/PFP/KPAID-SU/XI/2015,tanggal 23 Nopember 2015, dilampirkan dalam nota pembelaan terdakwa serta telah dilegalisir sesuai dengan aslinya ; Saksi WANDA alias TENGKU. disumpah memberi keterangan, tertera dihalaman 25 dalam putusan sebagai berikut ; -
Bahwa saksi mengetahui terdakwa mencabuli natalia setelah diperiksa polisi :
ME DA N
- 22 -
Terdakwa membenarkan keterangan saksi karena semula saksi tidak mengetahui pencabulan tetapi saksi menyatakan di sidang bahwa saksi tidak tahu pencabulan yang di lakukan terdakwa;
Saksi ALVINES.disumpah memberikan keterangan di halaman 25 putusan sebagai berikut : -
Bahwa saksi mengetahui bahwa natalia dicabuli terdakwa Acong setelah
GI
diberitahu oleh Anderia ;
Keterangan saksi ini dibantah terdakwa karena keterangannya hanya diberitahu
ING
Anderia bukan saksi yang menyaksikan pencabulan ;
Keterangan saksi – saksi tambahan dari JPU yaitu ; Saksi BADRIYAH, S.Sos dari pekerja sosial ; MUSLIM
HARAHAP,
SH,
dari
NT
Saksi
komisioner
pada
KPAID
(Komisi
Perlindungan Anak Indonesia Daerah Sumut) ;
ILA
Saksi Verbalisan Fitri Handayani, dari Polsek Medan Baru ; Para saksi ini memberi keterangan keterangan korban dapat berobah – obah karena masih anak – anak dan labil serta ada pengaruh lain berarti menurut terdakwa
AD
saksi korban karena pengaruh orang lain yang menyebutkan pelaku pencabulan adalah terdakwa, terdakwa tidak ada melakukan pencabulan dengan saksi korban/anak kandung terdakwa ;
NG
Bahwa keterangan saksi a de charge dari terdakwa yaitu : Saksi Dewi Sartika, disumpah memberi keterangan ;
PE
Saksi Susan,disumpah memberi keterangan ; Kalimah, tidak disumpah memberikan keterangan ; Palen adik saksi korban, tanpa disumpah memberikan ; Para saksi memberi keterangan bahwa saksi melihat Kanudi pergi jam 02.00 pagi ke rumah jl. Mergat no.22 medan, Palen mengajak ke gereja, natalia/saksi korban mengatakan tata kanudi mencabulinya tadi jam. 04.30 wib ; Bahwa keterangan para saksi tidak menyaksikan pencabulan terhadap saksi korban hanya mendengar keterangan saksi korban dan tanggal 12 Mei 2016 saksi korban memberi keterangan bahwa pelaku pencabulan adalah kakeknya kanudi
ME DA N
- 23 -
bukan terdakwa, karena saat pencabulan hanya saksi korban yang merasakan sakitnya dan jelas siapa yang melakukan pencabulan terhadap diri ; -
Bahwa pertimbangan hakim tentang jilbab itu adalah atas perintah ibunya Anita Ras sebenarnya agama Natalia adalah kristen dan mengatakan agamanya islam semua itu untuk mencari perhatian hakim dalam perkara ini karena diajari ibunya bukan karena keyakinan untuk pindah agama islam saksi korban anak – anak
-
GI
belum mengerti agama ;
Bahwa terdakwa membantah pertimbangan hakim dalam menjatuhkan hukuman
-
ING
kepada terdakwa secara sah dan meyakinkan dengan hal – hal sebagai berikut : Bahwa terdakwa tidak pernah melakukan pencabulan terhadap Natalia / anak korban, pada hari minggu tanggal 08 Nopember 2016, jam 13.00 wibb, hanya memperbaiki listrik tetapi kasus ini sudah direkayasa, pencabulan menurut saksi
NT
korban telah dilakukan pada jam lebih kurang 04.30 wib pagi oleh kanudi kakeknya ; -
Bahwa keterangan saksi Sanggri, di halaman 23 putusan, memberi keterangan : “
ILA
Bahwa sekitar pukul 05.00 wibb pagi turun dari kamarnya dan mengatakan bahwa lampu dikamarnya putus sehingga gelap dan natalia takut sehinggah saksi menyuruh natalia tidur di bawah bersama saksi dan siangnya saksi menyuruh
AD
natalia untuk memanggil terdakwa untuk memanggil terdakwa untuk memperbaiki lampu di kamar natalia “ ;
