PUTUSAN Nomor 63/PDT/2017/ PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
ED AN
dalam perkara gugatan antara: INTAN BR TINAMBUNAN, umur 56 tahun, pekerjaan mengurus rumah tangga, alamat di jalan Pintu Air IV Gg Maju No 15 lingkungan VII kelurahan Kwala Belaka, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, dalam
hal
ini
diwakili
Kuasa
Hukumnya
Drs.
IM
H.MOHAMMAD AMRI, SH, Advokat pada LEMBAGA BANTUAN HUKUM 9Institute Legal Aid) “AN NAHL”, beralamat
di
Jalan
MedanBubu
No.53
20222
GG
Sumatera Utara Tel.(061)6624853, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Februari 2017, Selanjutnya disebut Pembanding semula Penggugat;
TIN
M ELAWAN
1. PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV, di jalan Let. Jend Suprapto No. 2, Medan, selanjutnya disebut Terbanding I semula Tergugat I;
N
2. VERAYANA Br MANURUNG, di jalan Jend Gatot Subroto No 227 KM 7,5 Kelurahan Lalang, kecamatan Medan Sunggal, kota Medan Gedung
LA
Keuangan Negara Medan,
selanjutnya disebut Terbanding II semula
Tergugat III;
AD I
3. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA c/q Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN RI) c/q Kepala Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara c/q Badan Pertanahan Nasional Daerah Kota Medan, di jalan Jendral DR Abdul Haris Nasution, Kelurahan
NG
Pangkalan Mansyur, kecamatan Medan Johor, Kota Medan, selanjutnya
PE
disebut Turut Terbanding semula Turut Tergugat;
Pengadilan Tinggi Tersebut; Setelah membaca:
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 63/PDT/ 2017/PT MDN tanggal 19 Mei 2017 tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding; Halaman 1 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
2. Surat Penunjukan Panitera Pengganti Nomor: 63/PDT/2017/PT.MDN tanggal 9 Maret 2017 oleh Panitera Pengadilan Tinggi Medan untuk membantu Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara tersebut; 3. Berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini : TENTANG DUDUK PERKARA
ED AN
Membaca surat gugatan Pembanding semula Penggugat tanggal 08 September 2014 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 08 September 2014 dalam Nomor Register 421/Pdt.G/2014/PN Mdn, mengemukakan gugatan sebagai berikut: 1.
Bahwa benar Penggugat
merupakan Ahli Waris pemilik sah atas
IM
sebidang tanah yang terletak di : Dahulu dikenal dengan Jalan MedanBinjai Kampung Lalang Kecamatan Sunggal, Kabupaten/Daswati II : Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, dan sekarang dikenal dengan Jalan
GG
Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, seluas ± 4.657,50 m², dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
:
dengan Jalan dahulu disebut Jalan Binjai
TIN
dan sekarang Jalan Jend. Gatot Subroto, ± 40,5 Meter. Sebelah Selatan
: dengan Karim, ± 40,5 Meter.
Sebelah Timur
: dengan Jusuf, ± 115 Meter.
Sebelah Barat
: dengan Agus, ± 115 Meter.
N
LA
Yang dahulunya dimiliki dan dikuasai Orang Tua Kandung Penggugat sesuai dengan surat “Alas Hak” AKTA PEMINDAHAN HAK Nomor 214/APH/KS/1969 Tanggal 20 Mei 1969 a/n LEBANUS TINAMBUNAN ; Bahwa benar Alm. LEBANUS TINAMBUNAN memperoleh sebidang
AD I
2.
lahan/tanah tersebut dari Alm. OSMAN ALI berdasarkan SURAT KETERANGAN TANAH SEBAGAI PENGGANTI GRANT tertanggal 18
NG
Mei 1955 yang dibuat dan ditandatangani oleh Ismail Hasjim yang saat itu menjabat sebagai Assisten Wedana D/p. Pamongpraja Kecamatan Sunggal ; Bahwa, lahan/tanah yang dikuasai oleh “Para Tergugat” adalah seluas ±
PE
3.
4.657,5 m² dengan batas-batas :
Sebelah Utara
: dengan Jalan dahulu disebut Jalan Binjai
dan sekarang Jalan Jend. Gatot Subroto, ± 40,5 Meter.
Sebelah Selatan
: dengan Karim, ± 40,5 Meter.
Sebelah Timur
: dengan Jusuf, ± 115 Meter.
Sebelah Barat
: dengan Agus, ± 115 Meter.
Halaman 2 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
4.
Bahwa benar Alm. Lebanus Tunambunan meninggal dunia tanggal 11 September
1993
berdasarkan
Surat
Keterangan
Kematian
No.
033/18/KMKB/1993 tertanggal 20 September 1993 yang dibuat oleh Lurah Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara ; 5.
Bahwa semasa hidupnya Alm. Lebanus Tinambunan dan Penggugat
ED AN
beserta Saudara-saudara Penggugat yang lain telah menguasai dan bertempat tinggal diatas lahan/tanah sejak Peyerahan lahan/tanah dimaksud, dan letak lokasi rumah tempat tinggal tersebut persisnya berada di sebelah Utara lahan/tanah tersebut ; 6.
Bahwa, benar kira-kira pada tahun 1993 Para Tergugat telah menguasai lahan/tanah tersebut berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan (HGB)
IM
No.166 Tertanggal 24 Juli 1993 dan perpanjangannya menjadi Sertipikat HGB No. 535 Tertanggal 26 Agustus 2011 ; dan Sertipikat HGB No. 171
GG
Tertanggal 24 Juli 1993 dan perpanjangannya menjadi Sertipikat HGB No.119 tertanggal 27 Agustus 2011 ; 7.
Bahwa berdasarkan Sertipikat HGB No. 171 Tertanggal 24 Juli 1993
TIN
dan perpanjangannya menjadi Sertipikat HGB No. 119 tertanggal 27 Agustus 2011, (“dahulu adalah PT. Perkebunan VII”), dan pada tahun 1997 sampai sekarang setelah adanya “Peleburan” sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 9 Tahun 1996 Tentang Peleburan Perusahaan
N
Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT VIII
Menjadi
LA
Perkebunan
Perusahaan
Perseroan
(Persero)
PT
Perkebunan Nusantara IV. Oleh karena itulah, lahan/tanah tersebut
AD I
diatas dikuasai oleh PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) (Tergugat I) dari tahun 1997 sampai dengan sekarang yang tentunya Alas Hak Tergugat I tersebut adalah tidak benar (Cacat Hukum ); Bahwa, adapun yang menjadi Alas Hak Tergugat II tersebut adalah Akte
NG
8.
Pelepasan Hak atas tanah dengan Ganti Rugi No. 2 tertanggal 29 April 2003, dan Akte Pelepasan Hak atas tanah dengan ganti rugi No. 3
PE
tertanggal 29 April 2003, yang tertunya juga tidak benar (Cacat Hukum) ;
9.
Bahwa, kira-kira pada tanggal 28 Januari 2014, setelah Penggugat pergi kelokasi lahan/tanah yang saat ini menjadi “Objek Sengketa” ternyata Penggugat melihat ada berdiri Plank Merek yang bertuliskan bahwa TANAH INI MILIK PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) i.c Tergugat I tanpa seizin dan sepengetahuan Penggugat ; Halaman 3 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
10. Bahwa yang lebih ironisnya Para Tergugat menyatakan kepada Penggugat bahwa tanah Penggugat tersebut diperoleh Para Tergugat dan Turut Tergugat berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan (HGB) No.166 Tertanggal 24 Juli 1993 dan perpanjangannya menjadi Sertipikat HGB No. 535 Tertanggal 26 Agustus 2011 ; dan Sertipikat HGB No. 171 Tertanggal 24 Juli 1993 dan perpanjangannya menjadi Sertipikat HGB
ED AN
No.119 tertanggal 27 Agustus 2011, padahal lahan/tanah tersebut tidak pernah diserahkan dan diperjual belikan kepada siapapun ;
11. Bahwa, setelah Penggugat mempertanyakan kepada pihak Tergugat I atas dasar apa menguasai lahan/tanah tersebut, akhirnya pihak Tergugat I menerangkan bahwa lahan/tanah tersebut dikuasai dan dimiliki oleh Tergugat I adalah berdasarkan “Peralihan” Sertipikat Hak
IM
Guna Bangunan (HGB) No.166 Tertanggal 24 Juli 1993 dan Sertipikat HGB No. 171 Tertanggal 24 Juli 1993 kepada Tergugat I tertanggal 23
GG
Juli 1997 (Peralihan Pemegang Hak), sehingga atas perbuatan Para Tergugat dan Turut Tergugat tersebut sangat menimbulkan kerugian bagi Penggugat baik secara materil maupun moril ;
TIN
12. Bahwa, Penggugat juga mempertanyakan kepada Pihak Tergugat II atas dasar apa menguasai lahan/tanah tersebut, akhirnya pihak tergugat II menerangkan bahwa lahan/tanah tersebut dikuasai dan dimiliki oleh Tergugat II adalah berdasarkan Akte Pelepasan Hak Atas Tanah
N
Dengan Ganti Rugi No. 2 tertanggal 29 April 2003, dan Akte Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 3 tertanggal 29 April 2003 ;
LA
13. Bahwa, oleh karena itulah seharusnya menurut hukum Akte Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 2 tertanggal 29 April 2003, dan
AD I
Akte Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 3 tertanggal 29 April 2003 yang dimiliki tergugat II adalah Cacat Hukum dan harus dinyatakan “Tidak Mempunyai Kekuatan Hukum” ;
NG
14. Bahwa, adapun kerugian materil yang dialami penggugat atas penguasaan lahan/tanah oleh tergugat I dan Tergugat II dihitung sejak tahun 1993 sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut
PE
Apabila tanah tersebut dijual dan disesuaikan dengan harga saat ini seharga Rp. 3.500.000/Meter x 4.657,50 m² = Rp. 16.301.000.000,(enambelas milyar tiga ratus satu juta rupiah) sejak Gugatan didaftarkan sampai objek perkara diserahkan oleh Tergugat I dan Tergugat II, dan juga kerugian moril sebesar Rp 30 .000.000.000,(tiga puluh miliar rupiah); Halaman 4 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
15. Bahwa, selain dari hal tersebut diatas apabila Sertipikat HGB dikeluarkan seharusnya lahan/tanah yang dikuasai oleh pihak Tergugat I,
maka
lahan/tanah
tersebut
harus
memenuhi
syarat-syarat
sebagaimana ditetukan peruntukannya yaitu yang dipergunakan untuk bangunan rumah tempat tinggal sesuai dengan Sertipikat HGB No.166 dan Sertipikat HGB No. 171, masing-masing Tertanggal 24 Juli 1993 ;
ED AN
16. Bahwa, pada lokasi hamparan lahan/tanah sesuai dengan Sertipikat HGB No. 166 dan Sertipikat HGB No. 171 masing-masing tertanggal 24 Juli 1993 yang telah diperpanjang masa berlakunya sampai dengan tahun 2033, dan sesuai keadaan lahan/tanah tersebut “Tidak Ada Bangunan Rumah Tempat Tinggal (Diterlantarkan)” yang dibanguna oleh pihak Tergugat I ;
IM
17. Bahwa, dalam pergantian Nomor Sertipikat HGB dan perpanjangan masa berlakunya sampai dengan tahun 2033, yakni : Sertipikat HGB No.
