ME DA N
PUTUSAN
Nomor : 197/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
Sona
GI
1. BUDIATER SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu Kecamatan Pangururan
Kabupaten
ING
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut PEMBANDING I semuIa TERGUGAT I; 2. KIRISMAN SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan
Kabupaten
NT
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut PEMBANDING II semuIa TERGUGAT II;
3. SAIHOT SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
ILA
Sona
Kecamatan
Pangururan
Kabupaten
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut
AD
Sebagai PEMBANDING III semuIa TERGUGAT III;
NG
4. AMAN SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut Sebagai PEMBANDING IV semuIa TERGUGAT VI;
PE
5. LASMAN SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut Sebagai PEMBANDING V semuIa TERGUGAT VII ;
6. BANTU SIMBOLON, Komplek SMA Negeri I Pangururan, Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan, Kabupaen Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING VI semuIa TERGUGAT VIII; 7. PARLINDUNGAN SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING
VII
semuIa
TERGUGAT IX ; Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 1
ME DA N
8. KARLES SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING VIII semuIa TERGUGAT X; 9. PARIS SIMBOLON, beralamat di Sona
Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Kecamatan Pangururan
Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai
GI
PEMBANDING IX semuIa TERGUGAT XI; 10. BERTUA SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu Kabupaten
ING
Sona Kecamatan Pangururan
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING X semuIa TERGUGAT XIII; 11. DELITUA SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
NT
Sona
Kecamatan Pangururan
Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING XI semuIa TERGUGAT XIV;
ILA
12. JABARANG SIMBOLON , jl. Raya Hadrianus Komplek SMA Negeri I Pangururan, Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan,
Kabupaten
Samosir
SUMUT.
AD
Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING XII
PE
NG
13. EDWIN SIMBOLON,
semuIa TERGUGAT XIX; beralamat JL. Inpres
Dr. Hadrianus Sinaga
Desa
Pangururan,
Pardomuan, Kabupaten
Pekan
Kecamatan
Samosir
SUMUT.
Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING XIII semuIa TERGUGAT XX ;
14. T. NIKSON SIMBOLON, beralamat di Pekan Inpres Kelurahan Pardomuan Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING XIV semuIa TERGUGAT XXI; LAWAN: MARTULEN SIMBOLON, beralamat di Jl .Karanganyer II No.40 RT.02 RW.11
Duri
Kecamatan Mandau,
Kelurahan Air Jamban, Kabupaten Bengkalis
Provinsi Riau. Selanjutnya disebut sebagai TERBANDING semuIa PENGGUGAT; Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 2
ME DA N
Dalam hal ini Penggugat diwakili oleh Kuasa Hukumnya Jamin Naibaho, SH Advokat dari Jamin Naibaho, SH & Rekan beralamat di Taman Kebalen Indah Blok K. 1 No. 17 Bekasi 17610 dan Jl. SM. Raja No.28 Pangururan Kabupaten
Samosir
Sumatera
Utara
Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Mei
GI
2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige tanggal 22 Juni 2015
ING
dibawah Register No. 115/SK/2015/PN.BLG; DAN:
1. TOGAP SIMBOLON, Beralamat di Kandang Kuda Kelurahan Pintu
NT
Sona
Kecamatan Pangururan
Kabupaten
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut sebagai
TURUT
TERBANDING
I
semuIa
ILA
TERGUGAT IV;
2. RIANTO SIMBOLON, Beralamat di Kandang Kuda Kelurahan Pintu
AD
Sona
Kecamatan Pangururan
Kabupaten
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut sebagai
TURUT
TERBANDING
II
semuIa
TERGUGAT V;
PE
NG
3. JAPAR SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu Sona
Kecamatan
Pangururan
Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING III semuIa TERGUGAT XII;
4. BERTO SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu Sona
Kecamatan Pangururan
Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING IV semuIa TERGUGAT XV; 5. JARLIMAN SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu Sona
Kecamatan
Pangururan
Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING V semuIa TERGUGAT XVI; Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 3
ME DA N
6. SINTO SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu Sona
Kecamatan
Pangururan
Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING VI semuIa TERGUGAT XVII; 7. GURNING
SIMBOLON,
Komplek SMA
Negeri I Pangururan ,
Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan , Samosir
GI
Kabupaten
SUMUT.
Selanjutnya
disebut sebagai TURUT TERBANDING VII
8. WULAN SIMBOLON,
ING
semuIa TERGUGAT XVIII; Beralamat di Komplek RS. Umum Hadrianus Sinaga, Kelurahan Pintu Sona, Kecamatan Kabupaten
Samosir
SUMUT.
Selanjutnya
disebut
sebagai
TURUT
NT
Pangururan
TERBANDING VIII semuIa TERGUGAT XXII;
9. BADAN
PERTANAHAN
NASIONAL
KABUPATEN
SAMOSIR
ILA
Jl.Parbaba Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten
Samosir.
Selanjutnya
disebut
sebagai TURUT TERBANDING IX semuIa
AD
TURUT TERGUGAT;
Pengadilan Tinggi tersebut ; Telah membaca :
NG
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 24 Mei 2016, Nomor: 197/PDT/2016/PT.MDN tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat Banding;
PE
2. Berkas perkara tanggal 22 Februari 2016 Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA: Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 22 Juni 2015, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige dibawah Register Nomor : 38/Pdt.G/2015/PN.Blg tertanggal 22 Juni 2015, telah mengajukan gugatan yang berbunyi sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah anak kandung dari Ferdinand Simbolon almarhum , anak dari A.R.Mangan alias O.R. Minoem , keturunan dari Panaham alias Panaham Bosi Simbolon Sirimbang , yang menjadi Tunggane Huta di Huta Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 4
ME DA N
Lumban Holang-holang (pertanian dan Jampalan) sekarang Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra utara , dengan luas +/_ 19.600 m2 ( sembilan belas ribu enam ratus meter ) dengan batas batas sebagai berikut :
sebelah Timur berbatasan dengan : Batu magulang ;
-
sebelah Selatan berbatasan dengan : Binanga Pandan;
-
sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba;
-
sebelah Utara berbatasan dengan : Binanga Pitut.
GI
-
2. Bahwa adapun tanah perkara adalah Huta Lumban Holang-holang Kelurahan
ING
Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir berupa hak milik adat yang telah dimiliki oleh keluarga Penggugat sebagai ahli waris turun temurun
secara
, dimana Pemerintah Belanda telah menerbitkan Surat
Penetapan atas Huta Holang-holang atas nama kakek Penggugat :
NT
Panahambosi Simbolon dan Op.Mangan Simbolon sebagai Tunggane Huta atas Huta Lumban Holang-holang; Kelurahan Pintusona Pangururan; 3. Bahwa hal tersebut diatas dikuatkan lagi oleh Civiel Vonnis Groote Rapat te
ILA
Loemban Sigadoea en Loemban Holang holang , No.3 /1930 ,Pangururan 21 Januari 1930 , yang menyatakan terang dengan Besluit Controleur van Stap ddo : 1 Juli 1908 No.799 atas nama Panaham Bosi yang menjabat pangkat Pintusona Pangururan
AD
Tunggane ni Huta di Lumban Holang-holang Kabupaten Samosir;
4. Bahwa sebaliknya Tergugat I sampai dengan Tergugat XXII ( selanjutnya
NG
disebut sebagai “ Para Tergugat “ ) selaku keturunan Op. Hapoltahan , tidak pernah tertulis namanya sebagai Tunggani Huta dalam
“ Boekoe
Bioes “ Pangururan Samosir di Huta Lumban Holang –holang Kelurahan
PE
Pintusona Kec. Pangururan Kab. Samosir, namun demikian Para Tergugat dari dulu selalu berusaha menghalangi dan mengganggu serta mengancam / mengintimidasi keluarga Penggugat , setiap keluarga Penggugat mengurus surat-surat
tanah sengketa maupun melakukan perbuatan hukum
atas
tanah perkara; 5. Bahwa Tindakan Para Tergugat
tersebut diatas sudah berulang kali
dilakukan oleh Para Tergugat baik secara lisan instansi terkait
maupun tertulis kepada
guna untuk menghalangi dan menggagalkan usaha
Penggugat untuk meningkatkan status hukum tanah sengketa, dimana Para Tergugat secara bersama-sama membuat sanggahan kepada Bupati Pemerintah Kabupaten Samosir pada tanggal 26 Juni 2006;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 5
ME DA N
6. Bahwa tidak cukup hanya sampai disitu, Para Tergugat juga mengajukan sanggahan kepada Turut Tergugat atas pengajuan sertifikat yang diajukan oleh Penggugat pada tanggal 2 desember 2014 tanpa dasar hak dan kepemilikan , perbuatan mana jelas merupakan perbuatan melawan hukum yang telah merugikan Penggugat sebagai ahliwaris dari Op.Panaham dan Op. Mangan sebagai pemilik tanah terperkara;
7. Bahwa sekitar Januari 1986 Penggugat telah melarang keluarga Para
GI
Tergugat mengusahai dan mengelola tanah perkara dan sekaligus melarang aktifitas apapun diatas tanah sengketa, dan sejak itu Para Tergugat dan
ING
keluarganya yang lain , tidak lagi mengusahai tanah sengketa hingga saat ini +/- 30 tahun, selanjutnya Penggugat juga pernah melarang Para Tergugat menyewakan
tanah
sengketa
kepada
pihak lain
tanpa
persetujuan
Penggugat, sehingga sewa menyewa itu batal dan penyewanya pindah ke
NT
tempat lain;
8. Bahwa demikian pula Turut Tergugat , tanpa alasan yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, menangguhkan penerbitan sertifikat
ILA
yang diajukan oleh Penggugat , hanya karena sanggahan Para Tergugat tanpa dasar dan bukti kepemilikan dari Para Tergugat , perbuatan mana juga merupakan perbuatan melawan hukum yang
telah merugikan hak-hak
AD
Penggugat, padahal Penggugat telah membayar kewajiban berupa biaya pengukuran dan biaya lainnya kepada Turut Tergugat ; 9. Bahwa tanah sengketa adalah tanah Hak milik Adat Penggugat / warisan
NG
Penggugat, oleh karenanya mohon kepada Pengadilan Negeri Balige / Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo , agar Para Tergugat atau siapa saja yang memperoleh hak dari padanya, untuk mengosongkan tanah
PE
sengketa dari segala beban yang membebaninya, dan barang barang siapa atau benda-benda milik siapapun yang berada diatas tanah sengketa, atas biaya Para Tergugat dan menyerahkannya kepada Penggugat dalam keadaan kosong dan penyerahan dan pengosongan mana apabila perlu dengan bantuan Kepolisian R . I. dan Alat Negara lain nya; 10. Bahwa oleh karena adanya kekhawatiran Penggugat atas tindakan Para Tergugat yang
anarkis dan arogan, dan mengalihkan tanah sengketa
kepada pihak lain, dan untuk menjamin gugatan Penggugat tidak sia-sia, maka sangat beralasan apabila Penggugat memohon kepada Pengadilan Negeri Balige / Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo meletakkan Sita Jaminan (conservatoir Beslaag) atas tanah perkara ;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 6
ME DA N
11. Bahwa untuk menjamin dilaksanakannya putusan ini oleh Para Tergugat, maka Penggugat memohon agar Para Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa (Dwangsoom) sebesar Rp.1.000.000,- perhari atas kelalaian Para Tergugat
melaksanakan isi putusan ini terhitung sejak putusan ini
dibacakan sampai dilaksanakan;
12. Bahwa tersitanya perhatian, pikiran,tenaga waktu Penggugat atas timbulnya perkara ini, maka sangat wajar dan beralasan apabila Penggugat menuntut
dengan
uang,
GI
kerugian moril akibat perbuatan Para Tergugat yang tidak dapat dinilai namun apabila dinilai dengan uang ,
tidak kurang dari
ING
Rp.10.000.000.000,- (sepuluh miliyar rupiah)
13. Meletakkan sita jaminan (conservatoir Beslaag) atas tanah sengketa /hak milik adat Penggugat yang terletak di Jl.Raya Pintusona Kelurahan Pintusona Kecamatam Pangururan kabupaten samosir SUMUT; dengan luas
NT
+/_ 19.600 ( sembilan belas ribu enamratus meter ) dengan batas batas sebagai berikut :
sebelah Timur berbatasan dengan : Batu magulang ;
-
sebelah Selatan berbatasan dengan : Binanga Pandan;
-
sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba;
-
sebelah Utara berbatasan dengan : Binanga Pitut.
