P U T U S A N NOMOR : 674/PID/2016/PT MDN
AN
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
ED
dalam perkara terdakwa :
: PANGIHUTAN MARBUN
Tempat lahir
: Samosir
Umur / tanggal lahir
: 43 tahun / 08 November 1973
Jenis kelamin
: Laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Dusun Huta Rimbaru, Desa Kuta Usang,
GG
IM
Nama lengkap
Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi
: Kristen Katolik
TIN
Ag a m a Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan
: SD
LA N
Terdakwa selama dipersidangan didampingi oleh Penasehat Hukum Marolop Situmorang, S.H., dan Mangapul Marbun, S.H., masing-masing Advokat /Pengacara (Konsultan Hukum)
berkantor di Jalan D.I. Panjaitan No. 225 Pasar Inpres
Pangururan Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 20 Juni 2016 yang telah didaftarkan di
DI
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidikalang Nomor : W2.Oni.Um.07.05 02/VI/2016 tertanggal 20 Juni 2016;
NG A
Terdakwa ditangkap pada tanggal 27 Januari 2016, berdasarkan Surat
Perintah Penangkapan Nomor : SP.Kap/13/I/2016/Reskrim; Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara berdasarkan Surat Perintah
/ Penetapan Penahanan :
PE
1. Penyidik : tanggal 28 Januari 2016 Nomor : SP.Han / 12 / I /2016 /Reskrim sejak tanggal 28 Januari 2016 s/d tanggal 16 Februari 2016; Halaman 1 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
2. Perpanjangan Penuntut Umum: tanggal 16 Februari 2016 Nomor : 34/N.2.18 /Epp.1/02/2016 sejak tanggal 17 Februari 2016 s/d tanggal 27 Maret 2016;
AN
3. Perpanjangan I oleh Ketua Pengadilan Negeri Sidikalang : tanggal 22 Maret 2016 Nomor : 77/Tah/Pen.Pid/2016/PN-Sdk sejak tanggal 28 Maret 2016 s/d tanggal 26 April 2016;
ED
4. Perpanjangan II oleh Ketua Pengadilan Negeri Sidikalang : tanggal 21 April 2016 Nomor : 77/Tah/Pen.Pid/2016/PN-Sdk sejak tanggal 27 April 2016 s/d tanggal 26 Mei 2016;
IM
5. Penuntut Umum : tanggal 24 Mei 2016 Nomor : Print-110 / N.2.18 / Ep.2 / 05 / 2016 sejak tanggal 24 Mei 2016 s/d tanggal 12 Juni 2016;
6. Hakim Pengadilan Negeri : tanggal 09 Juni 2016 Nomor : 162 / Tah / Pen.Pid /
GG
2016 / PN.Sdk sejak tanggal 09 Juni 2016 s/d tanggal 08 Juli 2016; 7. Ketua Pengadilan Negeri Sidikalang: tanggal 22 Juni 2016 Nomor : 162 / Tah / Pen.Pid / 2016 / PN. Sdk sejak tanggal 09 Juli 2016 s/d tanggal 06 September
TIN
2016;
8. Perpanjangan I oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan : tanggal 22 Agustus 2016 Nomor : 1783 / Pen.Pid / 2016 / PT.MDN sejak tanggal 07 September 2016 s/d tanggal 06 Oktober 2016;
LA N
9. Perpanjangan II oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan : tanggal 22 September 2016 Nomor : 2297 / Pen.Pid / 2016 /PT.MDN sejak tanggal 07 Oktober 2016 s/d tanggal 05 November 2016; 10. Hakim Tinggi Medan sejak tanggal 24 Oktober 2016 s/d tanggal 22 Nopember
DI
2016 ;
11. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 23 Nopember 2016
NG A
s/d tanggal 21 Januari 2017 ; Pengadilan Tinggi Tersebut ; Telah membaca :
I.
Surat
Penetapan
Wakil
Ketua
Pengadilan
Tinggi
Medan
Nomor
PE
674/PID/2016/PT.MDN, tanggal 14 Nopember 2016, tentang penunjukan Majelis Hakim Tinggi untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding; Halaman 2 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
II.
Berkas perkara banding Nomor 674/PID/2016/PT.MDN, berkas perkara beserta salinan
Resmi
Putusan
Pengadilan
Negeri
Sidikalang
Nomor
:
Menimbang,
bahwa
Terdakwa
telah
didakwa
AN
90/Pid.B/2016/PN.Sdk, tanggal 20 Oktober 2016 yang dimintakan banding;
oleh
Penuntut
Umum
sebagaimana dalam Surat Dakwaannya tertanggal tertanggal 24 Mei 2016 No
ED
Register Perkara : PDM-99/SDKAL/OHARDA/05/2016 dengan dakwaan berbentuk subsidaritas dan telah dibacakan dipersidangan pada hari Kamis, tanggal 16 Juni 2016 yang berbunyi sebagai berikut
IM
DAKWAAN : PRIMAIR :
GG
------ Bahwa terdakwa terdakwa PANGIHUTAN MARBUN bersama-sama dengan SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA (DPO), Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 23.30 Wib atau setidak tidaknya pada bulan Januari 2016, bertempat di Dsn.Huta Rimbaru Ds.Huta Usang Kec.Pegagang Hilir Kab.Dairi atau setidak-
TIN
tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sidikalang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain. Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara
LA N
sebagai antara lain berikut :
------ Bahwa pada awalnya terdakwa datang ke kedai Tuak Pak JOI SITUMORANG untuk minum Tuak beberapa saat kemudian datanglah saksi KEKE MANIK, PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN, WANDI SINAGA als Pak MESRA. Selanjutnya datanglah SUDIRMAN SIHOTANG als KACA (DPO) datang Ke kedai tersebut dan dalam kedai, SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA keluar dari
DI
langsung masuk ke
kedai untuk buang ingus, melihat hal tersebut kemudian PANDE SIHOMBING als
NG A
Pak HOTMAN mengatakan : ” Hai KACA Ikon hu alap ho Borgin on , Molo dang Hualam ho Borgin ondon Marsogot Jam 8 (Hai KACA harus ku jemput kau malam ini, kalau tidak bisa saya jemput kamu malam ini besok jam 8 )” mendengar hal tersebut kemudian terdakwa juga mengeluarkan mengatakan : ” Unang Ribut Hamu dison, molo ribut hamu tusan (Jangan kalian ribut disini, kalau mau ribut kesana aja ), kemudian KEKE MANIK, PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN, WANDI SINAGA
PE
als Pak MESRA
bersama – sama meninggalkan, kedai tersebut mereka bertiga
menaiki sepeda motor dengan dikemudikan oleh KEKE MANIK dengan dibonceng Halaman 3 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
oleh PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN dan WANDI SINAGA als Pak MESRA, setelah sampai di Jln SD Inpres mereka pun berhenti untuk menanti kedatangan SUDIRMAN SIHOTANG als KACA (DPO). Sementara itu setelah kepergian PANDE
AN
SIHOMBING Als PAK HOTMAN dan WANDI SINAGA Als PAK MESRA dan KEKE MANIK tersebut, SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA berkata ”kecil sekali aku dibuat Pak Hotman ini, apa rupanya aku pikur di dunia ini”,. Dari perkataan tersebut
ED
kemudian terdakwa mengajak/menyuruh bersama-sama SUDIRMAN SIHOTANG als KACA (dpo) untuk berencana menghabisi PANDE SIHOMBING dan WANDI SINAGA dengan mengatakan ”eta ma Kaca, molo dang olo andon huma hupasuda ( Ayolah Kaca, Kalau tidak mau, kamu nanti yang akan kuhabisi” , selanjutnya terdakwa untuk
IM
mengambil parang yang berada di dalam rumahnya dan sementara SUDIRMAN SIHOTANG als KACA mengambil sebatang kayu kopi dari sampai kedai tersebut, selanjutnya terdakwa bersama dengan SUDIRMAN Als KACA berjalan menuju Jln.
GG
SD Inpres untuk menjumpai PANDE SIHOMBING Dan WANDI SINAGA yang sudah menunggu kedatangan terdakwa dan SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA yang mana terdakwa berjalan terlebih dahulu sedangkan SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA berjalan dibelakang terdakwa, setelah bertemu dengan PANDE SIHOMBING dan
TIN
WANDI SINAGA, pada mulanya terdakwa menyarankan agar PANDE SIHOMBING dan WANDI SINAGA untuk pulang, namun PANDE SIHOMBING dan WANDI SINAGA tetap bersikeras untuk menghabisi SUDIRMAN SIHOTANG als KACA, sehingga PANDE SIHOMBING als PAK HOTMAN bertemu dengan SUDIRMAN Als KACA sedangkan terdakwa bertemu dengan WANDI SINAGA als pak MESRA yang
LA N
tetap saja berusaha untuk melewati terdakwa sambil berkata : awas tulang .......awas tulang .......... awas tulang Harus ku ambilnya si Kaca itu ” tapi terdakwa tetap saja mendorong WANDI SINAGA als pak MESRA sambil mengatakan : pulang lah bere ..........Pulanglah bere .................. Pulang bere, Besok Kita selesaikan ” namun
DI
WANDI SINAGA als pak MESRA tetap saja meronta-ronta dan melawan untuk dapat melewati terdakwa, sambil mengatakan :” Awas tulang ........ awas tulang ......... awas tulang ........ Harus kami ambil KACA, Kau pun ku ambil kau tulang ” karena tidak di
NG A
Hiraukan atas larangan terdakwa, membuat terdakwa emosi, melihat WANDI SINAGA als pak MESRA, kemudian terdakwa mengangkat parang yang dipegang dengan tangan kanan, lalu diayunkan/ dibacokan ke arah puncak kepala WANDI SINAGA als Pak MESRA sehingga menyebabkan korban WANDI SINAGA als Pak MESRA langsung duduk secara bersujud dihadapan terdakwa, sambil memengang
PE
Kepalanya, melihat hal tersebut terdakwa langsung memegang Kepala WANDI SINAGA als Pak MESRA dan membenturkannya sebanyak dua kali di batu yang ada Halaman 4 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
dijalan tersebut yang menyebabkan korban WANDI SINAGA als Pak MESRA mengeluarkan banyak darah dan meninggal dunia. Sebagaimana Visum Et Repertum RS Bhayangkara Medan Nomor : 09/01/0016/RS Bhayangkara tertanggal Medan, 27
AN
Januari 2016, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Guntur Bumi Nasution, Sp.F NIP. 19450609 198503 1 001 dengan hasil pemeriksaan yang pada pokoknya sebagai berikut: Kepala
:
ED
1.
Panjang rambut depan delapan belas sentimeter, panjang rambut
-
kiri lima belas sentimeter, panjang rambut kanan lima belas
panjang
janggut
IM
sentimeter, panjang rambut belakang dua belas sentimeter, dua
sentimeter,
panjang
kumis
dua
sentimeter................................................................... Dijumpai luka robek satu pada puncak kepala bagian kiri dengan
-
GG
panjang dua setengah sentimeter, lebar tiga milimeter, dan tinggi tiga milimeter..................................... Dijumpai
-
patah
tulang
kepala
setentang
luka
robek
TIN
satu....................................................................................... Dijumpai luka robek dua pada kulit kepala bagian belakang
-
dengan panjang dari garis tengah tubuh empat setengah sentimeter dan lebar setengah sentimeter......................... Dijumpai
-
patah
tulang
kepala
setentang
luka
robek
2.
LA N
dua...................................................................................... Dahi -
:
Garis Dijumpai luka robek pada bagian tengah dahi dengan panjang satu sentimeter dan lebar tiga milimeter dengan sudut tumpul dan pinggir tidak ada............................................................ Dijumpai memar pada bagian tengah dahi dengan jarak dan garis
DI
-
tengah tubuh dua sentimeter dan jarak dari telinga kanan sebelas
NG A
sentimeter.........................................................................................
-
PE
-
Dijumpai memar pada dahi bagian kiri berwarna merah kecoklatan dengan panjang lima sentimeter dan lebar dua sentimeter, dengan jarak garis tengah tubuh dua setengah sentimeter dan jarak dari telinga kiri sembilan sentimeter......................................................... Pada
perabaan
tidak
dijumpai
tanda-tanda
patah
tulang
dahi................................................................................................... Halaman 5 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Dengan kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam dijumpai patah tulang kepala bagian atas sampai tengah, dijumpai patah tulang kepala berkeping-keping pada bagian belakang. Penyebab kematian korban disebabkan hancurnya jaringan
AN
otak akibat patah tulang kepala berkeping-keping disebabkan trauma tumpul.
Perbuatan terdakwa bersama-sama dengan SUDIRMAN SIHOTANG als KACA menyebabkan korban WANDI SINAGA Als Pak MESRA meninggal dunia;
ED
-------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 340 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP --------------------------------------------SUBSIDIAIR :
IM
-------- Bahwa terdakwa terdakwa PANGIHUTAN MARBUN bersama-sama dengan SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA (DPO), Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 23.30 Wib atau setidak tidaknya pada bulan Januari 2016, bertempat di Dsn. Huta Rimbaru Ds.Huta Usang Kec.Pegagang Hilir Kab.Dairi atau setidak-tidaknya
GG
pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sidikalang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain. Perbuatan
TIN
terdakwa dilakukan dengan cara sebagai antara lain berikut: ------ Bahwa pada awalnya terdakwa datang ke kedai Tuak Pak JOI SITUMORANG untuk minum Tuak beberapa saat kemudian datanglah saksi KEKE MANIK, PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN, WANDI SINAGA als Pak MESRA. Selanjutnya datanglah SUDIRMAN SIHOTANG als KACA (DPO) datang Ke kedai tersebut dan dalam kedai, SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA keluar dari
LA N
langsung masuk ke
kedai untuk buang ingus, melihat hal tersebut kemudian PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN mengatakan : ” Hai KACA Ikon hu alap ho Borgin on , Molo dang Hualam ho Borgin ondon Marsogot Jam 8 (Hai KACA harus ku jemput kau malam
DI
ini, kalau tidak bisa saya jemput kamu malam ini besok jam 8 )” mendengar hal tersebut kemudian terdakwa juga mengeluarkan mengatakan : ” Unang Ribut Hamu dison, molo ribut hamu tusan (Jangan kalian ribut disini, kalau mau ribut kesana aja
NG A
), kemudian KEKE MANIK, PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN, WANDI SINAGA als Pak MESRA
bersama – sama meninggalkan, kedai tersebut mereka bertiga
menaiki sepeda motor dengan dikemudikan oleh KEKE MANIK dengan dibonceng oleh PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN dan WANDI SINAGA als Pak MESRA, setelah sampai di Jln SD Inpres mereka pun berhenti untuk menanti kedatangan
PE
SUDIRMAN SIHOTANG als KACA (DPO). Sementara itu setelah kepergian PANDE SIHOMBING Als PAK HOTMAN dan WANDI SINAGA Als PAK MESRA dan KEKE Halaman 6 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
MANIK tersebut, SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA berkata ”kecil sekali aku dibuat Pak Hotman ini, apa rupanya aku pikur di dunia ini”,. Dari perkataan tersebut kemudian terdakwa menyuruh bersama-sama SUDIRMAN SIHOTANG als KACA
AN
(dpo) untuk menghabisi PANDE SIHOMBING dan WANDI SINAGA dengan mengatakan ”eta ma Kaca, molo dang olo andon huma hupasuda ( Ayolah Kaca, Kalau tidak mau, kamu nanti yang akan
kuhabisi” , selanjutnya terdakwa untuk
ED
mengambil parang yang berada di dalam rumahnya dan sementara SUDIRMAN SIHOTANG als KACA mengambil sebatang kayu kopi dari sampai kedai tersebut, selanjutnya terdakwa bersama dengan SUDIRMAN Als KACA berjalan menuju Jln. SD Inpres untuk menjumpai PANDE SIHOMBING Dan WANDI SINAGA yang sudah
IM
menunggu kedatangan terdakwa dan SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA yang mana terdakwa berjalan terlebih dahulu sedangkan SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA berjalan dibelakang terdakwa, setelah bertemu dengan PANDE SIHOMBING dan
GG
WANDI SINAGA, pada mulanya terdakwa menyarankan agar PANDE SIHOMBING dan WANDI SINAGA untuk pulang, namun PANDE SIHOMBING dan WANDI SINAGA tetap bersikeras untuk menghabisi SUDIRMAN SIHOTANG als KACA, sehingga PANDE SIHOMBING als PAK HOTMAN bertemu dengan SUDIRMAN Als
TIN
KACA sedangkan terdakwa bertemu dengan WANDI SINAGA als pak MESRA yang tetap saja berusaha untuk melewati terdakwa sambil berkata : awas tulang .......awas tulang .......... awas tulang Harus ku ambilnya si Kaca itu ” tapi terdakwa tetap saja mendorong WANDI SINAGA als pak MESRA sambil mengatakan : pulang lah bere ..........Pulanglah bere .................. Pulang bere, Besok Kita selesaikan ” namun
LA N
WANDI SINAGA als pak MESRA tetap saja meronta-ronta dan melawan untuk dapat melewati terdakwa, sambil mengatakan :” Awas tulang ........ awas tulang ......... awas tulang ........ Harus kami ambil KACA, Kau pun ku ambil kau tulang ” karena tidak di Hiraukan atas larangan terdakwa, membuat terdakwa emosi, melihat WANDI
DI
SINAGA als pak MESRA, kemudian terdakwa mengangkat parang yang dipegang dengan tangan kanan, lalu diayunkan/ dibacokan ke arah puncak kepala WANDI SINAGA als Pak MESRA sehingga menyebabkan korban WANDI SINAGA als Pak
NG A
MESRA langsung duduk secara bersujud dihadapan terdakwa, sambil memengang Kepalanya, melihat hal tersebut terdakwa langsung memegang Kepala WANDI SINAGA als Pak MESRA dan membenturkannya sebanyak dua kali di batu yang ada dijalan tersebut yang menyebabkan korban WANDI SINAGA als Pak MESRA mengeluarkan banyak darah dan meninggal dunia. Sebagaimana Visum Et Repertum
PE
RS Bhayangkara Medan Nomor : 09/01/0016/RS Bhayangkara tertanggal Medan, 27 Januari 2016, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Guntur Bumi Nasution, Sp.F Halaman 7 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
NIP. 19450609 198503 1 001 dengan hasil pemeriksaan yang pada pokoknya sebagai berikut: Kepala
:
AN
1.
- Panjang rambut depan delapan belas sentimeter, panjang rambut kiri lima belas sentimeter, panjang rambut kanan lima belas sentimeter, panjang rambut belakang dua belas sentimeter, panjang janggut dua panjang
kumis
ED
sentimeter,
dua
sentimeter...................................................................
- Dijumpai luka robek satu pada puncak kepala bagian kiri dengan
milimeter..................................... - Dijumpai
patah
tulang
IM
panjang dua setengah sentimeter, lebar tiga milimeter, dan tinggi tiga
kepala
setentang
luka
robek
satu.....................................................................................
GG
- Dijumpai luka robek dua pada kulit kepala bagian belakang dengan panjang dari garis tengah tubuh empat setengah sentimeter dan lebar setengah sentimeter............................... patah
tulang
kepala
setentang
luka
robek
TIN
- Dijumpai
dua...................................................................................... 2.
Dahi
:
- Garis Dijumpai luka robek pada bagian tengah dahi dengan panjang satu sentimeter dan lebar tiga milimeter dengan sudut tumpul dan
LA N
pinggir tidak ada...................................................................................... - Dijumpai memar pada bagian tengah dahi dengan jarak dan garis tengah tubuh dua sentimeter dan jarak dari telinga kanan sebelas sentimeter................................................................................................. - Dijumpai memar pada dahi bagian kiri berwarna merah kecoklatan
DI
dengan panjang lima sentimeter dan lebar dua sentimeter, dengan jarak
garis tengah tubuh dua setengah sentimeter dan jarak dari
NG A
telinga kiri sembilan sentimeter.................................................................