GG
166 menjadi Sertipikat HGB No. 553/HGB/BPN.12.71.2011 tertanggal 26 Agustus 2011, dan Sertipikat HGB No. 171 menjadi Sertipikat HGB No. 119/HGB/BPN.12/2011 tertanggal 27 Agustus 2011. Hal ini sesuai
TIN
dengan hemat kami tidak mempunyai dasar atau diduga “Cacat Hukum Administrasi” dalam perpanjangan Sertipikat HGB tersebut dikarenakan pada lokasi lahan/tanah yang diterbitkan Sertipikat HGB tersebut “Tidak Ada berupa Bangunan Rumah Tempat Tinggal” yang dibanguna oleh
N
pihak Tergugat I ;
18. Bahwa, berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang
LA
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Pasal 40 huruf “e” yang berbunyi : Hak Guna Bangunan Hapus karena Diterlantarkan Jo. Peraturan
AD I
Pemerintah No. 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan Pasal 35 ayat 1 huruf “e” yang berbunyi : Hak Guna Bangunan Hapus karena Diterlantarkan ;
NG
19. Bahwa benar berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Jo. Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan, Pasal 35 ayat 1 huruf “e” atas Penerbitan
PE
Perpanjangan Sertipikat HGB No. 166 menjadi Sertipikat HGB No. 553/HGB/BPN.12.71.2011
tertanggal
26
Agustus
2011,
dan
Perpanjangan Sertipikat HGB No. 171 menjadi Sertipikat HGB No. 119/HGB/BPN.12/2011 tertanggal 27 Agustus 2011 adalah cacat hukum;
20. Bahwa, oleh karena itu seharusnya menurut hukum, Turut Tergugat tidak dapat menerbitkan HGB No. 166 menjadi Sertipikat HGB No. Halaman 5 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
553/HGB/BPN.12.71.2011
tertanggal
26
Agustus
2011,
dan
Perpanjangan Sertipikat HGB No. 171 menjadi Sertipikat HGB No. 119/HGB/BPN.12/2011 tertanggal 27 Agustus 2011, karena diatas lahan/tanah yang diterbitkan Sertipikat HGB dimaksud telah ada pemiliknya, dan oleh karena itu sertipikat dimaksud harus dinyatakan “Tidak Mempunyai Kekuatan Hukum” ;
ED AN
21. Bahwa karena Penggugat merasa apa yang menjadi haknya telah dirampas dan dikuasai oleh Tergugat I dan Tergugat II aquo, sebelum mengajukan gugatan ini Penggugat dengan itikad baik masih berusaha untuk mengingatkan Tergugat I dan Tergugat II agar menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dengan tujuan agar tanah
milik
Penggugat a quo, dapat dikembalikan atau diganti rugi oleh Para
IM
Tergugat, namun Tergugat I dan Tergugat II tetap mempertahankan dan merasa bahwa Para Tergugatlah pemilik lahan/tanah, beserta
GG
bangunan diatasnya dan Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah memberikan kabar ataupun datang guna menyelesaikan masalah tersebut dengan Penggugat secara kekeluargaan ;
TIN
22. Bahwa dari apa yang diuraikan diatas, patutlah disimpulkan bahwa perbuatan Tergugat I dan Tergugat II di dalam memiliki ataupun menguasai lahan/tanah Hak Milik Penggugat tersebut, adalah jelas tidak didasari adanya itikad baik dan juga tidak didasarkan pada alas hak
N
yang sah secara yuridis, sehingga tentunya Tergugat I dan Tergugat II dapat dikategorikan melakukan perbuatan melawan hukum (Onrecht
LA
Matigedaad) yang merugikan Penggugat baik secara materi maupun immaterial sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata (BW);
AD I
23. Bahwa dengan adanya tindakan Tergugat I dan Tergugat II menguasai dan mengusahai objek lahan/tanah Penggugat seluas ± 4.657,50 m² secara tanpa hak dan melawan hukum mengakibatkan timbulnya
NG
kerugian moril sejak Gugatan di daftarkan sampai objek perkara diserahkan oleh tergugat I dan Tergugat II pa Penggugat dan juga kerugian moril sebesar Rp 30 .000.000.000,- (tiga puluh milyar rupiah) ;
PE
24. Bahwa dari sikap Tergugat I dan Tergugat II yang tidak mau tahu dengan kerugian Penggugat baik yang sudah maupun yang akan datang, maka untuk memaksa agar Tergugat I dan Tergugat II segera mengembalikan tanah perkara kepada Penggugat, mohon agar supaya Tergugat I dan Tergugat II dihukum secara tanggung renteng untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah) setiap hari, jika Tergugat I dan Tergugat II lalai menyerahkan Halaman 6 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
objek perkara kepada Penggugat, dihitung sejak putusan dibacakan sampai objek perkara diserahkan kepada Penggugat ; 25. Bahwa oleh karena Tergugat I dan Tergugat II tidak beritikad baik, maka untuk menjamin agar kelak putusan ini tidak hampa atau sia-sia (Illusoir) serta adanya dugaan kuat Tergugat I dan Tergugat II hendak mengalihkan atau menghilangkan haknya atau memindah tangankan
ED AN
kepada orang lain atas Tanah objek perkara tersebut karena adanya gugatan ini, maka sebelum atau sesudah perkara ini diperiksa supaya Pengadilan Negeri Medan kiranya terlebih dahulu meletakkan Sita Jaminan (Consevatoir Beslaag) terhadap objek “Sengketa” dan hartaharta milik Tergugat I dan Tergugat II dan baik yang bergerak maupun tidak bergerak ;
IM
26. Bahwa oleh karena gugatan ini di dasarkan atas bukti-bukti autentik dan sah, maka Penggugat memohon agar nantinya putusan yang diambil
GG
Majelis Hakim adalah putusan yang dapat di jalankan serta merta meskipun ada Verzet, Banding maupun Kasasi (Uit Voerbaar Bij Vooraad) ;
TIN
Bahwa berdasarkan uraian dan dalil-dalil gugatan Penggugat diatas, mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan / Majelis Hakim yang terhormat memanggil kedua belah pihak yang berperkara guna menghadap di muka persidangan, dan mengambil keputusan yang
N
berikut :
berbunyi sebagai
PRIMAIR :
LA
1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat seluruhnya ; 2. Menyatakan
Surat
Akta
Pemindahan
Hak
No.214/APH/KS/1969
AD I
tertanggal 20 Mei 1969 yang dibuat/diterbitkan oleh Drs. MP. Simanjuntak yang saat itu menjabat Assisten Wedana U.B. Pengatur Tatapraja Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang saat itu, adalah sah dan
NG
berkekuatan hukum ; 3. Menyatakan bahwa tanah perkara / objek perkara seluas ± 4657,50 m² yang terletak di lahan/tanah di : Dahulu dikenal dengan Jalan Medan-
PE
Binjai Kampung Lalang Kecamatan Sunggal, Kabupaten/Daswati II : Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, dan sekarang dikenal dengan Jalan Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, seluas ± 4.657,50 m², dengan batasbatas sebagai berikut : Sebelah Utara
: dengan Jalan dahulu disebut Jalan
Binjai dan sekarang Jalan Jend. Gatot Subroto, ± 40,5 Meter. Halaman 7 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
Sebelah Selatan
: dengan Karim, ± 40,5 Meter.
Sebelah Timur
: dengan Jusuf, ± 115 Meter.
Sebelah Barat
: dengan Agus, ± 115 Meter.