Bahwa menurut keterangan saksi korban/natalia di persidangan tanggal 12 Mei
NG
-
2016, pencabulan oleh kakeknya kanudi pada hari minggu tanggal 08 Nopember 2015, jam 04.30 wib, tempatnya di ruang tamu, jalan Mergat no. 22 medan, bukan
-
PE
bapaknya yaitu Albertus alias Acong ; Bahwa para saksi memberikan keterangan dari Anderia, Anderia adalah anak dari Kanudi, Anderia dapat keterangan dari saksi korban/natalia tetapi tidak menyaksikan saat pencabulan berlangsung, saat itu Anderia dan Rawindren di Samosir, mereka juga yang menyuruh bapaknya Kanudi untuk menjaga rumah ; -
Bahwa keterangan saksi korban / natalia berubah – ubah siapa pelakunya karena tidak sesuai dengan fakta tetapi karena diajari agar membuat tuduhan bahwa pelakunya adalah terdakwa, fakta ketika sidang pemeriksaan saksi korban tanggal 26 April 2016, ketika saksi korban memberikan keterangan tidak bebas dibawah tekanan dan ketakutan dengan ancaman dijendela persidangan dan mejelis hakimpun mengetahui tidak bebas memberikan keterangan, pertanyaan majelis
ME DA N
- 24 -
hakim sering dijawab pegawai sosial yang mendampinginya dengan cara membujuk agar saksi korban menjawab sesuai dengan bujukan pegawai sosial, ini fakta keadilan yang direkayasa, dimohon kepada hakim pengdilan tingkat tinggi untuk menggelar kembali persidangan agar mendengar keterangan saksi korban dan bagai cara terjadi pencabulan untuk keadilan ; -
Bahwa terdakwa dihukum penjara terhadap perbuatan yang tidak dilakukan dan anaknya di cabuli betapa hancur untuk membukti perbuatan cabul hanya
GI
keterangan korban / Natalia semua saksi keterangan hanya untuk menghukum terdakwa, mohon kepada hakim tingkat pengadilan tinggi untuk memberikan
-
ING
putusan dengan hati nurani yang paling dalam untuk keadilan ; Bahwa terdakwa berkeras tidak ada melakukan pencabulan bukan karena tidak mengakui perbuatannya sesuai dengan tuntutan JPU, mulai dari pertemuan
NT
keluarga, pemeriksaan di kantor polisi sampai ke persidangan, karena terdakwa tidak pernah melakukan pencabulan terhadap anak korban Natalia ; -
Bahwa visum et repertum saksi korban/natalia yang mengetahui jelas siapa
ILA
pelakukan pencabulan terhadap dirinya menurut keterangan di persidangan tanggal 12 Mei 2016 adalah kakeknya Kanudi pada hari minggu, tanggal 08 nopember 2015, di ruang tamu , jalan mergat no.22 medan, jam 04.30 wib pagi ; Bahwa saksi korban/Natalia lari dari RPTC karena sidang tanggal 26 April 2016
AD
-
yang terdakwa Albertus alias Acong , maka saksi korban/Natalia lari dan hadir kembali dipersidangan tanggal 12 Mei 2016 untuk member keterangan bahwa
NG
pelakunya bukan bapaknya tapi kanudi, bukan karena diajari neneknya kalmia sesuai dalam pertimbangan hakim pengadilan tingkata pertama ; Bahwa terdakwa tidak pernah melakukan pencabulan kepada saksi korban/natalia
PE
-
anak kandung terdakwa hanya dari keterangan Anderia karena Kanudi adalah bapaknya dan mereka satu keluarga menjadi saksi dan setiap hari persidangan mereka datang berteriak – teriak untuk membuat terdakwa mendapat hukuman yang tidak ada melakukan perbuatan cabul terhadap anak sendiri sekarang terdakwa menjadi predator bagi ditengah tengah masyarakat, fakta tidak pernah mencabuli anak sendiri, fitnah lebih kejam dari pembunuhan ; -
Bahwa kasus terdakwa ini hanya keterangan Anderia dari saksi korban dan diteruskan oleh para saksi – saksi dengan keterangan yang sama dan cerita di dramatisir pornografi dan saksi korban natalia sudah didengar di persidangan
ME DA N
- 25 -