ILA
-
AD
Memerintahkan sekaligus melarang Para Tergugat melakukan aktifitas apapun diatas tanah sengketa sebelum adanya putusan yang telah
NG
berkekuatan tetap (inkracht van gewisde); Dalam Pokok Perkara; 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan sah dan berharga Sita jaminan (conservatoir Beslaag) atas
PE
tanah sengketa /hak milik adat Penggugat yang terletak di Jl.Raya Pintusona Kelurahan Pintusona Kecamatam Pangururan kabupaten samosir SUMUT; dengan luas +/_ 19..600 (sembilam belas ribu enam ratus meter persegi) dengan batas batas sebagai berikut :
sebelah Timur berbatasan dengan : Batu magulang ; sebelah Selatan berbatasan dengan : Binanga Pandan; sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba; sebelah Utara berbatasan dengan : Binanga Pitut. 3. Menyatakan Penggugat adalah keturunan Panahambosi Simbolon dan Tunggani Huta atas Huta Lumban Holang-holang Pintu sona Pangururan samosir; 4. Menyatakan Penggugat pemilik sah atas tanah perkara; Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 7
ME DA N
5. Menyatakan para Tergugat tidak punya hak atas tanah perkara; 6. Menyatakan tindakan Para Tergugat atas tanah perkara perbuatan melawan hukum ;
merupakan
7. Menghukum dan memerintahkan Para Tergugat atau siapa saja yang memperoleh hak dari padanya atas tanah hak milik adat /warisan Penggugat, membongkar bangunannya untuk bebas diusahai dan dikuasai oleh Penggugat;
dari A.R..Mangan simbolon
GI
8. Menyatakan Penggugat adalah ahliwaris dari Ferdinand simbolon cucu alias O.R. Minoem Simbolon ,cicit dari
ING
Panaham simbolon alias Panahambosi;
9. Menyatakan Para Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum; 10. Menyatakan Turut Tergugat tunduk pada putusan ini; 11. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa Rp.1.000,000,-
NT
setiap hari atas kelalaian Para Tergugat melaksanakan isi putusan aquo; 12. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu ( uitvoorbaar bij vooraad );
ILA
13. Menghukum Para Tergugat membayar biaya perkara . Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain , mohon putusan yang
AD
seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa didepan persidangan Penggugat telah mengajukan perubahan gugatan yaitu sebagai berikut:
NG
Perubahan Gugatan:
1. Tentang Tergugat I sampai dengan Tergugat XXII, (halaman 1 dan halaman 2) apabila ada yang meninggal dunia, mohon ditambahkan : atau
PE
ahliwarisnya.;
2. Dasar Gugatan poin 1 (halaman 3) baris 2 Tertulis : A.R. Mangan Alias O.R Minoem,--Seharusnya : A.R. Mangan alias O.R. Minmoem dihapus/ dicoret. 3. Batas sebelah Timur berbatasan dengan : Tertulis : Batu Magulang. Seharusnya : batas sebelah Timur berbatasan dengan Huta Sigadua/ sawah; Batas sebelah Selatan: Tertulis : Binanga Pandan; Seharusnya : Jalan setapak menuju Huta Holang2;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 8
ME DA N
4. Poin 1 akhir disambung : Bahwa tanah perkara merupakan pecahan atau sebagian dari tanah hak milik adat dengan ukuran Lebar 202 m2 x panjang 2,2 Km dipotong jalan dari Utara ke Selatan melalui tanah milik keluarga Penggugat selebar 5 meter x panjang 202 meter sehingga tanah tersebut menjadi 2 bagian yang merupakan satu kesatuan tanpa ganti rugi oleh Pemerintah Belanda tempo doeloe, dengan batas-batas: : Batu Marguling;
Sebelah Selatan : Binanga Pandan; : Danau;
Sebelah Utara
: Binanga Pitut;
ING
Sebelah Barat
GI
Sebelah Timur
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Kuasa Hukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat
NT
VIII, Tergugat IX, Tergugat X, Tergugat XI, Tergugat XIII, Tergugat XIV, Tergugat XIX, Tergugat XX dan Tergugat XXI telah mengajukan jawaban tertulis yang isinya sebagai berikut:
ILA
DALAM EKSEPSI
1. Identitas Para Pihak tidak Lengkap Bahwa dalam gugatan Perkara a quo, Penggugat tidak menyebutkan
AD
identitas pihak-pihak Tergugat dengan jelas cermat: a. Aman Simbolon (tergugat VI) Penggugat tidak menyebutkan alamat Tergugat VI berbeda dengan sebenarnnya.
Tergugat
VI
beralamat
di
Sinaga
Uruk
NG
yang
Pandiangan, kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, tidak seperti alamat yang disebutkan oleh Penggugat;
PE
b. Lasman Simbolon (Tergugat VII) Bahwa Tergugat VII beralamat di Pintu Sona, Kel/ Desa Pintu Sona, Kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir bukan seperti yang disebutkan oleh Penggugat;
c. Parlindungan Simbolon (Tergugat IX) Bahwa Tergugat IX saat ini beralamat di Komplek SMA Negeri 1, Kel/ Desa Pintu Sona, kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, tidak seperti alamat yang disebutkan oleh Penggugat dalam gugatannya; d. Karles Simbolon (Tergugat X) Bahwa Tergugat X saat ini beralamat di Pintu Sona, Kel/ Desa Pintu Sona, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, bukan seperti alamat yang disebut Penggugat; e. Paris Simbolon (Tergugat XI) Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 9
ME DA N
Bahwa identitas Tergugat XI yang sebenarnya adalah Maringan Simbolon, yang beralamat di Pintu Sona Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, bukan seperti identitas yang disebutkan oleh penggugat; f. Bertua Simbolon (Tergugat XIII)
Bahwa Identitas Tergugat XIII yang sebenarnya adalah Sofian Bertua Simbolon bukan nama seperti yang disebutkan oleh Penggugat;
GI
g. T. Nikson Simbolon (tergugat XXI)
Bahwa nama tergugat XXI yang sebenarnya adalah Tamba Simbolon
ING
bukan nama seperti yang disebutkan Penggugat dalam gugatan; Bahwa oleh karena identitas tergugat tidak secara jelas dan lengkap disebutkan oleh Penggugat, maka hal tersebut bertentangan dengan syarat formal dari sebuah gugatan sebagaimana diatur dalam Hukum Acara Perdata yaitu
NT
menyangkut identitas para pihak harus disebutkan secara lengkap. Bahwa dengan tidak lengkapnya identitas Tergugat yang disebutkan oleh Penggugat, maka sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim Yang Mulia
ILA
untuk menolak gugatan penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima gugatan Penggugat;
2. Gugatan Penggugat kurang pihak/Orang yang ditarik sebagai pihak
AD
tidak lengkap (Plurium Litis Consortium). Bahwa di dalam tanah yang menjadi obyek sengketa yang dimaksud oleh Penggugat, sebagian dikuasai oleh keturunan Op. Lompong Simbolon dan di
NG
dalam tanah tersebut ada kuburan (Tambak) dan tanah pertanian dari Keluarga Op. Lompong Simbolon. Tanah tersebut merupakan hasil pemberian dari Op. Hapoltahan Simbolon kepada keturunan Op. Lompong. Akan tetapi, Penggugat
PE
tidak menarik Op. Lompong sebagai pihak dalam perkara a quo. Dengan demikian, dengan tidak ditariknya keturunan Op. Lompong sebagai Pihak dalam perkara a quo menyebabkan gugatan Penggugat menjadi kurang pihak; Oleh karena gugatan penggugat kurang pihak, maka sangat berdasar dan beralasan hukum jika gugatan Penggugat di tolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; 3. PERUBAHAN GUGATAN PENGGUGAT SUDAH MENYANGKUT POKOK/ MATERI PERKARA Bahwa Penggugat mengajukan perubahan gugatan pada Bulan Juli 2015 telah menyangkut pokok perkara. Bahwa menurut Pasal 127 Rv, batasan yang dapat dilakukan penggugat mengubah atau mengurangi gugatan atau tuntutan,tidak boleh mengubah atau menambah pokok gugatan. Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 10
ME DA N
Bahwa penggugat dalam perbaikan gugatannya tentang point 1 halaman 3 telah mengubah batas-batas tanah yang menjadi objek sengketa dalam perkara aquo, hal ini dilarang oleh hukum dimana gugatan penggugat menimbulkan akibat terjadinya perubahan materi pokok perkara.