Adalah hak milik Penggugat dan Ahli Waris yang lain, berdasarkan Alas Hak Surat Akta Pemindahan Hak No.214/APH/KS/1969 tertanggal 20 Mei 1969 yang dibuat/diterbitkan oleh Drs. MP. Simanjuntak yang saat itu
ED AN
menjabat Assisten Wedana U.B. Pengatur Tatapraja Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang saat itu ; 4. Menyatakan bahwa perbuatan
Tergugat I dan Tergugat II yang telah
menguasai tanah milik Penggugat adalah merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht Matigedaad) ;
5. Menghukum Tergugat I, Tergugat II beserta Turut Tergugat atau siapa
IM
saja yang menguasai dan mendapatkan hak daripada lahan/tanah tersebut untuk menyerahkan lahan/tanah objek “Sengketa” tersebut
GG
kepada Penggugat dan Ahli Waris lainnya dalam keadaan baik dan kosong ;
6. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar kerugian materil yang
TIN
dialami penggugat adalah sekitar Rp. 3.500.000/Meter x 4.657,50 m² = Rp. 16.301.000.000,- (enambelas milyar tiga ratus satu juta rupiah) jika lahan/tanah tersebut dijual, sejak Gugatan didaftarkan sampai objek Perkara diserahkan oleh Tergugat I dan Tergugat II kepada Penggugat
N
dan Ahli Waris lainnya, dan juga kerugian Moral sebesar Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar) ;
LA
7. Menyatakan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) yang diletakkan dalam perkara ini adalah sah dan berkekuatan hukum ;
AD I
8. Menyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum sertifikat HGB No. 166 menjadi Sertipikat HGB No. 553/HGB/BPN.12.71.2011 tertanggal 26 Agustus 2011, dan Perpanjangan Sertipikat HGB No. 171 menjadi
NG
Sertipikat HGB No. 119/HGB/BPN.12/2011 tertanggal 27 Agustus 2011, dengan segala akibat hukumnya ;
9. Menyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum Akte Pelepasan Hak Atas
PE
Tanah Dengan Ganti Rugi No. 2 tertanggal 29 April 2003, dan Akte Pelepasan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi No. 3 tertanggal 29 April 2003 atas nama tergugat II, dengan segala akibat hukumnya
10. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap hari atas keterlambatan melaksanakan putusan ini ; Halaman 8 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
11. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat di jalankan serta merta walaupun ada
Banding, Kasasi (Uit Voerbaar Bij Vooraad) ;
12. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar 13. segala ongkos yang timbul dalam perkara ini. SUBSIDAIR
ED AN
Dan atau apabila Pengadilan / Majelis Hakim berpendapat lain maka mohon putusan yang seadil-adilnya, berdasarkan pertimbangan hukum dan keadilan (Ex Aequo Et Bono).
Membaca jawaban Terbanding I semula Tergugat I terhadap gugatan Pembanding semula Penggugat, pada pokoknya sebagai berikut: DALAM KONPENSI :
IM
DALAM EKSEPSI :
Tentang Gugatan Yang diajukan Penggugat dinyatakan Tidak Dapat
I. TENTANG
GUGATAN
GG
Diterima (Niet ontvankelijke verklaard)
PENGGUGAT
SECARA
HUKUM
TELAH
DINYATAKAN DALUWARSA (LEWAT WAKTU).
TIN
1. Bahwa Penggugat di dalam gugatannya pada halaman 2 angka 1 mengemukakan dalil-dalilnya antara lain : Penggugat adalah ahli waris Lebanus Tinambunan dan pemilik sah sebidang tanah seluas 4657,50 M2 dikenal dengan Jalan Jend. Gatot
N
Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, yang dahulunya dimiliki dan dikuasai orang tua kandung Penggugat,
LA
sesuai dengan surat alas hak Akta Pemindahan Hak Nomor 214/APH/KS/1969 tanggal 20 Mei 1969.
AD I
2. Bahwa jika diteliti dengan seksama dalil gugatan Penggugat, sebagaimana dijelaskan pada angka 1 di atas, maka secara konkrit Penggugat tidak lagi menggarap tanah seluas 4657,50 M2 mulai tahun
NG
1969, dan jika dihitung sampai dengan sekarang ini (gugatan diajukan pada tahun 2014) berarti Penggugat sudah + 45 tahun lamanya tidak mengajukan tuntutan terhadap tanah seluas 4657,50 M2 kepada
PE
Tergugat I,
serta telah meninggalkan dan tidak lagi menguasai
dan/atau mengusahai serta menggarap tanah terperkara incasu tanah seluas 4657,50 M2;
3. Bahwa sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku bahwa Penggugat yang telah + 45 tahun lamanya tidak mengajukan tuntutan dan tidak lagi mnguasai serta mengusahai tanah seluas 4657,50 M2 tersebut, maka secara hukum Penggugat telah kehilangan hak atas Halaman 9 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
tanah
seluas 4657,50 M2 yang dituntutnya terhadap Tergugat I
dikarenakan daluwarsa; 4. Bahwa
argumentasi
hukum
yang
dikemukakan
Tergugat
I,
sebagaimana diterangkan di atas, sejalan dengan ketentuan Pasal 1967 KUHPerdata yang selengkapnya berbunyi : “Segala tuntutan hukum, baik yang bersifat perbendaan maupun yang
ED AN
bersifat perseorangan, hapus karena daluwarsa, dengan lewatnya waktu tiga puluh tahun, sedangkan siapa, yang menunjukkan akan adanya daluwarsa itu tidak usah mempertunjukkan suatu alas hak, lagi pula tidak dapatlah dimajukan terhadapnya suatu tangkisan yang didasarkan kepada iktikadnya yang buruk”.
IM
1. Bahwa dengan demikian jelas ternyata gugatan yang diajukan oleh Penggugat dalam perkara aquo ini dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) ;
GG
II. TENTANG KEWENANGAN MENGADILI PERKARA AQUO MENJADI KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN TATA USAHA NEGARA. 2. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat ke Pengadilan Negeri
TIN
Medan menurut hukum secara objektif harus dinyatakan tidak dapat diterima (ontvankelijke verklaard) sebab Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang untuk memeriksa, mengadili ataupun memberikan putusan terhadap objek perkara yang di atasnya terdapat Sertipikat
N
Hak Guna Bangunan No.166/Desa Lalang, dan Sertipikat Hak Guna
LA
Bangunan No.171/Desa Lalang yang merupakan suatu Keputusan Tata Usaha Negara ; 3. Bahwa karena di atas objek perkara telah diterbitkan Keputusan Tata
AD I
Usaha Negara yaitu Sertipikat Hak Guna Bangunan yang merupakan keputusan yang final dan termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara, sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 4 Undang-
NG
Undang No.5 tahun 1986 yang dirubah menjadi UNDANG-UNDANG No.9 TAHUN 2004 ;
PE
4. Bahwa dengan demikian menurut hukum Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang memeriksa serta mengadili perkara ini karena yang berwenang adalah Pengadilan Tata Usaha Negara karena sertifikat Hak Guna Bangunan No.166/Desa Lalang, dan sertifikat Hak Guna Bangunan No.171/Desa Lalang yang merupakan keputusan Tata Usaha Negara ;
Halaman 10 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
5. Bahwa dengan demikian jelas ternyata gugatan yang diajukan oleh Penggugat dalam perkara aquo ini dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke verklaard) ; DALAM POKOK PERKARA : 1. Bahwa Tergugat I mohon dalil-dalil yang telah diajukan di dalam Eksepsi Tentang Gugatan Penggugat Dinyatakan tidak dapat diterima (niet
ED AN
ontvankelijk verklaard) sebagaimana yang telah dikemukakan dalam Eksepsi di atas, -geinsereerd- dianggap termasuk di bagian Dalam Pokok Perkara ini ;
2. Bahwa Tergugat I tetap konsisten dan menolak dengan tegas serta memungkiri seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat, kecuali secara tegas diakui di bawah ini ;
IM
3. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat di dalam gugatannya bahwa Lebanus Tinambunan adalah
GG
pemilik sah sebidang tanah seluas 4657,50 M2 dikenal dengan Jalan Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, yang dahulunya dimiliki dan dikuasai orang tua kandung
TIN
Penggugat sesuai dengan surat alas hak Akta Pemindahan Hak Nomor 214/APH/KS/1969 tanggal 20 Mei 1969; 4. Bahwa Tergugat I
memungkiri dengan tegas apa yang dikemukakan
Penggugat bahwa tanah seluas 4657,50 M2 dikenal dengan Jalan Jend.
N
Gatot Subroto Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, yang dahulunya dimiliki dan dikuasai orang tua kandung
LA
Penggugat sesuai dengan surat alas hak Akta Pemindahan Hak Nomor 214/APH/KS/1969 tanggal 20 Mei 1969 adalah merupakan milik
AD I
Penggugat dan ahli waris lainnya; 5. Bahwa karena tanah terperkara seluas 4657,50 M2 adalah merupakan hak Tergugat I sesuai dengan sertifikat Hak Guna Bangunan-Hak Guna 166/Desa Lalang dan Nomor : 171/Desa
NG
Bangunan (HGB) Nomor :
Lalang dan dikuatkan lagi oleh Mahkamah Agung No.2872 K/PDT/2011 jo. putusan Pengadilan Tinggi Medan No.91/PDT/2009/PT-MDN. jo.
