ME DA N
P U T U S A N
NOMOR : 121/PDT/2016/PT-MDN.
GI
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perkara
ING
perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
NT
1. Pemerintah Negera Republik Indonesia cq Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia , beralamat di Jaln Medan Merdeka
barat No.9 Jakarta Pusat , dalam hal ini diwakili
oleh ABDI PRATAMA NUGRAHA ,SH,LLM
ILA
hukum dan kerja
sama
Dirjend
Staf bagian
.Sumber Daya
dan
Perangkat Pos Informatika berkantor/bertempat tinggal di Jl.Medan
Merdeka Barat No.17 Jakarta Pusat ,10110
NG AD
bertindak untuk dan atas nama:MENTERI KOUNIKASI DAN INFORMATIKA
RI,DIRJEN
SUMBER
DAYA
DAN
PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA,KEPALAI BALAI MONITOR
SPEKTRUM
FREKUENSI
RADIO
KELAS
II
MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA,berdasarkan surat kuasa
Khusus
tertanggal
15
Januari
2015
No.Reg
PE
57/Penk.Perd/2015/PN.Mdn disebut sebagai Pembanding I semula Tergugat I ;
2.
Pemerintah Negara Republik Indonesia cq Menteri Komunikasi dan Informatika RE cq Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika ,
Alamat Jalan Medan Merdeka Barat No 17
Jakarta Pusat , dalam hal ini diwakili oleh ABDI PRATAMA NUGRAHA ,SH,LLM
Staf bagian hukum dan kerja sama
Dirjend .Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika berkantor/bertempat tinggal di Jl.Medan
Merdeka Barat
No.17 Jakarta Pusat ,10110 bertindak untuk dan atas nama:MENTERI KOUNIKASI DAN INFORMATIKA RI,DIRJEN SUMBER
DAYA
.
DAN
PERANGKAT
POS
DAN
HALAMAN 1 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
INFORMATIKA,KEPALAI FREKUENSI SUMATERA
RADIO
BALAI KELAS
MONITOR
II
UTARA,berdasarkan
tertanggal
15
MEDAN
surat
Januari
SPEKTRUM PROVINSI
kuasa
Khusus
2015
No.Reg
57/Penk.Perd/2015/PN.Mdn disebut sebagai Pembanding II
ING
GI
semula Tergugat - II.
3. Pemerintah Negara Republik Indonesia cq Menteri Kominikasi dan Informatika RI cq Kepala Balai Moniitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Medan , beralamat di Jalan Willem Iskandar
NT
No.10 Medan dalam hal ini diwakili oleh ABDI PRATAMA NUGRAHA ,SH,LLM
Staf bagian hukum dan kerja sama
Dirjend .Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika
ILA
berkantor/bertempat tinggal di Jl.Medan
Merdeka Barat
No.17 Jakarta Pusat ,10110 bertindak untuk dan atas nama:MENTERI KOUNIKASI DAN INFORMATIKA RI,DIRJEN DAYA
NG AD
SUMBER
DAN
INFORMATIKA,KEPALAI FREKUENSI SUMATERA tertanggal
RADIO
PERANGKAT BALAI
KELAS
MONITOR II
UTARA,berdasarkan 15
POS
Januari
MEDAN surat
DAN
SPEKTRUM PROVINSI
kuasa
2015
Khusus No.Reg
57/Penk.Perd/2015/PN.Mdn disebut sebagai Pembanding III
PE
semula Tergugat -III.
4. PT.Radio Kardopa Medan , beralamat di Jalan Iskandar Muda No.17-A Medan
dalam
P.M.PANDAPOTAN
hal
ini
memberikan
SIMANJUNTAK,SH.MH
kuasa
kepada Advocad
beralamat kantor di Jalan Ubi Nomor 1 Petisah Hulu Medan Baru Kota Medan,berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 13 Pebruari 2015,No.224/Penk.Perd/2015/ disebut sebagai Pembanding IV semula Tergugat IV ;
LAWAN
.
HALAMAN 2 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Ir. ALEXANDER LAWRENTIUS DACOSTA , laki-laki , Umur 46 Tahun, Agama Katholik bertindak selaku Direktur PT.Radio Pelangi Lintas Nusa ( Radio Mutiara FM) , Alamat Jalan Karya Wisata Kompleks Taman Johor Indah Permai II Blok A/47 Kel Pangkalan Masyur Kec.Medan Johor, Kota Medan , dalam hal ini diwakili oleh
GI
kuasa hukumnya SUHARTO BUTAR-BUTAR SH dan ADENAN LUBIS Advokad / Penasehat Hukum pada LAW FIRM ‘
ING
MUTIARA ‘ beralamat di Jalan Karya Wisata Kompleks Taman Johor Indah Permai II Blok A/47 Medan
Berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 08 Desember 2014, yang terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan
Negeri
Medan
tertanggal
16
NT
Desember 2014 , Reg. No. 2647/Penk/2014/PN.Mdn, disebut
ILA
Terbanding semula sebagai Penggugat ;
Pengadilan Tinggi tersebut;
1.
NG AD
Telah membaca :
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan No.121/PDT/2016/PT.MDN tangal 06 April 2016 tentang penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa perkara ini ditingkat banding ;
2.
Telah membaca dan mempelajari berbas perkara dan putusan Pengadilan Negeri Medan No.594 /PDT.G/2014/PN.MDN tanggal 13 juli 2014
PE
serta surat yang berkaitan dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 16 Desember 2014 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 16 Desember 2014 dibawah nomor register : 594/Pdt.G/2014/PN.Mdn ,menguraikan dalil dalil gugatan sebagai berikut : 1. Bahwa, Penggugat adalah Pemilik yang sah dari PT. Radio Pelangi Lintas Nusa sesuai dengan Akte Jual Beli Perusahaan Nomor 12 Tanggal 11 Nopember 2008 yang diperbuat dihadapan Notaris Emmy Wilis, SH, dan sekaligus juga sebagai Direktur PT. Radio Pelangi Lintas Nusa sesuai dengan Akte Berita Acara Rapat Nomor 13
.
HALAMAN 3 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Tanggal 11 Nopember 2008 yang diperbuat dihadapan Notaris Emmy Wilis, SH. 2. Bahwa
Penggugat (PT. Radio Pelangi Lintas Nusa) beralamat di
Medan dan didirikan berdasarkan Akte Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 16 Mei 2001, yang dibuat dihadapan Notaris Syamsul
GI
Faryeti, SH Notaris di Cimanggis, Bogor dan mendapat Pengesahan Akta Pendirian perseroan Terbatas berdasarkan Keputusan Menteri
ING
Kehakiman dan HAM RI. No. C-01916 HT.01.01TH.2001 tanggal 12 Juni 2001, tentang Pengesahan Akte Pendirian Perseroan Terbatas “PT. Radio Pelangi Lintas Nusa”
3. Bahwa, kemudian Anggaran Dasar PT. Radio Pelangi Lintas Nusa
NT
telah dirubah dan disesuaikan dengan ketentuan hukum yang baru sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI. No. AHU184045.AH.01.02 tanggal 06 Mei 2009 tentang Persetujuan Akta
ILA
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT. Radio Pelangi Lintas Nusa.
4. Bahwa, sebelumnya Penggugat telah mengajukan Permohonan Izin
NG AD
Stasiun Radio sesuai dengan Surat Permohonan No. 01/PLNFM/V/2001 tanggal 10 Mei 2001, perihal Permohonan Rekomendasi Radio Siaran FM kepada Gubernur Sumatera Utara dan juga kepada Tergugat I yang pada saat itu belum berlaku Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran. 5. Bahwa, atas Permohonan dari Penggugat tersebut diatas Gubernur
PE
Sumatera Utara mengelaurakan Rekomendasi No. 482/099/K/2001 tanggal
18
Mei 2001 Tentang
Pemerintah,
telah
Penyelenggaraan
memutuskan
memberikan
Radio
Non
rekomendasi
Penyelenggaran Radio Siaran Non Pemerintah dengan Sistem Frekuensi
FM
kepada
PT.
Radio
Pelangi
Lintas
Nusa
(Penggugat). 6. Bahwa, kemudian Permohonan tersebut ditanggapi oleh Kadit Binspekfrek & Orsat, Dirjen. Pos dan Telekomunikasi, Departemen Perhubungan
melalui
DITBINFREK/IX/2001
Suratnya
tanggal
3
No.
September
543/TU/PT.208/ 2001,
Perihal
Pemantauan Frekuensi Radio Siaran, dan memerintahkan kepada Tergugat III untuk melakukan pengukuran terhadap frekuensi FM 88,650 MHZ dan Apabila telah dilakukan pengukuran agar segera
.
HALAMAN 4 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Tergugat III melaporkan hasil pengukuran untuk segera diterbitkan izin penyiaran yang akan diberikan kepada Penggugat.
7. Bahwa, Tergugat III telah melakukan pengukuran dan menyatakan frekuensi 88,650 MHz clearence frequency, merekomendasikan frekuensi 88,650 Mhz dapat dialokasi kepada Radio Penggugat yang
GI
dahulu beralamat di Jalan Yos Sudarso No. 414 Kodya Medan sekarang beralamat di Jalan Karya Wisata Kompleks Taman Johor
ING
Indah Permai II Blok A/47, Kel. Pangkalan Masyhur, Kec. Medan Johor, Kota Medan.
8. Bahwa, dengan terpenuhinya syarat-syarat administrasi dan juga telah adanya hasil pengukuran frekuensi yang clear untuk di-alokasiRadio Penggugat maka selayaknya Penggugat telah
NT
kan untuk
mengudara pada frekuensi tersebut, namun sampai jangka waktu 8 (delapan) tahun, Izin untuk bersiaran dimaksud tidak pernah diterima
ILA
oleh Penggugat, kemudian Penggugat mempertanyakan hal ini kepada pihak Tergugat I langsung dan juga melalui Suratnya No. 9952/002/SK/MFM/XII/08 tanggal 30 Desember 2008 dan Surat No. 995-
NG AD
3/002/SK/MFM/I/209
tanggal
19
Januari
2009
yang
isinya
menanyakan tindak lanjut dari Permohonan Penggugat yang telah disampaikan.
9. Bahwa, atas Surat Mohon Penegasan atas Permohonan Penggugat ini, Tergugat I melalui Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi memberikan
jawaban
melalui
Suratnya
No.
150/P/DJPT.4/
PE
KOMINFO/2/2009 tanggal 11 Februari 2009, agar Penggugat mengajukan kembali permohonan dengan alasan adanya perubahan kanal 350 KHz bergeser menjadi 400 KHZ, dan permohonan itu harus mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran. 10.
Bahwa berdasarkan uraian diatas, seharusnya Penggugat telah menerima Izin Prinsip untuk siaran radio dari Menteri mengingat Permohonan Penggugat diajukan telah mencapai interval waktu yang cukup lama yaitu 8 (delapan) tahun sejak Permohonan diajukan pada tanggal 16 Mei 2001 sampai adanya Jawaban dari pihak Tergugat I tanggal 11 Februari 2009, hal ini sesuai dengan Pas
-_--
Ayat (1) Menteri dalam jangka waktu paling lambat 60 hari kerja sejak permohonan
izin
diterima
secara lengkap
wajib
memberikan
keputusan mengenai pemberian atau penolakan izin prinsip, .
HALAMAN 5 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
-Ayat (2) apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kerja Menteri tidak memberikan keputusan penolakan atau pemberian izin, permohonan izin prinsip dianggap disetujui.
11. Bahwa, Penggugat sebagai warga negara yang berkeinginan berkarya di Negerinya sendiri, maka Penggugat kembali mengajukan
GI
Permohonan untuk Izin Siaran Radio yang dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan No. 995-4/003/SK/I/2009, tanggal 30 Maret 2009,
ING
dengan mengusulkan frekuensi FM 99.50 MHz dan kemudian dilakukan Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) serta mendapatkan rekomendasi dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPIDSU) dengan Surat Rekomendasi No.482/16/Rek/KPID-
NT
SU/VIII/2009 tanggal 3 Agustus 2009 tentang Pemberitahuan Kelayakan, hal ini sesuai dengan prosedur yang diatur dalam Pasal 33 ayat (4) Undang-undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran pasal
5
ayat
ILA
dan
(7)
PP
No.
50
Tahun
2005
tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta. 12. Bahwa, atas Permohonan yang kedua dari Penggugat tersebut yang
NG AD
telah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur oleh UndangUndang No. 32 tahun 2002 Tentang Penyiaran, maka Tergugat I menjawab melalui Suratnya No. 77/M.Kominfo/02/2010, tanggal 10 Februari 2010, yang intinya Permohonan Penggugat belum dapat dipenuhi sebagaimana Hasil Forum Rapat Bersama tanggal 29 Januari 2010 hal ini diketahui Penggugat dari Surat yang diberikan
PE
oleh Tergugat III yaitu Surat No. 852/II.c/VIII/2010 tanggal 09 Agustus 2010, Perihal : Peng-Off-air-an pemancar radio Penggugat pada frekuensi FM 99.50 MHz.
13. Bahwa, dengan dikeluarkannya kedua surat tersebut oleh Tergugat I dan Tergugat III maka hal ini sangat jelas merugikan Penggugat, kemudian Penggugat mengajukan Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan pada tanggal 18 Oktober 2010 dengan Register No. 86/G/2010/PTUN-Medan. 14. Bahwa, sejalan dengan pemeriksaan terhadap Gugatan yang diajukan oleh Penggugat di Pengadilan Tata Usaha Negara, maka Pengadilan Tata Usaha Negara Medan mengeluarkan Penetapan No. 86/G/PEN/2010/PTUN-Medan tanggal 18 November 2010, yang memerintahkan
agar
menunda
pelaksanaan
Surat
Keputusan
Tergugat I dan Tergugat III yang harus diartikan meliputi penundaan .
HALAMAN 6 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
Pejabat
Tata
ME DA N
tindakan-tindakan
Usaha Negara
yang ditunda
pelaksanaannya, seperti larangan diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara yang baru mengenai hal yang sama.
15. Bahwa, walapun telah ada Penetapan dari Pengadilan Tata Usaha Negara
Medan
No.
86/G/PEN/2010/PTUN-Medan
tanggal
18
GI
November 2010, yang memerintahkan agar menunda pelaksanaan Surat Keputusan Tergugat I dan Tergugat III yang harus diartikan
ING
meliputi penundaan tindakan-tindakan Pejabat Tata Usaha Negara yang ditunda pelaksanaannya, seperti larangan diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara yang baru mengenai hal yang sama, Tergugat I dan Tergugat II tetap mengeluarkan/menerbitkan : Izin Stasiun Radio (ISR) Nomor: 01473476/000SU/2020112012
NT
-
tanggal 06 Juni 2011 yang ditanda tangani oleh Tergugat II pada frekuensi FM 99.50 MHZ yang diperuntukkan bagi Tergugat IV Dan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap Nomor :
ILA
-
37/KOMINFO/9/2011 tanggal 16 September 2011 yang ditanda tangani oleh Tergugat I pada frekuensi FM 99.50 MHZ yang
NG AD
diperuntukkan bagi Tergugat IV. Penerbitan kedua izin tersebut berdasarkan pada Forum Rapat
Bersama (FRB) No.04/FRB/SUMUT/09/2010 tanggal 1 September 2010, (Nb. Forum Rapat Bersama merupakan wadah koordinasi antara Pemerintah dengan KPI untuk menerima atau menolak permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam UU No. 32 Tahun
PE
2002 tentang Penyiaran jo. PP No. 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta).
16.
Bahwa,
prosedur
Izin
Stasiun
Radio
(ISR)
Nomor:
01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juni 2011 yang ditanda tangani oleh Tergugat II dan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap Nomor : 437/KOMINFO/9/2011 tanggal 16 September 2011 yang ditanda tangani oleh Tergugat I pada frekuensi FM 99.50 MHZ yang diperuntukkan bagi Tergugat IV sangat bertentangan dengan Forum Rapat Bersama (FRB) No.04/FRB/SUMUT/09/2010 tanggal 1 September 2010, karena dalam Hasil Keputusan FRB tersebut, tidak pernah menyebutkan peng-alokasi-an frekuensi FM 99.50 MHZ kepada Tergugat IV, melainkan migrasi Tergugat IV yang semula di AM 1017 KHZ ke FM 90.0 MHZ, begitu juga dengan Forum Rapat Bersama yang sebelumnya yaitu Hasil Forum Rapat Bersama No. .
HALAMAN 7 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
01/FRB/SUMUT/5/2007 tanggal 4 Mei 2007, Hasil Forum Rapat Bersama No. 02/FRB/SUMUT/06/2009 tanggal 19 Juni 2009, tidak pernah menyebutkan peng-alokasi-an frekuensi FM 99.50 MHZ kepada Tergugat IV, melainkan migrasi Tergugat IV yang semula di AM 1017 KHZ ke FM 90.0 MHZ, sehingga dinilai cacat substansial
GI
dan dapat dinyatakan tidak sah atau tidak berkekuatan hukum sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata
ING
Usaha Negara Sumatera Utara di Medan dalam Putusannya No. 120/B/2011/PT.TUN-Medan pada hal 23- 24 alinea ke-4. 17. Bahwa, gugatan yang diajukan oleh Penggugat telah dikabulkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Medan sesuai dengan Putusan No.
NT
86/G/2010/PTUN-Mdn tanggal 19 April 2011, kemudian diajukan banding oleh Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat IV, dan Putusan Banding
di
Pengadilan
Tinggi
Tata
Usaha
Negara
Medan
ILA
No.120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011, dalam amarnya menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No. 86/G/2010/PTUN-Mdn tanggal 19 April 2010 dengan
NG AD
perbaikan amar sehingga menjadi sebagai berikut :
-
Mengadili
Menerima permohonan banding dari Tergugat I/pembanding I dan Tergugat II Intervensi/Pembanding II.
-
Menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
PE
Nomor : 86/G/2010/PTUN-MDN, tanggal 19 April 2011 yang dimohonkan banding, dengan perbaikan amar sehingga menjadi sebagai berikut :
Dalam Eksepsi -
Menyatakan menolak seluruh eksepsi Tergugat I/Pembanding I dan Tergugat II/ Turut Pembanding.
Dalam Pokok Perkara 1. Mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding untuk seluruhnya. 2. Menyatakan batal Surat Keputusan No. 77/M.Kominfo/02/2010, tanggal 10 Februari 2010,
perihal : Izin Penyelenggaraan
Penyiaran
oleh
yang
diterbitkan
Menteri
Komunikasi
dan
Informatika RI selaku Tergugat I/ Pembanding I.
.
HALAMAN 8 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
3. Mewajibkan Tergugat I/Pembanding I untuk mencabut Surat Keputusan No. 77/M.Kominfo /02/2010, tanggal 10 Februari 2010, perihal : Izin Penyelenggaraan Penyiaran yang diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI selaku Tergugat I/ Pembanding I.
GI
4. Menyatakan batal Surat Keputusan No. 852/II.c/VIII/2010 tanggal 09 Agustus 2010, Perihal : Peng-Off-air-an perangkat pemancar
ING
radio PT. Radio Pelangi Lintas Nusa yang diterbitkan oleh Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Medan selaku Tergugat II/Turut Pembanding.
5. Mewajibkan Tergugat II/Turut Pembanding untuk mencabut Surat
NT
Keputusan No. 852/II.c/VIII/2010 tanggal 09 Agustus 2010, Perihal : Peng-Off-air-an perangkat pemancar radio PT. Radio Pelangi Lintas Nusa yang diterbitkan oleh Kepala Balai Monitor Spektrum
ILA
Frekuensi Radio Kelas II Medan selaku Tergugat II/Turut Pembanding.
6. Mewajibkan Tergugat I/Pembanding I dan Tergugat II/Turut
NG AD
Pembanding
untuk
memproses
lebih
lanjut
Permohonan
Penggugat/Terbanding tentang Ijin Penyelenggaraan Penyiaraan dan menerbitkan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi FM 99.50 MHZ untuk dan atas nama Penggugat/Terbanding sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Menghukum
Tergugat
I/Pembanding
I,
Tergugat
II/Turut
PE
Pembanding dan Tergugat II Intervensi/Pembanding II untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng pada tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
18. Bahwa, atas putusan banding tersebut Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat IV mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung RI dan Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 39K/2012 tanggal 18 April 2012,
amarnya
menguatkan
Putusan
PTUN
Medan
No.