“Penegasan ini, terdapat dalam Putusan MA No. 547/K/SIP/1973 tanggal 17 Desember 1975 yang menyatakan : Perubahan gugatan mengenai materi pokok perkara adalah perubahan
GI
tentang pokok gugatan, oleh karena itu harus ditolak;” “Selain itu, Putusan MA tanggal 03-12-1974 No. 1043 K/ Sip/
ING
1971 menyatakan mengizinkan perubahan atau tambahan dari gugat, asal hal ini tidak mengakibatkan perubahan dari Posita dan tergugat tidak dirugikan dalam haknya untuk membela diri;”
NT
Oleh karena perubahan gugatan penggugat telah menyangkut pokok / materi perkara yang sangat merugikan Para Tergugat dan hal ini bertentangan dengan undang-undang maka sangat beralasan hukum jika
ILA
majelis hakim yang mulia menolak atau setidak tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; 4. GUGATAN PENGGUGAT SALAH OBJEK (ERROR IN OBJECTO)
AD
Bahwa dalam gugatannya Penggugat menyatakan batas sebelah Timur berbatasan dengan Huta Sigadua/Sawah dan sebelah selatan Jalan setapak menuju Holang-Holang dan menurut penggugat tanah perkara merupakan
NG
pecahan atau sebagian tanah hak milik adat dengan ukuran lebar 202 M2 X panjang 2 KM dipotong jalan dari Utara ke Selatan melalui tanah milik keluarga Penggugat selebar 5 M x 202 M sehingga tanah tersebut menjadi dua bagian
PE
yang merupakan satu kesatuan tanpa ganti rugi oleh pemerintah Belanda tempoedoeloe, dengan batas-batas; - Sebelah Timur Batu Magulang; - Sebelah selatan Binanga Pandan; - Sebelah Barat Danau; - Dan Sebelah Utara Binanga Pitut; Sedangkan tanah yang dimiliki dan dikuasai oleh Para Tergugat adalah: - Sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba; - Sebelah Timur berbatasan dengan Parik Huta Sigadua dan Perladangan; - Sebelah Utara berbatasan dengan Binanga Pitut; - Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Setapak
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 11
ME DA N
Bahwa dengan demikian, batas-batas yang di dalilkan oleh Penggugat berbeda dengan batas-batas tanah yang saat ini dikuasai oleh Para Tergugat. Bahwa oleh karena objek yang di maksudkan Penggugat sangat berbeda dengan tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat, maka sangat beralasan dan berdasar hukum jika Majelis hakim Yang Mulia menolak atau setidak tidaknya gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
Hal ini senada dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 9-07-
GI
1973 No.81/ K/ Sip/ 1971;
5. GUGATAN PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL)
ING
BahwagugatanPenggugatcacatformildikarenakantidakmemenuhisyaratformildala msuatugugatan dimana gugatan Penggugat tidak terang isinya atau disebut juga formulasi gugatan tidak jelas.Agar gugatan dianggap memenuhi syarat formil maka dalil gugatan harus terang dan jelas atau tegas dan apabila tidak
NT
terang akan mengakibatkan gugatan Penggugat menjadi kabur. Dalam gugatan a quo, antara Posita dengan Petitum di dalam gugatan Penggugat tidak saling mendukung.
ILA
Bahwa sesuai dengan ketentuan hukum Acara Perdata yang berlaku pada peradilan yang diakui, suatu gugatan haruslah memuat dalil-dalil “Posita yang lengkap dan jelas”, baik dalil-dalil berupa “feitelijkegronden” yang memuat
AD
kejadian-kejadian nyata yang timbul dalam perkara yang bersangkutan maupun dalil-dalil yang berupa “rechtgronden” yang memuat dasar hokum atas hak dari Penggugat untuk mengajukan gugatan yang bersangkutan.
NG
Bahwa gugatan Penggugat kabur diakibatkan tidak jelasnya hal yang mendasari sebuah dalil dalam gugatanya, hal ini terlihat dari posita (Fundamentum Petendi) gugatan Penggugat yang tidak menerangkan secara rinci dan jelas
PE
atas kepemilikan tanah yang terletak di Huta Lumban Holang-holang, Penggugat dalam mengajukan gugatan terhadap objek perkara hanya didasari atas Surat Penetapan, Civil Vonnis Groote No. 3/1930 dan Besluit Controleur Van Stap ddo No. 779 tertanggal 1 Juli 1908 yang tidak ada kaitannya dengan tanah yang menjadi objek sengketa; Bahwa selain itu dalam dalil Penggugat poin 2 halaman 3 menyebutkan bahwa tanah terperkara adalah Huta Lumban Holang-Holang, sedangkan dalam Petitum Penggugat, berdasarkan batas-batas yang disebutkan Penggugat dalam Petitumnya mempersoalkan tanah yang ada diluar Huta Holang-Holang. Dengan demikian, antara posita dan petitum penggugat tidak sejalan sehingga mengakibatkan gugatan Penggugat kabur;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 12
ME DA N
Bahwa dengan demikian, antara Posita dengan petitum Penggugat tidak singkron yang menyebabkan gugatan Penggugat menjadi kabur.
Oleh karena gugatan penggugat kabur, maka sangat beralasan hukum jika Majelis Hakim Yang Muliamenolak atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat menerima gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
6. PIHAK YANG DITARIK SEBAGAI TERGUGAT SALAH PIHAK (ERROR IN PERSONA)
GI
Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat salah pihak dengan alasan: a. Bahwa Penggugat menarik Tergugat I sebagai pihak dalam Perkara a
ING
quo, Padahal Tergugat I telah meninggal jauh lebih dahulu di bandingkan tanggal gugatan pengajuan gugatan a quoyaitu pada tanggal 31 -032013. Penggugat dengan gegabah dan tidak cermat dalam menarik Penggugat I sebagai pihak tanpa mengklarifikasi keberadaan dari
NT
Tergugat I;
b. Bahwa Tergugat III merupakan anak kandung dari Tergugat II, namun Penggugat menarik Tergugat III sebagai pihak dalam perkara a quo.
ILA
Posisi Tergugat III sebagai ahli waris masih terdingding karena Tergugat II masih hidup. Selain itu, bahwa Tergugat III sampai saat ini tidak ada menduduki atau menguasai tanah yang menjadi obyek sengketa,
AD
sehingga tidak beralasan hukum untuk dijadikan sebagai pihak dalam Perkara a quo;
c. Bahwa Tergugat IX merupakan anak kandung dari Tergugat VI, sehingga
NG
Tergugat IX belum mewaris karena masih Terdingding oleh Tergugat IX. Dengan demikian sangat tidak berdasar dan tidak beralasan hukum jika Tergugat IX dijadikan pihak dalam perkara a quo;
PE
d. Bahwa Tergugat XXII tidak mempunyai hak atas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat dalam perkara a quo. Sehingga tidak beralasan hukum jika Tergugat XXII dijadikan pihak dalam perkara a quo. Dengan demikian Penggugat telah salah menarik pihak dalam perkara a quo.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, oleh karena pihak yang ditarik sebagai Tergugat salah pihak, maka sangat berasalan dan berdasar hukum jika Majelis Hakim Yang Mulia menyatakan gugatan penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; DALAM POKOK PERKARA 1.
Bahwa Para Tergugat menolak dengan tegassemua dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya, kecuali apa yang diakui oleh Para Tergugat secara tegas;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 13
ME DA N
2.
Bahwa apa yang menjadi bantahan dalam eksepi dan tanggapantanggapan hukumnya menjadi satu kesatuan dengan jawaban dalam pokok perkara ini;
3.
Bahwa Penggugat mendalilkan gugatannya dalam poin 1 halaman 3 sebagai Pemilik tanah Kurang lebih 19.600 m2 di huta holang-holang; Bahwa dalil tersebut merupakan dalil yang keliru dan tidak berdasar hukum dengan alasan:
GI
a. Bahwa Penggugat mendalilkan bahwa keturunan Op. Panaham Bosi Simbolon Sirimbang pemilik tanah karena nenek moyang penggugat
ING
sebagai tunggane huta;
Bahwa berdasarkan dalil tersebut semakin mempertegas bahwa Penggugat tidak memahami dan tidak mengerti arti Tunggane Huta. Bahwa jabatan Tunggane Huta hanya merupakan jabatan dalam satu
persawahan;
NT
“huta” (Permukiman) dan tidak ada kaitannya dengan ladang dan
Bahwa kedudukan sebagai Tunggane Huta tidak menjadi otomatis pemilik
tanah
atas
tanah
yang
mengelilingi
huta
ILA
sebagai
(permukiman);
b. Bahwa Penggugat terlalu ambisius untuk menguasai tanah terperkara
AD
dengan tanpa alas hak dan dasar pemilikan yang sah. Dimana Penggugat menyatakan pemilik atas tanah yang bersengketa, akan tetapi
tidak
mengetahui
pasti
batas-batas
tanah
yang
NG
disengketakannya. Adapun tanah yang dikuasai Para Tergugat berbeda dengan batas-batas yang digugat oleh Penggugat yaitu: - Sebelah Timur berbatasan dengan Parik Huta Sigadua dan
PE
Perladangan;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Setapak - Sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba; - Sebelah Utara berbatasan dengan Binanga Pitut;
4.