PE
putusan Pengadilan Negeri Medan No.398/Pdt.G/2005/PN-Mdn yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
6. Bahwa oleh karena Tergugat I menguasai serta memiliki tanah secara sah atas tanah terperkara seluas 4657,50 M2 berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan-Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor : 166/Desa Lalang dan Nomor : 171/Desa Lalang dan dikuatkan lagi oleh Mahkamah Agung No.2872
K/PDT/2011
jo.
putusan
Pengadilan
Tinggi
Medan
Halaman 11 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
No.91/PDT/2009/PT-MDN.
jo.
putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
No.398/Pdt.G/2005/PN-Mdn., maka tidak berdasarkan hukum apa yang dikemukakan Penggugat di dalam gugatannya bahwa Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum; 7. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas apa yang dikemukakan Penggugat terhadap tanah terperkara tidak dipergunakan untuk bangunan
bangunan untuk kepentingan Tergugat I ;
ED AN
rumah tempat tinggal, karena di atas tanah terperkara akan dikerjakan
8. Bahwa di atas tanah terperkara aquo telah dibuat pagar tembok dari semen secara permanen oleh Tergugat I, dan juga di atas tanah terperkara telah berdiri plang yang menunjukkan tanah terperkara adalah milik Tergugat I, maka dengan demikian apa yang dikemukakan
IM
penggugat di dalam gugatannya bahwa tanah terperkara dalam keadaan terlantar atau ditelantarkan adalah tidak berdasarkan hukum dan
GG
sepatutnya dalil Penggugat sedemikian haruslah ditolak; 9. Bahwa apa yang dikemukakan Penggugat bahwa perpanjangan jangka waktu Hak Guna Bangunan No.166/Desa Lalang, dan Hak Guna cacat hukum administrasi dan tidak
TIN
Bangunan No.171/Desa Lalang
mempunyai kekuatan hukum dengan alasan tanah terlantar dan tidak ada bangunan di atasnya adalah merupakan dalil yang tidak berdasarkan hukum, karena yang sebenarnya di atas tanah terperkara aquo telah ada
N
pagar tembok dari semen yang dibuat secara permanen oleh Tergugat I dan juga telah berdiri plang bacaan yang menunjukkan tanah terperkara
LA
adalah milik Tergugat I;
TUNTUTAN PENGGUGAT UNTUK MEMINTA GANTI RUGI.
AD I
1. Bahwa tuntutan penggugat mengenai ganti rugi materiil sebesar Rp.16.301.000.000,- dengan dalil sebagaimana yang dikemukakannya dalam gugatan sama sekali tidak berdasarkan hukum dan karenanya
NG
haruslah ditolak atau setidak-tidaknya haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaad);
2. Bahwa Tergugat I berpendapat bahwa besarnya kerugian yang diderita
PE
oleh penggugat tidak diperinci secara detail dan secara jelas serta terperinci berdasarkan bukti-bukti yang konkrit dalam bentuk apa-apa saja kerugian yang diderita Penggugat;
3. Bahwa untuk menguatkan dalil tersebut di atas, Tergugat I menciteer beberapa putusan Mahkamah Agung RI. yang merupakan sumber hukum antara lain : Halaman 12 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung R.I. No.588 K/Sip/1983 tertanggal 19 Juni 1984 yang amar pertimbangan hukumnya berbunyi: “Tuntutan Penggugat mengenai ganti rugi karena tidak disertai bukti-bukti harus ditolak”. Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung R.I. No.492 K/Sip/1970 tertanggal 21 November 1971 yang amar pertimbangan hukumnya berbunyi :
ED AN
“Ganti kerugian sejumlah uang tanpa perincian dalam bentuk apa yang menjadi dasar tuntutan itu harus dinyatakan tidak dapat diterima karena tuntutan tersebut adalah jelas tidak sempurna”.
4. Bahwa selanjutnya Tergugat menolak dengan tegas, bahwa Penggugat telah menderita kerugian materiil sebesar Rp.16.301.000.000,- (enam belas milyar tiga ratus satu juta rupiah) karena Penggugat bukan
IM
merupakan pihak-pihak yang telah menguasai serta mengusahai tanah seluas 4657,50 M2 dan bukan pula selaku pemilik yang sah seperti yang TUNTUTAN
PENGGUGAT
GG
dituntutnya di dalam perkara ini ;
UNTUK
MEMOHON
SITA
JAMINAN
(CONSERVATOIR BESLAAG).
TIN
1. Bahwa Penggugat di dalam gugatannya memohonkan kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang sedang memeriksa perkara aquo untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) mengacu kepada ketentuan pasal 261 RBg atau pasal 227 HIR ;
N
2. Bahwa oleh karenanya ternyata permohonan Sita Jaminan yang diajukan oleh penggugat dalam perkara aquo ini tidak memenuhi persyaratan
LA
sebagaimana yang dikehendaki oleh pasal 261 RBG atau pasal 227 HIR ; 3. Bahwa Tergugat I berpendapat bahwa pasal 261 RBG atau pasal 227 HIR
AD I
tersebut hanya dapat diterapkan apabila penggugat dapat membuktikan bahwasanya Tergugat I telah berhutang atau ada mempunyai hutang kepada Penggugat atau setidak-tidaknya Penggugat dapat membuktikan
NG
bahwasanya Tergugat adalah merupakan debitur dari Penggugat ; 4. Bahwa sebagai illustrasi, Tergugat I mengutip Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI. tertanggal 24 Mei 1984 No.597 K/Sip/1983, yang
PE
amar pertimbangan hukumnya berbunyi : “Conservatoir Beslag yang diadakan bukan atas alasan-alasan yang
disyaratkan dalam pasal 227 ayat 1 HIR tidak dapat diterima”.
TENTANG
TUNTUTAN
PENGGUGAT
MINTA
UANG
PAKSA
(DWANGSOM). 1. Bahwa tuntutan Penggugat agar Tergugat dihukum membayar uang paksa Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) harus ditolak karena tidak Halaman 13 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
mempunyai dasar hukum untuk diajukan oleh Penggugat dalam perkara aquo, karena hal ini bukan merupakan tuntutan untuk membayar suatu jumlah uang ; 2. Bahwa untuk meneguhkan hal tersebut di atas, Tergugat I menghunjuk tulisan yang dipaparkan oleh Bapak Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H. di dalam bukunya yang berjudul : Hukum Acara Perdata Indonesia,
ED AN
Edisi Kedua, cetakan Pertama, tahun 1985, penerbit Liberty, Yogyakarta, pada halaman 46 butir d, yang selengkapnya berbunyi :
“Tuntutan agar Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa (astreinte, dwangsom). Apabila hukuman itu tidak berupa pembayaran sejumlah uang, maka dapat ditentukan bahwa pihak yang dikalahkan dihukum untuk membayar sejumlah uang paksa selama ia tidak memenuhi isi
IM
putusan. Pembayaran uang paksa ini hanya mungkin terhadap perbuatan yang harus dilakukan oleh Tergugat yang tidak terdiri dari pembayaran
GG
suatu jumlah uang”.
TENTANG TUNTUTAN PENGGUGAT MINTA AGAR PUTUSAN DAPAT DIJALANKAN SECARA SERTA MERTA (Uitvoerbaar bij Voorraad).
TIN
1. Bahwa Penggugat menuntut supaya putusan di dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta ; 2. Bahwa tuntutan Penggugat ke hadapan Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan atas hal sebagaimana tersebut di
N
atas sama sekali tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang dikehendaki dan ditentukan berdasarkan :
LA
a. Pasal 191 (1) RBg atau pasal 180 HIR tentang Uitvoerbaar bij Voorraad ;
AD I
b. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. tertanggal 21 Juli 2000 Nomor : 03 tahun 2000, tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar bij Voorraad) dan Provisionil.
NG
3. Bahwa argumentasi Tergugat I di atas sejalan dengan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI. tertanggal 29 April 1986 No.3328 K/Pdt/1984, yang amar pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi
PE
“Menimbang, bahwa adanya Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. No.06/1975 jo. No.03/1978, maka tuntutan eks. pasal 180 HIR tentang Uitvoerbaar bij Voorraad atas putusan ini, tidak dapat dikabulkan oleh Majelis”.
Berdasarkan segala yang telah dikemukakan tersebut di atas, Tergugat I mohon ke hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk menolak seluruh dalil Halaman 14 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
Penggugat atau setidak-tidaknya dalil-dalil Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard). DALAM REKONPENSI : Bahwa segala yang telah dikemukakan oleh Tergugat I d.k./Penggugat d.r. dalam Jawaban Dalam Konpensi di atas, mutatis-mutandis dianggap telah diulangi dalam Gugatan Dalam Rekonpensi ; TERGUGAT D.R. I. TENTANG KERUGIAN MATERIL : 1.
ED AN
TENTANG TUNTUTAN GANTI RUGI PENGGUGAT D.R. TERHADAP
Bahwa kerugian Penggugat d.r. derita yang disebabkan perbuatan Tergugat
d.r.
yang
secara
mendiskreditkan/menghina
sewenang-wenang
Penggugat
d.r.
yang
telah
menyatakan
IM
Penggugat d.r./Tergugat d.k. melakukan penguasaan atas tanah seluas 4.657,50 M2 adalah tidak benar (cacat hukum) di mana secara
GG
nyata dan fakta tanah seluas 4.657,50 M2 bukan merupakan milik Tergugat d.r. melainkan milik sah dari Penggugat d.r., akibatnya nama baik Penggugat d.r. selaku perusahaan yang bonafide di mata
TIN
masyarakat tercemar dan perbuatan Tergugat d.r. tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, sesuai dengan ketentuan pasal 1365 KUHPerdata ; 2.
Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1365 KUHPerdata, unsur
N
perbuatan melawan hukum adalah mencakup adanya perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) yaitu : adanya kerugian (schadel) antara lain tindakan kerugian harus ada
LA
-
hubungan sebab akibat ;
3.
kerugian tersebut disebabkan oleh kesalahan (schuld) ;
AD I
-
Bahwa atas perbuatan melawan hukum tersebut Penggugat d.r. menuntut Tergugat d.r. untuk membayar ganti rugi materil sebesar
NG
Rp.5.000.000.000,- (lima milyar rupiah), sesuai dengan harkat dan martabat Penggugat d.r. selaku perusahaan perkebunan pemerintah yang terpercaya ;
PE
II. TENTANG KERUGIAN MORIL YAITU PERNYATAAN MAAF 1.
Bahwa pernyataan maaf ini Penggugat d.r. tuntut oleh karena Tergugat d.r. telah mencemarkan nama baik akibat diajukannya gugatan terhadap Penggugat d.k. seolah-olah perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang Penggugat pimpin ini adalah merupakan perusahaan yang kejam dan suka bertindak secara Halaman 15 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
sewenang-wenang
terhadap
masyarakat
khususnya
terhadap
Tergugat d.r. ; 2.
Bahwa oleh karena Tergugat d.r. telah melakukan pencemaran tersebut akibatnya nama baik serta martabat Penggugat d.r. telah tercemar di kalangan masyarakat ;
3.
Bahwa Penggugat d.r. melakukan penuntutan pernyataan maaf
ED AN
kepada Tergugat d.r. adalah sejalan dengan apa yang dimaksudkan di dalam pasal 1374 KUHPerdata yang selengkapnya berbunyi : “Dengan tidak mengurangi kewajibannya untuk memberikan ganti rugi, si Tergugat dapat mencegah pengabulan tuntutan yang disebutkan dalam pasal yang lalu, dengan menawarkan dan sungguh-sungguh melakukan di muka umum di hadapan Hakim suatu pernyataan yang
IM
berbunyi bahwa ia menyesal akan perbuatan yang ia telah lakukan, bahwa ia meminta ma’af karenanya, dan menganggap si terhina
4.
GG
sebagai seorang yang terhormat”.
Bahwa tindakan yang telah dilakukan oleh Tergugat d.r. tersebut di atas yang telah nyata-nyata telah mencemarkan nama baik Penggugat
Penggugat d.r. ; 5.
TIN
d.r. dikategorikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum dan merugikan
Bahwa untuk merehabilitasi serta menetralisir nama baik yang telah tercemar tersebut, Penggugat d.r. dengan ini menuntut Tergugat d.r.
melalui :
N
untuk dihukum Meminta Ma’af kepada Penggugat d.r. yang dimuat
LA
1. Surat Kabar / Harian “Waspada”, terbitan Medan. 2. Surat Kabar / Harian “Sinar Indonesia Baru”, terbitan Medan.
AD I
3. Surat Kabar / Harian “Analisa”, terbitan Medan. 4. Surat Kabar / Harian “Medan Pos”, terbitan Medan. Yang harus dimuat oleh Tergugat d.r. atas biayanya sendiri selama 3
NG
(tiga) hari berturut-turut dengan ukuran berita minimal 15 CM x 20 CM, yang isinya berbunyi : PERNYATAAN MINTA MAAF
PE
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : INTAN BR TINAMBUNAN, Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, bertempat tinggal di Jalan Pintu Air IV Gang Maju No.15, Lingkungan VIII, Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan, Prov. Sumut. Dengan ini secara sungguh-sungguh meminta ma’af kepada : Halaman 16 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
BAPAK Ir. ERWIN NASUTION, dalam hal ini menjabat sebagai Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), berkantor di Jln. Let. Jend. Suprapto No.2 Medan. Karena kekhilafan/kesalahan saya dalam mengajukan gugatan, khususnya terhadap orang tersebut di atas yang perkaranya terdaftar dalam register perkara No.421/Pdt.G/2014/PN-Mdn. di Pengadilan
kerugian moriil dan materiil.
ED AN
Negeri Medan, sehingga Penggugat d.r. tersebut telah mengalami
Saya berjanji bahwa hal tersebut tidak akan terulang kembali. Hormat Saya,
Yang Membuat Pernyataan Minta Ma’af INTAN BR TINAMBUNAN.
IM
III. TENTANG TUNTUTAN SITA JAMINAN
1. Bahwa selanjutnya selama perkara ini belum diputus dalam tingkat untuk menjamin
gugatan/tuntutan
yang
diajukan
GG
terakhir, dan
Penggugat dr dalam perkara ini tidak menjadi hampa atau sia-sia, maka menurut hukum adalah wajar Penggugat d.r. memohon kepada
aquo
untuk
TIN
Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara meletakkan
Sita
Jaminan
(Conservatoir
beslaag)
terhadap:harta milik Tergugat d.r., baik itu barang/benda bergerak maupun benda tidak bergerak.
N
2. Bahwa Penggugat d.r. sangat khawatir Tergugat d.r. tidak memenuhi
LA
isi putusan ini secara sukarela, maka sudah sepatutnya menurut hukum Tergugat d.r. dihukum untuk membayar kepada Penggugat d.r.
AD I
uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap harinya, yang dapat ditagih seketika dan sekaligus apabila Tergugat d.r. lalai atau melanggar isi putusan dalam perkara
NG
ini ;
3. Bahwa oleh karena gugatan yang diajukan Penggugat d.r. didukung oleh bukti-bukti yang authentik, maka untuk itu wajar menurut hukum
PE
putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan dengan serta merta (Uitvoerbaar bij Voorraad) meskipun ada verzet, banding maupun kasasi ;
Berdasarkan segala yang telah dikemukakan tersebut di atas, Penggugat d.r. mohon ke hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara aquo agar sudilah kiranya menjatuhkan Halaman 17 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
putusan dalam perkara ini yang dapat dijalankan lebih dahulu, walaupun ada perlawanan (verzet), banding, kasasi maupun peninjauan kembali (request civil), serta menjatuhkan putusan dalam perkara aquo yang amarnya berbunyi : DALAM KONPENSI : DALAM POKOK PERKARA :
DALAM REKONPENSI : 1.
Mengabulkan
gugatan
Penggugat
Seluruhnya. 2.
Dalam
Rekonpensi
Untuk
Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir beslaag) yang telah diletakkan dalam perkara ini;
Menyatakan Penggugat d.r. adalah pemilik yang sah atas tanah seluas
IM
3.
ED AN
- Menolak Gugatan Penggugat d.k. Untuk seluruhnya.
4.657,50 M2 berdasarkan Sertipikat HGB No.166/Desa Lalang dan
GG
Sertipikat HGB No.171/Desa Lalang, setempat dikenal dengan Jalan Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara ;
Menyatakan Tergugat d.r. telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum
TIN
4.
dan merugikan Penggugat d.r. 5.
Menghukum Tergugat d.r. untuk membayar ganti rugi materil sebesar Rp.5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) kepada Penggugat d.r. ; Menghukum Tergugat d.r. untuk meminta ma’af kepada Penggugat d.r.
N
6.
melalui Surat Kabar atau Harian yang telah ditentukan untuk itu. Menghukum Tergugat dr, untuk membayar kepada Penggugat uang
LA
7.
paksa (dwangsom) sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap
AD I
harinya yang dapat ditagih seketika dan sekaligus apabila Tergugat d.r. lalai atau melanggar isi putusan dalam perkara ini ; 8.
Menyatakan putusan dalam perkara ini yang dapat dijalankan lebih
NG
dahulu, walaupun ada Perlawanan (verzet), Banding, Kasasi maupun Peninjauan Kembali (request civil).
Atau :
PE
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Membaca putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 421/Pdt.G/2014 /PN.Mdn pada tanggal 10 Juni 2015, yang amar berbunyi sebagai berikut : DALAM KONPENSI: DALAM EKSEPSI: -
Menyatakan eksepsi Tergugat-I tidak dapat diterima. Halaman 18 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
DALAM POKOK PERKARA: -
Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
DALAM REKONPENSI: -
Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi tidak dapat diterima.