86/G/2010/PTUN-Mdn Tanggal 19 April 2010 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011,. 19.Bahwa, kemudian Tergugat I dan Tergugat IV mengajukan Peninjauan Kembali atas Putusan Kasasi tersebut, dan Putusan Peninjauan .
HALAMAN 9 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Kembali Mahkamah Agung RI No. 07/PK/TUN/2013 tanggal 02 Mei 2013,
amarnya
menguatkan
Putusan
PTUN
Medan
No.
86/G/2010/PTUN-Mdn Tanggal 19 April 2010 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011 jo. Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI
GI
No. 39K/TUN/2012 tanggal 18 April 2012.
20. Bahwa, Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
ING
86/G/2010/PTUN-Mdn Tanggal 19 April 2010 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011 jo. Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 39K/TUN/2012 tanggal 18 April 2012 Jo. Putusan Peninjauan
NT
Kembali Mahkamah Agung RI No. 07/PK/TUN/2013 tanggal 02 Mei 2013 telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) sejak tanggal 10 Agustus 2012 sesuai dengan Surat Keterangan inkracht
ILA
No. W1-TUN 1/771/AT.02.07/VIII/2012 tanggal 14 Agustus 2012 dan Surat Keterangan Inkracht No. W1-TUN1/835/AT.02.07/XII/2013 tanggal 19 Desember 2013, serta telah dikeluarkan Penetapan
NG AD
Eksekusi atas putusan tersebut di atas oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dengan No. 86/G/2010/PTUN-Medan tanggal 08 Januari 2013, namun Tergugat I dan Tergugat IV tidak juga menjalankan seluruh isi putusan yang telah inkracht tersebut.
21. Bahwa, disisi lain Tergugat III selaku bawahan dari Tergugat I telah menjalankan point ke 5 dari amar Putusan Pengadilan Tata Usaha
PE
Negara Medan No. 86/G/2010/PTUN-Mdn Tanggal 19 April 2010 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011 jo. Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 39K/TUN/2012 tanggal 18 April 2012 Jo. Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No.07/PK/TUN/2013 tanggal 02 Mei 2013, yaitu: mencabut Surat Keputusan No. 852/II.c/B.II/VIII/2010 tanggal 09 Agustus 2010 perihal : Peng-off-air-an perangkat pemancar PT. Radio Pelangi Lintas Nusa pada Frekuensi FM 99.50 MHz sesuai dengan Surat No. 1247/II.c/B.II/IX/2012 tanggal 06 September 2012 perihal : pencabutan Surat Ka.Balmon No. 852/II.c/B.II/VIII/2010 tgl 09-082010.
22.
Bahwa, dikarenakan Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat IV tidak juga melaksanakan isi putusan seluruhnya yang telah berkekuatan .
HALAMAN 10 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
hukum tetap tersebut maka Ketua Pengadilan Tata Usaha Negera Medan bermohon kepada Presiden melalui suratnya No. W1-TUN 1/259/AT.02.07/IV/2013 tanggal 09 April 2013 yang isinys untuk memerintahkan Tergugat I agar menjalankan putusan PTUN yang telah berkekuatan hukum tetap sesuai dengan pasal 116 ayat (6)
GI
Undang-Undang No. 51 tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
ING
23. Bahwa, sampai gugatan ini diajukan oleh Penggugat ke Pengadilan Negeri Medan, Tergugat I tidak juga menjalankan atau melaksanakan isi
Putusan
Pengadilan
Tata
Usaha
Negara
Medan
No.
86/G/2010/PTUN-Mdn Tanggal 19 April 2010 Jo. Putusan Pengadilan
NT
Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011 jo. Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 39K/TUN/2012 tanggal 18 April 2012 Jo. Putusan Peninjauan
ILA
Kembali Mahkamah Agung RI No. 07/PK/TUN/2013 tanggal 02 Mei 2013 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut, adapun amar putusan yang belum dilaksanakan tersebut adalah sebagai berikut : Mewajibkan
Tergugat
NG AD
-
I/Pembanding
I untuk mencabut
Surat
Keputusan No. 77/M.KOMINFO/02/2010 tanggal 10 Februari 2010, perihal : Izin Penyelenggaraan Penyiaran yang diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI selaku Tergugat I / Pembading I. Mewajibkan
Tergugat
Pembanding
untuk
I/Pembanding memproses
I
dan
lebih
Tergugat
lanjut
II/Turut
permohonan
PE
-
Penggugat/Terbanding tentang Izin Penyelenggaraan Penyiaran dan Menerbitkan Izin Penyelenggaraan Penyiaraan pada Frekuensi FM 99.50 MHz untuk dan atas nama Penggugat/Terbanding sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga dengan tidak dilaksanakannya Putusan tersebut oleh Tergugat I dan Tergugat III menyebabkan frekuensi FM 99.50 MHz tetap dipakai atau digunakan oleh Tergugat IV.
24. Adapun Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV yang
sangat
merugikan Penggugat sebagaimana dimaksud dalam pasal 1365 KUH Perdata adalah sebagai berikut : 24.a. Bahwa, Tergugat I tidak menjalankan atau melaksanakan amar Putusan
Pengadilan .
Tata
Usaha
Negara
Medan
No.
HALAMAN 11 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
86/G/2010/PTUN-Mdn Tanggal 19 April 2010 Jo. Putusan Pengadilan
Tinggi
Tata
Usaha
Negara
Medan
No.
120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011 jo. Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 39K/TUN/2012 tanggal 18 April 2012 Jo. Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI tanggal
02
GI
No.07/PK/TUN/2013
Mei
2013
yang
telah
berkekuatan hukum tetap , dengan amar putusan adalah
ING
sebagai berikut :
o Tergugat I tidak mencabut Surat Keputusan No. 77/M.KOMINFO/02/2010 perihal
:
Izin
tanggal
10
Penyelenggaraan
Februari
2010,
Penyiaran
yang
NT
diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI selaku Tergugat I.
NG AD
ILA
o Tergugat I tidak memproses lebih lanjut permohonan Penggugat tentang Izin Penyelenggaraan Penyiaran dan Menerbitkan Izin Penyelenggaraan Penyiaraan pada Frekuensi FM 99.50 MHz untuk dan atas nama Penggugat sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dengan tidak dilaksanakannya amar Putusan tersebut oleh Tergugat I dan Tergugat III menyebabkan frekuensi FM 99.50 MHz tetap dipakai atau digunakan oleh Tergugat IV, maka perbuatan Tergugat I yang tidak melaksanakan amar putusan PTUN yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah
PE
merupakan perbuatan melawan hukum.
24.b. Bahwa, perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang telah menerbitkan
Izin
Stasiun
Radio
(ISR)
Nomor:
01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juni 2011 yang ditanda tangani oleh Tergugat II pada frekuensi FM 99.50 MHZ yang diperuntukkan bagi Tergugat IV dan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap Nomor : 37/KOMINFO/9/2011 tanggal 16 September 2011 yang ditanda tangani oleh Tergugat I pada frekuensi FM 99.50 MHZ yang diperuntukkan bagi Tergugat IV, adalah perbuatan melawan hukum karena :
Melanggar / tidak mematuhi Penetapan dari Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No. 86/G/PEN/2010/PTUNMedan tanggal 18 November 2010, yang memerintahkan agar menunda pelaksanaan Surat Keputusan Tergugat I
.
HALAMAN 12 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
dan Tergugat III yang harus diartikan meliputi penundaan tindakan-tindakan Pejabat Tata Usaha Negara yang ditunda pelaksanaannya, seperti larangan diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara yang baru mengenai hal yang sama.
Prosedur diterbitkannya Izin Stasiun Radio (ISR) Nomor:
GI
01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juni 2011 yang tangani
oleh
ING
ditanda
Penyelenggaraan
Tergugat
Penyiaran
(IPP)
II
dan
Tetap
Izin
Nomor
:
437/KOMINFO/9/2011 tanggal 16 September 2011 yang ditanda tangani oleh Tergugat I pada frekuensi FM 99.50
NT
MHZ bertentangan dengan Hasil Forum Rapat Bersama (FRB) No.04/FRB/SUMUT/09/2010 tanggal 1 September 2010, Hasil Forum Rapat Bersama yang sebelumnya yaitu
ILA
Hasil Forum Rapat Bersama No. 01/FRB/SUMUT/5/2007 tanggal 4 Mei 2007, dan Hasil Forum Rapat Bersama No. 02/FRB/SUMUT/06/2009 tanggal 19 Juni 2009, tidak
NG AD
pernah menyebutkan peng-alokasi-an frekuensi FM 99.50 MHZ kepada Tergugat IV, melainkan migrasi Tergugat IV yang semula di AM 1017 KHZ ke FM 90.0 MHZ, sehingga dinilai cacat substansial dan dapat dinyatakan tidak sah atau
tidak
berkekuatan
hukum
sejalan
dengan
Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata
PE
Usaha
Negara
Sumatera
Utara
di
Medan
dalam
Putusannya No. 120/B/2011/PT.TUN-Medan pada hal 2324 alinea ke-4.
24.c. Bahwa, perbuatan Tergugat III yang tidak bertindak tegas dalam menjalankan isi Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut walapun Tergugat III telah mencabut Surat
No.
852/II.c/B.II/VIII /2010 tanggal 09 Agustus 2010 perihal : Pengoff-air-an perangkat pemancar PT. Radio Pelangi Lintas Nusa pada Frekuensi FM 99.50 MHz sesuai dengan Surat No. 1247/II.c/B.II /IX/2012 tanggal 06 September 2012, maka seharusnya tidak ada satupun radio lain selain Radio Penggugat yang dapat mempergunakan frekuensi FM 99.50 MHz tersebut karena secara
tegas dalam amar
putusan
PTUN telah
dicantumkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran diberikan kepada .
HALAMAN 13 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Penggugat pada frekuensi FM 99.50 MHZ, dan apabila ada radio lain yaitu Tergugat IV yang menggunakan frekuensi FM 99.50 MHz tersebut seharusnya Tergugat III melakukan penertiban dengan melarang siaran atau dapat dilakukan penyegelan atau juga penyitaan alat pemancar radionya, namun tindakan ini tidak
GI
dilakukan oleh Tergugat III yang mempunyai wewenang atas hal ini sehingga perbuatan Tergugat III ini sangat merugikan
ING
Penggugat dan dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum.
24.d. Bahwa, Tergugat IV adalah pihak Tergugat Intervensi yang kalah dalam PutusanPengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
Pengadilan
NT
86/G/2010/PTUN-Mdn Tanggal 19 April 2010 Jo. Putusan Tinggi
Tata
Usaha
Negara
Medan
No.
120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011 jo. Putusan
ILA
Kasasi Mahkamah Agung RI No. 39K/TUN/2012 tanggal 18 April 2012 Jo. Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 07/PK/TUN/2013 tanggal 02 Mei 2013, namun Tergugat IV tidak
NG AD
mematuhi Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut dan Tergugat IV malah menggunakan frekuensi FM 99.50 MHz untuk bersiaran secara komersil sehingga mendubling siaran radio Penggugat, maka perbuatan Tergugat IV ini sangat merugikan Penggugat adalah merupakan perbuatan melawan hukum. Bahwa, akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan
PE
25.
olehTergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV sebagaimana yang telah diuraikan diatas telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat baik secara materil maupun secara immateriil karena Penggugat tidak dapat mempergunakan frekuensi FM 99.50 MHZ secara clear untuk tujuan komersil, adapun kerugian tersebut dapat diperinci sebagai berikut : A. Kerugian Materil -
Kerugian
Pembelian
Alat
Pemancar
Radio
sebesar
................Rp. 1.800.000.000,-
Kerugian Pembangunan dan Pendirian Tower Radio
sebesar ......... Rp. 1.100.000.000,-
Kerugian Pembangunan Studio dan peralatannya, audio
penyiar sebesar . RP. 800.000.000,.
HALAMAN 14 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Kerugian
-
Pembelian
sebesar................ Rp.
1
(satu)
unit
mesin
Genset
600.000.000,-
Kerugian Renovasi Gedung dan Studio Radio sebesar
-
.................. Rp. 2.800.000.000,-
Kerugian dalam mengurus dan Penyelesaian perkara ini
dan
termasuk
biaya
GI
-
Advokat
………………………………………………………………..
Rp.
ING
300.000.000,-
sebesar
Total seluruh kerugian materil yang diderita Penggugat adalah sebesar Rp.
7.400.000.000,- ( tujuh milyar empat
ratus juta rupiah)
-
NT
B. Kerugian Immateriil/Moril
Kerugian Immateril/Moril yang diderita Penggugat adalah
hilangnya kepercayaan perusahaan-perusahaan yang ingin
ILA
menggunakan jasa iklan atas produknya di Radio Penggugat dan hilangnya kepercayaan para penggemar radio Penggugat sejak Tergugat IV mengudara dengan mendubling frekuensi FM
NG AD
99.50 MHZ sejak Hari Jum’at 26 November 2010 pukul 18.30 WIB padahal Tergugat IV mengudara juga di frekuensi FM 106.20 MHZ sampai gugatan ini diajukan di Pengadilan Negeri Medan oleh Penggugat (yaitu selama ± 4 tahun) yang dinominalkan mengalami kerugian sebesar Rp. 5.000.000.000 (lima Milyar Rupiah)
PE
26. Bahwa, untuk mencegah dan menjamin agar gugatan Penggugat dalam perkara aquo tidak nihil, maka dimohonkan Ketua Pengadilan Negeri Medan qq. Majelis Hakim yang Memeriksa dan mengadili Perkara ini berkenan untuk meletakkan dan melakukan Sita Jaminan (conservatoir beslag) terhadap barangbarang bergerak dan tidak bergerak khususnya terhadap barang milik Tergugat IV yaitu -
Perangkat Pemancar Radio dan asset-asset Radio Milik
Tergugat IV yang dipergunakan bersiaran di frekuensi 99.50 MHZ dengan nama Radio Kardopa Medan. -
1 (satu) Unit bangunan PT. Radio Kardopa Medan yang
terletak di Jalan Iskandar Muda No. 17-A Medan 27. Provisi :
.
HALAMAN 15 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
Bahwa,
sangat
jelas
dalam
ME DA N
-
amar
putusan
tersebut
Ijin
Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi FM 99.50 MHZ wajib diberikan kepada Penggugat, namun pelaksanaan terhadap putusan ini sampai sekarang tidak dijalankan oleh Terggugat I dan Tergugat III, sehingga perbuatan ini sangat merugikan Penggugat
GI
karena Penggugat tidak dapat bersiaran dengan clear pada frekuensi tersebut dan frekuensi tersebut tetap didubling dan
-
ING
dipergunakan untuk komersil oleh Tergugat IV. Bahwa, berdasarkan fakta-fakta tersebut, kami bermohon sebelum perkara ini disidangkan, mohon dalam satu acara kilat (kort geding)
ditetapkan
satu
PUTUSAN
PROVISI
yang
dapat
NT
dilaksanakan dengan serta merta (uit voerbaarbijvoorraad) sambil menunggu putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap, yang memutus dan menetapkan sebagai berikut, yang
ILA
berbunyi “memerintahkan Tergugat IV untuk menghentikan siaran radio (meg-off-air-kan) Tergugat IV pada frekuensi FM 99.50 MHZ sampai putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap” serta
NG AD
“ Menghukum Tergugat IV untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000 (lima Juta rupiah) setiap harinya jika lalai dalam melaksanakan isi putusan provisi ini”.
28.
Bahwa, agar Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV
dapat menjalankan isi putusan dalam perkara ini dengan baik, maka dimohonkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan qq.
PE
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan untuk Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap harinya terhitung sejak putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap hingga isi putusan dalam perkara ini telah dilaksanakan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV dengan baik.
29.
Bahwa, dikarenakan gugatan perkara ini telah didukung oleh faktafakta yuridis dan bukti-bukti yang akurat, maka sangat beralasan hukum
jika
putusan
dalam
perkara
ini
dinyatakan
dapat
dilaksanakan terlebih dahulu dengan serta merta meskipun ada perlawanan, banding atau kasasi (uit voerbaar bij voerraad). 30. Bahwa berdasarkan seluruh dalil-dalil gugatan tersebut, dimohonkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq. Majelis Hakim yang .
HALAMAN 16 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk menentukan suatu hari persidangan dengan memanggil para pihak untuk dudu dan bersidang pada suatu tempat yang telah ditentukan untuk itu, dan selanjutnya berkenan pula untuk mengambil suatu putusan
GI
hukum dalam perkara ini yang amarnya berbunyi sebagai berikut : MENGADILI:
ING
Dalam Provisi :
1. Mengabulkan Gugatan Provisi dari Penggugat untuk seluruhnya.
NT
2. Memerintahkan Tergugat IV untuk menghentikan (meng-off-airkan) perangkat pemancar radio milik Tergugat IV pada frekuensi FM 99.50 MHZ sampai putusan ini berkekuatan hukum tetap. 3. Menyatakan Putusan dalam provisi ini dapat dijalankan terlebih
ILA
dahulu dengan serta merta meskipun ada perlawanan, banding maupun kasasi.
4. Menghukum Tergugat IV untuk membayar uang paksa (dwangsom)
NG AD
sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap harinya, jika Tergugat IV lalai dan tidak mengindahkan isi putusan provisi ini terhitung sejak isi putusan provisi ini dibacakan hingga Tergugat IV melaksanakan isi putusan provisi ini dengan baik. Dalam Pokok Perkara :
PE
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya. 2. Menguatkan Putusan Provisi yang telah dilaksanakan dalam perkara ini. 3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang telah diletakkan dalam perkara ini, yaitu : - Perangkat Pemancar Radio dan Asset-asset Radio Milik Tergugat IV yang dipergunakan bersiaran di frekuensi 99.50 MHZ dengan nama Radio Kardopa Medan. - Bangunan PT. Radio Kardopa Medan yang terletak di Jalan Iskandar Muda No. 17-A Medan. 4. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrecht matigedaad).
.
HALAMAN 17 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
5. Menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum Izin Stasiun Radio (ISR) Nomor: 01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juni 2011 atas nama Tergugat IV pada frekuensi FM 99.50 MHZ yang dikeluarkan oleh Tergugat II. tidak
Penyelenggaraan
sah
dan
tidak
Penyiaran
berkekuatan
(IPP)
GI
6. Menyatakan
Tetap
hukum
Izin
Nomor
:
437/KOMINFO/9/2011 tanggal 16 September 2011 atas nama
ING
Tergugat IV pada frekuensi FM 99.50 MHZ yang dikeluarkan oleh Tergugat I.
7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat III serta Tergugat IV untuk menjalankan Isi putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
NT
No.86/G/2010/PTUN-MDN tanggal 19 Pengadilan
Tinggi
Tata
Usaha
April 2011 Negara
di
jo.
Putusan
Medan
No.
120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011 Jo. Putusan
ILA
Kasasi Mahkamah Agung RI No. 39K/TUN/2012/ tanggal 18 April 2012 jo. Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 07/PK/TUN/2013 tanggal 02 Mei 2013, yang telah berkekuatan hukum
NG AD
tetap (inkracht van gewijsde). 8. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV untuk membayar kerugian yang diderita Penggugat akibat Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV, yaitu -
Kerugian materil
sebesar Rp. 7.300.000.000 (tujuh milyar dibayarkan secara tunai dan sekaligus
PE
tigaratus juta rupiah) kepada Penggugat
-
Kerugian immateril sebesar Rp. 5.000.000.000 (lima milyar
rupiah); 9. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000 (lima Juta Rupiah) setiap harinya kepada Penggugat, apabila Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV lalai dalam melaksanakan Isi Putusan ini terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap sampai putusan ini dilaksanakan dengan baik.
.
HALAMAN 18 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
10. Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu dengan serta merta meskipun ada perlawanan, banding, atau kasasi ( Uit voerbaar bijvoorrad).
11. Menghukum Tergugat I, II, III dan Tergugat IV untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
GI
Atau jika Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan qq. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini
ING
berpendapat lain, “mohon putusan hukum yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)’’.