Bahwa adapun tanah batas sebelah Timur yang desebutkan Para Tergugat (Perladangan) adalah tanah milik keturunan Tn Hapoltahan Simbolon (Padjongga Simbolon alias Raja Pandoe) dan Keturunan Pamondang Simbolon yang belum di bagi. Akan tetapi dalam Perkara a quo keturunan Pamondang Simbolon tidak ditarik sebagai Pihak. Sehingga Para Tergugat tidak mengaku sendiri sebagai pemilik tanah perladangan hingga batas Batu Magulang tanpa kehadiran Keturunan Pamondang sebagai pihak dalam Perkara a quo;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 14
ME DA N
5.
Bahwa perlu Para Tergugat tegaskan bahwa perladangan yang dimaksud Para Tergugat hingga batas Batu Magulang merupakan tanah warisan yang belum terbagi Antara Keturunan Tn. Hapoltahan (Padjongga Simbolon alias Raja Pandoe) dengan keturunan Pamondang Simbolon). Dan selama ini keturunan Padjongga Simbolon alias Raja Pandoe dan keturunan Pamondang Simbolon bebas menguasai tanah tersebut untuk dihasili tanpa ada pihak yang merasa keberatan atau dirugikan; Dengan
GI
demikian, sangat tidak bedasar dan tidak berasalan jika Penggugat menyatakan tanah tersebut sebagai milik Penggugat; Bahwa dalil Penggugat pada poin 2 mendalilkan”adapun tanah terperkara adalah
Huta
Lumban
ING
6.
Holang-Holang
Kelurahan
Pintu
Sona
Kecamatan Pangururuan Kabupaten Samosir berupa hak milik adat yang telah dimiliki oleh keluarga penggugat sebagai ahli waris secara turun
NT
temurun, dimana Pemerintah Belanda telah menerbitkan Surat Penetapan atas Huta Holang-Holang atas nama kakek Penggugat : Panahambosi Simbolom dan OP. Mangan Simbolon sebagai Tunggane Huta atas Huta
ILA
Lumban Holang-Holang Kelurahan Pintusona Pangururan merupakan dalil yang mengada-ada dan tidak berdasar hukum dengan alasan sebagai berikut:
Bahwa surat penetapan yang diterbitkan oleh pemerintah Belanda
AD
a.
tidak disebutkan Penggugat secara rinci apa yang menjadi isi dari surat penetapan dimaksud dan masih diragukan kebenarannya; Bahwa obyek sengketa dalam perkara a quo bukanlah huta Holang-
NG
b.
Holang, akan tetapi berupa bidang tanah yang disebut tanah HolangHolang. Jika diperhatikan secara cermat dan teliti bahwa telah tampak
PE
secara terang benderang itikad buruk dari Penggugat yang ingin menyatukan antara pengertian Huta dengan Perladangan. Para Tergugat menguasai Tanah pertanian/ perladangan bukan “Huta (pemukiman)”. Dan hal ini juga menjadi dasar menyatakan bahwa gugatan Penggugat adalah kabur karena tidak jelas tanah mana sebenarnya yang dipersoalkan oleh Penggugat; c.
Bahwa Penggugat tidak mampu membedakan antara “Huta” dan tanah pertanian”. Bahwa Penggugat mendalilkan kepemilikan atas tanah pertanian berdasarkan tunggane huta, hal ini tentu sebuah kekeliruan yang seharusnya dipelajari Penggugat terlebih dahulu sebelum mengajukan gugatan;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 15
ME DA N
Huta merupakan daerah pemukiman warga suku batak toba, sehingga sangat tidak masuk akal jika di dalam huta ada perladangan dan persawahan; d.
Bahwa tidak benar jika Penggugat mendapatkan tanah yang menjadi objek sengketa berdasarkan warisan turun temurun, hal ini terbukti sejak sebelum tahun 1930 hingga saat ini Penggugat tidak pernah menguasai tanah yang menjadi objek sengketa.
GI
Akan tetapi, tanah sengketa dikuasai oleh keturunan Op, Hapoltahan Simbolon secara turun temurun; Bahwa dalil penggugat dalam poin 3 yang menyebutkan “ hal tersebut di
ING
7.
atas dikuatkan lagi oleh Civiel Vonnis Groote Rapat te Loemban Sigadoe Holang–Holang, No. 3/ 1930, Pangururan 21 Januari 1930, yang menyatakan terang dengan Besluit Controuler van stap ddo: 1 Juli 1908
NT
No. 799 atas Nama Panaham Bosi Simbolon dan Op. Mangan Simbolon sebagai Tunggane huta dst...;
Bahwa menurut hukum, besluit yang disebutkan oleh Penggugat
ILA
bukanlah bukti atau sebagai alas hak atas kepemilikan atas tanah. Sehingga tidak berdasar bagi Penggugat jika besluit tersebut dijadikan dasar kepemilikan atas tanah; Bahwa dalil Penggugat poin 4 merupakan dalil yang keliru dan tidak
AD
8.
berdasar. Bahwa sangat wajar jika dalam besluit itu tidak ada disebut nama Para Tergugat, karena pada saat itu Para Tergugat belum lahir;
NG
Bahwa perlu Penggugat pahami bahwa Para Tergugat tidak pernah berusaha untuk mengancam, mengganggu keluarga Penggugat. Akan tetapi, Penggugatlah yang selalu berupaya ingin menguasai tanah milik
PE
Para Tergugat dengan cara mengurus surat tanah dengan menghalalkan segala cara, termasuk: a. Bahwa Penggugat ingin menyerahkan tanah milik Para Tergugat ke Polres Samosir tanpa seizin para Tergugat selaku pemilik tanah;
b. Bahwa Penggugat menyuruh lurah Pintu Sona menandatangani blanko kosong surat pernyataan penguasaan fisik sebidang tanah yang belum lengkap dengan batas-batas tanah. Dan setelah dipermasalahkan oleh Para Tergugat, Penggugat mengurungkan niatnya dan berjanji akan mengumpulkan seluruh keturunan Tuan Hapoltahan Simbolon paling lambat Januari 2015. Akan tetapi, dengan itikad buruk, Penggugat langsung mengajukan gugatan terhadap tanah terperkara ke Pengadilan Negeri Balige; Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 16
ME DA N
9.
Bahwa dalil Penggugat pada poin 5 dan poin 6 yang pada intinya menekankan bahwa tindakan para Tergugat untuk menghalang-halangi dan menggagalkan usaha Penggugat untuk meningkatkan status tanah sengketa dan menyatakan perbuatan Para Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum adalah tidak berdasar hukum karena Perlu ditegaskan bahwa Para Tergugat merupakan pemilik sah atas tanah yang dikuasai
GI
oleh Para Tergugat;
10. Bahwa dalil Penggugat poin 7 yang menyatakan keberatan adalah tidak
ING
berdasar dan mengada-ada, karena sampai tahun 1986 Pihak Penggugat tidak pernah mengajukan keberatan atas tanah yang dikelola oleh Para Tergugat. Dalil penggugat ini semakin mempertegas dan mengakui bahwa tanah yang terperkara adalah milik keturunan Tn. Op.
NT
Hapoltahan dan sudah menguasai tanah terperkara sejak lama. Dan keluarga Penggugat sejak tahun 1930 tidak pernah penguasai tanah terperkara;
ILA
11. Bahwa dalil Penggugat poin ke 8 yang mempermasalahkan tindakan Turut Tergugat karena tidak menerbitkan sertifikat merupakan dalil yang mengada-ada dan sangat tidak berdasar. Karena tindakan Turut Tergugat
ketentuan
AD
sudah sesuai dengan sistem pendaftaran tanah dan sesuai dengan perundang-undangan
yang
berlaku.
Adalah
Perbuatan
melanggar hukum jika permohonan penerbitan sertikat dikabulkan oleh
NG
Turut Tergugat tanpa didukung dengan alas hak dari pihak yang mengajukan. Tindakan Turut Tergugat yang tidak menerbitkan sertifikat atas nama Penggugat sudah sangat tepat dan berdasar hukum;
PE
12. Bahwa dalil Penggugat poin 9 merupakan dalil yang sangat keliru. Dimana Penggugat mendalilkan bahwa tanah tersebut merupakan tanah hak milik adat Penggugat. Penggugat mendalilkan tanah terperkara sebagai tanah adat, akan tetapi yang keberatan atas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat hanya Penggugat sendiri.Sedangkan tanah adat merupakan tanah yang
dimiliki
masyarakat
adat, bukan
manusia
sebagai
pribadi.Semakin mempertegas bahwa Penggugat bukanlah pemilik atas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat; Bahwa permintaan Penggugat untuk pengosongan tanah terperkara merupakan permintaan yang sangat tidak masuk akal dan ilusionir. Bagaimana mungkin seorang Penggugat yang tidak memiliki alas hak atas tanah, bahkan tidak pernah menguasai atau mengusahai objek sengketa Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 17
ME DA N
meminta Para Tergugat dan pihak lain untuk meninggalkan tanah yang merupakan milik Para Tergugat sendiri. Disisi lain, Penggugat tidak mampu membuktikan bahwa tanah tersebut milik dari Penggugat; Bahwa oleh karena dalil Penggugat ini sangat tidak beralasan, maka sangat berdasar dan beralasan hukum jika Majelis hakim Yang Mulia menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
GI
13. Bahwa dalil Penggugat dalam Poin 10 yang meminta di letakkan sita jaminan adalah tidak berdasar dan tidak beralasan hukum. Sebab,
ING
tanah terperkara merupakan tanah milik Para Tergugat yang diperoleh secara turun-temurun dan telah menguasai dan mengolah tanah yang menjadi obyek sengketa sejak sebelum tahun 1930. Sehingga, dalil Penggugat ini haruslah ditolak karena tidak didasari dengan alasan-alasan
NT
yang dapat diterima oleh hukum;
14. Bahwa dalam dalil Penggugat poin 13 dimana Penggugat meminta agar tehadap tanah terperkara diletakkan sita jaminan Conservatoir beslaag
ILA
atas tanah terperkara;
“Menurut Djamanat Samosir, Sita Conservatoir adalah sita terhadap barang-barang milik tergugat yang
AD
disengketakan status kepemilikannya atau sengketa utang piutang atau ganti rugi(Djamanat Samosir; Hukum Acara Perdata; 2011; halaman 136”
NG
M. Yahya Harahap menyatakan “dengan diletakkannya sita pada barang milik tergugat, barang itu tidak dapat dialihkan oleh Tergugat kepada pihak ketiga, sehingga
PE
tetap utuh sampai putusan mempunyai kekuatan hukum tetap” (M. Yahya Harahap: Hukum Acara Perdata, 2010: halaman 339);
Berdasarkan dua pendapat di atas bahwa sita conservatoir merupakan sita yang dilakukan terhadap barang milik Tergugat. Dengan demikian semakin tegas bahwa Penggugat mengakui bahwa tanah tersebut merupakan tanah milik Tergugat; Bahwa oleh karena alasan sita jaminan atas tanah milik para tergugat tidak berasalan, maka patut dan berdasar jika permintaan sita jaminan dari Penggugat tersebut dinyatakan ditolak atau dikesampingkan;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 18
ME DA N
15. Bahwa permintaan Penggugat atas adanya uang Paksa
sebesar Rp.