tanggal 12 Mei 2016, yang melakukan pencabulan bukan terdakwa tetapi Kanudi dan cerita kejadian jelas diterangkan disidang oleh saksi korban ;
Berdasarkan alasan – alasan yang disebutkan diatas suatu hari mohon kepada hakim pengadilan tinggi untuk digelar kembali persidangan mendengar saksi korban/Natalia, siapa pelaku yang mencabulinya karena terdakwa tidak pernah mencabulinya, dan mohon memberi putusan dengan amar putusannya : Menerima memori banding terdakwa untuk seluruhnya ;
-
Mengadili sendiri perkara banding terdakwa ;
-
Membatalkan Putusan nomor : 827/Pid.Sus/2016/PN-MDN, tanggal 19 Juli 2016 ;
-
Membebaskan terdakwa dari semua tuntutan ; Menimbang
bahwa
ING
GI
-
keberatan Terdakwa yang tertuang dalam memori
NT
bandingnya,Majelis Hakim tingkat banding mempertimbangkan sebagai berikut : Menimbang bahwa keberatan Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya sebagaimana terurai dalam memori bandingnya adalah perbuatan Terdakwa tidak
ILA
terbukti dan mohon agar supaya Terdakwa dibebaskan dari semua dakwaan Jaksa; Menimbang bahwa sepanjang pemeriksaan Pengadilan Negeri Medan dengan anaknya,saksi korban
AD
Terdakwa menyangkal tidak melakukan Cabul
Natalia, tetapi yang melakukan percabulan adalah Kanudi; Menimbang bahwa saksi Andria saat melihat dileher saksi korban Natalia ada
NG
bekas cupangan serta pundak kiri dan kanan lalu bertanya,kepada saksi korban Natalia “kenapa dileher dan dipundakmu ada merah-merah lia ?” saksi korban diam saja,selanjutnya Muhamad Andrea
menangis dan
memeluk tubuh saksi korban
PE
sambil berkata “ ceritalah nak siapa yang buat gini kau nak “ sambil menangis saksi korban Natalia mengungkapkan kepada saksi Andria “mama jangan bilang sama bapak Acong ya mak,bapak acong yang buat,waktu bapak acong betulkan lampu di kamar Lia mak “
Menimbang bahwa Majelis Hakim tingkat banding mencermati, pengakuan yang tulus dari seorang anak yang masih dibawah umur ,adalah pengakuan seorang anak yang masih dapat dipercaya kejujurannya, karena siapapun dimuka bumi ini tidak ingin menjerumuskan orang tua kandungnya atau Bapaknya bapaknya
sendiri,jika
mau mengayomi ,mengasihi, dan menjaganya /melindunginya dari
perbuatan yang tidak baik apalagi membuat aib terhadap anaknya sendiri;
ME DA N
- 26 -
Menimbang bahwa tentang keterangan saksi korban yang menerangkan bahwa
yang melakukan pencabulan adalah seorang bernama Kunadi,bukan
Bapaknya Albertus Als Acong ,Majelis Hakim setelah membaca dan meneliti berkas perkara
serta
salinan
resmi
putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
Nomor:
827/Pid.Sus/2016/PN.Mdn, ternyata itu karena pengaruh keluarga dan saksi korban Natalia merasa masih sayang kepada Bapaknya Albertus als Acong;
Menimbang bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas,Majelis
GI
Hakim tingkat banding berpendapat bahwa alasan atau keberatan Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya sebagaimana termuat dalam memori bandingnya tidak dapat
ING
membatalkan putusan Pengadlan Negeri Medan Nomor 827/Pid.Sus/2016/PN-MDN, tanggal 19 Juli 2016 dengan demikian alasan atau keberatan yang termuat dalam memori banding Terdakwa tersebut harus ditolak , demikianpun alasan /keberatan
NT
tersebut telah cukup jelas dan benar dipertimbangkan dalam pertimbangan hakim tingkat pertama ;
Menimbang bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding mempelajari
ILA