- Pada perabaan tidak dijumpai tanda-tanda patah tulang dahi..................
Dengan kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam dijumpai patah tulang kepala bagian atas sampai tengah, dijumpai patah tulang kepala berkeping-keping pada bagian belakang. Penyebab kematian korban disebabkan hancurnya jaringan otak akibat patah tulang kepala berkeping-keping disebabkan trauma tumpul.
PE
Perbuatan terdakwa bersama-sama dengan SUDIRMAN SIHOTANG als KACA menyebabkan korban WANDI SINAGA Als Pak MESRA meninggal dunia; Halaman 8 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP -------------------------------------
AN
LEBIH SUBSIDIAIR : ------- Bahwa terdakwa terdakwa PANGIHUTAN MARBUN bersama-sama dengan SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA (DPO), Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 23.30 Wib atau setidak tidaknya pada bulan Januari 2016, bertempat di
ED
Dsn.Huta Rimbaru Ds.Huta Usang Kec.Pegagang Hilir Kab.Dairi atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sidikalang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang
IM
turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja melakukan penganiyaan yang menyebabkan matinya orang lain. Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai antara lain berikut:
GG
------- Bahwa pada awalnya terdakwa datang ke kedai Tuak Pak JOI SITUMORANG untuk minum Tuak beberapa saat kemudian datanglah saksi KEKE MANIK, PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN, WANDI SINAGA als Pak MESRA. Selanjutnya datanglah SUDIRMAN SIHOTANG als KACA (DPO) datang Ke kedai tersebut dan dalam kedai, SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA keluar dari
TIN
langsung masuk ke
kedai untuk buang ingus, melihat hal tersebut kemudian PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN mengatakan : ” Hai KACA Ikon hu alap ho Borgin on , Molo dang Hualam ho Borgin ondon Marsogot Jam 8 (Hai KACA harus ku jemput kau malam ini, kalau tidak bisa saya jemput kamu malam ini besok jam 8 )” mendengar hal
LA N
tersebut kemudian terdakwa juga mengeluarkan mengatakan : ” Unang Ribut Hamu dison, molo ribut hamu tusan (Jangan kalian ribut disini, kalau mau ribut kesana aja ), kemudian KEKE MANIK, PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN, WANDI SINAGA als Pak MESRA
bersama – sama meninggalkan, kedai tersebut mereka bertiga
DI
menaiki sepeda motor dengan dikemudikan oleh KEKE MANIK dengan dibonceng oleh PANDE SIHOMBING als Pak HOTMAN dan WANDI SINAGA als Pak MESRA, setelah sampai di Jln SD Inpres mereka pun berhenti untuk menanti kedatangan
NG A
SUDIRMAN SIHOTANG als KACA (DPO). Sementara itu setelah kepergian PANDE SIHOMBING Als PAK HOTMAN dan WANDI SINAGA Als PAK MESRA dan KEKE MANIK tersebut, SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA berkata ”kecil sekali aku dibuat Pak Hotman ini, apa rupanya aku pikur di dunia ini”,. Dari perkataan tersebut kemudian terdakwa menyuruh bersama-sama SUDIRMAN SIHOTANG als KACA
PE
(dpo) untuk menemui PANDE SIHOMBING dan WANDI SINAGA dengan mengatakan ”eta ma Kaca, molo dang olo andon huma hupasuda ( Ayolah Kaca, Halaman 9 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Kalau tidak mau, kamu nanti yang akan
kuhabisi” , selanjutnya terdakwa untuk
mengambil parang yang berada di dalam rumahnya dan sementara SUDIRMAN SIHOTANG als KACA mengambil sebatang kayu kopi dari sampai kedai tersebut,
AN
selanjutnya terdakwa bersama dengan SUDIRMAN Als KACA berjalan menuju Jln. SD Inpres untuk menjumpai PANDE SIHOMBING Dan WANDI SINAGA yang sudah menunggu kedatangan terdakwa dan SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA yang mana
ED
terdakwa berjalan terlebih dahulu sedangkan SUDIRMAN SIHOTANG Als KACA berjalan dibelakang terdakwa, setelah bertemu dengan PANDE SIHOMBING dan WANDI SINAGA, pada mulanya terdakwa menyarankan agar PANDE SIHOMBING dan WANDI SINAGA untuk pulang, namun PANDE SIHOMBING dan WANDI
IM
SINAGA tetap bersikeras untuk menghabisi SUDIRMAN SIHOTANG als KACA, sehingga PANDE SIHOMBING als PAK HOTMAN bertemu dengan SUDIRMAN Als KACA sedangkan terdakwa bertemu dengan WANDI SINAGA als pak MESRA yang
GG
tetap saja berusaha untuk melewati terdakwa sambil berkata : awas tulang .......awas tulang .......... awas tulang Harus ku ambilnya si Kaca itu ” tapi terdakwa tetap saja mendorong WANDI SINAGA als pak MESRA sambil mengatakan : pulang lah bere ..........Pulanglah bere .................. Pulang bere, Besok Kita selesaikan ” namun
TIN
WANDI SINAGA als pak MESRA tetap saja meronta-ronta dan melawan untuk dapat melewati terdakwa, sambil mengatakan :” Awas tulang ........ awas tulang ......... awas tulang ........ Harus kami ambil KACA, Kau pun ku ambil kau tulang ” karena tidak di Hiraukan atas larangan terdakwa, membuat terdakwa emosi, melihat WANDI SINAGA als pak MESRA, kemudian terdakwa mengangkat parang yang dipegang
LA N
dengan tangan kanan, lalu diayunkan/ dibacokan ke arah puncak kepala WANDI SINAGA als Pak MESRA sehingga menyebabkan korban WANDI SINAGA als Pak MESRA langsung duduk secara bersujud dihadapan terdakwa, sambil memengang Kepalanya, melihat hal tersebut terdakwa langsung memegang Kepala WANDI
DI
SINAGA als Pak MESRA dan membenturkannya sebanyak dua kali di batu yang ada dijalan tersebut yang menyebabkan korban WANDI SINAGA als Pak MESRA mengeluarkan banyak darah dan meninggal dunia. Sebagaimana Visum Et Repertum
NG A
RS Bhayangkara Medan Nomor : 09/01/0016/RS Bhayangkara tertanggal Medan, 27 Januari 2016, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Guntur Bumi Nasution, Sp.F NIP. 19450609 198503 1 001 dengan hasil pemeriksaan yang pada pokoknya sebagai berikut:
PE
1.
Kepala
:
- Panjang rambut depan delapan belas sentimeter, panjang rambut kiri lima belas sentimeter, panjang rambut kanan lima belas sentimeter, Halaman 10 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
panjang rambut belakang dua belas sentimeter, panjang janggut dua sentimeter,
panjang
kumis
dua
sentimeter...................................................................
AN
- Dijumpai luka robek satu pada puncak kepala bagian kiri dengan panjang dua setengah sentimeter, lebar tiga milimeter, dan tinggi tiga milimeter...................................... patah
tulang
kepala
setentang
luka
robek
ED
- Dijumpai
satu..................................................................................... - Dijumpai luka robek dua pada kulit kepala bagian belakang dengan panjang dari garis tengah tubuh empat setengah sentimeter dan lebar
- Dijumpai
patah
IM
setengah sentimeter............................ tulang
kepala
setentang
luka
robek
dua...................................................................................... Dahi
:
GG
2.
- Garis Dijumpai luka robek pada bagian tengah dahi dengan panjang satu sentimeter dan lebar tiga milimeter dengan sudut tumpul dan pinggir tidak ada.........................................
TIN
- Dijumpai memar pada bagian tengah dahi dengan jarak dan garis tengah tubuh dua sentimeter dan jarak dari telinga kanan sebelas sentimeter................................................... - Dijumpai memar pada dahi bagian kiri berwarna merah kecoklatan dengan panjang lima sentimeter dan lebar dua sentimeter, dengan garis tengah tubuh dua setengah sentimeter dan jarak dari
LA N
jarak
telinga
kiri
sembilan
sentimeter................................................................................. - Pada
perabaan
tidak
dijumpai
tanda-tanda
patah
tulang
DI
dahi....................................................................................... Dengan kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam dijumpai patah tulang kepala bagian atas sampai tengah, dijumpai patah tulang kepala berkeping-keping
NG A
pada bagian belakang. Penyebab kematian korban disebabkan hancurnya jaringan otak akibat patah tulang kepala berkeping-keping disebabkan trauma tumpul. Perbuatan terdakwa bersama-sama dengan SUDIRMAN SIHOTANG als KACA menyebabkan korban WANDI SINAGA Als Pak MESRA meninggal dunia; ------ Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
PE
351 ayat (3) KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP ---------------------------
Halaman 11 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Menimbang bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan tuntutan tanggal 20 September 2016 , yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim memutuskan sebagai berikut:
AN
1. Menyatakan terdakwa PANGIHUTAN MARBUN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan dengan
ED
sengaja menghilangkan nyawa orang lain sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana dalam dakwaan subsidair Penuntut Umum;
IM
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa PANGIHUTAN MARBUN dengan pidana penjara selama 13 (tiga belas) Tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap ditahan;
GG
3. Menyatakan barang bukti berupa:
Sebilah parang berukuran panjang ± 47 cm;
-
1 (satu) buah sandal warna hijau;
-
1 (satu) buah topi bertuliskan Taman Iman Sitinjo;
-
1 (satu) potong kayu bulat berukuran panjang ± 75 cm;
-
1 (satu) potong kayu kopi berlumuran darah berukuran panjang ± 76 cm;
-
1 (satu) buah gagang parang berukuran panjang ± 17 cm;
-
1 (satu) pasang sandal warna biru;
-
1 (satu) buah baju kaos, warna abu-abu, lengan pendek warna biru merk
LA N
TIN
-
-
DI
OWEN;
1 (satu) buah jaket warna cokelat tua lengan panjang warna cokelat muda
NG A
merk Rock Ride;
Dirampas untuk dimusnahkan; 4.
Menetapkan agar terdakwa PANGIHUTAN MARBUN dibebani untuk
PE
membayar biaya perkara sebesar Rp 3.000,- (tiga ribu rupiah);
Halaman 12 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Menimbang
bahwa
Pengadilan
90/Pid.B/2016.PN.Sdk tanggal 20 Oktober
Negeri 2016
Sidikalang
Nomor
:
telah menjatuhkan putusan
AN
sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa PANGIHUTAN MARBUN tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan
ED
Primair;
2. Membebaskan terdakwa oleh karena itu dari dakwaan Primair tersebut di atas; 3. Menyatakan terdakwa
PANGIHUTAN MARBUN terbukti secara sah dan
IM
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Secara bersama-sama melakukan Pembunuhan” sebagaimana dalam Dakwaan Subsidair; 4. Menjatuhkan
pidana
terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana
GG
penjara selama 12 (dua belas) tahun;
5. Menyatakan lamanya masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari lamanya pidana yang dijatuhkan;
TIN
6. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan; 7. Menetapkan barang bukti berupa :
Sebilah parang berukuran panjang ± 47 cm;
-
1 (satu) buah sandal warna hijau;
-
1 (satu) buah topi bertuliskan Taman Iman Sitinjo;
-
1 (satu) potong kayu bulat berukuran panjang ± 75 cm;
-
1 (satu) potong kayu kopi berlumuran darah berukuran panjang ± 76
LA N
-
DI
cm;
1 (satu) buah gagang parang berukuran panjang ± 17 cm;
NG A
-
1 (satu) pasang sandal warna biru;
-
1 (satu) buah baju kaos, warna abu-abu, lengan pendek warna biru merk OWEN;
PE
-
1 (satu) buah jaket warna cokelat tua lengan panjang warna cokelat muda merk Rock Ride; Halaman 13 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
masing-masing dirampas untuk dimusnahkan; 8. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar
Rp.
AN
2.000,- (dua ribu rupiah);
Setelah membaca berturut-turut :
Akta permintaan banding oleh Terdakwa melalui kuasa hukumnya Marolop Situmorang
SH,Nomor
22/Akta.Pid.B
/2016/PN.Sdk,
yang
ED
1.
dibuat
dan
ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Sidikalang yang menyatakan bahwa pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2016, terdakwa telah menyatakan terhadap
Putusan
Pengadilan
Negeri
Sidikalang
IM
banding
Nomor
:
90/Pid.B/2016/PN.Sdk tanggal 20 Oktober 2016, dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum ,oleh Dariaman Saragih Jurusita Pengadilan Negeri Sidikalang pada hari Senin
GG
Oktober 2016 ;
tanggal 31
2. Akta permintaan banding oleh Jaksa Penuntut Umum,Nomor 24/Akta.Pid.B /2016/PN.Sdk, yang dibuat dan ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Negeri
TIN
Sidikalang yang menyatakan bahwa pada hari Rabu tanggal 24 Oktober 2016, Jaksa Penuntut Umum telah menyatakan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Sidikalang Nomor : 90/Pid.B/2016/PN.Sdk tanggal 20 Oktober 2016, dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa ,oleh Dariaman Saragih Jurusita Pengadilan Negeri Sidikalang pada hari Senin 3.
LA N
tanggal 31 Oktober 2016 ; Memori banding dari Jaksa Penuntut Umum tanggal 3 Nopember 2016 yang diterima diKepaniteraan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 04 Nopember2016 dan telah diberitahukan dan diserahkan kepada Terdakwa tanggal 8 Nopember 2016 ;
Memori banding dari kuasa Hukum terdakwa tanggal 24 Nopember 2016 yang
DI
4.
diterima diKepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 28 Nopember 2016 ; Surat
pemberitahuan,
NG A
5.
untuk
mempelajari
berkas
perkara
yang
ditujukan Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa pada tanggal 28 Oktober 2016 Nomor W2.U.14 / 1296 /Pid /2016 dan kepadanya telah diberikan kesempatan untuk
membaca
dan
mempelajari
berkas
90/Pid.B/2016/PN.Sdk,selama 7 (tujuh) hari kerja Oktober 2016
perkara
Nomor
:
terhitung sejak tanggal 28
sampai dengan tanggal 08 Nopember 2016 sebelum berkas
PE
dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan untuk pemeriksaan ditingkat banding ; Halaman 14 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Menimbang, bahwa permintaan pemeriksaan banding oleh kuasa hukum terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dengan cara serta
dalam tenggang waktu dan
memenuhi syarat - syarat yang ditentukan
dalam Undang -
AN
Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang bahwa kuasa hukum terdakwa juga keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri Sidikalang No. 90/Pid.B/2016/PN.Sdk yang dalam memori
ED
bandingnya berbunyi sebagai berikut :
Adapun Memori Banding yang diajukan Pemohon Banding Atas Putusan Pengadilan Negeri Sidikalang Dalam Perkara Pidana Nomor : 90 / Pid. B /2016 / PN
IM
– Sdk tanggal, 20 Oktober 2016, dengan sistematika adalah sebagai berikut : 1. Tentang PANGIHUTAN MARBUN diperiksa sebagai saksi Pada Polsek sumbul Resor Dairi ;
GG
2. Tentaang Tersangka dalam Berita Acara Pemeriksaan pada Polsek Sumbul RESORT DAIRI ;
3. Tentang Penasehat Hukum Prodeo ;
4. Tentang Rekonstruksi yang diperankan Tersangka / Terdakwa Atas terjadinya
TIN
Pembunuhan ;
5. Tentang Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ; 6. Tentang saksi – saksi yang diajukan dalam persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum ;
7. Tentang Surat Visum Et Repertum ( VER ) ;
LA N
8. Tentang Keterangan Terdakwa PANGIHUTAN MARBUN ; 9. Tentang Barang Bukti yang digunakan dalam persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum ;
10. Tentang Saksi Verbalisan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum ; 11. Tentang Tuntutan Jaksa Penuntut Umum ;
DI
12. Tentang Nota Pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa ;
NG A
13. Tentang Pertimbangan hukumnya oleh Majelis Hakim dalam perkara ini : 1) Pertimbangan Hukum tentang Saksi – saksi ; 2) Pertimbangan hukum tentang barang bukti ; 3) Pertimbangan hukum Visum Et Repertumu ( VER ) dan Fakta - fakta yurids dalam persidangan ;
PE
4) Pertimbangan hukum, atas Terdakwa Didakwa Jaksa Penuntut Umum dengan Dakwaan disusun secara Subsidaritas ; Halaman 15 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
5) Pertimbangan hukum Dakwaan Primair Pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 55 ayat ( 1 ) ke – 1 KUHPidana ; 6) Pertimbangan Hukum Dakwaan Susidair Pasal 338 KUHPidana Jo Pasal 55
AN
ayat ( 1 ) ke – 1 KUHPidana ; 14. Kesimpulan mohon memberi Putusan ;
: Tentang PANGIHUTAN MARBUN diperiksa sebagai saksi pada Polsek
ED
Ad.1
Sumbul RESOR DAIRI
--- Bahwa PANGIHUTAN MARBUN, awalnya diperiksa sebagai Saksi atas
IM
meninggallnya dua Orang Korban PANDE SIHOMBING ( Pak Hotman Sihombing ) dan WANDI SINAGA ( Pak Mesra Sinaga ) oleh POLSEK SUMBUL RESOR DAIRI pada tanggal, 26 Januari 2016, dan pada tanggal tersebut Pangihutan Marbun telah
GG
menerangkan dengan sebenarnya pada Pemerksaan ; Dia sendirian telah melihat terjadinya Pembunuhan tersebut pada waktu malam hari pukul 23.30 lebih kurang tanggal 25 Januari 2016 karena malam tersebut Pangihutan Marbun ikut mengantar SUDIRMAN SIHOTANG / Kaca ( DPO ) kerumahnya dari warung Tuak Pak Joy
TIN
Situmorang karena sama-sama minum Tuak diwarung tersebut dan Pembunuhnya SUDIRMAN SIHOTANG / Kaca ( DPO ) ;-----------------------------------
--- Bahwa selanjutnya setelah selesai Pemeriksa / Penyidik menyuruh Pangihutan Marbun keluar dari ruang pemeriksaan POLSEK SUMBUL dan menyuruh menunggu
LA N
kawan-kawannya saksi yang lain yang hendak diperiksa selanjutnya biar sekalian pulang kekampung mereka sama-sama ;
--- Bahwa setelah selesai Pemeriksaan saksi-saksi yang lain Pangihutan Marbun
DI
dipanggil kembali Pihak Pemeriksa / Penyidik menyatakan Ianya sebagai pelaku Pembunuhan tersebut, karena ada beberapa saksi lainnya menyatakan Pangihutan Marbun telah ikut dalam Pembunuhan tersebut Yaitu Saksi KEKE MANIK, dan
NG A
adanya ucapan Pangihutan Marbun yang memprokasi SUDIRMAN SIHOTANG / KACA ( DPO ) pada malam itu diwarung tuak Pak Joy Situmorang yang menyatakan “ Kaca “ sekarang aja ladeni besok juga kamu akan diambil juganya oleh Pak Hotman Sihombing, kalau Kamu tidak mau biar Saya menghabisimu sehingga menurut pihak Penyidik membuat atau membakar Emesional dari SUDIRMAN SIHOTANG / Kaca
PE
dan akhirnya Pangihutan Marbun bersama-sama pergi dengan Sudirman Sihotang untuk menemui Kedua Korban dan terjadilah Perkelahian yang mengakibatkan Halaman 16 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
meninggalnya kedua korban tersebut ; bahwa alasan inilah membuat Pangihutan Marbun dijadikan menjadi Tersangka dan ditahan oleh POLSEK SUMBUL RESOR
AN
DAIRI ;-------------------------
--- Bahwa sebenarnya Terdakwa PANGIHUTAN MARBUN
sangat berusaha
menyarankan kepada Pande Sihombing ( korban ) ditempat kejadian agar jangan
ED
berkelahi diselesaikan pada besok harinya namun bersikap keras tetap mau menghabisi Sudirman Sihotang / Kaca( DPO ) dan Korban menyatakan pada Terdakwa awas disitu lalu melewati Terdakwa Pangihutan Marbun dan berjumpa dengan Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ) dan berkelahi berakhir meninggal Pande
IM
Sihombing saat itu; Bahwa Terdakwa Pangihutan Marbun juga menyarankan pada Wandi Sinaga ( korban ) agar diselesaikan besok harinya namun tidak mau tetap bersikap keras dan Terdakwa Pangihutan Marbun tidak mampu menghalau Wandi
GG
Sinaga dan mengatakan awas ... awas ....awas Tulang yang ikutnya Tulang Kaupun kuambilnya juga mengancam Pangihutan Marbun, akhirnya Tersangka / Terdakwa Pangihutan Marbun menghindar dari Wandi Sinaga dan lebih kurang jaraknya 5 meter, selanjutnya
Sudirman Sihotang sudah datang mendekati Wandi Sinaga
TIN
terjadilah pergumulan antara korban dengan Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ) yang berakhir adanya korban Wandi Sinaga meninggal dunia pada malam tersebut ;--------Ad.2.