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI: Menghukum Penggugat dalam Konvensi / Tergugat dalam Rekonvensi
ED AN
-
untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp. 1.786.000,- ( satu juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu rupiah). Membaca relaas pemberitahuan putusan yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan Nomor 421/Pdt.G/2014/PN Mdn,
IM
tanggal 10 Juni 2015 yang menerangkan telah memberitahukan amar putusan tersebut dengan sah dan seksama masing - masing kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 14 Juli 2015 dan kepada
GG
Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 3 September 2017 ; Membaca Akta Permohonan Banding Nomor: 97/2015, tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat oleh Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Medan
TIN
yang menerangkan bahwa kuasa hukum Pembanding semula Penggugat telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 421/Pdt.G/2014/PN Mdn., tanggal 10 Juni 2015 dan Permohonan
N
banding tersebut telah diberitahukan dengan sah dan seksama kepada Terbanding I semula Tergugat I dan kepada Turut Terbanding semula Turut
LA
Tergugat masing – masing pada tanggal 6 Agustus 2015 serta kepada Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 3 September 2015;
AD I
Membaca Relaas Pemberitahuan memeriksa berkas perkara (inzage)
oleh Jurusita Penganti Pengadilan Negeri Medan kepada Terbanding I semula Tergugat I dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat masing-
NG
masing tanggal 6 Agustus 2015 dan kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 29 Agustus 2015 serta kepada Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 9 September 2015, yang menerangkan telah diberi kesempatan
PE
kepada para pihak untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan selama 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak menerima pemberitahuan ini sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan; Membaca surat memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum Pembanding semula Penggugat pada tanggal 23 Maret 2017 yang diterima di Halaman 19 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan pada tanggal 11 April 2017 dan salina surat memori banding tersebut telah diserahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Medan untuk disampaikan kepada Terbanding I semula Tergugat I, Terbanding II semula Terggugat II dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat ; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
ED AN
Menimbang, bahwa permohonan banding dari kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat/Tergugat Rekonvensi telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-undang, maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
IM
Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan kuasa hukum Pembanding semula Penggugat pada pokoknya berkesimpulan bahwa Putusan yudexfactie Pengadilan Negeri Medan yang didasarkan atas
GG
pertibangan hukumnya sangat keliru dan salah sehingga putusan a quo harus dibatalkan, karena formalitas pengajuan gugatan Pembanding semula Penggugat/Tergugat Rekonvensi telah benar dan tepat meskipun tidak
TIN
semua ahli waris dari alm.Lebanus Tinambunan turut sebagai pihak menggugat para Terbanding/para Tergugat. Sikap yudexfactie terlalu formalistis dan kaku dalam memeriksa dan memutus perkara pada hal
N
perkara a quo bukanlah merupakan perkara warisan yang terjadi antara sesama para ahli waris, akan tetapi merupakan sengketa kepemilikan hak
LA
milik atas tanah objek perkara atas nama alm. Orang tua Pembanding semula Penggugat/Tergugat Rekonvensi (Alm. Lebanus Tinambunan), tidak
AD I
perlu melibatkan semua ahli waris dari Alm. Lebanus Tinambunan. Hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.439 K/Sip/1968, tanggal 8 Januari 1969 menyebutkan: ”tentang tuntutan pengembalian
NG
barang / harta warisan dari tangan pihak ketiga kepada para ahli waris yang berhak tidak perlu diajukan oleh semua ahli waris”; Menimbang, bahwa Terbanding I semula Tergugat I/Penggugat
PE
Rekonvensi dan Terbanding II semula Tergugat II serta Turut Terbanding semula Turut Tergugat tidak mengajukan kontra memori banding ; Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan
seksama berkas perkara dan surat-surat yang terlampir beserta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 421/Pdt.G/2014/PN Mdn, tanggal 10 Juni 2015 dan memori banding dari kuasa hukum Pembanding semula Halaman 20 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
Penggugat, majelis hakim tingkat banding memberikan pertimbangan sebagai berikut: DALAM KOMPENSI: DALAM EKSEPSI: Menimbang, bahwa mengenai pertimbangan majelis makim tingkat
ED AN
pertama terhadap Eksepsi yang diajukan oleh Terbanding I semula Tergugat I, majelis hakim tingkat banding sependapat dengan pertimbangan majelis hakim tingkat pertama dalam putusan Sela Nomor: 241/PDTG/2014/PN Mdn., tanggal
12
Februari
2015
tersebut,
maka
putusan
tersebut
dapat
dipertahankan untuk dikuatkan ditingkat banding;
IM
DALAM POKOK PERKARA:
Menimbang, bahwa mengenai pertimbangan putusan majelis hakim tingkat pertama terhadap formalitas gugatan Pembanding semula Penggugat/
GG
Tergugat Rekonvensi pada halam 26 alinea ke-3 sampai halaman 27 alinea ke-3, yang berkesimpulan menyatakan gugatan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi tidak dapat diterima, majelis hakim tingkat
TIN
banding tidak sependapat dengan pertimbangan tersebut, dengan alasan pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa dasar hukum pertimbangan Pengadilan tingkat
N
pertama sebagaimana disebutkan dalam putusan Nomor:241/Pdt.G/2014/PN Mdn,. tanggal 10 Juni 2015 pada halaman 26 alinea ke-4, menurut majelis
LA
hakim tingkat banding merupakan pendapat dari majelis hakim tingkat pertama sendiri tanpa menyebutkan dari mana didapat sumbernya yang
AD I
dijadikan landasan hukum pendapat tersebut, misalnya sumbernya dari hukum acara perdata, Yurisprudensi, Pendapat sarjana atau doktrin, sehingga karena dasar hukum pendapat dari pertimbangan putusan tersebut tidak didukung dengan sumbernya, maka putusan tersebut tidak sesuai
NG
dengan ketentuan sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 25 Ayat (1) Undang-undang No.4 Tahun 2004 Tentang Kekuasan Kehakiman;
PE
Menimbang, bahwa menurut majelis hakim tingkat banding setelah
membaca dan mencermati gugatan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi, ternyata di dalam posita gugatan Nomor 1, 2 dan 3 telah diuraikan secara tegas dan jelas bahwa Penggugat adalah ahli waris pemilik sah terhadap sebidang tanah yang dahulu dimiliki dan dikuasai oleh Orang Tua Kandung Pembanding semula Penggugat Alm.Lebanus Tinambunan dan di di dalam petitum Nomor:3 telah pula secara tegas meminta atau memohon Halaman 21 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
menyatakan tanah perkara / objek sengketa dst........, adalah hak milik Penggugat dan ahli waris yang lain ; Menimbang, bahwa dari uraian gugatan tersebut, menurut majelis hakim tingkat banding telah dapat diketahui maksud dari gugatan tersebut diajukan oleh Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi adalah untuk mempertahankan tanah terperkara milik Alm Lebanus Tinambunan yang
ED AN
dikuasai tanpa izin dan merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht matige daad) sebagaimana disebutkan pasal 1365 KUH Perdata oleh para Terbanding semula para Tergugat dalam Konvensi dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat dalam Konvensi, sehingga dengan demikian Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi, bertindak selaku anak
IM
kandung dan sekali gus ahli waris untuk mempertahankan hak dari alm Lebanus Tinambunan;
Menimbang, bahwa di dalam eksepsi maupun jawaban Terbanding I
GG
semula Tergugat I dalam Konvensi, dalil posita maupun petitum gugatan tidak dibantah atau disangkal, sehingga sesuai ketentuan hukum acara perdata dalil yang tidak dibantah atau disangkal dianggap telah terbukti,
TIN
maka Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi dianggap telah mengakui dan membenarkan dalil gugatan tersebut, demikian pula terhadap bukti Surat Keterangan Ahli Waris (bukti P-4) tidak pula dibantah atau disangkal, sehingga petitum gugatan tersebut telah dapat dibuktikan bahwa
N
Alm Lebanus Tinambunan mempunyai anak 9 (sembilan) orang dan
LA
Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi adalah salah satu anak dari Alm. Lebanus Tinambunan; bahwa
dengan
terbuktinya
Pembanding
semula
AD I
Menimbang,
Penggugat dalam Konvensi adalah salah satu anak dari 9 (sembilan) orang bersaudara dari Orang Tua bernama Lebanus Tinambunan, maka meskipun
NG
Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi, tidak menguraikan siapasiapa saja saudara-saudaranya yang merupakan ahli waris yang berhak di dalam posita gugatan maupun dalam petitum gugatan, menurut majelis
PE
hakim tingkat banding tidaklah mengakibatkan gugatan tersebut tidak dapat diterima, karena yang dipermasalahkan dalam perkara a quo adalah sengketa hak kepemilikan terhadap tanah warisan yang ditingalkan oleh Alm Lebanus Tinambunan terhadap orang lain yang dikuasai oleh Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi dan Terbanding II semula Tergugat II dalam Konvensi tanpa hak dan melawan hukum, sehingga dengan telah menguraikan dalam posita gugatan bahwa Pembanding semula Penggugat Halaman 22 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
dalam Konvensi adalah salah satu anak dan ahli waris dari Alm Lebanus Tinambunan, maka gugatan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi telah cukup jelas dan memenuhi syarat formalitas; Menimbang, bahwa adapun alasan majelis hakim tingkat banding berpendapat seperti hal tersebut di atas, karena tidak ada ketentuan dalam hukum acara formil yang menyatakan “semua ahli waris, wajib ikut bertindak
ED AN
sebagai Penggugat mengajukan gugatan terhadap sengketa harta warisan dari orang tunya yang diusahai atau dikuasai oleh orang yang tidak berhak, pendapat majelis hakim tersebut bersesuaian dengan putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 244 K/Sip/1959, tanggal 5 Januari 1959 menyebutkan “Gugatan penyerahan kembali harta warisan yang dikuasai seseorang tanpa
IM
hak dapat diterima walaupun tidak semua ahli waris ikut sebagai pihak (saudara kandung Penggugat), karena Tergugat tidak dirugikan dalam pembelaanya” demikian juga putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 516 K/