Menimbang bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Para
NT
Tergugat I,II dan III serta Tergugat IV mengajukan jawaban yang memuat eksepsi dan jawaban atas pokok perkara juga mengajukan gugatan rekonpensi yang berbunyi sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
PIHAK
(EXCEPTIO
PLURALIUM
LITIS
NG AD
GUGATAN KURANG CONSORTIUM)
1. Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 (“UU PTUN”) menyebutkan bahwa TERGUGAT adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan
PE
I.
ILA
Jawaban Tergugat I,II dan III:
keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata;
2. Prof. Sudikno Mertokusumo, S.H terkait pihak-pihak yang berperkara menjelaskan bahwa sekurang-kurangnya terdapat dua pihak, yaitu pihak PENGGUGAT yang mengajukan gugatan dan pihak TERGUGAT. Pihak-pihak tersebut merupakan pihak materiil, karena mereka mempunyai
kepentingan
langsung
di
dalam
perkara
yang
bersangkutan, tetapi sekaligus juga merupakan pihak formil, karena merekalah yang beracara di muka pengadilan. (Halaman 52 buku Hukum Acara Perdata, Edisi Kelima, tahun 1999, Penerbit Djambatan);
.
HALAMAN 19 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
3. Oleh karena itu, selain pihak yang bertindak selaku PENGGUGAT haruslah orang yang benar-benar memiliki kedudukan dan kapasitas yang tepat menurut hukum, begitu juga dengan pihak yang ditarik sebagai TERGUGAT, harus orang yang tepat memiliki kedudukan dan kapasitas. M. Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Acara Perdata,
dan
kesalahan
dalam
GI
Penerbit Sinar Grafika, halaman 113, menjelaskan bahwa kekeliruan menarik
orang
sebagai
TERGUGAT,
ING
mengakibatkan gugatan mengandung cacat formil. Akibat lebih lanjut dari kecacatan tersebut adalah gugatan harus dinyatakan tidak diterima (niet ontvankelijke verklaard).
4. Bahwa PENGGUGAT dalam gugatannya mendasarkan perbuatan
NT
melawan hukum yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT akibat dari tidak dilaksanakannya pelaksanaan putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum
tetap,
yaitu
ILA
TERGUGAT I dan TERGUGAT III
pada
amarnya
“Mewajibkan
untuk memproses lebih lanjut
permohonan PENGGUGAT tentang Izin Penyelenggaraan Penyiaran dan menerbitkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi 99,50
NG AD
MHz untuk dan atas nama PENGGUGAT sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”; 5. Bahwa dalam rangka melaksanakan amar putusan sebagaimana dimaksud dalam angka 4, maka sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (“UU Penyiaran”) dan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran
PE
Lembaga Penyiaran Swasta (“PP LPS”), untuk memproses izin penyelenggaraan penyiaran termasuk penetapan alokasi spektrum frekuensi radio harus melalui Forum Rapat Bersama (FRB) antara Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Komisi Peyiaran Indonesia (KPI). FRB merupakan: a. wadah koordinasi antara Komisi Penyiaran Indonesia dan Pemerintah di tingkat Pusat yang berwenang memutuskan untuk menerima
atau
menolak
permohonan
izin
penyelenggaraan
penyiaran dan perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran (vide Pasal 1 butir 1 PP LPS). b. Forum
Rapat
pemberian
Bersama
diselenggarakan
“persetujuan”
atau
dalam
“penolakan”
rangka izin
penyelenggaraan penyiaran melalui penilaian bersama terhadap rekomendasi kelayakan penyelenggaraan penyiaran dan usulan .
HALAMAN 20 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
alokasi dan penggunaan spektrum frekuensi radio dari KPI serta terpenuhinya persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3). (vide Pasal 5 ayat (9) PP LPS).
c. Izin dan perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran diberikan oleh negara setelah memperoleh hasil kesepakatan dalam forum
GI
rapat bersama yang diadakan khusus untuk perizinan antara KPI dan Pemerintah. (vide Pasal 33 ayat (4) huruf c Undang-Undang
6.
ING
Penyiaran).
Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut di atas, seharusnya pihak-pihak dalam Forum Rapat Bersama lainnya seperti KPI dan KPID Sumatera Utara ikut menjadi pihak dalam perkara a
NT
quo, karena keputusan tertulis dari FRB merupakan Keputusan Tata Usaha Negara dari suatu Forum Bersama Pejabat Publik, sehingga
perkara ini. 7.
ILA
dalam hal ini ada pihak-pihak yang luput untuk diikutsertakan dalam
Dengan demikian, gugatan PENGGUGAT sangat beralasan hukum dinyatakan KURANG PIHAK dan tidak dapat diterima karena hanya
NG AD
menempatkan TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan PT Radio Kardopa Medan sebagai TERGUGAT IV yang menjadi pihak TERGUGAT; 8.
Maka berdasarkan hal tersebut, tidaklah tepat apabila PENGGUGAT hanya mengajukan gugatan perkara a quo kepada TERGUGAT I,
PE
TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV karena ada pihak yang TERTINGGAL dalam perkara ini yaitu KPI dan KPID Sumatera Utara.
II. Gugatan Kabur (Obscuur Libel) 1.
Bahwa untuk memenuhi persyaratan formil pengajuan gugatan, materi suatu gugatan harus terang, tegas, dan jelas dimana dasar gugatan, dalil gugatan (posita), dan petitum harus saling mendukung dan tidak boleh bertentangan;
2.
Bahwa pada pokoknya dalil-dalil PENGGUGAT terkait dengan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT, akan tetapi pada Petitum angka 5 dan 6 PENGGUGAT yang meminta agar Majelis Hakim “menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum Izin Stasiun Radio (ISR) Nomor 01473476/000SU/2020112012 tanggal 6 Juni 2011
.
HALAMAN 21 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
atas nama TERGUGAT IV pada Frekuensi 99.50 MHz yang dikeluarkan TERGUGAT II” dan “menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum Izin
Penyelenggaraan
437/KOMINFO/9/2011
Penyiaran
tanggal
16
(IPP)
September
Tetap
2011
Nomor
atas
nama
TERGUGAT IV pada frekuensi FM 99.,50 MHz yang dikeluarkan oleh
GI
TERGUGAT I”, yang mana hal tersebut merupakan kewenangan dari Peradilan Tata Usaha Negara;
Bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 232K/SIP/1968
ING
3.
menyatakan: “pembatalan surat izin perusahaan yang dikeluarkan oleh Gubernur adalah kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara dan tidaklah tepat dilakukan oleh Pengadilan Negeri” jo. Putusan Mahkamah Agung
NT
No. 321K/SIP/1978 tanggal 31 Januari 1981 menyatakan: “pengadilan negeri tidak berwenang untuk membatalkan surat hak milik yang dikeluarkan oleh instansi lain”;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas mengakibatkan gugatan kabur dan
ILA
4.
tidak jelas (obscuur libel) sehingga menurut hukum harus dinyatakan
NG AD
tidak dapat diterima (NO/Niet Onvankelijk verklaard). DALAM POKOK PERKARA Bahwa
Gugatan
Perbuatan
Melawan
Hukum
yang
didalilkan
PENGGUGAT tidak dapat diterima ataupun tidak berdasar. Oleh karena itu PARA TERGUGAT menolak seluruh dalil-dalil yang diajukan PENGGUGAT, terkecuali yang dengan tegas diakui PARA TERGUGAT sebagaimana terurai di
I.
PE
bawah ini:
PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MEDAN YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP TELAH DILAKSANAKAN SESUAI KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1.
Bahwa pada pokoknya materi gugatan PENGGUGAT sebagaimana diakui PENGGUGAT dalam gugatannya adalah tentang
Perbuatan
Melawan Hukum (PMH) akibat PARA TERGUGAT tidak melaksanakan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah Berkekuatan Hukum Tetap, yaitu: a. Putusan
Pengadilan
Tata
Usaha
Negara
Medan
No.
86/G/2010/PTUN-MDN tanggal 19 April 2010, Jo. b. Putusan PTTUN Medan No. 120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 4 Oktober 2011, Jo.
.
HALAMAN 22 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
c. Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 39K/TUN/2012 tanggal 18 April 2012, Jo. d. Putusan
Peninjauan
Kembali
Mahkamah
Agung
RI
No.
07/PK/TUN/2013 tanggal 2 Mei 2013
Bahwa Amar Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang
GI
2.
dikuatkan oleh Mahkamah Agung RI dan telah berkekuatan hukum
ING
tetap dimaksud, yaitu:
a. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya; b. Menyatakan batal Surat Keputusan No.77/M.KOMINFO /02/2010, 10
Penyiaran
Februari yang
Informatika; c.
2010,
diterbitkan
NT
tanggal
perihal:
oleh
Izin
Menteri
Penyelenggaraan Komunikasi
dan
Mewajibkan TERGUGAT I untuk mencabut Surat Keputusan
ILA
No.77/M.KOMINFO/02/2010, tanggal 10 Februari 2010, perihal Izin Penyelenggaraan
Penyiaran
yang
diterbitkan
oleh
Menteri
Komunikasi dan Informatika;
NG AD
d. Menyatakan batal Surat Keputusan No.852/II.c/B.II/VIII/2010, tanggal 9 Agustus 2010, perihal: Peng-off-air-kan Perangkat Pemancar PT. Radio Pelangi Lintas Nusa yang diterbitkan oleh Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Medan;
e. Mewajibkan TERGUGAT III untuk mencabut Surat Keputusan
PE
No.852/II.c/B.II/VIII/2010, tanggal 9 Agustus 2010, perihal: Pengoff-air-kan Perangkat Pemancar PT. Radio Pelangi Lintas Nusa yang diterbitkan oleh Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Medan;
f.
Mewajibkan TERGUGAT I dan TERGUGAT III untuk memproses lebih
lanjut
permohonan
Penyelenggaraan
Penyiaran
PENGGUGAT dan
tentang
menerbitkan
Izin Izin
Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi 99,50 MHz untuk dan atas nama PENGGUGAT sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; dan; g. Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng pada
.
HALAMAN 23 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). 3.
Bahwa pada prinsipnya PARA TERGUGAT telah melaksanakan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dimaksud,
GI
yaitu:
a. Tentang Kewajiban TERGUGAT I untuk menyatakan batal dan
ING
mencabut Surat Keputusan No.77/M.KOMINFO/02/2010, tanggal 10 Februari 2010, perihal: Izin Penyelenggaraan Penyiaran yang diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika; b. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 116 ayat (2) UU PTUN
NT
yang menyatakan bahwa “Apabila setelah 60 (enam puluh) hari kerja putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima TERGUGAT
ILA
tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat (9) huruf a, keputusan tata usaha negara yang disengketakan itu tidak mempunyai kekuatan hukum lagi”, Surat
NG AD
Keputusan No.77/M.KOMINFO/02/2010, tanggal 10 Februari 2010, perihal: Izin Penyelenggaraan Penyiaran yang diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika sudah tidak mempunyai kekuatan hukum lagi terhitung sejak tanggal 6 November 2012, mengingat salinan putusan yang telah in kracht dimaksud diterima TERGUGAT I pada tanggal 10 Agustus 2012. Dengan demikian
PE
menurut amar putusan sebagaimana dimaksud pada huruf a telah terpenuhi.
c. Tentang Kewajiban TERGUGAT III untuk menyatakan batal dan mencabut “Surat Keputusan No.852/II.c/B.II/VIII/2010, tanggal 9 Agustus 2010, perihal: Peng-off-air-kan Perangkat Pemancar PT. Radio
Pelangi
Lintas
Nusa”
telah
dilaksanakan
dengan
diterbitkannya Surat Nomor: 114/Balmon.12/ UM.01.01/01/2013 tanggal 17 Januari 2013 perihal Pencabutan Surat Ka. Balmon No. 852/II.c/B.II/VII/2010 tanggal 9 Agustus 2010. d. Tentang kewajiban PARA TERGUGAT untuk “memproses lebih lanjut permohonan PENGGUGAT tentang Izin Penyelenggaraan Penyiaran dan menerbitkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi 99,50 MHz untuk dan atas nama PENGGUGAT sesuai
.
HALAMAN 24 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”, telah pula dilaksanakan oleh PARA TERGUGAT bersama dengan KPI Pusat dan KPID Sumatera Utara melalui FRB Provinsi Sumatera Utara, tanggal 11 Desember 2013.
dimaksud
GI
e. Bahwa FRB sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf d telah
memutuskan
untuk
memberikan
Izin
Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Prinsip atas nama PT. Radio
ING
Pelangi Lintas Nusa pada frekuensi 106, 2 MHz, sebagaimana tercantum dalam Berita Acara No. 10 Tahun Desember 2013.
Bahwa PARA TERGUGAT bersama dengan KPI dan KPID dalam FRB
NT
4.
2013, tanggal 11
memutuskan untuk memproses izin penyelenggaraan penyiaran milik PENGGUGAT pada alokasi frekuensi radio 106,2 MHz dengan
ILA
pertimbangan sebagai berikut:
a. Bahwa Pemberian Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) dan Izin Stasiun Radio (ISR) harus dilaksanakan berdasarkan peraturan
NG AD
perundang-undangan dan bukan dilakukan dengan mengabaikan atau bahkan menginjak-injak ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
b. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 33 ayat (6) UU Penyiaran pada
pokoknya
menyatakan
“Izin
penyelenggaraan
dan
perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran wajib diterbitkan
PE
setelah ada kesepakatan dari forum rapat bersama“.
c. Selanjutnya Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (9) PP LPS pada pokoknya juga menyatakan dinyatakan bahwa “Forum Rapat Bersama diselenggarakan dalam rangka pemberian persetujuan atau penolakan izin penyelenggaraan penyiaran melalui penilaian bersama terhadap rekomendasi kelayakan penyelenggaraan penyiaran dan usulan alokasi dan penggunaan spektrum frekuensi radio dari KPI”. d. Bahwa dalam rangka menjalani ketentuan peraturan perundangundangan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan c di atas, Pemerintah bersama dengan KPI telah melaksanakan Forum Rapat Bersama (FRB) Sumatera Utara tanggal 1 September 2010 dan berdasarkan Surat Direktur Pengelolaan Spektrum Frekuensi
.
HALAMAN 25 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Nomor 4492/P/DJPT.4/ KOMINFO/09/2010 tanggal 22 September 2010 perihal Tindak Lanjut Permohoan IPP Jasa Penyiaran yang Menunggu Penerbitan Revisi KM No. 15 Tahun 2013, telah memproses permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) pada frekuensi 99,50 MHz untuk dan atas nama PT.
GI
Radio Kardopa sesuai dengan UU Penyiaran dan peraturan pelaksanaannya serta UU Telekomunikasi dan peraturan
1)
Izin
Stasiun
ING
pelaksanaannya, melalui surat keputusan sebagai berikut: Radio
(ISR)
Nomor
01473476-
000SU/2020112012 pada frekuensi 99.50 MHz untuk dan
2)
NT
atas PT. Radio Kardopa, tertanggal 6 Juli 2011; dan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 437/KEP/ M.KOMINFO/09/2011
tentang
Izin
Penyelenggaraan
ILA
Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta Jasa Penyiaran Radio PT. Radio Kardopa, tertanggal 21 September 2011. e. Bahwa untuk menetapkan alokasi spektrum frekuensi radio bagi
NG AD
penyelenggaraan penyiaran merupakan kewenangan FRB yang dilaksanakan
antara
Pemerintah
dan
KPI
dan
bukan
kewenangan badan peradilan. Hal ini diperkuat dengan Putusan Mahkamah Agung RI No. 716K/SIP/1973 tanggal 5 September 1973 jo. Putusan Mahkamah Agung No. 1198K/SIP/1973 tanggal 6 Januari 1976, menyatakan “bahwa pengeluaran sertifikat itu
PE
semata-mata wewenang administrasi dan bukan wewenang pengadilan sehingga pembatalannya juga wewenang administrasi bukan pengadilan”. Selain itu Putusan Mahkamah Agung No. 157K/SIP/1960 tanggal 15 Mei 1960 yang menyatakan: “soal kepada siapa Kota Pradja akan memberikan tanah milik Kota Pradja untuk dipakai adalah masalah kemanfaatan dan kebijaksanaan Kota Pradja, yang mengenai hal ini hakim tidak wenang campur tangan” Sejalan dengan Putusan Mahamah Agung dimaksud, maka dapat disimpulkan bahwa
terkait perkara a
quo
penerbitan izin
penyelenggaraan penyiaran pada spektrum frekuensi radio 99,50 MHz bukan wewenang pengadilan/hakim, melainkan wewenang administrasi dalam hal ini TERGUGAT I dan TERGUGAT II.
.
HALAMAN 26 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
f.
Dengan demikian, berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, PARA TERGUGAT telah melaksanakan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dimaksud, berdasarkan putusan FRB tanggal 11 Desember 2013 yang menyetujui pemberian IPP
5.
GI
Prinsip pada frekuensi 106,2 MHz atas nama PENGGUGAT; Bahwa selain itu, sesuai dengan ketentuan Pasal 29 ayat (3) Peraturan Menteri Kominfo No. 28/P/M.KOMINFO/09/2008 tentang
ING
Tata Cara dan Persyaratan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran (PM Kominfo No. 28 Tahun 2008) “Izin Prinsip Penyelenggaraan Penyiaran disampaikan kepada Pemohon melalui KPI setelah ada
NT
bukti pembayaran biaya Izin Prinsip Penyelenggaraan Penyiaran”, dimana hingga saat ini PENGGUGAT belum melakukan pembayaran biaya izin prinsip penyelenggaraan penyiaran yang merupakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), sehingga TERGUGAT I
ILA
belum dapat menerbitkan IPP Prinsip untuk dan atas nama PENGGUGAT, yang mengakibatkan PENGGUGAT hingga saat ini
6.
NG AD
tidak dapat melakukan penyiaran. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, PARA TERGUGAT telah melaksanakan
kewajiban
hukumnya
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan perundang-undangan untuk melaksanakan putusan in kracht, sehingga tidak ada unsur perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT sebagaimana didalilkan oleh
PE
PENGGUGAT. Dengan demikian gugatan PENGGUGAT seharusnya dinyatakan ditolak.
II. KERUGIAN PENGGUGAT TIMBUL AKIBAT DARI SIKAP PENGGUGAT YANG TIDAK TUNDUK PADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1. Bahwa berdasarkan Pasal 33 ayat (1) UU Penyiaran yang mengatur: “Sebelum menyelenggarakan kegiatannya lembaga penyiaran wajib memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran” 2. Bahwa meskipun PARA TERGUGAT telah menjalankan kewajiban hukumnya untuk memproses izin penyelenggaraaan penyiaran atas nama PENGGUGAT sebagaimana dijelaskan pada romawi I angka 3 dan 4, namun hingga saat ini TERGUGAT I tidak dapat menerbitkan IPP Prinsip atas nama PENGGUGAT karena PENGGUGAT tidak
.
HALAMAN 27 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
membayar biaya izin prinsip penyelenggaraan penyiaran berdasarkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) No. PR.1401.6679 pada tanggal 20 Januari 2014 yang jatuh tempo pada tanggal 18 Februari 2014 yang dipersyaratkan dalam ketentuan Pasal 29 ayat (3) PM Kominfo No. 28
GI
Tahun 2008;
3. Bahwa oleh karena itu, kerugian materiil dan immateriil sebagaimana didalilkan oleh PENGGUGAT dalam gugatannya pada halaman 7-8
ING
antara lain: a. Kerugian materiil 1) Kerugian
pembelian
pemancar
radio
sebesar:
Rp.
NT
1.800.000.000
alat
2) Kerugian pembangunan dan pendirian tower radio: Rp. 1.100.000.000
ILA
3) Kerugian pembangunan studio dan peralatannya, audio penyiar: Rp. 800.000.000
4) Kerugian pembelian satu unit genset: Rp. 600.000.000
NG AD
5) Kerugian renovasi gedung dan studio: Rp. 2.800.000.000 6) Kerugian dalam mengurus dan penyelesaian perkara ini dan termasuk advokat: Rp. 300.000.000 Total seluruh kerugian materiil yang diderita PENGGUGAT adalah Rp. 7.400.000.000
b. Kerugian immateriil
PE
Hilangnya kepercayaan perusahaan yang ingin menggunakan jasa iklan atas produk PENGGUGAT dan hilangnya penggemar radio PENGGUGAT yang dinominalkan sebesar Rp. 5.000.000.000
Merupakan kerugian yang timbul akibat sikap PENGGUGAT yang tidak tunduk pada ketentuan Pasal 33 ayat (1) UU Penyiaran dan bukan akibat perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh PARA
TERGUGAT sebagaimana didalilkan PENGGUGAT dalam gugatannya pada Nomor 25 halaman 7-8; 4. Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas maka kerugian yang didalilkan PENGGUGAT dalam gugatannya menurut hukum harus dinyatakan ditolak.