: Tentang Tersangka
PANGIHUTAN MARBUN
Dalam Berita Acara
LA N
pemeriksaan ( BAP ) POLSEK SUMBUL RESOR DAIRI.
--- Bahwa Tersangka PANGIHUTA MARBUN dalam Berita Acara Pemeriksaan POLSEK SUMBUL RESOR
DAIRI pada tanggal 27 Januari 2016 telah dipaksa
Penyidik untuk mengakui telah melakukan Pembunuhan terhadap WANDI SINAGA (
DI
Pak Mesra ) dengan cara melakukan “ Pemukulan, menendang, menstrum berulang kali oleh Anggota Polsek Sumbul dan Tersangka tidak tahan lagi atas siksaan tersebut, maka PANGIHUTAN MARBUN harus memberikan keterangan yang tidak
NG A
benar yang merugikan dirinya sendiri yang seolah-olah benar Dia pelaku pembunuhan atas WANDI SINAGA ( Pak Mesra ), sehingga meninggal Dunia pada tanggal 25 Januari pukul 23.30 Wib di Dusun Huta Rimbaru Desa Huta Usang, Kec. Pegagan Hilir Kab. Dairi ;----------------------------------------------------
PE
--- Bahwa dalam Berita Acara Pemeriksaan ( BAP )
selanjutnya Tersangka
PANGIHUTAN MARBUN pada tanggal 28 Januari 2016 juga Di POLRES DAIRI, Halaman 17 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
memberikan keterangan yang salah yang mengakui melakukan Pembunuhan atas WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) pada tanggal 25 Januari 2016 pukul 23.30 Wib, di Dusun Hutarimbaru Desa Huta Usang Kec. Pegagan Hilir Kab. Dairi yang berakibat
bahwa Tersangka
AN
merugikan diri Tersangka yang seolah-olah benar Dia Pelaku Pembunuhan tersebut, pada saat itu telah menyadari keterangan yang diberikannya
menjerat dirinya sendiri tetapi tidak ada pilihan lain akibat trauma siksaan
ED
sebelumnya / dirinya mengalami fisikis batin dan badanya selalu mendapat ancaman pemukulan sehingga membuatnya ketakutan seterusnya setiap kali diperiksa oleh Penyidik ;
: Tentang Penasehat Hukum Prodeo.
--- Bahwa
IM
Ad.3.
PANGIHUTAN MARBUN ditetapkan menjadi Tersang oleh Penyidik
GG
POLSEK Sumbul Resor Dairi adalah tanggal, 27 Januari 2016 Jam 9.00. Wib dengan Sangkaan melakukan Pembunuhan Berencana yang diatur dalam Pasal 340 dan 338 KUH Pidana, dan selanjutnya pada Jam, Hari tanggal, Bulan, Tahun 2016 yang sama telah dilangsungkan Berita Acara Pemeriksaan Tersangka tanpa didampingi
TIN
Penasehat Hukum, hal ini telah bertentangan
dengan ketentuan
Pasal 54 dan
Pasal 56 ( 1 ) KUHAP Undang-undang No. 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana. Namun dalam setiap Berita Acara Pemeriksaan Tersangka telah dibubuhi tanda tangan dari Penasehat Hukum Prodeo dengan Surat Kuasa tanggal 27 Januari 2016 atas nama JOSEPH SITUMORANG, SH., bahwa Tersangka Pangihutan
LA N
Marbun tidak pernah didampingi Penasehat Hukum sama sekali setiap kali Pemeriksaan maupun pada saat Rekonstruksi, bahwa Pemeriksaan tersebut telah cacad hukum mengenai hak-hak dari Tersangka, jika ada Penasehat Hukum Prodeo, mustahil tidak ada sama sekali pembelaan hak-hak hukum terdakwa secara tertulis
DI
diajukan pada Polsek Sumbul maupun Resor Dairi, telah cukup alasan hak – hak dari Tersangka dikebiri Penyidik antara lain tentang ketidak bebasan fisikis dan badan untuk mengutarakan pendapatnya saat diperiksa Penyidik tentang apa yang dialami
NG A
sendiri pada saat kejadian perkara, hal ini bertentangan dengan ketentuan Pasal 52 KUHAP yang menyatakan “ Dalam Pemeriksaan pada tingkat Penyidikan dan Pengadilan, Tersangka atau Terdakwa berhak memberikan keterangan secara bebas kepada Penyidik atau Hakim ;--------
PE
--- Bahwa Tersangka mendapat Penasehat Hukum yang ditunjuknya sendiri adalah Tanggal, 08 Maret 2016, bukan seperti yang dituliskan dalam Berita Acara Halaman 18 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Pemeriksaan Tanggal 27 Januari 2016 serta Surat Kuasa yang ditanda tangani JOSEPH SITUMORANG, SH. tanggal 27 Januari 2016 yang terlampir dalam Berkas Perkara dari Kepolisian yang disampaikan terhadap Kejaksaan yang akan
AN
diperlihatkan dipersidangan, bahwa tanda tangan dan sidik jari dari Tersangka / Terdakwa adalah Palsu Dalam Surat Kuasa, dan hal lain yang menunjukkan tidak ada Penasehat Hukum dari tanggal 27 Januari 2016 sampai dengan tanggal, 05
ED
Maret tidak satupun atau selembar surat mengenai argumentasi hukum tentang kepentingan pembelaan hak-hak dari Tersangka tidak ada didapati dalam berkas perkara tersebut ; --------------------------------------------------------------------------------------
: Tentang REKONTRUKSI yang diperankan Tersangka / Terdakwa atas
IM
Ad.4.
terjadinya Pembunuhan.
GG
--- Bahwa Rekontruksi yang dilaksanakan dan diperankan lansung tersangka / Terdakwa yang bertempat dikomplek POLRES DAIRI sendiri adalah tidak sesuai dengan aturan hukum, karena Rekonstruksi adalah Pemeriksaan merupakan kegiatan untuk mendapatkan keterangan, kejelasan dan keidentikan tersangka dan
TIN
atau saksi dan atau barang bukti maupun tentang unsur – unsur tindak pidana yang terjadi, sehingga kedudukan atau peranan sesorang maupun barang bukti didalam tindak pidana tersebut menjadi jelas dan dituangakan dalam berita acara pemeriksaan. Sesuai dengan BAB III angka 8.3.d Bujuklak Penyidikan Tindak Pidana Surat Keputusan KAPOLRI No. Pol.Skep/1205/IX/2000 Tentang Revisi Himpunan
LA N
Juklak dan Juknis Proses Penyidik Tindak Pidana ; bahwa seharusnya Rekontruksi harus dengan sebenarnya bukan dengan rekayasa, terbukti
dari Berita Acara
Rekontruksi dan Adengan Pelaksanaan Rekonstruksi tidak ditanda tangani Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Dairi yang telah dilampirkan dalam berkas
DI
Perkara dari Kepolisian Resor Dairi ;--------------------- Bahwa Rekontruksi seharusnya dilaksanakan ditempat Kejadian Perkara untuk menemukan kebenaran tentang siapa pelaku tindak pidana sebenarnya serta tentang
NG A
Barang Bukti yang disita dan Saksi-saksi dalam Peristiwa Pidana tersebut bukan ditempat lain, oleh karenanya terlihat penuh dengan Rekayasa dalam hal Rekontruksi ini ;-------------------------------------------------------------------------------------
PE
Ad.5
: Tentang Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
Halaman 19 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
--- Bahwa Dakwaan Jaksa Penuntut Umum menyatakan TERDAKWA PANGIHUTAN MARBUN bersama-sama dengan SUDIRMAN SIHOTANG Als. KACA ( DPO ) senin tanggal, 25 Januari 2016 sekira atau setidak-tidaknya pada Bulan Januari
AN
2016 yang bertempat di Dusun Huta Rimbaru Desa Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi atau setidak-tidaknya Daerah Hukum Pengadilan Negeri Sidikalang
melakukan
Pembunuhan
Berencana
terhadap
Korban
PANDE
ED
SIHOMBING ( Pak Hotman ) dan WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) sehingga meninggal ;---------------------------------------------------
--- Bahwa Dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada awalnya Pangihutan
Marbun
Pembunuhan hingga meninggal
bersama-sama
melakukan
IM
Terdakwa
telah mendakwa perencanaan
Korban WANDI SINAGA ( Pak Mesra )
Pande
Sihombing yang diancam dengan Pidana : Primair Pasal 340 KHUP Jo 55 ( 1 ) ke –
GG
1 KUHP Subsidair Pasal 338 jo Pasal 55 Ayat ( 1 ) ke – 1 KUH Pidana, Lebih Subsidair Pasal 351 Ayat ( 3 ) KUH Pidana dikarenakan pada ikut mengantar dari SUDIRMAN SIHOTANG Als. KACA ( DPO ) kerumahnya malam kejadian tersebut
TIN
pada tanggal 25 Januari 2016 jam 23.30 Wib ; ------------------------------------------------
--- Bahwa dalam Dakwaan Primair dan lebih subsidair tidak perlu lagi kami Penasehat hukum Terdakwa membuat argumentasi hukum karena Penuntut Umum telah mengakui tidak terbukti secara sah dan meyakinkan Terdakwa melakukan Pembunuhan Berencana begitu juga Pertimbangan hukum dari Majelis yang
LA N
memutus perkara ini pada Pengadilan negeri sidikalang dengan Perkara Nomor : 90 / Pid – B / 2016 / PN – Sdk. Tanggal 20 Oktober 2016
Atas nama Terdakwa
Pangihutan Marbun ; -----------------------------------------------------------------
DI
--- Bahwa dalam Dakwaan Primair Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa Pangihutan Marbun bersama sama melakukan Pembunuhan dengan Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ) atas korban Pande Sihombing ( Pak Hotman ) dan Wandi
NG A
Sinaga ( Pak Measra ) dengan melanggar dan diancam Pidana Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ( 1 ) ke – 1 ; -----------------------------------------------------------------------------
--- Bahwa Dakwaan Penuntut Umum tesebut tidak beralasan hukum dan tidak mempertimbangkan seluruh fakta – fakta semenjak dari Penyidikan sampai pada
PE
Berkas Perkara dari Penyidik dan barang bukti dari penyidik sampai dalam proses Pemeriksaan dipersidangan, bahwa seluruh saksi yang diajukan tidak ada yang Halaman 20 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
melihat langsung kejadian Perkara, dan dari Hasil Visum juga tidak bersesuaian dengan dasar dakwaan Penuntut Umum antara alat dengan Penyebab kematian yang dipergunakan Terdakwa cukup bertolak belakang begitu juga dengan Barang
AN
bukti Pakaian Terdakwa sama sekali tidak menunjukkan adanya Terdakwa sebagai Pelaku Pembunuhan secara bersama – sama atas Wandi Sinaga ( Pak Mesra ), karena barang bukti pakaian yang dipakai tanggal 25 , 26, 27 Januari 2016, tidak
ED
ada kena Noda darah atau percikan darah, maka dapat disimpulkan dakwaan tersebut adalah dakwaan Prematur, seharusnya Penuntut Umum selayaknya pada perkara ini disaat Pra Penuntutan harus mengembalikan atau tidak menerima berkas
IM
dan barang bukti serta Tersangkanya ; --------------------
--- Bahwa jika Peunut Umum beralasan dengan keikutsertaan Terdakwa Pangihutan Marbun pada malam kejadian mengantar Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ) dari
GG
Warung kerumahnya secara bersama – sama malam itu, tetapi disaat hendak mau terjadi perkelahian terdakwa berusaha memberi saran dan merelai kedua korban tetapi tidak mau dan berakhir dengan perkelahian antara para korban dengan Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ) akhirnya meninggal dunia ditempat kejadian,
TIN
maka kwalifikasi perbuatan yang dituduhkan dan diancam bagi Terdakwa seharusnya “ Membantu Melakukan “ ( medeplichgtige )
yang diatur dalam Pasal 56 KUHP
bukan Turut Serta yang diatur dalam Pasal 55 ( 1 ) ke – 1 KUHP, oleh karenya Jaksa Penuntut Umum tidaak secara Cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ( 2 ) b. KUHAP, maka
LA N
dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ) huruf b batal demi hukum ; -----------------------------------------------
--- Bahwa Jaksa Penuntut Umum tersebut Tidak Cermat menguraikan Fakta Hukum
DI
dan substansi dalam Surat Dakwaannya, yang menyatakan secara bersama –sama melakukan perbuatan Pidana tetapi dalam Berita Acara Pemeriksaan Polisi / dalam Berkas perkara PANGIHUTAN MARBUN melakukan sendiri Pembunuhan terhadap
NG A
WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) hingga meninggal ;-
--- Bahwa Dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum menyatakan PANGIHUTAN MARBUN melakukan Pembunuhan terhadap Korban WANDI SINAGA dengan menggunakan alat sebilah “ Parang “ , tetapi dalam VISUM ET REPRTUM ( VER )
PE
RS Bhayangkara Medan Nomor : 09/01/0016/RS Bhayangkara tertanggal Medan 27 Januari 2016 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Guntur Bumi Nasution Sp.F Halaman 21 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
NIP.19450609 198503 1 001 dengan hasil pemeriksaan pada Pokoknya, ......dst dengan kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam dijumpai patah tulang kepala bagian atas sampai tengah, dijumpai patah tulang kepala berkeping-keping
AN
pada bagian belakang. Penyebab kematian korban disebabkan hancurnya jaringan otak akibat patah tulang kepala berkeping-keping disebabkan trauma tumpul ; ---------
ED
-------------------------------------------------------------------------------
--- Bahwa dari Hasil Visum tersebut jelas penyebab kematian dari WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) disebabkan benda tumpul, bukan seperti yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum menggunakan alat ‘ “ sebilah parang “ dengan cara membacok
IM
hingga meninggal, maka dakwaan Jaksa Penutut Umum Kabur (Obscuur libel ), maka Kami tidak perlu lagi membahas unsur – unsur setiap Pasal dan anasir-anasir perbuatan Pidana dari Terdakwa yang menjadi Dasar Dakwaan
Jaksa Penuntut
GG
Umum, kalau diperhatikan dari hasil Pemeriksaan Penyidik hingga pada dakwaan terkesan dipaksakan menjadi P-21 dan dimajukan kepersidangan seharusnya harus dihentikan Penyidikannya oleh Penyidik dan harus ditolak Jaksa Penuntut Umum P – 21 seperti yang kami mohonkan selaku Penasehat Hukum Terdakwa Pangihutan
TIN
Marbun, tanggal 10 Mei 2016 yang ditujukan Kepada Kepala Kejaksaan Negeri Dairi di Sidikalang ; ------------------------------------------------Ad.6.
: Tentang saksi – saksi yang diajukan dalam Persidangan oleh Jaksa
LA N
Penuntut Umum.
--- Bahwa saksi –saksi yang diajukan Jaksa Penutut Umum dalam Persidangan yang berjanji menurut agama Kristen antara lain : SAOLOAN PASARIBU, LAMHOT MANIK, JENTON SITUMORANG ( Pak Joy ), PARASIAN RAJAGUGUK ALS. OP.
DI
RIPALDO, BUDIMAN SIHOMBING, RAMAL SINAGA, SAHAT PARDAMEAN BANJARNAHOR, JAHOLONG TUMANGGOR, MESRA BR. PURBA, LIMAN MANIK, MAREN SITUNGKIR, tidak satupun saksi yang diajukan dalam persidangan yang
NG A
mengatakan Terdakwa PANGIHUTAN MARBUN sebagai pelaku
pembunuhan atas
WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) dan tidak ada melihat siapa pembunuh dari kedua korban PANDE SIHOMBING ( Pak Hotman ) WAND SINAGA ( Pak Mesra ), hanya saja SUDIRMAN SIHOTANG ALS. KACA (DPO) setelah datang lagi kewarung sekitar 30 menit dari waktu mereka pergi dari warung mengatakan kalian lihat kesana
PE
Pak Rosa sudah kubunuh dua orang disana menurut pengakuan salah satu saksi dan
Halaman 22 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
kesaksian ini merupakan fakta persidangan sesungguhnya ; ----------------------------------------------: Tentang Surat Visum Et Repertum.
AN
Ad.7.
--- Bahwa tentang Surat Visum Et Repertum di dalam penjelasan poin 5 ( lima ) pada
ED
halaman 4 ( Empat ) di atas telah dijelaskan mengenai kesimpulan dari Surat tersebut, oleh karenanya tidak perlu lagi kami mengulanginya lebih lanjut dan kami anggap telah mengabil alih dalam hal ini ;-------------------------------------------------------
: Tentang Keterangan Terdakwa PANGIHUTAN MARBUN.
IM
Ad.8.