1.000.000,-(satu juta rupiah) merupakan permintaan yang sangat ilusionir. Bahwa Para Tergugat tidak pernah merugikan pihak Penggugat. Akan tetapi sebaliknya, Penggugatlah yang sangat bernafsu dan berambisi untuk meguasai tanah milik Para Tergugat. Dengan demikian dalil Penggugat tersebut sangat tidak berdasar hukum dan haruslah di kesampingkan;
GI
16. Bahwa berdasarkan bantahan-bantahan dan uraian-uraian di atas telah membuktikan bahwa Penggugat tidak mampu membuktikan
ING
tuntutannya, maka sangat beralasan bagi Majelis Hakim Yang Mulia untuk menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidanya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; DALAM REKONVENSI
Bahwa dalam gugatan rekonpensi a quo, Penggugat semula selanjutnya
NT
1.
akan disebut sebagai Tergugat Rekonpensi dan Para Tergugat semula selanjutnya akan disebut sebagai Para Penggugat Rekonpensi; Bahwa apa yang telah didalilkan oleh Penggugat Rekonpensi dalam
ILA
2.
jawaban konvensi, menjadi satu-kesatuan dengan gugatan rekonpensi ini; 3.
Bahwa Para Penggugat Rekonvensi merupakan keturunan dari Tn.
4.
AD
Hapoltahan Simbolon;
Bahwa ± Tahun 1930 nenek moyang Para Penggugat Rekonpensi (Tn. Hapoltahan Simbolon) telah memiliki, menguasai dan mengusahai tanah
5.
NG
yang menjadi objek sengketa; Bahwa Para Penggugat Rekonpensi merupakan pemilik sah atas tanah terperkara dengan Luas ± 26. 714 M2,adapun batas-batas tanah yang
PE
dimiliki oleh Para Penggugat Rekonpensi dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Parik Huta Sigadua dan Perladangan dengan ukuran ± 93 M
- Sebelah Selatan: Jalan Setapak dengan ukuran ± 278,3 M - Sebelah Barat : Danau Toba dengan ukuran ± 139, 20 M) - Sebelah Utara: Binanga Pitut dengan ukuran ± 264,5 M Tanah tersebut dipisahkan oleh Jalan Rianiate dengan lebar Kurang Lebih 5 M dan ukuran ± 139, 20 M, akan tetapi tanah tersebut masih dalam satu kesatuan;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 19
ME DA N
6.
Bahwa adapun riwayat penguasaan tanah terperkara oleh keturunan Tn. Hapoltahan Simbolon (nenek Moyang Para Penggugat Rekonpensi) adalah sebagai berikut:
a. Bahwa pada sekitar Tahun 1966 s/d Sekitar tahun 1971 tanah terperkara diusahai oleh keluarga Tergugat Konpensi XIX, XX, XXI atas nama Nai Binsar br. Simbolon (namboru Tergugat Konpensi XIX, XX, XII);
GI
b. Bahwa pada tahun 1980 tanah terperkara diusahai oleh A. Jawantir Sinurat atas izin dari dari A. Jabarang Simbolon (orang tua Penggugat
ING
Rekonpensi XIX/ Tergugat Konpensi XIX);
c. Bahwa pada tahun ± 1980-an orang tua Penggugat Rekonpensi XIX/ Tergugat Konpensi XIX, juga membangun tempat pangaletekan bayon (pembuatan tikar) di tanah terperkara (dekat danau) dan tidak
NT
pernah ada pihak yang keberatan;
d. Bahwa sekitar Tahun 1992 Penggugat Rekonpensi XX/ Tergugat XX dalam Konpensi melakukan pemagaran yang mengelilingi tanah
ILA
terperkara dan di tanah terperkara di tanam i jagung dan tidak ada satupun pihak yang keberatan atas tindakan Penggugat Rekonpensi XX;
AD
e. Bahwa pada tanggal 04 Desember 2014 Tergugat Rekonpensi pernah menyatakan bahwa orang tua Penggugat Rekonpensi VI (A. Banjar) / Tergugat VI dalam Konpensi pernah menguasai dan mengusahai
NG
lahan yang menjadi objek sengketa. Hal tersebut disampaikan Tergugat Rekonpensi di kantor Pertanahan Kabupaten Samosir; 7.
Bahwa, sejak tahun 1930-an Tergugat Rekonpensi tidak pernah
PE
menguasai dan mengusahai tanah terperkara yang semakin menguatkan bahwa Para Penggugat Rekonpensi merupakan pemilik sah dari tanah terperkara yang dieroleh secara turun temurun;
8.
Bahwa Pada Tahun 1994 Tergugat Rekonpensi berusaha menyodorkan sejumlah uang dengan total Rp. 120.000.000,- seratus dua puluh juta rupiah) atau dengan sebuah mobil dengan nilai kurang lebih Rp. 120. 000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) melalui mantan camat Pangururan (Albert Sidabutar) yang akan diserahkan kepada keturunan Op. Tuan Hapoltahan (kepada Op. Ruhut) jika menyerahkan tanah terperkara kepada Tergugat rekonpensi dan hal ini diungkapkan dihadapan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir (buktinya dalam
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 20
ME DA N
bentuk rekaman yang ada pada para Penggugat Rekonvensi dan akan dijadikan bukti dalam perkara a quo); 9.
Bahwa pada tahun 2010 Tergugat Rekonpensi pernah membujuk kepala lurah Pintu Sona atas nama BajokaSimbolon (abang kandung dari Tergugat X dalam Konpensi/ Penggugat X dalam Rekonpensi agar memberikan tanah tersebut kepada Tergugat Rekonpensi dengan ganti kerugian berupa sebuah mobil dan sejumlah uang di hadapan kepala
GI
Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir;
10. Bahwa upaya yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi yang berupaya
ING
melakukan pembayaran sejumlah uang atas tanah terperkara semakin menegaskan bahwa tanah yang menjadi objek sengketa bukan milik dari Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi. Adalah sesuatu yang tidak masuk akal jika orang melakukan pembayaran atas tanahnya sendiri. Dan
NT
hal ini semakin mempertegas bahwa tanah terpekara bukanlah milik dari Penggugat Konpensi/ Tergugat Rekonpensi; 11. Bahwa berdasarkan dalil-dalil di atas yang juga berdasarkan bukti
ILA
yang kuat sudah terbukti dan tidak terbantahkan lagi bahwa tanah terperkara merupakan milik dari keturunan Tn Hapoltahan Simbolon yaitu milik Para Penggugat Rekonpensi;
AD
12. Bahwa pada tanggal 02 Desember 2014 tanpa alas hak dan tanpa dasar kepemilikan Tergugat Rekonpensi berupaya mendaftarkan sertifikat atas tanah terperkara (tanah milik para Penggugat Rekonpensi) ke kantor
NG
Pertanahan Kabupaten Samosir); 13. Bahwa tindakan Tergugat Rekonpensi tersebut merupakan tindakan yang bertentangan hukum dan akan merugikan kepentingan dan hak Para
PE
penggugat Rekonpensi karena mengklaim tanah milik orang lain menjadi milik sendiri;
14. Bahwa tindakan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi yang kerap mengklaim kepemilikan atas tanah milik Para Penggugat Rekonpensi adalah merupakan tindakan perbuatan melawan hukum; 15. Bahwa oleh karena tindakan Tergugat Rekonpensi merupakan perbuatan melawan hukum maka sangat beralasan jika Tergugat Rekonpensi dihukum berupa larangan untuk tidak melakukan perbuatan yang berkaitan dengan tanah terperkara yang dapat merugikan kepentingan hukum Para penggugat Rekonpensi; 16. Bahwa oleh karena tindakan Tergugat Rekonpensi yang kerap mengklaim tanah
milik
Penggugat
Rekonpensi
sebagai
milik
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
dari
Tergugat Halaman 21
ME DA N
Rekonpensi telah menimbulkan kerugian materil dan kerugian immateril kepada Penggugat Rekonpensi: A.
Kerugian Materil
- Biaya yang dikeluarkan oleh Para Penggugat Rekonpensi ke Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir untuk membantah klaim dari Tergugat Rekonpensi sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) x 14 Orang = 14.000.000,- (empat belas juta rupiah);
GI
- Bahwa akibat tindakan Tergugat Rekonpensi, Para Penggugat Rekonpensi melakukan rapat-rapat yakni sebanyak 6 x pertemuan
ING
yang mana dalam sekali pertemuan menghabiskan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah. Total kerugian Para Penggugat Rekonpensi dalam pertemuan-pertemuan tersebut menjadi: 6 x Rp. 10.000.000,-= Rp. 60.000.000. Kerugian Immateril
NT
B.