.
HALAMAN 28 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
III. PENGGUGAT JUSTRU TELAH MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM 1.
Bahwa sebagaimana diakui PENGGUGAT dalam posita gugatannya pada halaman 8 angka 25 huruf B, yang pada pokoknya menyatakan
GI
bahwa “TERGUGAT IV tidak mematuhi putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan tetap menggunakan frekuensi radio 99.5 MHz
untuk
bersiaran
sehingga
mendubling
siaran
radio
ING
PENGGUGAT.” Dengan demikian, PENGGUGAT telah mengakui telah menggunakan frekuensi radio (on air) untuk melakukan kegiatan siaran tanpa Izin Stasiun Radio (illegal). Bahwa Putusan Pengadilan yang telah mempunyai hukum tetap (in
NT
2.
kracht) tidak serta merta dapat menjadi alasan PENGGUGAT untuk dapat melakukan kegiatan penyiaran dengan menggunakan
ILA
frekuensi radio (on air), karena untuk menyelenggarakan penyiaran harus terlebih dahulu mendapatkan IPP dan Izin Penggunaan spektrum frekuensi radio, yang prosesnya melalui mekanisme
3.
NG AD
sebagaimana dimaksud pada romawi II angka 1 s/d 3. Bahwa apa yang telah dilakukan PENGGUGAT menggunakan spektrum frekuensi radio untuk penyelenggaraan penyiaran tanpa Izin justru melanggar ketentuan perundang-undangan di bawah ini: a. Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (UU Telekomunikasi) secara tegas menyebutkan:
PE
“penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit wajib mendapatkan izin Pemerintah”.
b. Pasal 53 UU Telekomunikasi menyatakan bahwa: (1) Barang
siapa
yang
melanggar
ketentuan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) atau Pasal 33 ayat (2), dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau denda paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah); (2) Apabila tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan matinya seseorang, dipidana dengan pidana penjara paling Iama 15 (lima belas) tahun. c. Pasal 33 ayat (4) Undang-Undang Penyiaran
.
HALAMAN 29 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
dan
ME DA N
(4) Izin
perpanjangan izin
penyelenggaraan
penyiaran
diberikan oleh negara setelah memperoleh:
a. masukan dan hasil evaluasi dengar pendapat antara pemohon dan KPI;
GI
b. rekomendasi kelayakan penyelenggaraan penyiaran dari KPI;
diadakan
ING
c. hasil kesepakatan dalam forum rapat bersama yang khusus
untuk
perizinan
antara
KPI
dan
Pemerintah; dan
NT
d. izin alokasi dan penggunaan spektrum frekuensi radio oleh Pemerintah atas usul KPI. 4.
Dengan
demikian
tindakan
yang
dilakukan
PENGGUGAT
ILA
menggunakan spektrum frekuensi radio sebelum memperoleh izin penggunaan spektrum frekuensi radio dalam bentuk Izin Stasiun Radio (ISR) dan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) merupakan suatu tindakan yang bersifat melawan hukum dan tidak memiliki dasar
NG AD
pembenaran yuridis, sehingga pengajuan gugatan PENGGUGAT tidak
mempunyai
nilai
untuk
dilindungi
hukum
karena
PENGGUGAT sendiri telah melakukan perbuatan melawan hukum. IV. TERGUGAT III JUSTRU TELAH MELAKSANAKAN KEWENANGANNYA SECARA
SAH
SESUAI
DENGAN
PERATURAN-PERUNDANG-
PE
UNDANGAN DAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK 1. Bahwa TERGUGAT III adalah Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Medan yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika yang sebagaimana diatur dalam Pasal 3 huruf f PM Kominfo No. 3/PER/M.KOMINFO/03/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Monitor Spektrum Frekuensi Radio melaksanakan fungsi penertiban dan penyidikan pelanggaran terhadap penggunaan spektrum frekuensi radio. 2. Bahwa penertiban terhadap pelanggaraan penggunaan frekuensi radio tersebut dilakukan terhadap pihak-pihak yang menggunakan frekuensi tanpa izin sesuai Pasal 53 ayat (1) UU Telekomunikasi.
.
HALAMAN 30 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
3. Bahwa TERGUGAT IV telah memiliki ISR pada frekuensi 99.5 MHz sebagaimana dijelaskan pada romawi II angka 4 sehingga tidak ada dasar hukum bagi TERGUGAT III untuk melakukan penertiban terhadap TERGUGAT IV.
GI
4. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dalil PENGGUGAT dalam gugatan halaman 7 nomor 24 c yang menyatakan TERGUGAT III seharusnya melakukan penertiban,
ING
penyegelan dan penyitaan terhadap alat pemancar radio milik TERGUGAT IV tidak beralasan menurut hukum dan harus dinyatakan untuk ditolak.
NT
Berdasarkan uraian di atas, mohon dengan hormat kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk: Dalam Eksepsi:
ILA
a. Menerima Eksepsi Tergugat;
b. Menyatakan Pengadilan Negeri Medan tidak dapat menerima gugatan
c.
NG AD
quo;
a
Menghukum tergugat untuk membayar biaya dalam perkara ini.
Dalam Pokok Perkara: a.
Menolak gugatan yang diajukan oleh pihak PENGGUGAT untuk seluruhnya;
b. Menyatakan dalil Perbuatan Melawan Hukum PENGGUGAT tidak berdasar;
PE
c. Menolak tuntutan ganti rugi PENGGUGAT untuk seluruhnya; d. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara. Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aquo et bono). Jawaban Tergugat IV :
A. DALAM KONPENSI
I. Dalam Eksepsi : Gugatan Penggugat seharusnya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1. Gugatan Kurang Pihak (Exceptio Plurium Litis Consortium).
.
HALAMAN 31 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Bahwa Penggugat seharusnya mengikutsertakan Komisi Penyiaran Inedonesia (KPI) / Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Utara sebagai pihak dalam perkara ini. KPI/KPID Sumatera Utara wajib diikutsertakan sebagai pihak dalam perkara
a quo
mengingat Pasal 33 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang
GI
Penyiaran. Dengan tidak diikutsertakannya KPI/KPID Sumatera Utara sebagai pihak dalam perkara a quo sehingga kurang pihak dalam
ING
perkara aquo (exception plurium litis consortium). 2. Gugatan Penggugat Kabur (obscuur libel). a) Bahwa substansi gugatan Penggugat didasarkan pada perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) akibat dibatalkannya Surat
NT
Keputusan : 77/M.KOMINFO/02/2010 tanggal 10 Februari 2010 perihal Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) yang diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI (Tergugat I) oleh Pengadilan
ILA
putusan
:86/G/2010/PTUN-Mdn Pengadilan
Tinggi
Tata
Usaha
tanggal
19
Tata
Negara April
Usaha
Medan
2011
jo.
Nomor Putusan
Negara
Medan
NG AD
No.120/B/2011/PT.TUN-MDN tanggal 04 Oktober 2011 jo.Putusan Mahkamah Agung RI No.39K/2012 tanggal 18 April 2012 ;
b) Bahwa Penggugat dalam gugatannnya memohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum Izin Stasiun Radio (SR) Nomor : tanggal
06
Juli
PE
01473476/000SU/2020112012
2011
yang
dikeluarkan dan diberikan oleh Tergugat II kepada Tergugat IV dan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap Nomor : 37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.5
tanggal 16
September 2011 yang dikeluarkan dan diberikan oleh Tergugat I kepada Tergugat IV; c) Bahwa dengan demikian, tidak ada relevansi Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Nomor :86/G/2010/PTUN-Mdn tanggal 19 April 2011 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.120/B/2011/PT.TUN-MDN tanggal 04 Oktober 2011 jo.Putusan Mahkamah Agung RI No.39K/2012 tanggal 18 April 2012
dengan
Izin
Stasiun
01473476/000SU/2020112012
Radio
tanggal
06
(ISR) Juli
Nomor 2011
:
yang
dikeluarkan dan diberikan oleh Tergugat II kepada Tergugat IV, .
HALAMAN 32 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
oleh karena itu gugatan Penggugat dapat dikategorikan sebagai gugatan yang kabur, tidak jelas dan tidak cermat ; d) Bahwa
pemakaian
Izin
Stasiun
Radio
(ISR)
Nomor
:
01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juli 2011 dan Izin Penyiaran
(IPP)
GI
Penyelenggaraan
Tetap
Nomor
37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.5 Mhz
:
tanggal 16
ING
September 2011 yang dikeluarkan dan diberikan oleh Tergugat II kepada Tergugat IV, tidak dapat dikualifikasi sebagai perbuatan melawan hukum karena ISR yang dipakai dan dipergunakan oleh Tergugat IV dikeluarkan oleh negara yang memiliki otoritas
NT
mengeluarkan/memberikan suatu ijin kepada warga negaranya ; e) Bahwa oleh karena alasan-alasan tersebut di atas, gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak jelas atau kabur (obscuur
ILA
libel),oleh karena itu harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidanya dinyatakan tidak dapat diterima ; 3. Gugatan Penggugat Salah Alamat.
NG AD
Bahwa menurut hukum acara perdata yang berlaku, syarat materil yang harus dipenuhi dalam suatu gugatan perdata adalah adanya hubungan hukum (rechtsbetrekking) atau adanya perselisihan hukum (feitelijke gronden) antara para pihak yang bersengketa. Dalam gugatan Penggugat tidak terlihat adanya hubungan hukum dan perselisihan hukum antara Penggugat dengan Tergugat IV, sehingga
PE
Tergugat IV tidak dapat dikategorikan sebagai melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat. Oleh karena Tergugat IV tidak melakukan perbuatan melawan hukum dan tidak ada merugikan pihak Penggugat oleh karena itu tidak layak dihukum untuk mengganti kerugian sebagaimana disebutkan oleh Penggugat ; Bahwa Tergugat IV memiliki Izin Stasiun Radio (ISR) Nomor : 01473476/000SU/2020112012 Penyelenggaraan
Penyiaran
tanggal (IPP)
06
Juli
2011
Tetap
37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.5 Mhz
dan
Izin
Nomor
:
tanggal 16
September 2011 yang dikeluarkan dan diberikan oleh otoritas yang berwenang untuk itu, dalam kapasitasnya bertindak sebagai wakil negara yang berwenang untuk memberikan hak atau ijin kepada warga negaranya (Tergugat IV) ;
.
HALAMAN 33 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Bahwa pemakaian hak atau ijin dimaksud,
yang diberikan oleh
negara (dalam hal ini Terguat I s/d III kepada Tergugat IV), adalah merupakan yang legal atau sah menurut hukum. Seandainya pun prosedur pemberian hak/ijin tersebut menyalahi suatu aturan atau ketentuan oleh orang/pihak/intasnsi yang mengeluarkan ijin/hak
GI
tersebut akan tetapi orang yang mempergunakan hak/ijin tersebut tidak dapat dipersalahkan melakukan perbuatan melawan hukum ; oleh
karena
Tergugat
ING
Bahwa
mempergunakan/memakai
Izin
01473476/000SU/2020112012 Penyelenggaraan
IV
tidak
Stasiun
tanggal
Penyiaran
(IPP)
dapat
Radio 06
dipersalahkan
(ISR)
Nomor
2011
dan
Izin
Nomor
:
Juli Tetap
:
NT
37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.5 Mhz maka permohonan provisi dan permohonan atas sita jaminan atas barang bergerak maupun barang tidak bergerak milik Tergugat IV adalah sangat keliru
ILA
dan salah alamat ;
Sehubungan dengan hal-hal yang disebutkan di atas, patut dan beralasan menurut hukum apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan
NG AD
mengadili perkara a quo menolak gugatan Penggugat atau setidaktidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) ; II. Dalam Pokok Perkara
PE
1. Bahwa apa yang Tergugat IV kemukakan dalam bagian eksepsi tersebut di atas sepanjang berhubungan dengan pembelaan diri Tergugat IV, mutatis-mutandis mohon dianggap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara di bawah ini tanpa perlu untuk mengulanginya lagi ; 2. Bahwa Terguga IV menolak secara tegas dalil-dalil sofisme yang dikemukakan oleh Penggugat, kecuali apa yang diakui secara tegas di bawah ini ; 3. Bahwa Penggugat mengaku (gugatan poin 1) sebagai Pemilik yang sah dari radio PT.Pelangi Lintas Nusa sesuai dengan Akta Jual Beli Perusahaan Nomor 12 tanggal 11 Nopember 2008 yang diperbuat dihadapan Notaris Emmy Wilis,S.H.,dan sekaligus juga sebagai Direktur PT.Radio Pelangi Lintas Nusa sesuai dengan
.
HALAMAN 34 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
akte Berita Acara Rapat Nomor 13 tanggal 11 Nopember 2008 yang diperbuat dihadapan Notaris Emmy Wilis,S.H. ;
Bahwa PT.Radio Pelangi Lintas Nusa itu beralamat di Jl.Yos Sudarso No.284 yang juga merupakan kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah II Sumatera Utara, FM 89.70 Mhz. Dengan
GI
kata lain sebenarnya Radio Pelangi Lintas Nusa tersebut adalah radio Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang pimpinannya saat itu
ING
Raidir Sigalingging. Atas surat permohonan rekomendasi izin siaran penanggungjawab PT.Radio Pelangi Lintas Nusa Nomor : 01/PLN-FM/V/2001 Sumatera
tanggal
Utara
10
Mei
memberikan
2001
maka
rekomendasi
Gubernur Nomor
:
NT
482/099/K/2001 tentang Penyelenggaraan Radio Siaran non Pemerintah kepada PT.Radio Pelangi Lintas Nusa dengan penanggungjawab Raidir Sigalingging,S.E. yang beralamat di
ILA
Jl.Yos Sudarso No.414 Medan. Dalam rekomendasi tersebut disebutkan, sebelum Dirjen Postel-Departemen Perhubungan RI memberikan izin siaran, tidak dibenarkan untuk melakukan
NG AD
kegiatan siaran ;
Sampai keluarnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Dirjen Postel-Departemen Perhubungan RI tidak juga memberikan izin siaran kepada PT.Radio Pelangi Lintas Nusa ; Karena Perusahaan Listrik Negara pada waktu itu tidak terlalu mendukung kehadiran radio PT.Pelangi Lintas Nusa maka badan radio
PT.Radio
Pelangi
Lintas
Nusa
kemudian
PE
hukum
diperjualbelikan sesuai dengan Akta Jual Beli Perusahaan Nomor 12 tanggal 11 Nopember 2008, seperti yang dimaksudkan oleh Penggugat ; Surat permohonan rekomendasi izin siaran penanggungjawab PT.Radio Pelangi Lintas Nusa Nomor : 01/PLN-FM/V/2001 tanggal 10 Mei 2001 dan rekomendasi Gubernur Sumatera Utara Nomor : 482/099/K/2001 tentang Penyelenggaraan Radio Siaran non Pemerintah kepada PT.Radio Pelangi Lintas Nusa dengan penanggungjawab Raidir Sigalingging,S.E. yang beralamat di Jl.Yos Sudarso No.414 adalah didasarkan Peraturan Pemerintah Nomor :55 Tahun 1970 tentang Radio siaran non Pemerintah, pada hal Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
diterbitkan/dikeluarkan .
oleh
pemerintah.
Karena
HALAMAN 35 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
permohonan dan rekomendasi tersebut adalah sebelum keluarnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 maka sebenarnya surat permohonan dan rekomendasi Gubernur Sumatera Utara tersebut otomatis gugur sesuai dengan Undang-undang tersebut. Artinya permohonan perizinan harus didasarkan pada Undang-undang
GI
Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Pada hal dalam gugatannya, Penggugat tetap ngotot meminta izin penyiaran
ING
kepada Pemerintah (Menkominfo) berdasarkan permohonan dan rekonendasi yang sudah kadaluwarsa ; Bahwa dulunya, Penggugat memiliki radio yaitu PT.Radio Mutiara Mandiri Buana Suara City beralamat di Taman Johor Indah Permai
NT
II Blok E No.3 Jalan Karya Wisata Medan, frekuensi FM 95.90 Mhz dengan penaggung jawab Ir. Alexander Lawrentius Dacosta (Ir.Lawrentius) yang sudah memiliki ijin tetap. Namun kemudian
ILA
entah bagaimana PT.Radio Mutiara Mandiri Buana Suara tersebut diperjualbelikan dan kemudian Penggugat membeli badan hukum PT.Radio Pelangi Lintas Nusa tersebut ;
NG AD
4. Bahwa menurut Penggugat (gugatan poin 2) PT.Radio Pelangi Lintas Nusa didirikan berdasarkan Akte Pendirian Perseroan Terbatas No.10 tanggal 16 Mei 2001, yang diperbuat dihadapan Notaris Syamsul Faryeti,S.H.,Notaris di Cipayung, yang mendapat pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas berdasarkan Keputusan
Menteri
Kehakiman
dan
HAM
RI.No.C-0916
PE
HT.01.01TH.2001 tanggal 12 Juni 2001; Bahwa tidak benar Syamsul Faryeti,S.H.,Notaris beralamat di Cipayung, sebagaimana disebutkan oleh Penggugat, akan tetapi Syamsul Faryeti,S.H.,Notaris,beralamat di Depok ;
5. Bahwa kemudian menurut Penggugat (gugatan poin 3), Anggaran Dasar
PT.Radio
Pelangi
Lintas
Nusa
telah
dirubah
dan
disesuaikan dengan ketentuan hukum yang baru sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI.No.AHU-184045.AH.01.02 tanggal 06 Mei 2009 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT.Radio Pelangi Lintas Nusa ; 6. Bahwa
menurut
Penggugat
(gugatan
poin
4),
Penggugat
sebelumnya telah mengajukan permohonan Izin Radio sesuai dengan Surat Permohonan No.01/PLF-FM/V/2001 tanggal 10 Mei 2001 ; .
HALAMAN 36 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Penggugat saja baru membeli PT.Radio Pelangi Lintas Nusa sesuai dengan Akta Jual Beli Perusahaan Nomor 12 tanggal 11 Nopember 2008 dan Penggugat menjabat sebagai direktur PT.Radio Pelangi Lintas Nusa sesuai dengan akte Berita Acara Rapat Nomor
13 tanggal 11 Nopember 2008, jadi bagaimana
GI
mungkin Penggugat mengajukan permohonan perizinan siaran ? Permohonan ijin siaran PT.Radio Pelangi Lintas Nusa dengan
ING
direktur utamanya Raidir Sigalingging (pada saat itu) apalagi permohonan diajukan sebeluma dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, menurut hukum tidak bisa serta merta dianggap menjadi permohonan Penggugat;
NT
7. Bahwa menurut Penggugat (gugatan poin 5), atas permohonan Penggugat,
Gubernur
Sumatera
Utara
mengeluarkan
Rekomendasi No.482/099/K/2001 tanggal 18 Mei 2001 tentang
ILA
Penyelenggaraan Radio Non Pemerintah, telah memutuskan memberikan Rekomendasi Radio Siaran Non Pemerintah dengan Sistem Frekuensi FM kepada PT.Radio Pelangi Lintas Nusa. tetapi
harus
NG AD
Akan
rekomendasi
diingat
tersebut
oleh
Penggugat
dinyatatakan
bahwa
sebelum Dirjen
dalam Postel-
Departemen Perhubungan RI memberikan izin siaran, PT.Radio Pelangi Lintas Nusa yang penanggung jwab Raidir Sigalingging tidak dibenarkan untuk melakukan kegiatan siaran ; Bahwa setelah keluarnya Undang-undang No.32 Tahun 2002
PE
tentang Penyiaran, tidak lagi mensyaratkan adanya rekomendasi gubernur dalam memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran (IPP). ;
8. Bahwa
menurut
pengakuan
Penggugat
(gugatan
poin
6),
permohonan ditanggapi oleh Kadit Binspekfrek & Orsat, Dirjen Pos dan Telekomunikasi, Departemen Perhubungan, melalui suratnya No.543/TU/PT.208/DITBINFREK/IX/2001 tanggal 3 September 2001,
perihal
Pemantauan
Frekuensi
Radio
Siaran
dan
memerintahkan kepada Tergugat III untuk melakukan pengukuran terhadap frekuensi FM 88,650 MHZ dan apabila telah melakukan pengukuran
agar
segera
Tergugat
III
melaporkan
hasil
pengukuran untuk segera diterbitkan izin peneyiaran yang akan diberikan kepada Penggugat. ;
.