--- Bahwa Keterangan Terdakwa PANGIHUTAN MARBUN dalam Perisidangan tidak
GG
pernah mengakui Dia Pelaku Pembunuh atas diri korban WANDI SINAGA ( Pak Mesra ), tetapi menerangkan pada tanggal 25 Januari 2016 malam sekira Jam 23. 15 menit Terdakwa telah mengantar SUDIRMAN SIHOTANG ALS. KACA ( DPO ) kerumahnya dari warung Pak Joy Situmorang dan di komplek Rumah Sudirman
TIN
Sihotang Als. Kaca ( DPO ) sudah menunggu PANDE SIHOMBING ( Pak Hotman ) dan WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) bermaksud menghabisi SUDIRMAN SIHOTANG namun terdakwa PANGIHUTAN MARBUN telah berusaha menghalau kedua korban dan memberi saran agar permasalahan diselesaikan besok hari namun kedua korban bersikap keras sehingga terjadilah perkelahian / pergumulan Kedua Korban dengan
LA N
SUDIRMAN SIHOTANG ALS. KACA ( DPO ) akhirnya keduanya meninggal ditempat kejadian tersebut di Dusun Hutarimbaru Desa Huta Usang Kec. Pegagan Hilir Kab. Dairi pada Jam 23.30 Wib;
DI
--- Bahwa keterangan Terdakwa PANGIHUTAN MARBUN pada tanggal, 27, 28 28, Januari 2016 dalam Berita Acara Pemeriksaan pada Penyidik POLSEK SUMBUL RESOR
DAIRI
adalah
tidak
benar,
pengakuan
tersebut
telah
melakukan
NG A
Pembunuhan terhadap Korban WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) dikarenakan siksaan. Tendangan, pemukulan dan distrum berulang kali akhirnya Terdakwa memberikan keterangan yang salah seolah-olah benar sebagai pelaku ;--------------
--- Bahwa keterangan Terdakwa yang benar adalah saat diperiksa sebagai saksi
PE
tanggal 26 Januari di POLSEK SUMBUL RESOR DAIRI oleh Penyidik yang menerangkan telah mengetahui telah terjadi perkelahian antara PANDE SIHOMBING Halaman 23 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
( Pak Hotman ) dan WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) malam hari tanggal 25 Januari Jam 23.30 Wib di Dusun Hutarimbaru Desa Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi yang pada malam itu Terdakwa ikut mengantar Sudirman Sihotang
AN
Als Kaca ( DPO ) kerumahnnya dari warung tuak Pak Joy Situmorang karena sama – sama minum tuak dan sebelumnya ada Pande Sihombing mengancam SUDIRMAN SIHOTANG Als. KACA ( DPO ) diwarung tersebut, maka dengan niat yang baik
ED
Terdakwa menyuruh Pulang Sudirman Sihotang dari Warung tidak mau pulang, sehingga Terdakwa mengantarkannya Kerumahnya yang berjarak lebih kurang 300 meter dari warung tempat minum tuak, dan saat
itulah Terdakwa menyaksikan
seluruh rangkaian kejadian Perkelahian tersebut yang berakhir dengan meninggalnya
IM
kedua Korban PANDE SIHOMBING ( Pak Hotman ) dan WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) ditempat kejadian perkara dan berkas Pemeriksaan tersebut atas diri Terdakwa tidak dimasukkan dalam berkas Perkara dari Kepolsian yang dikirimkan
GG
Kepada Kejaksaan Negeri Dairi dan dipersidangan Pengadilan Negeri Sidikalang di Sidikalang diperlihatkan ;-------------------------------------------------------------------------
--- Bahwa keterangan Berita Acara Pemeriksaan dari Tersangka tanggal 9 April 2016
TIN
telah membantah seluruh isi Berita Acara Pemeriksaan Tersangka / Terdakwa tanggal, 27, 28, 28 Jaanuari 2016 setelah Terdakwa mendapat kebebasan memberikan
keterangan
yang
didampigi
Penasehat
Hukum
MAROLOP
SITUMORANG, SH. Pada ruangan Juru Periksa J. Banuarea dan Berita
Acara
Pemeriksaan tersebut ditanda tangani Tersangka serta Juru Periksa tersebut yang
LA N
juga dimasukkan dalam berkas perkara dari Kepolisian Resor Dairi yang dikirimkan Kepada Kejaksaan Negeri Dairi dan yang diperlihatkan pada waktu pemeriksaan Terdakwa pada persidang Pertama di Pengadilan Negeri Sidikalang di Sidikalang ; ---
Ad.9.
DI
----------------------------------------------------------------------------------------
: Tentang Barang
Bukti yang digunakan dalam Persidangan oleh
NG A
Jaksa Penuntut Umum.
--- Bahwa barang bukti yang diajukan Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan untuk membuktikan dakwaanya sebagai berikut : - Sebilah parang berukuran panjang lebih kurang +- 47 cm ; - 1 ( stu ) buah sandal warna hijau ;
PE
- 1 ( satu ) buah topi bertuliskan taman iman sitinjo ; - 1 ( satu ) potong kayu bulat berukuran panjang +- 75 cm ; Halaman 24 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
- 1 ( satu ) potong kayu kopi berlumuran darah berukuran panjang lebih kurang +- 76 cm ; - 1 ( satu ) buah gagang parang berukuran panjang lebih kurang +- 17 cm ;
AN
- 1 ( satu ) pasang sandal warna biru ;
- 1 ( satu ) buah baju kaos warna abu-abu, lengan pendek warna biru merk Owen ;
ED
- 1 ( satu ) buah jaket warna cokelat tua legan panjang warna cokelat mudah merk Rock Ride.
Dari sejumlah barang bukti diatas tidak jelas di inventarisir Jaksa Penuntut
IM
Umum mana- mana saja Barang bukti tersebut yang digunakan Terdakwa sebagi alat melakukan tindak pidana yang didakwakan Terhadap Terdakwa Pangihutan Marbun jika benar Dia melakukan Pembunuhan terhadap Korban WANDI SINAGA (
GG
Pak Mesra Sinaga ) ; ----------------------------------------------------------------------------
--- Bahwa dalam Berita Acara Pemerksaan ( BAP ) Penyidik dan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum alat yang digunakan dalam pembunuhan tersebut oleh Terdakwa
TIN
Pangihutan Marbun adalah sebilah parang, tetapi dalam Barang Bukti Surat Visum Et Repertum berkesimpulan bahwa kematian Korban Wandi Sinaga ( Pak Mesra ) disebabkan Trauma Tumpul ), dari Berita Acara Pemeriksaan dan dakwaan Jaksa Penuntut Umum serta barang bukti yang diajukan dalam persidagan yang merupakan fakta hukum tidak satupun menunjukkan kesingkronan satu sama yang lain ; ----------
LA N
----------------------------------------------------------------------------------
--- Bahwa Barang bukti Surat Pengakuan Terdakwa yang ditanda tangani dan bermeterai 6000 oleh Pangihutan Marbun
Sumbul yang
oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Persidangan adalah
DI
dijadikan sebagai bukti
di Kepolisian Sektor
dilahirkan atas inisiatif dari Penyidik dengan cara Pemaksaan terhadap Terdakwa agar membuat pengakuan telah melakukan pembunuhan atas nama WANDI SINAGA
NG A
( Pak Mesra ) pada tanggal 27 Januari 2016, dan Surat Pengakuan tersebut sengaja tidak dimasukkan Penyidik kedalam Berkas Perkara yang dikirimkan ke Kejaksaan Negeri Dairi di Sidikalang SEBAGAI DOKUMEN BERKAS, hanya diperlihatkan pada saat persidangan ; ------------------------------------
PE
--- Bahwa dari penyampaian berkas saja sudah terjadi penyimpangan hukum, tentu ada maksud dan tujuan dari pihak Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Dairi demi Halaman 25 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
kepentingan tertentu menyembunikan barang bukti yang diajukan, agar Penasehat Hukum Tersangka / Terdakwa tidak membuat laporan atas penyimpangan Hukum tersebut dengan sendirinya Perkara dapat dimajukan Kepersidangan seperti yang
AN
sudah terlaksana ; --------------------------------------------
--- Bahwa kalimat Terdakwa yang menyatakan pada Korban Wandi Sinaga ditempat kejadian pada waktu malam tersebut : “ Kalau Mau Lae apa yang saya sarankan tadi
ED
tak akan terjadi ini semuanya menjadi meninggal Lae “ dengan maksud Terdakwa Pangihutan Marbun cukup memberi saran dan merelai atau jangan berkelahi antara Korban Wandi Sinaga, bukan seperti apa yang dimaksudkan Jaksa Penuntut Umum : yang menyatakan ada kata – kata maaf dari Terdakwa
ditempat kejadian atas
IM
kesalahan terdakwa telah melakukan Pembunuhan sehingga meninggal dunia Wandi Sinaga hal ini sangat bertolaak belakang dan ini adalah memutar balikkan fakta – fakta atau diplintir Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa sendiripun dipersidangan
GG
membantah hal itu tiadak ada minta maaf ; --------------------------------------------------------------------------
--- Bahwa Jaksa Penuntut Umum menyatakan Keluarga Terdakwa dengan keluarga
TIN
Korban Wandi Sinaga pernah mau minta Perdamaian dikampung Dusun Huta Rimbaru Desa Huta Usang Kec. Pegagan Hilir Kabupaten Dairi, hal itu tidak benar justru Pihak Penyidik Polres Dairi dan Jaksa Penuntut Umum memberi saran agar Keluarga Terdakwa supaya mengadakan perdamaian dengan keluarga Korban, dan Terdakwa tidak menyetujui hal itu dengan alasan tidak ikut melakukan pembunuhan
LA N
pada Wandi Sinaga pada malam kejadian tersebut, sehingga keluargapun tidak melakukannya, saran tersebut juga disampaikan Jaksa Penuntut Umum lewat Keluarga Terdakwa pada saat Sidang kedua di Pengadilan Negeri Sidikalang lantas Keluarga Terdakwa mengatakan apa yang didamaikan sementara Terdakwa
DI
mengatakan tidak ikut melakukan pembunuhan terhadap Wandi Sinaga dan selanjutnya Keluarga Terdakwa mengatakan Pada Jaksa tersebut biarlah dijalani acara
demi acara persidangan nanti kelihatannya itu apakah benar Terdakwa
NG A
sebagai Pelaku atau tidak ; -----------------------------------
--- Bahwa Jaksa Penuntut Umum menyatakan Terdakwa dan Keluarganya telah berjumpa di Pengadilan Negeri Sidikalang pada saat sebelum
Pemeriksaan
Persidangan dengan keluarga Korban dan bersalaman dan Terdakwa minta maaf
PE
Kepada Isteri Korban adalah tidak
benar, Kalau bersalaman benar antara Isteri
korban Wandi Sinaga dengan Terdakwa dan
bahkan Keluarga Wandi Sinaga
(
Halaman 26 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Isterinya ) memberikan sebungkus nasi dan sebungkus rokok bagi Terdakwa disel Pengadilan sebelum acara Persidangan dimulai pada hari itu, dari pertemuan keluaraga Korban cukup akrab Terdakwa menunjukkan
bukan sebagai pelaku
AN
Pembunuhan terhadap Wandi sinaga : Maka Jaksa Penuntut Umum “ Memplintir “ dan memutar balikkan fakta – fakta yang berada diluar persidangan guna memjebak dari terdakwa Pabgihutan Marbun agar dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut
ED
dapat terbukti, maka uraian Jaksa Penuntut tersebut sangat menyesatkan dalam koridor Supermasi Hukum yang sedang berjalan sekarang ini masih menggunakan alasan – alasan “ Klasik “ ;---------------------------------------------
Tentang Saksi Verbalisan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum.
IM
Ad.10.
--- Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan ke Persidangan saksi Verbalisa
GG
5 ( lima ) Orang dari Anggota Penyidik Polsek Sumbul dan Polres Dairi yang memeriksa Tersangka / Terdakwa PANGIHUTAN MARBUN sejak tanggal, 26 Januari 2016 sebagai saksi dan saat diperiksa sebagai Tersangka dalam Barita Acara Pemeriksaan pada tanggal 27 Januari 2016 yang menerangkan bahwa
TIN
Pangihutan Marbun dijadikan menjadi Tersangka Pembunuhan atas nama Korban Wandi Sinaga ( Pak Mesra ) pada tanggal 25 Januari 2016 Jam 23.30 di Dusun Huta Rimbaru Desa Huta Usang Kec. Pegagan Hilir Kab. Dairi berdasarkan Pemeriksaan dari 6 ( Enam ) Orang saksi yang menerangkan bahwa Pangihutan Marbun sebagai Pelaku Pembunuhan tersebut dan Pangihutan Marbun mengetahui adanya Korban
LA N
meninggal yaitu PANDE SIHOMBING DAN WANDI SINAGA SERTA PANGIHUTAN MARBUN ada membuat surat Pengakuan yang ditanda tangani dan bermeterai 6000 bahwa Dia Pelaku Pembunuhan atas nama WANDI SINAGA maka Kami / Penyidik Polsek Sumbul dan Polres Dairi menetapkan PANGIHUTAN MARBUN menjadi
DI
tersangka dalam Pembunuhan tersebut ; -------------------------------------------------------------------------------------------
--- Bahwa Saksi Vebalisan menyatakan dalam persidangan pada saat PANGIHUTAN
NG A
MARBUN diperiksa sebagai saksi tanggal 26 Januari 2016 yang menerangkan bukan Dia pelakunya, tetapi Ya berada pada kejadian tersebut terjadi, bahwa berkas pemeriksaan tersebut tidak Kami / Penyidik masukkan kedalam Berkas Perkara yang dikirimkan ke Kejaksaan Negeri Dairi;
PE
--- Bahwa dari kronologis pemeriksaan Tersangka Pangihutan Marbun yang dilakukan para Saksi – saksi Verbalisan tidak ada menunjukkan Terdakwa Halaman 27 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Pangihutan Marbun sebgai Pelaku Pembunuhan karena Dalam Persidangan saksisaksi yang diperiksa sebelum menjadi Tersangka Pangihutan Marbun, tidak satupun mengatakan Pangihutan sebagai pelaku pembunuhan atas korban tersebut tetapi
AN
menyatakan tidak mengetahui siapa pelaku tersebut, maka tindakan Penyidik sekaligus sebagai ( Saksi Verbalisan ) adalah melakukan penyimpangan Hukum ataupun Perundang-undangan atas diri Pangihutan Marbun yang menjadikanya
ED
sebagai Tersangka dan menahannya, seharusnya menimal dua alat bukti yang sah baru ditetapkan tersangka dan di tahan, hal ini sangat bertentangan dengan ketentua Undang-undang Hukum Acara Pidana No. 8 Tahun 1981 ; ---------
IM
Ad.11. : Tentang Tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
--- Bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajuakan Tuntutan terhadap Terdakwa dengan Dakwaan sebelumnya dan
GG
PANGIHUTAN MARBUN dengan mendalilkan
atas Keterangan Saksi – saksi / Saksi – saksi Verbalisan dan Barang Bukti, termasuk Bukti Surat,
termasuk Keterangan/ Tanggapan
Terdakwa
dalam
pemeriksaan
persidangan sebelumnya dengan uraian masing-masing sebagai berikut :
TIN
Bahwa dalam suatu Surat Dakwaan haruslah memenuhi dua syarat yaitu Syarat Formil dan syarat Materil dengan maksud Dakwaan tersebut menyebutkan secara benar Identitas dari Terdakwa, dan syarat Materilnya menyusun Surat Dakwaan secara, cermat, teliti
dan
lengkap dengan
memperhatikan unsur – unsur dari perbuatan pidana dan jelas substansi
LA N
dari unsur-unsur dari Dakwaan tersebut yang di Dakwakan terhadap seseorang Terdakwa dalam pemeriksaan persidangan, agar dalam pemeriksaan persidangan tentang saki-saksi dan bukti-bukti mempunyai korelasi satu sama yang lainnya dan unsur-unsur dari pasal yang
DI
dituduhkan secara materil terpenuhi atas perbuatan Pidana yang dilakukan terdakwa, dan pada akhirnya Tuntutan Pidana terbukti secara fakta hukum
NG A
sah dan meyakinkan ;
Bahwa dalam hal ini Dakwaan Penuntut Umum saja secara meteril tidak memenuhi Kwalifikasi syarat materil, bagaimana mungkin perbuatan pidana terbukti atas diri Terdakwa PANGIHUTAN MARBUN, dan secara otomatis
PE
tuntutan Pidananya gugur atau batal dengan sendirinya ;
Halaman 28 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Bahwa dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum menyatakan Terdakwa Pangihutan Marbun melakukan Tindak Pidana secara berasama-asama dengan Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ), tetapi dalam melakukan Terdakwa
PANGIHUTAN
MARBUN
di
Dakwa
AN
perbuaatan
sendiri
melakukan dengan membancok Wandi Sinaga dan membenturkan Kepala Korban dua kali pada batu yang berada dijalan dan banyak mengeluarkan
ED
darah hingga meninggal ;
Bahwa yang dimaksudkan Turut Melakukan dalam arti kata “ bersama – sama melakukan “ sedikit – dikitnya harus ada dua orang, ialah Orang yang
IM
melakukan ( Pleger ) dan Orang Turut melakukan ( medepleger ) peristiwa pidana itu, di dalam hal ini diminta bahwa kedua orang itu semuanya melakukan perbuatan pelaksanaan termasuk anasir dan
GG
peristiwa pidana itu ;
elemen dari
Bahwa Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam perbuatan bersama – sama yang
didakwakan
terhadap
Terdakwa
Pangihuta
Marbun
salah
TIN
menggunakan kwalifisir tentang unsur unsur bersama-sama seperti yang telah dijelaskan diatas, karena terdakwa didakwa berperan sendirian melakukan perbuatan pidana dengan melanggar dan diancam pidana Pasal 338 j0 Pasal 55 ( 1 ) ke – 1 KUH Pidana, bahwa dakwaan dengan unsurunsur yang dituduhkan sangat bertolak belakang ; Jaksa Penuntut Umum
LA N
beralasan karena terdakwa Pangihutan Marbun berawal dari titik tolak sebagai berikut :
- Ada yang meninggal pada tanggal, 25 Januarai 2016 Wandi Sinaga dan Pande Sihombing ;
DI
- Tempat kejadian Didusun Huta Rimbaru Desa Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi ;
- Terdakwa Pangihutan Marbun bersama para saksi yang diperiksa
NG A
dipenyidik berada diwarungTuak Joy Situmorang minum tuak, kemudian ada permasalahan antara Pande Sihombing dengan Sudirman sihotang / Kaca ( DPO ) dan selanjutnya Pande Sihombing pulang bersama temannya Keke Manik dan Wandi Sinaga naik Honda bonceng tiga ;
- Setelah kepulangan mereka tersebut Pangihutan Marbun berkata pada
PE
Sudirman Sihotang Kaca besok juga akan diambilnya kau sekarang aja ladeni dengan gurau,
kalau kau tidak mau mengabilnya aku aja
Halaman 29 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
menghabisimu Kaca, Kemudian sahut Sudirman kecil kali aku dibikin pak Hotman ini, memang apa yang kupikiri, selanjutnya Pangihutan Marbun menyuruhnya pulang ternyata tidak pulang- pulang juga
AN
Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ) dari Warung tersebut akhirya Pangihutan Marbun mengantarnya Pulang kerumahnya ;
- Jarak dari Warung ketempat kejadian lebih kurang 300m ;
ED
- Pangihutan Marbun berjalan sama –sama dengan Sudirman Sihotang waktu mengantarnya dan ternyata dijalan dekat rumah Sudirman Sihotang sudah ada Pande Sihombing dengan Wandi Sinaga menunggu Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ) ;
IM
- Bahwa pada waktu berjumpa tersebut langsung Pangihutan Marbun untuk menyapa Pande Sihombing dan Wandi Sainaga dan langsung mendekati kedua korban dengan menyarankan pulang sajalah Lae besok
GG
diselesaikan ternyata Pande Sihombing tetap bersikap keras untuk menghabisi Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ), awas disitu dan melewati Pangihutan Marbun
seperti sebelumya waktu diwarung dikatan Pande
Sihombing “ Kaca kau akan kuambil kau malam ini kalau tidak malam ini
TIN