keseluruhan berkas perkara yang meliputi surat dakwaan , berita acara persidangan , keterangan saksi – saksi dan salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 827/Pid.Sus/2016/PN-MDN, tanggal 19 Juli 2016 serta surat – surat yang berhubungan dengan perkara ini , Majelis Hakim tingkat banding pada dasarnya dengan
pertimbangan
AD
sependapat
hukum
Hakim
Tingkat
pertama
yang
berkesimpulan , bahwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan terdakwa bersalah
tersebut ;
NG
melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan Jaksa dalam surat dakwaanya
Menimbang, bahwa karena pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama telah tepat dan benar , maka diambil alih sebagai dasar pertimbangan Majelis Hakim
PE
tingkat banding dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding ; Menimbang bahwa Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama tersebut baik mengenai kualifikasi tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maupun tentang lamanya pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa,menurut Majelis Hakim tingkat banding
telah
mencerminkan rasa keadilan bagi masyarakat ; Menimbang, bahwa hukuman yang dijatuhkan kepada Terdakwa bukanlah bermaksud sebagai suatu pembalasan terhadap apa yang telah diperbuatnya, akan tetapi jauh lebih penting adalah sebagai Instropeksi bagi diri Terdakwa agar tidak berbuat tindak pidana lagi dan dapat memperbaiki diri di kemudian hari ;
Menimbang
bahwa
dengan
ME DA N
- 27 -
memperhatikan
pertimbangan-pertimbangan
sebagaimana telah disebutkan diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 827/Pid.Sus/2016/PN.Mdn tanggal 19 Juli 2016 ,harus dipertahankan dan dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena selama ini Terdakwa ditahan, maka selama menjalankan penahanan dikurangkan seluruhnya dengan pidana yang dijatuhkan ;
GI
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka Terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara dalam
ING
kedua tingkat peradilan ;
Mengingat Pasal 81 ayat (1) jo.Pasal 76 D Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum acara
NT
Pidana, serta ketentuan hukum lainnya yang bersangkutan dengan perkara ini ; MENGADILI -
Menerima Permintaan Banding dari
-
ILA
Hukum Terdakwa tersebut ; Menguatkan
Putusan
827/Pid.Sus/2016/PN.Mdn
Pengadilan
Negeri
Medan
Nomor
tanggal 19 Juli 2016 ,yang dimintakan banding
AD
tersebut; -
Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa , dikurangkan
NG
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; -
Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
-
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa didalam kedua tingkat Peradilan
PE
dan dalam tingkat banding sebesar Rp.2500.00.-(dua ribu lima ratus rupiah);
Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim banding pada hari
Kamis tanggal 15 September
2016
oleh
kami
tingkat SABAR
TARIGAN SIBERO,SH.MH. Hakim Tinggi Medan, selaku Hakim Ketua Majelis, ADI SUTRISNO, SH.MH dan DALIUN SAILAN, SH.MH
para Hakim Anggota yang
ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini berdasarkan Penetapan Nomor 437 /PID.SUS /2016/PT.MDN tanggal 29 AGUSTUS 2016, dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
Rabu tanggal 21
September 2016 oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota, serta dibantu oleh MANGARATUA SIMARMATA,SH, Panitera Pengganti
ME DA N
- 28 -
pada Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum maupun Terdakwa ; HAKIM ANGGOTA,
KETUA MAJELIS,
- TTD-
- TTD -
ADI SUTRISNO, SH.MH
SABAR TARIGAN SIBERO , SH.MH.
GI
- TTD DALIUN SAILAN SH.MH
ING
PANITERA PENGGANTI, - TTD -
PE
NG
AD
ILA
NT
MANGARATUA SIMARMATA,SH