HALAMAN 37 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
9. Bahwa menurut pengakuan Penggugat (gugatan poin 7), Tergugat III telah melakukan pengukuran dan menyatakan frekuensi 88,650 MHz clearance frequency, merekomendasikan frekuensi 88,650 MHZ dapat dialokasikan kepada Radio Penggugat yang dahulu beralamat di Jalan Yos Sudarso No.414 Kodya Medan sekarang
GI
beralamat di Jalan Karya Wisata Kompleks Taman Johor Indah Permai II Blok A/47, Kel.Pangkalan Mansyur, Kec.Medan Johor,
ING
Kota Medan.
Bahwa dalam Surat KEPALA BALMON KELAS II MEDAN Nomor : 637/III/B-II/IX/2001 tanggal 10 September 2001 perihal Hasil Pengukuran Frekuensi 88,650 MHz, yang ditujukan kepada Kadit
NT
Binspekfrek & Orsat menjelaskan bahwa : “ Dari hasil analisa pengukuran yang dimaksud bahwa untuk saat ini frekuensi 88.650 Mhz, clearance frekquency, untuk itu kami merekomendasikan
ILA
frekuensi 88,650 MHz di atas dpat dialokasikan kepada Radio yang beralamat di Jalan Yos Sudarso No.414 Kodya Medan “ Kalau demikian halnya, mengapa Penggugat mempermasalahkan
NG AD
frekuensi FM 99,5 MHz ? Perpindahan alamat Penggugat dari Jalan Yos Sudarso No.414 Kodya Medan ke Jalan Karya Wisata Kompek Taman Johor Indah Permai II Blok A/47 Medan tentu akan mempengaruhi frekuensi karena titik referensi pada surat Kepala Balmon Kelas II Medan Nomor : 637/III/B-II/IX/2001 tanggal 10 September 2001 tersebut adalah titik referensi Jalan
PE
Yos Sudarso ;
10. Bahwa menurut Penggugat (poin 8) dengan terpenuhinya syaratsyarat administrasi dan juga telah ada frekuensi yang clear untuk dialokasikan untuk Radio Penggugat maka selayaknya Penggugat telah mengudara pada frekuensi tersebut, namun sampai jangka waktu 8 (delapan) tahun, Izin untuk bersiaran tidak pernah diterima oleh Penggugat, yang kemudian dipertanyakan oleh Penggugat kepada Tergugat I melalui suratnya No.995-2/002/SK/MFM/XII/08 tanggal 30 Desember 2008 dan surat No.99-3/002/SK/MFM/I/209 tanggal 19 Januari 2009. Bahwa kalimat yang berbunyi : “…selayangna Penggugat telah mengudara pada Frekuensi tersebut…” Frekuensi tersebut yang dimaksudkan oleh Penggugat tidak jelas. Padahal sebagaimana djelaskan,
frekuensi .
88.650
Mhz,
clearance
frekquency,
HALAMAN 38 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
dialokasikan kepada Radio yang beralamat di Jalan Yos Sudarso No.414 Kodya Medan. Frekuensi 88.650 MHz tersebutlah yang sesungguhnya frekuensi radio Penggugat. Dan setahu Tergugat IV PT.Radio Pelangi Lintas Nusa belum pernah mengudara secara resmi karena tidak pernah mendapat izin ;
GI
Bahwa kalimat Penggugat selanjutnya berbunyi : “…Sampai delapan tahun, ijin untuk bersiaran tidak pernah diterima oleh
ING
Penggugat..” Penggugat mengukur kelayakan dirinya layak untuk memperoleh Ijin Penyelenggaraan penyiaran hanya menurut ukuran Penggugat sendiri. Seharusnya Penggugat mengukur kelayakan dirinya mendapatkan izin siaran radio berdasarkan
NT
kepada hukum atau undang-undang yang berlaku yaitu Undangundang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran ; 11. Bahwa menurut Penggugat (gugatan poin 9), Tergugat I melalui
ILA
Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi memberikan jawaban melalui Suratnya No.150/P/DJPT.4/KOMINFO/2/2009 tanggal 11 Februari 2009, agar Penggugat kembali mengajukan permohonan
NG AD
dengan alasan adanya perubahan kanal 350 KHz bergeser menjadi 400 KHz, dan permohonan itu harus mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan Undang-undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran; Bahwa sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Pasal 33 ayat (1) menegaskan sebelum menyelenggarakan lembaga
penyiaran
wajib
memperoleh
izin
PE
kegiatannya
penyelenggaraan penyiaran (IPP). Untuk mendapatkan IPP, pemohon izin harus melalui tahapan demi tahapan yaitu :
Tahap pertama, pemohon memasukkan surat permohonan IPP yang ditujukan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika dan Komisi Penyiaran Indonesia Pusat/Daerah dilengkapi proposal yang diserahkan ke KPI/KPID kemudian KPI/KPID mengeluarkan rekomendasi. Tahap kedua, berkas permohonan diperiksa/diverifikasi secara administrative di KPID. Tahap ketiga, KPI/KPID melakukan verifikasi factual, ditunjuk KPID petugasnya turun ke lokasi studio/kantor.
.
HALAMAN 39 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Tahap keempat, setelah berkas permohonan dinyatakan lengkap, KPI/KPID mengadakan Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) bersama pemohon dan dihadiri sejumlah undangan dari berbagai kalangan (tokoh masyarakat, akademisi, LSM, dll).
Tahap kelima, KPI/KPID melakukan evaluasi internal, apakah
Tahap
keenam,
GI
pemohon diberikan rekomendasi kelayakan atau ditolak. Rekomendasi
kelayakan
yang
dikeluarkan
ING
KPI/KPID dibahas dalam Forum Rapat Bersama (FRB), di FRB inilah diketahui apakah pemohon memperoleh kanal frekuensi atau tidak.Apabila untuk wilayah siar tersedia kanal 1 sedangkan pemohon lebih dari 1, maka dilakukan seleksi komparatif atau
NT
lelang.
Tahap ketujuh, Kominfo membuat penetapan IPP untuk uji coba siaran.
ILA
Tahap kedelapan, pemohon diberi kesempatan melakukan uji coba siaran.
Tahap kesembilan, Tim yang dibentuk Kominfo dan KPI
NG AD
melakukan Evaluasi Uji Coba Siaran. Tahap kesepuluh, Penetapan IPP setelah dinyatakan Lulus Uji Coba Siaran.
Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut, Pemohon kembali mengajukan Permohonan Ijin Siaran Frekuensi (ISR) kepada Menteri Komunikasi dan Informatika. ISR akan diterbitkan atas
PE
nama Pemohon apabila sudah melunasi biaya-biaya yang sudah ditetapkan, yang dibuktikan dengan adanya bukti setor.
12. Bahwa Penggugat dalam gugatannnya tidak ada menjelaskan apakah Penggugat sudah melalui tahapan-tahapan sebagaimana disebutkan di atas. Dalam Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011, menguatkan dan memperbaiki amar putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.86/G/2010/PTUN-Mdn tanggal 19 April 2011, tahapan-tahapan tersebut tidak ada disebutkan dalam pertimbangannya ; 13. Bahwa
menurut
Penggugat,
seharusnya
Penggugat
telah
menerima Izin Prinsip untuk siaran radio dari Menteri mengingat Permohonan Penggugat diajukan telah mencapai interval waktu
.
HALAMAN 40 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
yang cukup lama yaitu 8 (delapan) tahun sejak permohonan diajukan pada tanggal 16 Mei 2001 ;
Permohonan Penggugat walaupun sudah 8 (delapan) tahun diajukan, kalau tidak melalui tahapan-tahapan sebagaimana tersebut di atas, tentu permohonan Penggugat tidak dikabulkan.
GI
Lagi pula permohonan Penggugat tersebut didasarkan pada undang-undang yang lama yang sudah dinyatakan tidak berlaku
ING
lagi sejak keluarnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002. Oleh karena permohonan tersebut sebenarnya bukan permohonan Penggugat dan seandainya pun permohonan tersebut dianggap sebagai permohonan Penggugat namun permohonan tersebut
NT
dianggap sudah kadaluwarsa karena didasarkan pada peraturan yang lama ;
14. Bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat tersebut di atas
ILA
(gugatan poin 1-10), sama sekali tidak ada relevansinya dengan Tergugat IV. Penggugat tidak mampu untuk mendapatkan Izin Prinsip dari Menteri untuk siaran radio, lantas apa hubungannya
NG AD
dengan Tergugat IV ? Tergugat I melalui Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi memberikan
jawaban
melalui
Suratnya
No.150/P/DJPT.4/KOMINFO/2/2009 tanggal 11 Februari 2009, agar Penggugat kembali mengajukan permohonan dengan alasan adanya perubahan kanal 350 KHz bergeser menjadi 400 KHz, dan
PE
permohonan itu harus mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan Undang-undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Penggugat disuruh untuk mengajukan permohonan ulang dengan mengikuti ketentuan Undang-undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Apakah Penggugat mengikuti perintah Undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No.32 Tahun 2002 tersebut ? Seperti kata pepatah,buruk rupa cermin dibelah. Penggugat
tidak
memperoleh
izin,
mengapa
menyalahkan
Tergugat IV. ?
15. Bahwa, adalah tidak bijaksana memaksakan kehendak kita sendiri kepada orang atau pihak lain. Demikian juga Penggugat sebaiknya tidak memaksakan kehendaknya kepada Menteri (Tergugat I). Pemaksaan kehendak Penggugat itu terlihat dari dalil gugatan .
HALAMAN 41 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Penggugat poin 10, yang dimulai dengan kalimat : “Seharusnya Penggugat
telah
menerima
Izin
dari
Menteri
mengingat
permohonan Penggugat diajukan telah mencapai interval waktu yang cukup lama yaitu 8 (delapan) tahun…..dst “. Keharusan Penggugat telah mendapat Izin dari Menteri tersebut, Penggugat
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Penyiaran
Telekomunikasi. (IPP)
ING
tentang
GI
dasarkan pada Pasal 64 Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2000
harus
Padahal
Izin
didasarkan
pada
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran ; 16. Bahwa, Penggugat pada dalil gugatannya (poin 11) mengatakan : “ Penggugat sebagai warga negara yang berkeinginan berkarya di sendiri,
maka
NT
negerinya
Penggugat
kembali
mengajukan
permohonan untuk Izin Siaran Radio yang dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan No.995-4/003/SK/I/2009 tanggal 30 Maret 2009
ILA
dengan mengusulkan frekuensi FM 99.50 MHz dan kemudian dilakukan Eevaluasi Dengar Pendapat (EDP) serta mendapatkan rekomendasi dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID)
NG AD
Sumatera Utara dengan Surat Rekomendasi No.482/16/Rek/KPIDSU/VIII/2009 tanggal 3 Agustus 2009 tentang Pemberitahuan Kelayakan, hal ini sesuai dengan prosedur yang diatur dalam Pasal 33 ayat (4) Undang-undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan Pasal 5 ayat (7) PP No.50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta “ ; yang
PE
Bahwa selanjutnya didalilkan oleh Penggugat (poin 12)
mengatakan : “…atas Permohonan yang kedua dari Penggugat tersebut yang telah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur oleh Undang-undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, maka
Tergugat
I
menjawab
melalui
Suratnya
No.77/M.Kominfo/02/2010 tanggal 10 Februari 2010 yang intinya Permohonan Penggugat belum dapat dipenuhi sebagaimana Hasil Forum Rapat Bersama tanggal 29 Januari 2010, hal ini diketahui oleh Penggugat dari Surat yang diberikan oleh Tergugat III yaitu Surat No.852/II.c/VIII/2010 tanggal 09 Agustus 2010, perihal :Peng-Off-air-an pemancar radio Penggugat pada frekuensi FM 99.50 MHz ”. Kalau memang permohonan Penggugat belum dapat dipenuhi oleh Tergugat I, tetapi mengapa justru menyalahkan Tergugat IV .
HALAMAN 42 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
yang telah
mendapatkan izin ? Tergugat IV tidak pernah
mengganggu Penggugat untuk mendapatkan izin. Tergugat IV juga tidak pernah menyatakan kepada Tergugat I,II dan III supaya jangan diberikan izin kepada Penggugat ;
17. Bahwa, berdasarkan permohonan Penggugat melalui Gugatannya
mengeluarkan
GI
ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, PTUN Medan Penetapan
No.86/G/PEN/2010/PTUN-Medan
ING
tanggal 18 Nopember 2010, yang memerintahkan agar menunda pelaksanaan Surat Keputusan Tergugat I No.852/II.c/VIII/2010 tanggal 09 Agustus 2010 perihal : Peg-Off-air-an pemancar radio Penggugat
pada
frekuensi
FM
99.50
MHz.
Penggugat
NT
menginterpretasikan Penetapan No.86/G/PEN/2010/PTUN-Medan tanggal 18 Nopember 2010, yang memerintahkan agar menunda pelaksanaan Surat Keputusan Tergugat I No.852/II.c/VIII/2010
ILA
tanggal 09 Agustus 2010 perihal : Peg-Off-air-an pemancar radio Penggugat pada frekuensi FM 99.5 MHz, Interpretasi Penggugat tersebut,menurut hemat Tergugat IV adalah tidak tepat dan tidak
NG AD
berdasar sama sekali. Tergugat IV memiliki Izin Stasiun Radio (ISR) Nomor : 01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juli 2011 dan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap Nomor : 37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.5 Mhz
tanggal 16
September 2011 yang dikeluarkan dan diberikan oleh otoritas (negara) yang berwenang untuk itu ;
PE
18. Bahwa tindakan Tergugat I dan II yang menerbitkan Izin Stasiun Radio (ISR) Nomor : 01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juli 2011 dan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap Nomor : 37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.5 MHz tanggal 16 September 2011 yang dikeluarkan dan diberikan oleh Tergugat II kepada Tergugat IV, sama sekali tidak bertentangan dengan Penetapan No.86/G/PEN/2010/PTUN-Medan tanggal 18 Nopember 2010, sebab frekuensi FM 99.5 MHz tersebut belum pernah dinyatakan sebagai hak/izin Penggugat. Sedangkan yang sudah menjadi hak atau izin Penggugat sekali pun, pemerintah (Tergugat I,II dan III) sebagai legulator peneyiaran bisa saja mencabut hak tersebut kalau terjadi penyalahgunaan hak atau izin tersebut ;
.
HALAMAN 43 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
19. Bahwa sebagaimana dijelaskan oleh Penggugat, Izin Stasiun Radio (ISR) Nomor : 01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juli 2011 dan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap Nomor : 37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.5
MHz
tanggal 16 September 2011 yang dikeluarkan dan diberikan oleh
GI
Tergugat II kepada Tergugat IV, adalah berdasarkan pada Forum Rapat Bersama (FRB) No.04/FRB/SUMUT/09/2010 tanggal 1
ING
September 2010, dimana Forum Rapat Bersama (FRB) adalah wadah kordinasi antara Pemerintah dengan KPI untuk menerima atau menolak permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran Pemerintah
NT
jo.Peraturan
Nomor
50
Tahun
2005
tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta ; 20. Bahwa,
karena
Izin
Stasiun
ILA
01473476/000SU/2020112012
Radio
tanggal
(ISR)
06
Juli
Nomor 2011
:
yang
diterbitkan oleh Tergugat I diberikan kepada Tergugat IV dan Izin Penyelenggaraan
Penyiaran
(IPP)
Tetap
NG AD
37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.5
Nomor
:
MHz tanggal 16
September 2011 yang dikeluarkan dan diberikan oleh Tergugat II kepada Tergugat IV merupakan hasil FRB (Pemerintah dan KPI), maka
Izin
Stasiun
Radio
(ISR)
Nomor
:
01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juli 2011 dan Izin Penyelenggaraan
Penyiaran
(IPP)
Tetap
PE
KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.5
Nomor
:
37/
Mhz tanggal 16
September 2011 yang dikeluarkan dan diberikan oleh Tergugat II kepada
Tergugat
IV
adalah
sah
secara
hukum
karena
penerbitannya didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran jo.Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta ;
21. Bahwa, dalil gugatan Penggugat (poin 17) yang mengatakan bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat telah dikabulkan oleh PTUN Medan sesuai dengan Putusan No.86/G/2010/PTUNMdn tanggal 19 April 2011 jo.putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011, yang memperbaiki amar putusan PTUN Medan
.
HALAMAN 44 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
No.86/G/2010/PTUN-Mdn
tanggal
berbunyi sebagai berikut :
19
April
2011,
sehingga
Mengadili -
Menerima permohonan banding dari Tergugat I/PembandingI
-
GI
dan Tergugat II Intervensi/Pembanding II;
Menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.86/G/2010/PTUN-Mdn
tanggal
19
April
2011,
yang
ING
dimohonkan banding, dengan perbaikan amar sehingga berbunyi lengkap sebagai berikut : Dalam Eksepsi :
Menyatakan menolak seluruh eksepsi Tergugat I/Pembanding
NT
-
dan Tergugat II/Turut Terbanding ; Dalam Pokok Perkara : 1. Mengabulakan
gugatan
Penggugat/Terbanding
untuk
ILA
seluruhnya ;
2. Menyatakan batal Surat Keputusan No.77/M.Kominfo/02/2010 tanggal 10 Februari 2010 perihal : Izin Penyelenggaraan
NG AD
Penyiaran yang diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI selaku Tergugat I/Pembanding ;
3. Mewajibkan Tergugat I/Pembanding I untuk mencabut Surat Keputusan No. No.77/M.Kominfo/02/2010 tanggal 10 Februari 2010 perihal : Izin Penyelenggaraan Penyiaran yang diterbitkan
PE
oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI selaku Tergugat I/Pembanding ;
4. Menyatakan
batal
Surat
Keputusan
No.852/II.c/VIII/2010
tanggal 09 Agustus 2010 perihal : Peng-Off-air-an perangkat pemancar radio PT.Radio Pelangi Lintas Nusa yang diterbitkan oleh Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Medan selaku Tergugat II/Turut Pembanding ;
5. Mewajibkan Tergugat/Pembanding I dan Tergugat II/Turut Terbanding
untuk
memproses
Penggugat/Terbanding
tentang
lebih Ijin
lanjut
Permohonan
Penyelenggaraan
Penyiaran dan menerbitkan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi FM 99.50 MHz untuk dan atas nama Penggugat/Terbanding sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
.
HALAMAN 45 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
6. Menghukum
Tergugat
I/Pembanding,
Tergugat
II/Turut
Pembanding dan Tergugat II Intervensi/Pembanding II untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng pada tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.250.000,-(dua ratus lima puluh ribu rupiah) ;
GI
22. Bahwa, dalil gugatan Penggugat (poin 20) yang menyatakan : “ Bahwa,………dst, namun Tergugat I dan Tergugat IV tidak juga
ING
menjalankan seluruh isi putusan yang telah inkracht tersebut “. Barangkali Penggugat tidak mencermati amar putusan Banding Pengadilan
Tinggi
Tata
Usaha
Negara
Medan
No.120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011, yang
NT
memperbaiki amar putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.86/G/2010/PTUN-Mdn tanggal 19 April 2011. Amar putusan dimaksud pada poin ke-6 yang mewajibkan Tergugat I
dan
ILA
I/Pembanding
Tergugat
memproses lebih lanjut
II/Turut
Permohonan
Pembanding
untuk
Penggugat/Terbanding
tentang Ijin Penyelenggaraan Penyiaran dan menerbitkan Ijin
NG AD
Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi FM 99.5 MHz untuk dan atas nama Penggugat/Terbanding sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang
berlaku.