besok juga jam delapan kuambilnya kau “ ; - Pangihutan Marbun mencoba untuk merelai atau menghalau supaya tidak terjadi perkelahian malam itu ternyata Pande Sihombing lepas dari halauannya dan langsung berhadapan dengan Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ) berkelahi
dan berakhir meninggalnya Pande Siohombing
LA N
ditempat kejadian tersebut jam 23.30 Wib ; - Bahwa selanjutnya Pangihutan tetap mencoba dan memberi saran sambil menghalau Wandi Sinaga agar pulang, namun berkata Wandi Sinaga awas ....awas..... awas ..... Tulang yang ikutnya Kau Tulanhg dan sambil
DI
marah akhirnya Pangihutan Marbun menghindar lebih kurang 5 meter dari Korban Wandi Sinaga dan selanjutnya Sudirman Sihotang / Kaca mendatangin Wandi Sinaga dan berkelahi berakhir dengan meninggalnya
NG A
Wandi Sinaga ditempat kejadian tersebut, lalu Pangihutan Marbun menyatakan pada Wandi Sinaga yang sudah meninggal “ kalau mau kau bere yang kuanjurkan besok diselesaiakn tidak akan meninggal kamu begini “ dan selaanjutnya Pangihutan Marbun Pulang kerumahnya dan tidur dan tidak melaporkannya pada Polisi ;
PE
- Bahwa adanya Surat pengakuan yang ditanda tangani dan bermeterai 6000 tentang Pengakuan Pangihutan Marbun Dia sebagai pelaku, Halaman 30 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
dimana surat pengakuan tersebut dilatar belkangi inisiatif dari Penyidik Polsek Sumbul pada tanggal 27 Januari 2016 dengan terpaksa ditanda tangani karena ketakutan atas sisksaan sebelumnya dan pemukulan dan
berkas perkara yang dikirim persidagan,
AN
distrum beberapa kali dan surat pengakuan ini tidak dimasukkan dalam Kejaksaan tetapi diperlihatkan pada
hal ini diakui dari saksi Vebalisan yang dihadirkan di
ED
Persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum atas perintah Majelis Hakim ; Bahwa keterangan saksi Vebalisan yang berjumlah lima orang sama dengan keterangan yang dijelaskan sebelumya diatas dan tidak perlu lagi
IM
kami ulangi disini ;
Bahwa saksi – saksi yang diajukan dalam pemeriksaan persidangan secara keseluruhan tidak ada menyatakan Terdakwa sebagai pelaku Pembunuhan
GG
atas meninggalnya WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) dan secara keseluruhan saksi dalam persidangan tidak ada yang mengetahui siapa yang melakukan pembunuhan atas korban PANDE SIHOMBING ( Pak Hotman
) dan
WANDI SINAGA ( Pak Mesra ), hanya menerangkan tentang stuasi
TIN
diwarung Tuaak Pak Joy Situmorang, bahwa PANGIHUTAN MARBUN benar ada diwarung tuak dan beberapa orang yang lainnya termasuk para saksi –saksi dan kemudian Sudirman Sihotang Als. Kaca ( DPO ) ada diwarung tuak dan selanjutnya PANDE SIHOMBING ( Pak Hotman ) dan WANDI SINAGA ( Pak Mesra
) serta KEKE MANIK datang bersamaan
LA N
dengan naik Honda bonceng tiga untuk minum tuak selanjutnya Sudirman buang ingusnya keluar tidak berapa lama kemudian PANDE SIHOMBING tersinggung dan marah pada Sudiman Sihotang Als. Kaca ( DPO ), “ Hai Kaca Kau akan ku ambil kalau tidak sekarang jam delapan besok
DI
kuambilnya Kau “
Dan Sudirman tidak menyahut ucapan dari PANDE
SIHOMBING ( Pak Hotman
) ; selanjutnya Pak Joy Situmorang pemilik
warung menghampiri PANDE SIHOMBING dan menyatakan jangan ribut
NG A
disini Tulang, begitu juga Pangihutan Marbun mengatakan pada Pande Sihombing kalau mau ribut kalian jangan disini tapi tidak ada jawaban Pande Sihombing ; selanjutnya KEKE MANIK
mengajak pulang kedua
Kawannya Pande Sihombing dan Wandi Sinaga naik Honda bonceng tiga, kemudian Pangihutan Marbun / Terdakwa mengatakan pada Sudirman
PE
Sihotang Kaca ( DPO ) besok juga diambil Pak Hotman Sihombingnya Kau sekarang aja ladeni dengan sembari berguraau, selanjutnya Sudirman Halaman 31 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Sihotang mengatakan “ kecil kali aku dibikin Pak Hotman ini memang apa yang aku pikiri “ didalam warung Pak Joy Situmorang ;
AN
Bahwa selanjutnya Pangihutan Marbun menyuruh pulang Sudirman Sihotang / Kaca dari warung kerumahnya tetapi tetap diwarung tersebut dan akhirnya Pangihutan Marbun mengantarkan Sudirman pulang kerumahnya
ED
yang berjarak lebih kurang 300m dari warung tersebut dan disana ternyata sudah menunggu Pak Hotman dan Pak Mesra di dekat rumah Sudirman Sihotang dengan melihat stuasi tersebut Pangihutan berjalan menghampiri Pak Hotman dan menyuruh pulang besok saja diselesaikan masalah ini dan
IM
sambil menghalaunya tetapi tetap bersikap keras dan melewati Pangihutan Marbun selanjutnya menjumpai Sudirman Sihotang yang berada dibelakang Pangihutan Marbun dan merekapun berkelahi dan bergumul dan berakhir Marbun tetap
GG
dengan meninggal Pak Hotman sedangkan Pangihutan
menyuruh Pulang Pak Mesra dan menyarankan besok saja diselesaikan masalah ini, tetapi Pak Mesra tetap bersikap keras dan menyatakan awas Tulang.... awas Tulang .... awas Tulang harus diambil si Kaca dengan
TIN
beberapa kali sembari ucapan yang sama akhirnya Pak mesra mengancam Pangihuta Marbun / Terdakwa yang ikutnya Tulang, maka Terdakwa Pangihutan Marbun menghindar dari Pak Mesra lebih kurang 5 meter ternyata Sudirmanpun datang menyusul dan berjumpa dengn Pak Mesra dan terjadilah perkelahian dan pergumulan anatara Pak Mesra dengan
LA N
Sudirman Sihotang pada saat itu juga berakhir dengan meninggalnya Pak Mesra ditempat tersebut pada jam 23.30 Wib, ini adalah fakta persidangan yang sesunggunya dari keterangan para saksi dan keterangan Terdakwa ;
DI
Bahwa berawal dari warung Tuak Pak Joy Situmorang tersebut Terdakwa Pangihutan Marbun dan mengantar pulang Sudirman Sihotang kerumahnya dan
telah
melihat
sendiri
kejadian
perkelahian
berakhir
dengan
NG A
meninggalnya kedua korban Pande Sihombing ( Pak Hotman ) dan Wandi Sinaga ( Pak Mesra ), dengan keterangan saksi menyatakan tidak mengetahui siapa pelaku pembunuhan kedua korban Pande Sihombing ( Pak Hotman ) dan Wandi Sinaga ( Pak Mesra ) dan tidak ada saksi yang menyatakan Pangihutan Marbun sebagai pelaku Pembunuhan atas kedua
PE
korban tersebut, begitu juga Barang Bukti yang diajukan Jaksa Penuntut Umum seperti sebilah Parang
yang
digunakan Terdakwa
menurut
Halaman 32 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
dakwaan
Jaksa Penuntut Umum melakukan pembunuhan
membacok hingga meninggal Visum
Et
ternyata
menurut
bukti
dengan
surat
berupa
Repertum yang menyatakan penyebab kematian dari kedua
AN
Korban adalah dikarenakan “ Trauma Tumpul “, Selanjutnya Surat pengakuan dari Terdakwa yang ditanda tangani dan bermeterai 6000, yang dilatar belakangi inisiatif dari Penyidik pada Polsek Sumbul Resor Dairi pada
ED
tanggal 27 Januari 2016, yang berisikan Pengakuan terdakwa sebagai pelaku dan berkas tersebut tidak dimasukkan dalam berkas perkara dari kepolisian dan diperlihatkan pada pemeriksaan dipersidangan, selanjutnya Keterangan Terdakwa dipersidangan tidak pernah melakukan pembunuhan
IM
dan membantah beberapa keterangan saksi didalam persidangan, inilah dasar pertimbangan dan fakta hukum dalam persidangan yang menjadi dasar Pertimbangan dan keyakinan telah terbukti secara sah
Terdakwa
GG
melakukan tindak pidana Pembunuhan terhadap korban WANDI SINAGA ( Pak Mesra
) menurut
Jaksa Penuntut Umum, sehingga melakukan
penuntutan
pada Terdakwa dalam Surat
Tuntutan
Pidana
dengan
KUH Pidana ;
TIN
melanggar yang diancam Pidana dengan Pasal 338 jo pasal 55 (1 ) ke – 1
Bahwa Tuntutan pidana yang diajukan Jaksa Penuntut Umum tidak berlandaskan fakta-fakta
dalam proses pemeriksaan persidangan untuk
membuat Tuntutan Pidana sebagai Hukum Formal dan Materil sesuai
LA N
dengan ketentuan undang-undang dengan menggunakan
Pasal 338 jo
Pasal 55 (1 ) ke -1 KUH Pidana adalah keliru ; BAHWA UNSUR - UNSUR DARI PASAL 338 JO PASAL 55 ( 1 ) KE-1 KUH
DI
PIDANA sebagai berikut :
1. Barang siapa : yang dimaksukan dengan “ barang siapa “ adalah setiap orang
NG A
atau Subjek Hukum yang melakukan suatu perbuatan pidana dapat dimintakan pertanggung jawabannya atas perbuatannya, “ ya benar “ ; Bahwa Terdakwa seorang laki – laki yang cakap bertindak secara hukum, “ ya benar “
Bahwa dalam hal ini apa yang menjadi dasar Tuntutan Jaksa Penuntut Umum
PE
menggunakan Surat Tuntutannya dengan melanggar dan diancam Pidana Pasal 338 jo Pasal 55 ( 1 ) ke-1 KUH Pidana, dari tingkat penyidikan, Pemeriksaan Halaman 33 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
dakwaan yang diajukan dalam Persidangan sudah tidak memenuhi syarat materil dalam suatu perbuatan pidana, pada hal Suatu Surat Dakwaan Jaksa Penutut Umum harus
memenuhi syarat materil, bahwa dalam hal ini
Jaksa
AN
Penutut Umum tidak dapat membedakan fakta persidangan yang sesungguhnya yang dapat membuktikan adanya suatu Tindak Pidana atas Dakwaannya terhadap Terdakwa PANGIHUTAN MARBUN sebagai pelaku tindak Pidana atas
ED
Korban WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) seperti yang dituduhkan melanggar dan diancam Pidana Pasal 338 KUHP j0 Pasal 55 ( 1 ) ke – 1 KUH Pidana ;
Bahwa mulai dari Keterangan saksi – saksi pada Berita Acara Pemeriksaan pada
sesungguhnya ; bahwa
IM
Penyidik dengan Keterangan saksi – saksi pada persidangan sebagai fakta tidak satupun
diantara para saksi yang mengetahui
pelaku pembunuhan tersebut dan tidak ada satupun menyatakan Terdakwa
GG
PANGIHUTAN SEBAGAI Pelaku Pembunuhan atas Korban WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) ;
Bahwa dalam bukti Suratpun berupa Visum
yang diajuakan Jaksa Penuntut
TIN
Umum dalam Pemeriksaan Persidangan sama sekali tidak ada menunjukkan meninggalnya Korban WANDI SINAGA ( Pak Mesra ) disebabkan sebilah Parang, seperti pada dakwaan Jaksa Penuntut Umum tetapi desebabkan Trauma Tumpul, maka Dakwaan Jaksa penuntut Umum Kabur ( Obscuur Libel) , namun tetap memaksakaan Surat Tuntutan Pidana terhadap Terdakwa PANGIHUTAN
LA N
MARBUN ;
Bahwa Surat Pengakuan Terdakwa yang ditanda tangani dan bermeterai 6000 tentang pengakuan Terdakwa pelaku pembunuhan atas korban WANDI SINAGA
DI
( Pak Mesra ) latar belakangnya atas inisitaif dari Penyidik menyuruh Terdakwa untuk membuat Surat Pengakuan pada tanggal 27 Januari 2016, Terdakwa dengan
terpaksa
berulang - ulang bahkan
NG A
pemukulan
harus menanda
tanganinya
karena
dalam
siksaan,
distrum berulang kali, oleh
karena itu
harus mebuat Surat Pengakuan tersebut yang seolah-olah Pembunuhan atas Korban WANDI SINAG ( Pak Mesra ) pada hal tidak pernah melakukaan Pembunuhan tersebut ;
PE
Bahwa dalam Barang Bukti berupa Alat Sebilah Parang Yang digunakan Terdakwa dalam Peristiwa Pidana sesuai Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Halaman 34 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
tersebut yang diajukan dalam Persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum tidak ada surat yang dikeluarkan pejabat yang berwenang tentang adanya ‘ sidik Jari “ dari Terdakwa dalam sebilah “ Parang “ tersebut seharusnya sidik jari sangat penting
AN
dalam pembuktian tentang kebenaran Subjek Pelaku Peristiwa Pidana yang
ED
berkaitan dengan alat yang dipergunakan dalam tindak pidana ;
Bahwa dalam Barang Bukti berupa Pakaian Terdakwa pada saat tanggal 25 Januari 2016 sampai tanggal 26 Januari 2016 seperti yang disebutkan dalam Berkas Perkara yang disita Penyidik dan Penuntut
disebutkan
juga
dalam
Umum yang diperlihatkan di dalam pemeriksaan
IM
Dakwaan Jaksaa
Yang
Persidangan, tidak ada tanda –tanda menunjukkan Indikasi Terdakwa ikut melakukan Pembunuhan tersebut, karena seluruhnya pakaian Terdakwa tersebut
GG
bersih dari Noda darah atau persikan darah, bahwa mustahil jika benar Terdakwa pelakunya pasti pakaian tersebut ada kena Noda darah Korban tersebut ;
Bahwa dalam Keterangan para saksi yang melihat mayat korban pada tanggal
TIN
26 Januari 2016 ditempat kejadian Perkara telah menyatakan
banyak darah
pada bahagian kepala / tubuh kedua korban dan dari Poto Identifikasi Penyidik POLRES DAIRI tampak kelihatan lumuran darah Korban pada bagian kepala dan tubuhnya, dan
kejadian tersebut pada waktu
malam ‘” jika benar Terdakwa
pelaku mustahil bisa menghidari persikan darah atau noda darah korban ‘” dan
LA N
dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik, begitu juga dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum disebutkan Terdakwa terakhir kedua tanggannya memegang kepala WANDI SINGA ( Pak Mesra ) dan membenturkan sekuat tenaga dua kali keatas batu dijalan tempat kejaadian perkara ; jika benar hal itu
dilakukan
DI
Terdakwa dibenturkan diatas batu tersebut, dimana barang buktinya “ Batu “ dan sudah barang pasti pakaian Terdakwa pada saat Membenturkan Kepala Korban
NG A
tersebut kena darah, tetapi kenyataan tidak ada darah pada pakaian Terdakwa ;
2. Bahwa Unsur “ yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan “
Bahwa unsur diatas jelas tidak terbukti yang dituduhkan Jaksa Penuntut Umum
PE
karena peran Pangihutan
Marbun pada malam sebelum dan setelah terjadi
kematian Korban Wandi Sinaga dan Pande Sihombing hanyalah mengantar Halaman 35 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ) seperti yang kami uraikan diatas cukup jelas, bukan sebagai pelaku Tindak Pidana seperti dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum dipersidangan, maka tuntutan Jaksa Penuntut umum harus ditolak
AN
seluruhnya ;
3. Unsur “ Dengan Sengaja “
ED
Bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah bahwa pelaku kejahatan mengetahui dan menghendaki dari akibat dari perbuatannya ;
Bahwa unsur diatas jelas tidak terbukti yang dituduhkan Jaksa Penuntut Umum
IM
tidak berdasar pada fakta – fakta dalam persidaangan termasuk : Keterangan para saksi – saksi, Barang Bukti, Surat Visum Et Repertum, Barang bukti berupa pakaian Terdakwa pada tanggal 25 Januari 2016 sewaktu minum Tuak sampai
GG
tanggal 27 Jaanuari 2016, Keterangan Saksi Verbalisan lima Orang Anggota Polsek Sumbul Resor Dairi, Surat Pengakuan dari Terdakwa yang ditanda tangani dan bermeterai 6000, yang latar belakangnya dari inisiatif Penyidik yang kami jelaskan diatas sebelumya, Pengakuan Terdakwa tidak Pernah melakukan
TIN
Pembunuhan dari Wandi Sinaga, baik dipersidangan maupun sebagai saksi tanggal 26 Januari 2016, Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tanggal 09 April 2016 yang ditanda tangani Terdakwa Pangihutan Marbun dengan Anggota Reskrim Polres Dairi, yang menyangkut keterangan Tersangka pada saat diperiksa pada tanggal 27, 28, 28 Januari, 2016 adalah tidak benar, dan yang
LA N
benar adalah keteraangan Terdakwa pada saat tanggal 26 Januari dan keterangan tanggal 09 Januari 2016, tentang Rekontruksi Terdakwa tanggal 26 Februari 2016 telah terjadi Rekayasa telah diajari sebelumya terdakwa bagaimana melaksanakan adengan –adengan, terbukti dari Vidio yang diputar
DI
dalam persidangan pemeriksaan Terdakwa dan pelaksanaan Rekontruksi tidak dilaksanakan ditempat kejadian Perkara tetapi di Komplek Polres Dairi dibuat, hal ini menyimpang dengan Surat Keputusan KAPOLRI No. Pol.Skep/1205/IX/2000
NG A
tentang Revisi dan Juknis Proses Penyidikan Tindak Pidana Khususnya dalam bagian Buku Petunjuk Pelaksanaan Tentang Proses Penyidikan Tindak Pidana Bab III angka 8.3.d yang menyebutkan bahwa metode pemeriksaan dapat menggunakan tehnik sebagai berikut : 1. Interview
PE
2. Interogasi
3. Konfrontasi Halaman 36 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
4. Rekonstruksi. Yang dimaksudkan dengan Rekonstruksi dalam hal ini : “ Pemeriksaan merupakan kegiatan untuk mendapatkan keterangan,
AN
kejelasan dan keidentikan tersangka dan atau saksi dan atau barang bukti maupun unsur-unsur tindak pidana yang telah terjadi, sehingga kedudukan dan atau peranan seseorang maupun barang bukti dalam tindak pidana
ED
tersebut menjadi jelas dan dituangkan dalam berita acara Pemeriksaan “ Bahwa dari penjelasan diatas cukup jelas tujuan Rekontruksi, bagaimana mungkin dapat ditemukan siapa pelaku tindak pidana sebenarnya sedangkan Rekonstruksinya sudah berbeda dari Tempat Kejadian Perkara sesungguhnya,
IM
telah menyimpang dari aturan hukum yang sudah ada dalam Acara Pembuktian dari Tersangkanya, bahwa dalam Berita Acara Rekontruksi dan Adengan Pelaksanaan Rekontruksi Terdakwa Pangihutan Marbun, telah terbukti berkas
GG
tersebut yang dimasukkan dalam Berkas Perkara tidak ditanda tangani Jaksa yang menangani Perkara ini sebelum P – 21, ini menunjukkan Jaksa sendiri telah ragu tentang siapa pelaku yang sebanarnya dalam tindak pidana tersebut, Jaksanya sendiri sudah mengetahui telah terjadi penyimpangan hukum dalam
TIN
Rekontruksi tersebut, maka tidak berkenan untuk menanda tanganinya ;
Bahwa tuduhan Jaksa Penuntut Umum “ Dengan Sengaja
“menghilangkan
Nyawa Orang lain “ sama sekali tidak beralasan secara fakta – fakta yang terungkap baik diluar persidangan saat menjadi tersangka dan setelah menjadi
LA N
Terdangka dan sesudah diperiksa dipersidangan tidak ada menunjukkan bukti – bukti satu sama yang lainnya tidak mempunyai korelasi yang dapat membuktikan Terdakwa Pangihutan Marbun sebagai Pelaku, ‘” Sengaja menghilangkan Nyawa Orang Lain ‘” oleh karenanya tuntutan Jaksa Penuntut Umum adalah kabur (
DI
Obscuur Libel ), maka harus ditolak ;
NG A
Ad.12. : Tentang Nota Pembelaan Penasehat Hukum,
--- Bahwa Nota Pembelaan
Penasehat Hukum Terdakwa, tetap pada Nota
Pembelaan sebelumnya, Kami anggap telah dimasukkan secara keseluruhan dalam Memori Banding ini sebagai Argumentasi Hukum yang berdasarkan fakta-fakta sesungguhnya dalam persidangan Pengadilan Negeri Sidikalang, maka Kami tidak
PE
perlu lagi mengulangi ; --------------------------------------------------------------
Halaman 37 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Ad.13. : Tentang Pertimbangan Hukum oleh Majelis dalam Perkara ini.