- Bahwa akibat tindakan Tergugat Rekonpensi yang mengklaim kepemilikan atas tanah terperkara telah menimbulkan rasa malu
ILA
dan melecehkan harga diri para Penggugat Rekonpensi yang sebenarnya tidak dapat terhitung dalam bentuk uang. Akan tetapi, supaya
kerugian
menentukan
menjadi
jumlah
real
kerugian
maka itu
Penggugat
sebesar
Rp.
AD
Rekonpensi
tersebut
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). Dengan demikian, jumlah total kerugian immateril yang diderita
NG
Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi menjadi 14 Orang x Rp. 1.000.000.000,-= Rp. 14.000.000,000,00 (empat belas milyar rupiah);
Bahwa berdasarkan uraian-uraian Para Tergugat Konpensi/ Penggugat
PE
Rekonpensi di atas maka sangat beralasan jika Majelis Hakim Yang Mulia menjatuhkan putusan sebagai berikut: Primair
DALAM KONPENSI Dalam Eksepsi - Menerima dan Mengabulkan eksepsi Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya; Dalam Pokok perkara - Menolak gugatan Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk seluruhnya; Dalam Rekonpensi PRIMER Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 22
ME DA N
1. Mengabulkan gugatan rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Para Penggugat Rekonvensi merupakan keturunan dari Tn. Hapoltahan Simbolon
3. Menyatakan Para Penggugat Rekonpensi/ Para Tergugat Konpensi sebagai pemilik yang sah atas tanah terperkara dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Timur : berbatasan dengan Parik Huta Sigadua dan
GI
-
Perladangan dengan ukuran ± 93 M
Sebelah Selatan: Jalan Setapak dengan ukuran ± 278,3 M
-
Sebelah Barat : Danau Toba dengan ukuran ± 139, 20 M)
-
Sebelah Utara : Binanga Pitut dengan ukuran ± 264,5 M
ING
-
4. Menghukum Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi untuk tidak
NT
melakukan perbuatan-perbuatan yang berkaitan dengan tanah terperkara yang dapat merugikan kepentingan hukum Para penggugat Rekonpensi;
Tergugat
Rekonpensi
untuk
membayar
kerugian
ILA
5. Menghukum
kerugian materil sebesar: Rp. 74.000.000,- (tujuh puluh empat juta rupiah) dan kerugian immateril sebesar Rp. 14.000.000,000,00
AD
(empat belas milyar rupiah); 6. Membebankan segala biaya perkara kepada Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi;
NG
SUBSIDER
Jika majelis hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
PE
adilnya;
Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
BaIige
menjatuhkan
Putusan
tanggal
22
Februari
2016
Nomor:
38/Pdt.G/2015/PN.BIg, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Konvensi: Dalam Eksepsi: - Mengabulkan Eksepsi Tergugat; Dalam Pokok Perkara: - Menyatakan gugatan Pengugat tidak dapat diterima; Dalam Rekonvensi: -
Menyatakan gugatan Para Penggugat dalam Rekonvensi tidak dapat diterima;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 23
ME DA N
Dalam Konvensi dan Rekonvensi:
- Menghukum Penggugat dalam Konvensi/ Tergugat dalam Rekonvensi membayar ongkos perkara sebesar Rp.8.336.000,- (delapan juta tiga ratus tiga puluh enam ribu rupiah); Membaca surat-surat:
1. Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Negeri BaIige yang dibuat
GI
oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri BaIige, yang menerangkan bahwa Putusan Pengadilan Negeri BaIige Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg,
ING
tanggal 22 Februari 2016, telah diberitahukan kepada Turut Terbanding I semuIa Tergugat IV, kepada Turut Terbanding II semuIa Tergugat V, kepada Turut Terbanding III semuIa Tergugat XII, kepada Turut Terbanding IV semuIa Tergugat XV, kepada Turut Terbanding V semuIa Tergugat XVI,
NT
kepada Turut Terbanding VI semuIa Tergugat XVII, kepada Turut Terbanding VII semuIa Tergugat XVIII, dan kepada Turut Terbanding VIII semuIa Tergugat XXII, masing-masing pada tanggaI 4 Maret 2016 ;
ILA
2. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri BaIige, yang menerangkan bahwa Para Pembanding semula Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI melalui Kuasa Hukumnya
AD
telah mengajukan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri BaIige tanggal 2 Maret 2016 Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg ; 3. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding yang dibuat oleh Jurusita Pengadilan
Negeri
BaIige,
yang
menerangkan
bahwa
NG
Pengganti
permohonan banding tersebut telah diberitahukan masing-masing kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat pada tanggal 16 Maret 2016,
PE
kepada Turut Terbanding I semuIa Tergugat IV, kepada Turut Terbanding II semuIa Tergugat V, kepada Turut Terbanding III semuIa Tergugat XII, kepada Turut Terbanding IV semuIa Tergugat XV, kepada Turut Terbanding V semuIa Tergugat XVI, kepada Turut Terbanding VI semuIa Tergugat XVII, kepada Turut Terbanding VII semuIa Tergugat XVIII, kepada Turut Terbanding VIII semuIa Tergugat XXII pada tanggaI 18 Maret 2016, dan kepada Turut Terbanding IX semuIa Turut Tergugat pada tanggaI 14 Maret 2016 ; 4. Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa Hukum Para Pembanding semuIa Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI tertanggaI ApriI 2016 dan diterima di Kepaniteraan PengadiIan Negeri BaIige pada tanggaI 8 ApriI 2016, memori banding tersebut teIah diserahkan Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 24
ME DA N
kepada Kuasa Hukum Terbanding semuIa Penggugat pada tanggaI 20 ApriI 2016, kepada Turut Terbanding I semuIa Tergugat IV, kepada Turut Terbanding II semuIa Tergugat V, kepada Turut Terbanding III semuIa Tergugat XII, kepada Turut Terbanding IV semuIa Tergugat XV, kepada Turut Terbanding V semuIa Tergugat XVI, kepada Turut Terbanding VI semuIa Tergugat XVII, kepada Turut Terbanding VII semuIa Tergugat XVIII, kepada Turut Terbanding VIII semuIa Tergugat XXII pada tanggaI 25 ApriI
GI
2016, dan kepada Turut Terbanding IX semuIa Turut Tergugat pada tanggaI 25 ApriI 2016 ;
ING
5. Kontra Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa Hukum Terbanding semuIa Penggugat tertanggaI 25 ApriI 2016 dan diterima di Kepaniteraan PengadiIan Negeri BaIige pada tanggaI 25 ApriI 2016, kontra memori banding tersebut teIah diserahkan kepada Kuasa Hukum Para Pembanding
tanggaI 9 Juni 2016 ;
NT
semuIa Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI pada
6. Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh Jurusita
ILA
Pengganti Pengadilan Negeri Medan, telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Para Pembanding semuIa Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI pada tanggaI 26 ApriI 2016, kepada Kuasa Hukum
AD
Terbanding semuIa Penggugat pada tanggaI 4 ApriI 2016, kepada Turut Terbanding I semuIa Tergugat IV, kepada Turut Terbanding II semuIa Tergugat V, kepada Turut Terbanding III semuIa Tergugat XII, kepada Turut
NG
Terbanding IV semuIa Tergugat XV, kepada Turut Terbanding V semuIa Tergugat XVI, kepada Turut Terbanding VI semuIa Tergugat XVII, kepada Turut Terbanding VII semuIa Tergugat XVIII, kepada Turut Terbanding VIII
PE
semuIa Tergugat XXII pada tanggaI 8 ApriI 2016, dan kepada Turut Terbanding IX semuIa Turut Tergugat pada tanggaI 8 ApriI 2016, yang dibuat oIeh Jurusita Pengganti PengadiIan Negeri BaIige, di Kepaniteraan Pengadilan Negeri BaIige dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak pemberitahuan ini disampaikan, sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang,
bahwa
Permohonan
Banding
dari
Kuasa
Hukum
Pembanding semula Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 25
ME DA N
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang oleh karena itu Permohonan Banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI teIah mengajukan memori banding tertanggaI ApriI 2016 terhadap Putusan Pengadilan Negeri BaIige tanggal 22 Februari 2016 Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg, yang pada pokoknya teIah
Adapun
mengenai
GI
mengemukakan keberatan sebagai berikut : keberatan-keberatan
dahulu
Para
ING
Tergugat adalah sebagai berikut:
Pembanding
Bahwa secara keliru Pengadilan Negeri Balige dalam pertimbangan hukumnya halaman 32alinea 4 yang menyatakan:
NT
Menimbang, bahwa gugatan rekonpensi yang diajukan oleh para Penggugat Rekonpensi mempunyai hubungan yang erat dengan gugatan konpensi yang telah dinyatakan tidak dapat diterima tersebut, oleh karena itu dengan sendirinya gugatan rekonpensi dinyatakan tidak dapat
ILA
diterima;
Bahwa atas pertimbangan tersebut majelis hakim di Pengadilan Negeri Balige telah keliru dalam memberikan pertimbangannya;
AD
Bahwa gugatan konpensi yang diajukan oleh Penggugat semula sekarang Terbanding merupakan gugatan yang berdiri sendiri, demikian halnya dengan gugatan Rekonpensi yang diajukan oleh Para Tergugat sekarang Pembanding.
NG
Objek yang diajukan oleh Penggugat konpensi sekarang Terbanding menentukan batas-batas dan ukuran atas tanah yang berbedadengan ukuran dan batas batas yang diajukan oleh Penggugat Rekonpensi/ Pembanding.
PE
Sehingga sangat tidak berdasar jika Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige menyatakan antara gugatan konpensi dan gugatan rekonpensi mempunyai hubungan yang erat. Bahwa secara de jure, Gugatan Rekonpensi bukanlah asesor dari gugatan konpensi. Eksistensi gugatan rekonpensi tidak tergantung pada gugatan konpensi. Maka Hakim telah keliru jika dalam pertimbangan hukumnya menyatakan Gugatan Rekonpensi “tidak dapat diterima” dengan alasan Gugatan
Konpensi
dinyatakan
“tidak
dapat
diterima”.