Di
situ
disebutkan,
mewajibkan untuk memproses lebih lanjut ! Barang kali, Tergugat I dan Tergugat II telah memproses permohonan Penggugat, tetapi Permohonan Penggugat tersebut tidak sesuai dengan peraturan
PE
perundang-undangan yang berlaku, maka tidak begitu saja Ijin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) pada frekuensi FM 99.5 MHz diberikan kepada Penggugat ;
23. Bahwa kalau ternyata Tergugat III telah menjalankan amar putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut, dengan mencabut Surat Keputusan No.852/II.c/VIII/2010 tanggal 09 Agustus 2010 perihal : Peng-Off-air-an perangkat pemancar radio PT.Radio Pelangi Lintas Nusa pada frekuensi FM 99.5 Mhz sesuai dengan Surat No.1247/II.c/B.II/IX/2012 tanggal 06 September 2012
perihal
:
Pencabutan
Surat
Ka.Balmon
No.852/II.c/B.II/VIII/2010 tanggal 09-08-2010. Dengan pencabutan tersebut, tidak serta merta Izin Siaran Radio frekuensi FM 99.50 MHz menjadi milik atau hak Penggugat. Dalam surat pencabutan tersebut tidak ada disebutkan bahwa dengan pencabutan Surat .
HALAMAN 46 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Keputusan No.852/II.c/VIII/2010 tanggal 09 Agustus 2010 perihal : Peng-Off-air-an perangkat pemancar radio PT.Radio Pelangi Lintas Nusa pada frekuensi FM 99.5 Mhz maka Izin Siaran Radio frekuensi 99.50 Mhz menjadi milik Penggugat;
24. Bahwa, dalil Penggugat (poin 22) yang menyatakan Ketua
GI
Pengadilan Tata Usaha Negara Medan bermohon kepada Presiden melalui suratnya No.W.1-TUN 1/259/AT.02.07/IV/2013
ING
tanggal 09 April 2013 yang isinya untuk memerintahkan Tergugat I agar menjalankan putusan PTUN yang telah berkekuatan hukum tetap sesuai dengan pasal 116 ayat (6) Undang-undang No.51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Akan tetapi,
NT
bagaimana tindak lanjut permohonan ke Presiden tersebut tidak disebutkan oleh Penggugat ; Bahwa, Surat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik
ILA
Indonesia Nomor : 125/M.KOMINFO/HK.06.02/1/2014 tanggal 30 Januari 2014 yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia perihal : Penjelasan Terhadap Surat No.R.03/M.Sesneg/D-4/P
NG AD
U.10.01/1/2014 tanggal 15 Januari 2014, perihal : Pelaksanaan Putusan Peradilan Tata Usaha Negara yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap dalam Perkara PT.Radio Pelangi Lintas Nusa. Dalam suratnya Menteri Komunikasi dan Informatika berbunyi : “…....dst…...
Selanjutnya dalam pelaksanaan putusan in kracht tersebut, kami
PE
laporkan sebagai berikut : a. Bahwa
untuk
melaksanakan
No.86/G/2010/PTUN-MDN No.120/B/2011
jo
putusan
jo.Putusan Putusan
PT
PTUN
Medan
TUN
Medan
Mahkamah
Agung
No.39K/TUN/2012 yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht),
dengan amar sebagai berikut :…(sesuai amar
putusan) Menteri Komunikasi dan Informatika telah melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Sesuai ketentuan Pasal 5ayat (9) PP No.50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta : “Forum Rapat Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diselenggarakan dalam rangka pemberian persetujuan .
atau
penolakan
izin
penyelenggaraan
HALAMAN 47 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
penyiaran melalui penilaian bersama terhadap rekomendasi kelayakan penyelenggaraan penyiaran dan usulan alokasi dan penggunaan spectrum frekuensi radio dari KPI serta terpenuhinya persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), Pemerintah cq. Kementerian Komunikasi
GI
dan Informatika bersama-sama dengan KPI/KPID Sumatera Utara, telah melaksanakan Forum Rapat Bersama (FRB)
ING
Provinsi Sumatera Utara tanggal 11 Desember 2013. Dalam FRB tersebut disepakati untuk memberikan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Prinsip pada frekuensi 106,2
MHz
kepada
Radio
Pelangi
Lintas
Nusa,
NT
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara No.10 tahun 2013, tanggal 11 Desember 2013 ; 2. Terhadap hasil Putusan FRB pada tanggal 11 Desember
ILA
2013 tersebut, PT.Radio Pelangi Lintas Nusa melalui surat Kuasa Hukumnya No.014/SK-LFM/XII/2013 tanggal 18 Desember 2013, perihal keberatan dan Penolakan atas
NG AD
Keputusan Forum Rapat Bersama No.10 Tahun 2013 dan Dimohon
Segera
Diproses
Permohonan
Izin
Penyelenggaraan Penyiaran pada Frekuensi FM 99,50 MHz untuk dan atas nama PT.Radio Pelangi Lintas Nusa meminta Menteri Komunikasi dan Informatika untuk: a. Membatalkan hasil FRB Sumatera Utara tanggal 11
PE
Desember 2013 dimaksud ;
b. Memproses dan menerbitkan IPP pada frekuensi 99,50 MHz untuk dan atas nama PT. Radio Pelangi Lintas Nusa sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 3. Menyikapi keberatan dan penolakan PT.Radio Pelangi Lintas Nusa atas putusan FRB tersebut dapat kami jelaskan sebagai berikut : a. Objek gugatan Perkara No.86/G/TUN/2010/PTUN-MDN tanggal 18 Oktober 2010 yang diajukan oleh PT.Radio Pelangi
Lintas
Nusa
adalah
Surat
Menkominfo
No.77/M.KOMINFO/02/2010 tanggal 10 Februari 2010 perihal Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) PT.Radio Pelangi Lintas Nusa ; .
HALAMAN 48 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
b. Substasi gugatan perkara No.86/G/TUN/2010/PTUNMDN sema sekali tidak tekait dengan penetapan frekuensi 99.50 MHz yang telah diberikan kepada PT.Radio
Kardopa
sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-undangan, sebagaimana tercantum dalam
GI
Berita Acara FRB Sumatera Utara tanggal 1 September 2010 ;
ING
c. Terkait dengan penetapan alokasi frekuensi untuk penyelenggaraan
penyiaran,
ketentuan
peraturan
perundang-undangan mengatur sebagai berikut : (dst) 1) Dst…
NT
2) Dst… 3) Dst…
4) Berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
ILA
tersebut di atas,maka : a. Putusan
FRB
Sumatera
Utara,
tanggal
1
NG AD
September 2010 telah menyetujui pemberian IPP pada frekuensi 99,50 MHz kepada PT.Radio Kardopa ;
PE
b. Putusan
FRB
Sumatera
Utara
tanggal
11
Desember 2013 telah menyetujui pemberian Izin Prinsip
Penyelenggaraan
Penyiaran
pada
frekuensi 106,2 MHz untuk PT.Radio Pelangi Lintas Nusa ;
Dengan demikian pemberian IPP kepada PT.Radio Kardopa pada frekuensi 99,50 MHz dan Izin Prinsip kepada
PT.Radio
Pelangi
Lintas
Nusa
pada
frekuensi 106,2 MHz telah dilakukan sesuai dengan UU No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan peraturan pelaksanaannya; 4. Berdasarkan ketentuan peattturan perundang-undangan tersebut di atas, Menteri Komunikasi dan Informasi secara hukum : a. tidak dapat membatalkan hasil putusan FRB Sumatera Utara tanggal 11 Desember 2013 dimaksud ;
.
HALAMAN 49 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
b. tidak dapat memproses dan menerbitkan IPP pada frekuensi 99.50 MHz untuk dan atas nama PT.Radio Pelangi Lintas Nusa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangann yang berlaku, karena frekuensi 99,50
MHz
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
GI
perundang-undangan telah diberikan kepada PT.Radio Kardopa sesuai dengan putusan FRB tanggal 1
ING
September 2010
25. Bahwa sesuai dengan Surat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor : 125/M.KOMINFO/HK.06.02/1/2014 tanggal 30 Januari 2014 yang ditujukan kepada Presiden Republik
NT
Indonesia tersebut, sebenarnya Tergugat I sudah melaksanakan putusan Mahkamah Agung Nomor :39K/2012 tanggal 18 April 2002 jo. putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan
ILA
No.120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011, yang memperbaiki amar putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.86/G/2010/PTUN-Mdn tanggal 19 April 2011 ;
NG AD
26. Bahwa dalil Penggugat (poin 23 dan 24a) yang menyatakan dimana, Tergugat I belum melaksanakan
putusan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011 yang memperbaiki amar Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.86/G/2010/PTUN-Mdn tanggal 19 April 2011 khususnya (poin 3) Mewajibkan Tergugat I
PE
I/Pembanding
untuk
mencabut
Surat
Keputusan
No.
No.77/M.Komonfo/02/2010 tanggal 10 Februari 2010 perihal : Izin Penyelenggaraan
Penyiaran
yang
diterbitkan
oleh
Menteri
Komunikasi dan Informatika RI selaku Tergugat I/Pembanding dan (poin 5) yang Mewajibkan Tergugat/Pembanding I dan Tergugat II/Turut Terbanding untuk memproses lebih lanjut Permohonan Penggugat/Terbanding tentang Ijin Penyelenggaraan Penyiaran dan menerbitkan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi
FM
99.50
MHz
untuk
dan
atas
nama
Penggugat/Terbanding sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, diartikan sendiri oleh Penggugat sebagai perbuatan melawan hukum (pasal 1365 KUH Perdata). Tidak dicabutnya
Surat
Keputusan
No.
No.77/M.Komonfo/02/2010
tanggal 10 Februari 2010 perihal : Izin Penyelenggaraan .
HALAMAN 50 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
yang
Informatika
RI
ME DA N
Penyiaran
diterbitkan dan
oleh
Menteri
dan
atau
belum
Komunikasi
sudah
dan
diprosesnya
Permohonan Penggugat/Terbanding tentang Ijin Penyelenggaraan Penyiaran dan menerbitkan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi FM 99.50 MHz untuk dan atas nama Penggugat, tidak
GI
dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum karena Tergugat I sebenarnya sudah melaksanakan isi putusan tersebut
ING
dengan pemberian Izin Prinsip Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi 106,2 MHz untuk PT.Radio Pelangi Lintas Nusa (Penggugat) ;
27. Bahwa kemudian dalil Penggugat (poin 24 b) dimana, Tergugat I
NT
dan Tergugat II yang menerbitkan Izin Stasiun Radio (ISR) Nomor : 01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juli 2011 dan Izin Penyelenggaraan
Penyiaran
(IPP)
Tetap
Nomor
:
ILA
37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.50 MHz tanggal 16 September 2011 yang dikeluarkan dan diberikan kepada Tergugat IV, diartikan sendiri oleh Penggugat sebagai perbuatan melawan Penerbitan
NG AD
hukum.
Izin
Stasiun
Radio
(ISR)
Nomor
:
01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juli 2011 dan Izin Penyelenggaraan
Penyiaran
(IPP)
Tetap
37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.50
Nomor
:
tanggal 16
September 2011 yang dikeluarkan dan diberikan kepada Tergugat IV, bukan merupakan suatu perbuatan melawan hukum ;
PE
28. Bahwa, sebagaimana Tergugat IV sebutkan di atas, Penggugat belum pernah diberikan Ijin Siaran Radio, dan belum pernah diberikan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran, dengan demikian Penggugat tidak bisa mengklaim bahwa frekuensi 99.50 MHz tersebut sebagai hak miliknya ; 29. Bahwa, seandainya Tergugat I mencabut Tergugat I/Pembanding I untuk mencabut Surat Keputusan No. No.77/M.Komonfo/02/2010 tanggal 10 Februari 2010 perihal : Izin Penyelenggaraan Penyiaran dimaksud, tidak otomatis Tergugat I memberikan begitu saja Izin Penyelenggaraan Penyiaran kepada Penggugat ; 30. Bahwa, seandainya pun Tergugat I memproses lebih lanjut Permohonan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran Penggugat, tidak otomatis permohonan Penggugat begitu saja dikabulkan oleh Tergugat I. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara saja pun .
HALAMAN 51 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
menyatakan agar memproses permohonan Penggugat sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Kalau menurut penilaian Tergugat I bahwa permohonan Penggugat tidak sesuai dengan Undang-undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002, maka frekuensi tidak akan diberikan kepada Penggugat ;
GI
31. Bahwa, Penggugat mendalilkan gugatannya pada pasal 1365 KUH Perdata yang berbunyi : “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang
ING
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. Dalam pasal 1365 KUH Perdata tersebut terkandung tanggung jawab berdasar kesalahan (liability based on fault). dengan
mencermati
NT
32. Bahwa,
dalil-dalil
yang
Tergugat
IV
kemukakan tersebut di atas, tidak terlihat adanya kesalahan pada Tergugat IV, karena Tergugat IV telah memperoleh Izin Stasiun
ILA
Radio (ISR) Nomor : 01473476/000SU/2020112012 tanggal 06 Juli 2011 dan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap Nomor : 37/KOMINFO/9/2011 pada frekuensi FM 99.50 MHz
NG AD
tanggal 16 September 2011 yang diterbitkan oleh Tergugat I dan II dan diberikan kepada Tergugat IV. Oleh karena Tergugat IV secara
sah
sesuai
dengan
Undang-undang
Penyiaran
memperoleh ijin dimaksud maka Tergugat IV tidak dapat dikategorikan sebagai melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, oleh karena itu Tergugat IV tidak pantas
PE
dihukum untuk mengganti kerugian (berapa pun itu) terhadap Penggugat;
33. Bahwa dalil Penggugat (poin 25) yang menyatakan bahwa Penggugat menderita kerugian baik secara materil maupun secara immaterial
karena
Penggugat
tidak dapat
mempergunakan
frekuensi FM 99.50 MHz secara clear untuk tujuan komersil. Penggugat sebenarnya tidak dapat memergunakan frekuensi FM 99.50 MHz tersebut, karena karena Penggugat tidak memperoleh Ijin resmi dari Pemerintah (Tergugat I, II dan III) selaku regulator perijinan penyiaran. Karena Penggugat tidak memiliki ijin sehingga tidak berhak, maka kerugian apa pun yang terjadi adalah resiko dan tanggungjawab Penggugat sendiri ;
.
HALAMAN 52 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Berdasarkan hal-hal yang Tergugat IV kemukakan tersebut di atas, sangat beralasan menurut hukum apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo menolak gugatan Penggugat baik tuntutan dalam provisi
maupun
menyatakan
tuntutan
gugatan
dalam
pokok
Penggugat
tidak
atau
dapat
setidak-tidaknya
diterima
(niet
GI
ontvankelijkverkaard);
perkara
ING
B. DALAM REKONPENSI
1. Bahwa, apa yang Penggugat dr/Tergugat IV dk sebutkan dalam bagian konpensi, untuk tidak mengulanginya lagi, mohon dianggap
NT
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam bagian rekonpensi di bawah ini ; 2. Bahwa,
PT. Radio Kardopa (Penggugat dr/Tergugat IV dk)
ILA
sebagai sarana dan media penyampai informasi dan hiburan berlangsung di Sumatera Utara umumnya dan di Medan sekitarnya pada khususnya sejak tahun 1976 sampai dengan
NG AD
sekarang ini, merupakan radio exsisting yang dulunya mengudara pada frekwensi AM 1017 Khz. Seiring dengan perkembangan teknologi penyiaran, dimana kanal frekuensi AM tidak lagi memenuhi selera pendengarnya, maka pada tahun 2005 Radio Kardopa mengajukan permohonan untuk migrasi ke kanal frekuensi FM. Untuk berpindah ke kanal frekuensi FM dimaksud
PE
maka Penggugat dr/Tergugat dk mengajukan permohonan kepada Tergugat II dr/Tergugat I dk sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Pasal 33 ayat (1) Undang-undang Penyiaran dimaksud berbunyi : “ Suatu badan atau lembaga radio wajib memperoleh ijin penyelenggaraan penyiaran” ;
3. Bahwa, pada tahun 2008 Penggugat dr/Tergugat IV dk kembali mengajukan permohonan ijin penyiaran melalui Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Utara dan Depkominfo Jakara, yang
kemudian
ditindaklanjuti
oleh
KPID
Sumut
dengan
mengeluarkan rekomendasi No.48/549/KPID-SU/VI/08 tanggal 11 Juni 2008 dan surat KPID Sumut No.480/KPID-SU/III/09 ; 4. Bahwa, melalui surat dari KPID Sumut No. 482/923/KPIDSU/VI/09 tanggal 29 Juni 2009 disampaikan hasil Forum Rapat
.
HALAMAN 53 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Bersama (FRB) di Bali tanggal 19 Juli 2009 antara KPID-SU, Depkominfo RI (Ditjen SKDI dan Ditjen Postel), Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Dinkominfo Pempropsu) dan Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radiao (Balmon) Kelas II Medan yang menyatakan bahwa 5 (lima)
GI
Lembaga Penyiaran Swasta Jasa Penyiaran Radio termasuk PT.RADIO KARDOPA yang diseleksi untuk memperebutkan 1
ING
(satu) kanal frekuensi FM di wilayah Medan ; 5. Bahwa, pada tanggal 28 Oktober 2009 Tim Verifikasi Evaluasi Uji Coba Siaran Direktoran Jenderal SKDI Depkominfo Jakarta melaksanakan Verifikasi Evaluasi Uji Coba Siaran (EUCS) dalam
NT
rangka pemeriksaan dan evaluasi lapangan terkait administrasi dan data teknik serta kondisi factual kegiatan operasional penyiaran terhadap Lembaga Penyiaran Swasta Jasa Penyiaran
6. Bahwa,
ILA
PT.RADIO KARDOPA ; dari
hasil
Tim Verifikasi
Faktual
yang
kemudian
ditindaklanjuti dengan Forum Rapat Bersama (FRB) tanggal 1
NG AD
September 2010 di Jakarta menyatakan bahwa RADIO KARDOPA DISETUJUI untuk mendapatkan 1 (satu) kanal frekuensi FM yang tersedia di wilayah layanan Kota Medan ;
7. Bahwa, dari hasil Forum Rapat Bersama (FRB) tanggal 1 September 2010 dalam Berita Acara No.04/FRB/Sumut/09/2010 menyebutkan bahwa RADIO KARDOPA telah disetujui untuk
PE
diberikan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap, namun frekuensi ditetapkan setelah diterbitkannya revisi KM15/2003. Kemudian. Pada tanggal 12 Oktober 2010 akhirnya oleh Direktur Usaha
Penyiaran
Dirjen
SKDI
Kominfo
RI
No.222/DJSKDI.3/KOMINFO/10/2010 telah menyetujui PT.RADIO KARDOPA untuk mendapatkan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap pada Kanal Frekuensi FM 99,5 MHz di Wilayah Layanan Kota Medan ; 8. Bahwa, berdasarkan Keputusan Forum Rapat Bersama (FRB) tanggal 1 September 2010 di Jakarta dan Surat Persetujuan Dirjen SKDI No.222/DJSKDI.3/KOMINFO/20/2010 tersebut, PT. RADIO KARDOPA membeli alat pemancar FM dan mensertifikasi pemancar tersebut ke Dirjen Postel Kominfo RI pada tanggal 11 Nopember 2010 dengan Sergifikat No.17168/POSTEL/2010, .