--- Bahwa tentang pertimbangan hukum yang diambil 0leh Majelis dalam Perkara ini
menerima
sebahagian yang kami akui secara tegas dan
dengan alasan – alasan sebagai berikut :
AN
Kami Penasehat Hukum Terdakwa Pangihutan Marbun / Pemohon Banding menolak sebahagian
ED
1. Bahwa pertimbangn Hukum Majelis dalam perkara ini tentang saksi – saksi yang diajukan Penuntut Umum atas Dakwaannya sebagai berikut :
- Bahwa saksi SAOLOAN PASARIBU menerangkan dalam persidang : kenal dengan Terdakwa, tidak ada hubungan keluarga serta tidak ada hubungan
IM
kerja, saksi pernah diperiksa di penyidik Kepolisian sehubungan dengan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan terdakwa.
GG
Bahwa awalnya dikedai Tuak milik Situmorang Saksi tidak ada melihat perkelahian antara Mesra Sinaga dengan Pande Sihombing terhadap Sudirman Sihotang Als. Kaca ( DPO ), namun saksi melihat pukul 23.00 Wib ; Mesra Sinaga, Pande Sihombing dan Keke Manik pergi dari kedai
TIN
milik Situmorang dan Pande Sihombing mengatakan Kepada Sudirman Sihotang Als. Kaca ( DPO ) : Tunggu ya Kaca kalau nggak hari ini besok kau kuambil jam delapan malam dan pada saat itu Sudirman Saihotang tidak ada melakuakan perbuatan ......dst.....dalam hal ini kami anggap telah memasukkan semua keterangan dari Saksi tersebut yang tercantum dalam
LA N
halaman 15 pada Putusan No.90/Pid-B/2016/PN.Sdk tanggal 20 Oktober 2016, dari 50 halaman guna mempersingkat waktu.
Bahwa selanjutnya Kami menarik kesimpulan dari keterangan saksi
DI
tersebut hanya melihat ada orang meninggal besok harinya Wandi Sinaga pada tanggal 26 Januari 2016 pukul 6.30 Wib saat warga berkumpul, dan saksi tidak ada menerangkan siapa pelaku Pembunuhan dan tidak melihat
NG A
kejadian pembunuhan tersebut ditempat kejadian Perkara ; bahwa keterangan saksi ini hanya sebagai petunjuk dalam perkara ini ;
‘” Bahwa Keteranga saksi ini harus dikesampingkan sebagai alat Bukti dalam perkara ini, karena tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ( 27 )
PE
KUHAP, yang menguraikan : Keterangan Saksi adalah salah satu alat Bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai Halaman 38 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
suatu peristiwa pidana yang Ia dengar sendiri, Ia lihat sendiri, dan Ia alami sendiri dengan menyebut alasan Pengetahuannya itu. - Bahwa saksi LAMHOT MANIK menerangkan dalam persidangan : telah
AN
mengenal Terdakwa, tidak ada hubungan keluarga dan tidak ada hubungan kerja dengan Terdakwa, bahwa saksi pernah diperiksa di Kepolisian sehubungan dengan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan Terdakwa dan
ED
keterangan saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan telah benar dan saksi tanda tangani ; bahwa kejadiannya pada hari senin tanggal 25 Januari 2016 sekitar 23.00 Wib di Kuta Rimbaru Desa Kuta Usang Kecamata Pegagan Hilir Kabupaten Dairi ; Bahwa pada hari senin tanggal 25 Januari 2016 sekira
IM
pukul 22.00 Wib saksi melihat Sudirman Sihotang Als. Kaca ( DPO ) sudah bertengkar mulut dengan Pande Saihombing dan marga sinaga keluar dari Kedai Tuak lalu Sudirman Sihotang Aks Kaca ikut keluar dari kedai sambil
GG
membawa 1 ( satu ) batang kayu kopi dan tidak lama kemudian Sudirman Sihotang Als. Kaca kembali ke Warung tuak milik marga situmorang dan berkata “ Pak Ros udah kubunuh Sihombing dan saksi langsung pulang kerumah dan besoknya mengetahui Pande Sihombing dan Marga Sinaga
TIN
meninggal besok harinya;
Bahwa saksi melihat Terdakwa pulang kerumahnya, saksi melihat terdakwa membawa parang dan jarak dari kedai ketempat kejadian 400 meter, atas keterangan saksi terdakwa keberatan. “ Bahwa ketrangan saksi “ ini dapat disimpulkan tidak melihat sendiri
LA N
kejadian pembunuhan dan pelakunya yang mengakibatkan kedua korban meninggal dunia ditempat kejadia, berarti sama dengan keterangan saksi diatas hanya sebagai petunjuk dan tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah secara hukum yang disebut di atas tadi.
DI
- Bahwa Saksi JENTON SITUMORANG ALS. PAK JOY SITUMORANG menerangkan dalam persidangan pada pokoknya sama dengan keterangan para saksi di atas tidak melihat kejadian langsung dan siapa pelakunya atas
NG A
pembunuhan kedua Korban hingga meninggal dunia hanaya mengetahui sebatas tentang diwarung ada permasalahan antara Pande Sihombing dengan Sudirman Sihotang Als. Kaca ( DPO ) pada waktu minum tuak tanggal 25 Januari 2016 malam hari ; oleh karenanya keterangan saksi ini hanya sebagai petunjuk tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti sesuai dengan ketentuan
PE
Undang-undang seperti yang dijelsakan di atas ;
Halaman 39 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
-
Bahwa saksi PARASIAN RAJAGUGUK ALS OP. RIPALDO menerangkan sama dengan diatas halaman 18 Putusan No.90/Pid-B/2016/PN.Sdk dari 50 halaman,
intinya tidak mengetahui siapa pelaku pembunuhan atas korban
AN
Pande Sihombing dan Wandi Sinaga dan tidak melihat kejadian tersebut ; Maka keterangan saksi tersebut hanya sebagai petunjuk ;
ED
- Bahwa saksi BUDIMAN ALS PAK LILIS ; Menerangkan pada intinya keterangan sama dengan diatas tidak mengetahui siapa pelaku dan tidak melihat langsung kejadian tersebut atas meninggalnya korban Wandi Sinaga dan Pande Sihombing, oleh karenanya keterangan saksi ini hanya dapat
IM
digunakan sebagai petunjuk bukan sebagai Alat bukti seperti yang diatur dalam Undang-undang seperti yang telah dijelaskan di atas ; dalam hal ini Terdakwa tidak keberatan, keterangan ini sesuai dengan Putusan N0.
GG
90/Pid.B/2016/PN.Sdk Halaman 19 dari 50 halaman ;
- Bahwa saksi RAMAL SINAGA : Menerangkan pada dasarnya sama dengan di atas sama dengan Putusan N0.90/Pid.B/2016/PN.Sdk pada halaman 19 dan
TIN
20 dari 20 Halaman, bahwa keterangan saksi ini hanya sebagai petunjuk seperti yang telah dijelaskan di atas dan Terdakwa tidak keberatan atas keterangan tersebut;
- Bahwa saksi SAHAT PARDAMEAN BANJARNAHOR : Menerangkan pada
LA N
dasarnya sama dengan keterangan di atas, tidak melihat langsung kejadian dan tidak menegetahui siapa pelaku pembunuhan Korban Pande Sihombing dan Wandi Sinaga, oleh karenanya keterangan saksi ini hanya sebagai petunjuk bukan sebagai alat bukti sesuai dengan ketentuan Undang-undang
DI
seperti telah dijelaskan di atas : keterangan saksi ini sesuai dengan Putusan N0.90/Pid.B/PN/Sdk pada halaman 20 dan 21 dari 50 halaman ;
NG A
- Bahwa saksi JAHOLONG TUMANGGOR : Menerangkan pada dasarnya sama, kecuali Terdakwa saksi mendengar perkataan terdakwa kepada Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) kalau tak mau kau, kau kuhabisi ; bahwa keterangan saksi tidak melihat sendiri terjadinya pembunuhan kedua korban Pande Sihombing dan Wandi Sinaga dan tidak mengetahui siapa pelaku atas
PE
pembunuhan tersebut, oleh karenanya keterangan saksi ini hanya sebagai petunjuk dalam perkara ini dan tidak bisa dijadikan sebagai Bukti sesuai Halaman 40 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
dengan ketentuan Undang-undang yang telah dijelaskan di atas : Terdakwa atas keterangan saksi keberatan, bahwa Keterangan saksi ini sesuai dengan Putusan N0.90/Pid.B/2016/PN.Sdk, pada Halaman 21 dan 22 dari 50 halaman
AN
;
- Bahwa saksi MESRA BR. PURBA : Menerangkan pada dasarnya sama,
ED
kecuali bahwa Wandi Sinaga adalah Suami Saksi yang menjadi salah satu korban dalam pembunuhan tersebut, ahwa saksi mengetahui bahwa pelaku pembunuhan tersebut dari warga adalah Sudirman Sihotang dan Pangihutan Marbun ;
IM
Bahwa saksi menerangkan pihak terdakwa pernah mengatakan berdamai namun saksi tidak mau berdamai dan terdakwa juga pernah minta maaf kepada saksi waktu dikantor polisi, bahwa keterangan saksi ini diplintir
GG
mulai dari penyidik untuk menjebak terdakwa bahkan sampai Penuntut Umum setelah proses persidangan sudah mulai sidang kedua selalu disuruh berdamai atas Terdakwa dan terdakwa tidak pernah mau karena bukan Dia pelakunya ; justru sebaliknya Saksi datang ke Pengadilan sapa
TIN
menyapa dengan Terdakwa dan masih diberikan sebungkus nasi dan sebungkus rokok kepada terdakwa karena saksi prihatin atas Terdakwa menjadi Tertahan dan Terdakwa yang bukan pembunuh suami saksi ; Keterangan saksi ini pada intinya tidak melihat langsung kejadian pembunuhan dan tidak mengetahui siapa sebenarnya pelaku pembunuhan
LA N
tersebut oleh karenanya keterangan tersebut hanya sebagai petunjuk dan tidak dapat dijadikan sebagai Bukti sesuai dengan ketentuan Undangundang seperti yang telah dijelaskan di atas ; bahwa
keterangan
saksi
ini
sesuai
dengan
Putusan
N0.
DI
90/Pid.B/2016/PN.Sdk poada halaman 22 dan 23 dari 50 halaman ;
- Bahwa saksi LIMAN MANIK : Menerangkan pada dasarnya sama, kecuali
NG A
mengenai keadaan diwarung tuak mereka berada dengan Pande Sihombing dan Wandi Sinaga dan Terdakwa Pangihuta Marbun dan Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) di kedai Pak Joy Situmorang, bahwa ada antara Pande sihombing memberi peringatan kepada Sudirman sihotang “ Hai Kaca kau akan kuambil kau malam ini kalau tidak malam ini besok jam 8 “ dan pemilik
PE
kedei memberi peringatan supaya tidak ribut lalu Pande Sihombing Wandi Sinaga dan Keke Manik pergi meninggalkan Kedai ; Halaman 41 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Bahwa
selanjutnya
Terdakwa
menanya
Sudirman
Sihotang
apa
masalahnya dengan Pande Sihombing, sudah hampa sekali aku bah dibuat Pande Sihombing lalu Terdakwa mengatakan ambil sekarang kalau
AN
tidak kamu ambil kau kuambil dan Sudirman Sihotang Emosi dan selanjutnya Pangihutan Marbun pergi kerumahnya yang berjarak 10 meter dari warung dan pergi bersama- sama menuju jalan umum dengan
ED
Sudirman Sihotang dan Sudirman membawa kayu kopi dari samping kedai ;
Bahwa selanjutnya 30 menit datanglah Sudirman kewarung dengan tergesa-gesa yang
mengatakan sudah kumatikan Sihombing Pak Rosa
IM
lalu saksi pulang kerumah dan besok paginya saksi melihat kelokasi dan melihat Pande Sihombing telah meninggal dan Wandi Sinaga kedua tangananya memegang kepalanya yang berlumuran darah sehingga saksi
GG
jelas melihat kayu kopi dan gagang parang saksi tidak mengetahui milik siapa ; atas keterangan saksi Terdakwa keberatan. Bahwa keterangan saksi pada intinya tidak melihat langsung kejadian pembunhan tersebut dan tidak tau siapa pelaku atas meninggalnya kedua
TIN
korban, maka keterangan saksi ini hanya sebagai petunjuk dan tidak dapat dijadikan sebagai Bukti sesuai yang diatur dalam Undang-undang seperti yang sudah dijelaskan di atas :
- Bahwa saksi MAREN SITUNGKIR : Menerangkan pada dasarnya sama,
LA N
kecuali pada malam kejadian saksi mengadakan Ibadah Lingkungan di Rumah Ranap Manik dan jaraknya 50 meter dari tempat kejadian setelah pulang dari Ibadah hendak pulang kerumah bertemu dengan oloan Pasaribu supaya saksi tidak pulang ada pertengkaran dan menyuruh tidur rumah pak pasaribu lalu
DI
saksi menelepon Jefri Sihotang untuk memberitahu bahwa Sudirman Sihotang Als Kaca berkelahi dengan Pande Sihombing berdasarkan keterangan Oloan Pasaribu ; bahwa waktu Polisi sudah datang saksi langsung kelokasi kejadian
NG A
dan melihat dua orang laki-lakai telah meninggal yaitu Wandi Sinaga dan Pande Saihombing ; atas keterangan saksi tersebut Terdakwa keberatan ; Bahwa keterangan saksi tersebut hanyalah sebagai petunjuk tidak dapat dijadikan sebagai Bukti sesuai dengan ketentuan Undang-undang seperti telah dijelaskan diatas karena tidak melihat langsung kejadian dan tidak tau siapa
PE
pelaku pembunuhan terhadap kedua korban tersebut ;
Halaman 42 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
-
Keterangan Saksi KEKE MANIK telah dibacakan dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik yang tidak dapat dihadirkan Penuntut Umum dipersidangan ini, atas persetujuan Terdakwa dan Penasihat
AN
Hukum ;
Bahwa pada saat diminta keterangan saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan bersedia diminta keterangan dan akan memberikan
ED
keterangan sebenarnya kepada pemeriksa dan sebabnya diperiksa dan diminta keterangan sehubungan dengan pembunuhan yang dialami Wandi Sinaga dan Pande Sihombing ;
Bahwa saksi mengetahui sebab saksi diperiksa dan diminta keterangan
IM
saat sekarang yaitu pembunuhan yang dilakukan Sudirman Sihotang dan Pangihutan Marbun ;
Bahwa saksi mengetahui pembunuhan terhadap Pande Sihombing dan
GG
Wandi Sinaga dimana saksi melihat sendiri pembunuhan itu ; Bahwa tindak pidana pembunuhan tersebut terjadi pada hari senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 24.00 Wib di Dsn Huta Rimbaru Desa Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi ;
TIN
Bahwa saksi melihat alat yang digunakan Sudirman Sihotang adalah Kayu Kopi dan caranya melakukan pembunuhan dengan memukul kayu tersebut kepada Pande Sihombing dan Wandi Sinaga alat yang digunakan Pangihutan Marbun tidak mengetahuinya karena saksi melihat berkelahi ; Bahwa saksi mengetahui Pande Sihombing meninggal dunia akibat
LA N
dibacok dengan parang pada bagian kepala dan wajah mengeluarkan darah dan Wandi Sainaga meninggal Dunia karena kepalanya dibacok dengan menggunakan parang dan mengeluarkan darah ;
DI
Bahwa pada saat terjadi pembunuhan terhadap korban berada ditempat kejadian sejauh 5 ( lima ) meter dan ditempat kejadian tidak ada penerangan lampu dan dapat dilihat dengan jelas dengan jarak 3 ( tiga )
NG A
meter dan saksi mengetahui kedatangan pelaku yang pertama Sudirman Sihotang dari postur tubuh dan dari caranya berjalan sedangkan Pangihutan Marbun dari suaranya yang pada saat itu bertengkar mulut dengan Wandi Sinaga .......dst tentang keterangan diwarung tuak ; bahwa keterangan saksi ini hanya sebagai petunjuk tak dapat dijadikan sebagai
PE
Bukti
Halaman 43 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
sesuai dengan ketentuan Undang-undang, selanjutnya saksi tidak dihadirka dalam persidangan seogianya harus hadir karena menurut saksi melihat kejadian langsung, disisi lain saksi mengatakan Terdakwa
AN
melakukan pembunuhan terhadap Wandi Sinaga dengan membacok pakai parang, pada keterangan lainnya saksi mengatakan tidak tau apa yang digunakan
Terdakwa
karena
saksi
hanya
melihat
berkelahi
ED
antaraTerdalkwa dengan Wandi Sinaga, maka keterangan saksi ini sangat tak dapat dipercaya, tetapi Penuntut Umum tidak dapat menghadirkannya berarti tidak dapat membuktikan Dakwaannya, maka harus ditolak ; Bahwa Keterangan saksi secara keselurhan diatas hanya sebagai
IM
Petunjuk dalam perkara ini tidak dapat digunakan sebagai Bukti sesuai dengan ketentuan Undang- undang seperti yang telah dijelaskan diatas ; karena keterangan saksi tersebut tidak ada yang melihat langsung
GG
terjadinya pembunuhan dan tidak tau siapa pelakunya saat kejadian pembunuhan terjadi hanya mendengar dari keterangan warga , setelah melihat besoknya ditempat kejadian maka cukup beralasan untuk dikesampingkan sebagai alat bukti oleh Majelis dalam perkara ini
dan
TIN
Terdakwa Pangihutan Marbun tidak terbukti sebagai pelaku pembunuhan secara sah dan meyakinkan sesuai dari keterangan para saksi Petunjuk tersebut ;