GG
Sip/1973 tanggal 25 Nopember 1975, menyebutkan “Pertimbangan bahwa gugatan tidak dapat diterima karena hanya seorang ahli waris yang menggugat tidak dapat dibenarkan, karena sudah menjadi Yurisprudensi
TIN
tetap tidak diharuskan semua ahli waris menggugat”. Oleh karena itu alasan dalil gugatan yang menggugat para para Terbanding semula para Tergugat dalam Konvensi dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat dalam Konvensi ke Pengadilan Negeri Medan dalam perkara a quo sudah tepat dan
N
benar menurut hukum;
LA
Meimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas, maka memori banding yang di ajukan kuasa hukum Pembanding semula
AD I
Penggugat dalam Konvensi, menurut majelis hakim tingkat banding beralasan dan dapat dibenarkan menurut hukum, oleh karena itu majelis hakim tingkat pertama telah salah dan keliru mempertimbangkan gugatan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi, maka putusan Pengandilan
NG
Negeri Medan Nomor 421/Pdt.G/ 2014/PN Mdn,. tanggal 10 Juni 2016 tidak dapat dipertahankan lagi dan haruslah dibatalkan sebagian, dengan
PE
pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa selanjutnya oleh karena gugatan Pembanding
semula Penggugat dalam Konvensi dibantah oleh Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi, maka sesuai ketentuan pasal 283 RBg/163 HIR Jo. Pasal 1865 KUHPerdata, Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi maupun Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi
Halaman 23 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
berkewajiban membuktikan dalil – dalil yang dikemukakannya, sehingga majelis hakim memberikan beban pembuktian secara berimbang; Menimbang, bahwa dari uraian posita gugatan dihubungkan dengan jawaban, repilk dan duplik, maka menurut Majelis Hakim tingkat banding yang menjadi pokok permasalahan hukum di dalam perkara a quo yang perlu dibuktikan dan dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
ED AN
1. Apakah hak yang ada pada Alm.Lebanus Tinambunan terhadap tanah terperkara tersebut merupakan hak milik, sehingga dapat diwariskan kepada anak – anaknya yang dalam hal ini salah satu ahli waisnya yaitu Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi? ;
2. Apakah tanah terperkara yang dikuasai oleh Terbanding I semula
IM
Tergugat I dalam Konvensi dan Terbanding II semula Tergugat II dalam Konvensi, benar milik Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi, sehingga penguasaan tersebut tanpa hak dan merupakan perbuatan
GG
melawan hukum yang merugikan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi?;
TIN
Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi telah mengajukan surat bukti bertanda P-1 sampai P-7 dan saksi 5 (lima) orang yaitu 1. Waldemar Simanjuntak, 2.Tiamin Br Hutapea, 3.Muhammad Yamin Pohan, 4.Jabonar
N
Pohan dan 5. Maringan Situmorang;
LA
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil bantahannya Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi, telah mengajukan surat bukti bertanda
AD I
T I.1 sampai dengan T I.9 dan 1 (satu) orang saksi yaitu Sofyan Hadi; Menimbang, bahwa sesuai dengan surat bukti P-2 dan P-3, telah
dapat diketahui bahwa tanah sengketa pada awalnya dikuasai oleh Osman Ali sesuai Surat Keterangan Tanah Sebagai Pengganti Grant tanggal 13 Mei
NG
1955 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Asisten Wedana Kecamatan Sunggal D/P Pamong Praja bernama Ismail Hasjim, selanjutnya tanah sengketa dikuasai oleh Alm Lebanus Tinambunan dengan cara mengganti
PE
rugi dari Osman Ali pada tanggal 20 Mei 1969 yang dibuat dihadap Asisten Wedana Kecamatan Sunggal U.B Pengatur Tatapraja Drs. MP.Simanjuntak, peralihan hak untuk menguasai tanah sengketa tersebut di atas didukung pula dengan keterangan saksi Waldemar Simanjuntak, Tiamin Br Hutapea yang menerangkan bahwa Alm Lebanus Tinambunan menguasai tanah
Halaman 24 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
sengketa dengan cara mendirikan rumah tempat tinggal di depan rumahnya dengan membuat warung/kedai Kopi dan usaha tempel ban; Menimbang, bahwa terhadap surat bukti P-2 dan P-3 tersebut di atas dihubungakan dengan pasal 41 Undang-undang No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, setelah membaca dan mencermati peralihan hak terhadap tanah terperkara dari Osman Ali kepada Lebanus
ED AN
Tinambunan yang dilakukan dihadapan Asisten Wedana Kecamatan Medan Sunggal, maka telah dapat diketahui dengan jelas bahwa hak yang ada pada Osman Ali maupun Lebanus Tinambunan terhadap tanah sengketa adalah hak pakai terhadap tanah negara, karena peralihan hak terhadap tanah sengketa tersebut dilakukan dihadapan Asisten Wedana Kecamatan Medan
IM
Sunggal yang memenuhi ketentuan pasal 43 Ayat 1 dan Ayat (2) Undangundang No.5 Tahun 1960 tetang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria; Menimbang, bahwa sesuai keterangan saksi Waldemar Simanjuntak
GG
dan Muhammad Yamin Pohan bahwa pada tahun 1972 Alm. Lebanus Tinambunan telah pindah ke Pakam karena sakit, saksi Waldemar Simanjuntak lebih lanjut menerangkan saksi pernah mencoba menguasai
TIN
tanah terperkara, tetapi pihak PTPN IV melarangnya dan menyatakan tanah terperkara adalah tanah PTP IV, sehingga tanah tersebut tidak jadi diusahai oleh saksi, kemudian pada tahun 2000 an anak dari Alm Lebanus Tinambunan
datang
kembali
mencari tanah
yang
dulu ditinggalkan
N
orangtuanya, ternyata tanah terperkara tersebut telah dikuasai oleh PTP IV,
LA
dengan demikian tanah terperkara telah terbukti ditinggalkan oleh Alm Lebanus Tinambunan maupun anak-anaknya selama ± 30 (tiga puluh) tahun;
AD I
Menimbang, bahwa menurut majelis hakim tingkat banding hak yang diberikan oleh negara kepada Alm Lebanus Tinambunan dengan cara ganti rugi dari Osman Ali pada tanggal 20 Mei 1969 terhadap tanah sengketa
NG
selanjutnya diberikan kepada Alm Lebanus Tinambunan dengan hak pakai dan belum di daftar dan diproses menjadi hak milik (Sertifikat) di Kantor Inpekstorat Agraria Sumatera Utara sebagaimana dimaksud oleh Pasal 19
PE
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 Jo.Pasal 20 ayat (1) UU Pokok Agraria Tahun 1960 Jo. Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, sehingga status tanah tersebut (tanah sengketa) menjadi tanah negara dalam hal ini Kantor Inspektorat Agraria Sumatera Utara; Menimbang, bahwa oleh karena tanah terperkara telah secara nyata adalah tanah negara yang tidak lagi dikuasai oleh Alm.Lebanus Tinambunan Halaman 25 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
sejak tahun 1970 an sampai tahun 2000 an, maka hak pakai terhadap tanah negara yang ada pada Alm.Lebanus Tinambunan berakhir dengan sendirinya dan tanah terperkara kembali dikuasai oleh negara, dengan demikian maka menurut majelis hakim tingkat banding Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi tidak dapat membuktikan hak kepemilikannya terhadap tanah terperkara, karena hak pakai yang ada pada orangtuanya bernama
ED AN
Alm.Lebanus Tinambunan telah berakhir sejak tanah terperkara ditinggal pergi sebagaiman diterangkan saksi-saksi tersebut;
Menimbang, bahwa terhadap surat-surat bukti selain dan selebihnya tidak perlu lagi dipertimbangkan, karena surat-surat bukti tersebut tidak satupun menerangkan isinya mengenai hak kepemilikan Alm Lebanus
IM
Tinambunan, maka majelis hakim tingkat banding berpendapat surat-surat bukti tersebut haruslah dikesampingkan;
Menimbang, bahwa oleh karena tanah sengketa tidak terbukti hak
GG
milik dari Alm Lebanus Tinambunan melainkan telah terbukti menjadi tanah negara, maka menurut majelis hakim tingkat banding semua anak atau keturunan dari Alm. Lebanus Tinambunan termasuk Pembanding semula
TIN
Penggugat dalam Konevens tidak mempunyai hak lagi terhadap tanah sengketa, sehingga pokok permasalahan hukum yang ke-2(dua) tidak perlu lagi dipertimbangkan dan majelis hakim tingkat banding berkesimpulan Pembanding
semula
Penggugat
dalam
Konvensi
tidak
berhasil
LA
untuk seluruhnya;
N
mempertahankan dalil gugatannya, oleh karena itu gugatan haruslah ditolak
DALAM REKONVENSI:
AD I
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat I dalam Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi adalah seperti tersebut di atas;
NG
Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan gugatan rekonvensi
ini, majelis hakim mengutip kembali apa yang sudah dipertimbangkan di dalam gugatan konvensi, karena berkaitan erat dengan gugatan rekonvensi
PE
ini, maka dianggap berlaku pula di dalam mempertimbangkan gugatan dalam Rekonvensi ini dan dianggap telah termuat pula dalam putusan ini; Menimbang, bahwa dalam posita gugatan Penggugat I dalam
Rekonvensi/Terbanding
I
semula
Tergugat
I
dalam Konvensi
yang
menguraikan tentang perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat
dalam
Rekonvensi/Pembanding
semula
Penggugat
dalam
Halaman 26 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
Konvensi, telah mendiskreditkan/menghina dengan menyatakan Penggugat I dalam Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi melakukan penguasaan tanah tidak benar atau cacat hukum, sehingga dapat dikategorikan perbuatan melawan hukum sesuai ketentuan pasal 1365 KUH Perdata dan menuntut ganti rugi materil sebesar Rp.5.000.000.000,- (lima milyar) dan kerugian moril yaitu pernyataan maaf sebagai mana dimaksudkan
ED AN
dalam pasal 1374 KUH Perdata, serta memohon sita jaminan terhadap harta bergerak maupun tidak bergerak milik Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi dan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.10.000,-(sepuluh juta rupiah);
Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat banding terlebih dahulu
IM
mempertimbangkan apakah Penggugat I dalam Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi, memiliki hak terhadap tanah sengketa dalam perkara a quo?;
GG
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil positanya Penggugat I dalam Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi, telah mengajukan surat bukti T.I.1 dan T.I.2, yang menerangkan bahwa tanah
TIN
sengketa seluas ± 4.657,50 M2, telah dibuat menjadi 2 (dua) bidang dan telah mempunyai Sertifikat Hak Guna Bangunan sejak tanggal 24 Juli 1993 dimana
pemegang
Hak
adalah
PT.Perkebunanan
VII
(Persero)
berkedudukan di Bah Jambi dan selanjutnya telah dilakukan perubahan
N
nama pemegang Hak menjadi Perusahaan Perseroaan (Persero) PT.