Gugatan
Rekonpensi wajib diperiksa dan diputus sekalipun Gugatan Konpensi dinyatakan “tidak dapat diterima”. Bahwa pada dasarnya Gugatan Rekonpensi merupakan gugatan yang memiliki sifat individual yang berdiri sendiri; namun apabila ia Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 26
ME DA N
diakumulasi dengan gugatan konpensi, seolah-olah sifat itu dilebur, dan selanjutnya administrasi yustisialnya ditumpangkan dan dilekatkan dalam gugatan konpensi. (Lihat M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata: Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 472;
Bahwa ditegaskan kembali oleh Yahya Harahap, gugatan rekonpensi bukanlah asesor (bukan turunan) dari gugatan konpensi. Eksistensi
GI
gugatan rekonpensi tidak tergantung pada gugatan konpensi. Rekonpensi pada dasarnya berdiri sendiri dan dapat diajukan secara terpisah dalam
ING
proses penyelesaian yang berbeda. Hanya saja secara eksepsional, hukum memberi hak kepada tergugat menggabungkannya ke dalam gugatan konpensi. Oleh karena itu, pada dasarnya keberadaannya tidak asesor dengan gugatan konpensi. (Ibid, hlm. 476)
NT
Bahwa jika Gugatan Rekonpensi tidak mempunyai koneksitas dengan gugatan konpensi, karakter gugatan rekonpensi sebagai gugatan yang berdiri sendiri, harus dipertahankan. Sehingga, sekiranya Gugatan Rekonpensi dinyatakan
ILA
“tidak dapat diterima” atas alasan cacat formil, Gugatan Rekonpensi tidak tunduk mengikuti putusan itu. Materi Gugatan Rekonpensi tetap dapat diperiksa dan diselesaikan, meskipun gugatan konpensi dinyatakan tidak
AD
dapat diterima, apabila secara objektif tidak terdapat hubungan atau koneksitas antara keduanya. (Ibid, 477—478); Bahwa Pendirian diatas ditegaskan dalam Putusan MA No.1057 K/SIP/1973
NG
tanggal 25 Maret 1975 yang menyatakan: “Karena gugatan dalam rekonpensi tidak didasarkan atas inti gugatan dalam konpensi melainkan berdiri sendiri (terpisah), dengan tidak dapat
PE
diterimanya gugatan dalam konpensi, tidak dengan sendirinya gugatan dalam rekonpensi ikut tidak dapat diterima.” Bahwa berdasarkan uraian di atas telah terang benderang, adanya kekeliruan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige dalam memberikan pertimbangan hukumnya. Dimana gugatan konpensi yang tidak dapat diterima dijadikan dasar oleh Majelis hakim di PN Balige untuk menyatakan gugatan Rekonpensi Para pembanding tidak dapat diterima. Sehingga pertimbangan tersebut di atas haruslah dikesampingkan dan mengabulkan gugatan rekonpensi dari Para Pembanding semula Para Tergugat; Maka berdasarkan segala apa yang terurai di atas Para Pembanding memohon dengan hormat, sudilah kiranya Majelis Hakim yang memeriksa mengadili dan Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 27
ME DA N
memutus pada pengadilan Tinggi Medan untuk menerima memori Banding Para Pembanding dahulu Para Tergugat dengan amar putusannya sebagai berikut;
- Menerima permohonan Banding Para Pembanding dahulu Para Tergugat untuk seluruhnya.
- Membatalkan untuk sebagian putusan Pengadilan Negeri Balige Nomor 38/Pdt.G/2015/PN. Blgtanggal 22 Pebruari 2016 terkait
GI
putusan yang menyatakan gugatan Rekonpensi Para Pembanding tidak dapat diterima;
ING
- Menguatkan Putusan Negeri Balige Nomor 38/Pdt.G/2015/PN. Blg tanggal 22 Pebruari 2016 yang menyatakan gugatan Penggugat sekarang Terbanding dinyatakan tidak dapat diterima;
NT
Primair DALAM KONPENSI Dalam Eksepsi
- Menerima dan Mengabulkan eksepsi Tergugat Konpensi/ Penggugat
ILA
Rekonpensi untuk seluruhnya; Dalam Pokok perkara
- Menolak gugatan Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk
AD
seluruhnya;
Dalam Rekonpensi PRIMER
NG
1. Mengabulkan gugatan Rekonpensi dari
Para Penggugat Rekonpensi
sekarang Para Pembanding untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Para Penggugat Rekonvensi/ Para Pembanding merupakan
PE
keturunan dari Tn. Hapoltahan Simbolon;
3. Menyatakan Para Penggugat Rekonpensi/ Para Tergugat Konpensi/ Para Pembanding sebagai pemilik yang sah atas tanah terperkara dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Timur : berbatasan dengan Parik Huta Sigadua dan Perladangan dengan ukuran ± 93 M - Sebelah Selatan: Jalan Setapak dengan ukuran ± 278,3 M - Sebelah Barat : Danau Toba dengan ukuran ± 139, 20 M) - Sebelah Utara : Binanga Pitut dengan ukuran ± 264,5 M 4. Menghukum Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi/ Terbanding untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang berkaitan dengan
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 28
ME DA N
tanah terperkara yang dapat merugikan kepentingan hukum Para penggugat Rekonpensi; 5. Menghukum
Tergugat
Rekonpensi/
Terbanding
untuk
membayar
kerugian kerugian materil sebesar: Rp. 74.000.000,- (tujuh puluh empat juta rupiah) dan kerugian immateril sebesar Rp. 14.000.000,000,00 (empat belas milyar rupiah); Penggugat Konpensi/ terbanding; SUBSIDER
Jika majelis hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang
ING
-
GI
6. Membebankan segala biaya perkara kepada Tergugat Rekonpensi/
seadil-adilnya;
mengajukan
kontra
mengemukakan
NT
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat telah memori
keberatan
banding,
atas
tertanggal
memori
25
banding
ApriI
dari
2016,
Kuasa
yang
Hukum
Pembanding semuIa Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan
ILA
XXI yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa berkaitan dengan keberatan atas
Putusan
Pengadilan
Negeri
Balige
No.:
AD
Tergugat
Para Pembanding /dahulu Para
38/PDT.G/2015/PN.BLG. tanggal 22 Pebruari 2016 : Bahwa Majelis Hakim /Pengadilan Negeri Balige keliru dalam pertimbangan
NG
hukumnya halaman 32 alinea 4 yang menyatakan : Menimbang, bahwa gugatan rekonpensi yang diajukan oleh Para Penggugat Rekonpensi mempunyai hubungan yang erat dengan gugatan konpensi yang
PE
telah dinyatakan tidak dapat dIterima tersebut, oleh karena itu dengan sendirinya gugatan rekonpensi dinyatakan tidak dapat diterima; Bahwa atas pertimbangan tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige telah keliru dalam memberikan pertimbangannya; Bahwa gugatan konpensi yang diajukan oleh Penggugat semula sekarang Terbanding merupakan gugatan yang berdiri sendiri, demikian halnya dengan gugatan Rekonpensi yang diajukan oleh Para Tergugat sekarang Pembanding. Bahwa Para Terbanding menolak dalil Para Pembanding tersebut diatas, karena Pembanding /dahulu Para Tergugat tidak pernah membuktikan dalil kepemilikannya pada saat acara Pembuktian, melainkan hanya pengakuan saja dan surat pernyataan-surat pernyataan.
; Bahwa Para Terbanding
menolak dan tidak sependapat dengan dalil- Pembanding, dan selanjutnya Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 29
ME DA N
Terbanding keberatan atas
pertimbangan hukum
Majelis Hakim yang
memeriksa perkara aquo tentang pertimbangan hukum halaman 31 dan halaman 32. 2. Bahwa
eksepsi Para Tergugat /Pembanding
karenanya haruslah ditolak terutama tentang
tidak beralasan oleh
perubahan gugatan yang
diajukan oleh Penggugat dibenarkan asalkan tidak bertentangan dengan
GI
hukum , hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung R.I. No.1043 K /Sip/1971 menyatakan : Yurisprudensi mengijinkan perubahan gugatan atau tambahan asal hal itu tidak mengakibatkan perubahan posita, dan pihak untuk membela diri. Demikian juga
ING
Tergugat tidak dirugikan haknya
menurut Putusan Mahkamah Agung R.I. No.943 K/Pdt/19B5 : “ Bahwa sesuai
Yurisprudensi,
perubahan
gugatan
selama
persidangan
NT
diperbolehkan asal tidak menyimpang dari posita baru atau posita lain . Tentang pengurangan gugatan tidak boleh merugikan Tergugat dalam pasal 127 Rv memberi hak kepada Penggugat mengurangi gugatan atau tuntutan, hal itu dibenarkan dalam putusan Mahkamah Agung R.I. No.B4B
ILA
K/Pdt/19B3, yakni perubahan ganti rugi dari Rp.13 jt menjadi 4 Juta apat dibenarkan, karena perubahan yang demikian tidak mengenai materi pokok perkara, malahan perubahan itu, bukan merugikan bahkan menguntungkan;
AD
Demikian pula tentang objek sengketa dalam gugatan seluas 19.600.meter2 , ternyata setelah diukur pada saat Pemeriksaan Setempat menjadi +/2B.000 meter , walau Penggugat telah mengurangi batas luas tanah
NG
sebelah Timur yakni Batu Magulang menjadi Huta Holang-holang dan Sawah; dan sebelah selatan dikurangi dari semula Huta Sigadua dikurangi menjadi Jalan setapak;
PE
3. Bahwa Para Terbanding /dahulu Para Penggugat, tetap pada dasar pokok gugatan semula,
serta apa yang diajukan dalam proses persidangan
tingkat pertama telah terbukti sebagaimana tuntutan Para Terbanding/ Para Penggugat . 4. Bahwa berkenaan dengan keberatan Pembanding terhadap pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige , Para Terbanding sangat sependapat dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige dalam halaman 32 ( rekonpensi ) tersebut karena sudah tepat dan benar
serta berdasarkan fakta-fakta hukum
di persidangan bahwa
Pembanding /Para Tergugat tidak dapat membuktikan
kepemilikannya
sebagaimana diakui oleh Pembanding /dahulu Tergugat berdasarkan keterangan saksi saksi yang dihadirkan oleh Tergugat di Persidangan. Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 30
ME DA N
5. Bahwa Para Terbanding dengan Tegas menolak keberatan-keberatan yang diajukan Pembanding menyatakan
dalam Memori Bandingnya dan selanjutnya
bahwa
Para
Terbanding
tidak
sependapat
dengan
pertimbangan hukum Judex factie atas dasar pokok gugatan Penggugat maupun penilaian bukti ataupun penguraian
cara bagaimana alat bukti
dipergunakan, serta belum memeriksa dan mengadili pokok perkara; 6. Bahwa Para Terbanding ( dahulu Para Penggugat) menolak dan keberatan
GI
terhadap dalil Pembanding dalam Memori Bandingnya yang terdapat dalam halaman 5,6,,7 yang mendalilkan : Bahwa atas Putusan Hakim Pengadilan
ING
Negeri Balige Nomor 38/PDT.G/2015/PN.BLG. tanggal 22 Pebruari 2016. Adapun alasan Para Terbanding adalah sebagai berikut : 7.