2. Bahwa Pertimbangan Hukum oleh Majelis
atas Keterangan TERDAKWA
LA N
PANGIHUTAN MARBUN, Menerangkan : Bahwa pembunuhan terjadi pada hari senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 23.30 Wib bertempat di Dusun Huta Rimbaru Desa Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi ;
DI
Bahwa yang menjadi korban adalah Pande Sihombing Als Pak Hotman dan Wandi Sinaga Als Pak Mesra yang mengakibatkan keduanya meninggal ; Bahwa terdakwa tidak ada melakukan Tidak pidana pembunuhan yang
NG A
mengakibatkan korban meninggal dunia ; Bahwa terdakwa pada saat kejadian hanya merelai perkelahian antara korban dengan Sudirman Sihotang Als Kaca dan terdakwa mengatakan “ Pulanglah bere..... Pulanglah bere..... Pulanglah bere....besok kita selesaikan “
namun
PE
Wandi Sinaga Als Pak Mesra ( Korban ) meninggal dunia ;
Halaman 44 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Bahwa setelah Wandi Sinaga Als Pak Mesra meninggal Dunia, terdakwa merasa menyesal dan menangis lalu terdakwa mengatakan “ Maaf lah “ sambil bersujud dihadapan korban Wandi Sinaga Als Pak Mesra ;
AN
Bahwa setelah terdakwa mengetahui Wandi Sinaga Als Pak Mesra ( Korban ) meninggal dunia, terdakwa pergi dari tempat kejadian menuju rumah terdakwa untuk
beristerahat, namun terdakwa tidak bisa tidur karena
ED
terbayang kejadian tersebut dan kejadian tersebut tidak melaporkan kepada pihak berwajib ;
Bahwa pada saat itu terdakwa ada mendengar Pande Sihombing Als Pak Hotman ada mengancam Sudirman Sihotang Als Kaca dengan berkata Hai
IM
Kaca...kaca...kaca...harus kujemput kau malam ini , kalau tidak malam ini besok jam 8 ( delapan ) lalu terdakwa berkata kepada Sudirman Sihotang Als Kaca harus diambil malam ini kaca lalu Kaca menanggapi kata-kata
GG
Terdakwa dan membuat emosional selama diperjalanan menuju tempat kejadian ;
Bahwa jarak dari warung tersebut ketempat kejadian adalah +- 400m ; Bahwa terdakwa melakukam pembunuhan terhadap Wandi Sinaga Als Pak
TIN
Mesra yang terdakwa akui dan didukung surat pengakuan yang terdakwa buat diatas meterai 6000 ;
Bahwa semua keterangan Terdakwa yang ada diatas adalah dari Berita Acara Penyidik di Kepolisian saat menjadi tersangka diambil oper kedalam pertimbangan Majelis yang tercantum dalam PUTUSAN NO. 90 /
LA N
Pid.B/2016/PN.Sdk tanggal 20 Oktober 2016 pada halaman 27 dari 50 halaman, bahwa dapat dijelaskan stuasi yang dialami Tersangka pada saat itu didalam intimidasi, siksaan, pemukulan dan distrum berulang kali oleh Penyidik pada Polsek Sumbul Resor Dairi seperti yang kami jelaskan dalam sebelumnya, dimana
DI
Berita Acara Pemeriksaan Penyidik dihalaman
Tersangka tidak mendapat kebebasan Fisik dan fisikisnya tertekan habis sehingga dipaksa mengaku sebagai pelaku pembunuhan atas Wandi
NG A
Sinaga seacara bersama-sama, walaupun tersangka sendiri mengetahui akibat dari pengakuan yang tidak benar diutarakannya seolah-olah Dia sendiri pelakunya tetapi tidak ada pilihan lain ditambah sejak ditetapkan menjadi tersangka tidak mendapat Pendampingan Penasehat hukum, dan Tersangka adalah orang tidak mengerti hukum dan petani yang semata-
PE
mata hanya bekerja saja yang diketahui, jadi Penyidik leluasa menekan karena Tersangka tidak mengerti tanggung jawab hukum yang merugikan Halaman 45 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
dirinya atas pengakuan Pembunuhan tersebut dan pemeriksaan tersebut telah menyimpang dari aturan hukum tentang kebebasan seorang tersangka / terdakwa untuk memberikan keterangan baik di tingkat Pemeriksaan di
AN
Penyidik, Kejaksaan yang diajukan didepan persidangan telah dijamin undang –undang kebebasan Tersangka atau Terdakwa untuk memberikan keterangan, dari hal ini cukup jelas terjadinya penekanan terhadap diri
ED
tersangka / terdakwa Pangihutan Marbun ;
Bahwa begitu juga Surat Pengakuan Terdakwa yang ditanda tangani dan bermeterai 6000, adalah hasil inisiatif dari Penyidik dan ancaman sehingga
IM
dibuat terdakwa surat pengakuan tersebut dan hal ini terbukti tidak dimasukkan dalam berkas perkara yang dikirim penyidik kepada Kejaksaan dan
diperlihatkan
dipersidangan,
oleh
karenanya
Surat
ini
harus
GG
dikesampingkan dalam pertimbangan hukum dalam perkara ini oleh Majelis seharusnya ;
Bahwa Terdakwa merasa menyesal dan menagis adalah hal ini diplesetkan
TIN
bukan demikian Terdaakwa setelah melihat korban Wandi Sinaga meninggal dunia atas Perkelahian antara Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ), jika Wandi sinaga menuruti saran dan mau direlai / dipisah untuk diselesaika besok harinya tidak mungkin terjadi kematian tersebut hal ini yang dimaksudkan
dan terbukti dari keterangan Terdakwa pada saat
LA N
pemeriksaan di Penyidik sebagai Tersangka , oleh karenanya “ Kalimat Merasa Menyesal “
tidak bermakna sebagai pelaku pembunuhan tetapi
menunjukkan telah berusaha Terdakwa memberi saran dan merelai tidak dihiraukan para korban , jadi harus diartikan tindakan positip dalam hal ini,
DI
bukan sebagai pelaku tindak pidana ;
Bahwa Terdakwa dinyatakan dalam hal ini minta maaf dan bersujud
NG A
dihadapan Korban Wandi Sinaga sama sekali tidak benar adalah plesetan terhadap diri Terdakwa, hanya menyatakan seperti kalimat di atas jika mau disarankan dan dipisah tidak mungkin terjadi kematian tersebut dan hal ini sangat lumrah seorang yang saling kenal mengatakan pada Wandi Sinaga karena mereka tidak ada permasalahan dan dalam rukun Adat Batak Wandi
PE
Sinaga panggil Tulang pada Terdakwa Pangihutan Marbun jadi rasa kasih Sayang dari Pangihutan Marbun terhadap Wandi Sinaga selaku bere pasti Halaman 46 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
ada, maka kalimat tersebut harus dipandang positip tidak bermakna sebagai pembunuh ; maka pertimbangan Majelis dalam hal ini harus secara riel atas
AN
fakta- fakta hukum yang terjadi dipersidangan ;
Bahwa mengenai Terdakwa pulang setelah kejadia malam tersebut tidak dapat tidur karena mengingat kejadian tersebut hal ini wajar karena dia
ED
melihat sendiri kejadian itu sebagai saksi mata atas pembunuhan Pande Sihombing dan Wandi Sinaga yang dilakukan Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) dan memang benar tidak segera mungkin melaporkan kepada petugas adalah kesalahan terdakwa pada saat itu ; Jika benar tersangka
IM
pelaku atau secara bersama-sama atau membantu melakukan saja sudah barang tentu akan menghindar atau lari bukan pulang kerumah untuk tidur dari logika berpikir sehat pasti dia menjaga sesuatu atau serangan terhdp
GG
dirinya pada saat malam atau pagi hari , namun tersangka / Terdakwa tetapnya dirumahnya dan besok paaginya datang setelah dikumpulkan Kadus ditempat terebut ;
TIN
Bahwa keterangan Terdakwa tersebut di atas tidak dapat dijadika sebagai bukti sebagai pelaku tindak pidana, oleh karena dengan alasan yang kami kemukakaan adalah fakta yang sesungguhnya dan penyimpangan hukum yang sebenarnya terjadi pada Terdakwa Pangihutan Marbun, sedangkan Pelakunya Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) tidak dicari sampai dapat
LA N
dan Terdakwa Pangihutan Marbun yang ditumbalkan sebagai pelaku tindak pidana, bahwa cukup beralasan Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) sebagai pelakunya mulai dari Warung Tuak sampai pulang Dia ke Warung tuak Situmorang telah menyatakan Dia telah membunuh dua orang
DI
Sihombing dan Sinaga pada Orang diwarung Situmorang setelah kejadian pembunuhan, dan saksi Keke Manik serta Paangihutan Marbun Terdakwa mengatakan Sudirmanlah pelakunya, berarti sudah dua bukti yang sudah
NG A
menyakinkan Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) Pelaku Pembunuhan ;
3. Bahwa Pertimbangan Hukum Majelis atas Saksi VERBALISAN yang diajukan dalam persidangan sehubungan dengan Penyangkalan TERDAKWA terhadap sebahagian keterangan yang terdapat didalam Berita Acara Pemeriksaan
PE
Penyidik, dan Keterangan Saksi Verbalidsan tersebut sebagai berikut : 1) Saksi TONI B. PANJAITAN Menerangkan : Halaman 47 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Bahwa saksi kenal dengan terdakwa setelah penangkapan, tidak ada hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda serta tidak mempunyai
AN
hubungan kerja dengan terdakwa ;
Bahwa pekerjaan saksi adalah Anggota POLRI yang bertugas dipolsek Sumbul dan penyidik dalam perkara terdakwa yaitu tindak pidana yang
ED
melakukan, yang menyuruh melakukan dan turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain ;
Bahwa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa tidak ada pemaksaan ;
IM
Bahwa saat pemeriksaan terhadap terdakwa, terdakwa dalam keadaan sehat ; Bahwa pembunuhan terjadi pada hari senin, tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 23.30 Wib, bertempat di Dusun Huta Rimbaru Desa Huta Usang
GG
kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi ;
Bahwa pelaku tindak pidana pembunuhan yaitu Pangihutan Marbun dan Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) dan yang menjadi korban pembunuhan tersebut adalah Pande Sihombing Als Pak Hotman dan Wandi Sinaga Als Pak
TIN
Mesra sampai meninggal dunia ;
Bahwa saksi mengetahui karena Pangihutan Marbun pernah diperiksa sebagai saksi dimana pemeriksaan tidak dilampirkan dalam berkas perkara dan berdasarkan 6 ( Enam ) Orang saksi yaitu : 1. Keke Manik, 2. Saoloan
LA N
Pasaribu, 3. Albiner Hutasoit, 4. Jaholong Tumanggor, 5. Lamhot Manik dan 6. Liman Manik ; yang menerangkan bahwa Pangihutan Marbun adalah pelaku pembunuhan terhadap Wandi Sinaga Als Pak Mesra yang terjadi hari senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 23.30 Wib bertempat di Dusun Huta
DI
Rimbaru Desa Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir Kabpaten Dairi ; Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan di Polsek Sumbul Pangihutan Marbun sebagai saksi, lalu kami melakukan pemeriksaan terhadap saksi
NG A
lainnya dan berdasarkan keterangan saksi-saksi lainnya menerangakan bahwa Pangihutan Marbun bersama Sudirman Sihotang Als
Kaca adalah pelaku
tindak pidana pembunuhan tersebut ; Bahwa ada surat Pengakuan Pangihutan Marbun yang isinya menyatakan bahwa Pengihutan Marbun adalah pelaku pembunuhan terhadap Wandi
PE
Sinaga Als Pak Mesra ;
Halaman 48 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Bahwa keterangan Saksi Verbalisan diatas sangat tidak benar yang menyatakan
Pangihutan
Marbun
pelaku
Pembunuhan
berdasarkan
keterangan dari 6 ( Enam ) saksi yang telah diperiksa setelah pemeriksaan
AN
dari Pangihutan Marbun sebelumnya ;Bahwa dalam Berita Acara Pemeriksaan ke 6 ( Enam ) saksi tersebut dalam Berkas Perkara tidak demikian keterangannya, tidak satupun saksi dari ke 6 ( Enam ) tersebut menyatakan
ED
mengetahui siapa pelaku pembunuhan kedua korban Wandi Sinaga dan Pande Sihombing dan tidak melihat kejadian tersebut, dan dalam pemeriksaan persidangan saksi ke Enam tersebut telah diperiksa sebelumnya tidak ada menyatakan Pangihutan
Marbun sebagai pelaku pembunuhan dan tidak
IM
melihat kejadian pembunuhan itu terjadi, dari logika berpikir kita para saksi yang diperiksa dari ke 6 ( Enam ) tersebut tidak ada pada saat kejadian atau tidak melihat dan stuasinya malam pula dan gelap tidak ada lampu , hal ini
GG
tidak beralasan sama sekali ;
Bahwa cukup jelas adanya penyimpangan hukum yang dilakukan Penyidik Polsek Sumbul Resor Dairi atas Pangihutan Marbun didudukan sebagai
TIN
Tersangka sejak tanggal 27 Januari 2016 tanpa landasan Hukum yaitu : a. Perkap No. 12 / 2009 yang menyebutkan : Status sebagai tersangka hanya ditetapkan oleh penyidik kepada seseorang setelah hasil penyidikan dilaksanakan memperoleh bukti yang cukup yaitu paling sedikit dua jenis
alat bukti, untuk menetukan memperoleh bukti
LA N
permulaan yang cukup yaitu paling sedikit 2 ( dua )
jenis alat bukti
sebagai mana dimaksud pada Pasal 66 ayat ( 1 ) ditentukan melalui gelar perkara ;
b. Berdasarkan Pasal 1 angka 11 jo Pasal 14 ayat ( 1 ) Perkap No. 12 /
DI
2009 yang menyebutkan prosedur penyelesaian perkara termasuk penyidikan dan penetapan tersangka harus dilakukan secara profesional, proporsional dan transparan agar tidak ada penyalahgunaan wewenag
NG A
dan lebih jauh tidak semata-mata menjadikan seseorang menjadi tersangka ;
c. Ketentuan Pasal 6 Ayat ( 1 ) huruf a KUHAP, dan Pasal 7 Ayat ( 1 ) dan ayat ( 3 ) KUHAP.
PE
2)
Saksi RONITUA BERNANDO SILABAN, Menerangkan :
Halaman 49 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Bahwa keterangan saksi ini pada dasarnya sama dengan diatas, kecuali pemeriksaan
Terdakwa pada saat terakhir didampingi Penasihat Hukum SITUMORANG, SH., bahwa dalam Berita Acara Pemeriksaan
Tersangka
tanggal 9 April 2016 sudah mendapat kebebasan untuk
AN
MAROLOP
mengutarakan pendapatnya sesuai dengan ketentuan Undang-undang, maka Tersangka / Terdakwa menerangkan tentang kejadian yang sebenarnya pada
ED
tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 23. 30 Wib bahwa pelaku pembunuhan bukan Tersangka / Terdakwa atas Pande Sihombing ( Pak Hotman ) Wandi Sinaga ( Pak Mesra ), tetapi Sudirman Sihotang / Kaca ( DPO ) dan tempat kejadian Dusun Kuta Rimbaru Desa Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir
IM
Kabupaten Dairi ;
Bahwa Tersangka / Terdakwa juga menjelaskan pada Penyidik
bahwa
GG
keteranganya pada tanggal, 27, 28, 28 Januari 2016 dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik adalah tidak benar dan yang
sebenarnya adalah
keterangan Tersangka / terdakwa pada tanggal 26 Januari saat sebagai saksi Tersangka / Terdakwa, dan Berita Acara tersebut ditanda tangani Tersangka /
TIN
Terdakwa dengan Juru Periksa JOHAN TOGAP BANUAREA ; Bahwa alasan hukum yang kami pergunakan terhadap keterangan saksi no. 2 ( dua ) sama dengan diatas, maka kami tidak perlu lagi mengulanginya ;
3) Saksi JOHAN TOGAP BANUAREA, menerangkan :
LA N
Bahwa keterangan saksi ini sama dengan saksi di atas maka Kami tidak perlu lagi mengulangi dan jawaba atau alasan hukum sama seperti di atas.
4) Saksi ARIFIN SITUNGKIR, Menerangkan :
DI
Bahwa keterangan saksi ini sama dengan saksi di atas, maka Kami tidak perlu lagi mengulangi dan jawaban dan alasan hukum sama seperti di atas;
NG A
5) Saksi JEMKEM M. SIREGAR, Menerangkan :
6) Bahwa keterangan saksi ini sama dengan saksi di atas, maka kami tidak perlu lagi mengulangi dan jawaban dan alasan hukum sama seperti di atas ;
PE
4. Bahwa Pertimbangan Hukum Majelis atas Barang Bukti yang diajukan Penuntut Umum dipersidabgan dalam perkara ini sebagai berikut : Halaman 50 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
- Sebilah parang berukuran panjang +- 47 cm. - 1 ( Satu ) buah sandal warna hijau. - 1 (Satu ) buah topi bertuliskan taman Iman Sitinjo.
AN
- 1 ( Satu ) potong kayu bulat berukuran panjang +- 75cm.
- 1 ( Satu ) kayu kopi berlumuran darah berukuran panjang +- 76cm. - 1 ( Satu ) buah gagang parang berukuran panjang +- 17cm.
ED
- 1 ( Satu ) pasang sandal warna biru.
- 1 ( Satu ) buah baju kaos, warna abu-abu, lengan pendek warna biru merk OWEN.
- 1 ( Satu ) buah Jaket warna cokelat tua lengan panjang warna cokelat muda
IM
merk Rock Ride.