menurut
LA
Perkebunan Nusantara IV berkedudukan di Bah Jambi, dengan demikian majelis
hakim
tingkat
banding
Penggugat
I
dalam
AD I
Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi telah dapat membuktikan mempunyai alas hak yang benar dan sah menurut hukum terhadap
tanah
sengketa,
sebagaimana
disebutkan
dalam
putusan
Mahkamah Agung R.I. Nomor. 937K/Sip/1970 tanggal 22 Maret 1972,
NG
menyebutkan “bukti yang diajukan telah sempurna dan dapat menunjukkan kepemilikan sesuatu haknya;
PE
Menimbang, bahwa sesuai dengan surat bukti T.I.3, T.I.4 dan T.I.5,
telah dapat diketahui bahwa tanah yang menjadi objek perkara sekarang ini, sudah terjadi perkara sebelumnya
yaitu dalam perkara No.398/Pdt.G/
2005/PN.Mdn., antara PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebagai: Penggugat melawan Ny.Vera Yana sebagai Tergugat, di putus tanggal 28 Maret 2006 dan dalam perkara No.398/Pdt.G/2005/PN-Mdn/VZ antara Vera Yana Br Manurung sebagai Pelawan, melawan PT.Perkebunan Nusantara IV Halaman 27 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
(Persero) sebagai Terlawan, di putus tanggal 7 Agustus 2007 dan perkara tersebut banding dimana Vera Yana Br Manurung sebagai Pembanding melawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebagai Terbanding dengan Register Nomor:91/PDT/2009/PT-MDN, di putus tanggal 11 Mei 2009; Menimbang, bahwa oleh karena di dalam amar putusan dari surat –
ED AN
surat bukti T.I.3, T.I.4 dan T.I.5, telah dinyatakan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebagai pemilik terhadap tanah perkara dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan No.166/Desa Lalang, tertanggal 24-7-1993 dan Serifikat Hak Guna Bangunan No.171/Desa Lalang, tertanggal 24-7-1993 yang dalam perkara a quo adalah Penggugat dalam Rekonvensi/Terbanding I semula
IM
Tergugat I dalam Konvensi, sedangkan Ny.Vera Yana atau Ny.Vera Yana Br Manurung, dalam perkara a quo menjadi Terbanding II semula Tergugat II dalam Konvensi
telah
dinyatakan
bahwa
perbuatan Tergugat
yang
GG
menempati serta menguasai tanah terperkara (milik Penggugat) adalah merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht matige daa); Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut, maka
TIN
majelis hakim tingkat banding telah dapat menyimpulkan bahwa Penggugat Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi telah dapat membuktikan dalil - dalil gugatan rekonvensinya selaku pemilik yang berhak
N
terhadap tanah terperkara;
Menimbang, bahwa selanjutnya majelis hakim tingkat banding akan petitum
LA
mempertimbangkan
gugatan
Penggugat
dalam
Rekonvensi/
Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi sebagai berikut:
AD I
Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-1(satu), menurut mejelis
hakim tingkat banding oleh karena petitum ke-1(satu) ini dapat tidaknya dikabulkan tergantung pertimbangan terhadap petitum selebihnya, maka ke-1(satu)
ini
akan
dikabulkan
setelah
petitum
selebihnya
NG
petitum
dipertimbangkan; Menimbang, bahwa Pengadilan tidak melakukan sita jaminan dalam
PE
perkara ini sebagaimana disebutkan dalam petitum ke-2 (dua), sehingga petitum mengenai sita jaminan harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena Terbanding I semula Tergugat I
dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi, telah dapat membuktikan hak kepemilkannya terhadap tanah sengketa sebagai Hak Guna Bangunan, maka majelis hakim tingkat banding berpendapat, Terbanding I semula Tergugat I Halaman 28 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi dapat mengabulkan petitum gugatan ke-3 (tiga) tersebut ; Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-4(empat) gugatan Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi menurut majelis hakim tingkat banding, oleh karena sesuai ketentuan undang-undang hukum formil menyebutkan merupakan hak setiap orang mengajukan
ED AN
gugatan terhadap orang lain atau badan hukum yang haknya dirugikan, sehingga tindakan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi yang menggugat Penggugat I dalam Rekonvensi/ Terbanding I semula Tergugat I dalam Konvensi tersebut, tidak dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, maka petitutum ke-4
IM
(empat) ini haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena petitum ke-4 (empat) berkaitan erat dengan petitum ke-5 (lima), ke-6 (enam) dan ke-7(tujuh), maka menurut
GG
majelis hakim tingkat banding petitum ke-5 (lima), ke-6 (enam) dan ke-7 (tujuh) tersebut haruslah ditolak pula ;
Menimbang, bahwa terhadap surat-surat bukti selebihnya, majelis
TIN
hakim tingkat banding berkesimpulan, karena Penggugat dalam Rekonvensi/ Tergugat dalam Konvensi telah terbukti adalah pemilik sah terhadap tanah sengketa dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan, maka surat-surat bukti
N
selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi dalam putusan ini;
LA
Menimbang, bahwa oleh karena terbukti sebagian petitum gugatan rekonvensi ditolak, maka petitum ke-1(satu) beralasan pula untuk ditolak; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan-pertimbangan
AD I
tersebut, maka gugatan Penggugat dalam Rekonpensi/Terbanding I semula Tergugat dalam Konvensi, majelis hakim tingkat banding berkesimpulan gugatan rekonvensi cukup beralasan untuk dikabulkan sebagian dan
NG
menolak selebihnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
PE
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan dalam Konvensi
dinyatakan ditolak dengan mengabulkan gugatan dalam Rekonvensi, yang ternyata dalam gugatan dalam Rekonvensi biaya perkara adalah nihil, maka cukup beralasan biaya yang timbul dalam kedua tingkat pengadilan dalam perkara ini dibebankan kepada Pembanding semula Penggugat dalam Konpensi /Tergugat dalam Rekonpensi; Halaman 29 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
Menimbang, bahwa oleh karena Terbanding II semula Tergugat II dalam Konvensi dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat dalam Konvensi tidak hadir dalam persidangan di tingkat pertama meskipun telah dipanggil dengan sah dan patut, sehingga haruslah dihukum untuk tunduk dan taat terhadap putusan ini; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,
ED AN
maka putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 421/Pdt.G/2014/PN Mdn tanggal 10 Juni 2015 beralasan hukum untuk dibatalkan dan Majelis Hakim tingkat banding mengadili sendiri perkara ini;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 jo UndangUndang Nomor 49 Tahun 2009, R.Bg dan peraturan perundang-undangan
IM
lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat tersebut;
Membatalkan
putusan
GG
Pengadilan
Negeri
Medan
Nomor
TIN
421/Pdt.G/2014/PN Mdn, tanggal 10 Juni 2015, yang dimohonkan banding;
MENGADILI SENDIRI:
-
LA
Dalam Eksepsi:
N
DALAM KONVENSI:
Menyatakan Eksepsi Tergugat I dalam Konvensi tidak dapat diterima;
-
AD I
Dalam Pokok Perkara:
Menolak gugatan Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi untuk seluruhnya;
NG
DALAM REKONVENSI -
Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonvensi/Terbanding I semula
PE
Tergugat I untuk sebagian;
-
Menyatakan Penggugat dalam Rekonvensi/Terbanding I semula Tergugat I adalah pemilik yang sah atas tanah seluas 4.657,50 M2 berdasarkan Sertipikat HGB No.166/Desa Lalang dan Sertipikat HGB No.171/Desa Lalang, setempat dikenal dengan Jalan Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara; Halaman 30 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN
-
Menolak gugatan selebihnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI -
Menghukum Pembanding semula Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam rekonvensi untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,-
ED AN
(seratus lima puluh ribu rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Rabu, tanggal 31 Mei 2017 oleh kami
SABAR TARIGAN SIBERO, SH, MH, sebagai Hakim Ketua,
AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH dan PRASETYO IBNU ASMARA, SH, MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam
IM
sidang yang terbuka untuk umum pada hari ini Senin, tanggal 12 Juni 2017 oleh Hakim Ketua dengan didampingi oleh kedua Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh JUANTI SITORUS, SH. Panitera Pengganti pada
berperkara maupun kuasanya.-
Hakim Ketua
TIN
Hakim Anggota
GG
pengadilan tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang
N
,
SABAR TARIGAN SIBERO, SH, MH.
AD I
LA
AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH.
PE
NG
PRASETYO IBNU ASMARA, SH, MH. Panitera Pengganti
.
JUANTI SITORUS, SH.
Halaman 31 dari 31 halaman Putusan Nomor 63/PDT/2017/PT MDN