HALAMAN 54 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
dimana Sertifikasi Pemancar adalah salah satu persyaratan untuk mendapatkan Ijin Siaran Radio (ISR) ;
9. Bahwa, kemudian pada tanggal 20 September 2010 Badan Monitoring
Frekuensi
Radio
(Balmon)
Kelas
II
Medan
memerintahkan PT.RADIO KARDOPA untuk membuat Surat
GI
Pernyataan untuk pemindahan frekuensi. Berselang 2 (dua) hari setelah surat pernyataan tersebut dibuat, maka berdasarkan
ING
rekomendasi dari Balmon Kelas II Medan sewaktu memonitoring frekuensi ke RADIO KARDOPA, RADIO KARDOPA melakukan uji coba frekuensi 99,5 FM sejak tanggal 22 September 2010 ; 10. Bahwa, ketika PT. RADIO KARDOPA bermigarsi langsung ke
NT
frekuensi 99,5 FM, namun mendapat gangguan dari radio Tergugat dr/Penggugat dk (PT.RADIO PELANGI LINTAS NUSA MEDAN), yang juga mengudara di frekuensi yang sama. Atas
ILA
gangguan tersebut maka Penggugat dr/Tergugat IV dk meminta pihak Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon) Kelas II Medan dan Menkominfo Jakarta untuk segera menertibkan siaran
NG AD
radio Tergugat
dr/Penggugat dk, tetapi sampai sekarang tidak
ditindaklanjuti. Hal tersebut gugatan
Tergugat
sudah diakui terus terang dalam
dr/Penggugat
dk
yang
mempergunakan
frekuensi 99,50 FM secara tidak sah (illegal) ;
11. Bahwa, pada tanggal 6 Juni 2011 Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia mengeluarkan / menerbitkan ISR
PE
(Izin Stasiun Radio) di kanal 120 frekuensi 99,50 FM untuk PT.RADIO KARDOPA (Penggugat dr/Tergugat IV dk)
dengan
No.01473476-000SU/2020112012 ;
12. Bahwa pada tanggal 21 September 2011, Direktorat Penyiaran, Direktorat
Jenderal
Kementerian
Penyelenggaraan
Komunikasi
dan
Pos
Informasi
RI
dan
Informatika
menyampaikan
pemberitahuan melalui surat No.694/DJPPI.4/Kominfo/09/2011 yang menyatakan bahwa Ijin Penyeleggaraan Penyiaran (IPP) PT.RADIO KARDOPA telah keluar oleh Kemenkominfo dengan No.437/Kominfo/9/2011 tertanggal 16 September 2011 dan IPP tersebut telah disampaikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPIDSU), akan tetapi baru diserahkan oleh KPIDSU kepada PT.RADIO KARDOPA pada tanggal 28
.
HALAMAN 55 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Nopemember 2014 setelah diadukan ke Poldasu dengan pasal penggelapan ;
13. Bahwa, oleh karena pemakaian frekuensi 99,50 FM oleh Tergugat dr/Penggugat dk (PT.Radio Pelangi Lintas Nusa / Radio Mutiara FM), mengakibatkan terganggunya siaran PT. RADIO KARDOPA
MUTIARA
GI
(Penggugat dr/Tergugat IV dk), dengan perkataan lain RADIO (PT.Radio
Pelangi
Lintas
Nusa)
melakukan
ING
pendablingan/menimpa siaran PT.RADIO KARDOPA,
sehingga
siarannya hilang di udara. Hilangnya PT.RADIO KARDOPA di udara mengakitbatkan hilangnya siaran yang bernuansa etnik seperti siaran lagu-lagu Batak, Padang, Karo dan Melayu. Pada
NT
hal siaran PT.RADIO KARDOPA yang membawakan lagu-lagu etnik tersebut kepada para pendengarnya telah membawa PT.RADIO KARDOPA sebagai salah satu radio branded di
ILA
Sumatera Utara umumnya dan di Medan khususnya, sehingga selalu menduduki rating tertinggi dan terbesar di Sumatera Utara berdasarkan survey terkemuka AC Nielsen. Selain itu, PT.RADIO
NG AD
KARDOPA juga telah menerima penghargaan 7 (tujuh) kali berturut-turut sebagai radio swasta terbaik dalam program pemberdayaan perempuan sejak tahun 2005 s/d 2010 yang diberikan oleh Gubernur Sumatera Utara,dan oleh karena itu pula PT.RADIO KARDOPA adalah sebagai pembayar pajak terbesar di bidang radio di Sumatera Utara ; pemakaian
frekuensi
99,5
FM
Oleh
Tergugat
PE
14. Bahwa,
dr/Penggugat dk (PT.Radio Pelangi Lintas Nusa / Radio Mutiara FM) tanpa ijin/tidak sah, dklasifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum [Wirjono Prodjodikoro : Perbuatan Melanggar Hukum, Pengertian perbuatan melawan hukum termasuk suatu perbuatan, yang memperkosa suatu hak hukum orang lain, atau yang bertentangan dengan keyakinan hukum si pembuat, atau bertentangan dengan kesusilaan (geode zeden) atau dengan suatu keputusan dalam masyarakat perihal memperhatikan kepentingan
orang
lain,
(hal.8).
Oleh
karena
tindakannya
merugikan orang lain, tidak dapat dibilang bertindak berdasar atas suatu hak dan maka dari itu diwajibkan mengganti kerugian, hal 10]. Sejak diterbitkannya ijin RADIO KARDOPA (Ijin Penggugat dr/Tergugat IV dk), namun Penggugat dr/Tergugat IV dk tidak .
HALAMAN 56 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
dapat mengudara secara cleer (jernih) pada kanal 99,5 FM, karena adanya gangguan dari RADIO MUTIARA (Tergugat dr/Penggugat dk. (Hal ini sudah diakui terus terang oleh Tergugat dr/Penggugat dk). Perbutan/pemakaian frekuensi 99,5 FM secara tidak
sah/tanpa
ijin/illegal
oleh
Tergugat
dr/Penggugat
dk
GI
dikualifiskasi sebagai perbuatan melawan hukum yang membawa kerugian yang sangat besar bagi Penggugat dr/Tergugat IV dk
ING
mewajibkan Tergugat dr/Penggugat dk mengganti kerugian tersebut kepada Penggugat dr/Tergugat IV dk ; 15. Bahwa, walaupun adanya putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.86/G/2010/PTUN-Mdn tanggal 19 April 2011 jo.
NT
putusan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011 jo. Putusan Mahkamah Agung Nomor : 39K/2012/ tanggal 18 April 2012 jo.
ILA
Putusan Peninjauan Kembali Nomor : 07/PK/TUN/2013 tanggal 02 Mei 2013,
tidak berarti bahwa Tergugat dr/Penggugat dk telah
memiliki ijin siaran radio (ISR) karena putusan PTUN Medan, jo
NG AD
putusan PT TUN,putusan MA dimaksud tidak ada memberikan ijin siaran radio kepada Tergugat dr/Penggugat dk.
16. Bahwa,
Putusan
Putusan
Peninjauan
Kembali
Nomor
:
07/PK/TUN/2013 tanggal 02 Mei 2013 Jo. Putusan Mahkamah Agung Nomor : 39K/2012/ tanggal 18 April 2012 MA, Jo. Putusan Pengadilan
Tinggi
Tata
Usaha
Negara
Medan
PE
No.120/B/2011/PT.TUN-Mdn tanggal 04 Oktober 2011 yang memperbaiki amar putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
No.86/G/2010/PTUN-Mdn tanggal 19 April 2011,
sehingga berbunyi sebagai berikut :
Mengadili -
Menerima permohonan banding dari Tergugat I/PembandingI dan Tergugat II Intervensi/Pembanding II;
-
Menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.86/G/2010/PTUN-Mdn
tanggal
19
April
2011,
yang
dimohonkan banding, dengan perbaikan amar sehingga berbunyi lengkap sebagai berikut :
.
HALAMAN 57 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Dalam Eksepsi : -
Menyatakan menolak seluruh eksepsi Tergugat I/Pembanding dan Tergugat II/Turut Terbanding ;
Dalam Pokok Perkara : -
Mengabulakan
gugatan
-
untuk
GI
seluruhnya ;
Penggugat/Terbanding
Menyatakan batal Surat Keputusan No.77/M.Kominfo/02/2010
ING
tanggal 10 Februari 2010 perihal : Izin Penyelenggaraan Penyiaran yang diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI selaku Tergugat I/Pembanding ; -
Mewajibkan Tergugat I/Pembanding I untuk mencabut Surat
NT
Keputusan No. No.77/M.Kominfo/02/2010 tanggal 10 Februari 2010 perihal : Izin Penyelenggaraan Penyiaran yang diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI selaku Tergugat
-
ILA
I/Pembanding ; Menyatakan
batal
Surat
Keputusan
No.852/II.c/VIII/2010
tanggal 09 Agustus 2010 perihal : Peng-Off-air-an perangkat
NG AD
pemancar radio PT.Radio Pelangi Lintas Nusa yang diterbitkan oleh Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Medan selaku Tergugat II/Turut Pembanding ;
-
Mewajibkan Tergugat/Pembanding I dan Tergugat II/Turut Terbanding
untuk
memproses
Penggugat/Terbanding
lebih
tentang
lanjut
Ijin
Permohonan
Penyelenggaraan
PE
Penyiaran dan menerbitkan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran
-
pada frekuensi FM 99.50 MHz untuk dan atas nama Penggugat/Terbanding sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ; Menghukum
Tergugat
I/Pembanding,
Tergugat
II/Turut
Pembanding dan Tergugat II Intervensi/Pembanding II untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng pada tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.250.000,-(dua ratus lima puluh ribu rupiah) ; 17. Bahwa, mengetahui dari putusan Pengadilan TUN tersebut tidak ada memberikan ijin kepada Tergugat dr/Penggugat dr,
hanya
berupa perintah kepada Tergugat I dk untuk memproses lebih lanjut
permohonan
Penyelenggaraan .
Tergugat dr/Penggugat Penyiaran
dan
dk tentang Ijin
menerbitkan
Ijin
HALAMAN 58 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Penyelenggaraan Penyiaran pada frekuensi FM 99.50 MHz untuk dan atas nama Tergugat dr / Penggugat dk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku . Bahwa untuk diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum mengartikan atau belum memastikan ijin harus
GI
diberikan kepada Tergugat dr/Penggugat dk. Kalau ternyata permohonan Tergugat dr/Penggugat dk tidak sesuai dengan perundang-undangan
ING
peraturan
yang
berlaku,
bagaimana
mungkin Tergugat I dk memberikan ijin kepada Tergugat dr/Penggugat dk ?
18. Bahwa, oleh karena tidak adanya ijin oleh Tergugat dr/Penggugat
NT
dk mempergunakan frekuensi 99,5 FM, sementara Penggugat dr/Tergugat IV dk sudah memiliki ijin atas frekuensi 99,5 FM maka yang melakukan perbuatan melawan hukum adalah Tergugat
ILA
dr/Penggugat dk. Penggugunaan frekuensi 99,5 FM secara illegal/tanpa hak/tanpa ijin merugikan Penggugat dr/Tergugat IV dk, maka Tergugat dr/Penggugat dk wajib mengganti kerugian
NG AD
tersebut, sesuai dengan ketentuan pasal 1365 KUH Perdata jo pasal 1367 ayat 3 KUH Perdata yaitu pertanggungjawaban seseorang atas perbuatan “ondergeschikte” (orang yang berada di bawah perintah orang lain) ;
19. Bahwa, pemakaian tanpa ijin frekuensi 99,5 FM oleh oleh Tergugat dr/Penggugat dk adalah kesalahan (schuld) yang
PE
merupakan sebab sehingga menimbulkan kerugian (akibat) bagi Penggugat dr/Tergugat IV dk. Dengan kata lain,
Tergugat
dr/Penggugat dk dapat dipertanggungjawabkan untuk mengganti kerugian
karena
mempergunakan
melakukan ijin
frekuensi
perbuatan 99,5
FM
melanggar milik
hukum
Penggugat
dr/Tergugat IV dk, dimana Tergugat dr/Penggugat dk mengetahui betul bahwa perbuatannya berakibat terganggunya kepentingan Penggugat dr/Tergugat IV dr yaitu siaran Radio Kardopa milik Penggugat dr/Tergugat IV dk menjadi terganggu siarannya (tidak cleer) tersebut ; 20. Bahwa, kesalahan Tergugat dr/Penggugat dk mempergunakan frekuensi 99,5 FM milik Penggugat dr/Tergubat IV dk merupakan pengambilan resiko karena semua tahu bahwa mempergunakan ijin yang bukan miliknya sendiri dapat menimbulkan kerugian pada .
HALAMAN 59 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
(orang)
lain.
ME DA N
pihak
Kesadaran
akan
kesalahan
Tergugat
dr/Penggugat dk tersebut dinamakan sebagai kesengajaan karena dengan mengambil resiko seperti itu berarti memiliki kemauan untuk memikul tanggungjawab atas akibat dari perbuatannya yaitu mengganti
segala
kerugian
diderita
oleh
Penggugat
GI
dr/Penggugat dk ;
yang
21. Bahwa, kerugian yang timbul bagi Penggugat dr/Tergugat IV dk
ING
baik secara materil maupun secara immaterial sebagai akibat dari perbuatan pemakaian frekuensi radio 99,5 FM milik Penggugat dr/Tergugat IV dk sehingga Penggugat dr/Tergugat IV dk tidak dapat
mempergunakan
frekuensi
FM
99,5
MHz,
dapat
NT
diperhitungkan dengan uang sebagai berikut : A. Kerugian Materil :
1. Tiket Pesawat pengurusan ijin Radio Kardopa
Rp. 24.000.000,-
ILA
2. Biaya Akomodasi pengurusan ijin Radio Kardopa Rp. 54.628.385,3. Biaya Promosi
Rp. 37.631.200,-
4. Biaya Pengurusan ijin di Mapoldasu
Rp. 3.100.000,-
Biaya iklan Pengembalian Pemancar Rp. 2.722.500,Biaya Penarikan pemancar dari Kantor Polisi Rp. 5.000.000,Biaya Penambahan tower sepanjang 15M Rp. 17.000.000,Biaya legalisasi IPP di Notaris Rp. 150.000,Biaya kirim surat Rp. 492.000,Pembelian antenna pemancar USD 29.500X12.980 Rp. 522.445.000,-
NG AD
5. 6. 7. 8. 9. 10.
PE
11. Biaya listrik kurang lebih 7.000.000 per bulan X 12X 4 tahun (2012,2013.2014) Rp. 336.000.000,Jumlah Rp. 1.003.169.085,(Satu milyar tiga juta seratus enam puluh sembilan ribu delapan puluh lima rupiah) B. Kerugian Immateril yang diderita oleh Penggugat dr/Tergugat IV dk sebesar Rp.3.000.000.000,- (Tiga milyar rupiah) ;
22. Bahwa, untuk menghindari gugatan Penggugat dr/Tergugat IV dk dalam perkara aquo tidak nihil kelak, maka dimohonkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan qq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara berkenan meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) atas : 1. Tanah dan bangunan milik Tergugat dr/Penggugat dk setempat terletak di Jalan Karya Wisata Komplek Taman Johor Indah .
HALAMAN 60 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Permai II Blok A/47 Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan ;
2. Seperangkat pemancar radio milik Tergugat dr/Penggugat dk setempat terletak di di Jalan Karya Wisata Komplek Taman Johor Indah Permai II Blok A/47 Kelurahan Pangkalan
GI
Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan ; 23. Tuntutan Provisionil.
Bahwa, fakta hukum yang tidak terbantahkan lagi :
ING
-
Pada tanggal 12 Oktober 2010, Direktur Usaha Penyiaran Dirjen SKDI Kominfo RI No.222/DJSKDI.3/KOMINFO/10/2010 telah menyetujui PT.RADIO KARDOPA untuk mendapatkan Ijin
NT
Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap pada Kanal Frekuensi FM 99,50 MHz di Wilayah Layanan Kota Medan ; Dan
ILA
Pada tanggal 6 Juni 2011 Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia mengeluarkan / menerbitkan ISR (Izin Stasiun Radio) di kanal 120 frekuensi 99,50 FM untuk
NG AD
PT.RADIO KARDOPA (Penggugat dr/Tergugat IV dk) dengan No.01473476-000SU/2020112012 ; Sehingga
perbuatan
Tergugat
dr/Penggugat
dk
sangat
merugikan Penggugat dr/Tergugat IV dk karena tidak dapat bersiaran dengan clear pada frekuensi tersebut dan frekuensi tersebut tetap didubling dan dipergunakan secara komersiil
PE
oleh Tergugat dr/Penggugat dk. Oleh karena itu, mohon kehadapan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, mengambil
suatu Putusan Provisi, yang
berbunyi : 1. Memerintahkan Tergugat dr/Penggugat dk (PT.RADIO PELANGI
LINTAS
NUSA
/
RADIO
MUTIARA)
menghentikan siaran radio (off air) pada frekuensi FM 99.50 Mhz, sampai putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap : 2. Menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk setiap harinya apabila Tergugat dr/Penggugat dk tidak bersedia menjadalankan atau lalai menjalankan tuntutan provisi tersebut ; .
HALAMAN 61 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
apabila
Tergugat
ME DA N
24. Bahwa
dr/Penggugat
dk
tidak
bersedia
menjalankan isi putusan setelah putusan dalam perkaran ini memperoleh kekuatan hukum yang tetap (incracht van gewisjde), mohon kehadapan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara agar menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk uang
paksa
(dwangsom)
GI
membayar
kepada
Penggugat
dr/Tergugat IV dk sebesar Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah) setiap
yang
ING
harinya, terhitung sejak putusan ini memperoleh kekuatan hukum tetap
sampai
dengan
Tergugat
dr/Penggugat
dk
melaksanakan isi putusan dalam perkara aquo ; 25. Bahwa, oleh karena dalam perkara a quo didukung oleh bukti-bukti
NT
otentik, maka sangat beralasan menurut hukum apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu
ILA
(uitvoerbaar bij vooraad) walaupun ada banding, kasasi, maupun perlawanan ; 26. Bahwa,
berdasarkan
dalil-dalil
gugatan
sebagaimana
NG AD
dikemukakan tersebut di atas, dimohonkan kehadapan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk mengambil suatu putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI
PE
Dalam Konpensi: Dalam Eksepsi : - Menerima jabawan Tergugat IV dk/Penggugat dr tersebut ; Dalam Pokok Perkara -
Menolak
gugatan
Penggugat
dk/Tergugat
dr
untuk
seluruhnya ; Dalam Rekonpensi : Dalam Provisi : -
Mengabulkan gugatan Provisi dari Penggugat dr/Tergugat IV dk untuk seluruhnya ;
-
Memerintahkan
Tergugat
dr/Penggugat
dk
(PT.RADIO
PELANGI LINTAS NUSA / RADIO MUTIARA) menghentikan
.
HALAMAN 62 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
siaran radio (off air) pada frekuensi FM 99.5 Mhz, sampai putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap : -
Menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk setiap harinya apabila Tergugat dr/Penggugat dk tidak
GI
bersedia atau lalai menjalankan tuntutan provisi tersebut, terhitung sejak tanggal dibacakan putusan provisi tersebut
ING
sampai Tergugat dr/Penggugat dk bersedia
menghentikan
siaran radio (off air) PT.RADIO PELANGI LINTAS NUSA (RADIO MUTIARA) pada frekuensi FM 99.5 Mhz, sampai putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap ; Menyatakan putusan dalam provisi tersebut dapat dijakankan
NT
-
terlebih dahulu walapun ada banding, kasasi, peninjauan kembali maupun perlawanan ;
-
ILA
Dalam Pokok Perkara :
Mengabulkan gugatan Penggugat dr/Tergugat IV dk untuk seluruhnya ;
Menguatkan putusan Provisi yang telah diambil dalam perkara
NG AD
-
ini ;
-
Menyatakan Tergugat dr / Penggugat dk melakukan perbuatan melawan hukum (onrecht matigedaad) ;
-
Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap : 1. Tanah dan bangunan milik Tergugat dr/Penggugat dk
PE
setempat terletak di Jalan Karya Wisata Komplek Taman Johor Indah Permai II Blok A/
Kelurahan Pangkalan
Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan ; 2. ahuSeperangkat
pemancar
radio
milik
Tergugat
dr/Penggugat dk setempat terletak di di Jalan Karya Wisata Komplek Taman Johor Indah Permai II Blok A/47 Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan . - Menyatakan Penggugat dr/Tergugat IV dk (PT.RADIO KARDOPA) sebagai pemegang hak atas Ijin Stasiun Radio (ISR) Nomor : 01473476-000SU/2020112012 pada kanal 120 frekuensi FM 99,5 FM tanggal 06 Juni 2011 yang dikeluarkan oleh Tergugat I dk ; -
Menyatakan
Penggugat dr/Tergugat IV dk (PT.RADIO
KARDOPA) sebagai pemegang hak atas Ijin Penyelenggaraan .