Bahwa barang bukti yang diajukan dipersidangan tersebut telah disita secara
GG
sah menurut Hukum berdasarkan Penetapan Penyitaan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sidikaklang Nomor 24/SIT/PID/20146PN-Sdk tanggal 11 Februari 2016 oleh karena itu dapat dipergunakan untuk mmemperkuat pembuktian yang memeliki hubungan satu dengan yang lainnya dalam perkara
terdakwa ;
TIN
ini barang bukti tersebut dikenal dan dibenarkan oleh para saksi maupun
Bahwa pertimbangan hukum yang diambil Majelis dalam hal ini keliru, karena saksi menyatakan barang bukti kayu kopi yang disita adalah milik dari Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO )
dan parang tidak diketahui siapa
LA N
pemiliknya beserta gagang parang tersebut begitu juga satu kayu kopi berlumuran darah tidak diketahui saksi pemiliknya ; Bahwa Terdakwa dipersidangan menyatakan barang bukti satu kayu kopi, dan satu kayu kopi bulat milik dari Sudirman Sihotang dan satu lagi kayu kopi
DI
berlumuran darah milik dari Wandi Sinaga dan Sebilah parang milik dari Pande Sihombing, bahwa barang bukti ini digunakan seharusnya dalam perkara Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) didalam persidangan berikutnya bukan
NG A
dalam perkara Terdakwa Pangihutan Marbun, karena bukan Dia sebagai pelaku pembunuhan yang menggunakan alat tersebut ; Bahwa menyangkut barang bukti berupa pakaian yang disita dari Terdakwa yaitu : satu buah baju kaos warna abu-abu lengan pendek merk Owen dan satu buah jeket warna cokelat tua lengan panjang merk rock ride benar adalah
PE
milik dari terdakwa pada saat tanggal 25, 26, 27 Januari 2016 yang dipakai terdakwa dan kemudian disita Penyidik dari terdakwa ; Halaman 51 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Bahwa Barang bukti tersebut tidak ada menunjukkan adanya Terdakwa sebagai pelaku pembunuhan pada saat kejadian tersebut, pakaian yang diperlihatkan dipersidangan bersih dari Noda darah atau percikan darah, jika
AN
benar terdakwa melakukan pembunuhan terhadap korban Wandi Sinaga sudah barang pasti pakaian tersebut berdarah ;
Bahwa Majelis dalam pertimbangan hukumnya sangat keliru tidak berdasarkan
ED
fakta yang terungkap dan nyata secara kasat mata kelihatan bukti tidak menunjukkan adanya perbuatan pidana yang dilakukan Terdakwa, maka harus ditolak pertimbangan hukum tersebut ;
IM
5. Bahwa pertimbangan Hukum Majelis atas barang bukti Visum Et Repertum
(
VER ) yang diajukan Penuntut Umum dibacakan dipersidangan dalam perkara ini ;
Pande Sihombing
GG
Bahwa kesimpulan dari Visum tersebut menyebutkan
: Penyebab kematian
dan Wandi Sinaga adalah disebabkan Trauma Tumpul,
menurut dakwaan Jaksa Penuntut umum
Terdakwa Pangihutan Marbun
melakukan pembunuhan dengan menggunakan
sebilah Parang
terhadap
TIN
Korban Wandi Sinaga dengan cara membacok hingga meninggal, bahwa jelas fakta persidangan dan bukti Surat berupa visum sangat bertolak belakang, maka pertimbangan hukum yang diambil Majelis menyatakan telah mempunyai hubungan satu dengan alat bukti yang lain salah dalam penerapan hukumnya tentang penggunaan alat bukti yang benar atas perbuatan Terdakwa dalam suatu
tersebut ;
LA N
peristiwa pidana maka kami menolak pertimbangan hukum yang diambil Majelis
Bahwa Pertimbangan Hukum Majelis atas Dakwaan Subsidaritas Jaksa Penuntut Umum primer Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 Ayat ( 1 ) ke 1 KUHP, Subsidair
DI
Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat ( 1 ) ke – 1 KUHP, Lebih Subsidair Pasal 351 Ayat ( 3 ) KUHP jo Pasal 55 Ayat ( 1 ) ke-1 KUHP pada pokoknya salah menerapan hukumnya ;
NG A
Bahwa Kami Penasehat Hukum Terdakwa / Pemohon Banding tidak perlu lagi menanggapi Dakwaan Primair dan Lebih Subsidair karena dalam pertimbangan hukum Majelis Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Primair tidak terbukti Terdakwa melakukan Tindak Pidana Pembunuhan Perencanaan secara bersama – sama
PE
terhadap Wandi Sinaga ( Pak Mesra ) Secara sah dan meyakinkan ;
Halaman 52 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
Bahwa Dakwaan Subsidair Jaksa Penuntut Umum menurut Majelis dalam pertimbangan
Hukumnya telah terbukti secara sah dan meyakinkan, adalah
keliru dalam penerapan hukumnya ;
AN
Bahwa seluruh keterangan saksi – saksi, barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan, Bukti Surat dan keterangan dari Terdakwa satupun tidak ada yang menunjukkan secara fakta hukum Terdakwa sebagai pelaku tindak pidana atas
ED
Korban Wandi Sinaga yang dilakukan secara bersama – sama maupun sendiri, oleh karenanya pertimbangan hukum yang diambil Majelis salah dalam penerapan
humnya
tidak
mempertimbangakn
aspek
keseluruhan atas fakta dalam pemeriksaan persidangan,
sesacara
maka harus ditolak
menyatakan Terdakwa secara sah dan
IM
pertimbangan hukum Majelis yang
hukum
meyakinkan terbukti sebagai pelaku tindak pidana atas korban Wandi Sinaga, dari penjelasan diatas dapat ditarik Pemohon Banding
GG
berikut :
kesimpulan sebagai
1) Bahwa dari hasil pemeriksaan persidangan baik pemeriksaan Saksi satu sama lain tidak ada yang menunjukkan Terdakwa sebagai pelaku tindak bersama – sama terhadap Korban Wandi
TIN
pidana Pembunuhan secara
Sinaga seperti Dakwaan Subsidair dengan melanggar dan diancam Pidana Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat ( 1 ) ke – 1 KUHP, karena tidak satupun diantara para saksi menyatakan berada ditempat kejadian perkara pada tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 23.30 Wib.yang bertempat Dusun Huta
LA N
Rimbaru Desa Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi atas meninggalnya Korban Wandi Sinaga dan Pande Sihombing hal ini merupakan fakta persidangan ; Bahwa dari hasil pemeriksaan persidangan para saksi juga tidak ada
DI
menegetahui pelaku tindak pidana pembunuhan atas korban Wandi Sinaga dan Pande Sihombing pada tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 23. 30 Wib. Di Dusun Huta Rimbaru Desa Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir
NG A
Kabupaten Dairi, hal ini merupakan fakta hukum dalam persidangan ;
2) Bahwa dari hasil pemeriksaan barang bukti Surat Visum Et Repertum RS Bhayangkara Medan Nomor : 09/01/0016/RS Bhayangkara tertanggal Medan, 27 Januari 2016 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Guntur Bumi Nasution, SpF Nip. 19450609 198503 1 001, yang diajukan Jaksa
PE
Penuntut Umum ; Dengan kesimpulan dari hasil pemeriksaan luar dan dalam dijumpai patah tulang kepala bagian atas sampai tengah, dijumpai patah Halaman 53 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
tulang kepala berkeping – keping pada bagian belakang penyebab kematian korban disebabkan hancurnya jaringan otak akibat patah tulang kepala berkeping – keping disebabkan “ Trauma tumpul yang diperlihatkan dan
AN
dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum dipersidangan dihadapan Majelis dan Penasehat Hukum / Terdakwa serta Pengunjung sidang ;
Bahwa Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kematian Korban Wandi Sinaga
ED
disebabkan dibacok dengan “ Sebilah Parang “ sehingga meninggal , tetapi dalam kesimpulan Visum Et Repertum bukan disebabkan benda tajam, maka sangat bertolak belakang Dakwaan dengan Bukti yang diajukan yang merupakan fakta persidangan ;
IM
3) Bahwa Barang bukti yang diajukan Jaksa Penunutut Umum berupa, sebilah parang, satu kayu kopi bulat, satu kayu kopi berlumuran darah dalam persidangan, tidak ada satupun
saksi yang menyatakan barang bukti
GG
tersebut milik dari Terdakwa, kecuali pakaian dari Terdakwa yang disita Penyidik berupa pakaian : satu buah kaos warna abu – abu lengan pendek warna biru merk Owen dan satu buah jaket warna cokelat tua lengan panjang warna cokelat muda merk rock ride benar adalah pakaian Terdakwa pada
TIN
waktu sebelum terjadinya perkelahian dari Kedua Korban Pande Sihombing dan Wandi Sinaga dengan Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) pada tanggal 25 Januari 2016 sampai dengan tanggal 26, 27 Januari 2016, dan hal ini dibenarkan para saksi dalam persidangan ; 4) Bahwa Pakaian dari Terdakwa yang disita tersebut merupakan kunci atas
LA N
Dakwaan Jaksa Pebuntut Umum,
menyatakan Tedakwa sebagai pelaku
pembunuhan yang dituduhkan ; Bahwa jelas Dakwaan Penuntut Umum tidak terbukti karena tidak ada sama sekali Pakaian Terdakwa kena bercap Darah atau Noda darah, jika benar
DI
melakukan pembunuhan terhadap Korban sudah pasti pakaian berlumuran darah, maka cukup jelas secara sah dan meyakinkan Tersakwa tidak melakukan pembunuhan tersebut ;
NG A
5) Bahwa keterangan saksi Verbalisan dipersidangan tidak menjadi suatu bukti atas peristiwa pidana yang terjadi, hubungannya dengan terdakwa hanya menyangkut Keterangan Terdakwa sepanjang pemeriksaan di Penyidik yang tidak diakuinya dari isi Berita Acara Pemeriksaan tanggal 27, 28, 28 Januari
PE
2016 atas sangkaan sebagai pelaku tindak pidana pembunuhan ;
Halaman 54 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
6) Bahwa adanya kalimat yang menyatakan Terdakwa minta maaf dan bersujud saat setelah terjadi kematian dari korban Wandi Sinaga yang dilakukan Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) adalah suatu plesetan atau tidak benar
AN
hal demikian, secara jelas Terdakwa menyatakan pada korban jika andai kata Korban mau menerima saran dan diselesaikan besok harinya tidak akan terjadi ini artinya tidak meninggal akibat pembunuhan dari Sudirman Sihotang
ED
Als Kaca ( DPO ), maka bukan suatu bukti bagi dakwaan Jaksa Penuntut Umum menyatakan Terdakwa sebagai pelaku Pembunuhan atas korban Wandi Sinaga ;
7) Bahwa adanya kalimat yang menyatakan Terdakwa telah minta maaf kepada
IM
Isteri Korban Wandi Sinaga di Polres Dairi saat diperiksa
sebagai saksi
Korban adalah tidak benar, karena Terdakwa tidak pernah ketemu dengan Isteri Korban Wandi Sinaga diPolres selama belum diajukan kepersidangan,
GG
bahwa Terdakwa pernah berjumpa dengan Isteri korban Wandi Sinaga saat disel Pengadilan Negeri Sidikalang pada saat pemeriksaan saksi, dan Isteri Korban membawa sebungkus nasi dan sebungkus rokok bagi Terdakwa dan bersalaman yang yang menyatakan sabarlah Ito menunjukkan perhatian
TIN
karena tertahan dan disidangkan Terdakwa dituduh sebagai pembunuh suami Korban Wandi Sinaga, dan dipersidangan juga Isteri korban mengatakan Dia mengetahui Terdakwa sebagai pelaku Pembunuhan atas Suaminya hanya dari Omongan orang bukan karena ada dugaanya Isteri korban Wandi Sinaga bahwa terdakwa sebagai pelaku Pembunuhan
LA N
Suaminya oleh karenanya kalimat dan keterangan tersebut tidak beralasan dijadikan bukti menyatakan Terdakwa sebagai pelaku pembunuhan ; Bahwa begitu juga kalimat
menyatakan keluarga Terdakwa pernah
menghubungi Isteri Korban Wandi Sinaga diKampung untuk berdamai adalah
DI
tidak benar hal itu tidak beralasan hanya rekayasa dari Penyidik dan Jaksa Penuntut Umum sebelum Perkara ini disidangkan dengan maksud mereka supaya terjebak dan terbukti Terdakwa sebagai pelaku pembunuhan atas
NG A
Wandi Sinaga, bahkan Jaksa Penuntut Umum sendiri pada acara pemeriksaan persidangan menyatakan supaya dilakukan perdamaian antara keluarga Korban dengan Terdakwa disampaikan pada keluarga Terdakwa, oleh karenanya kalimat dan keterangan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai bukti menyatakan Terdakwa sebagai pelaku tindak pidana ;
PE
8) Bahwa adanya kalimat tanggal 25 Januari Pangihutan Marbun dan Sudirman Sihotang dan para saksi Warung Tuak Pak Joy Situmorang minum tuak dan Halaman 55 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
beberpa saksi – saksi yang diperiksa Penyidik dan dipersidangan, termasuk Keke Manik dan Kedua Korban dan selanjutnya ada permasalahan Pande Sihombing dengan Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) ;
AN
Bahwa ada yang meninggal tanggal 25 Januari 2016 Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi yaitu Pande Sihombing dan Wandi Sinaga sekira pukul 23.30 Wib. dan jarak dari warung ketempat kejadian 400m, bahwa kalimat
ED
dan keterangan tersebut bukan sebagai bukti atas tindak pidana yang dituduhkan terhadap Terdakwa, karena kalimat tersebut melukiskan adanya peristiwa pidan dan ada orang menjadi korban atau meninggal, maka harus ditolak dan dikesampingkan dari pembuktian atas fakta persidangan ;
IM
9) Bahwa disebutkan adanya surat pengakuan Terdakwa yang ditanda tangani dan bermeterai 6000, sebagai pelaku tindak pidana pembunuhan terhadap Wandi Sinaga, bahwa inisiatif lahirnya surat tersebut dari Penyidik sendiri
GG
untuk menjadikan Pangihutan Marbun sebagai Tersangka, dan Pangihutan sendiri di intimidasi dipukul dan disiksa serta distrum berulang kali, maka lahirlah surat pengakuan tersebut tanpa dilampirkan dalam berkas Perkara ; Bahwa cukup jelas maksud pembuatan surat tersebut menjebak Terdakwa,
TIN
oleh karenanya Surat tersebut tidak dapat digunakan sebagai alat bukti dalam Perkara ini dan harus ditolak karena pembuatan surat tersebut telah cacad hukum oleh karenanya batal demi hukum ; 10) Bahwa Rekontruksi tidak dapat dijadikan sebagai bahagian Pemeriksaan tentang kejelasan dan ke Identikan Tersangka, Barang bukti dan tentang
LA N
saksi – saksi dan kebenaran tindak pidana, karena sudah menyimpang dari aturan hukum dalam pelaksanaan dari Rekonruksi tersebut seperti tempat pelaksanaan di luar tempat kejadian perkara, sebelum dilakukan Rekontruksi telah ada Pra Rekontruksi dilakukan Penyidik terhadap Terdakwa dan hal ini
DI
terlihat pada Pidio yang diputar dalam persidangan, maka telah cacad hukum oleh karena itu tidak dapat digunakan sebagai alat pendukung pembuktian telah terjadi peristiwa pidana yang dilakukan Terdakwa terhadap Wandi
NG A
Sainaga maka harus ditolak ;
11) Bahwa Keterangan terdakwa tidak pernah mengakui telah melakukan pembunuhan atas Wandi Sinaga dan membantah keterangan saksi – saksi yang menyatakan telah membawa parang, dan menolak telah secara bersama – sama dengan Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ) melakukan
PE
pembunuhan atas Wandi sinaga ;
Halaman 56 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
12) Bahwa Dakwaan dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang diatur dalam Dakwaan Subsidair yaitu Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat ( 1 ) ke – 1 KUHP adalah tidak terbukti unsur-unsur dari pidana tersebut yaitu :
AN
a. Barang Siapa b. Dengan sengaja c. Merampas nyawa orang lain
ED
d. Turut serta melakuakn perbuatan
Bahwa dari kesimpulan poin 1 ( satu ) sampai dengan poin 10 di atas cukup jelas Terdakwa / Pemohon Banding tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakuan
IM
Tindak pidana pembunuhan secara bersama – sama terhadap Korban Wandi Sinaga, oleh karenanya pertimbangan hukum yang diambil Majelis, bahwa Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat ( 1 ) ke – 1 KUHP, menyatakan telah terbukti secara sah dan
GG
meyakinkan Terdakwa secara bersama -sama melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap Wandi Sinaga adalah keliru karena tidak mempertimbangkan secara seimbang antara Nota pembelaan dari Terdakwa / Pemohon Banding,
dengan
Dakwaan / Tuntutan Jaksa Penuntut Umum baik secara keseluruhan fakta – fakta
TIN
hukum yang terungkap dalam persidangan maupun fakta hukum dalam Berita Acara Pemeriksaan yang merupaka bukti Surat menurut Jaksa Penuntut Umum,
oleh
karenanya penerapan hukum yang diambil Majelis harus ditolak Pemohon Banding ; Dengan uraian Pemohon Banding di atas tentang Memori Banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Sidikalang dalam Perkara Pidana Nomor : 90 / Pid – B/ 2016 / PN
LA N
– Sdk, tanggal 20 Oktober 2016, adalah sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon Banding menolak pertimbangan hukum dari Majelis Pengadilan Negeri Sidikalang untuk menjatuhkan pemidanaan terhadap Terdakwa yang menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan
DI
telah melanggar dan diancam pidana pasal 338 KUHP jo pasal 55 KUHP Ayat( 1 ) ke – 1 KUHP, melakukan pembunuhan secara bersama – sama terhadap Wandi Sinaga ;
NG A
2. Bahwa Pemohon Banding menolak pertimbangan hukum yang diambil Majelis dalam perkara ini tanpa mempertimbangkan keseimbangan dari Nota pembelaan Penasehat Hukum terdakwa / Pemohon Banding terhadap Dakwaan / Tuntutan Jaksa Penuntut Umum baik terhadap aspek non yuridis maupun aspek yuridis tentang saksi – saksi dan barang bukti, dan bukti Surat
PE
serta
Keterangan
Terdakwa
dalam
pemeriksaan
persidangan
yang
merupakan fakta hukum sesungguhnya ; Halaman 57 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
3. Bahwa Pemohon Banding menolak pertimbanga hukum yang diambil Majelis Pengadilan Negeri Sidikalang dalam perkara ini tidak didasarkan kebenaran Materil yang sesungguhnya yang berhubungan dengan ketentuan Pasal 184,
penjatuhan
pidana
pada
Terdakwa,
maka
untuk memutuskan
AN
tentang alat bukti yang sah menimal dua alat bukti,
Pemohon
sependapat atas putusan tersebut harus ditolak ;
Banding
tidak
ED
4. Bahwa Pemohon Banding juga tidak menerima pertimbangan hukum Majelis dalam perkara ini sehubungan barang bukti dalam perkara ini, yang pada putusannya memerintahkan barang bukti tersebut untuk dirampas dan dimusnahkan adalah salah dalam penerapan hukumnya karena masih akan
IM
digunakan dalam perkara dalam Daftar pencarian Orang yang tersangkanya yaitu Sudirman Sihotang Als Kaca ( DPO ), sedangkan barang bukti yang disita Penyidik berupa pakaian Terdakwa harus dikembalikan karena
GG
terdakwa bukan pelaku tindak pidana seperti yang dituduhkan, maka Terdakwa / Pemohon Banding atas putusan tersebut tidak sependapat dan harus ditolak ;
Maka dengan alasan tersebut diatas Terdakwa / Pemohon Banding dalam
TIN
perkara ini, mohon Kepada Ketua Pengadilan Tinggi Medan ( Majelis Hakim ) yang menangani perkara ini, sudilah kiranya memberi putusan sebagai berikut : 1. Menerima Memori seluruhnya ;
Banding dari Terdakwa / Pemohon
Banding untuk
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Sidikalang dalam perkara Pidana
LA N
Nomor : 90 / Pid – B / 2016 / PN. Sdk, tertanggal 20 Oktober 2016 ; 3. Membebaskan Terdakwa / Pemohon Banding dari segala dakwaan dan tuntutan pemidanaan sesuai dengan pasal 191 Ayat ( 1 ) dan Ayat ( 2 ) KUHAP tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar dan diancam
DI
pidana yang diatur pada Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat ( 1 ) ke – 1 KUHP ; 4. Memerintahkan untuk mengeluarkan Terdakwa / Pemohon Banding dari Rumah Tahanan Negara secara seketika ;
NG A
5. Menyatakan barang bukti berupa pakaian Terdakwa / Pemohon Banding dikembalikan kepada terdakwa / Pemohon Banding ;
6. Menyatakan barang bukti dalam perkara ini tidak dimusnahkan untuk kepentingan
tersangka
dalam daftar
pencarian
orang
untuk
perkara
selanjutnya ;
PE
7. Mengembalikan dan merehablitasi nama baik Terdakwa Pemohon Banding Pangihutan Marbun pada harkat dan martabatnya semula ; Halaman 58 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
8. Membebankan biaya perkara ini pada Kas Negara ; Dan apabila Majelis berpendapat lain mohon putusan yang seadil – adilnya (Ex aequo et bono ).
AN
Menimbang bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam memori bandingnya juga keberatan dengan hukuman pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa yang tidak memberikan efek jera dan keadilan dalam masyarakat ;
ED
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari berkas perkara dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Sidikalang Nomor 90/Pid.B/2016.PN.Sdk tanggal 20 Oktober 2016 , serta Memori Banding dari Kuasa Hukum terdakwa dan
IM
Jaksa Penuntut Umum; Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan hukum dalam putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Secara bersamasama melakukan Pembunuhan , telah tepat dan benar karena pertimbangan –
GG
pertimbangan tersebut berdasarkan fakta – fakta hukum yang diperoleh di persidangan, oleh karenanya dapat menyetujuinya dan mengambil alih sebagai pertimbangan sendiri dalam mengadili perkara aquo pada tingkat banding ;
TIN
Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding yang diajukan oleh kuasa hukum terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum pada prinsipnya tidak ada hal-hal baru yang dapat membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama, maka Memori Banding tersebut tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut; -----Menimbang, bahwa dari uraian tersebut, maka putusan Pengadilan Negeri
LA N
Sidikalang Nomor : 90/Pid.B/2016.PN.Sdk, tanggal 20 Oktober
2016, dapat
dipertahankan dan dikuatkan;
------Menimbang, bahwa oleh karena dalam pemeriksaan perkara pada tingkat banding Terdakwa dalam tahanan, maka diperintahkan agar Terdakwa tetap dalam
DI
tahanan;
------- Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan
NG A
dipidana, maka
Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat peradilan;
Mengingat, Pasal 338 KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana
dan UU No.8 tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana serta
PE
ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI
Halaman 59 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..
-
Menerima permintaan banding dari kuasa hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum tersebut;
-
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Sidikalang No. 90/PID.B / 2016/PN.Sdk
AN
tanggal 20 Oktober 2016 , yang dimintakan banding tersebut; -
Memerintahkan Terdakwa tetap dalam tahanan;
-
Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua
ED
tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp.2.500.- (dua ribu lima ratus rupiah); Demikian
diputuskan
dalam
rapat
permusyawaratan
Majelis
Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari RABU tanggal 30 NOPEMBER 2016 oleh kami
IM
: ARIFIN RUSLI HUTAGAOL, SH. MH. sebagai Hakim Ketua Majelis ALI NAFIAH DALIMUNTHE,SH.MM,MH dan LINTON SIRAIT, SH. MH. masing - masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan
GG
Nomor : 674/PID/2016/PT.MDN , tanggal 12 Nopember 2016, tentang penunjukan Majelis Hakim Tinggi untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding dan putusan tersebut telah diucapkan pada hari ini SELASA tanggal 03 JANUARI 2017 di dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan
TIN
dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh MANGARATUA SIMARMATA, SH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum maupun para Terdakwa ; HAKIM ANGGOTA :
LA N
- TTD -
ALI NAFIAH DALIMUNTHE,SH.MM,MH - TTD -
KETUA MAJELIS: - TTD -
ARIFIN RUSLI HUTAGAOL SH. MH
PE
NG A
DI
LINTON SIRAIT, SH. MH.
PANITERA PENGGANTI: - TTD -
MANGARATUA SIMARMATA,SH
Halaman 60 dari 60 halaman putusan No. 674/Pid./2016/PT.Mdn..