Bahwa Para Terbanding , sependapat dengan sebagian pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige yang telah memutuskan
reknpensi)
dengan
telah
pertimbangan hukumnya halaman 32 (dalam
NT
perkara aquo
sesuai
dengan
fakta-fakta
hukum
mempertimbangkan perkara aquo sesuai dengan hukum serta
dengan telah
dasar pokok penguraian
ILA
mempertimbangkan secara tepat dan benar, baik penerapan hukum atas gugatan Penggugat maupun penilaian bukti ataupun cara bagaimana alat bukti dipergunakan
sebagaimana
AD
Pertimbangan Majelis Hakim tersebut ; 8. Bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam perkara ini adalah siapakah pemilik sah atas tanah sengketa.. Bahwa untuk mengetahui siapa pemilik
NG
yang sah atas tanah sengketa, Majelis patut mempertimbangkan terlebih dahulu bukti-bukti surat yang diajukan para pihak untuk mengetahui apakah surat-surat yang diajukan para pihak telah sesuai dengan ketentuan yang dipertimbangkan keterangan saksi-saksi yang
PE
berlaku dan kemudian
diajukan para pihak sejauhmana keterangan tersebut dapat menguatkan alasan atau dalil masing-masing pihak dalam perkara ini. 9. Bahwa Para Terbanding/ Para Penggugat menolak dan keberatan terhadap dalil Pembanding dalam Memori Bandingnya yang terdapat dalam halaman 5 sampai dengan halaman 7 yang mendalilkan : Bahwa atas Putusan Hakim Pengadilan Negeri Balige Nomor 38/PDT.G/2015/PN.BLG. tanggal 22 Pebruari 2016. Adapun alasan Terbanding adalah sebagai berikut : 10. Bahwa
Para Terbanding / Para Penggugat , tidak sependapat dengan
pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige yang telah memutuskan perkara aquo dengan keliru dan tidak sesuai dengan faktafakta hukum dengan tidak mempertimbangkan perkara aquo sesuai dengan Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 31
ME DA N
hukum serta telah salah mempertimbangkan secara tidak
tepat , baik
penerapan hukum atas dasar pokok gugatan Penggugat maupun penilaian bukti ataupun penguraian
cara bagaimana alat bukti dipergunakan
sebagaimana Pertimbangan Majelis Hakim halaman 5 halaman 7 dalam pokok perkara ;
sampai dengan
11. bahwa Para Penggugat dalam surat gugatannya mendalilkan bahwa Penggugat adalah keturunan A.Mangan Simbolon sebagai Tunggane Huta
Kecamatan
GI
di Huta Holang-holang yang dikenal dan terletak di Kelurahan Pintu Sona Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara, yang
ING
diwariskan kepada anaknya Ferdinan Simbolon orang tua dan kakek Para Penggugat, kemudian turun temurun kepada
Para Penggugat
sebagai
keturunan Tunggane Huta dan Sipukka Huta; 12. Bahwa bukti surat tertulis dari Penggugat masing- masing ditandai : P-1 dengan
P-10
;
Bukti
NT
sampai
P-1
:
tentang
surat
keterangan
No.193/SK/V/3015 yang diterbitkan oleh Lurah Pintu Sona dan diketahui oleh Camat Kecamatan Pangururan Kabupaten samosir , menerangkan
ILA
bahwa Penggugat adalah keturunan dari PanahamBosi Simbolon Sirimbang sesuai silsilah terlampir;
13. Bukti P-2 : Tentang Silsilah Penggugat sebagai keturunan Panaham Bosi
AD
turun temurun A. R.Mangan ;
14. Bukti P-3 : Tentang Register De Kampoeng Met de Daarover Besturende Rajas Hoendoedan Pangururan No.130, Nama Kampung : Holang-holang, Nama
NG
nama Tunggane Huta : A.Mangan tersebut menerangkan bahwa
Toenggane Hoeta : A.R.Mangan Simbolon , hal ini sesuai dengan dalil gugatan Para Penggugat , hal ini juga sesuai dengan keterangan saksi yang
PE
diajukan oleh Para Penggugat ; Bahwa tanah sengketa merupakan bagian dari Huta Holang-holang, oleh karena itu maka tanah sengketa
milik
/warisan dari A.Mangan yang diwariskan kepada Para Ahliwarisnya sebagai keturunana Tunggane Huta atas Huta Holang-holang ; Bahwa Pembanding mengakui bahwa keluarga Pembanding diluar garis keturunan Terbanding . Perlu Terbanding sampaikan bahwa secara de fakto masyarakat Samosir masih mengakui bahwa siapa pemegang / “ pemilik Bisoloit “ (bahasa Batak)/ Besluit (Belanda) adalah pemilik Huta/Kampung. Berdasarkan alasan – alasan hukum tersebut diatas , Terbanding /Para Penggugat mohon agar Judex Factie mengenyampingkan alasan-alasan Pembanding/ Tergugat, dan memutuskan sebagai berikut :
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 32
ME DA N
-
Menolak Permohonan banding dari Pembanding;
-
Mengadili sendiri
membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Balige
No.38/Pdt.G/2015/PN.BLG. tanggal 22 Peb 2016; -
Menyatakan Para Penggugat/ sekarang Terbanding sebagai Pemilik tanah sengketa yang diwariskan oleh kakeknya secara turun temurun dari Panaham Bosi Simbolon Sirimbang / A.Mangan /Ferdinan
Menghukum Pembanding/Tergugat untuk membayar biaya perkara;
ING
-
GI
Simbolon;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah mempelajari memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semula
NT
Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI diatas, Majelis Hakim Tingkat Banding menilai bahwa pada dasarnya alasan-alasan/keberatankeberatan tersebut telah dipertimbangkan oleh MajeIis Hakim Tingkat Pertama secara cermat dan benar dan ternyata pula bahwa materi-materi dalam memori
ILA
banding tidak memuat hal-hal yang dapat membatalkan putusan MajeIis Hakim Tingkat Pertama, oleh karenanya memori banding tersebut tidak relevan untuk dipertimbangkan lebih lanjut sedangkan kontra memori banding yang diajukan
AD
oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat yang pada pokoknya adalah mendukung Putusan Pengadilan Negeri BaIige tanggal 22 Februari 2016
NG
Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg;
Menimbang, bahwa MajeIis Hakim Tingkat Banding setelah
membaca,
meneliti, dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat
PE
yang berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri BaIige tanggal 22 Februari 2016 Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg, memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI, dan kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat, MajeIis Hakim Tingkat Banding berpendapat alasan dan pertimbangan hukum yang telah diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan dengan hal-hal yang disengketakan oleh para pihak, telah tepat dan benar menurut hukum, maka MajeIis Hakim Tingkat Banding mengambil alih alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat
Pertama
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
tersebut
dan
Halaman 33
ME DA N
menjadikan sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka Putusan Pengadilan Negeri BaIige tanggal 22 Februari 2016 Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg, yang dimintakan banding tersebut haruslah
GI
dikuatkan;
ING
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI, berada di pihak yang kalah maka kepadanya dibebankan membayar biaya perkara dikedua tingkat peradilan ;
Pasal-pasal
dan
peraturan
NT
Mengingat berlaku;
perundang-undangan
yang
MENGADILI
Menerima Permohonan Banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula
ILA
-
Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI tersebut; Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri BaIige tanggal 22 Februari 2016
AD
-
Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg, yang dimohonkan banding tersebut; Menghukum Pembanding semula Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII,
NG
-
XIV, XIX, dan XXI untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,-
PE
(seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari SeIasa tanggal 19 JuIi 2016 oleh kami DHARMA E. DAMANIK, SH., MH Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan selaku Hakim Ketua Majelis, JANNES ARITONANG, SH., MH dan AMSAR YOENAGA, SH para Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 24 Mei 2016 Nomor: 197/PDT/2016/PT.MDN, dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 21 JuIi 2016 oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota, serta HERRI, SH.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 34
ME DA N
sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara maupun kuasanya. HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd
GI
ttd
JANNES ARITONANG, SH., MH
ING
ttd
DHARMA E. DAMANIK, SH., MH
AMSAR YOENAGA, SH
NT
PANITERA PENGGANTI,
HERRI, SH
Rp. 6.000,Rp. 5.000,Rp 139.000,Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah )
PE
NG
AD
Perincian Biaya : 1. Meterai 2. Redaksi 3. Pemberkasan Jumlah
ILA
ttd
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn
Halaman 35