HALAMAN 63 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Penyiaran (IPP) Tetap pada Kanal Frekuensi FM 99,5 MHz di Wilayah Layanan Kota Medan sesuai dengan surat Direktur Usaha
Penyiaran
Dirjen
SKDI
Kominfo
RI
No.222/DJSKDI.3/KOMINFO/10/2010 tanggal 12 Oktober 2010 ;
sekaligus
membayar
GI
Menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk seketika dan
-
kerugian
materiil
sebesar
Rp.
ING
1.003.169.085,-(Satu milyar tiga juta seratus enam puluh sembilan ribu delapan puluh lima rupiah) dan kerugian immaterial sebesar Rp.3.000.000.000,- (Tiga milyar rupiah) ; Menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk membayar uang
-
NT
paksa (dwangsoom) kepada Penggugat dr/Tergugat IV dk sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap hari apabila Tergugat dr/Penggugat dk lalai untuk menjalankan putusan
ILA
setelah berkekuatan hukum tetap ; Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan
-
terlebih dahulu meskipun ada banding, kasasi, peninjauan
NG AD
kembali atau pun perlawanan ; Menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk membayar biaya
-
perkara yang timbul dalam perkara ini ; Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
-
ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
PE
aequo et bono);
Setelah membaca berturut-turut : 1. Surat Pemberitahuan putusan
Pengadilan Negeri
Medan Nomor
:594/Pdt.G/2014/PN.Mdn, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Medan hari Senin tanggal 10 Agustus 2015,telah memberitahukan kepada RADIO KARDOPA MEDAN; 2. Akta banding Nomor :115/2015,yang dbuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan bahwa pada hari Senin tanggal 27 Juli 2015 Kuasa Tergugat I,II dan III telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor :594/Pdt.G/2014/PN.Mdn; 3. Relaas
Pemeberitahuan
pernyataan
banding
Nomor
:
594/
Pdt.G/2014/PN.Mdn; yang dibuat dan ditanda tangani oleh Juru Sita
.
HALAMAN 64 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Pengadilan Negeri Medan bahwa pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2015 telah memberitahukan kepada Kuasa Terbanding/Penggugat tentang pernyataan
banding
terhadap
putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
Nomor :594/Pdt.G/2014/PN.Mdn oleh Para Pembanding semula Tergugat
4. Relaas
GI
I, II dan III; Pemeberitahuan
pernyataan
banding
Nomor
:
594/
ING
Pdt.G/2014/PN.Mdn; yang dibuat dan ditanda tangani oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Medan bahwa pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2015 telah memberitahukan kepada Kuasa Pembanding IV semula Tergugat IV tentang pernyataan banding terhadap putusan Pengadilan
NT
Negeri Medan Nomor :594/Pdt.G/2014/PN.Mdn oleh Para Pembanding semula Tergugat I,II dan III;
5. Akta Banding Nomor: 121/2015 yang yang dbuat oleh Panitera Pengadilan
Tergugat Negeri
ILA
Negeri Medan bahwa pada hari RABU tanggal 12 AGUSTUS 2015 Kuasa IV telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Medan
Nomor
:594/Pdt.G/2014/PN.Mdn;telah
menyatakan
NG AD
banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 594/ Pdt.G/2014/PN.Mdn; 6.
Akta tanda terima Memori banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan yang menyatakan bahwa pada hari Selasa tanggal
08
AGUSTUS 2015 telah menerima memori banding dari Kuasa Para Pembanding I,II,III semula
Tergugat I,II dan III, dan memori banding
PE
tersebut telah diserahkan kepada Terbanding semula Penggugat pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2015 kepada Terbanding semula Penggugat sesuai dengan Relas Penyerahan memori banding Nomor : 594/ Pdt.G/2014/PN.Mdn dan kepada Pembanding IV semula Tergugat IV pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2015, sesuai dengan Relas Penyerahan memori banding Nomor 594/Pdt.G/2014/PN.Mdn; 7. Akta tanda terima Memori banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan yang menyatakan bahwa pada hari Senin
tanggal
02
November 2015 telah menerima memori banding dari Kuasa Para Pembanding IVsemula diserahkan
Tergugat IV dan memori banding tersebut telah
kepada Terbanding semula Penggugat pada hari Selasa
tanggal 03 Nopember 2015 kepada Terbanding semula Penggugat sesuai dengan
Relas
Penyerahan .
memori
banding
Nomor
:
594/
HALAMAN 65 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Pdt.G/2014/PN.Mdn dan kepada Pembanding I semula Tergugat I, Pembanding II semula Tergugat II dan Pembanding III semula Tergugat III pada hari Jumat tanggal 06 Nopember 2015, sesuai dengan Relas Penyerahan memori banding Nomor 594/Pdt.G/2014/PN.Mdn;
Akta tanda terima Kontra Memori banding yang dibuat oleh Panitera
GI
7.
Pengadilan Negeri Medan yang menyatakan bahwa pada hari Kamis
Kuasa
Terbanding semula
ING
tanggal 26 November 2015 telah menerima Kontra memori banding dari Penggugat ; dan Kontra memori banding
tersebut telah diserahkan kepada Terbanding semula Penggugat pada hari Selasa tanggal 03 Nopember 2015 kepada Terbanding semula Penggugat
NT
sesuai dengan Relas Penyerahan memori banding Nomor Pdt.G/2014/PN.Mdn
dan
kepada
Pembanding
:
I
594/ semula
Tergugat I ,Pembanding II semula Tergugat II dan Pembanding III semula
ILA
Tergugat III pada hari Jumat tanggal 06 Nopember 2015, sesuai dengan Relas Penyerahan memori banding Nomor 594/Pdt.G/2014/PN.Mdn; 8. Relaas
Pemeberitahuan
Mempelajari
berkas
Nomor
:
594/Pdt.G/
NG AD
2014/PN.Mdn yang dibuat dan ditanda tangani oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Medan bahwa pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2015 telah memberitahukan kepada Kuasa Pembanding IV semula Tergugat IV dan kepada Terbanding semula Penggugat dan kepada Para Pembanding I,II,III semula Para Tergugat I,II dan III,pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015, untuk mempelajari berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi
PE
Medan untuk pemeriksaan ditingkat banding; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa karena permohonan banding dari Para Pembanding semula Tergugat I,II,III dan IV diajukan dalam tenggang waktu maupun tata-cara dan syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka pengajuan permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang,bahwa Para Pembanding semula Tergugat I,II dan III,telah mengajukan memori banding dan pada pokoknya keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 594/PDT.G/2014/ PN.Mdn
tanggal 13
Juli 2015, karena Judex Factie dalam memeriksa dan memutus perkara aquo tanpa
didasarkan
pada
pertimbangan
yang
cukup
(onvoldunde
gemotieverrd),sehingga tidak memenuhi ketentuan sebagai mana diatur dalam
.
HALAMAN 66 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Pasal 23 Undang undang No.14 Tahun 1970 sebagai mana telah diubah dengan Undang undang Nomor 35 Tahun 1999 Jo.Pasal 25 ayat (1) Undang undang Nomor 4 Tahun2004 Jo. Pasal 50 ayat (1) Undang undang Nomor 48 Tahun 2009, tentang Kekuasaan Kehakiman,yang mengatakan bahwa putusan Pengadilan Harus memuat alasan-alasan dan dasar-dasar putusan beserta
GI
sumber hukum yang bersangkutan dan juga telah mengenyampingkan buktibukti relevan,keterangan ahli serta fakta-fakta hukum yang terungkap
ING
dipersidangan,dengan demikian cukup beralasan jika Pengadilan Tinggi memutus perkara aquo dengan amar putusan sebagai berikut : Dalam Eksepsi :
NT
-Menerima Eksepsi Para Pembanding semula Para Tergugat I.II dan III untuk seluruhnya;
Terbanding semula Penggugat untuk seluruhnya ayau
ILA
-Menolak Gugatan
sekurang-kurangnya menyatakan Gugatan Terbanding semula Penggugat tidak dapat diterima ;
bahwa
NG AD
Menimbang
Pembanding
IV
semula
Tergugat
IV,
telah
mengajukan memori banding pada pokonya sebagai berikut : Pembanding IV semula Tergugat IV/Penggugat Rekonpensi mengajukan keberatan
terhadap
putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
Nomor
594/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 13 Juli 2015 dan memohon kepada Majelis
PE
Hakim Tingkat banding agar membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut dan mengadili sendiri dengan amar putusan : Dalam Konpensi : Dalam Provisi : -Menolak gugatan Provisi untuk seluruhnya; Dalam Eksepsi : -Menerima eksepsi Pembanding semula Tergugat IV untuk seluruhnya; Dalam Pokok Perkara : -Menolak gugatan Pembanding/Tergugat IV untukseluruhnya;
.
HALAMAN 67 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Dalam Rekonpesi:
-Mengabulkan gugatan Pembanding/Pengggugat dr/Tergugat IV dk untuk selurunya . Menimbang,bahwa
Terbanding semula Penggugat telah mengajukan
GI
Kontra memori banding terhadap memori banding yang diajukan oleh pihak Para Pembanding semula Tergugat I,II dan III dan Pembanding IV semula
ING
Tergugat IV pada pokoknya sebagai berikut : Dalam Eksepsi
A. Tentang Keberatan Para Pembanding, Judex factie telah salah dan
NT
Pihak tidak cermat dalam memberikan pertimbangan hukum mengenai Eksepsi Gugatan Kurang pihak (Exceptio pluralium litis consortium) Bahwa Para Pembanding berkeberatan atas pertimbangan hukum judex
ILA
factie pada halaman 67 alinea ketiga adalah merupakan keberatan yang kurang tepat karena alasan dan pertimbangan hukum yang dikemukan Judex factie
NG AD
yang menolak eksepsi Para Pembanding telah tepat dan benar;
B. Tentang Keberatan Para Pembanding atas Pertimbangan Judex Factie terkait Gugatan Kabur (obscuur Libel). Bahwa pertimbangan hukum Judex Factie pada halaman 68 alinea keempat yang menolak dalil-dalil eksepsi Para Pembanding yang menyatakan
PE
Gugatan Penggugat kabur adalah tepat dan tidak keliru; Dalam Pokok Perkara A. Tentang Keberatan Para Pembanding tentang Judex Factie Yang Menyatakan Para
Penggugat/Para
Pembanding
tidak
Melaksanakan
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap Karena Bentuk Kesengajaan. Bahwa Pertimbangan Hukum Judex Factie pada halaman 82 yang menyatakan dengan sengaja Para Pembanding tidak melaksanakan Putusan PTUN Medan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah telah tepat dan benar; B. Tentang Keberatan Para Pembanding tidak terpenuhinya Unsur Kerugian sehingga tidak ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan Para Pembanding
.
HALAMAN 68 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Bahwa keberatan Para Pembanding yang menyatakan tidak ada melakukan perbuatan melawan hukum karena tidak adanya unsur kerugian, adalah suatu pendapat yang sangat naif dan keliru, kalau hanya menilai perbuatan melawan hukum apabila telah merugikan orang lain dalam bentuk
GI
materi;
Bahwa Perbuatan melawan Hukum (dalam KUHPerdata pasal 1365) satu
unsurnya
yaitu
apabila
ada
ING
salah
kerugian
bagi
korban
(Terbanding/Penggugat) tentu sangat jelas ada kerugian yang diderita Terbanding/Penggugat yaitu
1. Terbanding/Penggugat telah mengeluarkan begitu besar biaya membeli
peralatan-peralatan
NT
untuk
radio
serta
gedung
namun
Terbanding/Penggugat tidak bisa menggunakan alat-alat radio tersebut untuk bersiaran dengan clear, memang Peralatan-peralatan tersebut tidak hilang tapi
ILA
Terbanding/Penggugat telah mengeluarkan biaya yang cukup besar dan tidak dapat beroperasional secara komersil untuk mengganti biaya yang telah keluar tadi.
tidak
pernah
mendapatkan
Izin
NG AD
2. Terbanding/Penggugat
Penyelenggaraan Penyiaran untuk menggunakan frekuensi Radio sejak tahun 2001 walaupun Terbanding/Penggugat telah melalui prosedur yang benar untuk memperoleh Izin dan perbuatan Pembanding I yang tidak mengeluarkan izin untuk Terbanding/Penggugat adalah suatu perbuatan yang sangat merugikan
PE
Penggugat/Terbanding;
Bahwa oleh karena itu berdasarkan alasan-alasan diatas, keberatan
Para Pembanding dalam Memori Bandingnya, patut dikesamping dan mohon kepada Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Sumatera Utara yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk berkenan memutuskan : Menguatkan
Putusan
Pengadialan
Negeri
Medan
No.
594/Pdt.G/
2015/PN.Medan;
C. Tentang Keberatan Para Pembanding terhadap Pertimbangan Hukum Judex Factie Yang Menyatakan Pemerintah Tidak Taat Hukum dan Sengaja Menyalahi Amar Putusan.
.
HALAMAN 69 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Bahwa Pertimbangan Hukum Judex Factie halaman 80 alinea empat sampai halaman 81 adalah telah tepat dan benar, karena sangat lah jelas Para Pembanding tidak melaksanakan keseluruhan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No. 86/G/2010/PTUN-Mdn Tanggal 19 April 2010 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 120/B/2011/PT.TUN-Mdn
GI
tanggal 04 Oktober 2011 jo. Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 39K/TUN/2012 tanggal 18 April 2012 Jo. Putusan Peninjauan Kembali
ING
Mahkamah Agung RI No.07/PK/TUN/2013 tanggal 02 Mei 2013 yang telah berkekuatan hukum tetap;
Keberatan
Para
Pembanding
Tentang
Penetapan
Uang
Paksa
NT
D.
(Dwangsom)
Bahwa Penetapan uang paksa (dwangsom) yang dilakukanJudex factie
ILA
dalam putusan pada pokok perkara pada point ke -7, adalah telah tepat dan benar serta mencerminkan rasa keadilan;
NG AD
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding telah dengan seksama membaca dan mempelajari dan meneliti dengan cermat berkas perkara yang bersangkutan yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan, suratsurat bukti dan
Salinan Resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan
594/PDT.G/2014/PN.Mdn tanggal 13 Juli 2015,telah membaca dan memeriksa memori banding dari Para Pembanding semula Tergugat I,II,II dan IV serta Majelis Hakim
PE
Kontra memori banding dari Terbanding semula Penggugat Pengadilan Tingkat Banding berpendapat sebagai berikut :
Menimbang bahwa gugatan Terbanding semula Penggugat terhadap
Para Pembanding I,II,dan III,dan IV semula Tergugat I,II, III dan IV adalah tidak melaksanakan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah memperoleh Kekuatan Hukum tetap yaitu putusan PTUN Medan
tanggal 19 April 2011
Nomor 86/G/2010/PTUN-MDN jo.putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan tanggal 4 Oktober 2011 Nomor 120/B/2011/PT-TUN MDN jo.Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 18 April 2012 Nomor : 39K/TUN/2012 jo.Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 2 Mei 2013 Nomor 07/PK/TUN/2013; Menimbang,bahwa pertimbangan hukum Hakim tingkat pertama dalam perkara aguo
pada intinya
.
mengabulkan
gugatan Terbanding
semula
HALAMAN 70 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
Penggugat dengan alasan telah memenuhi 4 (empat) unsur perbuatan melawan hukum Pasal 1365 KUH Perdata yang dilakukan oleh Para Pembanding semula Tergugat I,II,III dan IV,karena tidak melaksanakan isi putusan PTUN tersebut ; Menimbang,bahwa Undang undang
Nomor 51 Tahun 2009 tentang
GI
perubahan kedua atas Undang undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ,pada bagian kelima mengatur tentang Pelaksanaan
Menimbang,bahwa
Pasal
ING
Putusan Pengadilan; 115
Undang
undang
Nomor
5
tahun
1986,sebagaimana telah diubah dengan Undang undang Nomor 51 tahun 2009 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara menyebutkan hanya putusan
NT
Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang dapat dilaksanakan;
selanjutnya prosedur pelaksanaan isi putusan
ILA
Menimbang,bahwa
Peradilan Tata Usaha Negara yang telah Berkekuatan Hukum Tetap diatur dalam Pasal 116 ayat (1) sampai dengan ayat (6) Undang undang nomor 51
NG AD
tahun 2009 tersebut ;
Menimbang,bahwa telah menjadi fakta hukum dipersidangan perkara aquo Pengadilan Tata Usaha Negara Medan telah melaksanakan isi putusan PTUN Medan,Putusan Pengadilan Tinggi TUN Medan ,putusan Kasasi serta putusan Peninjauan Kembali tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 116 Undang undang nomor 51 tahun 2009 (Vide : Putusan Pengadilan Negeri
PE
Medan Nomor 594/Pdt.G/2014/PN-Mdn,halaman 77 alinea 2,3,4,dan 5); Menimbang,bahwa
oleh
karena
putusan
PTUN
tersebut
telah
dilaksanakan sebagaimana ketentuan Pasal 116 Undang undang Nomor 51 tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ,maka menurut pendapat Majelis Hakim tingkat banding,perkara aquo adalah kewenangan absolut Peradilan Tata Usaha Negara menyelesaikan terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah Berkekuatan Hukum Tetap, Peradilan Umum tidak mempunyai kewenangan menyatakan pihak Para Pembanding semula Tergugat I,II,III dan IV tidak melaksakan putusan
PTUN adalah
Perbuatan Melawan Hukum ; Menimbang,bahwa oleh karena itu menurut Majelis Hakim tingkat banding Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara aquo dengan alasan Perbuatan Melawan Hukum; .
HALAMAN 71 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
diatas
putusan
ME DA N
Menimbang,bahwa
berdasarkan
Pengadilan
pertimbangan-pertimbangan
Negeri
Medan
tanggal
13
Juli
hukum 2015
Nomor : 594/Pdt.G/2014/PN.Mdn tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dibatalkan,Majelis Hakim tingkat banding mengadili sendiri
GI
sebagaimana tersebut dibawah ini ;
yang amarnya
Menimbang,bahwa karena gugatan Terbanding semula Penggugat
ING
diajukan melalui Peradilan Umum yang tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara aquo maka biaya-biaya yang timbul
dibebankan kepada
Terbanding semula Penggugat untuk kedua tingkat peradilan; Mengingat dan memperhatikan Undang undang Nomor 51 tahun 2009
NT
tentang perubahan kedua atas Undang undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan peraturan per Undang undang lain yang
ILA
berkaitan ;
MENGADILI:
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat I,II,III
NG AD
dan IV;
- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Juli 2015 Nomor 594/PDT.G/2014/PN.MDN yang dimohonkan banding tersebut ,dengan :
MENGADILI SENDIRI :
PE
- Menyatakan Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara Nomor : 594/PDT.G/2014/PN-MDN; - Menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sejumlah Rp.150.000.-(seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan pada hari RABU,tanggal 20 April 2016 dalam rapat permusyawaratan
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
susunan SABAR TARIGAN SIBERO,SH, MH.
dengan
sebagai Hakim Ketua,SAMA
RAJA MARPAUNG,SH. dan ABDUL FATTAH ,SH,MH masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding berdasarkan
.
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan
HALAMAN 72 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.
ME DA N
tanggal 06 April 2016, Nomor : 121/PDT /2016/PT-MDN putusan mana pada hari SELASA , tanggal 26 April 2016 telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri Anggota
oleh
para Hakim
tersebut diatas, dengan dibantu oleh Hj. DIANA SYAHPUTRI
NASUTION, SH. sebagai Panitera pengganti
pada
Pengadilan
Tinggi
ING
GI
Medan , akan tetapi tidak dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara.
HAKIM ANGGOTA ttd.
ttd.
SABAR TARIGAN SIBERO,SH.MH
NT
SAMA RAJA MARPAUNG.SH
HAKIM KETUA
ttd. ABDUL FATTAH,SH.MH
ILA
PANITERA-PENGGANTI; ttd.
NG AD
Hj. DIANA SYAHPUTRI NASUTION, SH.
Perincian biaya proses:
Rp
6.000,-
2. Redaksi
Rp
5.000,-
3. Leges
Rp
3.000,-
4. Pemberkasan
Rp 136.000,-
PE
1. Meterai
Rp 150.000,-
Jumlah
(seratus lima puluh ribu rupiah)
.
HALAMAN 73 dari 73 Halaman PUTUSAN NOMOR : 121/PDT/2016/PT MDN.